Materi kep anak

67
1 KEPERAWATAN ANAK By A. MIFTAHUL KHAIR, S.Kep.,Ns

Transcript of Materi kep anak

Page 1: Materi kep anak

1

KEPERAWATAN ANAK

ByA. MIFTAHUL KHAIR, S.Kep.,Ns

Page 2: Materi kep anak

2

I. ANTRAUMATIC CARE

a. PengertianAdalah perawatan yg tidak menimbulkan adanya trauma pd anak dan keluarga.yg sering dijumpai di masyarakat seperti peristiwa yg dpt menimbulkan trauma pd anak adalah cemas, marah, nyeri, dll.

Page 3: Materi kep anak

3

Page 4: Materi kep anak

Beberapa prinsip yg dilakukan oleh perawat untuk mencapai perawatan tersebut a.l :1. Menurunkan atau mencegah dampak

perpisahan dr keluarga.Gangguan psikologis seperti kecemasan, ketakutan, kurangnya kasih sayang,

menghambat proses penyembuhan anak dan mengganggu tumbang anak.2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam

mengontrol perawatan pada anak.Melalui kontrol ortu pd anak – anak mampu

mandiri dlm kehidupannya.4

Page 5: Materi kep anak

3. Mencegah/mengurangi cedera (injury) dan nyeri.Nyeri dpt dikurangi dgn berbagai cara misalnya distraksi, relaksasi, imaginary.

4. Tidak melakukan kekerasan pd anak.Kekerasan pd anak akan menimbulkan ggn psikologis dlm kehidupan anak.

5

Page 6: Materi kep anak

6

5. Modifikasi lingkungan fisik.Dapat meningkatkan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman di lingkungannya.

Page 7: Materi kep anak

IV. ANTICIPATORY GUIDANCE

a. Pengertian

Bahasa Inggris : Anticipatory = lebih dahulu Guidance = petunjuk

Petunjuk Antisipasi adalah petunjuk yg perlu diketahui lebih dulu agar orang tua dpt mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, shg anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

7

Page 8: Materi kep anak

Anticipatory Guidance adalah bantuan perawat terhadp org tua dlm mempertahankan dan meningkatkan kes. melalui upaya pertahanan nutrisi yg adekuat, pencegahan kecelakaan dan supervisi kesehatan (Maslow, 1988).

8

Page 9: Materi kep anak

9

b. Petunjuk Antisipasi pd Masa Bayi Usia 6 bulan pertama

1.Memahami adanya proses penyesuaian antara ortu dgn bayinya, terutama pd ibu yg membutuhkan bimbingan/asuhan pd masa setelah melahirkan

2.Membantu ortu utk memahami bayinya sbg individu yg mempunyai kebutuhan dan

untuk memahami bagaimana bayi mengekspresikan apa yang diinginkan melalui tangisan.

Page 10: Materi kep anak

Lanjutan.......

3. Memberikan ortu bahwa bayinya tdk akan menjadi manja dgn adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama

4. Menganjurkan ortu utk membuat jadwal kebutuhan bayi.

10

Page 11: Materi kep anak

11

5. Mendukung kesenangan ortu dlm melihat tumbang bayinya yaitu dgn bersahabat dan mengamati respons sosial anak, misalnya dgn tertawa atau tersenyum.

6. Menyiapkan ortu utk memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bg bayi, misalnya dgn imunisasi

7.Menyiapkan ortu utk mengenalkan dan memberikan makanan padat.

Page 12: Materi kep anak

12

Usia 6 Bulan Kedua- Menyiapkan ortu akan adanya ketakutan bayi

terhadap org yg blm dikenal (Stranger anxiety)- Menganjurkan ortu utk mengizinkan anaknya

dekat dgn ayahnya dan ibunya serta menghindarkan perpisahan yg terlalu lama dgn anak tsbt.

- Membimbing ortu utk mengetahui disiplin s.d. semakin meningkatnya mobilitas bayi.

Page 13: Materi kep anak

- Menganjurkan utk menggunakan suara yg negatif dan kontak mata dr pd hukuman badan sbg suatu disiplin.

- Menganjurkan ortu utk memberikan lebih banyak perhatian ketika bayinya berkelakuan baik dr pd ketika ia menangis

- Mengajarkan mengenai pencegahan kecelakaan karena keterampilan motorik dan rasa ingin tahu bayi sdh meningkat

13

Page 14: Materi kep anak

14

Lanjutan.......

- Menganjurkan ortu utk meninggalkan bayinya bbrp saat dgn pengganti ibu yg menyusui

- Mendiskusikan kesiapan utk penyapihan- Menggali perasaan ortu s.d. pola tidur

bayinya

Page 15: Materi kep anak

15

c. Petunjuk Antisipasi Pada Masa Balita usia (1-3) Tahun.

Kecenderungan terjadi kecelakaan pada anak usia todler dilatarbelakangi oleh kondisi berikut :1. Anak usia todler sedang mengembangkan keterampilan motorik kasarnya yg membuat mereka bergerak terus, berlari, berjinjit, naik turun tangga, pagar atau mainan serta sepedanya.

Page 16: Materi kep anak

16

2. Anak usia todler mengalami peningkatan kemampuan motorik ketika mereka sedang terampil menggeggam sesuatu, membuka dan menutup botol, membuka dan menutup lemariyang tidak dikunci serta menggenggam dan melempar benda-benda kecil.

3. Anak todler mempunyai rasa ingin tahu yg besar dan senang mencoba melakukan sesuatu yg belum dikenalnya, padahal ia belum dapat membaca hal-hal yg dapat membahayakannya.

Page 17: Materi kep anak

4. Anak laki-laki cenderung lebih berpotensi mengalami kecelakaan dari pada perempuan karena lebih aktif bergerak.

5. Anak yg tidak dijaga oleh ortunya sewaktu bermain, beresiko utk mengalami kecelakaan.

6. Resiko kecelakaan akan lebih besar terjadi saat anak lapar dan lelah karena pada saat itu tenaga menurun dan mungkin anak merasa lemah atau lesu.

17

Page 18: Materi kep anak

18

Lanjutan.........

7.Anak merasa asing dengan orang lain yg menjaganya.

8.Anak belum pengalaman dalam upaya melindungi diri dari bahaya kecelakaan.

Page 19: Materi kep anak
Page 20: Materi kep anak

KONSEP BERMAIN

A. PengertianBermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan suka rela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan dan tidak dapat dipisahkan dari anak.Mencerminkan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial.Media yang baik untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berkomuniksi.

20

Page 21: Materi kep anak

B. Fungsi Bermain Merangsang perkembangan :

Sensorik motorikIntelektualSosialKreativitasKesadaran diriMoralBermain sebagai tarapi

21

Page 22: Materi kep anak

C. Tujuan bermainMelanjutkan tumbang yang normal pada anak

saat sakitMengekspresikan perasaan,keinginan dan

fantasi serta ide anak.Mengembangkan kreativitas dan

memecahkan masalahDapat beradaptasi secara efektif terhadap

stress karena sakit dan dirawat di rumah sakit

22

Page 23: Materi kep anak

D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain

Tahap perkembangan anak Status kesehatan anak Jenis kelamin anak Lingkungan yang mendukung Alat dan jenis permainan yang cocok

23

Page 24: Materi kep anak

Klasifikasi bermain berdasarkan isi permainan

1. Social afektive play• Intinya adalah adanya hubungan interprsonal

yang menyenangkan antara anak dengan orang lain.

• Contoh : Bayi akan mendapat kesenangan melalui hubungan dengan orang tuanya. Misalnya pada permainan “ci-luk-ba”

24

Page 25: Materi kep anak

2. Sense of pleasure play Menggunakan alat yang dapat menimbulkan

rasa senang pada anak dan biasanya mengasyikan, misanya ; membentuk gunung atau benda lain dengan pasir, bermain air dan memasukannya ke botol.

Ciri permainan ini, semakin lama semakin asyik dan susah dihentikan.

25

Page 26: Materi kep anak

3. Skill Play Meningkatkan ketrampilan motorik kasar dan

halus. Semakin sering dilakukan maka anak akan

semakain terampil Mis ; naik sepeda, bayi memegang benda-

benda kecil dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain

26

Page 27: Materi kep anak

4. Games atau permainan Jenis permainan yang menggunakan alat

tertentu dengan perhitungan /skor. Dapat dilakukan sendiri atau bersama teman Misalnya ; ular tangga, congklak, puzzle, dll.

27

Page 28: Materi kep anak

5. Unoccupied Behavior Anak tidak menggunakan alat

pemainan tertentu Situasi atau objek disekelilingnya digunakan

sebagai alat permainan Anak tampak gembira, senang dan asyik

dengan situasi dan lingkungan tersebut Mis; anak mondar-mandir, tersenyum,

tertawa, memainkan kursi, meja, dll.

28

Page 29: Materi kep anak

6. Dramatic play Anak bermain peran sebagai orang lain Anak menirukan orang dewasa Terjadi percakapan dengan teman tentang

peran yang ditiru Permainan ini penting sebagai proses

identifikasi anak terhadap peran tersebut Mis ; peran sebagai guru, ayah, ibu, kakak, dll.

29

Page 30: Materi kep anak

Klasifikasi bermain berdasarkan karakter sosial

1. Onlooker play Anak hanya mengamati teman yang sedng

bermain Tidak ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi

dalam permainan Anak bersifat pasif, tetapi ada proses

pengamatan

30

Page 31: Materi kep anak

2. Solitary Play Anak berada dalam kelompok

permainan Tetapi anak bermain sendiri dengan alat

permainan yang dimilikinya. Alat permainan berbeda dengan temannya Tidak ada komunikasi atau kerja sama

31

Page 32: Materi kep anak

3. Paralel play Anak menggunakan alat permainan yang sama

tetapi tidak ada kontak satu sama lain. Tidak ada sosialisasi satu sama lain. Biasanya dijumpai pada anak toddler

32

Page 33: Materi kep anak

4. Associative play Sudah terjadi komunikasi antar anak tetapi

tidak terorganisir Tidak ada pemimpin dalam permainan Tujuan permainan tidak jelas Mis; bermainan boneka, hujan-hujanan,

masak-masakan

33

Page 34: Materi kep anak

5. Cooperative play Aturan perminan dalam kelompok jelas Ada tujuan dan pemimpin permaian Misalnya : permainan sepak bola

34

Page 35: Materi kep anak

KLASIFIKASI BERMAIN BERDASARKAN KELOMPOK USIA1. Bayi• Karakteristik permainan adalah sense of

pleasure play.• Usia 0-3 bulan : mainan gantung berwarna

terang, bunyi musik yang menarik• Secara auditori : ajak bayi bicara, mendengar

pembicaraan, musik dan nyanyian yang menyenangkan.

35

Page 36: Materi kep anak

• Bayi 4 – 6 bulan : Stimulasi penglihatan melaui nonton TV, mainan

mudah dipegang dan berwarna terang, meletakan bayi didepan cermin.

Stimulasi pendengran melalui memanggil namanya, mengulang bunyi suara yang dikeluarkanya, sering berbicara dengan bayi, meletakan mainan yang berbunyi di dekat telinga.

36

Page 37: Materi kep anak

• Usia 7 – 9 bulan :Stimulasi penglihatan melalui permainan yang berwarna terang, berikan kertas dan alat tulis untuk mencoret.Stimulasi pendengaran dengan memberikan boneka yang berbunyi, mainan yang berbunyi jika digerakkan.Alat permainan yang cocok seperti buku dengan warna yang terang, gelas dan sendok yang tidak pecah, bola besar, boneka dan mainan yang dpat didorong.

37

Page 38: Materi kep anak

2. Anak Toddler ( 1 - 3 tahun)• Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar

sehingga mainan sering dibongkar/dirusak.• Tidak memberikan alat permainan yang

tajam.• Usia 1-2 tahun anak bermain sendiri

dengan permainannya• Usia 2-3 tahun anak bermain secara paralel

karena sudah dapat berkomunikasi dengan temannya.

• Jenis permainan : kereta api, truk, alat memasak, alat menggambar, pasir, tanah liat, dll. 38

Page 39: Materi kep anak

3. Anak usia prasekolah (4-5 tahun)• Jenis permainan yang sesuai adalah associative

play, dramatic play, skill play.• Jenis alat permainan yang sesuai adalah sepeda,

mobil-mobilan, alat olahraga, berenang, permainan balok-balok besar.

39

Page 40: Materi kep anak

4. Anak usia sekolah ( 6-12 tahun)• Bermain dengan teman menjadi tempat belajar

norma baik dan buruk.• Belajar bersaing dengan teman secara sehat.• Menerima kelebihan orang lain melalui

permainan.• Anak laki-laki ; mainan mobil-mobilan.• Anak perempuan ; mainan memasak dan boneka.

40

Page 41: Materi kep anak

5. Anak usia remaja ( 13-18 tahun)• Anak sering menyendiri, berkhayal atau melamun

dan disisi lain anak mempunyai geng sesama remaja.

• Tidak sekedar mencari kesenangan tetapi meningkatkan perkembangan fisioemosional, menyalurkan minat, bakat dan aspirasi untuk menemukan identitas dirinya.

• Permainan; olahraga, musik, kegiatan organisasi yang positif.

41

Page 42: Materi kep anak

BERMAIN UNTUK ANAK YANG DIRAWAT DI RS1.Aktivitas bermain di RS memberikan keuntungan : Meningkatkan hubungan antar klien

dengan perawat Aktivitas bermain yang terprogram akan

memulihkan perasaan mandiri pada anak Membantu anak mengekspresikan

perasaan cemas, takut, sedih, tegang maupun nyeri.

Meningkatkan kemampuan anak untuk mempunyai tingkah laku positif.

42

Page 43: Materi kep anak

2. Prinsip permainan pada anak di RS• Tidak boleh bertentangan dengan terapi

dan perawatan yang sedang dijalankan.• Tidak membutuhkan energi yang banyak• Mempertimbangkan keamanan anak• Dilakukan pada kelompok umur yang

sama• Melibatkan orang tua3. Tujuan anak bermain di RS• Penekanan pada upaya ekspresi sekaligus

relaksasi dan distraksi dari perasaan takut, sedih, cemas, tegang dan nyeri. 43

Page 44: Materi kep anak

4. Proses kegiatan bermain• Uraikan kegiatan bermain yang akan

dilakukan.• Perawat hanya sebagai fasilitator dan

kegiatan bermain dilakukan aktif oleh orang tua dan anak.

• Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

• Bila permainan dalam kelompok, maka uraikan dengan jelas aktivitas setiap anggota kelompok dan kegiatan orang tua setiap anak. 44

Page 45: Materi kep anak

5. Alat permainan yang diperlukan• Alat permainan tidak harus baru dan bagus.• Gunakan alat permainan yang dimiliki anak atau

yang tersedia di ruang rawat.• Gunakan bahan yang murah dan mudah

dijangkau.• Harus menjadi media utuk eksplorasi perasaan

anak.

45

Page 46: Materi kep anak

6. Pelaksanaan kegiatan bermain• Respons anak dan orang tua harus dicatat• Bila anak nampak lelah, permainan tidak boleh

diteruskan• Proses permainan merupakan hal yang penting,

bukan hasilnya.

46

Page 47: Materi kep anak

7. Evaluasi/penilaian• Evaluasi secara menyeluruh dan bandingkan

pelaksanaan bermain dengan tujuan yang ditetapkan.

• Tuliskan hambatan yang ditemukan • Berikan pujian dan penghargaan bila anak

melakukan dengan baik.

47

Page 48: Materi kep anak

THANK YOU

48

Page 49: Materi kep anak

VI. TOILET TRAINING

1. Pengertian• Latihan untuk berkemih dan defikasi adalah

tugas perkembangan anak todler.• Pada anak todler kemampuan sfingter uretra dan

kemampuan sfingter ani mulai berkembang.• Kemampuan pencapaian pada setiap anak berbeda.• Kemampuan sfingter ani lebih dulu tercapai dari pada

sfingter uretra.• Kemampuan anak mengontrol berkemih mulai

tercapai pada usia 4-5 tahun.

49

Page 50: Materi kep anak

Tanda kesiapan anak mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defikasi ( Wong, 1997)

1. Kesiapan Fisik Usia telah mencapai 18 sampai 24 bulan Dapat duduk atau jongkok kurang lebih 2 jam Ada gerakan usus yang reguler Kemampuan motorik kasar spt; duduk, berjalan Kemampuan motorik halus spt; membuka baju.

50

Page 51: Materi kep anak

2. Kesiapan mental Mengenal rasa untuk berkemih dan defekasi Komunikasi secara verbal dan non verbaljika ingin

berkemih dan defekasi Ketrampilan untuk mengikuti perintah dan meniru

perilaku orang lain.

51

Page 52: Materi kep anak

3. Kesiapan Psikologis Dapat duduk atau jongkok di toilet selama 5-10

menit Mempunyai rasa penasaran terhadap kebiasaan

orang dewasa dalam buang air Merasa tidak betah dengan kondisi basah/benda

padat di celana

52

Page 53: Materi kep anak

4. Kesiapan orang tua Mengenal tingkat kesiapan anak untuk berkemih dan

defekasi. Meluangkan waktu untuk melatih anak Tidak mengalami konflik atau stress keluarga yang

berarti

53

Page 54: Materi kep anak

A. Pengertian Alasan berencana atau darurat, anak

harus tinggal di RS pengalaman traumatik dan stres untuk ortu.

Muncul perasaan sedih, cemas, marah, takut dan rasa bersalah pada anak.

Anak stres membuat arang tua menjadi stres stres anak semakin meningkat

54

Page 55: Materi kep anak

B. Reaksi anak terhadap hospitalisasi1. Masa Bayi (0-1 tahun)

Dampak perpisahan dengan ortu adalah gangguan pembentukan rasa percaya dan kassih sayang.

Usia 6 bulan, anak menjadi cemas pada orang yang tidak dikenalnya.

Reaksi berupa menangis, marah, dan banyak melakukan gerakkan.

55

Page 56: Materi kep anak

Lanjutan......

Bila ditinggal ibu, bayi akan merasa cemas karena perpisahan bayi menangis keras.

Respon terhadap nyeri berupa menangis keras, pergerakkan tubuh banyak, ekspresi wajah tidak menyenangkan.

56

Page 57: Materi kep anak

2. Masa Todler (1-3 tahun) Bereaksi sesuai dengan sumber stres Sumber stres utama adalah cemas karena

perpisahan. Respon pada tahap protes berupa menangis

kuat, menjerit memanggil ortu, menolak perhatian yang diberikan orang lain.

Respon pd tahap putus asa menunjukan menangis berkurang,anak tidak aktif,sedih, apatis

57

Page 58: Materi kep anak

Respon pada tahap pengingkaran berupa mulai menerima perpisahan, membina hubungan secara dangkal, anak dan menyukai lingkunganya.

Pembatasan pada pergerakkan membuat anak kehilangan kemampuan mengontrol diri dan tergantung pada lingkungan Regresi

Respon terhadap tindakan invasif berupa meringis, menggigit bibir, memukul.

Anak dapat menunjuk lokasi nyeri dan mengkomunikasikanya

58

Page 59: Materi kep anak

3. Masa Prasekolah (4-6 tahun)

Reaksi terhadap perpisahan berupa menolak makan, sering bertanya, menangis, dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan.

Anak kehilangan kontrol terhadap diri Anak kehilangan kekuatan diri karena

pembatasan gerak.

59

Page 60: Materi kep anak

Lanjutan......

Dipersepsikan sebagai hukuman sehingga merasa bersalah, malu, takut.

Prosedur dan tindakan dianggap mengancam integritas tubuh sehingga marah, agresif, berontak, ketergantungan pd ortu dan tidak mau bekerja sama dgn perawat.

60

Page 61: Materi kep anak

4. Masa Sekolah (6-12 tahun) Kehilangan kontrol karena kehilangan

kelompok sosial tidak bisa bermain. Timbul perasaan takut mati Ekspresi baik secara verbal dan nonverbal

terhadap perlukaan dan nyeri Jika merasa nyeri, anak akan menggigit bibir

atau memegang sesuatu dengan erat.

61

Page 62: Materi kep anak

5. Masa remaja ( 12-18 tahun) Perasaan cemas karena berpisah dengan

teman sebaya Anak menjadi bergantung pada keluarga dan

perawat karena adanya pembatasan gerak. Anak menolak perawatan atau tindakan

karena pembatsan aktivitas Perasaan sakit karena perlukaan atau

pembedahan membuat anak bertanya-tanya tau menarik diri.

62

Page 63: Materi kep anak

C. Reaksi ortu terhadap hospitalisasi anak

Perasaan cemas dan takut Perasaan sedih Perasaan frustrasi

63

Page 64: Materi kep anak

D. Upaya meminimalkan penyebab stres Rooming in Jika tidak mungkin rooming in beri

kesempatan ortu untuk melihat anak setiap saat.

Modifikasi ruang perawatan seperti di rumah, dekorasi bernuansa anak

Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah berupa fasilitasi pertemuan dengan guru, teman sekolah serta membantu melakukan surat-menyurat.

64

Page 65: Materi kep anak

E. Upaya mencegah kehilangan kontrol berupa : Hindarkan pemabtasan fisik jika anak

kooperatif. Buat jadwal kegiatan untuk prosedur terapi,

latihan, bermain dan aktivitas lain dlam perawatan.

Fokus intervensi keperawatan untuk upaya mengurangi ketergantungan dengan memberi kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan dan melibatkan ortu.

65

Page 66: Materi kep anak

E. Upaya meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri berupa :

Menyiapkan psikologis anak dan ortu untuk prosedur yang menimbulkan nyeri.

Lakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik

Pertimbangkan untuk menghadirkan ortu pad saat tindakkan dilakukan.

Tunjukan sikap empati. Untuk pembedahan elektif, lakukan persiapan

khusus jauh hari sebelumnya.66

Page 67: Materi kep anak

Thank You

67