ppt ASFIKSIA

26
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA NEONATUS DENGAN ASFIKSIA NEONATUS

Transcript of ppt ASFIKSIA

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA NEONATUS

  • KONSEP DASAR MEDIS

  • DefinisiAsfiksia atau mati lemas adalah suatu keadaan berupa berkurangnya kadar oksigen (O2) dan berlebihnya kadar karbon dioksida (CO2) secara bersamaan dalam darah dan jaringan tubuh akibat gangguan pertukaran antara oksigen (udara) dalam alveoli paru-paru dengan karbon dioksida dalam darah kapiler paru-paru. Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya.Asfiksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

  • Etiologi

    Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru lahir ini merupakan kelanjutan asfiksia janin, karena itu penilaian janin selama masa kehamilan, persalinan memegang peranan yang sangat penting untuk keselamatan bayi. Gangguan yang timbul pada akhir kehamilan atau persalinan hampir selalu disertai anoksia/hipoksia janin dan berakhir dengan asfiksia neonatus dan bayi mendapat perawatan yang adekuat dan maksimal pada saat lahir.

  • Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi, adalah :Faktor ibu Faktor plasentaFaktor fetusFaktor neonatus

  • Patofisiologi Selama kehidupan di dalam rahim, paru janin tidak berperan dalam pertukaran gas oleh karena plasenta menyediakan oksigen dan mengangkat CO2keluar dari tubuh janin. Pada keadaan ini paru janin tidak berisi udara, sedangkanalveolijanin berisi cairan yang diproduksi didalam paru sehingga paru janin tidak berfungsi untuk respirasi. Sirkulasi darah dalam paru saat ini sangat rendah dibandingkan dengan setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh karena konstriksi dari arteriol dalam paru janin. Sebagian besar sirkulasi darah paru akan melewati Duktus Arteriosus (DA) tidak banyak yang masuk kedalam arteriol paru.

  • Hipoksia janin atau bayi baru lahir sebagai akibat dari vasokonstriksi dan penurunan perfusi pru yang berlanjut dengan asfiksia, pada awalnya akan terjadi konstriksi Arteriol pada usus, ginjal, otot dan kulit sehingga penyediaan Oksigen untuk organ vital seperti jantung dan otak akan meningkat.

  • Klasifikasi Asfiksia Neonatus berdasarkan nilai APGAR

    Vigorus baby. Skor APGAR 7-10. Mild-moderate asphyksia (asfiksia sedang). Skor APGAR 4-6Asfiksia berat skor APGAR 0-3.

  • Manifestasi Klinis Bayi yang mengalami kekurangan O2 akan terjadi pernafasan yang cepat dalam periode yang singkat apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga menurun, sedangkan tonus neuromuskular berkurang secara barangsur-angsur dan memasuki periode apnue primer. Gejala dan tanda asfiksia neonatus yang khas antara lain meliputi pernafasan cepat, pernafasan cuping hidung, sianosis, nadi cepat

  • Gejala lanjut pada asfiksia : Pernafasan megap-megap (pernafasan terganggu)Denyut jantung terus menurun / detak jantung berkurangTekanan darah mulai menurunBayi terlihat lemas (flaccid)Menurunnya tekanan O2 anaerob (PaO2)Meningginya tekanan CO2 darah (PaO2)Menurunnya PH (akibat acidosis respiratorik dan metabolik)Reflek / respon bayi melemahTonus otot menurun Warna ekstremitas biru atau pucat

  • Pemeriksaan Penunjang

    Foto polos dada (baby gram).LaboratoriumPenilaian APGAR score

  • Penanganan Tindakan Umum Bersihkan jalan nafasRangsang reflek pernafasanMempertahankan suhu tubuh bayiTindakan khusus Asfiksia berat : Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa endotrakeal.Asfiksia sedang/ringan : Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama 30-60 detikPenghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi

  • KomplikasiKomplikasi yang muncul pada asfiksia neonatus antara lain :Edema otak & Perdarahan otakAnuria atau oliguriaKejang Koma

  • KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

  • Contoh KASUSBy.N lahir pada pukul 10.00 dengan BB 2600 gr dan PB 50 cm. Bayi lahir tidak menangis spontan, terdapat lilitan tali pusat, dan napas megap-megap. Ekstremitas tampak biru namun muka tetap merah, pergerakan bayi kurang. Dari hasil pemeriksaan fisik, diperoleh data N: 100 x/i, P: 28 x/i, S: 35 0 C. Lingkar kepala By.N 33 cm, lingkar dada 31 cm dan lingkar perut 32 cm. Dari hasil pemeriksaan diperoleh kadar bilirubi bayi 15 gr % . Dari riwayat persalinan, diperoleh data bayi dilahirkan dengan persalinan lama.

  • Pengkajian IdentitasBayi Nama : Bayi NTanggal lahir : -Jam lahir : 10.00 Jenis kelamin : - Orang tuaNama Ibu dan Ayah : -Umur : - Agama / Suku: -Pendidikan / Pekerjaan: -Alamat : -

  • B. Keluhan UtamaBayi Lahir tidak menangis spontanTerdapat lilitan tali pusatNapas bayi megap megapEkstremitas tampak biru namun muka tetap merah Pergerakan bayi kurang C. Riwayat PersalinanPersalinan ditolong oleh : -Jenis persalinan : - Lama persalinan : Bayi dilahirkan dengan persalinan lamaMasalah yang terjadi selama persalinan: - Usia kehamilan saat melahirkan : -

  • D. Pemeriksaan Fisik Nilai APGAR

    NoAspek yang dinilai012Waktu151Frekuensi denyut jantung Tidak adaKurang dari 100Lebih dari 1002Usaha bernafas Tidak ada Lambat teraturMenangis kuat 3Tonus otot LumpuhEkstremitas flexi sedikit Gerakan aktif 4Reaksi terhadap rangsangan Tidak ada Gerakan sedikit Menangis5Warna kulit Biru / pucatTubuh kemerahan ekstremitas biru Seluruh tubuh kemerahanJUMLAH

  • b. AntropometroBerat badan :2600 grPanjang badan :50 cmLingkar kepala : 33 cmLingkar dada :31 cmLingkar perut :32 cmc. Refleks: kurangd. Menangis: tidak menangis spontane. Tanda tanda VitalSuhu: 35 oCNadi : 100 x / menitPernafasan: 28 x / menit

  • f. Pemeriksaan Head To ToeKepala, Mata, Hidung, Mulut, Telinga, Leher, perut : -Dada : nafas megap megap, Frekuensi jantung 100 x / m Tali pusat : Terlilit Kulit : Ekstremitas tampak biru namun muka tetap merahPunggung, Ekstremitas, Genitalia : -g. Pemeriksaan Penunjang Kadar Bilirubi bayi 15 gr %

  • Diagnosa KeperawatanBersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret pada saluran pernafasan.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan HipoventilasiRisiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan kurangnya suplai O2 dalam darah dan HipotermiRisiko cedera berhubungan dengan anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius.Cardiac output berhubungan dengan edema paru.

  • Intervensi Keperawatan

    Diagnosa I : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret pada saluran pernafasan. Tujuan : Mempertahankan kepatenan jalan napas Kriteria hasil : Tidak ada secret, Tidak ada gerakan cuping hidung, Tidak ada tarikan intracostae

  • Intervensi :Monitor pola dan fungsi nafasR/ Mendeteksi kelainan pernafasan lebih lanjut Lakukan penghisapan lendirR/ Menjaga kebersihan jalan nafasPasang selang oksigenR/ Memenuhi kebutuhan oksigenBerikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang penyebab sesak dan cara mengatasiR/ Mengurangi kecemasan ibu dan keluarga serta kooperatif dalam tindakanAtur posisi bayiR/ Memberikan rasa nyaman

  • EvaluasiMempertahankan kepatenan jalan napasBayi napas efektifSuhu tubuh bayi dan suplai O2 dalam darah normalBebas dari cidera atau komplikasi dan tidak ada tanda-tanda infeksiCardiac output adekuat

  • terimakasih

  • *