ASKEP ICU NY. M

download ASKEP ICU NY. M

of 35

Transcript of ASKEP ICU NY. M

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    1/35

    ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

    NY. M POST HISTREKTOMI DENGAN OBSERVASI PERDARAHANPOST SECTIO CAESARIA

    DI ICU RSUD dr. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    2/35

    Tanggal masuk : 20 Juni 2013Jam Masuk : 12.30 WIB

    Ruang : ICU

    Pengkajian : 20 Juni 2013

    Jam Pengkajian : 14.15 WIB

    No.RM : 531216I. Identitas Klien

    Nama : Ny. M

    Usia : 39 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

    Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

    Agama : Islam

    Diagnosa : Post histerektomi observasi perdarahan post SC

    No. RM : 531216

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    3/35

    T: Nyeri dirasakan hilang timbul. Durasi tiap 5-10 menit.

    2. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli kandungan RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata

    Purbalingga pada tanggal 19 Juni 2013, dengan keluhan perut kenceng-

    kenceng (kontraksi) lalu masuk ke kamar bersalin (Ruang VK) pukul 17.45

    WIB. Kontraksi perut pasien lemah dan umur pasien sudah mencapai 39 tahunsehingga pasien akan dilakukan operasi SC besok (20 Juni 2013). Kamis, 20

    Juni 2013 pasien dibawa ke ruang IBS pukul 09.20 WIB untuk dilakukan SC.

    Bayi lahir jam 10.20 WIB dengan berat 3000 gram jenis kelamin laki-laki.

    Pasien mengalami perdarahan sebanyak 3600 ml lalu dilakukan histerektomi.

    Di IBS pasien mendapatkan terapi infus NaCL 500 ml, RL 6000 ml, D5%

    1000 ml, injeksi dexametason 2 amp, ketamin 70 mg, salfat atrofin 2 amp,

    gelafusal 2 amp. Setelah post histerektomi pasien dibawa ke ruang ICU jam

    12.30 WIB. Pasien di bawa ke ICU dalam keadaan sadar dan mengeluh nyeri

    terus menerus. Pada pengkajian nyeri didapatkan hasil:

    P: Luka sayatan operasi dan bertambah ketika perut disentuh.

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    4/35

    4. Riwayat penyakit keluargaKeluarga tidak ada yang pernah mengalami hal yang sama dengan klien.Keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, dan asma.

    5. Riwayat pekerjaanPasien hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kadang membanttu

    suaminya sebagai buruh tani. Keluarga mengatakan Ny. M seorang yangpekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun Ny. M sedang

    hamil, Ny. M tetap membantu suami menjadi buruh tani.

    6. Riwayat geografiPasien mengatakan lingkungan rumahnya sebagian besar berupa persawahan.

    Pasien selalu berjalan kaki ketika hendak ke sawah. Jalan sebagian masih

    berupa tanah. Jarak ke pelayanan kesehatan cukup jauh.

    7. Riwayat alergiPasien mengatakan selama ini tidak ada alergi terhadap obat, debu, zat ataupun

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    5/35

    a.Palpasi: pengembangan dada simetris, pada pemeriksaan lapang paru getaranantara kanan dan kiri masih sama.

    b. Perkusi: bunyi sonor pada semua lapang paruc. Auskultasi: Suara napas bersih tidak ada sumbatan, suara paru vesikuler, RR

    21x/menit

    2. Blooda. TD: 107/58

    b. HR: 89 x/menit, teraba jelas, kuat dan iramanya teratur.c. MAP: 68d. Tanda-tanda vital tidak stabil, terkadang naik dan turun. Hasil terlampire. Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar normal, tidak ada bunyi jantung

    tambahan.

    f. Tidak ada peningkatan JVP.g. Cappilary refille 3 detik.h. Akral dingin

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    6/35

    b. Belum flatus dan belum BABc.

    Tidak terdapat ascites ataupun hepatomegali.

    6. Bonea. Tidak ada keterbatasan pergerakan sendi.

    b. Tidak ada deformitas ektremitas.c.

    Belum dapat miring kanan dan miring kiri, pasien merasa lemas danlunglai.

    d. Turgor kulit cukup, kurang dari 2 detik dapat kembali seperti semula.e. Tidak ada udema pada ekstremitas atas ataupun bawah.

    Kekuatan otot:

    7. Sosiala. Klien cukup kooperatif, mau diajak bekerjasama dalam usaha

    penyembuhan.

    5555 5555

    5555 5555

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    7/35

    III. Hasil Uji diagnostika.

    Pemeriksaan Laboratorium:Kamis, 20 Juni 2013

    Hasil Satuan Nilai normal

    Hb 6,7 g/dL 11.7-15.5

    Leukosit 33,3 10^3/UL 3.6-11

    Hematokrit 20 % 35-47

    Eritrosit 2.3 10^6 /UL 3.8-5.2

    Trombosit 223 10^3/UL 150-440MCV 87 fL 80-100

    MCH 30 pg 26-34

    MCHC 34 g/dL 32-36

    Eosinofil 0 % 1-3

    Basofil 0 % 0-1

    Netrofil 84 % 20-70

    Limfosit 9 % 25-40Monosit 7 % 2-8

    GDS 175 mg/dL 100-150

    Ureum 17 mg/dL 10-50

    Creatinin 0,55 mg/dL 0.4-0,9

    b. Pemeriksaan USG:

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    8/35

    Ketorolac 30 mg

    21 Juni 2013 - Cefotaxime 1 gr 2 x 1Metronidazol 200 mg 3 x 1

    MP 125 mg 3 x 1

    Ketorolac 30 mg 2 x 1

    Ondansentron 8 mg 2 x 1

    Furosemid 20 mg 1 x 122 Juni 2013 - Cefotaxime 1 gr 2 x 1

    Metronidazol 200 mg 3 x 1

    MP 125 mg 3 x 1

    V.

    Analisa DataHari/Tanggal Data Etiologi Problem

    Kamis, 20

    Juni 2013

    15.30 WIB

    DS: Pasien mengatakan sangat

    dingin.

    DO: TD 87/48 mm/Hg, N: 145

    / it RR 29 / it MAP

    Hipovolemi Penurunan curah

    jantung

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    9/35

    R: Perut bagian bawah dan

    menjalar ke perut bagiantengah

    S: Skala nyeri 7 (1-10): berat

    T: Nyeri dirasakan terus

    menerus

    DO: Ekspresi klien menahannyeri, TD:107/58, MAP: 68,

    HR: 89 x/mnt.

    Kamis, 20

    Juni 2013

    14.30 WIB

    DS: Pasien mengatakan belum

    dapat miring kanan dan

    miring kiri karena masih

    sangat sakit

    DO: Pasien tampak masih

    lemas. Pasien baru saja

    dioperasi hari ini pukul

    Program

    pembatasan gerak

    Hambatan

    mobilitas fisik

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    10/35

    VI.

    Diagnosa Keperawatan Prioritas1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipovolemi2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb3.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik: post histerektomi4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak5. Risiko infeksi bergubungan dengan prosedur invasif: post operasi6. Cemas berhubungan dengan perubahan keadaan atau ancaman kematian

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    11/35

    VII. Rencana KeperawatanDiagnosa Tujuan Intervensi Rasional

    Penurunan curah

    jantung berhubungan

    dengan hipovolemi

    karena perdarahan

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam, diharapkan curah jantung

    normal dengan kriteria hasil:

    NOC: Cardiac pump effectivenes

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    tujuan

    Tekanan darah dalam

    batas normal

    2 5

    Heart rate dalam batas

    normal

    2 5

    Tidak terdapat edema

    perifer

    3 5

    Tidak ada mual 3 5

    Keterangan:1. Keluhan ekstrim2. Keluhan berat3. Keluhan sedang4. Keluhan ringan5.Tidak ada keluhan

    NIC: Cardiac care

    1. Monitor status kardiovaskuler2. Monitor status pernafasan yang

    menandakan gagal jantung3. Monitor adanya perubahan

    tekanan darah

    4. Anjurkan untuk menurunkanstress

    Vital sign monitoring

    1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

    2. Catat adanya fluktuasi tekanan

    darah

    3. Monitor pola pernapasanabnormal

    4. Monitor kualitas nadi

    1. Mengobservasi status perfusiperifer.

    2. Momonitor komplikasi darigangguan perfusi jaringan

    perifer

    3. Perubahan tanda vital terjadibila perdarahan semakin

    hebat

    4. Stress dapat memperburukpenurunan curah jantung

    1. Perubahan tanda vital terjadibila perdarahan semakinhebat

    2. Pengawasan adanyapeningkatan dan penurunan

    TD

    3. Pernapasan yang abnormalindikator kesiapsiagaan

    4.Nadi menunjukkan fungsijantung

    Gangguan perfusi

    jaringan perifer b.d.

    penurunan konsentrasiHb darah

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x 24 jam diharapkan perfusi

    jaringan kembali efektif, dengan kriteriahasil:

    NIC: Pressure monitoring

    1. Awasi tanda vital, kaji pengisiankapiler, warna kulit/membaranmukosa, konjungtiva dan dasar

    kuku.

    2. Monitor upaya pernapasan3. Kolaborasi pemberian tablet

    penambah zat besi.

    1. Mengobservasi status perfusiperifer.

    2. Momonitor komplikasi darigangguan perfusi jaringan

    perifer

    3. Peningkatan kadar Hb dalamdarah akan meningkatkan

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    12/35

    NOC: Circulation status

    Keterangan: 1 (kuat), 2 (berat), 3 (sedang), 4(ringan), 5 (tidak ada)

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    tujuan

    Warna kulit 2 5

    Akral hangat 2 5

    4. Berikan terapi oksigen5. Pertimbangkan untuk tranfusi

    darah PRC.

    perfusi jaringan perifer.

    4. Oksigen diperlukan untukmemaksimalkan transportasi

    sirkulasi jaringan

    5. Meningkatkan kadar Hb

    Nyeri akut

    berhubungan dengan

    agen injuri fisik: post

    histerektomi

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam, diharapkan nyeri berkurang

    dengan kriteria hasil:

    NOC: Pain level

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    tujuan

    Pasien melaporkan

    nyeri berkurang

    3 5

    Pasien tidakmengekspresikan

    wajah menahan

    nyeri

    3 5

    HR dalam rentang

    normal

    3 5

    Pasien dapatmengontrol nyeri

    3 5

    Pasien mampu

    menggunkan teknik

    non farmakologis

    3 5

    Keterangan:1. Kuat2.Berat3.Sedang4.Ringan

    Manajemen nyeri :

    1.Lakukan pegkajian nyeri secarakomprehensif termasuk lokasi,

    karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas dan faktor presipitasi.

    2.Observasi reaksi nonverbal dariketidaknyamanan.

    3.Gunakan teknik komunikasiterapeutik untuk mengetahuipengalaman nyeri klien

    sebelumnya.

    4.Kontrol faktor lingkungan yangmempengaruhi nyeri seperti suhu

    ruangan, pencahayaan,

    kebisingan.

    5.Kurangi faktor presipitasi nyeri.6.Ajarkan teknik non farmakologis

    (relaksasi, distraksi dll) untuk

    mengetasi nyeri.

    7.Kolaborasi untuk menguranginyeri

    1.Respon nyeri sangatindividual sehingga

    penangananyapun berbeda

    untuk masing-masing

    individu.

    2.Reaksi nonverbal sepertimeringis, kenig mengkerut,

    HR meningkat dapa menjaditanda nyeri

    3.Komunikasi yang terapetikmampu meningkatkan rasa

    percaya klien terhadap

    perawat sehingga dapat lebih

    kooperatif dalam program

    manajemen nyeri..

    4.Dengan lingkungan yangnyaman rasa nyeri bisa

    berkurang

    5.Lingkungan yang nyamandapat membantu klien untuk

    mereduksi nyeri.6.Pengalihan nyeri dengan

    relaksasi dan distraksi dapat

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    13/35

    5. Tidak ada keluhan mengurangi nyeri yang

    sedang timbul.

    7. Pemberian analgetik yangtepat dapat membantu klien

    untuk beradaptasi dan

    mengatasi nyeri.Hambatan mobilitas

    fisik berhubungan

    dengan program

    pembatasan gerak

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam diharapkan kemampuan

    mobilisasi pasien meningkat, dengan kriteria

    hasil:

    NOC: Body positioning: self initiated

    Indikator Skalaawal

    Skalatujuan

    Berganti posisi

    dalam kondisiberbaring miring

    kanan

    1 5

    Berganti posisi

    dalam kondisi

    berbaring miring

    kiri

    1 5

    Keterangan:

    1. tidak mandiri2. dibantu orang lain dan alat3. dibantu orang4.

    dibantu dengan alat5. mandiri penuh

    Excersise: Theapy ambulation

    1. Mengkaji keterbatasan mobilitasfisik pada klien

    2. Monitoring TTV sebelum dansesudah latihan dan lihat respon

    klien selama latihan

    3. Menempatkan klien pada tempattidur yang terapeutik dan yang

    sesuai dengan kebutuhan klien

    4. Dampingi dan bantu klien saatmobilisasi dan memenuhi ADL

    5. Anjurkan klien untuk melakukanaktivitas yang bertahap salahsatunya dengan merubah posisi

    miring kanan dan kiri

    1. Mengetahui kemampuanklien untuk mobilisasi

    2. TTV menindikasikankestabilan tubuh

    3. Memberikan lingkunganyang aman dan teraupetik

    untuk membantu proses

    pemulihan

    4. Membantu klien dalammemenuhi ADL

    5. Membantu mempercepatproses pemulihan klien

    Risiko infeksi

    bergubungan dengan

    prosedur invasif: post

    operasi

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam, diharapkan pengendalian

    terhadap infeksi klien tertangani dengan

    indikator :

    A. I nfection control1. Observasi dan laporkan tanda

    dan gejala infeksi seperti

    kemerahan, panas, nyeri, tumor,

    Mengetahui lebih dini tanda-

    tanda infeksi

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    14/35

    Kontrol inf eksi :

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    tujuan

    Klien bebas dari

    tanda dan gejalainfeksi

    1 5

    Klien mampu

    menunjukkan

    kemampuan

    mencegah infeksi

    1 5

    Keterangan

    1 = Tidak pernah menunjukkan

    2 = Jarang menunjukkan

    3 = Kadang-kadang menunjukkan

    4 = Sering menunjukkan

    5 = Selalu menunjukkan

    dan adanya fungsiolesi

    2. Kaji temperatur tiap shif3. Tingkatkan intake cairan dan

    nutrisi

    4. Cuci tangan sebelum dan sesudahtindakan

    5. Gunakan standar precaution6. Berikan antibiotik sesuai indikasi

    Peningkatan suhu salah satu

    indikasi infeksi

    Nutrisi dan cairan dapat

    menjaga imunitas tubuh

    Tanganyang tidak aseptik dapatmeningkatkan infeksi

    Sarung tangan dapat menjagaaseptik

    Mengurangi efek infeksi

    Cemas b.d. perubahan

    keadaan atau ancaman

    kematian

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    selama 3x24 jam diharapkan kecemasan

    menurun, dengan kriteria hasil:

    Anxiety control

    Indikator SkalaAwal Skala

    Tujuan

    Mengungkapkan

    rasa cemasberkurang

    3 5

    TTV dalam batasnormal

    3 5

    Keterangan:

    1. Keluhan ekstrim

    Anxiety reduction

    1. Gunakan pendekatan yangmenenangkan.

    2. Nyatakan dengan jelas harapanterhadap perilaku pasien.

    3. Jelaskan semua prosedur dan apayang dirasakan selama prosedur.

    4.

    Berikan informasi faktualmengenai diagnosis, tindakan

    prognosis.

    5. Libatkan keluarga untukmendampingi klien.

    6. Instruksikan pada pasien untuk

    1. Mengurangi kecemasan darisegi komunikasi terapeutik

    2. Menuntun pasien untukbersikap dengan benar

    terhadap penyakitnya

    3. Mengurangi rasa cemasdengan meningkatkan

    pengetahuan pasien4. Mengurangi rasa cemasdengan meningkatkan

    pengetahuan pasien

    5. Keberadaan keluarga akanlebih menenangkan pasien

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    15/35

    2. Keluhan berat3. Keluhan sedang4. Keluhan ringan5. Tidak ada keluhan

    menggunakan tehnik relaksasi

    7. Dengarkan dengan penuhperhatian

    8. Identifikasi tingkat kecemasan9. Dorong pasien untuk

    mengungkapkan perasaan,ketakutan, persepsi.

    6. Membantu mengurangikecemasan

    7. Meningkatkan harga diriklien

    8. Mengetahui tanda-tandakecemasan klien

    9. mengungkapkan perasaaanakan menurunkankecemasan

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    16/35

    VIII. ImplementasiImplementasi: 20 Juni 2013

    Tgl. Jam No.Dx. Implementasi Respon

    20 Juni

    2013

    14.15

    14.30

    15.00

    15.30

    16.00

    1, 2,

    3

    1, 2,3,5

    1, 2

    1, 2,4

    1, 2,5

    1. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, Suhu, HR, SaO2.

    2. Memonitor tetesan Nacl 30 tpm danmemberikan levosol, ranitidin dan ketorolac

    60 mg melalui syringe pump

    3. Membenarkan O2NRM 10 l/m4. Mengkaji nyeri secara komprehensif5. Mendengarkan bunyi suara nafas tambahan

    6. Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafasdalam dan pengalihan misalnya dengan

    istirahat7. Manganjurkan pasien untuk istirahat8. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,

    MAP, HR, SaO2.

    9. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm10. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,

    MAP, HR, SaO2.

    11. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dantranfusi PRC 20 tpm

    12. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2.

    13. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm14. Memberikan injeksi MP 500 mg

    S: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi

    P: Luka sayatan operasi dan bertambah ketika perutdisentuh.

    Q: Nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk

    R: Perut bagian bawah dan menjalar ke perut bagian

    tengah

    S: Skala nyeri 7 (1-10): berat

    T: Nyeri dirasakan terus menerus

    O: TD: 107/58 mmHg, MAP : 68 mmHg, N: 89 x/mnt,

    R 21 x/mnt dan SpO2: 100%. Tidak terdengar suara

    nafas tambahan. Irama jantung reguler.

    S: Pasien mengatakan cemas/takut akan keadaannyaO: Pasien tampak melakukan teknik nafas dalam dengan

    benar

    S: -

    O: TD: 100/54 mmHg, MAP :68 mmHg, N: 93 x/mnt, R

    21 x/mnt dan SpO2: 100%.

    S: -

    O: TD 87/48 mm/Hg, N: 145 x/menit, RR: 29

    x/menit,MAP 68 mmHg, akral sangat digin. SpO2:

    100%.

    S: -

    O: TD: 110/63 mmHg, MAP :72 mmHg, N: 125 x/mnt,

    R 24 x/mnt dan SpO2: 100%. Suhu: 37,5 0C. Injeksi MP

    masuk.

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    17/35

    17.00

    18.00

    19.00

    20.00

    21.00

    1, 2

    1,2

    1,2

    1,2

    1,2,3,4

    15. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2.

    16. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dantranfusi PRC 20 tpm

    17. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2

    18. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dan RLguyur 2000 ml

    19. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2

    20. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dan RLguyur 2000 ml

    21. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2

    22. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dan RLguyur 2000 ml

    23. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD,MAP, HR, SaO2

    24. Memonitor tetesan NaCl 30 tpm dan RL 20tpm

    25. Mengevaluasi nyeri pasien26. Memberi tahu bahwa keadaaan pasien sudah

    lebih baik sehingga cemas berkurang

    27. Menganjurkan pasien untuk istirahat

    S: -

    O: TD: 105/68 mmHg, MAP :112 mmHg, N: 132 x/mnt,

    R 25x/mnt dan SpO2: 100%.

    S: -

    O: TD: 173/90 mmHg, MAP :101 mmHg, N: 92 x/mnt,R 18 x/mnt dan SpO2: 100%.

    S: -

    O: TD: 113/86 mmHg, MAP :78 mmHg, N: 88 x/mnt, R19 x/mnt dan SpO2: 100%,

    S: -

    O: TD: 120/65 mmHg, MAP :78 mmHg, N: 91 x/mnt, R

    17 x/mnt dan SpO2: 100%.

    S: -Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang skala 5 (1-10): sedang, badan tersa masih lemas, dan cemas

    berkurang, dan mau istirahat.

    P: Luka sayatan operasi dan bertambah ketika perut

    disentuh.

    Q: Nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk

    R: Perut bagian bawah dan menjalar ke perut bagian

    tengahS: Skala nyeri 5 (1-10): berat

    T: Nyeri dirasakan hilanga timbul tiap 5-10 menit

    O: TD: 133/77 mmHg, MAP :90 mmHg, N: 90 x/mnt, R

    21 x/mnt dan SpO2: 100%. Akral hangat

    Out put urin 420 cc. Balance cairan 7 jam: 3240 cc

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    18/35

    Evaluasi : 20 Juni 2013

    Tanggal Jam Dx Keperawatan Evaluasi

    20 Juni

    2013

    21.00 Penurunan curah jantung

    berhubungan dengan

    hipovolemi karena

    perdarahan

    S: Pasien mengatakan badan terasa lemas.

    O: Tanda vital sudah normal. TD: 133/77 mmHg, MAP :90 mmHg, N: 90 x/mnt, R 21 x/mnt

    dan SpO2: 100%.

    A: masalah Penurunan curah jantung teratasi

    Cardiac pump effectivenes

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Tekanan darah dalam

    batas normal

    2 5 5

    Heart rate dalam batas

    normal

    2 5 5

    Tidak terdapat edema

    perifer

    3 5 5

    Tidak ada mual 3 5 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    1. Monitor TTV2. Monitor cairan

    20 Juni

    2013

    21.00 Gangguan perfusi jaringan

    b.d. penurunan konsentrasi

    Hb darah.

    S: pasien mengatakan masih lemas

    O: konjungtiva anemis, mukosa bibir kering.

    A: masalah perfusi jaringan belum teratasi.

    Circulation status

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Warna kulit pucat 2 3 5

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    19/35

    P: lanjutkan Intervensi untuk terapi cek kadar Hb ulang, pertimbangkan untuk tranfusi PRC.

    Akral hangat 2 4 5

    20 Juni

    2013

    21.00 Nyeri akut berhubungan

    dengan agen injuri fisik:

    post histerektomi

    S: pasien masih mengatakan sakit luka post operasi.

    P: Luka sayatan operasi dan bertambah ketika perut disentuh.

    Q: Nyeri tajam seperti ditusuk-tusukR: Perut bagian bawah dan menjalar ke perut bagian tengah

    S: Skala nyeri 5 (1-10): berat

    T: Nyeri dirasakan hilanga timbul tiap 5-10 menit

    O: ekspresi wajah menahan nyeri masih terlihat.

    A: masalah nyeri belum teratasi.

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Pasien melaporkan

    nyeri berkurang

    3 4 5

    Pasien tidak

    mengekspresikan

    wajah menahannyeri

    3 3 5

    HR dalam rentang

    normal

    3 4 5

    Pasien dapat

    mengontrol nyeri

    3 4 5

    Pasien mampu

    menggunkan teknik

    non farmakologis

    3 4 5

    P: lanjutkan intervensi mengkaji nyeri secara komprehensif, berikan ketorolak 30 mg untuk

    mengurangi nyeri

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    20/35

    20 Juni

    2013

    21.00 Hambatan mobilitas fisik

    berhubungan dengan

    program pembatasan gerak

    S: Pasien mengatakan belum dapat miring kanan dan miring kiri karena masih sangat sakit

    O: Pasien tampak masih lemas. Pasien baru saja dioperasi hari ini pukul 09.20 WIB. Kekuatan

    otot

    A: masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi

    NOC: Body positioning: self initiated

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaring

    miring kanan

    1 1 5

    Berganti posisi dalamkondisi berbaring

    miring kiri

    1 1 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji kemampuan mobilitas klien

    Anjurkan klien untuk miring kanan dan miring kiri post operasi H+1

    5555 5555

    5555 5555

    20 Juni

    2013

    21.00 Risiko infeksi

    bergubungan dengan

    prosedur invasif: post

    operasi

    S: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi

    O: Leukosit 33,3 x 10^3/UL

    Pasien post operasi histerektomi dan mengalami perdarahan sebanyak 3600 ml

    A. Masalah belum teratasi

    Indikator Skalaawal Skalasekarang Skalatujuan

    Klien bebas dari tanda

    dan gejala infeksi

    1 2 5

    Klien mampu

    menunjukkan

    1 2 5

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    21/35

    kemampuan mencegah

    infeksi

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji tanda-tanda infeksi

    Kolaborasi pemberian antibiotik20 Juni

    2013

    21.00 Cemas b.d. perubahan

    keadaan atau ancaman

    kematian

    S: Pasien masih mengatakan cemas sudah berkurang

    O: ekspresi wajah masih gelisah

    A: masalah cemas teratasi sebagian

    Anxiety control

    Indikator Skala

    Awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    Tujuan

    Mengungkapkan

    rasa cemas

    berkurang

    3 4 5

    TTV dalam batas

    normal

    3 4 5

    P: lanjutkan intervensi mengkaji cemas dan libatkan keluarga dalam mengurangi kecemasan

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    22/35

    Implementasi: 21 Juni 2013

    Tgl. Jam No.Dx. Implementasi Respon

    21 Juuni

    2013

    07.00

    08.00

    09.00

    10.00

    11.00

    2,3,5,6

    2,5

    2,3

    2,3

    2,3

    1. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    2. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan RL 20 tpm3. Mengkaji nyeri pasien4. Membenarkan posisi O2 binasal 3 l/m dan

    menjelaskan keadaan kepada pasien sudah stabil

    agar cemas berkurang

    5. Mengambil spesimen darah pasien6. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    7. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan RL 20 tpm8. Memberikan injeksi cefotaxime 1 gram dan

    memberikan metronidazol 100 cc, levosol o,1

    mcg, ktorolac, ranitidin melalui syringe pump9. Memandikan pasien dan bed making10. Menganjurkan pasien untuk melakukan nafas

    dalam dan distraksi dengan dibawa istirahat

    11. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    12. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan RL 20 tpm13. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    14. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan RL 20 tpm15. Menganjurkan pasien untuk istirahat16. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    17. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan RL 20 tpm18. Memberikan tranfusi PRC karena HB: 6,4 mg/dl

    S: pasien mengatakan masih nyeri skala 6 (1-10)

    tapi sudah berkurang dan cemas sudah berkurang

    karena keadaan sudah mulai membaik

    O: TD: 105/53 mmHg, MAP :65 mmHg, N: 70x/mnt, R 20 x/mnt Suhu: 36,20C dan SpO2: 100%.

    Spesimen darah melalui areteri femoralis dapat

    diambil.

    S: Paien mengatakan mau mengikuti anjuran

    O: TD: 93/47 mmHg, MAP :55 mmHg, N: 88

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 36,30C dan SpO2: 100%.

    Injeksi cefotaxim dan metronidazol masuk

    Pasien tampak lebih bersih, segar, dan rapi.

    Pasien tampak melakukan nafas dalam

    S: -

    O: TD: 114/55 mmHg, MAP :76 mmHg, N: 64

    x/mnt, R 20 x/mnt S: 360C dan SpO2: 100%.

    S: pasien mengatakan mau istirahat

    O: TD: 124/53 mmHg, MAP : 67 mmHg, N: 64

    x/mnt, R 16 x/mnt S: 36,20C dan SpO2: 100% .

    S: -

    O: TD: 127/58 mmHg, MAP :76 mmHg, N: 50

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 36,70C dan SpO2: 100%.

    Tranfusi darah PRC masuk.

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    23/35

    12.00

    13.00

    14.00

    2,3

    2,3,4

    2,3,5,6

    19. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan PRC 20 tpmdan levosol melalui syringe pump 0,1 mcg

    20. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2

    21. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan PRC 20 tpmdan levosol melalui syringe pump 0,1 mcg.

    22. Memotivasi pasien untuk latihan miring kanan dankiri

    23. Mengevaluasi nyeri pasien dan konjungtiva pasien24. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan PRC 20 tpm25. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    26. Menganjurkan pasien untuk istirahat

    S: -

    O: TD: 121/60 mmHg, MAP :71 mmHg, N: 59

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 370C dan SpO2: 100%..

    S: Pasien mau latihan miring dan kiri tapi dibantu

    dulu.O: TD: 114/58 mmHg, MAP :71 mmHg, N: 58

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 36,80C dan SpO2: 100%.Pasien tampak melakukan miring kanan dan kiri

    tapi dengan bantuan

    S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang

    menjadi skala 4 (1-10): sedang dan dirasakan

    hilang timbul tiap 5-10 menit.. Pasien mengatakan

    cemas lebih berkurang karena mersa sudah lebih

    baik tetapi badan masih lemas.

    O: TD: 110/58 mmHg, MAP : 71 mmHg, N: 59x/mnt, R 17 x/mnt S: 36,90C dan SpO2: 100% ..

    Wajah mengekspresikan nyeri sudah tidak

    berkurang. Anemis tampak berkurang (pucat

    berkurang). Out put urin 7 jam: 850. Balance

    cairan +220 cc

    Evaluasi tanggal 21 Juni 2013

    Tanggal Jam Dx Keperawatan Evaluasi

    21 Juni

    2013

    14.00 Gangguan perfusi jaringan

    b.d. penurunan konsentrasi

    Hb darah.

    S: pasien mengatakan masih lemas

    O: anemis konjungtiva berkurang , mukosa bibir lembap.

    A: masalah perfusi jaringan teratasi sebagian.

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    24/35

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    25/35

    P: lanjutkan intervensi mengkaji nyeri secara komprehensif, berikan ketorolak 30 mg untuk

    mengurangi nyeri

    21 Juni

    2013

    14.00 Hambatan mobilitas fisik

    berhubungan denganprogram pembatasan gerak

    S: Pasien mengatakan dapat miring kanan dan miring kiri tapi harus dibantu

    O: Pasien tampak latihan miring kanan dan miring kiri tatapi dengan bantuan orang lain.

    Kekuatan otot

    A: masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi

    NOC: Body positioning: self initiated

    Indikator Skalaawal Skalasekarang Skalatujuan

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaring

    miring kanan

    1 3 5

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaring

    miring kiri

    1 3 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji kemampuan mobilitas klien

    Anjurkan klien untuk latihan miring kanan dan miring kiri secara mandiri

    5555 5555

    5555 5555

    21 Juni

    2013

    14.00 Risiko infeksibergubungan dengan

    prosedur invasif: post

    operasi

    S: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasiO: Leukosit 18,4 x 10^3/UL

    Pasien post operasi histerektomi dan mengalami perdarahan sebanyak 3600 ml

    A. Masalah belum teratasi

    Indikator Skala Skala Skala

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    26/35

    awal sekarang tujuan

    Klien bebas dari tanda

    dan gejala infeksi

    1 3 5

    Klien mampu

    menunjukkan

    kemampuan mencegahinfeksi

    1 3 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatanKaji tanda-tanda infeksi

    Kolaborasi pemberian antibiotik

    21 Juni

    2013

    14.00 Cemas b.d. perubahan

    keadaan atau ancaman

    kematian

    S: Pasien masih mengatakan cemas sudah berkurang

    O: Ekspresi wajah berkurang gelisah

    A: Masalah cemas teratasi sebagian.

    Anxiety controlIndikator Skala

    Awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    Tujuan

    Mengungkapkan

    rasa cemas

    berkurang

    3 4 5

    TTV dalam batas

    normal

    3 4 5

    P: lanjutkan intervensi mengkaji cemas dan libatkan keluarga dalam mengurangi kecemasan

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    27/35

    Implementasi: 22 Juni 2013

    Tgl. Jam No.Dx. Implementasi Respon

    22 Juni

    2013

    07.00

    08.00

    09.00

    10.00

    11.00

    2,3,6

    2,3,5,6

    2,3,5,6

    2,3,4,5,6

    2,3,5,6

    1. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    2. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Klim milk3. Membenarkan posisi O2 binasal 3 l/m dan

    menjelaskan keadaan kepada pasien sudah stabil

    agar cemas berkurang

    4. Mengambil spesimen darah pasien5. Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    6. Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Klim milk7. Memberikan injeksi cefotaxime 1 gram dan

    memberikan metronidazol 100 cc

    8. Memandikan pasien dan bed making9.

    Menganjurkan pasien untuk melakukan nafasdalam dan distraksi dengan dibawa istirahat

    10.Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    11.Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Kimmilkdan menganjurkan pasien untuk makan

    12.Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    13.Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Kimmilk14.Memberikan injeksi ketorolac 30 mg15.Memotivasi pasien untuk latihan miring kanan

    dan kiri16.Menganjurkan pasien untuk istirahat17.Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    18.Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Kimmilk19.Memberikan tranfusi WB karena HB: 6,9 mg/dl

    S: pasien mengatakan masih nyeri skala 5 (1-10)

    tapi sudah berkurang dan cemas sudah berkurang

    karena keadaan sudah mulai membaik

    O: TD: 119/62 mmHg, MAP :74 mmHg, N: 89x/mnt, R 13 x/mnt Suhu: 36,40C dan SpO2: 97%.

    Spesimen darah melalui areteri femoralis dapat

    diambil.

    S: Paien mengatakan mau mengikuti anjuran

    O: TD: 102/52 mmHg, MAP :67 mmHg, N: 63

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 36,80C dan SpO2: 100%.

    Injeksi cefotaxim dan metronidazol masuk

    Pasien tampak lebih bersih, segar, dan rapi.

    Pasien tampak melakukan nafas dalam

    S: Pasien mengatakan mau makan

    O: TD: 127/66 mmHg, MAP :85 mmHg, N: 60

    x/mnt, R 23 x/mnt S: 36,60C dan SpO2: 100%.

    S: pasien mengatakan mau latihan miring kanan

    dan miring kiriO: TD: 124/53 mmHg, MAP : 67 mmHg, N: 64

    x/mnt, R 16 x/mnt S: 36,20C dan SpO2: 100% .

    S: -

    O: TD: 130/61 mmHg, MAP :81 mmHg, N: 81

    x/mnt, R 18 x/mnt S: 36,30C dan SpO2: 100%.

    Tranfusi darah WB masuk.

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    28/35

    12.00

    13.00

    14.00

    2,3,5,6

    2,3,4,5,6

    2,3

    20.Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Kimmilkdan menganjurkan pasien untuk makan

    21.Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,HR, SaO2.

    22.Mengevaluasi nyeri pasien23.

    Memotivasi pasien untuk latihan miring kanandan kiri

    24.Menghitung balance cairan

    25.Memonitor tetesan NaCl 20 tpm dan Kimmilk26.Mencatat dan memonitor tanda vital: TD, MAP,

    HR, SaO2.

    27.Menganjurkan pasien untuk istirahat

    S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang

    menjadi skla 3 (1-10): ringan. Pasien mau latihan

    miring dan kiri. Pasien mengatakan cemas lebih

    berkurang karena besok bisa pindah ke ruangan

    dan bisa bertemu anaknya. Badan sudah adatenaga karena sudah makan lontong

    O: TD: 124/53 mmHg, MAP : 67 mmHg, N: 64x/mnt, R 16 x/mnt S: 36,20C dan SpO2: 100% .

    Pasien tampak melakukan miring kanan dan kiri.Wajah tidak mengekspresikan nyeri. Konjungtiva

    tidak anemis. Out put urin 7 jam: 1100. Balance

    cairan 7 jam: +240 cc

    S: Pasien mengatakan mau istirahat

    O: TD: 126/61 mmHg, MAP : 75 mmHg, N: 64

    x/mnt, R 15 x/mnt S: 36,30C dan SpO2: 98% .

    Pasien tampak tidur.

    Evaluasi tanggal 22 Juni 2013

    Tanggal Jam Dx Keperawatan Evaluasi

    21 Juni

    2013

    14.00 Gangguan perfusi jaringan

    b.d. penurunan konsentrasi

    Hb darah.

    S: pasien mengatakan sudah ada tenaga karena sudah dapat makan

    O: Konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir lembap.

    A: masalah perfusi jaringan teratasi.

    Circulation status

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Warna kulit pucat 2 5 5

    Akral hangat 2 5 5

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    29/35

    P: lanjutkan Intervensi untuk terapi cek kadar ulang, bila Hb

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    30/35

    Kekuatan otot

    A: masalah hambatan mobilitas fisik teratasi

    NOC: Body positioning: self initiated

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaringmiring kanan

    1 5 5

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaringmiring kiri

    1 5 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatanKaji kemampuan mobilitas klien

    Anjurkan klien untuk latihan rentang gerak berikutnya secara bertahap

    5555 5555

    5555 5555

    22 Juni

    2013

    14.00 Risiko infeksi

    bergubungan dengan

    prosedur invasif: post

    operasi

    S: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi

    O: Leukosit 17,6 x 10^3/UL

    Pasien post operasi histerektomi dan mengalami perdarahan sebanyak 3600 ml

    A. Masalah belum teratasi

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Klien bebas dari tanda

    dan gejala infeksi

    1 4 5

    Klien mampu

    menunjukkankemampuan mencegah

    infeksi

    1 4 5

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    31/35

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji tanda-tanda infeksi

    Kolaborasi pemberian antibiotik

    22 Juni

    2013

    14.00 Cemas b.d. perubahan

    keadaan atau ancaman

    kematian

    S: Pasien masih mengatakan cemas sudah berkurang

    O: ekspresi wajah tidak gelisah

    A: masalah cemas teratasi.

    Anxiety control

    Indikator Skala

    Awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    Tujuan

    Mengungkapkan

    rasa cemas

    berkurang

    3 5 5

    TTV dalam batas

    normal

    3 5 5

    P: lanjutkan intervensi dengan melibatkan keluarga dalam mengurangi kecemasan

    VII. EVALUASI (20-22 Juni 2013)

    Tanggal Jam Dx Keperawatan Evaluasi

    20 Juni

    2013

    21.00 Penurunan curah jantung

    berhubungan dengan

    perubahan irama jantung:

    hipovolemi karena

    perdarahan

    S: Pasien mengatakan badan terasa lemas.

    O: Tanda vital sudah normal. TD: 133/77 mmHg, MAP :90 mmHg, N: 90 x/mnt, R 21 x/mnt

    dan SpO2: 100%.

    A: masalah Penurunan curah jantung teratasi

    Cardiac pump effectivenes

    Indikator Skala Skala Skala

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    32/35

    awal sekarang tujuan

    Tekanan darah dalam

    batas normal

    2 5 5

    Heart rate dalam batas

    normal

    2 5 5

    Tidak terdapat edemaperifer

    3 5 5

    Tidak ada mual 3 5 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    1. Monitor TTV2. Monitor cairan

    21 Juni

    2013

    14.00 Gangguan perfusi jaringan

    b.d. penurunan konsentrasi

    Hb darah.

    S: pasien mengatakan sudah ada tenaga karena sudah dapat makan

    O: Konjungtiva idak anemis, mukosa bibir lembap.

    A: masalah perfusi jaringan teratasi.

    Circulation status

    P: lanjutkan Intervensi untuk terapi cek kadar ulang, bila Hb

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    33/35

    awal sekarang tujuan

    Pasien melaporkan

    nyeri berkurang

    4 4 5

    Pasien tidak

    mengekspresikan

    wajah menahannyeri

    4 5 5

    HR dalam rentang

    normal

    4 5 5

    Pasien dapat

    mengontrol nyeri

    5 5 5

    Pasien mampu

    menggunkan teknik

    non farmakologis

    5 5 5

    P: lanjutkan intervensi mengkaji nyeri secara komprehensif, berikan ketorolak 30 mg untukmengurangi nyeri bila perlu

    22 Juni

    2013

    14.00 Hambatan mobilitas fisik

    berhubungan dengan

    program pembatasan gerak

    S: Pasien mengatakan dapat miring kanan dan miring kiri dengan mandiri

    O: Pasien tampak latihan miring kanan dan miring kiri

    Kekuatan otot

    A: masalah hambatan mobilitas fisik teratasi

    NOC: Body positioning: self initiated

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    5555 5555

    5555 5555

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    34/35

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaringmiring kanan

    1 5 5

    Berganti posisi dalam

    kondisi berbaring

    miring kiri

    1 5 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji kemampuan mobilitas klien

    Anjurkan klien untuk latihan rentang gerak berikutnya secara bertahap

    22 Juni

    2013

    14.00 Risiko infeksi

    bergubungan dengan

    prosedur invasif: post

    operasi

    S: Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi

    O: Leukosit 17,6 x 10^3/UL

    Pasien post operasi histerektomi dan mengalami perdarahan sebanyak 3600 ml

    A. Masalah belum teratasi

    Indikator Skala

    awal

    Skala

    sekarang

    Skala

    tujuan

    Klien bebas dari tanda

    dan gejala infeksi

    1 4 5

    Klien mampu

    menunjukkan

    kemampuan mencegahinfeksi

    1 4 5

    P: lanjutkan intervensi keperawatan

    Kaji tanda-tanda infeksi

    Kolaborasi pemberian antibiotik

    22 Juni

    2013

    14.00 Cemas b.d. perubahan

    keadaan atau ancaman

    kematian

    S: Pasien masih mengatakan cemas sudah berkurang

    O: ekspresi wajah tidak gelisah

    A: masalah cemas teratasi.

    Anxiety control

    Indikator Skala Skala Skala

  • 7/22/2019 ASKEP ICU NY. M

    35/35

    Awal sekarang Tujuan

    Mengungkapkan

    rasa cemas

    berkurang

    3 5 5

    TTV dalam batas

    normal

    3 5 5

    P: lanjutkan intervensi dengan melibatkan keluarga dalam mengurangi kecemasan