ASFIKSIA BBL
-
Upload
avenaathalia -
Category
Documents
-
view
91 -
download
10
description
Transcript of ASFIKSIA BBL
MANAJEMEN ASFIKSIABAYI BARU LAHIR UNTUK BIDAN
Sub Bagian Perinatologi Bagian IKA FK UNDIP/RS.Dr.Kariadi
Semarang
Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan manajemen asfiksia bayi baru lahir pada model
Tujuan Umum
1. Mampu menjelaskan pengertian asfiksia baru lahir dan gawat janin
2. Mampu demonstrasi menyiapkan resusitasi bayi baru lahir ( BBL )
3. Mampu menilai dan memutuskan resusitasi bayi baru lahir ( BBL )
4. Mampu demonstrasi resusitasi bayi baru lahir ( BBL ) pada model
Tujuan umum ( lanj’tan)
5. Mampu menjelaskan asuhan bayi pasca resusitasi, demonstrasi konseling kepada pasien dan membuat pencatatan
6. Mampu menjelaskan asuhan tindak lanjut BBL pasca resusitasi pada kunjungan neonatal
7. Mampu menjelaskan langkah pencegahan infeksi pada resusitasi bayi baru lahir ( BBL )
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.
Gawat janin
Faktor Ibu, Faktor Tali pusat, Faktor bayi
Keadaan Ibu
Pre eklampsia dan eklampsia Perdarahan abnormal ( plasenta previa,
solusio plasentae) Partus lama atau partus macet Demam selama persalinan Infeksi berat ( malaria,sifilis, TBC, HIV
AIDS) Kehamilan post mature ) ( 42 mg )
Keadaan Tali pusat & placenta
Lilitan tali pusat Tali pusat pendek Simpul tali pusat Prolapsus tali pusat Infark placenta Hematome placenta
Keadaan Bayi
Prematur ( < 37 mg ) Persalinan sulit (m let su,kembar,
distokia bahu,ekstraksi vakum,forseps)
Kelainan kongenital Air ketuban bercampur mekonium
( warna kehijauan )
Gawat janin
Reaksi ketika janin TIDAK memperoleh oksigen yang cukup
Bagaimana mengetahui Gawat Janin
1. Frekuensi DJJ <120 x/mnt atau > 160 x/mnt
2. Gerakan janin berkurang ( normal > 10 x/hr )
3. Air Ketuban bercampur mekonium (letak kepala)
Mencegah Gawat Janin
Gunakan partograf untuk memantau persalinan
Anjurkan ibu untuk sering ganti posisi ( Tidur baring terlentang mengurangi aliran darah ke plasenta )
Fisiologi pernapasan BBLlahir
Reaksi bayi pada masa transisi
Cairan paru-paru janin
udara
Napas pertama
Napas kedua
Napas selanjutny
a
Patofisiologi
Persiapan resusitasi BBL
Persiapan Keluarga Persiapan Tempat Persiapan Alat resusitasi Persiapan diri
Persiapan keluarga
Komunikasi dg ibu dan suami tentang kemungkinan – kemungkinan yang terjadi pada ibu dan bayi
Persiapan Tempat resusitasi
Ruang yang hangat Alas yang kering, hangat dan datar Alat /sumber pemancar panas :
lampu 60 – 100 Watt atau lampu petromaks
Persiapan Alat Resusitasi
Kain 1 : utk mengeringkan bayi Kain 2 : utk membungkus bayi Kain 3 : utk ganjal bahu bayi Alat penghisap lendir De Lee Tabung dan Sungkup (Balon resusitasi
dan Sungkup ) Kotak alat resusitasi Sarung tangan Jam atau pencatat waktu
Persiapan diri
Alat pelindung (celemek plastik,sepatu tertutup)
Lepas perhiasan : cincin,gelang ,jam tangan dll
Cuci tangan : sabun,air mengalir,alkohol gliserin
Keringkan dg lap bersih Sarung tangan
Penilaian BBL
Keputusan
Tindakan
Penilaian BBL
Sebelum lahir : Air Ketuban bercampur mekonium ( Letak Kepala)
Setelah Lahir : Bayi Tidak menangis,tidak bernapas spontan,napas megap-megap
Keputusan memutuskan resusitasi
Air Ketuban bercampur mekonium ( Letak Kepala)
Bayi Tidak menangis,tidak bernapas spontan,napas megap-megap
BAYI ASFIKSIA
Tidak menunggu nilai Skor Apgar
BAGAN ALUR MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR
PERSIAPAN
PNILAIAN :
1. Air Ketuban bersih tidak Bercampur mekonium ?
2. Bayi Menangis atau bernapas spontan ?
Bayi menangis Bayi tidak menangis
Air Ketuban bercampur mekonium
A BC
BAGAN A
MANAJEMEN BBL : NORMAL A
Penilaian :
Bayi menangis ,bernapas spontan dan teratur
Asuhan Bayi Normal
1. Segera potong talim pusat, jangan membubuhi apapun
2. Keringkan 3. Tidak perlu pengisapan jalan napas berlebihan 4. Dekatkan segera bayi pd payudara ibu dan
berikan ASI dini (kontak kulit – dg kulit )
BAGAN B
MANAJEMEN ASFIKSIA BBL :
B
Penilaian :
Bayi tidak menangis ,tidak ,bernapas spontan dan teratur,napas megap megap
Langkah awal Resusitasi 1.Jaga bayi hangat 2.Atur posisi bayi 3.Isap Lendir 4.Kering dan rangsang 5.Reposisi
Penilaian : Bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur ?
BPenilaian : Bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur ?
Ya
Asuhan Pasca Resusitasi : • Jaga bayi tetap hangat • Pemantauan• Konseling • Pencatatan
Tidak
Ventilasi : 1. Pasang
sungkuo,perhatikan tekanan
2. Ventilasi 2 kali, tekanan 30 cm air, amati gerakan dada
3. Dada kembang, ventilasi 20 x dalam 30 detik
------------------------------------Penilaian : Bayi menangis atau napas spontan
Ya
Tidak
BTidak menangis
Lakukan Ventilasi , hentikan tiap 30 detik------------------------------------------------Penilaian apakah bayi menangis atau napas spontan
Ya
Asuhan Pasca Resusitasi : • Jaga bayi tetap hangat • Pemantauan• Konseling • Pencatatan
Tidak
Ventilasi 2 menit tdk berhasil – siapkan rujukan
Ventilasi 20 menit tdk berhasil,bayi tdk bernapas,bayi di nyatakan meninggal • Konseling,dukungan emosional
• Pencatatan bayi meninggal
BAGAN C
MANAJEMEN AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM
C
PENILAIAN Air Ketuban Bercampur Mekonium
• Dekatkan penghisap lendir
• Setelah kepala lhir,sebelum bahu lahir,segera isap lendir
Setelah seluruh tubuh bayi lahir
Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur
YaTidak
Ya Tidak
Potong Tali pusat
LANGKAH AWAL
ASUHAN PASCARESUSITASI
Buka mulut bai dg lebarIsap lendir
Potong Tali pusat
LANGKAH AWAL
PENILAIAN : Apakah bayi menangisAtau napas spontan
ASUHAN PASCARESUSITASI
VENTILASI
YaTidak
Bila resusitasi berhasil
Bila perlu rujukan
Bila resusitasi tidak berhasil
ASUHAN PASCA RESUSITASI
Bila resusitasi berhasil
Minimal 2 jam Bidan tinggal bersama bayi untuk pemantauan
Konseling : Tentang resusitasi yg telah dilakukan Jawab setiap pertanyaan yg diajukan Ajari ibu utk menilai keadaan
pernapasan bayi dan kehangatan bayi Ajari ttg tanda bahaya ,bila ditemukan
segera hubungi bidan Anjurkan ibu segera memberi ASI
Bila pernapasan bayi dan warna kulit normal
Berikan bayi kpd ibu : letakakan di dada ibu (kontak kulit –kulit)
Anjurkan menyusui ASI dg membbelai
Asuhan bayi normal : Vit K 1 1 mg im Antibiotika salep mata
Tanda kesulitan bernapas
Tarikan dinding dada (retraksi) ke dalam, napas megap-megap
Frekuensi napas < 20 x/mnt, > 60 x/mnt
Bayi kebiruan atau pucat Bayi lemas
Jagalah agar bayi tetap hangat
Tunda memandikan bayi sampai dengan 6 – 24 jam
Bila kondisi bayi memburuk
Segera Rujuk
Pencatatan
Nama Ibu, tempat, tanggal melahirkan dan waktu nya
Kondisi janin/bayi : Apakah ada Gawat janin sebelum nya ? Apakah Air ketuban bercampur
mekonium? Apakah bayi menangis atau napas spontan
Waktu mulai resusitasi Langkah resusitasi yg dilakukan Hasil resusitasi
Bayi perlu rujukan
Tarikan dinding dada (retraksi) ke dalam,
Frekuensi napas < 20 x/mnt, > 60 x/mnt
Bayi merintih ( napas bunyi saat ekspirasi) atau napas megap-megap(napas bunyi saat inspirasi )
Bayi kebiruan atau pucat Bayi lemas
Konseling
Kenapa bayi perlu dirujuk Rujuk bersama ibu dan didampingi
bidan dan anggota keluarga Minta keluarga utk siapkan
transportasi rujukan Komunikasi dg tempat rujukan Bawa perlengkapan yg diperlukan
Asuhan Neonatal selama rujukan
Pantau tanda vital : napas,warna kulit, nadi, suhu tubuh
Jaga kehangatn bayi : selimut, tutup kepala, Metode Kanguru
Lindungi dari sinar matahari ASI tetap diberikan, kecuali ada
gangguan napas atau kontra indikasi lain nya
Resusitasi tidak berhasil
Bila bayi tidak bernapas setelah resusitasi 20 menit
Dukungan emosional Pencatatan bayi meninggal Asuhan Tindak Lanjut
Kunjungan Ibu Nifas
Pencegahan Infeksi
Tujuan : Melindungi Ibu, Bayi dan
Tenaga Kesehatan dari infeksi
BBL yang mengalami Asfiksia rentan terjadi infeksi
Cara Pencegahan Infeksi
1. Cuci tangan2. Pencegahan Infeksi untuk Alat
dan Bahan Habis Pakai : 1. Dekontaminasi 2. Pencucian 3. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) 4. Penyimpanan
Tanda Bahaya BBL
Tarikan dinding dada (retraksi) ke dalam, Frekuensi napas < 20 x/mnt, > 60 x/mnt Bayi merintih ( napas bunyi saat ekspirasi)
atau napas megap-megap(napas bunyi saat inspirasi )
Bayi kebiruan atau pucat Bayi lemas
Gangguan napas
Kemungkinan Kejang Tremor disertai kesadaran menurun Tangis melengking tiba tiba Gerakan tidak terkendali Gerakan mulut dan bola mata abnormal
: Bola mata ber putar putar Mata melirik ke satu arah Mulut menghisap terus menerus Mulut mencucu
Hipotermi : Suhu < 365 o C Seluruh tubuh teraba dingin ,
mengantuk/letargi atau Ada bagian tubuh berwarna merah
dan mengeras Kaki tangan teraba dingin disertai
gerakan bayi kurang dari normal
Kemungkinan Infeksi Bakteri : Bayi mengantuk, letargi atau tidak
sadar Gerakan bayi kurang dari normal Tidak bisa atau malas minum Terlihat nanah pada mata Keluar nanah dari telinga Pusar merah dan mengeluarkan nanah,
warna merah sampai ke kulit Pusar bau busuk Pustula banyak di kulit Ubun tegang dan membonjol
IKTERUS : Bayi kuning yg muncul < 3 hari atau 3
-7 hari ,atau > 8 hari Kuning menetap sampai umur > 10
hari Kuning tampak mulai dari kepala,
sampai ke pusat atau ke lutut atau siku
Warna tinjau seperti dempul
Kemungkinan Gangguan Saluran Cerna
Bayi muntah segera sesudah minum, warna hijau
Ada darah dalam tinja Belum keluar mekonium > 24 jam Gelisah, rewel, perut kembung Air liur keluar berlebihan Tidak terdapat lubang anus pada
pemeriksaan anus dg termometer