mutu farmasi karangmalang

24
LAPORAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BAGIAN FARMASI DI PUSKESMAS KARANGMALANG KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Tim Penguji : dr. Noor Kukuh, M Ke dr. S!"! A#$%!$, M Ke dr. A!&$h L$hd'!, MM.MMR dr.Ro(h#$) B$uk!, MS( To"ok Su&o"o I, SH, MS*PH+ Disusun Oleh : D!e)!$ No R$#%!$)$ H-A / / STASE ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG PUSKESMAS KARANGMALANG

description

puskesmas karangmalang

Transcript of mutu farmasi karangmalang

  • LAPORANMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BAGIAN FARMASIDI PUSKESMAS KARANGMALANG KECAMATAN MIJENKOTA SEMARANG

    Tim Penguji :dr. Noor Kukuh, M Kesdr. Siti Amalia, M Kesdr. Aisyah Lahdji, MM.MMRdr.Rochman Basuki, MScTotok Suyoto I, SH, MS(PH)

    Disusun Oleh :Dienia Nop RamlianaH2A010010

    STASE ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANGPUSKESMAS KARANGMALANG

  • BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPuskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu. Sebagai wujud tanggungjawab Puskesmas terhadap pelayanan farmasi haruslah memiliki standar baku / SOP sehingga petugas mengetahui fungsi dan tanggungjawab dalam mematuhi ketentuan pelayanan kesehatan. mutu pelayanan farmasi perlu ditingkatkan dan selalu dijaga agar kepuasan pasien tetap menjadi prioritas utama dalam suatu pelayanan kesehatan. 1,2,3

  • B. Rumusan Masalah

    Bagaimana tingkat kepatuhan pegawai farmasi di Puskesmas Karangmalang?Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat pada layanan farmasi di Puskesmas Karangmalang?

  • C. Tujuan

    Tujuan UmumMahasiswa mampu memahami pelaksanaan manajemen mutu pelayanan farmasi di Puskesmas

    Tujuan KhususMahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas KarangmalangMahasiswa mampu memprioritaskan masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas KarangmalangMahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas KarangmalangMahasiswa mampu membuat alternatif pemecahan masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas KarangmalangMahasiswa mampu mengambil keputusan dari alternatif masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas KarangmalangMahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan dari pemecahan masalah manajemen mutu pelayanan farmasi Puskesmas Karangmalang

  • D. Manfaat PenelitianD.1 Bagi MahasiswaMenambah wawasan dan pengalaman mengenai manajemen mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan farmasi di Puskesmas.

    D.2 Bagi PuskesmasHasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk proses evaluasi guna meningkatkan manajemen mutu pelayanan farmasi di Puskesmas.

    D.3 Bagi Peneliti SelanjutnyaSebagai acuan dan referensi pada penelitian berikutnya mengenai mutu pelayanan farmasi.

  • Skema. Kerangka TeoriSkema. Kerangka KonsepBAB IITINJAUAN PUSTAKA

  • BAB IIIMETODE PENELITIANA. RUANG LINGKUP PENELITIANIlmu Kesehatan Masyarakat

    B. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIANMetode Survey Analitik dan cross sectionalC. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIANTempat : Puskesmas KarangmalangWaktu : Tanggal 26-30 Januari 2015D. POPULASI DAN SAMPELPopulasi Pegawai dan Pasien di Puskesmas Karangmalang

    SampelKriteria inklusi Pegawai yang melakukan pelayanan farmasiResponden sebagai pasien yang telah mendapat pelayanan farmasiKriteria eksklusiPegawai yang menolak dilakukan survey kepatuhanPasien atau klien yang menolak untuk dilakukan wawancara mengenai kepuasan pelanggan

    SamplingPurpose sampling

  • E. CARA PENELITIANBahanData primer diperoleh dari wawancara mengenai kepuasan pelanggan dan hasil pengamatan mengenai kepatuhan petugas terhadap proses jalannya pelayanan farmasi di Puskesmas Karangmalang.Alatmenggunakan check list yang mengacu pada SOP pelayanan farmasi dan menggunakan kuesioner kepada pasien sesuai standar IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) mengenai pelayanan bagian farmasi.

    F. CARA / ALUR PENELITIAN

    Gambar. Skema alur penelitian

  • G. ANALISA DATAPengolahan data yaitu editing, coding, data entry dan cleaning.Analisis data dilakukan setelah identifikasi masalah kepatuhan dari nilai (Compliance Rate) CR
  • BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANPELAYANAN FARMASI1. InputMANPenanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan SOP pelayanan farmasi Ka.Puskesmas (1 orang)Assisten apoteker (1 orang)Petugas terlatih

    MONEYDana APBD & BOK Puskesmas Karangmalang

    METODEPedoman kerja Puskesmas tentang pelayanan farmasi.MATERIALSaranaMortil, stampel, mika / sendok, puyer, sendok plastik, gelas ukur, pengaduk kertas puyer, kertas etiket, plastic obat, aqua / air matang, obat-obatanPrasaranaMeja, almari yang terkunci, rak obat, wastafel, tempat sampah, buku administrasi, lampu.

    MARKETINGKerjasama Lintas Program : Balai pengobatan, KIA dan KB, Perbaikan Gizi, Gigi, Promkes, dan SanitarianKerjasama lintas sektoral : Sekolahan, Dinas Pendidikan, Posyandu

  • 2. Proses P 1 (Perencanaan)Rencana kebutuhan obat yang disesuaikan pasien yang datang rata-rata setiap tahunnya (tahun 2014 jumlah resep yang ditangani adalah 11.981)P 2 (Penggerakan, Pelaksanaan)Kepatuhan petugas puskesmas sesuai prosedur, sebagai berikut :Menyiapkan obat di kamar obatMengambil resep (CITO di dahulukan)Meracik obat sesuai resep (obat racikan dan obat jadi)Memberi etiket dan memasukan obat ke dalam kemasanMenyerahkan obat dan memberikan penjelasan tentang obat yang diberikanP 3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)Evaluasi dan pelaporan program kegiatan dilakukan melalui lokakarya mini bulanan, triwulan, dan tahunan.Data yang dilaporkan adalah LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat).

  • 3. OutputPelayanan obat sesuai resep yang masuk pada tahun 2014 yaitu sebanyak 11.981 buah (lampiran)Cakupan kunjungan pasien meningkatMeningkatnya kepatuahan petugas4. OutcomeKepuasan pasien terhadap pelayanan farmasiPetugas patuh terhadap SOP5. ImpactPelayanan obat di bagian farmasi dilakukan pada setiap resep yang masukDerajat kesehatan meningkat :Meningkat umur harapan hidupMenurunnya angka kematian ibu dan bayiMenurun angka kesakitanMenurunnya angka kecacatan

  • SIMPLE PROBLEM1. Identifikasi MasalahTotal nilai CR (26 item) adalah 93,00% yang berarti bahwa tingkat kepatuhan petugas farmasi sudah baikCR = 398 x 100% = 93,00%398+31Nilai CR 80%, tetapi belum mencapai 100%, sehingga dijadikan salah satu masalah simple problem. Yaitu :

    No.Standar Operasional Prosedur Pelayanan FarmasiProsentase1Tingkat kepatuhan petugas mengambil obat dan membawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/sendok8,00%2Tingkat kepatuhan petugas memasukan etiket kedalam wadah/plastik obat87,00%3Tingkat kepatuhan petugas menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar ?89,28%

  • 2. Prioritas MasalahHasil perhitungan nilai Complience Rate (CR) didapatkan masalah:Tingkat kepatuhan petugas mengambil obat dan membawanya dengan menggunakan sarung tangan / alat/ spatula / sendokTingkat kepatuhan petugas memasukan etiket kedalam wadah / plastik obatTingkat kepatuhan petugas menyiapkan etiket berwarna putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar.Tabel. Matriks Problem Prioritas

    Sehingga didapatkan prioritas masalah nya adalah rendahnya tingkat kepatuhan petugas memasukan etiket kedalam wadah / plastik obat. Kemudian prioritas masalah di konsultasikan dan di setujui Kepala Puskesmas Karangmalang.

    MasalahRangking ManfaatRangking UsahaExtended ValueUrutan PrioritasMasalah a326IIMasalah b515IMasalah c4312III

  • 3. Analisis Penyebab Masalah

    Tabel. Pendekatan Sistem Analisis Penyebab Masalah

    Gambar. Fish Bone Analisis Penyebab Masalah

    KomponenKeteranganMan -Money Minimnya anggaran penyediaan plastik obatMethod Tidak adanya alur kerja yang ditempel di dinding agar mudah dipahamiMaterial Tidak tersedianya plastik obatTidak ada almari stok obat bulananLingkungan Adanya keterbatasan ruangan (tidak ada wastafel)Ruang farmasi dalam proses penyesuaian tempat baru

  • 4. Analisis Penyebab Masalah Paling MungkinDIAGRAM PARETOKeterangan :Apoteker belum adaTidak tersedianya plastik obatMinimnya anggaran penyediaan plastikTidak ada alur kerjaKeterbatasan ruang

    Tabel. Paired Comparison

    Azas pareto prinsipnya adalah dengan mengendalikan masalah dengan sedikit prosentase, maka dengan cepat mendapatkan manfaat yang lebih besar yaitu akan menguasai masalah dengan prosentase besar.Batasan nilai Complience Rate adalah 80%. Sehingga analisis penyebab paling mungkin yaitu : 1) Tidak adanya plastik obat sebanyak 40%; dan 2) Tidak ada alur kerja sebanyak 70%

    NoPenyebab MasalahFrekuensiJumlah komulatifPersen komulatif1Tidak adanya plastik obat4440%2Tidak adanya alur kerja3770%3Minimnya anggaran penyediaan plastik2990%4Apoteker tidak ada110100%5Kerterbatasan ruang010100%

  • 4. Alternatif Pemecahan MasalahAlternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :Mengingatkan petugas langsung pada saat kegiatan di ruang pelayanan farmasi atau saat apel pagi tiap minggu, bila perlu saat lokakarya mini setiap bulan.Menempelkan alur kerja pelayanan farmasi di dinding ruang farmasi agar petugas agar mudah dibaca dan dipahamiMelakukan training kegiatan (lokakarya) untuk membangun kesadaran setiap pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. Mengikutsertakan pegawai pelayanan farmasi untuk seminar mengenai pelayanan farmasi atau mengenai penggunaan obat secara rasional

  • 5. Keputusan Pemecahan MasalahTabel. Matriks Cost benefit

    Alternatif pemecahan yang didapatkan adalah alternatif II yaitu Pembuatan alur kerja pelayanan farmasi di dinding ruang farmasi agar petugas agar mudah dibaca dan dipahami

    6. Rencana Pelaksanaan (Plan Of Action)Rencana pelaksanaan kegiatan adalah pembuatan dan menempelkan alur kerja pelayanan farmasi di dinding ruang farmasi agar petugas memahaminya dengan mudah.

    AlternatifBenefitcostRatioAlternatifAlternatif I842,00IIAlternatif II1033,33IAlternatif III651,20IIIAlternatif IV460,67IV

  • Plan of Action

  • COMPLEKS PROBLEMSedangkan hasil perhitungan kepuasan pasien atau klien pelayanan farmasi Puskesmas Karangmalang yaitu nilai IKM pelayanan farmasi adalah 3,01 yang berarti bahwa tingkat kepuasan pelayanan farmasi sudah baik.

  • BAB VKESIMPULAN DAN SARANSIMPULANMutu pelayanan Puskesmas Karangmalang :Masalah simple problem didapatkan nilai CR total adalah 93,00% yang berarti bahwa tingkat kepatuhan petugas farmasi sudah baik.Sedangkan masalah simple problem, yaitu :Tingkat kepatuhan petugas mengambil obat dan membawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/sendok (8,00%)Tingkat kepatuhan petugas memasukan etiket kedalam wadah/plastik obat (87,00%)Tingkat kepatuhan petugas menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar (89,28%)

    Kompleks problem bahwa kepuasan pasien mendapat nilai IKM 3,01 yang berarti bahwa tingkat kepuasan pasien pelayanan farmasi sudah baik.

  • SARANDiperlukan pengamatan berkala pada kepatuhan dan kepuasan dari pelayanan kesehatan puskesmas, sehingga mutu pelayanan tetap terjaga dengan baikDiperlukan penelitian mengenai hubungan simple problem terhadap compleks problemDiperlukan ketelitian atau kelengkapan aturan sesuai kaidah penelitian yang benar agar hasil pengamatan lebih valid.Kepada semua petugas sebaiknya diperlukan komitmen tinggi untuk mematuhi Standar Operasional Prosedur.

  • TERIMAKASIH