Askep Keluarga-3 (Ny. Tuti)
description
Transcript of Askep Keluarga-3 (Ny. Tuti)
ASUHAN KEPERAWATAN NY. N.A DENGAN KEHAMILAN
TRIMESTER II PADA KELUARGA TN.S DI RT 03 DUSUN
SENDARI TIRTOADI MLATI SLEMAN
YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas individu tahap profesi (Ners)
pada Stase Keperawatan Keluarga
FATIMAH ABBAS
02/160113/EIK/00245
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2004
A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM Tanggal pengkajian: 25 November 2004
1. Nama Kepala Keluarga : Tn S
2. Umur : 35 tahun
3. Alamat : RT 03 Dusun Sendari Tirtoadi
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Swasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga: SLTA
6. Agama : Islam
7. Suku bangsa : Jawa
8. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgKK
Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
1.2.3.
Ny. Nur AstutiTn.Mulya KromoNy. Sajinem
PLP
IstriBapak
Ibu
198375
SMP--
IslamIslamIslam
IRTTaniTani
9. Genogram
2
Keterangan: = Klien
= laki-laki
= Perempuan
= Serumah
10. Tipe keluarga : Extended Family
11. Status sosial ekonomi keluarga : Cukup
12. Aktifitas rekreasi keluarga : Rekreasi hanya dilakukan jalan-jalan keliling
dengan sepeda motor saja atau nonton film atau dengarin lagu di TV, untuk ke
tempat rekreasi jarang dilakukan.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan Child Bearing
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Menurut keluarga mereka
sementara ini berusaha untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua dan berusaha
menjaga kehamilannya agar tetap sehat dan melahirkan anaknya dengan selamat,
keluarga mengatakan sudah memeriksakan kehamilannya ke bidan 2 kali, tapi
belum tahu perkembangan janinnya. Dalam hubungan seksual selama hamil
keluarga mengatakan melakukan tapi merasa takut terjadi keguguran sehingga
kadang tidak efektif karena khawatir terjadi apa-apa dengan kehamilannya apalagi
ini kehamilan anak pertama yang sangat diharapkan oleh keluarga setelah 1 tahun 7
bulan menikah dan belum punya pengalaman. Keluarga dapat berinteraksi baik3
dengan anggota keluarga yang lain serta bisa melakukan kegiatan rumah tangga
dengan baik.
3. Riwayat keluarga inti :
Tn. S: pernah mengalami sakit infeksi saluran pernafasan dan berobat ke dokter,
sekarang sudah sembuh. Selama ini sakit yang dideritanya hanya penyakit ringan
saja seperti batuk pilek dan itupun tidak sampai mengganggu aktifitasnya dalam
bekerja. Selama istrinya hamil Tn.S mengatakan selalu merasakan mual dan nyeri
pada pinggang bersamaan dengan keluhan istrinya yang lagi ngidam. Tn. S tidak
punya kebiasaan merokok.
Ny N.A: Selama ini Ny N.A juga tidak pernah mengalami sakit berat dan tidak
memiliki penyakit kronis atau penyakit menular. Kehamilannya saat ini berusia 16
minggu 10 hari. Menurutnya kehamilannya sekarang tidak bermasalah, hanya
sempat mengalami mual-mual dan pusing pada 3 bulan pertama tapi masih bisa
makan, kadang-kadang juga merasa nyeri pada pinggang. Keluhan seperti inipun
sering dialami suaminya. Menurutnya selama tiga bulan pertama dirinya merasa
pusing, mual dan mau muntah kalau makan, maunya tidur terus. Ny. N.A sudah dua
kali periksa ke bidan tapi belum diimunisasi karena usia kehamilannya masih muda
dan hanya diberikan tablet vitamin. Ny N.A tidak mengetahui kapan taksiran
kelahiran anaknya dan bagaimana keadaan janinnya karena belum dijelaskan oleh
bidan yang memeriksanya. Rencananya dua minggu lagi baru kontrol ke bidan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Menurut keluarga, dalam keluarga mereka tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
kronis ataupun penyakit keturunan.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
a. Denah rumah :
25 2 278
63 4
11
Keterangan:
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Ruang keluarga
4. Ruang makan
5. Dapur
6. Mushollah
7. Kamar mandi
8. WC
9. Gudang
10. Garasi
11. Sumur
b. Keadaan lingkungan dalam rumah:
Rumah keluarga Tn S merupakan rumah permanent dengan luas kurang
lebih 80 m2 dengan luas lantai kurang lebih 60 m2 dengan jenis lantai
keramik. Status kepemilikan rumah milik orang tua. Penerangan
menggunakan listrik, pencahayaan cukup. Rumah memiliki ventilasi yang
cukup dan kebiasaan untuk membuka jendela disiang hari, pintu rumah
utama selalu tertutup. Ruangan tamu cukup luas dan suasana rumah terasa
adem. Rumah tampak tertata rapi.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah:
Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan dimanfaatkan untuk
kebun buah-buahan seperti mangga dan pepaya.
Untuk keperluan air bersih dan air minum keluarga memiliki sumur gali
dengan menggunakan sanyo. Keluarga memiliki kamar mandi dengan
pembuangan limbah kamar mandi ke pekarangan belakang. Keluarga juga
memiliki jamban. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarga
membuangnya di kebun. Secara umum kebersihan rumah baik.
2
4
1
109
5
2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Jarak antar rumah di sekitar rumah Tn S
ini termasuk dekat hanya dipisahkan dengan pagar rumah. Hubungan dengan
tetangga maupun dengan masyarakat baik, selama ini belum ada konflik. Dalam
kegiatan seperti ronda Tn S selalu aktif mengikuti kegiatan termasuk dalam
kegiatan arisan RT, tetapi Ny N.A belum mengikuti kegiatan dalam masyarakat,
karena masih merasa orang baru di lingkungannya, Ny. N.A hanya
bersosialisasi dengan tetangga-tetangganya dan Ny N.A lebih sering mengurus
rumah.
3. Mobilitas geografis keluarga: Keluarga sering bepergian ke rumah orang tua
istrinya atau ke saudara yang lain.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut pengakuan
Tn S dalam keluarganya maupun keluarga istrinya tidak ada perkumpulan atau
pertemuan-pertemuan khusus, biasanya keluarga berkumpul saat lebaran atau
jika ada anggota keluarga yang hajatan. Dalam masyarakat Tn.S selalu
mengikuti kegiatan seperti arisan atau kerja bakti. Menurut Ny. N.A dirinya
belum mengikuti kegiatan di masyarakat, tetapi sering membantu kalau
diperlukan.
5. Sistem pendukung keluarga: Saat ini anggota keluarga dalam keadaan sehat,
kalau ada yang sakit biasanya berobat ke dokter praktek, keluarga tidak
memiliki fasilitas penunjang kesehatan seperti kartu askes atau yang lainnya.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga : Dalam kehidupannya sehari-hari Keluarga Tn. S
menggunakan bahasa jawa. Komunikasi dengan anggota keluarga yang lain juga
dengan menggunakan bahasa daerah, kalau ada yang tidak bisa berbahasa
daerah keluarga berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga: Selama ini suami sebagai kepala keluarga lebih
berperan dalam mengendalikan rumah tangga dan istrinya, walaupun masih
6
tinggal bersama orang tua, tapi Tn. S yang selalu bertanggung jawab atas
semuanya.
3. Struktur peran (formal dan informal): Sebagai kepala keluarga Tn S
berkewajiban mencari nafkah, kadang membantu orang tua mengolah sawah dan
hasilnya dipergunakan untuk menghidupi keluarganya. Menurut Ny.NA dirinya
tidak bekerja hanya di rumah saja sebagai ibu rumah tangga dan sering
membantu ngurus rumah.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga:
a. Kebersihan perorangan: Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas setiap 2 hari sekali. Keadaan kuku Tn S
dan Ny. N.A pendek dan bersih.
b. Pola makan: Selama ini dalam keluarga memiliki pola makan yang teratur
biasanya 3 kali sehari dengan lauk dan sayur. Buah kadang ada kadang tidak.
Menurut Ny N.A porsi makannya sekarang mulai bertambah biasanya
masih merasa mual porsinya tidak pernah habis, sekarang makannya baik.
c. Pola istirahat: Keluarga biasa istirahat malam mulai pukul 10 atau 11 malam
sampai dengan pukul 5 pagi karena sering nonton sinetron atau film di TV
dan kadang Ny N.A istirahat siang jika sedang tidak ada pekerjaan.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi: Menurut keluarga keadaan emosi keluarganya saat ini baik-
baik saja bahkan merasa senang karena menunggu kelahiran ananknya nanti.
b. Pengambilan keputusan: Lebih banyak Tn. S yang berperan, istrinya hanya
ikut saja apa kata suaminya.
c. Mencari pelayanan kesehatan : Selama ini jika sakit biasanya berobat ke
dokter praktek atau ke bidan praktek swasta untuk pemeriksaan kehamilan.
3. Fungsi sosial keluarga:
7
a. Hubungan antar keluarga: Hubungan antar anggota keluarga baik, dan
hubungan dengan keluarga besar juga baik.
b. Hubungan dengan orang lain: Hubungan anggota keluarga dengan orang lain
baik, hanya Ny N.A kadang dirumah saja tapi bergaul baik dengan
tetangganya.
c. Keadaan ekonomi: Cukup
4. Fungsi spiritual:
Menurut keluarga kegiatan beribadah baik saja, mempunyai kebiasaan sholat
lima waktu.
5. Fungsi kultural: Keluarga Tn S memiliki pemahaman tentang norma dan adat
budaya yang sama dengan masyarakat secara umum.
6. Fungsi reproduksi : Saat ini Ny N.A sedang hamil anaknya yang pertama
dengan usia kehamilan 16 minggu 10 hari. Ny N.A mengatakan dirinya
mengalami haid terakhir pada tanggal 4 Agustus 2004, dan pada bulan
berikutnya tidak mendapatkan haid lagi sampai 6 minggu baru ke bidan untuk
periksa dan dinyatakan positif hamil. Siklus haid 28 hari dan lamanya haid 3-5
hari, selama ini tidak ada keluhan.
7. Fungsi ekonomi:
Sebagai kepala keluarga, Tn S berkewajiban mencari nafkah untuk memenuhi
keperluan rumahtangganya dan istrinya biasanya hanya mengelola keuangan
untuk keperluan dapur sedangkan untuk keperluan yang lainnya dipegang oleh
suaminya dan ditabungkan sedikit demi sedikit untuk persiapan persalinan.
Kadang kebutuhan hari-hari ditanggung bersama orang tua. Menurut pengakuan
keluarga penghasilan mereka selama ini tidak tentu tapi bila dirata-ratakan
mencapai Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 800.000. Keluarga mengaku sudah
memikirkan dana untuk persiapan melahirkan nanti di pelayanan kesehatan.
8. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah): Keluarga mengatakan sebenarnya saat ini mereka benar-benar
8
tidak mengetahui bagaimana sebenarnya menjaga kesehatan saat hamil,
selama ini semuanya berjalan begitu saja asal tidak ada keluhan yang
membahayakan sudah merasa aman.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami: Memeriksakan kehamilan ke Bidan
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan: Ke dokter praktek atau bidan praktek.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan: istirahat yang cukup dan makan teratur.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Keluarga mengatakan tidak ada yang
sedang membebani pikiran mereka saat ini ataupun untuk jangka waktu
kedepan, semua dijalani saja apa adanya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : Keluarga merespon
stressor dengan baik karena memiliki prinsip dijalani saja dan berusah berdoa
tidak usah dijadikan beban pikiran.
3. Strategi koping yang digunakan: Bila ada masalah yang perlu dipecahkan
biasanya menurut keluarga mereka membicarakannya untuk penyelesaian
bersama.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tinggi badan : 158 cm
2. Berat badan : 47.5 kg BB sebelum hamil 46 kg.
3. Tekanan darah : 100/60 mmHg
4. Nadi : 84 x/m
5. Respirasi : 18 x/m
6. HPHT = 4 Agustus 2004
9
7. Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat.
8. Taksiran persalinan: 11 Mei 2004.
9. Kelopak mata tidak tampak pucat,
10. Puting susu tampak datar. Ny. NA belum mngetahui resiko yang muncul bila
keadaan putting susu datar.
11. Djj (+)
12. Ny.N.A mengatakan gerakan janin terasa tapi masih pelan.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengharapkan ada informasi tentang hubungan seksual yang sehat selama
hamil, dan bagaimana merawat payudara selama hamil, serta informasi kesehatan
lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan penyakit yang lain.
B. ANALISA DATA
Data TipologiMasalah
KemungkinanPenyebab
Masalah/Diagnosis
Data Subjektif:
Ny. N.A mengatakan sudah dua kali
periksa ke bidan tapi belum
diimunisasi dan hanya diberikan
tablet vitamin.
Ny N.A belum mengetahui kapan
taksiran kelahiran anaknya dan
bagaimana keadaan janinnya
Wellness Peningkatan
kesejahteraan ibu
hamil
10
karena belum dijelaskan oleh bidan
yang memeriksanya.
Ny. N.A mengatakan dua minggu
lagi baru kontrol ke bidan.
Ny. N.A mengatakan saat ini
kondisinya sehat-sehat saja.
Ny.N.A mengatakan gerakan janin
terasa tapi masih pelan.
Data Objektif:
Tekanan darah 100/60 mmHg, N=
84 x/mnt, Respirasi 18 x/menit
Usia kehamilan 16 minggu
Sudah melakukan pemeriksaan
kehamilan 2 kali
Imunisasi TT belum diberikan
Tfu 2 jari dibawah pusat.
Djj Positif.Data Subjektif:
Keluarga mengatakan melakukan
hubungan seksual selama hamil tapi
merasa takut terjadi keguguran
sehingga kadang tidak efektif.
Keluarga khawatir terjadi apa-apa
dengan kehamilannya apalagi ini
kehamilan anak pertama yang
sangat diharapkan oleh keluarga.
Data Objektif:
-
Aktual Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah seksual
dalam masa
kehamilan
Pola Seksual
Tidak efektif
Data Subjektif: Ancaman Ketidakmampuan Risiko menyusui
11
Ny. NA belum mengetahui resiko
yang muncul pada keadaan putting
susu datar saat kehamilan
Data Objektif:
Usia kehamilan 16 minggu
Tampak puting susu datar
keluarga mengenal
masalah Risiko
menyusui tidak
efektif
tidak efektif.
C. SKORING
Diagnosis : Peningkatan kesejahteraan ibu hamil (Ny N.A) pada keluarga Tn S
NO KRITERIA BOBOT NILAI PEMBENARAN
1 Sifat Masalah :
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
2
1
1 1/3x1=1/3
Keadaan ibu hamil sehat, usia
kehamilan 16 minggu.
Kontrol kehamilan ke bidan 2
kali. 2 Kemungkinan masalah
dapat diubah:
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
2
1
0
2 2/2x2=2
Sumber daya keluarga cukup,
dukungan keluarga baik,
imunisasi TT belum diberikan.
12
3 Potensi masalah untuk
di cegah:
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 3/3x1=1
Ibu hamil anak pertama, kondisi
ibu sehat, keluarga senang dan
terbuka diberikan informasi baru.
4 Menonjolnya masalah:
Masalah Berat harus
segera di tangani
Ada masalah tetapi
tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1 1/2x1=1/2
ibu dengan kehamilan anak
pertama. Belum diimunisasi TT,
Ibu mengatakan nanti kontrol
kehamilan berikut baru di
imunisasi.
TOTAL NILAI 3 5/6
Diagnosis: Pola seksual tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah seksual pada masa kehamilan.
NO KRITERIA BOBOT NILAI PEMBENARAN
1 Sifat Masalah :
Tidak/kurang sehat
Ancanaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
2
1
1 3/3x1=1
Keluarga takut terjadi
keguguran, dilakukan tapi
tidak efektif.
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah:
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
2
1
0
2 2/2x2=2
Sumber daya keluarga dan
perawat mendukung,
Tersedianya sumber-sumber
pengetahuan baru tentang
hubungan seksual selama
hamil.3 Potensi masalah untuk di
cegah:1 2/3x1=2/3
Pasangan baru menikah
dengan kehamilan anak
13
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
pertama, sumber informasi
tersedia, usia kehamilan 16
minggu.4 Menonjolnya masalah:
Masalah Berat harus
segera di tangani
Ada masalah tetapi
tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1 1/2x1=1/2
Keluarga merasa tidak terlalu
bermasalah yang penting
saling pengertian.
TOTAL NILAI 4 1/2
Diagnosa: Risiko menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Risiko menyusui tidak efektif
NO KRITERIA BOBOT NILAI PEMBENARAN
1 Sifat Masalah :
Tidak/kurang sehat
Ancanaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
2
1
1 2/3x1=2/3
Saat ini ibu hamil anak
pertama, usia kehamilan 16
minggu, puting susu datar.
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
2
1
0 2
2/2x2=1
Sumberdaya keluarga dan
tenaga kesehatan cukup,
keluarga mau diberi
penjelasan dan diajarkan
cara perawatan payudara.
Usia kehamilan baru 16
minggu.3 Potensi masalah untuk di
cegah:
1 3/3x1=1 Masalah mudah ditangani
jika keluarga memiliki
14
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
pengetahuan, dan kemauan
untuk melakukan
perawatan teratur. 4 Menonjolnya masalah:
Masalah Berat harus segera
di tangani
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1 0
Ibu tidak mengetahui
permasalahan yang dialami
tentang puting susu datar
saat kehamilan.
TOTAL NILAI 2 2/3
D. PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SCORING
1. Pola seksual tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah seksual pada masa kehamilan.
2. Peningkatan kesejahteraan ibu hamil (Ny N.A) pada keluarga Tn S
3. Risiko menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Risiko menyusui tidak efektif
15
E. PERENCANAAN
No. Dx. Keperawatan Tujuan Perencanaan
1.Pola seksual tidak
efektif
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga
mengenal masalah
seksual pada masa
kehamilan.
Tupan :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2
minggu Pola seksual
kelurga efektif.
Tupen:
Setelah dilakukan
kunjungan selama 2 kali
minggu keluarga dapat:
1. Mengenal masalah
hubungan seksual dalam
masa kehamilan dengan
kriteria:
a. Menjelaskan
pengaruh hubungan
seksual dalam masa
1. Jelaskan pada keluarga tentang
pengaruh hubungan seksual terhadap
perkembangan kehamilan
2. Jelaskan pada keluarga keuntungan
melakukan hubungan seksual pada
masa kehamilan
3. Jelaskan posisi yang memungkinkan
untuk hubungan seksual masa
kehamilan.
16
kehamilan terhadap
perkembangan
kehamilan
b. Menjelaskan
keuntungan
melakukan
hubungan seksual
dalam masa
kehamilan
c. Menyebutkan posisi
yang
memungkinkan
untuk hubungan
seksual pada masa
kehamilan.
2.Peningkatan
kesejahteraan ibu
hamil (Ny N.A)
pada keluarga Tn
S
Tupan:
Setelah dilakukan Asuhan
keperawatan selama 2
minggu keadaan kesehatan
dan kesejahteraan ibu
hamil dapat dipertahankan
sampai dengan melahirkan.
Tupen:
1. Setelah dilakukan
kunjungan selama 3 kali
keluarga mengenal
keadaan kesehatan dan
kesejahteraan ibu hamil
dengan criteria:
a. Keluarga menjelaskan
1. Jelaskan pada keluarga tentang
pentingnya nutrisi dalam menunjang
kesehatan kehamilan dan janinnya
2. Jelaskan pada keluarga manfaat tablet
penambah darah pada kehamilan.
3. Diskusikan dengan keluarga jenis-
jenis makanan yang bergizi serta
bermanfaat dalam menunjang
kesehatan kehamilan ibu dan mudah
didapat.
17
peranan nutrisi dalam
menunjang kesehatan
kehamilannya
b. Keluarga menjelaskan
manfaat vitamin
penambah darah untuk
kesehatan kehamilannya
2. Keluarga dapat
membuat keputusan
untuk menggunakan
tenaga dan fasilitas
kesehatan untuk
memonitor kesehatan
kehamilannya.
3. Ibu melakukan ANC
sesuai jadwal pada
petugas kesehatan.
1. Motivasi keluarga untuk membuat
keputusan tetap menggunakan
tenaga kesehatan dalam monitoring
kehamilannya.
2. Jelaskan pada keluarga keuntungan
menggunakan fasilitas kesehatan
dalam monitoring kesehatan
kehamilannya.
3. Motivasi ibu untuk tetap melakukan
ANC di tenaga kesehatan.
3.Risiko menyusui
tidak efektif
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga
mengenal masalah
Risiko menyusui
tidak efektif
Tupan:
Setelah dilakukan Asuhan
Keperawatan selama 2
minggu risiko menyusui
efektif.
Tupen:
Setelah dilakukan
kunjungan selama 2 kali
keluarga mampu mengenal
18
masalah risiko dengan
kriteria:
1. Keluarga menjelaskan
akibat yang ditimbulkan
bila puting susu datar
atau masuk.
2. Keluarga mampu
menyebutkan manfaat
perawatan payudara
semasa hamil.
3. Keluarga mampu
melakukan perawatan
payudara dengan benar.
1. Jelaskan pada keluarga akibat yang
ditimbulkan bila tidak dilakukan
perawatan payudara dengan benar.
2. Jelaskan manfaat perawatan
payudara
3. Demonstrasikan cara perawatan
payudara pada usia kehamilan 16
minggu dan seterusnya.
19
F. PELAKSANAAN
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi1. Pola seksual tidak
efektif
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah seksual
pada masa
kehamilan.
2-12-2004
Jam:10.30
WIB
Mejelaskan pada keluarga
tentang pengaruh
hubungan seksual
terhadap perkembangan
kehamilan
Menjelaskan pada
keluarga keuntungan
melakukan hubungan
seksual pada masa
kehamilan
S: -Keluarga mengatakan
selama ini melakukan tapi
merasa takut terjadi
keguguran.
- Keluarga mengatakan
sekarang baru mengerti
kondisi hamil dengan
hubungan seksual.
O: Keluarga menanyakan posisi
yang sehat selama hamil
- Keluarga tampak malu-malu
mendiskusikan tentang
hubungan seksual
A: Masalah teratasi sebagian
P: -Evaluasi kembali pada
pertemuan berikut.
-Berikan leaflet tentang
seksual pada masa hamil. 10-12-2004
Jam: 15.30
WIB
Menjelaskan posisi yang
memungkinkan untuk
hubungan seksual pada
masa kehamilan.
Memberikan leaflet dan
panduan tentang
hubungan seksual pada
masa hamil.
S: Keluarga mengatakan akan
mencobanya
O: Keluarga aktif dalam diskusi
A: Masalah teratasi
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
20
2. Peningkatan
kesejahteraan ibu
hamil (Ny N.A)
pada keluarga Tn
S
2-12-2004
Jam: 09.30
WIB
Menjelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya nutrisi dalam
menunjang kesehatan
kehamilan dan janinnya.
Jelaskan pada keluarga
manfaat tablet penambah
darah pada kehamilan.
Diskusikan dengan
keluarga jenis-jenis
makanan yang bergizi
serta bermanfaat dalam
menunjang kesehatan
kehamilan ibu dan mudah
didapat.
S: Ibu mengatakan sudah
mengkonsumsi tablet
penambah darah yang
didapat dari bidan
O: Ibu tampak tidak aktif
dalam diskusi, lebih
banyak diam, suami yang
lebih aktif berdiskusi.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Evaluasi pada pertemuan
berikutnya, lanjutkan
rencana
10-12-2004
Jam: 15.30
WIB
Memotivasi ibu untuk
memeriksakan
kehamilan sesuai jadwal
minimal satu bulan
sekali pada trimester II.
S:- Keluarga mengatakan
sudah control ulang ke
bidan praktek dan sudah
diimunisasi TT tanggal 6-
12-2004.
-Ibu mengatakan
kehamilannya baik-baik
saja.
O: -
A: Masalah teratasi
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi3. Risiko menyusui
tidak efektif
berhubungan
2-12-2004
Jam: 09.30
WIB
Jelaskan pada keluarga
akibat yang ditimbulkan
S: Keluarga mengatakan
mengerti dan akan mencoba
melakukan sendiri di rumah21
dengan ketidak
mampuan keluarga
mengenal masalah
Risiko menyusui
tidak efektif
bila tidak dilakukan
perawatan payudara
dengan benar.
Jelaskan manfaat
perawatan payudara
Demonstrasikan langsung
pada ibu cara perawatan
payudara pada usia
kehamilan 16 minggu dan
seterusnya.
O: Keluarga tampak senang
diberikan penjelasan
- Ibu mau untuk diajarkan
perawatan payudara
A: Masalah teratasi sebagian
P: - Anjurkan ibu melakukan
sendiri
- Evaluasi pada pertemuan
berikut.
10-12-2004
Jam: 15.30
WIB
Mengevaluasi kembali
cara perawatan payudara
yang benar
Memberikan leaflet
tentang perawatan
payudara masa hamil.
S: ibu mengatakan sudah bisa
melakukan sendiri.
O: keluarga tampak senang
dan aktif dalam melakukan
perawatan.
A: Masalah teratasi
22