Makalah ilmu politik 3

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial yang berdampingan erat dengan cabang ilmu sosial lainnya, namun walaupun ilmu-ilmu itu saling berdampingan dan berhubungan erat tentu ada pembatas antara ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya dengan melihat sifat dan ruang lingkup ilmu politk itu sendiri. Sistem politik hanya merupakan salah satu dari bermacam- macam sistem yang terjadi di masayarakat, seperti sistem ekonomi, sistem sosial, sistem komunikasi dan lain-lain. Setiap sistem tentu memiliki tujuan dan fungsi masing-masing untuk menjaga kelangsungan hidup dari masyarakat tersebut. Dalam hal ini, maka sistem politik menjalankan fungsi-fungsi dan tujuan tertentu untuk masyarakat, yaitu merumuskan tujuan-tujuan masyarakat dan selanjutnya diaksanakan oleh kebijakan-kebijakan untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, masyarakat perlu mengetahui dam memahami ilmu politik mulai dari lingkup kecil sampai lingkup yang labih luas. Agar masyarakat dapat berkontribusi langsung demi memajukan negara kita tercinta ini. B. Rumusan Masalah Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah- masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah: 1. Apa pengertian dari ilmu politik? 2. Apa saja ruang lingkup dan tujuan dalam ilmu politik? 3. Bagaimana konsep dasar Politik dan implementasi dalam pemerintahan? C. Tujuan Penulisan i

Transcript of Makalah ilmu politik 3

Page 1: Makalah ilmu politik  3

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang        Ilmu politik adalah salah satu cabang ilmu sosial yang berdampingan erat dengan

cabang ilmu sosial lainnya, namun walaupun ilmu-ilmu itu saling berdampingan dan

berhubungan erat tentu ada pembatas antara ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya

dengan melihat sifat dan ruang lingkup ilmu politk itu sendiri.

         Sistem politik hanya merupakan salah satu dari bermacam-macam sistem yang terjadi

di masayarakat, seperti sistem ekonomi, sistem sosial, sistem komunikasi dan lain-lain.

Setiap sistem tentu memiliki tujuan dan fungsi masing-masing untuk menjaga kelangsungan

hidup dari masyarakat tersebut. Dalam hal ini, maka sistem politik menjalankan fungsi-fungsi

dan tujuan tertentu untuk masyarakat, yaitu merumuskan tujuan-tujuan masyarakat dan

selanjutnya diaksanakan oleh kebijakan-kebijakan untuk kepentingan masyarakat.

       Karena itu, masyarakat perlu mengetahui dam memahami ilmu politik mulai dari lingkup

kecil sampai lingkup yang labih luas. Agar masyarakat dapat berkontribusi langsung demi

memajukan negara kita tercinta ini.

B.     Rumusan Masalah        Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok yang

akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah:

1.      Apa pengertian dari ilmu politik?

2.      Apa saja ruang lingkup dan tujuan dalam ilmu politik?

3.      Bagaimana konsep dasar Politik dan implementasi dalam pemerintahan?

C.    Tujuan Penulisan        Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kami akan memberikan beberapa tujuan

dari penulisan makalah ini, diantaranya adalah:

1.      Untuk mengetahui pengertian dari politik.

2.      Untuk mengetahui ruang lingkup dan tujuan dari  politik.

3.      Untuk mengetahui konsep dasar Politik dan implementasi dalam pemerintahan.

i

Page 2: Makalah ilmu politik  3

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Politik            Politik adalah perilaku dasar kehidupan manusia. Politik juga adalah proses

pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat berwujud proses pembuatan

keputusan (decision making) khususnya dalam negara. Dengan demikian ilmu politik adalah

cabang dari ilmu social yang berdampingan dengan cabang ilmu social lainnya seperti

antropologi, sosiologi, ekonomi dan psikologi. Ilmu politik yang sama dengan ilmu social

lainnya berobjekkan manusia sebagai kelompok masyarakat. Ilmu tersebut mempelajari

tentang kerjasama manusia untuk mencapai sesuatu.

            Secara etimologis, politik berasal dari bahasa yunani “ Polis “ yang berarti kota

berstatus negara. Istilah politik diartikan berbagai macam kegiatan tujuan-tujuan dari system

itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Plato dan aristoles mengemukakan en dam

onia atau the good life ( usaha-usaha mencapai kehidupan yang baik ).

Disamping itu, politik juga dapat ditilik dari sudut pandang yang berbeda, yaitu antara lain :

1. Teori klasik Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk

mewujudkan kebaikan bersama.

2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.

3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapat dan mempertahankan

kekuatan di masyarakat.

4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan

publik.

            Selain dari sudut pandang yang berbeda, para phylosophi tentang ilmu politik juga

memberikan defenisi tentang ilmu politik. Diantaranya:

1. Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah

ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.

2. Seely dan Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang serasi

dalam menanggani pemerintahan.

3. Pemikir dari Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi ilmu politik

sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip

pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.

4. Lasswell berpendapat, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan

kekuasaan.

5.  Ossip k.fletchteim dalam foundamental of political sience menegaskan bahwa ilmu politik

adalah ilmu yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara

i

Page 3: Makalah ilmu politik  3

merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan

lain yang tidak resmi yang dapat mempengaruhi Negara(Political Science is that

Specialized social Science that studies the nature and purose of the state so far as it a

power organization and the nature and purpose of other unofficial power phenomen that

are apt to influence the sate).

6. J.Barents berpendapat, Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara yang

merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

            Dalam konteks memahami politik, yang perlu dipahami adalah kekuasaan politik,

legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak

kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

            Teori politik juga tidak lepas dari pelaksanaan politik, teori politik merupakan

kegiatan mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut

serta segala konsekoennya. Dalam teori politik ada beberapa bahasan, antara lain filsafat

politik, konsep tentang sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan,

legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik,

dsb.

Secara teoritis, ilmu politik terbagi atas dua, yaitu :

1.    Valuational artinya ilmu politik berdasarkan moral dan norma politik. Teori valuational ini

terdiri dari filsafat politik, ideologi dan politik sistematis.

2.    Non valuational artinya ilmu politik hanya sekedar mendeskripsikan dan

mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa lain tanpa mengaitkannya dengan

moral atau norma.

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan

masyarakat dengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencapai atau

mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan.

B.   Ruang Lingkup dan Tujuan Ilmu Politik       Ruang lingkup kajian ilmu politik terbagi atas empat bidang berikut:

1.  Teori politik, yang meliputi politik, sejarah perkembangan dan ide-ide politik.

2.  Lembaga-lembaga politik, meliputi undang-undang dasar,pemerintah pusat (nasional),

pemerintahan daerah atau lokal. Fungsi ekonomi dan sosial dari pemerintah, dan

perbandingan lembaga politik.

3.  Partai-partai, golongan umum, dan pendapatan umum. Mencakup partai politik,

golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, partisipasi warganegara dalam pemerintahan

administrasi dan pendapat umum.

4. Hubungan internasional, meliputi politik internasional, organisasi dunia, administrasi, dan

hukum internasional.

i

Page 4: Makalah ilmu politik  3

      Pada dasarnya ilmu politik mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan

masyarakatdengan memusatkan perhatian pada perjuangan manusia mencari dan

mempertahankan kekuasaan untuk mencapai tujuan.

Ada 5 dasar konsep ilmu politik, yaitu:

1. Negara

2. Kekuasaan

3. Pengambilan keputusan

4. Kebijaksanaan

5. Pembagian tugas.

      Sedangkan tujuan dari ilmu politik adalah untuk mengetahui dan membahas tentang

pembagian wilyah, batas negara dan masalah yang berhubungan dengan kekuasaan

negara.

Perspektif Intelektual     Tujuan politik adalah untuk berpolitik dan untuk tindakan politik. Agar dapat bertindak

baik dalam politik, masyarakat harus mempelajari seni politik, asas dan nilai-nilai politik yang

dianggap penting. Perspektif intelektual adalah perspektif yang memepergunakan diri sendiri

sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan di bangun berdasarkan pada apa yang

dianggap salah oleh individu tersebut.

Perspektif Politik     Pandangan intelektual mengenai politik tidak jauh berbeda dengan pandangan politisi.

Dimana politik hanya dipandang sebagai jalan untuk mendapatkan kekuasaan.

i

Page 5: Makalah ilmu politik  3

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar Politik dan Implementasi dalam Pemerintahan            Istilah negara muncul pertama kali pasa abad ke-15 di Eropa Barat, istilah ini berasal

dari kata staat (bahasa Belanda dan Jerman). Pengertian negara seperti dikemukakan oleh

F. Iswara, yaitu bahwa negara adalah suatu organisasi politik teritorial suatu bangsa yang

mempunyai kedaulatan.

        Kedaulatan yang artinya bahwa pemerintah mempunyai wewenang dan kekuasaan

untuk mengatur dan membina kehidupan berbangsa dan bernegara dan ditaati oleh seluruh

rakyat. Dalam mewujudkan tujuan nasional negara digerakkan oleh pemerintahan yang

berdaulat dalam bentuk-bentuk demokrasi.

B. Pemerintah yang Berdaulat          Pemerintah sebagai salah satu unsur negara adalah gabungan seluruh alat

perlengkapan negara, oleh karena itu pemerintah haruslah berdaulat. Kedaulatan

pemerintah ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1.  Berdaulat kedalam, artinya pemerintah mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk

mengatur dan membina kehidupan berbangsa dan bernegara dan ditaati oleh seluruh

rakyat.

2.  Berdaulat keluar, artinya pemerintah mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk

mengadakan hubungan dan kerjasama dengan negara lain, baik kerjasama politik,

ekonomi, sosal budya serta melindungi keselamatan dan kedaulatan negara dari segala

ancaman baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.

     Ada tiga macam pengertian pemerintah, yaitu:

1.  Pemerintah sebagai gabuangan seluruh badan kenegaraan atau gabungan seluruh alat

perlengkapan negara dalam arti luas, yaitu meliputi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

2. Pemerintah sebagai kepala negara atau badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa

memerintah didalam wilayah-wilayah negara.

3. Pemerintah sebagai dasar eksekutif, presiden dibantu oleh para menteri-menteri dan

kabinet-kabinet.

     Jadi dapat disimpulkan, bahwa setiap pemerintah suatu negara harus berdaulat penuh

kedalam dan keluar agar negara dapat berdiri tegak selamanya.

i

Page 6: Makalah ilmu politik  3

C. Bentuk-Bentuk Demokrasi          Demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan cratos yang berarti

pemerintahan. Jadi, suatu pemerintahan dikatakan demokratis apabila pemerintahan ada di

tangan rakyat. Demokrasi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Demokrasi formal, adalah demokrasi yang menjujung tinggi persamaan dalam bidang

politik. Tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam

bidang ekonomi. Semua orang dianggap sederajat dan mempunyai hak yang sama, baik

hak memilih, mengeluarkan pendapat,menjadiwakil rakyat, serta hak menjadi menteri.

2.  Demokrasi material, adalah demokrasi yang menitik beratkan pada usaha-usaha untuk

menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi sedangkan di bidang politik kurang

mendapat perhatian.

3.  Demokrasi gaabungan, adalah demokrasi yang menggabungkan demokrasi formal dan

demokrasi material dengan menghilangkan keburukan dan menggunakan kebaikannya.

Cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

berikut.

a.  Demokrasi langsung, yaitu rakyat secara langsung mengemukakan kehendaknya delam

rapat akbar di lapangan terbuka yang dihadiri oleh seluruh rakyat.

b.  Demokrasi perwakilan, yaitu rakyat menyalurkan kehendak atau pendapatnya melalui

perwakilannya yang duduk di “Dewan Perwakilan Rakyat”.

c.  Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum, demokrasi ini gabungan dari

demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakil-wakilnya untuk

duduk di “Dewan Perwakilan Rakyat” tetapi dikontrol oleh pengaruh rahyat melalui sistem

“Referendum” dan “Inisiatif rakyat”.

D. Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD 1945Mengenai  sistem pemerintahan negara Indonesia dapat diketahui dalam penjelasan UUD

1945, yang dikenal dengan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan.

a. Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hokum (Rechstaat) tidak berdasarkan 

atas kekuasaan belaka (Machsstaat).

b.  Sistem konstitusional. Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hokum dasar)tidak

bersifat absolutisme (kekuasaan yang tak terbatas).

c.  Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara penjelasan UUD 1945 lebih

lanjutmenyetarakan dalam menjalankan pemerintahan Negara kekuasaan dan tanggung

jwab adalah di tanggan presiden.

d.  Presiden tidak beertanggung jawab kepda Dewan Perwakilan Rakyat. Disamping preside

nada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden harus  mendapatkan persetujuan DPR untuk

membuat UUD dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negar.

i

Page 7: Makalah ilmu politik  3

e. Menteri Negara ialah  pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab kepada DPR.

f. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas. Walaupun kepala Negara (presiden) tidak

bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan “dictator” atau kekuasaan tidak terbatas.

E. Lembaga-lembaga Tinggi NegaraDari bagan tersebut dapat kita ketahui hubungan antara Pancasila dan sistem UUD 1945

dengan lembaga-lembaga Tinggi Negara. Seperti  yang tergambar dalam bagan tersebut,

lembaga tinggi Negara adalah:

1.  Majelis Perwakilan Rakyat (MPR)

2.  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

4. Presiden

5. Mahkamah Agung (MA)

6. Mahkamah Konstitusi (MK)

i

Page 8: Makalah ilmu politik  3

BAB IV PEMBAHASAN

Konsep-Konsep Politik

Di bawah ini dikemukakan konsep-konsep yang diperkenalkan dan dikembangkan

dalam pembelajaran ilmu politik. Adapun konsep konsep yang dimaksud, seperti kekuasaan,

kedaulatan kontrak social, Negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, system politik, demokrasi,

pemilihan umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, hak asasi manusia,

dan voting.

1. Kekuasaan

Konsep kekuasaan merujuk pada kemampuan seseorang atau kelompok manusia untuk

memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah

laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan tersebut

(budiardjo, 2000:35). Dengan demikian, konsep kekuasaan itu sangat luas karena setiap

manusia pada hakikatnya merupakan subjek dan sekaligus sebagai objek dari kekuasaan itu.

Missal presiden sekalipun harus tunduk kepada undang undang yang berlaku.

Menurut Phillip (2000: 820), terdapat tiga sumber utama yang menyebabkan dalam

mendefinisikan kekuasaan itu selalu ada perbedaan yang mendasar.

a. adanya perbedaan disiplin dalam ilmu ilmu social yang menekankan perbedaan basis

kekuasaan, missal kekayaan, status, pengetahuan, karisma, kekuatan, dan otoritas.

b. Adanya perbedaan bentuk kekuasaan, seperti pengaruh, paksaan, dan control.

c. Adanya perbedaan control penggunaan kekuasaan, tujuan untuk individu atau masyarakat,

tujuan politik atau ekonomi.

 Begitupun mengenai diskusi diskusi pada tahun 1950, saat itu kekuasaan didominasi oleh

perspektif-perspektif yang saling bertentangan yang ditawarkan oleh elite elit politik

kekuasaan dengan menekankan kekuasaan sebagai bentuk dominasi yang dijalankan oleh

suatu kelompok lain dengan keberadaan konflik kepentingan fundamental. Dalam hal ini

contohnya Parsons yang menggunakan pendekatan structural fungsional, melihat kekuasaan “

kapasitas untuk mencapai suatu tujuan “ sementara Mills memandang kekuasaan sebagai

suatu hubungan dimana satu pihak menang atas yang lain.

2. Kedaulatan

 Konsep kedaulatan dibagi menjadi 2 telaahan,  dilihat dari hokum tata Negara, konsep

kedaulatan mengacu pada  kekuasaan pemerintahan yang tertinggi dan mutlak. Dilihat dari

hokum internaasional mengacu  pada kemerdekaan suatu Negara terhadap Negara Negara

i

Page 9: Makalah ilmu politik  3

lain Kemudian, jika dilihat dari jenis dan bentuknya, ragam kedaulatan itu dapat

dibedakan  menjadi 3 macam.

1.  kedaulatan hukum

dalam hukum tata Negara menyatakan bahwa hokum itu berdaulat. Kedaulatan itu terlepas

dari kedaulatan suatu Negara. Negara harus tunduk pada kedaulatan hukum walaupun tidak

cocok dengan kehendak Negara. Adapun totkoh ajaran kedaulatan hokum tersebut adalah dari

belanda hugo krabe.

a. Kedaulatan Negara dalam hokum tata Negara menyatakan bahwa asas kedaulatan mutlak

terletak pada kekuasaan Negara yang merupakan sumber hokum utama. Kehendak Negara

tersebut yang termuat dalam perundang undangan dan hokum kebiasaan yang diakui

dengan undang undang. Beberapa totokoh ajaran ini adalah Kelsen, laband, jhering,

jellinek. 

b. Kedaulatan rakyat

Kedaulatan harus ada pada tangan rakyat. Implikasi dari bentuk kedaulatan tersebut bahwa

kekuasaan untuk membuat perundang undangan harus dilakukan oleh rakyat dengan

perantaan dewan perwakilan rakyat. Sebagai sumber hokum utama adalah  undang

undang. Dengan demikian, yang berdaulat adalah kehendak rakyat atau kehendak umum

3. Kontrol Social

Konsep control social mengacu pada pengaturan tingkah laku manusia oleh kekuatan social

yang dilakukan di luar pemerintahan untuk memelihara menurut hokum dan aturan itu yang

muncul dalam tiap tiap masyarakat dan institusi. Dengan demikian, kontrak social merupakan

doktrin bahwa pemerintahan itu didirikan untuk dan oleh rakyat melandasi semua Negara

yang menyatakan dirinya demokratis. Kontak social itu diperjuangkan sejak zaman Thomas

Hobbess, Jhon Locke, dan JJ Rouseau.

Hobbes yang baru saja mengalami kengerian  perang saudara, membayangkan masyarakat

berada  dalam sebuah lingkungan alamiah yang anarkis, hidup dalam kekhawatiran

penyerangan yang membawa kematian. Akhirnya, orang orang me mbuat perjanjian untuk

menjamin pertdamaian. Kemudioan Locke menggantikan toeri Hobess, teori ini bersifat

damai dan teratur, rakyat hokum moral dan alam, mengolah alam dan kepemilikan.

Kontraktualisme selanjutnya dikembangkan oleh JJ Rousseau yang berpendapat pemerintah

pada mulanya adalah konspirasi dari orang orang kaya untuk melindungi kepemilikan

mereka, dalam kontak social yang ideal,  individu dapat dengan bebas mempertukarkan

otonomi alamiah mereka dengan saham dalam pemerintahan, hal itu dapat dicapai dengan

i

Page 10: Makalah ilmu politik  3

demokrasi partisipasi langsung. Kehendak bersama dengan demikian mewakili hal hal yang

terbaik.

4. Negara

Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah organisasi pokok dalam

kekuasaan politik, Negara pun merupakan alat dari masyarakat yang memiliki kekuasaan

untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat untuk menertibnkan fenomena

kekuasaan dalam masyarakat, sebab manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus

suasana antagonistic yang penuh konflik. Negara meupakan organisasi yang dalam suatu

wilyah dapat memaksakan kekuasaannya sevara sah terhadap semua golongan kekuasaan

lainnya dan dapat menetapakan tujuan tujuan kehidupan bersama tersebut. Ada 2 tugas

Negara yakni:

a. Mengendalikan dan mengatur gejala gejala kekuasaan yang social ataupun bertentangan

satu sama lain. Suapaya tidak jadi antagonisme yang sangat berbahaya.

b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan golongan kea rah

tercapainya tujuan tujuan dari masyarakat yang madani.

Negara menentukan bagaimana kegiatan asosiasi kemayarakatan disesuaikan satu sama lain

dan diarahkan kepada tujuan nasional konsep Negara tesebut hanya mengacu pad a bentuk

pemerintahan sipil khusunya yang berkembang di eropa pada abad ke 16,  model tersebut

telah banyak ditiru keberhasilan yang bervariasi. Negara adalah suatu struktur yang abstrak

dan impersonal dari jabatana yang di pelihara secara kondisional dijalankan oleh individu

individu tertentu setelah revolusi 1688,  Jhon Locke mempublikasikan two treatises of

government yang memperluas gambaran kekauan Negara yang bersifat tidak toleran

sebagaimana diberikan oleh hobbes. Ia menertibkan pada kehendak umum komunitas warga

Negara yang ditujukan untuk kepentingan public yang berpendapat bahwa  republic

merupakan kondisi yang diperlukan bagi perdamaian abadi dan di revolusi prancis.

5. Pemerintah

 Pemerintah dapat kita bagi menjadi 4 pengertian:

a. Pemerintah mengacu pada proses memerintah, yakni pelaksanaan oleh yang berwenang.

b. Istilah ini dapat juga dipakai untuk meyebut keberadaan prose situ sendiri. Kepada kondisi

seperti apa adanya aturan dan tata aturan.

c. Pemerintah acapkali menduduki otorotas dalam masyarakat atau lembaga, artinya kantor

atau jabatan jabatan dalam pemerintahan.

i

Page 11: Makalah ilmu politik  3

d. Istilah ini dapat pula mengacu kepada bentuk, metode dan system pemerintahan dalam

pemerintahan dan hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah.

Beberapa kecendrungan dalam pemerintahan yang berdaulat  pada masyarakat maju sekrang

ini, paling tidak memiliki 3 perangkat dinas yang terpisah, yakni

a.  Peran legislative untuk membuat peraturan peraturan

b. Peran eksekutif yang kadang kadang dicampuradukan dengan pemrintah bertanggung jwab

menjalankan hokum itu dan dalam masyarakat politik yang sudah maju memainkan peran

dominant dalam ususlan usulan peraturan yang baru,

c.  Peran yudikatif yang bertanggungjawab untuk menafsirkan huhkum dan menerpkannya

dalam masing masing kasus.

Kajian tentang pemerintahan sudah berubah, terutama sejak prang dunia 2, karena sejalan

dengan behavioralisme, kini fokusnya bergeser bagaimana pemerintah beroperasi. Baik

lembaga lembaga formal maupun non formalnya.

6. Legitimasi

legitimasi menunjuk pada keterangan yang mengesahkan atau membenarkan bahwa

pemegang kekuasaan maupun pemerintahan adalah benar benar orang yang dinaksud (yang

secara hokum adalah sah). Legitimasi memegang peranan penting dalam system kekuasaan,

mengingat dengan legitimasi yang di perolehnya tersebut dapat memudahkan ataupun

melancarkan suatu pengaruh kekuasaan yang dimilki seorang maupun kelompok. Legitimasi

tidak menjamin akan dapat memuaskan para anggotanya yang terus menerus tanpa batas

dengan kemepimpinannya itu.

Dalam teori modern terdapat asumsi bahwa legitimasi harus memilki gabungan cirri

cirri  otorotatif, hokum, perasaan, mengikat atau kebenaran yang melekat pada sebuah tatanan

sebuah pemerintah atau Negara dianggap absah jika memiliki hak hak untuk memerintah.

7. Oposisi

Oposisi merujuk pada kelompok partai atau kelompok penentang terhadap pemerintah

resmi yang mengkritik pendapat maupuan kebijaksanaan politik golongan yang terkuasa.

Kehadiran oposisi tersebut memilki peranan yang penting dalam pemerintahan demokratis,

terutama berperan sebagai oposisi yang sehat,  merupakan penyeimbang maupun control

terhadap pemerintah yang berkuasa, jika ada saja terjadi penyimpangan.

Oposisi bukan hanya untuk mengawasi kekuasaan, tettapi semacam Devil`s Advocat yang

memainkan peran sebagai peran yang menyelamatkan kita. Tragedy orde baru yang yang

i

Page 12: Makalah ilmu politik  3

dialami pemerintah inonesia bahwa oposisi dipandang sebgai setan tidak pernah diaui sebagai

advocate atau pembela.

8. System Politik

Konsep Sistem politik merupakan suatu istilah yang mengacu pada  semua prose dan

institusi yang mengakibatkan pembuatan kebijakan politik. Perjuangan persaingan kelompok

untuk menguasai secara politik adalah suatu aspek yang utama dalam system politik. Secara

sederhana dalam setiap system politik akan mencakup:

1. Fungsi integrasi dan adaptasi tehadap masyarakat, baik ke luar maupun ke dalam.

2. Penempatan nilai nilai berdasarkan kwewnangan

3. Penggunaan kewenangan atau kekuasaan baik secara sah maupun tidak sah.

Berbicara tentang system politik sama halnya tentang berbicara tentang kehidupan politik

masyarakat yang bersifat inrastruktur dan dalm kehidupan politik pemerintah

9. Demokrasi

Demokrasi secara umum merupakan system pemerintah yang segenap rakyatnya turut

serta memerintah dengan perantara wakilnya, namun ada juga yang menyatakan suatu system

politik dimana kebijaksanaan  umum ditentukan atas dasar mayoritas yang diawasi oleh wakil

wakil yang di awasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan pemilihan berkala yang

didasarkan atas prinsip persamaan politik

Demokrasi sudah berjalan sejak zaman yunani kuno, dalam karya Yunani Kuno  yang

berjudul Polis atau Negara kota. Demokrasi adalah nama konstitusi. Aristoteles juga

berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang tidak begitu bernilai dan demokrasi

memainkan peran  yang relative kecil dalam pemikiran politik saat itu.  Menurut Poly bius

menyatakan bahwa suatu konstitusi yang merupakan campuran berimbang dari elemen

elemen monari, aristokrasi dan demokrasidapat stabil. Saat itu demokrasi dianggap “agresif”

yang tidak stabil serta mengarah kepada tirani.

Demorasi merupakan slogan yang dapat menggoda karena nampak menjanjikan dalam suatu

bentuk pemerintahan yang ideal, harmonis, dan mencintai kebebasan, prinsip demokrasi

senantiasa terus berubah, sejalan dengan  perubahan masyarakat.

Demokrasi sebagai suatu kekuatan orang banyak, namun yang memberikan kontribusi besar

terhadap konsep demokrasi adalah revolsi prancis. Pada saat itulah demokrasi dianggap nama

baru bagi aliran republikanisme yang merupakan kritik terhadap dominasi lemaa di Eropa.

i

Page 13: Makalah ilmu politik  3

10. Pemilihan Umum

Pemilihan umum adalah suatu kegiatan politik untuk memilih atau mementukan orang

orang yang duduk di dewan legislative maupun eksekutif. Pemiliha umum juga masih

diyakini sebagai cara terbaik untuk memilih pejabat public, penyelenggaraan pemilihan

umum dapat dinyatakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan sebagai barometer dari

kehidpan demokrasi, terutama di negara Negara barat. Pemilihan umum sekarang telah

meluas, pada tahun 1975, hanya 33 negara du dunia yang tidak menyelenggarakan pemilihan

unum untuk memilih pemimpinnya.

Adapun fungsi-fungsi pemilihan umum menurut Rose dan Mosawwir adalah:

A. Menentukan pemerintahan secara langsung maupun tidak langsung;

B. Sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintah;

C. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasa;

D. Sarana rekrutmen politik;

E. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntunan rakyat.

Unsur-unsur yang diperlukan dalam pemilihan umum adalah:

a. Objek penilu, yaitu warga Negara yang menjadi pemimpinnya;

b. System kepartaian atau pola dukungan;

c. System pemilihan (elektoral system) yang menerjemahkan suara-suara menjadi kursi

jabatan di parlemen maupun pemerintahan.

11. Partai Politik

Partai politik mengacu kepada sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil

dengan tujuan merebut artau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi

pimpinanan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kemanfaatan bagi para

anggotanya, partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisasi dimana para anggotanya

memiliki orientasi, nilai-nilai, cita-cita, serta perjuangan yang sama, menurut Schlesinger

partai politik adalah:

a. Organisasi yang terlalu kecil untuk dapat membuat perubahan yang realistis untuk

memenangkan jabatan public terutama  posisi eksekutif.

b. Partai revolusioner yang bertujuan untuk menghilangkan pemilihan yang kompetitif.

c. Kelompok yang memerintah dalam Negara otoriter lainnya yang memilki satu partai.

i

Page 14: Makalah ilmu politik  3

12. Desentralisasi

Konsep Desentralisasi dalam ensiklopedi Indonesia dikemukakan sebagai

pemindahan hak-hak pengaturan dan perintah dari badan badan penguasa atasan kepada yang

lebih rendah. Desentralisasi bukan system yang berdidir sendiri, tetapi merupakan sesuatu

rangkaian kesatuan dari suatu system yang lebih besar. Konsep desentralisasi sering

dikacaukan dengan konsep-konsep dekonsentrasi maupun devolusi.

Desentralisasi merupakan proses kewenangan yang diserahka pusat kepada daerah yang dapat

dilakukan dengan delegasi melalui pejabat di daerah.maupun dengan devolusi kepada

lembaga-lembaga otonomi daerah.

13. Persamaan

Konsep persamaan atau equality melekat pada beberapa disiplin ilmu. Dalam ilmu

matematika, istilah persamaan memiliki makna bahwa persamaan sebagai sebuah konsep

hubungan yang kompleks, sifatnya bervariasi. Para ilmuwan social sejak lama mencari

validitas empiris atas arti persamaan tersebut. Plato menyatakan bahwa kedudukan politik

setiap orang secara alamiah selalu berbeda. Christopher Jencks mengemukakan bahwa

persamaan tidak hadir bersama dengan sendirinya, melainkan diupayakan atau dibuat. Ia

menunjuk pada reformasi pendidikan sebagai salah satu hal ditekankan. Melalui pendidikan,

seseorang dapat mengejar ketertinggalannya di berbagai bidang.

14. Demontrasi

Konsep Demontrasi secara umum berarti memamerkan, memperlihatkan, menunjukan

dan membuktikan, namun dalam ilmu politik merupakan tindakan sekelompok orang yang

secara beramai ramai menunjukan dukungan maupun protes kolektif, baik itu ketidakpuasaan

atau ketidaksetujuan, demontrasi dapat berupa demontrasi konstitusional yang tertib dan rapi,

bahkan enak dipandang mata layaknya sebagai tontonan. Namun dapat juga terjadi

demontrasi yang anarkis dengan merusak saran public maupun memusuhi sekelompok orang.

Teori Deprivasi Relatif  adalah sebagai berikut:

a.  Deprivasi relative sebagai perubahan harapan dan kemampuan untuk memenuhi harapan

itu,  bentuk deprivasi dapat dibedakan berdasarkan pola-pola perubahan yakni:

1. Deprivasi persisten, yaitu kemampuan yang secara konsatan berada dibawah harapan.

2. Deprivasi aspirasional, yaitu harapan naik kemampuan konstan.

3. Deprivasi dekremental, yaitu dimana harapan konstan dan kemampuan turun.

i

Page 15: Makalah ilmu politik  3

BAB VKESIMPULAN

            Politik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan

bermasyarakatdengan pemusatan perhatian pada perjuangan manusia mencari atau

mempertahankan kekuasaan guna mencapai apa yang diinginkan. Politik bertujuan untuk

mencapai tujuan negara, diantaranya kesejahteraan, pertahanan, keamanan, tata tertib,

keadilan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

i

Page 16: Makalah ilmu politik  3

DAFTAR PUSTAKA

1. Http://blogmerko.blogspot.com/2013/02/makalah-pkn-tentang-sistem-politik-di.html

2. http://arsippresentnunu.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-politik-ham-dan.html

3. http://izzati-site.blogspot.com/2013/01/makalah-ilmu-politik.html

i

Page 17: Makalah ilmu politik  3

MID TEST : ILMU LOGIKA

ILMU POLITIK DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :NAMA : LA TIRI PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2013

i

Page 18: Makalah ilmu politik  3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................2

A. Pengertian Politik.........................................................................................2

B. Ruang Lingkup Dan Tujuan Ilmu Politik .....................................................3

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................4

A. Konsep Dasar Politik...................................................................................5

B. Pemerintah yang Berdaulat........................................................................5

C. Bentuk-Bentuk Demokrasi..........................................................................6

D. Sistem Pemerintahan Negara RI Menurut UUD.........................................6

E. Lembaga Lembaga Tinggi Negara.............................................................8

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................7

Konsep Konsep Politik ..............................................................................15

BAB V KESIMPULAN...........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16

i

Page 19: Makalah ilmu politik  3

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“ ILMU POLITIK DI INDONESIA ” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, Juli 2013

"Penulis"

i