82788895 Karsinoma Bronkus Paper

12

Click here to load reader

Transcript of 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

Page 1: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

KARSINOMA BRONKUS

PENDAHULUAN

Secara umum gangguan pada saluran napas dapat berupa sumbatan pada jalan napas

(obstruksi) atau gangguan yang menyebabkan paru tidak dapat berkembang secara sempurna

(restriktif). Misalnya, tumor yang besar di paru dapat menyebabkan sebagian paru dan

saluran napas kolaps, sedangkan tumor yang terdapat dalam saluran napas dapat

menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Tumor yang menakan dinding dada dapat

menyebabkan destruksi tulang dinding dada dan menimbulkan nyeri. Cairan di rongga pleura

yang sering ditemukan pada kanker paru juga mengganggu fungsi paru.(1)

Suatu proses karsinoma di paru dapat berasal dari saluran pernafasan itu sendiri. Baik

itu berasal dari sel-sel bronkus atau alveolus ataupun dari sel-sel yang memproduksi mukus

yang mengalami degenerasi maligna, ataupun jaringan ikat diluar saluran pernafasan. Lebih

dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas dan sekitar 95% tumor ganas ini

termasuk karsinoma bronkogenik.(2,3,4)

Karsinoma paru yang biasa disebut juga dengan karsinoma bronkus karena sebagian

besar tumor ganas primer sistem pernafasan bagian bawah bersifat epitelial dan berasal dari

mukosa percabangan bronkus. Karsinoma paru sekarang ini telah menjadi penyebab utama

kematian pada laki-laki maupun perempuan. Insidensi tertinggi terjadi pada usia antara 55-65

tahun. Peningkatan ini diyakini berkaitan dengan makin tingginya kebiasaan merokok yang

sebenarnya dapat dihindari.(2,4)

ANATOMI PARU

1

Page 2: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

Paru-paru adalah organ yang berbentuk spon yang terdapat di dada. Paru-paru kanan

memiliki 3 lobus sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus. Paru-paru membawa udara

masuk dan keluar dari tubuh, mengambil oksigen dan menyingkirkan gas karbon dioksida

(zat residu pernafsan).(1,5)

Lapisan disekitar paru-paru disebut pleura, membantu melindungi paru-paru dan

memungkinkan untuk bergerak saat bernafas. Batang tenggorokan (trakea) membawa udara

ke dalam paru‐paru. Trakea terbagi kedalam tabung yang disebut bronkus, yang kemudian

terbagi lagi menjadi cabang lebih kecil yang disebut bronkiol. Pada akhir dari cabang-cabang

kecil inilah terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli.(1,5)

DEFINISI

Karsinoma bronkus adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran

pernafasan, biasanya dari lapisan sel saluran udara. Karsinoma bronkus seperti halnya juga

karsinoma lainnya yaitu merupakan hasil dari pertumbuhan abnormal sel tubuh.(1,4,6)

Pada orang normal, pertumbuhan dan kematian sel diatur sedemikian rupa sehingga

selalu dalam keadaan seimbang. Bila mekanisme ini terganggu maka sel akan tumbuh dengan

semena mena sehingga sel tersebut membesar dengan tidak terkontrol.(1,4)

EPIDEMIOLOGI

Insidensi karsinoma baronkus di negara maju telah meningkat sampai tahap epidemik

sejak tahun 1930. Bahkan saat sekarang ini telah menjadi penyebab utama kematian dan juga

telah menduduki peringkat kedua setelah tuberkulosis paru.(1,2,6)

Data statistik WHO 1974 memperkirakan terdapat 83.000 kasus baru karsinoma

bronkus per tahun dan mengakibatkan 754.000 kematian. Data RSUD Dr.Soetomo Surabaya

menunjukkan bahwa karsinoma bronkus menduduki urutan kelima dari seluruh kasus

karsinoma yang dirawat, bahkan pada penderita pria, karsinoma ini menduduki peringkat

kedua setelah karsinoma hati.(2)

Selain itu tiga penelitian prospektif yang melibatkan hampir 200.000 laki-laki berusia

50-69 tahun yang diteliti selama 44 bulan menyatakan bahwa terdapatnya angka kematian

yang tinggi akibat karsinoma bronkus per 100.000 orang laki-laki yang merokok.(1)

2

Page 3: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

ETIOLOGI

Meskipun etiologi karsinoma bronkus yang sebenarnya belum diketahui, tetapi ada

tiga faktor yang agaknya bertangguang jawab dalam peningkatan insidensi penyakit ini,

diantaranya merokok, bahaya industri, dan polusi udara. Dari faktor-faktor ini merokok

agaknya berperan paling penting, yaitu 85% dari seluruh kasus.(2,3,6)

Telah diketahui secara universal bahwa asap rokok merupakan salah satu sebab utama

karsinoma bronkus (karsinoma paru). Baik bila dihisap secara langsung oleh para perokok

maupun mereka yang bukanlah perokok tetapi sering menghirup udara yang tercemar asap

rokok (perokok pasif). Juga diketahui bahwa makin berpolusi udara di suatu tempat (baik

karena industri ataupun otomotif), makin banyaklah penduduk setempat yang terkena

karsinoma bronkus.(2,3,6)

Karsinoma bronkus ini juga dapat menyerang mereka yang tidak merokok. Masih

suatu tanda tanya apakah adanya proses TB lama dapat menginduksi terjadinya proses

karsinoma.(6)

Diperkirakan inhalasi jangka panjang bahan-bahan karsinogen merupkan faktor

utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga

ataupun suku bangsa, ras serta status imunologis.(3)

PATOLOGI

Karsinoma bronkus biasanya dibagi menjadi karsinoma paru sel kecil (small cell lung

cancer, SCLC) dan karsinoma paru sel tidak kecil (non-small cell lung cancer, NSCLC)

untuk menentukan terapi. Termasuk di dalam golongan karsinoma paru sel tidak kecil adalah

epidermoid, adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar, atau campuran dari ketiganya. Sembilan

puluh persen dari seluruh tipe karsinoma bronkus adalah perokok, dan sisanya yang bukan

perokok menderita karsinoma paru yang biasanya berupa adenokarsinoma.(2,3)

Klasifikasi WHO untuk Neoplasma Pleura dan Paru

Karsinoma Bronkus

1. Karsinoma epidermod (skuamosa)

2. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat)

3. Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar)

4. Karsinoma sel besar

3

Page 4: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

5. Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid

Lain-Lain

6. Tumor karsinoid (adenoma bronkus)

7. Tumor kelenjar bronkial

8. Tumor papilaris dari epitel permukaan

9. Tumor campuran dan karsinosarkoma

10. Sarkoma

11. Tak terklasifikasi

12. Mesotelioma

13.Melanoma (2,6)

• Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)

Merupakan tipe histologik karsinoma bronkus yang paling sering ditemukan, berasal dari

permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat

merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. Karsinoma sel skuamosa

seringkali disertai batuk dan hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia, dan

pembentukan abses akibat obstruksi dan infeksi sekunder. Karena tumor ini cenderung agak

lamban dalam bermetastasis, maka pengebatan dini dapat memperbaiki prognosis. Karsinoma

sel skuamosa ini terdiri atas :

a. Differensiasi tinggi (well differenstiated)

b. Differensiasi sedang (moderately differentiated)

c. Differensiasi rendah (poorly differentiated) (2,3,6)

• Adenokarsinoma

Kebanyakan jenis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang

dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi

seringkali meluas ke pembuluh darah limfe pada stadium dini, dan sering bermetastasis jauh

sebelum lesi primer menyebabkan gejala-gejala. Adenokarsinoma adalah satu-satunya tipe

histologi kanker paru yang tidak mempunyai kaitan jelas dengan merokok, dan terdiri atas :

a. Karsinoma kelenjar asiner

b. Karsinoma kelenjar papiler

c. Karsinoma bronkiolo alveolar

4

Page 5: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

d. Karsinoma padat dengan pembentukan mukus (solid Ca with mucous formation) (2,3,6)

• Karsinoma sel bronkial alveolar

Merupakan subtipe adenokarsinoma yang jarang ditemukan, dan yang berasal dari epitel

alveolus atau bronkiolus terminalis. Awitan pada umumnya tidak nyata, disertai tanda-tanda

yang menyerupai pneumonia. Prognosisnya buruk kecuali kalau dilakukan pembuangan lobus

yang terserang pada saat penyakit dini.(2)

• Karsinoma sel besar

Adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang

besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru

perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke temapt-tempat yang jauh.

Karsinoma sel besar ini terdiri atas :

a. Karsinoma sel datia (giant cell Ca)

b. Karsinoma sel jernih (clear cell Ca) (2,6)

• Karsinoma sel kecil

Tidak seperti kartsinoma paru lainnya, jenis tumor ini timbul dari sel-sel Kulchitsky,

komponen normal epitel bronkus. Karsinoma sel kecil ini memiliki waktu pembelahan yang

tercepat dan prognosis yang terburuk dibandingkan dengan semua karsinoma bronkus.

Metastasis dini ke mediastinum dan kelenjer limfe hilus, demikian pula dengan penyebaran

hematogen ke organ-organ distal, sering dijumpai. Karsinoma sel kecil ini terdiri atas :

a. Karsinoma sel oat (oat cell Ca)

b. Jenis sel intermedia (intermediate cell type)

c. Kombinasi karsinoma sel oat (combine oat cell Ca) (2,6)

5

Page 6: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

Sistem Stadium TNM International Untuk Kanker Paru Yang Sudah Direvisi : 1997 American Joint Committee On CancerGambaran TNM DefenisiSTATUS TUMOR PRIMER (T)T0 Tidak terbukti adanya tumor primerTx Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan

bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi

Tis Karsinoma in situT1 Tumor berdiameter ≤ 3 cm dikelilingi paru atau pleura

viseralis yang normalT2 Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang

sudah menyerang pleura viseralis atau mengakibatkan atelektasis yang meluas ke hilus ; harus berjarak > 2 cm distal dari karina

T3 Tumor berukuran berapa pun dengan perluasan langsung pada dinding dada, diafragma, pleura, mediastinalis, atau perikardium tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus vertebra, atau karina ; atau adanya efusi pleura yang maligna.

T4 Tumor berukuran berapa pun yang sudah menyerang mediastinum atau mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, atau karina ; atau adanya efusi pleura yang maligna.

KETERLIBATAN KELENJAR GETAH BENING REGIONAL (N)N0 Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening

regionalN1 Metastasis pada peribronkial dari/atau kelenjar – kelenjar

hilus ipsilateralN2 Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar –

kelenjar getah bening subkarinaN3 Metastasis pada mediastinal atau kelenjar – kelenjar getah

bening hilus kontralateral ; kelenjar – kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau kontralateral

METASTASIS JAUH (M)M0 Tidak diketahui adanya metastasis jauh M1 Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu (misal, otak)KELOMPOK STASIUMKarsinoma tersembunyi Tx, N0, M0 Sputum mengandung sel – sel

ganas tetapi tidak dapat dibuktikan adanya tumor primer atau metastasis

Stadium 0 Tis, N0, M0 Karsinoma in situStadium IA T1, N0, M0 Tumor termasuk T1 tanpa adanya

bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat

6

Page 7: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

yang jauhStadium IB T2, N0, M0 Tumor termasuk klasifikasi T2

dengan bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang jauh

Stadium IIA T1, N1, M0 Tumor termasuk klasifikasi T1 dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh

Stadium IIB T2, N1, M0T3, N0, M0

Tumor termasuk klasifikasi T2 atau T3 dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh

Stadium IIIA T1 – T3, N1, N2, M0 Tumor termasuk klasifikasi T1, T2, atau T3 dengan atau tanpa bukti adanya metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh

Stadium IIIB T berapa pun, N3, M0T4, N berapa pun, M0

Setiap klasifikasi tumor dengan metastasis ke hilus kontra lateral atau kelenjar getah bening mediastinum atau ke skalenous atau kelenjar limfe supraklavikular ; atau setiap tumor yang diklasifikasikan sebagai T4 dengan atau tanpa metastasis ke kelenjar getah bening regional ; tidak ada metastasis ke tempat yang jauh.

Stadium IV T berapa pun, N berapa pun, M1

Setiap tumor dengan metastasis jauh

Bentuk Lain Karsinoma Paru

7

Page 8: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

Selain karsinoma bronkus, bentuk lain dari karsinoma paru primer adalah adenoma,

sarkoma, dan mesotelioma bronkus. Adenoma bronkus adalah sekelompok neoplasma kecil

yang ganas dengan agresivitas rendah yang timbul pada trakea bagian bawah atau bronki

utama. Mesotelioma maligna adalah tumor pleura yang tidak umum yang mayoritas

pasiennya terkait dengan pajanan abses. Mesotelioma maligna sangat ganas, dan

kelangsungan hidup kurang dari 1 tahun sejak saat diagnosis. Baik sarkoma primer paru dan

melanoma maligna primer paru sangat jarang, tetapi merupakan bentuk kanker paru yang

sangat ganas.(2,6)

DIAGNOSIS

Manifestasi klinis karsinoma bronkus beraneka ragam, secara garis besar dapat dibagi atas :

1. Gejala intrapulmoner

Merupakan gejala lokal yang disebakan oleh tumor di paru. Terjadi karena ada gangguan silia

serta ulserasi bronkus, sehingga memudahkan terjadinya radang berulang. Keluhan batuk

lebih dari 2 minggu merupakan suatu gejala yang patut mendapat perhatian terutama pada

golongan populasi yang mempunyai risiko untuk mendapat kanker paru, yaitu :

a. Pria

b. Berumur diatas 40 tahun

c. Merokok/perokok berat

d. Bekerja di industri yang berkaitan dengan bahan karsinogen.

Selain itu terdapat keluhan batuk darah, nyeri dada, dan sesak napas yang desebabkan oleh

tumor tersebut atau oleh obstruksi yang ditimbulkan ataupun atelektasis.(3,6)

2. Gejala intratorasik ektrapulmoner

Penyebaran tumor ke mediatinum akan menekan/merusak struktur-struktur di dalam

mediastinum dengan akibat antara lain :

a. N. Phrenicus : parese/paralise diafragma

b. N. Recurens : parese/paralise korda vokalis

c. Saraf simpatik : sindroma Horner : efsotalmus, miosis, ptosis, dan anhidrosis

d. Esofagus : disfagi

8

Page 9: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

e. Vena cafa superior : sindroma vena cafa superior yang terjadi karena bendungan

pada vena cafa superior dan disertai pembengkakan muka dan

lengan.

f. Trakea/bronkus : sesak, oleh karena atelektasis total.

g. Jantung : gangguan fungsional, terjadi efusi perikardial.(3,6)

3. Gejala ekstratorasik non metastatik

Dapat dibagi atas :

a. Manifestasi neuromuskuler

Mempunyai insiden sebesar 4-15%, biasanya berupa “Neuropati karsinomatosa”

terutama didapatkan pada kasus lanjut. Bersifat progresif serta paling sering

ditemukan pada karsinoma sel kecil. Sindroma neuropati karsinomatosa terdiri dari

miopati, neuropati perifer, degenerasi serebelar subakut, ensefalopatia dan mielopati

nekrotik.(3,6)

b. Manifestasi Endokrin Metabolik

Dapat berupa :

- Sindroma chusing

- Sindroma karsinoid

- Hiperparatiroid dengan hiperkalsemia

- Sekresi insulin dengan hipoglikemia

- Sekresi gonadotropin berlebihan dengan ginekomastia(2,3)

c. Manifestasi Jaringan Ikat dan tulang

Manifestasi yang paling terkenal adalah hypertrophic pulmonary osteoartropathy,

terutama didapatkan pada karsinoma epidermoid, dan dikatakan belum pernah ditemukan

pada karsinoma sel kecil. Secara radiologi didapatkan pembentukan tulang baru sub-

periosteal, terutama tulang – tulang ekstremitas bagian distal.(3,6)

d. Manifestasi Vaskuler Dan Hematologik

Tidak begitu sering didapatkan, sering dalam bentuk migratory trombophlebitis, purpura

dan anemia.(3,6)

9

Page 10: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

4. Gejala ekstratorasik metastatik

Karsinoma bronkus adalah satu-satunya tumor yang mampu berhubungan langsung dengan

sirkulasi arterial, sehingga kanker tersebut dapat menyebar hampir ke semua organ terutama

otak, hati dan tulang.(3,6)

Alat utama untuk mendiagnosis karsinoma paru adalah radiologi, bronkoskopi dan

sitologi. Nodul soliter sirkumskripta atau coin lesion pada radiogram dada sangat penting dan

mungkin merupakan petunjuk dini untuk mendeteksi karsinoma bronkogenik, meskipun

dapat juga ditemukan pada banyak keadaan lainnya. CT-scan mungkin dapat memberikan

bantuan lebih lanjut dalam membedakan lesi – lesi yang dicurigai. Bronkoskopi yang disertai

biopsi adalah teknik yang paling baik dalam mendiagnosis karsinoma sel skuamosa yang

biasanya terletak sentral.(2,3)

PENGOBATAN

Regimen pengobatan yang paling sering adalah kombinasi dari pembedahan, radiasi,

dan kemoterapi.(1,2)

Pembedahan adalah pengobatan terpilih bagi pasien non-samall cell lung carcinoma

(NSCLC) stadium I, II, dab beberapa kasus stadium IIIa, kecuali jika tumor tidak dapat

direseksi atau terdapat keadaan-keadaan yang tidak memungkinkan pembedahan (misal,

penyakit jantung). Pembedahan dapat berupa pengangkatan paru-paru parsial atau total.(2,6)

Terapi radiasi umumnya dianjurkan untuk lesi-lesi stadium I dan II jika terdapat

kontraindikasi pembedahan, dan untuk lesi-lesi stadium III jika penyakit terbatas pada

hemithoraks dan kelenjar getah bening supraklavikular ipsilateral.(2,6)

Dasar terapi bagi pasien small cell lung carcinoma (SCLC) adalah kemoterapi,

dengan atau tanpa terapi radiasi. Kemoterapi dan radioterapi dada dapat diberikan pada

pasien-pasien dengan stadium penyakit yang terbatas, jika secara fisiologis mereka mampu

menjalani pengobatan itu. Pasien-pasien dengan stadium penyakit yang ekstensif (luas)

ditangani dengan kemoterapi saja. Beberapa regimen kombinasi kemoterapi yang sering

digunakan terdiri dari siklofosfamid, doksorubisin (Adriamycin) dan vinkristin (CAV), serta

siklofosfamid, doksorubisin, dan etoposid (CAE). Kombinasi kemoterapi meningkatkan

10

Page 11: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

median kelangsungan hidup pasien yang tidak diobati dari 6 hingga 17 minggu menjadi 40

sampai 70 minggu.(2,3,6)

Terapi radiasi juga digunakan untuk profilaksis metastasis ke otak, dan untuk

penanganan paliatif terhadap nyeri, hemoptisis berulang, efusi, atau obstruksi saluran napas.(2,3,6)

PROGNOSIS

Prognosis keseluruhan bagi pasien karsinoma bronkogenik adalah buruk

(kelangsungan hidup 5 tahun 14%; American Cancer Society, 1995) dan hanya sedikit

meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meskipun telah diperkenalkan berbagai agen-

agen kemoterapi yang baru. Dengan demikian, penekanan harus diberikan pada pencegahan.

Tenaga-tenaga kesehatan harus menganjurkan masyarakat untuk tidak merokok atau hidup

dalam lingkungan yang tidak tercemar polusi industri. Tindakan-tindakan protektif harus

dilakukan bagi mereka yang bekerja dengan abses, uranium, krominium, dan materi

karsinogenik lainnya.(2)

11

Page 12: 82788895 Karsinoma Bronkus Paper

KARSINOMA BRONKUS

DAFTAR RUJUKAN

1. Price Sylvia Anderson, Wilson Lorraine Mc Carty, Hartanto Huriawati, Susi Natalia,

Wulansari Pita, Maharani Dewi Asih. Tumor Ganas Paru in Patofisiologi.

2. Danusantoso Halim. Karsinoma Paru in Buku Saku Ilmu Penyakit Paru : 2000. Hal 843-

849.

3. Alsagaff. H, Mukty. A, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Hal 181-205

4. Precise N, Kanker Paru (lung cancer), 2011, Available from :

http://www.mirbrokers.com/data/NEWSLETTER%2073%20Kanker%20Paru-Edisi

%2011.pdf

5. Hudoyo A, Anatomi Fisiologi Paru-Paru, 2010, Available from :

http://lophim.blogspot.com/2010/01/anatomi-dan-fisiologi-paru-paru.html

6. Yulia R, Tugas Kuliah : Kanker Paru (Karsinoma Bronkogenik), 2009, Available from :

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/tugas-kuliah-kanker-paru-karsinoma.html

12