Tugas Kep Anak

21
1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembagan Anak Menurut Doyle (2009), pertumbuhan atau physical growth adalah peningkatan dalam ukuran tubuh yaitu tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ kecuali jaringan limfa yang akan mengecil ketika usia anak bertambah. Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah proses normal dari pembesaran ukuran organisme yang disebabkan oleh accretion (pertumbuhan) jaringan tubuh. Sedangkan Tanuwidjaya (2002), mendefinisikan pertumbuhan sebagai bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, yang bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat. Doyle (2009) menyatakan bahwa perkembangan adalah peningkatan fungsi dan kapabilitas seorang anak. Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa kategori yang spesifik seperti gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, perkembangan bahasa, sosial dan emosional. Pada anak yang normal, proses perkembangan terjadi dalam kecepatan yang berbeda misalnya ada anak yang berjalan dalam usia yang lebih cepat dari sebagian anak lain namun lambat dalam perkembangan berbicaranya dan Tanuwidjaya (2002) menyebutkan bahwa perkembangan anak ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan: suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh, karena adanya pertambahan dan pembesaran sel-sel. Perkembangan: suatu proses bertambahnya kemampuan (skill)

description

teori perkembangan

Transcript of Tugas Kep Anak

Page 1: Tugas Kep Anak

1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembagan Anak

Menurut Doyle (2009), pertumbuhan atau physical growth adalah peningkatan dalam

ukuran tubuh yaitu tinggi badan, berat badan dan juga bertambah besarnya ukuran organ

kecuali jaringan limfa yang akan mengecil ketika usia anak bertambah.

Dorland Medical Dictionary (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah proses

normal dari pembesaran ukuran organisme yang disebabkan oleh accretion

(pertumbuhan) jaringan tubuh. Sedangkan Tanuwidjaya (2002), mendefinisikan

pertumbuhan sebagai bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,

yang bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang

atau satuan berat.

Doyle (2009) menyatakan bahwa perkembangan adalah peningkatan fungsi dan

kapabilitas seorang anak. Dalam mempelajari perkembangan dapat dibagi atas beberapa

kategori yang spesifik seperti gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus,

perkembangan bahasa, sosial dan emosional. Pada anak yang normal, proses

perkembangan terjadi dalam kecepatan yang berbeda misalnya ada anak yang berjalan

dalam usia yang lebih cepat dari sebagian anak lain namun lambat dalam perkembangan

berbicaranya dan Tanuwidjaya (2002) menyebutkan bahwa perkembangan anak ialah

bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dan bersifat

kualitatif.

Pertumbuhan: suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang ditandai dengan

bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh, karena adanya pertambahan dan pembesaran

sel-sel. Perkembangan: suatu proses bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan

fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai

hasil dari proses pematangan. Pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur berat

badan, panjang badan/tinggi badan, linngkar kepala dan lingkar lengan atas.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1) Factor genetic

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuhkembang anak.

Melalui instruksi genetic yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat

ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetic yang bermutu hendaknya

dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga dapat diperoleh hasil akhir

yang optimal. Penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom seperti

Sindro Down, Sindrom Turner,dan lain-lain.

3

Page 2: Tugas Kep Anak

2

2) Factor lingkungan

a. Lingkungan prenatal yang termasuk factor lingkungan prenatal adalah gizi ibu saat

hamil,adanya toksin atau zat kimia, radiasi, stress, anoksia embrio, imunitas, infeksi

dan lain-lain.

b. Lingkungan post natal

a) Factor biologis

Yang termasuk didalamnya adalah rass (suku bangsa), jenis kelamin,umur,

gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi

metabolisme, hormone.

b) Factor fisik

Yang termasuk didalamnya adalah cuaca (musim, keadaan geografis), keadaan

rumah, sanitasi, radiasi.

c) Factor psikososial

Yang termasuk didalamnya adalah stimulasi, ganjaran/hukuman yang wajar,

motivasi belajar, keluarga sebaya, sekolah, stress, cinta dankasih saying,

kualitas interaksi anak dan orang tua.

d) Factor keluarga dan adat istiadat

Yang termasuk didalamnya adalah pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan

ayah dan ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah

tangga, kepribadian ayang dan ibu, adapt istiadat,norma, agama, dan lain-lain.

C. Kebutuhan Dasar Anak

1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)

Meliputi pangan/gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak,

higienene perorangan, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi dan lain-lain.

2. Kebutuhan emosi/kasih saying (ASIH)

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras

antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh

kembang anak yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.kasih sayang orang

tuanya akan menciptakan ikatan yang erat (Bounding) dan kerpercayaan (Basic trust).

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (Pendiddikan dan

pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan peerkembangan mental

psikososial : kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kemandirian kreativitas, agama,

kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

D. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai

maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.

b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa perceopatan atau masa

perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organorgan.

Page 3: Tugas Kep Anak

3

c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya

berbeda anatara anak satu dengan lainnya.

d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturitas system susunan saraf.

e. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

f. Reflek primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum

gerakan volunteer tercapai.

E. Masa Pertumbuhan dan Perkembagan

Pertumbuhan dan perkembangan secara garis besar terbagi dua tahap,yaitu masa

prenatal, dan masa post natal. Masa prenatal, adalah masa janin didalam kandungan, dan

terdiri atas dua periode yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa embrio adalah periode

setelah konsepsi hingga umur kehamilan 8 minggu, dimana ovum yang dibuahi akan

mengalami diferensiasi yang berlangsung cepat hingga membentuk suatu sistem organ

dalam tubuh.

Masa fetus adalah kehamilan pada awal minggu ke 9, dan dibagi pada dua tahap yaitu

masa fetus dini dan masa fetus lanjut. Masa fetus dini mulai saat kehamilan berusia 9

minggu sampai dengan trimester kedua. Pada tahap ini, terjadi kecepatan yang meningkat

pada pertumbuhan dan pembentukan janin, sehingga membentuk manusia dengan organ –

organ tubuh yang mulai berfungsi. Masa akhir trimester kedua memasuki trimester ketiga,

menunjukkan fasa fetus dini memasuki fase fetus lanjut dimana, pertumbuhan

berlangsung dengan pesat dan perkembangan fungsi-fungsi tubuh mulai terlihat.

Pada fase ini juga terjadi transfer immunoglobulin G (IgG) dari darah ibu melalui

plasenta sedangkan di daerah otak dan retina fetus terjadi akumulasi asam lemak essensial

dari seri omega 3 dan omega 6 (Tanuwidjaya.S, 2002). Sesudah lahir, tahap pertumbuhan

dan perkembangan akan masuk ke masa post natal. Masa post natal terdiri dari beberapa

periode, yaitu masa neonatal (0-28 hari), masa bayi (bayi dini dan bayi lanjut), masa

prasekolah, masa sekolah atau pra-pubertas dan masa remaja (adolescent)

(Tanuwidjaya.S, 2002).

Tahap awal neonatus adalah beradaptasi terhadap lingkungan, yang termasuk

perubahan sirkulasi darah dan mulainya berfungsi berbagai organ – organ tubuhnya yang

lain seperti parunya (Tanuwidjaya. S, 2002). Setelah berakhirnya masa neonatus, fase

berikutnya adalah fase bayi, yang terbagi dua fase yaitu bayi dini dan bayi lanjut. Fase

bayi dini yang berawal dari usia 1 bulan hingga 12 bulan. Pada fase bayi dini

pertumbuhan akan terjadi dengan pesat dan proses pematangan organ akan berlangsung

secara berkelanjutan terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (Tanuwidjaya.S, 2002).

Setelah bayi mencapai usia 1 tahun, ia akan masuk ke masa bayi akhir, yang

berlangsung hingga ia mencapai usia 2 tahun, ditahap ini kecepatan pertumbuhan mulai

menurun dan ada kemajuan pada perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Pada saat

usianya masuk 2 tahun, dia akan memasuki tahap prasekolah (preschooler), di usia ini

pertumbuhan anak akan berlangsung dengan stabil dan terjadi perkembangan dengan

aktifitasnya sehari-hari dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir.

Page 4: Tugas Kep Anak

4

Masa sekolah atau masa prapubertas terjadi pada anak wanita dikalangan usia 6

hingga 10 tahun, sedangkan anak laki laki usia 8 hingga 12 tahun, diperiode ini anak-anak

akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,

keterampilan dan intelektual makin berkembang, dia senang bermain berkelompok

dengan jenis kelamin yang sama. Anak wanita biasanya akan memasuki masa adolesensi

2 tahun lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Usia anak wanita memasuki masa

adolesensi adalah antara usia 10 hingga 18 tahun, sedangkan anak laki -laki akan

mengalami masa adolensensi diusia 12 hingga 20 tahun.

Masa ini merupakan transisi periode anak memasuki tahap menjadi seorang dewasa.

Ada terjadi percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang

disebut Adolescent Growth spurt yang disertai juga dengan terjadi pertumbuhan dan

perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda- tanda kelamin sekunder

(Tanuwidjaya. S, 2002).

1. Masa Neonatus

Masa baru lahir, merupakan perkembangan yang terpendek dalam kehidupan. Dimulai

sejak lahir dan berakhir umur 2 minggu. Dibagi dalam 2 masa :

a. masa pertunate

Berlangsung 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusat dipotong.

b. masa neonate

Telah menjadi individu yang terpisah dan berdiri sendiri. Masa ini terjadi penyesuaian

terhadap lingkungan yang baru. Ada 4 penyesuaian utama yang harus dilakukan sebelum

anak memperoleh kemajuan perkembangan, yaitu : perubahan suhu, pernafasan,

menghisap da menelah serta pembuangan melalui organ sekresi. Keempat penyesuaian

tersebut terlihat nyata dengan penurunan berat badan fisiologis selama minggu pertama –

kedua, yaitu 5% -10% dari berat badan lahir.

2. Masa Bayi

Masa antara usia 1 bulan -1 tahun. Disebut periode vital, artinya bahwa periode

ini mempunyai makna mempertahankan kehidupannya untuk dapat melaksanakan

perkembangan selanjutnya. Dengan beberapa kemampuan, yaitu : instink, reflek

dan kemampuan belajar.

1) Instink

Kemampuan yang telah ada sejak lahir, sifatnya psikofisis untuk dapat bereaksi

terhadap lingkungan melalui rangsangan-rangsangan tertentu dengan cara khas, tanpa

bekerja atau berpikir lebih dahulu. Contohnya : reaksi senyum bila ibu mengajak bayi

berbicara walaupun belum mengerti kata-kata yang diucapkan, bayi bereaksi ketakutan

bila ada orang yang mendekati dengan sikap marah.

Page 5: Tugas Kep Anak

5

2) Reflek

Suatu gerakan yang terjadi secara otomatis atau sepontan tanpa disadari,

pada bayi normal. Macam-macam reflek pada usia bayi :

a. tonic neck reflek

Gerakan sepontan otot kuduk pada bayi normal. Bila bayi ditengkurapkan maka

secara sepontan akan memiringkan kepalanya.

b. rooting reflek

Bila menyentuh daerah bibir maka akan segera membuka mulut dan memiringkan

kepala kearah tersebut. Bila menyentuhkan dot atau putting susu keujung mulutnya,

gerakan ini kemudian diikuti dengan gerakan menghisap.

c. grasp reflek

Bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi, maka jari-jarinya akan

langsung menggenggam dengan kuat.

d. moro reflek

Sering disebut sebagai reflek emosional. Bila bayi diangkat seolah-olah

menyambut dan mendekap orang yang yang mengangkatnya tersebut. Bila bayi dingkat

secara kasar maka dia akan menabgis dengan kuat.

e. startle reflek

Reaksi emosional beberapa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan

dan tangan dan sering diikuti dengan tangis yang menunjukkan rasa takut. Bisa

disebabkan suara-suara yang keras dengan tiba-tiba, cahaya yang kuat atau perubahan

suhu mendadak.

f. stapping reflek

Suatu reflek kaki spontan apabila bayi diangkat tegak dan kakinya satu persatu

disentuhkan pada suatu dasar maka bayi akan melakukan gerakan melangkah, bersifat

reflek seolah belajar berjalan.

g. doll’s eyes reflek

Bila kepala bayi dimiringkan maka mata juga akan bergerak miring mengikuti,

seperti mata boneka.

3) Pertumbuhan gigi

a. Fase gigi sulung/susu

Gigi pada bayi baru lahir meskipun tidak kelihatan tapi sudah ada dalam rahang.

Gigi mulai terlihat (tumbuh) pada usia 6 bulan dan lengkap usia 2,5-3 tahun. Jumlah gigi

susu 20 buah, terdiri dari : - gigi seri (incivus) I dan II = 8 buag

- gigi taring (caninus) = 4 buah

- gigi geraham (molar) I dan II = 8 buah

b. Fase gigi peralihan

Keadaan dimana gigi tetap/permanent telah tumbuh disamping gigi sulung.

Kurang lebih pada usia 6 tahun gigi permanent yang pertama akan tumbuh disamping gigi

sulung. Tumbuhnya tetap dibelakang geraham-geraham gigi sulung yang terakhir dan

Page 6: Tugas Kep Anak

6

sering dianggap gigi sulung juga. Kemudian antara umur 6-12 tahun gigi sulung

berangsur-angsur lepas dan diganti dengan gigi permanent. Umur terlepasnya gigi

sulung : - gigi seri sulung tengah kira-kira 7,5 tahun.

- Gigi seri sulung samping kira-kira 8 tahun.

- Gigi taring kira-kira 11,5 tahun.

- Gigi geraham sulung I kira-kira 10,5 tahun.

c. Fase gigi tetap/permanen

d. Perkembangan panca indra

a. Perabaan

Sejak lahir sudah mempunyai indra perabaan, buktinya :

- Begitu lahir merasa dingin lalu menangis

- Dapat merasakan perabaan dari seseorang dan merasa enak/aman atau tidak.

b. Penglihatan

Bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang, lambat laun akan menjadi baik

pada usia 1 bulan dapat mengikuti sinar. Apabila sampai dengan usia 3 bulan belum

dapat mengikuti arah bayang-bayang sinar berarti bayi tersebut bermasalah dalam

penglihatan.

c. Pendengaran

Pada waktu lahir belum ada pendengaran, setelah 1 bulan baru dapat mengetahui

letak letak suara. Apabila sampai dengan usia 9-10 bulan belum bisa mendengar berarti

bayi tersebut bermasalah dalam pendengaran.

d. Penciuman

Belum bisa membedakan bau kecuali menyatakan dengan

kekhususan/perasaannya.

e. Rasa

Panca inra yang paling lambat berkembang. Sesudah 1-2 tahun. Yaitu setelah

mempunyai perasaan like dan dislike.

e. Pertumbuhan otak

Pertumbuhan otak tercepat adalah trimester III kehamilan sampai 5 – 6 bulan

pertama setelah lahir. Jaringan otak dan system syaraf tumbuh secara maksimal selama

2 tahun.

f. Perkembangan fungsional

Perkembangan fungsional atau ketrampilan , artinya tahap pergerakan yang terjadi

karena koordinasi atau kerja sama antara bermacam-macam pergerakan melalui

kematangan belajar, kematangan alat-alat tulang, sumsum syaraf dan perbuatan

proporsi tubuh. Maka anak telah siap untuk menggunakan tubuhnya secara

terkoordinasi. Proses ini dimulai dari otot-otot kepala ke anggi\ota badan. Ada 4

macam perkembangan fungsional, yaitu merangkak, duduk, berdiri dan manipulasi.

g. Perkembangan social

Page 7: Tugas Kep Anak

7

Tingkah laku social diartikan bagaimana seorang anak berinteraksi terhadap

orang-orang sekitarnya, pengaruh hubungan itu pada dirinya dan penyesuaian dirinya

terhadap lingkungan.Segera setelah lahir hubungan bayi dan orang sekitarnya

mempunyai yang sangat penting. Hubungan ini terjadi melalui sentuhan atau hubungan

kulit. Bulan kedua bayi mulai mengenal muka orang yang paling dekat (ibu).

Ia mulai tersenyum sebagai suatu cara mengatakan kesenangannya. Sekitar umur 6

bulan mulai mengenal orang-orang disekitarnya dan membedakan orang-orang yang

asing baginya. Umur lebih dari 7 bulan mulai kontak aktif dengan orang lain yaitu

dengan menunjukkan kemauannya.

Contohnya : berteriak-teriak minta perhatian,mulai memperhatikan apa yang

dikerjakan orang disekitarnya. Akhir bulan ke 10 mulai mengobrol dengan ibunya dan

menirukan suku kata dan nada . Akhir tahun pertama hubungan kontak orang tua dan

bayinya sedemikian jauhnya sehingga dapat diajak bermain. Umur 18 bulan dimulai

adanya kesadaran akan saya dan keinginan untuk menjelajahi dan menyelidiki terhadap

lingkungan sangat besar yang akan menimbulkan persoalan, si anak akan akan mulai

dihadapkan dengan orang-orang yang menyetujui dan menghalangi maunya.

Tahun kedua keinginan untuk berdiri sendiri dan penolakan terhadap otoritas

orang dewasa kurang menarik, oleh karena itu kehidupan anak terpusat dilingkungan

rumah. Maka dasar-dasar tingkah laku socialnya dan sikap–sikapnya disamai dirumah.

h. Perkembangan emosi

Kebutuhan utama agar mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa si anak

diterima di lingkungannya. Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi yang nantinya

menjadi dasar untuk pecaya pada diri sendiri. Dimulai dengan hubungan yang erat

antara orang tua dan bayi : mengeluselus, memeluk, rooming-in. Proses selanjutnya ibu

secara sadar atau tidak sadar menentukan batas banyaknya kepuasan yang akan

diberkan kepada si anak, karena dipengaruhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

Adanya batas-batas itu menjadikan anak stress dan frustasi yang sewaktuwaktu

dapat diringankan oleh ibunya. Akibat dari interaksi antara ibu dan anak ini organisasi

mental anak berkembang, yaitu anak belajar untuk membedakan dirinya dengan orang

lain.

i. Perkembangan bahasa

Ada 3 bentuk pra bahasa normal dalam perkembangan bahasa, yaitu : menangis,

mengoceh, isyarat. Dalam 2 bulan pertama kehidupannya masih banyak cara

menyatakan keinginan dengan menangis. Umur 3-4 bulan suara bernada rendah

diucapkan pada saat terbangun. Akhir bulan ke 4 bayi dapat diajak bermain dan tertawa

keras. Umur 5-6 bulan mulai mengobrol dengan caranya sendiri yaitu dengan

mengeluarkan suara-suara yang nadanya keras, tinggi dan perlahan.

Umur 9 bulan bayi mulai mengeluarkan suku kata yang diulang, seperti wawa,

papa, mama, sebagai usaha pertama untuk bicara. Pada umur 10-11 bulan bila

ditanyakan dimana bapak, ibu atau mainannya ia akan mencari dengan mata dan

Page 8: Tugas Kep Anak

8

memalingkan kepalanya. Pada umur 11-13 bul;an mulai terjadi perubahan penting, ia

mulai menghubungkan kata-kata. Sekitar umur 1 tahun sudah dapat mengerti kata-kata,

kalimatkalimat sederhana secara berulang sehingga ia mendapat kesempatan untuk

melatih dirinya.

j. Perkembangan bicara

a. Pra bicara.

a) Meraban (6-7 minggu)

Merupakan suatu pemainan dengan tenggorokan, mulut bibir sehingga suara

menjadi lembut dan menghasilkan bunyi.

b) Kalimat satu kata (1-18 bulan)

c) Haus akan nama

d) Membuat kalimat

e) Mengenal perbandingan

b. Bicara dalam kalimat yang panjang dan sempurna

a) Bicara egosentris (2-7 tahun) isi bicara lebih mengenai diri sendiri.

b) Bicara sosial

Peralihan dari bicara ego social ke bicara yang berlaku di dalam masyarakat.

3. Masa Kanak-kanak

Masa pra sekolah

1) Perkembangan fisik

Pertumbuhan dtempo yang lambat. Berat badan bertambah kurang lebih 0,5 –

2,5kg/tahun. Tinggi badan bertambah kurang lebih 7,5 cm/tahun.

2) Perkembangan psikis

a. Periode estitis yang berarti keindahan.

Periode ini ada 3 ciri khas yang tidak ada pada periode lain, yaitu : perkembangan

emosi dengan kegembiraan hidup, kebebasan dan fantasi. Ketiga unsure tersebut

berkembang dalam bentuk ekspresi permainan, dongeng, nyanyian dan melukis.

b. Periode penggunaan lingkungan.

Ia telah siap untuk menjelajahi lingkungan. Ia tidak puas sebagai penonton. Ia

ingion tahu lingkungannya.

c. Periode trotz altor.

Periode keras kepala, suatu periode diomana kemauannya sukar diatur,

membandel dan tidak dapat dipaksa. Perkembangan emosi merupakan periode yang

ditandai dengan “Tempe tantrum” yaitu rasa takut yang kuat, marah, rasa ingin tahu,

kasih sayang dan kegembiraan.

Page 9: Tugas Kep Anak

9

Masa sekolah

a) Periode intelektual

b) Minat

c) The sense of accomplithment (kemampuan menyesuaikan)

d) Bermain

e) Pemahaman

f) Moral

g) Hubungan keluarga

F. Monitoring pertumbuhan dan perkembangan

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan dengan

parameter ukur tertentu seperti fisik, gizi, maturitas dan penilaian milestones

perkembangan. Penilaian pertumbuhan anak menggunakan parameter ukuran

antropometrik yang sering dipakai pada penilaian pertumbuhan fisik yaitu berat badan,

tinggi badan, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit dan lingkaran lengan atas panjang.

Untuk berat badan pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan timbangan seperti

timbangan injak. Berat badan merupakan ukuran antropometrik terpenting, karena

merupakan hasil keseluruhan peningkatan jaringan-jaringan tulang, otot, lemak dan juga

cairan tubuh.

Berat badan pada saat ini merupakan indikator yang baik untuk menentukan status

gizi anak serta keadaan tumbuh kembang anak. Pengukuran tinggi badan pada usia hingga

2 tahun diukur dengan menggunakan alat infantometer. Bayi dalam posisi berbaring

diantara alat, dan satu bagian dari alat menempel dibagian ubun-ubun bayi. Untuk anak

usia diatas 2 tahun dapat digunakan alat seperti stadiometer, microtoise, dan tinggi

duduk . Tujuan dari pengukuran ini adalah mendapatkan jarak tinggi dari permukaan

kepala hingga telapak kaki, atau hingga ujung tulang sacrum pada tinggi duduk.

Anak biasanya disarankan untuk menarik nafas dalam-dalam dan berdiri tegak

untuk meluruskan posisi tubuh jika sang anak menderita kifosis atau lordosis.

Keistimewaan dari pengukuran tinggi badan adalah nilai tinggi badan yang terus

meningkat walaupun laju tumbuh akan berubah dari masa ke masa. Tinggi badan hanya

menyusut pada usia lanjut maka dari itu nilai tinggi badan dapat digunakan untuk dasar

perbandingan terhadap perubahan-perubahan relatif seperti berat badan dan lingkaran

lengan atas .

Pengukuran lingkaran kepala dilakukan pada daerah occipitofrontal anak, dan

mencerminkan volume intrakranial yang merupakan ukuran pertumbuhan otak. Laju

tumbuh akan pesat dalam waktu 6 bulan pertama semenjak lahir, dan akan terus

berkurang hingga usia 3 tahun. Maka manfaat pengukuran lingkaran kepala terbatas

hingga usia 3 tahun kecuali pada kasus hidrosefalus. Lingkaran lengan atas dilakukan dari

biasanya pada lengan kiri. Lengan dibiarkan menggantung bebas disamping badan. Batas

pengukuran adalah pertengahan antara akromion dan olekranon pada lengan

dibengkokkan 90 derajat.

Page 10: Tugas Kep Anak

10

Pengukuran lingkaran lengan mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan

otot yang tidak dipengaruhi terlalu banyak oleh jumlah cairan tubuh seperti berat badan.

Ini juga bisa dipakai untuk menilai status gizi dan keadaan tumbuh kembang pada anak di

dalam kelompok usia prasekolah. Ketebalan lipatan kulit atau skinfold, dilakukan agar

dapat menilai tebalnya lemak subkutan. Alat yang dapat digunakan adalah Harpenden

skinfold caliper dan pengukuran dilakukan pada daerah biceps, triceps, subskapula dan

daerah panggul. Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapuler merupakan

refleksi tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit, yang merceminkan kecukupan

energi.

Dalam keadaan defisiensi lipatan kulit akan menipis dan dalam keadaan gizi yang

berlebihan seperti obesitas lipatan kulit dapat menebal. Selain menggunakan pengukuran

antropometrik untuk menilai pertumbuhan anak, dapat juga dilakukan pemantauan

terhadap bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh dan bagiannya, pertumbuhan

rambut termasuk warna rambut, diameter ketebalan atau ketipisan rambut dan akar

rambut.Pemantauan juga dapat dilakukan terhadap gigi, melihat kapan gigi susu anak

tumbuh atau erupsi dan penggantian dengan gigi permanen.

Kemajuan perkembangan pada anak dapat ditentukan oleh kemampuan

fungsionalnya yang dicapainya dengan prinsip-prinsip seperti terdapat pola kemajuan

perkembangan yang nyata dan konsisten dan dapat digambarkan dengan patokan

kemampuan perkembangan (milestones) berjenjang yang penting. Kemajuan

perkembangan pada setiap tahap harus dipertimbangkan tercapai dalam batasan usia yang

sesuai patokan dan dalam jangka waktu yang tepat. Perkembangan anak pada fase awal

dapat dibagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional yaitu motorik kasar, motorik halus

serta penglihatan, berbahasa, berbicara dan pendengaran dan juga secara sosial emosi dan

perilaku.

Adanya kekurangan pada salah satu aspek kemampuan tersebut dapat

mempengaruhi kemampuan-kemampuan seperti perhatian, kemampuan konsentrasi dan

sejauh mana kemampuan individual anak terintegrasi. Terdapat variasi pada pola batas

pencapaian dan kecepatan baik pada perkembagan motorik sosial maupun perilaku.

Kurangnya stimulasi mungkin berkaitan dengan keterlambatan perkembangan terutama

pada kemampuan berbicara, bahasa dan sosial. Selain mencapai tahap perkembangan,

kualitas yang dicapai juga penting. Anak mungkin akan mencapai tolok ukur berbahasa,

menyusun kalimat, pada tahap yang sesuai akan tetapi tidak mampu atau lemah dalam

berdikusi atau berkomunikasi dengan orang dilingkungannya.

Selain menggunakan pengukuran antropometrik untuk menilai pertumbuhan anak,

dapat juga dilakukan pemantauan terhadap bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala,

tubuh dan bagiannya, pertumbuhan rambut termasuk warna rambut, diameter ketebalan

atau ketipisan rambut dan akar rambut.Pemantauan juga dapat dilakukan terhadap gigi,

melihat kapan gigi susu anak tumbuh atau erupsi dan penggantian dengan gigi permanen.

Kemajuan perkembangan pada anak dapat ditentukan oleh kemampuan fungsionalnya

yang dicapainya dengan prinsip-prinsip seperti terdapat pola kemajuan perkembangan

Page 11: Tugas Kep Anak

11

yang nyata dan konsisten dan dapat digambarkan dengan patokan kemampuan

perkembangan (milestones) berjenjang yang penting. Kemajuan perkembangan pada

setiap tahap harus dipertimbangkan tercapai dalam batasan usia yang sesuai patokan dan

dalam jangka waktu yang tepat.

Perkembangan anak pada fase awal dapat dibagi menjadi 4 aspek kemampuan

fungsional yaitu motorik kasar, motorik halus serta penglihatan, berbahasa, berbicara dan

pendengaran dan juga secara sosial emosi dan perilaku. Adanya kekurangan pada salah

satu aspek kemampuan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan-kemampuan seperti

perhatian, kemampuan konsentrasi dan sejauh mana kemampuan individual anak

terintegrasi. Terdapat variasi pada pola batas pencapaian dan kecepatan baik pada

perkembagan motorik sosial maupun perilaku.

Kurangnya stimulasi mungkin berkaitan dengan keterlambatan perkembangan

terutama pada kemampuan berbicara, bahasa dan sosial. Selain mencapai tahap

perkembangan, kualitas yang dicapai juga penting. Anak mungkin akan mencapai tolok

ukur berbahasa, menyusun kalimat, pada tahap yang sesuai akan tetapi tidak mampu atau

lemah dalam berdikusi atau berkomunikasi dengan orang dilingkungannya.

G. Penyimpangan pada Perkembangan

1. Gangguan Perkembangan motorik

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh hal-hal tertentu seperti

faktor keturunan dan faktor lingkungan. Faktor keturunan dimana pada keluarganya rata-

rata perkembangan motorik lambat dan faktor lingkungan pula seperti anak tidak

kesempatan untuk belajar karena terlalu dimanjakan, selalu digendong atau diletakkan di

babywalker terlalu lama dan juga anak yang mengalami deprivasi maternal. Disamping

itu, faktor kepribadian anak misalnya anak sangat penakut, gangguan retardasi mental

juga adalah penyebab perkembangan motorik yang lambat. Selain itu, kelainan tonus otot,

obesitas, penyakit neuromuskular seperti penyakit duchenne muscular dystrophy dan buta

juga merupakan antara gangguan perkembangan motorik (Soetjiningsih, 2002).

2. Gangguan Perkembangan bahasa

Gangguan perkembangan bahasa dapat diakibatkan oleh berbagai faktor termasuk

faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensi yang rendah, kurang pergaulan dan

kurang interaksi dengan lingkungan sekitarnya, maturasi yang lambat, gangguan

lateralisasi dan juga masalah yang dialami oleh disleksia dan afasia. Gagap atau strutter

mungkin disebabkan oleh tekanan dari orang tua supaya anak berbicara dengan jelas, ada

juga kemungkinan disebabkan sang anak meniru seseorang dikeluarganya yang gagap,

rasa tidak aman dan juga bisa oleh kepribadian anak. Penyebab lain yang dapat

menganggu perkembangan sang anak dalam berbicara adalah kelainan kongenital seperti

bibir sumbing atau cleft palate lip (Soetjiningsih, 2002).

Page 12: Tugas Kep Anak

12

3. Retardasi Mental

Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah

(IQ< 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi

terhadap tuntunan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2005).

4. Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak

progresif, dan disebabkan oleh karena kerusakan atau gangguan di sel-sel motorik pada

susunan saraf pusat yang sedang dalam proses pertumbuhan (Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 2005).

5. Sindrom Down

Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya

dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat jumlah kromosom 21 yang

berlebihan. Perkembangan pada anak anak dengan sindrom down biasanya lebih lambat

dari anak yang normal. Anak dengan sindrom down biasanya juga menderita kelainan

seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat dan juga masalah biologis lainya

yang dapat berperan dalam menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan

keterampilan menolong diri sendiri (Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005).

6. Gangguan Autisme

Ini adalah gangguan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak

berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga

gangguan tersebut sangat luas dan berat dan mempengaruhi anak dengan sepenuhnya.

Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi

sosial, komunikasi dan perilaku (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005).

Page 13: Tugas Kep Anak

13

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pertumbuhan: suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang ditandai dengan

bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh, karena adanya pertambahan dan pembesaran

sel-sel. Perkembangan: suatu proses bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan

fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai

hasil dari proses pematangan. Pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur berat

badan, panjang badan/tinggi badan, linngkar kepala dan lingkar lengan atas.

Pertumbuhan dan perkembangan secara garis besar terbagi dua tahap,yaitu masa

prenatal, dan masa post natal. tahap pertumbuhan dan perkembangan akan masuk ke masa

post natal. Masa post natal terdiri dari beberapa periode, yaitu masa neonatal (0-28 hari),

masa bayi (bayi dini dan bayi lanjut), masa prasekolah, masa sekolah atau pra-pubertas

dan masa remaja (adolescent).

Page 14: Tugas Kep Anak

14

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Aziz Alimul A.2008.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika: Jakarta

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/konsep%20pertukem%20anak%20%28edit%29.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21941/5/Chapter%20I.pdf

15