Konsep BBL

27
LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL 1. DEFINISI BBLN ”Bayi yang baru lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu dan BBL 2500 – 4000 gram”. (Asuhan Kesehatan anak dalam konteks keluarga, DepKes RI, 1993) Asuhan Bayi Baru Lahir Normal ”Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah melahirkan”. (Maternal dan Neonatal, 2002, Hal: 30) 2. CIRI-CIRI BAYI BARULAHIR NORMAL a. Berat badan 2500 – 4000 gr b. Panjang badan lahir 48 – 52 cm c. LIDA 30 – 38 cm d. LIKA 33 – 35 cm e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit, kemudian menurun -120x/menit. f. Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80x.menit, kemudian menurun kira-kira 40x/menit. g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa. h. Rambut lainnya telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna. i. Genetalia : : Labia mayora sudah menutupi labia minora.

description

ZScaga

Transcript of Konsep BBL

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

1. DEFINISIBBLN Bayi yang baru lahir dari kehamilan 37 minggu 42 minggu dan BBL 2500 4000 gram.(Asuhan Kesehatan anak dalam konteks keluarga, DepKes RI, 1993)Asuhan Bayi Baru Lahir Normal Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah melahirkan.(Maternal dan Neonatal, 2002, Hal: 30)

2. CIRI-CIRI BAYI BARULAHIR NORMALa. Berat badan 2500 4000 grb. Panjang badan lahir 48 52 cmc. LIDA 30 38 cm d. LIKA 33 35 cme. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit, kemudian menurun -120x/menit.f. Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80x.menit, kemudian menurun kira-kira 40x/menit.g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa.h. Rambut lainnya telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.i. Genetalia : : Labia mayora sudah menutupi labia minora. : Testis sudah turunj. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.k. Reflek morro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.

3.l. Graff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan bayi akan menggenggam.m. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.

3. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR Perubahan Metabolisme KarbohidratDalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari metabolisme asam lemak. Perubahan Suhu TubuhKetika bayi baru lahir, bayi berada dalam suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu didalam rahim ibu, akibatnya metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 juga. Perubahan PernafasanSelama dalam uterus janin mendapat O2 dari plasenta, setelah lahir melalui paru-paru bayi. Perubahan Sirkulasi Dengan berkembangnya paru tekanan O2 meningkat CO2 menurun mengakibatkan resistensi pembu;uh darah sehingga aliran darah meningkat, hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis mengalir ke paru puctus arterosus menutup.Dengan munculnya arteri dan vena umbilikasi dan terpotongnya tapi pisat, aliran darah dalam plesenta melalui vena kawa inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti, sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu. Perubahan alat pencernaan, hati ginjal mulai berfungsi.

4.4. PENATALAKSANAANSegera setelah melahirkan bayia. sambil secara ceepat menilai pernafasannya, letakkan bayi edngan handuk diatas perut ibu.b. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah dan lahir dari wajah bayi.Untuk mencegah jalan udaranya terhalang.c. Klem dipotong tali pusat.- Mengklem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pengkal pusat bayi.- Mempertahankan tali pusat diantara kedua kklem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.- Mempertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Mengganti sarung tangan bila ternyata sudah kotor. Memotong tali pusat dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi.- Memeriksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih ada perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih hanyat.d. Jagalah agar bayi tetap hangat- Memastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan kulit ibu.- Mengganti handuk atau kain yang basah, dan bungkus bayi terebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala yang telah terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.e. Kontak dini dengan ibu.- Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin untuk kehangatan.- Untuk ikatan batin dan pemberian ASI.f. Pernafasan Periksa pernafasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit.

5.g. Perawatan mataObat mata eritromisin 0,5%/ tetrasikklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia.h. Pemeriksaan fisik bayi Gunakan tempat yang aman (hangat dan bersih) untuk pemeriksaan. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, menggunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi. Lihat, dengarkan dan raasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistematis menuju jari kaki. Menulis hasil pengamatan.Pemeriksaan fisik bayi - Kepala :Simetris/ tidak, terdapat caput succedanum/ tidak, terdapat cephal hematoma. - Telinga:Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala.- Mata:Tanda-tanda infeksi yakni Pus.- Hidung dan Mulut:Bibir dan langitan, periksa adanya sumbing, reflek hisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu.- Leher:Ada pembengkakan/ tidak- Dada:Simetris/ tidak, bunyi nafas, bunyi jantung, putingnya menonjol/ tidak/- Bahu, lengan dan tangan gerakan normal atau tidak, jumlah jari.- Perut :Bentuk penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali pusat.Jenis kelamin:Testis berada dalam skrotum, penis berulang dan pada ujung letak lubang ini.:Vagina berlubang, uretra berlubang, labia minor dan mayor.- Tungkai dan kaki:Gerakan normal, tampak normal, jumlah jari.6.- Punggung dan anus:Pembengkakan/ ada cekungan, spina bifida/ tidak, ada anus/ tidak, berlubang/ tidak.- Kulit:Verniks, warna, pembengkakan, tanda-tanda lahir.- Sistem syaraf:Adanya reflek morro, lakukan rangsangan dengan suara keras yaitu pemeriksa bertepuk tangan.i. Identifikasi bayiAlat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang segera pasca persalinan.- Alat yang digunakan, hendaknya keap air, dengan tepi yang harus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.- Pada alat/ gelang identifiksi harus tercantum: Nama (bayi, ibunya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit.- Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.j. Ukurlah BB, PB, LIKA, LIDA, LILA, lingkar perut bayi dan catat rekam medis.

5. PERAWATAN LAIN-LAINa. Lakukan perawatan tali pusat.b. Dalam waktu 24 jam berikan imunisasi BCG, polio oral, dan hepatitis B.c. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua, dan beri tahu orang tua agar merujuk bayi untuk perawatan lebih lanjut.d. Ajarkan cara merawat bayi :- Memberi ASI sesuai dengan kebutujan setiap 2-3 jam mulai dari hari pertama.- Menjaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan.- Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan sehat.7.- Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.- Mengawasi masalah dan kesulitan pada bayi dan mintalah bantuan jika perlu.- Menjaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit/ infeksi.- Mengukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit dan menyusu kurang baik.

6. TANDA-TANDA BAHAYA YANG HARUS DI WASPADAI PADA BBL Pernafasan Sulit/ lebih dari 60 kali per menit. Kehangatan Terlalu panas (> 38C/ terlalu dingin < 36C) Warna Kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru/ pucat, memar. Pemberian makan Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah. Infeksi Suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan/ nanah, bau busuk, pernafasan sulit. Tinja/ kemih Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir/ darah pada tinja. Aktivitas Menggigil/ tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemah, mudah mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus-menerus.KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR

1. DefinisiNeonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. (Kamus Istilah Kebidanan. Siti Maemunah, 2005)Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram. (Bobak,2000)

2.Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahira) Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh) dengan alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga kebersihannya. Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan (lendir) atau bau busuk pada tali pusat.b) Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat mencegah infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.c) Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera turun sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40 pernapasan permenitd) Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram harus dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan khusus untuk menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.e) Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada bahan lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara hati-hati dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga dibiarkan sampai mengelupas sendiri secara bertahap saat mandi.f) Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna feses berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.g) Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama payudara mengeluarkan kolostrum.

3.Klasifikasi Bayia. Bayi Aterm1) Berat badan 2500-4000 gram. 2) Panjang badan lahir 48-52 cm.3) Lingkar dada 30-38 cm.4) Lingkar kepala 33-35 cm.5) Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.6) Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian lebih kecil setelah 40x/menit.7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi verniks kaseosa. 8) Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.9) Kuku agak panjang dan lemas.10) Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi laki-laki testis sudah turun.11) Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik12) Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan ditelapak tangan, bayi akan menggenggamnya.13) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama14) Umur kehamilan 37-42 minggub. Bayi Prematur- Berat badan kurang dari 2499 gram- Organ-organ tubuh imatur- Umur kehamilan 28-36 mingguc. Bayi Posmatur- Biasanya lebih berat dari bayi aterm- Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm- Verniks kaseosa dibadan kurang- Kuku-kuku panjang- Rambut kepala agak tebal- Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel- Umur kehamilan lebih dari 42 minggu

4. APGAR SKORTabel nilai APGARTanda012Angka

A: Appereance color (Warna Kulit)PucatBadan merah, ekstremitas biru Seluruh tubuh kemerahan-merahan...

P: Pulse (Frekuensi jantung)Tidak ada 100...

G: Grimace (Reaksi terhadap rangsangan)Tidak adaSedikit gerakan mimikMenangis, batuk/bersin...

A: Actifity (Tonus otot)LumpuhEkstremitas dalam fleksi sedikitGerakan aktif...

R: Respirasi (Usaha bernafas)Tidak adaLambat/ menangis lemahMenangis kuat...

Jumlah total

Tabel diatas untuk menentukan kondisi bayi apakah tergolong asfiksia atau tidak

Klasifikasi nilai APGARa) Asfiksia berat : nilai Apgar 0-3Memerlukan resusitasi segera secara aktif, pemberian oksigen terkendali. Karena selalu disertai asidosis, perlu diberikan natrikus bikarbonat 7,5 %, 2,4 ml per kg berat badan, dan cairan glukosa 40% 1-2 ml per kg berat badan, diberikan via vena umbilikusb) Asfiksia ringan sedang dengan nilai Apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas normal kembalic) Bayi normal atau sedikit asfiksia nilai Apgar 7-9d) Bayi normal dengan nilai Apgar 10

5. Mekanisme Kehilangan PanasBayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :1. EvaporasiEvaporasi adalah jalan utama bagi bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan2. KonduksiKonduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Permukaan yang dingin akan menyerap panas tubuh bayi3. KonveksiKonveksi adalah kehilangan panas tubuh bayi yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi ynag dilahirkan atau ditempatkan didalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas4. RadiasiRadiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi

6. ASI (Air Susu Ibu)~ Pengertian ASIAir Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.~ ASI EksklusifASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.~ Manfaat ASI (Air Susu Ibu) bagi bayia) Merupakan makanan alamiah yang sempurna b) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sempurnac) Mengandung DHA dan AA yang bermanfaat untuk kecerdasan bayid) Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari berbagai penyakit infeksi (diare, batuk pilek, radang tenggorokan dan gangguan pernapasan)e) Melindungi bayi dari alergif) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segarg) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat, dapat diberikan kapan saja dan dimana sajah) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi

7. Refleks Pada Bayi- Refleks Morro : Dapat dilihat bila bayi dikagetkan atau sekonyong-konyong digerakan akan terjadi refleks baru abduksi dan ekstensi. Lengan dan tangannya terbuka kemudian diakhiri dengan aduksi lengan.- Refleks Graps : Bila telapak dirangsang tangan akan memberi reaksi seperti menggenggam.- Refleks Walking : Bila telapak kaki ditekan pada sebuah bangku atau pada suatu tempat yang datar, maka bayi akan bereaksi seperti berjalan.- Refleks Rooting : Bayi baru lahir bila disentuh pipinya akan menoleh kearah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang atau disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha mencari puting untuk menyusu.- Refleks Menelan : Timbul bila ada cairan dirongga mulut.

8. Tindakan Resusitasi Jantung Paru pada Anak / Neonatus- PengertianResusitasi adalah upaya untuk membuka jalan napas agar udara (oksigen) masuk kedalam tubuh bayi dengan cara meniupkan napas kedalam mulut bayi dan menggerakkan jantung dengan hati-hati (resusitasi jantung) sampai bayi bernapas spontan dan jantungnya berdenyut spontan dan teratur (Departemen Kesehatan RI, 1995)Resusitasi adalah usaha menghidupkan kembali dengan pernapasan buatan atau pijat dan rangsangan jantung.KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

A. PENGERTIANBayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia 1 bulan.Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI, 2007)

B. CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR FISIOLOGISCiri-ciri bayi normal antara lain (Depkes RI) :1. Dilahirkan pada umur kehamilan antara 37-42 minggu2. Berat lahir 2500-4000 gram3. Panjang badan waktu lahir 48 51 cm4. Warna kulit merah muda / pink5. Kulit diliputi verniks caseosa6. Lanugo tidak severapa lagi hanya pada bahu dan punggung7. Pada dahi jelas perbatasan tumbuhnya rambut kepala8. Bayi kelihatan montok karena jaringan lemak di bawah kulit cukup 9. Tulang rawan pada hidung dan telinga sudah tumbuh jelas10. Kuku telah melewati ujung jari 11. Menangis kuat12. Refleks menghisap baik13. Pernapasan berlangsung baik (40-60 kali/menit)14. Pergerakan anggota badan baik15. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan adanya / keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama16. Alat perkemihan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan keluarnya air kemih setelah 6 jam pertama kehidupan17. Pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam skrotum dan pada bayi perempuan labia minora ditutupi oleh labia mayora18. Anus berlubang

C. PENILAIAN AWAL BAYI BARU LAHIRSegera setelah bayi lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan:o Apakah bayi cukup bulan ?o Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?o Apakah bayi menangis atau bernapas ?o Apakah tonus otot bayi baik ?

Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan langkah resusitasi. (APN. 2008)

Keadaan umum bayi dinilai setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai ada 5 poin o Appearance (warna kulit)o Pulse rate (frekuensi nadi)o Grimace (reaksi rangsangan)o Activity (tonus otot)o Respiratory (pernapasan).Setiap penilaian deberi nilai 0, 1, dan 2. Bila dalam 2 menit nilai apgar tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh karena bila bayi mendertita asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala neurologik lanjutan di kemudian hari lebih besar. berhubungan dengan itu penilaian apgar selain pada umur 1 menit, juga pada umur 5 menit.

Tabel Nilai APGARTandaSkor

012

AppearancePucatBadan merah, ektrimitas biruSekuruh tubuh kemerahan

PulseTidak ada< 100 x/menit> 100 x/menit

GrimaceTidak adaSedikit gerakan mimik/ menyeringaiBatuk/ bersin

ActivityTidak adaEkstrimitas dalam sedikit fleksiGerakan aktif

RespirationTidak adaLemah/ tidak teraturBaik/ menangis

Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal atau asfiksia. Nilai Apgar 7-10 : Bayi normal Nilai Apgar 4-6 : asfiksia sedang ringan Nilai Apgar 0-3 : asfiksia berat(Sarwono Prawirohardjo, 2009)

D. PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATANSemua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan yang menunjukkan suatu penyakit.Bayi baru lahir sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda berikut:a. Sulit minumb. Sianosis sentral (lidah biru)c. Perut kembungd. Periode apneue. Kejang/periode kejang-kejang kecilf. Merintihg. Perdarahanh. Sangat kuningi. Berat badan lahir < 1500 gram

Penilaian Score DownPENILAIAN012

Frekuensi nafas 80x/menit

cyanosisTidak adaHilang dengan pemberian O2Tidak Hilang dengan pemberian O2

Retraksi Tidak adaRingan Berat

Air EntryTidak ada penurunanPenurunan ringanPenurunan berat

MerintihTidak adaDapat didengar dengan stetoscopeTerdengar tanpa stetoscope

Keterangan:Skor < 4 : tidak ada gawat nafasSkor 4-7 : gawat nafasSkor > 7 : ancaman gagal nafas

E. PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA BAYI BARU LAHIRSebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik dan termik seperti:

a. Perubahan Metabolisme KarbohidratPada waktu 2 jam setelah lahir, akan terjadi penurunan kadar gula dalam darah tali pusat yang semula 65 mg/100 ml, bila terjadi gangguan perubahan glukosa menjadi glikogen sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan mengalami rangsangan hipoglekemia.

b. Perubahan Suhu TubuhSesaat sesudah bayi baru lahir, ia akan berada di tempat yang suhunya lebih rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Pada suhu lingkungan yang tidak baik akan menyebabkan bayi menderita hipertermi, hipotermi, atau trauma dingin (cold injury). Kehilangan panas dapat dikurangi dengan mengatur suhu lingkungan seeprti mengeringkan, membungkus badan dan kepala, meletakkannya di tempat hangat seperti di pangkuan ibu, dalam inkubator, atau di bawah sorotan lampu.

c. Perubahan Sistem PernafasanPernafasan pertama bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini terjadi akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru, yang pada janin cukup bulan mengandung 80 sampai dengan 100 ml cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini. setelah lahir cairan yang hilang diganti dengan udara. Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali ke bentuk semua.

d. Perubahan Sistem SirkulasiDengan berkembangnya paru-paru tekanan oksigen di alveoli meningkat. Sebaliknya tekanan karbondioksida menurun. Hal tersebut mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh-pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat. Ini meyebabkan darah dari arteri pulomonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dari foramen ovale ke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan. Ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi darah janin pun berubah menjadi sirkulasi yang hidup di luar tubuh ibu.(Sarwono Prawirohardjo cetakan kesembulan, 2007)

F. PENATALAKSANAAN AWAL PADA BAYI BARU LAHIR1. Membersihkan jalan nafasBayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Bila bayi baru lahir segera menangis spontan atau segera menangis, hindari melakukan penghisapan secara rutin pada jalan nafasnya karena penghisapan pada jalan nafas yang tidak dilakukan secara hati-hati dapat menyebabkan perlukaan pada jalan nafas hingga terjadi infeksi, serta dapat merangsang terjadinya gangguan denyut jantung dan spasme (gerakan involuter dan tidak terkendali pada otot, gerakan tersebut diluar kontrol otak). Pada laring dan tenggorokan bayi. Bayi normal akan segera menangis segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis maka lakukan:a. Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar agar bayi segera menangis.

2. Memotong dan merawat tali pusatSetelah bayi lahir, tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan perawatan terbuka tanpa dibubuhi apapun.

3. Mempertahankan suhu tubuh bayiCegah terjadinya kehilangan panas dengan mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain bersih kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat, kering, dan bersih. Tutupi bagian kepala bayi dengan topi dan anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya serta jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir karena bayi baru lahir mudah kehilangan panas tubuhnya.

4. Pemberian vitamin KKejadian perdarahan karena defisiensi Vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, sekitar 0,25 0,5 %. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi Vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi Vitamin K perenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM.

5. Upaya profilaksis terhadap gangguan mata.Pemberian obat tetes mata Eritromisin 0,5% atau Tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). (Abdul Bari Saifuddin, 2009)Tetes mata / salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran. Upaya profilaksis untuk gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam 1 jam pertama kehidupannya. Teknik pemberian profilaksis mata :a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.b. Jelaskan pada keluarganya tentang apa yang anda lakukan, yakinkan mereka bahwa obat tersebut akan sangat menguntungkan bayi.c. Berikan salep / teki mata dalam satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata.d. Jangan biarkan ujung mulut tabung / salep atau tabung penetes menyentuh mata bayi.e. Jangan menghapus salep / tetes mata bayi dan minta agar keluarganya tidak menghapus obat tersebut.

6. IdentifikasiApabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di kamar bersalin, dan di ruang rawat bayi. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus dan tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas. Pada alat identifikasi harus tercantum: nama (bayi, nyonya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu. Di setiap tempat tidur harus di beri tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir dan nomor identifikasi.Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang berpengalaman menerapkan car ini, dan dibuat dalam catatan bayi. Bantalan sidik jari harus disimpan dalam ruangan bersuhu kamar. Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.

7. Mulai Pemberian ASIPastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin, anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan bayinya segera setlah tali pusat diklem dan dipotong berdukungan dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya.Keuntungan peberian ASI:a. Merangsang produksi air susu ibub. Memperkuat reflek menghisab bayic. Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinyad. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrume. Merangsang kontraksi uterus

Posisi untuk menyusui :a. Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi secara urus agar muka bayi menghadapi ke payudara ibu dengan hidung di depan puting susu ibu.b. Perut bayi menghadap ke perut ibu dan ibu harus menopang seluruh tubuh bayi tidak hanya leher dan bahunya.c. Dekatkan bayi ke payudara jika ia tampak siap untuk menghisap puting susu.d. Membantu bayinya untuk menempelkan mulut bayi pada puting susu di payudaranya.1) Dagu menyentuh payudara ibu.2) Mulut terbuka lebar.3) Mulut bayi menutupi sampai ke areola.4) Bibir bayi bagian bawah melengkung keluar.5) Bayi menghisap dengan perlahan dan dalam, serta kadang-kadang berhenti.

G. PEMANTAUAN PADA BAYI BARU LAHIRTujuan pemantauan pada bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah bayi barur lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan epnolong persalinan setra tindak lanjut petugas kesehatan.1. Dua jam pertama sesudah lahirHal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi:a. Kemampuan menghisap lemah atau kuatb. Bayi tampak aktif dan lunglaic. Bayi kemerahan atau biru2. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, meliputi:a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulanb. Gangguan pernapasanc. Hipotermid. Infeksie. Cacat bawaan dan trauma lahir

Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir: ( Abdul Bari Saifuddin, 2009)a. Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingb. Keaktifanc. Simetrid. Kepalae. Muka/wajahf. Matag. Muluth. Leher, dada, abdomeni. Punggungj. Bahu, tangan, sendi, tungkaik. Kuku dan kulitl. Kelancaran menghisap dan pertanyaanm. Tinja dan kemihn. Reflekso. Berat badan

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusu Dini. JNPK-KR: JakartaDepkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR: JakartaSaifuddin, A. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPK-KR: Jakarta.Prawirohardjo, s . 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP