Askep Tumor Parotis Dahlia

19
LAMPIRAN 5 FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER FORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II Nama Mahasiswa : Melinda Puspitasari NIM : 112310101025 Te mpa t Pen gk aji an : ruan g be dah Dah li a Tanggal : april 201! I. Identitas Kien Nama : tn" # N$" %M :!5&&0! 'mur : 5! th Pekerjaan : kuli (enis )elamin : laki*laki +tatus Perkawinan : menikah #gama : islam Tanggal M%+ : , april 201! Pendidikan : +D Tanggal Pengkajian : april 201! #lamat : Maskuning )ul$n +umber In-$rmasi : pasien. keluarga  II. Ri!a"at Kese#atan 1" Diagn$sa med ik : tum$r par$tis /p$st $perasi 2" )e lu ha n u tama: neri akibat luka $perasi 3" %iwaat pena ki t sek ar ang: pasie n mengatakan bahwa terdapa t benj$ lan di bagia n bawah teling a kiri sejak 10 tahun ang lalu. benj$ lan membesa r kira*k ira 3*! m. saat diraba benj$lan terasa keras dan neri" Neri bertam bah  jika pasien beraktiitas /bekerja" +etelah ditana skala nei pasien berada di skala 3 dengan rentang skala 0*5 /04tidak ada neri. 54amat sangat neri !" %i waa t kesehat an terdahul u: a" Pe n akit ang per nah dialami: pasie n meng atakan bahwa pernah mengalam i pen akit ang sama dengan saat ini. dan pernah dilakukan $perasi di %s" dr" +$ebandi (ember pada 22 tahun ang lalu aitu pada tahun 12" b" #le rgi / $bat. m akan an. p les ter . dll : pasien dan keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mempunai alergi baik makanan ataupun $bat" " Imunisasi: kel uarga men gata kan bah wa lup a apa kah pasien per nah di imunisasi atau tidak" Pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah ia di imunisasi atau tidak" d" )ebia saan: pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan bahwa beliau memiliki kebiasaan mer$k$k )6MP%787N+I9 II Page 1

Transcript of Askep Tumor Parotis Dahlia

Lampiran

PAGE

LAMPIRAN 5FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II

Nama Mahasiswa: Melinda PuspitasariNIM

: 112310101025Tempat Pengkajian: ruang bedah DahliaTanggal

: 7 april 2014

I. Identitas Klien

Nama : tn. ANo. RM:458804

Umur : 54 thPekerjaan : kuli

Jenis Kelamin: laki-lakiStatus Perkawinan: menikah

Agama : islamTanggal MRS: 6 april 2014

Pendidikan : SDTanggal Pengkajian: 7 april 2014

Alamat : Maskuning KulonSumber Informasi: pasien, keluarga

II. Riwayat Kesehatan

1. Diagnosa medik: tumor parotis (post operasi)2. Keluhan utama: nyeri akibat luka operasi3. Riwayat penyakit sekarang: pasien mengatakan bahwa terdapat benjolan di bagian bawah telinga kiri sejak 10 tahun yang lalu, benjolan membesar kira-kira 3-4 cm, saat diraba benjolan terasa keras dan nyeri. Nyeri bertambah jika pasien beraktivitas (bekerja). Setelah ditanya skala nyei pasien berada di skala 3 dengan rentang skala 0-5 (0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri)4. Riwayat kesehatan terdahulu:

a. Penyakit yang pernah dialami: pasien mengatakan bahwa pernah mengalami penyakit yang sama dengan saat ini, dan pernah dilakukan operasi di Rs. dr. Soebandi Jember pada 22 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1992. b. Alergi (obat, makanan, plester, dll): pasien dan keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi baik makanan ataupun obat.c. Imunisasi: keluarga mengatakan bahwa lupa apakah pasien pernah di imunisasi atau tidak. Pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah ia di imunisasi atau tidak.d. Kebiasaan: pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan bahwa beliau memiliki kebiasaan merokok e. Obat-obat yang digunakan: pasien mengatakan bahwa jika merasa sakit, beliau membeli obat di warung, atau datang ke puskesmas, dan di puskesmas itulah beliau mendapatkan obat. f. Riwayat penyakit keluarga: keluarga pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami keadaan seperti pasienGenogram:

Keterangan:

laki-laki =

perempuan =

garis pernikahan =

garis keturunan=

wanita meninggal =

laki-laki meninggal =

tinggal 1 rumah =pasien =

III. Pengkajian Keperawatan

1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan: Sebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami operasi yang sama di rumah sakit dr. Soebandi pada tahun 1992 Keluarga pasien mengatakan bahwa jika ada keluarganya yang sakit maka akan di bawa ke petugas kesehatan seperti bidan, manteri dan puskesmasTidak ada masalah

2. Pola nutrisi/ metabolik: Sebelum MRS Saat pengkajianMasalah

sebelum MRS pasien mengatakan makan 3-4 kali dalam sehari dengan jenis makanan nasi, ikan, dan sayur. Sedangkan untuk minumnya, pasien minum air putih 7-8x per hari. Saat pengkajian, pasien sedang berpuasa karena baru selesai dilakukan operasi. Pasien mengaku lapar.

Tidak ada masalah

3. Pola eliminasi:Sebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa BAB 1 x dalam sehari, dengan konsistensi feses padat

Sebelum MRS : pasien mengatakan bahwa BAK kurang lebih 7 kali dalam sehari Saat pengkajian: pasien mengatakan bahwa masih belum BAB

Saat pengkajian : pasien mengatakan sudah BAK kurang lebih 4 kali

Tidak ada masalah

4. Pola aktivitas & latihan: Sebelum MRS pasien bekerja sebagai kuli bangunan. Aktivitas keseharian pasien dilakukan secara mandiri.

saat pengkajian pos operasi pola aktivitas dan kondisi pasien. Sebagai berikut

c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)

Kemampuan perawatan diri 01234

Makan / minum4

Toileting 4

Berpakaian 3

Mobilitas di tempat tidur4

Berpindah 4

Ambulasi / ROM4

Ket: 0= tergantung total; 1=bantuan petugas dan alat; 3; bantuan alat; 4 mandiri5. Pola tidur & istirahatSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam/hari, dari pukul 21.00-04.00 wib Pasien mengatakan dapat tidur nyeyak Saat pengkajian : pasien mengatakan bahwa tidurnya sedikit terganggu karena kadang-kadang nyeri luka operasi yang dirasakan seperti tertusuk jarum di malam hari.Nyeri akut

6. Pola kognitif & perceptualSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Pasien dan keluarga sudah sebelumnya mengerti tentang penyakit yang dialami oleh Tn. A yaitu tumor. Pasien mengatakan bahwa pasien yakin bahwa dirinya bisa sembuh dari penyakitnyaTidak ada masalah

7. Pola persepsi diriSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Sebelum di operasi pasien mengatakan bahwa pasien merasa malu dengan benjolan yang ada di bawah telinga kirinya. Setelah dioperasi pasien mengaku merasa kondisinya sudah lebih baikTidak ada masalah

8. Pola seksualitas & reproduksiSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

.-Pasien mengatakan bahwa memiliki dua orang anak dan tidak berkeinginan untuk menambah momongan lagiTidak ada masalah

9. Pola peran & hubunganSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Sebelum MRS: pasien mengatakan bahwa, pasien adalah tulang punggung keluarga. Dimana pasien mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. Saat pengkajian: pasien mengatakan bahwa saat ini pasien tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya. Pasien mengatakan khawatir jika pasien tidak segera pulang siapa yang akan memberi nafkah keluarganya. Ansietas

10. Pola manajemen koping-stressSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Sebelum MRS: pasien mengatakan bahwa, pasien dan keluarga merasa khawatir apakah penyakit yang dialami pasien ini bisa sembuh atau tidak Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa saat mengalami penyakit ini pasien dan keluarga khawatir jika penyakit pasien ini tidak dapat disembuhkan dan pasien takut mati. pasien mengatakan jika pasien mati siapa yang akan membiayai hidup keluarganya, khususnya istri dan kedua anaknya. Saat pasien merasa cemas, pasien mengatakan bahwa pasien berdoa kepada Allah untuk diberikan umur panjang dan kesehatan. Ansietas

11. Sistem nilai & keyakinanSebelum MRS Saat pengkajianMasalah

Pasien mengatakan bahwa pasien memeluk agama islam Sholat 5 waktu Pasien mengatakan bahwa pasien memeluk agama islam Saat ditanya oleh perawat tentang ibadah pasien di rumah, pasien mengatakan bahwa pasien sholat 5 waktu. Namun semenjak di rawat di rumah sakit, pasien mengaku tidak menjalankan ibadah sholat. Ansietas

IV. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran kompos mentis. Pasien sesekali meringis. Tanda vital:

Saat MRS Saat pengkajianMasalah

TD: 110/70 mmHG, S; 36,3 0C, N: 84X/menit, RR: 20 saat pengkajian: TD: 80/60 mmHg, S: 36,6 oC, N: 80x/menit RR: 18 x/menitTidak ada masalah

1. Kepala I: Kepala pasien terlihat simetris, rambut berwarna hitam dan putih (beruban) serta lebat, ada balutan bekas operasi di bagian bawah kepala bagian kiri teradapat balutan bekas operasi. Balutan tampak berwarna putih bersih.

P: Tidak ada nyeri tekan

P: -

A: -2. Mata

I: Saat pengkajian kondisi mata simetris. Sklera: putih, konjungtiva: pink, pupil: isokor, P: tidak ada nyeri tekan

P:-

A:-3. TelingaI: Saat pengkajian telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada kelainan bentuk, telinga bagian kiri tertutup perban karena baru selesai operasi pengangkatan tumor, P: tidak ada nyeri tekan.P:-

A:-4. HidungI: Tidak terdapat kelainan bentuk. Bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada jejas, daya penciuman pasien baik.

P: Tidak ada nyeri tekan

P: -

A: -5. Mulut I: mulut pasien terlihat bersih, bibir agak kering karena pasien puasa pasca operasi. Kondisi gigi depan atas banyak yang tanggal.P: tidak ada nyeri tekan pada bibir

P: -

A: - 6. Leher:I: Sebelum operasi terdapat benjolan di belakang telinga kiri dengan ukuran kurang lebih 3x4 cm. Pada saat pengkajian, bagian kiri leher pasien tepatnya di bawah telinga terdapat luka operasi dan terpasang balutan luka. Kondisi balutan bersih, balutan terpasang rapat. Tidak ada ada darah yang merembes keluar.

P: Sebelum operasi benjolan teraba keras dan padat. Sebelum dan sesudah operasi terdapat nyeri tekan.

P: -

A: -

7. DadaI: terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, ictus cordis tidak nampak, ekspansi paru simetrisP: tidak ada nyeri tekan,P: suara perkusi lapang paru terdengar sonor, suara perkusi jantung pekak A: Suara pernafasan vesikuler, bunyi jantung satu tunggal, bunyi jantung dua tunggal.8. AbdomenI: simetris, tidak ada jejas, tidak ada benjolan, tidak ada jaringan parut, warna kulit sawo matang, kontur lembutA: saat pengkajian bising usus tidak terdengar

P: Timpani di setiap lapang perut, kecuali di bagian hipokondrium kanan bersuara pekak, karena di hipokondrium kanan terdapat hepar

A: tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran hati.

9. UrogenitalI: pasien tidak terpasang kateter, pasien BAK kurang lebih 4 kali saat dilakukan pengkajian

P: tidak ada nyeri tekan

P:-

A: -

10. EkstremitasI: - Ekstremitas atas: tangan kanan pasien dapat digerakkan secara normal, tangan kiri pasien terpasang selang infus. Tidak ada jejas, tidak ada benjolan,

Ekstremitas bawah: kaki kanan dan kiri pasien dapat digerakkan secara normal, tidak ada jejas, tidak ada benjolanP: Tonus otot

55

55

P:-

A:-

11. Kulit dan kukuI: Kulit berwarna sawo matang, bersih, kuku terlihat agak panjang dan kotor, Terdapat luka bekas operasi di daerah kulit bagian bawah telinga kiri. Panjang luka kira-kira 4 cm.

P: CRT < 2 detik, akral hangat, terdapat nyeri tekan pada daerah luka bekas operasiP: -

A: -12. Keadaan lokalI: Keadaan jahitan luka tampak bersih, luka tampak berwana pink, Panjang luka kira-kira 4 cmP: terdapat nyeri tekan pada daerah luka bekas operasi

P: -

A: -

V. Terapia. Injeksi ampicilin 3x1 gr

b. Injeksi antrain 3x1 amp

c. Injeksi ranitidin 2x1 amp

d. infus RL:D5 = 2:1

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratoriuma. Gula darah sewaktu : 110

b. Trombosit : 241.000 (normal 150.000-400.000)

c. LED: 1 jam= 10 (normal pada laki-laki= 0-10)

d. SGOT= 27

e. SGPT = 41

f. Kreatinin= 1,2

g. Urea= 15

Bondowoso, 07 April 2014Pengambil Data

Melinda PuspitasariNIM 112310101025

ANALISA DATANO DATA PENUNJANG ETIOLOGIMASALAH

1.Ds: pasien mengatakn luka operasinya terasa nyeri, Nyeri bertambah jika pasien beraktivitas (bekerja). pasien mengatakan bahwa tidurnya sedikit terganggu karena kadang-kadang nyeri luka operasi yang dirasakan seperti tertusuk jarum di malam hari.Do: Setelah ditanya skala nyei pasien berada di skala 3 dengan rentang skala 0-5 (0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri). Terdapat nyeri tekan bagian belakang telinga kiri karena merupakan luka operasi. Pasien tampak meringis kesakitan. TD: 80/60 mmHg, S: 36,6 oC, N: 80x/menit RR: 18 x/menitProsedur invasif (operasi/pembedahan)

Terputusnya jaringan kulit

Reaksi inflamasi

(rubor, kalor, tumor, fungsiolesa), trauma saraf nyeri

Nyeri akutNyeri akut

2. DS:- DO: bagian kiri leher pasien tepatnya di bawah telinga terdapat luka operasi dan terpasang balutan luka. Panjang luka kira-kira 4 cm. Luka tampak berwana pink, Prosedur invasif (operasi/pembedahan)

Terputusnya jaringan kulit

Luka pada kulit

Kerusakan integritas kulit Kerusakan integritas kulit

3. DS: - Sebelum MRS: pasien mengatakan bahwa, pasien adalah tulang punggung keluarga. Dimana pasien mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. Saat pengkajian: pasien mengatakan bahwa saat ini pasien tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya. Pasien mengatakan khawatir jika pasien tidak segera pulang siapa yang akan memberi nafkah keluarganya. pasien mengatakan bahwa, pasien dan keluarga merasa khawatir apakah penyakit yang dialami pasien ini bisa sembuh atau tidak, Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa saat mengalami penyakit ini pasien dan keluarga khawatir jika penyakit pasien ini tidak dapat disembuhkan dan pasien takut mati. Pasien mengatakan jika pasien mati siapa yang akan membiayai hidup keluarganya, khususnya istri dan kedua anaknya. Saat pasien merasa cemas, pasien mengatakan bahwa pasien berdoa kepada Allah untuk diberikan umur panjang dan kesehatan.DO: pasien tampak khawatir dan muram,

TD: 80/60 mmHg, S: 36,6 oC, N: 80x/menit RR: 18 x/menit.

Proses penyakit, prosedur terapi

Perubahan status peran dan fungsi peran

Ansietas Ansietas

4. DS: -DO: bagian kiri leher pasien tepatnya di bawah telinga terdapat luka operasi dan terpasang balutan luka. Panjang luka kira-kira 4 cm. Kondisi balutan bersih, balutan terpasang rapat. Tidak ada ada darah yang merembes keluar. Keadaan jahitan luka tampak bersih, luka tampak berwana pink, tangan kiri pasien terpasang selang infus. Prosedur invasif (operasi/pembedahan)

Terputusnya jaringan kulit

Luka pada kulit

Kerusakan integritas kulitPort the entry

Resiko infeksiResiko infeksi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Muncul NoDIAGNOSA KEPERAWATANNama Terang dan Tanda Tangan

7 April 20141. Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, trauma saraf nyeri ditandai dengan

Ds: pasien mengatakan luka operasinya terasa nyeri, Nyeri bertambah jika pasien beraktivitas (bekerja). pasien mengatakan bahwa tidurnya sedikit terganggu karena kadang-kadang nyeri luka operasi yang dirasakan seperti tertusuk jarum di malam hari.Do: Setelah ditanya skala nyei pasien berada di skala 3 dengan rentang skala 0-5 (0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri). Terdapat nyeri tekan bagian belakang telinga kiri karena merupakan luka operasi. Pasien tampak meringis kesakitan. Pasien tampak meringis kesakitan. TD: 80/60 mmHg, S: 36,6 oC, N: 80x/menit RR: 18 x/menit. Melinda

7 April 20142. Kerusakan integritas kulit b.d luka akibat operasi ditandai denganDS:-

DO: bagian kiri leher pasien tepatnya di bawah telinga terdapat luka operasi dan terpasang balutan luka. Panjang luka kira-kira 4 cm. Luka tampak berwana pink, bersih. Melinda

7 april 2014 3. Ansietas b.d perubahan status peran dan fungsi peran ditandai denganDS: - Sebelum MRS: pasien mengatakan bahwa, pasien adalah tulang punggung keluarga. Dimana pasien mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. Saat pengkajian: pasien mengatakan bahwa saat ini pasien tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya. Pasien mengatakan khawatir jika pasien tidak segera pulang siapa yang akan memberi nafkah keluarganya. pasien mengatakan bahwa, pasien dan keluarga merasa khawatir apakah penyakit yang dialami pasien ini bisa sembuh atau tidak, Saat pengkajian pasien mengatakan bahwa saat mengalami penyakit ini pasien dan keluarga khawatir jika penyakit pasien ini tidak dapat disembuhkan dan pasien takut mati. Pasien mengatakan jika pasien mati siapa yang akan membiayai hidup keluarganya, khususnya istri dan kedua anaknya. Saat pasien merasa cemas, pasien mengatakan bahwa pasien berdoa kepada Allah untuk diberikan umur panjang dan kesehatan.DO: pasien tampak khawatir dan muram,

TD: 80/60 mmHg, S: 36,6 oC, N: 80x/menit RR: 18 x/menit.

Melinda

7 April 20144. Resiko infeksi b.d luka operasi ditandai denganDS:-

DO: bagian kiri leher pasien tepatnya di bawah telinga terdapat luka operasi dan terpasang balutan luka. Panjang luka kira-kira 4 cm. Kondisi balutan bersih, balutan terpasang rapat. Tidak ada ada darah yang merembes keluar. Keadaan jahitan luka tampak bersih, luka tampak berwana pink, tangan kiri pasien terpasang selang infus.

Melinda

RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

Tgl NoDiagnosa RENCANA TINDAKAN

PERAWATANNama Perawat/Mhs

7 april 2014/ dx 1

Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, trauma saraf nyeriTujuan: Setelah dilakukan askep, nyeri px berkurang atau hilang

Kriteria hasil:

1. Melaporkan nyeri terkontrol atau hilang

2. Tampak rileks, mampu tidur atau istirahat dengan tenang

Rencana tindakan

1. Kaji nyeri, catat lokasi karakteristik, beratnya (skala 0-5, 0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri)

R: berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan kemajuan penyembuhan

2. Dorong ambulasi dini

R: meningkatkan normalisasi fungsi organ

3. Berikan analgesik sesuai indikasi

R: menghilangkan nyeri

4. Beri posisi nyaman

R: Posisi disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis

5. Demonstrasikan dan ajarkan penggunaan keterampilan relaksasi dan distraksiR: Menurunkan ketergantungan obat

7 april 2014/ dx 2

Kerusakan integritas kulit b.d luka akibat operasi

Tujuan:

Setelah dilakukan askep, individu menunjukkan penyembuhan luka yang progresifKriteria hasil:

1. Pemulihan luka tepat waktu2. Luka tidak mengalami komplikasi

Rencana tindakan

1. Pantau TTV dengan sering, perhatikan demam, takipnea, takikardi, gemetar, periksa luka dengan sering terhadap bengkak, insisi berlebihan, inflamasi, drainase.R: indikasi dari terjadinya infeksi yang menyebabkan keterlambatan pemulihan luka dan meningkatkan resiko pemisahan luka2. Bebat daerah insisiR: meminimalkan stress/tegangan pada tepi luka yang sembuh3. Gunakan balutan sesuai indikasiR: penggantian balutan sering dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit karena perlekatan kuat4. Ajarkan pasien dan keluraga untuk Masase dengan lembut kulit sehat disekitar area lukaR: merangsang sirkulasi5. Pantau tanda klinis infeksi lukaR: mencegah infeksi

7 april 2014/ dx 3

Ansietas b.d perubahan status peran dan fungsi peran ditandai dengan

Tujuan:

setelah dilakukan askep, individu dapat menurunkan ansietasnya dengan menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologisKriteria hasil:

1. pasien merasa rileks

2. ttv dalam batas normal

Rencana Tindakan

1. catat petunjuk perilaku mis. Gelisah, peka rangsang, menolak, kuarng kontak mata

R: indikator derajat ansietas

2. dorong pasien untuk menyatakan perasaan

R: Membantu mengidentifikasi masalah pasien

3. akui bahwa ansietas dan masalah yang dialami oleh pasien mirip dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian mendengar pasien

R: Validasi bahwa perasaan normal dapat membantu menurunkan stress

4. berikan informasi yang nyata tentang apa yang dilakukan mis. Prosedur operasiR: Keterlibatan pasien dalam perencanaan perawatan memberikan rasa kontrol dan membantu menurunkan ansietas

5. berikan lingkungan tenang dan istirahat

R: menghindarkan pasien dari stressor lain, meningkatkan relaksasi, membantu menurunkan ansietas.

7 april 2014/ dx 4

Resiko infeksi b.d luka operasiTujuan:

Setelah dilakukan askep, individu menunjukkan penyembuhan luka yang progresif

Kriteria hasil:

1. Tidak ada tanda dan gejala infeksi

2. Ttv dalam batas normal

Rencana tindakan

1. Pantau TTV dengan sering, perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental.

R: dugaan adanya infeksi

2. Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik

R: meminimalkan resiko penyebaran bakteri

3. Lihat insisi dan balutan, catat karakteristik drainase luka, adanya eritema

R: memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi

4. Berikan informasi yang tepat, jujur pada pasien orang terdekat terkait prosese penyembuhan luka

R: pengetahuan tentang kemajuan situasi, memberikan dukungan emosi, membantu menurunkan ansietas

5. Ajarkan individu dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan laporkan kepada petugasR: memberi pengetahuan kepada keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi

6. Kolaborasi pemberian antibiotik

R: mencegah infeksi

CATATAN PERKEMBANGANHARI SENIN 7 APRIL 2014DIAGNOSA: Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, trauma saraf nyeri WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Senin 7 april 2014 / pukul 21.30 WIB1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri (skala 0-5, 0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri),

2. mendorong pasien untuk melakukan ambulasi dini

3. memberikan analgesik sesuai indikasi (antarin 3x1 ampl)

4. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien5. mendemonstrasikan dan mengajarkan penggunaan keterampilan relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan cara berdzikirMelinda JAM: 24.00 wibS: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih sering mengeluhkan nyeri

O: pasien tampak meringis, saat ditanya oleh perawat apakah masih terasa nyeri, pasien mengangguk, lokasi yeri berada di bagian bawah telinga kiri, skala nyeri 2

A: Masalah keperawatan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Diagnosa: Kerusakan integritas kulit b.d luka akibat operasiWAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Senin 7 april 2014 / pukul 21.30 WIB1. memantau TTV, perhatikan demam, takipnea, takikardi, gemetar, periksa luka dengan sering terhadap bengkak, insisi berlebihan, inflamasi, drainase.

2. membebat daerah insisi

3. menggunakan balutan sesuai indikasi

4. mengajarkan pasien dan keluraga untuk memasase dengan lembut kulit sehat disekitar area luka

5. mantau tanda klinis infeksi luka

Melinda JAM: 24.00 wib

S: keluarga pasien mengatakan masih belum sempat untuk memasase daerah sekitar lukaO: TD: 100/60 mmHG, N: 88 x/menit, S: 360 C, RR: 20 X/menit A: Masalah keperawatan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Diagnosa: Ansietas b.d perubahan status peran dan fungsi peran

WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Senin 7 april 2014 / pukul 21.30 WIB1. mencatat petunjuk perilaku mis. Gelisah, peka rangsang, menolak, kuarng kontak mata

2. mendorong pasien untuk menyatakan perasaan

3. mengakui bahwa ansietas dan masalah yang dialami oleh pasien mirip dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian mendengar pasien

4. memberikan informasi yang nyata tentang apa yang dilakukan mis. Prosedur operasi

5. memberikan lingkungan tenang dan istirahat

Melinda JAM: 24.00 wib

S: pasien nampak tertidur pulasO: TD: 100/60 mmHG, N: 88 x/menit, S: 360 C, RR: 20 X/menit

A: Masalah keperawatan belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Diagnosa: Resiko infeksi b.d luka operasi ditandai dengan

WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Senin 7 april 2014 / pukul 21.30 WIB1. Memantau TTV dengan sering, meperhatikan demam, menggigil, berkeringat, dan perubahan mental.

2. melakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik

3. melihat insisi dan balutan, catat karakteristik drainase luka, adanya eritema

4. memberikan informasi yang tepat, jujur pada pasien orang terdekat terkait prosese penyembuhan luka

5. mengjarkan individu dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan laporkan kepada petugas

6. berkolaborasi dalam pemberian antibiotik ampicilin 3x 1 amplMelinda JAM: 24.00 wib

S: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak merasakan kedinginan O: TD: 100/60 mmHG, N: 88 x/menit, S: 360 C, RR: 20 X/menit, kondisi balutan luka bersih, tidak terdapat darah yang keluar, balutan melekat pada daerah luka operasi

A: Masalah keperawatan teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi

SELASA 8 APRIL 2014DIAGNOSA: Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, trauma saraf nyeri WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 06.00 WIB1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri (skala 0-5, 0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri),

2. mendorong pasien untuk melakukan ambulasi dini

3. memberikan analgesik sesuai indikasi (antarin 3x1 ampl)

4. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien

5. mendemonstrasikan dan mengajarkan penggunaan keterampilan relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan cara berdzikirMelinda JAM: 06.30 wib

S: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih sering mengeluhkan nyeri, pasien mengatakan bahwa nyerinya berkurang

O: pasien tampak meringis, saat ditanyalokasi yeri berada di bagian bawah telinga kiri, setalah ditanya skala nyeri dari rentang skala 0-5 dimana 0=tidak ada nyeri dan 5 = amat sangat nyeri, pasien menjawab bahwa skala nyerinya di skala 1

A: Masalah keperawatan teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

Diagnosa: Kerusakan integritas kulit b.d luka akibat operasiWAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 06.00 WIB1. memantau TTV, perhatikan demam, takipnea, takikardi, gemetar, periksa luka dengan sering terhadap bengkak, insisi berlebihan, inflamasi, drainase.

2. membebat daerah insisi

3. menggunakan balutan sesuai indikasi

4. mengajarkan pasien dan keluraga untuk memasase dengan lembut kulit sehat disekitar area luka

5. mantau tanda klinis infeksi luka

Melinda JAM: 06.30 wib

S: O: TD: 100/70 mmHG, N: 84 x/menit, S: 36,50 C, RR: 20 X/menit, kondisi luka berwarna pink bersih, A: Masalah keperawatan teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

Diagnosa: Ansietas b.d perubahan status peran dan fungsi peran

WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Senin 7 april 2014 / pukul 21.30 WIB1. mencatat petunjuk perilaku mis. Gelisah, peka rangsang, menolak, kurang kontak mata

2. mendorong pasien untuk menyatakan perasaan

3. mengakui bahwa ansietas dan masalah yang dialami oleh pasien mirip dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian mendengar pasien

4. memberikan informasi yang nyata tentang apa yang dilakukan mis. Prosedur operasi

5. memberikan lingkungan tenang dan istirahat

Melinda JAM: 24.00 wib

S: pasien mengatakan bahwa sekarang sudah tidak cemas lagi karena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter sehingga pasien dapat bekerja kembali. O: pasien tampak sumringah, TD: 100/70 mmHG, N: 84 x/menit, S: 36,50 C, RR: 20 X/menitA: Masalah keperawatan teratasi

P: hentikan intervensi

Diagnosa: Resiko infeksi b.d luka operasi WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 06.00 WIB1. Memantau TTV dengan sering, meperhatikan demam, menggigil, berkeringat, dan perubahan mental.

2. melakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik

3. melihat insisi dan balutan, catat karakteristik drainase luka, adanya eritema

4. memberikan informasi yang tepat, jujur pada pasien orang terdekat terkait prosese penyembuhan luka

5. mengjarkan individu dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan laporkan kepada petugas

6. berkolaborasi dalam pemberian antibiotik ampicilin 3x 1 amplMelinda JAM: 06.30 wib

S: pasien mengatakan tidak merasa menggigil, dan tidak merasa panas pada tubuhnya. O: TD: 100/70 mmHG, N: 84 x/menit, S: 36, 50 C, RR: 20 X/menit, kondisi balutan luka bersih, tidak terdapat darah yang keluar, balutan melekat pada daerah luka operasi , karakteristik luka berwarna pinkA: Masalah keperawatan teratasi

P: lanjutkan intervensi

SELASA 8 APRIL 2014DIAGNOSA: Nyeri akut b.d reaksi inflamasi, trauma saraf nyeri WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 10.00 WIB1. mengkaji nyeri, mencatat lokasi dan karakteristik, beratnya nyeri (skala 0-5, 0=tidak ada nyeri, 5=amat sangat nyeri),

2. mendorong pasien untuk melakukan ambulasi dini

3. memberikan analgesik sesuai indikasi (antarin 3x1 ampl)

4. memberikan posisi sesuai kenyamanan pasien

5. mendemonstrasikan dan mengajarkan penggunaan keterampilan relaksasi nafas dalam dan distraksi dengan cara berdzikirMelinda JAM: 10.30 wib

S: Pasien mengatakan bahwa nyerinya sudah tidak ada lagiO: pasien tampak sumringah, setalah ditanya skala nyeri dari rentang skala 0-5 dimana 0=tidak ada nyeri dan 5 = amat sangat nyeri, pasien menjawab bahwa skala nyerinya di skala 0A: Masalah teratasi

P: hentikan intervensi

Diagnosa: Kerusakan integritas kulit b.d luka akibat operasiWAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 10.00 WIB1. memantau TTV, perhatikan demam, takipnea, takikardi, gemetar, periksa luka dengan sering terhadap bengkak, insisi berlebihan, inflamasi, drainase.

2. membebat daerah insisi

3. menggunakan balutan sesuai indikasi

4. mengajarkan pasien dan keluraga untuk memasase dengan lembut kulit sehat disekitar area luka

5. mantau tanda klinis infeksi luka

Melinda JAM: 10.30 wib

S:

O: luka jahitan telah menyatu TD: 110/80 mmHG, N: 80 x/menit, S: 36,30 C, RR: 20 X/menit, luka bersih,

A: Masalah keperawatan teratasi

P: hentikan intervensi

Diagnosa: Resiko infeksi b.d luka operasi

WAKTUIMPLEMENTASIPARAFEVALUASI

Selasa 8 april 2014 / pukul 10.00 WIB1. Memantau TTV dengan sering, meperhatikan demam, menggigil, berkeringat, dan perubahan mental.

2. melakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik

3. melihat insisi dan balutan, catat karakteristik drainase luka, adanya eritema

4. memberikan informasi yang tepat, jujur pada pasien orang terdekat terkait prosese penyembuhan luka

5. mengjarkan individu dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan laporkan kepada petugas

6. berkolaborasi dalam pemberian antibiotik ampicilin 3x 1 amplMelinda JAM: 10.30 wib

S: pasien mengatakan bahwa tubuhnya tidak merasa panas, O: TD: 110/80 mmHG, N: 80 x/menit, S: 36,30 C, RR: 20 X/menit, kondisi balutan luka bersih, tidak terdapat darah yang keluar, balutan melekat pada daerah luka operasi ,

A: Masalah keperawatan teratasi

P: hentikan intervensi

EMBED Word.Picture.8

T

T

T

T

Tn. a

T

T

Tn. a

KOMPREHENSIF IIPage 14

_1421474933.doc