Post on 30-Apr-2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Wortel merupakan salah satu komoditi sayuran yang
cukup digemari oleh masyarakat Indonesia, selain itu
wortel memiliki gizi yang sangat baik dalam pemenuhan
kebutuhan vitamin. Wortel memiliki kandungan vitamin A,
dalam setiap 100 gram bahan mengandung 12.000 S.I
vitamin A.Wortel merupakan bahan pangan bergizi tinggi
dengan harga yang murah dan relatif mudah dijumpai.
Namun kandungan gizi ini bertolak belakang dengan
bahayanya kandungan kimia yang menempel pada wortel
yang dipupuk dan diberi pestisida kimia.
Tanaman yang dikelola dengan pemberian pupuk dan
pestisida kimia akan menyebabkan terkonsumsinya residu
kimia yang menepel pada sayuran tersebut. Meskipun
kandungan residu pestisida pada sayur ini masih dalam
ambang yang diperbolehkan, namun pengkonsumsian yang
1
2
terus menerus akan mengakibatkan munculnya gangguan
kesehatan yang tidak diinginkan. Selain bahaya
pestisida yang menempel pada sayur tersebut, kegiatan
budidaya yang menggunakan pestida ini pun dapat
mencemari lingkungan, seperti pencemaran air,
pengurangan kualitas tanah, polusi udara. Berbeda
dengan sayuran organik yang dikelola dengan menggunakan
bahan-bahan alami yang tidak akan berbahaya bagi
kesehatan lingkungan dan manusia itu sendiri.
1.2Tujuan PKL
1.2.1 Tujuan Umum PKL
Adapaun tujuan umum yang diharapkan dari Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :.
1. Memberikan pengalaman dan meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam operasionalisasi
teknologi pertanian diperusahaan, instansi
pemerintahan, atau usaha tani.
2
3
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa akan berbagai
ilmu dalam bidang pertanian dan menerapkannya
dilapangan.
1.2.2 Tujuan Khusus PKL
Tujuan khusus dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini ialah:
1. Memahami dan mengerti bagaimana cara budidaya
wortel khususnya varietas lokal yang dilakukan
di Pusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan
Swadaya Jaya Alam Lestari.
2. Memahami teknologi yang di terapkan para
petani dan mampu memperbaiki permasalahan dan
meningkatkan hasil produksi petani terutama
pada sayuran wortel varietas lokal.
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Wortel Varietas Lokal
2.1.1 Sejarah Singkat
Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman
asli Indonesia, berasal dari negeri yang beriklim
sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari Asia Timur
Dekat dan Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar
sekitar 6.500 tahun yang lalu. Rintisan budidaya
wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut
Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika,
Asia dan akhirnya ke seluruh bagian dunia yang
telah terkenal daerah pertaniannya.
2.1.2 Sentra Penanaman
Di Indonesia budidaya wortel pada mulanya hanya
terkonsentrasi di Jawa Barat yaitu daerah Lembang
dan Cipanas. Namun dalamperkembangannya menyebar
luas ke daerah-daerah sentra sayuran di Jawa dan
4
5
Luar Jawa. Berdasarkan hasil survei pertanian
produksi tanaman sayuran di Indonesia (BPS, 1991)
luas areal panen wortel nasional mencapai 13.398
hektar yang tersebar di 16 propinsi yaitu; Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung,
Bali, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Irian
Jaya.
2.1.3 Taksonomi Wortel Lokal
Dalam taksonomi tumbuhan, wortel diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi :Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae (Apiaceae)
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carrota L.
5
6
Tanaman wortel banyak ragamnya, tetapi bila dilihat
bentuk umbinya dapat dipilih menjadi 3 golongan,
yakni :
a) Tipe Chantenay, berbentuk bulat panjang dengan
ujung yang tumpul.
b) Tipe Imperator, berbentuk bulat panjang
dengan ujung runcing.
c) Tipe Nantes, merupakan tipe gabungan antara
imperator dan chantenay.
2.1.4 Morfologi Wortel Varietas Lokal
Wortel merupakan tanaman budidaya yang sudah
di manfaatkan oleh manusia sejak dahulu. Selain di
kenal sebagai gudang vitamin A, wortel menjadi
bahan pelengkap makanan utama manusia dan juga
hewan ternak. Tanaman wortel terdiri dari daun dan
tangkai, batang dan akar. Dengan pertumbuhan yang
tegak keatas dari umbi sampai daun mencapai 30-50
cm, berbentuk silindris, dan berwarna orange
a. Daun
6
7
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda
dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset
(garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai
daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun
kaku dan tebal dengan permukaan yang halus,
sedangkan helaian daun lemas dan tipis..
b. Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga
hampir tidak nampak, batang bulat, tidak berkayu,
agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5
cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua.
Batang tanaman tidak bercabang, namun di tumbuhi
oleh tangkai daun yang berukuran panjang, sehingga
kelihatan seperti bercabang.
c. Bunga
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung
tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna
putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki
tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga
terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang
7
8
telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah
dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu
(Cahyono, 2002)
d. Akar
Tanaman wortel memiliki sistem perakaran
tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar
tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan
fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan
makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar
dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm
dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya.
Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi
inilah yang sering di sebut atau di kenal sebagai
“Umbi Wortel”.
Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Wortel Per 100G
Bahan.
Bahan penyusun Kandungan Gizi
Kalori (kal)
Karbohidrat (g)
42,00
9,30
0,30
8
9
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)
Bagian yang dapat
dimakan(%)
1,20
39,00
37,00
0,80
12.000,00
0,06
6,00
88,20
88,00
Sumber :Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1979
e. Umbi
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim,
berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik
pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan
berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat
dan memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan,
mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel
9
10
juga mengandung vitamin B, Vitamin C dan mineral
(setiawan, 1995).
Cahyono (2002) mengatakan bahwa pada awalnya hanya
dikenal beberapa varietas wortel, namun dengan
berkembangnya peradaban manusia dan teknologi, saat ini
telah ditemukan varietas-varietas baru yang lebih
unggul daripada generasi-generasi sebelumnya. Varietas-
varietas wortel terbagi menjadi tiga kelompok yang
didasarkan pada bentuk umbi, yaitu tipe Imperator,
Chantenay, dan Nantes Dari ketiga kelompok tersebut,
varietas yang termasuk ke dalam kelompok chantenay yang
dapat memberikan hasil (produksi) paling baik, sehingga
paling banyak dikembangkan.
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Wortel Varietas Lokal
Wortel merupakan tanaman dwimusim yang tumbuh
didaerah berhawa sejuk dengan ketinggian antara 1000-
2000 m dpl, dengan kisaran temperatur 120- 230 C, dan
dengan suhu optimum untuk tumbuh adalah 150-180 C.
Persyaratan kebutuhan tanah untuk budidaya wortel
10
11
adalah : kedalaman tanah minimum 30 cm dan optimum > 75
cm, struktur tanah berlempung sampai berpasir,
konsistensi gembur; permeabilitas sedang, drainase agak
cepat sampai sedang dan pH berkisar antara 5.2- 8.2.
Sedangkan untuk pH optimum berkisar antara 6.0-7.0.
BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1Bahan Dan Alat
A. Bahan
Bahan yang digunakan selama Praktek Kerja
Lapangan telah di sediakan oleh Pusat Pelatihan
Pertanian Dan Pedesaan Swadaya selaku pengelola
budidaya dan pemasaran. Beberapa bahan yang di
gunakan pada kegiatan PKL antara lain sebagai
berikut: Benih wortel, Air
B. Alat
11
12
Beberapa macam alat yang di gunakan selama
praktek kerja lapangan (PKL) ini yaitu :
cangkul, ajir, selang, pipa, sprinkle, buku
bolpoin, handphone (kamera).
3.2Metode Praktik Kerja Lapangan
Metode yang di gunakan pada praktek kerja
lapangan ini di antaranya dengan observasi,
wawancara, praktek langsung dilapangan, dan
menggali data sekunder dari literatur.
3.2.1 Praktek Kerja Lapangan
Untuk mendapatkan data kami langsung melakukan
praktek langsung ke lapangan, di mulai dengan melakukan
pengolahan tanah, penanaman, penyiraman, pemanenan dan
pengolahan pasca panen.
3.2.2 Observasi
12
13
Observasi di lakukan dengan mengikuti langsung
kegiatan budidaya dan pengolahan pasca panen tanaman
Wortel di Pusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan
Swadaya Jaya Alam Lestari. Observasi dilakukan bersama
bapak tohir selaku pembimbing lapangan dan para
petani .
3.2.3 Wawancara
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara
langsung kepada bapak Tohir, dan beberapa petani yang
bertugas di lapangan seputar budidaya wortel.
3.2.4 Study Literatur
Data sekunder di peroleh dari literatur berupa
pustaka, jurnal, buku, dan catatan-catatan yang terkait
dengan objek Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
13
14
BAB VI
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Gapoktan Jaya Alam Lestari ini berdiri tahun
2003, bergerak dibidang budidaya organic dan
perternakan. Pembuatan gapoktan ini berawal dari
kegiatan budidaya yang telah ada sejak tahun 2002.
Gapoktan ini berada di Desa Cisondari Kecamatan
Pasir Jambu Kabupaten Bandung.
Usaha budidaya organic ini dilakukan hanya
pada lahan kurang lebih 10 m2 ( 3 bedengan), belum
mempunyai pasar tetap sehingga pemasaran sulit,
dan akhirnya hanya dijual pada keluarga dan
kerabat. Dari waktu ke waktu pemasaran yang
14
15
berawal dijual pada keluarga dan kerabat ini
berkembang berkat informasi dari mulut kemulut.
Pada tahun awal-awal perkembangannya, produk
organic ini mulai dilirik dan diterima di super
market di daerah Jakarta dan bandung dengan label
“bukit organic”, hal ini didapatkan dengan
bermodalkan keercayaan karena pada saat itu belum
mempunyai sertifikasi organik dan kemudahan ini
dikarenakan sedikit nya persaingan pasar pada saat
itu.
Setelah permintaan pasar semakin banyak, maka
untuk menambah suplai produk yang akan dipasarkan
ke konsumen, dibuatlah label baru dari gapoktan
ini dengan nama “Cisondari Organik”. Selama usaha
ini berangsung pemegang produk ‘cisondari organik’
menjalankan usahanya dengan lebih termanage
dibandingkan dengan pemegang produk bukit organic,
sehingga usahanya lebih baik dan mendapatkan
tanggapan serius dari pemerintah sehingga didapat
sertifikat organic dari inofice secara resmi atas
15
16
nama jaya alam lestari, sehingga dengan adanya
sertifikat otganik ini permintaan semakin meluas
ke pasar swalayan didaerah priangan seperti yogya
di garut, tasik, ciamis, sumedang, bahakam
permintaan langsung dari pemerintahan daerah.
Saat ini gapoktan jaya alam lestari sudah
memiliki 15 ha lahan garapan yang 5ha diantaranya
merupakan lahan perhutani, dengan system bagi
hasil. Komoditi sayuran yang dibudidayakan
mencapai 30 jenis komoditi diantaranya Bayam
Hijua, Bayam Merah, Pakcoy, Selada Keriting Hijau,
Selada Keriting Merah, Shiomak, Head Lettuce,
Buncis, Wortel, Lobak, Keylan, dst.
4.2 Struktur Organisasi
16
17
Ketua : Bpk. H.Waryudin
Koordinator Lapangan : Bpk. Tohir
Bagian Budidaya dan Produksi : Bpk.
Hamid, Ibu Yeni
Bagian Pemasaran : Bpk. Asep
Bagian SDM dan Fasilitas : Bpk. Iyan
Sofiyan, Sobur
Bagian Administrasi dan Keuangan : Bpk. Budi,
Ibu Gina
4.3 Keadaan Umum Perusahaan
Pusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan Swadaya
jaya alam lestari berada di kp. Gambung pangkalan
17
Ketua
Bagian Budidaya
dan Produksi
Bagian Pemasaran
BAGIAN SDM dan
Fasilitas
Bagian Administra
si dan Keuangan
Koordinator Lapangan
18
desa Cisondari, kecamatan Ciwidey, kabupaten Bandung
berada pada ketinggian 1400 m dpl, dengan suhu 20º-
28ºC.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya
jaya alam lestari ini bergerak dibidang pertanian
organic dengam luas lahan tanam 12 ha, dan
membudiayakan hamper 30 komoditi. Jaya Alam Lestari
ini telah berstatus Pusat Pelatihan Pertanian Dan
Pedesaan Swadaya dimana keberadaannya dibawah
bimbingan Departemen Pertanian sehingga jaya alam
lestari ini mudah mendapatkan bantuan dana untuk
fasilitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan
Swadaya. Selain berfokus pada budidaya organik,
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya ini
juga memliki usaha pertenakan dengan hasil olahan
caramel susu sapi. Usaha caramel ini diketuai oleh
istri ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan
Swadaya jaya alam lestari.
18
19
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya
jaya alam lestari ini memiliki lahan garapan 15 ha
dengan 5 ha diantaranya merupakan lahan
perhutani,dengan system bagi hasil. Banyak pekerja di
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya jaya
alam lestari ini hingga 50 orang, diantaranya pekerja
lapangan yang mengurusi panen, menanam, olah tanah
dll. sebagian lagi pengurus pasca panen, pemasaran,
dll. Selain pekerja, orang-orang lain yang ikut
membantu dalam mengembangkan usaha ini adalah relasi-
relasi ketua kelompok dari Bank yaitu Bpk.Robi dan
Ibu Gina. Bpk Robi adalah orang yang bertugas dalam
mengatur keuangan Pusat Pelatihan Pertanian Dan
Pedesaan Swadaya Jaya Alam Lestari mulai dari
pemasaran, Faktur, hingga pengelolaan uang sbelum
diserahkan pada ketua kelompok sedangkan Ibu Gina
merupakan orang yang mengatur dalamm hal budidaya,
mulai dari pengaturan jarak tanam, hingga komoditi
apa yang akan ditanam dilahan.
19
20
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya ini
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
karena telah mendapat bantuan langsung baik itu dari
pemerintahan daerah maupun dari pemerintahan pusat
dari departemen pertanian. Beberapa fasilitas yang
telah tersedia seperti tempat pengkomposan
(penyimpanan limbah-limbah sayuran, penyimpanan
kotoran sapi, penyimpanan alat
pengomposan/penggilingan, dan penyimpanan traktor),
gudang benih, ruang pasca panen (tempat
penyortiran,pencucian, packing), dan dilengkapi
dengan lab.
BAB V
HASIL PKL DAN PEMBAHASAN
5.1Hasil PKL
5.1.1 Pembibitan
20
21
Pada budidaya tanaman wortel ini benih yang
digunakan didapat sendiri dengan cara pembungaan
tanaman wortel. Proses pembungaan wortel ini
dengan cara menambah 3 bulan usia tanam wortel
dari masa panen, secara fisik benih sudah dapat
dipakai jika bunga telah berwarna gelap dan
kering. Pengambilan benih ini dilakukan dengan
manual, dengan cara dirontokan oleh tangan satu
per satu. Untuk benih yang akan disimpan benih
tersebut dijemur satu hingga dua hari agar benih
tahan lama. Tanaman wortel yang akan dibungakan
ini ditanam di awal musim panas, sehingga benih
sudah didapatkan sebelum musim hujan.
21
22
Gambar 1. Pembenihan Wortel (Sumber: Pengamatan
PKL)
Gambar 2. Fase Pembungaan-Benih (Sumber:
Pengamatan PKL)
5.1.2 Penanaman
Penanaman dilakukan pada bedengan 7,5m x 1,25m
dan tinggi 26 cm. benih ditabur pada bedengan yang
telah diberi alur dengan kedalaman alur kurang
lebih 5 cm dan jarak antar alur 25 cm. setelah
22
23
tanaman wortel telah cukup besar kurang lebih 4
minggu hst tanaman dapat dilakukan penjarangan,
sehingga jarak antar tanaman 6 cm.
Gambar 3. Penaburan Benih Wortel (Sumber
Pengamatan PKL)
5.1.3 Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul,
dikarenakan lahan untuk menanam wortel ini
merupakan lahan yang telah digunakan penanaman
tanaman selada maka pembuatan beengan dilkukan
hanya sekedar perapihan saja, dengan ukuran 7,5m x
1,25m dan tinggi 26 cm.
Pada pengolahan tanah persiapan penanaman ini lahan
tidak diberikan pupuk dikarenakan lahan tersebut
merupakan lahan yang telah digunakan penanaman
23
24
selada yang awalnya telah diberikan pupuk sehingga
dirasa tanah memiliki kandungan hara yang cukup.
Gambar 4. Pengolahan Tanah (Sumber: Pengamatan PKL)
5.1.4 Pemeliharaan
a. Pengendalian hama dan penyakit
Di jaya alam lestari ini pengendalian hama
penyakit dilakukan dengan rotasi tanaman serta
pemnyemprotan petisida nabati seprti daun babi,
bawang merah,dll penggunaan pestisida ini
jarang dilakukan karena selama ini kerusakan
yang dialami tidak menyebabakan kerugian yang
berarti.
b. Penjarangan
Penjarangan dilakukan saat tanaman wortel cukup
besar ketika berusia 3-4 minggu hst,
24
25
penjaranagan ini penting dilkukan untuk
meguranginya persaingan.
c. Penyiraman
Gambar 5. Penyiraman (Sumber: Pengamatan PKL)
Pada awal penanam penyiraman dilakukan dua
hari sekali hingga tanaman beumur 10 hari,
kemudian berikut nya penyiraman cukup dilakukan
dua kali seminggu jika tidak ada hujan.
5.1.5 Panen
Pemanenan tanaman wortel lokal ini dapat dilakukan
pada usia 100 hari atau hingga 115 hari, secara
fisik tanaman wortel yang siap panen ditunjukan
dengan layu nya beberapa daun wortel tersebut.
25
26
Cara pemanenan wortel ini dengan mencabut daun
wortel tersebut.
Gambar 6. Wortel Siap Panen Gambar
7.Pemanenan Wortel
(Sumber:
Pengamatan PKL)
5.1.6 Pasca Panen
26
27
Setelah proses pemanenan, wortel tersebut
dipisahkan dari daun dan menyisakan 1cm batang
daun, dan kemudian dicuci pada air mengalir secara
manual dengan menggosok-gosok badan wortel.
Kemudian ditimbang dan dikemas, harga rp.
13.000/kg.
Gambar 8. Pengeringan wortel
Gambar 9. Pengemasan
27
28
Gambar 10. Wortel Siap Dipasarkan
(Sumber : Pengamatan PKL)
5.2PEMBAHASAN
5.2.1 Pembibitan
Benih wortel yang digunakan di Jaya Alam
Lestari ini merupakan benih yang dihasilkan
sendiri, selain untuk mengurangi biaya yang
dikeluarkan dengan menghasilkan bibit sendiri ini
juga dapat mempertahankan kualiatas wortel yang
benar- benar organik. Namun di jaya alam lestari
ini tidak adanya seleksi, benih diambil dari
wortel yang sengaja dibungakan tanpa mengetahui
28
29
kualitas dari tanaman wortel sendiri, sehingga
kualitas wortel tidak jauh lebih baik.
Tanaman wortel yang akan menjadi tanaman induk
benih sebaiknya ditanam diawal musim kemarau
sehingga pada saat pemanenan benih dapat dilakukan
sebelum musim hujan. Jika pembungaan masih
berlangsung saat musim hujan maka benih akan
jarang dan dimungkinkan busuk.
Persyaratan Benih
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sumber
benih yang menjadi bibit harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Tanaman tumbuh subur dan kuat.
b. Bebas hama dan penyakit/sehat.
c. Bentuknya seragam.
d. Dari jenis yang berumur pendek.
e. Berproduksi tinggi
Penyiapan benih
29
30
Wortel di perbanyak secara generatif dengan
biji-bijinya. Biji (benih) wortel dapat di
beli di toko-toko saran produksi pertanian
terdekat, tetapi dapat pula membenihkan
sendiri, terutama atas jenis/varietas wortel
lokal dan non hibrida.
Para petani disentra produksi sayuran sudah
umum mempraktekan pembenihan (pembijian)
wortel lokal dengan tahap-tahap pekerjaan
sebagai berikut :
1. Pilih tanaman wortel yang umurnya cukup
tua (± 3 bulan), tumbuhnya subur dan
sehat. Bongkar (cabut) tanaman wortel
pilihan tadi, kemudian amati umbinya Umbi
wortel yang baik dan sehat jadikan pohon
induk, bentuk normal (tidak cacat), warna
kulit mengkilap kuning/jingga dan halus.
2. Potong ujung umbi wortel maksimal
sepertiga bagian, pangkas pula tangkai
30
31
daun bersama daunnya, sisakan 10 cm yang
lekat pada umbi.
3. Siapkan lahan untuk kebun pembibitan
wortel dapat bentuk bedengan-bedengan
yang di olah secara sempurna (di pupuk
kandang optimal).
4. Buat lubang tanam dengan alat bantu
cangkul/tunggal pada jarak tanam 40-60 cm
x 40-60 cm.
5. Tanam umbi wortel pada lubang tanam,
padatkan tanahnya perlahan-lahan hingga
menutup bagian leher batang.
6. Buat alur-alur dangkal disepanjang
barisan tanaman (umbi) wortel sejauh ± 5
cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk
oleh tugal).
7. Lakukakan pemberian pupuk buatan berupa
campuran ZA+SP+KCL (1:2:2) sebanyak 10
gr/tanaman, kemudian pupuk tersebut
segera di tutup dengan tanah tipis .
31
32
8. Pelihara kebun bibit wortel selama ± 3
bulan hingga menghasilkan tangkai buah
dan biji dalam jumlah banyak.
9. Petik tangkai buah wortel yang sudah tua
(kering), lalu jemur hingga kering untuk
di ambil biji-bijinya.
Tata cara penyiapan benih wortel
Dalam penyiapan benih wortel ada beberapa
hal yang perlu di perhatikan untuk
keberhasilan perkecambahan yang baik, yaitu
dengan cara sebagai berikut:
a. Pilih benih wortel yang baik, yakni
berasal dari varietas unggul, murni, dan
daya kecambahnya tinggi (lebih dari
90%).
b. Gosok-gosokan benih wortel dengan kedua
belah telapak tangan agar di antara
32
33
benih satu sama lain tidak berlekatan.
c. Rendam benih wortel dalam air dingin
selama 12-24 jam atau dalam air hangat
suam-suam kuku (60 derajat C) selama 15
menit. Tujuan dari perendaman benih
adalah mempercepat proses
perkecambahannya.
d. Tiriskan benih wortel dalam suatu wadah,
misal tampah hingga menjadi cukup
kering. Benih wortel sudah siap ditanam
(disebar) di lahan kebun.
Namun persiapan benih ini tidak dilakukan
di jaya alam lestari benih yang telah
dirontokan dibunga dapat lansung disebar,
atau dijemur terlebih dahulu beberapa hari
dengn tujuan agar di dapat benih yang tahan
lama bertahan lama saat penyimpanan untuk
persediaan. Sehingga perkencambahan sedikit
lambat.
33
34
5.2.2 Pengolahan Tanah
Struktur tanah di Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya jaya alam lestari memiliki tanah
yang gembur dan subur selain itu tanah yang
digunakan untuk penanaman wortel tersebut juga
merupakan tanah yang telah digunakan penanaman
sayur yang lainnya seperti brokoli, selada dll.
Sehingga penggemburan tanah ini mudah dilakukan
dengan mencangkul tanah yang sedikit padat dan
merapihkan bedengan.
Dijaya alam lestari ini khusus untuk tanaman
wortel lahan yang akan digunakan tidak menggunakan
pupuk dasar ataupun pupuk susulan, dikarenakan
pupuk dirasa cukup karena sebelum digunakan untuk
penanaman wortel lahan tersebut digunakan penanaman
tanaman brokoli yang diawal pemakaian nya diberi
pupuk dasar kotoran sapi, dan sisa-sisa daun
brokoli yang dibuang dirasa cukup sebagai bahan
organic penyubur tanah.
34
35
5.2.3 Cara Penanaman
Penanaman dilakukan pada bedengan 7,5m x 1,25m
dan tinggi 26 cm. benih ditabur pada bedengan yang
telah diberi alur dengan kedalaman alur kurang
lebih 5 cm dan jarak antar alur 25 cm. setelah
tanaman wortel telah cukup besar kurang lebih 4
minggu hst tanaman dapat dilakukan penjarangan,
sehingga jarak antar tanaman 6 cm.
5.2.4 Pemeliharaan
Pengendalian opt
Hama yang menyerang wortel ini adalah jenis
ulat jengkal, kupu-kupu putih dan ulat bulu.
Sejauh saya amati serangan hama ataupun hama
yan menyerang bagian umbi tidak saya temukan.
Sehingga kerusakan yang dialami umbi wortel
ini tidak begitu terlihat karena ada faktor
hama, in sebab nya penggunaan pestisida nabati
35
36
seperti dari tanaman daun babi, bawang merah
jarang digunakan.
Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhannya, tanaman
wortel memerlukan air yang memadai, sehingga
perlu di siram (diairi) secara kontinue 1-2
kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bila
tanaman wortel sudah tumbuh besar, maka
pengairan dapat di kurangi. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah agar tanah tidak
kekeringan.
Konsumsi air pada tanaman wortel relatif
rendah dibandingkan tanaman yang lain. Tanah
yang lewat basah akan mengakibatkan akar yang
terbentuk akan cacat (Williams et al., 1993).
Penyiraman adalah suatu proses pemberian
air terhadap tanaman agar tanah disekitar
perakaran tanaman tetap lembab dan untuk
mempermudah dalam penyerapan unsur hara.
36
37
Penjarangan
Penjarangan pada wortel ini dilakukan
diusia yang cukup besar, pada usia 4 minggu
hst. Penjarangan ini penting dilakukan untuk
mengurangi persaingan hara, air, cahaya
matahari dan oksigen sehingga tanaman bisa
tumbuh dengan baik.
5.2.5 Panen
Pemanenan wortel dilakukan setelah usia wortel 3
bulan hst, tergantung varietas. Pada varietas
wortel lokal ini ideal dipanen 100-115 hari.
Pemanenan wortel ini tidak boleh terlalu tua,
karena umbi wortel akan mengkayu dan jika
dikonsumsi tidak enak.
Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman
wortel dari daun sehingga umbi akan terangkat.
Dikarenakan tanah pada lahan jaya alam lestari ini
gembur tidak perlu digemburkan kembali.
37
38
5.2.6 Pasca Panen
Pasca penen merupakan proses setelah pemanenan
dilakukan bertujuan dapat meningkat kan nilai
ekonomis wortel. Proses pasca panen wortel ini
dilakukan pemotongan daun dan disisakan 1cm batang
daun. Kemudian pencucian dilakukan dengan
menggosok-gosok wortel tersebut dengan dialiri
air.dikemas per 0,50 kg.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Wortel yang ditanam di Pusat Pelatihan Pertanian
dan Pedesaan Swadaya jaya alam lestari ini
merupakan wortel lokal. Wortel ini merupakan
38
39
tanaman dwimusim yang tumbuh didaerah sejuk. Sangat
diminati masyarakat umum serta memilki banyak
sekali kandungan vitamin A, hingga mencapai 12.000
S.I vitamin A dalam setiap 100 gram bahannya.
Wortel lokal organic yang diatanam di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya alam jaya
letasri ini dijual diberbagai Yogya daerah dijawa
barat, komoditi wortel ini merupakan komoditi sayur
di jaya alam lestari yang paling banyak dan selalu
diminta setiap hari oleh pasar, sehingga dipanen
setiap hari.
6.2 Saran
1. Untuk peningkatan kualitas wortel ini
ditekankan harus melakukan seleksi induk
tanaman untuk pembenihan.
2. Penggemburan tanah merupakan hal yang sangat
penting, karena tanah yang padat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan umbi sehingga akan
39
40
menyebabkan bentuk umbi yang tidak lurus dan
harga ekonomi nya menurun.
3. Diperlukan perawatan yang baik, pemenuhan
kebetuhan air, unsur hara untuk kebershasilan
wortel.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, Rahmat. Bertanam wortel. Yogyakarta :
Kanisius, 1995.
Setiawan, A.I. 1995. Sayuran Dataran Tinggi : Budidayadan Pengaturan Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.159 hal.
Winda Yuliati, 2009, Pengusahaan Sayuran Organik Wortel(Daucus Carota L.) dan Petsai (Brassica ChinensisL.) diYayasan Bina Sarana Bakti, IPB, Hal.18.
Williams, C.N., J.O. Uzo, and W.T.H.Peregrine. 1993.Produksi Sayuran Di Daerah Tropika. Terjemahandari : Vegetable Production in the Tropics.Penerjemah : W.J.A. Payne. Penerbit Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta. 374 hal.
40