Makalah peranan politik

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini dipengaruhi oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor sejarah dalam perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain juga turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu negara. Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu, sistem politik di Indonesia selalu mengalami perubahan. Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga melahirkan sistem politik hanya dimiliki 1

description

Makalah peranan politik

Transcript of Makalah peranan politik

Page 1: Makalah peranan politik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini dipengaruhi

oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor sejarah

dalam perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain juga

turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu negara.

Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu, sistem politik

di Indonesia selalu mengalami perubahan.

Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem politik

Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga maupun

dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas Indonesia

akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga

melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun demikian,

kekhasan sistem politik Indonesia belum dapat dikatakan unggul bila

kemampuan positif struktur dan fungsinya belum diperhitungkan sistem

politik negara lain.

Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik

Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan

institusiinstitusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan

eksternal sebagai batasan dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami

terlebih dahulu.

1

Page 2: Makalah peranan politik

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan sikap dalam melaksanakan prinsip-prinsip persamaan;

2. Menjelaskan tentang peranan masyarakat politik.

3. Menjelaskan pengaruh repormasi politik Indonesia terhadap

perubahan struktur politik.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui sikap dalam melaksanakan prinsip-prinsip

persamaan.

2. Mengetahui sistem, fungsi, dan peranan politi di Indonesia

3. Mengetahui pengaruh repormasi politik Indonesia terhadap

perubahan struktur politik.

2

Page 3: Makalah peranan politik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sikap dalam Melaksanakan Prinsip-prinsip Persamaan

Dalam negara demokrasi, persamaan kedudukan warga negara amat

penting. Karena hal itu merupakan prasyarat atau fondasi bagi berlangsungnya

demokrasi. Tanpa adanya persamaan kedudukan warga negara, maka mustahil ada

demokrasi. Itulah sebabnya di negara-negara demokrasi, hal persamaan

kedudukan warga negara diatur secara eksplisit dalam konstitusi. UUD 1945 pun

mengatur secara eksplisit mengenai hal ini.

Dalam bahasa ilmu politik, persamaan kedudukan warga negara biasa

disebut dengan istilah ‘persamaan politik’ (poticial equality). Persamaan politik

dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana setiap anggota masyarakat memiliki

kesempatan yang sama sebagaimana yang lainnya untuk berpatisipasi dalam

proses pembuatan keputusan politik negara (Ranney, 1982:280).

Demikianlah, penekanan prinsip persamaan politik adalah persamaan

kesempatan untuk berpatisipasi, bukan persamaan partisipasi nyata warga

masyarakat. Sebab, pertisipasi nyata warga masyarakat yang satu dengan yang

lain tentu saja berbeda, tergantung pada kemampuan dan kemauan untuk

berpatisipasi masing-masing pihak. Namun, berbagai perbedaan tersebut tidak

boleh menjadi alasan adanya perbedaan dalam hal kesempatan untuk ikut-serta

dalam proses pembuatan keputusan politik, harus mempunyai kedudukan sama;

dalam arti, mereka harus diberi kesempatan yang sama untuk

3

Page 4: Makalah peranan politik

ikut-serta/berpatisipasi menentukan jalannya kehidupan negara. Itulah prinsip

mendasar demokrasi.

Dalam hal ini, baik kiranya kita catat dua makna prinsip persamaan

menurutHarold J. Laski. Menurutnya, prinsip persamaan kedudukan warga

negara memiliki dua dimensi, yaitu:

·         Tidak adanya keistimewaan khusus; dan

·         Kesempatan yang sama diberikan kepada setiap orang.

Sebagai warga negara Indonesia kita memiliki hak dan kewajiban. Hak

dan kewajiban warga negara Indonesia dijamin oleh UUD 1945. Jaminan yang

diberikan oleh UUD 1945 menjadi landasan bagi kita untuk menjalankan hak dan

kewajiban dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selain itu, warga negara Indonesia memiliki persamaan kedudukan. Bagaimana

hakikat persamaan kedudukan warga negara? Dalam hal apa sajakah persamaan

kedudukan warga negara? Mari kita simak uraiannya berikut ini.

1.    Hakikat Persamaan Kedudukan Warga Negara

Sebagai manusia dan warga negara kita memiliki hak asasi. Hak asasi

tersebut tidak dapat dicabut atau dihilangkan oleh siapa pun. Hak ini tidak dapat

dipisahkan dari manusia karena hak tersebut telah melekat dan ada pada diri

manusia karena ia adalah manusia. Secara garis besar, hak asasi manusia meliputi

hak hidup, hak persamaan, dan hak kemerdekaan. Hak-hak tersebut selanjutnya

berkembangsesuai dengan teingkat kemajuan dan kebudayaan Indonesia. Manusia

mempunyai kedudukan sebagai subjek mertabat, derajat, hak, dan kewajiban.

4

Page 5: Makalah peranan politik

Dari uraian diatas dapat kira pahami bahwa hakikat persamaan kedudukan

warga negara sebagai berikut.

a.    Persamaan sebagai subjek dalam negara.

b.    Persamaan sebagai manusia yang memiliki harkat, martabat, derajat, hak, dan

kewajiban yang sama.

c.    Persamaan sebagai manusia yang memiliki harga diri.

2.    Landasan Hukum Persamaan Kedudukan Warga Negara

a.    Landasan ideal. Landasan ideal persamaan kedudukan warga negara adalah

Pancasila sebagai dasar negara yang terdiri atas lima sila.

b.    Landasan konstitusional adalah UUD yang menjamin persamaan kedudukan

dan batang tubuh atau pasal-pasal UUD 1945, yaitu pasal 27-34

c.    Landasan operasional, meliputi :

1)    UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;

2)    UU No 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman;

3)    UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia; dan

4)    UU No 27 Tahun 2009 tentang Pemilu Anggota MPR,DPR,DPD, dan DPRD.

5)    UU No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No 2 tahun 2008 tentang

Partai Politik.

3.    Alasan Perlunya Prinsip Persamaan Kedudukan Warga Negara

Menurut Franz Magnis-Suseno (1982:115), gagasan tentang prinsip

persamaan kedudukan warga negara muncul sebagai respons atas bentuk

masyarakat feodal dalam sejarah kenegaraan Eropa abad ke-16.

5

Page 6: Makalah peranan politik

Pendek kata, prinsip ketidaksamaan kedudukan warga negara dalam

masyarakat feodal Eropa ketika itu menjadikan kekuasaan antarwarga masyarakat

tampil secara kasar, sepenuhnya tidak manusiawi. Si kuat senantiasa menjadi

serigala bagi si lemah (homo homini lupus).

Karena itulah, muncul upaya untuk membuat agar kekuasaan tidak

berpihak kepada si kuat. Melainkan, kekuasaan dibuat sedemikian rupa agar

menjadi lebih manusiawi, dalam arti mampu memberikan keadilan. Hal itu

dilakukan dengan cara: menciptakan hukum berdasarkan prinsip persamaan,

sehingga perbedaan antara si kuat dan si lemah tidak operatif, terutama dalam

urusan-urusan yang paling penting.

Itulah inti dari prinsip persamaan. Melalui prinsip tersebut, hukum dibuat

untuk menjamin suatu kedudukan dasar yang sama bagi semua anggota

masyarakat dalam merealisasikan harapan hidup mereka.

Secara lebih rinci, Robert A Dahl (2001) mengemukakan dua alasan

utama mengapa prinsip persamaan kedudukan warga negara itu penting. Kedua

alasan itu adalah sebagai berikut:

a.    Secara intrinsil semua manusia memang diciptakan sama, yaitu bahwa mereka

dikaruniai oleh Sang Pencipta dengan hak-hak asasi.

b.    Setiap orang dewasa yang tuduk pasa hukum suatu negara seharusnya

dianggap cukup memenuhi syarat untuk dapat terlibat (berpatisipasi) dalam proses

demokratis pemerintahan negara itu.

Lebih lanjut menurut Dahl, alasan intrinsik bahwa semua manusia

diciptakan sama dan dikaruniai oleh Sang Pencipta dengan hak-hak asasi

6

Page 7: Makalah peranan politik

bukanlah gagasan yang mengada-ada. Pandangan itu memiliki dasar argumentasi

kuat. Dasar argumentasi tersebut bertolak dari kenyataan-kenyataan berikut:

·         Prinsip persamaan intrinsik itu sesuai dengan kepercayaan etika yang paling

fundamental yang diterima oleh banyak orang di seluruh dunia. Ajaran agama-

agama besar di dunia menerima prinsip tersebut (alasan etika);

·         Kebalikan dari prinsip persamaan intrinsik, pernyataan bahwa saya atau

kelompok saya lebih unggul daripada orang lain atau kelompok lain tidak

memadai apabila digunakan sebagai dasar untuk memerintah negara;

·         Prinsip persamaan intrinsik memungkinkan orang bertindak bijaksana

dalam melaksanakan pemerintahan. Sebaliknya, prinsip bahwa saya atau

kelompok saya lebih unggul dariapada orang lain atau kelompok lain tidak

mungkin membuat orang bertindak bijaksana dalam memerintah (alasan

kebijaksanaan);

·         Prinsip persamaan intrinsik lebih mungin diterima oleh orang banyak.

Sebaliknya, prinsip bahwa saya atau kelompok saya lebih unggul daripada orang

lain atau kelompok lain pasti akan ditolak banyak orang (alasan

penerimaan/akseptabilitas).

Berikutnya, alasan bahwa setiap orang dewasa yang tunduk pada hukum suatu

negara seharusnya dianggap cukup memenuhi syarat untuk dapat terlibat

(berpatisipasi) dalam proses demokratis pemerintahan negara. Menurut Dahl,

alasan tersebut layak diterima setidaknya karena dua pertimbangan:

1)    Klaim ekslusif bahwa hanya kelompok tertentu (orang-orang ahli) saja yang

benar-benar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik tidak pernah terbukti

7

Page 8: Makalah peranan politik

dalam sejarah. Sejarah menunjukkan, orang-orang ahli ketika memerintah tanpa

kontrol secara memadai akhirnya jatuh lalim juga. Kenyataan ini menunjukkan

bahwa di antara orang dewasa tidak ada orang-orang yang pasti lebih memenuhi

syarat daripada yang lainnya untuk dapat memerintah sehingga mereka begitu

saja diberikan otoritas secara lengkap dan menentukan pemerintahan suaau negara

(alasan kemampuan warga negara untuk memerintah).

2)    Jika suara/pendapat seseorang dianggap sebagai pendapat yang tidak setara

dengan yang lainnya, kepentingan orang tersebut pastilah tidak akan memperoleh

perhatian setara dengan pendapat lainnya. Karena itu, harus ada prinsip

persamaan, dimana dengan prinsip itu pendapat setiap orang harus dianggap setara

(alasan pencakupan/inklusi).

Demikianlah, ada alasan-alasan kuat untuk menerima berlakunya prinsip

persamaan kedudukan warga negara. Dilihat dari berbagai segi (etika dan agama,

sejarah, hukum, dan jalannya pemerintahan), prinsip persamaan kedudukan warga

negara jauh lebih memadai ketimbang prinsip ketidaksamaan kedudukan warga

negara.

Pendek kata, berdasarkan alasan filosofis, historis, dan praktis, prinsip persamaan

warga negara jauh lebih menjamin terciptanya keadaan sosial daripada prinsip

ketidaksamaan warga negara. Prinsip tersebut merupakan satu-satunya pilihan

yang paling masuk akal untuk mewujudkan kebaikan bersama.

8

Page 9: Makalah peranan politik

2.2 Peranan Masyarakat Politik

Masyarakat politik adalah masyarakat yang sadar politik atau masyarakat

yang keikutsertaan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupannya sebagai

warga Negara. Perlu diingat bahwa tugas-tugas Negara bersifat menyeluruh dan

kompleks, sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh warga Negara atau

masyarakat, tugas-tugas Negara akan banyak yang terbengkalai.

Masyarakat politik yang terdiri dari elite politik dan massa politik serta

menjadi peserta rutin dalam kompetisi politik harus dibangun sebagai komponen

masyarakat yang memmpunyai etika politik dalam demokrasi.

Mereka harus disadarkan bahwa demokrasi bukan hanya kompetisi bebas dengan

menggunakan partai-partai untuk merebut jabatan pemerintahan, tetapi demokrasi

juga adalah menghormati harkat martabat hidup manusia dan membangun system

politik, ekonomi, dan sosial yang berdikari.

Ciri-ciri masyarakat politik antara lain :

1. Dengan sadar dan sukarela menggunakan hak pilihnya dalam pemilu terutama

hak pilih aktif.

2. Bersifat kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan sikap :

Menerima sebagaimana adanya, Menolak dengan alas an tertentu, dan Ada

yang suka diam tanpa memberikan reaksi apa-apa

3. Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi pilihannya

4. Dalam penyelesaiannya suatu masalah lebih suka dengan cara dialog atau

musyawarah 

5. Partisipasi Politik

9

Page 10: Makalah peranan politik

Partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk

mempengaruhi pengambilan keputusan politik.

Pendorong Partisipasi Politik

a.      Pendidikan Politik

Pendidikan Politik sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan atau

setidaknya menyiapkan calon  penerus kader – kader yang dapat diandalkan

dikemudian hari untuk memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti yang benar

– benar memahami semangat  yang terkandung dalam perjuangan sebagai kader

bangsa.

b.      Kesadaran Politik

Kesadaran poltik rakyat tidak hanya dapat diukur dari tingkat

partisipasinya dalam pemilu, melainkan juga sejauhmana mereka aktif dalam

mengawasi dan mengoreksi kebijakan atau perilaku pemerintah dalam mengambil

kebijakan dan melaksanakan kebijakan tersebut, inilah yang lazim disebut gerakan

ekstraparlementer ( gerakan turun ke jalan ).

c. Budaya Politik

Budaya politik merupakan perwujudan nilai – nilai politik yang dianut

oleh sekelompok masyarakat, bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman

dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan politik.

d. Sosialisasi Politik

Usaha untuk memasyarakatkan partisipasi politik kepada seluruh warga

masyarakat agar memiliki kesadaran politik terutama akan hak dan kewajibanya

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

10

Page 11: Makalah peranan politik

2.3 Pengaruh Repormasi Politik Indonesia terhadap Perubahan Struktur

Politik

Budaya politik yang berkembang pada era reformasi ini adalah budaya

politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit

politik. Budaya seperti itu telah membuat struktur politik demokrasi tidak dapat

berjalan dengan baik. Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik

Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun

tidak pada budaya politiknya. Menurut Karl D. Jackson dalam Budi Winarno

(2008), budaya Jawa telah mempunyai peran yang cukup besar dalam

mempengaruhi budaya politik yang berkembang di Indonesia. Relasi antara

pemimpin dan pengikutnya pun menciptakan pola hubungan patron-klien

(bercorak patrimonial). Kekuatan orientasi individu yang berkembang untuk

meraih kekuasaan dibandingkan sebagai pelayan publik di kalangan elit

merupakan salah satu pengaruh budaya politik Jawa yang kuat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agus Dwiyanto dkk dalam Budi

Winarno (2008) mengenai kinerja birokrasi di beberapa daerah, bahwa birokrasi

publik masih mempersepsikan dirinya sebagai penguasa daripada sebagai abdi

yang bersedia melayani masyarakat dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

perilaku para pejabat dan elit politik yang lebih memperjuangkan kepentingan

kelompoknya dibandingkan dengan kepentingan rakyat secara keseluruhan.

Dengan menguatnya budaya paternalistik, masyarakat lebih cenderung

mengejar status dibandingkan dengan kemakmuran. Reformasi pada tahun 1998

telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya poltik partisipan,

11

Page 12: Makalah peranan politik

namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih

berkembang di kalangan elit politik dan penyelenggara pemerintahan masih

senantiasa mengiringi. Walaupun rakyat mulai peduli dengan input-input politik,

akan tetapi tidak diimbangi dengan para elit politik karena mereka masih memiliki

mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya politik yang berkembang

cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.

Terdapat lima preposisi tentang perubahan politik dan budaya politik yang

berlangsung sejak reformasi 1998, antara lain:

1. Orientasi Terhadap kekuasaan

Misalnya saja dalam partai politik, orientasi pengejaran kekuasaan yang

sangat kuat   dalam partai politik telah membuat partai-partai politik era reformasi

lebih bersifat pragmatis.

2. Politik mikro vs politik makro

Politik Indonesia sebagian besar lebih berkutat pada politik mikro yang

terbatas pada hubungan-hubungan antara aktor-aktor politik, yang terbatas pada

tukar-menukar kepentingan politik. Sedangkan pada politik makro tidak terlalu

diperhatikan dimana merupakan tempat terjadinya tukar-menukar kekuatan-

kekuatan sosial seperti negara, masyarakat, struktur politik, sistem hukum, civil

society, dsb.

Kepentingan negara vs kepentingan masyarakat

a. Realitas politik lebih berorientasi pada kepentingan negara dibandingkan

kepentingan masyarakat.

b. Bebas dari kemiskinan dan kebebasan beragama

12

Page 13: Makalah peranan politik

Desentralisasi politik

Pada kenyataannya yang terjadi bukanlah desentralisasi politik, melainkan

lebih pada berpindahnya sentralisme politik dari pemerintah pusat ke pemerintah

daerah.

Dengan demikian, budaya politik era reformasi tetap masih bercorak

patrimonial, berorientasi pada kekuasaan dan kekayaan, bersifat sangat

paternalistik, dan pragmatis. Hal ini menurut Soetandyo Wignjosoebroto dalam

Budi Winarno (2008) karena adopsi sistem politik hanya menyentuh pada dimensi

struktur dan fungsi-fungsi politiknya, namun tidak pada budaya politik yang

melingkupi pendirian sistem politik tersebut.

Pada saat ini, keadaan ekonomi rakyat di lapangan sudah sangat

mendesak. Keadaan dan situasi ekonomi mereka semakin terhempit seiring

dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, dan meningkatnya tingkat

kebutuhan.

Rakyat sangat membutuhkan sebuah kebijakan-kebijakan politik yang

lebih memihak kepada perkembangan ekonomi rakyat, bukan hanya kepada

kepentingan politik  dan hukum terlebih lagi kepada berita perseteruan partai

politik yang saat ini sedang marak di berita-berita baik di media televisi maupun

cetak. Pemerintah harus lebih memperhatikan rakyatnya dan tidak hanya

memikirkan partai dan kepentingan golongan. dibutuhkan seorang pemimpin yang

lebih bijak dan lebih memperhatikan rakyatnya.

  

13

Page 14: Makalah peranan politik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 

Perkembangan partai politik di Indonesia merupakan hal yang sudah lama

dan menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri yaitu sejak

adanya penjajah Belanda datang ke Indonesia sampai saat sekarang pasca

refomasi yang mana dinamika pergolakannya semakin tinggi. Peran partai politik

di Indonesia mengalami banyak perubahan dan pasang surut dari mulai

dibentuknya partai politik di Indonesia untuk pertama kali di zaman pergerakan

nasional yang masih sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi politik, sampai

dengan sekarang yang perannya sebagai penyalur aspirasi rakyat sudah mulai bisa

dimaksimalkan Menurut pendapat kami pada era reformasi ini sebaiknya, sistem

multipartai tetap dipertahankan dengan tetap memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk mendirikan partai politik baru, namun perlu juga

memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam berpolitik agar tidak terjadi

penyimpangan terhadap wadah aspirasi rakyat tersebut. 

3.2.Saran

Saran saya kepada pembaca agar memanfaatkan makalah ini dengan

sebaik baiknya dan menerapkan makalah ini dalam kehidupan sehari hari.

14

Page 15: Makalah peranan politik

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Husein. 2003. Kewarganegaraan. Bandung: Grafindo Media Pratama. 

http://kakarisah.wordpress.com/2010/03/09/perkembangan-partai-politik-di-

indonesia/

15