PBL 2 - Pembunuhan Anak Sendiri

8/17/2019 PBL 2 - Pembunuhan Anak Sendiri

1/32

Pencurigaan Pembunuhan Aank Sendiri oleh Ibu

Asher Juniar

102011201

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl!erusan Ar"una no#

Jakarta 11$10

%mail & a'her("un)*hotmailcom

Pendahuluan

Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) adalah merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap

nyawa yang unik sifatnya. Unik dalam arti si pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungnya

sendiri, dan alasan atau motivasi untuk melakukan kejahatan tersebut adalah karena si ibu

takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak oleh karena anak tersebut umumnya adalah

hasil hubungan gelap. Pembunuhan anak sendiri menurut undang!undang di "ndonesia adalah

suatu tindak pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika

dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia

melahirkan anak. #ujuan pembuatan dari makalah ini agar pemba$a mengetahui tata $ara

yang harus dilakukan seorang dokter dalam membantu mengungkapkan suatu kasus dengan

melakukan pemeriksaan terhadap korban.

Identi+ikasi +orensik

a Pemeriksaan terhada, ba)i

-ahir .ati atau -ahir /idu,

Pada pemeriksaan mayat baru lahir, harus dibedakan apakah ia lahir mati atau lahir hidup.

%ila bayi lahir mati maka kasus tersebut bukan merupakan kasus pembunuhan, atau

penelantaran anak hingga menimbulkan kematian. Pada kasus seperti ini, si ibu hanya dapat

dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan kematian orang.&

Lahir mati (still birth) adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan dari

ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan (baik sebelum maupun sesudah kehamilan

berumur ' minggu dalam kandungan). emudian ditandai oleh janin yang tidak bernapas

atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain, seperti denyut jantung, denyut nadi tali puat

atau gerakan otot rangka.&

1

mailto:[email protected]:[email protected]


2/32

Tanda-tanda maserasi (asepti$ de$omposition). *erupakan proses pembusukan intrauterine,

yang berlangsung dari luar ke dalam (berlainan dengan proses pembusukan yang berlangsung

dari dalam ke luar). #anda maserasi baru terlihat setelah !&+ hari kematian inutero. %ila

kematian baru terjadi atau - hari, hanya terlihat perubahan pada kulit saja, berupa vesikel

atau bula yang berisi $airan kemerahan. %ila vesikel atau bula meme$ah akan terlihat kulit

berwara merah ke$oklatan. #anda!tanda lain adalah epidermis berwarna putih dan berkeriput,

bau tengik/ (bukan bau busuk), tubuh mengalami perlunakan sehingga dada terlihat

mendatar, sendi lengan dan tungkai lunak, sehingga dapat dilakukan hiperkestensi, otot atau

tendon terlepas dari tulang. Pada bayi yang mengalami maserasi, organ!organ tampak basah

tapi tidak berbau busuk. %ila janin telah lama sekali meninggal dalam kandungan, akan

terbentuk litopedion.&

Dada belum mengembang . "ga masih datar dan diafragma masih setinggi iga ke !-. Sering

sukar dinilai bila mayat telah membusuk.&

Pemeriksaan makroskopik paru. Paru!paru mungkin masih tersembunyi di belakang kantung

jantung atau telah mengisi rongga dada. Pada 012 kasus paru!prau telah menngisi rongga

dada, baik pada bayi yang lahir mati maupun lahir hidup. Paru!paru berwarna kelabu ungu

merata seperti hati, konsistensi padat tidak teraba derik udara, dan pleura yang longgar (sla$k

pleura). %erat paru!paru kira!kira &30+ 4 berat badan.&

Uji apung paru. Uji ini harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh (no tou$h te$hni5ue),

paru!paru tidak disentuh untuk menghindari kemungkinan timbulnya artefak pada sediaan

histopatologik jaringan paru akibat manipulasi berlebihan.

6idah dikeluarkan seperti biasa di rahang bawah, ujung lidah dijepit dengan pinset atau klem,

kemudia ditarik kea rah ventrokaudal sehingga terdapat palatum mole. 7engan s$alpel yang

tajam, palatum mole disayat sepanjang perbatasannya dengan paratum durum. 8aring, laring,

esofagus bersama dengan trakea dilepaskan dari tulang belakang. 9sofagus bersama dengan

trakea diikat dibawah kartilago krikoid dengan benang. Pengikatan ini dimaksudkan agar pada

manipulasi berikutnya $auran ketuban, mekonium atau benda asing lain tidak mengalir ke luar

melalui trakea bukan untuk men$egah masuknya udara ke dalam paru. &,',

Pengeluaran organ dari lidah sampai paru dlakukan dengan forsep atau pinset bedah dan

s$alpel, tidak boleh dipegang dengan tangan. emudian esofagus diikat diatas diafragma dan

2


3/32

dipotong di atas ikatan. Pengikatan ini dimaksudkan agar udara tidak masuk ke dalam

lambung dan uji apung lambung!usus (uji %reslau) tidak memberikan hasil yang meragukan.

Setelah semua organ leher dan dada dikeluarkan dari tubuh, lalu dimasukkan ke dalam air dandilihat apakah mengapung atau tenggelam. emudian paru!paru kiri dan kanan dilepaskan

dan dimasukkan kembali ke dalam air, dan dilihat apakah mengapung atau tenggelam.

:ingga tahap ini, baru bayi yang lahir mati masih dapat mengapung oleh karena kemungkinan

adanya gas pembusukan. %ila potongan ke$il itu mengapung, diletakkan diantara ' karton dan

ditekan (dengan arah tekanan yang tegak lurus, jangan bergeser) untuk mengeluarkan gas

pembusukan yang terdapat pada jaringan intersisial paru, lalu masukkan kembali ke dalam air

dan diamati apakah masih mengapung atau tenggelam. %ila masih mengapung berarti paru

tersebut berisi udara residu yang tidak akan keluar.

adang!kadang dengan penekanan, dinding alveoli pada mayat bayi yang telah membusuk

lanjut akan pe$ah juga dan udara residu keluar dan menunjukkan hasil uji apung paru negatif.

Uji apung paru harus dilakukan menyeluruh sampai potongan ke$il paru mengingat

kemungkinan adanya pernapasa sebagian (partial repiration) yang dapat bersifat buatan

(pernapasan buatan) ataupun alamiah (vagitus uterinus atau vagitus vaginalis, yaitu bayisudah bernapas walaupun kepala masih dalam uterus atau dalam vagina).

:asil negatif belum berarti pasti lahir mati karena adanya kemungkinan bayi dilahirkan hidup

tapi kemudian berhenti bernapas meskipun jantung masih berdenyut, sehingga udara dalam

alveoli diresorpsi. Pada hasil uji negatif ini, pemeriksaan histopatologik paru harus dilakukan

untuk memeastikan bayi lahir mati atau lahir hidup.

%ila sudah jelas terjadi pembusukan, maka uji apung paru kurang dapat diper$aya, sehingga

tidak dianjurkan untuk dilakukan. %iasanya paru dengan perangai maskroskopik lahir mati

akan memberikan hasil uji apung paru negatif.

Mikroskopik paru. Setelah paru!paru dikeluarkan dengan teknik tanpa sentuh, dilakukan

fiksasi dengan larutan formalin &+2. Sesudah &' jam, dibuat irisan!irisan melintang untuk

memungkinkan $airan fiksatif meresap dengan baik ke dalam paru. Setelah difiksasi selama

- jam, kemudian dibuat sediaan hhistopatologik. %iasanya dilakukan pewarnaan :9 dan bila

perlu telah membusuk digunakan pewarnaan ;omori atau 6adewig.&,'

3


4/32

Struktur seperti kelenjar bukan merupakan $irri paru bayi yang belum bernapas, tetapi

merupakan $irri paru janin yang nelim men$apai usia gestasi '< minggu. #anda khas untuk

paru bayi belum bernapas adalah adanya tonjolan (proje$tion), yang berbentuk seperti bantal

($ushion!like) yang kemudian akan bertambah tinggi dengan dasar menipis sehingga tampak

seperti gada ($lub!like). Pada permukaan ujung bebas proje$tion tampak kapiler yang berisi

banyak darah. Pada paru bayi belum berrnapas yang sudah membusuk, dengan pewarnaan

gomori atau ladewig, tampak serabut!serabut retikulin pada permukaan dinding alveoli

berkelok!kelok seperti rambut yang keriting, sedangkan pada proje$tion berjalan di bawah

kapiler sejajar dengan permukaan proje$tion dan membentuk gelung!gelung terbuka (open

loops).&,'

Serabut!serabut elastin pada dinding alveoli belum terwarnai dengan jelas, masih merupakan

fragmen!fragmen yang tersusun dan belum membentuk sartu lapisan yang mengelilingi

seluruh alveoli. Serabut tersebut tegang, tidak bergelombang dan tidak terdapat di daerah

basis proje$tion.&

Pada paru bayi lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi $airan amnion yang luas

karena asfiksia intrauterine, misalnya akibat tertekannya tali pusat atau solutio plasenta

sehingga terjadi pernapasa janin premature (intrauterine submersion). #ampak sel!sel verniks

akibat deskuamasi sel!sel permukaan kulit, berbentuk persegi panjang dengan inti piknotik

berbentuk huruf S/, bila dilihat dari atas samping terlihat seperti bawang (onion bulb). =uga

tampak sedikit sel!sel amnion yang bersifat asidofilik dengan batas tidak jelas dan inti terletak

eksentrik dengan batas yang juga tidak jelas.&

*ekonium yang berbentuk bulat berwarna jernih sampai hijau tua mungkin terlihat dalam

bronkioli dan alveoli. adang!kadang ditemukan deskuamasi sel!sel epitel bronkus yang

merupakan tanda dari maerasi dini, atau fagositosis mekonium oleh sel!sel dinding alveoli.

olon dapat menggelembung berisi mekoniumm yang merupakan tanda usaha untuk bernapas

(struggle to breath).&

6ahir mati ditandai pula oleh ditemukannya keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya

kehidupan, seperti trauma persalinan yang hebat, pendarahan otak yang hebat, dengan atau

tanpa robekan tentorium serebeli, pneumonia intrauterine, kelainan $ongenital yang fatal

seperti anensefalus dan sebagainya.&

4


5/32

-ahir hidu, (live birth) adalah keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap, yang

setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain, tanpa mempersoalkan

usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong atau uri dilahirkan. &

Pada pemeriksaan ditemukan dada sudah mengembang dan diafragma sudah turun sampai

sela iga -!1, terutama pada bayi yang telah lama hidup.

Pemeriksaan mikroskopik paru. Paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian

kandung jantung. Paru berwarna merah muda tidak merata dengan pleura yang tegang (taut

pleura), dan menunjukkan gambaran mo>aik karena alveoli sudah terisi udara. Apeks paru

kanan paling dulu atau jelas terisi karena halangan paling minimal. ;ambaran marmer terjadi

akibat pembuluh darah intersisial berisi darah. onsistensi seperti spons, teraba derik udara.

Pada pengisian paru dalam air terlihat jelas keluarnya gelembung udara dan darah. %erat paru

bertambah hingga dua kali atau kira!kira &31 kali berat badan karena berfungsinya sirkulasi

darah jantung ?paru.&,

Uji apung paru memberikan hasil positif. =ika hasil negatif, harus dilanjutkan dengan

pemeriksaan mikroskopik paru. Pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru

yang mengembang sempurna dengan atau tanpa emfisema obstruktif, serta tidak terlihat

adanya proje$tion. Pada pewarnaan ;omori atau 6adewig, serabut retikulin akan tampak

tegang.&,

Pada pernapasan parsial yang singkat, mungkin hasil uji apung paru negatif dan mikroskopik

memperlihatkan gambaran alveoli yang kolaps dengan dinding yang berhimpitan atau hampir

berhimpit. adang!kadang ditemukan edema yang luas dalam jaringan paru, membrana

duktus alveolaris yang tersebar dalam jaringan paru, yang mungkin berasal dari lemak verniks

(membran hialin, yang akan terlihat bila bayi telah hidup lebih dari & jam), atau atelektasis

paru akibat obstruksi oleh membran duktus alveolaris.&

Adanya udara dalam saluran $erna dapat dilihat dengan foto rontgen. Udara dalam duodenum

atau saluran yang lebih distal menunjukkan lahir hidup, dan telah hidup


6/32

Umur bayi intra dan ekstra!uterine.

Penentuan umur janin3embrio dalam kandungan rumus 7e :aas, adalah untuk 1 bulan

pertama, panjang kepala!tumit ($m) @ kuadrat umur gestasi (bulan) dan selanjutnya @ umur

gestasi (bulan) 4 1.

Umur Pan"ang badan

ke,alatumit

1 bulan & 4 & @ & $m

2 bulan ' 4 ' @ - $m

3 bulan 4 @ $m

4 bulan - 4 - @ &< $m

$ bulan 1 4 1 @ '1 $m

# bulan < 4 1 @ + $m

5 bulan 0 4 1 @ 1 $m

6 bulan 4 1 @ -+ $m

7 bulan 4 1 @ -1 $m

Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat penulangan (ossifi$ation

$enters) sebagai berikut B

Pusat ,enulangan

,ada &

Umnur bulan

8lavicula &,1

!ulang ,an"ang

dia+isis

'

Ischium

Pubis -

8alcaneus 1!<

.anubrium sterni <

6


7/32

!alus Akhir 0

Sternum ba9ah Akhir

:istal +emur Akhir 3 setelah lahir

Proksimal tibia Akhir 3 setelah lahir

8uboid Akhir 3 setelah lahir (bayi wanita lebih

$epat)

Pemeriksaan pusat penulangan dapat dilakukan se$ara radiologis atau pada saat autopsi

dengan $ara sebagai berikut B

Cal$aneus dan $uboid. 6akukan dorsofleksi kaki dan buat insisi mulai dari antara jari kaki ke

dan ke - ke arah tengah tumit. 7engan $ara ini dapat dilihat pusat penulangan pada

$al$aneus dan $uboid serta talus.

7istal femur dan proksimal tibia. 6akukan fleksi tungkai bawah pada sendi lutut dan buat

insisi melintang pada lutut. Patela dilepas dengan memotong ligamentum patela. %uat irisan

pada femur dari arah distal ke proksimal sampai terlihat pusat penulangan pada epifisis distal

femur (bukan penulangan diafisis). :al yang sama dilakukan terhadap ujung proksimal tibia

dengan irisan dari proksimal ke arah distal. Pusat penulangan terletak di bagian tengah

berbentuk oval berwarna merah dengan diameter -!< mm.&

Dalaupun dalam undang!undang tidak dipersoalkan umur bayi, tetapi kita haris menentukan

apakah bayi tersebut $ukup bulan atau belum $ukup bulan (prematur) ataukah non!viable,

karena pada pada keadaan prematur dan nonviable, kemungkinan bayi tersebut meninggal

akibat proses alamiah besar sekali sedangkan kemungkinan mati akibat pembunuhan anak sendiri adalah ke$il.&

Eiable adalah keadaan bayi3janin yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari ibunya.

riteria untuk itu adalah umur kehamilan lebih dari ' minggu dengan panjang badan

(kepala!tumit) lebih dari 1 $m, panjang badan (kepala!tungging) lebih dari ' $m, berat

badan lebih &+++g, lingkar kepala lebih dari ' $m, dan tidak ada $a$at bawaan yang fatal.

%ayi $ukup bulan (matur) bila umur kehamilan F< minggu dengan panjang badan kepala!

tumit lebih dari - $m, panjang badan kepala!tungging +! $m, berat badan '1++!+++g,

dan lingkar kepala $m.&,'

7


8/32

Pada bayi $ukup bulan, hampir selalu terdapat pusat penulangan distal femur sedangkan pada

proksimal tibia kadang!kadang terdapat atau baru terdapat sesudah lahir, juga pada tulang

$uboid. Pada bayi wanita, pusat penulangan timbul lebih $epat.&

Ciri!$iri lain dari bayi $ukup bulan adalah B lanugo sedikit, terdapat pada dahi, punggung, dan

bahu pembentukan tulang rawan telinga telah sempurna (bila daun telinga dilipat akan $epat

kembali ke keadaan semula) diameter tonjolan susu 0 mm atau lebih kuku!kuku jari telah

melewati ujung!ujung jari garis!garis telapak kaki telah terdapat '3 bagian depan kaki testis

sudah turun ke dalam s$rotum labia minora sudah tertutup oleh labia mayora yang telah

berkembang sempurna kulit berwarna merah muda (pada kulit putih) atau merah kebiruan

(pada kulit berwarna), yang setelah &!' minggu berubah menjadi lebih pu$at atau $oklat

kehitam!hitaman lemak bawah kulit $ukup merata sehingga kulit tidak berkeriput (kulit pada

bayi prematur berkeriput).

Penentuan umur bayi ekstra uterin didasarkan atas perubahan!perubahan yang terjadi setelah

bayi dilahirkan, misalnyaB

Udara dalam saluran $erna. %ila hanya terdapat dalam lambung atau duodenum, berarti hidup

beberapa saat, dalam usus halus berarti telah hidup &!' jam, bila dalam usus besar, telah hidup

1!< jam, dan bila telah terdapat dalam rektum berarti telah hidup &' jam.&

*ekonium dalam kolon. *ekonium akan keluar semua kira!kira dalam waktu '- jam setelah

lahir.

Perubahan tali pusat. Setelah bayi keluar akan terjadi proses pengeringan tali pusat baik

dilahirkan hidup maupun mati. Pada tempat lekat akan terbentuk lingkaran merah setelah bayi

hidup kira!kira < jam. emudian tali pusat akan mengering menjadi seperti bendang dalam

waktu

dalam waktu &1 hari. Pada pemeriksaan mikroskopik daerah yang akan melepas akan tampak

reaksi inflamasi yang mulai timbul setelah '- jam berupa serbukan sel!sel leukosit berinti

banyak, kemudian akan terlihat sel!sel limfosit dan jaringan granulasi.&

9ritrosit berinti akan hilang dalam '- jam pertama setelah lahir, namun kadangkala masih

dapat ditemukan dalam sinusoid hati.

8


9/32

;injal. Pada hari ke '!- akan terdapat deposit asam urat yang berwarna jingga berbentuk

kipas (fan!shapped), lebih banyak dalam piramid daripada medula ginjal. :al ini akan

menghilang setelah hari ke - saat metabolisme telah terjadi.&

Perubahan sirkulasi darah. Setelah bayi lahir, akan terjadi obliterasi arteri dan vena

umbilikalis dalam waktu !- hari. 7uktus venosus akan tertutup setelah !- minggu dan

foramen ovale akan tertutup setelah minggu sampai & bulan, tetapi kadang!kadang tidak

menutup walaupun sudah tidak berfungsi lagi. 7uktus arteriosus akan menutup setelah

minggu sampai & bulan.&

Sudah atau belum dirawat. Pada bayi yang telah dirawat dapat ditemukan hal!hal sebagai

berikutB

#ali pusat. #ali pusat telah terikat, diputuskan dengan gunting atau pisau lebih kurang 1 $m

dari pusat bayi dan diberi obat antiseptik. %ila tali pusat dimasukkan ke dalam air, akan

terlihat ujungnya terpotong rata. adang!kadang ibu menyangkal melakukan pembunuhan

dengan mengatakan telah terjadi partus presipiatus (keberojolan). Pada keadaan ini tali pusat

akan terputus dekat perlekatannya pada uri atau pusat bayi dengan ujung yang tidak rata. :al

lain yang tidak sesuai dengan partus presipiatus adalah terdapatnya $aput su$sadaneum,

molase hebat dan fraktur tulang tengkorak serta ibu yang primipara. &

Eerni4 $aseosa (lemak bayi) telah dibersihkan, demikian pula bekas!bekas darah. Pada bayi

yang dibuang ke dalam air verni4 tidak akan hilang seluruhnya dan masih dapat ditemukan di

daerah lipatan kulit ketiak, belakang telinga, lipat paha, dan lipat leher.

Pakaian. Perawatan terhadap bayi antara lain adalah memberi pakaian atau penutup tubuh

pada bayi.

b Pemeriksaan terhada, ibu

Pemeriksaan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara mayat bayi dengan si

perempuan tersebutB

9


10/32

!es :;A mitokondria

*itokondria memiliki molekul 7GA sendiri yang disebut sebagai 7GA

mitokondria. Pada manusia genom mitokondria 7GA mengandung sekitar &


11/32

penguraian benang tersebut menjadi serat!serat halus dengan mengguakan dua buah

jarum.

! 6akukan juga pada darah yang tidak mengandung ber$ak darah sebagai kontrolnegatif.

! Serat benang dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. e dalam tabung pertama yang

mengandung golongan darah A diteteskan serum anti!A dan pada tabung kedua yang

mengandung golongan darah % diberi serum anti!% hingga serabut benang terendam

seluruhnya. emudian tabung!tabung disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu

-LC selama satu malam.

! emudian dilakukan pen$u$ian dengan menggunakan larutan garam faal dingin (-LC)

sebanyak 1 ! < kali, lalu tambahkan ' tetes suspensi '2 sel indikator, pusing dengan

ke$epatan &+++ KP* selama & menit. %ila tidak terjadi aglutinasi, $u$i sekali lagi dan

kemudian tambahkan &!' tetes garam faal. Panaskan pada suhu 1


12/32

robekan. Kobekan jalan lahir dapat terjadi se$ara spontan ataupun dilakukan

episiotomi dengan indikasi tertentu. *eskipun demikian, latihan otot perineum dapat

mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengen$angkan vagina hingga tingkat

tertentu. :al ini dapat dilakukan pada akhir puerperium dengan latihan harian. Ukuran

uterus pada masa nifas akan menge$il seperti sebelum hamil.

Pemeriksaan !KP

#empat kejadian perkara (#P) adalah tempat ditemukannya benda bukti dan 3 atau tempat

terjadinya peristiwa kejahatan atau yang diduga kejahatan menurut suatu kesaksian. 7asar

pemeriksaan #P adalah menjawab < pertanyaan (heksameter) yaitu apa yang terjadi, siapa

yang tersangkut, dimana dan kapan, bagaimana terjadinya, dengan apa melakukannya, serta

mengapa terjadi peristiwa tersebut.

Persia,an dokter sebelum ke !KP adalah &

&. *endapat permintaan pemeriksaan #P dan jelas akan hal!hal siapa yang memintanya

dating ke #P, bagaimana permintaann tersebut sampai ke tangan dokter, eaktu

permintaan tersebut dibuat, dan lokasi #P.

'. "nformasi tentang kasus yang terjadi

. Perlengkapan yang sebaiknya dibawa B kamera, lampu kilat, film berwarna dan hitam!

putih (untuk ruang gelap), lampu senter, lampu ultraviolet, thermometer re$tal,

thermometer ruangan, amplop, kantong plasti$, pinset, skapel, jarum, kapas, tang,

kertas saring, ka$a pembesar, label, dan alat tulis.&,-

!indakan )ang diker"akan dokter di !KP adalah &

&. *enentukan korban masih hidup atau mati

'. %ila masih hidup maka tindakan pertama dan utama dokter adalah menyelamatkan

jiwa korban.

. %ila korban mati, maka tugas dokter menegakkan diagnosis kematian, memperkirakan

saat kematian, menemukan dan mengamankan benda bukti biologis dan medis. Saat

kematian diperkirakan dari penurunan suhu tubuh, lebam mayat, kaku mayat, dan

perubahan postmortal lain. *ayat yang ditemukan dibungkus dengan plasti$ ataukantung khusus mayat

12


13/32

-. *enentukan identitas korban

1. *enentukan jenis luka dan jenis kekerasan serta perkiraan sebab kematian.

,en)idikan se,erti &

! memegang benda di #P tanpa sarung tangan

! mengganggu ber$ak darah

! membuat jejak baru

! memeriksa sambil merokok. <

!

!eknik auto,si +orensik

Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara

pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan

karbon dioksida (hiperkapnea). 7engan demikian organ tubuh mengalami kekurangan

oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadinya kematian.&,

Pada orang yang mengalami asfiksia akan timbul gejala yang dapat dibedakan dalam

empat fase, yaituB

a. 8ase dispnea. Penurunan kadar oksigen sel darah merah dan penimbunan karbon

dioksida dalam plasma akan merangsang pusat pernapasan di medula oblongata,

13


14/32

sehingga amplitudo dan frekuensi pernapasan akan meningkat, nadi $epat, tekanan

darah meninggi dan mulai tampak tanda!tanda sianosis terutama pada muka dan

tangan.

b. 8ase konvulsi. Akibat kadar karbon dioksida yang naik maka akan timbul rangsangan

terhadap susunan saraf pusat sehingga terjadi konvulsi, yang mula!mula berupa kejang

klonik tetapi kemudian menjadi kejang tonik, dan akhirnya timbul spasme opistotonik.

Pupil mengalami dilatasi, denyut jantung menurun, tekanan darah juga menurun. 9fek

ini berkaitan dengan paralisis pusat yang lebih tinggi dalam otak akibat kekurangan

oksigen.

$. 8ase apnea. 7epresi pusat pernapasan menjadi lebih hebat, pernapasan melemah dan

dapat berhenti. esadaran menurun dan akibat relaksasi sfingter dapat terjadi

pengeluaran $airan sperma, urin, dan tinja.

d. 8ase akhir. #erjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap. Pernafasan berhenti

setelah kontraksi otomatis otot pernapasan ke$il pada leher. =antung masih berdenyut

beberapa saat setelah pernapasan berhenti.

*asa dari saat asfiksia timbul sampai terjadinya kematian sangat bervariasi. Umumnya

berkisar antara -!1 menit. 8ase & dan ' berlangsung lebih kurang !- menit, tergantung dari

tingkat penghalangan oksigen, bila tidak &++ persen maka waktu kematian akan lebih lama

dan tanda!tanda asfiksia akan lebih jelas dan lengkap.&,

Pembekapan adalah penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat pemasukan udara

ke paru!paru. Pembekapan menimbulkan kematian akibat asfiksia.

Cara kematian yang berkaitan dengan pembekapan dapat berupa B

a. %unuh diri. %unuh diri dengan $ara pembekapan masih mungkin terjadi misalnya pada

penderita penyakit jiwa, orang tahanan dengan menggunakan gulungan kasur, bantal,

pakaian, yang diikatkan menutupi hidung dan mulut.

b. e$elakaan. e$elakaan dapat terjadi misalnya pada bayi dalam bulan!bulan pertama

kehidupannya, terutama bayi prematur bila hidung dan mulut tertutup oleh bantal atau

selimut. Anak!anak dan dewasa muda yang terkurung dalam suatu tempat yang sempit

dengan sedikit udara, misalnya terbekap dengan atau dalam kantung plastik.

$. Pembunuhan. %iasanya terjadi pada kasus pembunuhan anak sendiri.

%ila pembekapan terjadi dengan benda yang lunak, maka pada pemeriksaan luar jena>ah

mungkin tidak ditemukan tanda!tanda kekerasan. #anda kekerasan yang dapat ditemukan

tergantung dari jenis benda yang digunakan dan kekuatan menekan.

14


15/32

ekerasan yang mungkin terdapat adalah luka le$et tekan atau geser, goresan kuku, memar

pada ujung hidung, bibir, pipi, dagu yang mungkin terjadi akibat korban melawan.

6uka memar atau le$et pada bagian atau permukaan dalam bibir akibat bibir yang terdorongdan menekan gigi, gusi, dan lidah. 6uka memar atau le$et pada bagian belakang tubuh

korban.

!hanatologi

1 !anda )ang segera dikenali setelah kematian

•%erhentinya sirkulasi darah.

•

%erhentinya pernafasan.

2 !andatanda kematian setelah bebera,a saat kemudian&

a.Perubahan temperatur tubuh (algor mortis)

b.6ebam mayat (livor mortis)

$.aku mayat (rigor mortis)

a Penurunan !em,eratur !ubuh algor .ortis

Suhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahan!lahan akan sama dengan suhu

lingkungannya karena mayat tersebut akan melepaskan panas dan suhunya menurun.

e$epatan penurunan suhu pada mayat bergantung kepada suhu lingkungan dan suhu

mayat tu sendiri. Pada iklim yang dingin maka penurunan suhu mayat berlangsung $epat.

8aktor ? 8aktor yang *empengaruhi Suhu *ayat

&. Usia. Penurunan suhu lebih $epat pada anak!anak dan orang tua dibandingkan orang

dewasa.

'. =enis kelamin. Danita mengalami penurunan suhu tubuh yang lebih lambat

dibandingkan pria karena jaringan lemaknya lebih banyak.

. 6ingkungan sekitar mayat. =ika mayat berada pada ruangan ke$il tertutup tanpa

ventilasi ke$epatan penurunan suhu mayat akan lebih lambat dibandingkan jika mayat

berada pada tempat terbuka dengan ventilasi yang $ukup.

-. Pakaian. #ergantung pakaian yang di pakai tebal atau nipis atau tidak berpakaian.

1. %entuk tubuh. *ayat yang berbadan kurus akan mengalami penurunan suhu badan

yang lebih $epat.

15


16/32

6ebam mayat ini bisa berubah baik ukuran maupun letaknya tergantung dari perubahan

posisi mayat. arena itu penting sekali untuk memastikan bahwa mayat belum disentuh

oleh orang lain. Posisi mayat ini juga penting untuk menentukan apakah kematian

disebabkan karena pembunuhan atau bunuh diri.

Ada 1 warna lebam mayat yang dapat kita gunakan untuk memperkirakan penyebab

kematian B

M *erah kebiruan merupakan warna normal lebam

M *erah terang menandakan kera$unan CJ, kera$unan CG atau suhu dingin

M *erah gelap menunjukkan asfiksia

M %iru menunjukkan kera$unan nitrit

M Coklat menandakan kera$unan aniline

c Kaku .a)at ?igor .ortis

Perubahan otot yang terjadi setelah kematian bisa dibagi dalam tahap B&. Periode relaksasi primer (flaksiditas primer)

:al ini terjadi segera setelah kematian. %iasanya berlangsung selama '! jam.

Seluruh otot tubuh mengalami relaksasi,dan bisa digerakkan ke segala arah.

"ritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot menghilang. Pada kasus di mana mayat

letaknya berbaring rahang bawah akan jatuh dan kelopak mata juga akan turun dan

lemas.

'. aku *ayat

16


17/32

aku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi primer. eadaan ini berlangsung

setelah terjadinya kematian tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot tidak ada lagi.

Jtot menjadi kaku. 8enomena kaku mayat ini pertama sekali terjadi pada otot!otot

mata, bagian belakang leher, rahang bawah, wajah, bagian depan leher, dada,

abdomen bagian atas dan terakhir pada otot tungkai. Akibat kaku mayat ini seluruh

mayat menjadi kaku, otot memendek dan persendian pada mayat akan terlihat dalam

posisi sedikit fleksi. eadaan ini berlangsung selama '- ! - jam pada musim

dingin dan & ! < jam pada musim panas. Penyebabnya adalah otot tetap dalam

keadaan hidrasi oleh karena adanya A#P. =ika tidak ada oksigen, maka A#P akan

terurai dan akhirnya habis, sehingga menyebabkan penumpukan asam laktat dan

penggabungan aktinomiosin (protein otot).

. Periode Kelaksasi Sekunder

Jtot menjadi relak (lemas) dan mudah digerakkan. :al ini terjadi karena peme$ahan

protein, dan tidak mengalami reaksi se$ara fisik maupun kimia. Proses pembusukan

juga mulai terjadi. Pada beberapa kasus, kaku mayat sangat $epat berlangsung

sehingga sulit membedakan antara relaksasi primer dengan relaksasi sekunder.

8aktor!faktor yang *empengaruhi aku *ayat

&. eadaan 6ingkungan. Pada keadaan yang kering dan dingin, kaku mayat lebih lambat

terjadi dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada lingkungan yang panas dan

lembab. Pada kasus di mana mayat dimasukkan ke dalam air dingin, kaku mayat akan

$epat terjadi dan berlangsung lebih lama.

'. Usia. Pada anak!anak dan orangtua, kaku mayat lebih $epat terjadi dan berlangsung

tidak lama. Pada bayi prematur biasanya tidak ada kaku mayat. aku mayat baru

tampat pada bayi yang lahir mati tetapi $ukup usia (tidak prematur).. Cara kematian. Pada pasien dengan penyakit kronis, dan sangat kurus, kaku mayat

$epat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada pasien yang mati mendadak, kaku

mayat lambat terjadi dan berlangsung lebih lama.

-. ondisi otot. #erjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih lama pada kasus

di mana otot dalam keadaan sehat sebelum meninggal, dibandingkan jika sebelum

meninggal keadaan otot sudah lemah.

3 !andatanda kematian setelah selang 9aktu )ang lama&

17


18/32

a.Proses pembusukan

b. Saponifikasi atau adiposera

$.*umifikasi

a Proses Pembusukan

Perubahan warna. Perubahan ini pertama kali tampat pada fossa iliaka kanan dan kiri

berupa warna hijau kekuningan, disebabkan oleh perubahan hemoglobin menjadi

sulfmethemoglobin. Perubahan warna ini juga tampak pada seluruh abdomen, bagian

depan genitalia eksterna, dada, wajah dan leher. 7engan semakin berlalunya waktu maka

warnanya menjadi semakin ungu. =angka waktu mulai terjadinya perubahan warna ini

adalah

jam telur akan menetas menghasilkan larva!yang sering disebut belatung. 7alam waktu -!

1 hari, belatung ini lalu menjadi pupa, dimana setelah -!1 hari kemudian akan menjadilalat dewasa. Pada tahap ini bagian dari tulang tengkorak mulai tampak. Kektum dan

uterus juga tampak dan uterus gravid juga bisa mengeluarkan isinya Kambut dan kuku

dengan mudah dapat di$abut. %agian perut dan dada bisa pe$ah berhubung besarnya

tekanan gas yang di kandungnya. =ika pembusukan terus berlangsung, maka jaringan

jaringan menjadi lunak, rapuh dan berwarna ke$oklatan.&

Jrgan #ubuh %agian 7alam

18


19/32

Jrgan tubuh bagian dalam juga mengalami perubahan. %entuk perubahan sama seperti

diatas, jaringan!jaringan menjadi berwarna ke$oklatan. Ada yang $epat membusuk dan

ada yang lambat.

=aringan yang $epat membusuk B

• 6aring

• #rakea

• Jtak terutama pada anak!anak

• 6ambung

• Usus halus

•:ati

• 6impa

=aringan yang lambat membusuk B

• =antung

• Paru!paru

• ;injal Prostat

• Uterus non gravid

8aktor!faktor yang *empengaruhi e$epatan Pembusukan.

a. #emperatur. #emperatur yang paling $o$ok untuk proses pembusukan adalah antara

0++8 sampai &+++8. Pembusukan akan melambat diatas temperatur &+++8 dan

dibawah 0++8, dan berhenti dibawah '+ 8 atau diatas '&'+8 .

b. Udara. Udara yang memper$epat pembusukan. e$epatan pembusukan lebih lambat

didalam air dan dalam tanah dibandingkan di udara terbuka.

$. elembaban. eadaan lembab memper$epat proses pembusukan.

d. Penyebab kematian. %agian tubuh yang terluka biasanya lebih $epat membusuk.

%eberapa jenis ra$un bisa memperlambat pembusukan, misalnya arsen, >in$ (seng)

dan golongan logam antimon. *ayat penderita yang meninggal karena penyakit kronis

lebih $epat membusuk dibandingkan mayat orang sehat.

b Adi,osera

8enomena ini terjadi pada mayat yang tidak mengalami proses pembusukan yang biasa.

*elainkan mengalami pembentukan adiposera. Adiposera merupakan subtansi yang mirip

19


20/32

seperti lilin yang lunak, li$in dan warnanya bervariasi mulai dari putih keruh sampai

$oklat tua. Adiposera mengandung asam lemak bebas, yang dibentuk melalui proses

hidrolisa dan hidrogenasi setelah kematian. Adanya en>im bakteri dan air sangat penting

untuk berlangsungnya proses tersebut. 7engan demikian, maka adiposera biasanya

terbentuk pada mayat yang terbenam dalam air atau rawa!rawa. 6ama pembentukan

adiposera ini juga bervariasi, mulai dari & minggu sampai &+ minggu. epentingan

medikolegal dari adiposere adalah dapat menunjukkan tempat kematian (kering, panas

atau tempat basah).&

c .ummi+ikasi

*ayat mengalami pengawetan akibat proses pengeringan dan penyusutan bagian!bagian

tubuh. ulit menjadi kering, keras dan menempel pada tulang kerangka. *ayat menjadi

lebih tahan dari pembusukan sehingga masih jelas menunjukkan $iri!$iri seseorang.

8enomena ini terjadi pada daerah yang panas dan lembab, di mana mayat dikuburkan

tidak begitu dalam dan angin yang panas selalu bertiup sehingga memper$epat penguapan

$airan tubuh. 6ama terjadinya mummifikasi adalah antara - bulan sampai beberapa tahun.

epentingan medikolegal dari mummifikasi adalah dapat menunjukkan tempat kematian

(kering, panas atau tempat basah).&

!raumatologi +orensik

*emar adalah suatu pendarah dalam jaringan bawah kutis3kulit akibat pe$ahnya kapiler dan

vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. 6uka memar kadangkala memberi

petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah

suatu pendarahan tepi (marginal hemorrhage).&

6uka, bentuk, dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnyakekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat

longgar, jaringan lemak), usia, jenis kelamin, $orak, dan warna kulit, kerapuhan pembuluh

darah, penyakit (hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).&

Pada bayi, hematom $enderung lebih mudah terjadi karena sifat kulit yang longgar dan masih

tipisnya jaringan lemak subkutan, demikian pula pada usia lanjut sehubungan dengan

menipisnya jaringan lemak subkutan dan pembuluh darah yang kurang terlindung.&

20


21/32

Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari benturan, misalnya kekerasan

benda tumpul pada dahi menimbulkan hematom palpebra atau kekerasan benda tumpul pada

paha dengan patah tulang paha menimbulkan hematom ada sisi luar tungkai bawah.&

Umur luka memar se$ara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warnanya. Pada saat

timbul, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi warna ungu atau hitam, setelah -

sampai 1 hari akan berwarna hijau yang kemudian berubah menjadi warna kuning dalam 0

sampai &+ hari, dan akhirnya menghilang dalam &- sampai &1 hari. Perubahan warna tersebut

berlangsung mulai dari tepi dan waktunya dapat bervariasi tergantung derajat dan berbagai

faktor yang mempengaruhinya.&

7ari sudut pandang medikolegal, intepretasi luka memar dapat merupakan hal yang penting,

apalagi bila lika memar tersebut disertai luka le$et atau laserasi. 7engan perjalanan waktu,

baik pada orang hidup maupun mati, luka memar akan memberi gambaran yang makin jelas.

:ematom ante!mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya akan

menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapat dibedakan

dari lebam mayat dengna $ara melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat (hipostasis

pas$amati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga bila dialiri

air, penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman. #etapi harus diingat bahwa pada

pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah yang dapat menga$aukan pemeriksaan ini.&

6uka le$et tekan disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. arena kulit adalah

jaringan yang lentur, maka bentuk luka le$et tekan belum tentu sama dengan bentuk

permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih memungkinkan identifikasi benda penyebab

yang mempunyai bentuk yang khas misalnya kisi!kisi radiator mobil, jejas gigitan, dan

sebagainya. ;ambaran luka le$et tekan yang ditemukan pada mayat adalah daerah kulit yang

kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya jaringan yang

tertekan serta terjadinya pengeringan yang berlangsung pas$a mati.&

As,ek hukum

7alam U:P, pembunuhan anak sendiri ter$antum di dalam bab kejahatan terhadap nyawa

orang.1

21


22/32

Pasal 341 1

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak

dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, dian$amkarena membunuh anak sendiri dengan pidana penjara paling lama 0 tahun.

Pasal 342

Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan

ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saaat anak dilahirkan atau tidak lama

kemudian merampas nyawa anaknya, dian$am karena melakukan pembunuhan anak sendiri

dengan ren$ana, dengan pidana penjara paling lama tahun

Pasal 343

ejahatan yang diterangkan dalam pasal -& dan -' dipandang bagi orang lain yang

turut serta melakukan sebagai pembunuhan dengan ren$ana

%ila ditemukan mayat bayi ditempat yang tidak semestinya misalnya tempat sampah, got,

sungai, dan sebagainya, maka bayi tersebut mungkin adalah korban pembunuhan anak

sendiri , lahir mati kemudian dibuang, atau bayi yang ditelantarkan sampai mati.

Pasal 181

%arang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat

dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, dian$am dengan pidana

penjara selama bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 308

=ika seseorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak

lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meningglakannya

dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut dalam

pasal +1 dan +< dikurangi separuh.

Adapun bunyi pasal +1 dan +< tersebut sebagai berikut

22


23/32

Pasal 305

%arang siapa menempatkan anak yang umumnya belum tujuh tahun untuk ditemukan

atau meninggalkan anak ini dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, dian$amdengan pidana penjara paling lama 1 tahun < bulan

Pasal 306

=ika salah satu perbuatan!perbuatan berdasarkan pasal +- dan +1 itu mengakibatkan

luka!luka berat, yang bersalah dian$am dengan pidana penjara paling lama 0 tahun < bulan.

=ika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling lama tahun.

As,ek medikolegal

ewajiban 7okter *embantu Peradilan

Pasal 133 KUHAP

&) 7alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

kera$unan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana,

ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.1

') Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (&) dilakukan se$ara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

) *ayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit

harus diperlakukan se$ara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut

dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan $ap jabatan yang

dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.1

Penjelasan Pasal & U:AP

&) eterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli,

sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman

disebut keterangan. 1

Pasal 179 KUHAP

&) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau

dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. 1

23


24/32

') Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang

memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengu$apkan sumpah

atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik!baiknya dan sebenanr!benarnya

menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.1

%entuk %antuan 7okter %agi Peradilan 7an *anfaatnya

Pasal 183 KUHAP

:akim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang ke$uali apabila dengan

sekurang!kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu

tindak pidana benar!benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

melakukannnya.1

Pasal 184 KUHAP

&) Alat bukti yang sah adalahB1

- eterangan saksi

- eterangan ahli

- Surat

- Pertunjuk

-eterangan terdakwa') :al yang se$ara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.1

Pasal 186 KUHAP

eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.1

Pasal 180 KUHAP

&) 7alam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang

pengadilan, :akim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar

diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

') 7alam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum

terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (&) :akim

memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.

) :akim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang

sebagaimana tersebut pada ayat (')

Sangsi %agi Pelanggar ewajiban 7okter1

Pasal 216 KUHP

24


25/32

&) %arangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan

menurut undang!undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh

pejabat berdasarkan tugasnya. 7emikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau

memeriksa tindak pidana demikian pula barangsiapa dengan sengaja men$egah,

menghalang!halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan,

dian$am dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda

paling banyak sembilan ribu rupiah.

') 7isamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut ketentuan

undang!undang terus!menerus atau untuk sementara waktu diserahi tugas menjalankan

jabatan umum.

) =ika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya

pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan sema$am itu juga, maka pidanya

dapat ditambah sepertiga.

Pasal 222 KUHP 1

%arangsiapa dengan sengaja men$egah, menghalang!halangi atau menggagalkan

pemeriksaan mayat untuk pengadilan, dian$am dengan pidana penjara paling lama

sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 224 KUHP 1

%arangsiapa yang dipanggil menurut undang!undang untuk menjadi saksi, ahli atau

jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang!

undang ia harus melakukannnyaB

&. 7alam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama!lamanya bulan.

'. 7alam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama!lamanya < bulan.

Pasal 522 KUHP 1

%arangsiapa menurut undang!undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau jurubahasa,

tidak datang se$ara melawan hukum, dian$am dengan pidana denda paling banyak

sembilan ratus rupiah.

Kahasia =abatan dan Pembuatan Ska3 E 9t K

• Peraturan Pemerintah Go '< tahun & sumpah dokter 1

25


26/32

Saya bersumpah3 berjanji bahwaB

Saya akan membaktikan hid! saya "na ke!entin"an !e#kemansiaan

Saya akan men$alankan t"as saya den"an %a#a yan" te#hmat dan be#ssila' sesai

den"an ma#tabat !eke#$aan saya.

Saya akan memeliha#a den"an sekat tena"a ma#tabat dan t#adisi lh# $abatan

ked&kte#an.

Saya akan me#ahasiakan se"ala sesat yan" saya ketahi ka#ena !eke#$aan saya

dan ka#ena keilman saya seba"ai d&kte#((.dst.

Peraturan Pemerintah no &+ tahun &


27/32

kesehatan dapat melakukan tindakan administrative berdasarkan pasal UU tentang

tenaga kesehatan.

Pasal 5 PP )& 10*1966

1

Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal - dilakukan oleh mereka yang

disebut dalam pasal huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakan!

tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.

Pasal 322 KUHP 1

&) %arangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan

atau pen$ariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, dian$am dengan pidana

penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu

rupiah.

') =ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat

dituntut atas pengaduan orang itu.

Pasal 48 KUHP 1

%arangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.

%edah *ayat linis, Anatomis 7an #ransplantasi

Peraturan Pemerintah Go & tahun && tentang %edah *ayat linis dan %edah *ayat

Anatomis serta #ransplantasi Alat dan atau =aringan #ubuh *anusia.

Pasal 2 PP )& 18*1981 1

%edah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikutB

a. 7engan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah

penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan

pasti

b. #anpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita

menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.

$. #anpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu '

4 '- jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia dating ke rumah sakit.

27


28/32

Pasal 14 PP )& 18*1981 1

Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank

mata dari korban ke$elakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuantertulis keluarga yang terdekat.

Pasal 17 PP )& 18*1981 1

7ilarang memperjual belikan alat dan atau jaringan tubuh manusia.

Pasal 18 PP )& 18*1981 1

7ilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh manusia dalam semua

bentuk ke dan dari luar negeri.

Pasal 19 PP )& 18*1981 1

6arangan sebagaimana dimaksud dalam pasal &0 dan pasal & tidak berlaku untuk

keperluan penelitian ilmiah dan keperluan lain yang ditetapkan oleh *enteri

esehatan.

Pasal 70 UU Kesehatan1

(') %edah mayat hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

keahlian dan kewenangan untuk itu dan dengan memperhatikan norma yang berlaku

dalam masyarakat.


29/32

ataupun bagian3diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah

untuk kepentingan peradilan. &,

Penegak hukum mengartikan Eisum et Kepertum sebagai laporan tertulis yang dibuat dokter

berdasarkan sumpah atas permintaan yang berwajib untuk kepentingan peradilan tentang

segala hal yang dilihat dan ditemukan menurut pengetahuan yang sebaik!baiknya. &,

79PAK#9*9G "6*U 97J#9KAG 8JK9GS"N*97"J69;A6

KU*A: SA"# 7r. C"P#J *AG;UGUSU*J

=l. Salemba Kaya Go.ah

#n.O!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

PKJ=US#"#"A =akarta, 1 =anuari '+&1

E"SU* 9# K9P9K#U*

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dokter Asher =uniar, dokter pada bagian

forensik rumah sakit umum pusat nasional 7okter Cipto *angunkusumo di =akarta, atas

permintaan dari kepolisian resort bekasi dalam suratnya nomor

29


30/32

+'3EeK3+&&3'+&13663Kes.%ek tertanggal 1 =anuari '+&1, maka dengan ini menerangkan

bahwa, pada tanggal lima =anuari tahun dua ribu lima belas pukul satu siang Daktu "ndonesia

%arat, bertempat di KSUP nasional dr.Cipto *angunkusumo, telah melakukan pemeriksaan

atas korban dengan nomor registrasi +&&& yang menurut surat tersebut adalahB

Gama B O !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

=enis elamin B laki!laki !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Umur B & hari !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ebangsaan B "ndonesia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Pekerjaan B !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Agama B !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Alamat B!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

*ayat telah diidentifikasikan dengan sehelai label berwarna biru muda, dengan materai lak

merah, terikat pada ibu jari kaki kanan.

:asil Pemeriksaan

". Pemeriksaan 6uar

&. orban ditemukan dalam kardus pada tempat sampah. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

'. 7alam kardus ditemukan sarung untuk melapisi tubuh mayat. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

. *ayat berkewarganegaraan "ndonesia, perkiraan umur & hari, kulit berwarna kuning

langsat, tinggi badan lima puluh sentimeter, berat badan tiga ribu lima ratus gram.

-. Kambut tipis, berwarna hitam. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

1. edua mata dalam keadaan tertutup. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ah )

&+. Paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kanndung jantung. !!!!!!!!

&&. Uji apung paru positif. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

&'. #idak ditemukan mekonium. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

&. ;olongan darah mayat tersebut J rh . !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

&-. Uji apung usus positif. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

30


31/32

esimpulan

Pada pemeriksaan mayat bayi laki!laki dengan golongan darah J r: $ukup bulan

dalam kandungan, hidup pada saat dilahirkan, telah ditemukan tanda perawatan, tidak

ditemukan luka, dengan penyebab kematian asfiksia.

7emikianlah saya uraikan dengan sebenar!benarnya berdasarkan keilmuan saya yang

sebaik!baiknya mengingat sumpah sesuai dengan itab Undang!Undang A$ara Pidana.

7okter yang memeriksa,

dr. Asher =uniar

G"P. &+'+&&'+&

Kesim,ulan

7alam hal ini sesuai dengan skenario kasus diatas dapat disimpulkan bahwa mayat bayi yang

ditemukan dalam tempat sampah tersebut merupakan korban pembunuhan anak sendiri (PAS)

yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri ketika dilahirkan atau tidak berapa lama setelah

dilahirkan.

:a+tar Pustaka

&. %udiyanto A, Didiatmaka D, Sudiono S, *unQim #DA, Sidhi, :ertian S, et al. "lmu

kedokteran forensik. =akarta. %agian edokteran 8orensik 8akultas edokteran

Universitas "ndonesia, &0.

2. # Gogu$hi #homas. 8orensi$ *edi$ine. USAB #he *$;raw :ill Companies, '++.

. %udiyanto A, Didiatmaka D, Sudiono S, *unQim #DA, Sidhi, :ertian S, et al. #eknik

autopsi forensik. =akarta. %agian edokteran 8orensik 8akultas edokteran

Universitas "ndonesia, '++-.

-. 7ahlan, Sofyan. "lmu kedokteran forensik, pedoman bagi dokter dan penegak hukum.

SemarangB %adan penerbit Universitas 7ipenegoro. '++.

1. %udiyanto A, Didiatmaka D, Sudiono S, *unQim #DA, Sidhi, :ertian S, et al.

Peraturan perundang!undangan bidang kedokteran. =akarta. %agian edokteran

8orensik 8akultas edokteran Universitas "ndonesia, &-.


32/32

0. Asfiksia. 7iunduh dari www.klinikindonesia.$om3forensik3artikel!forensik.php. +

januari '+&1.

PBL 2 - Pembunuhan Anak Sendiri

Documents

Transcript of PBL 2 - Pembunuhan Anak Sendiri