Erisa_ BBL

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian terjadi dalam periode neonatal. Oleh karena itu, upaya pembinaan kesehatan bayi dimulai dari pemenuhan kebutuhan primer akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya hipotermi pada BBL yang selanjutnya menyebabkan hipoksemia dan hipoglikemia. Dan yang tidak kurang pentingnya adalah pencegahan terhadap infeksi-infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu memotong tali pusat. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal adalah periode rentan akan banyak hal, seperti infeksi dan pengaturan tubuhnya, terutama pada bayi yang beratnya rendah saat melahirkan. Sehingga perlu pemberian ASI atau PASI yang mencukupi untuk membantu bayi dalam keadaan sehat dan menurunkan angka kematian bayi. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah melahirkan dan pemantauan dan perkembangan selanjutnya dan menghasilkan bayi yang sehat. 1

Transcript of Erisa_ BBL

Page 1: Erisa_ BBL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian

terjadi dalam periode neonatal. Oleh karena itu, upaya pembinaan kesehatan

bayi dimulai dari pemenuhan kebutuhan primer akan menyebabkan

kelainan-kelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya hipotermi

pada BBL yang selanjutnya menyebabkan hipoksemia dan hipoglikemia.

Dan yang tidak kurang pentingnya adalah pencegahan terhadap infeksi-

infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu memotong tali

pusat.

Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal

adalah periode rentan akan banyak hal, seperti infeksi dan pengaturan

tubuhnya, terutama pada bayi yang beratnya rendah saat melahirkan.

Sehingga perlu pemberian ASI atau PASI yang mencukupi untuk membantu

bayi dalam keadaan sehat dan menurunkan angka kematian bayi.

Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama

persalinan, segera sesudah melahirkan dan pemantauan dan perkembangan

selanjutnya dan menghasilkan bayi yang sehat.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah penulis mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan bayi,

penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

menerapkan manajemen kebidanan varnex praktek di Lapangan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan Pengkajian (Pengumpulan Data)

b. Mengidentifikasi Masalah / Diagnosa

c. Mengantisipasi Masalah Potensial

1

Page 2: Erisa_ BBL

d. Mengidentifikasi Kebutuhan Segera

e. Intervensi dan Rasionalisasi

f. Implementasi

g. Mengevaluasi Keefektifan Asuhan Kebidanan yang dilakukan

1.3 Metode Penulisan

Studi Kepustakaan, praktek langsung, bimbingan dan konsultasi

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini dibuat garis besar sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Metode Penulisan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.2.1 Pengertian

2.2.2 Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi

Diagnosa / Masalah

2.2.3 Mengidentifikasi Diagnosa / Masalah Potensial

2.2.4 Menciptakan kebutuhan terhadap tindakan segera

2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh

2.2.6 Implementasi

2.2.7 Evaluasi

2

Page 3: Erisa_ BBL

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data

3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa

3.3 Masalah Potensial

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

3.5 Intervensi

3.6 Implementasi

3.7 Evaluasi

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Erisa_ BBL

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.1.1 Pengertian

Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42

minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

(Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta)

2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal

1. BB 2500 – 4000 gram

2. PB 48 – 52 cm

3. Lingkar dada 30 – 38 cm

4. Lingkar kepala 33 – 35 cm

5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/mnt, kemudian

menurun sampai 120-110 x/mnt.

6. Pernafasan pada menit pertama kira-kira 100 x/mnt, kemudian menurun

setelah tenang 40 x/mnt.

7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup

terbentuk dan diliputi verniks caseosa.

8. Rambut kepala biasanya telah sempurna.

9. Kuku agak panjang atau melewati jari-jari

10.Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora (pada anak

perempuan) testis sudah turun (Pada anak laki-laki).

11.Reflek hisap dan menelan baik

12.Reflek suara sudah baik, bila bayi dikagetkan akan memperlihatkan

gerakan memeluk.

13.Reflek menggenggam sudah baik

4

Page 5: Erisa_ BBL

14.Eliminasi baki urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama.

Meconium berwarna hitam kecoklatan.

2.1.3 Perubahan-Perubahan Yang terjadi Pada Bayi Baru Lahir

1. Perubahan metabolisme karbohidrat

2. Perubahan suhu tubuh

Ketika bayi lahir berada pada suhu yang lebih rendah dan suhu di dalam

rahim ibu. Apabila dibiarkan dalam suhu 25°C, maka bayi akan

kehilangan panas melalui konveksi, radiasi, dan evaporasi sebanyak 200

kkal/kb BB/mnt, sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi

hanya 1/10 nya. Sehingga menyebabkan suhu tubuh turun, akibat suhu

yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan oksigen.

3. Perubahan Pernafasan

Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pernafasan gas melalui

plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.

Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah :

a. Tekanan metabolisme dan toraks sewaktu melalui jalan lahir

b. Penurunan O2 dan kenaikan CO2 merangsang kemoreseptor yang

terletak di sinuskarotis.

c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan

pernafasan.

4. Perubahan Sirkulasi

Dengan Perkembangan paru mengakibatkan tekanan O2 naik dan tekanan

CO2 menurun, sehingga menurunkan resistensi pembuluh darah paru,

sehingga aliran darah meningkat hal ini menyebabkan darah dari arteri

pulmonalis mengalir ke paru-paru. Dan duktus arteriosus menutup.

Dengan menciutnya arteri dan vena umbilicus kemudian tali pusat

dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena inferior dan foramen

ovale ditriun kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi

sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu.

5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, alat lainnya mulai berfungsi.

5

Page 6: Erisa_ BBL

Setelah anak lahir harus segera mendapat perawatan dan

pengawasan agar tidak terjadi kelainan-kelainan. Adapun perawatan dan

pengawasan bayi meliputi :

a. Menghisap lendir

b. Memotong tali pusat

c. Meneteki / Memberi Salep Mata

d. Memberi injeksi vitamin K

e. Mengukur panjang badan dan menimbang berat badan bayi

f. Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas), LD (Lingkar Kepala).

g. Mengukur suhu tubuh

h. Memandikan setelah 6 jam post partum

Hal-hal yang perlu diawasi pada bayi baru lahir dapat dilakukan

dengan metode APGAR. Aspek-aspek yang termasuk APGAR yang

harus dinilai dan dicatat adalah :

TandaSkor

0 1 2

1. Appearance/warna kulit

Seluruh tubuh biru atau putih

Badan merah, tangan dan kaki biru

Seluruh tubuh kemerah-merahan

2. Pulse/bunyi jantung

Tidak ada <100 >100

3. Grimace/refleks Tidak ada Perubahan mimik Bensin, batuk, menangis kut

4. Activity/aktivitas Lumpuh Ekstremitas sedikit fleksi

Gerakan aktif, ekstremitas fleksi

5. Respiratory effart Tidak ada Tidak teratur, atau lambat

Menangis keras atau kuat

(Obstetry Fisiology, UNPAD 1983)

Dalam merawat bayi kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain :

a. Kebutuhan rasa hangat

b. Makanan pokok yaitu ASI

c. Cairan

d. Istirahat dan tidur

e. Udara yang bersih

f. Latihan gerak badan

6

Page 7: Erisa_ BBL

g. Kasih Sayang Ibu

h. Perlindungan

i. Kebersihan dan sterilisasi

Kebutuhan diatas bersifat terus menerus selama pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

2.1.4 Pemberian Nutrisi Pada Bayi

1. Pemberian Energi (Kalori)

- 100-120 kkal/Kg BB selama beberapa bulan pertama kehidupan

- 100 kkal/kg BB pada waktu ia mencapai usia 1 tahun

2. Kebutuhan Cairan

- Hari I : 60 cc/kg BB / hari

- Hari II : 90 cc/kg BB / hari

- Hari III : 120 cc/kg BB / hari

- Hari IV : 150 cc/kg BB / hari

Frekuensi pembesaran cairan tergantung pada berat badan bayi.

- Berat badan < 1.250 gr : 24x/hari tiap 1 jam

- Berat badan 1.250 gr - < 2000 gr : 12 x/hari tiap 2 jam

- Berat badan > 2000 gr : 8x/jaro tiap 3 jam

2.1.5 Penatalaksanaan pada bayi baru lahir

1. Membersihkan jalan nafas dan sekaligus menilai APGAR score menit

pertama dengan cara menghisap lendir bayi dari mulut dan hidung

dengan memutar. Jangan lakukan terus menerus tetapi beri kesempatan

pada bayi untuk bernafas. Lakukan penghisapan hingga bayi menangis

keras.

2. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain

halus.

3. Memotong dan mengikat tali pusat dengan dibungkus kasa steril

(perhatikan teknik aseptic dan antiseptik).

7

Page 8: Erisa_ BBL

4. Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan dibungkus kain hangat dan tidak

memandikan bayi terlebih dahulu.

5. Mendekatkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir.

6. Membersihkan daerah muka, tangan, lipatan ketiak, dada, punggung,

kaki dengan kapas yang diberi baby oil (retrap kali usapan kapas harus

diganti).

7. Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata

dengan menggunakan salep eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk

pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).

8. Memberikan injeksi vitamin K

(Asuhan Keperawatan Anak dalam Kontek Keluarga, 1993)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Adalah aktivitas / intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada

klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan khususnya bidang

KIA/KB.

2.2.1 Pengkajian

Merupakan langkah awal dan komponen terpenting dalam memberikan

asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir.

2.2.1.1 Data Subyektif

a. Identitas

Bayi

- Anak ke

- Nama Bayi

- Umur Bayi

- Jenis Kelamin

- Tanggal Lahir

- Jam

- Nomor Register

Orang Tua

8

Page 9: Erisa_ BBL

- Nama Ibu : Nama Ayah :

- Umur : Umur :

- Agama : Agama :

- Pendidikan : Pendidikan :

- Pekerjaan : Pekerjaan :

- Alamat : Alamat :

b. Keluhan Utama

c. Riwayat Antenatal

d. Nutrisi Selama Hamil

e. Data Psikososial dan Spiritual

f. Aktivitas Ibu selama hamil

g. Riwayat Persalinan

h. Riwayat Post Natal

i. Status Nutrisi Bayi

j. Pola Eliminasi

k. Pola Istirahat / tidur

l. Pola aktivitas

2.2.1.2 Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum

b. BB Lahir

c. PB Lahir

d. Circum Ferensia sub occipito brematika

e. Circum ferensia fronto occipito

f. Circum ferensia mento occipito brepmatika

g. Lingkar lengan

h. Lingkar dada

i. Suhu

j. Nadi

k. Pernafasan

9

Page 10: Erisa_ BBL

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Caput succedanum, cephal hematomoa, fontanella,

mayor dan minor.

b. Hidung : Bentuk, fistula

c. Mulut : Labioskizis, labio polatoskizis

d. Leher : Pembengkakan

e. Telinga : Bentuk, keluaran, fistula

f. Dada : Bentuk, bunyi nafas, retraksi, bunyi jantung

g. Perut : Massa, perdarahan tali pusat

h. Genetalia : Jenis kelamin, epispadi, hipospadi, hernia sacrotalis,

hidrocel.

i. Anus : lubang anus

j. ekstremitas atas / bawah : gerakan, polidaktilis, sindaktilis

k. Reflek-reflek: moro, rooting, sucking

2.2.2 Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa

potensial berdasarkan diagnosa/masalah potensial yang sudah diidentifikasi.

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan.

2.2.4 Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan atau dokter dan untuk

dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang

lain sesuai dengan kondisi klien.

2.2.5 Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Dalam rangka ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh

langkah–langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

10

Page 11: Erisa_ BBL

manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasikan /

diantisipasi.

2.2.6 Implementasi

Pada langkah ke 6 ini rencana asuhan kebidanan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah ke5 dilaksanakan efisien dan aman.

2.2.7 Evaluasi

Pada langkah ke 7 dilakukan evaluasi keefektivan dan asuhan yang tidak

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi

dalam diagnosa dan masalah.

11

Page 12: Erisa_ BBL

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data

Tanggal 16-6-2007 Jam : 13.15 WIB

1. Biodata

Nama Bayi : Bayi Ny “D”

Umur : 2 jam

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 15-6-2007

Jam : 11.15 WIB

Anak ke : II

Orang Tua

Nama Ibu : Ny “D” Nama Ayah : Tn “T”

Umur : 28 th Umur : 30 th

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

Pekerjaan : - Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. “P” Alamat : Jl. “P”

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan bayi baru lahir normal spontan jam 11.15 WIB

3. Riwayat Antenatal

Menarche : 13 tahun

HPHT : 5-9-2006

TP : 13-6-2007

ANC : Teratur 10x di BPS Iskandar

Imunisasi : TT lengkap 4x

Selama hamil : TT lengkap 4x

12

Page 13: Erisa_ BBL

4. Nutrisi selama kehamilan

Ibu mengatakan selama hamil makan lebih banyak ± 4-5 piring sehari.

Kadang-kadang tambah susu dan buah-buahan. Minum air putih ± 8-10

gelas / hari.

5. Dada Psikososial dan Spiritual

- Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini dan sangat

mengharapkannya.

- Ibu mengatakan bahwa keluarganya juga senang sekali.

- Ibu mengatakan waktu hamil usia 7 bulan diadakan selamatan 7

bulanan menurut adat jawa.

6. Aktivitas ibu selama hamil

Ibu sebagai ibu rumah tangga juga melakukan kegiatan rutin menyapu,

mengepel, memasak, mencuci pakaian, dan lainnya. Tapi ibu dibantu

oleh orang tua dan juga suaminya.

7. Riwayat Persalinan

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 16-6-2007 jam 11.15 WIB anak

perempuan lahir spontan B segera menangis AS : 7-8 BBL 3360 gram

PBL : 51 cm ditolong oleh bidan dari BPS ini.

8. Riwayat Post Natal

Ibu mengatakan bayi dirawat di ruangan BPS dan bayi dalam keadaan

sehat didalam box atau bergabung dengan ibunya di dalam satu ruangan

(rawat gabung / rooming m).

9. Status Nutrisi Bayi

Ibu mengatakan segera setelah bayi lahir langsung meneteki ibunya

10.Pola Eliminasi

Ibu mengatakan bayi lahir langsung ke BAB mencantum dan BAKnya

sering di popok bayi.

11.Pola Istirahat Tidur

Ibu mengatakan bayi sering tidur walaupun bangun jika BAB, BAK atau

lapar.

13

Page 14: Erisa_ BBL

12.Pola Aktivitas

Ibu mengatakan bayi sering menendang-nendang kakinya, bayi sering

menangis.

Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : baik

BBL : 3360 gr

PBL : 51 cm

Lingkar Kepala : 34 cm

Circum Ferensia /Subocipito Bregmatika : 32 cm

Circum Ferensia Fronto Occipitalis : 34 cm

Circum Ferensia Mento Occipitalis : 35 cm

Lingkar dada : 33 cm

Suhu : 365°C

Nadi : 120 x/mnt

Pernafasan : 40 x/mnt

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Bersih, pertumbuhan rambut merata, cephal hematom

(-), caput succedaneum (-), fantanella mayor & minor

belum menutup.

Leher : Pembesaran kelenjar lymfe (-) pembesaran vena

jugularis (-)

Mata : Simetris, tidak icterus, reflek terhadap cahaya (+/+),

kelasnan (-/-).

Telinga : Simetris, cairan yang keluar dari telinga (-/-)

Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cupping hidung

Mulut : Bibir normal, reflek hisap kuat, tidak ada

labiapalatoskizis.

Dada : Simetris, tidak ada kelainan

14

Page 15: Erisa_ BBL

Perut : Pembesaran hepar (-), tali pusat masih basah diberi

tripel D dan dibalut kassa.

Genetalia : Perempuan, labia makora sudah menutupi labia minora.

Anus : Tidak ada atresia ani

Punggung : Simetris, tidak ada kelainan

Ekstremitas tangan : Simetris, jari-jari lengkap, sindaktilis (-), polidaktili (-)

Ekstremitas bawah : Simetris, jari-jari lengkap, sindaktili (-), polidaktili (-)

Turgor kaki : Baik

Refleks-refleks : Reflek menelan (+), reflek menghisap (+), reflek

menggenggam (+) reflek sucking (+), refleks tonick

neck (+).

3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa

No Data Dasar Diagnosa / Masalah

1 DS : Ibu mengatakan telah melahirkan tanggal 15-6-2007

DX :

BBL masa transisi usia 2 jam

DO :

Bayi lahir tgl : 16-6-07

Jam : 11.15 WIB

Spontan belakang kepala

Segera menangis A S : 7-8

BB : 3360 gram

PB : 51 cm

Circum ferensia sub occipito bregmatika : 32 cm

Circum ferensia frontooccipitalis : 34 cm

Circum ferensia mentho occipitalis : 35 cm

Lingkar dada : 33 cm

Suhu : 365°C

Nadi : 120 x/mnt

Pernafasan : 40 x/mnt

15

Page 16: Erisa_ BBL

Tujuan

Selama bayi dirawat 24 jam diharapkan tidak ada masalah / komplikasi pada bayi.

KU : baik

Aktivitas : baik

Kriteria

Kebutuhan :

- Memastikan keadaan bayi tetap hangat agar tidak terjadi hipotermi.

- Memberikan minum ASI pada bayi sedini mungkin.

- Memberikan pada ibu (rawat gabung) agar terjadi jalinan kasih sayang antara ibu dan anak

- Melakukan perawatan tali pusat secara aseptic

3.3 Potensial Masalah

Hipotermi

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

- Mengeringkan bayi

- Menghangatkan bayi

- Rangsangan taktil

- Bungkus bayi dan tempatkan di sisi ibu

16

Page 17: Erisa_ BBL

ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal Dx masalah Tujuan Intervensi Rasionalisasi Implementasi Evaluasi

16-6-07

Jam : 13.20 WIB

Bayi baru lahir masa transisi 2 jam

Jangka pendek :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu ± 2 jam bayi dapat beradap tasi dengan :

Rawat bayi di ruang hangat

Dengan rawat gabung di ruang hangat dirawat diharapkan thermoregulasi bayi baru lahir tidak terjadi hipotermi

Merawat bayi di ruang hangat, membungkus bayi dengan selimut, meletakkan bayi di dekat ibu

Tanggal : 17-6-07

Jam : 07.00 WIB

S : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat.

- Tidak terjadi hipotermi Rawat bayi dengan teknik aseptic

Rawat bayi dengan teknik aseptic diharapkan agar tidak terjadi infeksi silang

Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

O : KU bayi baik

S : 365°C

- Tidak terjadi infeksi tali pusat pada bayi

Beri nutrisi secara adekuat

Dengan nutrisi / ASI yang adekuat dapat membantu metabolisme BBL

Meneteki bayi pada ibu setiap menangis / lapar (tiap 2 jam)

N : 120 x/mnt

BAB : +

- Tercukupi asupan ASI Rawat tali pusat secara bersih

Dengan perawatan tali pusat secara bersih diharapkan dapat menghambat perkembangan kuman & mencegah infeksi.

Merawat tali pusat secara bersih dengan kasa DTT

BAK : +

RR : 40 x/mnt

A : Bayi umur 12 jam

- Tidak terjadi asfiksia P : - Memberikan ASI

Jangka Panjang Observasi TTV Untuk mendeteksi secara dini terhadap bahaya adanya tanda-tanda bahaya pada BBL

Mengobservasi TTV :

S : 365°

- Merawat bayi dari ruang yang hangat

17

17

Page 18: Erisa_ BBL

Selama bayi dirawat 24 jam diharapkan bayi pulang tidak ada masalah atau komplikasi pada bayi

N : 120 x/mnt

BAB: +

BAK : +

RR: 40 x/mnt

- Memandikan bayi & merawat tali pusat dengan teknik aseptic

KU : baik, aktivitas : baik - Kontrol kembali tanggal 24-10-07 & datang kembali bila ada keluhan.

S : 365°C – 37°C Ajari ibu cara memandikan bayi dengan benar

Dengan penjelasan petugas diharapkan ibu dapat merawat bayi dengan benar

Mengajari cara memandikan bayi

RR: 40-60 x/mnt - Dimandikan jangan terlalu lama (1-3 menit)

HR: 120-140 x/mnt - Gunakan air hangat

18

18

Page 19: Erisa_ BBL

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Selama melakukan asuhan kebidanan pada By Ny “D” mengacu pada tujuan

yang ada, maka ditentukan adanya suatu masalah / diagnosa kebidanan pada

Bayi Ny “D” adalah :

1. Bayi Baru Lahir dalam Masa Transisi

Dari diagnosa tersebut diatas dapat dilakukan implementasi atau tindakan

sehingga tidak timbul masalah seperti asfiksia, infeksi tali pusat, dan

hipotermi.

Beberapa yang dilakukan yaitu :

1. Memberikan KIE pada ibu bayi dan keluarga

2. Merawat bayi di ruangan yang hangat

3. Memberikan nutrisi secara adekuat

4. Mengobservasi tanda-tanda vital

Dari implementasi yang ada dilakukan evaluasi hasil, sehingga semua

masalah teratasi dikarenakan adanya kerjasama yang baik dari ibu dan

keluarga sehingga dapat mendukung keberhasilan program asuhan

kebidanan yang direncanakan.

4.2 Saran

1. Bagi Petugas

Meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana

kebidanan, lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang

dimiliki. Bidan harus meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas

kesehatan yang lain, klien dan keluarga.

2. Bagi Klien

Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang

baik dengan klien dalam usaha memecahkan masalah klien.

19

Page 20: Erisa_ BBL

3. Bagi Pendidikan

Supaya terlatih memperhatikan penulis di tempat praktek berusaha untuk

membimbing semua kelompok.

20

Page 21: Erisa_ BBL

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar MPH Rustam Dr. Prof. Sinopsis Obstetri, 1998. Jakarta, EGC.

Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga. 1993. Jakarta.

21

Page 22: Erisa_ BBL

ASUHAN KEBIDANAN

BAYI BARU LAHIR NY “D” DENGAN USIA 2 JAM

DI BPS OLI ISKANDAR

KARAH – SURABAYA

Disusun oleh :

ERISA KUSUMA DEWI

05.300.10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI D III KEBIDANAN

ARTHA BODHI ISWARA

SURABAYA

2008

22

Page 23: Erisa_ BBL

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME. Karena rahmatnya penulis

dapat menyelesaikan asuhan kebidanan pada By Ny. “D” dengan usia 2 jam.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penyusun menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. HR. Soedibyo HP.dr.DTM, selaku direktur STIKES ABI.

2. Mamiek SKM, M. Kes selaku Pembantu Ketua Prodi D III Kebidanan.

3. Lia Hartanti, SST, selaku ketua prodi D III Kebidanan

4. Hj. Sri Mekar, SST selaku pembimbing Pendidikan

5. Oli Iskandar Amd. Keb selaku pembimbing praktek

6. Emmy Nuryanti, Amd. Keb selaku pembimbing praktek

7. Rekan-rekan Mahasiswa D – III Kebidanan STIKES ABI Surabaya.

Atas segala bimbingan dan pengarahan serta amal baik yang telah diberikan

kepada kami, tak lupa mengucapkan terima kasih. Semoga mendapatkan imbalan

dari Tuhan YME.

Surabaya, Juni 2007

i23

Page 24: Erisa_ BBL

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Tujuan............................................................................................ 1

1.2.1 Tujuan Umum....................................................................... 1

1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................... 1

1.3 Metode Penulisan........................................................................... 3

1.4 Sistematika Penulisan.................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir...................................................... 4

2.1.1 Pengertian ............................................................................ 4

2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal ......................................................... 4

2.1.3 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi

Pada Bayi Baru Lahir........................................................... 5

2.1.4 Pemberian Nutrisi Pada Bayi............................................... 7

2.1.5 Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir................................ 7

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ................................................ 8

2.2.1 Pengkajian ........................................................................... 8

2.2.2 Menginterpretasikan Data untuk Mengidentifikasi

Diagnosa / Masalah.............................................................. 8

2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial ................... 10

2.2.4 Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera ........... 10

2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh. 10

2.2.6 Implementasi........................................................................ 11

2.2.7 Evaluasi ............................................................................... 11

ii24

Page 25: Erisa_ BBL

BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................... 12

3.1 Pengkajian...................................................................................... 12

3.2 Identifikasi Masalah....................................................................... 15

3.3 Diagnosa Potensial ........................................................................ 16

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ...................................................... 16

3.5 Intervensi dan Rasionalisasi .......................................................... 17

3.6 Implementasi ................................................................................. 17

3.7 Evaluasi ......................................................................................... 17

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 19

4.1 Kesimpulan ................................................................................... 19

4.2 Saran.............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

iii25