Askep Kep Anak

12
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan izin dan Anugerah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang bejudul “MORBILI”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus di selesaikan Penulis dalam mata kuliah keperawatan anak. Makalah ini di maksudkan agar mahasiswa lebih kreatif dan lebih terbiasa dalam penyusunan makalah, Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Anak yang telah membimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Dan tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan bermanfaat untuk kesempurnaan makalah ini, dan dapat berguna bagi orang lain tentunya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Lhokseumawe, 26 jan 2013

description

vghkgjhjghgkjgkgkhgtkjgjhfkhfyfkjgkjhffku

Transcript of Askep Kep Anak

Page 1: Askep Kep Anak

KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan izin dan

Anugerah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang bejudul “MORBILI”.

            Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus di selesaikan Penulis

dalam mata kuliah keperawatan anak. Makalah ini di maksudkan agar mahasiswa lebih kreatif

dan lebih terbiasa dalam penyusunan makalah,

            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dosen pembimbing mata kuliah

Keperawatan Anak yang telah membimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Dan tidak lupa

juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman serta semua pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan makalah ini.

            Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun dan bermanfaat untuk kesempurnaan makalah ini, dan

dapat berguna bagi orang lain tentunya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

                                                                                    Lhokseumawe, 26 jan 2013

                                                                                                     

    Penulis

                                                        

Page 2: Askep Kep Anak

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Infeksi menular yang disebabkan oleh virus morbili,& di tandai dengan terjadinya eksentama

akut(demam,batuk,konjungtivitis dan ruam kulit).Istilah umum yang dipakai untuk morbili

yaitucampak.

Terafi gejala-gejala umum adalah sebagai berikut :

1.        Demam, Pasien harus diberi pakaian yang tipis supaya memberikan kenyamanan yang   

maksimum. Asetaminofen atau aspirin dalam dosis 10 mg per kg setiap 4-6 jam

direkomendasikan untuk terapi ketidaknyaman yang menyertai demam.

2.        Batuk. Kelembaban yang dihasilkan dari alat penguap mungkin membantu. Bilamana batuk

mengganggu aktivitas tidur atau merupakan gangguan utama maka dapat digunakan kodein

fosfat dalam dosis 0,2 mg per kg setiap 4 jam.

3.        Kongesti. Dekongestan per oral dengan atau tanpa antihistamin mungkin memberikan sejumlah

keringanan.

4.        Konjungtivitis. Lampu ruangan yang dikecilkan dapat memberikan kenyamanan. Penggunaan air

mata buatan dan kompres mata dingin memberikan perbaikan simtomatis.

5.        Pruritus. Kompres dngin memberikan perbaikan simtomatis. Antihistamin per oral dapat

membantu secara khusus karena efek sedtifnya.

Gejala dimulai antara 7-20 hari (rata-rata 10-12 hari) sesudah terinfeksi. Gejala awal sulit

dibedakan dengan influensa biasa. Dimulai dengan demam tinggi, hidung berair, batuk ringan,

sariawan, nyeri menelan, dan mata merah berair. Anak menjadi cengeng dan matanya selalu

terpejam akibat radang pada selaput lendir mata (konjungtivitis).

Page 3: Askep Kep Anak

pengertian

Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium

prodormal      ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan

demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak Edisi 2, th 1991. FKUI).

Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala–gejala utama

ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa

nadi(IlmuKesehatanAnakvol2,Nelson,EGC,2000).

Morbili atipik yaitu penyakit yang berat ditandai oleh demam tinggi, pneumonia, edema perifer,

dan rash makulopapuler, yang kadang-kadang hemoragis, dapat terjadi pada orang-orang yang

terpapr virus ganas setelah mendapat vaksin morbili mati. Beberapa pasien mendapat sindroma

ini sesudah pemberian vaksin hidup. Penyakit ini juga terlihat pada pasien yang diberi vaksin

hidup dalam 3 bulan setelah mendapat vaksin mati. Perjalann penyakitnya khas lebih berat

daripada morbili biasa, berlangsung kira-kira 2 minggu, dan diterapi secara simtomatis.( Terapi

Mutakhir Conn 1984 - 1985, Rakel – P.Adrianto, EGC Penerbit Buku Kedokteran,Jakarta,1984)

Page 4: Askep Kep Anak

Terafi Gejala-Gejala Umum

6.        Demam, Pasien harus diberi pakaian yang tipis supaya memberikan kenyamanan yang

maksimum. Asetaminofen atau aspirin dalam dosis 10 mg per kg setiap 4-6 jam

direkomendasikan untuk terapi ketidaknyaman yang menyertai demam.

7.        Batuk. Kelembaban yang dihasilkan dari alat penguap mungkin membantu. Bilamana batuk

mengganggu aktivitas tidur atau merupakan gangguan utama maka dapat digunakan kodein

fosfat dalam dosis 0,2 mg per kg setiap 4 jam.

8.        Kongesti. Dekongestan per oral dengan atau tanpa antihistamin mungkin memberikan sejumlah

keringanan.

9.        Konjungtivitis. Lampu ruangan yang dikecilkan dapat memberikan kenyamanan. Penggunaan air

mata buatan dan kompres mata dingin memberikan perbaikan simtomatis.

10.    Pruritus. Kompres dngin memberikan perbaikan simtomatis. Antihistamin per oral dapat

membantu secara khusus karena efek sedtifnya.

11.    Diare. Direkomendasikan diet lunak aau benar-benar cair yang dibeikan 3-4 jam sekali.

Campuran kaolin dan pectin mungkin sedikit memberikan perbaikan.

Komplikasi-Komplikasi Sekunder

1.        Otitis Media. Otitis media mungkn merupakan komplikasi sedkunder tersering dan harus diterap

sesuai dengan bakteri pathogen yang diduga.

2.        Pneumonia. Pneumonia suatu komplikasi kedua yang terlazim tetapi penyebab kematian utama

bagi pasien morbili.

Page 5: Askep Kep Anak

3.        Mastoiditis. Baik etiologi maupun terapi antibiotika serupa dengan otitis media. Kadang-kadang

diperlukan drainase bedah

4.        Adenitis Servikalis. Pembesaran kelejar limfe servikalis sering menyertai penyakit virus. Jika

adenitis servikalis bermakna menetap lama atau kelenjar limfe membesar menggambarkan

etiologi bakteri, aspirasi kelenjar limfe yang terinfeksi harus dipertimbangkan.

5.        Laringotrkeobronkitis. Biasanya disebabkan oleh proses penyakit alamiah dari virus morbili dan

paling baik diterapi dengan pelembaban yang adekuat.

6.        Sinusitis, mungkin diduga pada orang dengan purulenta persisten, batuk, atau nyeri kepala.

Terapi sama dengan otitis media akuta.

7.        Ensafalitis, suatu komplikasi yang jarang terjadi pada kira-kira 1-2 kasus per 1000.

8.        Tuberkulosis, virus morbili dapat mengreaktivasi tuberculosis yang dorman dan membuat pasien

alergi mendapat tes kulit TB yang biasa. Terapi tuberculosis yang sesuai harus dipakai jika

timbul kemungkinan itu.

9.        Purpura, timbul 3-15 hri setelah dimulainya rash dan mungkin menyertai hitung trobosit yang

rendah atau normal. Terapi salsilat harus dhentikan jika timbul komplikasi ini.

10.    Abdomen akut, mungkin disebabkan oleh limfadenitis generalisata yang menyertai penyakit ini

11.    Miokarditis, mungkin timbul pada sebanyak 20 % pasien, tetapi jarang menimbulkan gejala-

gejala. Payah jantung kongestif harus diterapi dengan terapi yang tepat.

12.    Pneumomedistinum dengan emfisema subkutan, ulkus korne, pneumonia sel delta. Keadaan-

keadaan tersebut jarang terjadi.

Page 6: Askep Kep Anak

Etiologi :

Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa

prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang

termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.

Cara penularan dengan droplet infeksi.

Epidemiologi :

Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur

hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan

secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan

mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili

ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia

menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak

dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang

kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

Page 7: Askep Kep Anak

Manifestasi klinis

Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul

gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium

1. Stadium kataral (prodormal)

     Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang,

batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan

24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi

sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan

dikelilingi oleh eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah,

tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka

dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula

lakrimalis.Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam.

Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak

disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.

2. Stadium erupsi

     Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan

palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya

suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut

dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal,

muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah

leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah.

Page 8: Askep Kep Anak

Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black Measles” yaitu morbili yang disertai

perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.

3. Stadium konvalesensi

     Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa

hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang

bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-

penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu

menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

Komplikasi

- Otitis media akut

- Pneumonia / bronkopneumoni

- Encefalitis

- Bronkiolitis

- Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis