SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

27
Disusun oleh: Khonita Adian Utami Pembimbing: Yusvick M. Hadin, dr., Sp.KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU KE DOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RS JIWA DAERAH SURAKARTA SURAKARTA 2012 SKIZOFRENIA dan GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Transcript of SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Page 1: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Disusun oleh:Khonita Adian Utami

Pembimbing:Yusvick M. Hadin, dr., Sp.KJ

  

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RS JIWA DAERAH

SURAKARTASURAKARTA

2012

SKIZOFRENIA danGANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Page 2: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

SKIZOFRENIA

Page 3: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang.(Sadock, 2003)

definisi

Page 4: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Gejala positif

isi pikiran tidak wajar (waham)

gangguan asosiasi pikiran (inkoherensi)

gangguan persepsi (halusinasi)

gangguan perasaan

perilaku aneh atau tak terkendali (disorganized)

Gejala negatifalam perasaan (afek)

tumpul atau mendatar

menarik diri atau isolasi diri dari

pergaulan

‘miskin’ kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara)

apatis atau acuh tak acuh

sulit berpikir abstrak

kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif

(Maharatih, dkk., 2010)

Page 5: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

• cemas,• gundah (gelisah)• depresi

Fase Prodromal

• kekacauan dalam pikiran, perasaan dan perilaku

Fase Aktif • hanya satu atau dua gejala sisa atau gejala negatif yang tidak terlalu nyata secara klinis

Fase Residual

Fase Skizofrenia

(Sadock, 2003 ; Buchanan, 2005).

Page 6: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Genetik

• Skizofrenia melibatkan lebih dari satu gen, sebuah fenomena yang disebut quantitative trait loci. Skizofrenia yang paling sering kita lihat mungkin disebabkan oleh beberapa gen yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di seluruh kromosom.

• Ini juga mengklarifikasikan mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada orang-orang yang mengalami gangguan ini (dari ringan sampai berat) dan mengapa risiko untuk mengalami skizofrenia semakin tinggi dengan semakin banyaknya jumlah anggota keluarga yang memiliki penyakit ini.

Biokimia

• Skizofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang disebut neurotransmitter, yaitu kimiawi otak yang memungkinkan neuron-neuron berkomunikasi satu sama lain.

• Beberapa ahli mengatakan bahwa skizofrenia berasal dari aktivitas neurotransmitter dopamine yang berlebihan di bagian-bagian tertentu otak atau dikarenakan sensitivitas yang abnormal terhadap dopamine. Banyak ahli yang berpendapat bahwa aktivitas dopamine yang berlebihan saja tidak cukup untuk skizofrenia.

• Beberapa neurotransmitter lain seperti serotonin dan norepinephrine tampaknya juga memainkan peranan.

Psikologis dan sosial

• Banyak penelitian yang mempelajari bagaimana interaksi dalam keluarga mempengaruhi penderita skizofrenia. Sebagai contoh, istilah schizophregenic mother kadang-kadang digunakan untuk mendeskripsikan tentang ibu yang memiliki sifat dingin, dominan, dan penolak, yang diperkirakan menjadi penyebab skizofrenia pada anak-anaknya.

• Keluarga pada masa kanak-kanak memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian.

Etiologi

(Durand & Barlow, 2007).

Page 7: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patogenesis

•skizofrenia berasal dari aktivitas neurotransmitter dopamine yang berlebihan di bagian-bagian tertentu otak

•Semua jenis obat antipsikotik yang tersedia dapat mengurangi gejala skizofrenia dengan menurunkan neurotransmiter dopaminergik.

•Turunnya neurotransmiter dopaminergic mengurangi gejala dari pasien dengan skizofrenia dan meningkatkan kemampuan persepsi mereka

Neurotransmiter

(Freedman, 2003)

Page 8: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patogenesis•Penghambatan interneuron

biasanya terjadi, hal ini dapat ditunjukan dengan adanya penurunan jumlah dari mereka, pengeluaran enzim yang mensintesis penghambat neurotransmitter γ-asam aminobutrat yang menurun, penurunan pengeluaran dari neuropeptide seperti kolesistokinin dan somatostatin yang dilepaskan selama neurotransmisi, dan pengurangan migrasi neuron ke korteks dari lapisan putih otak.

•Sebagai tambahan pada perubahan spesifik pada interneuron, terdapat pengurangan secara umum dari neuropil kortikal, seperti dendrit dan akson yang mengubungkan neuron, menggambarkan proses kerusakan pada pyramidal maupun penghambat neuron menjadi bentuk penghubung sinapsis. Pada beberapa area dalam otak, terjadi berkurangnya jumlah total neuron secara nyata.

Neurobiokimia

(Freedman, 2003)

Page 9: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patogenesis•Magnetic Resonance Imaging

(MRI) menunjukan adanya pembesaran ventrikel dan penurunan volume dari beberapa bagian otak, termasuk didalamnya hipokampus dan korteks temporosuperior

•Meskipun terjadi penurunan dari jaringan otak, pencitraan otak secara fungsional dengan tomografi emisi-positron dan MRI fungsional menunjukan adanya hiperaktivitas pada hipokampus dan korteks prefrontal lateral dorsal, mungkin terus menerus dikuti dengan kehilangan penghambat fungsi neuron

Neuropatologi

(Freedman, 2003).

Page 10: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patogenesis•Polimorfim nukleotid tunggal

berhubungan dengan skizofrenia, yang beberapa telah menunjukan adanya penurunan fungsi neural, telah ditemukan dalam gen dengan locus ini, termasuk regulator Protein G pada kromosom 1, protein pada kromosom 6 yang berhubungan dengan struktur sinaps, faktor pertumbuhan pada kromosom 8 yang berhubungan dengan pertumbungan sinapsis, respon modulator pada kromosom 13 yang mempengaruhi N-metil D-aspartat glutamate, sebuah reseptor pada kromosom 15 untuk asetilkolin dan enzim pada kromosom 22 yang mempengaruhi metabolisme dopamin. Mekanisme neuronal glutamatergik, kolinergik, dan dopaminergic dipengaruhi oleh faktor genetik ini dan dikaitkan dengan berbagai macam aspek pada disfungsi kognitif termasuk ketidakmampuan dalam perasaan dan pengingat.

Neurobiologi (Temuan Genetika)

(Freedman, 2003)

Page 11: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

•Isi Pikiran (thought eco, thought insertion/withdrawl, thought broadcasting)

•Waham (delusion of control, delusion of influence, delussion of passivity, delusion perception)

•Halusinasi Auditorik (berkomentar, mendiskusikan pasien, berasal dari salah satu bagian tubuh)

•Waham menetap lain yang menurut budaya setempat tak wajar

Ada 1 atau 2 gejala nyata

•Halusinasi menetap dari panca indera disertai ide berlebihan dan berlangsung berbulan-bulan bahkan menahun

•Perilaku katatonik : gaduh gelisah, posturing, negativisme, mutisme, stupor

•Arus pikiran: interpolasi, inkoheren, irrelevan, neologisme

Paling sedikit 2

harus ada

•1 bulan atau lebih

Waktu

•Hilang minat, hidup tak bertujuan, tak berbuat sesuatu, larut dalam dirinya sendiri, penarikan diri dari sosial.

Perubahan konsisten dan

bermakna pada seluruh

aspek perilaku

Kriteria Diagnosis Berdasarkan PPDGJ-III (Maslim, 2002)

Page 12: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

SKIZOFRENIA

Paranoid(F20.0)

Hebefrenik (F20.1)

Katatonik (F20.2)

Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)

Depresi Pasca-

Skizofrenia (F20.4)

Residual (F20.5)

Simpleks (F20.6)

Lainnya (F20.8)

YTT (F20.9)

Page 13: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Medikamentosa

• Antipsikotik Tipikal atau Antipsikotik Generasi Pertama: haloperidol chlorpromazine, fluphenazine, droperidol, pimozine, sulpiride, perphenazine, flupenthixol, zuclopenthixol, dan trifluoperazine efektif untuk mengobati gejala positif skizofrenia

• Antipsikotik Atipikal atau Antipsikotik Generasi Kedua: aripiprazole, clozapine, olanzapine, paliperidone, quetiapin, dan risperidone efektif untuk gejala positif seperti halusinasi dan delusi serta gejala negatif.

Psikososial

• Terapi perilaku berupa latihan ketrampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal

• Terapi berorientasi keluarga• Terapi kelompok yaitu

dengan memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia.

• Psikoterapi individual

TERAPI

Sumber: APA, 2004; Keith et al, 2004 ; Lieberman et al, 2008 ; Tandon et al, 2003; Sadock, 2003.

Page 14: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Dosis Awal sesuai dosis

anjuran

Dinaikkan tiap 2-3 hari

Dosis efektif(mulai timbul

peredaan sindrom psikosis)

Dosis dievaluasi tiap 2 minggu,

bila perlu dinaikkan

Dosis optimalDipertahankan 8-12 minggu (stabilisasi)

Dosis diturunkan

setiap 2 minggu

Dosis maintenance

Dosis dipertahankan

6 bulan – 2 tahun

Diselingi “drug

holiday” 1-2 hari/minggu

Tappering off (dosis

diturunkan 2-4 minggu)

Pengaturan Dosis

(Maharatih, dkk., 2010).

Page 15: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

EFEK SAMPING

• Efek samping Ekstra Piramidal (EEP). Pergerakan menjadi lebih lambat dan kaku, sehingga agar tidak kaku penderita harus bergerak (berjalan) setiap waktu, dan akhirnya mereka tidak dapat beristirahat.

• Tremor pada tangan dan kaki. Dokter dapat memberikan obat antikolinergik (biasanya benztropine) bersamaan dengan obat antipsikotik untuk mencegah atau mengobati efek samping ini.

• Tardive dyskinesia dimana terjadi pergerakan mulut yang tidak dapat dikontrol, protruding tongue, dan facial grimace. Kemungkinan terjadinya efek samping ini dapat dikurangi dengan menggunakan dosis efektif terendah dari obat antipsikotik. Apabila penderita yang menggunakan antipsikotik konvensional mengalami tardive dyskinesia, dokter biasanya akan mengganti antipsikotik konvensional dengan antipsikotik atipikal.

• Peningkatan berat badan. Hal ini sering terjadi pada penderita yang menggunakan antipsikotik atipikal. Diet dan olah raga dapat membantu mengatasi masalah ini

(Sadock, 2003; Maramis, 2009)

Page 16: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Prognosis

•onset akut•faktor pencetus yang jelas

•usia tua•riwayat sosial yang baik

•menikah•riwayat sosial/pekerjaan pramorbid baik

•riwayat keluarga gangguan mood

•sistem pendukung baik

•gejala positif

BAIK

•onset muda•tidak ada faktor pencetus

•onset tidak jelas•riwayat sosial buruk•autistik•tidak menikah/janda/duda

•riwayat keluarga skizofrenia

•sistem pendukung buruk

•gejala negatif•riwayat trauma prenatal•sering relaps•riwayat agresif

BURUK

(Maramis, 2006)

Page 17: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

GANGGUAN SKIZOAFEKT

IF

Page 18: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

• kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif (Sadock, 2003)

Definisi

Page 19: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Gangguan skizoafektif

mungkin merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood

Gangguan skizoafektif

mungkin merupakan

ekspresi bersama-sama dari

skizofrenia dan gangguan mood

Gangguan skizoafektif

mungkin merupakan suatu

tipe psikosis ketiga yang berbeda, tipe

yang tidak berhubungan

dengan skizofrenia maupun suatu

gangguan mood

gangguan skizoafektif adalah

kelompok gangguan yang heterogen yang

meliputi semua tiga kemungkinan yang

pertama

(Sadock, 2003)

Page 20: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patofisiologi

•ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, terutama norepinefrin, serotonin, dan dopamine (Kaplan dan Sadock, 2003)

•Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar norepinefrin, prostaglandin E1 dan serotonin 5HT pada pasien skizofrenia dan skizoafektif (Abrams, dkk, 2008)

Neurotransmiter

•daerah otak yang secara konsisten menunjukkan kelainan adalah daerah hippocampus dan parahipocampus (Abrams, dkk, 2008)

•penelitian neuroimaging pasien dengan gangguan skizoafektif, ditemukan penurunan volume thalamus dan deformitas thalamus yang serupa dengan pasien skizofrenia (smith, dkk, 2011)

•Penderita skizoafektif juga menunjukkan deformitas pada area thalamus medius, yang berhubungan dengan sirkuit mood (Smith, dkk, 2011)

Neuroanatomi

Page 21: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Permukaan thalamus penderita skizofrenia (SCZ), skizoafektif, dan kelompok kontrol (Smith, 2011)

Page 22: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Patofisiologi•Penelitian genetik

penderita gangguan skizoafektif cenderung menunjukkan adanya gangguan afek dan skizofrenia pada sanak saudara penderita (Trimble dan George, 2010)

•penderita gangguan skizoafektif memiliki gangguan pada kromosom lq42, yaitu abnormalitas pada DISC 1 (Disrupted-In-Schizophrenia-1) (hodgkinson, dkk, 2004)

Genetik

Page 23: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III (Maslim, 2002)

•Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.•Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.•Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia)•Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode manik atau depresif (F30-F33)

Page 24: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Klasifikasi menurut PPDGJ

III(Maslim, 2002)

Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

(F25.0)Gangguan

Skizoafektif Tipe Depresif

(F25.1)

Gangguan skizoafektif tipe

campuran (F25.2)

Gangguan skizoafektif

lainnya (F25.8)

Gangguan skizoafektif YTT (F25.9)

Page 25: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

Penatalaksanaan

Farmakoterapi

Gejala manik : antimanik

Gejala depresi : antidepresan. Pasien dengan gangguan

skizoafektif, tipe depresif, harus diberikan percobaan anti

depresan dan terapi elektrokonvulsan (ECT) sebelum

mereka diputuskan tidak responsif terhadap terapi anti

depresan.

Gejala bipolar : antipsikotik. harus mendapatkan percobaan lithium,

carbamazepine (Tegretol), valporate (Depakene), atau suatu kombinasi obat-obat tersebut jika satu obat saja

tidak efektif

Psikoterapi

Psikoterapi suportif: Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan

bimbingan, reassurance, serta terapi kelompok

Psikoterapi reedukatif(Sadock, dkk., 2003).

Page 26: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

PrognosisPrognosis buruk pada pasien dengan

gangguan skizoafektif umumnya dikaitkan dengan sejarah premorbid yang buruk, onset

yang tidak diketahui, tidak ada faktor pencetus, psikosis yang dominan, gejala

negatif, onset awal, kekambuhan yang tak henti-hentinya, atau mereka yang memiliki

anggota keluarga dengan skizofrenia

Page 27: SKIZOFRENIA & GGN SKIZOAFEKTIF

TERIMA KASIH