267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

27
Case Report CASE REPORT F25.1 SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESI Oleh: Egi Zainal Muttaqien 0618011052 Yopi Dwi Muhyi 1018011104 Pembimbing dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani Sp.KJ BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 1

description

cr skizoafektif tipe depresif

Transcript of 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Page 1: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Case Report

CASE REPORT

F25.1 SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESI

Oleh:

Egi Zainal Muttaqien 0618011052Yopi Dwi Muhyi 1018011104

Pembimbingdr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani Sp.KJ

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

1

Page 2: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

STATUS PSIKIATRI

I. Identitas Pasien

Nama : Sdr. I.S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 24 tahun

Agama : Islam

Alamat : Galuh Suka Negri, Desa Negara Bumi, Kota Bumi

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan terakhir : SD

Status pernikahan : Belum menikah

Pekerjaan : Petani

Tanggal masuk RSJI : 18 Agustus 2015

Tempat wawancara : Ruang Kutilang RS. Jiwa Provinsi Lampung

Rawat jalan : -

Rawat Inap : 18 Agustus 2015 di RSJ Provinsi Lampung

II. Riwayat Psikiatrik

Berdasarkan :

Autoanamnesis :

Diambil pada tanggal : 5 September 2015 (pukul 11.00 WIB)

A. Keluhan Utama

Dikeluhkan keluarga karena sering mengamuk, bicara melantur, mencederai diri

sendiri, bersedih dan menyendiri sendiri setelah itu.

B. Keluhan Tambahan

Pasien bicara kacau, suka ngomong sendiri.

Sulit tidur

Merasa diri tidak berguna.

2

Page 3: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Tidak ada semangat melakukan apapun

Sering marah-marah dan mudah tersinggung

C. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang dengan keluhan sering mengamuk sekitar kurang lebih sebulan

ini. Sebulan sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, pasien

mengatakan os tidak jadi menikah dengan pacarnya, keluarganya mengatakan os

tertekan karena ekonomi nya rendah dan tidak percaya diri. Pasien sama sekali

tidak tidur malam harinya. Pasien mengoceh sepanjang malam dan merasa

dirinya tidak berguna, tidak ada yang mengurus dan tidak bisa sehat kembali.

jarang mandi, namun mau makan sedikit sehingga badannya mulai kurus, tidak

mau nonton televisi, dan tidak mau diajak berbicara. Pasien suka keluyuran di

luar rumah tanpa mengenakan pakaian dan kembali lagi ke rumah. Pasien

mengaku di pikirannya selalu ada yang menyuruh untuk waspada, curiga pada

orang-orang yang mendekatinya akan mencekik lehernya dan memukulinya.

Pasien menyangkal pernah ada riwayat trauma atau benturan di kepala

sebelumnya. Riwayat kejang sebelumnya disangkal.

D. Riwayat gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Jiwa Sebelumnya

OS ± 15 hari sebelumnya sepulang bekerja di ladang mulai berprilaku

tidak jelas serta menangis setelah mengamuk, dan berbicara sendiri,

berbicara tentang agama dan keyakinan (Waham agama).

2. Riwayat Penyakit Dahulu

Menurut orang tua pasien, pasien belum pernah sakit serius sebelumnya

sampai dibawa ke puskesmas atau Rumah Sakit.

3

Page 4: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga mengatakan bahwa keluarga tidak ada riwayat dengan keluhan

serupa seperti yang dialami oleh pasien ini.

4. Riwayat Penggunaan Zat Adiktif

Pasien merupakan perokok, dalam sehari dapat menghabiskan hingga 1

bungkus rokok. Selain itu pasien mengaku meminum minuman

beralkohol sejak bersekolah dulu.

E. Riwayat Kehidupan Pribadi Sebelum Sakit

a. Riwayat Perkembangan prenatal dan perinatal

Tidak didapatkan informasi

.

b. Riwayat Perkembangan masa kanak - kanak ( 0 – 3 tahun)

Tidak didapatkan informasi

c. Riwayat Kanak-kanak dini ( 3 – 12 tahun)

Perkembangan fisik pasien umumnya baik. Secara keseluruhan pasien

adalah anak yang baik dan memiliki banyak teman. Pasien mulai masuk

Sekolah Dasar ketika berusia 7 tahun. Semasa sekolah dasar pasien

dinilai tidak banyak bertingkah di sekolah, pasien tidak sulit bergaul

dengan teman sebayanya. Pasien sulit untuk mengerti sebuah pelajaran

disekolah bahkan terlambat dari teman-temannya dan cenderung

tertinggal dari kakak. Hal ini dibuktikan bahwa prestasi pasien di sekolah

biasa-biasa saja, tidak pernah mendapatkan juara kelas namun tidak

pernah tinggal kelas. Pasien menyelesaikan sekolahnya selama enam

tahun.

Pada saat setelah lulus SD pasien tidak mau melanjutkan sekolahnya

karena kemauannya sendiri.

4

Page 5: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

d. Riwayat Masa Pubertas dan remaja

Pada saat sudah masuk baligh pasien mempunyai rasa suka kepada teman

lawan jenisnya.

.

o Riwayat Masa Dewasa

Riwayat Pekerjaan

Pasien hanya membantu orang tuanya disawah

Riwayat Pendidikan

Pasien hanya lulus SD, karena biaya dan tidak melanjutkan

sekolahnya. Semasa sekolah pasien termasuk pribadi yang pendiam

dan cenderung kurang aktif mengikuti kegiatan sekolah. Semasa

sekolah pasien belum pernah menjalin hubungan (berpacaran)

dengan perempuan. Prestasi pasien tidak menonjol dan cenderung

cukup di sekolah.

Setelah lulus SD dan beranjak masa remaja pasien merasa tertarik

oleh seorang wanita dan sempat berpacaran, setelah itu mereka

putus kemudian pasien merasa dirinya tidak berguna dan merasa

paling jelek.

Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah

.

Riwayat Psikoseksual

Pasien mulai menyukai lawan jenis pada usia 17 tahun. Pasien

pernah pacaran. Namun putus tanpa sebab yang jelas, menurut

pengakuan pasien sudah lima kali pacaran dan putus sehingga

pasien merasa dirinya tak berguna dan jelek dimata semua orang.

Riwayat Agama

Pasien beragama Islam dan sering melaksanakan solat 5 waktu.

Pasien jarang ikut pengajian setiap hari Minggu.

5

Page 6: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Riwayat Militer

Pasien tidak memiliki riwayat militer.

Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum.

F. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Sejak lahir hingga saat

ini pasien diasuh oleh ayah dan ibu kandungnya. Ayah pasien bekerja

sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga nya.

Sejak kecil pasien cenderung pendiam dan tidak terbuka sehingga kedekatan

antara kelurga pun kurang terbina dengan baik. Selain itu pasien di didik

oleh ayah pasien dengan cara yang berat dan kadang dengan cara kekerasan.

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Pasien

G. Presepsi Pasien Tentang Diri Dan Kehidupannya

Pasien merasa dirinya tidak sakit serta tidak mengerti dan memahami tentang

penyakitnya yang membutuhkan pengobatan.

6

Page 7: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

III. Status Mental

1) Deskripsi Umum

o Penampilan

Pasien laki-laki 24 tahun, tinggi 168 cm, bentuk tubuh kurus dengan

taksiran berat badan 52 Kg, memiliki kulit sawo matang, wajah tampak

bingung ketakutan, rambut pendek lurus tampak rapih. Saat wawancara

pasien menggunakan kaos warma biru, menggunakan celana panjang

biru dan tidak memakai alas kaki. Kuku tangan dan kaki bersih, tampak

gelisah dan kontak mata kurang.

o Perilaku dan aktivitas psikomotor

Selama wawancara pasien tidak dapat duduk tenang, gelisah, menunduk,

suka merubah posisi duduk, garuk-garuk tangan dan rambut, kooperatif,

sopan dan bersikap baik pada pemeriksa. Pertanyaan dijawab dengan

bingung dengan intonasi agak tersendat-sendat dan volume berkurang.

o Pembicaraan (speech)

Cara berbicara : Spontan.

Volume berbicara : Rendah

Irama : Teratur

Kelancaran berbicara : Tidak Lancar

Kecepatan berbicara : Pelan

Gaya berbicara : Tampak bingung.

o Sikap terhadap pemeriksa

Pemeriksa agak sulit menggali pertanyaan, karena pasien tidak begitu

mengerti dan aktif menjawab pertanyaannya sehingga terkadang

pemeriksa harus mengulang pertanyaan. Sikap pasien kooperatif, dapat

menerima pemeriksa, menjawab dengan bingung, terkadang menyangkal

namun cukup sopan. Pasien cukup perhatian dalam mendengarkan

pertanyaan yang dilontarkan pemeriksa, tatapan matanya tidak mampu

bertahan lama untuk menyimak pertanyaan yang dilontarkan

pewawancara, karena terlihat gelisah dan kontak mata juga jarang.

7

Page 8: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

2) Aspek dan Ekspresi Afektif

o Mood : Hipotimia, anhedonia

o Afek : Terbatas

o Kesesuaian : Appropiate

3) Gangguan Persepsi (persepsi panca indera)

o Halusinasi

o Auditorik : ada riwayat

o Visual : ada riwayat

o Taktil : Tidak ada

o Olfaktorik : Tidak ada

o Gustatorik : Tidak ada

o Ilusi : Tidak ada

o Depersonalisasi : Tidak ada

o Derealisasi : Tidak ada

4) Proses Fikir

o Arus pikir

Produktivitas : Miskin ide

Kontinuitas :

Though Retardatium : Tidak Ada

Blocking : Tidak Ada

Asosiasi Longgar : Tidak Ada

Flight of idea : Tidak Ada

Word Salad : Tidak Ada

Neologisme : Tidak Ada

Sirkumstansialitas : Tidak Ada

Tangensialitas : Tidak Ada

Hendaya berbahasa : Tidak Ada

o Isi pikir

Gangguan isi pikiran :

Waham : Curiga, Bersalah

Ideas of References : Tidak Ada

8

Page 9: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Obsesi : Tidak Ada

5) Fungsi Kognitif dan Kesadaran

Kesadaran : Compos mentis

Orientasi : Cukup Baik

Waktu (pasien ingat hari, mampu menjelaskan saat ini sore hari

namun tidak ingat tanggal berapa)

Tempat (Ruang cendrawasih RSJ Lampung)

Orang (ingat nama pemeriksa : dokter muda Yopi dan mengetahui

bahwa yang mewawancarai adalah dokter muda, kenal teman

sekamarnya)

Konsentrasi : Kurang baik karena pasien tidak dapat menghitung dengan

baik pengurang 100-7 dan seterusnya.

Daya ingat.

Daya ingat segera : baik (pasien ingat nama dokter muda yang

wawancara saat itu).

Daya ingat tentang keadaan baru-baru ini (pasien ingat makan siang

dengan apa)

Daya Ingat Lama (Pasien ingat siapa nama guru SDnya)

Intelegensia dan Pengetahuan umum : kurang.

Nama 3 presiden yang pernah memimpin Indonesia?

(pertanyaan tidak dapat dijawab dengan baik oleh pasien)

Pikiran abstrak : kurang (pasien tidak dapat menjawab apa itu panjang

tangan, dan perbedaan serta persamaan jeruk dan apel).

6) Daya Nilai

o Daya nilai sosial: Baik.

o Menurut pasien tidak baik untuk memukul orang lain.

o Uji daya nilai : Kurang.

o Jika menemukan dompet di jalan dan terdapat identitas di dalam

dompet itu, pasien tidak berbuat apa-apa.

9

Page 10: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

7) Reality Test Ability (RTA)

Terganggu

8) Tilikan : Derajat

Tilikan 1.

9) Taraf dapat Dipercaya.

o Dapat dipercaya.

Pada waktu yang berbeda, pasien memberikan kesimpulan jawaban

kurang lebih sama.

IV. Pemeriksaan Fisik

o Status internus

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital

- Tekanan darah : 110/70 mmhg

- Suhu : Afebris

- Nadi : 88 x/menit

- Pernafasan : 20 x/menit

Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah

dicabut

Thorax : Paru : Vesikuler +/+ , Rh-/-, Wh -/-

Jantung : S1-S2 reguler, Murmur -, gallop -

Abdomen : Tidak ada kelainan

Urogenital : Tidak ada kelainan

Ekstrimitas : Tidak ada kelainan

Kelainan khusus lainnya : tidak ada kelainan khusus

o Status Neurologis

Gangguan rangsang meningeal : tidak ada

Mata :

gerakan baik : Kelumpuhan tidak ada, nistagmus(-)

Persepsi : Baik

Bentuk Pupil : Bentuk bulat (+/+), isokor

10

Page 11: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Rangsang Cahaya : Reaksi cahaya (+/+)

Motorik

Tonus : Baik

Turgor : Baik

Kekuatan : Baik

Koordinator : Baik

Refleksi : Baik

V. Ikhtisar Penemuan Bermakna

Pasien seorang laki-laki usia 24 tahun, belum menikah, berpenampilan sesuai

dengan usianya, bertubuh tinggi dan kurus, berkulit sawo matang, berambut

pendek lurus dan berwarna hitam. Pada saat diwawacara pasien mengenakan

kaos warna biru dan celana panjang warna biru. Pasien duduk di samping

pewawancara, kadang-kadang tampak gelisah, kontak mata kadang ada kadang

tidak. Pasien masih mampu menjawab pertanyaan dengan baik, namun

bahasanya tidak lancar dan tampak bingung.

Pasien sebelumnya datang diantar dengan ayah dan ibu kandung serta dua

saudaranya, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2015 pukul 11.00 WIB.

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 5 september 2015 pukul 11.30 WIB,

Pasien dibawa ke RSJ Bandar Lampung karena dikeluhkan sering mengamuk,

berkata tidak jelas, merusak perabotan rumah tangga serta menangis sendiri.

Sekitar 1 bulan sebelum masuk rumah sakit keluhan pasien dirasakan, semakin

lama semakin memberat, pasien menjadi sangat mudah marah dan mengamuk

serta pembicaraanya menjadi lebih kacau seperti orang kebingungan lalu

menangis setelah itu.

Sekitar 1 tahun SMRS pasien mengalami perubahan dalam hidupnya. Pada

dasarnya pasien pendiam dan tertutup kepada siapapun termasuk keluarganya.

Mulai pada usia 17 tahun pasien mempunyai prasaan suka kepada lawan jenis.

Namun menurut pengakuan pasien dia tidak dapat meneruskan prasaannya

tersebut. Hal tersebut dibenarkan oleh ayahnya. Awalnya pasien tidak mau

11

Page 12: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

meneruskan sekolah lagi setelah lulus SD dikarenakan kemauannya sendiri.

Pasien sehari-harinya membantu kedua orang tuanya di sawah. Pasien bercerita

kepada orang tuanya bahwa pasien merasa putus asa dalam mengejar wanita.

Kemudian tiba-tiba beberapa hari setelah itu pasien mudah marah mengamuk,

berkata-kata tidak jelas, Namun beberapa waktu setelah itu pasien kembali

marah-marah, mengamuk-ngamuk berkata tidak jelas, dan merusak perabotan

rumah tangga serta mengganggu lingkungan sekitar dan selalu menangis

sesudah itu. Sejak saat itu pasien sedikit makan.

Secara umum kondisi pasien semakin lama semakin menurun dan menjadi lebih

parah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Akhirnya oleh keluarga, pasien

diputuskan untuk dibwa ke RSJ.

Saat wawancara pasien terlihat hipoaktif, curiga dan menutup diri. Hal ini

terlihat dari tatapan mata pasien yaitu seringnya melihat dan terkesan curiga

terhadap pemeriksa atau pun benda-benda yang ada disekitarnya. kontak mata

dari awal hingga akhir pembicaraan terkesan baik namun terkadang kontak mata

pasien tidak baik lebih banyak menghindari kontak mata. Pembicaraan yang

ditunjukkan pasien spontan, lancar, intonasi menurun namun terkadang

meningkat, volume rendah, kualitas kurang, kuantitas cukup namun sesekali

terdapat irelevansi. Saat wawancara pasien terkesan menutupi masalahnya.

Pasien juga menunjukan sikap kooperatif. Pasien menyangkal penuh terhadap

apa yang dialaminya.

Saat dilakukan anamesis pada pasien ditemukan adanya gejala-gejala psikotik

berupa halusinasi auditorik yang bersifat comenting dan commending.

VI. Formulasi Diagnostik

Berdasarkan ikhtiar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan

mengalami gangguan jiwa karena adanya distres / penderitaan dan akhirnya

timbul suatu Gangguan fungsi (hendaya) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas

sehari-hari pasien. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami

suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ-IV.

12

Page 13: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan ke

dalam :

1. Gangguan psikotik karena adanya hendaya menilai realita yang

dibuktikan dengan adanya :

Waham : pikiran yang menyuruh pasien mengomentari pasien

adalah orang tidak berguna.

Perilaku kacau atau terdisorganisasi yaitu pasien mondar mandir di

rumah, gelisah, sulit tidur.

2. Gangguan jiwa ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMO)

karena :

Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organic

Tidak ada gangguan kesadaran neurologic

Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)

Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan psikoaktif

yang berefek pada episode saat ini.

3. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif : tidak

ada karena pasien tidak pernah menggunakan zat psikoaktif.

Menurut DSM IV-TR kriteria diagnosis untuk menegakkan diagnosis gangguan

Skizoafektif adalah sebagai berikut :

A. Suatu periode penyakit yang berkesinambungan selama sutu waktu,

terdapat salah satu Episode Depresi Mayor, Episode manik atau episode

campuran yang terjadi bersama-sama dengan gejala yang memenuhi

kriteria A. Skizofrenia. Catatan : Episode Depresi Mayor harus termasuk

kriteria A1 : mood terdepresi.

B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi

selama paling kurang 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol.

C. Terdapat gejala yang memenuhi kriteria suatu periode mood untuk

bagian besar durasi total periode aktif dan residual dari penyakit.

D. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat (misalnya,

penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medis umum.

13

Page 14: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Tipe :

a. Tipe bipolar : jika gangguan termasuk suatu episode manik atau

campuran (atau suatu episode manik atau campuran dan episode

depresi mayor)

b. Tipe depresi : jika gangguan hanya termasuk episode depresi mayor.

Menurut DSM IV diagnosis Skizoafektif tipe depresif dapat ditegakkan apabila

terdapat:

1. Pada saat episode yang sama, terdapat episode depresi yang bersamaan

dengan gejala pada kriteria A untuk skizofrenia yakni: Gejala karakteristik :

2 atau lebih dari gejala muncul dalam waktu yang signifikan selama 1 bulan

(atau kurang bila berhasil diobati)

a. Waham

b. Halusinasi

c. Disorganisasi dalam berbicara (inkoherensi, dll)

d. Perilaku disorganized, katatonik

e. Gejala negatif yaitu afek yang mendatar,dll.

Bila waham yang terdapat pada pasien adalah waham aneh atau halusinasi yang

bersifat commenting maka 1 gejala sudah dapat memenuhi.

2. Selama periode sakit (episode), terdapat waham atau halusinasi setidaknya

minimal 2 minggu dimana tidak ada gejala gangguan mood/afektif yang

berarti

3. Gejala yang memenuhi kriteria episode gangguan mood jelas terjadi pada

bagian dari total durasi periode aktif dan residual dari penyakit

4. Gangguan ini terjadi bukan karena efek langsung dari zat psikoatif ataupun

penyakit sistemik tertentu.

14

Page 15: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Adapun Gejala utama untuk mood depresif yaitu :

Mood depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang

menyebabkan rasa mudah lelah dan menurunnya aktifitas.

Gejala lainnya, yaitu :

• Konsentrasi berkurang

• Kepercayaan diri berkurang

• Rasa bersalah dan tidak berguna

• Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

• Pikiran-pikiran yang membahayakan diri atau bunuh diri

• Tidur kebanyakan atau sedikit

• Nafsu makan bisa berkurang atau sebaliknya.

Menurut PPDGJ-III Gangguan Skizoefektif tipe depresif :

Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe depresif yang

tunggal, dan untuk gangguan berulang dimana sebagian besar episode

didominasi oleh skizoafektif tipe depresif.

Afek depresif harus menonjol, disertai sedikitnya dua gejala khas, baik

depresif maupun kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian

untuk episode depresif.

Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada

dua, gejala khas skizofrenia.

Menurut PPDGJ-IV

Diagnosa skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya

skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang

bersamaan (simultaneously) atau beberapa hari yang satu sesudah yang

lainnya dalam satu episode penyakit yang sama dan bila mana sebagai

konsekuensi dari ini episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik

skizofrenia atau episode manik atau depresif.

Diagnosa tidak bisa digunakan bila gejala skizofrenia dan gangguan afektif

dalam episode penyakit yang berbeda.

Sedangkan gangguan skizoafektif tipe depresif digunakan baik untuk

episode skizoafektif tipe depresif yang tunggal maupun berulang dengan

sebagian besar episode skizoafektif tipe depresif. Afek depresif harus

15

Page 16: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik depresif maupun

kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk episode

depresif (F32).

Pada pasien ini telah memenuhi gejala yang khas untuk skizofrenia yaitu

halusinasi auditorik dan waham tidak sistematis. Menurut pasien ia mendengar

suara bisikan yang tidak ada wujudnya di telinganya yang tidak jelas seorang

wanita. Selain itu juga pasien merasa dirinya tidak berguna di dunia ini. Pada saat

yang bersamaan pasien juga mengalami gangguan afektif berupa tipe depresif

yaitu mood depresif (sedih, murung), kehilangan minat dan mudah lelah sehingga

aktifitas menurun, selain itu juga pasien merasa hidupnya tidak berguna, nafsu

makan berkurang, konsentrasi dan perhatian menurun, dan terkadang terlintas

pikiran untuk mengakhiri hidupnya.

Kemampuan intelegensia atau kognitif yang kurang yang menyebabkan pasien

tidak dapat melanjutkan pendidikannya sehingga diagnosis retardasi mental dapat

ditegakkan untuk axis II. Jadi, retardasi mental pada pasien ini diakibatkan karena

adanya physical abuse.

.

Untuk mengklasifikasikan ke dalam jenis retardasi mental ringan, sedang, berat,

dan sangat berat, kita dapat menentukan dari seberapa berat tingkat gangguan

intelegensia dan disfungsi dalam pekerjaan, sosial, maupun perawatan diri. Pada

pasien ini memiliki fungsi pekerjaan tidak baik dan fungsi sosial yang tidak baik

Dalam kemampuan menolong diri sendiri pada saat ini dapat dikatakan cukup

karena pasien mau makan dan mandi sendiri.

Berdasarkan keterangan di atas, maka sesuai dengan kriteria PPDGJ III diusulkan

diagnosis axis II pada pasien memenuhi kriteria diagnosis: retardasi mental

sedang (F71).

VII. Evaluasi Multiaksial

AKSIS I : Gangguan Skizoafektif tipe depresif (F25.1)

16

Page 17: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

AKSIS II : Belum ada diagnosa

AKSIS III : Belum ada diagnosa

AKSIS IV : Problem psikososial & lingkungan kasus ini terdiri dari :

Masalah ekonomi dalam keluarga.

Masalah kekerasan fisik

AKSIS V : Skala GAF tertinggi pada 1 tahun terakhir: 52 (Gejala

sedang / moderate, disabilitas sedang. GAF sekarang : 57.

VIII. Daftar Masalah

Organo biologis : tidak ada

Psikologis :

Riwayat melakukan percobaan kekerasan fisik pada dirinya.

Pasien merasa dirinya tidak berguna lagi di dunia

Adanya pikiran pasien yang menyuruhnya untuk melakukan

tindakan melindungi diri dari orang-orang yang jahat.

Pasien merasa sedih dan terlihat murung serta sering melamun

Lingkungan dan sosial ekonomi :

Hubungan keluarga yang tidak dekat antar keluarga

Keluarga termasuk dalam ekonomi dan penidikan yang

menengah ke bawah

.

IX. Rencana Terapi

Psikofarmakologi:

Obat anti Depresan golongan SSRI cth :

fluoxetine 20mg (dewasa) 1x1 dengan dosis maksimal 80mg/hari.

Obat antipsikosis : Risperidon 1x2mg

Non-Farmakologi

Terapi Kognitif :

17

Page 18: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

Suatu teknik mengajarkan pasien cara berpikir dan bersikap untuk

menggantikan sikap negative yang salah mengenai diri mereka

sendiri, dunia dan masa depan. Terapi ini merupakan terapi

program jangka pendek.

Terapi perilaku

Terapi perilaku sering digunakan untuk menerapi

ketidakberdayaan yang dipelajari pada sejumlah pasien yang

tampaknya menghadapi setiap tantangan kehidupan dengan rasa

ketidakmampuan.

Terapi Interpersonal

Berlangsung sekitar 12-16 minggu sesi dan dapat dikombinasi

dengan obat antidepresan.

Terapi keluarga dan Kelompok

Terapi keluarga dapat membantu pasien dan keluarga pasien untuk

menghadapi gejala gangguan. Dapat membantu pasien yang menarik

diri serta mempelajari cara baru menghadapi masalah

interpersonalnya di dalam situasi sosial.

VIII. Prognosis

o Quo ad Vitam : Ad bonam

o Quo ad Functionam : Dubia ad bonam

o Qua ad Sanationam : Dubia ad malam

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: 267198961 Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH

1. Kaplan, I. H. and Sadock, J. B. Sinopsis Psikiatri Ilmu Perilaku Psikiatri

Klinis, Edisi Ketujuh. Binarupa Aksara Publisher: Jakarta. 2010.

2. Departemen Psikiatri FKUI. Buku Ajar Psikiatri.Fakultas Kedokteran

Indonesi. Jakarta: 2010.

3. Hawari, D. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Dana Bhakti Prima

Yasa: Yogyakarta. 1997.

4. Maslim, Rasdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan ringkas dari

PPDGJ-III. Cetakan pertama.

5. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. 4th Edition. American

Psychiatric Association. Washington DC.

6. American Psychiatric Association. Diagnosis dan Statistical Manual of Mental

disorders (DSM IV TM). American Psychological Association (APA):

Washington DC. 1996.

19