karsinoma pancreas
-
Upload
ratih-fitriani -
Category
Documents
-
view
1.273 -
download
5
Transcript of karsinoma pancreas
A. LATAR BELAKANG
Karsinoma pankreas merupakan salah satu tumor saluran cerna yang
sering ditemukan. Belakangan ini insidennya cenderung meningkat. Gejala klinis
karsinoma pankreas tidak spesifik, sehingga sulit menegakkan diagnosis dini dan
pada waktu diagnosis umumnya sudah stadium lanjut sehingga dewasa ini
termasuk salah satu kanker yang prognosisnya paling buruk.(1)
Sekitar 95% tumor yang bersifat kanker (malignant) pada pankreas adalah
adenocarcinoma. Adenocarcinoma biasanya berasal dari sel kelenjar yang
melapisi saluran pankreas. Kebanyakan adenocarcinoma terjadi di dalam kepala
pankreas, bagian yang paling dekat dengan bagian pertama usus kecil
(duodenum). Kanker pankreas tetap merupakan sumber utama mortalitas di
negara maju. Insidennya meningkat, dan kini sebesar 9/100.000. Penyakit ini
lebih sering ditemukan pada pria dibanding wanita (1,3:1) dan Afrika-Karibia
(50% lebih tinggi).(2)
Di Indonesia, karsinoma pankreas tidak jarang ditemukan dan merupakan
tumor ganas ketiga terbanyak pada pria setelah tumor paru dan tumor kolon.
Insiden tertinggi pada usia 50-60 tahun. Faktor yang telah terbukti meningkatkan
risiko, yaitu merokok berat, diet daging terutama daging goreng yang tebal dan
banyak kalori, diabetes melitus, dan pernah gastrektomi dalam kurun waktu 20
1
tahun terakhir, sedangkan faktor minum teh, kopi, dan alkohol, tidak konsisten
terbukti meningkatkan risiko.(2)
B. TUJUAN
Penulisan referat ini bertujuan untuk mengetahui tentang karsinoma
pankreas dan aspek yang terkait di dalamnya, seperti definisi, epidemiologi,
etiologi, patologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis banding, terapi, dan
prognosis, serta gambaran radiologis dari karsinoma pankreas.
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Kanker adalah suatu kelompok penyakit. Lebih dari 100 tipe yang berbeda
dari kanker diketahui, dan beberapa tipe kanker dapat berkembang dalam
pankreas. Mereka semua mempunyai satu hal umum yang sama, yaitu
pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan merusak jaringan tubuh.(1)
Sel-sel sehat yang membentuk jaringan tubuh tumbuh, membelah, dan
menggantikan diri mereka sendiri dalam suatu cara yang teratur. Proses ini
mempertahankan tubuh dalam suatu perbaikan yang baik. Adakalanya,
bagaimanapun, beberapa sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol
pertumbuhan mereka. Mereka tumbuh terlalu cepat dan tanpa segala aturan.
Terlalu banyak jaringan yang dibuat, dan tumor-tumor terbentuk. Tumor-tumor
dapat menjadi jinak atau ganas.(1)
Tumor-tumor jinak bukan termasuk kanker. Mereka tidak menyebar ke
bagian-bagian lain tubuh dan jarang merupakan suatu ancaman pada nyawa.
Seringkali, tumor-tumor jinak dapat diangkat dengan operasi, dan mereka tidak
mungkin kembali.(1)
Tumor-tumor ganas adalah kanker. Mereka dapat menyerang dan
menghancurkan jaringan-jaringan sehat dan organ-organ sehat yang berdekatan.
3
Sel-sel kanker dapat juga pecah keluar dari tumor dan menyebar ke bagian-bagian
lain tubuh. Penyebaran kanker disebut metastasis.(1)
Kanker yang mulai pada pankreas disebut kanker pankreas. Ketika kanker
pankreas menyebar, ia biasanya berjalan melalui sistim limpatik. Sistim limpatik
mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang, seperti
pembuluh-pembuluh darah, ke dalam jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Sel-sel
kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air
yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi. Sepanjang
jaringan pembuluh-pembuluh limpatik ada kelompok-kelompok dari organ-organ
kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah
bening. Para ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat
pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker.(1)
Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke hati, paru-paru,
tulang, atau organ-organ lain. Kanker pankreas yang menyebar ke organ-organ
lain disebut kanker pankreas metastatik.(1)
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI PANKREAS
Pankreas merupakan organ yang panjang dan ramping, berbentuk tabung
yang seperti bunga karang atau spons, dengan panjang sekitar 15 hingga 20 cm (6
hingga 8 inci) dan lebarnya 3,8 cm (1,5 inci). Kelenjar pankreas terletak di antara
duodenum dan limpa, melintang di retroperitoneum, setinggi vertebra torakal XII
4
sampai lumbal I, dimana kaput terletak pada bagian cekung duodenum dan kauda
menyentuh limpa.(1,3)
Pankreas dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu kaput, kolum, korpus,
dan kauda. Kaput pankreas berbentuk seperti cakram dan terletak di medial
duodenum, bagian dalam cekung duodenum, berdekatan erat dengan pars
descenden duodenum. Sebagian kaput meluas ke kiri di belakang arteria dan vena
mesenterika superior serta dinamakan prosesus uncinatus.(4) Di antara prosesus
unsinatus dan kaput pankreas melintas arteri dan vena mesenterium superior. Di
antara kaput dan korpus pankreas terdapat bagian menyempit yaitu kolum, dan di
posteriornya terdapat vena porta. Kolum pankreatis terletak di depan pangkal
vena porta hepatis dan tempat dipercabangkannya arteri mesenterika superior dari
aorta.(4) Dari kolum hingga hilum lienis adalah korpus dan kauda pankreas, dan
antara keduanya tidak memiliki batas yang jelas.(5) Korpus pankreatis berjalan ke
atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk
segitiga. Kauda pankreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenal dan
mengadakan hubungan dengan hilum lienis.(4)
5
Gambar 1. Letak dan Anatomi Pankreas
Gambar 2. Anatomi Pankreas
1: Kaput pankreas; 2: Proses unsinasi pankreas; 3: Takik/cekukan
pankreas; 4: Korpus pankreas; 5: Permukaan anterior pankreas; 6: Permukaan
6
inferior pankreas; 7: Batas atas pankreas; 8: Batas depan pankreas; 9: Batas
bawah pankreas; 10: Omental tuber; 11: Kauda pankreas; 12: Duodenum
Pasokan Darah
Terutama berasal dari arteri pankreatikoduodenalis superior dan inferior
serta arteri lienalis, dan sebagian dari arteri mesenterika superior. Percabangan
tiap arteri di dalam pankreas membentuk arkus vaskular, maka pasca reseksi
partial pankreas tidak mudah timbul defisit pasokan darah ke pankreas yang
tersisa. Vena semuanya masuk ke vena lienalis dan vena mesenterika superior,
kemudian bermuara ke vena porta.(5)
Drainase Limfe
Pankreas kaya akan saluran limfatik yang saling berhubungan. Limfatik
kaput pankreas drainase ke kelenjar limfe pankreatikoduodenale anterior dan
posterior serta kelenjar limfe dekat arteri mesenterika superior. Limfe bagian
korpus drainase ke kelenjar limfe margo superior, margo inferior pankreas dan
para arteri lienalis, para arteri hepatikus komunis, para arteri seliaka dan para
aorta abdominalis. Limfe bagian kauda pankreas drainase ke kelenjar limfe hilum
lienis.(5)
Pankreas Berfungsi Eksokrin dan Endokrin
Pankreas dibentuk dari 2 sel dasar yang mempunyai fungsi sangat
berbeda. Sel-sel eksokrin yang berkelompok-kelompok disebut sebagai asini yang
menghasilkan unsur getah pankreas.(3) Sekret eksokrin, yang disebut getah
7
pankreas, diproduksi dari sel asinar dan sel epitel dinding duktuli pankreas,
mengandung amilase, protease, lipase pankreas, sodium bikarbonat, dan enzim
pencernaan, serta elektrolit lain yang penting. Setiap hari pankreas memproduksi
sekret eksokrin sekitar 800-2000 ml pada orang dewasa.(5) Getah-getah pankreas,
juga disebut enzim-enzim, membantu mencerna makanan dalam usus kecil.
Ketika getah-getah pankreas dibuat, mereka mengalir kedalam saluran utama
pankreas. Saluran ini bergabung dengan saluran empedu (common bile duct),
yang menghubungkan pankreas ke hati dan kantong empedu. Saluran empedu
(common bile duct), yang membawa empedu (suatu cairan yang membantu
mencerna lemak), menyambung ke usus kecil dekat lambung.(1)
Sel-sel endokrin atau pulau Langerhans menghasilkan sekret endokrin,
yaitu insulin dan glukagon yang penting untuk metabolisme karbohidrat.(3) Fungsi
endokrin pankreas berkaitan dengan metabolisme dan regulasi zat nutrien tubuh,
terutama terletak di pulau Langerhans di kauda pankreas. Sekretnya adalah
insulin, glukagon, gastrin, dan somatostatin.(5) Insulin mengontrol jumlah gula
dalam darah. Kedua enzim-enzim dan hormon-hormon diperlukan untuk
mempertahankan tubuh bekerja dengan benar.(1)
C. EPIDEMIOLOGI
Insiden kanker pankreas di dunia cenderung meningkat, dewasa ini telah
menjadi salah satu tumor ganas sistem pencernaan yang sering ditemukan. Tapi
berbeda dari kanker lain, di dunia belum ditemukan adanya area insiden tinggi
8
kanker pankreas, insiden di berbagai area sekitar 12,8/100.000 hingga 3/100.000.
Walaupun kanker pankreas tidak termasuk kanker sistem pencernaan berinsiden
tinggi, tapi peningkatan insidennya belakangan ini cepat sekali, sehingga perlu
menjadi perhatian kita.(5)
Pada usia 30-40 tahun, insiden kanker pankreas relatif rendah, setelah 50
tahun meningkat pesat, dan terutama pada 65-80 tahun sering ditemukan. Ratio
pria dan wanita dalam laporan literatur sebelumnya adalah 1,7:1, sedangkan
dalam literatur belakangan adalah 1,3:1. Ratio insiden pria dan wanita menurun
sejalan dengan pertambahan usia.(5)
Mortalitas kanker pankreas memiliki variasi etnis yang menonjol.
Mortalitas di kalangan kulit hitam Amerika Serikat lebih tinggi dari etnis lainnya,
juga lebih tinggi dari orang kulit hitam di Afrika, yang berarti faktor lingkungan
tertentu berperanan dalam variasi etnis tersebut. Walaupun terdapat banyak faktor
epidemiologis, tapi tidak banyak membantu dalam menentukan kelompok risiko
tinggi.(5)
D. ETIOLOGI
Etiologi kanker pankreas hingga kini belum sepenuhnya jelas. Data survei
epidemiologi menunjukkan insiden meningkat berhubungan dengan merokok,
lemak dan protein berlebih dalam diet, dan kekacauan hormonal metabolisme,
serta faktor genetik, dll.(5)
E. PATOLOGI
9
Lokasi timbulnya kanker pankreas tersering adalah di daerah kaput
pankreas, yaitu 60%, kemudian disusul kanker kauda sebanyak 30%, dan kanker
seluruh pankreas yang jarang terjadi, yaitu sekitar 10%.(5)
1. Makroskopik (5)
Secara visual ukuran kanker barvariasi, bentuk tak beraturan, batas
tidak jelas dengan jaringan sekitarnya, dan konsistensi agak keras; tapi kanker
asinar lebih lembut, potongan penampang berwarna putih kelabu atau kuning
kelabu, menyerupai jaringan penunjang.
2. Klasifikasi Histologis (5)
Klasifikasi histologis kanker pankreas belum ada kesepakatan baku.
Tapi klasifikasi histologis berikut ini dapat menjadi rujukan. Karsinoma sel
duktus berasal dari epitel duktus pankreatik, meliputi adenokarsinomapapilar,
adenokarsinomatubular. Kistadenokarsinoma, karsinoma epitel skuamosa,
adenokarsinoma skuamosa, karsinoma musinosa. Karsinoma asinar dari
asinus glandula. Karsinoma sel pulau Langerhans dari sel pulau Langerhans.
Diantaranya yang berasal dari sel epitel duktus pankreatik menempati 90%
lebih angka kejadian kanker pankreas.
3. Jalur Metastasis dan Perluasan (5)
Pankreas terletak retroperitoneal, sekitarnya terdapat organ vital,
terdapat banyak kelenjar limfe regional dan jaringan saluran limfatik,
pembuluh darah, dan saraf, sehingga mudah bermetastasis. Secara klinis
10
sering ditemukan lesi kecil pada pankreas sudah memiliki metastasis limfogen
dan hematogen, bahkan implantasi intraperitoneal. Selain itu, perluasan
menelusuri jaras saraf merupakan pola penyebaran relatif khas dari karsinoma
pankreas.
4. Onkogen (5)
Penelitian mutakhir menemukan sekitar 75-90% spesimen karsinoma
pankreas memiliki mutasi gen K-ras, dan sekitar 70% karsinoma pankreas
memiliki mutasi gen p53. Walaupun peranan mereka dalam insiden dan
propagasi karsinoma pankreas belum jelas, tapi penelitian terhadap mereka
dapat memberikan modalitas terapi baru secara klinis, juga memperdalam
pemahaman kita tentang peranan berbagai faktor terkait dalam proses
timbulnya karsinoma pankreas.
F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis kanker pankreas terutama ditentukan lokasi tumbuhnya
kanker, apakah organ sekitar terkena, dan apakah terdapat komplikasi, dll. Secara
umum, karsinoma kaput pankreas relatif sering menimbulkan gejala lebih awal,
sedangkan karsinoma korpus kauda sangat jarang menimbulkan gejala pada
stadium awal.(5)
Nyeri abdomen, merupakan keluhan tersering kanker pankreas. Sekitar 60% lebih
pasien datang dengan keluhan pertama sakit perut. Kekhasan dari nyeri perut
11
kanker pankreas adalah lokasinya lebih dalam, areanya tidak begitu tegas, dan
tersering di abdomen atas. Menurut lokasi tumor, sakit perut kanker kaput
pankreas umumnya condong ke abdomen kanan atas, sementara kanker kauda
pankreas condong ke abdomen kiri atas. Pada stadium awal, karena obstruksi
tidak total dari duktus koledokus atau duktus pankreatikus, sehabis makan aliran
empedu tidak lancar, sehingga pasien sering merasa tidak enak atau nyeri samar
di abdomen atas. Ketika obstruksi total, nyeri tumpul abdomen atas menjadi jelas,
lebih hebat sehabis makan. Pada pasien stadium sedang dan lanjut, sering terdapat
nyeri punggung dan pinggang, dan berkaitan dengan postur tubuh, bertambah
hebat bila berbaring terlentang. Bila tubuh membungkuk atau miring ke depan,
atau tidur miring, nyeri berkurang. Pada malam hari pasien sering tidak berani
tidur terlentang sehingga tidur telungkup atau dalam posisi duduk miring ke
depan.(5)
Ikterus, terutama ditemukan pada kanker kaput pankreas. Walaupun ikterus dapat
menjadi gejala pertama kanker pankreas tapi bukanlah manifestasi stadium dini.
Dahulu banyak ditekankan kekhasan ikterus kanker pankreas berupa ikterus
progresif bertahap memberat, tapi belakangan observasi menemukan sebagian
pasien mengalami ikterus yang fluktuatif, ketika tumor dengan peradangan
diberikan terapi obat anti radang atau terapi hormonal dapat mengalami
pengurangan sementara. Selain itu kebanyakan pasien disertai nyeri abdomen
12
dengan intensitas bervariasi, dan hanya sekitar 25% pasien dengan ikterus tanpa
nyeri.(5)
Hepatomegali. Sekitar 50% pasien dapat mengalami hepatomegali, sebabnya
terutama karena kolestasis, dan kadang kala karena hipertensi portal atau
metastasis kanker.(5)
Pembesaran Kandung Empedu. Ketika kanker pankreas menimbulkan ikterus
obstruktif ekstrahepatik, kadang kala dapat diraba pembesaran kandung empedu.
Berdasarkan hukum Courvoisier (ikterus tanpa nyeri – pembesaran kandung
empedu), diagnosis banding dari kolelitiasis memiliki makna penting. Tapi pada
kenyataannya, pasien kanker pankreas dengan ikterus yang teraba pembesaran
kandung empedunya tidak sampai setengah. Mungkin ini berkaitan dengan
tertutup pembesaran hati dan tidak membesarnya kandung empedu dengan
kolesistitis kronis.(5)
Pengurusan. Penurunan berat badan merupakan gejala yang sering ditemukan
pada kanker pankreas (65-90%). Kekhasan pengurusan pada pasien kanker
pankreas adalah progresinya cepat.(5)
Massa Abdominal. Lokasi pankreas dalam, pada pasien kanker pankreas
umumnya tidak mudah teraba massa abdominal. Begitu teraba massa abdominal,
terlepas dari lesi primer atau metastasisnya, umumnya menunjukkan penyakitnya
sudah lanjut.(5)
13
Lainnya. Misalnya pasien dapat mengalami gejala saluran pencernaan yang jelas,
demam, asites, tromboflebitis, diabetes melitus simtomatik, psikosis, dll.(5)
G. DIAGNOSIS
Karsinoma pankreas merupakan tumor ganas sistem pencernaan yang
sering ditemukan. Namun dibandingkan tumor ganas sistem pencernaan lain, efek
terapi dan prognosisnya belum memuaskan, terutama karena lokasi pankreas yang
dalam di retroperitoneal tidak mudah dideteksi dini. Selain itu, karsinoma
pankreas sangat ganas dan progresinya cepat. Maka banyak ahli tengah berupaya
menemukan teknologi diagnosis karsinoma pankreas yang lebih peka dan
spesifik, agar karsinoma pankreas dapat dideteksi dini, didiagnosis dini, sehingga
dapat ditentukan metode terapi yang lebih baik untuk meningkatkan survival
pasien. Dewasa ini kebanyakan diagnosis kanker pankreas adalah berdasarkan
gejala klinisnya, yaitu nyeri abdomen, ikterus, penurunan berat badan, massa
abdominal, dll; pemeriksaan laboratorium; pengukuran CA 19-9 serum; USG;
CT; dll.(5)
Pada pemeriksaan laboratorium, ketika kanker kaput pankreas
menimbulkan ikterus obstruktif, dapat ditemukan kadar bilirubin serum meninggi.
Pasien juga dapat mengalami hiperglikemia puasa, dan uji toleransi glukosa
positif. Pemeriksaan CEA pada stadium awal angka positif rendah (sekitar 30%),
dan tidak spesifik, secara klinis umumnya digunakan untuk menilai hasil operasi
dan memonitor tindak lanjut. Antigen terkait saluran cerna (CA 19-9) dianggap
14
sebagai parameter diagnostik kanker pankreas, angka positif pada serum kanker
pankreas mendekati 85%, spesifisitas sekitar 70%.(5)
H. DIAGNOSIS BANDING(5)
1. Kolelitiasis
2. Pankreatitis kronis
3. Hepatitis
Keluhan utama berupa rasa tak enak abdomen atas ataupun nyeri abdomen
dari kanker pankreas perlu dibedakan dari kelainan kronis lambung, kolelitiasis,
pancreatitis kronis, dan hepatitis. Kanker pankreas berprogresi cepat, efek
sistemik relatif besar, dan dalam jangka pendek pasien jelas mengurus. Dengan
pemeriksaan laboratorium penunjang dan pencitraan, sebagian besar dapat
dibedakan. Tapi dengan penkreatitis kronis pembedaan sulit, bahkan bila perlu
harus dilakukan biopsi jarum halus perkutan atau biopsi jarum halus intraoperatif
untuk memastikannya.(5)
I. TERAPI
Seperti tumor sistem pencernaan lainnya, terapi kombinasi berbasis
operasi merupakan prinsip terapi karsinoma pankreas. Deteksi dini dan operasi
radikal dini terhadap karsinoma pankreas diharapkan dapat menurunkan
mortalitas. Tapi pada kenyataannya pasien yang ditemukan umumnya termasuk
stadium lanjut, dengan keberhasilan reseksi rendah dan masa survival paska
operasi singkat, sehingga survival 5 tahun tidak sampai 10%. Pada lesi yang tidak
15
dapat direseksi, masa survival adalah 3-6 bulan, maka sangat diperlukan terapi
kombinasi, diantaranya kemoterapi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
terapi kombinasi.(5)
1. Reseksi Bedah(5)
Walaupun cara terapi kanker pankreas terutama adalah operasi, tetapi
banyak pasien ketika datang sudah stadium lanjut dan tidak dapat dioperasi
radikal. Keberhasilan reseksi bedah kanker kaput pankreas sekitar 15%,
sementara kanker korpus dan kauda pankreas lebih rendah, yaitu sekitar 5%.
a. Reseksi Radikal (5)
Pada kanker kaput pankreas, eksisi pankreatikoduodenal merupakan
teknik operasi radikal pilihan pertama untuk kanker kaput pankreas,
ditemukan oleh Whipple dkk pada tahun 1935. Cara rekonstruksi empedu,
pankreas, dan gastrointestinal pasca eksisi bervariasi, dimana dewasa ini
terdapat cara Whipple dan Child. Belakangan ini, terhadap tumor yang
menginvasi langsung vena portal dan vena mesenterika superior, untuk
meningkatkan keberhasilan reseksi, sebagian pakar menganjurkan
memperluas operasi eksisi. Perihal pasca reseksi karsinoma kapur pankreas
masih mungkin terdapat lesi residif dan mungkin timbul fistulasi pankreas,
ada pakar menganjurkan total pankreatikektomi untuk terapi karsinoma kaput
pankreas.
16
Pada karsinoma korpus dan kauda pankreas, dilakukan tindakan eksisi
korpus dan kauda pankreas, serta splenektomi. Pada karsinoma seluruh
pankreas, diupayakan dilakukan pankreatikektomi total.
b. Operasi Paliatif (5)
Operasi paliatif kanker pankreas stadium lanjut terdapat dekompresi
drainase duktus koledokus dan anastomosis gastrojejunal. Operasi drainase
duktus koledokus dibagi menjadi drainase eksternal (drainase tube T duktus
koledokus, fistulasi kandung empedu, dll), dan drainase internal (anastomosis
kandung empedu atau duktus koledokus ke jejunum).
Endoprostesis biliaris metal ekspandibel (EMBE) adalah terapi
intervensi nonvaskular yang dikembangkan dari basis teknik drainase internal
saluran empedu dan teknik dilatasi saluran empedu serta teknik pemasangan
sten logam internal ekspandibel. Teknik ini efektif untuk ikterus obstruktif
yang tak lagi dapat dioperasi, tetapi dapat meredakan ikterus obstruktif,
sebagai bagian dari terapi kombinasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup,
dan memperpanjang survival sebagian pasien. Pada obstruksi duodenum dapat
dilakukan anastomosis gastrojejunal. Operasi debulking dalam eksisi paliatif
membantu memperbaiki kondisi bagi kemoterapi, radioterapi, ataupun
imunoterapi pasca operasi. Tetapi dewasa ini hal tersebut masih kontroversial.
17
2. Kemoterapi(5)
Karsinoma pankreas adalah tumor yang kurang peka terhadap obat
kemoterapi. Selama ini operasi menjadi metode terapi tunggal, tetapi angka
kesembuhan pasca operasi kurang memuaskan. Untuk meningkatkan
kesembuhan pasca operasi dan meningkatkan kualitas hidup serta masa
survival pasien karsinoma pankreas stadium lanjut, para ahli aktif mencari
obat yang efektif. Dahulu sering memakai 5-FU atau dikombinasi dengan
DDP, tapi efektivitasnya sedang. Sejak tahun 1990-an gemsitabin digunakan
di klinis, dengan efektivitas, masa survival median, dan angka survival 1
tahun yang lebih tinggi, maka dijadikan obat lini pertama untuk karsinoma
pankreas stadium lanjut. Kemoterapi kombinasi gemsitabin dengan taksotere,
irinotekan, dan oksaliplatin juga meraih efektivitas tertentu. Kemoterapi
kombinasi dapat meningkatkan dengan jelas ratio respon karsinoma pankreas
dibandingkan obat tunggal, namun saat ini belum terdapat formula baku
kemoterapi.
3. Radioterapi(5)
Karsinoma pankreas adalah tumor yang kurang peka terhadap
radioterapi, juga karena pembatasan oleh lokasi anatomisnya maka selama ini
radioterapi sangat jarang digunakan dalam terapi karsinoma pankreas. Dengan
semakin majunya teknik radioterapi, peranannya dalam terapi kombinasi
terhadap karsinoma pankreas semakin mendapat perhatian, bahkan secara
18
bertahap telah menjadi bagian penting integral dari terapi kombinasi
karsinoma pankreas. Khususnya radioterapi konformal 3 dimensi dan
radioterapi modulasi intensitas terencana retrograd memiliki keunggulan,
sepeti cepat meredakan gejala, ratio survival jangka pendek tinggi, dan efek
samping ringan, sehingga menjadi metode pilihan pertama dalam radioterapi
karsinoma pankreas.
4. Terapi Simptomatik(5)
Pasien karsinoma pankreas stadium lanjut umumnya menderita nyeri
yang hebat dan sering disertai gizi buruk berat, kekacauan metabolik, dan
komplikasi gangguan fungsi system organ lainnya. Maka terapi tertuju pada
keluhan (terapi simptomatik) dan suportif dalam terapi karsinoma pankreas
khususnya stadium lanjut sangatlah penting. Obat analgesik dan teknik anti
nyeri dewasa ini (mencakup teknik injeksi alkohol absolut ke saraf secara
intraperitoneal perkutan) dapat secara efektif mengatasi nyeri pasien
karsinoma pankreas. Dengan mengendalikan nyeri dapat memperbaiki kondisi
umum dan kualitas hidup, sehingga memperpanjang masa survival. Selain itu,
dukungan gizi yang tepat, mengoreksi kekacauan metabolik, dan menjaga
fungsi faal organ vital memiliki efek terapetik tertentu. Sejalan perkembangan
ilmu terapi tumor, semakin banyak metode terapi dihasilkan, seperti terapi
biologis dan terapi hormonal dimanfaatkan dalam terapi karsinoma pankreas.
Walaupun berbagai metode terapi itu masih dalam taraf penelitian dan
19
eksperimen, tapi dapat diestimasikan bahwa strategi terapi kombinasi
multidisipliner akan menjadi arah utama perkembangan terapi terhadap
karsinoma pankreas ke depan.
J. PROGNOSIS
Prognosis karsinoma pankreas buruk, dan survival 5 tahun keseluruhan tak
sampai 10%. Karsinoma terlokalisasi kaput pankreas tanpa metastasis pasca
reseksi memiliki angka survival jangka panjang hanya 20%, dengan masa survival
median berkisar 13-20 bulan. Walaupun dilakukan operasi radikal
pankreatikoduodenektomi, rekurensi tetap tinggi. Pasien yang hanya dioperasi
memiliki rekurensi lokal mencapai 85%, sedangkan dari yang mendapatkan
radioterapi dan kemoterapi selain operasi, terdapat 50-70% menderita rekurensi
lokal serta metastasis terutama ke hati. Karsinoma invasif lokal tapi tanpa
metastasis paska operasi memiliki masa survival median 6-10 bulan, tetapi bila
dengan metastasis masa survival lebih pendek, hanya 3-6 bulan, ditentukan dari
kondisi umum dan keparahan penyakitnya.(5)
20