4111101003 Rizka Destiana
-
Upload
rizka-destiana -
Category
Documents
-
view
38 -
download
1
description
Transcript of 4111101003 Rizka Destiana
-
i
KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU VOICE PADA
INDUSTRI BERTEKNOLOGI TINGGI DAN RENDAH
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Diploma IV
Oleh:
RIZKA DESTIANA 4111101003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM 2015
-
ii
KEPUASAN KERJA SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU VOICE PADA
INDUSTRI BERTEKNOLOGI TINGGI DAN RENDAH
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Dia jukan sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma IV pada Program Studi Akuntansi Manajerial Jurusan Manajemen Bisnis
Poli teknik Negeri Batam
Oleh:
RIZKA DESTIANA 4111101003
Batam, (11 Juni 2015)
Pembimbing,
Mega Mayasari., S.E., M.Sc NIK 110069
Ketua Penguji,
Ely Kartikaningdyah., S.E., M.Si NIK 109058
Anggota Penguji,
Adi Irawan., S.E., M.Ec.Dev NIK 114128
-
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini , saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
Kepuasan Kerja Sebagai Mediator dalam Hubungan antara Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice pada Industri Berteknologi Tinggi dan Rendah
Yang dimajukan untuk diuji pada 11 Juni 2015, adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, -atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemiki ran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri , dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, ti ru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas , baik sengaja atau tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya a jukan sebagai hasil tulisan saya sendiri . Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemiki ran saya sendiri, berarti gelar dan i jasah yang telah diberikan batal saya terima
Batam, 11 Juni 2015
Yang memberi pernyataan
Rizka Destiana 4111101003
Saksi 1, sebagai pembimbing Mega Mayasari., S.E., M.Sc
Saksi 2, sebagai penguji skripsi Saksi 3, sebagai penguji skripsi Ely Kartikaningdyah., S.E., M.Si Adi Irawan., S.E., M.Ec.Dev
-
iv
ABSTRAK
Perilaku voice merupakan suatu bentuk komunikasi dari karyawan kepada atasan mereka dalam rangka memperbaiki situasi pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepuasan kerja dalam hubungan antara penilaian kinerja kerja karyawan dan perilaku voice, pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah. Kuesioner dibagikan kepada 396 karyawan pada perusahaan berteknologi tinggi , dan 298 karyawan pada perusahaan berteknologi rendah berdasarkan metode sampling yang digunakan. Analisis regresi, analisis jalur, dan uji sobel digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan besarnya pengaruh mediasi kepuasan kerja pada dua kelompok perusahaan. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya pengaruh mediasi sebagian kepuasan kerja pada dua kelompok perusahaan. Pengaruh yang lebih besar di temukan pada kelompok perusahaan dengan teknologi rendah. Penilaian kinerja bukan merupakan alat yang digunakan perusahaan berteknologi tinggi dalam mengukur besarnya imbalan yang akan diperoleh karyawan pada perusahaan.
Kata Kunci : penilaian kinerja , kepuasan kerja, perilaku voice, perusahaan teknologi tinggi, perusahaan teknologi rendah.
-
v
ABSTRACT
Voice behavior was a form of communication from employees to their superiors in order to improve the situation at the company. This study aimed to examine the effect of job satisfaction in the relationship between employees job performance appraisal and the voice behavior, both at the high-tech and low-tech companies. Questionnaires were distributed to 396 employees in high-tech companies, and 298 employees at the low-tech companies based on the sampling method used. Regression analysis, path analysis, and Sobel test were used in this study to analyze the influence of the job satisfaction mediation to both groups of companies. The result of this research found a partially mediated effect of job satisfaction at both of groups companies. Greater influence found in the group of companies with low technology. Performance appraisal was not a tool used by high-tech companies to measure the beneficial value that would be earned by the employees in the companies.
Key Words: performance appraisal, job satisfaction, voice behavior, high technology company, low technology company.
-
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Kepuasan Kerja sebagai Mediator dalam Hubungan antara
Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan
Berteknologi Tinggi dan Rendah.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan bagi mahasiswa program Diploma IV
pada program studi Akuntansi Manajerial Jurusan Manajemen Bisnis Poli teknik
Negeri Batam. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab i tu penulis mengharapkan kri tik dan saran yang
bersi fat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini .
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua puhak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,
terutama yang saya hormati :
1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
-
vii
2. Ibu Ely Kartikaningdyah, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Poli teknik Negeri Batam.
3. Bapak Seto Sulaksono Adi Wibowo, SE, M.Sc selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Manajerial (D4) Politeknik Negeri Batam, dan selaku Dosen Wali
Akuntansi Manajerial VIII A kelas Reguler.
4. Ibu Mega Mayasari , SE, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi saya yang
telah memberikan kri tik, saran, arahan, serta bimbingan yang sangat
berguna dalam penyusunan skripsi ini .
5. Bapak Adi Irawan, S.E, M.Ec.Dev selaku dosen penguji yang telah
memberikan kri tik beserta masukan yang sangat membantu dalam
menyempurnakan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen dan s taff di lingkungan Jurusan Manajemen Bisnis
khususnya program studi Akuntansi Manajerial yang telah banyak
membantu kami dalam pelaksanaan serta penulisan skripsi ini .
7. Teristimewa kepada Orang Tua penulis Bapak Suwarto dan Ibu Muji Lestari
yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, serta bantuan baik dalam
bentuk moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini . Terima kasih Pak, Ma buat semua bantuan doa
dan pengorbanannya. I love you full.
8. Terima kasih kepada adik satu-satunya yang saya miliki Novan Permadi , yang
mau berbagi laptop untuk ngerjain skripsi ini dan mau nganterin mbanya
bimbingan kadang-kadang. Harus tetep akur ya ki ta.
-
viii
9. Buat sahabat-sahabat saya yang paling saya cintai, sahabat seperjuangan,
sehati dan sejiwa, Lylianwa Solecha (Bey Ly), Rizky Ismaini (Beb Ki), adiknya
kami yang paling kece Meri ta Dwi Maharani (Uwi). Kiss and hug buat kalian
semua :* ({}) Tetep kompak dan tak terpisahkan yaa, sayang kaliaan. Buat
bang Rizky Paw, terimakasih juga atas bantuannya yaa.
10. Buat yang tersayang my one and only Asyam Ahmad Marsetyoadi , yang
selalu kasi dukungan semangat (seringnya berupa omelan dan sindiran)
supaya skripsinya cepet rampung. Tapi suka kok diomelin, karna berkat
omelan dan sindiran i tu, skripsinya bisa cepet kelar. Terimakasih buat ide
serta bantuannya juga yaw :* ({}).
11. Seluruh temen-temen sekelas saya Akuntansi Manajerial A, terima kasih
sudah menjadi partner satu kelas yang saling dukung selama empat tahun
ini . Jangan putus tali silahturahmi yaa ki taa, bakalan kangen kalian semua.
12. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaia skripsi ini yang tidak dapat dsebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
ki ta semua dan menjadi bahan masukan pada dunia pendidikan.
PENELITI
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Halaman Muka ...................................................................................................... i Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii Pernyataan Keaslian Karya Tulis............................................................................ iii Abstrak (dalam bahasa Indonesia) ........................................................................ i v Abstract (dalam bahasa Inggris) ............................................................................ v Kata Pengantar ...................................................................................................... vi Daftar Isi ................................................................................................................ i x Daftar Gambar....................................................................................................... xii Daftar Tabel ........................................................................................................... xiii Daftar Lampiran..................................................................................................... xv
Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6 1.5 Batasan Masalah............................................................................................ 7
Bab II Kajian Teori dan Literatur .......................................................................... 10 2.1 Landasan Teori............................................................................................... 10
2.2.1 Teori Pertukaran Sosial (Social Theory Exchange) ............................ 10 2.2.2 Teori Teknologi Kontijensi................................................................. 11
2.2 Kajian Li teratur .............................................................................................. 13 2.2.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice................................................. 13 2.2.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja............................................... 14 2.2.3 Kepuasan Kerja dan Perilaku Voice ................................................... 15 2.2.4 Peneli tian Terdahulu ......................................................................... 16
2.3 Kerangka Pemiki ran ....................................................................................... 18 2.4 Hipotesis ........................................................................................................ 20
2.4.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice ............................................... 20 2.4.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja ............................................. 22
Bab III Metode Penelitian..................................................................................... 26 3.1 Ins trumen Penelitian ..................................................................................... 26 3.2 Lokasi dan Obyek Peneli tian .......................................................................... 27 3.3 Teknik Penetapan Jumlah Sampel ................................................................. 28
-
x
3.4 Teknik Penarikan Sampel............................................................................... 29 3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 31 3.6 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 31 3.7 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 32
3.7.1 Uji Validitas dan Reabilitas................................................................ 32 3.7.2 Statis tik Deskripti f ............................................................................. 33 3.7.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................ 33 3.7.4 Analisis Regresi Linear....................................................................... 34 3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 35 3.7.6 Uji Sobel (Sobel Test)......................................................................... 36 3.7.7 Uji Beda Independen Sampel t-test .................................................. 37
Bab IV Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 38 4.1 Karakateris tik Responden .............................................................................. 38 4.2 Pengujian Instrumen...................................................................................... 41
4.2.1 Uji Validitas ....................................................................................... 42 4.2.2 Uji Reabilitas...................................................................................... 43
4.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 44 4.3.1 Uji Multikolinearitas.......................................................................... 45 4.3.2 Uji Heterokedastisitas ....................................................................... 45 4.3.3 Uji Normalitas ................................................................................... 47
4.4 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 47 4.4.1 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice ...................... 49
4.4.1.1 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ....................... 49
4.4.1.2 Hubungan Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah .................... 51
4.4.1.3 Perbedaan Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ............................................................................... 53
4.4.2 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice .................................................................... 55 4.4.2.1 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian
Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............................................................ 55
4.4.2.2 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah...................................... 58
4.4.2.3 Perbedaan Pengaruh Mediasi Kepuasan Kerja pada Hubungan antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ............................................................................... 61
-
xi
4.5 Analisis Data................................................................................................... 63 4.5.1 Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice........................ 64 4.5.2 Perbedaan Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice
Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah .................. 66 4.5.3 Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan antara Penilaian Kinerja dan
Perilaku Voice.................................................................................... 69 4.5.4 Perbedaan Pengaruh Mediasi Kepuasan Kerja pada Hubungan
antara Penilaian Kinerja terhadap Perilaku Voice pada Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi dan Rendah ................................... 71
Bab V Penutup ...................................................................................................... 74 5.1 Simpulan ........................................................................................................ 74 5.2 Keterbatasan.................................................................................................. 79 5.3 Implikasi dan Saran ........................................................................................ 79
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 81 Lampiran-Lampiran ............................................................................................... 85
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemiki ran ......................................................................... 20
Gambar 2.2 Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi......... 25
Gambar 2.3 Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah...... 25
Gambar 3.1 Hubungan Langsung X mempengaruhi Y ......................................... 35
Gambar 3.2 Hubungan Tidak Langsung X mempengaruhi Y ............................... 36
Gambar 4.1 Hasil Uji Linear Sederhana Perusahaan Teknologi Tinggi ................ 50
Gambar 4.2 Hasil Uji Linear Sederhana Perusahaan Teknologi Rendah ............. 52
Gambar 4.3 Model Analisis Jalur Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi .... 57
Gambar 4.4 Model Analisis Jalur Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah . 60
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteris tik Responden .................................................................. 38
Tabel 4.2 Karakteris tik Responden Berdasarkan Kelompok Perusahaan........ 40
Tabel 4.3 Validitas Buti r Pertanyaan Kuesioner .............................................. 42
Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner........................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah ........ 46
Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi
Tinggi (Sebelum Pengobatan) .......................................................... 47
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi
Tinggi (Setelah Pengobatan) ............................................................ 48
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi
Rendah ............................................................................................. 48
Tabel 4.10 Rata-rata Penggunaan Penilaian Kinerha ........................................ 53
Tabel 4.11 Hasil Uji Independen Sampel t-test Penilaian Kinerja ..................... 55
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan Kerja
Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ..................................... 56
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............. 56
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja terhadap Kepuasan Kerja
Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah .................................. 59
-
xiv
Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah........... 59
Tabel 4.16 Rata-rata Tingkat Kepuasan Kerja.................................................... 62
Tabel 4.17 Hasil Uji Independen Sampel t-test Kepuasan Kerja........................ 62
Tabel 4.18 Koefisien Korelasi R dan R2 Kedua Kelompok Perusahaan .............. 67
Tabel 4.19 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi R ............................................ 68
Tabel 4.20 Penurunan Nilai Koefisien Jalur c dan c .......................................... 69
Tabel 4.21 Koefisien Mediasi Kelompok Perusahaan ........................................ 72
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ......................................................................................... 85
Lampiran 2 Hasil Uji Statis tik Deskriptif Karakteris tik Keseluruhan Responden 88
Lampiran 3 Hasil Uji Statis tik Deskripti f Karakteristik Responden Kelompok
Perusahaan Berteknologi Tinggi ...................................................... 91
Lampiran 4 Hasil Uji Statis tik Deskripti f Karakteristik Responden Kelompok
Perusahaan Berteknologi Rendah.................................................... 94
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Kinerja ................................... 97
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja...................................... 98
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Voice........................................ 99
Lampiran 8 Hasil Uji Reabilitas Variabel.............................................................. 100
Lampiran 9 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 101
Lampiran 10 Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah ........ 103
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi .... 105
Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah.. 106
Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Kinerja terhadap
Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ............. 107
Lampiran 14 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Kinerja terhadap
Perilaku Voice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah........... 109
Lampiran 15 Hasil Uji Independen Sampel t-test Variabel Penilaian Kinerja ....... 111
-
xvi
Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Knerja terhadap
Kepuasan Kerja Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 112
Lampiran 17 Hasil Uji Regresi Penilaian Knerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Perilaku Vooice Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi ........... 114
Lampiran 18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Penilaian Knerja terhadap
Kepuasan Kerja Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah......... 116
Lampiran 19 Hasil Uji Regresi Penilaian Knerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Perilaku Vooice Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah......... 118
Lampiran 20 Hasil Uji Beda Independen Sampel t-test Variabel Kepuasan Kerja 120
Lampiran 21 Daftar Perusahaan Berteknologi Tinggi (Industri Elektronik dan
Optik)................................................................................................ 121
Lampiran 22 Daftar Perusahaan Berteknologi Tinggi (Industri Mesin dan
Perlengkapannya) ............................................................................ 125
Lampiran 23 Daftar Perusahaan Berteknologi Rendah (Industri Elektronik dan
Optik)................................................................................................ 127
Lampiran 24 Daftar Perusahaan Berteknologi Rendah (Industri Mesin dan
Perlengkapannya) ............................................................................ 128
Lampiran 25 Laporan Magang .............................................................................. 130
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat dengan
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dalam era perdagangan bebas seperti
sekarang ini . Perhatian perusahaan tidak hanya terbatas pada produk dan jasa
yang dihasilkan, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, dan
lingkungan. Aspek-aspek tersebut harus diperhatikan agar perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dalam perdagangan bebas
tersebut. Salah satu kunci berkembangnya dunia industri menjadi lebih baik dari
keempat aspek tersebut adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia
yang berkualitas. Penilaian kinerja merupakan aspek penting didalam
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.
Penilaian kinerja meliputi kegiatan pelatihan, pemonitoran dan
pengendalian terhadap sumber daya manusia sehingga apa yang menjadi
kebutuhan perusahaan dan karyawan dapat dipertemukan (Gregor et al., 1957).
Produktivi tas karyawan merupakan hal penting yang dibutuhkan perusahaan
dalam membantu keberlanjutan organisasinya. Hal i tu dapat terwujud apabila
didukung dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi yang diperoleh masing-
-
2
masing karyawan dari perusahaan tempat mereka bekerja . Saran aktif dan
konstruktif dari karyawan menjadi sumber daya yang penting bagi organisasi
yang ingin membawa inovasi dan perkembangan secara berkelanjutan dalam
tingkat persaingan yang tinggi saat ini (Zhang et al., 2014). Saran akti f dan
konstruktif tersebut muncul apabila karyawan memiliki perilaku yang disebut
dengan perilaku voice. Perilaku tersebutlah yang akan membantu perusahaan
dalam melakukan inovasi dan menciptakan keunggulan kompeti tif bagi
perusahaannya (Edmondson, 1999).
LePine dan Van Dyne (1995) menyatakan bahwa perilaku voice
merupakan suatu bentuk komunikasi antara karyawan terhadap atasannya yang
bersi fat membangun. Tujuannya adalah untuk memperbaiki situasi yang kurang
baik dalam perusahaan. Perilaku voice menjadikan karyawan lebih berinisiati f
untuk melihat dan menyampaikan hal-hal penting yang sering kali diabaikan oleh
atasan mereka (Axtell et al., 2006). Teknologi juga memiliki peran penting dalam
menciptakan keunggulan kompeti ti f perusahaan, selain daripada saran aktif dan
konstruktif yang diberikan karyawan. Penggunaan teknologi yang tidak merata
dalam dunia industri sangat memungkinkan untuk mempengaruhi bagaimana
tingkat inovasi karyawan terhadap perusahaannya.
Peneli tian terdahulu menyebutkan bahwa karyawan yang merasa puas
dengan penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaannya akan lebih bersedia
untuk menawarkan saran atau ide yang inovatif (Liu et al., 2010). Saran atau ide-
-
3
ide inovati f yang di tawarkan oleh karyawan itulah yang disebut dengan perilaku
voice. Menurut Ng dan Feldman (2012) penilaian kinerja disebutkan sebagai alat
yang tepat dalam mengukur tingginya tingkat perilaku voice karyawan tersebut.
Karyawan yang bekerja pada perusahaan berteknologi tinggi dan karyawan yang
bekerja pada perusahaan berteknologi rendah akan memilki perbedaan dalam
hal perilaku voice karyawan. Perbedaan tersebut meliputi pola piki r kreati f dan
inovatif, keberanian menyuarakan pendapat, serta kemampuan dan inisiati f
untuk melihat permasalahan yang ada (Zhang et al., 2014).
Peneli tian ini merupakan penelitian yang di replikasi dari penelitian yang
dilakukan oleh Hu dan Qiu (2014), dimana peneli ti menguji pengaruh mediasi
dari kepuasan kerja terhadap hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku
voice karyawan. Hu dan Qiu (2014) menemukan adanya pengaruh mediasi yang
signi fikan dari kepuasan kerja terhadap hubungan diantara penilaian kinerja dan
perilaku voice karyawan hanya pada kelompok perusahaan yang telah
menggunakan teknologi tinggi . Penelitian ini bermaksud menguji kembali
hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan dengan pengaruh
mediasi dari kepuasan kerja . Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pengujian akan dilakukan baik pada kelompok perusahaan
dengan teknologi tinggi maupun kelompok perusahaan dengan teknologi rendah.
Perbandingan hasil pengujian antara dua kelompok yang berbeda ini merupakan
akibat dari adanya ketidak konsistenan dalam perilaku voice yang di tunjukkan
karyawan. Hasil yang diperoleh dari kedua kelompok perusahaan tersebut
-
4
selanjutnya akan dibandingkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan
generalisasi hasil dari penelitian sebelumnya. Peneli ti berkeyakinan bahwa akan
terdapat perbedaan hasil diantara kedua kelompok tersebut, sehingga peneliti
tertarik untuk mengambil peneli tian yang berjudul Kepuasan Kerja Sebagai
Mediator dalam Hubungan antara Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice pada
Industri Berteknologi Tinggi dan Rendah.
1.2 Perumusan Masalah
Peneli tian ini memiliki enam pertanyaan masalah, yaitu:
a) Bagaimana pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap
perilaku voice karyawan pada pada perusahaan berteknologi tinggi.
b) Bagaimana pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap
perilaku voice karyawan pada pada perusahaan berteknologi rendah.
c) Apakah terdapat perbedaan pengaruh penilaian kinerja terhadap perilaku
voice pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.
d) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan antara
penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan pada kelompok perusahaan
berteknologi tinggi .
-
5
e) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan antara
penilaian kinerja dan perilaku voice karyawan pada kelompok perusahaan
berteknologi rendah.
f) Apakah terdapat perbedaan pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi
hubungan antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice pada
kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.
1.3 Tujuan Penelitian
Peneli tian ini bertujuan untuk mengetahui :
a) Pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap perilaku voice
karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi .
b) Pengaruh antara hubungan penilaian kinerja terhadap perilaku voice
karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi rendah.
c) Perbedaan antara pengaruh penilaian kinerja terhadap perilaku voice
pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.
d) Pengaruh mediasi kepuasan kerja karyawan pada hubungan antara
penilaian kinerja terhadap perilaku voice karyawan pada kelompok
perusahaan berteknologi tinggi .
-
6
e) Pengaruh mediasi kepuasan kerja karyawan pada hubungan antara
penilaian kinerja terhadap perilaku voice karyawan pada kelompok
perusahaan berteknologi rendah.
f) Perbedaan antara pengaruh kepuasan kerja dalam memediasi hubungan
antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice pada kelompok
perusahaan berteknologi tinggi dan rendah.
1.4 Manfaat Penelitian
Peneli tian ini memiliki tiga manfaat atau kontribusi, yai tu:
a) Kontribusi Riset
Hasil riset yang menunjukkan bahwa karyawan dengan tingkat kepuasan
kerja yang tinggi akan bersedia untuk menawarkan saran yang inovati f dan
terlibat dalam perilaku voice akan mempunyai kontribusi teori . Kontribusi teori
tersebut berupa penerapan dalam teori pertukaran sosial untuk fenomena ini .
b) Kontribusi Praktik
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
penillaian kinerja dan kepuasan kerja terhadap perilaku voice antara karyawan
yang pada perusahaan berteknologi tinggi dan berteknologi rendah, akan
mempunyai kontribusi praktik bagi perusahaan. Kontribusi praktik tersebut
-
7
berupa penilaian bahwa penggunaan teknologi dalam perusahaan dapat
mempengaruhi perilaku voice karyawan.
c) Kontribusi Kebi jakan
Perilaku voice tersebut berhubungan dengan pola piki r kreatif dan
inovatif, keberanian menyuarakan pendapat, serta kemampuan dan inisiati f
untuk melihat permasalahan yang ada. Berdasarkan hal i tu, manajemen
perusahaan sebaiknya memperbaiki, mengembangkan, dan mempertahankan
kualitas penggunaan teknologi perusahaannya. Manajemen juga perlu
memberikan perlakuan yang baik terhadap karyawannya. Hasil peneli tan yang
menunjukkan bahwa hubungan antara penilaian kinerja karyawan dengan
kepuasan kerja yang akan memicu terlibatnya karyawan pada perilaku voice,
mempunyai kontribusi kebi jakan. Kontribusi kebi jakan tersebut berupa dukungan
terhadap Undang Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Isi dari
undang-undang tersebut berupa adanya kewajiban bagi perusahaan untuk
memberikan perlakuan yang sesuai dengan Undang Undang No.13 tahun 2003
dalam mengelola karyawannya.
1.5 Batasan Masalah
Batasan data pada penelitian ini adalah terkai t pada data yang diperoleh.
Data akan diperoleh dari karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan industri
-
8
manufaktur, yaitu industri elektronik dan optik serta industri mesin dan
perlengkapannya. Industri elektronik dan optik serta industri mesin dan
perlengkapannya merupakan industri manafuktur yang memiliki hubungan yang
dekat dengan penggunaan teknologi serta berjumlah paling banyak dibandingkan
industri manufaktur bidang lainnya. Industri elektronik dan optik serta industri
mesin dan perlengkapannya tersebut sudah dapat mewakilkan keseluruhan
perusahaan industri manufaktur yang ada. Perusahaan manufaktur tersebut
haruslah perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi dan juga perusahaan
manufaktur yang menggunakan teknologi rendah.
Perusahaan berteknologi tinggi yang dimaksud pada penelitian ini adalah
perusahaan yang menggunakan mesin dengan tingkat otomatisasi yang sangat
tinggi dan sangat terkontrol , dan mempunyai tingkat kepastian yang tinggi
terhadap jumlah serta karakteris tik produknya. Batasan teknologi untuk
perusahaan berteknologi rendah adalah perusahaan yang menggunakan mesin
dengan mengandalkan kemampuan operator dan tidak ada kepastian terhadap
keseragaman produk. Kesuli tan dalam memperoleh data mengenai jumlah
perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi dan rendah membuat penelitian
ini mengklasifikasikan perusahaan berteknologi tinggi dan rendah berdasarkan
kualitas output atau kepastian terhadap keseragaman produk yang dihasilkan
perusahaan. Produk yang dihasilkan menggunakan alat dengan teknologi tinggi
akan memiliki perberbedaan dalam kualitas serta keseragaman output nya. Hal
-
9
tersebut disebabkan oleh produk yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh
perusahaan bukan dalam jumlah yang sediki t.
Hasil keluaran produk yang berkuali tas dan memiliki tingkat keseragaman
yang tinggi dapat dilihat berdasarkan s tandar yang dimiliki masing-masing
perusahaan terhadap produk keluarannya. Perusahaan dengan teknologi tinggi
memiliki s tandar dalam menjamin kualitas produknya. Standarisasi produk
tersebut dapat dilihat berdasarkan serti fikat ataupun penghargaan yang di raih
perusahaan atas kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Salah satu serti fikat
yang menjamin adanya kualitas produk yang dihasilkan perusahaan adalah
dokumen ISO atau International Organization for Standarization. Dokumen yang
berupa sertifikat ataupun penghargaan tersebut dapat dilihat melalui website
resmi perusahaan yang digunakan sebagai media dalam berkompetisi dengan
pesaing mereka.
ISO 9000, 9001, dan 9002 adalah serti fikat yang dikeluarkan untuk
menjamin kualitas dalam menjaga keseragaman output yang dihasilkan
perusahaan. Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan
berteknologi tinggi diantaranya ada yang tidak memiliki sertifikat ISO tersebut,
tetapi mereka memiliki serti fikat lain dalam menjamin produk yang dihasilkan.
Karakteris tik perusahaan berdasarkan otomatisasi mesin yang disunakan, serta
dokumen yang menjamin kualitas dan keseragaman produk perusahaan dapat
dilihat pada Lampiran 21 sampai dengan Lampiran 24.
-
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN LITERATUR
2.1 Landasan Teori
Teori yang digunakan sebagai landasan pada peneli tian ini terdi ri atas
Teori Pertukaran Sosial (Social Theory Exchange) dan Teori Teknologi Kontijensi .
Landasan teori ini akan menjadi dasar atau pondasi yang kuat dalam mendukung
hubungan antar variabel pada penelitian ini .
2.1.1 Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)
Teori pertukaran sosial merupakan teori dalam ilmu sosial yang
menggambarkan adanya unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang
saling mempengaruhi di dalam hubungan sosial. Teori pertukaran sosial yang
dikemukakan oleh Thibault dan Kelley (1959) menganggap bahwa bentuk dasar
dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang, dimana orang
melakukan hubungan dengan orang lain karena ia mengharapkan sesuatu dari
orang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Blau (1964) menyatakan bahwa
teori pertukaran sosial ini selalu mengalami evolusi , pertukaran sosial
dikarakteristikan dengan rasa percaya dan keterlibatan secara emosional
diantara pihak-pihak yang berada di dalam hubungan sosial tersebut. Seseorang
-
11
akan memberikan balasan sebesar apa yang sudah mereka terima kepada orang
tersebut. Teori pertukaran sosial beranggapan bahwa karyawan yang merasa
puas dengan pekerjaan mereka atau terlibat secara emosional dengan pihak
yang memperkerjakan akan lebih termotivasi untuk memberikan saran atau ide
yang membangun. Mereka melakukan hal tersebut sebagai balasan atas apa
yang sudah mereka peroleh dari pihak yang memperkerjakan mereka.
Konsep pertukaran sosial ini sejalan dengan apa yang disebut dengan
perilaku kewargaan organisasi atau Organizational Citizenship Behavior (Ng &
Feldman, 2012). Perilaku kewargaan organisasi muncul dari dalam diri karyawan
secara sukarela yang berupa keinginannya untuk memberikan kontribusi kepada
organisasi. Perilaku voice merupakan salah satu bentuk dari perilaku kewargaan
organisasi. Karyawan akan lebih berusaha utuk menyampaikan saran atau ide
yang membangun sebagai balasan ketika mereka mendapatkan rasa percaya,
rasa hormat, dan kepuasan kerja dari pihak yang memperkerjakan mereka.
2.1.2 Teori Teknologi Kontijensi
Thompson (1967) dalam Zeithaml et al. (1960) mengembangkan teori
konti jensi berdasarkan dampak dari teknologi terhadap organsasi. Kekuatan
teknologi dan lingkungan akan berpengaruh terhadap organisasi, dimana
organisasi yang memiliki teknologi yang kurang lebih sama, akan memiliki
perilaku organsasi yang kurang lebih sama pula . Teori konti jensi yang
-
12
dikembangkan oleh Woodward (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) melalui
s tudinya mengenai efek atau dampak dari teknologi terhadap organisasi
menjelaskan adanya hubungan secara langsung antara teknologi dengan struktur
sosial organisasi. Organisasi yang menerapkan teknologi canggih, cenderung
mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan kecanggihan teknologi
i tu. Besar atau kecilnya sebuah perusahaan tergantung pada s truktur organisasi
yang ada di perusahaan tersebut.
Woodward (1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mendefinisikan
perusahaan berteknologi rendah sebagai perusahaan yang membuat produk
secara tunggal atau sesuai pesanan. Produk yang dihasilkan juga masih
menggunakan alat yang sederhana, bergantung pada kemampuan operator,
serta tidak ada kepastian terhadap keseragaman produk yang rendah.
Perusahaan berteknologi tinggi merupakan kebalikannya, dimana Woodward
(1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mendefiniskannya sebagai perusahaan
produksi proses yang menghasilkan produk melalui proses yang berjalan secara
otomatis . Mesin yang digunakan adalah mesin dengan tingkat otomatisasi yang
sangat tinggi dan sangat terkontrol , serta mempunyai tingkat kepastian yang
tinggi baik terhadap jumlah maupun terhadap karakteristik produknya.
-
13
2.2 Kajian Literatur
Kajian literatur berisi tentang definisi masing-masing variabel yang
terlibat dalam peneli tian ini berdasarkan li teratur atau penelitian terdahulu.
Variabel yang terlibat tersebut adalah variabel penilaian kinerja sebagai variabel
independen, variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan variabel
perilaku voice sebegai variabel dependen. Pada ka jian li teratur ini dipaparkan
pula mengenai hubungan diantara ketiga variabel tersebut, serta hubungan
ketiga variabel tersebut dengan variabel lainnya.
2.2.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice
Penilaian kinerja merupakan alat yang tepat untuk mengukur tingginya
perilaku voice yang di tunjukkan karyawan pada sebuah organisasi (Ng &
Feldman, 2012). Deepa et al. (2014) menyebutkan bahwa penilaian kinerja
membantu pihak manajemen sumber daya manusia untuk mengevaluasi kinerja
karyawannya. Hasil penilaian kinerja tersebut akan digunakan oleh manajer
dalam menentukan tingkat imbalan yang akan diberikan kepada masing-masing
karyawan. Karyawan dengan hasil penilaian kinerja yang lebih baik akan
mendapatkan imbalan sesuai dengan hasil penilaian kinerjanya, berupa kenaikan
ga ji , pemberian bonus, dan promosi atau kenaikan jabatan. Sejalan dengan hal
tersebut, bagi karyawan dengan hasil penilaian kinerja yang buruk akan
mendapatkan beberapa bentuk imbalan pula. Imbalan tersebut dapat berupa
-
14
pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka, pemindahtugasan, atau pemutusan
hubungan kerja .
Peneli tian sebelumnya yang dilakukan oleh Findley et al. (2000) menguji
hubungan antara penilaian kinerja terhadap kinerja kontekstual karyawan, yang
menemukan bahwa penilaian kinerja memiliki hubungan dan pengaruh yang
positi f terhadap Organizational Citizenship Behavior. Salah satu perilaku yang
di tunjukkan karyawan dalam Organizational Citizenship Behavior a tau perilaku
kewargaan organisasi adalah perilaku voice. Liang et al. (2012) menyatakan
bahwa perilaku voice merupakan dimensi penting dari Organizational Citizenship
Behavior. Zhang et al. (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa penilaian
kinerja memiliki hubungan yang positi f terhadap perilaku voice pada kelompok
perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi. Perilaku voice yang di tunjukkan
berupa munculnya saran atau ide-ide kreatif dan inovatif yang berfokus pada
perubahan kegiatan operasional organisasi menjadi lebih baik. Keberanian
karyawan dalam menyampaikan peraturan yang dianggap tidak sesuai disertai
dengan saran yang membantu juga merupakan bentuk dari perilaku voice
tersebut.
2.2.2 Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja
Boswel dan Boudreau (2000) menemukan adanya pengaruh yang positif
antara penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja . Judge et al. (2001) menyatakan
-
15
bahwa penilaian kinerja memiliki hubungan yang dekat terhadap tingkat
kepuasan kerja . Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan
mendapatkan hasil penilaian kinerja yang baik, yang kemudian dapat membantu
perusahaannya dalam mencapai tujuan organisasinya (Deepa et al., 2014).
Ahmed dan Hussain (2010) menjelaskan lebih lanjut bahwa karyawan akan
merasa puas jika sis tem penilaian kinerja diintegrasikan dengan baik oleh
manajemen sumber daya manusia. Kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja
tersebutlah yang akan lebih meningkatkan tingkat kepuasan kerja masing-masing
karyawan terhadap pekerjaannya.
2.2.3 Kepuasan Kerja dan Perilaku Voice
Kepuasan kerja juga telah diidenti fikasikan sebagai faktor penting yang
mempengaruhi perilaku voice karyawan. Karyawan dengan tingkat kepuasan
kerja yang tinggi cenderung akan terlibat dalam perilaku voice (Duan & Zhong,
2012) dalam (Zhang et al., 2014). Ng dan Feldman (2012) menyatakan bahwa
kunci utama dalam memunculkan perilaku voice pada karyawan adalah dengan
meningkatkan kondisi tempat mereka bekerja . Kondisi tempat mereka bekerja
berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang di rasakan oleh karyawan,
seperti kepuasan terhadap: pekerjaan mereka sehari-hari , ga ji, promosi ,
hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan rekan kerja (Robinson &
Huseman, 1985). Shore et al. (2004) melaporkan bahwa karyawan akan
-
16
memberikan tanggapan yang positi f, ketika atasan pada organisasi peduli dan
medukung mereka. Zhang et al. (2014) dalam peneli tiannya menemukan bahwa
karyawan yang bekerja pada perusahaan berteknologi tinggi , dengan tingkat
kepuasan kerja yang tinggi akan lebih proaktif dalam perilaku voice.
2.2.4 Penelitian Terdahulu
Yunianto (2007) melakukan peneli tian dengan perilaku voice sebagai
variabel yang memoderasi hubungan antara ketidakpuasan kerja dan kreativitas
karyawan. Hasil dari peneli tian tersebut menemukan bahwa perilaku voice
bukanlah variabel yang memprediksi hubungan antara ketidakpuasan kerja dan
kreativi tas karyawan. Peneli tian tersebut menyebutkan bahwa tidak banyak s tudi
empiris yang menunjukkan hubungan antara ketidakpuasan kerja dengan
kreativi tas . Berbagai s tudi empiris lebih banyak memfokuskan pada kepuasan
kerja . Kepemimpinan juga merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
perilaku voice. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil peneli tian yang dilakukan
oleh Liu et al. (2010) yang menguji hubungan antara pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional dengan perilaku voice karyawannya. Penelitian
tersebut menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memberikan
pengaruh positi f yang signi fikan terhadap terlibatnya karyawan dalam perilaku
voice.
-
17
Liu et al. (2010) menyatakan bahwa seorang pemimpin dengan gaya
kepemimpinan yang transformasional akan memfasilitasi karyawannya dalam
menyampaikan saran atau ide yang membangun, baik kepada sesama rekan
kerjanya maupun kepada atasannya. Hsiung (2012) juga melakukan pengujian
terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan otentik terhadap perilaku voice
karyawan. Peneli tian tersebut menemukan adanya pengaruh posi tif yang
signi fikan antara gaya kepemimpinan otentik terhadap perilaku voice. Gaya
kepemimpinan yang otentik dari seorang pemimpin menuntut adanya
transparansi informasi pada organisasi. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan
tersebut akan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadapnya, sehingga
karyawan akan lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan dan pemiki ran
mereka terhadap organisasi.
Ng dan Feldman (2012) menemukan adanya hubungan yang negatif
antara tekanan dan ketegangan dalam organisasi terhadap perilaku voice
karyawan. Tekanan dan ketegangan organisasi yang dimaksud berupa tekanan
dan ketegangan dalam pekerjaan, hubungan sosial karyawan, serta hubungan
karyawan dengan organisasi. Ng dan Feldman (2012) juga menemukan adanya
hubungan yang posi tif antara perilaku voice terhadap hasil kinerja organisasi,
dimana hasil kinerja tersebut berkai tan dengan in-role performance atau kinerja
yang di tuntut oleh deskripsi pekerjaan, kreativi tas, dan implementasi ide-ide
baru. Wang et al. (2014) telah melakukan pengujian antara hubungan
pertumbuhan kari r organisasi terhadap perilaku voice. Hasil dari penelitian
-
18
tersebut adalah pertumbuhan kari r organisasi mempengaruhi perilaku voice
karyawan. Wang et al. (2014) menyatakan bahwa membangun pertumbuhan
kari r organisasi akan membuat karyawan membagikan ide-ide kreati f,
memberikan peringatan jika terdapat kesalahan dalam organisasi, serta usaha
untuk melakukan perubahan yang membangun pada organisasi.
2.3 Kerangka Pemikiran
Terkai t dengan penelitian ini , yang menjadi variabel independen adalah
variabel penilaian kinerja . Definisi dari variabel penilaian kinerja yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah definisi menurut Gregor et al. (1957). Gregor et al.
(1957) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah alat yang digunakan untuk
memonitor dan mengendalikan kinerja karyawan yang membantu organisasi
dalam mempertemukan kebutuhan antara manajemen dan karyawan. Penilaian
kinerja memiliki dua tipe, yaitu penilaian kinerja evaluative dan penilaian kinerja
developmental (Meyer et al., 1965). Indikator penilaian terhadap variabel
penilaian kinerja berupa: penilaian manajemen kompensasi, evaluasi kinerja dan
promosi, retensi, dan keputusan pemberhentian (Boswell & Boudreau, 2000),
serta peningkatan kinerja karyawan, identi fikasi kebutuhan pelatihan, umpan
balik kinerja, keputusan perubahan posisi, dan identifikasi kuali tas s taf organisasi
(McKenna & Beech, 1995).
-
19
Variabel mediasi terkait dengan peneli tian ini adalah variabel kepuasan
kerja yang menggunakan definisi menurut Locke (1976). Kepuasan kerja
didefinisikan sebagai pernyataan yang berupa perasaan menyenangkan atau
emosi positi f yang dihasilkan dari penilaian kerja atau pengalaman kerja
seseorang (Locke, 1976, hal . 1304). Dimensi pengukuran variabel kepuasan kerja
ini berdasarkan macam-macam tipe kepuasan, dengan indikator: kepuasan
terhadap pekerjaan i tu sendiri , kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap
ga ji dan upah, kepuasan terhadap atasan atau supervisor, kepuasan terhadap
rekan kerja , dan keseluruhan kepuasan kerja (Robinson & Huseman, 1985).
Terkai t dengan penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah
variabel perilaku voice yang didefinisikan menurut LePine dan Van Dyne (1995).
Perilaku voice merupakan komunikasi konstrukti f berorientasi pada perubahan
yang dimaksudkan untuk memperbaiki si tuasi (LePine dan Van Dyne, 1995).
Dimensi dari perilaku voice ini diklasifikasikan menjadi dua tipe dengan indikator
penilaiannya masing-masing. Indikator penilaian perilaku voice berupa saran akti f
dan konstruktif terhadap operasional unit bisnis, serta saran akti f dan konstrukti f
terhadap kesalahan atau peraturan yang tidak sesuai . Berdasarkan penjelasan
pada bagian sebelumnya, maka kerangka pemiki ran pada penelitian ini dapat
digambarkan seperti pada gambar 2.1.
-
20
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
Peneli tian ini memiliki dua hipotesis. Hipotesis pertama terdi ri atas
hipotesis 1a , hipotesis 1b, dan hipotesis 1c. Hipotesis kedua dibagi menjadi
hipotesis 2a, hpotesis 2b, dan hipotesis 2c.
2.4.1 Penilaian Kinerja dan Perilaku Voice
Penilaian kinerja merupakan proses evaluasi kinerja karyawan yang
dilakukan secara periodik. Tujuannya adalah untuk memonitor, mengendalikan,
-
21
dan meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan. Proses penilaian kinerja
yang dilakukan secara berkala menjadikan karyawan untuk lebih termotivasi
dalam meningkatkan kinerjanya terhadap perusahaan tempat ia bekerja .
Alasannya adalah apabila hasil penilaian kinerja mereka baik maka perusahaan
akan memberikan imbal jasa yang sesuai dengan hasil kinerja mereka terhadap
perusahaan. Berdasarkan teori pertukaran sosial dari Thibault dan Kelley (1959),
seseorang akan memberikan balasan sebesar apa yang sudah mereka terima
kepada orang tersebut.
Karyawan yang telah diberikan imbalan yang tinggi sesuai dengan
kinerjanya akan mempraktekkan teori tersebut dengan berusaha untuk
membalas apa yang sudah diberikan perusahaan kepadanya. Saran yang akti f
dan konstrukti f merupakan hal yang paling dibutuhkan bagi perusahaan yang
selalu ingin membawa inovasi demi kemajuan dan keunggulan kompetiti f
perusahaannya. Saran aktif dan konstruktif tersebut yang disebut dengan
perilaku voice. Balasan dari karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini berupa
perilaku voice yang di tunjukkan. Atasan mereka akan memberi penilaian yang
baik terhadap mereka apabila seorang karyawan mampu dan berani
menyampaikan saran atau ide-ide yang membangun.
Teori teknologi konti jensi dari Thompson (1967) dalam Zei thaml et al.
(1960) menjelaskan bahwa penggunaan teknologi serta lingkungan organisasi
turut mempengaruhi perilaku organisasinya. Berdasarkan hal tersebut, teknologi
-
22
ikut berpengaruh terhadap munculnya perilaku voice dari karyawan. Perilaku
voice menghasilkan inovasi, dan inovasi terwujud dengan teknologi . Organisasi
yang memiliki teknologi yang kurang lebih sama akan memiliki perilaku
organisasi yang kurang lebih sama pula. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
akan menguji pengaruh antara penilaian kinerja terhadap perilaku voice, baik
pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan pada kelompok perusahaan
berteknologi rendah. Hipotesis yang dapat dimunculkan adalah:
Hipotesis 1a: penilaian kinerja memiliki pengaruh yang positi f terhadap perilaku
voice karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi .
Hipotesis 1b: penilaian kinerja memiliki pengaruh yang positi f terhadap perilaku
voice karyawan pada kelompok perusahaan berteknologi rendah.
Hipotesis 1c: terdapat perbedaan pengaruh positif penilaian kinerja terhadap
perilaku voice pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok
perusahaan berteknologi rendah.
2.4.2 Penilaian kinerja dan Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan variabel yang memediasi hubungan diantara
penilaian kinerja dan perilaku voice. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk membentuk perilaku voice pada karyawan adalah dengan
meningkatkan tingkat kepuasan kerja mereka terhadap kondisi tempat mereka
-
23
bekerja . Kondisi organisasi yang dimaksud adalah lingkungan tempat mereka
bekerja, baik i tu lingkungan fisik perusahaan maupun perhatian yang diberikan
oleh orang yang memperkerjakan mereka. Penilaian kinerja merupakan salah
satu bentuk perhatian perusahaan yang diwujudkan dengan pemberian gaji ,
upah, kompensasi, promosi, pelatihan, serta peningkatan kualitas karyawannya.
Hal tersebut secara langsung akan menimbulkan kepuasan kerja karyawan jika
penilaian dilakukan dengan tepat dan adil, sehingga mereka akan secara
langsung teribat di dalam perilaku voice.
Berdasarkan teori pertukaran sosial, perilaku voice tersebut muncul
sebagai balasan atau imbalan atas apa yang sudah diberikan perusahaannya
terhadap mereka. Balasan atau imbalan yang berupa perilaku voice tersebut
secara sukarela dapat diberikan kepada perusahaan jika mereka berada pada
tingkat kepuasan kerja yang tinggi . Teori teknologi kontijensi dari Woodward
(1965) dalam Zei thaml et al. (1960) mengatakan bahwa organisasi yang
menerapkan teknologi canggih cenderung mengembangkan s truktur organisasi
yang sesuai dengan kecanggihan teknologi itu. Struktur organisasi yang
dikembangkan oleh perusahaan berhubungan dengan besar atau kecilnya
sebuah perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
perusahaan berteknologi tinggi merupakan perusahaan yang sudah mampu
memberikan fasilitas yang lebih memadai, dibandingkan dengan perusahaan
berteknologi rendah. Fasilitas yang memadai tersebut berpengaruh terhadap
-
24
tingkat kepuasan kerja karyawan. Hipotesis selanjutnya yang dapat dimunculkan
berdasarkan penjelasan tersebut adalah:
Hipotesis 2a: kepuasan kerja akan memiliki pengaruh yang memediasi hubungan
antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan
berteknologi tinggi .
Hipotesis 2b: kepuasan kerja akan memiliki pengaruh yang memediasi hubungan
antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan
berteknologi rendah.
Hipotesis 2c: terdapat perbedaan pengaruh mediasi kepuasan kerja dalam
hubungan antara penilaian kinerja dan perilaku voice pada kelompok perusahaan
berteknologi tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah.
Berdasarkan hipotesis yang di jelaskan pada bagian sebelumnya, model
penelitian yang dapat dikembangkan pada kelompok perusahaan berteknologi
tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah adalah:
-
25
a) Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi
Gambar 2.2
Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi
b) Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah
Gambar 2.3
Model Penelitian Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah
-
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik survei dengan
kuisioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel penilaian
kinerja. Variabel penilaian kinerja diukur dengan jenis skala pengukuran data
berupa skala interval . Semua buti r pertanyaan kuisioner dinilai dengan 5-poin
skala Likert dengan pilihan responden dari 1= sangat tidak setuju sampai dengan
5= sangat setuju. Variabel penilaian kinerja diukur dengan delapan buti r
pertanyaan yang dikembangkan oleh Boswell dan Boudreau (2000). Delapan
buti r pertanyaan tersebut telah diuji reabilitasnya pada penelitian terdahulu
dengan Conbarchs alpha sebesar 0.839 (Zhang et al., 2014).
Variabel kepuasan kerja merupakan variabel mediasi yang diukur dengan
jenis skala pengukuran data berupa skala interval . Semua buti r pertanyaan
kuisioner dinilai dengan 5-poin skala Likert dengan pilihan responden dari 1=
sangat tidak setuju sampai dengan 5= sangat setuju. Variabel kepuasan kerja
diukur dengan lima belas buti r pertanyaan yang dikembangkan dari Harfield et
al. (1985). Lima belas buti r pertanyaan tersebut terdi ri atas lima tipe kepuasan,
yai tu: kepuasan terhadap pekerjaan i tu sendiri, kepuasan terhadap ga ji dan
-
27
upah, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap atasan, dan kepuasan
terhadap rekan kerja , serta keseluruhan kepuasan kerja. Tipe kepuasan kerja
tersebut telah diukur reabilitasnya dengan Conbarchs alpha pada penelitian
terdahulu, yai tu: kepuasan dengan pekerjaan i tu sendiri sebesar 0.81;
keseluruhan kepuasan kerja sebesar 0.68; kepuasan dengan ga ji dan upah
sebesar 0.90; kepuasan dengan rekan kerja sebesar 0.83, dan kepuasan dengan
atasan sebesar 0.82 (Robinson & Huseman, 1985).
Variabel dependen dalam peneli tian ini adalah variabel perilaku voice.
Variabel perilaku voice diukur dengan jenis skala pengukuran data berupa skala
interval . Semua buti r pertanyaan kuisioner dinilai dengan 5-poin skala Likert
dengan pilihan responden dari 1= sangat tidak setuju sampai dengan 5= sangat
setuju. Variabel perilaku voice karyawan diukur dengan sepuluh buti r pertanyaan
yang dikembangkan oleh Liang et al. (2012). Peneli tian tersebut telah diuji
reabilitasnya pada penelitian terdahulu dan memiliki Conbarchs alpha sebesar
0.923 (Zhang et al., 2014).
3.2 Lokasi dan Obyek Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kota Batam dengan banyak
kawasan industri yang tersebar di beberapa tempat. Data primer diperoleh
melalui objek peneli tian yang berupa perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam bidang manufaktur industri elektronik dan optik, serta industri mesin dan
-
28
perlengkapannya. Perusahaan-perusahaan tersebut terbagi menjadi dua
kelompok, yai tu kelompok perusahaan dengan teknologi tinggi dan kelompok
perusahaan dengan teknologi rendah. Jumlah perusahaan tersebut diperoleh
melalui data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kepulauan
Riau.
3.3 Teknik Penetapan Jumlah Sampel
Teknik penetapan jumlah sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus Slovin dengan rumus:
Dimana n merupakan ukuran sampel N (ukuran populasi); e merupakan
persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat di toleri r yai tu sebesar 5%. Populasi untuk kelompok perusahaan
berteknologi tinggi dan rendah yang akan dimasukkan kedalam rumus tersebut
adalah data yang bersumber dari Badan Pusat Statis tik Kepulauan Riau. Populasi
yang diperoleh untuk perusahaan berteknologi tinggi adalah sebesar 42.489
karyawan dan 1.170 karyawan untuk kelompok perusahaan berteknologi rendah.
Sampel yang di tetapkan berdasarkan rumus Slovin adalah: untuk perusahaan
-
29
dengan teknologi tinggi diperoleh sampel sebanyak 396 karyawan; sedangkan
untuk perusahaan dengan teknologi rendah diperoleh sampel sebanyak 298
karyawan. Rincian perhi tungan dihi tung sebagai berikut.
Kelompok perusahaan teknologi tinggi :
= 42.4891 + 42.489(0,05) = 396 karyawan
Kelompok perusahaan teknologi rendah:
= 1.1701 + 1.170(0,05) = 298 karyawan
3.4 Teknik Penarikan Sampel
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah metode random
komplek-cluster sampling dan purposive sampling, karena pengujian dilakukan
terhadap perusahaan yang berada dalam kelompok-kelompok tertentu dengan
kri teria tertentu, sehingga kelompok perusahaan dengan teknologi tinggi
maupun rendah memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Kri teria
perusahaan berteknologi tinggi dan rendah yang digunakan dalam peneli tian ini
sesuai dengan karakteris tik perusahaan berteknologi tinggi dan rendah menurut
Teori Teknologi Konti jensi yang dikemukakan oleh Woodward (1965) dalam
Zeithaml et al. (1960).
-
30
Karakteris tik perusahaan berteknologi tinggi adalah:
a) Menghasilkan produk melalui proses yang berjalan secara otomatis.
Mesin yang digunakan adalah mesin dengan tingkat otomatisasi yang
tinggi dan sangat terkontrol . Mesin yang digunakan adalah mesin CNC
atau Computer Numeric Control, SMT atau Surface Mount Technology,
dan mesin lain dengan tingkat otomatisasi yang tinggi.
b) Memproduksi output atau keluaran dalam jumlah banyak. Perusahaan
mempunyai tingkat kepastian yang tinggi baik terhadap jumlah maupun
terhadap karakteris tik produknya. Hal ini diwujudkan dengan dokumen
berupa serti fikat yang menjamin keseragaman output yang dihasilkan,
misalnya ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, atau dokumen pendukung
lainnya.
Karakteris tik perusahaan berteknologi rendah adalah:
a) Produk yang dihasilkan masih menggunakan alat yang sederhana (tidak
berjalan secara otomatis), bergantung pada kemampuan operator, serta
tidak ada kepastian terhadap keseragaman produk. Mesin dengan tingkat
otomatisasi yang rendah disebut juga dengan mesin konvensional atau
dengan cara manual (proses pembuatan produk masih menggunakan
tenaga sumber daya manusia.
-
31
b) Perusahaan yang membuat produk tunggal atau dalam jumlah yang
sediki t sesuai pesanan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei melalui
penyebaran kuisioner kepada responden peneli tian.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data yang digunakan dalam peneli tian ini adalah dengan
menggunakan SPSS versi 17.0. Peneli tian ini menggunakan empat langkah dalam
mengelola data yang telah diperoleh dari responden. Tahapan pertama dimulai
dengan pengeditan (editing), tujuannya adalah untuk meneli ti kembali apakah
isian pada lembar kuisioner sudah cukup baik sebagai upaya menjaga kualitas
data agar dapat diproses lebih lanjut. Tahapan yang kedua adalah pemberian
kode (coding) dengan mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut
kri teria tertentu, yai tu: 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk
netral (N), 4 untuk tidak setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS).
Tahapan yang ketiga adalah pemberian skor (scoring), dimana penelitian ini
menggunakan skala Likert dengan: sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor
4, netral diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi
-
32
skor 1. Tahapan yang keempat adalah tabulasi (tabulating), dimana data yang
telah diperoleh disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3.7 Teknik Analisis Data
Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan menggunakan
beberapa pengujian. Langkah-langkah pengujian dalam mengolah data dengan
SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut.
3.7.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji reabilitas dan uji validitas merupakan rangakaian pengujian yang
dilakukan terhadap instrumen peneli tian yang berupa kuisioner. Uji reabilitas
yang digunakan adalah dengan uji s tatistik Conbarch Alpha. Kuisioner dikatakan
reliable jika hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signfikansi 60% atau 0,6
(Ghozali, 2006), dan sebaliknya jika hasil koefisien alpha lebih kecil dari taraf
signi fikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan tidak reliable. Uji
validi tas digunakan untuk menguji kevalidan kuisioner, yaitu dengan
menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi alat ukurnya. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut (Ghozali, 2006).
-
33
3.7.2 Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness a tau
kemencengan dis tribusi (Ghozali , 2006). Analisis statistik deskripti f juga
digunakan untuk menggambarkan karakteris tik responden pda peneli tian ini .
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang harus dilakukan pertama kali
sebelum melakukan pengujian regresi. Beberapa pengujian yang harus dilakukan
adalah uji multikolineari tas , uji heterokedastisitas, dan uji normalitas . Uji
normali tas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi , variabel
dependen mempunyai dis tribusi normal atau tidak. Model diasumsikan
berdistribusi normal apabila signifikansi nilai uji Kolmogorov-Smirnov di atas
0,05, selain itu penggunaan jumlah data sampel penelitian di atas 30 sudah
memenuhi asumsi normalitas (Yamin et al., 2011). Uji multikolineari tas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antar variabel
bebas, karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel bebas. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 menunjukkan
tidak ada masalah multikolineari tas antar variabel independen, sedangkan nilai
tolerance yang mendekati 1 menunjukkan tidak ada masalah multikolinearitas
-
34
antar variabel independen (Yamin et al., 2011). Uji heteroskedastisi tas dilakukan
untuk mendeteksi adanya penyebaran dari variabel-variabel , salah satunya
dengan menggunakan uji glejser. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastistas . Model regresi akan diasumsikan homoskedastisitas apabila
nilai probabilitas di atas 0,05.
3.7.4 Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis
regresi linear sederhana dan analisis regresi linear bertingkat (hierarchical
regression). Variabel penilian kinerja (independen), variabel kepuasan kerja
(mediasi), dan variabel perilaku voice (dependen) diukur dengan menggunakan
skala Likert. Menurut Hartono (2004) skala Likert termasuk dalam tipe skala
interval , sehingga analisis regresi dapat digunakan dalam peneli tian ini. Analisis
regresi linear bertingkat (hierarchical regression) adalah melakukan analsis
regresi sebanyak dua kali. Pertama, analisis regresi linear sederhana untuk
melihat hubungan antara variabel penilaian kinerja terhadap variabel perilaku
voice (pengaruh langsung). Kedua, analisis regresi linear berganda untuk
mendeteksi pengaruh mediasi variabel kepuasan kerja terhadap hubungan
variabel penilaian kinerja terhadap variabel perilaku voice (pengaruh tidak
langsung). Bentuk model regresi linear berganda dengan mediasi ditulis dengan
persamaan:
-
35
Notasi : PK = Penilaian Kinerja KK = Kepuasan Kerja PV = Perilaku Voice
3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis Jalur (Path Analysis) digunakan untuk menguji pengaruh variabel
mediasi dalam menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah
di tetapkan sebelumnya berdasarkan teori . Pengaruh langsung antara variabel
penilaian kinerja terhadap variabel perilaku voice disebut dengan jalur c (gambar
3.1 di bawah ini). Pengaruh tidak langsung antara variabel penilaian kinerja
terhadap variabel perilaku voice dengan perantara variabel kepuasan kerja
disebut dengan jalur a, b, dan c (gambar 3.2 di bawah ini).
Gambar 3.1
Hubungan Langsung X mempengaruhi Y
Variabel Independen (X)
(Penlaian Kinerja)
Variabel Dependen (Y)
(Perilaku Voice)
c
-
36
Gambar 3.2
Hubungan Tidak Langsung X Mempengaruhi Y
3.7.6 Uji Sobel (Sobel Test)
Uji Sobel (Sobel Test)dilakukan dengan cara meguji kekuatan pengaruh
tidak langsung X ke Y melewati M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melewati M
dihi tung dengan cara mengalikan jalur XM (jalur a) dengan jalur MY (jalur
b). Jika nilai thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.
Pengaruh mediasi (pengaruh tidak langsung) dikatakan signfikan atau tidak
dengan cara menghitung tstatistiknya, dengan rumus:
Notasi : ab = Perkalian antara jalur a dan b (pengaruh tidak langsung) Sab = Standard Error untuk koefisien pengaruh tidak langsung
Variabel Independen (X)
(Penlaian Kinerja)
Variabel Dependen (Y)
(Perilaku Voice)
c
Variabel Mediasi (M)
(Kepuasan Kerja)
a b
-
37
Menghitung Sab atau Standard Error untuk koefisien pengaruh tidak
langsung adalah dengan rumus:
Notasi : a = jalur a b = jalur b Sa = standard error jalur a Sb = standard error jalur b
3.7.7 Uji Beda Independen Sampel t-test
Uji beda independen sampel t-test digunakan untuk menentukan apakah
dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Dua
sampel yang tidak berhubungan dalam peneli tian ini adalah kelompok
perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok perusahaan berteknologi rendah.
Tujuan uji independen sampel t-test adalah untuk membuktikan apakah ke dua
kelompok tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak secara
signi fikan (Ghozali, 2006). Dua kelompok perusahaan dikatakan berbeda jika nilai
probabilitas atau signifikansi < 0,05. Uji independen sampel t-test ini digunakan
untuk sebagai alat untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis 1c dan hipotesis
2c yang diajukan pada peneli tian ini .
-
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakateristik Responden
Responden merupakan karyawan yang bekerja pada kelompok
perusahaan berteknologi tinggi dan rendah yang dibedakan berdasarkan enam
informasi umum. Informasi umum tersebut terdi ri atas jenis kelamin, umur,
s tatus perkawinan, pendidikan terakhir, bagian atau departemen, dan lamanya
bekerja . Besarnya prosentase ke enam informasi umum tersebut berdasarkan
keseluruhan jumlah responden pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi
dan rendah di tunjukkan oleh tabel 4.1 di bawah ini .
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
No Informasi Umum Item Frekuensi Prosentase (%)
1. Jenis Kelamin Pria 449 64,7 Wanita 245 35,3
2. Umur
< 20 tahun 33 4,8 20 30 tahun 376 54,2 30 40 tahun 187 26,9 > 40 tahun 98 14,1
3. Status Perkawinan Menikah 420 60,5 Belum Menikah 274 39,5
4. Pendidikan SMA/SMK 534 76,9 Diploma 93 13,4 Sarjana 67 9,7
-
39
No Informasi Umum Item Frekuensi Prosentase
(%)
5. Bagian/Departemen
Produksi 333 48,0 Sumber Daya Manusia 34 4,9 Riset & Pengembangan 18 2,6 Keuangan/Accounts 25 3,6 Yang lainnya 284 40,9
6. Lama Bekerja
Di bawah 2 tahun 232 33,4 2 6 tahun 237 34,1 6 10 tahun 101 14,6 Di atas 10 tahun 124 17,9
Sumber: hasil olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat terlihat bahwa jumlah responden
yang berjenis kelamin pria lebih besar dibanding wanita yai tu sebesar 64,7%.
Sebagian besar dari responden atau 54,2% terdi ri atas mereka yang berada pada
rentang umur 2030 tahun, memiliki s tatus perkawinan menikah sebesar 60,5%
dan 76,9% memiliki pendidikan terakhir pada tingkat SMA/SMK. Karyawan yang
bekerja pada bagian produksi memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan
bagian atau departemen lainnya, yai tu sebesar 48,0% dan 34,1% telah bekerja
paling lama 2-6 tahun pada bagian atau departemennya. Karakteristik responden
jika diklasifikasikan berdasarkan kelompoknya adalah sebagai berikut.
-
40
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Perusahaan
NO. Informasi Umum Item Teknologi Tinggi Teknologi Rendah Frekuensi % Frekuensi %
1. Jenis Kelamin Pria 253 63,9 196 65,8 Wanita 143 36,1 102 34,2
2. Umur < 20 tahun 21 5,3 12 4,0 20 30 tahun 197 49,7 179 60,1 30 40 tahun 114 28,8 73 24,5 > 40 tahun 64 16,2 34 11,4
3. Status Perkawinan
Menikah 242 61,1 178 59,7 Belum Menikah 154 38,9 120 40,3
4. Pendidikan Diploma 40 10,1 53 17,8 Sarjana 44 11,1 23 7,7 SMA/SMK 312 78,8 222 74,5
5. Bagian/ Departemen
Produksi 2 0,5 23 7,7 Sumber Daya Manusia 5 1,3 29 9,7
Riset & Pengembangan 193 48,7 140 47,0
Keuangan/ Accounts
7 1,8 11 3,7
Yang lainnya 189 47,7 95 31,9 6. Lama Bekerja < 2 tahun 104 26,3 128 43,0
2 6 tahun 140 35,4 97 32,6 6 10 tahun 64 16,2 37 12,4 > 10 tahun 88 22,2 36 12,1
Sumber: hasil olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat terlihat pada dua kelompok
perusahaan, jumlah responden yang berjenis kelamin pria lebih besar dibanding
wanita yai tu sebesar 63,9% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan
65,8% (kelompok perusahaan berteknologi rendah). Sebagian besar dari
responden atau 49,7% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 60,1%
(kelompok perusahaan berteknologi rendah) terdi ri atas mereka yang berada
-
41
pada rentang umur 2030 tahun, dengan s tatus perkawinan menikah sebesar
61,1% (kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 59,7% (kelompok
perusahaan berteknologi rendah). Responden dengan pendidikan terakhir pada
tingkat SMA/SMK memiliki prosentase terbesar dengan 78,8% (kelompok
perusahaan berteknologi tinggi) dan 74,5% (kelompok perusahaan berteknologi
rendah). Karyawan yang bekerja pada bagian produksi memiliki jumlah yang
lebih besar dibandingkan bagian atau departemen lainnya, yaitu sebesar 48,7%
(kelompok perusahaan berteknologi tinggi) dan 47,0% (kelompok perusahaan
berteknologi rendah. Responden pada kelompok perusahaan berteknologi tinggi
paling besar memiliki lama bekerja selama 2-6 tahun dengan 35,4%, sedangkan
pada kelompok perusahaan berteknologi rendah dengan lama bekerja < 2 tahun
pada bagian atau departemennya sebesar 43,0%.
4.2 Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen yang dilakukan terhadap kuesioner terdi ri atas uji
validi tas dan uji reabilitas. Uji validitas dan reabil tas dilakukan terhadap setiap
buti r pertanyaan untuk masing-masing variabel yang terdi ri atas : 1) variabel
independen berupa variabel penilaan kinerja ; 2) variabel mediasi berupa variabel
kepuasan kerja ; dan 3) variabel dependen berupa variabel perilaku voice.
Pengujian dilakukan dengan mengambil 30 sampel dari kuesioner yang dibagikan
kepada 30 responden.
-
42
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan kuisioner, yai tu dengan
menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi alat ukurnya. Uji signi fikansi dilakukan dengan
membandingkan rhitung dengan rtabeldengan degree of freedom (df)= n-2, dengan
n merupakan jumlah sampel . Buti r pertanyaan dikatakan valid jika rhitung> rtabel,
dengan jumlah n=30 responden maka diperoleh degree of freedom (df)=28 dan
rtabel= 0,361 pada alpha=0,05. Sehingga buti r pertanyaan dikatakan valid jika
rhitung> 0,361.
Tabel 4.3
Validitas Butir Pertanyaan pada Kuesioner
No. Butir Pertanyaan Pearson Correlation (Rhitung)
Rtabel Keterangan
1. Variabel Penilaian Kinerja (Variabel Independen) Penilaian Kinerja 1 0,592 0,361 Valid Penilaian Kinerja 2 0,742 0,361 Valid Penilaian Kinerja 3 0,447 0,361 Valid Penilaian Kinerja 4 0,752 0,361 Valid Penilaian Kinerja 5 0,515 0,361 Valid Penilaian Kinerja 6 0,510 0,361 Valid Penilaian Kinerja 7 0,830 0,361 Valid Penilaian Kinerja 8 0,694 0,361 Valid
2. Variabel Penilaian Kepuasan Kerja (Variabel Mediasi) Kepuasan Kerja 1 0,699 0,361 Valid Kepuasan Kerja 2 0,565 0,361 Valid Kepuasan Kerja 3 0,589 0,361 Valid Kepuasan Kerja 4 0,594 0,361 Valid Kepuasan Kerja 5 0,531 0,361 Valid Kepuasan Kerja 6 0,558 0,361 Valid Kepuasan Kerja 7 0,468 0,361 Valid
-
43
No. Butir Pertanyaan Pearson Correlation (Rhitung)
Rtabel Keterangan
2. Variabel Penilaian Kepuasan Kerja (Variabel Mediasi) Kepuasan Kerja 8 0,472 0,361 Valid Kepuasan Kerja 9 0,590 0,361 Valid Kepuasan Kerja 10 0,776 0,361 Valid Kepuasan Kerja 11 0,753 0,361 Valid Kepuasan Kerja 12 0,619 0,361 Valid Kepuasan Kerja 13 0,535 0,361 Valid Kepuasan Kerja 14 0,744 0,361 Valid Kepuasan Kerja 15 0,793 0,361 Valid
3. Variabel Perilaku Voice (Variabel Dependen) Perilaku Voice 1 0,547 0,361 Valid Perilaku Voice 2 0,863 0,361 Valid Perilaku Voice 3 0,775 0,361 Valid Perilaku Voice 4 0,656 0,361 Valid Perilaku Voice 5 0,755 0,361 Valid Perilaku Voice 6 0,689 0,361 Valid Perilaku Voice 7 0,734 0,361 Valid Perilaku Voice 8 0,508 0,361 Valid Perilaku Voice 9 0,825 0,361 Valid Perilaku Voice 10 0,502 0,361 Valid
Sumber: hasil olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa semua buti r pertanyaan yang
mewakili masing-masing variabel dinyatakan valid, dengan rhitung> 0,361.
4.2.2 Uji Reabilitas
Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur apakah jawaban seseorang
terhadap pertanyaan pada kuesioner adalah s tabil dari waktu ke waktu. Uji
reabilitas yang digunakan adalah dengan uji statistik Conbarch Alpha. Kuesioner
dikatakan reliable jika hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60%
atau 0,6 (Ghozali , 2006), dan sebaliknya jika hasil koefisien alpha lebih kecil dari
-
44
taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan tidak reliable.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, pertanyaan-pertanyaan yang
mewakili ketiga variabel yai tu variabel penilaian kinerja sebagai variabel
independen, variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan variabel
perilaku voice sebagai variabel dependen dinyatakan reliable dengan Conbarch
Alpha > 0,6.
Tabel 4.4
Hasil Uji Reabilitas Kuesioner
No. Variabel Cronbarchs Alpha Keterangan 1. Penilaian Kinerja 0,791 Sangat Reliabel 2. Kepuasan Kerja 0,886 Sangat Reliabel 3. Perilaku Voice 0,876 Sangat Reliabel
Sumber: hasil olahan SPSS
Tabel 4.4 hasil uji reabili tas kuesioner dengan Cronbarchs Alpha di atas
menunjukkan bahwa buti r pertanyaan yang mewakili variabel-variabel pada
penelitan ini dinyatakan sangat reliabel.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang harus dilakukan pertama kali
sebelum melakukan pengujian regresi. Beberapa pengujian yang harus dilakukan
adalah uji multikolineari tas, uji heterokedastisi tas, dan uji normalitas .
-
45
4.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolineari tas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
di temukan adanya korelasi antar variabel independen, karena model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pada
pengujian mengenai hubungan antara variabel penilaian kinerja terhadap
variabel perilaku voice dengan dimediasi oleh variabel kepuasan kerja , uji
multikolneari tas tidak dibutuhkan karena hanya terdapat satu variabel
independen yang berupa variabel penilaian kinerja .
4.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastis atau
tidak terjadi Heterokedastisi tas. Uji heterokedastisi tas yang dilakukan untuk
mendeteksi adanya penyebaran dari variabel-variabel, adalah dengan
menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen (Gujarati , 2003). Uji glejser dilakukan
kepada kedua sampel, yaitu kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan
kelompok perusahaan berteknologi rendah.
Hasil uji Glejser untuk kelompok perusahaan berteknologi tinggi adalah:
-
46
Tabel 4.5
Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi
Model Signifikansi Penilaian Kinerja 0,127 Kepuasan Kerja 0,686
Sumber: hasil olahan SPSS
Tabel 4.5 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen dan variabel mediasi yang signifikan secara s tatistik mempengaruhi
variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas
signi fikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 atau 5%. Sementara i tu, hasil uji
glejser terhadap kelompok perusahaan berteknologi rendah adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Glejser Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah
Model Signifikansi Penilaian Kinerja 0,528 Kepuasan Kerja 0,145
Sumber: hasil olahan SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, variabel penilaian kinerja sebagai variabel
independen dan variabel kepuasan kerja sebagai variabel mediasi secara statis tik
tidak mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi adalah homokedastis dengan tingkat
signi fikansi > 0,05 atau 5%.
-
47
4.3.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki dis tribusi normal. Uji
normali tas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Model
diasumsikan berdis tribusi normal apabila signifikansi nilai uji Kolmogorov-
Smirnov di atas 0,05. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan terhadap kedua
kelompok, yai tu kelompok perusahaan berteknologi tinggi dan kelompok
perusahaan berteknologi rendah.
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok perusahaan berteknologi
tinggi pada awalnya tidak berdis tribusi normal dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi (Sebelum Pengobatan)
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 1,679 Asymp. Sig. (2 tailed) 0,007
Sumber: hasil olahan SPSS
Tabel 4.7 hasil uji normalitas kelompok perusahaan berteknologi tinggi di
atas menunjukkan bahwa data tidak terdis tribusi secara normal dengan besarnya
nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,679 dan tingkat signi fikansi 0,007.
Transformasi data ke dalam bentuk logari tma natural dapat digunakan untuk
mengatasi dis tribusi variabel residual yang tidak normal tersebut (Ghozali , 2005)
dalam Nasution & Setiawan (2007).
-
48
Tabel 4.8
Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Tinggi (Setelah Pengobatan)
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 1,074 Asymp. Sig. (2 tailed) 0,199
Sumber: hasil olahan SPSS
Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,074 dan tingkat signi fkansi
pada 0,199 yang berarti data residual telah terdis tribusi secara normal atau lebih
besar dari 0,05. Uji normalitas juga dilakukan untuk kelompok perusahaan
berteknologi rendah, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov Kelompok Perusahaan Berteknologi Rendah
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 0,741 Asymp. Sig. (2