Rizka Askep Ht Fix

35
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. R DENGAN HIPERTENSI PADA NY. N RT.06 / RW.06 KELURAHAN KOTA LAMA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG DI SUSUN OLEH: RIZKA NURIYANTI PUTRI 201410461011055 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

description

Rizka Askep Ht Fix

Transcript of Rizka Askep Ht Fix

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGANY. R DENGAN HIPERTENSI PADA NY. NRT.06 / RW.06 KELURAHAN KOTA LAMAPuskesmas KEDUNGKANDANG Malang

DI SUSUN OLEH:RIZKA NURIYANTI PUTRI201410461011055PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015LEMBAR PENGESAHANASUHAN KEPERAWATANPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGPUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG2015Mahasiswa

RIZKA NURIYANTI PUTRI201410461011055Mengetahui, Mei 2015Pembimbing Institusi

Pembimbing Lahan

() ()BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAPENGKAJIAN DATA KELUARGAPengkajian pada tanggal : Rabu, 16 April 2014A. Data Dasar Keluarga1. Nama Kepala Keluarga: Tn. T2. Usia

: 45 tahun

3. Pendidikan

: Tidak sekolah4. Pekerjaan

: Tukang Parkir5. Alamat

: Jln. Muharto RT.06 / RW.06 Kota LamaTabel 1. Daftar anggota keluarga intiNoNamaGenderHub dengan KKTTL/

UmurPendidikanPekerjaanAgama

1.Tn. TLSuami45 thTidak SekolahTukang ParkirIslam

2.Ny. NPIstri42 thTidak SekolahIbu Rumah Tangga Islam

3An. HLAnak 24 thSMKTidak Bekerja Islam

4An. ZLAnak22 thSMPBuruhIslam

5An. NPAnak12 thSDPelajarIslam

1. Komposisi Keluarga:

Komposisi keluarga Ny. N dalam satu kepala keluarga (KK) dapat terlihat pada tabel diatas yaitu terdiri 5 orang diantaranya yaitu Tn. T sebagai kepala keluarga (KK), Ny. N dan Ny. N sebagai istri, dan 3 orang anaknya. Keluarga Tn.T tergolong dalam keluarga inti karena dalam satu rumah terdapat bapak,ibu dan anak. Tn. T bekerja sebagai tukang parkir, sedangkan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga,sementara anak pertama tidak bekerja, anak kedua bekerja sebagai buruh di pasar dan anak terkahir sedang duduk dibangku sekolah. Dalam keliarga Tn.T menganut agama islam.Genogram :

Keterangan:

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Laki-laki

: Penderita/pasien

: laki-laki Meninggal : : Perempuan meninggalPenjelasan : Berdasarkan genogram diatas dapat diketahui bahwa Tn.N tinggal satu rumah dengan istri (Ny. N),dan ketiga anaknya (An.H,An.Z dan An.N ). Pada keluarga Tn. T istrinya Ny. N menderita penyakit Hipertensi selama 5 tahun yang lalu. Ny. N mengatakan bahwa Ny. N menglamai tekanan darah tinggi namun Ny. N tidak mengatahui tentang penyakit tersebut. Sesuai apa yang dikatakan Ny. N bahwa makanan yang dikonsumsi setiap hari rata-rata mengandung garam yang berlebih. Menurut Ny. N setiap periksa ke puskesmas diberikan obat penurun tekanan darah untuk dua hari. Tetapi Ny. N tidak mengatahui bahwa makanan yang dikonsumsi setiap hari akan menyebabkan hipertensi.

EKOMAP :

2. Tipe KeluargaTipe keluarga Ny. N adalah tipe keluarga inti artinya dalam satu rumah hanya terdapat bapak, ibu dan anak. 3. Suku BangsaSuku bangsa keluarga Ny. N adalah Madura4. AgamaAgama yang dianut oleh keluarga Ny. N adalah islam5. Status sosial ekonomi keluarga Ny. N mengatakan suaminya bekerja sebagai tukang parkir,dan setiap harinya Ny. N diberi uang belanja oleh Tn. T sebesar Rp 20.000, sedangkan Ny. N hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga tetapi Ny. N bekerja sampingan sebagai pengupas bawang putih. Akan tetapi penghasilan yang di dapat keluarga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Dan untuk biaya sekolah anak bungsu di biayain oleh bude (kakak dari Ny. N). Ny. N mengatakan tidak mempunyai tabungan untuk masa tuanya nanti.6. Aktifitas rekreasi keluargaNy. N mengatakan rekreasi keluarga yang biasa dikunjungi biasanya pergi ke rumah saudara yang tinggalnya berjauhan dengan Ny. N Untuk tempat hiburan tidak pernah dilakukan.7. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga Ny. N saat ini adalah tahap keluarga dengan keluarga anak dewasa muda (pelepasan)Tugas keluarga pada tahap perkembangan ini menurut duvall yaitu

Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

Membantu anak untuk mandiri

Mempertahankan komunikasi

Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

Tugas pada tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah mempertahankan keakraban dan saling merawat, karena cucunya sibuk bekerja. 8. Riwayat keluarga inti

Ny. N dan Tn. T menikah dan memiliki 3 orang anak. Menurut keluarga dan Ny. N sendiri, Ny. N saat ini menderita penyakit hipertensi yang sudah lebih dari 5 tahun diderita dan tidak pernah minum obat secara teratur. Selain itu Ny. N juga memiliki maag dan mengeluhkan perutnya sering sakit. Dari hasil pengakajian diketahui bahwa ada anggota keluarga yang menderita hipertensi yaitu ibu dari Ny. N sendiri.

9. Riwayat keluarga sebelumnyaDari hasil pengkajian didapatkan data bahwa orang tua Ny. N mempunyai penyakit hipertensi

B. Lingkungan1. PerumahanKeluarga Ny. N memliki jenis rumah permanen, dengan luas bangunan sekitar 4 x 4 meter. Rumah yang ditempati adalah rumah milik pribadi, atap rumah terbuat dari genteng, terdapat ventilasi rumah yang cukup memadai d idalam rumah sehingga cahaya tetap bisa masuk pada siang hari. Untuk penerangan Ny. R sudah menggunakan lampu, lantai rumah terbuat dari keramik, sedangkan untuk kebersihan rumah Ny. N mengatakan bersih-bersih rumah setelah bekerja. 2. Denah rumah10 m2

8 m

3. Pengelolaan sampah

Keluarga Ny. N mengatakan tidak pernah memisahkan antara sampah yang basah dengan sampah yang kering. Sampah dikumpulkan jadi satu kemudian sampah-sampah di buang di sungai dekat rumah Ny. N. 4. Sumber air

Sumber air yang digunakan oleh keluarga adalah sumur.5. Jamban keluargaDi dalam rumah Ny. N tidak terdapat kamar mandi dan WC . kamar mandi yang digunakan adalah kamar mandi milik saudaranya di sebelah rumah. 6. Pembuangan air limbahKeluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor), yang akhirnya berpusat di sungai sebelah rumahnya7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatanNy. N aktif mengikuti kegiatan pengajian dan tahlil ibu-ibu disekitar lingkungan rumahnya. Ny. N jarang berkontrol ke puskesmas terdekat karena kurangnya biaya untuk berobat.8. Karakteristik tetangga dan komunitasKeluarga bertempat tinggal di pemukiman padat penduduk, jarak antara rumah satu dengan yang lainnya berdekatan dan berhimpitan/menempel.9. Mobilitas geografis keluargaKeluarga Ny. N jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin harian adalah menjadi ibu rumah tangga . Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindahpindah. Anak-anak dari Ny. N yang sering berk10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatKomunikasi antar keluarga/warga baik, Ny. N dan keluarga sering berinteraksi dengan tetanggnya, selain itu Ny. N dan keluarga selalu mengikuti kegiatan seperti seperti hajatan, tahlilan, yasiinan, dan kegiatan-kegiatan lain.11. Sistem pendukung keluargaYang menjadi pendukung keluarga adalah Ny. N sendiri. Ny. N memberikan dukungan baik moril kepada keluarganya. C. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluargaKeluarga Ny. N dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai.2. Struktur kekuatan keluargaDalam keluarga Ny. N, yang mendominasi pengambilan keputusan adalah Tn. T selaku kepala keluarga. Namun pengambilan keputusan selalu musyawarah dahulu dan melibatkan semua anggota keluarga.3. Struktur peranNy N berperan sebagai ibu rumah tangga. An. H dan An. Z juga menjalankan perannya dengan baik dan membantu penghasilan keluarga. Tidak ada yang tidak menjalankan peran yang telah diberikan pada masing-masing anggota keluarga.4. Nilai dan norma budayaNy. N .menganut agama Islam, demikian juga dengan semua anggota keluarganya. Ny. N mengajarkan anaknya untuk selalu hidup sederhana dan senantiasa berhemat.D. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektifKeluarga Tn. T memahami keadaan penyakit yang diderita Ny N. Dalam keadaan sakit atau sehat anggota keluarga saling menyayangi dan memberi perhatian.2. Fungsi socialFungsi sosial keluarga baik terutama dengan tetangga sekitar.E. Stres dan Koping Keluarga1. Stresor jangka pendek dan jangka panjangJangka Pendek : Ny. N mengatakan kadang merasa cepat lelah namun ada anak-anaknya yang sering membantu dan merawatnya juga.Jangka panjang : Ny. N mengatakan tidak pernah minum obat untuk menurunkan tekanan darahnya dan Ny. N tidak pernah takut dengan kondisi yang dialaminya saat ini.2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalahPola pemecahan masalah dalam keluarga Ny. R adalah dengan cara musyawarah antar anggota keluarga.3. Strategi koping yang digunakanKoping yang digunakan sangat baik untuk menghadapi masalah, buktinya setelah mendapatkan masalah mampu bangkit dan akhirnya berdampak positif pada dirinya dan tidak menjadi jatuh sakit terlalu lama. Tetapi tekanan darah yang berubah dari normal menjadi tidak normal.4. Strategi adaptif disfungsionalSaat ada masalah keluarga terbuka satu dengan yang lain. 5. Pemeriksaan fisik

Pem. FisikNama Anggota Keluarga

Tn. T Ny. NAn. ZAn. ZAn. N

Keadaan UmumBaikBaikBaikBaikBaik

KesadaranComposmentisComposmentisComposmentisComposmentisComposmentis

TD120/90 mmHg190/100MmHg150/100 mmHg140/90 mmHg-

N79 x/mnt88 x/mnt95 x/mnt85 x/mnt-

RR18x/mnt19x/mnt19x/mnt18 x/mnt17 x/mnt

KepalaMesocepal, Mesocepal, Kadang merasa pusing/gliyeng2MesocepalMesocepalMesocepal

RambutBersihBersihBersihBersihBersih

KonjungtivaTidak anemisTidak anemisTidak anemisTidak anemisTidak anemis

MataTidak ikterikTidak ikterikTidak ikterikTidak ikterikTidak ikterik

HidungBersihBersihBersihBersihBersih

TelingaBersihKotorKotorKotorBersih

MulutMukosa bibir lembab,Mukosa bibir lembab,Mukosa bibir lembab,Mukosa bibir lembab,Mukosa bibir lembab,

LeherTdk ada pembesaran kelenjar thyroidTdk ada pembesaran kelenjar thyroidTdk ada pembesaran kelenjar thyroidTdk ada pembesaran kelenjar thyroidTdk ada pembesaran kelenjar thyroid

ThorakTidak ada suara nafas tambahan detak jantung regular.Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular.

AbdomenSimetris, tdk ada nyeri tekan

Simetris, tdk ada nyeri tekan. Menurut klien ia memiliki penyakit maag yang sering kambuh.Bising usus 9x/menitSimetris, tdk ada nyeri tekanSimetris, tdk ada nyeri tekanSimetris, tdk ada nyeri tekan

EkstremitasTdk ada varises, tdk ada odem

Tdk ada varises, tidak ada odem Klien mengeluh pada daerah tangan kaki kada terasa linu-linu.Tdk ada varises, tdk ada odemTdk ada varises, tdk ada odemTdk ada varises, tdk ada odem

BB/TB-----

KulitBersih, Sawo matang Bersih, sawo matangBersih, Sawo matangBersih, Sawo matangBersih, Sawo matang

Turgor kulitBaik, < 2 dtkBaik, < 2 dtkBaik, < 2 dtkBaik, < 2 dtkBaik, < 2 dtk

Kebiasaan tidur dan istirahatTidur malam :

01.30.00-04.00

Tidur siang :

Tidak biasa tidur siangTidur malam :

01.00-04.00

Tidur siang :

Tidak biasa tidur siangTidur malam :

02.00-08.00

Tidur siang :

Tidak biasa tidur siangTidur malam :

02.00-07.00

Tidur siang :

Tidak biasa tidur siangTidur malam :

21.00-06.00

Tidur siang :

Tidak biasa tidur siang

F. Harapan Keluarga terhadap Asuhan KeluargaKeluarga berharap petugas kesehatan/mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga yang lebih menyeluruh, tidak hanya pada masalah fisik tetapi juga psikis. Penjelasan dan informasi tentang kesehatan khususnya cara perawatan penderita hipertensi juga sangat dibutuhkan oleh keluarga.G. Fungsi Perawatan Kesehatana. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatanKeluarga belum bisa mendeteksi hipertensi secara mandiri. Keluarga mengetahui Ny. N menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu akan tetapi Keluarga belum mengetahui secara lengkap apa itu hipertensi baik pengertiannya, penyebabnya, tanda dan gejala dan cara perawatannya. Keluarga hanya mengetahui kalau hipertensi itu sama dengan tensi tinggi.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalahKeluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatannya karena keluarga menganggap tekanan tinggi itu sudah biasa dan tidak ada dampaknya.c. Kemampuan keluarga merawat

Keluarga cukup mampu merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi, namun Ny. N kurang optimal untuk makanan, memasak makanan seperti biasa, tidak tahu secara pasti tentang hipertensi, hanya mengetahui anjuran sedikit garam dan makan buah ketimun.

d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Keluarga cukup mampu memodifikasi lingkungan. Dengan memodifikasi lingkungan yang cukup dan terang.

e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga tidak cukup mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah hipertensi.H. Analisa DataTabel 2. Analisa DataNoDataEtiologiProblem

1.DS :

- Ny. N mengatakan saya sudah menderita hipertensi sejak tahun 2010, saya tidak ngerti kenapa tekanan darah saya naik. Biasanya 120/80 mmHg dan sekarang 140/100 mmHg. - Ny. N mengatakan saya hanya minum obat untuk 2 hari saja kalau periksa ke puskesmas sekalian konsul untuk pemakain KB.

DO :

- TD : 190/100 mmHg

-. N : 88x/ menit

- S : 36, 2 C

- Usia 42 tahunHipertensiResiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

2DS :

Ny. N mengatakan saya sering pusing, terasa gliyeng-gliyeng.

Ny. N mengatakan saya tidur sehabis acara di televisi tengah malam dan bangun jam 3 atau 4 pagi dan tidak bisa tidur lagi.

Ny. N mengatakan kaki saya terkadang linu/pegel.

DO :

TD: 190/100 mmHg

Pasien tidak pernah tidur siang.Faktor fisik (perubahan mobilitas)Resiko trauma (injury)

3DS :

Ny. N mengatakan saya mengerti tentang penyakit yang saya alami, tetapi saya tidak tahu dampak atas penyakit yang di deritanya.

Ny. N mengatakan setiap saya masak selalu banyak garam.

DO :

Klien lulusan SD Klien banyak bertanya tentang hipertensi

Klien berusia 42 tahun.Kurangnya Pajanan InformasiDefisiensi pengetahuan

tentang hipertensi

DIAGNOSA KEPERAWATANTanggal DiagnosaPrioritas

20 Mei 2015Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensiI

20 Mei 2015Resiko cedera berhubungan dengan Faktor fisik (perubahan mobilitas)II

20 Mei 2015Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasiIII

I. SKALA PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADX 1 :

Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensiNoKriteriaPerhitunganSkorRasional

1.Sifat masalah

Resiko 2/3 X 12/3Ny. R menderita hipertensi sejak tahun 2005. Tekanan darah saat ini 160/100 mmHg. Bila hipertensi tidak diobati maka komplikasi yang dapat terjadi adalah penyakit jantung, ginjal dan stroke.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah2/2 X 22Masalah dapat mudah di ubah dengan keinginan keluarga untuk mencapai kesehatan

3.Potensi pencegahan

Tinggi3/3 X 11Resiko dapat dicegah dengan mengenal cara penanganan hipertensi serta perubahan pola makan (diet hipertensi)

4.Menonjolnya masalah

Segera di tangani2/2 X 11Keluarga menyadari masalah dan ingin segera menangani agar kesehatan dengan cepat di capai

Jumlah4 2/3

DX 2 :

Resiko cedera berhubungan dengan Faktor fisik (perubahan mobilitas)NoKriteriaSkorBobotRasional

1.Sifat masalahAncaman resiko2/3 x1 = 2/31Menurut Ny. R sering kali naik turun tangga depan rumah, dan kemungkinan terjadi cedera cukup tinggi.

2.Kemungkinan masalah dapat diubahSebagian1/2 x2 = 12Dari etiologi yang menyebabkan pasien mendapat kemungkinan cedera adalah dari penuaan dan hipertensi yang sudah 10 tahun dideritanya.

3.Potensial untuk dicegahanCukup2/3 x1 = 2/31Dengan menangani etiologi yang sifatnya fisiologis akibat penuaan, pencegahan yang dapat dilakukan tidak dapat optimal

4.Menonjolnya masalahSegera2/2 x1 = 11Pasien mengatakan sudah beberapa kali pernah jatuh sehingga perlu penanganan segera

Total : 3 1/3

DX 3 :

Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasiNoKriteriaPerhitunganSkorRasional

1.Sifat masalah

Aktual 3/3 X 11Keluarga dan Ny.R tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi dan diit yang baik untuk penderita hipertensi

2.Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah2/2 X 22Masalah dapat mudah di ubah dengan keinginan keluarga untuk mencapai kesehatan

3.Potensi pencegahan

Tinggi3/3 X 11Keingintahuan keluarga terutama Ny. R sangat besar untuk mengetahui apa itu penyakit hipertensi dan diit yang baik untuk penyakit hipertensi.

4.Menonjolnya masalah

Segera di tangani2/2 X 11Keluarga menyadari masalah dan ingin segera menangani agar kesehatan dengan cepat di capai

Jumlah5

DIAGNOSA PRIORITASTanggal DiagnosaPrioritas

20 Mei 2015Defisiensi pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasiI

20 Mei 2015Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensiII

20 Mei 2015Resiko cedera berhubungan dengan Faktor fisik (perubahan mobilitas)III

J. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No.Diagnosa KeperawatanTujuanEvaluasiIntervensi

UmumKhususKriteriaStandar

1.Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang terpapar dengan sumber informasi

Setelah dilakukan kunjungan selama 4 hari dalam 1 minggu, keluarga dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi Setelah dilakukan kunjungan selama 1x45 menit, keluarga mengerti tentang :

1. Penyakit hipertensi

(pengertian, tanda dan gejala, serta cara pengobatan)

2. Komplikasi pada hipertensi

3. Diit pada hipertensi

4. Cara mengontrol hipertensi

Respon verbal1. Keluarga mengetahui tentang penyakit hipertensi yaitu tekanan darah >140/90 mmHg dengan gejala nyeri pada leher bagian belakang, leher terasa kaku.

2. Keluarga mengetahui komplikasi dari hipertensi seperti penyakit jantung, gagal ginjal serta stroke.

3. Keluarga mengetahui jenis makanan apa saja yang harus dibatasi dan bagi penderita hipertrensi seperti garam, alpukat durian.

4. Keluarga mengetahui jenis makanan yang boleh dikonsumsi seperti makanan yang tinggi serat (buah-buahan dan sayuran)

5. Keluarga mengetahui cara mengontrol hipertensi seperti olah raga secara teratur, kontrol tekanan darah secara rutin, serta menjaga berat badan ideal. 1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar dalam keluarga.

2. Jelaskan tekanan darah normal, tekanan darah tinggi dan efeknya.

3. Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor yang dapat diubah : diet rendah garam, merokok, alkohol, dan pola hidup penuh stres.

4. Diskusikan perlunya diet rendah garam sesuai program.

5. Berikan KIE klien tentang Hipertensi :

6. Jelakan tentang obat (rasional, dosis dan efek samping).

7. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya8. Minta keluarga untuk mengulangi materi yang telah disampaikan9. Berikan reinforcement positif atas keaktifan keluarga dan penyuluhan

2.Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dengan factor resiko hipertensi Setelah dilakukan kunjungan selama 4 hari dalam 1 minggu, resiko tidak terjadi. -Pemeriksaan fisik Tekanan darah dalam batas normal (140/100 mmHg).

1. Monitor tekanan darah dan nadi2. Anjurkan kepada klien untuk menjaga pola makan sesuai dengan diit hipertensi.3. Anjurkan kepada klien untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit per hari, 3-4 kali setiap minggu.

3. Resiko cedera berhubungan dengan Faktor fisik (perubahan mobilitas)Setelah dilakukan kunjungan selama 4 hari dalam 1 minggu, resiko tidak terjadi.Setelah dilakukan kunjungan selama 1x45 menit, keluarga mengerti tentang :

1. Resiko yang dapat diakibatkan bila klien cidera

2. Cara pencegahan cidera3. Mampu mengulang mendemonstrasikan senam mataRespon Verbal1. Keluarga mengetahui tentang resiko yang dapat diakibatkan bila penderita cidera seperti trauma kepala, luka fisik sampai kematian.

2. Keluarga dapat mengetahui tentang bagaimana cara pencegahan cidera anatara lain minum obat secara teratur, lakukan pemeriksaan rutin, makan-makan sayuran dan istirahat yang cukup, hindarkan dari hal-hal yang dapat beresiko jatuh.3. Keluarga dan khususnya bagi klien dapat mendemonstrasikan ulang senam mata dan dapat melakukannya dengan baik dan teratur untuk menghindari resiko jatuh/cedera1. Kaji faktor yang dapat meningkatkan resiko cedera dari lingkungan tangga teras yang terlalu tinggi dan keadaan fisik (penurunan pengelihatan dan penurunan rentang gerak ekstremitas).

2. Anjurkan membatasi aktifitas saat terjadi pusing

3. Anjurkan meningkatkan tirah baring selama pusing terjadi

4. Anjurkan menggunakan tehnik relaksasi untuk meringankan pusing.

5. Berikan KIE kepada klien mengenai bahaya lingkungan yang dapat menimbulkan cedera dan teknik senam mata 6. Motivasi klien mempraktekkannya secara rutin.

K. IMPLEMENTASI DAN EVALUASINo.Diagnosa keperawatanImplementasiEvaluasi

TglJam

1.

Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang terpapar dengan sumber informasi

22 April 2014

17.00

1. Mengkaji kesiapan dan hambatan dalam belajar dalam keluarga.

2. Menjelaskan tekanan darah normal, tekanan darah tinggi dan efeknya.

3. Membantu klien dalam mengidentifikasi faktor yang dapat diubah : diet rendah garam, merokok, alkohol, dan pola hidup penuh stres.

4. mendiskusikan perlunya diet rendah garam sesuai program.

5. Memberikan KIE klien tentang Hipertensi :

Pengertian hipertensi

Makanan yang dapat membantu mengontrol hipertensi (kalium, magnesium, serat dan kalsium).

Cara mengatasi hipertensi

6. Menjelakan tentang obat (rasional, dosis dan efek samping).

7. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

8. Meminta keluarga untuk mengulangi materi yang telah disampaikan9. Memberikan reinforcement positif atas keaktifan keluarga dan penyuluhan

Rabu, 23 April 2014S : :

Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti tentang diet untuk hipertensi.

Keluarga mengatakan sudah mengertii tentang hipetensi dan fakator penyebab hipertensiO :

Keluarga mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi dan akan mengubah pola hidupnya Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai program.A :

Masalah teratasi

P : Discarge planing

Motivasi klien untuk memperhatikan pola hidup dan makanan dari hal yang telah diajarkan

2.Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dengan factor resiko hipertensi 22 April 2014

17.00

1. Memonitor tekanan darah dan nadi2. Menganjurkan kepada klien untuk menjaga pola makan sesuai dengan diit hipertensi.3. Menganjurkan kepada klien untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit per hari, 3-4 kali setiap minggu.Rabu, 23 April 2014S :

Ny. R mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

Ny. R mengatakan akan berusaha menjaga pola makan serta melakukan oleh raga setiap hari.

O :

- Ny. R tampak antusias saat diberikan penjelalasan

- TD : 160/90 mmHg.

- Nadi : 80x/ menit

A :Masalah teratasi sebagianP :- Motivasi klien untuk rutin mengontrol tekanan darahya di puskesmas terdekat.

- Motivasi klien untuk tetap menjaga pola makan serta melakukan olah raga yang dianjurkan.

4.Resiko cedera berhubungan dengan hipertensi dan penurunan pengelihatan.22 April 2014

17.001. Mengkaji faktor yang dapat meningkatkan resiko cedera dari lingkungan tangga teras yang terlalu tinggi dan keadaan fisik (penurunan pengelihatan dan penurunan rentang gerak ekstremitas).

2. Menganjurkan membatasi aktifitas saat terjadi pusing

3. Menganjurkan meningkatkan tirah baring selama pusing terjadi

4. Menganjurkan menggunakan tehnik relaksasi untuk meringankan pusing.

5. Memberikan KIE kepada klien mengenai bahaya lingkungan yang dapat menimbulkan cedera dan teknik senam mata :

Menjelaskan manfaat senam mata terhadap bahaya lingkungan yang dapat menimbulkan cedera

Mengajarkan teknik senam mata.

Memotivasi klien memperagakan teknik senam mata.

6. Memotivasi klien mempraktekkannya secara rutin.

Rabu, 23 April 2014S :

Pasien mengatakan sudah mempraktekkan beberapa gerakan senam mata dan akan rutin dilakukan walau hasilnya belum terasa.

Pasien mengatakan tidak pusing.O :

TD : 160/90 mmhg

Pasien terlihat hati hati saat berjalan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi : 3 dan 6 Motivasi klien melatih senam mata.

Anjurkan klien untuk istrahat saat dirasa kepala pusing.

Temapt Kerja

Keterangan Gambar :

Hubungan Ny. R dengan lingkungan sekitar seperti ke masjid, posyandu dan pengajian/tahlil semua baik karena semua rutin di lakukan. Hubungan dengan tetangga juga baik, hal ini jelas terlihat dari Ny, R yang sering main dan ngobrol ke rumah tetangga, begitu juga sebaliknya.

Hubungan dengan anak-anaknya pun baik tidak ada masalah.

Anak Ny. R berhubungan baik dan jarang bertengkar, akan tetapi kedua anak Ny. R jarang ke masjid melainkan sering sholat dirumah. Hubungan dengan tetangga juga baik. Hal ini jelas terlihat dari keduanya yang sering bergaul/berkumpul dengan tetangganya.

Hubungan anak L dengan pekerjaannya baik dan tidak ada masalah, An. L rajin bekerja setiap hari dan sering sekali pulangnya sore hari.

Masjid

Tetangga

Pengajian/ tahlil

Posyandu Lansia

Masjid

WC

Tempat cuci piring

Dapur

TT Ny. R

Ruang keluarga

Ruang tamu

TT 1

Teras rumah

Kelompok Pandanwangi. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Program Profesi Ners FIKES UMM