tugas "pembunuhan anak"

8/18/2019 tugas "pembunuhan anak"

1/29

Kasus Pembunuhan Anak Sendiri

Pendahuluan

Pembunuhan anak sendiri menurut UU di Indonesia adalah pembunuhan yang dilakukan oleh

seorang ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan ,

karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

Aspek hukum[1]

Pasal 338 KUHP

Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena

pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP

Pembunuh an yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang

dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya,

atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal

tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya

secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama

waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Pasal 340 KUHP

Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang

lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana moord!, dengan pidana mati atau

pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima

tahun.

Pasal 353 KUHP

1! Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling

lama " tahun.

#! $ika perbuatan mengakibatkan luka%luka berat, yang bersalah dikenakan pidana

penjara paling lama tujuh tahun.

&! $ika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama '

tahun.

Pasal 354 KUHP


2/29

1! Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena melakukan

penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

#! $ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling

lama sepuluh tahun.

Pasal 355 KUHP

1! Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan

pidana penjara paling lama 1# tahun.

#! $ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling

lama 1(tahun.

Aspek Medikolegal

[#]

)ewajiban *okter +embantu Peradilan

Pasal 133 KUHAP

1! *alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik

luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak

pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

#! Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1! dilakukan secaratertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

&! +ayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit

harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut

dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan cap jabatan yang

dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Penjelasan Pasal 1&& )U-P#! )eterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli,

sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman

disebut keterangan.

Pasal 179 KUHAP

1! etiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau

dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

#! emua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yangmemberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah


3/29

atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik%baiknya dan sebenanr%benarnya

menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.

Bentuk Bantuan *okter Bagi Peradilan *an +an/aatnya

Pasal 183 KUHAP

akim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan

sekurang%kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu

tindak pidana benar%benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

melakukannnya.

Pasal 184 KUHAP

1! -lat bukti yang sah adalah0- )eterangan saksi

- )eterangan ahli

- urat

- Pertunjuk

- )eterangan terdakwa

#! al yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.

Pasal 186 KUHAP

)eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.

Pasal 180 KUHAP

1! *alam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang

pengadilan, akim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta

agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

#! *alam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum

terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1! akim

memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.

&! akim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang

sebagaimana tersebut pada ayat #!

angsi Bagi Pelanggar )ewajiban *okter

Pasal 216 KUHP

1! Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan

menurut undang%undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh

pejabat berdasarkan tugasnya. *emikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut ataumemeriksa tindak pidana demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah,


4/29

menghalang%halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan,

diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda

paling banyak sembilan ribu rupiah.

#! *isamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut ketentuan

undang%undang terus%menerus atau untuk sementara waktu diserahi tugas

menjalankan jabatan umum.

&! $ika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya

pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka pidanya

dapat ditambah sepertiga.

Pasal 222 KUHP

Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang%halangi atau menggagalkan

pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama

sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 224 KUHP

Barangsiapa yang dipanggil menurut undang%undang untuk menjadi saksi, ahli atau

jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang%

undang ia harus melakukannnya0

1. *alam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama%lamanya '

bulan.

#. *alam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama%lamanya 2 bulan.

Pasal 522 KUHP

Barangsiapa menurut undang%undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau jurubahasa,

tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak

sembilan ratus rupiah.

3ahasia $abatan dan Pembuatan ka4 5 6t 3

• Peraturan Pemerintah 7o #2 tahun 1'28 tentang la/a9 sumpah dokter

aya bersumpah4 berjanji bahwa0

Saya akan membaktikan hidu saya !una keentin!an e"kemanusiaan

Saya akan men#alankan tu!as saya den!an $a"a yan! te"h%"mat dan be"susila& sesuai

den!an ma"tabat eke"#aan saya'


5/29

Saya akan memeliha"a den!an sekuat tena!a ma"tabat dan t"adisi luhu" #abatan

ked%kte"an'

Saya akan me"ahasiakan se!ala sesuatu yan! saya ketahui ka"ena eke"#aan saya

dan ka"ena keilmuan saya seba!ai d%kte"(('dst'

Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1'22 tentang wajib simpan rahasia )edokteran.

Pasal 1 PP )% 10*1966

:ang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh

orang%orang tersebut dalam pasal & pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya

dalam lapangan kedokteran.

Pasal 2 PP )% 10*1966

Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang%orang yang tersebut

dalam pasal &, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi

daripada PP ini menentukan lain.

Pasal 3 PP )% 10*1966

:ang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah0

a. ;enaga kesehatan menurut pasal # UU tentang tenaga kesehatan.

b. +ahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,

pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri

kesehatan.

Pasal 4 PP )% 10*1966

;erhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang

tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal # atau pasal 11# )UP, menteri

kesehatan dapat melakukan tindakan administrati


6/29

1! Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena

jabatan atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan

ribu rupiah.

#! $ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat

dituntut atas pengaduan orang itu.

Pasal 48 KUHP

Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.

Identifikasi forensik

a. Pemeriksaan terhadap bayi[2]

Lahir Mati atau Lahir idup

Pada pemeriksaan mayat baru lahir, harus dibedakan apakah ia lahir mati atau

lahir hidup. Bila bayi lahir mati maka kasus tersebut bukan merupakan kasus

pembunuhan, atau penelantaran anak hingga menimbulkan kematian. Pada kasus

seperti ini, si ibu hanya dapat dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan

kematian orang.

Lahir mati still birth! adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau

dikeluarkan dari ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan baik sebelum maupun

sesudah kehamilan berumur #= minggu dalam kandungan!. )emudian ditandai oleh

janin yang tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain, seperti

denyut jantung, denyut nadi tali puat atau gerakan otot rangka.

Tanda-tanda maserasi aseptic decomposition!. +erupakan proses pembusukan

intrauterine, yang berlangsung dari luar ke dalam berlainan dengan proses

pembusukan yang berlangsung dari dalam ke luar!. ;anda maserasi baru terlihat

setelah =%18 hari kematian inutero. Bila kematian baru terjadi & atau " hari, hanya

terlihat perubahan pada kulit saja, berupa


7/29

organ tampak basah tapi tidak berbau busuk. Bila janin telah lama sekali meninggal

dalam kandungan, akan terbentuk litopedion.

Dada belum mengembang ' Iga masih datar dan dia/ragma masih setinggi iga ke &%".

ering sukar dinilai bila mayat telah membusuk.

Pemeriksaan makroskopik paru' Paru%paru mungkin masih tersembunyi di belakang

kantung jantung atau telah mengisi rongga dada. Pada @(A kasus paru%prau telah

menngisi rongga dada, baik pada bayi yang lahir mati maupun lahir hidup. Paru%paru

berwarna kelabu ungu merata seperti hati, konsistensi padat tidak teraba derik udara,

dan pleura yang longgar slack pleura!. Berat paru%paru kira%kira 14@8 berat badan.

Uji apung paru' Uji ini harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh no touch

techniCue!, paru%paru tidak disentuh untuk menghindari kemungkinan timbulnya

arte/ak pada sediaan histopatologik jaringan paru akibat manipulasi berlebihan.

Didah dikeluarkan seperti biasa di rahang bawah, ujung lidah dijepit dengan

pinset atau klem, kemudia ditarik kea rah


8/29

)adang%kadang dengan penekanan, dinding al


9/29

lapisan yang mengelilingi seluruh al


10/29

jelas keluarnya gelembung udara dan darah. Berat paru bertambah hingga dua kali

atau kira%kira 14&( kali berat badan karena ber/ungsinya sirkulasi darah jantung Gparu.

Uji apung paru memberikan hasil positi/. $ika hasil negati/, harus dilanjutkan

dengan pemeriksaan mikroskopik paru. Pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan

al


11/29

, bulan = ( H "8 cm

- bulan ' ( H "( cm

Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat penulangan

ossi/ication centers! sebagai berikut 0

Pusat penulangan pada !mur #bulan%

/la0i1ula 1,(

ulang pan"ang #diafisis% #

Is1hium &

Pubis "

/al1aneus (%2

Manubrium sterni 2

alus -khir @

Sternum ba3ah -khir =

4istal femur -khir ' 4 setelah lahir

Proksimal tibia -khir ' 4 setelah lahir

/uboid -khir ' 4 setelah lahir bayi wanita lebih cepat!

Pemeriksaan pusat penulangan dapat dilakukan secara radiologis atau pada saat

autopsi dengan cara sebagai berikut 0

alcaneus dan cuboid. Dakukan dorso/leksi kaki dan buat insisi mulai dari antara jari

kaki ke & dan ke " ke arah tengah tumit. *engan cara ini dapat dilihat pusat

penulangan pada calcaneus dan cuboid serta talus.

*istal /emur dan proksimal tibia. Dakukan /leksi tungkai bawah pada sendi lutut dan

buat insisi melintang pada lutut. Patela dilepas dengan memotong ligamentum patela.

Buat irisan pada /emur dari arah distal ke proksimal sampai terlihat pusat penulangan

pada epi/isis distal /emur bukan penulangan dia/isis!. al yang sama dilakukan

terhadap ujung proksimal tibia dengan irisan dari proksimal ke arah distal. Pusat


12/29

penulangan terletak di bagian tengah berbentuk o


13/29

usus besar, telah hidup (%2 jam, dan bila telah terdapat dalam rektum berarti telah

hidup 1# jam.

+ekonium dalam kolon. +ekonium akan keluar semua kira%kira dalam waktu #" jam

setelah lahir.

Perubahan tali pusat. etelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat

baik dilahirkan hidup maupun mati. Pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah

setelah bayi hidup kira%kira &2 jam. )emudian tali pusat akan mengering menjadi

seperti bendang dalam waktu 2%= hari dan akan terjadi peneymbuhan luka yang

sempurna bila tidak terjadi in/eksi dalam waktu 1( hari. Pada pemeriksaan

mikroskopik daerah yang akan melepas akan tampak reaksi in/lamasi yang mulai

timbul setelah #" jam berupa serbukan sel%sel leukosit berinti banyak, kemudian akan

terlihat sel%sel lim/osit dan jaringan granulasi.

6ritrosit berinti akan hilang dalam #" jam pertama setelah lahir, namun kadangkala

masih dapat ditemukan dalam sinusoid hati.

Finjal. Pada hari ke #%" akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga

berbentuk kipas /an%shapped!, lebih banyak dalam piramid daripada medula ginjal.

al ini akan menghilang setelah hari ke " saat metabolisme telah terjadi.

Perubahan sirkulasi darah. etelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri dan


14/29

adalah terdapatnya caput sucsadaneum, molase hebat dan /raktur tulang tengkorak

serta ibu yang primipara.

5erni caseosa lemak bayi! telah dibersihkan, demikian pula bekas%bekas darah. Pada

bayi yang dibuang ke dalam air


15/29

ditemukannya metode P3, bahan *7- yang kurang segar dan sedikit jumlahnya

masih mungkin untuk dianalisis.

Pemeriksaan *7- Eingerprint

Pemeriksaan sidik *7- pertama kali dperkenalkan oleh $e//reys pada tahun

1'=(. Pemeriksaan ini didasarkan atas adanya bagian *7- manusia yang termasuk

daerah non%coding atau intron tak mengkode protein! yang ternyata merupakan

urutan basa tertentu yang berulang sebanyak n kali.

Bagian *7- ini tersebar dalam seluruh genom manusia sehingga dinamakan

multilokus. Bagian *7- ini dimiliki oleh smua orang tetapi masing%masing indi


16/29

proses yang dinamakan hibridisasi. Pada proses ini pelacak *7- akan bergabung

dengan /ragmen *7- yang merupakan basa komplemennya.

Untuk menampilkan *7- yang telah ber%hibridisasi dengan pelacak berlabel

ini, dipaparkanlah suatu /ilm diatas membran sehingga /ilm akan terbakar oleh adanya

radioakti/ tersebut proses autoradiogra/i!. asil pembakan /ilm oleh sinar radioakti/

ini akan tampak pada /il berupa pita%pita *7- yang membentuk gambaran serupa

Barcode label barang di supermarket!.

*engan metode $e//reys dan menggunakan # macam pelacak *7- umumnya

dapat dihasilkan sampai #8%"8 buah pita *7- per%sampelnya. Pada kasus identi/ikasi

mayat tak dikenalm dilakukan pembandingan pita korban dengan pita orangtua atau

anak%anak tersangka korban. $ika korban benar adalah tersangka maka akan

didapatkan bahwa separuh pita anak akan cocok dengan ibunya dan separuhnya lagi

cocok dengan pita ayahnya. al yang sama juga dapat dilakukan pada kasus ragu

ayah disputed paternity!.

-nalisis 57;3 Dain

etelah penemuannya $e//reys ini, banyak terjadi penemuan 57;3 lain.

+etode pemeriksaanpun menjadi beraneka ragam dengan menggunakan en9im

restriksi, sistim labeling pelacak dan pelacak yang berbeda, meskipun semua masih

menggunakan metode outhern blot seperti metode $e//reys.

etelah kemudian ditemukan suatu pelacak yang dinamakan pelacak lokus

tunggal single locus!, maka mulailah orang mengalihkan perhatiannya pada metode

baru ini. Pada sistim pelacakan dengan pelacak tunggal, yang dilacak pada suatu

pemeriksaan hanyalah satu lokus tertentu saja, sehingga pada analisis selanjutnya

hanya akan didapatkan dua pita *7- saja. )arena pola penurunan *7- ini juga

sama, maka satu pita berasal dari ibu dan pita satunya berasal dari sang ayah.

-danya jumlah pita yang sedikit ini menguntungkan karena interpretasinya

menjadi lebih mudah dan sederhana. ecara umum, metode $e//reys dan pelacak

multilokus dianjurkan untuk kasus identi/ikasi personal, sedang untuk kasus

perkosaan menggunakan metode dengan pelacak lokus tunggal.

Pemeriksaan 3EDP

Polimor/isme yang dinamakan 3estriction Eragment Dength Polymorphism 3EDP!

adalah suatu polimor/isme *7- yang terjadi akibat adanya


17/29

*7- setelah dipotong dengan en9im restriksi tertentu. uatu en9im restriksi

mempunyai kamampuan memotong *7- pada suatu urutan basa tertentu sehingga

akan menghasilkan potongan%potongan *7- tertentu. -danya mutasi tertentu pada

lokasi pemotongan dapat membuat *7- yang biasanya dapat dipotong menjadi tak

dapat dipotong sehingga membentuk /ragmen *7- yang lebih panjang. 5ariasi inilah

yang menjadi dasar metode analisis 3EDP.

57;3 yang telah dibicarakan di atas sesungguhnya adalah salah satu jenis 3EDP,

karena


18/29

dimungkinkan dilakukan pada bahan yang segar karena protein cepat rusak oleh

pembusukan. )eterbatasan kedua, ia hanya dapat memberikan kesimpulan eksklusi

yaitu Lpasti bukanL atau LmungkinL.

Pada metode kon


19/29

-s/iksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran

udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang hipoksia! disertai dengan

peningkatan karbon dioksida hiperkapnea!. *engan demikian organ tubuh mengalami

kekurangan oksigen hipoksia hipoksik! dan terjadinya kematian.

Pada orang yang mengalami as/iksia akan timbul gejala yang dapat dibedakan dalam

empat /ase, yaitu0

a. Ease dispnea. Penurunan kadar oksigen sel darah merah dan penimbunan karbon

dioksida dalam plasma akan merangsang pusat pernapasan di medula oblongata,

sehingga amplitudo dan /rekuensi pernapasan akan meningkat, nadi cepat, tekanan

darah meninggi dan mulai tampak tanda%tanda sianosis terutama pada muka dan

tangan.

b. Ease kon


20/29

a. Bunuh diri. Bunuh diri dengan cara pembekapan masih mungkin terjadi misalnya

pada penderita penyakit jiwa, orang tahanan dengan menggunakan gulungan kasur,

bantal, pakaian, yang diikatkan menutupi hidung dan mulut.

b. )ecelakaan. )ecelakaan dapat terjadi misalnya pada bayi dalam bulan%bulan pertama

kehidupannya, terutama bayi prematur bila hidung dan mulut tertutup oleh bantal atau

selimut. -nak%anak dan dewasa muda yang terkurung dalam suatu tempat yang sempit

dengan sedikit udara, misalnya terbekap dengan atau dalam kantung plastik.

c. Pembunuhan. Biasanya terjadi pada kasus pembunuhan anak sendiri.

Bila pembekapan terjadi dengan benda yang lunak, maka pada pemeriksaan luar jena9ah

mungkin tidak ditemukan tanda%tanda kekerasan. ;anda kekerasan yang dapat ditemukan

tergantung dari jenis benda yang digunakan dan kekuatan menekan.

)ekerasan yang mungkin terdapat adalah luka lecet tekan atau geser, goresan kuku, memar

pada ujung hidung, bibir, pipi, dagu yang mungkin terjadi akibat korban melawan.

Duka memar atau lecet pada bagian atau permukaan dalam bibir akibat bibir yang terdorong

dan menekan gigi, gusi, dan lidah. Duka memar atau lecet pada bagian belakang tubuh

korban.

hanatologi[#]

&. anda yang segera dikenali setelah kematian.

• Berhentinya sirkulasi darah.

• Berhentinya perna/asan.

2. anda$tanda kematian setelah beberapa saat kemudian

a. Perubahan temperatur tubuh algor mortis!

uhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahan%lahan akan sama

dengan suhu lingkungannya karena mayat tersebut akan melepaskan panas dan

suhunya menurun. )ecepatan penurunan suhu pada mayat bergantung kepada suhu

lingkungan dan suhu mayat tu sendiri. Pada iklim yang dingin maka penurunan suhu

mayat berlangsung cepat.

Eaktor G Eaktor yang +empengaruhi uhu +ayat

1. Usia. Penurunan suhu lebih cepat pada anak%anak dan orang tua dibandingkan

orang dewasa.


21/29

#. $enis kelamin. Janita mengalami penurunan suhu tubuh yang lebih lambat

dibandingkan pria karena jaringan lemaknya lebih banyak.

&. Dingkungan sekitar mayat. $ika mayat berada pada ruangan kecil tertutup tanpa


22/29

Perubahan otot yang terjadi setelah kematian bisa dibagi dalam & tahap 0

1. Periode relaksasi primer /laksiditas primer!

al ini terjadi segera setelah kematian. Biasanya berlangsung selama #%& jam.

eluruh otot tubuh mengalami relaksasi,dan bisa digerakkan ke segala arah.

Iritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot menghilang. Pada kasus di mana

mayat letaknya berbaring rahang bawah akan jatuh dan kelopak mata juga akan

turun dan lemas.

#. )aku +ayat

)aku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi primer. )eadaan ini berlangsung

setelah terjadinya kematian tingkat sel, dimana akti


23/29

)aku mayat baru tampat pada bayi yang lahir mati tetapi cukup usia tidak

prematur!.

&! ara kematian. Pada pasien dengan penyakit kronis, dan sangat kurus, kaku

mayat cepat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada pasien yang mati

mendadak, kaku mayat lambat terjadi dan berlangsung lebih lama.

"! )ondisi otot. ;erjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih lama pada

kasus di mana otot dalam keadaan sehat sebelum meninggal, dibandingkan jika

sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah

'. anda$tanda kematian setelah selang 3aktu yang lama

a. Proses pembusukan

Perubahan warna. Perubahan ini pertama kali tampat pada /ossa iliaka kanan

dan kiri berupa warna hijau kekuningan, disebabkan oleh perubahan hemoglobin

menjadi sul/methemoglobin. Perubahan warna ini juga tampak pada seluruh

abdomen, bagian depan genitalia eksterna, dada, wajah dan leher. *engan semakin

berlalunya waktu maka warnanya menjadi semakin ungu. $angka waktu mulai

terjadinya perubahan warna ini adalah 2%1# jam pada musim panas dan 1%& hari pada

musin dingin. Perubahan warna tersebut juga diikuti dengan pembengkakan mayat.

Mtot s/ingter mengalami relaksasi sehingga urin dan /aeses keluar. Didah juga terjulur.

Bibir menebal, mulut membuka dan busa kemerahan bisa terlihat keluar dari rongga

mulut. +ayat berbau tidak enak disebabkan oleh adanya gas pembusukan. Fas ini

bisa terkumpul pada suatu rongga sehingga mayat menjadi tidak mirip dengan korban

sewaktu masih hidup. Fas ini selanjutnya juga bisa membentuk lepuhan kulit

Depuhan )ulit blister!

+ulai tampak &2 jam setelah meninggal. )ulit ari dapat dengan cukup mudah

dikelupas. *i mana akan tampak cairan berwarna kemerahan yang sedikit

mengandung albumin. $ika pembusukan terus berlangsung, maka bau busuk yang

timbul akan menarik lalat untuk hinggap pada mayat. Dalat menempatkan telurnya

pada mayat, di mana dalam waktu =%#" jam telur akan menetas menghasilkan lar


24/29

Bagian perut dan dada bisa pecah berhubung besarnya tekanan gas yang di

kandungnya. $ika pembusukan terus berlangsung, maka jaringan jaringan menjadi

lunak, rapuh dan berwarna kecoklatan.

Mrgan ;ubuh Bagian *alam

Mrgan tubuh bagian dalam juga mengalami perubahan. Bentuk perubahan sama

seperti diatas, jaringan%jaringan menjadi berwarna kecoklatan. -da yang cepat

membusuk dan ada yang lambat.

$aringan yang cepat membusuk 0

• Daring

• ;rakea

• Mtak terutama pada anak%anak

• Dambung

• Usus halus

• ati

• Dimpa

$aringan yang lambat membusuk 0

•

$antung

• Paru%paru

• Finjal Prostat

• Uterus non gra


25/29

b. aponi/ikasi atau adiposera

Eenomena ini terjadi pada mayat yang tidak mengalami proses pembusukan

yang biasa. +elainkan mengalami pembentukan adiposera. -diposera merupakan

subtansi yang mirip seperti lilin yang lunak, licin dan warnanya ber


26/29

Pada bayi, hematom cenderung lebih mudah terjadi karena si/at kulit yang longgar dan masih

tipisnya jaringan lemak subkutan, demikian pula pada usia lanjut sehubungan dengan

menipisnya jaringan lemak subkutan dan pembuluh darah yang kurang terlindung.

-kibat gra


27/29

+enurut bahasanya berasal dari kata latin yaitu +isum sesuatu yang dilihat!, et

dan!, dan "ee"tum melaporkan!. 5isum et repertum adalah keterangan tetulis yang dibuat

oleh dokter Pasal 1&& )U-P ayat 1!, berisi temuan dan pendapat berdasarkan keilmuannya

tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia atau bagian dari tubuh manusia, baik yang

hidup maupun mati, atas pemintaan tertulis resmi Pasal 1&& )U-P ayat #! dari penyidik

yang berwenang Pasal 1&& )U-P ayat 1! yang dibuat atas sumpat atau dikuatkan dengan

sumpah untuk kepentingan peradilan. 5isum et repertum adalah alat bukti surat dimana

merupakan satu dari lima alat bukti yang sah Pasal 1=" )U-P! selain keterangan saksi,

keterangan ahli, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

5isum et repertum dibtuhkan pada kasus 0

− Duka Pasal 1&& )U-P ayat 1!

− )eracunan

− +ati

+aka penyidik akan mencantumkan dalam surat permintaan


28/29

*i bagian ini dicantumkan ada4tidaknya label identi/ikasi dari pihak penyidik, bentuk,

dan bahan label serta isi label identi/ikasi yang dilekatkan pada >benda bukti?, biasanya

pada ibu jari kaki kanan mayat.

&. Pemberitaan

*iberi judul >asil Pemeriksaan?. +emuat semua hasil pemeriksaan terhadap >barang

bukti? yang dituliskan secara sistematik, jelas, dan dapat dimengerti oleh orang yang

tidak berlatar belakang kedokteran.

Pada pemeriksaan jena9ah, bagian ini terbagi tiga bagian, yaitu 0

a. Pemeriksaan luar

b. Pemeriksaan dalam bedah jena9ah!

c. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan pendukung lainnya

". )esimpulan

*iberi judul >)esimpulan?. Berisi kesimpulan pemeriksa atas hasil pemeriksaan dengan

berdasarkan keilmuan4keahliannya. Pada korban hidup berisi setidaknya jenis perlukaanatau cidera, penyebab, serta derajat luka.

-pabila memungkinkan, tuliskan juga saat kematian dan petunjuk tentang kekerasan

ataupun pelakunya.

(. Penutup

;anpa judul. +erupakan uraian kalimat penutup yang menyatakan bahwa


29/29

4aftar Pustaka

1. Bagian )edokteran Eorensik Uni

tugas "pembunuhan anak"

Documents

Transcript of tugas "pembunuhan anak"