4111101003 Rizka Destiana

download 4111101003 Rizka Destiana

of 145

description

Artikel Penelitian Performance Appraisal

Transcript of 4111101003 Rizka Destiana

  • i

    KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU VOICE PADA

    INDUSTRI BERTEKNOLOGI TINGGI DAN RENDAH

    SKRIPSI

    Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Diploma IV

    Oleh:

    RIZKA DESTIANA 4111101003

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS

    POLITEKNIK NEGERI BATAM 2015

  • ii

    KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU VOICE PADA

    INDUSTRI BERTEKNOLOGI TINGGI DAN RENDAH

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    Dia jukan sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma IV pada Program Studi Akuntansi Manajerial Jurusan Manajemen Bisnis

    Poli teknik Negeri Batam

    Oleh:

    RIZKA DESTIANA 4111101003

    Batam, (11 Juni 2015)

    Pembimbing,

    Mega Mayasari., S.E., M.Sc NIK 110069

    Ketua Penguji,

    Ely Kartikaningdyah., S.E., M.Si NIK 109058

    Anggota Penguji,

    Adi Irawan., S.E., M.Ec.Dev NIK 114128

  • iii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini , saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

    Kepuasan Kerja Sebagai Mediator dalam Hubungan antara Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice pada Industri Berteknologi Tinggi dan Rendah

    Yang dimajukan untuk diuji pada 11 Juni 2015, adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, -atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemiki ran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri , dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, ti ru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas , baik sengaja atau tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya a jukan sebagai hasil tulisan saya sendiri . Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemiki ran saya sendiri, berarti gelar dan i jasah yang telah diberikan batal saya terima

    Batam, 11 Juni 2015

    Yang memberi pernyataan

    Rizka Destiana 4111101003

    Saksi 1, sebagai pembimbing Mega Mayasari., S.E., M.Sc

    Saksi 2, sebagai penguji skripsi Saksi 3, sebagai penguji skripsi Ely Kartikaningdyah., S.E., M.Si Adi Irawan., S.E., M.Ec.Dev

  • iv

    ABSTRAK

    Perilaku voice merupakan suatu bentuk komunikasi dari karyawan kepada atasan mereka dalam rangka memperbaiki situasi pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepuasan kerja dalam hubungan antara penilaian kinerja kerja karyawan dan perilaku voice, pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah. Kuesioner dibagikan kepada 396 karyawan pada perusahaan berteknologi tinggi , dan 298 karyawan pada perusahaan berteknologi rendah berdasarkan metode sampling yang digunakan. Analisis regresi, analisis jalur, dan uji sobel digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan besarnya pengaruh mediasi kepuasan kerja pada dua kelompok perusahaan. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya pengaruh mediasi sebagian kepuasan kerja pada dua kelompok perusahaan. Pengaruh yang lebih besar di temukan pada kelompok perusahaan dengan teknologi rendah. Penilaian kinerja bukan merupakan alat yang digunakan perusahaan berteknologi tinggi dalam mengukur besarnya imbalan yang akan diperoleh karyawan pada perusahaan.

    Kata Kunci : penilaian kinerja , kepuasan kerja, perilaku voice, perusahaan teknologi tinggi, perusahaan teknologi rendah.

  • v

    ABSTRACT

    Voice behavior was a form of communication from employees to their superiors in order to improve the situation at the company. This study aimed to examine the effect of job satisfaction in the relationship between employees job performance appraisal and the voice behavior, both at the high-tech and low-tech companies. Questionnaires were distributed to 396 employees in high-tech companies, and 298 employees at the low-tech companies based on the sampling method used. Regression analysis, path analysis, and Sobel test were used in this study to analyze the influence of the job satisfaction mediation to both groups of companies. The result of this research found a partially mediated effect of job satisfaction at both of groups companies. Greater influence found in the group of companies with low technology. Performance appraisal was not a tool used by high-tech companies to measure the beneficial value that would be earned by the employees in the companies.

    Key Words: performance appraisal, job satisfaction, voice behavior, high technology company, low technology company.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

    berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan judul Kepuasan Kerja sebagai Mediator dalam Hubungan antara

    Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan

    Berteknologi Tinggi dan Rendah.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

    memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan bagi mahasiswa program Diploma IV

    pada program studi Akuntansi Manajerial Jurusan Manajemen Bisnis Poli teknik

    Negeri Batam. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh sebab i tu penulis mengharapkan kri tik dan saran yang

    bersi fat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini .

    Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

    pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

    hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua puhak

    yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun

    tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,

    terutama yang saya hormati :

    1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.

  • vii

    2. Ibu Ely Kartikaningdyah, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis

    Poli teknik Negeri Batam.

    3. Bapak Seto Sulaksono Adi Wibowo, SE, M.Sc selaku Ketua Program Studi

    Akuntansi Manajerial (D4) Politeknik Negeri Batam, dan selaku Dosen Wali

    Akuntansi Manajerial VIII A kelas Reguler.

    4. Ibu Mega Mayasari , SE, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi saya yang

    telah memberikan kri tik, saran, arahan, serta bimbingan yang sangat

    berguna dalam penyusunan skripsi ini .

    5. Bapak Adi Irawan, S.E, M.Ec.Dev selaku dosen penguji yang telah

    memberikan kri tik beserta masukan yang sangat membantu dalam

    menyempurnakan skripsi ini.

    6. Bapak/Ibu dosen dan s taff di lingkungan Jurusan Manajemen Bisnis

    khususnya program studi Akuntansi Manajerial yang telah banyak

    membantu kami dalam pelaksanaan serta penulisan skripsi ini .

    7. Teristimewa kepada Orang Tua penulis Bapak Suwarto dan Ibu Muji Lestari

    yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, serta bantuan baik dalam

    bentuk moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini . Terima kasih Pak, Ma buat semua bantuan doa

    dan pengorbanannya. I love you full.

    8. Terima kasih kepada adik satu-satunya yang saya miliki Novan Permadi , yang

    mau berbagi laptop untuk ngerjain skripsi ini dan mau nganterin mbanya

    bimbingan kadang-kadang. Harus tetep akur ya ki ta.

  • viii

    9. Buat sahabat-sahabat saya yang paling saya cintai, sahabat seperjuangan,

    sehati dan sejiwa, Lylianwa Solecha (Bey Ly), Rizky Ismaini (Beb Ki), adiknya

    kami yang paling kece Meri ta Dwi Maharani (Uwi). Kiss and hug buat kalian

    semua :* ({}) Tetep kompak dan tak terpisahkan yaa, sayang kaliaan. Buat

    bang Rizky Paw, terimakasih juga atas bantuannya yaa.

    10. Buat yang tersayang my one and only Asyam Ahmad Marsetyoadi , yang

    selalu kasi dukungan semangat (seringnya berupa omelan dan sindiran)

    supaya skripsinya cepet rampung. Tapi suka kok diomelin, karna berkat

    omelan dan sindiran i tu, skripsinya bisa cepet kelar. Terimakasih buat ide

    serta bantuannya juga yaw :* ({}).

    11. Seluruh temen-temen sekelas saya Akuntansi Manajerial A, terima kasih

    sudah menjadi partner satu kelas yang saling dukung selama empat tahun

    ini . Jangan putus tali silahturahmi yaa ki taa, bakalan kangen kalian semua.

    12. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaia skripsi ini yang tidak dapat dsebutkan satu persatu.

    Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

    telah membantu, dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    ki ta semua dan menjadi bahan masukan pada dunia pendidikan.

    PENELITI

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul Halaman Muka ...................................................................................................... i Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii Pernyataan Keaslian Karya Tulis............................................................................ iii Abstrak (dalam bahasa Indonesia) ........................................................................ i v Abstract (dalam bahasa Inggris) ............................................................................ v Kata Pengantar ...................................................................................................... vi Daftar Isi ................................................................................................................ i x Daftar Gambar....................................................................................................... xii Daftar Tabel ........................................................................................................... xiii Daftar Lampiran..................................................................................................... xv

    Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6 1.5 Batasan Masalah............................................................................................ 7

    Bab II Kajian Teori dan Literatur .......................................................................... 10 2.1 Landasan Teori............................................................................................... 10

    2.2.1 Teori Pertukaran Sosial (Social Theory Exchange) ............................ 10 2.2.2 Teori Teknologi Kontijensi................................................................. 11

    2.2 Kajian Li teratur .............................................................................................. 13 2.2.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice................................................. 13 2.2.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja............................................... 14 2.2.3 Kepuasan Kerja dan Perilaku Voice ................................................... 15 2.2.4 Peneli tian Terdahulu ......................................................................... 16

    2.3 Kerangka Pemiki ran ....................................................................................... 18 2.4 Hipotesis ........................................................................................................ 20

    2.4.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice ............................................... 20 2.4.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja ............................................. 22

    Bab III Metode Penelitian..................................................................................... 26 3.1 Ins trumen Penelitian ..................................................................................... 26 3.2 Lokasi dan Obyek Peneli tian .......................................................................... 27 3.3 Teknik Penetapan Jumlah Sampel ................................................................. 28

  • x

    3.4 Teknik Penarikan Sampel............................................................................... 29 3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 31 3.6 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 31 3.7 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 32

    3.7.1 Uji Validitas dan Reabilitas................................................................ 32 3.7.2 Statis tik Deskripti f ............................................................................. 33 3.7.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................ 33 3.7.4 Analisis Regresi Linear....................................................................... 34 3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 35 3.7.6 Uji Sobel (Sobel Test)......................................................................... 36 3.7.7 Uji Beda Independen Sampel t-test .................................................. 37

    Bab IV Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 38 4.1 Karakateris tik Responden .............................................................................. 38 4.2 Pengujian Instrumen...................................................................................... 41

    4.2.1 Uji Validitas ....................................................................................... 42 4.2.2 Uji Reabilitas...................................................................................... 43

    4.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 44 4.3.1 Uji Multikolinearitas.......................................................................... 45 4.3.2 Uji Heterokedastisitas ....................................................................... 45 4.3.3 Uji Normalitas ................................................................................... 47

    4.4 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 47 4.4.1 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice ...................... 49

    4.4.1.1 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ....................... 49

    4.4.1.2 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah .................... 51

    4.4.1.3 Perbedaan Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ............................................................................... 53

    4.4.2 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice .................................................................... 55 4.4.2.1 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian

    Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............................................................ 55

    4.4.2.2 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah...................................... 58

    4.4.2.3 Perbedaan Pengaruh Mediasi Kepuasan Kerja pada Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ............................................................................... 61

  • xi

    4.5 Analisis Data................................................................................................... 63 4.5.1 Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice........................ 64 4.5.2 Perbedaan Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice

    Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah .................. 66 4.5.3 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja dan

    Perilaku Voice.................................................................................... 69 4.5.4 Perbedaan Pengaruh Mediasi Kepuasan Kerja pada Hubungan

    antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ................................... 71

    Bab V Penutup ...................................................................................................... 74 5.1 Simpulan ........................................................................................................ 74 5.2 Keterbatasan.................................................................................................. 79 5.3 Implikasi dan Saran ........................................................................................ 79

    Daftar Pustaka ....................................................................................................... 81 Lampiran-Lampiran ............................................................................................... 85

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Pemiki ran ......................................................................... 20

    Gambar 2.2 Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi......... 25

    Gambar 2.3 Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah...... 25

    Gambar 3.1 Hubungan Langsung X mempengaruhi Y ......................................... 35

    Gambar 3.2 Hubungan Tidak Langsung X mempengaruhi Y ............................... 36

    Gambar 4.1 Hasil Uji Linear Sederhana Perusahaan Teknologi Tinggi ................ 50

    Gambar 4.2 Hasil Uji Linear Sederhana Perusahaan Teknologi Rendah ............. 52

    Gambar 4.3 Model Analisis Jalur Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi .... 57

    Gambar 4.4 Model Analisis Jalur Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah . 60

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Karakteris tik Responden .................................................................. 38

    Tabel 4.2 Karakteris tik Responden Berdasarkan Kelompok Perusahaan........ 40

    Tabel 4.3 Validitas Buti r Pertanyaan Kuesioner .............................................. 42

    Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner........................................................... 44

    Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 46

    Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah ........ 46

    Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi

    Tinggi (Sebelum Pengobatan) .......................................................... 47

    Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi

    Tinggi (Setelah Pengobatan) ............................................................ 48

    Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi

    Rendah ............................................................................................. 48

    Tabel 4.10 Rata-rata Penggunaan Penilaian Kinerha ........................................ 53

    Tabel 4.11 Hasil Uji Independen Sampel t-test Penilaian Kinerja ..................... 55

    Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan Kerja

    Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ..................................... 56

    Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja terhadap

    Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............. 56

    Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan Kerja

    Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah .................................. 59

  • xiv

    Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja terhadap

    Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah........... 59

    Tabel 4.16 Rata-rata Tingkat Kepuasan Kerja.................................................... 62

    Tabel 4.17 Hasil Uji Independen Sampel t-test Kepuasan Kerja........................ 62

    Tabel 4.18 Koefisien Korelasi R dan R2 Kedua Kelompok Perusahaan .............. 67

    Tabel 4.19 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi R ............................................ 68

    Tabel 4.20 Penurunan Nilai Koefisien Jalur c dan c .......................................... 69

    Tabel 4.21 Koefisien Mediasi Kelompok Perusahaan ........................................ 72

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuesioner ......................................................................................... 85

    Lampiran 2 Hasil Uji Statis tik Deskriptif Karakteris tik Keseluruhan Responden 88

    Lampiran 3 Hasil Uji Statis tik Deskripti f Karakteristik Responden Kelompok

    Perusahaan Berteknologi Tinggi ...................................................... 91

    Lampiran 4 Hasil Uji Statis tik Deskripti f Karakteristik Responden Kelompok

    Perusahaan Berteknologi Rendah.................................................... 94

    Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Kinerja ................................... 97

    Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja...................................... 98

    Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Voice........................................ 99

    Lampiran 8 Hasil Uji Reabilitas Variabel.............................................................. 100

    Lampiran 9 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 101

    Lampiran 10 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah ........ 103

    Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi .... 105

    Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah.. 106

    Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Kinerja terhadap

    Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............. 107

    Lampiran 14 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Kinerja terhadap

    Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah........... 109

    Lampiran 15 Hasil Uji Independen Sampel t-test Variabel Penilaian Kinerja ....... 111

  • xvi

    Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Knerja terhadap

    Kepuasan Kerja Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 112

    Lampiran 17 Hasil Uji Regresi Penilaian Knerja dan Kepuasan Kerja terhadap

    Perilaku Vooice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 114

    Lampiran 18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Knerja terhadap

    Kepuasan Kerja Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah......... 116

    Lampiran 19 Hasil Uji Regresi Penilaian Knerja dan Kepuasan Kerja terhadap

    Perilaku Vooice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah......... 118

    Lampiran 20 Hasil Uji Beda Independen Sampel t-test Variabel Kepuasan Kerja 120

    Lampiran 21 Daftar Perusahaan Berteknologi Tinggi (Industri Elektronik dan

    Optik)................................................................................................ 121

    Lampiran 22 Daftar Perusahaan Berteknologi Tinggi (Industri Mesin dan

    Perlengkapannya) ............................................................................ 125

    Lampiran 23 Daftar Perusahaan Berteknologi Rendah (Industri Elektronik dan

    Optik)................................................................................................ 127

    Lampiran 24 Daftar Perusahaan Berteknologi Rendah (Industri Mesin dan

    Perlengkapannya) ............................................................................ 128

    Lampiran 25 Laporan Magang .............................................................................. 130

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Setiap perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat dengan

    perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dalam era perdagangan bebas seperti

    sekarang ini . Perhatian perusahaan tidak hanya terbatas pada produk dan jasa

    yang dihasilkan, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, dan

    lingkungan. Aspek-aspek tersebut harus diperhatikan agar perusahaan dapat

    bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dalam perdagangan bebas

    tersebut. Salah satu kunci berkembangnya dunia industri menjadi lebih baik dari

    keempat aspek tersebut adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia

    yang berkualitas. Penilaian kinerja merupakan aspek penting didalam

    membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

    Penilaian kinerja meliputi kegiatan pelatihan, pemonitoran dan

    pengendalian terhadap sumber daya manusia sehingga apa yang menjadi

    kebutuhan perusahaan dan karyawan dapat dipertemukan (Gregor et al., 1957).

    Produktivi tas karyawan merupakan hal penting yang dibutuhkan perusahaan

    dalam membantu keberlanjutan organisasinya. Hal i tu dapat terwujud apabila

    didukung dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi yang diperoleh masing-

  • 2

    masing karyawan dari perusahaan tempat mereka bekerja . Saran aktif dan

    konstruktif dari karyawan menjadi sumber daya yang penting bagi organisasi

    yang ingin membawa inovasi dan perkembangan secara berkelanjutan dalam

    tingkat persaingan yang tinggi saat ini (Zhang et al., 2014). Saran akti f dan

    konstruktif tersebut muncul apabila karyawan memiliki perilaku yang disebut

    dengan perilaku voice. Perilaku tersebutlah yang akan membantu perusahaan

    dalam melakukan inovasi dan menciptakan keunggulan kompeti tif bagi

    perusahaannya (Edmondson, 1999).

    LePine dan Van Dyne (1995) menyatakan bahwa perilaku voice

    merupakan suatu bentuk komunikasi antara karyawan terhadap atasannya yang

    bersi fat membangun. Tujuannya adalah untuk memperbaiki situasi yang kurang

    baik dalam perusahaan. Perilaku voice menjadikan karyawan lebih berinisiati f

    untuk melihat dan menyampaikan hal-hal penting yang sering kali diabaikan oleh

    atasan mereka (Axtell et al., 2006). Teknologi juga memiliki peran penting dalam

    menciptakan keunggulan kompeti ti f perusahaan, selain daripada saran aktif dan

    konstruktif yang diberikan karyawan. Penggunaan teknologi yang tidak merata

    dalam dunia industri sangat memungkinkan untuk mempengaruhi bagaimana

    tingkat inovasi karyawan terhadap perusahaannya.

    Peneli tian terdahulu menyebutkan bahwa karyawan yang merasa puas

    dengan penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaannya akan lebih bersedia

    untuk menawarkan saran atau ide yang inovatif (Liu et al., 2010). Saran atau ide-

  • 3

    ide inovati f yang di tawarkan oleh karyawan itulah yang disebut dengan perilaku

    voice. Menurut Ng dan Feldman (2012) penilaian kinerja disebutkan sebagai alat

    yang tepat dalam mengukur tingginya tingkat perilaku voice karyawan tersebut.

    Karyawan yang bekerja pada perusahaan berteknologi tinggi dan karyawan yang

    bekerja pada perusahaan berteknologi rendah akan memilki perbedaan dalam

    hal perilaku voice karyawan. Perbedaan tersebut meliputi pola piki r kreati f dan

    inovatif, keberanian menyuarakan pendapat, serta kemampuan dan inisiati f

    untuk melihat permasalahan yang ada (Zhang et al., 2014).

    Peneli tian ini merupakan penelitian yang di replikasi dari penelitian yang

    dilakukan oleh Hu dan Qiu (2014), dimana peneli ti menguji pengaruh mediasi

    dari kepuasan kerja terhadap hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku

    voice karyawan. Hu dan Qiu (2014) menemukan adanya pengaruh mediasi yang

    signi fikan dari kepuasan kerja terhadap hubungan diantara penilaian kinerja dan

    perilaku voice karyawan hanya pada kelompok perusahaan yang telah

    menggunakan teknologi tinggi . Penelitian ini bermaksud menguji kembali

    hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan dengan pengaruh

    mediasi dari kepuasan kerja . Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

    sebelumnya adalah pengujian akan dilakukan baik pada kelompok perusahaan

    dengan teknologi tinggi maupun kelompok perusahaan dengan teknologi rendah.

    Perbandingan hasil pengujian antara dua kelompok yang berbeda ini merupakan

    akibat dari adanya ketidak konsistenan dalam perilaku voice yang di tunjukkan

    karyawan. Hasil yang diperoleh dari kedua kelompok perusahaan tersebut

  • 4

    selanjutnya akan dibandingkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan

    generalisasi hasil dari penelitian sebelumnya. Peneli ti berkeyakinan bahwa akan

    terdapat perbedaan hasil diantara kedua kelompok tersebut, sehingga peneliti

    tertarik untuk mengambil peneli tian yang berjudul Kepuasan Kerja Sebagai

    Mediator dalam Hubungan antara Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice pada

    Industri Berteknologi Tinggi dan Rendah.

    1.2 Perumusan Masalah

    Peneli tian ini memiliki enam pertanyaan masalah, yaitu:

    a) Bagaimana pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap

    perilaku voice karyawan pada pada perusahaan berteknologi tinggi.

    b) Bagaimana pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap

    perilaku voice karyawan pada pada perusahaan berteknologi rendah.

    c) Apakah terdapat perbedaan pengaruh penilaian kinerja terhadap perilaku

    voice pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.

    d) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan antara

    penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan pada kelompok perusahaan

    berteknologi tinggi .

  • 5

    e) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan antara

    penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan pada kelompok perusahaan

    berteknologi rendah.

    f) Apakah terdapat perbedaan pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi

    hubungan antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice pada

    kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.

    1.3 Tujuan Penelitian

    Peneli tian ini bertujuan untuk mengetahui :

    a) Pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap perilaku voice

    karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi .

    b) Pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap perilaku voice

    karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    c) Perbedaan antara pengaruh penilaian kinerja terhadap perilaku voice

    pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.

    d) Pengaruh mediasi kepuasan kerja karyawan pada hubungan antara

    penilaian kinerja terhadap perilaku voice karyawan pada kelompok

    perusahaan berteknologi tinggi .

  • 6

    e) Pengaruh mediasi kepuasan kerja karyawan pada hubungan antara

    penilaian kinerja terhadap perilaku voice karyawan pada kelompok

    perusahaan berteknologi rendah.

    f) Perbedaan antara pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan

    antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice pada kelompok

    perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Peneli tian ini memiliki tiga manfaat atau kontribusi, yai tu:

    a) Kontribusi Riset

    Hasil riset yang menunjukkan bahwa karyawan dengan tingkat kepuasan

    kerja yang tinggi akan bersedia untuk menawarkan saran yang inovati f dan

    terlibat dalam perilaku voice akan mempunyai kontribusi teori . Kontribusi teori

    tersebut berupa penerapan dalam teori pertukaran sosial untuk fenomena ini .

    b) Kontribusi Praktik

    Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh

    penillaian kinerja dan kepuasan kerja terhadap perilaku voice antara karyawan

    yang pada perusahaan berteknologi tinggi dan berteknologi rendah, akan

    mempunyai kontribusi praktik bagi perusahaan. Kontribusi praktik tersebut

  • 7

    berupa penilaian bahwa penggunaan teknologi dalam perusahaan dapat

    mempengaruhi perilaku voice karyawan.

    c) Kontribusi Kebi jakan

    Perilaku voice tersebut berhubungan dengan pola piki r kreatif dan

    inovatif, keberanian menyuarakan pendapat, serta kemampuan dan inisiati f

    untuk melihat permasalahan yang ada. Berdasarkan hal i tu, manajemen

    perusahaan sebaiknya memperbaiki, mengembangkan, dan mempertahankan

    kualitas penggunaan teknologi perusahaannya. Manajemen juga perlu

    memberikan perlakuan yang baik terhadap karyawannya. Hasil peneli tan yang

    menunjukkan bahwa hubungan antara penilaian kinerja karyawan dengan

    kepuasan kerja yang akan memicu terlibatnya karyawan pada perilaku voice,

    mempunyai kontribusi kebi jakan. Kontribusi kebi jakan tersebut berupa dukungan

    terhadap Undang Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Isi dari

    undang-undang tersebut berupa adanya kewajiban bagi perusahaan untuk

    memberikan perlakuan yang sesuai dengan Undang Undang No.13 tahun 2003

    dalam mengelola karyawannya.

    1.5 Batasan Masalah

    Batasan data pada penelitian ini adalah terkai t pada data yang diperoleh.

    Data akan diperoleh dari karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan industri

  • 8

    manufaktur, yaitu industri elektronik dan optik serta industri mesin dan

    perlengkapannya. Industri elektronik dan optik serta industri mesin dan

    perlengkapannya merupakan industri manafuktur yang memiliki hubungan yang

    dekat dengan penggunaan teknologi serta berjumlah paling banyak dibandingkan

    industri manufaktur bidang lainnya. Industri elektronik dan optik serta industri

    mesin dan perlengkapannya tersebut sudah dapat mewakilkan keseluruhan

    perusahaan industri manufaktur yang ada. Perusahaan manufaktur tersebut

    haruslah perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi dan juga perusahaan

    manufaktur yang menggunakan teknologi rendah.

    Perusahaan berteknologi tinggi yang dimaksud pada penelitian ini adalah

    perusahaan yang menggunakan mesin dengan tingkat otomatisasi yang sangat

    tinggi dan sangat terkontrol , dan mempunyai tingkat kepastian yang tinggi

    terhadap jumlah serta karakteris tik produknya. Batasan teknologi untuk

    perusahaan berteknologi rendah adalah perusahaan yang menggunakan mesin

    dengan mengandalkan kemampuan operator dan tidak ada kepastian terhadap

    keseragaman produk. Kesuli tan dalam memperoleh data mengenai jumlah

    perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi dan rendah membuat penelitian

    ini mengklasifikasikan perusahaan berteknologi tinggi dan rendah berdasarkan

    kualitas output atau kepastian terhadap keseragaman produk yang dihasilkan

    perusahaan. Produk yang dihasilkan menggunakan alat dengan teknologi tinggi

    akan memiliki perberbedaan dalam kualitas serta keseragaman output nya. Hal

  • 9

    tersebut disebabkan oleh produk yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh

    perusahaan bukan dalam jumlah yang sediki t.

    Hasil keluaran produk yang berkuali tas dan memiliki tingkat keseragaman

    yang tinggi dapat dilihat berdasarkan s tandar yang dimiliki masing-masing

    perusahaan terhadap produk keluarannya. Perusahaan dengan teknologi tinggi

    memiliki s tandar dalam menjamin kualitas produknya. Standarisasi produk

    tersebut dapat dilihat berdasarkan serti fikat ataupun penghargaan yang di raih

    perusahaan atas kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Salah satu serti fikat

    yang menjamin adanya kualitas produk yang dihasilkan perusahaan adalah

    dokumen ISO atau International Organization for Standarization. Dokumen yang

    berupa sertifikat ataupun penghargaan tersebut dapat dilihat melalui website

    resmi perusahaan yang digunakan sebagai media dalam berkompetisi dengan

    pesaing mereka.

    ISO 9000, 9001, dan 9002 adalah serti fikat yang dikeluarkan untuk

    menjamin kualitas dalam menjaga keseragaman output yang dihasilkan

    perusahaan. Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan

    berteknologi tinggi diantaranya ada yang tidak memiliki sertifikat ISO tersebut,

    tetapi mereka memiliki serti fikat lain dalam menjamin produk yang dihasilkan.

    Karakteris tik perusahaan berdasarkan otomatisasi mesin yang disunakan, serta

    dokumen yang menjamin kualitas dan keseragaman produk perusahaan dapat

    dilihat pada Lampiran 21 sampai dengan Lampiran 24.

  • 10

    BAB II

    KAJIAN TEORI DAN LITERATUR

    2.1 Landasan Teori

    Teori yang digunakan sebagai landasan pada peneli tian ini terdi ri atas

    Teori Pertukaran Sosial (Social Theory Exchange) dan Teori Teknologi Kontijensi .

    Landasan teori ini akan menjadi dasar atau pondasi yang kuat dalam mendukung

    hubungan antar variabel pada penelitian ini .

    2.1.1 Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)

    Teori pertukaran sosial merupakan teori dalam ilmu sosial yang

    menggambarkan adanya unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang

    saling mempengaruhi di dalam hubungan sosial. Teori pertukaran sosial yang

    dikemukakan oleh Thibault dan Kelley (1959) menganggap bahwa bentuk dasar

    dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang

    melakukan hubungan dengan orang lain karena ia mengharapkan sesuatu dari

    orang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Blau (1964) menyatakan bahwa

    teori pertukaran sosial ini selalu mengalami evolusi , pertukaran sosial

    dikarakteristikan dengan rasa percaya dan keterlibatan secara emosional

    diantara pihak-pihak yang berada di dalam hubungan sosial tersebut. Seseorang

  • 11

    akan memberikan balasan sebesar apa yang sudah mereka terima kepada orang

    tersebut. Teori pertukaran sosial beranggapan bahwa karyawan yang merasa

    puas dengan pekerjaan mereka atau terlibat secara emosional dengan pihak

    yang memperkerjakan akan lebih termotivasi untuk memberikan saran atau ide

    yang membangun. Mereka melakukan hal tersebut sebagai balasan atas apa

    yang sudah mereka peroleh dari pihak yang memperkerjakan mereka.

    Konsep pertukaran sosial ini sejalan dengan apa yang disebut dengan

    perilaku kewargaan organisasi atau Organizational Citizenship Behavior (Ng &

    Feldman, 2012). Perilaku kewargaan organisasi muncul dari dalam diri karyawan

    secara sukarela yang berupa keinginannya untuk memberikan kontribusi kepada

    organisasi. Perilaku voice merupakan salah satu bentuk dari perilaku kewargaan

    organisasi. Karyawan akan lebih berusaha utuk menyampaikan saran atau ide

    yang membangun sebagai balasan ketika mereka mendapatkan rasa percaya,

    rasa hormat, dan kepuasan kerja dari pihak yang memperkerjakan mereka.

    2.1.2 Teori Teknologi Kontijensi

    Thompson (1967) dalam Zeithaml et al. (1960) mengembangkan teori

    konti jensi berdasarkan dampak dari teknologi terhadap organsasi. Kekuatan

    teknologi dan lingkungan akan berpengaruh terhadap organisasi, dimana

    organisasi yang memiliki teknologi yang kurang lebih sama, akan memiliki

    perilaku organsasi yang kurang lebih sama pula . Teori konti jensi yang

  • 12

    dikembangkan oleh Woodward (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) melalui

    s tudinya mengenai efek atau dampak dari teknologi terhadap organisasi

    menjelaskan adanya hubungan secara langsung antara teknologi dengan struktur

    sosial organisasi. Organisasi yang menerapkan teknologi canggih, cenderung

    mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan kecanggihan teknologi

    i tu. Besar atau kecilnya sebuah perusahaan tergantung pada s truktur organisasi

    yang ada di perusahaan tersebut.

    Woodward (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mendefinisikan

    perusahaan berteknologi rendah sebagai perusahaan yang membuat produk

    secara tunggal atau sesuai pesanan. Produk yang dihasilkan juga masih

    menggunakan alat yang sederhana, bergantung pada kemampuan operator,

    serta tidak ada kepastian terhadap keseragaman produk yang rendah.

    Perusahaan berteknologi tinggi merupakan kebalikannya, dimana Woodward

    (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mendefiniskannya sebagai perusahaan

    produksi proses yang menghasilkan produk melalui proses yang berjalan secara

    otomatis . Mesin yang digunakan adalah mesin dengan tingkat otomatisasi yang

    sangat tinggi dan sangat terkontrol , serta mempunyai tingkat kepastian yang

    tinggi baik terhadap jumlah maupun terhadap karakteristik produknya.

  • 13

    2.2 Kajian Literatur

    Kajian literatur berisi tentang definisi masing-masing variabel yang

    terlibat dalam peneli tian ini berdasarkan li teratur atau penelitian terdahulu.

    Variabel yang terlibat tersebut adalah variabel penilaian kinerja sebagai variabel

    independen, variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan variabel

    perilaku voice sebegai variabel dependen. Pada ka jian li teratur ini dipaparkan

    pula mengenai hubungan diantara ketiga variabel tersebut, serta hubungan

    ketiga variabel tersebut dengan variabel lainnya.

    2.2.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice

    Penilaian kinerja merupakan alat yang tepat untuk mengukur tingginya

    perilaku voice yang di tunjukkan karyawan pada sebuah organisasi (Ng &

    Feldman, 2012). Deepa et al. (2014) menyebutkan bahwa penilaian kinerja

    membantu pihak manajemen sumber daya manusia untuk mengevaluasi kinerja

    karyawannya. Hasil penilaian kinerja tersebut akan digunakan oleh manajer

    dalam menentukan tingkat imbalan yang akan diberikan kepada masing-masing

    karyawan. Karyawan dengan hasil penilaian kinerja yang lebih baik akan

    mendapatkan imbalan sesuai dengan hasil penilaian kinerjanya, berupa kenaikan

    ga ji , pemberian bonus, dan promosi atau kenaikan jabatan. Sejalan dengan hal

    tersebut, bagi karyawan dengan hasil penilaian kinerja yang buruk akan

    mendapatkan beberapa bentuk imbalan pula. Imbalan tersebut dapat berupa

  • 14

    pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka, pemindahtugasan, atau pemutusan

    hubungan kerja .

    Peneli tian sebelumnya yang dilakukan oleh Findley et al. (2000) menguji

    hubungan antara penilaian kinerja terhadap kinerja kontekstual karyawan, yang

    menemukan bahwa penilaian kinerja memiliki hubungan dan pengaruh yang

    positi f terhadap Organizational Citizenship Behavior. Salah satu perilaku yang

    di tunjukkan karyawan dalam Organizational Citizenship Behavior a tau perilaku

    kewargaan organisasi adalah perilaku voice. Liang et al. (2012) menyatakan

    bahwa perilaku voice merupakan dimensi penting dari Organizational Citizenship

    Behavior. Zhang et al. (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa penilaian

    kinerja memiliki hubungan yang positi f terhadap perilaku voice pada kelompok

    perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi. Perilaku voice yang di tunjukkan

    berupa munculnya saran atau ide-ide kreatif dan inovatif yang berfokus pada

    perubahan kegiatan operasional organisasi menjadi lebih baik. Keberanian

    karyawan dalam menyampaikan peraturan yang dianggap tidak sesuai disertai

    dengan saran yang membantu juga merupakan bentuk dari perilaku voice

    tersebut.

    2.2.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja

    Boswel dan Boudreau (2000) menemukan adanya pengaruh yang positif

    antara penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja . Judge et al. (2001) menyatakan

  • 15

    bahwa penilaian kinerja memiliki hubungan yang dekat terhadap tingkat

    kepuasan kerja . Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan

    mendapatkan hasil penilaian kinerja yang baik, yang kemudian dapat membantu

    perusahaannya dalam mencapai tujuan organisasinya (Deepa et al., 2014).

    Ahmed dan Hussain (2010) menjelaskan lebih lanjut bahwa karyawan akan

    merasa puas jika sis tem penilaian kinerja diintegrasikan dengan baik oleh

    manajemen sumber daya manusia. Kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja

    tersebutlah yang akan lebih meningkatkan tingkat kepuasan kerja masing-masing

    karyawan terhadap pekerjaannya.

    2.2.3 Kepuasan Kerja dan Perilaku Voice

    Kepuasan kerja juga telah diidenti fikasikan sebagai faktor penting yang

    mempengaruhi perilaku voice karyawan. Karyawan dengan tingkat kepuasan

    kerja yang tinggi cenderung akan terlibat dalam perilaku voice (Duan & Zhong,

    2012) dalam (Zhang et al., 2014). Ng dan Feldman (2012) menyatakan bahwa

    kunci utama dalam memunculkan perilaku voice pada karyawan adalah dengan

    meningkatkan kondisi tempat mereka bekerja . Kondisi tempat mereka bekerja

    berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang di rasakan oleh karyawan,

    seperti kepuasan terhadap: pekerjaan mereka sehari-hari , ga ji, promosi ,

    hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan rekan kerja (Robinson &

    Huseman, 1985). Shore et al. (2004) melaporkan bahwa karyawan akan

  • 16

    memberikan tanggapan yang positi f, ketika atasan pada organisasi peduli dan

    medukung mereka. Zhang et al. (2014) dalam peneli tiannya menemukan bahwa

    karyawan yang bekerja pada perusahaan berteknologi tinggi , dengan tingkat

    kepuasan kerja yang tinggi akan lebih proaktif dalam perilaku voice.

    2.2.4 Penelitian Terdahulu

    Yunianto (2007) melakukan peneli tian dengan perilaku voice sebagai

    variabel yang memoderasi hubungan antara ketidakpuasan kerja dan kreativitas

    karyawan. Hasil dari peneli tian tersebut menemukan bahwa perilaku voice

    bukanlah variabel yang memprediksi hubungan antara ketidakpuasan kerja dan

    kreativi tas karyawan. Peneli tian tersebut menyebutkan bahwa tidak banyak s tudi

    empiris yang menunjukkan hubungan antara ketidakpuasan kerja dengan

    kreativi tas . Berbagai s tudi empiris lebih banyak memfokuskan pada kepuasan

    kerja . Kepemimpinan juga merupakan variabel yang dapat mempengaruhi

    perilaku voice. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil peneli tian yang dilakukan

    oleh Liu et al. (2010) yang menguji hubungan antara pengaruh gaya

    kepemimpinan transformasional dengan perilaku voice karyawannya. Penelitian

    tersebut menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memberikan

    pengaruh positi f yang signi fikan terhadap terlibatnya karyawan dalam perilaku

    voice.

  • 17

    Liu et al. (2010) menyatakan bahwa seorang pemimpin dengan gaya

    kepemimpinan yang transformasional akan memfasilitasi karyawannya dalam

    menyampaikan saran atau ide yang membangun, baik kepada sesama rekan

    kerjanya maupun kepada atasannya. Hsiung (2012) juga melakukan pengujian

    terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan otentik terhadap perilaku voice

    karyawan. Peneli tian tersebut menemukan adanya pengaruh posi tif yang

    signi fikan antara gaya kepemimpinan otentik terhadap perilaku voice. Gaya

    kepemimpinan yang otentik dari seorang pemimpin menuntut adanya

    transparansi informasi pada organisasi. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan

    tersebut akan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadapnya, sehingga

    karyawan akan lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan dan pemiki ran

    mereka terhadap organisasi.

    Ng dan Feldman (2012) menemukan adanya hubungan yang negatif

    antara tekanan dan ketegangan dalam organisasi terhadap perilaku voice

    karyawan. Tekanan dan ketegangan organisasi yang dimaksud berupa tekanan

    dan ketegangan dalam pekerjaan, hubungan sosial karyawan, serta hubungan

    karyawan dengan organisasi. Ng dan Feldman (2012) juga menemukan adanya

    hubungan yang posi tif antara perilaku voice terhadap hasil kinerja organisasi,

    dimana hasil kinerja tersebut berkai tan dengan in-role performance atau kinerja

    yang di tuntut oleh deskripsi pekerjaan, kreativi tas, dan implementasi ide-ide

    baru. Wang et al. (2014) telah melakukan pengujian antara hubungan

    pertumbuhan kari r organisasi terhadap perilaku voice. Hasil dari penelitian

  • 18

    tersebut adalah pertumbuhan kari r organisasi mempengaruhi perilaku voice

    karyawan. Wang et al. (2014) menyatakan bahwa membangun pertumbuhan

    kari r organisasi akan membuat karyawan membagikan ide-ide kreati f,

    memberikan peringatan jika terdapat kesalahan dalam organisasi, serta usaha

    untuk melakukan perubahan yang membangun pada organisasi.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Terkai t dengan penelitian ini , yang menjadi variabel independen adalah

    variabel penilaian kinerja . Definisi dari variabel penilaian kinerja yang dimaksud

    dalam penelitian ini adalah definisi menurut Gregor et al. (1957). Gregor et al.

    (1957) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah alat yang digunakan untuk

    memonitor dan mengendalikan kinerja karyawan yang membantu organisasi

    dalam mempertemukan kebutuhan antara manajemen dan karyawan. Penilaian

    kinerja memiliki dua tipe, yaitu penilaian kinerja evaluative dan penilaian kinerja

    developmental (Meyer et al., 1965). Indikator penilaian terhadap variabel

    penilaian kinerja berupa: penilaian manajemen kompensasi, evaluasi kinerja dan

    promosi, retensi, dan keputusan pemberhentian (Boswell & Boudreau, 2000),

    serta peningkatan kinerja karyawan, identi fikasi kebutuhan pelatihan, umpan

    balik kinerja, keputusan perubahan posisi, dan identifikasi kuali tas s taf organisasi

    (McKenna & Beech, 1995).

  • 19

    Variabel mediasi terkait dengan peneli tian ini adalah variabel kepuasan

    kerja yang menggunakan definisi menurut Locke (1976). Kepuasan kerja

    didefinisikan sebagai pernyataan yang berupa perasaan menyenangkan atau

    emosi positi f yang dihasilkan dari penilaian kerja atau pengalaman kerja

    seseorang (Locke, 1976, hal . 1304). Dimensi pengukuran variabel kepuasan kerja

    ini berdasarkan macam-macam tipe kepuasan, dengan indikator: kepuasan

    terhadap pekerjaan i tu sendiri , kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap

    ga ji dan upah, kepuasan terhadap atasan atau supervisor, kepuasan terhadap

    rekan kerja , dan keseluruhan kepuasan kerja (Robinson & Huseman, 1985).

    Terkai t dengan penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah

    variabel perilaku voice yang didefinisikan menurut LePine dan Van Dyne (1995).

    Perilaku voice merupakan komunikasi konstrukti f berorientasi pada perubahan

    yang dimaksudkan untuk memperbaiki si tuasi (LePine dan Van Dyne, 1995).

    Dimensi dari perilaku voice ini diklasifikasikan menjadi dua tipe dengan indikator

    penilaiannya masing-masing. Indikator penilaian perilaku voice berupa saran akti f

    dan konstruktif terhadap operasional unit bisnis, serta saran akti f dan konstrukti f

    terhadap kesalahan atau peraturan yang tidak sesuai . Berdasarkan penjelasan

    pada bagian sebelumnya, maka kerangka pemiki ran pada penelitian ini dapat

    digambarkan seperti pada gambar 2.1.

  • 20

    Gambar 2. 1

    Kerangka Pemikiran

    2.4 Hipotesis

    Peneli tian ini memiliki dua hipotesis. Hipotesis pertama terdi ri atas

    hipotesis 1a , hipotesis 1b, dan hipotesis 1c. Hipotesis kedua dibagi menjadi

    hipotesis 2a, hpotesis 2b, dan hipotesis 2c.

    2.4.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice

    Penilaian kinerja merupakan proses evaluasi kinerja karyawan yang

    dilakukan secara periodik. Tujuannya adalah untuk memonitor, mengendalikan,

  • 21

    dan meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan. Proses penilaian kinerja

    yang dilakukan secara berkala menjadikan karyawan untuk lebih termotivasi

    dalam meningkatkan kinerjanya terhadap perusahaan tempat ia bekerja .

    Alasannya adalah apabila hasil penilaian kinerja mereka baik maka perusahaan

    akan memberikan imbal jasa yang sesuai dengan hasil kinerja mereka terhadap

    perusahaan. Berdasarkan teori pertukaran sosial dari Thibault dan Kelley (1959),

    seseorang akan memberikan balasan sebesar apa yang sudah mereka terima

    kepada orang tersebut.

    Karyawan yang telah diberikan imbalan yang tinggi sesuai dengan

    kinerjanya akan mempraktekkan teori tersebut dengan berusaha untuk

    membalas apa yang sudah diberikan perusahaan kepadanya. Saran yang akti f

    dan konstrukti f merupakan hal yang paling dibutuhkan bagi perusahaan yang

    selalu ingin membawa inovasi demi kemajuan dan keunggulan kompetiti f

    perusahaannya. Saran aktif dan konstruktif tersebut yang disebut dengan

    perilaku voice. Balasan dari karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini berupa

    perilaku voice yang di tunjukkan. Atasan mereka akan memberi penilaian yang

    baik terhadap mereka apabila seorang karyawan mampu dan berani

    menyampaikan saran atau ide-ide yang membangun.

    Teori teknologi konti jensi dari Thompson (1967) dalam Zei thaml et al.

    (1960) menjelaskan bahwa penggunaan teknologi serta lingkungan organisasi

    turut mempengaruhi perilaku organisasinya. Berdasarkan hal tersebut, teknologi

  • 22

    ikut berpengaruh terhadap munculnya perilaku voice dari karyawan. Perilaku

    voice menghasilkan inovasi, dan inovasi terwujud dengan teknologi . Organisasi

    yang memiliki teknologi yang kurang lebih sama akan memiliki perilaku

    organisasi yang kurang lebih sama pula. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini

    akan menguji pengaruh antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice, baik

    pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan pada kelompok perusahaan

    berteknologi rendah. Hipotesis yang dapat dimunculkan adalah:

    Hipotesis 1a: penilaian kinerja memiliki pengaruh yang positi f terhadap perilaku

    voice karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi .

    Hipotesis 1b: penilaian kinerja memiliki pengaruh yang positi f terhadap perilaku

    voice karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    Hipotesis 1c: terdapat perbedaan pengaruh positif penilaian kinerja terhadap

    perilaku voice pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok

    perusahaan berteknologi rendah.

    2.4.2 Penilaian kinerja dan Kepuasan Kerja

    Kepuasan kerja merupakan variabel yang memediasi hubungan diantara

    penilaian kinerja dan perilaku voice. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh

    perusahaan untuk membentuk perilaku voice pada karyawan adalah dengan

    meningkatkan tingkat kepuasan kerja mereka terhadap kondisi tempat mereka

  • 23

    bekerja . Kondisi organisasi yang dimaksud adalah lingkungan tempat mereka

    bekerja, baik i tu lingkungan fisik perusahaan maupun perhatian yang diberikan

    oleh orang yang memperkerjakan mereka. Penilaian kinerja merupakan salah

    satu bentuk perhatian perusahaan yang diwujudkan dengan pemberian gaji ,

    upah, kompensasi, promosi, pelatihan, serta peningkatan kualitas karyawannya.

    Hal tersebut secara langsung akan menimbulkan kepuasan kerja karyawan jika

    penilaian dilakukan dengan tepat dan adil, sehingga mereka akan secara

    langsung teribat di dalam perilaku voice.

    Berdasarkan teori pertukaran sosial, perilaku voice tersebut muncul

    sebagai balasan atau imbalan atas apa yang sudah diberikan perusahaannya

    terhadap mereka. Balasan atau imbalan yang berupa perilaku voice tersebut

    secara sukarela dapat diberikan kepada perusahaan jika mereka berada pada

    tingkat kepuasan kerja yang tinggi . Teori teknologi kontijensi dari Woodward

    (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mengatakan bahwa organisasi yang

    menerapkan teknologi canggih cenderung mengembangkan s truktur organisasi

    yang sesuai dengan kecanggihan teknologi itu. Struktur organisasi yang

    dikembangkan oleh perusahaan berhubungan dengan besar atau kecilnya

    sebuah perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    perusahaan berteknologi tinggi merupakan perusahaan yang sudah mampu

    memberikan fasilitas yang lebih memadai, dibandingkan dengan perusahaan

    berteknologi rendah. Fasilitas yang memadai tersebut berpengaruh terhadap

  • 24

    tingkat kepuasan kerja karyawan. Hipotesis selanjutnya yang dapat dimunculkan

    berdasarkan penjelasan tersebut adalah:

    Hipotesis 2a: kepuasan kerja akan memiliki pengaruh yang memediasi hubungan

    antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan

    berteknologi tinggi .

    Hipotesis 2b: kepuasan kerja akan memiliki pengaruh yang memediasi hubungan

    antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan

    berteknologi rendah.

    Hipotesis 2c: terdapat perbedaan pengaruh mediasi kepuasan kerja dalam

    hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan

    berteknologi tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    Berdasarkan hipotesis yang di jelaskan pada bagian sebelumnya, model

    penelitian yang dapat dikembangkan pada kelompok perusahaan berteknologi

    tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah adalah:

  • 25

    a) Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi

    Gambar 2.2

    Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi

    b) Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah

    Gambar 2.3

    Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah

  • 26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Instrumen Penelitian

    Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik survei dengan

    kuisioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel penilaian

    kinerja. Variabel penilaian kinerja diukur dengan jenis skala pengukuran data

    berupa skala interval . Semua buti r pertanyaan kuisioner dinilai dengan 5-poin

    skala Likert dengan pilihan responden dari 1= sangat tidak setuju sampai dengan

    5= sangat setuju. Variabel penilaian kinerja diukur dengan delapan buti r

    pertanyaan yang dikembangkan oleh Boswell dan Boudreau (2000). Delapan

    buti r pertanyaan tersebut telah diuji reabilitasnya pada penelitian terdahulu

    dengan Conbarchs alpha sebesar 0.839 (Zhang et al., 2014).

    Variabel kepuasan kerja merupakan variabel mediasi yang diukur dengan

    jenis skala pengukuran data berupa skala interval . Semua buti r pertanyaan

    kuisioner dinilai dengan 5-poin skala Likert dengan pilihan responden dari 1=

    sangat tidak setuju sampai dengan 5= sangat setuju. Variabel kepuasan kerja

    diukur dengan lima belas buti r pertanyaan yang dikembangkan dari Harfield et

    al. (1985). Lima belas buti r pertanyaan tersebut terdi ri atas lima tipe kepuasan,

    yai tu: kepuasan terhadap pekerjaan i tu sendiri, kepuasan terhadap ga ji dan

  • 27

    upah, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap atasan, dan kepuasan

    terhadap rekan kerja , serta keseluruhan kepuasan kerja. Tipe kepuasan kerja

    tersebut telah diukur reabilitasnya dengan Conbarchs alpha pada penelitian

    terdahulu, yai tu: kepuasan dengan pekerjaan i tu sendiri sebesar 0.81;

    keseluruhan kepuasan kerja sebesar 0.68; kepuasan dengan ga ji dan upah

    sebesar 0.90; kepuasan dengan rekan kerja sebesar 0.83, dan kepuasan dengan

    atasan sebesar 0.82 (Robinson & Huseman, 1985).

    Variabel dependen dalam peneli tian ini adalah variabel perilaku voice.

    Variabel perilaku voice diukur dengan jenis skala pengukuran data berupa skala

    interval . Semua buti r pertanyaan kuisioner dinilai dengan 5-poin skala Likert

    dengan pilihan responden dari 1= sangat tidak setuju sampai dengan 5= sangat

    setuju. Variabel perilaku voice karyawan diukur dengan sepuluh buti r pertanyaan

    yang dikembangkan oleh Liang et al. (2012). Peneli tian tersebut telah diuji

    reabilitasnya pada penelitian terdahulu dan memiliki Conbarchs alpha sebesar

    0.923 (Zhang et al., 2014).

    3.2 Lokasi dan Obyek Penelitian

    Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kota Batam dengan banyak

    kawasan industri yang tersebar di beberapa tempat. Data primer diperoleh

    melalui objek peneli tian yang berupa perusahaan-perusahaan yang bergerak

    dalam bidang manufaktur industri elektronik dan optik, serta industri mesin dan

  • 28

    perlengkapannya. Perusahaan-perusahaan tersebut terbagi menjadi dua

    kelompok, yai tu kelompok perusahaan dengan teknologi tinggi dan kelompok

    perusahaan dengan teknologi rendah. Jumlah perusahaan tersebut diperoleh

    melalui data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kepulauan

    Riau.

    3.3 Teknik Penetapan Jumlah Sampel

    Teknik penetapan jumlah sampel pada penelitian ini adalah dengan

    menggunakan rumus Slovin dengan rumus:

    Dimana n merupakan ukuran sampel N (ukuran populasi); e merupakan

    persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

    masih dapat di toleri r yai tu sebesar 5%. Populasi untuk kelompok perusahaan

    berteknologi tinggi dan rendah yang akan dimasukkan kedalam rumus tersebut

    adalah data yang bersumber dari Badan Pusat Statis tik Kepulauan Riau. Populasi

    yang diperoleh untuk perusahaan berteknologi tinggi adalah sebesar 42.489

    karyawan dan 1.170 karyawan untuk kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    Sampel yang di tetapkan berdasarkan rumus Slovin adalah: untuk perusahaan

  • 29

    dengan teknologi tinggi diperoleh sampel sebanyak 396 karyawan; sedangkan

    untuk perusahaan dengan teknologi rendah diperoleh sampel sebanyak 298

    karyawan. Rincian perhi tungan dihi tung sebagai berikut.

    Kelompok perusahaan teknologi tinggi :

    = 42.4891 + 42.489(0,05) = 396 karyawan

    Kelompok perusahaan teknologi rendah:

    = 1.1701 + 1.170(0,05) = 298 karyawan

    3.4 Teknik Penarikan Sampel

    Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah metode random

    komplek-cluster sampling dan purposive sampling, karena pengujian dilakukan

    terhadap perusahaan yang berada dalam kelompok-kelompok tertentu dengan

    kri teria tertentu, sehingga kelompok perusahaan dengan teknologi tinggi

    maupun rendah memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Kri teria

    perusahaan berteknologi tinggi dan rendah yang digunakan dalam peneli tian ini

    sesuai dengan karakteris tik perusahaan berteknologi tinggi dan rendah menurut

    Teori Teknologi Konti jensi yang dikemukakan oleh Woodward (1965) dalam

    Zeithaml et al. (1960).

  • 30

    Karakteris tik perusahaan berteknologi tinggi adalah:

    a) Menghasilkan produk melalui proses yang berjalan secara otomatis.

    Mesin yang digunakan adalah mesin dengan tingkat otomatisasi yang

    tinggi dan sangat terkontrol . Mesin yang digunakan adalah mesin CNC

    atau Computer Numeric Control, SMT atau Surface Mount Technology,

    dan mesin lain dengan tingkat otomatisasi yang tinggi.

    b) Memproduksi output atau keluaran dalam jumlah banyak. Perusahaan

    mempunyai tingkat kepastian yang tinggi baik terhadap jumlah maupun

    terhadap karakteris tik produknya. Hal ini diwujudkan dengan dokumen

    berupa serti fikat yang menjamin keseragaman output yang dihasilkan,

    misalnya ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, atau dokumen pendukung

    lainnya.

    Karakteris tik perusahaan berteknologi rendah adalah:

    a) Produk yang dihasilkan masih menggunakan alat yang sederhana (tidak

    berjalan secara otomatis), bergantung pada kemampuan operator, serta

    tidak ada kepastian terhadap keseragaman produk. Mesin dengan tingkat

    otomatisasi yang rendah disebut juga dengan mesin konvensional atau

    dengan cara manual (proses pembuatan produk masih menggunakan

    tenaga sumber daya manusia.

  • 31

    b) Perusahaan yang membuat produk tunggal atau dalam jumlah yang

    sediki t sesuai pesanan.

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei melalui

    penyebaran kuisioner kepada responden peneli tian.

    3.6 Teknik Pengolahan Data

    Pengolahan data yang digunakan dalam peneli tian ini adalah dengan

    menggunakan SPSS versi 17.0. Peneli tian ini menggunakan empat langkah dalam

    mengelola data yang telah diperoleh dari responden. Tahapan pertama dimulai

    dengan pengeditan (editing), tujuannya adalah untuk meneli ti kembali apakah

    isian pada lembar kuisioner sudah cukup baik sebagai upaya menjaga kualitas

    data agar dapat diproses lebih lanjut. Tahapan yang kedua adalah pemberian

    kode (coding) dengan mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut

    kri teria tertentu, yai tu: 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk

    netral (N), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS).

    Tahapan yang ketiga adalah pemberian skor (scoring), dimana penelitian ini

    menggunakan skala Likert dengan: sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor

    4, netral diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi

  • 32

    skor 1. Tahapan yang keempat adalah tabulasi (tabulating), dimana data yang

    telah diperoleh disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

    3.7 Teknik Analisis Data

    Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan menggunakan

    beberapa pengujian. Langkah-langkah pengujian dalam mengolah data dengan

    SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut.

    3.7.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

    Uji reabilitas dan uji validitas merupakan rangakaian pengujian yang

    dilakukan terhadap instrumen peneli tian yang berupa kuisioner. Uji reabilitas

    yang digunakan adalah dengan uji s tatistik Conbarch Alpha. Kuisioner dikatakan

    reliable jika hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signfikansi 60% atau 0,6

    (Ghozali, 2006), dan sebaliknya jika hasil koefisien alpha lebih kecil dari taraf

    signi fikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan tidak reliable. Uji

    validi tas digunakan untuk menguji kevalidan kuisioner, yaitu dengan

    menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

    melakukan fungsi alat ukurnya. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

    kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

    tersebut (Ghozali, 2006).

  • 33

    3.7.2 Statistik Deskriptif

    Analisis Statistik Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau

    deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

    varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness a tau

    kemencengan dis tribusi (Ghozali , 2006). Analisis statistik deskripti f juga

    digunakan untuk menggambarkan karakteris tik responden pda peneli tian ini .

    3.7.3 Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang harus dilakukan pertama kali

    sebelum melakukan pengujian regresi. Beberapa pengujian yang harus dilakukan

    adalah uji multikolineari tas , uji heterokedastisitas, dan uji normalitas . Uji

    normali tas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi , variabel

    dependen mempunyai dis tribusi normal atau tidak. Model diasumsikan

    berdistribusi normal apabila signifikansi nilai uji Kolmogorov-Smirnov di atas

    0,05, selain itu penggunaan jumlah data sampel penelitian di atas 30 sudah

    memenuhi asumsi normalitas (Yamin et al., 2011). Uji multikolineari tas bertujuan

    untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antar variabel

    bebas, karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

    variabel bebas. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 menunjukkan

    tidak ada masalah multikolineari tas antar variabel independen, sedangkan nilai

    tolerance yang mendekati 1 menunjukkan tidak ada masalah multikolinearitas

  • 34

    antar variabel independen (Yamin et al., 2011). Uji heteroskedastisi tas dilakukan

    untuk mendeteksi adanya penyebaran dari variabel-variabel , salah satunya

    dengan menggunakan uji glejser. Model regresi yang baik adalah yang

    homokedastistas . Model regresi akan diasumsikan homoskedastisitas apabila

    nilai probabilitas di atas 0,05.

    3.7.4 Analisis Regresi

    Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis

    regresi linear sederhana dan analisis regresi linear bertingkat (hierarchical

    regression). Variabel penilian kinerja (independen), variabel kepuasan kerja

    (mediasi), dan variabel perilaku voice (dependen) diukur dengan menggunakan

    skala Likert. Menurut Hartono (2004) skala Likert termasuk dalam tipe skala

    interval , sehingga analisis regresi dapat digunakan dalam peneli tian ini. Analisis

    regresi linear bertingkat (hierarchical regression) adalah melakukan analsis

    regresi sebanyak dua kali. Pertama, analisis regresi linear sederhana untuk

    melihat hubungan antara variabel penilaian kinerja terhadap variabel perilaku

    voice (pengaruh langsung). Kedua, analisis regresi linear berganda untuk

    mendeteksi pengaruh mediasi variabel kepuasan kerja terhadap hubungan

    variabel penilaian kinerja terhadap variabel perilaku voice (pengaruh tidak

    langsung). Bentuk model regresi linear berganda dengan mediasi ditulis dengan

    persamaan:

  • 35

    Notasi : PK = Penilaian Kinerja KK = Kepuasan Kerja PV = Perilaku Voice

    3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

    Analisis Jalur (Path Analysis) digunakan untuk menguji pengaruh variabel

    mediasi dalam menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah

    di tetapkan sebelumnya berdasarkan teori . Pengaruh langsung antara variabel

    penilaian kinerja terhadap variabel perilaku voice disebut dengan jalur c (gambar

    3.1 di bawah ini). Pengaruh tidak langsung antara variabel penilaian kinerja

    terhadap variabel perilaku voice dengan perantara variabel kepuasan kerja

    disebut dengan jalur a, b, dan c (gambar 3.2 di bawah ini).

    Gambar 3.1

    Hubungan Langsung X mempengaruhi Y

    Variabel Independen (X)

    (Penlaian Kinerja)

    Variabel Dependen (Y)

    (Perilaku Voice)

    c

  • 36

    Gambar 3.2

    Hubungan Tidak Langsung X Mempengaruhi Y

    3.7.6 Uji Sobel (Sobel Test)

    Uji Sobel (Sobel Test)dilakukan dengan cara meguji kekuatan pengaruh

    tidak langsung X ke Y melewati M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melewati M

    dihi tung dengan cara mengalikan jalur XM (jalur a) dengan jalur MY (jalur

    b). Jika nilai thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.

    Pengaruh mediasi (pengaruh tidak langsung) dikatakan signfikan atau tidak

    dengan cara menghitung tstatistiknya, dengan rumus:

    Notasi : ab = Perkalian antara jalur a dan b (pengaruh tidak langsung) Sab = Standard Error untuk koefisien pengaruh tidak langsung

    Variabel Independen (X)

    (Penlaian Kinerja)

    Variabel Dependen (Y)

    (Perilaku Voice)

    c

    Variabel Mediasi (M)

    (Kepuasan Kerja)

    a b

  • 37

    Menghitung Sab atau Standard Error untuk koefisien pengaruh tidak

    langsung adalah dengan rumus:

    Notasi : a = jalur a b = jalur b Sa = standard error jalur a Sb = standard error jalur b

    3.7.7 Uji Beda Independen Sampel t-test

    Uji beda independen sampel t-test digunakan untuk menentukan apakah

    dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Dua

    sampel yang tidak berhubungan dalam peneli tian ini adalah kelompok

    perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    Tujuan uji independen sampel t-test adalah untuk membuktikan apakah ke dua

    kelompok tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak secara

    signi fikan (Ghozali, 2006). Dua kelompok perusahaan dikatakan berbeda jika nilai

    probabilitas atau signifikansi < 0,05. Uji independen sampel t-test ini digunakan

    untuk sebagai alat untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis 1c dan hipotesis

    2c yang diajukan pada peneli tian ini .

  • 38

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Karakateristik Responden

    Responden merupakan karyawan yang bekerja pada kelompok

    perusahaan berteknologi tinggi dan rendah yang dibedakan berdasarkan enam

    informasi umum. Informasi umum tersebut terdi ri atas jenis kelamin, umur,

    s tatus perkawinan, pendidikan terakhir, bagian atau departemen, dan lamanya

    bekerja . Besarnya prosentase ke enam informasi umum tersebut berdasarkan

    keseluruhan jumlah responden pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi

    dan rendah di tunjukkan oleh tabel 4.1 di bawah ini .

    Tabel 4.1

    Karakteristik Responden

    No Informasi Umum Item Frekuensi Prosentase (%)

    1. Jenis Kelamin Pria 449 64,7 Wanita 245 35,3

    2. Umur

    < 20 tahun 33 4,8 20 30 tahun 376 54,2 30 40 tahun 187 26,9 > 40 tahun 98 14,1

    3. Status Perkawinan Menikah 420 60,5 Belum Menikah 274 39,5

    4. Pendidikan SMA/SMK 534 76,9 Diploma 93 13,4 Sarjana 67 9,7

  • 39

    No Informasi Umum Item Frekuensi Prosentase

    (%)

    5. Bagian/Departemen

    Produksi 333 48,0 Sumber Daya Manusia 34 4,9 Riset & Pengembangan 18 2,6 Keuangan/Accounts 25 3,6 Yang lainnya 284 40,9

    6. Lama Bekerja

    Di bawah 2 tahun 232 33,4 2 6 tahun 237 34,1 6 10 tahun 101 14,6 Di atas 10 tahun 124 17,9

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat terlihat bahwa jumlah responden

    yang berjenis kelamin pria lebih besar dibanding wanita yai tu sebesar 64,7%.

    Sebagian besar dari responden atau 54,2% terdi ri atas mereka yang berada pada

    rentang umur 2030 tahun, memiliki s tatus perkawinan menikah sebesar 60,5%

    dan 76,9% memiliki pendidikan terakhir pada tingkat SMA/SMK. Karyawan yang

    bekerja pada bagian produksi memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan

    bagian atau departemen lainnya, yai tu sebesar 48,0% dan 34,1% telah bekerja

    paling lama 2-6 tahun pada bagian atau departemennya. Karakteristik responden

    jika diklasifikasikan berdasarkan kelompoknya adalah sebagai berikut.

  • 40

    Tabel 4.2

    Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Perusahaan

    NO. Informasi Umum Item Teknologi Tinggi Teknologi Rendah Frekuensi % Frekuensi %

    1. Jenis Kelamin Pria 253 63,9 196 65,8 Wanita 143 36,1 102 34,2

    2. Umur < 20 tahun 21 5,3 12 4,0 20 30 tahun 197 49,7 179 60,1 30 40 tahun 114 28,8 73 24,5 > 40 tahun 64 16,2 34 11,4

    3. Status Perkawinan

    Menikah 242 61,1 178 59,7 Belum Menikah 154 38,9 120 40,3

    4. Pendidikan Diploma 40 10,1 53 17,8 Sarjana 44 11,1 23 7,7 SMA/SMK 312 78,8 222 74,5

    5. Bagian/ Departemen

    Produksi 2 0,5 23 7,7 Sumber Daya Manusia 5 1,3 29 9,7

    Riset & Pengembangan 193 48,7 140 47,0

    Keuangan/ Accounts

    7 1,8 11 3,7

    Yang lainnya 189 47,7 95 31,9 6. Lama Bekerja < 2 tahun 104 26,3 128 43,0

    2 6 tahun 140 35,4 97 32,6 6 10 tahun 64 16,2 37 12,4 > 10 tahun 88 22,2 36 12,1

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat terlihat pada dua kelompok

    perusahaan, jumlah responden yang berjenis kelamin pria lebih besar dibanding

    wanita yai tu sebesar 63,9% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan

    65,8% (kelompok perusahaan berteknologi rendah). Sebagian besar dari

    responden atau 49,7% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 60,1%

    (kelompok perusahaan berteknologi rendah) terdi ri atas mereka yang berada

  • 41

    pada rentang umur 2030 tahun, dengan s tatus perkawinan menikah sebesar

    61,1% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 59,7% (kelompok

    perusahaan berteknologi rendah). Responden dengan pendidikan terakhir pada

    tingkat SMA/SMK memiliki prosentase terbesar dengan 78,8% (kelompok

    perusahaan berteknologi tinggi) dan 74,5% (kelompok perusahaan berteknologi

    rendah). Karyawan yang bekerja pada bagian produksi memiliki jumlah yang

    lebih besar dibandingkan bagian atau departemen lainnya, yaitu sebesar 48,7%

    (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 47,0% (kelompok perusahaan

    berteknologi rendah. Responden pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi

    paling besar memiliki lama bekerja selama 2-6 tahun dengan 35,4%, sedangkan

    pada kelompok perusahaan berteknologi rendah dengan lama bekerja < 2 tahun

    pada bagian atau departemennya sebesar 43,0%.

    4.2 Pengujian Instrumen

    Pengujian instrumen yang dilakukan terhadap kuesioner terdi ri atas uji

    validi tas dan uji reabilitas. Uji validitas dan reabil tas dilakukan terhadap setiap

    buti r pertanyaan untuk masing-masing variabel yang terdi ri atas : 1) variabel

    independen berupa variabel penilaan kinerja ; 2) variabel mediasi berupa variabel

    kepuasan kerja ; dan 3) variabel dependen berupa variabel perilaku voice.

    Pengujian dilakukan dengan mengambil 30 sampel dari kuesioner yang dibagikan

    kepada 30 responden.

  • 42

    4.2.1 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan kuisioner, yai tu dengan

    menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

    melakukan fungsi alat ukurnya. Uji signi fikansi dilakukan dengan

    membandingkan rhitung dengan rtabeldengan degree of freedom (df)= n-2, dengan

    n merupakan jumlah sampel . Buti r pertanyaan dikatakan valid jika rhitung> rtabel,

    dengan jumlah n=30 responden maka diperoleh degree of freedom (df)=28 dan

    rtabel= 0,361 pada alpha=0,05. Sehingga buti r pertanyaan dikatakan valid jika

    rhitung> 0,361.

    Tabel 4.3

    Validitas Butir Pertanyaan pada Kuesioner

    No. Butir Pertanyaan Pearson Correlation (Rhitung)

    Rtabel Keterangan

    1. Variabel Penilaian Kinerja (Variabel Independen) Penilaian Kinerja 1 0,592 0,361 Valid Penilaian Kinerja 2 0,742 0,361 Valid Penilaian Kinerja 3 0,447 0,361 Valid Penilaian Kinerja 4 0,752 0,361 Valid Penilaian Kinerja 5 0,515 0,361 Valid Penilaian Kinerja 6 0,510 0,361 Valid Penilaian Kinerja 7 0,830 0,361 Valid Penilaian Kinerja 8 0,694 0,361 Valid

    2. Variabel Penilaian Kepuasan Kerja (Variabel Mediasi) Kepuasan Kerja 1 0,699 0,361 Valid Kepuasan Kerja 2 0,565 0,361 Valid Kepuasan Kerja 3 0,589 0,361 Valid Kepuasan Kerja 4 0,594 0,361 Valid Kepuasan Kerja 5 0,531 0,361 Valid Kepuasan Kerja 6 0,558 0,361 Valid Kepuasan Kerja 7 0,468 0,361 Valid

  • 43

    No. Butir Pertanyaan Pearson Correlation (Rhitung)

    Rtabel Keterangan

    2. Variabel Penilaian Kepuasan Kerja (Variabel Mediasi) Kepuasan Kerja 8 0,472 0,361 Valid Kepuasan Kerja 9 0,590 0,361 Valid Kepuasan Kerja 10 0,776 0,361 Valid Kepuasan Kerja 11 0,753 0,361 Valid Kepuasan Kerja 12 0,619 0,361 Valid Kepuasan Kerja 13 0,535 0,361 Valid Kepuasan Kerja 14 0,744 0,361 Valid Kepuasan Kerja 15 0,793 0,361 Valid

    3. Variabel Perilaku Voice (Variabel Dependen) Perilaku Voice 1 0,547 0,361 Valid Perilaku Voice 2 0,863 0,361 Valid Perilaku Voice 3 0,775 0,361 Valid Perilaku Voice 4 0,656 0,361 Valid Perilaku Voice 5 0,755 0,361 Valid Perilaku Voice 6 0,689 0,361 Valid Perilaku Voice 7 0,734 0,361 Valid Perilaku Voice 8 0,508 0,361 Valid Perilaku Voice 9 0,825 0,361 Valid Perilaku Voice 10 0,502 0,361 Valid

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa semua buti r pertanyaan yang

    mewakili masing-masing variabel dinyatakan valid, dengan rhitung> 0,361.

    4.2.2 Uji Reabilitas

    Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur apakah jawaban seseorang

    terhadap pertanyaan pada kuesioner adalah s tabil dari waktu ke waktu. Uji

    reabilitas yang digunakan adalah dengan uji statistik Conbarch Alpha. Kuesioner

    dikatakan reliable jika hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60%

    atau 0,6 (Ghozali , 2006), dan sebaliknya jika hasil koefisien alpha lebih kecil dari

  • 44

    taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan tidak reliable.

    Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, pertanyaan-pertanyaan yang

    mewakili ketiga variabel yai tu variabel penilaian kinerja sebagai variabel

    independen, variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan variabel

    perilaku voice sebagai variabel dependen dinyatakan reliable dengan Conbarch

    Alpha > 0,6.

    Tabel 4.4

    Hasil Uji Reabilitas Kuesioner

    No. Variabel Cronbarchs Alpha Keterangan 1. Penilaian Kinerja 0,791 Sangat Reliabel 2. Kepuasan Kerja 0,886 Sangat Reliabel 3. Perilaku Voice 0,876 Sangat Reliabel

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Tabel 4.4 hasil uji reabili tas kuesioner dengan Cronbarchs Alpha di atas

    menunjukkan bahwa buti r pertanyaan yang mewakili variabel-variabel pada

    penelitan ini dinyatakan sangat reliabel.

    4.3 Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang harus dilakukan pertama kali

    sebelum melakukan pengujian regresi. Beberapa pengujian yang harus dilakukan

    adalah uji multikolineari tas, uji heterokedastisi tas, dan uji normalitas .

  • 45

    4.3.1 Uji Multikolinearitas

    Uji multikolineari tas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

    di temukan adanya korelasi antar variabel independen, karena model regresi

    yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pada

    pengujian mengenai hubungan antara variabel penilaian kinerja terhadap

    variabel perilaku voice dengan dimediasi oleh variabel kepuasan kerja , uji

    multikolneari tas tidak dibutuhkan karena hanya terdapat satu variabel

    independen yang berupa variabel penilaian kinerja .

    4.3.2 Uji Heterokedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastis atau

    tidak terjadi Heterokedastisi tas. Uji heterokedastisi tas yang dilakukan untuk

    mendeteksi adanya penyebaran dari variabel-variabel, adalah dengan

    menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut

    residual terhadap variabel independen (Gujarati , 2003). Uji glejser dilakukan

    kepada kedua sampel, yaitu kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan

    kelompok perusahaan berteknologi rendah.

    Hasil uji Glejser untuk kelompok perusahaan berteknologi tinggi adalah:

  • 46

    Tabel 4.5

    Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi

    Model Signifikansi Penilaian Kinerja 0,127 Kepuasan Kerja 0,686

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Tabel 4.5 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel

    independen dan variabel mediasi yang signifikan secara s tatistik mempengaruhi

    variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas

    signi fikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 atau 5%. Sementara i tu, hasil uji

    glejser terhadap kelompok perusahaan berteknologi rendah adalah sebagai

    berikut.

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah

    Model Signifikansi Penilaian Kinerja 0,528 Kepuasan Kerja 0,145

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Berdasarkan tabel 4.6 di atas, variabel penilaian kinerja sebagai variabel

    independen dan variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi secara statis tik

    tidak mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Jadi dapat

    disimpulkan bahwa model regresi adalah homokedastis dengan tingkat

    signi fikansi > 0,05 atau 5%.

  • 47

    4.3.3 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

    regresi variabel pengganggu atau residual memiliki dis tribusi normal. Uji

    normali tas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Model

    diasumsikan berdis tribusi normal apabila signifikansi nilai uji Kolmogorov-

    Smirnov di atas 0,05. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan terhadap kedua

    kelompok, yai tu kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok

    perusahaan berteknologi rendah.

    Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok perusahaan berteknologi

    tinggi pada awalnya tidak berdis tribusi normal dengan hasil sebagai berikut.

    Tabel 4.7

    Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi (Sebelum Pengobatan)

    Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 1,679 Asymp. Sig. (2 tailed) 0,007

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Tabel 4.7 hasil uji normalitas kelompok perusahaan berteknologi tinggi di

    atas menunjukkan bahwa data tidak terdis tribusi secara normal dengan besarnya

    nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,679 dan tingkat signi fikansi 0,007.

    Transformasi data ke dalam bentuk logari tma natural dapat digunakan untuk

    mengatasi dis tribusi variabel residual yang tidak normal tersebut (Ghozali , 2005)

    dalam Nasution & Setiawan (2007).

  • 48

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi (Setelah Pengobatan)

    Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 1,074 Asymp. Sig. (2 tailed) 0,199

    Sumber: hasil olahan SPSS

    Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,074 dan tingkat signi fkansi

    pada 0,199 yang berarti data residual telah terdis tribusi secara normal atau lebih

    besar dari 0,05. Uji normalitas juga dilakukan untuk kelompok perusahaan

    berteknologi rendah, dengan hasil sebagai berikut.

    Tabel 4.9

    Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah

    Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 0,741 Asymp. Sig. (2