HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

35
TUGAS TAKEHOME KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN BUSSINESS PLAN ABON IKAN PEDAS HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033 A03 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

tugas

Transcript of HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Page 1: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

TUGAS TAKEHOME KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN

BUSSINESS PLAN ABON IKAN PEDAS

HANNA RIZKA AJI W.

115080400111033

A03

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. Sebagian

besar wilayah Indonesia berupa perairan dengan luas wilayah laut mencapai 5,8 juta km dan

garis pantai sepanjang 81.000 km. Potensi perairan tersebut dapat menghasilkan ± 6,7 juta

ton ikan per tahun. Produk Domestik Bruto (PDB) selama periode 2000-2003, sub sektor

perikanan meningkat sebesar 26,04 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan PDB

total yang sebesar 12,14 persen (DKP, 2004). Oleh sebab itu, perikanan merupakan sub

sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam pembangunan di Indonesia. Ikan

sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salahsatu bahan pangan yang

kaya protein. Manusia sangat memerlukan protein ikan karena selain mudah dicerna, pola

asam amino protein ikan pun hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam

tubuh manusia (Afrianto dan Liviawaty, 1989). Di samping itu, kadar lemak ikan yang

rendah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Tabel 1. 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan

Uraian Komponen Kadar (%)

Kandungan air 76,00

Protein 17,00

Lemak 4,50

Mineral dan Vitamin 2,52 – 4,50

Namun demikian, ikan merupakan komoditi yang cepat mengalami pembusukan

(perishable food). Pembusukan disebabkan oleh enzim, baik dari ikan itu sendiri maupun

mikroba dan proses ketengikan (rancidity). Kadar air ikan segar yang tinggi mempercepat

proses perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk yang terdapat di dalamnya. Daya

tahan ikan segar yang tidak lama, menjadi kendala dalam usaha perluasan pemasaran hasil

perikanan. Bahkan sering menimbulkan kerugian besar pada saat produksi ikan melimpah.

Oleh karena itu, sejak lama masyarakat berusaha melakukan berbagai macam proses

pengolahan pascapanen ikan guna meminimalkan kendala tersebut.

Pada dasarnya proses pengolahan pascapanen ikan bertujuan untuk mengurangi

kadar air dalam daging ikan. Penurunan kadar air ini bisa menghambat perkembangbiakan

mikroorganisme dalam daging ikan sehingga produk olahan ikan akan memiliki daya tahan

Page 3: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

lebih lama dibandingkan daging ikan segarnya. Terdapat bermacam-macam cara

pengolahan pascapanen ikan, mulai dari cara tradisional sampai modern. Salah diantara

produk olahan ikan adalah abon ikan. Abon merupakan produk olahan yang sudah cukup

dikenal luas oleh masyarakat. Dewan Standarisasi Nasional (1995) mendefinisikan abon

sebagai suatu jenis makanan kering berbentuk khas yang terbuat dari daging yang direbus,

disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres. Pembuatan abon menjadi alternatif

pengolahan ikan dalam rangka penganekaragaman produk perikanan dan mengantisipasi

melimpahnya tangkapan ikan di masa panen.

Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan

cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa

enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Sementara menurut Karyono

dan Wachid (1982), abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging

ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara

menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging

ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok pula

dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk. Proses pembuatan

abon ikan relatif mudah sehingga bisa langsung dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri.

Peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk memulai usaha ini relatif

tidak memerlukan biaya investasi yang besar. Oleh sebab itu, usaha pengolahan abon ikan

ini bisa dilakukan dalam skala usaha kecil. Hal ini membuat usaha ini sangat berpotensi

untuk dikembangkan di banyak wilayah di Indonesia yang memiliki sumberdaya perikanan

laut yang melimpah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Proposal business plan ini dibuat untuk membantu pelaku industri abon ikan dalam

mengatasi masalah permodalan dan aspek manajemen dalam rangka mengembangkan

usaha pengolahan abon ikan yang sejalan dengan upaya menumbuh-kembangkan UMKM

(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Page 4: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

BAB II ASPEK PEMASARAN

Wilayah Pemasaran : 250 kg/bln untuk bali, 500 kg/bln untuk jawa, 200 kg/bln untuk

kalimantan, dan 500 kg/bln untuk sulawesi.

Gambaran Umum Pasar :

1. Jenis Produksi yang dipasarkan

CV. Petruk Jaya Group memasarkan produk abon ikan dengan rasa pedas manis,

rasa extra pedas, dan rasa original.

2. Wilayah Pemasaran yang dicakup

Wilayah pemasaran yang dituju oleh CV. Petruk Jaya Group adalah Wilayah Pulau

Jawa, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.

A. Permintaan1. Jumlah Permintaan Produk

a. Jumlah Konsumen

Diasumsikan 1% dari jumlah seluruh penduduk dari empat Provinsi

mengkonsumsi abon ikan

Pulau Jawa : 40.983.177

Pulau Bali : 1.167.228

Pulau Kalimantan : 4.136.350

Pulau Sulawesi : 5.211.535

Total Konsumen : 51.498.290Sehingga total konsumen abon ikan adalah : 514.923 penduduk

b. Jumlah kebutuhan per konsumen per satuan waktu

Diasumsikan tiap orang mengkonsumsi abon ikan sebanyak 0,5 kg/thn

c. Total kebutuhan per tahun

Sehingga total kebutuhan per tahunnya adalah sebesar 257.492 kg.

Page 5: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

2. Proyeksi Permintaan(kenaikan 2% / tahun, sesuai pertumbuhan penduduk)

Tahun Proyeksi Permintaan (unit)

2011 257.492

2012 262.642

2013 267.895

2014 273.253

B. Penawaran

1. Produk sejenis di pasar

Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / tahun (kg)

BACK 40.000

Boronang Abon 30.000

Sari Laut 50.000

2. Proyeksi Penawaran selama 4 tahun mendatang(kenaikan 8%, sesuai pertumbuhan ekonomi)

Tahun Proyeksi Penawaran (kg)

2011 120.000

2012 129.600

2013 139.968

2014 151.165

C. Peluang

TahunPermintaan

( A )

Penawaran

(B )

Peluang

( A-B )

2011 257.492 120.000 137.492

2012 262.642 129.600 133.042

2013 267.895 139.968 127.927

2014 273.253 151.165 122088

Page 6: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

D. Rencana penjualan dan pangsa pasar

TahunPenawaran

(B )

Peluang

( C )

Rencana

Penjualan

( D )

Pangsa Pasar

E= CB+D

x 100%

2011 120.000 137.492 30.000 91,66%

2012 129.600 133.042 33.000 81,82%

2013 139.968 127.927 36.300 72,58%

2014 151.165 122088 39.930 63,89%

E. Strategi Pemasaran Pesaing

1. Produk Produk abon ikan yang dihasilkan dikemas dengan kemasan berukuran

250 gram, 500 gram, dan 1 kg. Ukuran kemasan yang bervariasi ini memungkinkan

bagi konsumen untuk mempunyai banyak pilihan dalam membeli. Teknik

pengemasan yang baik telah dipenuhi oleh beberapa perusahaan pesaing dalam

usaha abon ikan. Seperti kemasan yang terbuat dari alumunium foil dan kemudian

memiliki label baik label halal, tanggal kadaluarsa, dan juga label kemasan.

2. Harga ProdukHarga yang ditawarkan cukup sepadan dengan melihat dari beberapa

bagian yang dianggap cukup banyak membutuhkan biaya, khususnya dari jumlah

biaya dalam pengadaan bahan baku utama dan bahan penolong. Umumnya harga

abon ikan di Kabupaten Kota Kendari ditentukan oleh produsen yang dimana

berkisar antara Rp. 95.000,00/kg – Rp. 100.000,00/kg bergantung seberapa jauh

jarak antara bahan baku dengan tempat produksi. Sedangkan untuk kemasan 250

gram dijual dengan harga 27.000,00 dan untuk kemasan 500 gram dijual dengan

harga Rp. 55.000,00.

3. Rantai Pemasaran

Page 7: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Jalur penjualan dilakukan dengan membuka beberapa outlet (penjualan

langsung) untuk pasar lokal sedangkan untuk antar Provinsi dilakukan pengiriman

berdasarkan pesanan (permintaan).

4. PeriklananPeriklanan dilakukan dengan menggunakan media cetak (pamflet) dan

juga media elektronik lokal.

F. Strategi Pemasaran Perusahaan

1. ProdukProduk abon ikan CV. Petruk Jaya Group memiliki kemasan yang relatif

sama dengan perusahaan lain hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi teknik

pengemasan dan ukuran kemasan. Teknik pengemasan yang dilakukan oleh CV.

Petruk Jaya Group menggunakan teknik pengemasan vakum hal ini bertujuan untuk

menjaga kondisi produk agar tetap awet (tidak berjamur). CV. Petruk Jaya Group

memproduksi abon ikan dengan ukuran 100 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1 kg.

CV. Petruk Jaya Group menawarkan kemasan yang lebih beragam ukurannya

dibandingkan dengan perusahaan lainnya sehingga segementasi pasar CV. Petruk

Jaya Group dapat menjangkau segala kalangan masyarakat.

Jenis produk yang dihasilkan adalah abon ikan yang dijual dalam kemasan

100 gram (30 persen), 250 gram (30 persen), 500 gram (20 persen) dan kemasan 1

kg (20 persen). Tabel di bawah menyajikan komposisi kandungan gizi dalam 100

gram abon ikan.

No. Zat Kandungan (gram)

1. Air 4,132. Lemak 24,313. Karbohidrat 13,414. Protein 31,225. Mineral 15,87

Produk abon ikan yang kami hasilkan secara terus-menerus

mempertahankan mutu produksi sehingga dari keawetan, rasa, dan mutu terus

Page 8: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

terjaga dan memenuhi seleran konsumen baik masyarakat kalangan menengah ke

atas hingga masyarakat kalangan menengah ke bawah.

2. Harga ProdukHarga bersih yang ditetapkan oleh CV. Petruk Jaya Group cukup

bersaing dengan beberapa pesaing. Harga produk yang ditawarkan oleh CV. Petruk

Jaya Group adalah sebagai berikut :

Kemasan Harga100 gram Rp. 10.000,00250 gram Rp. 20.000,00500 gram Rp. 45.000,00

1 kg Rp. 85.000,00 Harga yang tertera sudah termasuk dengan pajak.

3. Rantai PemasaranRantai pemasaran menggambarkan bagaimana suatu produk

didistribusikan sehingga bisa sampai ke tangan konsumen. CV. Petruk Jaya Group

melakukan distribusi produk dengan menggunakan tiga jalur, yaitu :

1. Dibeli langsung konsumen ke lokasi produsenKonsumen yang biasanya membeli langsung di pabrik antara lain :

masyarakat sekitar, konsumen langganan, rombongan tamu sejumlah instansi,

dan para wisatawan yang berwisata atau melalui outlet-outlet yang dimiliki oleh

CV. Petruk Jaya Group.

2. Dijual oleh produsen kepada toko pengecer lokalSejumlah tempat yang menjadi tempat penjualan abon ikan CV. Petruk

Jaya Group adalah toko pengecer, pasar swalayan, hotel, restoran, terminal, dan

tempat-tempat wisata di kota/kabupaten setempat. Pada jalur distribusi ini,

produk abon ikan diantar pihak produsen ke sejumlah tempat tersebut dengan

biaya transportasi ditanggung oleh produsen.

3. Dijual oleh produsen ke pedagang besar / perantara di luar kotaSecara umum penjualan yang dilakukan diawali dengan tahap

pemesanan (partai besar) oleh pedagang besar/perantara langganan. Kemudian

pihak produsen akan mengantar langsung produk abon ikan ke lokasi pedagang

Page 9: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Konsumen

Produsen

Pedagang Besar Toko Pengecer

dengan biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak pedagang besar

yang bersangkutan.

Namun CV. Petruk Jaya Group secara berkala (dalam bulan yang berbeda) akan

memproduksi secara kontinu untuk konsumen yang berada di Provinsi Lain

( Jawa, Bali, dan Kalimantan ). Pihak CV. Petruk Jaya Group akan mengirim

produk abon ikan ke pedagang besar yang berada pada wilayah yang telah

ditetapkan oleh CV. Petruk Jaya Group dengan biaya pengiriman ditanggung

sepenuhnya oleh pihak CV. Petruk Jaya Group.

4. Periklanan

Periklanan yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya Group tidak hanya

menggunakan media cetak (berupa pamflet) dan media elektronik lokal (radio

Pemkot sehingga tidak dipungut biaya dan menggunakan sarana internet

(blogspot.com) maupun intranet dari Kementerian Perindustrian), namun juga

menggunakan teknik pemasaran dengan menawarkan contoh barang ke pihak

konsumen untuk mencoba produk sebelum membeli.

Hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya Group

adalah dengan terlebih dahulu memasarkan produknya baik lokal maupun antar

Provinsi kepada pedagang yang telah menjadi pelanggan tetap dan loyal

terhadap CV. Petruk Jaya Group yang dimana hal ini dianggap menjadi bagian

dari strategi periklanan yang sederhana yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya

Group.

Page 10: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Kemasan 100 gram

Kemasan 250 gram

Kemasan 500 gram

BAB IV ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI

A. Produksi a. Uraian Ciri-ciri Produk (bentuk, berat, warna, dan rasa)

Rasa Bentuk Berat Warna

Pedas Manis Berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg

Kuning Kecoklatan

Extra Pedas Berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg

Coklat Kemerahan

Original berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg

Kuning Keemasan

b. Gambar Produk

Page 11: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Kemasan 1kg

Daging Ikan

Air LimbahAir

Bumbu

Penggorengan

Spinner

Minyak

Minyak

Sisa Kemasan Plastik

B. Proses Produksi

Pengukusan

Daging Ikan

Pencucian

Pencacahan

Pencampuran Bumbu

Pengemasan dan Pelabelan

Pendinginan

Page 12: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

C. Kapasitas Produksi

1. Kapasitas Produksi/tahun : 30.000 kg.

2. Rencana jumlah produksi (yang dijual) selama 4 tahun mendatang

Tahun Rencana produksi (kg)

2011 30.000

2012 33.000

2013 36.300

2014 39.930

D. Tanah

Harga tanah : Rp. 100.000,-/m2

Dengan ukuran : 35 m x 15 m

Total luas tanah : 525 m 2

Harga total tanah : 525 m2 x Rp. 100.000,-/m2 = Rp. 52.500.000,-

E. Bangunan

Ukuran bangunan : 20 m x 10 m = 200 m2

Harga bangunan : Rp. 300.000.000,-

Pemasangan instalasi listrik : Rp. 2.000.000,-

Pemasangan instalasi air (PDAM) : Rp. 1.200.000,-

Pemasangan instalasi telepon : Rp. 1.000.000,-

Total biaya : Rp. 305.700.000,-

Produk

Page 13: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

F. Mesin dan Peralatan

No NamaSpesifikasi

alatGambar

Jml (unit)

Harga BeliJumlah harga

1. Kukusan Kapasitas 50 kg 2 200.000 400.000

2. Baskom

Terbuat dari

bahan plastik

dengan

kapasitas 25

liter

4 75.000 300.000

3. LoyangUkuran : 100 x

50 cm5 25.000 125.000

4. Pisau

Pisau terbuat

dari stainless

steel dan

gagang terbuat

dari plastik/

kayu

10 5.000 50.000

5. Blender SHARP Merk

BL-350

Tegangan

Listrik 220-240

50Hz

1 125.000 250.000

Page 14: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Daya Listrik

600w

6. WajanWajan terbuat

dari stainles steel

Kapasitas 25 kg

4 700.000 2.800.000

7. Solet

Solet terbuat

dari stainless

steel dan

gagang terbuat

dari kayu.

8 2.500 2.500

8.Kompor

gas

Kompor gas

tungku satu5 88.900 444.500

9.

Mesin

spinner

( peniris

minyak)

Dimensi : 65x60x75

cm

Daya listrik : 1/2 HP

Putaran poros :

700-900 rpm

1 5.500.000 5.500.000

10.Mesin

sealer

Daya 400 watt/ 220

volt

Panjang seal 30 cm

Dimensi 465 x 107

x 190 mm

Teal sealer 2 mm

Bobot 4,5 kg

4 160.000 640.000

11.

Mesin

pemarut

kelapa

Dimensi mesin

28 x 22 x 34 cm

Listrik 120

watt/220 volt

1 450.000 450.000

Page 15: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

12.Timbanga

n

Kapasitas 20 kg

Merk FiveGoat2 135.000 270.000

Total Biaya Mesin dan Peralatan 11.232.000

G. Kendaraan (untuk usaha)

1. Beli

NoNama

kendaraanMerk Jml (unit)

Harga beli satuan

Jumlah harga beli(Rp)

1 Mobil boxDaihatsu Gran Max

2 75.000.000 150.000.000

Total Biaya 150.000.000

H. Bahan Baku & Bahan pembantu

1. Bahan baku utama & bahan pembantu yang diperlukan sesuai rencana produksi 1 tahun

Nama bahan baku / bahan pembantu

Merk Jumlah ( unit ) Harga Beli satuanJumlah harga

Beli ( Rp )

1. Daging ikan - 30.000 Kg Rp. 10.000 Rp. 300.000.000

2. Minyak goreng Sania 15.000 liter Rp. 10.000 / liter Rp. 15.000.000

3. Ketumbar - 10 Kg Rp.20.000 Rp. 200.000

4. Batang Serai - 10 Kg Rp. 2000 / Kg Rp.20.000

5. Kelapa - 80.000 butir Rp. 500 / butir Rp. 40.000.000

6. Daun salam - 10 Kg Rp. 5000 / Kg Rp. 50.000

7. Gula merah - 4000 Kg Rp. 16.000 Kg Rp. 64.000.000

8. Lengkuas - 10 Kg Rp. 2000 Rp.20.000

9. Bawang merah - 8000 Kg Rp. 20.000 Rp. 160.000.000

10. Bawang putih - 3000 Kg Rp. 15.000 Rp.45.000.000

Total harga beli bahan baku dan bahan pembantu = Rp.624.290.000

Page 16: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

2. Persyaratan pembelian :

a. Kontrak pembelian :

CV. Petruk Jaya Group melakukan pembelian bahan baku ikan cakalang dari

nelayan, dengan kualitas bahan baku yang segar. Dengan ciri ciri :

b. Kualitas Bahan :

Daging ikan : berasal dari daging ikan cakalang yang segar

Minyak goreng : dibeli dari swalayan / pasar terdekat

Bumbu : dipilih bahan yang segar yang terdapat di pasar tradisional

3. Ketersediaan / Kesinambungan Bahan Baku :

Kota Kendari yang memiliki banyak pantai, menyebabkan ketersediaan bahan baku ikan

banyak. Sehingga tidak sulit untuk memperoleh bahan baku. Begitu juga untuk bahan

penolong ( bumbunya ) banyak diperoleh di pasar pasar tradisional di Kota Kendari.

I. Tenaga Produksi ( tenaga kerja langsung ) Sistem harian

Jenis KegiatanTarif/upah

per hari

Jumlah

tenaga

kerja

Jumlah hari

kerja/tahunJumlah (Rp)

1. Sortir daging ikan,

pencucian,pengukusanRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000

2. Pencacahan daging,

pencampuran bumbuRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000

3. Penggorengan dan

penirisanRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000

4. pengemasan Rp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000

5. supir Rp. 20.000 2 288 hari Rp 11.520.000

6. kernet Rp. 10.000 2 288 hari Rp 5.760.000

Page 17: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Sistem borongan

Jenis KegiatanTarif/upah

per hari

Jumlah

tenaga kerja

Jumlah hari

kerja/tahunJumlah (Rp)

1. Sortir daging

ikan,

pencucian,penguk

usan

Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000

2. Pencacahan

daging,

pencampuran

bumbu

Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000

3. Penggorengan

dan penirisanRp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000

4. pengemasan Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000

J. Biaya Umum PabrikBiaya yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi

No.

Jenis Biaya Umum Pabrik Jumlah biaya / tahun

1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp. 1.000.000,-

2. Suku cadang, bahan bakar, oli Rp. 2.000.000,-

3. Rekening listrik, listrik, telpon Rp. 1.500.000,-

4. Pemeliharaan bangunan Rp. 2.000.000,-

5. Pengendalian limbah Rp. 1.500.000,-

Total Biaya Rp. 8.000.000,-

K. Kualitas Limbah, Cara Pengelolaan dan Cara Pembuangannya

1. Karakteristik Limbah CV. Petruk Jaya Group

ParameterBaku Mutu Lingkungan

(Kadar Maks)Kadar Limbah Hasil

Produksi

BOD5 150 kg / ton 500 kg / ton

TSS 100 kg / ton 250 kg / ton

Minyak dan Lemak 33 kg / ton 65 kg /ton

Page 18: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

pH 6 - 9 6

Sumber : Kepmen LH Tahun 2004

2. Kualitas Limbah

Kualitas limbah cair yang dimiliki oleh CV. Petruk Jaya Group masih dengan kualitas yang

buruk sebab dari limbah yang dihasilkan, beberapa parameter penting yang dipersyaratkan

belum memenuhi baku mutu lingkungan untuk dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu CV.

Petruk Jaya Group perlu melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan

lingkungan. Sedangkan untuk limbah padat tidak dihasilkan sebab CV. Petruk Jaya Group

mengorder bahan baku dalam keadaan bersih.

3. Pengolahan Limbah CV. Petruk Jaya Groupa. Limbah Cair

Bak 1 Ekualisasi

Bak ekualisasi merupakan suatu proses pengolahan untuk meningkatkan

efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Bak ini diperlukan untuk membagi dan

meratakan volume influent, menyamakan aliran dan tekanan limbah,serta untuk

memperhitungkan berapa banyak limbah dalam tiap satuan waktu yang dihasilkan oleh

sekali kegiatan produksi.

Bak 2 Flotasi

Unit pengolahan ini digunnakan untuk menurunkan kadar minyak dan lemak

pada limbah cair dengan cara meniupkan udara ke dalam fluida sehingga minyak dan

lemak akan terapung untuk kemudian ditangkap dengan alat penangkap minyak dan

lemak. Pada bagian ini dapat menghilangkan minyak dan lemak hingga 80%.

Bak 3 Aerasi

Pada bak ini dilakukan pengolahan secara aerobik, dimana pengolahan ini

menggunakan bantuan lumpur aktif hal ini berfungsi untuk menurunkan kadar BOD dan

TSS. Pada Pengolahan ini kadar BOD dapat turun sebesar 90% dan TSS sebesar 30%.

Page 19: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Bak 4 Sedimentasi

Pengolahan ini digunakan untuk menurunkan kadar TSS dari limbah cair

yang dihasilkan dengan penambahan bahan kimia berupa alum, FeCl3, atau kapur

dengan dosis tertentu sesuai percobaan Jartest. Pengolahan ini dapat menurunkan

kadar TSS hingga 90% dan juga BOD hingga 30%. Pada bagian ini juga sekalian

mengendapkan lumpur aktif yang terikut saat pemindahan limbah ke proses ini.

Bak 5 Kolam Pengecekan Biologis

Kolam pengecekan biologis digunakan hanya untuk sebagai pemantauan

kualitas limbah yang telah diolah dan juga untuk memastikan apakah limbah yang telah

diolah dapat langsung dibuang ke badan lingkungan.

Karakteristik Limbah yang dihasilkan setelah pengolahan dan dibandingkan

dengan baku mutu lingkungan.

ParameterBaku Mutu Lingkungan

(Kadar Maks)Kadar Limbah Hasil

Pengolahan IPAL

BOD5 150 kg / ton 35 kg / ton

TSS 100 kg / ton 17,5 kg / ton

Minyak dan Lemak 33 kg / ton 13 kg /ton

pH 6 - 9 6

Sehingga dapat dilihat kualitas limbah yang memenuhi persyaratan untuk

dibuang ke badan lingkungan yang limbah cairnya telah melalui proses pengolahan

yang sesuai.

Page 20: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

IPALToilet wanitatoiletPria wanita

Toilet Pria

L. Tata Letak Usaha PabrikBahan baku dari pemasok

10m

4m 3,5 m 3m

3,5m 3,5m

2m

2m

3 m

2m

20 m

4m 10m

3m 3m

1,5 m 1,5 m

Ruang Kantor / administrasi

Gudang Bahan baku

Ruang Pencucian

Ruang Pengukusan dan Pencacahan

Ruang Pencampuran Bumbu dan Penggorengan

Ruang Spinner dan Pendinginan

Ruang Pengemasan dan Pengepakan

Gudang produk

Mushola + r.istrahat karyawan

Page 21: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

1,5 1,5m

BAB III ASPEK KEUANGAN

ASUMSI DASAR KEUANGANINVESTASI TETAP Modal Sendiri Pinjaman1. Lahan 31.500 21.0002. Bangunan 183.420 122.2803. Mesin dan Peralatan 6.739 4494. Perlengkapan Kantor 4.380 2.9205. Sarana Transportasi 90.000 60.0006. Dll 1.200 800INVESTASI PRA-OPERASIONAL

1. Perencanaan Business 150

2. Perijinan dan pendaftaran 8.5003. Kursus Manajemen dan ketrampilan 2.0004. Biaya Percobaan Produksi 2005. Dll 2.500MODAL KERJABIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624.290 2. Tenaga Kerja Langsung 37.200 3. Biaya Overhead 8.000BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12.000 2. Gaji Staf Marketing 16.800 3. Gaji Staf Produksi 16.800 4. Gaji Staf Adm. & Keuangan 16.800 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 2.000 6. Alat Tulis Kantor 5.680 7. Biaya Sewa - 8.Biaya Lain2 -ASUMSI2Siklus Produksi (bulanan) 1,00% Pinjaman Modal Kerja (dalam decimal) -Penjualan untuk Thn 1 1.050.000,00Pertumbuhan Penjualan 1,10Peningkatan Biaya Tahunan 1,10Tingkat Suku Bunga (Dalam decimal) 0,20Jangka Waktu Pinjaman (Tahun) 5,00

Page 22: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

Penjualan Tunai (Dalam Decimal) 0,80Tingkat Pajak (Dalam Decimal) 0,15Mata Uang: Rp '000s

RENCANA INVESTASI (Rp '000s)

INVESTASI TETAPJumlah Modal

Sendiri Pinjaman

1. Lahan 52500 31500 210002. Bangunan 305700 183420 1222803. Mesin dan Peralatan 7188,4 6739,2 449,24. Perlengkapan Kantor 7300 4380 29205. Sarana Transportasi 150000 90000 60000. Dll 2000 1200 800Jumlah Investasi Tetap 524688,4 317239,2 207449,2INVESTASI PRA-OPERASIONAL1. Perencanaan Business 150 1502. Perijinan dan pedaftaran 8500 85003. Kursus Manajemen dan ketrampilan 2000 20004. Biaya Percobaan Produksi 200 2005. Dll 2500 2500Jumlah Investasi Pra-Operasional (POI) 13350 13350JUMLAH INVESTASI 538038,4 330589,2 207449,2MODAL KERJABIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624290 2. Tenaga Kerja Langsung 37200 3. Biaya Overhead 8000 Jumlah Biaya Langsung 669490BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12000 2. Gaji Staf Marketing 16800 3. Gaji Staf Produksi 16800 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 16800 5. Biyaya Pemasaran dan Penjualan 2000 6. Alat Tulis Kantor 5680 7. Biaya Sewa 0

1. Biaya Lain2 0 Jumlah Biaya Tak Langsung 70080JUMLAH BIAYA OPERASI TAHUNAN 739570MODAL KERJA YG DIBUTUHKAN 61630,83 61630,83333 0JUMLAH BIAYA PROYEK 599669,2 392220,0333 207449,2RATIO PINJAMAN TERHADAP MODAL (%) 100% 65% 35%

Page 23: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

RUGI LABARp '000s Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5PENJUALAN 1050000 1155000 1270500 1397550 1537305BIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624290 2. Tenaga Kerja Langsung 37200 3. Biaya Overhead 8000 Jumlah Biaya Langsung 669490 736439 810082,9 891091,2 980200,3PENDAPATAN KOTOR 380510 418561 460417,1 506458,8 557104,7BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12000 2. Gaji Staf Marketing 16800 3. Gaji Staf Produksi 16800 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 16800 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 2000 6. Alat Tulis Kantor 5680 7. Biaya Sewa 0 8. Biaya Lain2 0JUMLAH BIAYA OPERASIONAL SBLM PENYUSUTAN DAN POI

70080 77088 84796,8 93276,48 102604,1

9. Penyusutan 33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 10. Amortisasi Investasi Pra-Operasional

2670 2670 2670 2670 2670

JUMLAH BIAYA TAK LANGSUNG 106332,68 113340,7 121049,5 129529,2 138856,8KEUNTUNGAN OPERASIONAL 274177,32 305220,3 339367,6 376929,7 418247,9BUNGA 33192 24894 16596 8298 0PENDAPATAN SBLM PAJAK 240985 280326 322772 368632 418248PAJAK 36147,817 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18PENDAPATAN SESUDAH PAJAK 204838 238277 274356 313337 355511BREAKEVEN POINT 28% 27% 26% 26% 25%

DEPRECIATION CALCULATOR Value (Rp)

Period (Yrs)

Annual Dep’n

1. Building 305700 20 152852. Machinery & Equipment 7188,4 5 1437,683. Office Equipment 7300 5 14604. Vehicles 150000 10 150005. Others 2000 5 400TOTAL 33582,68

DEPRECIATION CALCULATOR Value Period Amort. /

Page 24: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

(Rp) (Yrs) Year1. Pre-Operating Investment 13350 5 2670

ALIRAN KASRp '000s

Thn 0 Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5Penjualan 1050000 1155000 1270500 1397550 1537305Kas Masuk1. Penjualan Tunai 840000 924000 1016400 1118040 12298442. Penerimaan 210000 231000 254100 2795103. Modal Sendiri 3922204. Pinjaman Investasi Tetap 207449,25. Pinjaman Modal Kerja 06. Neraca Awal 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1Jumlah Kas Masuk 599669,2 901630,8 1185231 1510672 1881430 2301334Kas Keluar1. Jumlah Investasi 538038,42. Biaya Langsung 669490 736439 810082,9 891091,2 980200,3Jumlah Biaya Operasional Sblm Penyusutan & POI 70080 77088 84796,8 93276,48 102604,1

4. Bunga 33192 24894 16596 8298 05. Pajak 36147,82 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18Jumlah Kas Keluar 538038,4 808909,7 880469,9 959891,4 1047960 1145542Kas Bersih 61630,83 92721,14 304761,4 550780,2 833470 1155793Pembayaran Pinjaman1. Angsuran Pinjaman Investasi Tetap 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84

2. Angsuran Pinjaman Modal Kerja 0 0 0 0 0

Jumlah Angsuran Pinjaman 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84Neraca Akhir 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 1114303

Page 25: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

NERACARp '000s

Thn 0 Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5HARTAHARTA LANCAR1. Kas 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 11143032. Penerimaan 210000 231000 254100 279510 3074613. PersediaanJumlah Harta Lancar 61630,83 261231,

3494271,6 763390,4 1071490 1421764

HARTA TETAP1. Lahan 525002. Bangunan 3057003. Mesin dan Peralatan 7188,44. Perlengkapan Kantor 73005. Sarana Transportasi 1500006. Dll 2000Jumlah Harta Tetap 524688,4 524688,

4524688,4 524688,4 524688,4 524688,4

Akumulasi Penyusutan 33582,68

67165,36 100748 134330,7 167913,4

Nilai Buku Harta Tetap 524688,4 491105,7

457523 423940,4 390357,7 356775

Investasi Pra-Operasional 13350 13350 13350 13350 13350 13350Akumulasi Investasi Pra-Operasional

2670 5340 8010 10680 13350

Nilai Buku Pra-Operasional 13350 10680 8010 5340 2670 0JUMLAH HARTA 599669,2 763017 959804,6 1192671 1464518 1778539HUTANG DAN MODALHUTANG LANCAR1. Pembayaran2. Pembayaran Pinjaman Modal Kerja

0 0 0 0 0 0

Jumlah Hutang Lancar 0 0 0 0 0 0HUTANG JANGKA PANJANG1. Pinjaman Investasi Tetap 207449 165959 124470 82980 41490 0Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 207449 165959 124470 82980 41490 03. MODAL1. Modal Sendiri 392220 392220 392220 392220 392220 3922202. Keuntungan Periode Sblmnya 204838 443115 717471 10308083. Keuntungan Sekarang 204838 238277 274356 313337 355511Jumlah Modal Sendiri 392220 597057, 835335,1 1109691 1423028 1778539

Page 26: HANNA RIZKA AJI W. 115080400111033

7JUMLAH HUTANG DAN MODAL 599669 763017 959805 1192671 1464518 1778539ROA= (Profit/Total Assets)x100% 26,8 24,8 23,0 21,4 20,0CHECK 0 0 0 0 0 0

BAB IV PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Abon ikan merupakan produk yang prospektif untuk dikembangkan. Hal ini karena

relatif masih terbatasnya produksi abon ikan di Indonesia sehingga peluang pasar abon ikan

ini masih sangat besar, baik di dalam maupun di luar negeri (ekspor) selain itu, usaha

pengolahan abon ikan pada umumnya berskala kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh

sebab itu, jenis teknologi yang cocok digunakan adalah teknologi semi-mekanik dan proses

pembuatan abon ikan yang relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan pun relatif

sederhana sehingga untuk memulai usaha ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar.

Beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat padat karya akan membantu menyerap

tenaga kerja bagi masyarakat setempat sehingga akan membantu peningkatan pendapatan

dan kesejahteraan. Unit usaha pengolahan abon ikan tidak menghasilkan limbah berbahaya,

baik bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya, sehingga dapat dikatakan usaha ini

ramah lingkungan (green business).