89805236 Makalah Sistem Politik Islam

download 89805236 Makalah Sistem Politik Islam

If you can't read please download the document

Transcript of 89805236 Makalah Sistem Politik Islam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umat muslim dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur'an dan A l Hadist sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tida k perlu khawatir dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoa lan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaman termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Qur'an dan Al Hadits permasalahan politik juga tertuang di dalamn ya. Prinsip-prinsip dasar politik adalah: pertama, kedaulatan, yakni kekuasaan i tu merupakan amanah. Kedaulatan yang mutlak dan legal adalah milik Allah. Keperc ayaan itulah yang merupakan satu-satunya titik awal dari filsafat politik dalam Islam. Kedua, syura dan ijma' yakni mengambil keputusan di dalam semua urusan kema syarakatan dilakukan melalui konsensus dan konsultasi dengan semua pihak yakni r akyat melalui pemilihan secara adil, jujur, dan amanah. Ketiga, semua warga nega ra dijamin hak-hak pokok tertentu. Keempat, hak-hak negara. Kelima, hak-hak khus us dan batasan-batasan bagi warga negara yang non-Muslimmemiliki hak-hak sipil ya ng sama. Keenam, ikhtilaf dan konsensus yang menentukan. Perbedaanperbedaan pend apat diselesaikan berdasarkan keputusan dari suara mayoritas yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat. Prinsip mengambil keputusan menurut suara mayoritas ini sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Para pakar politik dan hukum Isla m yang menguraikan prinsip-prinsip negara dalam syari'at Islam sangat bervariasi. Namun dari uraian di atas cukup representatif untuk memformulasikan bahwa prinsi p-prinsip negara dalam Islam itu adalah : 1) prinsip tauhid (kekuasaan/jabatan p emerintahan itu sebagai amanah); 2) prinsip keadilan; 3) prinsip kedaulatan raky at; 4) prinsip musyawarah; 5) prinsip kesamaan di hadapan hukum (equality before the law) ; 6) prinsip kebebasan rakyat; 7) prinsip persatuan; 8) prinsip persau daraan; 9) prinsip gotong-royong dalam ridha Ilahi; 10) prinsip kepatuhan rakyat ; 11) prinsip perdamaian; 12) prinsip kesejahteraan; 13) prinsip pengakuan dan 1

perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Prinsip-prinsip politik tersebut me ngejawantah pada periode Negara Madinah era kepemimpinan Rasulullah. Dalam Piaga m Madinah, digalang suatu perjanjian untuk menetapkan persamaan hak dan kewajiba n semua komunitas dalam kehidupan sosial politik. Muatan piagam ini menggambarka n hubungan antara Islam dan ketatanegaraan dan undang-undang yang diletakkan ole h Nabi SAW, untuk menata kehidupan sosial-politik masyarakat Madinah. Dengan men getahui dan mempelajari tentang politik Islam, dimana semua prinsip-prinsip yang terkandung telah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW, maka sepatutnya kita juga me ngikuti alur dari prinsip-prinsip politik Islam sehingga segala persoalan politi k negara di era globalisasi tidak menjadi kacau dan dapat terlaksana dengan baik . 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Politik dan kepemimpinan dalam Islam? 2. S ebutkan prinsip-prinsip dasar politik (siyasah) Islam? 3. Apa saja ruang lingkup pembahasan siyasah? 4. Apa konstribusi umat islam dalam perpolitikan nasional? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian politik Islam 2. Mengetahui prinsip-prinsip dasar politik (siyasah) Islam 3. Mengetahui ruang lingkup pembahasan siyasah 4. Mengetahui konstribusi umat islam dalam perpolitikan nasional BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik Islam Kata politik berasal dari bahasa latin politicos at au politicus yang berarti relating to citizen (hubungan warga negara) keduanya b erasal dari kata polis (kota),dalam bahasa arab politik diartikan dengan siyasah yang berasal dari kata pengertian saasa-yasuusu (mengemudi,mengendalikan dan me ngatur).Jadi politik secara etimologis bermakna mengurus atau mengelola.sedangkan secara terminologi politik berarti cara dan upaya menangani masalah-masalah rakyat dengan seperangkat undang-undang untuk mewujudkan kemasla hatan dan mencegah hal-hal yang merugikan bagi kepentingan manusia. Politik menu rut para ahli: 1. Ibnu Qoyyim,politik adalah sesuatu kegiatan yang menjadi umat manusia mendekat kepada hidup maslahat dan menjauhkan dari kerusakan 2. Abdul Ha mid Al Ghozali,politik adalah keahlian memerintah dan menjalankan negara. Terdap at lima kerangka konseptual dalam memahami makna politik: 1. Sebagian usaha warg a negara dalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama 2. Berkaitan dengan penyelenggaraan negara 3. Sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan meme pertahankan kekuasaan dalam masyarakat 4. Digunakan sebagai kegiatan yang berkai tan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum 5. Sebagai konflik dalam ran gka mencari atau mempertahankan sumbersumber yang dianggap penting Berdasarkan b eberapa pengertian politik diatas,dapat dirumuskan 3

bahwa Politik Islam ialah aktivitas politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai dan basa solidaritas berkelompok serta penanganan urus an umat baik urusan dalam negeri maupun luar negeri berdasarkan kaidah-kaidah sy ariat islam. Pendukung perpolitikan ini belum tentu seluruh umat Islam (baca: pe meluk agama Islam). Karena itu, mereka dalam kategori politik dapat disebut seba gai kelompok politik Islam, juga menekankan simbolisme keagamaan dalam berpoliti k, seperti menggunakan perlambang Islam, dan istilah-istilah keislaman dalam per aturan dasar organisasi, khittah perjuangan, serta wacana politik. Umat Islam be rbeda pendapat tentang kedudukan politik dalam syri'at islam:pertama penpdapat yan g menyatakan bahwa islam adalah agama yang serba lengkap,didalamnya terdapat sis tem ketatanegaraan,dengan demikian sistem ketatanegaraan yang harus diteladani a dalh sistem ketatanegaraan yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan para khulafaurrasyidin.Kedua agama tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan .Da n ketiga Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan ,tetapi terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah membuktikan ba hwa Nabi selain sebagai Rasul ,meminjam istilah Harun Nasution ,kepala agama,jug a beliau adalah kepala negara .Nabi menguasai suatu wilayah yaitu Yastrid(Madina h) juga sebagai pusat pemerintahannya dengan piagam Madinah sebagai aturan keneg araan.Setelah meninggal,digantikan Abu Bakar untuk jabatan kepala negara hasil k esepakatan tokoh-tokoh sahabat yang selanjutnya kepala negara tersebut dinamakan khalifah.lalu berlanjut Umar bin Affan,Utsman dan Ali bin Abi Tholib. Menurut H arun Nasution,khalifah yang timbul sesudah wafatnya Nabi Muhammad,tidak memepuny ai bentuk kerajaan ,tetapi lebih dekat merupakan republik,dalam arti kepala nega ra dipilih dan tidak mempunyai sifat turun temurun .Sebagai diketahui khalifah p ertama adalah sahabat Abu Bakar dan beliau tidak memepunyai hubungan darah dengn sahabat Nabi Muhammad,dan

juga khulafaur Rasyidin yang lainnya ,mereka adalah sahabat nabi. Sungguhpun dem ikian ,Ibnu Khaldun (1406M) secara pragmatis menerima penggabungan dalam arti me nganggap tidak ada perbedaan prinsipal antara system khalifah dengan sistem kera jaan.Kekhalifahan maupun kerajaan adalah khalifah Allah diantara manusia bagi pe laksanaan segala peraturan diantara manusia. Kedaulatan berarti kekuasaan tertin ggi yang dapat mempersatukan kekuatan dan aliran aliran yang berbeda-beda dalam m asyarakat.Dalam konsep islam,kekuasaan konsep dan Islam aliran-aliran ,kekuasaan yang berbeda-beda adalah di masyarakat.Dalam tertinggi Allah SWT.Ekspresi kekuasaan dan kehendak Allah tertuang dalam Al-Quran dan sunnah Ras ul.Oleh karena itu penguasa tidaklah memiliki kekuatan mutlak,ia hanyalah wakil Allah di muka bumi dan berfungsi untuk membumikan sifatsifat Allah dalam kehidup an nyata.Disampimh itu,kekuasaan Allah adalah amanah yang diberikan kepada orang -orang yang berhak memilikinya.Pemegang amanah haruslah menggunakan kekuasaan it u dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapka n dalam Al Quran dan Sunnah Rasul. 2.2 Prinsip-prinsip Dasar Politik (Siyasah) I slam Prinsip-prinsip dasar siasah dalam islam meliputi ; 1. Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agam a yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS.Al-Mu'minun;52 ) 2. Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyah Maka di sebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekira nya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, 5

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Al lah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya (QS Ali I mran : 159) 3. Selalu amanah dan menetapkan hukum secara adil Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungg uhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS An Nisa':58) 4. Mentaati Al lah SWT, Rasul SAW dan ulil amri (pemeggang kekuasaan) Hai orang-orang yang berim an, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemud ian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada A llah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada All ah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akib atnya. (QS.An Nisa':59) 5. Mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat isla m Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah an tara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap g olongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golo ngan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adilla h. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berlaku adil.(QS Al Hujurat:9) 6. Mempertahankan kedaulatan Negara dan laran gan melakukan agresi dan invasi Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang me merangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(QS Al Baqoroh :190) 7. Mementin gkan perdamaian dari pada permusuhan Dan jika mereka condong kepada perdamaian, m aka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yan g Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS Al Anfal:61) 8. Meningkatkan kewaspadaa n dalam bidang pertahanan dan keamanan Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kek uatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berpera ng (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang -orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).(QS Al Anfal : 60) 9. Menepati janji Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu tela h menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Al lah mengetahui apa yang kamu perbuat.(QS An Nahl:91) 10. Beredarnya harta pada se luruh lapisan masyarakat 7

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya yang berasa l dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-an ak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa ya ng diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat kera s hukuman-Nya.(QS Al Hasyr:7) 11. Mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum: a) Menyedikitkan beban (taqlil al takalif) b) Brangsur angsur (al tadarruj) c) Tid ak menyulitkan ('adam al haraj) 2.3 RuangLingkup pembahasan Siyasah Objek pembahas an politik islam meliputi: 1. Siyasah dusturiyah (hukum tata negara),menjelaskan hubungan pemimpin dengan rakyatnya serta institusi yang ada dinegara itu sesuai dengan kebutuhan rakyat untuk kemaslahatan dan pemenuhan kebutuhan rakyat itu s endiri,adapun materinya: a) Persoalan imamah,hak dan kewajibanya b) Persoalan ra kyat,status,hak dan kewajibannya c) Persoalan baiat d) Persoalan waliyul ahdi e) Persoalan perwakilan f) Persoalan ahlul halli wal aqdi g) Wizarah dan pembagian yya

2. Siyasah dauliyah(hukum internasional),hukum internasional menurut Islam berdasarkan: a) Kesatuan umat b) Keadilan (al 'adalah) c) Persamaan (al musawah) d) Kehormatan manusia(karomah insaniyah) e) Toleransi f) Kerjasama manusia g) Kebebasan dan kemerdekaan (al khurriyah) berfikir,beragama,menyatakan pendapat,menuntut ilmu dan memiliki harta benda. h) Perilaku moral yang baik(al akhlaq al karimah) Pembahasan siyasah dauliyah dala m Islam berorientasi pada: a. Damai adlah azas hubungan internasional b. Memperl akukan tawanan perang secara manusiawi c. Kewajiban suatun negara terhadap negar a lain d. Perjanjian internasional e. Perjanjian yang berjangka panjang (mu'abbad) dan jangka menengah atau sementara (muaqqat) f. Perjanjian terbuka dan tertutup g. Perjanjian dengan orang asing Secara khusus siyasah dauliyah membahas hubung an internasional dalam kondisi perang yang berkisar antara lain 9

a. Sebab sebab terjadinya perang ,untuk mempertahankan diri atau melindungi hak negara yang sah dan dilanggar oleh negara lainnya tanpa sebab yang tidak dapat d iterima b. Aturan aturan dalam perang;pengumuman perang,etika dan peraturan pera ng seperti dilarang membunuh anak anak dan wanita,dilarang membunuh orang tua ya ng tidak ikut berperang,tidak merusak pepohonan,tidak merusak binatang ternak,ik hlas dan berani dalam berperang dan tidak melampaui batas. 3. Siasah maaliyah (h ukum yang mengatur pemasukan ,pengelolahan dan pengeluaran uang milik negara)ant ara lain: a. Prinsip kepemilikaharta b. Tanggung jawab sosial yang kokoh(diri sendiri,keluarga,masyarakat dll) c. Zakat (seperti zakat hasil bumi,emas,perak,t ernak dan zakat fitrah) d. Harta karun e. Pajak(kharaj) f. Harta yang ditinggal pemilik yang tidak memiliki waris g. Jizyah h. Ghanimah dan fai i. Beracukai bar ang import j. Eksploitasi sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan 2.4 Kontrib usi Umat Islam terhadap kehidupan Politik di Indonesia Islam sebagai sebuah ajar an yang mencakup persoalan spiritual dan

politik telah memberikan konstribusi yag cukup signifikan terhadap kehidupan pol itik di Indonesia. Pertama ditandai dengan munculnya partai-partai berasaskan Is lam serta partai nasionalis berbasis umat islam dan kedua dengan ditandai sikap proaktifnya tokoh-tokoh politik islam dan umat islam terhadap keutuhan negara ke satuan republik Indonesia, sejak proses awal kemerdekaan , hingga sekarang jaman reformasi. Berkaitan dengan keutuhan negara, misalnya Muhammad Natsir pernah me nyerukan umat islam agar tidak mempertentangkan pancasila dengan islam. Dalam pa ndangan islam, perumusan pancasila bukan merupakan sesuatu yang bertentangan den gan ajaran Al-Quran karena nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila juga merupa kan bagian dari nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Quran. Demi keutuhan dan pers atuan kesatuan bangsa, umat islam rela menghilangkan tujuh kata dari sila kesatu dari Pancasila yaitu kata-kata kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi para p emeluknya. Umat islam Indonesia dapat menyetujui kesepakatan pancasila dan UUD 19 45 setidak-tidaknya atas 2 pertimbangan : pertama, nilai-nilainya dibenarkan ole h Ajaran Islam; kedua, fungsinya sebagai noktah-noktah kesepakatan antar berbaga i golongan untuk mewujudkan kesatun politik bersama. Islam merupakan agama yang serba lengkap,selain mencakup persoalan spiritual juga politik.Oleh karena itu,u mat Islam melalui ajarannya telah memberikan konstribusi yang dapat dikatakan cu kup signifikan terhadap kehidupan politik dunia internasional maupun nasional. I slam telah membentuk Civic Culture,yaitu budaya bernegara yang meliputi solidari tas nasional,ideologi jihad dan kontrol sosial.sambungan tersedut berujung pada keutuhan negara serta terwujudnya persatuan dan kesatuan.hal ini menghasilkan ba nyaknya partai politik yang berbasis idiologi Islam yang baik langsung maupun ta k langsung dan terpengasruhinyas sistem politik pemerintahan Indonesia yang dila ndasi nilai nilai keislaman. 11

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Politik Islam ialah aktivitas politik sebagian umat Islam yang me njadikan Islam sebagai acuan nilai dan basis solidaritas berkelompok serta penan ganan urusan umat baik urusan dalam negeri maupun luar negeri berdasarkan kaidah -kaidah syariat islam. Sedangkan dalam arti terminologi politik islam identik de nga siasah (mengatur). Prinsip-prinsip dasar siasah dalam islam meliputi mewujud kan persatuan dan kesatuan umat, keharusan musyawarah dalam menyelesaikan masala h-masalah ijtihadiyah,selalu amanah dan menetapkan hukum secara adil,mentaati Al lah SWT, Rasul SAW dan ulil amri (pemeggang kekuasaan),mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat islam,mempertahankan kedaulatan Negara dan larangan m elakukan agresi dan invasi, mementingkan perdamaian dari pada permusuhan, mening katkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan, menepati janji dan bere darnya harta pada seluruh lapisan masyarakat. Di dalam objek pembahasan politik islam meliputi:Siyasah dusturiyah (hukum tata negara) Siyasah dauliyah(hukum int ernasional) Siasah maaliyah (hukum yang mengatur pemasukan ,pengelolahan dan pen geluaran uang milik negara). Islam merupakan agama yang serba lengkap,selain men cakup persoalan spiritual juga politik.Oleh karena itu,umat Islam melalui ajaran nya telah memberikan konstribusi yang dapat dikatakan cukup signifikan terhadap kehidupan politik dunia internasional maupun nasional. Islam telah membentuk Civ ic Culture,yaitu budaya bernegara yang meliputi solidaritas nasional,ideologi ji had dan kontrol sosial 3.2 Saran Demikianlah makalah yang mengulas tentang sitem politik islam ini masih penuh dengan kekurangan kekurangan. Semoga di masa depa n sistem politik islam dapat lebih di pahami dan di terapkan tidak hanya sebagai kover namun juga menjadi acuan dalam berpolitik agar dalam berpolitik kita dapa t sesuai 13

ketentuan Allah swt. DAFTAR PUSTAKA

Fanani, Sunan.2010.Lembar Kerja Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Surabaya:PT. Al-Maktabah http://ainuamri.wordpress.com/2009/01/02/konsep -sistem-politik-islamdemokrasi-islam-partai-islam-politik-islami-demokrasi-islam i-partaiislami-pemilu-islami-negara-islam-negara-islami-pemerintahan-islampemeri ntahan-isla/ Diakses tanggal 16 Oktober 2010 pukul 05:31 am http://efrinaldi.mul tiply.com/journal/item/8/PRINSIPPRINSIP_POLITIK_ISLAM. Diakses tanggal 16 Oktobe r2010 pukul 05:55 am 15