Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

29
Kuswantoro Rusca Putra, SKp,MKep INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN KLINIK

description

Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

Transcript of Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

Page 1: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

K u s w a n t o r o R u s c a P u t r a , S K p , M K e p

INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN

KLINIK

Page 2: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

PENDAHULUAN

• Indikator klinik keperawatan: suatu variabel untuk

Mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan

keperawatan dan berdampak terhadap

pelayananan kesehatan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 3: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

INDIKATOR KLINIK MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN KLINIK

1. Keselamatan pasien (patient safety)

2. Keterbatasan Perawatan Diri

3. Kepuasan pasien

4. Kecemasan

5. Kenyamanan

6. Pengetahuan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 4: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

A. Angka Kejadian Dekubitus

Dekubitus adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan gangguan integritas kulit.

Terjadi akibat tekanan, gesekan dan atau

kombinasi di daerah kulit dan jaringan di

bawahnya.

Jumlah kejadian dekubitus X 100 %

Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 5: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

A. Angka Kejadian Dekubitus

• Jumlah kejadian dekubitus adalah yang

merupakan jumlah kejadian baru dekubitus yang

terjadi selama periode waktu tertentu.

• Pengumpulan data dilakukan setiap hari

• Pelaporan dilakukan setiap bulan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 6: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

A. Angka Kejadian Dekubitus

Pasien yang berisiko terjadi dekubitus adalah pasien

baru setelah dilakukan pengkajian memiliki satu

atau lebih faktor resiko sbb:

Usia lanjut

Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuh

tanpa bantuan, seperti pada cidera medula spenalis atau cidera

kepala atau mengalami penyakit neuromuskular

Malnutrisi / status gizi

Berbaring lama, mengalami penekanan disalah satu/ lebih area

tubuh lebih dari 2 jam di TT / penggunaan kursi roda

Mengalami kondisi kronik seperti DM, Penyakit vaskuler.

Inkontinen urine dan feses, yang dapat menyebabkan iritasi kulit

akibat kulit yang lembab

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 7: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh Perawat

• Kejadian nyaris cidera (KNC) pada pasien (near miss), kejadian ini sebagai tanda bahwa adanya kekurangan dalam sistem pengobatan pasien dan mengakibatkan kegagalan dalam keamanan pasien

• Kejadian tidak diharapkan (KTD) atau adverse event adalah : suatu kejadian salah pemberian obat yang mengakibatkan cidera yang tidak diharapkan, karena suatu tindakan atau karena tidak bertindak.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 8: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat

oleh Perawat

Angka KTD dalam pemberian obat

Jumlah pasien yang terkena KTD dalam Pemberian obat x 100%

Jumlah pasien pada hari tersebut

Angka KNC dalam pemberian obat

Jumlah pasien yang terkena KNC dalam Pemberian obat x100%

Jumlah pasien pada hari tersebut

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 9: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh

Perawat

Kejadian salah pemberian obat : Sesuai dengan 6 Benar

Salah pasien :

Dikarenakan salah nama dan tidak sesuai identitas

pada medical record

Salah waktu :

a) Terlambat pemberian obat (30 menit setelah

jadual)*

b) Pemberian obat yang terlalu cepat (30 menit

sesudah jadual)*

c) Obat stop tetap dilanjutkan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 10: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat

oleh Perawat

Salah cara pemberian/ route :

adalah salah cara memberikan obat (Oral, Intravena, Intra

musculer, Subcutan, Supositoria, Drip). Misal:

Pemberian Intramuskuler diberikan secara Intravena, dll

Salah Dosis :

• Dosis berlebih : adalah jika obat diberikan melebihi dosis

obat yang diresepkan dokter.

• Dosis Kurang adalah jika dosis obat yang diberikan kurang dari dosis yang diresepkan dokter

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 11: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat

oleh Perawat

Salah obat :

adalah obat yang diberikan kepada pasien tidak sesuai

dengan yang diresepkan oleh dokter

Salah dokumentasi :

adalah dokumentasi yang dilakukan tidak sesuai dengan

pelaksanaan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 12: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

C. Angka Kejadian Pasien Jatuh

• Pasien Jatuh adalah jatuhnya pasien di unit

perawatan pada saat istirahat maupun saat pasien

terjaga yang tidak disebabkan oleh serangan stroke,

epilepsy, seizure, bahaya karena terlalu banyak

aktivitas.

• Angka Kejadian Pasien Jatuh adalah presentasi

jumlah insidensi pasien jatuh yang terjadi di unit

perawatan pada periode waktu tertentu setiap

bulan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 13: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

C. Angka Kejadian Pasien Jatuh

Jumlah pasien jatuh X 100%

Jumlah pasien yang beresiko jatuh

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 14: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain

Cedera akibat restrain adalah cedera berupa lecet

pada kulit, terjatuh, atau aspirasi yang diakibatkan

oleh pemasangan restrain.

Pengecualiannya adalah semua pasien yang sudah

cidera sebelum dilakukan pemasangan restrain,

seperti lecet atau luka.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 15: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KESELAMATAN PASIEN

D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain

Jumlah pasien dengan cidera akibat restrain X 100 %

Total pasien yang dipasang restrain

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 16: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KETERBATASAN PERAWATAN DIRI

• Angka TIDAK terpenuhinya kebutuhan mandi,

berpakaian, toileting (eliminasi) yang disebabkan

oleh keterbatasan perawatan diri

• Keterbatasan diri dibagi menjadi keterbatasan

sebagian dan total, sehingga menyebabkan

tingkat ketergantungan sebagian dan total pada

asuhan keperawatan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 17: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KETERBATASAN PERAWATAN DIRI

Jumlah pasien yg tidak terpenuhi kebutuhan diri x 100%

Jumlah pasien dirawat dgn tingkat ketergantungan sebagian & total

Sub Indikator tidak terpenuhinya perawatan diri adalah

• Mandi : kulit, gigi, mata, rambut, tidak bau badan, perineum bersih.

• Berpakaian dan berpakaian: Baju bersih dan kering, rambut rapih, wajah segar

• Toileting: berkemih (b.a.k) dan defekasi (b.a.b) pola normal

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 18: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

Kepuasan pasien adalah

• Terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga

terhadap pelayanan keperawatan yang

diharapkan.

• Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan

keperawatan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 19: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

• Angka kepuasan = jumlah pasien yang menyatakan puas thd yankep X 100%

jumlah pasien yg dilakukan survey pada periode tertentu

• Elemen indikator terdiri dari:

kelengkapan dan ketepatan informasi

penurunan kecemasan

perawat trampil profesional

pasien merasa nyaman

terhindar dari bahaya

perawat ramah dan empati

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 20: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

• Kriteria pasien yang dilakukan survey adalah setiap

pasien baru yang telah dirawat :

• selama 3 hari

• tidak pulang paksa

• pulang hidup

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 21: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KENYAMANAN

A. Angka Tatalaksana Pasien Nyeri

Tujuan

• Paling sedikit 90% askep yang terdokumentasi

akan mencakup skala nyeri yang dialami

pasien seperti yang didefinisikan dalam standar

nyeri.

• Paling sedikit 90% tindakan yang dilakukan

perawat adalah respon terhadap nyeri yang

dikemukakan oleh pasien untuk mencapai

kriteria nyaman/ nyeri terkontrol.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 22: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KENYAMANAN

A. Angka Tatalaksana Pasien Nyeri

• Persentase pasien dengan nyeri yang terdokumentasi dalam askep:

Jumlah total pasien nyeri yang terdokumentasi x 100%

Jumlah total pasien per periode waktu tertentu

• Persentase tatalaksana pasien nyeri:

Jumlah total tindakan perawat sbg respon nyeri x 100 %

Jumlah total pasien terdokumentasi nyeri skala > 4 per

periode waktu tertentu .

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 23: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KENYAMANAN

B. Angka Kenyamanan Pasien

• Pasien merasa nyaman: Pasien dengan rasa nyeri

terkontrol

• Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari sekadar

sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu,

bersifat subjektif dan sangat individual

• Pasien dengan nyeri terkontrol adalah pasien yang

menunjukkan skala nyeri dibawah 4 sampai dengan 0

pada skala 0-10 atau dengan gold standard : pasien

menyatakan tidak merasakan nyeri, tidak ada

ketakutan, kecemasan dan depresi setelah diberikan

tindakan keperawatan selama periode waktu tertentu.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 24: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

KENYAMANAN

B. Angka Kenyamanan Pasien

Angka kenyamanan pasien=

Jumlah pasien dengan nyeri terkontrol x 100 %

Jumlah pasien yang terdokumentasi nyeri per

periode waktu tertentu

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 25: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

ANGKA KEJADIAN CEMAS

• Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi suatu yang dirasakan sebagai ancaman.

• Angka Kejadian Pasien Cemas adalah presentasi jumlah prevalensi pasien cemas (dari rata-rata identifikasi aspek: materi pendidikan/penyuluhan kepada pasien yang diberikan diulang/review oleh pasien, materi pendidikan/penyuluhan direview kembali oleh perawat dan dilakukan tanya jawab, informasi yang cukup diberikan untuk mengurangi cemas) yang dirawat di sarana kesehatan selama periode waktu tertentu setiap bulan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 26: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

ANGKA KEJADIAN CEMAS

• Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Umum =

Jumlah pasien cemas x 100%

Jumlah pasien yang dirawat

• Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Psikiatri =

Jumlah pasien cemas 3 x 24 jam x 100%

Jumlah pasien yang dirawat dlm waktu 3x24 jam.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 27: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

PENGETAHUAN

A. Pengetahuan tentang Perawatan Penyakitnya

Pengetahuan adalah kemampuan pasien

mengetahui informasi tentang perawatan

penyakitnya

Jumlah pasien yang kurang pengetahuan x 100%

Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 28: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

PENGETAHUAN

B. Perencanaan Pasien Pulang

Discharge Planning adalah suatu proses yang

dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam

hal memenuhi kebutuhan pasien untuk

kesempurnaan kepindahan pasien dari satu

tempat perawatan ke tempat lainnya.

Perencanaan pemulangan dimulai sejak pasien

masuk, bahkan dapat dilakukan sebelumnya,

sebagai contoh untuk pasien yang akan

dilakukan operasi, dokter telah memberikan

penjelasan berapa lama pasien akan dirawat

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008

Page 29: Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

PENGETAHUAN

B. Perencanaan Pasien Pulang (Discharge Planning)

pasien yg tdk dibuat discharge planning pd periode ttt x 100%

Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008