BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

12
TOPIK KHUSUS 47 BAB IV MASALAH NECKING BULGING SAAT PENGECORAN 4.1 Pendahuluan Pada proyek SOHO @ Podomoro City ini terdapat masalah masalah umum yang terjadi di lapangan. Salah satunya adalah necking dan bulging yang terjadi pada bored pile. Untuk cara mengetahui terdapat necking ataupun bulging pada suatu lubang fondasi adalah pada saat pengecoran. Pada saat pengecoran dilakukan tahapan mulai dari persiapan lantai kerja, penentuan titik pengeboran, pengeboran, pembersihan lubang, hingga pemasangan tulangan yang untuk lebih detailnya sebagai berikut. 1. Memasang auger dengan diameter yang dibutuhkan pada kelly bor. 2. Menyiapkan bucket auger. 3. Menentukan titik bor yang sebelumnya telah dilakukan penyelidikan tanah dahulu berdasarkan Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

description

laporan kp

Transcript of BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

Page 1: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 47

BAB IV

MASALAH NECKING BULGING SAAT PENGECORAN

4.1 Pendahuluan

Pada proyek SOHO @ Podomoro City ini terdapat masalah masalah

umum yang terjadi di lapangan. Salah satunya adalah necking dan bulging yang

terjadi pada bored pile. Untuk cara mengetahui terdapat necking ataupun bulging

pada suatu lubang fondasi adalah pada saat pengecoran.

Pada saat pengecoran dilakukan tahapan mulai dari persiapan lantai kerja,

penentuan titik pengeboran, pengeboran, pembersihan lubang, hingga pemasangan

tulangan yang untuk lebih detailnya sebagai berikut.

1. Memasang auger dengan diameter yang dibutuhkan pada kelly bor.

2. Menyiapkan bucket auger.

3. Menentukan titik bor yang sebelumnya telah dilakukan penyelidikan tanah

dahulu berdasarkan analisa, interpretasi dan evaluasi data-data serta

kesimpulan dan saran.

4. Menentukan titik pinjaman yang fungsinya untuk memastikan titik AS

lubang yang akan dibor berada di tengah.

5. Alat bor ditempatkan tepat diatas lubang, sedangkan bucket auger

diletakkan di dekat lubang (sekitar lokasi).

6. Dilain tempat, baja jenis ulir dirakit untuk dijadikan sebagai tulangan

menerus dan tulangan utama.

7. Pada tulangan dipasang beton decking yang berfungsi sebagai selimut

beton.

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 2: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 48

8. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger

9. Lalu dipasang casing yang berguna untuk menahan tanah di permukaan

lubang bor agar tanahnya tidak longsor.

10. Pengeboran dilanjutkan dengan menggunakan bucket auger sampai

kedalaman yang diinginkan.

11. Untuk membersihkan lumpur digunakan bucket auger. Waktu yang

dibutuhkan untuk cleaning ± 10 menit.

12. Setelah dibor dengn kedalaman yang diinginkan , maka tulangan

dimasukkan satu per satu ke dalam lubang menggunakan crawler crane

dan tiap bagian disambung dengan las. Waktu yang dibutuhkan untuk

menempatkan tulangan ke dalam lubang beserta pengelasan selama ± 15

menit.

13. Pasang garpu tremie yang berfungsi untuk menahan pipa tremie pada saat

penyambungan dan pengecoran.

14. Pipa tremie dengan panjang tertentu dengan masing-masing potongan

dipindahkan dari rak dengan crawler crane untuk kemudian dimasukkan

ke dalam lubang. Pada ujung pipa bagian atas dipasang corong.

15. Sebelum dibuang, beton dalam mixer diambil samplenya untuk diuji

slump apakah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan uji laboratorium

apakah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Beton yang akan diuji

menggunakan wadah berbentuk silinder dengan masa uji 7 hari dan 28

hari.

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 3: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 49

16. Penuangan beton dari truk mixer memakan waktu ± 10 menit. Setelah itu

dilanjutkan dengan truk mixer kedua dengan volume yang sama.

Sebelumnya diukur kedalamannya menggunakan meteran, hal ini

dilakukan untuk menentukan apakah tremie harus dipotong atau tidak dan

kekurangan. Penuangan dari truk mixer kedua memakan waktu ± 13

menit. Setelah itu dilanjutkan dengan truk mixer ketiga yang memakan

waktu ± 10 menit lalu diukur. Dilakukan pengecoran hingga truk mixer

ketujuh yang memerlukan waktu 60 menit atau 1 jam.

17. Setelah selesai penuangan beton maka pipa tremie yang tersisa diangkat

dari dalam lubang menggunakan crawler crane dengan lama pencabutan

dan pengangkatan tremie ± 5 menit.

18. Setelah itu casing dicabut dan diangkat menggunakan crawler crane juga,

kegiatan ini memakan waktu ± 8 menit.

19. Apabila telah selesai diangkat maka selesailah pengecoran bored pile.

Setelah selesai pekerjaan lapangan, maka data- data yang diperoleh

selama kegiatan pengecoran seperti data waktu persiapan, pengecoran,

penyelesaian, data kubikasi, data kedalaman lubang, panjang tremie dan juga

laporan- laporan dari lapangan masukkan kedalam suatu formulir laporan yang

disebut pilling record.

4.2 Necking dan Bulging

Necking dan Bulging ini sendiri adalah untuk mengetahui volume beton

yang dicor kedalam lubang bored pile. Necking sendiri dapat diartikan

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 4: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 50

penyempitan volume lubang fondasi yang membuat bored pile itu sendiri

mengecil. Sedangkan Bulging dapat diartikan perluasan volume lubang fondasi

yang membuat volume bored pile itu sendiri membesar.

Untuk tahapan mengetahui terdapat necking ataupun bulging pada suatu

lubang fondasi adalah sebagai berikut :

1. Persiapan lahan dan lantai kerja

2. Pengeboran lubang dengan menggunakan mesin bor dengan auger

3. Pembersihan lubang atau cleaning dengan menggunakan bucket auger

untuk membersihkan lumpur atau endapan

4. Pemasangan tulangan dan pengelasan tulangan

5. Memasukan pipa tremie ke dalam lubang bored pile

6. Pengecoran dilakukan dari truk mixer yang dituangkan lewat corong pada

pipa tremie

7. Pada truk mixer yang pertama dicatat volume beton yang ingin

dituangkan

8. Lalu hitung volume lubang bored pile

9. Volume lubang bored pile itu sendiri dibagi dengan volume beton yang

ingin dituangkan untuk mendapat hasil berapa truk yang dibutuhkan untuk

pengecoran pada satu lubang

10. Lalu truk mixer yang pertama dituangkan, misal : volume beton truk

adalah 6,5 m3 dan seharusnya volume beton tersebut mampu mengisi

lubang hingga ketinggian 5.75 yang didapat dari rumus

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 5: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 51

dan diketahui r = 0.6 m maka didapat 5.75 m untuk

kenaikan per mobil truk mixer

11. Jika volume yang dituangkan ini didapat ketinggian yang melebihi teori

maka dapat dikatakan terdapat Necking dan apabila ketinggian beton yang

tertuang kurang dari ketinggian maka itu adalah Bulging

12. Pengukuran itu sendiri dilakukan oleh pihak kontraktor dan diawasi oleh

pengawas MK ataupun dari pihak owner dan begitu selanjutnya hingga

pengecoran dengan truk mixer terakhir

4.3 Kendala Yang Terdapat Di Proyek

Keutuhan tiang dari pondasi sangatlah penting untuk meyakinkan

menahan beban dari gedung atau struktur diatasnya. Karena penyempitan tiang

(necking) atau perluasan tiang (bulging) membuat tiang sangat riskan untuk

digunakan. Oleh sebab itu untuk mengetahui layak atau tidaknya bored pile

dengan dilakukan pengetesan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan

Pile Integrity Test (PIT).

Pile Integrity Test (PIT) adalah test tidak merusak dengan persamaan

gelombang dikenal sebagai beban kejut atau test pantulan gelombang sonic, atau

regangan rendah dinamik test. Pengujian menggunakan satu atau dua

accelerometers untuk tiang pondasi, dan menggunakan palu kecil untuk

memukulnya. PIT menampilkan kurva yang mengungkapkan perubahan

signifikan dalam penampang yang mungkin ada sepanjang tiang. Semua alat PIT

berdasarkan tenaga baterai, dioperasikan dengan layar sentuh dan termasuk

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 6: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 52

perubahan data secara cepat dan ijin program standar PIT. Semua didasari oleh

ASTM D5882-07.

Gambar 4.1 saat dilakukan test PIT

Masalah atau kendala yang dapat ditimbulkan jika terdapat Necking

Bulging yang dilihat oleh penulis di lapangan saat kerja praktek adalah :

Necking :

Jika terjadi necking pada suatu bored pile maka harus diadakan test pile,

dengan menggunakan test PIT atau Pile Integrity Test.

Setelah test PIT ini didapat hasil yang memungkinkan dan kuat sesuai

dengan perencana maka bored pile dapat digunakan sebagai fondasi dari

suatu bangunan.

Apabila test PIT ini gagal maka diadakan rapat oleh pihak owner,

pengawas, kontraktor, dan konsultan perencana untuk menentukan jalan

keluar yang akan diambil bersama. Mungkin dapat ditambahkan tiang

bored pile, ataupun dibongkar kembali dan diadakan pengecoran ulang.

Bulging :

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 7: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 53

Berbeda dengan necking, bulging sendiri sebenarnya bisa dikatakan bagus.

Karena semakin besar volume beton yang dicor maka kekuatan bored pile

itu sendiri bertambah.

Namun bulging sendiri berkaitan dengan necking karena dipastikan terjadi

kelongsoran di dalam lubang yang telah dibor sehingga perlu adanya test

pile yang umumnya menggunakan test PIT.

Gambar 4.2 pelaksanaan bored pile

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City

Page 8: BAB 4 (Rizka)......Catatan Kereksi Dihalaman Terakhir

TOPIK KHUSUS 54

Gambar 4.3 proses pengecoran

Dan berikut adalah beberapa contoh hasil dari pilling record melalui excel

untuk tiang normal dan tiang tidak normal di proyek SOHO @ Podomoro City.

Untuk tiang normal pada tiang nomor 12 dan 16 dan untuk tiang tidak normal

pada tiang 7 dan 340 adalah sebagai berikut (di halaman berikutnya).

\

Laporan Kerja Praktek Proyek SOHO@Podomoro City