Antikoagulan - HEPARIN
-
Upload
destia-utami -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
Transcript of Antikoagulan - HEPARIN
Antikoagulan
Golongan Direct-acting agent
Heparin
Heparin merupakan satu-satunya direct-acting antikoagulan yang
efektif secara sistematis. Walaupun garam-garam dari asam ethylenediamineteraacetic, sitrat,
dan aksalat berguna dan secara rutin digunakan secara in vitro untuk mencegah pembekuan
sampel darah yang diambil dari clinical testing, heparin tidak bisa digunakan untuk
antikoagulan sistemik. Heparin adalah antikoagulan (pengencer darah) yang mencegah
pembentukan bekuan darah. Heparin digunakan untuk mengobati dan mencegah pembekuan
darah di pembuluh darah, arteri, atau paru-paru. Heparin juga digunakan sebelum operasi
untuk mengurangi risiko pembekuan darah. Heparin bekerja dengan cara menutup reaksi
dalam tubuh yang mengarah pada terbentuknya gumpalan darah.
Farmakokinetik
Permulaan kerja heparin segera pada pemberian IV, 20-60 menit setelah pemberian
SC. Kadar puncak dalam plasma 2-4 jam setelah pemberian SC. Waktu paruh 30-180 menit.
Bioavailabilitas terjadi karena tidak diabsorbsi di saluran cerna, harus diberikan secara
parenteral. Metabolisme heparin terutama di hati dan sistem retikuloendotelial (SRE, bisa
juga di ginjal. Ekskresi dapat terjadi secara primer diekskresi oleh hati dan SRE
Mekanisme
Meningkatkan efek antitrombin III dan menginaktivasi trombin (demikian juga
dengan faktor koagulan IX, X, XI, XII dan plasmin) dan mencegah konversi fibrinogen
menjadi fibrin : heparin juga menstimulasi pembebasan lipase lipoprotein (lipase lipoprotein
menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas).
Indikasi
Digunakan untuk mengobati dan mencegah gumpalan darah dalam pembuluh darah,
nadi dan jantung
Kontra indikasi
Hipersensitifitas terhadap heparin atau komponen lain dalam sediaan. Semua
gangguan perdarahan atau risiko perdarahan : gangguan koagulasi, hemofilia,
trombositopenia, penyakit hati berat, ulkus peptikum, perdarahan intrakranial, aneurisma
serebral, karsinoma visceral, abortus, retinopati perdarahan hemoroid, tuberculosis aktif,
endokarditis.
Efek samping
Efek Hematologis (perdarahan, thrombocytopenia); Reaksi hipersensitivitas yang
agak jarang (urticaria, angioedema, anaphylaxis); Efek lainnya yang mungkin terjadi dengan
penggunaan jangka panjang (osteoporosis, alopecia).
Dosis
Untuk terapi tromboembolism vena : dosis yang diberikan melalui i.v : 5000 - 10000
unit diikuti dengan infus i.v kontinyu, 1000-2000 unit/jam atau injeksi sub kutan 15000 unit
setiap 12 jam. Untuk profilaksis tromboembolism vena post operasi : 5000 unit, diberikan
secara sub kutan, 2 jam sebelum operasi, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari sampai
pasien keluar dari rumah sakit. Dosis yang sama diberikan untuk mencegah tromboembolism
pada wanita hamil pada wanita dengan riwayat trombosis vena atau embolism paru-paru,
dosis mungkin ditingkatkan menjadi 10000 unit setiap 12 jam setelah trimester ke tiga.
Untuk penanganan angina tidak stabil atau embolism arterial periferm heparin
diberikan melalui infus i.v kontinyu dengan dosis yang sama dengan dosis rekomendasi
untuk terapi tromboembolism.
Dosis untuk pencegahan oklusi arteri koroner setelah terapi infark miokardiak adalah
5000 unit diberikan secara i.v diikuti 1000 unit/jam; dosis 12500 unit, sub kutan setiap 12
jam selama 10 hari untuk mencegah terjadinya trombosis.
Heparin dosis dalam kehamilan umumnya diresepkan untuk ibu yang :
berada pada resiko tinggi terjadinya pembekuan darah
memiliki katup jantung buatan
Namun, jika ibu hamil mengambil dosis heparin terlalu lama, mereka beresiko:
osteoporosis
mengalami pendarahan yang berlebihan selama kehamilan atau persalinan
Bentuk Sediaan
Injeksi IV, Jelly (Sediaan Kombinasi untuk Pengobatan Topikal).
Referensi :
Lehman, Richard A., 2006. Illustrated Handbook of Clinical Dentistry, Lexi-Comp.
www.mimsonline.com
www.detikHealth.com