Skizoafektif Tipe Mania

24
SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK ( F25.0) LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.AN Umur : 39 Tahun Agama : Kristen Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : Tamat SMA Pekerjaan : - Alamat : Makasaar RIWAYAT PSIKIATRI Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 6Januari 2014 dari : Nama : Tn. YT Pekerjaan : Buruh Pendidikan : SMP Alamat : Makassar Hubungan dengan pasien : Suami RIWAYAT PENYAKIT A. Keluhan Utama Mengamuk B. Riwayat Gangguan Sekarang Mengamuk terjadi 1 hari sebelum dibawa ke RSKD Dadi, sebelumnya pasien tampak gelisah dan tidak bisa 1

description

lapsus

Transcript of Skizoafektif Tipe Mania

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK ( F25.0)LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama : Ny.ANUmur: 39 TahunAgama: KristenStatus Perkawinan: MenikahPendidikan: Tamat SMAPekerjaan: -Alamat : Makasaar

RIWAYAT PSIKIATRIDiperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 6Januari 2014 dari :Nama: Tn. YTPekerjaan: BuruhPendidikan: SMPAlamat: MakassarHubungan dengan pasien: Suami

RIWAYAT PENYAKITA. Keluhan UtamaMengamukB. Riwayat Gangguan SekarangMengamuk terjadi 1 hari sebelum dibawa ke RSKD Dadi, sebelumnya pasien tampak gelisah dan tidak bisa tidur. Pasien baru keluar RSKD Dadi 2 minggu yang lalu, tetapi di rumah pasien suka berteriak teriak dan bernyanyi tanpa berhenti, pasien tidak meminum obatnya karena menurut pasien dirinya tidak sakit. Menurut keluarga pasien, pasien akan kambuh jika terlalu banyak berpikir. Perubahan perilaku sejak 17 tahun yang lalu, awalnya karena permasalah piutang yang tidak bisa dilunasi lalu pasien menjadi seseorang yang pendiam kemudian menjadi mengamuk. Pasien kadang tampak berbicara sendiri dan tertawa, pasien marah jika ditegur pada saat melakukan sesuatu. Hendaya/disfungsi : Hendaya sosial ada Hendaya pekerjaan ada Hendaya waktu senggang adaC. Riwayat Gangguan Sebelumnya1. Riwayat Penyakit DahuluTidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik sebelumnya, seperti infeksi, trauma kapitis dan kejang.2. Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifPasien tidak merokok, tidak pernah mengonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang.3. Riwayat Gangguan Psikiatri SebelumnyaPasien masuk ke RSKD sudah ke-10 kalinya. Pasien pertama kali dibawa ke RSKD pada tahun 1998 dengan keluhan mengamuk. Pasien awalnya selalu berbicara dan tertawa sendiri. Pasien mengamuk jika dinasihati tapi tidak pernah sampai memukul keluarga dan orang lain. Pasien dirawat selama 3 bulan di RSKD dan dipulangkan oleh dokter mengingat kondisi pasien sudah mulai membaik. Pasien diberikan pengobatan Chlorpromazine, Trihexilpenidil, dan Haloperidol. Setelah pulang ke rumah, menurut keluarga, pasien selalu diberi obat namun pasien sangat pintar dan sering menyimpan obatnya dibawah lidah , dan dia tidak meminum obatnya.3 bulan yang lalu pasien kembali dibawa ke RSKD dengan keluhan yang sama, yaitu mengamuk disertai dengan menyanyi secara nyaring di gereja, dan dipulangkan 5 minggu yang lalu. Pada saat alloanamnesis, keluarga pasien tidak terlalu mengingat detail cerita setiap pasien dimasukkan ke RSKD namun menurut keluarga pasien akan dibawa masuk lagi ke RSKD jika mulai ada stresor dari lingkungannya yang membuatnya kambuh.D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien lahir normal, cukup bulan, dan persalinan dibantu oleh dukun. Sewaktu hamil, ibu dalam keadaan sehat, riwayat ibu mengonsumsi alkohol tidak ada.2. Riwayat Masa Kanak Awal ( sejak lahir hingga usia 1-3 tahun)Pertumbuhan dan perkembangan normal.3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( usia 4-11 tahun)Prestasi pasien di sekolah sedang-sedang. Pasien tamat Sekolah Dasar.4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja ( usia 12-18 tahun)Pasien melanjutkan pendidikan hingga SMA5. Riwayat Masa Dewasaa. Riwayat PendidikanLanjut hingga SMAb. Riwayat PekerjaanPasien pernah membuka warung tapi sekarang tidak lagic. Riwayat PernikahanPasien sudah menikah, dan memiliki 5 orang anakd. Riwayat Kehidupan beragamaPasien termasuk orang yang rajin ke GerejaE. Riwayat Kehidupan KeluargaPasien merupakan anak pertama dari 9 bersaudara (, , , , , , , ,). Hubungan dengan kedua orang tua dan saudara baik.F. Situasi SekarangPasien tinggal bersama suami dan anaknya G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan KehidupannyaPasien merasa dirinya tidak sakit sehingga tidak ingin meminum obat Autoanamnesis (6 Januari 2014).DM: Selamat siang , Ibu.P: Selamat siang dokter.DM: Kenalkan nama saya Ryan, kalau nama Ibu siapa?P: AN, dokterDM: Berapa umur ta sekarang ibu P: kalau saya itu lahir tahun 1976 dokter, jadi berapa mi itu di.DM: oo, 39 berarti ibu?P: iya dokter 39 mi berarti umurku.DM: ibu AN dimanaki tinggal?P: Jl. Dirgantara 10 no 1 DM: Apa pekerjaan ta?P: saya ibu rumah tangga dokter, saya suka pi gereja nyanyi dokter sebagai umat manusia kita harus saling membantu dokter. Kita agama apa dokter ? DM: oo saya agama buddha.DM: Kita tau di mana ki sekarang ini ?P: di RS jiwa dadi dokter DM: Kita tau kenapaki dibawa ke sini?P: karena bapak Yori itu kalau dia pukul saya dia bawa lagi saya kesini padahal orang kristen juga tapi kenapa suka pukul pukul na kalau orang kristen itu tidak boleh pukul istrinya karena sama mi kayak pukul badannya sendiri itu na pukul. Pas pacaran itu dulu tidak pernah dia pukul pukul ka. Nda malu itu bapak yori na kalau baik baik ka lagi dia jemput ka lagi.DM: berarti sering meki di bawa kesini ?P: iya dokter pokoknya itu bapak yori kalau na pukul ka lagi, dia bawa lagi saya kesini, kalau menyanyi ka dia bawa ka lagi ke sini. Kalau kumpul kumpul atau kalo pulang ka malam malam itu sama temanku dia tanya mi siapa itu baru dia pukul ka lagi. Yori itu itu anakku dokter jadi suamiku itu bapak yori, saya ibu yori. Yori itu tamatan SMK tapi tidak ada uang jadi tinggal mi saja di rumah.DM: Kenapa bapak Yori pukul ki ibu ?P: iya karena dia itu orang gila dokter, dia bilang ka orang gila padahal dia yang gila. Kalau saya di pukul saya bilang Oh Tuhan baru dia bilang dimana Tuhanmu. Saya bilang gila gilanya ini bapak yori. Apa mau dibilang kalau ada orang mau pukul ki , na saya itu tidak pernah bicara kotor.DM: bapak yori sering bicara kotor ?P: ia bicara kotor mi, minum minum mi,ada itu biasa main judi to pasang pasang nomor, saya bilang ih kenapa ko bapak yori main judi baru dilarang orang main judi langsung melotot matanya itu langsung keluar ka dari rumah. Karena kebaikannya kita juga sama anak anak na kalau datang pendeta di sini langsung jko sembunyi. Biasa dia suruh yori anu nomor nomor di internet baru saya larang. Na bilang mi bapak yori macam macam mu itu ibu yori, na biasa kalau menyanyi ka dia bilang datang lagi penyakitnya mama mu sama yori.DM: Bukan karena suka ki nyanyi- nyanyi makanya di bawa ki ke sini ?P: tidak , saya suka sekali memang menyanyi dokter , nyanyi paduan suara menyanyi menyanyi lagu gereja kalau di gereja ada itu juga ibu pendeta suka bilangi ka mama yori, suaramu bagus sekali.DM: Suka ki juga katanya ketawa sendiri ibu?P: ih tidak suka ja ketawa sendiri cuma biasa ada yang lucu jadi saya ketawa karena kurasa lucu. Biasa orang juga bilang ini mama yori awet mudanya 5 mi anaknya tapi nda pernah pi kerut mukanya. Kubilang itumi juga kuobati ji diriku karena kalau kapang kita pikirkan bapaknya yori pukul terus ka sakit hati ki itu jadi itu biasa saya kasi tau ke teman- temanku tapi orang tuaku nda kulapor karena nanti dia bilang cerai mko saja na orang kristen tidak boleh cerai kecuali maut.DM: Pernah tidak kita lapor ke orang tua ta ibu kalau bapak YT pukul ki?P: Ah tidak pernah,saya itu tidak mau kasi tau orang tua ku nanti ada masalah lagi. Itu Yori juga sudah sy kasitau kalau diam diam saja. DM: Kenapa kira kira suka ki di pukul pak yori ibu?P: eh tidak tau mi juga, mungkin mau beristri ato apa, mau ka na kasi mati dulu to, karena pernah mi na injak perutku dokter waktu masi di pangkep ka tinggal sampai biru biru badanku.Itu mi yang di kampung rama yang ibu martinah yang kerja di wahidin, nanti kita kenal itu kalau kerja mki di wahidin yang orang palopo ada juga anaknya, suka na panggil orang indo indo.DM: kenapa kita bilang ada bapak yori mau pukul ki ada suara kita dengar kah ?P: iya dokter ada suara yesus bilang itu bapak yori mau ganggu ka, karena yesus memberkati orang yang baik, Yesus itu ada di dalam diri setiap orang dokter, dia yang tolong ka.DM: apa di bilang itu suara yesus ibu?P: Iya dokter, menyanyi saja Tuhan Yesus akan selalu melindungi, dan harus hati hati sama bapak yori itu. tidak boleh ka lagi diam hadapi itu bapak yori, DM: selain itu suara kita dengar ada lagi suara lain atau bayangan kita liat ibu ?P: tidak ada dokter, itu saja pokoknya YT suka pukul saya jadi dia harus juga dipukul dokter, Itu YT dibenci sama yesus karena dia orang jahat dia itu bikin malu orang kristen, dia itu tidak diberkati. DM: Bagaimana tidur ta malam malam ibuP: eh enak ji tidurku apalagi kalau datang mi saudara -saudaraku lihatka, anak anakku biasa ku telpon, kuhafal ji nomornya anakku yori, baku telpon ma DM:Pernah ki dilarang bapak yori ke gereja ibu?P: pernah waktu ada orang meninggal di lorong 9 , keluar ka dari rumah pake baju hitam mau pergi tongkon rumah duka lewat mi temanku. Kan mama yori terkenal juga di kampung rama karena pintar menyanyi juga jadi biasa datang temanku jadi kubilang bukan ka pelatih.DM: Berapa orang ki biasa menyanyi ibuP: banyak orang karena paduan suara atau duet kalau dua orang tapi biasa orang bilangi ka gila tapi langsung ka ketawa karena bukan ka orang gila tapi biasa bapak yori pukul ka baru na kasi masuk ka ke rumah sakit dadi jadi dibilangi ma orang gila karena temanku semua di dalam orang orang tidak waras.

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIA. Status InternusKeadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, frekwensi pernafasan 22x/menit dan suhu tubuh 36,7C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.B. Status NeurologiGCS : Eye 4, Verbal 6, Motorik 5. Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor diameter 2,5mm/2,5mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak ditemukan refleks patologis.

PEMERIKSAAN STATUS MENTALA. Deskripsi Umum1. Penampilan Perempuan rambut pendek hitam lurus menggunakan baju kaos berwarna merah, celana warna merah pendek selutut perawatan diri baik2. KesadaranBerubah3. Perilaku dan aktivitas motorik Hiperaktivitas4. PembicaraanLancar, spontan, intonasi cepat5. Sikap terhadap pemeriksaKooperatif B. Keadaan afektif (Mood), perasaan atau empati1. Mood : Senang2. Afek : Hipertimia3. Empati : tidak dapat dirabarasakanC. Fungsi intelektual1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan: Sesuai taraf pendidikan2. Daya konsentrasi: Baik3. Orientasi (waktu,tempat,orang): Baik4. Daya ingat (jangka panjang, jangka pendek,segera): Baik5. Pikiran abstrak: Terganggu 6. Bakat kreatif: Tidak Ada7. Kemampuan menolong diri sendiri: KurangD. Gangguan Persepsi1. Halusinasi Auditorik:sering mendengar suara yesus mengatakan suaminya mau memukulnya dan dia harus melawan.2. Ilusi : Tidak ada3. Depersonalisasi : Tidak ada4. Derealisasi : Tidak adaE. Proses Berpikir1. Arus pikirana. Produktivitas : Membanjirb. Kontinuitas : Relevan, Flight of Ideac. Hendaya berbahasa : Tidak ada2. Isi pikiranTerdapat gangguan isi pikiran berupa :Preokupasi:Pasien selalu mengulang kata kata pak YT memukulnyaDelusion of influence:Pasien mengatakan bahwa Yesus menyuruhnya untuk melawan pak YT tetapi pasien tidak melakukannya.F. Pengendalian Impuls: TergangguG. Daya Nilai 1. Norma sosial : Terganggu2. Uji daya nilai: Terganggu3. Penilaian realitas : TergangguH. Tilikan (Insight)Derajat 1 (Pasien merasa bahwa dirinya tidak sakit, dan tidak ingin meminum obat ).I. Taraf Dapat DipercayaDapat dipercaya

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien Perempuan umur 39 tahun dibawa dengan keluhan mengamuk yaang terjadi 1 hari sebelum dibwa ke RSKD dadi, sebelumnya pasien tampak gelisah dan tidak bisa tidur. Pasien terakhir keluar RSKD Dadi 5 minggu yang lalu, pasien suka berteriak teriak dan bernyanyi tanpa berhenti, menurut keluarga pasien, pasien suka tidak meminum obatnya karena menurut pasien dirinya tidak sakit. Menurut keluarga pasien, pasien akan kambuh jika terlalu banyak berpikir. Perubahan perilaku sejak 17 tahun yang lalu, awalnya karena permasalahan piutang yang tidak bisa dilunasi lalu pasien menjadi seseorang yang pendiam kemudian menjadi mengamuk. Pasien kadang tampak berbicara sendiri dan tertawa, pasien marah jika ditegur pada saat melakukan sesuatu. Pasien masuk ke RSKD sudah ke-10 kalinya. Pasien pertama kali dibawa ke RSKD pada tahun 1998 dengan keluhan mengamuk. Pasien awalnya selalu berbicara dan tertawa sendiri. Pasien mengamuk jika dinasihati tapi tidak pernah sampai memukul keluarga dan orang lain. Pasien dirawat selama 3 bulan di RSKD dan dipulangkan oleh dokter mengingat kondisi pasien sudah mulai membaik. Pasien diberikan pengobatan Chlorpromazine, Trihexilpenidil, dan Haloperidol. Setelah pulang ke rumah, menurut keluarga, pasien selalu diberi obat namun pasien sangat pintar dan sering menyimpan obatnya dibawah lidah , dan dia tidak meminum obatnya. Pada saat alloanamnesis, keluarga pasien tidak terlalu mengingat detail cerita setiap pasien dimasukkan ke RSKD namun menurut keluarga pasien akan masuk jika mulai ada stressor dari lingkungannya.Terdapat hendaya sosial, pekerjaan dan waktu senggang.Penampilan perempuan, menggunakan baju kaos berwarna merah, celana warna merah pendek selutut perawatan diri baik, postur tubuh obesitas kesadaran berubah, pembicaraan lancar, intonasi cepat, perilaku dan aktivitas motorik : Hiperaktivitas, afek : hipertimia, keserasian : serasi, empati : tidak dapat diraba rasakan, kemampuan dalam menolong diri sendiri kurang, terdapat Preokupasi : pasien selalu mengulang kata kata YT ingin memukulnya, Halusinasi auditorik, Delusion of influence , dan arus pikiran flight of idea, daya nilai terganggu, tilikan derajat satu. Taraf dapat dipercaya, dapat dipercaya

EVALUASI MULTIAKSIALA. AKSIS IBerdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa pola perilaku suka berbicara sendiri, menyanyi dengan sura yang keras tanpa memedulikan lingkungan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada fungsi psikososial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehinga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Gangguan jiwa.Pada pemeriksaan status mental, ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa waham dan halusinasi, sehingga didiagnosis Gangguan Jiwa Psikotik.Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan sehingga kemungkinan adanya Gangguan mental organik dapat disingkirkan.Dari alloanamnesis, autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan afek yang hipertimia dan Delusion of influence yang bersifat mempengaruhi pikiran pasien. Sehingga berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan pada Skizoafektif (F25) yang kita ketahui ditandai dengan adanya gejala-gejala skizofrenia dan gangguan afektif dalam waktu bersamaan yang terdapat pada pasien ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada pasien ini kita bisa lihat adanya afek yang meningkat atau hipertimia sehingga diagnosis pasien ini lebih dikhususkan lagi pada Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0).B. AKSIS IITidak cukup data mengenai kepribadian pasien sebelum sakit sehingga belum dapat ditentukan ciri kepribadian.C. AKSIS IIITidak ada diagnosis.D. AKSIS IVAdanya masalah piutang yang tidak dapat dilunasiE. AKSIS VGAF Scale 50 - 41, gejala berat, disabilitas berat.

DAFTAR MASALAH1. Organobiologik Ditemukan ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien memerlukan farmakoterapi.2. Psikologik Terdapat hendaya berat dalam menilai realita berupa adanya Delusion of influence yang menimbulkan gejala psikis sehingga pasien memerlukan psikoterapi.3. Sosiologikditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga perlu dilakukan sosioterapi.

PROGNOSISDubiaRENCANA TERAPIA. PsikofarmakologiHaloperidol 5mg ,3 x1 Depakote 250mg , 3x1B. PsikoterapiSuportif :Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi pasien supaya minum obat secara teratur.Sosioterapi Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit pasien sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.FOLLOW UPMemantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta menilai efektivitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping obat yang diberikan.PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKAMenurut buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III), pedoman diagnostik untuk Gangguan Skizoafektif adalah1 Diagnostik gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala- gejala defnitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama sama menonjol pada saat yang bersamaan ( simultan ) atau dalam beberapa hari yang satu satu atau sesudah yang lain, dalm satu episode penyakit yang sama dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit ini tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit berbeda Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami episode psikotik diberi diagnosis ( Depresi Pasca - Skizofrenia ). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang baik jenis manik maupun depresif atau campuran dari keduanya. Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara episode manik atau depresifPedoman diagnostik untuk Ganggguan Skizoafektif Tipe Manik adalah Kategori ini digunakan baik untuk skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak begitu menonjol dikombinasikan dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas ( sebagaimana yang ditetapkan untuk skizofrenia )Pada pasien ini, didapatkan adanya salah satu gejala skizofrenia, yaitu Waham dimana pasien meyakini bahwa suaminya adalah orang gila yang sering memukulnya. Sanjutnya kita melihat dari hasil wawancara dengan pasien didapatkan adanya afek yang hipertimia, arus berpikir pasien yang flight of idea dan kesenangan pasien untuk mencari perhatian orang lain. Dari penilaian itu kita bisa menyimpulkan adanya gejala afektif yang mengarah ke mania, dan keluhan ini dialami lebih dari satu bulan. Oleh karena itu, sesuai dengan teori yang ada, pasien ini digolongkan dalam skizoafektif tipe manik.

Kriteria Diagnosis Skizoafektif (DSM-V)2a. selama periode penyakit (tidak terputus-putus), pada suatu saat, episode depresi mayor atau episode manik atau episode campuran terdapat bersamaan dengan gejala-gejala yang memenuhi kriteria A skizofrenia.b. Terdapat waham atau halusinasi paling sedikit dua minggu tanpa adanya gejala mood mayor yang menonjol (depresi atau manik) selama episode penyakit.c. Gejala yang timbul memenuhi kriteria episode mood timbul dalam jumlah yang bermakan pada durasi total periode aktif dan total penyakitd. Gangguan tidak disebakan efek fisiologis langsung suatu zat atau keadaan kesehatan umumSubtipe :Ada dua subtipe gangguan skizoafektif, yaitu :21. Tipe bipolar yaitu bila terdapat episode manik, atau campuran. Selain itu juga ditemui episode depresi mayor.2. Tipe depresi yaitu bila hanya episode depresi mayor.Terapi Skizoafektif1. Farmakoterapi3Obat antipsikotik tipikal yang diberikan mengurangi gejala psikotik dengan menghambat pengikatan Dopamine D2. Efek antipsikotik tampak berasal dari inhibisi neurotrasnmisi dopaminergik pada tonjolan dopamine mesokortikal, sedangkan efek samping parkinson terjadi akibat blokade jaras nigrostriatal. Sebagian besar antagonis reseptor Dopamine memiliki efek yang signifikan pada reseptor lain termasuk reseptor adrenergik, kolinergik dan histaminergik.1Pengobatan dengan gangguan skizoafektif merespon terbaik untuk pengobatan dengan obat antipsikotik yang dikombinasikan dengan obat mood stabilizer atau pengobatan dengan antipsikotik saja. Untuk orang gangguan skizoafektif dengan tipe manik, menggabungkan obat antipsikotik dengan mood stabilizer cenderung bekerja dengan baik. Karena pengobatan yang konsisten penting untuk hasil terbaik, psiko-edukasi pada penderita dan keluarga, serta menggunakan obat long acting bisa menjadi bagian penting dari pengobatan pada gangguan skizoafektif.32. Psikososial Pasien dapat terbantu dengan kombinasi terapi kelarga, latihan keterampilan sosial, dan rehabilitasi kognitif .Prognosis

Prognosis pada pasien ini dubia dikarenakan adanya beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat yang berpengaruh, sebagai berikut :Faktor pendukung : Gejala klinis adalah berupa gejala positif : Delusion of influence dan hipertimia Keluarga mendukung kesembuhan pasien Tidak terdapat riwayat yang sama dalam keluarga.Faktor penghambat : Onset sudah beberapa tahun. Tidak diketahui kepatuhan dalam meminum obat, karena pasien sendiri yang ingin mengurus pengobatannya.

DAFTAR PUSTAKA1. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III). Jakarta : FK Jiwa Unika Atmajaya. 2004.

2. Schizoaffective Disorder. DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS (DSM-V). London, England: American Psychiatric Association; 2014. p. 105-10.

3. Kaplan H.I, Sadock B.J, Greb J.A. Sinopsis Psikiatri. Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid I. Bina Rupa Aksara, Jakarta. 2012.

12