asfiksia berat

24
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM LAPORAN KASUS M.R.S. : 2 Mei 2012 No. MR : 016656 IDE NTITAS Nama Penderita : Bayi Ny BS Umur/ Tanggal Lahir : 1 hari / 2 Mei 2012 Jenis Kelamin : perempuan Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37 Orang tua - Nama Ayah : Tn. HH Umur : 34 tahun Pendidikan : SMU Agama : Kristen Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37 - Nama Ibu : Ny. BS Umur : 32 tahun Agama : Kristen Pendidikan : SMU 1

description

hvjhbkfr

Transcript of asfiksia berat

Page 1: asfiksia berat

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

LAPORAN KASUS

M.R.S. : 2 Mei 2012

No. MR : 016656

IDE NTITAS

Nama Penderita : Bayi Ny BS

Umur/ Tanggal Lahir : 1 hari / 2 Mei 2012

Jenis Kelamin : perempuan

Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37

Orang tua

- Nama Ayah : Tn. HH

Umur : 34 tahun

Pendidikan : SMU

Agama : Kristen

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37

- Nama Ibu : Ny. BS

Umur : 32 tahun

Agama : Kristen

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Perum pemko batam centre blok H no. 37

DATA DASAR

1

Page 2: asfiksia berat

Anamnesis : Tanggal 2 mei 2012, alloanamnesis dengan catatan medik & ibu

penderita.

Keluhan utama : Lahir tanpa tangis spontan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Lahir bayi perempuan dari ibu G2P1A0, hamil aterm 41 - 42 minggu. Riwayat

ANC (+), Ante Natal Bleeding (-), trauma (- ), penyakit kehamilan : eklampsia sebelum

kelahiran, Ketuban warna hijau, jumlah cukup, bau khas.

Lahir bayi perempuan BB 2800 gram, PB 47 cm LK 34 cm LD 35 cm, Apgar

score 2-5-7 di ruang OK oleh dr. Sp.OG, lahir secara sectio cesaria a/i ibu eclampsia,

lahir tidak langsung menangis, menangis kuat setelah 10 menit, kulit merah jambu

dengan extremitas biru, kejang (-) kelainan kongenital (-), anus (+) Suhu tubuh bayi

setelah lahir 36,5 0 C.

Kemudian bayi dirawat di ruang perinatologi dengan diagnosis asfiksia berat,

neonatus cukup bulan-sesuai masa kehamilan, Respiratory dystress e.c DD/ SAM dan

Tsk. SNAD.

DATA KHUSUS

RIWAYAT PERINATAL

Prenatal : G2P1A0, ibu hamil usia 32 tahun, ante natal care (+)

Natal : lahir bayi perempuan, spontan di ruang OK, aterm. Lahir tidak

langsung menangis, badan biru-biru, APGAR Score 2-5-7. Berat badan lahir 2800

gram, panjang badan lahir 47 cm, tidak ditemukan kelainan kongenital, anus (+).

Post natal : pemeliharaan post natal di ruang Perinatologi RSEF, dengan

indikasi asfiksia berat, Respiratory dystress e.c DD/ SAM dan Tsk. SNAD.

RIWAYAT MAKAN DAN MINUM

- ASI peras belum diberikan pada hari pertama dan kedua,

- hari ketiga sejak lahir diberikan ASI/PASI melalui oral 4 ml per 6 kali,

- hari keempat sebesar 8 ml per 8 kali,

- hari kelima dan hari keenam sebesar 8 ml per 8 kali,

- hari ketujuh 15 cc per 8 kali,

- hari kedelapan puasa,

- hari kesembilan 10 cc per 6 kali,

2

Page 3: asfiksia berat

- hari kesepuluh 15 – 20 cc per 8 kali,

- hari kesebelas dan duabelas 20 – 30 cc per 8 kali,

- hari ketigabelas dan keempatbelas 30 – 45 cc per 8 kali.

RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN NEONATUS

Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir 47 cm.

Kesan : Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan, reflek Morro (+), reflek memegang

(+), reflek mengenyot (+).

Perkembangan menurut skor Ballard :

Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun

telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18

Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),

membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda

selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18

Total Skor Ballard = 36

Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40

minggu

PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal : 2 mei 2012

Bayi perempuan, 1 hari, BB 2800 gram.

KEADAAN UMUM : sadar, nafas spontan (+) adekuat, sianosis (-), periodic apneu (-).

TANDA VITAL

Heart Rate = 120 kali per menit

Respiration Rate = 68 kali per menit.

Suhu = 36,6° C per axilla.

KEPALA

Ubun-ubun besar : datar

Mata : tidak anemis, tidak ikterik,

sekret -/-.

Telinga : tulang rawan baik.

3

Page 4: asfiksia berat

Hidung : nafas cuping hidung (-)

Bibir : sianosis (-)

Mukosa : kering (-)

Mulut : simetris, sianosis (-), defek

palatum (-)

Lidah : sianosis (-), deviasi (-)

Tenggorok :sulit dinilai

Gigi-geligi : (-)

TORAKS

Paru-paru

Inspeksi : simetris, retraksi (-).

Palpasi : tidak dilakukan

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan -/- , ronkhi -/-.

Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : tidak dilakukan

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, gallop (-), bising (-).

ABDOMEN : datar, lemas, bising usus (+) normal

Hati : tidak teraba

Limpa : tidak teraba

GENITALIA : perempuan, labia mayora besar, labia minora kecil

EXTREMITAS : Superior Inferior

- Ekstremitas

Sianosis : -/- -/-

Akral dingin : -/- -/-

Capillary refill : < 3” < 3”

- Reflek primitif :

4

Page 5: asfiksia berat

Morro : (+)

Memegang : (+)

Mengenyut : (+)

LAIN-LAIN

Pemeriksaan Laboratorium: 2 mei 2012

Pemeriksaan darah rutin:

Hb : 15,5 gr % (N= 13,6-19,6 gr%)

Eritrosit : 4.200.000/mmk (N= 4 juta- 6,1 juta/mmk)

Leukosit : 20.900 /mmk (N= 10.000-25.000/mmk)

Trombosit : 150.000 / mm3 (N= 150.000-400.000/mmk)

Pemeriksaan Kimia Klinik:

GD post 2jam bolus D10% : 131 mg/dl

Pemeriksaan RadiologiFoto thorak

Cor tidak membesar, Batas jantung kiri dan kanan tampak tegas

Diafragma batas tegas

Pulmo : Hilus normal

Corakan paru tampak tegas sampai perifer

Tidak tampak infiltrat atau perselubungan pada kedua paru

Pleura kiri dan kanan tak tampak effusien

Kesan: ro. sugestif TTN

Tak tampak cardiomegali

USULAN PEMERIKSAAN

Rasio neutrofil imatur / total

Ig M

Pengecatan Gram dari darah / urin

DIAGNOSIS (Assesment)

1. Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan

5

Page 6: asfiksia berat

2. Lahir Asfiksia Berat

3. distres pernafasan dd/ SAM

Tsk. SNAD

4. Tsk. SNAD

DAFTAR MASALAH

No Problem Aktif Tanggal Problem Inaktif Tanggal

1.2.

3.

Lahir Asfiksia Beratdistres pernafasan dd/ SAM, Tsk. SNADTsk. SNAD

02-05-1202-05-12

02-05-12

INITIAL PLANS

1. Assesment : post asfiksia berat

Initial :

Rencana : S : -

O : -

Terapi : O2 incubator 6L/mnt → sungkup

Infus D10% 11 tts mikro/mnt

Observasi : Pengawasan KU, TV, berat badan

Inform : Menjelaskan pada orang tua penderita mengenai kondisi bayi,

Penatalaksanaannya dan komplikasi yang mungkin terjadi

2. Assesment : Observasi Neonatal infeksi

Initial :

Rencana : S : -

O : -

Terapi : Injeksi Cefotaksim 2x150 mg IV

Observasi : Pengawasan keadaan umum ,tanda vital, dan tanda-tanda infeksi

Inform : Menjelaskan pada orang tua penderita mengenai kondisi bayi,

penatalaksanaannya dan komplikasi yang mungkin terjadi

PROGRESS NOTE

Tanggal Keadaan Klinis Program Terapi / tindakan

6

Page 7: asfiksia berat

2 mei 2012

13.25

lahir bayi perempuan di OK secara SCTP a/i

eclampsia dari ibu G2P1A0, aterm 41 - 42

minggu. Riwayat ANC (+), Ante Natal

Bleeding (-), Kejang (+), ketuban warna hijau,

jumlah cukup, bau khas.

BB 2800 gram, PB 47 cm, Apgar score 2/5/7,

lahir tidak langsung menangis, ekstremitas

biru (+), kelainan kongenital (-), anus (+).

PF : bayi perempuan, BBL 2800 gram, PB 47 cm

KU: somnolent/letargis, sesak (+), sianosis (-)

TV: HR : 168 x/mnt

RR : 68 x/mnt

SpO2 : 87 %

Kepala : Mesosefal, Ubun-ubun besar datar, sutura

tidak melebar, caput succedaneum (-), hematom (-)

Mata : conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Hidung : nafas cuping hidung (-)

Mulut : sianosis (-)

Leher : simetris, pembesaran KGB (-)

Dada : simetris, retraksi (-)

Cor: Bunyi Jantung I-II normal, bising (-),

Pulmo: Suara Dasar vesikuler, Suara Tambahan (-)

Abdomen: datar, Bising Usus (+) normal, tali pusat

layu.

Hepar/Lien tak teraba

Anus : Meconeum (+)

Genitalia : Perempuan, labia mayora menutupi labia

minora

Ekstremitas

Plantar Crease > 1/3 anterior

Capillary refill : > 3 detik

Ass : NCB-SMK

Asfiksia berat

Respiratory dystress e.c

DD/ SAM

Tsk. SNAD

Tsk. SNAD

*O2 sungkup 6 l/menit

*Infus NaCl 0,9 % (loading) 30cc /

30 menit

Lanjut D10% 11 tts mikro / mnt

*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam

*Pasang OGT (puasa)

*topical salep mata Gentamycin

ODS

Program:

- Rawat inkubator

- darah rutin, GDS

- foto thorax AP (bila KU

memungkinkan)

- Observasi

- Jaga suhu 36,5 – 37,5 oC

- Edukasi ORTU

7

Page 8: asfiksia berat

3 mei 2012 KU: sadar, nafas spontan (+) , cukup aktif

TV : HR : 120 x/menit

RR : 68 x/menit

T : 36,6 oC

Ekstremitas : CRT < 3 detik

Ass : NCB-SMK

Asfiksia berat

Respiratory dystress e.c

DD/ SAM

Tsk. SNAD

Tsk. SNAD

*O2 5 l/menit (headbox)

*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +

Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt

*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam

Program:

- observasi

- X-foto thorax

4 mei 2012

06.00

KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, ikterus (-),

sianosis (-), kemerahan (-)

TV: HR : 136 x/mnt

RR : 44 x/mnt

T : 36,5 oC

Ass : NCB-SMK

Distres pernafasan dd/ SAM

Tsk. SNAD

Tsk SNAD

*O2 5 l/menit (headbox)

*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +

Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt

*Inj cefotaxim 150 mg/12 jam

*P-OGT ASI 6 x 4cc

Program:

- observasi

5 mei 2012

08.30

KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, ikterus (+),

sianosis (-), kemerahan, sesak malam hari (+)

TV: HR : 120 x/mnt

RR : 51 x/mnt

T : 37,5 oC

Ass : NCB-SMK

Distres pernafasan dd/ SAM

TTN

Tsk SNAD

*O2 0,5 L/mnt

*Infus 8 tts mikro/mnt

*Infus aminofuchsin 5% 56cc / 24

jam

*Inj cefotaxim 2 x 150 mg IV

P - OGT

Diet : 8 x 8 cc

Program:

- observasi

8

Page 9: asfiksia berat

- termoregulasi 36,5-37,5

7 mei 2012

07.00

KU: sadar, nafas spontan (+) adekuat, sianosis (-),

ikterik (-)

TV: HR : 146 x/mnt

RR : 42 x/mnt

T : 36,6 oC

Ass : NCB-SMK

Distres pernafasan dd/ TTN

Tsk SNAD

Lahir asfiksia berat

*Coba rawat box, jaga suhu 36,5 –

37,5 oC

*Infus 8 tts mikro/mnt

*Inj cefotaxim 2 x 150 mg

P - Oral

Diet : 8 x 15cc Asi/PASI

Program:

- observasi

8 mei 2012

08.00

KU: sadar, aktif, tangis kuat (+)

TV: HR : 138 x/mnt

RR : 48 x/mnt

T : 35,5 oC

Ass : NCB-SMK

Distres pernafasan dd/ TTN

Tsk SNAD

Lahir asfiksia berat

*Infus 5 tts mikro/mnt

*Inj cefotaxim 2 x 150 mg

Po ASI on demand

Diet : 8 x 30cc

Program:

- observasi

9 mei 2012

07.00

KU: demam malam hari (+), sadar, aktif, tangis kuat,

rewel (+)

TV: HR : 160 x/mnt

RR : 42 x/mnt

T : 36,9 oC

Ass : NCB-SMK

Sepsis Neonatal

Distres pernafasan dd/ TTN

Lahir asfiksia berat

*O2 0,5 L/menit (jaga SpO2 > 90%)

*Infus NaCl 0,9 % 30cc (loading)

Lanjut D10% (47cc) + KCl (1cc) +

Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt

*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV

*Inj Amikacin 30 mg IV

Diet : tunda

Program :

- observasi

10 mei 2012 KU: demam naik turun, sadar, aktif, tangis kuat,

rewel (+)

TV: HR : 152 x/mnt

RR : 58 x/mnt

T : 36,8 oC

Ass : NCB-SMK

SNAD

RD ec TTN (perbaikan)

*O2 STOP

*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +

Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt

*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV

*Inj Amikacin 2 x 20 mg IV

Po : 6 x 10 cc ASI/PASI

Program :

9

Page 10: asfiksia berat

Lahir asfiksia berat - Observasi

11 mei 2012 KU: demam (-), sadar, aktif, tangis kuat

TV: HR : 155 x/mnt

RR : 52 x/mnt

T : 36,5 oC

Ass : SNAD

NCB-SMK

RD ec TTN (perbaikan)

Lahir asfiksia berat

*Coba rawat Box

*Infus D10% (47cc) + KCl (1cc) +

Ca Gluc. (2cc) 10 tts mikro/mnt

*Inj Cefotaxim 2 x 150 mg IV

*Inj Amikacin 2 x 20 mg IV

Po : 8 x 15 cc ASI/PASI

Program :

- Observasi

12 mei 2012 KU: demam (-), sadar, aktif, tangis kuat

TV: HR : 150 x/mnt

RR : 46 x/mnt

T : 36,5 oC

Ass : SNAD

NCB-SMK

RD ec TTN (perbaikan)

Lahir asfiksia berat

*terapi lanjut

14 mei 2012 KU: demam (+), sadar, aktif, tangis kuat

TV: HR : 150 x/mnt

RR : 46 x/mnt

T : 38,8 oC

Ass : SNAD

NCB-SMK

RD ec TTN (perbaikan)

Lahir asfiksia berat

*Po Cefixime 2 x 12 mg

*Supralysin 1 x 0,3 cc

Diet : ASI on demand / 8 x 30 – 45

cc

Rawat Box

15 mei 2012 KU: demam (-), sadar, cukup aktif, tangis kuat

TV: HR : 145 x/mnt

RR : 52 x/mnt

T : 37 oC

Ass : SNAD (perbaikan)

NCB-SMK

RD ec TTN (perbaikan)

Lahir asfiksia berat

*Recovery (jaga suhu 36,5 – 37,5 oC)

*Po : Cefixime 2 x 12 mg

*Supralysin drop 1 x 0,3 cc

Diet : ASI on demand / 8 x 45 cc

Program :

- Observasi

- Rencana besok pulang

16 mei 2012 KU: demam (-), ikterik (-), sesak (-), sadar, aktif,

tangis kuat

TV: HR : 140 x/mnt

RR : 48 x/mnt

*Po : Cefixime 2 x 12 mg

*Supralysin drop 1 x 0,3 cc

*Diet : ASI OD 8 x 45 cc

10

Page 11: asfiksia berat

T : 37,0 oC

Ass : SNAD (perbaikan) Boleh Pulang

RESUME

Lahir bayi perempuan dari ibu tahun, G2P1A0, aterm 41 - 42 minggu. Riwayat

ANC (+), Ante Natal Bleeding (-), trauma (-), penyakit kehamilan : eklampsia sebelum

kelahiran, ketuban warna hijau, jumlah cukup, bau khas.

Lahir bayi perempuan BB 2800 gram, PB 47 cm LK 34 cm LD 35 cm, Apgar

score 2/5/7 di ruang OK oleh dr. Sp.OG, lahir secara sectio cesaria a/i ibu eclampsia,

lahir tidak langsung menangis, menangis kuat setelah 10 menit, kulit kemerahan dengan

extremitas biru, kejang (-), kelainan kongenital (-), anus (+).

RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN NEONATUS

Berat badan lahir 2800 gram, panjang badan lahir 47 cm.

Kesan :

Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan,

reflek Morro (+),

reflek memegang (+),

reflek mengenyot (+).

Perkembangan menurut skor Ballard :

Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun

telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18

Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),

membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda

selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18

Total Skor Ballard = 36

Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40

minggu

Foto thorak

Cor tidak membesar, Batas jantung kiri dan kanan tampak tegas

Diafragma batas tegas

Pulmo : Hilus normal

11

Page 12: asfiksia berat

Corakan paru tampak tegas sampai perifer

Tidak tampak infiltrat atau perselubungan pada kedua paru

Pleura kiri dan kanan tak tampak effusien

Kesan: ro. sugestif TTN

Tak tampak cardiomegali

DISKUSI

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut didapatkan diagnosis kerja

I. NCB - SMK

12

Page 13: asfiksia berat

Neonatus cukup bulan – sesuai masa kehamilan karena berdasarkan pemeriksaan

perkembangan menurut skor Ballard :

Maturitas Fisik : kulit (4), lanugo (2), lipatan plantar (3), payudara (3), daun

telinga (3), kelamin laki-laki (3). Total 18

Kematangan neuromuskular : sikap (3), sudut pergelangan tangan (4),

membaliknya lengan (0), sudut poplitea (4), tanda

selempang (4), tumit ke telinga (3). Total 18

Total Skor Ballard = 36

Kesan : perkembangan menurut skor Ballard sesuai umur kehamilan 38-40

minggu

Pada pasien ini didapatkan kelahiran yang cukup bulan, berdasarkan masa gestasi

(Kongres European Perinatal Medicine II di London, 1970), bayi cukup bulan bila masa

kehamilan 37 sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari).

Sesuai dengan masa kehamilan berarti pada pasien tersebut tidak ada dismaturitas akibat

kurangnya pasokan nutrisi pada masa intra uterina akibat berbagai faktor (hal ini sesuai

dengan kurva Lubchenco).

II. Asfiksia Berat

Pada bayi BS didapatkan asfiksia derajat berat diukur menurut apgar score, Apgar score

2-5-7

Lima kriteria Skor Apgar:

Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim

Warna kulitseluruhnya biru

warna kulit tubuh normal merah muda,tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis)

warna kulit tubuh, tangan, dan kakinormal merah muda, tidak ada sianosis

Appearance

Denyut jantung

tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit Pulse

Respons refleks tidak ada meringis/menangis meringis/bersin/batuk Grimace

13

Page 14: asfiksia berat

respons terhadap stimulasi

lemah ketika distimulasi

saat stimulasi saluran napas

Tonus ototlemah/tidak ada

sedikit gerakan bergerak aktif Activity

Pernapasan tidak adalemah atau tidak teratur

menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Respiration

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu menit pertama dan ke lima setelah kelahiran,

dan dapat diulangi pada menit ke sepuluh jika skor masih rendah.

Jumlah skor

Interpretasi Catatan[3]

7-10Tanpa Asfiksia

4-6Ringan – Sedang

Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.

0-3 Berat Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

Jumlah skor rendah pada tes 1 menit pertama kehidupan dapat menunjukkan bahwa

bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut [4] tetapi belum tentu

mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan

skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15,

atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami kerusakan saraf jangka

panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan

tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut

membutuhkan penanganan medis segera; dan tidak didisain untuk memberikan prediksi

jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

III. TTN (Transient Tachypnea Neonatus)

14

Page 15: asfiksia berat

Menurut teori Transient Tachypnea Neonatus (TTN) adalah kesulitan bernapas pada

bayi baru lahir karena terlalu banyak cairan di paru. TTN kadang disebut ‘paru-paru

basah’ atau Sindrom Penyakit Pernapasan Type II. Terjadi kira-kira pada 1-2 % bayi baru

lahir.

Meskipun dalam perut, paru-paru bayi dipenuhi dengan cairan ketuban. Sebagian

besar cairan ditekan keluar dari pau-paru bayi dengan setiap kontraksi selama kelahiran, dan

cairan yang tersisa dikeluarkan sesaat setelah kelahiran atau secara berangsur-angsur terserap

ke dalam aliran darah.

Pada bayi yang mengidap TTN, cairan berlebih di paru-paru diserap terlalu lambat,

membuat bayi susah menghirup oksigen dan sebagai konsekwensinya bayi harus bernapas

lebih keras dan cepat.

Gejala Transient Tachypnea (TTN) :

- napas cepat dan sulit (tachypnea), lebih dari 60 kali permenit

- suara mendengkur dan mengerang saat bayi menghela napas

- lubang hidung yang melebar atau kepala bergerak-gerak dari atas ke bawah

- retraksi dinding dada

- sianosis dapat disembuhkan dengan oksigen minimal

TTN dapat terjadi pada bayi prematur maupun normal, meskipun  bayi prematur

cenderung lebih potensial mengalami TTN karena paru-paru mereka belum sepenuhnya

berkembang. Bayi yang memiliki resiko tinggi terkena Transient Tachypnea (TTN) :

- dilahirkan dengan cesar

- kelahiran vaginal yang sangat cepat (Partus Precipitatus)

Pada bayi ini didapatkan Takipnea dan retraksi yang minimal, selama 2 – 3 hari

perawatan di ruang perinatologi. Penanganan TTN efektifnya dilakukan perawatan di

Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Transient Tachypnea Neonatus (TTN) akan bersih

dalam waktu 24-48 jam dan semua gejala akan hilang dalam waktu 72 jam. Bayi akan

menjadi sehat dan tanpa efek jangka panjang.

IV. SNAD (Sepsis Neonatus Awitan Dini)

15

Page 16: asfiksia berat

Pada pasien ini juga di curigai sepsis neonatal awitan dini, penegakan diagnosis

berdasarkan 2 atau lebih dari gejala berikut :

- Demam atau hipotermia

- takikardi

- takipnea

- kelainan leukosit / peningkatan frekuensi bentuk imatur

Gejala klinis pada bayi BS ini kurang spesifik, untuk itu diperlukan analisa faktor

risiko sepsis neonatorum, yaitu faktor risiko mayor:

ketuban pecah >24 jam,

ibu demam saat intrapartum (suhu >38 ˚C),

korioamnionitis,

denyut jantung janin menetap >160 kali/menit dan

ketuban berbau;

Serta faktor risiko minor:

ketuban pecah >12 jam,

ibu demam saat intrapartum (suhu >37,5 ˚C),

nilai APGAR rendah (menit ke-1 <5, menit ke-5 <7),

bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gram,

usia gestasi <37 minggu,

kehamilan ganda,

keputihan yang tidak diobati,

dan infeksi saluran kemih (ISK) atau tersangka ISK yang tidak diobati.

Faktor risiko positif bila terdapat minimal 1 faktor risiko mayor atau 2 faktor risiko

minor. Pada pasien ini terdapat 1 faktor risiko minor, yaitu nilai APGAR yang rendah (menit

ke-1 2, menit ke-5 7).

Berdasarkan waktu timbulnya, sepsis neonatorum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

·Awitan dini : terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan

16

Page 17: asfiksia berat

Karakteristik : sumber organisme pada saluran genital ibu dan/atau cairan amnion;

biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi.

·Awitan lambat : infeksi yang terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari

lingkungan pasca lahir (nosokomial).

Karakteristik : didapat dari kontak langsung atau tidak langsung dengan organisme

yang ditemukan dalam lingkungan tempat perawatan bayi; kolonisasi dapat terjadi lama atau

segera sebelum infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Behrman R.E., Kliegman R.M., Arvin A.M., Takipnea Bayi Baru Lahir Sementara, dalam :

Wahab, editor, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, EGC, Jakarta, 1999, vol 1 ed. 15 hal 599-600

17

Page 18: asfiksia berat

Anonim. Sepsis Neonatorum. 2009. Diakses dari http://akperla.blogspot.com/2009/06/sepsis-

neonaturum.html

Behrman R.E., Kliegman R.M., Arvin A.M., Sepsis dan Meningitis Neonatus, dalam :

Wahab, editor, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, EGC, Jakarta, 1999, vol 1 ed. 15 hal 653-655

Divisi Perinatologi. Sepsis Neonatorum. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu

Kesehatan Anak RSCM. 2007. Jakarta. p403-10

18