ASFIKSIA

6
BAB I PENDAHULUAN Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah yang sangat komplek karena tidak hanya menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas tetapi juga dapat menyebabkan kecacatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Bayi dengan berat lahir normal terbukti mempunyai kualitas fisik, intelegensia maupun mental yang lebih baik dibanding bayi dengan berat lahir kurang. 1 Sekitar 45% kematian bayi terjadi pada bayi berumur kurang dari 1 bulan. Kematian ini terutama disebabkan oleh gangguan perinatal sebagai akibat kehamilan beresiko tinggi seperti BBLR yang menyebabkan sekitar 20% kematian bayi. Resiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5 kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi lahir dengan berat badan cukup. 2 Distres respirasi atau gangguan nafas merupakan salah satu komplikasi yang muncul pada BBLR. Gangguan nafas ini sering dijumpai pada hari-hari pertama kehidupan bayi baru lahir, yang ditandai dengan takipnea, nafas cuping hidung, merintih, retraksi interkostal, sianosis dan apnea. Gangguan nafas dapat mengakibatkan gagal nafas akut yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memelihara pertukaran gas agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh tubuh dan akan menyebabkan hipoksemia dan atau hiperkarbia. Gangguan nafas yang paling sering terjadi adalah TTN (transient tachypnea of the

description

laporan kasus

Transcript of ASFIKSIA

BAB IPENDAHULUAN

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah yang sangat komplek karena tidak hanya menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas tetapi juga dapat menyebabkan kecacatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Bayi dengan berat lahir normal terbukti mempunyai kualitas fisik, intelegensia maupun mental yang lebih baik dibanding bayi dengan berat lahir kurang.1 Sekitar 45% kematian bayi terjadi pada bayi berumur kurang dari 1 bulan. Kematian ini terutama disebabkan oleh gangguan perinatal sebagai akibat kehamilan beresiko tinggi seperti BBLR yang menyebabkan sekitar 20% kematian bayi. Resiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5 kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi lahir dengan berat badan cukup.2Distres respirasi atau gangguan nafas merupakan salah satu komplikasi yang muncul pada BBLR. Gangguan nafas ini sering dijumpai pada hari-hari pertama kehidupan bayi baru lahir, yang ditandai dengan takipnea, nafas cuping hidung, merintih, retraksi interkostal, sianosis dan apnea. Gangguan nafas dapat mengakibatkan gagal nafas akut yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memelihara pertukaran gas agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh tubuh dan akan menyebabkan hipoksemia dan atau hiperkarbia. Gangguan nafas yang paling sering terjadi adalah TTN (transient tachypnea of the newborn), RDS (respiratory distress syndrome) dan dysplasia bronkoulmonar.3Selain dapat terjadi gangguan nafas, bayi dengan berat lahir rendah juga dapat terjadi komplikasi berupa hiperbilirubinemia atau ikterus pada neonatus. Pada kebanyakan bayi baru lahir, keadaan hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi merupakan fenomena transisional yang normal, tetapi ada beberapa bayi, terjadi peningkatan bilirubin secara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi menjadi toksik dan dapat menyebabkan kematian.3

BAB IILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS1. Identitas Penderita Nama penderita: By. Ny. NJenis kelamin: PerempuanUmur: 1 hariBerat Badan Lahir: 1100 gramPanjang Badan: 46 cmLingkar kepala: 26 cmLingkar dada: 24 cmII. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN SEBELUMNYAHamil ke-Tgl/Bln/Thn KelahiranJenis PersalinanL/PBBLHidup/MeninggalPenyakit KehamilanSebab Kematian

12007PervaginamCukup bulanLaki-laki2500H--

220-5-2015PervaginamLaki-laki1000M-Asfiksia

320-5-2015Pervaginam perempuan1100H--

III. ANAMNESISAlloanamnesis dengan ayah dan adik ibu pasien, pada tanggal 21 Mei 2015, pukul 12.00 WIB.1. Keluhan utama: Lahir tidak segera menangis2. Riwayat penyakit sekarang:Os merupakan bayi Gemelli II yang lahir secara pervaginam tanggal 20 Mei 2015 dari ibu G2P1A0 hamil 29 minggu (29-30 minggu). Os lahir tidak segera menangis. Os. lahir ditolong bidan kampung dan dukun kampung, A/S tidak diketahui. Os. tidak ada diberikan makanan/minuman apapun. Os. dibawa segera ke RS Kurun untuk mendapatkan perawatan, sesampainya disana Os mendapatkan salep mata gentamisin dan injeksi Vit. K di paha kiri setelah kelahiran. Selama dirawat Os. merintih, muntah warna hijau, gerakan tidak aktif, demam (-), kejang (-), BAB (-). Bayi pertama meninggal saat di RS Kurun. Riwayat KPD(-), koitus(-), terjatuh (-), diurut-urut (-), trauma di bagian perut (-).3. Riwayat antenatalOs lahir dari seorang ibu G2P1A0 hamil 29-30 minggu. Riwayat ANC (+) namun tidak teratur, os tidak pernah USG, diketahui hamil gemelli saat usia kehamilan 7 bulan, ANB (-), riwayat penyakit kehamilan (-), KPD (-) > 18 jam. Ketuban bercampur mekonium tidak diketahui, jumlah dan bau tidak diketahui.