BAB II KONSEP DASAR -...

33
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis (Price, 1995). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang terutama menyerang parenkim parti (Smeltzer C. Suzanne, Bare G. Brenda, 2001). Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Doenges, 2000). Tuberkolois paru adalah suatu infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi (Isselbacter, 2001). B. Anatomi Dan Fisiologi 1. Anatomi Sistem pernafasan terdiri dari thorak, jalan nafas respirasi, aliran darah pulmonal dan limfe. Fungsi utama sistem pernafasan adalah proses respirasi, yaitu pengambilan oksigen dan udara luar masuk ke dalam saluran nafas kemudian diteruskan ke dalam darah. Oksigen digunakan dalam proses 8

Transcript of BAB II KONSEP DASAR -...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Mycobacterium Tuberculosis (Price, 1995).

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang terutama menyerang parenkim

parti (Smeltzer C. Suzanne, Bare G. Brenda, 2001).

Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Doenges,

2000).

Tuberkolois paru adalah suatu infeksi bakteri yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada

jaringan yang terinfeksi (Isselbacter, 2001).

B. Anatomi Dan Fisiologi

1. Anatomi

Sistem pernafasan terdiri dari thorak, jalan nafas respirasi, aliran

darah pulmonal dan limfe. Fungsi utama sistem pernafasan adalah proses

respirasi, yaitu pengambilan oksigen dan udara luar masuk ke dalam saluran

nafas kemudian diteruskan ke dalam darah. Oksigen digunakan dalam proses

8

Page 2: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

metabolisme, sedangkan karbondioksida yang terbentuk pada proses tersebut

dikeluarkan dari dalam darah ke udara luar.

Gb. 1 Anatomi Sistem Pernafasan

a) Thorak

Thorak berisi organ-organ utama pernafasan. Thorak terdiri dari

rongga thorak, paru-paru, pleura dan otot-otot pernafasan. Organ-organ

tersebut secara bersama-sama berfungsi sebagai pompa ventilasi pada saat

melakukan usaha pernafasan.

b) Jalan Nafas Pengantar

Jalan nafas penghantar terdiri atas jalan nafas bagian atas, trakea

dan cabang bronkus. Fungsi jalan penghantar adalah menghangatkan dan

melembabkan udara yang masuk, mencegah benda asing masuk ke

9

Page 3: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

saluran pernafasan bagian bawah atau area pertukaran gas dan sebagai

saluran udara.

c) Jalan Nafas Respirasi

Jalan nafas respirasi berisi bronkioli dan alveoli. Jalan nafas

respirasi juga disebut unit respirasi terminal atau asinus, yang merupakan

unit fungsional paru-paru yaitu tempat pertukaran gas atau eksternal

respirasi.

Setiap bronkioli terminal terdapat asinus yang terdiri dari

bronkioli respiratori, duktus alveoli dan sakus alveoli terminal. Alveoli

hanya mempunyai satu lapis sel. Setiap paru terdapat sekitar 300 juta

alveolus dengan luas permukaan total sekitar sebuah lapangan tennis.

Alveoli terdapat beberapa jenis sel yaitu sel epitel alveolar tipe I dan II,

serta sel makrofag.

Sel alveolar tipe I berperan utama dalam memelihara pertukaran

gas. Sel alveolar tipe II berfungsi membentuk cairan surfaktan yang

merupakan zat lipoprotein yang berfungsi mengurangi tegangan

permukaan elveoli dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan

pada saat inspirasi serta mencegah kolaps alveoli pada saat ekspirasi.

Makrofag alveoli adalah monosit yang berasal dari sum-sum

tulang dilepaskan ke sirkulasi darah dan masuk ke sirkulasi kapiler paru

menuju jaringan interstitial dan alveoli. Makrofag alveoli berfungsi

sebagai makrofag yang menjaga alveoli tetap bersih dan steril dan

aktivitas mikroorganisme. Makrofag alveoli menurun karena merokok,

10

Page 4: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

hipoksia, asidosis metabolic, uremia, ozon, kostikosteroid dan setelah

infeksi virus.

d) Peredaran Darah Pulmonal dan Limfe

Terdapat dua sistem vaskuler dan satu sistem limfatik yang

mensuplai darah dan limfe pada pulmonal. Peredaran darah pulmonal

mempunyai dua sistem yaitu sistem sirkulasi bronchial dan sistem

sirkulasi pulmonal.

Sirkulasi bronchial menyediakan darah teroksigenasi dan sirkulasi

sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru.

Arteri bronchial berasal dan aorta torakalis dan berjalan sepanjang

dinding posterior bronkus. Vena bronchial besar mengalirkan darahnya ke

dalam sistem azygos, yang kemudian bermuara pada vena kava superior

dan mengembalikan darah ke atrium kanan. Namun terdapat percabangan

kecil dari vena azygos yang mencurahkan isinya ke vena pulmonalis

sehingga sekitar 2-3% darah yang masuk ke atrium kanan tidak

mengalami pertukaran gas.

Sirkulasi pulmonal berfungsi membawa gas hasil pertukaran

antara darah kapiler dan udara alveoli. Sirkulasi pulmonal berasal dari

ventrikel kanan yang mengalirkan darah vena ke pulmonal melalui arteri

pulmonal. Darah masuk ke jaringan kapiler yang menutupi alveoli untuk

melakukan pertukaran gas. Darah teroksigenasi kemudian dikembalikan

melalui vena pulmonalis ke ventrikel kiri yang selanjutnya menuju ke

sirkulasi sistematik. Tebal dinding arteri pulmonalis dan cabang-

11

Page 5: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

cabangnya hanya 30% tebal pembuluh sistematik dan tahanan didalamnya

sangat rendah. Pada keadaan istirahat, sejumlah 5-10 liter darah per menit

dapat dialirkan melalui sistem pembuluh kapiler pulmonal cukup dengan

tekanan rata-rata sekitar 5 mmHg. Sistem pembuluh vena pulmonal

memiliki daya distenbilitas yang besar, sehingga merupakan reservoir

darah yang penting (dapat menampung sejumlah besar darah). Pada posisi

berbaring, paru akan menampung sekitar 400 ml darah di dalam

pembuluhnya, akibat hilangnya pengaruh gravitasi. Pada posisi tegak,

sejumlah darah tersebut akan dikembalikan ke dalam sirkulasi sistemik.

Adanya peningkatan volume darah ini menyebabkan kapasitas vital pada

posisi berbaring lebih rendah dibandingkan pada posisi tegak. Hal ini pula

yang menyebabkan timbulnya orthopnea pada pasien gagal jantung.

2. Fisiologi

Fungsi sistem pernafasan adalah untuk memungkinkan ambilan

oksigen dan udara ke dalam darah dan memungkinkan karbondioksida

terlepas dari darah ke udara bebas. Oksigen yang terdapat di udara dan sistem

pernapasan dibentuk melalui suatu cara sehingga udara dapat masuk ke paru-

paru. Di sini terdapat tiga proses utama dalam pernapasan yang meliputi

ventilasi, pertukaran gas dan transportasi oksigen (perfusi).

a). Ventilasi

Ventilasi adalah pergerakan udara masuk dan keluar dari paru.

Udara masuk dan keluar dari paru karena terdapat perbedaan tekanan

12

Page 6: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

antara intrapulmonal (tekanan intraalveoli dan tekanan intrapleura)

dengan tekanan atmosfir. Bila tekanan intrapulmonal lebih rendah dan

tekanan atmosfir maka udara akan masuk menuju ke paru, disebut

inspirasi. Bila tekanan intrapulmonal Iebih tinggi dan tekanan atmosfir

maka udara akan bergerak keluar dari paru ke atmosfir, disebut ekspirasi.

1). Inspirasi

Inspirasi adalah masuknya udara ke dalam paru, merupakan

proses aktif yang membutuhkan kontraksi otot-otot inspirasi. Kerja

otot-otot inspirasi menyebabkan pengembangan dada dan paru

sehingga tekanan intrapulmonal menurun di bawah tekanan atmosfir.

Bila tekanan intrapulmonal di bawah tekanan atmosfir, maka udara

dan atmosfir akan masuk ke dalam paru.

2). Ekspirasi

Ekspirasi adalah keluarnya udara dan dalam paru. Ekspirasi

terjadi bila tekanan intrapulmonal melebihi tekanan atmosfir ekspirasi

merupakan proses pasif, akibat dari relaksasi otot-otot inspirasi.

Relaksasi otot-otot inspirasi menyebabkan thorak dan tulang iga

bergerak ke bawah menekan jaringan paru. Di samping itu, pada akhir

inspirasi, jaringan paru yang teregang akan kembali ke kedudukan

semula karena adanya recoil paru.

b). Pertukaran Gas

Pertukaran gas ini meliputi:

1) Pengangkutan Oksigen

13

Page 7: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Oksigen yang berdifusi dari elveoli ke darah kapiler paru akan

diangkat ke seluruh tubuh melalui interaksi kerja jantung, pembuluh

darah dan darah. Oksigen yang diangkat dalam darah terdapat dua

bentuk, yaitu bentuk terlarut dan terikat secara kimia dengan

hemoglobin. Pada keadaan normal, jumlah oksigen yang terlarut

sangat sedikit, sehingga pengangkutan oksigen yang lebih memegang

peranan adalah dalam bentuk ikatan dengan hemoglobin.

Kemampuan hemoglobin dalam fungsinya sebagai sarana

pengangkutan oksigen antara paru dan kapiler berhubungan dengan

dua sifat penting yaitu : kemampuan hemoglobin berubah menjadi

bentuk “oxygenated” sewaktu mengikat oksigen. Prosesnya disebut

oksigenasi, dan hasil akhirnya terbentuk oksihemoglobin (Hb + O2 Hb

O2) kemampuan hemoglobin untuk melepas kembali oksigen di

kapiler jaringan melalui proses deoksigenasi, menjadi bentuk

“deoxygenated” atau deoksibemoglobin (Hb O2 Hb + O2).

Hemoglobin dikatakan tersaturasi penuh dengan oksigen

apabila seluruh hemoglobin dalam tubuh berikatan secara maksimal

dengan oksigen. Faktor terpenting yang menentukan saturasi

hemoglobin-oksigen adalah tekanan oksigen dalam darah.

2) Pengangkutan karbondioksida

Karbondioksida yang dihasilkan oleh metabolisme sel jaringan

akan berdifusi ke dalam darah dan diangkat dalam tiga bentuk yaitu

14

Page 8: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

terlarut, terikat dengan hemoglobin atau protein plasma dan sebagai

ion bikarbonat.

c). Transportasi Oksigen

Difusi di dalam paru terjadi karena perbedaan konsentrasi gas

yang terdapat di alveoli dan kapiler paru. Oksigen mempunyai konsentrasi

yang tinggi di alveoli di banding di kapiler paru, sehingga oksigen akan

berdifusi dan elveoli ke kapiler paru sebaliknya, karbondioksida

mempunyai konsentrasi yang tinggi di kapiler paru di banding di alveoli,

sehingga karbondioksida akan berdifusi dari kapiler paru ke alveoli.

Pengangkutan oksigen dan karbondioksida oleh sistem peredaran darah,

dari paru ke jaringan sebaliknya, disebut transportasi, dan pertukaran

oksigen dan karbondioksida darah pembuluh darah kapiler jaringan

dengan sel-sel jaringan, disebut difusi,

Respirasi dalam adalah proses metabolik intrasel yang terjadi di

mitokondria, meliputi penggunaan oksigen dan produksi karbondioksida

selama pengambilan energi dan bahan-bahan nutrien.

C. Etiologi

Penyebab dari penyakit tuberkulosis paru adalah terinfeksinya paru oleh

mycobacterium tuberculosis. Adapun karakteristik kuman tersebut adalah :

berbentuk batang dengan ukuran 1 sampai 4 dan bersifat anaerob. Sifat ini yang

menunjukkan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan

oksigennya sehingga paru-paru merupakan tempat predilepsi penyakit

15

Page 9: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

tuberkulosis. Kuman ini juga terdiri dari asam lemak (Lipid) yang membuat

kuman lebih tahan hidup dalam udara kering maupun keadaan dingin.

Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu melalui Droplet Nuclei

kemudian di hirup oleh dan menginfeksi (Soeparman, 1999).

Agen infeksius utama, mycobacterium tuberculosis adalah batang aerobic

tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar

ultraviolet. Mycobacterium bovis dan mycobacterium ovium pernah pada

kejadian yang jarang berkaitan dengan terjadinya infeksi tuberkulosis (Brunner &

Suddarth, 2002)

Penyebab Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yaitu

sejenis kuman berbentuk batang gram positif, tahan asam, pathogen, dengan

ukuran 0,3 4 μ lebih. kecil dan sel darah merah. (Sarwono,. 2001).

Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk batang dan mempunyai sifat

asam. (Price, 1995).

D. Patofisiologi

Tempat masuk kuman mycobacterium adalah saluran pernafasan, infeksi

tuberculosis terjadi melalui udara (airbarn) yaitu melalui instalasi dropet yang

mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang

terinfeksi. Basil tuberkel yang mempunyai permukaan alvedus biasanya di

inhalasi sebagai suatu basil yang cenderung tertahan di saluran hidung dan

cabang besar bronchus dan tidak menyebabkan penyakit. (Sylvia Price, 1995).

16

Page 10: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Setelah berada dalam ruangan alveolus biasanya di bagian bawah lobus

atau paru-paru atau bagian atas labus bawah basil tuberkel ini membangkitkan

reaksi peradangan, leukosit poli morfonuklear pada tempat tersebut dan

memfagosit namun tidak membunuh organisme tersebut. Setelah hari-hari

pertama masa leukosit diganti oleh makrofag, alveoli yang terserang akan

mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini

dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa yang tertinggal atau

proses dapat juga berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak,

dalam sel basil juga menyebar melalui getah bening regional. Makrofag yang

mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga

membentuk sel tuberkel epitelial yang dikelilingi oleh lymfosit. Nekrosis bagian

sentral lesi memberikan gambaran yang relatif padat dan seperti kejulesi nekrosis

dan jaringan granulasi disekitarnya terdiri dan sel epiteleraid dan fibroblast

menimbulkan respon berbeda, jaringan granulasi menjadi lebih fibrosis

membentuk jaringan parut akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang

mengelilingi tuberkel.

Lesi primer paru-paru dinamakan focus gholi dan gabungan terserangnya

kelenjar getah bening regional dan lesi primer dinamakan komplek ghon dan

mengalami pengapuran.

Respon lain yang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah di mana bahan

cairan lepas ke dalam bronchus dan menimbulkan kapiler materi tuberkel yang

dilepaskan dan dinding kavitis akan masuk ke dalam percabangan trakeobronkial

17

Page 11: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Proses ini dapat terulang kembali di bagian lain dan paru-paru atau basil dapat

terbawa sampai ke laring, telinga tengah atau usus.

Kavitis yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa pengobatan dan

meninggalkan jaringan parut yang terdapat dekat dengan perbatasan bronkus

ronga. Bahan perkejuan dapat mengenal sehingga tidak dapat mengalir melalui

saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan bahan perkejuan dan lesi

mirip dengan lesi berkapsul yang terlepas. Keadaan ini dapat tidak menimbulkan

gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan

menjadi tempat peradangan aktif.

Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh darah.

Organisme yang lolos dari kelenjar getah bening akan mencapai aliran darah

dalam jumlah kecil, yang kadang-kadang dapat menimbulkan lesi pada berbagal

organ lain. Jenis penyebaran ini dikenal sebagai penyebaran limfo hematogen

yang biasanya sembuh sendiri. Penyebaran hematogen merupakan suatu

fenomena akut yang biasanya menyebabkan tuberculosis miller. Ini terjadi

apabila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme

masuk ke dalam system vaskuler dan tersebar ke organ-organ tubuh (Sylvia A.

Price, 1995).

E. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinik pada tuberculosis paru dapat bermacam-macam antara

lain:

18

Page 12: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

1. Demam

Umumnya subfebris, kadang-kadang 4-41o C, keadaan ini sangat dipengaruhi

oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis

yang masuk.

2. Batuk

Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk ini diperlukan untuk

membuang produk radang, sifat batuk dimulai batuk kering (non produktif)

kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan

sputum/dahak) keadaan yang lanjut berupa batuk darah haemoptosis karena

terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan betuk darah pada

tuberculosis terjadi pada dinding bronkus.

3. Sesak Nafas

Pada gejala awal atau ringan belum dirasakan sesak napas. Sesak napas akan

ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut di mana infiltrasi sudah setengah

bagian paru-paru.

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena

ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorak, anemia dan

lain-lain.

4. Nyeri Dada

Gejala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura

sehingga menimbulkan pleuritis, akan tetapi gejala ini akan jarang ditemukan.

Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini

timbul apabila sistem persyarafan di pleura terkena.

19

Page 13: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

5. Batuk darah

Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin berupa garis atau

bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat

banyak. Batuk darah terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat

ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang

pecah.

6. Malaese

Penyakit tuberculosis paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise

sering ditemukan anoreksia, badan makin berat, badan turun, sakit kepala,

meriang, nyeri otot, keringat malam, gejala semakin lama semakin berat dan

hilang timbul secara tidak teratur (Ilmu Penyakit Dalam, 1996). Menurut

American Thoracic Society, America Lung Assosiation, klasifikasi

tuberculosis paru didasarkan pada hubungan yang luas antar parasit dan

penderita, jumlah basil dalam dahak dan kemoterapi yang adekuat.

7. Gejala klinis Haemoptoe

Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring dengan cara

membedakan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Batuk darah

1) Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

2) Darah berbuih bercampur udara

3) Darah segar berwarna merah muda

4) Darah bersifat alkalis

5) Anemia kadang-kadang terjadi

20

Page 14: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

6) Benzidin test negatif

b. Muntah darah

1) Darah dimuntahkan dengan rasa mual

2) Darah bercampur sisa makanan

3) Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung

4) Darah bersifat asam

5) Anemia sering terjadi

6) Benzidin test positif

7) Epistaksis

c. Epistaksis

1) Darah menetes dari hidung

2) Batuk pelan kadang keluar

3) Darah berwarna merah segar

4) Darah bersifat alkalis

5) Anemia jarang terjadi

7.1 Klasifikasi diagnosis tuberculosis adalah:

a. TB Paru

1. BTA (Bakteri Tahan Asam) mikroskopis langsung (+) atau biakan

(-), kelainan foto thorak menyokong TB Paru dan gejala klinis

sesuai TB Paru.

2. BTA (Bakteri Tahan Asam) mikroskopis langsung (+) atau biakan

(-), kelainan foto roentgen dan klinis sesuai dengan TB Paru dan

memberikan perbaikan pada pengobatan awal inti TB Paru (intial

21

Page 15: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

therapy) pasien golongan ini memerlukan pengobatan yang

adekuat.

b. TB Paru Tersangka

Diagnosa pada tahap ini bersifat sementara sampai hasil pemeriksaan

Bakteri Tahan Asam (BTA) di dapat (paling lambat 3 bulan). Pasien

dengan BTA mikroskopis langsung (-) atau belum ada hasil

pemeriksaan atau pemeriksaan belum lengkap, tetapi kelainan

roentgen dan klinis sesuai dengan TB Paru. Pengobatan dengan anti

TBC sudah dapat dimulai.

c. Bekas TB Paru (tidak sakit)

Ada riwayat TB Paru pada pasien di masa lalu dengan atau tanpa

pngobatan atau gambaran rontgen normal/abnormal tetapi stbil pada

foto serial dan sputum GBTA (+) kelompok ini tidak perlu diobati.

7.2 Bekas TB Paru (tidak sakit)

a. Bakteriologi(mikroskopik dan biakan) negatif

b. Gejala klinik tidak ada atau ada gejal sissa akibat kelainan paru

c. Radiologik menunjukkan gambar lesi TB inaktif, menunjukkan serial

foto yang tidak berubah.

d. Ada riwayat pengobatan OAT yang adekuat (lebih mendukung)

22

Page 16: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

F. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Medis

Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati

juga mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap

OAT serta memutuskan mata rantai penularan.

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3

bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari

obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai

dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid,

Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan adalah

Kanamisin, Kunolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat

Rifampisin/INH.

Regimen dasar pengobatan TB paru adalah kombinasi Isoniazid

(INH) dan rifamicin selama 6 bulan dengan Pyrazinamide (WA) pada 2 bulan

pertama. Pada TB berat dan ekstra pulmonal biasanya pengobatan dimulai

dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan (ditambah asam bucol dan

streptomiah) dilanjutkan dengan INH dan rifamicin selama 4-10 bulan,sesuai

perkembangan klinis. Pada meringitis TB peritonitis Tb miliar dan efusi

pleura diberikan cortiko steroid atau prednisone 1-2mklkg BB/hari selama 2

minggu, diturunkan secara bertahan (fanering of) sampai 2-5 minggu (Arief

Mansjoer, dkk, 1998).

Diet yang diberikan pada penderita, makanan yang tinggi kalori,

protein agar penderita TB cepat sembuh, maka penderita harus minum obat

23

Page 17: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

secara teratur sesuai petunjuk, makan-makanan yang cukup gizi, rajin control

ke Puskesmas atau sarana kesehatan, rumah yang sehat dan berventilasi.

2. Penatalaksanaan Perawatan

Penatalaksanaan perawatan untuk klien ditujukan agar:

a. Klien dapat mempertahankan jalan nafas dan mengeluarkan secret tanpa

bantuan.

b. Kebutuhan nutrisi Klien dapat terpenuhi.

c. Kebutuhan istirahat tidur klien dapat terpenuhi.

d. Klien dapat beraktivitas secara efektif.

e. Klien dapat lebih mendapatkan pengetahuan tentang penyakit TBC.

f. Klien tidak terjadi infeksi terhadap penyebaran penyakitnya ke orang lain

G. Komplikasi

Komplikasi penderita TB paru antara lain:

1. pendarahan dan saluran pernafasan bagian bawah yang dapat mengakibatkan

kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.

2. Penyebaran infeksi ke organ lain.

3. Misalnya: otak, jantung persendian, ginjal aslinya.

H. Pengkajian Fokus

Pengkajian tergantung pada tahap penyakit dan derajat yang terkena.

1. Aktivitas dan istirahat

24

Page 18: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, mimpi buruk, nafas pendek karena

kerja, kesulitan tidur pada malam hari, menggigil atau berkeringat.

Tanda : Takikardia, takipnealdispnea pada kerja, kelelahan otot, nyeri dan

sesak (tahap lanjut).

2. Integritas EGO

Gejala : adanya faktor stress lama, masalah keuangan rumah, perasaan tidak

berdaya/tidak ada harapan, populasi budaya/etnik, missal orang

Amerika asli atau migrant dari Asia Tenggara/benua lain

Tanda : menyangkal (khususnya selama tahap dini) ansietas ketakutan,

mudah terangsang.

3. Makanan/cairan

Gejala : kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna dan menurunkan

berat badan.

Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik, kehilangan otot/hilang

lemak subkutan.

4. Nyeri atau kenyarnanan

Gejala : nyeri dada meningkat karena batuk berulang.

Tanda : berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.

5. Penafasan

Gejala : batuk produktif atau tidak produktif, nafas pendek, riwayat

tuberculosis terpajang pada individu terinfeksi.

Tanda : Peningkatan frekuensi pernafasan (penyakit luas atau fibrosis

parenkim paru pleura) pengembangan pernafasan tidak simetri

25

Page 19: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

(effuse pleura) perkusi pekak dan penurunan freniitus (cairan pleural

atau penebalan pleural bunyi nafas menurun/tidak ada secara

bilateral atau unilateral leffusi pleural/pneumotoret) bunyi nafas

tubuler dan bisikan pectoral di atas lesi luas, krekes tercabut di atas

apele paru selama inspirasi cepat setelah batuk pendek (krekes

postuissic) karakteristik sputum : hijau, puluren, muloid kuning atau

bercak darah deviasi trakeal (penyebaran bronugenik).

6. Keamanan

Gejala : adanya kondisi penekanan imun, contoh : AIDS, kanker, tes HIV

positif.

Tanda : demam rendah atau sedikit panas akut.

7. Interaksi Sosial

Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular, perubahan bisa

dalam tanggungjawab/perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan

peran.

8. Pemeriksaan Penunjang

a. Kultur sputum: positif untuk mycobacterium tuberculosis pada tahap

akhir penyakit.

b. Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca usapan cairan

darah) positif untuk hasil asam cepat.

c. Tes kulit (mantoux, potongan voilmer) : reaksi positif (area indurasi 10

mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intra dermal

26

Page 20: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya antibody tetapi tidak

secara berarti menunjukkan penyakit aktif.

d. Elisa/Worsten Blot: dapat menyatakan adanya HIV.

e. Foto thorak : dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas,

simpangan kalsium lesi sembuh primer atau effuse cairan.

f. Histologi atau kultur jaringan paru : positif untuk mycobacterium

tuberculosis.

g. Biopsi jarum pada jaringan paru : positif untuk granulana Tb, adanya sel

raksasa menunjukkan nekrosis.

h. Elektrolit : dapat tidak normal tergantung pada lokasi dan beratnya

infeksi.

i. GDA : dapat normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada

paru.

j. Pemeriksaan fungsi paru : penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang

mati, peningkatan rasio udara dan kapasitas paru total dan penurunan

saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis,

kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural (TB paru kronis luas)

(Doenges, 2000).

27

Page 21: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

I. Pathways dan Masalah Keperawatan

Mykrobacterium Tubrculosis

Airbone / Inhalasi Droplet

Saluran Pernafasan

Saluran Pernafasan Atas Saluran Pernafasan Bawah Bakteri yang besar Paru-paru Bertahan di Bronkus Alveolus Peradangan Bronkus Alveolus mengalami konsilidasi dan Terjadi Peradangan eksudasi Penumpukan Sekret Penyebaran bakteri secara Respons Respons Efektif Tidak Efektif limfa hematogen Gangguan Pertukaran gas Sekret keluar Secret sulit Saat batuk dikeluarkan Demam Anorexia Sesak nafas Batuk terus Obstruksi malaise menerus mual, muntah Terhisap orang Sesak nafas Peningkatan Perubahan Intoleransi sehat suhu tubuh nutrisi aktifitas kurang dari kebutuhan Resiko Gangguan penyebaran pola nafas Bersihan jalan nafas tidak Infeksi tidak efektif efektif Gangguan Pola istirahat tidur

Penatalaksanaan

Perlunya informasi

Knowledge defisit (Price, Sylvia Anderson, 1995)

28

Page 22: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

J. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental,

kelemahan upaya batuk buruk, edema trakeal atau faringael (Doenges, 2000).

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukropurulen dan

kekurangan upaya batuk (Mijakim, 1995).

3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efek

paru, atelektasis kerusakan membrane alveolar, kapiler, secret kental dan

tebal, edema bronchial (Doenges, 2000).

4. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kelemahan, sering batuk, anoreksia, ketidakcukupan sumber keuangan

(Doenges, 2000).

5. Gangguan pada istirahat tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk

(Lynda Juall Carpenito, 1999).

6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keletihan dan inadekuat

oksigensi untuk aktivitas (Lynda Juall Carpenito, 1995).

7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi aturan tindakan

dan pencegahan berhubungan dengan salah interprestasi informasi,

keterbatasan kognitif, tidak lengkap informasi yang ada (Doenges, 2000).

8. Resiko tinggi infeksi terhadap penyebaran atau aktivitas ulang berhubungan

dengan pertahanan primer tak adekuat, kerusakan jaringan

9. Penekanan proses inflamasi, malnutrisi (Doenges, 2000).

29

Page 23: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

K. Fokus Intervensi dan Rasional

1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental,

kelemasan upaya batuk buruk, edema trakeal atau faringael.

a. Tujuan : bersihkan jalan nafas efektif

b. Kriteria Hasil : Pasien dapat mempertahankan jalan nafas dan

mengeluarkan secret tanpa bantuan

c. Intervensi dan Rasional

1). Kaji fungsi pernafasan contoh bunyi nafas, kecepatan, irama dan

kedalaman dan penggunaan otot bantu.

Rasional : penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan

atelektasis, rondri mengi menunjukkan akumulasi

sekret/ketidak mampuan untuk membersihkan jalan

nafas yang dapat menimbulkan penggunaan otot

aksesori pernafasan dan peningkatan kerja

pernafasan.

2). Catat kemampuan untuk mengeluarkan muleosa batuk efektif, catat

karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.

Rasional : pengeluaran sulit bila sekret sangat tebal sputum

berdarah kental/darah cerah diakibatkan oleh

kerusakan (kavitasi) paru atau luka bronchial dan

dapat memerlukan evaluasi atau intervensi lanjut

3). Berikan posisi semi fowler tinggi bantu pasien untuk batuk dan

latihan nafas dalam.

30

Page 24: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Rasional : posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan

menurunkan upaya pernafasan ventilasi maksimal

membuka area atelektasis dan meningkatkan gerakan

sekret ke dalam jalan nafas besar untuk dikeluarkan.

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukopurulen dan

kekurangan upaya batuk.

a. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola nafas

kembali aktif.

b. Kriteria Hasil : dispnea berkurang, frekuensi, irama, dan kedalaman

pernafasan normal.

c. Intervensi dan Rasional

1). Kaji kualitas dan kedalaman pemafasan, penggunaan otot aksesori,

catat setiap perubahan.

Rasional : kecepatan biasanya meningkat, dispnea terjadi

peningkatan kerja nafas, kedalaman pernafasan

bervariasi tergantung derajat gagal nafas.

2). Kaji kualitas sputum, wama, bau dan konsistensi.

Rasional : adanya sputum yang tebal, kental berdarag atau

purulen diduga terjadi sebagai masalah sekunder.

3). Baringkan pasien untuk mengoptimalkan pernafasan (semi

fowler/fowler tinggi).

31

Page 25: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Rasional : Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru maksimal

upaya batuk untuk memobilisasi dan membuang

sekret.

4). Berikan dorongan untuk memperbanyak minum

Rasional : hidrasi adekuat untuk mempertahankan

sekret/peningkatan pengeluaran.

3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efektif

paru, atelektasis, kerusakan membrane alveolar kapiler, secret kental dan

tebal, edema bronchial.

a. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, gangguan

pertukaran gas tidak terjadi.

b. Kriteria Hasil : Melaporkan tidak adanya / penurunan dispnea,

menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi

jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal,

bebas dan gejala distress pernafasan

c. Intervensi dan Rasional

1). Kaji dispnea, takipnea, tak normal / menurunnya bunyi nafas,

peningkatan upaya pernafasan, terbatasnya ekspansi dinding dada dan

kelemahan.

Rasional : TB Paru menyebabkan efek luas pada paru dan

bagian kecil bronchopneumonia sampai inflamasi

difus luas, nekrosis effuse pleural dan fibrosis luas.

32

Page 26: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

2). Evaluasi pada tingkat kesadaran. Catat sianosis dan atau perubahan

pada warna kulit, termasuk membrane mukosa dan kuku.

Rasional : akumulasi sekret / pengaruh jalan nafas dapat

menggangggu oksigenasi organ vital dan jaringan.

3). Tunjukkan I dorong bernafas bibir selama ekshalasi, khususnya untuk

pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim.

Rasional : membuat tahanan melawan udara luar, untuk

mencegah kolaps / penyempitan jalan nafas, sehingga

membantu menyebarkan udara melalui paru dan

menghilangkan / menurunkan nafas pendek.

4). Tingkatkan tirah baring / batasi aktivitas dan Bantu aktivitas

perawatan diri sesuai keperluan.

Rasional : menurunkan konsumsi oksigen / kebutuhan selama

periode penurunan pernafasan dapat menurunkan

beratnya gejala.

5). Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2.550 mI/hr kecuali kontra

indikasi.

Rasional : pemasukan tinggi cairan membantu untuk

mengencerkan sekret, pembuatannya mudah

dikeluarkan,

6). Kolaborasi, lembabkan udara atau oksigen inspirasi.

Rasional : mencegah pengeringan membrane mukosa membantu

pengenceran sekret.

33

Page 27: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

4. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kelunakan, sering batuk, anoreksia, ketidakcukupan sumber keuangan.

a. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi (tidak terjadi perubahan

nutrisi).

b. Kriteria : Hasil pasien menunjukkan peningkatan berat badan

dan melakukan perilaku atau perubahan pola hidup.

c. Intervensi dan Rasional:

1). Catat status nutrisi pasien dan penerimaan, catat turgor kulit, berat

badan dan derajat kekurangannya berat badan, riwayat mual atau

muntali, diare.

Rasional : berguna dalam mendefinisikan derajat / luasnya

masalah dan pilihan intervensi yang tepat.

2). Pastikan pada diet biasa pasien yang disukai atau tidak disukai.

Rasional : membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan

pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki

masukan diet.

3). Selidiki anoreksia, mual dan muntah dan catat kemungkinan

hubungan dengan obat, awasi frekuensi, volume konsistensi feces.

Rasional : dapat mempengaruhi pilihan diet dan

mengidentifikasi area pemecahan masalah untuk

meningkatkan pemasukan atau penggunaan nuthent.

4). Dorong dan berikan periode istirahat sering.

34

Page 28: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Rasional : membantu menghemat energi khususnya bila

kebutuhan meningkat saat demam.

5). Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan.

Rasional : menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputum atau

obat untuk pengobatan respirasi yang merangsang

pusat muntah.

6). Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein.

Rasional : memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan

yang tidak perlu atau kebutuhan energi dan makan

makanan banyak dan menurunkan initasi gaster.

7). Kolaborasi, rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

Rasional : memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan

nutrisi adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet.

5. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan clengan sesak nafas dan batuk.

a. Tujuan : agar pola tidur terpenuhi.

b. Kriteria Hasil : pasien dapat istirahat tidur tanpa terbangun.

c. Intervensi dan Rasional.

1). Diskusikan perbedaan individual dalam kebutuhan tidur berdasarkan

hal usia, tingkat aktivitas, gaya hidup tingkat stres

Rasional : rekomendasi yang umum untuk tidur 8 jam tiap malam

nyatanya tidak mempunyai fungsi dasar ilmiah individu

yang dapat rileks dan istirahat dengan mudah

memerlukan sedikit tidur untuk merasa segar kembali

35

Page 29: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

dengan bertambahnya usia, waktu tidur. Total secara

umum menurun, khususnya tidur tahap TV dan waktu

tahap meningkat.

2). Tingkatkan relaksasi, berikan lingkungan yang gelap dan terang,

berikan kesempatan untuk memilih penggunaan bantal, linen dan

selimut, berikan ritual waktu tidur yang menyenangkan bila perlu

pastikan ventilasi ruangan baik, tutup pintu ruangan bila klien

menginginkan.

Rasional : tidur akan sulit dicapai sampai tercapai relalcsasi

lingkungan rumah sakit dapat mengganggu relaksasi.

6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keletihan dan inadekuat

oksigen untuk aktivitas.

a. Tujuan : agar aktivitas kembali efektif.

b. Kriteria Hasil : pasien mampu melakukan ADLnya secara mandiri dan

tidak kelelahan setelah beraktivita

c. Intervensi dan Rasional

1). Jelaskan aktivitas dan faktor yang meningkatkan kebutuhan oksigen

seperti merokok, suhu sangat ekstrim, berat badan kelebihan, stress.

Rasional : merokok, suhu ekstrim dan stress menyebabkan

vasokastriksi yang meningkatkan beban kerja jantung

dan kebutuhan oksigen, berat badan berlebihan,

meningkatkan tahapan perifer yang juga meningkatkan

beban kerja jantung.

36

Page 30: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

2). Secara bertahap tingkatan aktivitas harian klien sesuai peningkatan

toleransi.

Rasional : mempertahankan pernafasan lambat, sedang dan latihan

yang diawasi memperbaiki kekuatan otot asesori dan

fungsi pernafasan.

3). Memberikan dukungan emosional dan semangat.

Rasional : rasa takut terhadap kesulitan bernafas dapat

menghambat peningkatan aktivitas.

4). Setelah aktivitas kaji respon abnormal untuk meningkatkan aktivitas.

Rasional : intoleransi aktivitas dapat dikaji dengan mengevaluasi

jantung sirkulasi dan status pernafasan setelah

beraktivitas.

7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturan tindakan

dan pencegahan berhubungan dengan salah satu interprestasi informasi,

keterbatasan kognitif, tidak lengkap informasi yang ada.

a. Tujuan : pengetahuan pasien bertambah tentang penyakit TB

Paru.

b. Kriteria : Hasil pasien menyatakan mengerti tentang penyakit TB

Paru.

c. Intervensi dan Rasional.

1). Kaji kemampuan pasien untuk belajar.

Rasional : belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik dan

ditingkatkan pada tahapan individu.

37

Page 31: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

2). Berikan instruksi dan informasi tertulis pada pasien untuk rujukan.

Contoh : Jadwal Obat.

Rasional : informasi tertulis menentukan hambatan pasien untuk

mengingat sejumlah besar informasi pengulangan

menguatkan belajar.

3). Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan dan

alasan pengobatan lama, potensial interaksi dengan obat atau

substansi lain.

Rasional : meningkatkan kerja sama dalam program pengobatan

dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan

kondisi pasien.

4). Dorong untuk tidak merokok.

Rasional : meskipun merokok tidak merangsang berulangnya TBC

tetapi meningkatkan disfungsi pernafasan.

5). Kaji bagaimana yang ditularkan kepada orang lain.

Rasional : Pengetahuan dapat menurunkan resiko penularan atau

reaktivitas ulang juga komperkasi sehubungan dengan

reaktivitas.

8. Resiko tinggi infeksi terhadap penyebaran atau aktivitas ulang berhubungan

dengan pertahanan primer tidak adekuat, kerusakan jaringan, penekanan

proses inflamasi, mal nutrisi.

a. Tujuan : tidak terjadi infeksi terhadap penyebaran.

38

Page 32: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

b. Kriteria Hasil : pasien mengideiitifikasi intervensi untuk mencegah atau

menurunkan resiko penyebaran infeksi, melakukan

perubahan pola hidup.

c. Intervensi dan Rasional.

1). Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi melalui

droplet udara selama batuk, bersin, meludah, bicara, tertawa.

Rasional : membantu pasien menyadari/menerima perlunya

mematuhi program pengobatan untuk mencegah

pengaktifan berulang atau komplikasi serta membantu

pasien atau orang terdekat untuk mengambil langkah

untuk mencegah infeksi ke orang lain.

2). Identifikasi orang lain yang beresiko,missal : anggota keluarga,

sahabat karib / teman.

Rasional : orang-orang yang terpejan ini perlu program terapi obat

untuk mencegah penyebaran / terjadinya infeksi.

3). Kaji tindakan control infeksi sementara, missal masker atau isolasi

pernafasan.

Rasional : dapat membantu menurunkan rasa terisolasi pasien dan

membuang stigma social sehubungan dengan penyakit

menular.

4). Anjurkan pasien untuk batuk / bersin dan mengeluarkan pada tisu dan

menghindari meludah. Kaji pembuangan tisu sekali pakai dan teknik

mencuci tangan yang tepat, dorong untuk mengulangi demonstrasi.

39

Page 33: BAB II KONSEP DASAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-corysetyaw... · A. Pengertian Tuberculosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan

Rasional : perilaku yang diperlukan untuk mencegah penyebaran

infeksi.

5). Tekanan pentingnya tidak menghentikan terapi obat.

Rasional : periode singkat berakhir 2-3 hari setelah kemoterapi

awal, tetapi pada adanya rongga atau penyakit luas,

sedang resiko penyebaran infeksi dapat berlanjut sampai

3 bulan.

6). Dorong memilih/ mencerna makanan seimbang berikan makan sering,

makanan kecil pada jumlah, makanan besar yang tepat.

Rasional : adanya anoreksia (mal nutrisi sebelumnya, merendahkan

tahapan terhadap proses infeksi dan mengganggu

penyembuhan, makanan kecil dapat meningkatkan

pemasukan semua.

40