121444077 Indikator Mutu Pelayanan Farmasi
-
Upload
shatara-abyan -
Category
Documents
-
view
3.697 -
download
897
description
Transcript of 121444077 Indikator Mutu Pelayanan Farmasi
-
PENGEMBANGAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN FARMASI
Perspektif Manajemen dan Medication Safety
IRMA RISDIANA, MPH, Apt
Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
-
Definisi Mutu/Quality (Philip B Crosby)
Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan (the conformance of requirements)
Empat hal yang mutlak menjadi bagian integral dari manajemen mutu adalah :
- Mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan
- Sistem mutu adalah pencegahan
- Standar penampilan mutu adalah tanpa cacat
(zero defect)
- Ukuran mutu adalah harga/nilai ketidaksesuaian
Persyaratan mutu/quality requirement :
1. Technical requirement
2. Customer requirement
-
INDIKATOR
Definisi Indikator : Suatu cara untuk menilai penampilan kerja dengan menggunakan instrumen
Syarat Indikator (Donabedian)
Measurable (dapat diukur)
Reliable (dapat diandalkan)
Valid (benar)
Specific (tertentu)
Relevant (berhubungan)
Timely (tepat/sesuai waktu)
-
FUNGSI INDIKATOR
Keamanan
Tanda adanya masalah
Menilai apakah proses sesuai standar
Menilai keberhasilan
Antisipasi agar tidak melanggar aturan
Mencari peluang perbaikan
Menilai dampak dari suatu intervensi
Untuk membandingkan (benchmarking)
Tiap-tiap indikator mempunyai tujuan:
To replace intuition by fact
Wettstein, T., Kueng, P., A Maturity Model for Performance Measurement Systems, at www.measure.ch/docs/wetkue2002.pdf
-
Prioritas tinggi Sederhana Mulai dengan sedikit indikator Data tersedia Ditingkatkan secara bertahap Dampak terhadap pengguna Mengukur berbagai dimensi
PEMILIHAN INDIKATOR
-
Penetapan Target/Sasaran Pencapaian Indikator
Kepustakaan
Hasil Penelitian
Benchmarking
Kepatutan
-
Bagaimana mengembangkan indikator
mutu ?
-
8
Karakteristik Mutu
Mutu
Produk Mutu
Pelayanan
Spesifikasi dimensi dan
karakteristik operasional
Masa penggunaan dan
ketahanan
Keamanan produk
Keterkaitan standar
Pemeliharaan
Penggunaan energi dan
bahan baku
Dampak terhadap
lingkungan
Biaya operasi
Keindahan
Ketepatan
Konsistensi
Tanggapan pd pelanggan
Keahlian
Keramahan
Kemudahan kontak
Komunikasi
Pemahaman Pelanggan
-
KERANGKA KONSEP QUALITY IMPROVEMENT
PERSYARATAN
pasien,
masyarakat,
pemerintah
Perbaikan sistem manajemen mutu secara terus menerus
Tanggung
jawab
manajemen
Manajemen
sumber
daya
Realisasi
Pelayanan/
produk
Penilaian,
analisa, dan
peningkatan
pelayanan
Kepuasan
pasien/
masyarakat
pemerintah
INPUT
PRODUK
OUTPUT
Diambil dari Proses Model ISO 9001:2008
-
INDIKATOR MUTU PENGELOLAAN OBAT
Perspektif Manajemen Farmasi
-
Distribution
Procurement Use
Management Support
Organization
Financing
Information Management
Human Resources
Selection
Drug Management Cycle
-
KERANGKA KONSEP PENGELOLAAN OBAT YANG EFISIEN
IFRS
PFT
RAB RS
Kebutuhan Obat
SDM
Tahap Pengelolaan
Obat :
Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Distribusi Penggunaan
1. Pengukuran
indikator mutu
Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Distribusi Penggunaan
2. Analisa
3. Rencana intervensi
4. Intervensi
Pengel obat yang efektif dan efisien :
Kecukupan jenis dan jumlah obat
Mutu pelyn ter- Jamin
Harga terjangkau Penggunaan obat yang rasional
Waste rendahl
INPUT PROSES OUTPUT
-
TAHAP PERENCANAAN Nama Indikator Tujuan Cara Pengukuran Target
% dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya dibutuhkan
Untuk mengetahui seberapa jauh persediaan dana RS diberikan kepada farmasi
Untuk meramalkan ketersediaan obat
Mengumpulakan data rencana/realisasi anggaran dan kebutuhan/perencanaan obat dalam periode satu tahun
Realisasi/rencana anggaran dibagi kebutuhan kali 100%
100%
Perbandingan ant jml item obat yg ada dlm perencanaan dg kenyataan pemakaian
Untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan perkiraan dalam perencanaan
Lihat buku catatan peMbelian, lap stok obat dan pemakaian obat kemudian hitung jumlah pengadaannya dalam periode waktu tertentu
Bandingkan dengan rencana pengadaan
Menyesuaikan dengan kesepakatan/kepatutan
-
TAHAP PENGADAAN
Macam Indikator Tujuan Cara Pengukuran Standar/Target
Frek. Pengadaan tiap item obat
Untk mengetahui berapa kali obat2 tsb dipesan tiap bulannya
Ambil 30 sampel kartu stok obat secara acak
Catat berapa kali pengadaan obat
Bandingkan dengan hasil EOI
Semakin rendah frek. kemungkinan penumpukan barang semakin tinggi
Frek. Kesalahan faktur Utk mengetahui berapa kali petugas melakukan kesalahan penerimaan
Ambil sampel faktur secara acak
Cocokkan dengan Surat pesanan
Jika ada, lihat buku catatan penerimaan barang
Catat frekuensi kesalahan faktur
Sangat Minimal
Sesuaikan target dengan kondisi setempat
Frek. tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang disepakati
Utk mengetahui kualitas pembayaran RS
Melihat daftar hutang
Cocokkan dengan daftra pembayaran
Catat frekuensi keterlambatan pembayaran
Tidak ada yang tertunda
-
TAHAP PENYIMPANAN Macam Indikator Tujuan Indikator Cara Pengukuran Standar/Target
Kecocokan barang & kartu stok
Utk mengetahui keandalan data penyimpanan
Lakukan sampel counting
Lihat jumlah barang antara data fisik, kartu stok, data komputer
Catat yang tidak cocok
100% cocok atau sesuai
Turn Over Ratio Utk mengetahui berapa kali perputaran modal
Cari data omset satu tahun dan nilai stok opname akhir tahun
TOR = omset setahun/nilai stok
Industri manufaktur : 9 kali
Jasa/RS : 12 kali
Sistem Penataan Gudang
Menilai sistem penataan obat di gudang
Ambil 30 sampel obat
Cocokan nama obat, no batch, tgl ED dan tgl beli
Catat yang tidak sesuai kaidah FEFO dan FIFO
Menilai sistem penataan obat di gudang
% nilai obat ED dan rusak
Mengetahui besarnya kerugian FRS
Cari nama, jumlah dan harga obat ED
Hitung total nilai ED
Bagi dengan total stok opname akhir tahun
1%
% Stok mati Utk mengetahui item obat yang tidak digunakan selama 3 bulan
Cari nama, jumlah dan harga obat stok mati
Hitung total nilai stok mati
Bagi dengan total stok opname akhir tahun
1% atau 3%
% stok obat akhir tahun
Utk mengetahui nilai stok akhir obat
Menilai tingkat efisiensi inventori
NIlai stok akhir dibagi jumlah nilai total persediaan
20-30%
-
TAHAP DISTRIBUSI
Macam Indikator Tujuan Cara Pengukuran Standar/Target
Rata2 waktu melayani resep (dispensing time)
Mengetahui kecepatan pelayanan
Ambil 30 sampel pasien ralan dan ranap per pekan/minggu
Catat waktu penyerahan resep sampai pemberian obat
Sesuaikan dengan permintaan dan harapan pelanggan
Standar resep paten dan racikan berbeda
% obat generik yang dilayani
Mengetahui ketersediaan obat generik
Ambil 100 resep secara acak
Hitung total item generik yang diserahkan dibagi yang diresepkan
100%
% obat terlayani Meengetahui kemampuan menyediakan resep
Ambil data jumlah pasien rawat jalan
Kurang 10% (asumsi mondok atau pem diagnosa)
Ambil data jumlah resep
Bagi jumlah resep dengan jumlah pasien ralan kalikan 100%
95%
% obat dilabeli dengan benar
Mengetahui penguasaan petugas ttg info pokok yang hrs dicantumkan
Ambil sampel 30 resep
Hitung jumlah obat yang dilabeli benar
Meliputi : nama pasien, aturan pakai,
100%
-
TAHAP USE (WHO,1993) Macam Indikator Tujuan Tujuan Standar/Target
Jml item obat/lembar resep
Mengukur derajat polifarmasi Ambil sampel 100 resep secara acak
Hitung jumlah peresepan generik, jumlah obat tiap lembar resep
Resep mengandung AB, injeksi, vitamin dan analgetik serta resep yang mengandung obat formularium dan non formularium
Berkisar antara 1,3 2,2 obat/lbr
Indonesia : 3,3 obat/lbr
% penulisan obat generik
Mengukur kecenderungan penulisan obat generik
Berkisar 82% atau 94%
Indoensia : 80%
% penulisan resep antibitotika
Mengukur penggunaan antibiotika secara berlebihan
Berkisar antara 29% - 43 %
Yaman : 22,7%
% penulisan resep analgetik
Mengukur penggunaan analgetik yang berlebihan
Belum ada standar tertentu
Sebagai kontrol peresepan analgetik yg berlebihan
% penulisan resep injeksi
Mengukur penggunaan injeksi yang berlebihan
Berkisar 0,2% - 48%
Yaman : 17.2%
% penulisan resep vitamin
Mengukur penggunaan vitamin yang berlebihan
Belum ada standar tertentu
Sebagai kontrol peresepan vitamin yg berlebihan
% penulisan resep sesuai formularium
Mengukur kepatuhan thd formularium Tanzania : 88%
-
Indicator of Prescribing Quality (WHO, 1999)
Rata-rata jumlah obat per lembar resep Prosentase obat yang diresepkan dengan nama
generik Prosentase antibiotic yang diresepkan Prosentase injeksi yang diresepkan Prosentase obat esensial dan obat formularium yang
diresepkan Peresepan yang mematuhi standar terapi/standar
pelayanan medik Prosentase pasien yang tidak diberikan terapi obat Prosentase pasien yang puas dengan pengobatan yang
diterima
-
Indikator Dispensing (WHO,1999)
Rata-rata waktu pelayanan obat
Rata-rata waktu pemberian informasi obat
Prosentase obat diresepkan yang dapat dilayani
Prosentase obat yang diberi label dengan benar/lengkap (meliputi : nama pasien, nama obat, dosis dan frekuensi penggunaan)
Pengetahuan pasien tentang dosis yang tepat
-
NO DESKRIPSI INTERPRETASI
1 Indikator Waktu tunggu pelayanan resep racikan 25 menit dan non
racikan 10 menit
2 Ukuran prosentase
3 Target Cakupan kesesuaian waktu tunggu 85% untuk resep
racikan dan 80% untuk resep non racikan
4 Sumber Data Lembar pemantauan waktu tunggu
5 Jumlah Data per Periode
Updating
30 pengamatan per minggu
6 Pengumpulan data :
Cara Pengambilan Data
Mencatat waktu dari mulai resep masuk sampai obat
diserahkan
Waktu Pengumpulan Tiap minggu
Alat Bantu Stop watch, lembar pemantauan waktu tunggu
9 Cara Penghitungan
tan
tantan
pengamajumlahTotal
darssesuaipengamaJumlahx 100%
10 Penyajian Data Tabel
11 Update Data Perbulan
12 Periode Evaluasi Per 3 bulan
13 Evaluasi Buat evaluasi atau validasi pencapaian sasaran mutu
( Quality Objective) dan tentukan langkah tindak lanjut
berupa:
Bila target tercapai: perbaiki target, kembangkan
sasaran mutu lain.
Bila tidak tercapai, lakukan tindakan koreksi dan
pencegahan (lihat formulir tindakan koreksi dan
pencegahan
PEDOMAN
PENGUKURAN
INDIKATOR
-
SASARAN MUTU PIC AKTUAL TARGET Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Kaur. Farmasi Rawat
Jalan Direktur Meningkatkan cakupan pelayanan resep dengan waktu tunggu
pelayanan resep racikan 25 menit dan non racikan 10
Ka.Ur. farmasi Rawat Jalan
R= 76.28%
NR= 84.75%
R= 80% NR= 85%
Irma R, SSi., Apt.
dr. H.A.Hidayat, Sp.OG, M.Kes
Relevansi dengan Kebijakan Mutu Batasan/Definisi Operasional
ANTUSIAS dalam pelayanan Waktu tunggu adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari resep diterima sampai obat diserahkan
Monitoring (mingguan) No Action Plan PIC
Jan Feb Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5
Evaluasi jadwal dan metode kerja SDM
Mengatur jadwal istirahat
Menjamin ketersediaan obat
Mengusulkan penambahan tenaga untuk mencapai rasio
resep banding pegawai yang ideal.
Penambahan dan peremajaan alat kerja
Kaur.
Farmasi
Ralan
No Sumber / Jenis Data PIC Rekap Hasil Monitoring (Bulanan)
BULAN 1.
Lembar monitoring waktu tunggu resep Kaur.
Farmasi
Ralan
Januari Februari Maret
Cara Perhitungan / Pengukuran
tan
tantan
pengamajumlahTotal
darssesuaipengamaJumlahx 100%
FTKP No. FTKP No. FTKP No
BULAN
April Mei Juni
Bila Sasaran Mutu tidak tercapai saat Monitoring, segera lakukan Analisa dengan menggunakan Form FTKP
FTKP No. FTKP No. FTKP No
LEMBAR MONITORING PENGUKURAN INDIKATOR
-
INDIKATOR MUTU PELAYANAN FARMASI
Perspektif Medication Safety dan Clinical Pharmacy
-
MEDICATION USE SYSTEM
Seleksi dan
pengadaan obat monitoring
Penyiapan
dan dispensing Pemberian Peresepan
formularium Penilaian
pasien;
menentukan
Kebutuhan
terapi obat ;
pemilihan obat
dan peresepan
Pembelian dan
penyimpanan obat;
review dan
konfirmasi ;
penyiapan obat;
distribusi ke
pasien/
unit perawatan,
pemebrian
informasi obat
Review obat
yang
diserahkan
dan order;
penilaian
pasien dan
pemberian
Menilai respon pasien terhadap obat; pelaporan reaksi pasien dan terjadinya error
Klinisi dan
administra
tor
Dokter/
Prescriber Farmasis Perawat/profesi
kesehatan lain
Seluruh praktisi
plus pasien dan
/atau keluarga
outpatient
inpatient
INPUT PROSES OUTPUT
-
Indikator Prescribing Error 1. Rata-rata jumlah item obat per lembar resep
2. Jumlah kejadian penulisan resep obat yang tidak diperlukan oleh pasien (unnecessary drug theraphy).
3. Jumlah kejadian penulisan resep obat yang salah (wrong drug)
4. Jumlah kejadian penulisan resep obat dengan dosis terlalu kecil/rendah (dosage too low)
5. Jumlah kejadian penulisan resep obat dengan dosis terlalu besar/tinggi (dosage too high)
6. Jumlah kejadian penulisan resep dengan 2 obat atau lebih yang berinteraksi (potential drug interaction)
7. Persentase antibiotik kombinasi yang diresepkan.
8. Persentase peresepan yang tidak mematuhi standar terapi yang ditetapkan.
9. Persentase pasien yang puas dengan pengobatan yang diterima.
10. Persentase kesalahan terkait dengan incompatibilitas (pharmaceutical issues)
11. Persentase kesalahan dalam penulisan resep atau ketidakjelasan penulisan resep
-
Indikator Dispensing Error
1. Rata-rata waktu pemberian informasi obat.
2. Persentase kesalahan pengambilan obat
3. Persentase kesalahan pemberian etiket/label obat
4. Persentase kesalahan peracikan obat
5. Persentase kesalahan penyerahan obat pasien
6. Persentase kesalahan penulisan copy resep/salinan resep
-
Indikator Administration Error
1. Jumlah kesalahan memberi obat pada pasien (wrong medication)
2. Jumlah kesalahan pemberian dosis obat (wrong dose)
3. Jumlah kejadian lupa memberikan obat pada pasien
4. Jumlah kesalahan pemilihan pelarut injeksi (wrong diluent error)
5. Jumlah kesalahan dalam penentuan kecepatan pemberian obat (wrong rate error)
6. Jumlah ketidapatuhan terhadap metode aseptic (process errors associated with poor aseptic technique)
-
Penyajian Data dan Analisa
-
Bentuk Penyajian Data
Tabel
Grafik :
a. Pie
b. Balok dan Bar chart
c. Control chart (p chart, u chart, XmR chart) dll
Narasi: terutama untuk data yang bersifat kualitatif seperti jam buka pelayanan, kelengkapan dokumen, tingkat pendidikan dan kompetensi karyawan dll
-
Contoh Grafik Pie: % Ketidaklengkapan Label Obat
Persentase Ketidaklengkapan Label Obat
12,8%
8,7%
56,4%
9,2%
12,9%
Tanggal R/ tak ditulis
Nama tidak benar
Cara pakai tidak lengkap
No R/ tak ditulis
Nama obat tak ditulis
-
% peresepan non formularium (chart control)
Indikator % penulisan resep non formularium
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Bulan
% r
es
ep
no
n f
orm
ula
riu
m
-
Analisa data % non formularium
Adanya spsesial variation (statistical process) :
a. Adanya 2 titik yang menonjol penyimpangannya
b. Adanya peningkatan yang berurutan pada periode tertentu
Kejadian tertentu yang spesifik menjadi penyebab dari penyimpangan
-
Dispensing Time
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
rera
ta d
isp
tim
e (
me
nit
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
tanggal
dispensing time resep non racikan
Series2
-
Tampilan data pre dan post intervensi
Proporsi Coverage pelayanan resep rawat jalan
0
20
40
60
80
100
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
bulan
% c
overa
ge r
esep
Series1
-
TAHAP-TAHAP DLM FOLLOW UP HASIL
EVALUASI PADA ASPEK ATAU AREA YANG SPESIFIK
MENCARI FAKTOR PENYEBAB
PELAJARI BUDAYA YANG BERLAKU SAAT INI
MOTIVASI UNTUK PERUBAHAN
PILIH DAN LAKUKAN INTERVENSI
UKUR KEBERHASILAN INTERVENSI
-
EVALUASI PADA ASPEK ATAU AREA YANG SPESIFIK
Fokus pada tujuan perbaikan (misal aspek manajemen atau klinik) atau isu-isu penting lainnya
Sesuaikan dengan tujuan dan fokus perhatian yang ditetapkan RS dalam visi misi
Pilih aspek yang berpengaruh penting pada proses pelayanan atau
dampak perbaikan yang diharapkan cukup signifikan
Kemudahan dalam melakukan intervensi
-
Follow up question
-
Rata-rata jumlah obat per lembar
Jika lebih tinggi dari standar :
Apakah prescriber kurang pengetahuan/pelatihan ttg obat
Apakah financial insentif berpengaruh dalam peresepan?
Jika lebih rendah dari standar :
Ketersediaan obat? Apakah ada regulasi pembatasan peresepan?
Kurang pelatihan/pengetahuan tentang terapi obat?
-
Prosentase Obat generik
Supply factor
Prescriber factor
Health problem factor
-
Persentase Peresepan Antibiotik
Kecenderungan peresepan antibiotik tertentu (bentuk sediaan, spektrum AB, harga)
Faktor-faktor yang mempengaruhi peresepan antibiotik
Dampak peresepan antibiotik
-
Persentase peresepan injeksi
Kecenderungan penggunaan injeksi tertentu (penyakit, umur pasien, alternatif bentuk sediaan lain)
Faktor yang kemungkinan mempengaruhi penggunaan injeksi
Dampak penggunaan injeksi berlebihan
-
Persentase peresepan formularium
Peresepan obat tertentu di luar formularium (nama obat, penyakit, generik atau branded )
Supply factor
Karakteristik formularium dibandingkan dengan formularium RS lain
-
Rata-rata waktu pemberian informasi
Aspek fasilitas kesehatan
Faktor prescriber
Karakteristik interaksi antara pasien dan petugas farmasi (farmasis)
-
Rata-rata dispensing time
Aspek fasilitas kesehatan
Latar belakang dispenser
Karakteristik hubungan dan interaksi pasien dan dispenser
-
Percentage of drugs adequately labelled
Specify inadequate labelling
pemberian label obat apa yang spesifik sering salah, penulisan nama, dosis,cara pakai atau tanggal dan nomer resep sering tak ditulis.
in adequate labelling terjadi pada karyawan tertentu.
Reason for inadequate labelling
masalah pribadi, kurang pelatihan, resep yang tidak terbaca jelas atau alasan lainnya.
-
Poin Penting :
Farmasis harus memiliki pengetahuan pendukung
yang memadai untuk mengembangkan follow
up question pada indikator yang lain