Askep Anak Dengan Tumor Will

29
Askep Anak dengan Tumor Will KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN Tumor wilL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anak

description

Askep Anak dengan Tumor WillKONSEP ASUHAN KEPERAWATANPADA ANAK DENGAN Tumor wilL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anak KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Illahi Robbi atas segala nikmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ANAK, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu komponen tugas pada mata kuliah ANAK di Program Studi S1 Keperawatan Dharma Husada Bandung.Makalah ini mencoba memaparkan tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan pada anak dengan Penyakit Tumor Will.Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusuanan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penambahan wawasan kami di masa yang akan datangDemikian akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya terima kasih PenulisBAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGTumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol dan progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetika atau diwariskan kecenderungan genetika untuk karsinogen mungkin disebabkan oleh rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan terhadap inisiator dan promotor, kesalahan enzim pengoreksi atau gagalnya sistem imun. Kecenderungan genetik kita dapat positif atau negatif terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan lingkungan (kamus kedokteran dorland)Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahunTumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran tumor Wilms yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly urogenotal (4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic (91,1%).B. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Will?”C. TUJUANTujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dapat memberikan informasi dan pemahaman mengenai asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Will.D. MetodeMetode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini diantaranya melalui media literatur perpustakaan dan elektronik.E. SistematikaSecara umum makalah ini terbagi menjadi tiga bagian diantaranya; BAB I tentang Pendahuluan, BAB II yang berisi Pembahasan dan BAB III tentang kesimpulan dan saranBAB IITINJAUAN TEORITISA. DEFINISITumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitive diginjal.Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor Wilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersering pada anak-anak. (http://zul-adhariansyah.blogspot.com/2009/04/tumor-wilms.html)Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun (kamus kedokteran dorland)B. ETIOLOGIPenyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blas

Transcript of Askep Anak Dengan Tumor Will

Page 2: Askep Anak Dengan Tumor Will

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Illahi Robbi atas segala nikmat dan

karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ANAK, makalah ini

disusun untuk memenuhi salah satu komponen tugas pada mata kuliah ANAK di Program

Studi S1 Keperawatan Dharma Husada Bandung.

Makalah ini mencoba memaparkan tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan pada

anak dengan Penyakit Tumor Will.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusuanan makalah ini,

untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak

demi perbaikan dan penambahan wawasan kami di masa yang akan datang

Demikian akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis

khususnya bagi pembaca pada umumnya terima kasih

  

     Penulis

Page 3: Askep Anak Dengan Tumor Will

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol dan

progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetika atau diwariskan

kecenderungan genetika untuk karsinogen mungkin disebabkan oleh rapuhnya gen-gen

regulator, kerentanan terhadap inisiator dan promotor, kesalahan enzim pengoreksi atau

gagalnya sistem imun. Kecenderungan genetik kita dapat positif atau negatif  terhadap tumor

dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan lingkungan (kamus kedokteran dorland)

Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms adalah

tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional,

biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun

Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi

dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi

tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran tumor Wilms yang

paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah

anomaly urogenotal (4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic (91,1%).

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana asuhan

keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Will?”

C.     TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan

pengetahuan dapat memberikan   informasi   dan pemahaman mengenai asuhan

keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Will.

D.     Metode

Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini diantaranya melalui media

literatur perpustakaan dan elektronik.

E.     Sistematika

Secara umum makalah ini terbagi menjadi tiga bagian diantaranya; BAB I tentang

Pendahuluan, BAB II yang berisi Pembahasan dan BAB III tentang kesimpulan dan saran

Page 4: Askep Anak Dengan Tumor Will

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.    DEFINISI

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional

primitive diginjal.Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang

dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor

Wilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersering pada anak-anak. (http://zul-

adhariansyah.blogspot.com/2009/04/tumor-wilms.html)

Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,

terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun

(kamus kedokteran dorland)

B.           ETIOLOGI

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik.  Tumor wilms

berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang

normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi

baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur

kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitif untuk

merintis jalan ke arah pembentukan  Tumor wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau

somatik, itu terjadi pada usia kehamilan 8-34 minggu.

Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang juga

menderita Tumor wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang

berbeda dengan kasus Tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor wilms diturunkan secara

autosomal dominan.

C.          ANATOMI  FISIOLOGI

Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki sebuahureter,

yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat

pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung kemih, air kemih mengalir

melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita).Anatomi ginjal :

1.      Makroskopis

Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua

kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas

Page 5: Askep Anak Dengan Tumor Will

mayor). Ginjal pada orang dewasa penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua

ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.

Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri

lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada

ginjal wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal.

Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan

medulla.

Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut

dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus

pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini

yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul (Price,1995 :

773).

2.      Mikroskopis

Tiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Nefron

adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap

nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal,

lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul.

(Price, 1995)

3.      Vaskularisasi ginjal

Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis

II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan

garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri

interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian

membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis

ini kemudian membentuk arteriola aferen  pada glomerulus (Price, 1995).

Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk

sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang

mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju

vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya

mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume

yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk

keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran

darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai

kapasitas intrinsik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan

Page 6: Askep Anak Dengan Tumor Will

tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi

glomerulus tetap konstan ( Price, 1995).

4.      Persarafan  pada ginjal

Menurut Price (1995) “Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor),

saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini

berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal”.

fungsi ginjal adalah untuk:

a.    menyaring limbah metabolik

b.   menyaring kelebihan natrium dan air dari darah

c.    membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan dari tubuh

d.   membantu  mengatur tekanan darah

e.    membantu mengatur pembentukan sel darah.

Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron). sebuah nefron

merupakan suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding yang berlubang

(kapsula bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). kapsula

bowman dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.

D.           PATOFISIOLOGI

Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional

primitif diginjal, makroskopis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran

histo-patologisnya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan

gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan

hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali

ke tulang.

Komponen klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang tampak pada

diferensiasi ginjal normal: blastema, tubulus,dan stroma. Terdapat gambaran yang heterogen

dari proporsi komponen tersebut dan juga adanya diferensiasi yang aberan, seperti jaringan

lemak, otot lurik, kartilago, dan tulang. Adanya gambaran komponen yang monofasik juga

ditemukan. Tumor ginjal lain yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik nefroma, clear

cell sarkoma, dan renal rhabdoid tumor dapat membingungkan.

Gambaran anaplasia merupakan indikator penting dalam prognosis tumor Wilms.

Gambaran anaplastik ditandai oleh pembesaran inti sel 2-3 kali lipat, hiperkromatisasi, dan

gambaran mitosis yang abnormal.

stadium pada tumor wilms Staging berdasarkan NWTSG V, terdiri dari:

Page 7: Askep Anak Dengan Tumor Will

Stadium  I

Tumor terbatas pada ginjal dan dapat direseksi secara lengkap dengan kapsul ginjal yang

utuh. Tidak terjadi ruptur atau robekan kapsul. Pembuluh darah sinus renal tidak terlibat

Stadium II

Tumor sudah melewati kapsul ginjal namun dapat dieksisi secara lengkap. Terdapat ekstensi

regional tumor yang dibuktikan dengan penetrasi kapsul atau dengan invasi ekstensif sinus

renal. Pembuluh darah di luar sinus renal dapat mengandung tumor. Tumor mengalami

cedera akibat biopsi atau tercecer terbatas di daerah flank. Tidak ada bukti tumor pada atau di

luar batas reseksi.

Stadium III

Terdapat sisa tumor nonhematogen yang terbatas pada abdomen, atau yang meliputi berikut

ini:

a.    Keterlibatan kelenjar getah bening pada hilus atau pelvis

b.   Penetrasi tumor melalui permukaan peritoneum

c.    Implan tumor pada permukaan peritoneum

d.   Tumor gross atau mikroskopik pada atau di luar batas reseksi bedah

e.    Tumor tidak dapat direseksi secara lengkap karena infiltrasi lokal ke dalam struktur vital

f.    Tumor menyebar tidak terbatas pada daerah flank

Stadium IV

Metastasis hematogen ke paru-paru, hepar, tulang atau otak atau metastasis ke kelenkar getah

bening di luar abdomen dan pelvis. Nodul paru tampak pada CT scan harus dibiopsi untuk

diagnosis definitif stadium IV.

Stadium V

Keterlibatan kedua ginjal pada diagnosis. Setiap sisi harus didiagnosis secara individu

menurut kriteria di atas.

E.        MANIFESTASI KLINIS

Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut

dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang menembus ginjal

sedangkan hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises.

Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain

yang bisa muncul adalah :

-          Malaise (merasa tidak enak badan)

Page 8: Askep Anak Dengan Tumor Will

-          Nafsu makan berkurang

-          Mual dan muntah

-          Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi)

-          Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih).

Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Gambaran klinis

lainnya berupa demam, penurunan berat badan, anemia, varikokel kiri (akibat obstruksi vena

renalis kiri), dan hipertensi. Trombus tumor dapat meluas ke vena cava inferior dan jantung

sehingga menimbulkan malfungsi jantung. Kadang-kadang, terjadi gejala akut abdomen

akibat ruptur tumor setelah suatu trauma minor.

F.        KOMPLIKASI

1.   Tumor Bilateral

2.   Ekstensi Intracaval dan atrium

3.   Tumor lokal yang lanjut

4.   Obstruksi usus halus

5.   Tumor maligna sekunder

G.       PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.   CT scan atau MRI perut

2.   USG perut

3.   Rontgen perut

4.   Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)

5.   Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)

6.   BUN

7.   Kreatinin

8.   Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine)

9.   Pielogram intravena.

H.       PENATALAKSANAAN

Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan stadium tumor.

Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi primer dikerjakan pada semua keadaan

kecuali pada tumor unilateral yang unresectable, tumor bilateral dan tumor yang sudah

berekstensi ke vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang unresectable dinilai

intraoperatif. Diberikan kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan

Page 9: Askep Anak Dengan Tumor Will

setelah 6 minggu. Pada tumor bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan

diberikan kemoterapi biasanya dalam 8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor

bilateral jika diberikan sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal

penting dalam pembedahan meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral,

dilakukan nefrektomi radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang

dicurigai.

Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan

histologi (favourable atau non favourable) dari tumor. Berdasarkan NWTS-5 berikut

algoritma pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor Wilms. Nefrektomi parsial

hanya dianjurkan pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal.

Pada kasus tumor Wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transplantasi

dilakukan setelah 1 tahun setelah selesai pemberian kemoterapi.

Keberhasilan penanganan tumor Wilms ditentukan dari hasil stratifikasi, registrasi, dan

studi NWTSG. Survival bebas penyakit 95% untuk stadium I, dan kira-kira 80% untuk pasien

secara keseluruhan. Prognosis buruk dijumpai pada pasien dengan metastasis ke kelenjar

getah bening, paru-paru dan hepar.

I.          KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1.      Identitas : Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa

dihubungi

2.      Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu

makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.

3.      Riwayat kesehatan dahulu

Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor

wilms

4.      Riwayat kesehatan keluarga

Apakah ada riwayata keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya

5.      Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan TTV klien, dan mengobservasi head to too dan yang harus di

perhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan darah pada keempat

ektremitas. Tumor dapat memproduksi renin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga

Page 10: Askep Anak Dengan Tumor Will

mengakibatkan hipertensi. Deskripsi yang rinci mengenai kelainan traktus urinarius dan

adanya aniridia atau hemihipertrofi juga perlu dicari.

6.      Pemeriksaan penunjang

-          Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap

darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan

labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk

-          Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan

klasifikasi didalamnya

-          Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori, penekanan

dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.

-          Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki masa

tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.

7.      Pola aktivitas

a.       Pola nutrisi dan metabolic

Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi

karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien

mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah

dan  anoreksia  menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya

edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.

b.      Pola eliminasi

Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada glumerulus menyebakan

sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium

pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai

anuria ,proteinuri, hematuria.

c.       Pola Aktifitas dan latihan :

Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya

hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan

tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah

sudah normal selama 1 minggu.Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada,

pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien

mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban

sirkulasi dapat menyebabkanpemmbesaran jantung (Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat

lemah), anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi

yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopatimerupakan gejala

Page 11: Askep Anak Dengan Tumor Will

serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-

kejang.

d.      Pola  tidur dan istirahat

Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan,

kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus

e.       Kognitif & perseptual

Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal. Gangguan

penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari

pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi karena inumnitas yang  menurun.

f.       Persepsi diri

Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan perawatan yang lama.

Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula

g.      Hubungan peran

Anak  tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan lingkungan perawatan yang baru

serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan  yang bisa muncul adalah

1.         Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia

2.         Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.

3.         Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

4.         Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita

penyakit yang mengancam kehidupan

5.         Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan

kehilangan protein dan cairan

6.         Ansietas berhubungan dengan defisit pengetahuan

7.         Resiko Infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa 1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia

Tujuan : Pacien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat

diterima anak.

Page 12: Askep Anak Dengan Tumor Will

Intervensi Rasional

1.   Kaji tingkat nyeri

2.   Lakukan tehnik pengurangan nyeri

nonfarmakologis

3.   Berikan analgesik sesuai ketentuan

4.   Berikan obat dengan jadwal preventif

5.   Hindari aspirin atau senyawanya

1.   Menentukan tindakan selanjutnya

2.   Sebagai analgesik tambahan

3.   Mengurangi rasa sakit

4.   Untuk mencegah kambuhnya nyeri

5.   Karena aspirin meningkatkan kecenderungan

pendarahan

Diagnosa 2 Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan

kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake

Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi

Intervensi Rasional

1.   Catat intake dan output makanan secara

akurat

2.   Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi :

Anoreksi, Letargi, hipoproteinemia.

3.   Beri diet yang bergizi

4.   Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering

5.   Beri suplemen vitamin dan besi sesuai

instruksi

1.   Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh

2.   Gangguan nutrisi dapat terjadi secara

berlahan.

3.   Diare sebagai reaksi oedema intestine

dapat memperburuk status nutrisi

4.   Mencegah status nutrisi menjadi lebih

buruk

5.   Membantu dalam proses metabolisme.

Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut

Intervensi Rasional

1.   Pertahangkan tirah baring bilah terjadi

edema berat

2.   seimbangkan istrahat dan aktivitas bila

ambulasi

3.   intrusikan pada anak untuk istrahat bila ia

1.      Mengurangi pengeluaran energi.

2.      Mengurangi kelelahan pada pasien

3.      Untuk mmenghemat energi

Page 13: Askep Anak Dengan Tumor Will

merasa lelah

Diagnosa 4 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang

menderita penyakit yang mengancam kehidupan

Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi

Intervensi Rasional

1.   Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur

2.   Jelaskan prosedur operatif dengan jujur

3.   Jelaskan tentang proses penyakit

4.   Bantu keluarga merencanakan masa

depan khususnya dalam membatu anak

menjalani kehidupan yang normal

1.   Memberikan pengertian pada keluarga

2.   Memberikan pengetahuan pada keluarga

3.   Memberikan pengetahuan pada keluarga

4.   Meringangkan beban pada keluarganya

J.         Lampiran  Jurnal

Jhonson,Marion,dkk. 1997.  Iowa Outcomes Project Nursing Classification (NOC) Edisi

2.  St. Louis ,Missouri ; Mosby

Deskripsi patologi mengenai tumor Wilms pertama kali ditulis pada tahun 1872 dan

dideskripsikan oleh Osler pada tahun 1879. Osler menemukan bahwa tumor ginjal pada anak-

anak yang dilaporkan oleh beberapa klinisi saat itu sebenarnya merupakan kelainan yang

sama. Pada tahun 1899, Wilms melaporkan 7 kasus yang dijumpainya dan melakukan

tinjauan literatur pada kongres di Berlin. Penjelasannya mengenai gambaran klinis penyakit

ini sangat jelas sehingga istilah tumor yang memakai namanya ini (tumor Wilms) lebih

populer digunakan daripada nefroblastoma hingga sekarang. Eksisi bedah merupakan pilihan

terapi satu-satunya hingga tahun 1915, ketika Friedlander memperkenalkan terapi radiasi

sebagai altenatif pilihan. Ladd dan White kemudian secara bertahap menyempurkan teknik

bedah dan meningkatkan survival hingga 20%. Kemoterapi dengan aktinomisin-D dimulai

tahun 1954 dan vinkristin ditambahkan pada tahu 1963. Pada tahun 1956, Farber dengan

menggunakan kombinasi eksisi bedah, radiasi pascaoperasi, dan kemoterapi memulai era

modern dengan angka survival selama 2 tahun mencapai 81%.

Pada tahun 1969, karena kasus tumor Wilms di Amerika Serikat berkisar antara 450-

500 pertahun, timbul upaya kolaborasi untuk mendapatkan jumlah pasien yang bermakna

secara statistik. Karenanya, Children's Cancer Study Group, Cancer and Leukemia Group B

Page 14: Askep Anak Dengan Tumor Will

dan Southwest Oncology Group bergabung membentuk National Wilms Tumor Study Group

(NWTS). Kolaborasi ini menghasilkan peningkatan survival yang sangat bermakna.

Insidens

Tumor Wilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersering pada anak-anak.

Di Amerika Serikat, penyakit ini dialami oleh lebih dari 400 penderita tiap tahunnya. Usia

tersering adalah 3,5 tahun.

Tumor Wilms terjadi secara sporadik (95%), familial (1-2%), atau berkaitan dengan

suatu sindrom (2%). Sindrom yang berkaitan dengan tumor Wilms adalah WAGR (Wilms,

aniridia, malformasi traktus genitourinarius, dan retardasi mental), sindrom Beckwith-

Widemann (gigantisme, makroglosia, hiperplasia sel pankreas) dan sindrom Denys-Drash

(pseudohermafrodit, nefropati, dan tumor Wilms). Kejadiannya cenderung timbul pada pasien

yang lebih muda. Tumor Wilms sporadik berkaitan dengan 10% kasus dengan hemihipertrofi

yang terisolasi atau malformasi genitourinarius seperti hipospadia, kriptorkismus, dan fusi

ginjal. Tumor ginjal sinkronous yang bilateral ditemukan pada 5-10% kasus. Skrining rutin

dengan USG setiap 6 bulan hingga usia 8 tahun direkomendasikan untuk pasien yang berisiko

tinggi terhadap timbulnya tumor Wilm.

Kejadian Tumor Wilms dan Genetika

Awalnya diperkirakan, tumor Wilms terjadi akibat kejadian genetik yang sesuai

dengan teori two hit model yang pertama dikembangkan pada retinoblastoma. Jika mutasi

pertama terjadi sebelum penggabungan sperma dan sel telur (mutasi konstitusional/

germline), tumor diturunkan dan individu tersebut mendapat risiko mengalami multipel

tumor. Tumor Wilms nonherediter terjadi akibat dua mutasi postzigot (somatik) pada sel

tunggal. Hipotesis two hit model memperkirakan bahwa pasien dengan individu yang rentan,

seperti kasus familial, pasien dengan penyakit yang multifokal, dan dengan kelainan anomali

mempunyai usia median yang lebih rendah dibandingkan kasus sporadik. Saat ini, diketahui

bahwa mutasi beberapa gen terlibat dalam patogenesis tumor Wilms.

Hilangnya seluruh bagian dari kromosom disebut loss of heterozygosity (LOH), suatu

mekanisme yang diduga menginaktivasi gen supresor tumor. Dari 50% kasus tumor Wilms,

dapat ditemukan adanya LOH pada dua lokus genetik: 11p13 dan 11p15. Tumor Wilms

terjadi pada 30% pasien dengan sindrom WAGR. Anak dengan sindrom WAGR

memperlihatkan delesi pada lengan pendek kromosom 11 band 13 (11p13) namun daerah

11p15nya normal. Hingga sepertiga tumor Wilms yang sporadik, terjadi perubahan pada

bagian distal kromosom 11, yang melibatkan band p13. Tempat delesi ini diberi nama gen

Page 15: Askep Anak Dengan Tumor Will

WT1, suatu gen supresor tumor yang juga membentuk kompleks dengan supresor tumor

lainnya, yaitu p53. Gen WT1 mengekspresikan pengaturan faktor transkripsi dari suatu

protein yang terbatas pada sistem genitourinarius, limpa, mesenterium dorsal dari usus, otot,

susunan saraf pusat, dan mesotelium. WT1 mengalami delesi pada semua kasus WAGR.

Hubungan penting antara mutasi WT1 dan WAGR dengan berhentinya nefrogenik

intralobuler menyebabkan dugaan bahwa ekspresi WT1 dibutuhkan untuk diferensiasi normal

dari nefroblas. Hanya 5-10% tumor Wilms yang sporadik menunjukkan adanya mutasi WT1.

Inaktivasi WT1 hanya mempengaruhi organ yang mengekspresikan gen ini, seperti ginjal dan

sel-sel gonad tertentu (sel Sertoli testis dan sel granulosa ovarium). WT1 juga ditemukan

sebagai penyebab sindrom Denys-Drash. Kebanyakan mutasi yang ditemukan pada pasien

DDS merupakan mutasi missense yang dominan.

Sebagian dari penderita BWS mengalami duplikasi atau delesi dari 11p15. Daerah ini

dinamai WT2 dan merupakan telomerik dari WT1. BWS juga berkaitan dengan IGF-2, suatu

gen yang menginduksi pertumbuhan embrional. Hal ini membuktikan kemungkinan adanya

dua lokus yang berbeda terlibat dalam pembentukan tumor. Kandidat gen lain adalah gen

insulin-like growth factor II (IGFII), dan gen tumor supresor H19. Fraksi penting dari tumor

Wilms (tanpa terjadinya LOH pada tingkat DNA) telah ditemukan mempengaruhi cetakan

dengan akibat ekspresi yang berlebihan dari IGFII dan hilangnya ekspresi supresor tumor

H19. IGFII kemungkinan bekerja seperti onkogen dengan perpetuating nefroblas dan

mungkin menyebabkan berhentinya perilobar yang diobservasi pada BWS.

Sebuah bentuk gen familial tumor (FWT1) juga telah diidentifikasi pada kromosom

17q dan juga kromosom 7p dapat sebagai gen predisposisi tumor setelah ditemukannya

translokasi konstitusional. Mutasi pada p53 berkaitan dengan progresi tumor, anaplasia, dan

prognosis yang jelek. Kebanyakan tumor Wilm kemungkinan disebabkan oleh mutasi

somatik pada satu atau lebih dari gen-gen tumor yang telah teridenfikasi tersebut.

Beberapa tempat kromosom juga telah diidentifikasi berperan dalam perkembangan

tumor. LOH pada kromosom 16q dan 1p menunjukkan progresivitas dan agresivitas pada

20% penderita tumor Wilms. Angka kekambuhan tumor Wilms 3 kali dan angka

mortalitasnya 12 kali lebih tinggi dari penderita tumor Wilms tanpa LOH pada kromosom 1p.

p53 juga berkaitan dengan histologi anaplastik yang unfavourable.

Pasien dengan tumor Wilms dan kandungan DNA yang diploid (mengindikasikan

proliferasi yang rendah) ditemukan mempunyai prognosis yang baik. Hiperploidi (aktivitas

mitotik yang tinggi) merupakan gambaran prosnostik yang buruk untuk tumor Wilms.

Page 16: Askep Anak Dengan Tumor Will

Sisa nefrogenik merupakan lesi prekursor bagi tumor Wilms. Ada dua tipe yang

dikenal: perilobar nephrogenic rest (PLNR) yang terbatas di lobus perifer dan intralobar

nephrogenic rest (ILNR) yang terdapat di dalam lobus, sinus renal, atau dinding sistem

pelviokalises. Hubungan yang erat antara ILNR, aniridia, dan sindrom Denys Dash di mana

gen WT1 terlibat, mengimplikasikan pendapat bahwa lokus ini mungkin berhubungan dengan

patogenesis ILNR. Demikian pula, hubungan antara BWS dan beberapa kasus hemihipertrofi

dengan kelainan lokus yang lebih jauh pada kromosom 11 meningkatkan kemungkinan

bahwa gen WT2 mungkin lebih erat hubungannya dengan PLNR. Keuntungan uji genetik

pada anak dengan sporadik aniridia, hemihipertrofi atau sindrom-sindrom di atas yang

berisiko tinggi mengalami tumor Wilms dapat menjalani skrining DNA. Hal ini akan

mengidentifikasi mereka yang mengalami mutasi dan memerlukan observasi yang ketat

terhadap pertumbuhan tumor.

Gambaran Klinis

Gambaran klinis tumor Wilms berupa massa besar intraabdomen atau di pinggang

yang asimptomatik dan seringkali ditemukan secara kebetulan oleh keluarga. Kadang kala

temuan ini disertai rasa nyeri, hematuria asimptomatik (pada sepertiga kasus), dan demam.

Gambaran klinis lainnya berupa malaise, penurunan berat badan, anemia, varikokel kiri

(akibat obstruksi vena renalis kiri), dan hipertensi. Trombus tumor dapat meluas ke vena cava

inferior dan jantung sehingga menimbulkan malfungsi jantung. Kadang-kadang, terjadi gejala

akut abdomen akibat ruptur tumor setelah suatu trauma minor.

Pemeriksaan fisik meliputi palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan

darah pada keempat ektremitas. Tumor dapat memproduksi renin atau menyebabkan

kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan hipertensi. Deskripsi yang rinci mengenai

kelainan traktus urinarius dan adanya aniridia atau hemihipertrofi juga perlu dicari.

Tidak ada tes darah atau urin yang merupakan alat diagnostik untuk tumor Wilms.

Laporan terakhir menyebutkan peningkatan bFGF pada urin berkaitan dengan kelainan ini.

Jika faktor ini muncul, peningkatan yang menetap setelah reseksi tumor mengindikasikan

adanya persistensi atau rekurensi penyakit. Derajat peningkatan juga berkaitan dengan

prognosis.

Evaluasi awal terdiri dari pemeriksaan foto polos abdomen, ultrasonografi, IVP,

urinalisis, foto toraks, dan CT scan. Keberadaan massa intrarenal yang padat menyebabkan

distorsi sistem pelviokalises sangat membantu dalam diagnosis tumor Wilms. USG atau MRI

vena renalis dan vena cava inferior dapat menyingkirkan adanya penyebaran tumor ke dalam

vena. Metastasis tersering dijumpai pada paru-paru dan hepar.

Page 17: Askep Anak Dengan Tumor Will

Patologi

Komponen klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang tampak pada

diferensiasi ginjal normal: blastema, tubulus,dan stroma. Terdapat gambaran yang heterogen

dari proporsi komponen tersebut dan juga adanya diferensiasi yang aberan, seperti jaringan

lemak, otot lurik, kartilago, dan tulang. Adanya gambaran komponen yang monofasik juga

ditemukan. Tumor ginjal lain yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik nefroma, clear

cell sarkoma, dan renal rhabdoid tumor dapat membingungkan.

Gambaran anaplasia merupakan indikator penting dalam prognosis tumor Wilms.

Gambaran anaplastik ditandai oleh pembesaran inti sel 2-3 kali lipat, hiperkromatisasi, dan

gambaran mitosis yang abnormal

Page 18: Askep Anak Dengan Tumor Will

BAB III

PENUTUP

A.       Kesimpulan

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional

primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang

dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.

Tumur Wilms merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumnpai pada anak

dibawah umur 10 th dan merupakan kira-kira 10% keganasan pada anak. Paling sering

dijumpai pada umur tiga tahun dan kira-kira 10% merupakan lesi bilateral

Penghapusan (delesi) yang melibatkan salah satu dari minimal dua lokus kromosom 11

telah ditemukan dalam sel dari lebih kurang 33% tumor Wilms. Delesi constitutional hemi

zigot dari salah satu dari lokus ini, 11p13, berkaitan dengan dua sindrom yang langka yang

mencakup tumor wilms: sindrom WAGR (tumor Wilms, Aniridia, Malforasi genitourinaria,

dan Retardasi Mental) dan sindrom Denys-Drash (Tumor Wilms, nefropati, kelainan genital).

Terdapatnya lokus kedua, 11p15, dapat menjelaskan hubungan tumor wilms dengan sindrom

Beckwith-Wiedemann, suatu sindrom congenital yang ditandai dengan beberapa tipe

neoplasma embrional, hemihipertrofi, makroglosi, dan viseromegali.

B.        Saran

Untuk menjadikan makalah ini menjadi makalah yang sempurna maka harus disertai saran-

saran yang bersifat mendorong dan membangun, saran - saran itu antara lain :

1.   Kita hendaknya lebih memahami Tumor Wilms dalam meningkatkan pelayanan pada

penderita/ anak khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan.

2.   Kita hendaknya mampu dan mau mempelajari makalah “Asuhan Keperawatan Anak

Dengan Tumor Wlims”, untuk menambah pengetahuan dibidang ilmu keperawatan

khususnya, dan dibidang pelayanan pemberian asuhan keperawatan pada umumnya.

Demikian saran dari kami semoga apa yang kami suguhkan dapat bermanfaat bagi kami

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya

Page 19: Askep Anak Dengan Tumor Will

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.

Charette, Jane. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC.

Doengoes,M.E. 1999. Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan

Pasien. Jakarta : EGC.

Http://www. combiphar.com/article / 2008 / 6 / 7.

Http://www. Dokterfoto.com/ patofisiologi/ 2008/6/7.

Http://www. Gizi. net/Berita/2008/6/7.

Http://www. Kalbe. co. id/article/ Penatalaksanaan tumor wilms/2008/6/7.

Tumor wilms.

Jhonson,Marion,dkk. 1997.  Iowa Outcomes Project Nursing Classification (NOC) Edisi 2

St. Louis ,Missouri ; Mosby.

Mc Closkey, Joanner. 1996. Iowa      Intervention     Project Nursing   Intervention  

Classification    (NIC)   Edisi   2.    Westline   Industrial   Drive,   t.Louis :Mosby.

Nelson, Waldo. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta : EGC.

Santosa,Budi .  2005  -  2006.    Diagnosa    Keperawatan     NANDA .    Jakarta : Prima

Medika.