MAKALAH POLITIK BANGSA

23

Click here to load reader

Transcript of MAKALAH POLITIK BANGSA

Page 1: MAKALAH POLITIK BANGSA

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad adalah

utusan Allah”. “tiada suatu penderitaan apapun kecuali bagi orang yang tidak

pandai mensyukuri nikmat”. Manusia yang merasa bahwa dirinya adalah

manusia yang ada Penciptanya, ada yang memerhatikannya, ada yang

menghidupkan dan mematikannya, ada yang memberi nimkat kepadanya, maka

karena kita semua merasa sebagai seorang manusia, maka kita selalu harus

berupaya untuk selamanya memuji syukur kekhadirat Allah yang telah

menjadikan kita ada, kita hidup, kita berjuang untuk kehidupan abadi setelah

hidup ini.penulis juga bersyukur karena berkat rahmat dan limpahan karunia-Nya

akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Salawat dan salam semoga selamanya senantiasa terlimpah dan tercurah

kepada pemimpin umat diseluruh dunia, yang telah membawa penerangan bagi

peradaban umat manusia, Nabi akhir jaman yang sangat mulya yakni nabi

Muhammad saw.

Makalah yang kami susun ini berjudul “POLITIK BANGSA MASA KINI”, sebuah

kajian mengenai keberadaan perpolitikan negeri tercita Indonesia. Penulis

menyadari makalah ini masih sarat dengan kekurangan dan kekurangan dalam

penyusunannya, baik itu dari segi sistematika maupun isi materi yang belum

maksimal. Demikian pengantar isi makalah yang kami susun, terimakasih bagi

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunannya.

Wassalamualaikum wr wb.

Sigli , 18 November 2009

Penyusun

Page 2: MAKALAH POLITIK BANGSA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politik adalah kajian ilmu social, yang tidak bisa lepas dari aktivitas

kehidupan manusia. Mengapa demikian? Karena manusia adalah makhluk

social. Sehingga bagaimanapun orang memandang politik, selama manusia

ada dan berupaya untuk melanjutkan peradabannya, maka selama itu pula

politik aka nada bersama berdampingan dengan manusia. Sekalipun saat ini

politik telah mengalami berbagai pergeseran, namun rasanya kita tidak harus

dan tidak bisa begitu saja dalam menilai baik tidak politik, karena pada

dasarnya poltik tu dikendalikan oleh manusia, maka wajar kalu suatu ketika

politik mengalami sedikit perubahan makna Karena manusia sendiri apda

dasarnya selalu berupaya untuk berubah. Hanya tingal kita bisa tidak melihat

sisi baik dari politik itu.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi sorotan utama dalam makalah ini ialah:

1. Hakikat politik, arti dan sejarah perkembangannya?

2. Konsep-konsep perpolitikan?

3. Pola dan bentuk-bentuk politik?

4. Politik modernisasi serta integritasnya?

5. Dan kajian istimewa tentang partai politik?

Page 3: MAKALAH POLITIK BANGSA

BAB II

KAJIAN TENTANG POLITIK INDONESIA

DILIHAT DARI SUDUT PANDANG NASIONALISME BANGSA

Sebuah kajian yang perlu pemahaman dan pengkajian materi mendalam. Tidak

mudah bagi kami untuk menjelaskan secara gamblang mengenai materi politik

ini, tapi kendati demikian kami telah dan akan selalu berusaha semaksimal

mungkin sesuai dengan kemampuan kami untuk menguraikannya dalam ragam

dan bentuk serta pola yang lebih mudah dimengerti oleh pembaca semua.

Di bawah ini materi yang berhasil kami kutif dan kami kembangkan

menjadi sebuah karya baru semoga bermanfaat.

2.1 Pengertian Politik

Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata

polistaia. Polis diartikan negara, kota yakni suatu masyarakat yang mampu

mengurus diri sendiri atau mandiri, sementara taia berarti urusan. Secara

sederhana dari tata bahasanya politik dapat diartikan urusan yang mengurusi

masalah negara kota.

Menurut para pakar dan ahli politik.

1. Thomas M. Magstadt dan Peter M. Schotten (1988:7), politik adalah

segala sesuatu mengenai bagaimana manusia diperintah, yang

berkaitan dengan tatanan, kekuasaan, dan keadilan.

2. Cecep Darmawan (2009), politik ialah segala sesuatu yang berkenaan

dengan negara, termasuk didalamnya kekuasaan, pengambilan

keputusan, kebijakan, maupun pembagian dan pengalokasian nilai-

nilai didalam masyarakat yang bersangkutan.

Page 4: MAKALAH POLITIK BANGSA

Pengertian politik dapat dilihat dan diklasifikasikan juga dalam ranah-

ranah sebagai berikut:

1. Politik dalam arti kepentingan,

Politik adalah ilmu yang menjelaskan tentang kepentingan, baik dalam

kontek individu, kelompok, cara meraih, merebut, atau memperhatikan

kepentingan perorangan maupun kelompok.

2. Politik dalam arti kebijakan

Politik adalah aturan main dalam mengurusi masalah kebijakan-

kebijakan dalam mempertahankan kepentingan yang dapat diterima

oleh berbagai kalangan. Dengan karakteristik terjadinya sebuah

pengembangan makna politik, luas dan berkembangnya kajian atau

objek ilmu politik.

3. Politik secara institusional

Politik adalah ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga politik seperti

negara, pemerintah, DPR dsb semuanya terkait dengan kajian ilmu

politik.

4. Menurut hakikat politik itu sendiri

Politik adalah ilmu yang meneliti manusia dalam usahanya

memperoleh kekuasaan (postulation approach), tentang kehausan

kekuasaan, motivasi memperoleh dan menggunakan kekuasaan

(psocologys approach) juga sebagai kajian kekuasaan sebagai gejal

sosial, dimana kekuasaan itu berlaku atau digunakan sebagai alat

untuk menjelaskan keadaan masyarakat (sociologis approach).

Page 5: MAKALAH POLITIK BANGSA

2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Politik

Asal muasal kemunculan ilmu politik

Jika hanya dilihat dari rumpun ilmu social maka politik masih dikatakan sangat

muda karena politik baru lahir apda abad ke-19. Namun jika kita pandang dari

objek kajian politiknya itu sendiri secara orisinil maka ilmu politik usiannya sudah

sangat tua, bahkan sampai disebut sebagai ilmu social tertua. Untuk lebih

jelasnya kita bisa mengkajinya dari sudut pandang kajian orisinalnya, menurut

sejarah ilmu politik telah ada sejak tahun 450 S.M. (Budihardjo, 2008:5).

Buktinya pada saat itu pemikiran mengenai negara telah ada di Yunani kuno, hal

ini diperjelas oleh karya-karya Herodicus (ahli sejarah), Plato(Bapak filsafat

politik), Aristoteles (Bapak ilmu politik) yang telah meletakan dasar-dasar ilmu

politik.

Perkembangan politik di Indonesia

Jika kita mengkajinya lebih dalam, disesuaikan dengan pengertian politik

secara umum, maka kita bisa menyebutkan bahwa politik di Indonesia juga telah

lahir jauh-jauh hari tepatnya sejak masyarakat ada, lalu mengkaji konsep

mengenai masyarakatnya, dan terlebih pada upaya-upaya pemilihan para

pemimpin mereka. Perkembangannya dilanjutkan juga oleh masyarakat yang

membentuk suatu kerajaan. Maka mereka telah menggauli ilmu dan kajian

politik. Hanya saja yang perlu kita garis bawahi adalah perbedaan khususnya

saja, antara politik jaman dahulu dengan politik masa kini. Dan juga mungkin

mereka tidak mengetahui kalau-kalau yang mereka lakukan itu aalah proses

politik.

Memang sangat jauh berbeda sesuai dengan tahap perkembangan.

Perkembangan yang kami maksudkan yaitu perkembangan kebudayaan,

peradaban, latar belakag pendidikan dan yang tidak kalah penting dilihat dari

perkembangan penmgaruh bagsa luar yang masuk kedalah bangsa atau

peradaban suatu bangsa atau negara. Ditambah lagi dengan perkembangan

Page 6: MAKALAH POLITIK BANGSA

Ilmu Pengetauhan dan Teknologi yang saat ini sedang kita rasakan bersama.

Tentulah politik abad lalu dengan abad sekarang jauh berbeda.

Kendati demikian jika melihat dari perkembangan pola, bentuk dan konsep

mengenai politiknya itu sendiri maka kami sangat optimis meramalkan bahwa

politik dinegara kita akan teurs mengalami perkembangan dan gejolak yang lebih

besar dari pada yang sekarang kita alami dan rasakan ini. Mungkin itu lebih baik

ataupun sebaliknya malah lebih buruk (dilihat dari banyak sedikitnya memberikan

maslahat bagi masyarakat). Wallahu ’alam.

2.3 Konsep Dasar Ilmu Politik

Jika kita kaji lebih dalam mengenai objek kajian ilmu politik maka jawabannya

akan sangat banyak dan beragam, namun agar kajiannya menjadi lebih

sederhana dan lebih mudah dipahami maka kami akan menguraikan dalam

kajian-kajian sebagai berikut:

1. Negara

Negara adalah organisasi masyarakat yang memiliki wilayah, memiliki

kekuasaan dan diaukui secara de yure dan de facto oleh angotanya (rakyat) juga

oleh beberapa negara lain secara sah dan ditaati oleh raakyatnya. Dalam hal ini

Negara berfungsi sebagai agen bagi proses pelaksanaan kepentingan politik

atau aspirasi masyarakat. Adapun yang menjadi tugas negara dalam hal ini

ialah:

a. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan pada masyarakat

b. mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-

golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat umum.

2. Kekuasaan

Page 7: MAKALAH POLITIK BANGSA

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok manusia untuk

memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain dengan sedemikian

rupa sehingga tingkah lakunya sesusi dengan yang dinginkan oleh orang atau

kelompok yang memepengaruhinya (Miriam Budiardjo,1992:35). Dalam hal ini

kekuasaan juga jelas sangat terkait erat dengan politik. Kekuasaan menjadi

objek yang cukup vital dalam kajian politik. Dan selama kekuasaan itu diingikan

untuk ada maka selama itu pula politik akan tetap ada dalam kehidupan umat

manusia.

3. Kebijakan dan Pengambilan Keputusan

Berpolitik adalah bertindak sesuai dengan kondisi dan situasi tertentu dalam

mengarahkan tindakan pada sebuah tujuan. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa

politik merupakan alternatif yang diterapkan untuk mencapai suatu tujuan, salah

satunya tujuan untuk mengangkat seorang pemimpin, maka politiklah

alternatifnya.

4. Konflik dan Kerjasama

Hal ini pula yang cukup menjadi sorotan penting dalam kajian ilmu politik. Karena

manusia itu pada dasarnya memiliki keinginan dan harapan masing-masing serta

diberkahi cara pandang yang berbeda maka hal ini akan mengakibatkan

kemungkinan munculnya kerjasama atau sebaliknya konflik. Dalam dunia

perpolitikan hal ini sangat mungkin terjadi. Namun itu adalah hal yang wajar dan

alamiah.

2.4 Partai Politik

Definisi partai politik.

1. Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang

teroragisir secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau

mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan (bagi pimpinan

Page 8: MAKALAH POLITIK BANGSA

partainya), dimana kekuasaan ini akan memberikan manfaat yang bersifat

idiil dan materil kepada anggota partainya.

2. R.H Soltau, partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit

banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan

yang memanfaatkan kekuasaannya dengan tujuan untuk menguiasai

pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.

3. Sigmun Meuman mengartikan partai politik sebagi organisasi dari aktivis-

aktivis politik yang berusaha untuk mengusai kekuasaan didalam

pemerintahan serta merebut dukungan rakyat, yang didasari oleh

persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang

mempunyai pandangan yang berbeda.

Tujuan dan fungsi partai poltik

Tujuan partai politik sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-Undang No. 2

tahun 2008,

1. Tujuan umum:

a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa

b. Menjaga dan memelihara keutuhan NKRI

c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila

d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia

2. Tujuan khusus:

a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintaan

b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupam

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara

Page 9: MAKALAH POLITIK BANGSA

c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Fungsi Partai politik:

1. Sebagai sarana komunikasi politik

2. Sebagai sarana sosialisasi politik

3. Sebagai sarana rekrutmen politik

4. Sebagai sarana pengatur konplik

2.5 Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani dari kata demos yang berarti

rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan atau berkuasa.

Secara istilah demokrasi diartikan pemerintahan yang dijalankan oleh

rakyat , baik secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Unsur pokok demokrasi:

1. Dukungan yang luas kepada pemerintahan

2. Kompetisi kekuasaan

3. Pergantian kekuasaan

4. Perwakilan umum

5. Kekuasaan mayoritas

6. Hak dan perbedaan pendapat dan pengabaian perintah

7. Persamaan hak politik

Page 10: MAKALAH POLITIK BANGSA

8. Konsultasi umum

9. Kebebasan pers.

Model-model demokrasi

1. Sistem presidesial (Amerika)

2. Sistem parlementer (Inggris)

2.6 Integrasi, Demokrasi dan Pembaharuan Politik

Pada waktu anggota DPR/MPR periode 1987-1992 dilantik 1 oktober 1987,

para anggota mengangkat sumpah/janji, bahwa mereka akan membela

pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup dan sebagai ideologi

nasional. Upacara pelantikan tersebut merupakan puncak penggalangan politik,

yang dirintis sejak Seminar II Angkatan Darat bulan Agustus 1966 dan

disempurnakan dalam Seminar Hankam bulan November 1967, yang akan

dibangun selesai runtuhnya Orde Lama..

Dasar rumusan ideologi pancasila sebagai dasar negara resmi dimulai

setelah Sidang MPR 1978. Akan tetapi usaha pertama ke arah itu Dasar

pemikiran waktu itu adalah bahwa kekacauan ideology menimbulkan kekacauan

kehidupan politik. “terlalu banyak peta, terlalu banyak petunjuk”, begitulah

almarhum Mayjen Soewarto, Komandan Seskoad waktu itu, dalam membahas

tantanan dan proses politik setelah 1966-1967.

Pokok pemikiran Seminar II Angkatan Darat dan Seminar Hankam itu

berkisar pada dua masalah.

1. Kesatuan dan persatuan harus dijaga, berapapun biayanya,

2. Stabilitas politik merupakan prasyarat usaha-usaha lain, seperti

pembangunan ekonomi, akan tetapi kepanglimaan politik diubah dalam

Page 11: MAKALAH POLITIK BANGSA

artian, syarat-syarat kehidupan politik tidak lagi didasarkan pada

kepanglimaan partai, melainkan kepanglimaan peran unggul ABRI. Karena

itu, meskipun prioritas pembangunan adalah ideology “pembangunan”;

kepanglimaan politik berangsur ditangani oleh tritunggal ABRI-Golkar-Kopri,

terutama setelah Pemilu 1971.

Dengan segala kelemahan dan kekurangan yang masih ada, ABRI adalah

satu-satunya kelembagaan sosial d-politik yang mempertahankan Indonesia

secara rasional menyeluruh. Langkah-langkah perluasan kehidupan demokrasi

di Indonesia serta pemikiran-pemikiran pembaharuan hanya dapat dilakukan,

sejauh persepsi tentang persatuan dan kesatuan tidak terancam. Batasan ini

perlu dikemukakan, arena perdebatan tentang “demokratisasi kehidupan

politik”dan”pembaharuan politik”hanyalah dapat dilakukan dengan realistis,

apabila kedudukan unggul atau keporosan ABRI diakui sebagai premis dasar.

Oleh karena itu, salah satu faktor politik yang harus diakui ialah, bahwa

untuk jangka waktu 5-10 tahun mendatang, bobot dari keperosotan peran ABRI

akan tetap memainkan peran yang paling menentukan, meski bukan peran satu-

satunya.

Sebabnya sederhana saja. ABRI adalah satu-satunya kelembagaan sosial-

politik, yang mampu menyelaraskan satunya ideology dengan organisasi. Tanpa

organisasi ideology akan terbang layang sebagai gagasan lepas. Dengan melalui

organisasi, ideology menjadi peta bumi politik, pegangan yang yang dipakai

sebagai dasar berbuat, bertindak, dan berkarya. Dalam masyarakat Indonesia

yang majemuk dan dalam geografi tanah air kita yang terbentang luas, ABRI

adalah ABRI adalah kelembagaan yang paling tidak acak di antara kelembagaan

sosial-politik lainnya yang amat acak.

Sekarang sudah lebih 20 tahun kita bergumul dengan masalah-

masalahpersatuan dan kesatuan. Sudah tiba saatnya untuk memikirkan

bagaimana mengisi integrasi nasional tadi dengan demokrasi dan pembaharuan.

Page 12: MAKALAH POLITIK BANGSA

Generasi yang lahir mereka sepenuhnya mekar dan dewasa dalam alam

serba pembangunan. Spontan, berani dan kreatif, mereka tidak ada cacat mental

“pernah merasakan masa penjajahan” yang dialami kakek-kakek mereka. Jiwa

pembaru-ditambah dengan kesadaran, bahwa bangsanya terlibat dalam

persaingan ketat dengan kesadaran, bahwa bangsanyaterlibat dlam persaingan

ketat dengan bangsa lain didunia membuat mereka hampir-hampir menerima

sebagai wajar persoalan mendasar, seperti kesatuan-kesatuan.

Dalam pada itu, kita harus sadar, bahwa perubahan cepat yang telah kita

alami selama 20 tahun lebih, mau tidak mau memaksa kita untuk memikirkan

perlunya pemikiran kea rah partisipasi yang lebih luas daripada yang telah

dikerjakan selama ini. Tahap sentralisasi dan integrasi sebagai sasaran pokok,

perlu dilengkapi dengan tahap persiapan demokratis melalui keikutsertaan yang

lebih tersebar. Kunci persoalannya adalah bagaimana kita mengelolanya

sedemikian rupa, sehingga proses demokratisasi tidak diarikan sebagai tahap

menuju anarki, apalagi disentegrasi. Sebaliknya setiap tahap harus dapat

mencari bentuk-bentuk kelembagaan sosial, ekonomi, dan politik yang makin

membuahkan rasa yang memiliki yang lebih luas di kalangan pimpinan

masyarakat dari berbagai kalangan dan golongan.

Gagasan pembaharuan perlu dikaji secara konseptual dan dicooba secara

operasional secara bertahap, agar tiap-tiap kesalahan atau kemelesetan

operasional dapat dikoreksi dalam batas-batas kemampuan kendali. Dengan

demikian fungsi integrasi diperkuat oleh demokratisasi dan dihidupkan oleh

pembaharuan-pembaharuan yang selektif. Setiap keberhasilan dalam mata

rantai integrasi, demokratisasi dan pembaharuan, pada gilirannya memperkuat

tiap satuan dalam mata rantai. Tapi karena dapat menyalurkan aspirasi yang

berbeda-beda setiap lingkungan masyarakat, daerah, adat, bahasa dan

keagamaan yang beraneka ragam, tanpa kehilangan kerangka dasar persatuan

dan kesatuan.

Page 13: MAKALAH POLITIK BANGSA

2.7 Pembangunan Politik Masyarakat

Pada kenyataannya masyarakat kita belum semuanya paham dan mengerti

mengenai politik baik secara khusus ataupun secara keseluruhan. Maka dari itu

dengan tujuan untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada

masayrakat perlu kiranya dilakukan yang namanya pendidikan politik. Hal ini bisa

dilakukan dalam pendidikan formal, informal ataupun non formal. Hal perlu

mengingat seperti yang kita tau saat ini paradigma masyarakat tentang politik

sangat kurang baik, mereka memandang dan berkata bahwa politik itu kotor.

Benarkah? Karena hal itu sehingga angka golput dalam beberapa pemilihan

umum begitu meningkat signifikan.

Selain itu tujuan dari pendidikan politik itu ditujukan untuk membangun dan

meningkatkan partisipasi politik, guna mewujudkan tujuan dari politik itu sendiri

seutuhnya sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No.2 Tahun

2008 tentang partai politik.

2.8 Politik Modernisasi

Beberapa konsekuensi modernisasi harus diperhatikan seiring dengan

pembicaraan yang dibahas. Orang-orang mungkin merasa kehilangan

kepribadian moral mereka. Komunitas-komunitas yang mungkin kita kenal telah

berubah bentuk. Masyarakat yang sedang dalam proses modernisasi diri

mencari bentuk baru bagi kesempurnaan, kepastian baru untuk menggantikan

sesuatu yang telah hilang melalui perubahan. Semua masyarakat yang

memodernisasikan diri berada dalam proses transisi.

Efek kondisi-kondisi selama modernisasi adalah tekanan yang yang

berlebihan pada kekuasaan. Kekuasaan adalah kompensasi bagi kelemahan

dan disintegrasi serta yang paling potensial untuk dipenuhi. Proses modernisasi

menghasilkan suatu dorongan kuat pada individu, kepemimpinan, serta

kebengisan pada suatu waktu di saat masyarakat industri yang kompleks

Page 14: MAKALAH POLITIK BANGSA

bergelut dengan masalah hilangnya individualitas, dengan alienasi dan perasaan

individu yang berlebihan.

Modernisasi merupakan suatu tujuan yang tidak dibatasi pada sebuah

tempat atau wilayah tunggal, pada sebuah Negara atau kelas tertentu atau pada

sekelompok rakyat dengan hak-hak istimewa. Modernisasi dan keinginan untuk

itu, menjangkau seluruh dunia. Jadi, modernisasi adalah sejenis harapan yang

khusus. Melekat di dalamnya adalah seluruh revolusi sejarah masa lampau serta

seluruh keinginan manusia yang paling tinggi. Apa pun arah yang diambilnya

perjuangan untuk menjadi modern memberi arti tertentu bagi generasi kita. Ia

menguji pranata dan kepercayaan lama kita.. ia meletakkan Negara kita di bursa

gagasan dan ideologi. Begitu kerasnya kekuatan yang terjadi sehingga kita

terpaksa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap pranata kita

sendiri. Setiap Negara, apakah sudah modern, atau sedang menjadi modern,

sama-sama mengharap dan takut akan hasilnya. Contohnya masalah politik

kembar yang dihadapi semua pemerinyah yaitu perubahan yang tertata serta

suksesi damai di dalam pemerintahan.

Pranata demokratis seperti yang kita ketahui telah mengalami

transformasi yang begitu radikal di kebanyakan Negara yang sedang menjadi

modern sehingga merupakan penyimpangan yang membuta bagi kita kalau tidak

mengakui bahwa pranata-pranata tersebut telah berubah menjadi sesuatu yang

lain. Pendekatan untuk melihat masyarakat seperti itu sebagai masyarakat yang

prademokratis membawa kita pada pandangan bahwa pranata-pranata paksaan

tertentu mungkin diperlukan bagi pengaturan dan integrasi dari suatu komunitas

yang sedang menjadi modern.

Aspek dinamis dari modernisasi bagi studi politik dapat dinyatakan dalam

proposisi umum, bahwa modernisasi adalah suatu proses meningkatnya

kompleksitas masalah-masalah manusia di dalam mana kepolitikan harus

bertindak. Inilah sebabnya mengapa ia menciptakan sejumlah masalah politik. Di

dalam ukuran besar, politik menjadi urusan melingkupi deferensiasi peran

Page 15: MAKALAH POLITIK BANGSA

sekaligus mengintegrasi stuktur organisasional. Namun tindakan-tindakan politik

yang muncul dari meningkatnya kompleksitas semacam itu bukanlah tanggapan

murni dari para pemimpin politik diluar konteks politik. Yang dimaksud konteks

politik tersebut adalah dimana pemerintah melangsungan kewenangan karena

struktur-strukturnya berubah begitu pula tanggapan politiknya.

Bagi para pengamat yang belajar di dalam tradisi Barat dan menaruh

perhatian pada masalah-masalah masyarakat industry modern, suatu cara yang

bermanfaat untuk menata hubungan –hubungan sosial dan politik bagi tujuan-

tujuan perbandingan adalah melalui studi tentang stratifikasi social.

Modernisasi mungkin bisa digambarkan didalam masyarakat nonindustri

sebagai suatu penggantian (transposisi) peran-peran tertentu secara profesional,

teknis, administrative serta penggantian institusi-institusi yang mendukung

peran-peran ini seperi rumah sakit, sekolah, universitas,. Meskipun demikian,

masyarakt nonindustri yang sedang menjadi modern kekurangan daya dorongan

pemersatu seperti masyarakat industry.

Beberapa ciri modernisasi yang terdapat dalam masyarakat industri modern

oleh F.X Sutton:

1. Keunggulan norma-norma universal, spesifik dan pencapaian.

2. Tingginya derajat mobilitas social (secara umum, dan tidak harus

dalam pengertian mobilitas vertical).

3. System pembagian kerja yang berkembang baik, terpisah dari struktur

social lainnya.

4. System kelas “egaliter” didasarkan atas pola-pola umum dari

pencapaian kerja.

5. Adanya ‘asosiasi’ yang secara fungsional memiliki struktur khusus dan

non-askriptif.

Page 16: MAKALAH POLITIK BANGSA

BAB III

3.1Kesimpulan

Politik pada dasarny a adalah hal yang baik untuk diketahui,

dipahami untuk diaktualsasikan dalam aktivitas dan partisifasi aktiv

masyarakat dalam setiap kegiatan perpolitikan bangsa. Apalagi beberapa

hari lagi pesta demokrasi akans segera dilaksanakan. Kita akan dapat

mengidentifikasi permasalahan dunia perpolitikan negara kita. Dengan

melihat langsung nanti pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Jika

masyarakat Indonesia partisifasif berarti politik kita baik-baik saj,

sebaliknya jika nantinya banyak yang golput atau bahkan tidak

memberikan suaranya sama sekali, mak perpolitikan kita harus segera

mendapat perhatian yang cepat dan serius. Mengingat saat ini sepertinya

telah tertancap dalam paradigma masyarakat mengenai kotornya politk.

Wallau alam.

Page 17: MAKALAH POLITIK BANGSA

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Cecep.2009. Pengantar Ilmu Politik.Bandung. Laboratorium PKn UPI

Bandung.

Pickles, Dorothy. 1990. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta. Rineka Cipta.

Alfian.1986. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta. PT Gramedia.