Post on 04-Jun-2018
8/13/2019 PKK II BBL
1/27
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
Manajemen Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Ringan di RS
Aisyiyah Kudus sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan praktek klinik
kebidanan III semester IV.
Dalam penyusuna laporan kasus ini penulis mendapat banyak bantuan dan
bimbingan drai berbagai pihak dan dari daftar pustaka sehingga laporan kasus ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. H. Trisno Suwandi, S.Pd ,MM selaku Direktur Akademi Kebidanan PemkabKudus yang telah memberikan ijin praktek lapangan di BPS Noor Istiati, AM.
Keb kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini.
2. Direktur RS Aisyiyah Kudus yang telah memberikan ijin prratek lapangan di RSAisyiyah Kudus kepada penulis sehigga terselesainya laporan kasus ini.
3. Noor Rosyidah, AMD Keb selaku pembimbing lahan yang telah member ijin danmemberi bimbingan kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini
4. Heni Febriana, SKM. Mkes selaku pembimbing akademi yang telah memberikanbimbingan teknik dan lapangan kepada penulis.
8/13/2019 PKK II BBL
2/27
5. Umi widayanti, SPd, M.Kes selaku pembimbing akademi yang telah memberikanbimbingan teknik dan lapangan kepada penulis.
6. Bapak, Ibu keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penilis.7. Bapak Ibu dosen serta Staff Akademi Keebidanan Pemkab Kudus.8. Seluruh anggota keluarga besar AKBID PEMKAB KUDUS.9. Teman-teman tersayang angkatan 2011 dan semua pihak yang terkait dalam
penulisan laporan kasus ini.
Karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis maka
penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapakan.
Semoga laporan praktek klinik kebidanan ini dapat bermanfaat bagi dunia
kesehatan pada umumnya dan dunia kebidanan pada khususnya.
Kudus, 2013
Penulis
8/13/2019 PKK II BBL
3/27
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Tujuan PenulisanC. Ruang LingkupD. Metodologi dan Teknik PenulisanE. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSATAKA
A. DefinisiB. KlasifikasiC. EtiologiD. PathogenesisE. Tanda dan GejalaF. Diagnosis
8/13/2019 PKK II BBL
4/27
G. PenatalaksanaanBAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. KesimpulanB.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangAsfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan. Hal ini disebabkan oleh
hipoksia janin dalam rahim yang berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul
dalam kehamilan, persalinan dan setelah kelahiran.
World Health Organization, dalam laporannya menjelaskan bahwa dalam
asfiksia neonatus merupakan urutan pertama penyebab kematian neonatus di
negara berkembang pada tahun 2007 yaitu sebesar 21,1%, setelah itu pneumonia
dan tetanus neonatorum masing-masing sebesar 19,0% dan 14,1%. Dilaporkan
8/13/2019 PKK II BBL
5/27
kematian neonatal adalah asfiksia neonatus 33%, prematuritas 10%, BBLR 19%.
(Saifuddin 2003)
Di indonesia angka kematian neonatal sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup
dan angka kematian neonatal dini (0-7 hari) sebesar15 per 1000 kelahiran hidup.
Dari hasil survey demografi kesehatan indonesia pada tahun 2007 penyebab
utama kematian neonatal dini adalah BBLR 35%, asfiksia 33,6%, tetanus 31,4%.
Angka tersebut cukup memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir. (Wijaya, 2009)
Sebagian kasus asfiksia pada bayi baru lahir merupakan kelanjutan dari
asfiksia intrauterin. Maka dari itu, diagnosa dini pada penderita asfiksia
mempunyai arti penting dalam merencanakan resusitasi yang akan dilakukan.
Setelah bayi lahir, diagnosa asfisia dapat dilakukan dengan menetapkan nilai
APGAR. Enilaian dengan menggunakan skor APGAR masih digunakan karena
dengan cara ini derajat asfiksia dapat ditentukan sehingga penatalaksanaan pada
bayi pun dapat disesuaikan dengan keadaan bayi. (Mochtar, 2002)
B. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum
Tuuan umum pmbuatan studi kasus ini adalah agar penulis dapat
mengaplikasikan teori dan ketrampilan asuhan kebidanan yang telah di dapat
selama masa perkuliahan dan di lahan praktek dalam asuhan kebidanan
secara nyata dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
8/13/2019 PKK II BBL
6/27
Setelah melaksanakan praktek PKK II mahasiswa mampu :
a.
Melaksanakan pengkajian atau identifikasi data baik data subyektif,
obyektif, maupun penunjang guna menegakkan kauss bayi baru lahir
patologi dengan asfiksia ringan.
b. Mampu menginterpretasikan data pada bayi baru lahir patologi denganasfiksia ringan.
c. Mampu melakukan identifikasi diagnosa potensial pada bayi baru lahirpatologi dengan asfiksia ringan.
d. Mampu melakukan tindakan antisipasi pada bayi baru lahir patologidengan asfiksia ringan.
e. Mampu mengintervensi atau merencanakan tindakan pada bayi baru lahirpatologi dengan asfiksia ringan.
f.
Mampu melakukan tindakan sesuai rencana pada bayi baru lahir patologi
dengan asfiksia ringan.
g. Mampu melaksanakan evaluasi atau enjelasan terhadap tindakan yangtelah dilakukan.
C. Ruang Lingkup1. Tempat
Tempat pengambilan kasus ini adalah di ruang bersalin Rs. Aisyiyah Kudus
2. WaktuPelaksanaan asuhan kebidanan dalam kurun waktu 3 hari tangga 15-17 Juni
2013-11-10
3. Sasaran
8/13/2019 PKK II BBL
7/27
By. Ny. F umur 0 hari dan keluarganya
4.
Materi
Landasan teori yang termat di sisni adalah bayi baru lahir patologi dengan
asfiksia ringan dan manajemen secara Hellen Varney.
D. Metodologi dan Tekni PenulisanDalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode penulisan
secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui teknik sebagai berikut :
1. Anamnesa/ wawncaraYaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung pada
asien dan keluarganya.
2. Studi PustakaMempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul laporan yaitu bayi baru
lahir patologi dengan asfiksia ringan.
3. ObservasiMelakukan pengamatan dalam melakukan asuhan kebidanan secara langsung
kepada pasien.
4. DokumentasiTeknik pengumpulan data dengan cara mempelajari sehingga dapat dijadikan
pendukung selama menganalisa data.
8/13/2019 PKK II BBL
8/27
E. Sistematika PenulisanLaporan ini disususun secara sistematis yang terdiri dari V BAB, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Tujuan PenulisanC. Ruang LingkupD. Metodologi dan Teknik PenulisanE. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORI
A. DefinisiB. KlasifikasiC. EtiologiD.
Patogenesis
E. Tanda dan GejalaF. DiagnosisG. Penatalaksanaan
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
8/13/2019 PKK II BBL
9/27
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DefinisiAsfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur setelah lahir. ( Prawirohardjo, Sarwono, 2002)
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana keadan bayi yang baru
dilahirkan tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan.
(Mochtar, 1998)
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatnya
CO2yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan selanjutnya.
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas
secara spntan dan teratur setelah lahir. (Hanifa, 1999:709)
8/13/2019 PKK II BBL
10/27
B. KalsifikasiMenurut Kamarullah (2005) klasifikasi asfiksi dibagi menjadi :
a. Asfiksia ringanSkor APGAR 7-10. Bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.
b. Asfiksia sedangSkor APGAR 4-6. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung
>100/menit, tonus otot kurang baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
c. Asfiksia beratSkor APGAR 0-3. Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung
8/13/2019 PKK II BBL
11/27
kemerahan,
ekstremitas biru
tubuh
Menurut Mochtar (1998) asfiksia dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Asfiksia livida (biru)b. Asfiksia pallida (putih)
Perbedaan asfiksia livida dan pallida
Perbedaan Asfiksia livida Asfiksia pallida
Warna kulit Kebiru-biruan Pucat
Tonus otot Masih baik Sudah kurang
Reaksi rangsang Positif Negatif
Bunyi jantung Masih teratur Tidak teratur
prognosis Lebih baik Jelek
Asfiksia livida lebih baik daripada pallida, prognosis tergantung pada
kekurangan O2 dan luasnya perdarahan dalam otak. Bayi yang dalam keadaan
asfiksia dan putih kembali harus difikirkan kemungkinannya menderita cacat
mental seperti epilepsi dan bodoh ada masa mendatang.
C. EtiologiMenurut Kamarullah (2005) penyebab asfiksia adalah hipoksia janin yang
menyebabkan asfiksia neonatorum terjadi karena gangguan pertukaran gas
8/13/2019 PKK II BBL
12/27
transport O2dari ibu ke janin sehinga terdapat gangguan dalam persedian O2dan
dalam menghilangkan CO2. Gangguan ini dapat berlangsung secara menahun
akibat kondisi atau kelainan pada ibu selama kehamilan, atau secara mendadak
karena hal-hal yang diderita ibu selama persalinan.
Menurut Towel (1996), penggolongan penyebab kegagalan pernapasan pada
bayi yang terdiri dari :
a. Faktor ibu1. Hipoksia ibu, hal ini akan menimbulkan hipoksia janin, hipoksia ibu
dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau
anestesi dalam.
2. Gangguan aliran darah uterus3. Mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan kekurangan
pengaliran O2 ke plasenta dan ke janin. Hal ini sering ditemukan pada
kasus-kasus:
a. Gangguan kontraksi uterus, misalnya : hipertensib. Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahanc. Hipertensi pada penyakit eklamsi
b. Faktor plasentaSolusio plasenta, perdarahan plasenta, dll
c. Faktor fetus
8/13/2019 PKK II BBL
13/27
Tali pusat menumbung, lilitan tali pusat, kompresi tali pusat.
d.
Faktor neonatus
1. Pemakaian obat anestesi dan alnalgetika yang berlebihan pada ibu secaralangsung dapat menimbulkan depresi pusat pernapasan janin.
2. Trauma yang terjadi pada persalinan. Misalnya : perdarahan intrakranial3. Kelainan kongenital. Misalnya : hernia diafragmatika, hipoplasi paru,
atresia saluran pernapasan, dll
D. PatogenesisBila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah timbullah rangsangan
terhadap N. Vagus sehingga bunyi jantung janin menjadi lamban. Bila
kekurangan O2 ini terus berlangsung N. Vagus tidak dapat dipengaruhi lagi.
Timbullah kini rangsangan dari N. Simpatikus. DJJ menjadi lebih cepat akhirnya
reguler dan menghilang. Secara klinis tanda-tanda asfiksia adalah denyut jantung
janin yang lebih cepat dari 160x/menit atau < 100x/menit halus dan reguler,
serta adanya pengeluaran mekonium. Kekurangan O2 juga merangsang usus
sehingga mekonium keluar sebagai tanda bahwa jaanin mengalami asfiksia.
Jika DJJ normal dan ada mekonium bayi mulai asfiksia
Jika DJJ >160x/menit dan ada mekonium janin sedang asfiksia
Jika DJJ < 100x/menit dan ada mekonium, janin dalam keadan gawat
E. TANDA DAN GEJALAMenurut Winkjosastro (1999), tanda dan gejala asfiksia yaitu :
1. Hipoksia2. Respirasi
8/13/2019 PKK II BBL
14/27
3. Nafas megap-megap4.
Bradikardi
5. Tonus otot berkurang6. Warna kulit sianosis
F. DIAGNOSISa. In utero
1. DJJ reguler dan frekuensinya >160 atau
8/13/2019 PKK II BBL
15/27
Bayi baru lahir secara relatif kehilangan panas yang dikuti oleh
penurunan suhu tubuh, sehingga dapat mempertinggi metabolisme sel
jaringan sehingga kebutuhan oksigen meningkat, perlu diperhatikan
untuk menjaga kehangatan suhu BBL dengan :
a) Mengeringkan bayi dari cairan ketubanb) Menggunakan sinar lampu untuk pemanasan luarc) Bungkus bayi dengan kain kering
2. Pembersihan jalan nafasSaluran napas bagian atas segera dibersihkan dari lendir dan cairan
amnion, kepala bayi harus posisi lebih rendah sehingga memudahkan
keluarnya lendir.
3. Rangsangan untuk menimbulkan pernapasanRangsangan nyeri pada bayi dapat ditimbulkan dengan memukul kedua
telapak kaki bayi, menekan tendon achilles atau memberikan suntikan
vitamin K. Hal ini berfungsi memperbaiki ventilasi.
8/13/2019 PKK II BBL
16/27
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PATOLOGI
BAYI NY. F UMUR 0 HARI DENGAN ASFIKSIA SEDANG
DI RUANG BERSALIN RS AISYIYAH KUDUS
I. PENGKAJIANHari, tanggal : Sabtu, 15 Juni 2013
Jam : 18.35 WIB
Tempat : ruang bersalin RS Aisyiyah Kudus
Sumber Data : Data primer : Alloanamnesa : informasi dari orang tua bayi
Data sekunder: buku KIA, RM
A. DATA SUBYEKTIF1. Identitas pasien
Nama : By. Ny. F
Umur : 0 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal, Jam lahir: 15 Juni 2013 jam 18.35 WIB
Alamat : Gajah, Demak
8/13/2019 PKK II BBL
17/27
Identitas penanggung jawab
Nama ayah : Tn. M Nama Ibu : Ny. F
Umur : 28 th Umur : 20 th
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : IRT
Alamat : Gajah, Demak
2. Keluhan UtamaIbu mengatakn baru saja melahirkan bayinya namun tidak mendngar
tangisan bayinya/ bayi tidak menangis.
3. Riwayat Persalinan SekarangTempat : ruang bersalin RS Aisyiyah Kudus
Penyulit : tidak ada
Usia Kehamilan : 39 minggu
Lama Persalinan : Kala I : 9 jam
Kala II : 35 menit
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
Total : 11 jam 45 menit
Keadaan Air Ketuban : jernih
Waktu pecah : 16.45 WIB
Jenis persalinan : spontan
Lilitan tali pusat : tidak ada
8/13/2019 PKK II BBL
18/27
Episiotomi : tidak ada
Obat-obatan : oxytosin
4. Riwayat NeonatalSkor APGAR
Waktu Tanda 0 1 2 Total
Menit
ke 1
Frekuensi
jantung
Tidak ada
( )
100 ( ) 7
Usaha nafas Tidak ada
( )
Lambat,
tidak
teratur ()
Menangis
kuat ( )
Tonus otot Lumpuh Ekstremita
s fleksi
sedikit
()
Gerakan
aktif ( )
Refleks Tidak
bereaksi
Gerakan
sedikit ( )
Aktif
melawan
( )
Warna Biru/pucat Tubuh
kemerahan
,
ekstremita
s biru ( )
Kemeraha
n
( )
8/13/2019 PKK II BBL
19/27
B. DATA OBYEKTIF1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
S : 370C
N : 90x/menit
RR : -
2. Status presenta. Kepala
Moulage : O UUB : datar
Benjolan : - UUK : datar
b. MataBentuk mata : simetris Sklera : putih
Pupil mata : nomal Keadaan : bersih
c. HidungBentuk : simetris lubang hidung : lengkap
Keadaan : kotor
d. TelingaLetak : simetris
Keadaan : bersih
e. MulutKeadaan : kotor
f. LeherPergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
8/13/2019 PKK II BBL
20/27
g. DadaSimetris
h. AbdomenTali pusat : basah
i. EkstremitasAtas : jari tangan lengkap
Bentuk : normal
Bawah : jari kaki lengkap
Pergerakan : negatif
j. GenetaliaTestis sudah turun
k. AnusTidak ada sumbatan
3. NutrisiBelum diberikan
4. EliminasiBAK : -
BAB : -
II. ASSESMENTa. Diagnosa
By. Ny. F umur 0 hari lahir spontan cukup bulan dengan asfiksia sedang
Dasar :
8/13/2019 PKK II BBL
21/27
Bayi lahir spontan pervaginam pada tanggal 15 juni 2013 pukul 18.35 WIB
skor APGAR 7
b. MasalahGangguan pemenuhan O2
Hipotermi
c. KebutuhanPerbaikan suhu
Pembebasan jalan nafas
Perawatan tali pusat
Dasar :
APGAR score 7
Tali pusat basah
III.
IDENTIFIKASI DOAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Asfiksia berat
Hipotermi
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERAKolaborasi dengan dr. SpOG
V. INTERVENSITanggal : 15 juni 2013 Jam : 18.37 WIB
1. Cegah kehilangan panas tubuh bayi2. Lakukan pembebasan jalan nafas3. Lakukan rangsang taktil4. Lakukan penilaian bayi
8/13/2019 PKK II BBL
22/27
5. Lakukan perawatan tali pusat6.
Bungkus tubuh bayi dengan kain bersih dan pakaikan topi bayi
7. Timbang BB dan ukur PB bayi8. Informasikan pada ibu dan keluarga mengenai keadaan umum bayi9. Dokumentasikan tindakan
VI. IMPLEMENTASITanggal : 15 juni 2013
1. Mencegah kehilangan panas tubuh bayi dengan cara membersihkan seluruhtubuh bayi kecuali kedua telapak tangan lalu bungkus dengan air bersih. (
18.37 WIB)
2. Melakukan pembebasan jalan nafas dengan cara meletakkan bayi dengankepala sedikit ekstensi lalu menghisap cairan amnion dan lendir dari mulut
lalu hidung dengan menggunakan slip zuiger. (18.38 WIB)
3. Melakukan rangsang taktil : (18.38 WIB)a. Usap-usap punggung bayi ke arah atasb. Menyentil telapak kaki bayi
4. Melakukan penilaian bayi. ( 18.39 WIB)5. Melakukan perawatan tali pusat yaitu membungkus tali pusat dengan kasa
steril. (18.39 WIB)
6. Membungkus tubuh bayi dengan kain bersih dan memakaikan topi. ( 18.40WIB)
7. Menimbang BB dan PB bayi. ( 18.40 WIB)8. Menginformasikan keadaan umum bayi pada ibu dan keluarga. ( 18.40 WIB)
8/13/2019 PKK II BBL
23/27
9. Mendokumentasikan tindakan. ( 18.50 WIB)VII.
EVALUASI
Tanggal : 15 jni 2013-11-10 Jam : 19.00 WIB
1. Jalan nafas bayi sudah dibersihkan2. Rangsang taktil sudah dilakukan3. Bayi menangis kuat, tonus otot baik4. Tali pusat di bungkus dengan kasa steril5. BB 3200 gram PB 48 cm6. Hasil tindakan sudah di dokumentasikan
TTD
Edy Ayu Dewi Purnama
8/13/2019 PKK II BBL
24/27
BAB IV
PEMBAHASAN
Kesesuain antara teori dan paktek di lapangan dalam teori pengkajian harus
dilakukan secara berurutan dan sistematis. Di lahan karena keterbatasan waktu dan
tenaga pengkajian secara mendalam dan sistematis jarang dilakukan. Untuk
interpretasi data, diagnose potensial, antisipasi segera dan evaluasi sudah sesuai
dengan teori sedangkan untuk intervensi di lahan lebih sering secara langsung ke
arah pelaksanaan tanpa perlu memperhatikan sistematika, tapi lebih ke arah efisiensi
waktu, namun pelaksanaan tetap sesuai dengan kondisi pasien. Walaupun telah
direncanakan secara teoritis namun pelaksanaan menyesuaikan dengan kondisi
sarana prasarana yang tersedia di lahan.
8/13/2019 PKK II BBL
25/27
BAB V
PENUTUP
A. KesimpulanAsfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara
spontan segera setelah lahir. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelu lahir,
umumna akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat
hubungannya dengan gangguan kesehatan ibub hamil, kelainan tali pusat atau
masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan.
Dari pengkajian pada By. Ny. F umur 0 hari didapatkan diagnosa bahwa By.
Ny. F umur 0 hari mengalami asfiksia ringan. Kemudian dilakukan asuhan
sesuai intervensi diantaranya yaitu membebaskan jalan nafas dan melakukan
rangsangan taktil.
Setelah dilakukan pengkajian dan pemberian asuhan pada By. Ny. F umr 0
hari maka didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktek di lapangan dalam asuhan kebidanan ada bayi baru lahir dengan
asfiksia.
B. Sarana. Bagi Mahasiswa
Dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan asuhan pada bayi
baru lahir dengan asfiksia ringan.
8/13/2019 PKK II BBL
26/27
b. Bagi Tenaga KesehatanDapat lebih meningkatkan pelayanan dan mempertahankan pelayanan yang
sudah baik dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir patologi dengan
asfiksia ringan.
c. Bagi MasyarakatDapat lebih mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir.
8/13/2019 PKK II BBL
27/27
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, 1998.
Winkjosastro, Gulardi H, dkk.Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta, 2007.
Winkjosastro,Hanifa, Ilmu Kebidanan, YBP, Jakarta, 1999.
Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, Pelaksanaan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, YBC: Jakarta, 2002.