Pleno Pemicu 1 Muskulo

Post on 15-Jan-2016

77 views 0 download

description

pleno pemicu 1 modul muskuloskeletal

Transcript of Pleno Pemicu 1 Muskulo

KELOMPOK 4 MUSKULOSKELETAL

PEMICU 1

FASILITATOR : dr. MeliyantiKetua : M. Ridho Dwi SaputraSekretaris 1 : Abisyifa Rahma TaimSekretaris 2 : Junia ArianiAnggota :

Irfana EfendiMeicilia BahariMeisya NaztasiaDinda FitriaNovindra Seno AjiKarunia CahyatiKarunia NurfadhillahSelli MarlinaOktaviani WP

Cece gadis cilik berusia 4 tahun, yag cantik dan lucu tetapi kakinya pincang, sebenarnya orang tua cece telah mengetahui sejak lama adanya kelainan pada anggota gerak bawah anaknya dan sudaah berkali-kali dibawa kedukun urut namun semua usaha itu tidak membantu. Di usia 4 tahun ini cece terlihat berjalan semakin pincang dan tungkai sebelah kanan tampak lebih pendek dibandingkan dengan yang kiri. Orang tua cece mulai khawatir dengan keadaan anaknya sehingga membawa cece berobat kerumah sakit. Pada anamnesis dokter mendapati bahwa cece pincang sejak pandai berjalan tanpa ada riwayat kecelakaan. Pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan kelainan lainnya selain perbedaan panjang tungkai (true length). Setelah melakukan berbagai pemeriksaan, dokter menjelaskan kepada orang tua cece tentang penyakit anaknya dan merencanakan merujuknya kepada dokter spesialis orthopedi. Apakah sicantik ini dapat berjalan normal?

PEMICU “Cece Sicantik yang Pincang”

Orthopedi : koneksi deformitas sistem muskuloskeletal, mempelajari pemeliharaan dan pemulihan fungsi sistem skeletal, artikulasinya dan struktur-struktur yang terkait.

Sel Krista Neuralis : jarak antara SIAS sampai maleolus medialis.

Terminologi

Perempuan berusia 4 tahun. Sejak lama , adanya kelainan anggota gerak

bawah. Pincang sejak pandai berjalan. Tungkai kanan tampak lebih pendek daripada

tungkai kiri. Tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya Setelah pemeriksaan tidak ada kelainan lain yang

ditemukan selain perbedaan panjang kedua tungkai.

Keyword

Perempuan 4 tahun, menderita pincang sejak pandai berjalan karena perbedaan panjang kedua tungkai tanpa ada riwayat kecelakaan.

Identifikasi Masalah

Analisis Masalah

Sistem muskuloskeletal

patologi

Penyebab:

1.Konginetal

2.Trauma3. infeksi

Kasus: pr,4

tahun pincang

normal

1.Embriologi2. Anatomi3. Histologi4. Fisologi5. biokimia

1. Abnormalitas yang terjadi pada tungkai bawah pada pemicu disebabkan oleh kelainan konginetal pada saat embriologi tulang.

2. Tulang dapat kembali normal karena massih berusia 4 tahun.

Hipotesis

1. Sistem muskuloskeletala. Normal

1. embriologi2. anatomi3. histologi4. fisiologi5. biokimia

b. Patologi 1. konginetal2. trauma3. infeksi

2. Kasus pada pemicua. Etiologib. Patofisiologic. Penatalaksanaand. Prognosise. Pemeriksaan fisikf. Pemeriksaan penunjangg. Faktor resiko

Pertanyaan Terjaring

JAWABAN PERTANYAAN TERJARING

EMBRIOLOGIPembentukan tulang Dimulai pada minggu ke

3 dan ke 4 kehamilan.1. Mesoderm paraksial somiter di kepala, somit dari oksipital

hingga kaudal → sklerotom dan dermiotom akhir mg. 4 sklerotom menjadi polimorf →

membentuk mesenkim → pindah dan menyebar menjadi fibroblas, kondroblas dan osteoklas

Penulangan hingga minggu ke 7

1. SISTEM MUSKULOSKELETALA. normal

2. Krista neuralis di kepala menjadi masenkim→ tulang

muka dan tengkorak.

Pembentukan otot berasal dari lapisan germinativum, kemudian :

mesoderm splanknik → otot polos dan otot jantung.

Mesoderm paraksial → otot rangka.

ANATOMI

Source: Van De Graaff. Human Anatomy. 6th ed. McGraw Hill.2001

Coxae

Source: Van De Graaff. Human Anatomy. 6th ed. McGraw Hill.2001

OTOT-OTOT EKSTREMITAS INFERIOR

OTOT-OTOT EKSTREMITAS INFERIOR

OTOT-OTOT EKSTREMITAS INFERIOR

19

OTOT-OTOT EKSTREMITAS INFERIOR

20

OTOT-OTOT TUNGKAI BAWAH

21

OTOT-OTOT TUNGKAI BAWAH

22

OTOT-OTOT

TUNGKAI BAWAH

23

OTOT-OTOT

TUNGKAI BAWAH

24

KAKI

25

LENGKUNG KAKI Kaki selalu berkontak dengan tanah Untuk dapat menahan beban tubuh, kaki

mempunyai struktur khusus lengkung kaki Terdiri dari 3 lengkung kaki yang

membentuk setengah kubah Diperkuat oleh ligamen dan tendo yang juga

berfungsi sebagai gaya pegas (resilience)

26

LENGKUNG KAKI Lengkung kaki longitudinal:

◦ Lengkung kaki medial: melalui calcaneus, talus, naviculare, cuneiformis dan berakhir di 3 metatarsal sisi medial

◦ Lengkung kaki lateral: melalui calcaneus, cuboid dan berakhir di metarsal 4 dan 5

Lengkung kaki transversal: oblik melalui metatarsal

Fungsi: mendistribusikan berat badan ke tumit dan kaput metatarsal

27

LENGKUNG KAKI

28OTOT-OTOT TELAPAK KAKI

29

OTOT-OTOT TELAPAK KAKI

30

OTOT-OTOT TELAPAK KAKI

HISTOLOGIa. TULANGTulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas

materi antar sel berkapur yaitu matrik tulang dan 3 jenis sel yaitu osteosit,osteoblas,osteoklas.

Jenis-jenis tulang1.Tulang rawan : - tulang rawan hialin - tulang rawan elasti- Fibrokartilago

2. Tulang keras (osteon)-Tulang pipa-tulang pendek-Tulang pipih- Tulang tak beraturan

Pembentukan tulang- Osifikasi intramembranosa- Osifikasi endhocondralis

B. Histologi SendiTempat bertemu dua atau tiga unsur

rangka,baik tulang atau tulang rawan-Sendi fibrosa-Sendi kartilaginosa sekunder-Sendi sinovial

Histologi otot Histologi otot

BIOKIMIA

Tulang Materi organik

sebagian besar berupa protein: 90-95% tersusun dari kolagen type I, kolagen type V dalam jumalh kecil dan protein non-kolagen ( Mis. protein plasma, proteoglikan)

Materi Anorganikterutama kristal hidroksiapit bersama dengan natrium, magnesium karbonat dan fluorida. 99 % kalsium tubuh terdapat di tulang. Hidroksiapit memberi tulang kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk melakukan fungsi fisiologisnya.

Tulang rawan Protein utamanya adalah Kolagen type II

dan sejumlah tipe minor kolagen lainnya◦ Tulang rawan elastin mengandung elastin◦ Tulang rawan fibroblastik mengnadung kolagen

type I Mengandung proteoglikan yang berperan

dalam kompresibilitasnya. Proteoglikan utama: agrekan.

Tulang Tulang Rawan

Organisasi otot rangka

Mekansime Kontraksi Otot

KONGINETAL

Kelainan bentuk dan fungsi organ tubuh

yang dibawa dari lahir

Insiden : 3-6 % Kelahiran

Proses terjadinya intra uterine

Pemunculan kelainan

Saat ssd lahir

Saat pertumbuhan

Saat anak & dewasa

B. Patologi

Idiophatic ( 60-70 % )

Faktor genetic (10%) Mutasi /

Transmisi gen

Faktor Lingkungan (20%) Hormonal,

Obat-obatan , Nutrisi, Kimia, Radiasi,

Infeksi, mekanik, Termis, Anoksia

Kombinasi

etiologi

A. Umum

Osteogenesis Inferfekta (Fragilitas Osseum)

Congenital Aklasia (Multiple eksostosis)

Dystropia Musculorum Progressiva (DMP)(Duchene)

Spinal Muscular Atrophy (SMA)

B. Lokal

Sindaktili / Polidactili

Congenital talipes equino varus

Congenital dislocation of the hip

Bentuk kelainan

Congenital

Hip panggul

Dislocation cerai sendi

CDH Cerai sendi panggul yang

dibawa dari lahir

Insiden

1-1,5 º/00, Terlambat 0,4 º/00

Unilateral Left Side

♀ > ♂ (8:1)

Congenital Dislocation Of The Hip (CDH)

Etiologi Penyebab pasti Unknown

Dugaan

Gangguan pertumbuhan sendi panggul

(Minggu ke 11) Developmental Dysplasia Of

The Hip

- Gangguan acetabulum

- Gangguan caput femur

- Gangguan capsul

Adanya beberapa faktor predisposisi

Hamil letak sunsang (20%)

Rongga rahim penuh (berdesakan)

Oligohidroamnion

Kembar

Kain bedung

Faktor laxity

Keturunan 10 %

Hormon relaksin ibu

Faktor Predisposisi

Gejala klinis dapat diketahui

Sejak baru lahir (New Born)

Umur 6 bulan

Saat Berjalan

Dewasa

Makin bertambah umur makin jelas

Diagnosis

A. Asymetic Skin Folds

B. Abduksi Panggul Terbatas

C. Galeazi Test (Tak sama panjang)

D. Barlow test

E. Ortholani test

Gejala Saat New Born

CDH Unilateral

Berjalan Pincang

In or out toeing

Toe walking

CDH Bilateral

Prominent buttocks

Waddling gait

Hyperlordosis

Saat Berjalan

USG Umur 3 -4 Minggu

Rontgen Foto Umur 6 bulan

A. Hilgen Reiner Line

B. Perkin Line

C. Acetabular Index

1 Tahun : < 30°

2 Tahun : < 25°

D. Center Edge Angle Normal 20°C.

Radiologi

Tergantung

Umur di D/

Umur 0-6 bulan

Umur 6-15 bulan dst

Beratnya kelainan

Bentuk pengobatan

Non Operative

Operative

Pengololaan

Tujuan

Mengembalikan caput femur ke

acetabulum

Menstabilkan posisi sendi

panggul

Tindakan

Jangan pasang bedung

Gendong posisi abduksi

Pavlic Harnes

Keberhasilan 92-95 %

Umur 0-6 bulan

Sebelum berjalan

Reposisi tertutup + Spica cast

Kalau perlu surgical

Adducor tenotomy

Open reduction

Umur 6-15 bulan

Kelainan sudah menetap

Reposisi terbuka dengan

tindakan pembedahan

Ssd operasi spina cast sp 4 bln

Komplikasi operasi

Redislokasi

Gangguan vaskuler caput humeri

mengecil dan atropi dislokasi lagi

Umur 15 bulan – 2 tahun

1. Operasi thd Soft Tissue (jaringan lunak)

2. Operasi pada panggul acetabulum

3. Operasi terhadap kaput femur

4. Kombinasi

5. Penggantian sendi dengan sendi palsu

Jenis Operasi

Salter’s innominate

Pemberton

Shelf procedure – Staheli

Total Hip Replacement

Contoh Operasi

TRAUMA

MEKANISME TRAUMA Direct Injury Indirect Injury Powerful Muscle Contraction Fatique Fracture Pathologic Fracture

Trauma Muskuloskletal Fraktur

Dislokasi

Sprain

Trauma Muskuloskletal Strain

Kontusio

INFEKSI

OsteomielitisPeradangan pada tulang dan sumsum tulang yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Patogen etiologi tersering : Bakteri Piogenik dan Mycobacterium Tuberculosis◦ Osteomielitis Piogenik◦ Osteomielitis Tuberkulosa

ETIOLOGI Hemi hypertrophy – Idiopatik (penyebab tidak

diketahui) atau yang terkait dengan meningkatnya aliran darah ke tungkai bawah

Kondisi panggul – seperti dislokasi yang tidak terpantau

Terhentinya growth plate atau lempeng pertumbuhan terkait infeksi dan cedera pada bagian yang tumbuh pada tungkai bawah

Kondisi kaki seperti clubfeet atau kaki bengkok yang menyebabkan kaki yang bermasalah tampak lebih kecil yang mengakibatkan tinggi tungkai yang lebih pendek dan akibatnya kaki yang lebih pendek

2. KASUS PADA PEMICU

PENATALAKSANAAN

1. Gunakan Lift Sepatu2. Memperpendek kaki yang panjang dengan

bedah orthopedi.3. Terapi Epiphysiodesis pada anak-anak.

PROGNOSIS

baik jika langsung cepat ditangani, terutama saat usia anak masih sekitar 15-18 bulan.

PEMERIKSAAN FISIK

1. postur tubuh yang tidak rata (miring pada satu sisi)2. Salah satu lutut lebih tinggi3. Tulang panggul tidak sejajar atau naik pada satu sisi.4. Lipat dibelakang lutuh tidak merata.5. Pengukuran panjang kaki dengan membandingkan kedua tungkai.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Teloradiograf

pemeriksaan radiologi tunggal kedua tungkai yang dapat dilakukan pada anak usia belia.

Orthoradiograf tiga pajanan terhadap panggul,lutut dan

pergelangan kaki yag sedikit tumpang tindih. Skanogram

3 radiograf standar dari panggul, lutut,pergelangan kaki dilengkapi dengan penggaris disebelahnya.

Skanogram computed tomography (CT)moda pengukuran LLD yang paling akurat.

1. Abnormalitas yang terjadi pada tungkai bawah pada pemicu disebabkan oleh kelainan konginetal pada saat embriologi tulang. “DAPAT DITERIMA“

2. Tulang dapat kembali normal karena massih berusia 4 tahun. “DAPAT DITERIMA“

Kesimpulan

Dasar Patologis Penyakit Robbins, dkk. Biokimia dan Farmakologi Antibiotika Sumedro

H, dkk. Fisiologi kedokteran Guyton and Hall Biokimia Harper Embriologi kedokteran langman Sloane, Ethel. 2004.Anatomi dan Fisiologi.

Jakarta: EGC Fisiologi L. Sherwood

Referensi

Terima Kasih Atas PerhatiannyaSemoga Bermanfaat