Post on 09-Feb-2018
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 1/78
MODUL PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI
BENIH
PENGUJIAN BENIH
Oleh :
Tim Penyusun
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 2/78
LEMBAR PENGESAHAN
No MATERI ASISTEN LAPORAN KETERANGAN
Tn!!"
Dise#$%n
Tn!!"
Dise&u'ui
ABSENSI KEGIATAN PRAKTIKUMNo H#i (T!" Ke!i&n Asis&en
)
*
+
,
-
.
/
0
1)2
))
)*
)+
),
TATA TERTIB PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH
Foto
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 3/78
A3 Ke&en&un Se4e"um P#%&i%um
Praktikan datang tepat waktu, bagi yang terlambat lebih dari 10 menit tidak
diperkenankan mengikuti praktikum pada hari itu.
Setiap kali praktikum, praktikum, praktikan membawa jas lab dan petunjuk
praktikum.
Sebelum masuk ruang praktikum, praktikan menyerahkan laporan praktikumsementara.
B3Ke&en&un Se"m Dn Sesu5$ P#%&i%um
Setelah praktikum, setiap kelompok membereskan semua alat yang dipakai dan
mengembalikannya pada laboran sesuai dengan jumlahnya.
Setiap praktikan atau kelompok mengganti alat yang rusak atau hilang selama
dipinjam sebelum ujian akhir praktikum (!P".
Post test#pre test diadakan sebelum atau sesudah praktikum
$asil pengamatan selama praktikum dilaporkan segera setelah praktikum selesai hari
itu sebagai laporan sementara. ntuk pengamatan yang melibatkan kelompok lain(kolekti%" setiap kelompok harus menempelkan hasil pengamatannya di papan
pengumuman yang telah disediakan.
63 L7o#n P#%&i%um 5n Tu!s
&aporan praktikum dikerjakan di rumah dan dikumpulkan 1 (satu" minggu setelah
pengamatan terakhir dilakukan, 'ikumpulkan seara kolekti% menurut asisten yang
membimbing pada saat praktikum
&aporan sementara praktikum boleh ditulis tangan dengan syarat tulisan harus rapi,
dan asisten berhak mengembalikan laporan tsb jika laporan dianggap tidak layak
untuk dikumpulkan dan dikoreksi.
&aporan dan tugas yang diberikan dikumpulkan tepat waktu, keterlambatan dalammengumpulkan akan dikenai sanksi pengurangan nilai.
D3 Ti5% D7& Men!i%u&i P#%&i%um
Praktikan yang dengan terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum yang sudah
dijadwalkan pada kelompoknya, harus melapor ke koordinator asisten untuk
mendapatkan ijin mengikuti praktikum pada kelompok lain.
Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum sampai ) (dua" kali tanpa keterangan
dianggap mengundurkan diri dan praktikumnya dianggap gugur
E3 Men!i%u&i P#%&i%um 75 Ke"om7o% Lin1. *ahasiswa yang mengikuti praktikum pada kelompok lain harus sudah seijin asisten
kelompok yang diikuti, setelah sebelumnya sudah melapor ke asisten kelompok asal, dan
telah mengkon%irmasi pada koordinator asisten.
). Praktikan yang sudah selesai mengikuti praktikum pada kelompok lain, melapor kembali
pada asisten kelompok asal dan menyerahkan laporan pada asisten kelompok asal.
F3 M$sis8 Di"#n! 9
*embawa buku laporan praktikum mahasiswa angkatan sebelumnya kedalam ruang
praktikum.
*akan, minum dan merokok didalam ruang praktikum.
G3 H":$" "in yn! 4e"um &e#;n&um 5"m && &e#&i4 ini 5i&u# %emu5in
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 4/78
*alang, *aret )01+
Koo#5in&o# P#%&i%um Te%no"o!i P#o5u%si Beni$
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 5/78
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 6/78
I3 PENGENALAN ANATOMI DAN MORFOLOGI BIJI TANAMAN
)3 PENDAHULUAN
*enurut bentuknya, biji terbentuk dari suatu bakal biji (oule" masak, yang mengandung
embrio dan adangan makanan serta dibagian luarnya terdapat pelindung biji atau kulit biji.
Em4#io9
2mbrio yang perkembangannya sempurna pada umumnya terdiri dari strukturstruktur sebagi
berikut :
2pikotil atau plumula, yaitu alon puuk
3otiledon, yaitu keping biji
$ipokotil, yang merupakan daerah transisi antara akar dan puuk
4adikel, yaitu alon akar.
65n!n m%nn 9
Pada umumnya adangan makanan pada biji tanaman terdiiri dari karbohidrat, lemak, protein
atau mineral. Struktur yang ber%ungsi sebagai jaringan penyimpanan adangan makanan
antara lain : emdosperm, kotiledon dan perisperm.
Pe"in5un! 4i'i 9
Pada umumnya kulit biji berasal dari integumen bakal biji yang mengalami modi%ikasiselama berlangsungnya proses pembentukan biji.
Fungsinya untuk melindungi biji terutama dari %aktor luar yang dapat merugikan
kelangsungan hidup embrio. Oleh karena itu biasanya bagian luar kulit biji terdiri dari
jaringan yang kuat atau keras, sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Pengetahuan
dasar tentang struktur biji sangat penting untuk menangani berbagai masalah di bidang
teknologi benih, misalnya benih keras dalam perkeambahan.
*3 TUJUAN PRAKTIKUM
*ahasiswa dapat mengenal si%atsi%at anatomi dan mor%ologi dari bijibiji tanaman subkelas
monokotiledon dan dikotiledon, yang diamati seara makroskopis dan mikroskopis atau
dengan menari dan melihat dari pustaka.
+3 ALAT DAN BAHAN
!lat yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum antara lain :
awan petri
pisau skalpel # utter
pinset
kaa pembesar mikroskop binokuler
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 7/78
ahan yang dipergunakan antara lain :
subkelas monokotiledon : jagung, padi, sorghum, gandum
subkelas dikotiledon : kaang hijau, kedelai, kaang tanah
,3 PELAKSANAAN PRAKTIKUMPelaksanaan seara makroskopis :
1. 5ontoh biji yang disediakan diletakkan diatas awan petri, kemudian lakukan
pengamatan makroskopis dengan bantuan kaa pembesar.
). 5atat bentuk, ukuran, tekstur permukaan dan warna
6. uat gambar berdasarkan pengamatan makroskopis terutama mengenai bentuk biji.
'apat diperbesar untuk kejelasan gambar
+. Potong biji, buat gambar penampang melintang dan membujur dari biji ontoh,
sebutkan bagianbagiannya.
Pelaksanaan seara mikroskopis :
1. 5ontoh biji diletakkan dibawah mikroskop dengan pembesaran yang sesuai
). uat gambar berdasarkan pengamatan mikroskopis mengenai : bentuk, tekstur
permukaan dan iriiri lain yang ada
6. &akukan irisan melintang dan membujur pada ontoh biji. !mati dibawah mikroskop
dan gambarkan serta sebutkan bagianbagiannya.
-3 HASIL PENGAMATAN
!. Pelaksanaan seara makroskopis
Gm4# ) Di%o&i" Mono%o&i"
I#isn Me"in&n!
I#isn Mem4u'u#
Beni$ U&u$
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 8/78
. Pelaksanaan seara mikroskopis
Gm4# * Di%o&i" Mono%o&i"I#isn Me"in&n!
I#isn Mem4u'u#
Beni$ U&u$
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 9/78
II TIPE:TIPE PERKE6AMBAHAN BENIH
)3 PENDAHULUAN
Proses perkeambahan benih merupakan suatu rangkaian perubahan perubahan mor%ologi,%isiologi dan biokimia. Proses perkeambahan seara umum berkaitan dengan keepatan
maupun karakterisitik benih yang dipengaruhi oleh %aktor genetik, lingkungan dan dormansi
benih.
-ipe pertumbuhan awal suatu perkeambahan benih tanaman terbagi menjadi dua, yaitu :
epigeal dan hipogeal . 'engan mengetahui tipe perkeambahan suatu benih tanaman akan
sangat berman%aat dalam aplikasi budidaya tanaman, salah satunya adalah ara penanaman
benih dan kedalaman tanam.
*3TUJUAN PRAKTIKUM
*ahasiswa dapat mengetahui dan membedakan tipetipe perkeambahan beberapa jenis
tanaman serta dapat mengamati perubahan dalam %ase%ase perkeambahan benih.
+3 ALAT DAN BAHAN
!lat yang digunakan :
etok
bak plastik
ember
ahan yang digunakan : pasir
benih jagung, padi, kaang tanah, kedele
air
,3PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. 7si bak plastik dengan pasir sampai 8 tinggi bak, siram dengan air sampai lembab, jangan
terlalu basah#tergenang.
). -anam benih sekitar ) butir tiap jenis yang disediakan pada bak tersebut dengan
kedalaman sekitar 1 9 ) m dari permukaan pasir.
6. Siram kembali dengan sedikit air agar lembab (!/;!/ S!*P!7 -24;2/!/; <<<"
+. Siram bila media pasir mengering setiap hari
=. !mati setiap hari selama > hari dengan ara menabut 1 yang ditanam dengan hatihati.
aga jangan sampai rusak akar dan tunasnya.
?.Parameter pengamatan pada tipe perkeambahan benih :
kondisi benih
panjang akar
panjang tunas
gambarkan %ase%ase perkeambahan benih mulai saat tanam sampai hari ke>
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 10/78
,3 HASIL PENGAMATAN
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 11/78
III3 EKSTRAKSI DAN PENGERINGAN BENIH
)3 PENDAHULUAN
iji tanaman yang akan dipergunakan sebagai benih, pada saat pemanenan melalui tahapan pengolahan (prosesing". Pengolahan benih meliputi : perontokan, ekstraksi dan pengeringan
benih. Perontokan dan ekstraksi benih dilakukan untuk memisahkan biji dari bagian buah
atau bagian tanaman lainnya. Perontokan merupakan pengolahan benih pada tipe buah
kering, sedangkan untuk tipe buah basah sistem pengolahan benih dilakukan dengan ara
ekstraksi
Pengeringan benih dilakukan untuk menurunkan kadar air dalam biji sampai batas yang telah
ditentukan. ijibiji yang mengalami proses ekstraksi basah, pengeringan harus seepatnya
dilakukan agar biji tidak menjadi rusak, karena selama proses ekstraksi kandungan air dalam
benihnya dapat bertambah.
-ingkat kemasakan benih dan metode ekstraksinya dapat mempengaruhi iabilitas benih.
enih yang terlalu muda atau terlalu tua biasanya berigor rendah, demikian pula dengan
metode prosesing benih. Pengolahan benih yang tidak tepat dapat merusak iabilitas benih
*3 TUJUAN PRAKTIKUM
*ahasiswa mengetahui, dapat membedakan serta dapat melakukan pengolahan benih dengan
ara perontokan dan ekstraksi
+3 ALAT DAN BAHAN
!lat yang dipergunakan dalam praktikum ini : wadah untuk ekstraksi
pisau # utter
saringan
pengaduk # skalpel
meja pengeringan
ahan yang diperlukan
5ara perontokan : kaang tanah, jagung
5ara ekstraksi basah : tomat, ketimun, jambu biji
5ara ekstraksi kering : abe besar, abe keil, labu, lengkeng
,3 PELAKSANAAN
2kstraksi 3ering :
1. 'ipilih buah yang telah masak, kemudian dibelah menjadi dua bagian dengan
menggunakan pisau pemotong.
). !mbil biji yang terdapat pada bagian dalam buah tersebut dan letakkan dalam suatu
wadah.
6. ila biji ukup bersih dapat langsung dikering anginkan. !pabila belum bersih maka
perlu diui dengan air kemudian disaring dan dikeringanginkan
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 12/78
2kstraksi asah :
1. uah yang telah masak dan masih segar, (misal tomat" dipotong keilkeil dengan
pisau sampai halus. 'apat juga dipergunakan alat penghanur#penaah
). 'ilakukan proses %ermentasi :
a. iasa:$anuran daging buah dan biji letakkan dalam suatu wadah yang tidak mudah
berkarat, kemudian ditutup. iarkan selama beberapa hari ( 1= hari atau lebih".
Pemeriksaan dilakukan setiap hari untuk melihat airan berlendir yang melekat pada
biji telah terurai hanur serta dilakukan pengadukan seara merata.
b. ahan kimia:
$anuran daging buah dan biji letakkan dalam suatu wadah yang tidak mudah
berkarat dan bereaksi dengan bahan kimia.
$atihati tambahkan $5& sebanyak =0@0 ml untuk setiap 1 kg hanuran tomat,
biarkan selama A jam.
-ambahkan air untuk mengenerkan $5l, dan buang airnya dengan hatihati, saring
biji yang tertinggal.
5ui biji dengan air beberapa kali sampai bersih, pilih biji yang tenggelam ke dasar
wadah dan tidak keriput lalu diletakkan diatas baki untuk dikeringkan.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari atau dengan menggunakan
pengering buatan. &ama pengeringan tergantung pada tingkat kadar air yang dikehendaki.
Pengeringan dengan sinar matahari iji diletakkan diatas baki pengering dengan ketebalan lapisan biji tidak lebih dari ) B
tebal biji. aki kemudian ditempatkan dibawah sinar matahari selama beberapa waktu
sampai bijibiji tersebut kering dengan kadar air yang sesuai dengan yang ditentukan
Pengeringan dengan pengering buatan
!pabila menggunakan pengering buatan dengan hembusan udara panas, maka suhu
udara panas yang dipergunakan sekitar 60C5 9 +6C 5 dengan keepatan yang disuaikan
dengan ukuran biji yang dikeringkan.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 13/78
-3 HASIL PENGAMATAN
A3 E%s&#%si Bs$
B3 E%s&#%si Ke#in!
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 14/78
IV3 PENGUJIAN DAYA BERKE6AMBAH
)3 PENDAHULUAN
Perkeambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berhubungan dengan kualitas benih. /amun perkeambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari beniih yang telah
mengalami penuaan. -ujuan pengujian daya keambah benih antara lain : untuk memperoleh
in%ormasi yang berkaitan dengan nilai penanaman benih, yaitu persentase perkeambahan dan
jumlah benih yang dapat tumbuh ke permukaan tanah, melihat penurunan iabilitas benih
dalam penyimpanan, menghitung kebutuhan benih dalam usaha tani, menilai kualitas benih
serta menentukan batas daluarsa serti%ikat benih.
Pengujian daya berkeambah bertujuan untuk menentukan potensi perkeambahan
maksimum dari suatu lot benih, yang dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih
dari lot yang berbeda, dan untuk menduga Dthe field planting valueD daya tumbuh dilapang.
Pengujian pada kondisi lapang biasanya tidak memberikan hasil yang memuaskan karena
tidak dapat diulang dengan hasil yang akurat. Oleh karena itu metode pengujian di
laboratorium telah dikembangkan dimana kondisi lingkungan dikendalikan sedemikian rupa
untuk mendapatkan tingkat perkeambahan yang optimal pada lot benih jenis tanaman
tertentu.
*3 TUJUAN
*ahasiswa akan mengetahui ara melakukan dan mengealuasi pengujian daya
perkeambahan dan kekuatan tumbuh berbagai jenis benih tanaman.
'e%inisi :
1. Perkeambahan.
!dalah proses perkembangan struktur esensial keambah melalui tahapantahapan
dimana struktur esensial menunjukkan kemampuan untuk berkembang seara normal
dalam kondisi lingkungan yang sesuai (Favourable".
). Persentase daya berkeambah.
Proporsi berdasarkan jumlah (dinyatakan dalam persentase" yang menghasilkan
keambah normal dalam kondisi yang sesuai selama periode tertentu.
6. Struktur esensial keambah.
Struktur esensial keambah yang akan berkembang menjadi tanaman normal
meliputi E sistem perakaran, tunas, kotiledon, titik tumbuh dan koleoptil
(Poaceae/Gramineae".
+. 3eambah normal.
3eambah normal memperlihatkan potensi untuk berkembang lebih lanjut menjadi
tanaman yang normal dalam kondisi yang optimum (kelembaban, suhu dan ahaya
yang sesuai"
ntuk dapat diklasi%ikasikan sebagai keambah normal, harus memenuhi salah satu
kategori berikut :1. 3eambah sempurna
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 15/78
3eambah yang semua struktur esensialnya berkembang dengan baik, lengkap,
proporsional dan sehat.
). 3eambah dengan kerusakan ringan
3eambah memperlihatkan terjadinya kerusakan ringan tertentu pada struktur
esensialnya dengan kerusakan yang dapat diperbaiki sehingga keambah berkembangnormal dan seimbang sebagaimana keambah normal pada pengujian yang sama.
6. 3eambah dengan in%eksi sekunder
3eambah yang masuk kriteria 1 dan ) diatas, tetapi keambah ini terserang
endawan atau bakteri yang bukan berasal dari benih tersebut.
+. 3eambah !bnormal.
3eambah tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi tanaman normal,
jika ditumbuhkan di media yang berkualitas baik dan di bawah kondisi kelembaban,
suhu dan ahaya yang sesuai.
3eambah dikategorikan abnormal bila :
a. 3eambah rusak.
3eambah yang struktur esensialnya hilang atau mengalami kerusakan yang berat,
sehingga tidak dapat berkembang menjadi tanaman normal.
b. 3eambah aat
3eambah dengan perkembangan yang lemah atau struktur esensialnya tidak
terbentuk sempurna#tidak proporsional.
. 3eambah busuk
3eambah yang struktur esensialnya terkena in%eksi primer atau busuk yang
menghambat perkembangan keambah untuk menjadi kesambah normal.
=. nit benih berkeambah banyak ( Multi germ seed unit "
Satu unit benih yang dapat menghasiulkan lebih dari satu keambah.
?. enihbenih tidak berkeambah
enihbenih yang tidak berkeambah sampai proses akhir periode pengujian dalam
kondisi yang optimum, diklasi%ikasikan menjadi :
a. enih keras.
enih yang tetap keras sampai akhir periode pengujian yang telah ditetapkan, jika
diakibatkan oleh kekerasan atau kekedapan kulitnya hingga tidak mampu berimbibisi
(menyerap air".
enih keras merupakan salah satu bentuk dormansi, misalnya benih dari Fabaceae
( Leguminoceae"
b. enih segar
enihbenih yang tidak dapat berkeambah dalam kondisi perkeambahan yang
optimum, mampu berimbi bisi dan masih bersih, kuat serta memiliki potensi untuk
berkembang menjadi keambah normal.. enih mati
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 16/78
enih yang pada akhir pengujian tidak termasuk benih keras atau segar, biasanya
ditandai dengan benih busuk, lunak, berubah warna atau berendawan dan tidak
menunjukkan tandatanda perkembangan keambah.
3ategorikategori lain3ategori ini dapat ditemukan pada semua jenis tanaman, khususnya benih tanaman pohon
1.enih hampa
enih yang benarbenar kosong atau hanya berisi jaringan sisa#residuE
). enih tidak berembrio
enih yang tidak berisi endosperma segar atau jaringan gameto%it yang tidak
memperlihatkan aktiitas sebagai embrioE
6. enih rusak karena serangga
benih yang berisi lara serangga atau memperlihatkan bentukbentuk serangan
serangga lainnya yang mempengaruhi kemapuan benih berkeambahE
.Prinsip
Pengujian daya berkeambah harus dilakukan pada benih murni keuali pada pengujian
berdasarkan berat benih. enih murni dapat diambil dari %raksi benih murni pada analisis
kemurnian atau %raksi yang mewakili ontoh kirim
enih yang diuji sebaiknya tidak diberi perlakuan keuali benihbenih yang
direkomendasikan
ji ulang dapat dilakukan, jika uji ulang dilakukan setelah pemberian perlakuan benih maka
hasil uji dan perlakuan benih harus dilaporkan pada laporan hasil uji
'alam pengujian daya berkeambah, ontoh kerja dibagi dalam beberapa ulangan dan diuji pada kondisi yang optimum.
+3 ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang diperlukan untuk daya berkeambah adalah:
1. !lat penghitung
). !lat Pengeambahan benih
6. *eja daya berkeambah
ahan yang diperlukan :
1. enih agung, padi dan kedele
!lat Penghitung enih
'ua tipe penghitung benih yang sering digunakan : Counting boards dan Vacuum
counters.
3Counting Boards3
Sering digunakan untuk menghitung benihbenih besar seperti jagung dan kaang
kaangan. !lat ini biasnya terbuat dari stainless, bentuk persegi panjang atau bujur
sangkar yang terdiri dari dua plat. Plat 7 bagian bawah tidak berlubang dan Plat 77
bagian atas berlubang sebesar ukuran biji yang dimaksud.kuran plat 77 keil dari plat 7 sehingga dapat ditarik.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 17/78
umlah lubang pada plat 77 biasanya =0 untuk benih ukuran besar seperti kedelai,
jagung dan kaangkaangan lainnya, sedang bila untuk padi dan gandum biasnya
berjumlah 100 lubang.
5ara pengoperasian : Plat 7 dan 77 pada posisi sejajar dengan plat 77 diatas plat 7,
hamparkan benih diatasnya agar lubanglubang tersebut terisi penuh. Setelah lubangterisi penuh, buang sisa benih dan plat 77 ditarik keluar sedemikain rupa sehingga
benih tersebut tertata rapi diatas substrat yang akan digunakan.
43 Vacuum Counters
mumnya alat ini digunakan untuk benih yang bentuknya seragam seperti serealia
(misalnya gandum atau padi, Brassica (kubiskubisan" dan Trifolium
!lat ini terdiri dari 6 bagian, yaitu :
1.System auum, termasuk pipaE
).4ing penghitung (kepala /head " untuk menempatkan ring penghitung benih yang
ukurannya sedikit lebih keil dibanding dengan ukuran# luas substrat. 4ing
penghitung berisi =0 9 100 lubang.
6. nop Vacuum release. ntuk keperluan ini maka auum leaner juga dapat
digunakan sebagai system aum.
5ara penggunaan:
-aburkan benih pada bak plastik, taruh alat diatasnya dan hidupkan system
auum. 3elebihan benih ditaruh kembali, isi lubanglubang kosong, hanya satu
benih tiap lubang. Selanjutnya alat diletakkan diatas substrat dan tekan tombol
vacuum!release sehingga benih jatuh beraturan diatas substrat.
!lat Pengeambahan beniha.Germinator cabinet/"lectric germinator
!lat ini dapat digunakan untuk pengujian benih tanaman yang memerlukan ahaya
ataupun tidak. !lat ini dilengkapi pengatur suhu kelembaban, sistem pemanasan dan
pendinginan. !lat ini disebut juga ;erminator &istrik # "lectric Germinator
b. 4uang Perkeambahan (Germinator room"
4uang ini merupakan modi%ikasi dari Germinator Cabinet yang dibangun dengan
prinsip yang sama, tetapi berukuran besar sehingg analis dapat masuk kedalamnya.
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan bak transparan yang tertutup rapat
dan diletakkan pada meja dorong #trolley atau rak pengujian.
'ipergunakan !5 dan $umidi%ier untuk mengendalikan suhu dan kelembaban
. Copenhagen Tan# ( Bell $ar atau %lat &acobsen"
!lat ini terdiri dari bak air dan tempat perkeambahan untuk pengujian dengan
metode Pada kertas#P3 (Top of Paper ". 3elembaban substrat selalu terjaga karena
diberi sumbu yang dihubungkan dengan air serta ditutup dengan tudung transparan
berbentuk seper%ti loneng yang bagian pusatnya mengeil dan berlubang ( Bell!$ar ".
Suhu tempat pengujian dikondisikan baik seara tidak langsung dengan
pemanasan#pendinginan air didalam 'aterbath atau dikendalikan seara otomatis.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 18/78
!lat ini dapat digunakan untuk semua suhu konstan atau suhu berganti, tergantung
pada desainnya.
,3 PELAKSANAAN1. 5ontoh kerjaE +00 benih diambil seara aak dari traksi benih murni. ika sebelumnya
tidak melakukan pengujian kemurnian benih, maka +00 benih diambil seara aak
dari ontoh kirim. enih yang terambil tersebut sesuai dengan klasi%ikasi benih
murni.
). *etode tanamE benih ditabur dalam + ulangan G100 butir. ika ukuran substrat tidak
menukupi maka jumlah benih per 1 ulangan dapat ditabur dalam beberapa sub
ulangan, masingmasing )= atau =0 butir.
Pada kondisi benih terin%eksi parah perlu dilakukan penggantian media kertas pada
saat pengamatan antara
ntuk tiap komoditi membutuhkan persyaratan berkeambah atau perlakuan lainnya
seperti ditetapkan pada tabel 1?, antara lain :
a. *etode menggunakan media kertas
)3 P5 Ke#&s(PK =Top of Paper >
enih diletakkan pada permukaan kertas basah yang terdiri dari satu atau beberapa
lapis kertas (tergantung jenis kertas" yang telah diletakkan pada alat &acobsen, awan
petri, boks perkeambahan yang tertutup atau bakibaki perkeambahan yang
langsung diletakkan dalam germinator yang dijaga kelembabannya.
3ertas berpori dan lembab atau kapas penghisap dapat digunakan sebagai dasar
media.*3An&# Ke#&s(AK = Between Paper >
enih ditaburkan antara dua lapis kertas basah lalu dilipat atau digulung kemudian
dimasukkan dalam boks atau kantong plastik atau diletakkan di baki dalam
germinator dalam posisi mendatar atau berdiri.
+3An&# Ke#&s Ki7s = Plated Paper >
3ertas dibuat seperti kipas atau akordion. enih diletakkan diantara lipatan kertas
kemudian diletakkan dalam kotak dan ditutup dengan plastik. Selanjutnya diletakkan
dalam germinator. *etode ini dapat digunakan sebagai metode alternati% selain P3
dan !3 yang telah ditetapkan.
b. *etode menggunakan pasir
)3 P5 Psi# =Top of Sand ( TS>
enih ditabur merata dan ditekan kedalam permukaan pasir yang telah diatur
kelembabannya, kemudian diletakkan dalam germinator atau ruang yang kelembaban
diatur.
*3 D"m 7si# = In Sand (S>
5aranya seperti -S diatas, hanya kemudian ditimbun dengan pasir lembab setebal 1)
m, tergantung ukuran banih. ntuk menjamin aerasi yang baik, disarankan dilakukan
penggarukan sebelum benih ditabur.Pasir lebih baik digunakan apabilaE
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 19/78
a.-erjadi kontaminasi pada media kertas
b.2aluasi keambah meragukan
.ntuk tujuan pemeriksaan
. *etode menggunakan tanah, kompos*edia tanah dan kompos pada umumnya tidak direkomendasikan sebagai media
pengujian primer, tetapi metode ini dapat digunakan apabila :
1.3eambah menampakkan gejala keraunan
).2aluasi keambah meragukan bila menggunakan media kertas#pasirE
Penggunaan tanah dan kompos biasanya untuk tujuan pembanding atau pemeriksaan.
E?"usi Ke;m4$
2aluasi keambah dilaksanakan terhadap keambah yang tumbuh dengan kondisi optimum
di laboratorium.
3eambah yang diealuasi terbagi dalam = (lima" kategori:
1.3eambah normal
-iga kategori yang termasuk keambah normal
a.3eambah dengan pertumbuhan sempurna
-ergantung jenis benih yang diuji, keambah sempurna menunjukkan kombinasi spesi%ik
pertumbuhan struktur penting seperti tersebut dibawah ini :
1. Sistem perakaran berkembang baik
a". !kar primer
Panjang dan ramping 'ipenuhi dengan bulu akar
jung akar sehat#runing
b". !kar sekunder
*erupakan tambahan akar primer
-umbuh selama periode pengujian ( ea ma)s* Cucurbitae"
" eberapa akar seminal
'apat dianggap sebagai pengganti akar primer pada beberapa genera (Triticum*
C)clamen* %vena* +ordeum* ,ecale* Triticosecale-
.atang yang berkembang baik
a". $ipokotil yang lurus dan langsing pada perkeambahan epigeal
b". $ipokotil pendek atau tidak terlihat. -api dengan perkembangan epikotil yang
baik ( Pisum* %sparagus" pada keambah dengan perkeambahan hipogeal.
". $ipokotil dan epikotil memanjang pada beberapa genera perkeambahan epigeal
d. *esokotil yang pendek atau memanjang pada beberapa genera tertentu ( Poaceae /
Gramineae-
6. umlah tertentu pada kotiledon
a". Satu kotiledon Pada monokotil
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 20/78
arna hijau atau berbentuk seperti daun ( %llium-
b. 'ua kotiledon
Pada dikotil
arna hijau, berkembang seperti daun kuran dan bentuk sesuai jenisnya, menunjukkan pertumbuhan epigeal
!tau setengah bulatan dan berdaging serta tetap tinggal di kulit biji di dalam tanah
pada perkeambahan hipogeal
. umlah kotiledon berbeda ()1@"
Pada koni%era
arna hijau, panjang dan sempit"
HASIL PENGAMATAN
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 21/78
V3 PEME6AHAN DORMANSI
)3 PENDAHULUAN
enih tanaman mengalami dormansi apabila benih tersebut sebenarnya benih masih hidup,namun belum juga berkeambah walaupun diletakkan pada keadaan yang telah memenuhi
persyaratan untuk perkeambahan benih. 'ormansi benih tanaman beragam tergantung jenis
tanaman dan lamanya mulai dari beberapa hari, musiman bahkan sampai tahunan.
'ormansi dapat disebabkan oleh beberapa %aktor, antara lain :
b. 3eadaan embrio ketidakmasakan embrio dan Ha%ter ripeningD
.3eadaan %isik benih impermeabilitas terhadap air, ketahanan mekanis terhadap
pertumbuhan embrio, permeabilitas rendah terhadap O) dan 5O).
d. Pengaruh %aktor %isiologis keperluan akan ahaya, suhu rendah, Iat penghambat
perkeambahan
e.3ombinasi dari beberapa %aktor diatas
3eadaan dormansi pada benih dapat mengurangi nilai uji perkeambahan benih. Oleh karena
itu diperlukan araara untuk dapat memeahkan atau mempersingkat masa dormansi benih
tanaman.
*3 TUJUAN PRAKTIKUM
*ahasiswa akan mempelajari beberapa ara yang dapat dipergunakan untuk memeahkan
atau mempersingkat masa dormansi benih tanaman.
+3 ALAT DAN BAHAN!lat yang diperlukan :
pinset
skalpel # pisau utter
kertas gosok#amplas
gunting
awan petri
stopwath
pani alumunium
kompor listrik beaker glass
termometer
ahan yang diperlukan, antara lain :
substrat kertas merang
bahan kimia $)SO+, $5l, 3/O6
benih tanaman pangan : padi, sorghum
benih tanaman hortikultura : bayam, sawi, jambu biji, %lamboyan
,3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 22/78
Perlakuan mekanis
1. enih ontoh uji diambil masingmasing 100 butir, lakukan pengguntingan pada
bagian ujung kulit benih (lipping" atau pengikisan kulit biji (srathing" dengan
menggunakan kertas gosok#amplas.
). enih dengan perlakuan (1" diuji perkeambahan dengan metode '3 masingmasing perlakuan diulang + kali
6. uat satu ulangan tanpa perlakuan sebagai kontrol
+. andingkan antara perlakuan dengan kontrol
=. &akukan pengamatan setiap hari
Perlakuan %isik, perendaman air panas # strati%ikasi
1. enih ontoh uji diambil masingmasing 100 butir. *asukkan ontoh uji kedalam
kantong kemudian masukkan dalam air mendidih suhu J+0C5 selama 1) menit untuk
benih padi dan sorghum.
). 3antong diangkat selama beberapa menit, kemudian dielupkan dalam air dingin
selama 10 menit.
6. enih dengan perlakuan (1" di uji daya perkeambahan dengan metode '3, masing
masing perlakuan diulang + kali.
Pengamatan dilakukan setiap hari sampai semua benih yang diberi perlakuan
berkeambah atau dalam waktu tertentu
enih padi dan sorghum K 10 hari
enih bayam # sawi K 1= hari
enih Flamboyan K )1 hari
+. Pengamatan dan penilaian sama seperti pengamatan pada '3 =. uat satu ulangan tanpa perlakuan sebagai kontrol
uat :
1. ;ra%ik persentase perkeambahan untuk masingmasing kriteria normal, abnormal
dan mati
). ;ra%ik laju perkeambahan
6. ;ambar keambah normal abnormal dan mati untuk masingmasing perlakuan
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 23/78
-3 HASIL PENGAMATAN
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 24/78
VI3 ANALISIS KEMURNIAN BENIH
)3 PENDAHULUAN
Pengujian kemurnian benih sebaiknya merupakan analisis yang pertama kali dilakukan.enih murni yang diperoleh dari hasil pengujian tersebut untuk kemudian digunakan
untuksebagai bahan benih dalam pengujian yang lain, yaitu penetapan kadar air benihh dan
daya keambah benih (iabilitas".
'e%inisi benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim benih atau seara
dominan ditemukan di dalam ontoh benih termasuk benihbenih arietas lain dalam jenis
benih tersebut, seperti :
a. enih utuh, benih muda, benih berukuran keil, benih mengkerut dan benih
sedikit rusak
b. enih terserang penyakit atau benih yang mulai berkeambah tetapi benih
tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. ika sudah berubah karena
sclerotia* smut balls atau nematoda galls, maka termasuk kotoran benih
. Peahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari A ukuran semula. 3husus
untuk %amilli Fabaceae (Leguminoceae-* Brassicaceae (Cruciferaceae-*
Cupressaceae0 Pinaceae* Ta1aceae dan Ta1odiaceae yang terkelupas kulit benihnya,
termasuk kriteria kotoran benih. Pada leguminoeae jika kotiledon terpisah termasuk
kriteria kotoran benih.
d. enih tanaman lainE benih tanaman lain adalah benih tanaman selain yang
dimaksudkan oleh pengirim. Penentuan benih tanaman lain sebagai kotoran benih
sama seperti pada penentuan benih murnie. 3otoran benih meliputi benih dan bagian dari benih serta bahanbahan lain
yang bukan dari benih antara lain :
Peahan benih dengan ukuran A atau L A ukuran normal
enih rusak tanpa lembaga (sudah hanur#rusak berat"
;abah hampa, %loret steril (pada 5omposiate"
Sekam, angkang benih, kulit benih dan lainlain
%. ahan lain yang bukan merupakan bagian dari benih seperti : tanah, pasir,
batu, batang jerami, daun, tangkai bunga, nematoda galls, slerotia, smut balls,
lemma, palea dan jamur
*3 TUJUAN PRAKTIKUM 9
1. *ahasiswa mampu menentukan komponen benih berdasarkan persentase komponen
dalam ontoh benih yang menerminkan komposisi benih dalam lot.
). *ahasiswa mampu mengidenti%ikasi benih tanaman lain dan kotoran pada ontoh
benih
+3 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
erbagai jenis benih (jagung, padi, kaang tanah, kedelai, abe"
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 25/78
Pembagi mekanis (mehanial diider"
Pinset
Sendok dan spatula
*eja kerja kemurnian
3aa pembesar -imbangan analitik
,3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
. Pengambilan ontoh kerja kemurnian
1. 5ontoh kerja kemurnian diambil dari ontoh kirim dengan menggunakan alat
pembagi benih atau dengan metode sendok atau dengan ara parohan yang
dimodi%ikasi.
). !pabila akan dilakukan analisis simplo, maka pengambilan ontoh kerja
hanya dilakukan satu kali. Sedangkan bila duplo maka pengambilan ontoh
kerja dilakukan ) B A berat ontoh kerja dengan ara mengulangi langkah
pengambilan ontoh kerja dari awal.
5. Penimbangan ontoh kerja
-imbang ontoh kerja yang sudah diperoleh dalam satuan g (gram" baik
simplo maupun duplo, dengan ketentuan desimal penimbangan pada tabel
An"isis %emu#nin
*elakukan analisis kemurnian dengan memisahkan ontoh kerja dalam komponen benih
murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dengan ara sebagai berikut :
b. 5ontoh kerja kemurnian disebarkan di meja kerja.Setiap benih diidenti%ikasi satu persatu seara isual berdasarkan penampakan
mor%ologi (bentuk, ukuran, warna, kemengkilapan, tekstur bagian luar" dan atau
penampakan dibawah ahaya.
d. Semua benih tanaman lain dan kotoran benih yang ditemukan diambil dan
dipisahkan dari benih murni.
e.Setiap komponen ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sama dengan
ontoh kerja dan hasilnya diatat di buku kemurnian analisis. 3emudian datanya
dimasukkan ke kartu analisis.
%. 3omponenkomponen tersebut disimpan sebagai arsip ontoh kerja sampai batas waktu
yang telah ditentukan.
Pe#$i&un!n3
1. Satu ontoh kerja (,implo"
b. umlahkan berat ketiga komponen yang ditemukan. andingkan dengan berat
ontoh kerja awal. ika terdapat kehilangan berat lebih besar dari =M dari berat
ontoh kerja awal, maka harus dilakkan pengulangan analisisE
. uat persentase masingmasing komponen dalam 1 desimal.
d. umlahkan persentase ketiga komponen tersebut. umlah total harus 100,0M. ika
jumlah tersebut tidak 100,0M (misalkan NN,NM atau 100,1M" maka harus
dilakukan penambahan atau pengurangan 0,1M pada persentase tertinggi
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 26/78
(biasanya pada %raksi benih murni". !pabila lebih dari 0,1M maka perlu dilakukan
pengeekan terhadap kesalahan.
). 5ontoh kerja parohan ( 2uplo"
a. ;unakan ara seperti pada ,implo untuk masingmasing ontoh kerjaE
b. uat persentasenya untukn masingmasing komponen dalam kedua ontoh kerjatersebut dalam ) desimalE
. ;unakan tabel toleransi untuk melihat ariasi antara ) ulangan seperti pada ab
-oleransi 'alam Pengujian.
d. ntuk pelaporan hasil jumlahkan berat keseluruhan benih murni, berat
keseluruhan benih tanaman lain, dan berat keseluruhan kjotoran benih serta berat
keseluruhan ontoh kerja, kemudian buat persentasenya berdasarkan jumlah total
dari setiap komponen tersebut.
Rumus 7e#$i&un!n 7e#sen&se
M * K *
B 100M
( * -& 3 "
M -& K -&
B 100M
( * -& 3 "
M 3 K 3 B 100M
( * -& 3 "
Faktor kehilangan yang diperbolehkan maksimal =M dihitung dengan rumus :
53 9 ( * -& 3 "
B 100M =M
( 53 "
Semua penimbangan dinyatakan dalam satuan gram
3eterangan :
* K enih *urni
-& K enih -anaman &ain
3 K 3otoran enih
53 K 5ontoh 3erja
-3 HASIL PENGAMATAN 9
$asil analisis kemurnian ditulis dalam persentase dengan 1 desimal (1 angka dibelakangkoma", umlah persentase berat dan semua komponen harus 100,0M. 3omponen yang
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 27/78
beratnya kurang dari 0,0=M ditulis DtraceD yang berarti ada tetapi jumlahnya sedikit. !pabila
ditemukan hasil nihil dari suatu komponen harus ditulis dengan angka 0,0M pada kolom yang
disediakan (kolom 9 kolom pada kartu analisis tidak boleh dibiarkan kosong".
ila total komponen tidak 100,0M (misalnya NN,NM atau 100,1M", maka tambahkan atau
kurangkan 0,1M pada komponen yang nilainya terbesar, biasanya pada %raksi benih murni. /ama ilmiah dari benih murni dan benih tanaman lain serta maam kotoran benih harus
dilaporkan.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 28/78
VII3 TPB HPT =HAMA>
PENDAHULUAN
A. Hm Gu5n! =Hm Ps; Pnen>
$ama adalah hewan atau organisme yang aktiitasnya dapat menurunkan nilai
ekonomis dan merusak kualitas juga kuantitas produk pertanian. $ama berdasarkan tempat
penyerangannya dibagi menjadi ) jenis yaitu hama lapang dan hama gudang#hama pasa
panen. $ama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian pada saat masih di
lapang. $ama gudang adalah hama yang merusak produk pertanian saat berada di gudang
atau pada masa penyimpanan.
*enurut 3ertasapoetra (1NN1", hama pasa panen merupakan salah satu %aktor yang
memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. $asil panen yang disimpan
khususnya bijibijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat
merugikan.
$ama gudang berpotensi menyebabkan kehilangan hasil selama produk dalam
penyimpanan. 3ehilangan hasil yang disebabkan oleh hama gudang dapat menapai 101=M
dari isi gudang. Serangga hama gudang adalah serangga yang telah teradaptasi pada
lingkungan penyimpanan dengan baik.
B. Se'#$ In@es&si Hm Gu5n!
'ahulu pada saat petani berook tanam, hama pasa panen sangat sedikit sekali
ditemui, mereka bertahan hidup dengan tumbuh pada bijibjian, seresah, kayu bekas pohon,
kotoran binatang, tanah dan terbawa oleh binatang lain seperti burung dan tikus. Pada saat itu
nenek moyang kita bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan seharihari, jadi hasil panen
mereka tidak memerlukan perlakuan khusus dalam sistem penyimpanannya. Seiring
berkembangnya jaman yang menyebabkan hasil pertanian tidak hanya untuk kebutuhan
seharihari melainkan juga karena desakan ekonomi yang didukung melimpahnya pakan,
terjadinya kelangkaan air dan berkembangnya perlakuan dalam sistem penyimpanan, para
petani mulai menyimpan hasil panen mereka pada tempat penyimpanan yang biasa kita sebut
gudang.
Pengertian gudang dapat dikemukakan bahwa gudang tidak hanya terbatas pada
wujud suatu bangunan yang dapat dipergunakan untuk menyimpan produk pertanian yang biasanya tertutup rapat, melainkan pula meliputi setiap tempat penyimpanan, tempat apapun
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 29/78
tanpa memperdulikan bentuk, ukuran serta letaknya yang ada kaitannya dengan hama gudang
dapat dianggap sebagai gudang.
*enurut Franklin ;. *oore dalam HProdution 5ontrolD (1N?1", gudang pada
umumnya terbagi atas gudang terbuka dan gudang tertutup. Pada gudang terbuka biasanya
ditempatkan bahanbahan yang baru diambil, guna melindunginya sebelum dilakukan proses
pemilihan atau sebelum dilemparkan pada pedagang dan konsumen, nilai dari bahanbahan di
sini dapat dianggap masih dalam transisi untuk dipersiapkan agar dapat dimasukkan gudang
tertutup.
;udang tertutup adalah suatu tempat tertutup yang keadaan di dalamnya lebih
terpelihara, bahanbahan yang disimpan ditempat ini biasanya yang telah disortir dan
memperoleh pengolahanpengolahan, seperti pengeringan, pembersihan dari berbagai kotoran
dan biasanya ditempatkan lagi dalam tempattempat yang khusus (bakul, peti, karung, belek
dan lain sebagainya". adi hama gudang akan tetap ada walaupun bahan disimpan dalam
gudang tertutup dan telah mengalami beberapa pengolahan sebelumnya.
C. K"si@i%si Hm Gu5n!
erbagai hama dalam gudang dapat diklasi%ikasikan menurut beberapa si%at dan
mor%ologi dari hama tersebut, yang dimaksud dengan klasi%ikasi atau penggolongan ialah
pengaturan indiidu dalam kelompok, penyusunan kelompok, penyusunan kelompok dalam
suatu sistem, data indiidu dan kelompok menentukan hama itu dalam sistem tersebut. &etak
hama itu dalam sistem sudah memperlihatkan si%atnya.
erdasarkan hasil penggolongan para taksom, hama gudang yang penting#primer
terbatas pada serangga, burung dan mamalia. 3elompok pada serangga tergolong dalam )
ordo yaitu Coleoptera dan Lepidoptera $ama gudang yang tergolong hama sekunder
merupakan hama gudang yang kurang penting, artinya si%at kerusakannya merupakan gejala
sekunder pada bahan simpanan, seperti: Mites (kelas !rahnoidea, ordo !arina", ecoa#
(ordo Orthoptera", 3enget/gegat (ordo -hysanura", Collembola (ordo 5ollembola", ,emut
(ordo $ymenoptera" dan lainlain, akan tetapi walaupun hama yang kurang penting daya
perusakannya dan hanya bersi%at sekunder saja, kalau terlalu banyak populasinya tentunya
kerusakan sekunder yang dilakukannya akan menimbulkan kerugian yang ukup besar.
*enurut &insley (1N++", hama pasa panen dapat dikelompokkan menjadi delapan,
yaitu:
1. Spesies yang menginestasi bijibijian, yaitu spesies dari %amily Gelechiidae *Bruchidae
dan Curculionidae
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 30/78
. Spesies pemakan jamur, yaitu ordo Lepidoptera dan Coleoptera
4 Spesies pemakan tanaman mati, yaitu lara ngengat yang termaduk dalam %amily
Ph)tidae
5 Spesies pemakan binatang mati yaitu kumbang dari %amily 2ermestidae dan beberapa jenis
ngengat dari %amily Tineidae
=. 5uujidae dan -enebrionidae (Tribolium spp* Cr)ptoleste sp* Tenebroides mauritanicus*
Palorus sp* Gnatocerus sp 'an Latheticus sp-
?. Penggerek binatang dan pemakan kayu, yaitu beberapa spesies serangga dalam %amili
!nobiidae yaitu Lasoderma serricorne dan ,tegobium panecium dan %amili ostrihidae
yaitu 3h)6opertha dominica
>. Saenger pada sarang serangga lain, ontohnya sarang tawon, dalam
%amiliGalleriidae* Ph)citidae* Ptinidae dan 2ermesitidae.
@. Predator dan Parasitoid, dalam ordo +emiptera (kepik", 2iptera dan +)menoptera
(tawon".
D. F%&o# Yn! Mem7en!#u$i Penye4#n Dn Ke"im7$n Hm Gu5n!
)3 Su$u< K5# Ai# Bi'i Dn Sum4e# M%nn
*asa perkembangan, ketahanan hidup dan produksi telur serangga hama pasapanen
tergantung pada kesesuaian lingkungan dan makanan. &aju populasi serangga dapat
meningkat sebagai hasil dari masa perkembangan yang singkat, ketahanan hidup yang
meningkat atau produksi telur yang lebih banyak. 'alam kondisi normal, gudang adalah
sumber makanan sehingga permasalahan utama bagi serangga adalah suhu dan kadar
air#kelembaban. alaupun demikian, sebagian besar serangga hama pasapanen dapat hidup
pada berbagai bahan simpan dan terdapat ariasi kelimpahan serangga pada tiaptiap bahan
simpan.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 31/78
a. *asa Perkembangan
Suhu lingkungan dan kadar air bahan simpan merupakan %aktor utama yang
mempengaruhi masa perkembangan. Pada oleoptera, kadar air lebih dominan pengaruhnya
dibanding suhu dan makanan, demikian pula pada lepidoptera.
&epidoptera pasapanen menghabiskan sebagian besar masa perkembangannya
sebagai lara. Stadium lara lepidoptera pasapanen lebih lama daripada lara oleoptera
karena nutrisinya digunakan untuk produksi telur. 7mago lepidoptera sendiri berumur pendek
dan tidak makan. 5oleoptera berumur panjang (Cr)ptolestes* 7r)6aephilus* ,itophilus*
Tribolium* 3h)6opertha" makan selama periode imago, karena itu dapat memproduksi telur
selama hidupnya. Seperti lepidoptera, stadium lara oleoptera berumur pendek
(Callosobruchus* Lasioderma* ,tegobium" enderung lebih lama (walaupun tidak selama
lepidoptera", akibatnya produksi telurnya pun tidak sebanyak lepidoptera.
$ingga batas tertentu, kenaikan suhu lingkungan meningkatkan aktiitas makan. $al
ini menjelaskan sebagian pengaruh suhu terhadap pemendekan masa perkembangan serangga
pasapanen. Fluktuasi suhu harian juga berpengaruh. Serangga yang hidup pada suhu
konstan tinggi masa perkembangannya lebih singkat daripada suhu %luktuati% (walaupun
dengan ratarata suhu yang sama tinggi". Sementara itu pada suhu konstan rendah, masa
perkembangannya lebih lama dibandingkan suhu %uktuati% dengan ratarata sama rendah.
3adar air bahan simpan#kelembaban udara mempengaruhi lama stadium lara. 3adar
air bahan simpan yang rendah memperlama stadium lara, tetapi stadium telur dan pupa tidak
terpengaruh sehingga hal ini mengubah keseimbangan struktur umur dalam populasi yang
sudah stabil.
Seperti dijelaskan sebelumnya, suhu lingkungan dan kelembaban di penyimpanan bisa
saja sebagai sebab atau akibat dari keberadaan hama. Serangga membutuhkan kisaran suhu
dan kelembaban optimum untuk perkembangannya. Sementara itu metabolisme serangga
juga menghasilkan kalor dan uap air ke lingkungannya.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 32/78
;ambar ). $ubungan masa perkembangan dengan suhu lingkungan
b. 3etahanan hidup#surial
Serangga biasanya memiliki kisaran suhu optimum. Sedikit saja di luar kisaran suhu
tersebut, terjadi penurunan populasi yang sangat besar 5ontohnya pada Tribolium* suhu
optimum pertumbuhan adalah )=6>.=Q5. 3etahanan hidup akan turun drastis di luar kisaran
tersebut. 3ematian terbesar terjadi pada lara instar awal. Pola serupa tampaknya terjadi pada
spesies 3h)6opertha* 7r)6aephilus* Cr)ptolestes dan Tribolium (oleoptera berumur panjang"
.
;ambar 6. $ubungan suhu lingkungan dengan ketahanan hidup
3adar air biji berkorelasi positi% dengan ketahanan hidup. 3adar air meningkat,
kondisi lingkungan makin baik untuk serangga sehingga ketahanan hidupnya pun meningkat.
Sebaliknya, ketahanan hidup hama pasapanen menurun bila kadar air biji rendah.
7mplikasinya, kalaupun pengendalian hama tidak bisa dilakukan dengan menurunkan suhu(pendinginan", pengeringan dan pemanasan dapat pula berman%aat.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 33/78
3ematian hama pasapanen pada suhu rendah merupakan %ungsi dari laju
pendinginan, lama waktu pendinginan, suhu dan spesies. Serangga akan punya
kesempatan menyesuaikan diri (aklimasi" bila laju pendinginan lambat.
. Produksi telur
Serangga memerlukan nutrisi yang ukup untuk memproduksi telur. &epidoptera
biasanya mengakumulasi nutrisi pada saat lara, dan memproduksi telur dalam jumlah
banyak hanya pada harihari pertama menjadi imago. 5oleoptera biasanya hidup lebih lama
dan memproduksi telur sepanjang hidupnya dalam proporsi yang lebih merata. 'engan
demikian, oleoptera berumur panjang membutuhkan nutrisi sepanjang hidupnya.
Peningkatan suhu dan kadar air bahan simpan meningkatkan produksi telur, hanya
saja produksi telur tertinggi dan ketahanan hidup tertinggi tidak terjadi pada satu titik suhu
atau kadar air yang sama. Pada Tribolium, kombinasi ketahanan hidup dan produksi telur
yang menghasilkan tingkat reproduksi maksimum terjadi pada suhu )> 05 dan kadar air 1?M.
Sejumlah ngengat diketahui meningkat produksi telurnya bila menemukan sumber air,
demikian pula kumbang 2ermestes. Callosobruchus juga meningkat produksi telurnya
karena nutrisi.
*3 In&e#%si An&# In5i?i5u Dn An&# S7esies
• 7ntraspesi%ik (antar indiidu"
7nteraksi antarindiidu dalam satu spesies menentukan distribusi dan kelimpahan
serangga. Pada kepadatan populasi rendah, laju pertumbuhan biasanya keil karena kesulitan
untuk menemukan pasangan seksual misalnya. 3etika populasi bertambah, laju pertumbuhan
meningkat seara eksponensial karena kelimpahan sumber makanan dan kesesuaian
lingkungan. Sejalan dengan pertambahan populasi yang tinggi, terjadi kompetisi#persaingan
untuk makan dan perkawinan sehingga menimbulkan e%ek negati% bagi populasi. Pada
spesies tertentu bahkan terjadi kanibalisme terhadap serangga dalam stadium inakti% (telur
dan pupa". alaupun demikian, tekanan populasi seperti ini jarang terjadi karena
keenderungan migrasi bila populasi meningkat. 3ompetisi umumnya terjadi pada populasi
di penyimpanan yang kosong, sarana transportasi maupun peralatan pengolahan di mana
jumlah makanan relati% sedikit.
• 7nterspesi%ik (antar spesies"
7nteraksi antarspesies juga mempengaruhi laju pertumbuhan suatu spesies serangga.
erbagai pola interaksi ditemukan di penyimpanan, yaitu:
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 34/78
R Suksesi, yaitu pergantian dominansi spesies pada pernyimpanan kerena perubahan
lingkungan dan sumber makanan. Pada saat awal yang dominan adalah hama primer,
kemudian digantikan hama sekunder, selanjutnya mungkin serangga pemakan endawan
atau sisasisa.
R 3ompetisi, terjadi bila dua spesies hama memiliki relung ekologis yang sama (bandingkan
dengan suksesi dimana masingmasing spesies memiliki peran berbeda."
R Predasi, bisa oleh spesies predator (misal kepik 8)locoris sp." atau spesies hama yang
menjadi karnior %akultati% pada kondisi ekstrim.
R Parasitisme, kebanyakan $ymenoptera %amili -rihogrammatidae, ethylidae, dan
Pteromalidae menjadi parasitoid hama gudang. -ermasuk parasitisme adalah serangan
mikroorganisme seperti protoIoa, bakteri dan endawan entomophaga penyakit terhadap
hama pasa panen
E. F%&o#:@%&o# yn! mem7en!#u$i 7#e@e#ensi se#n!! &e#$57 inn!3
Painter (1N=1" dan ek (1N?=" mengemukakan bahwa pre%erensi serangga terhadap
inangnya banyak dipengaruhi oleh %aktor bio%isik dan biokimia tanaman. Pada saat serangga
menari makanan, serangga melakukan serangkaian proses yaitu proses pengenalan atau
orientasi yang kemudian disusul dengan menggigit atau menusukkan alat mulutnya ke dalam
jaringan tanaman (!tkins , 1N@0". Pada proses ini yang mulamula berperan adalah %aktor
bio%isik tanaman yaitu serangga mulai merasakan adanya rambutrambut pada bagian
tanaman, lapisan lilin, kekerasan jaringan tanaman dan lainlain (Painter, 1N=1". Fase
selanjutnya, yang berperan adalah %aktor biokimia tanaman. !pabila dalam inang terdapat
senyawasenyawa yang menarik maka serangga akan menetap (arrestant" dan bila ada
senyawasenyawwa yang merangsang (%eeding stimulant" maka serangga akan meneruskan
makannya pada inang tersebut. ika pada %ase ini makanan tidak sesuai maka serangga akan
meninggalkan inangnya, dan sebaliknya bila makanan sesuai maka serangga akan menetap
pada inang tersebut.
TUJUAN PRAKTIKUM
ntuk mengetahui hubungan antara jenis pakan terhadap tingkat pre%erensi hama
,itophilus or)6ae
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 35/78
METODOLOGI
ALAT DAN BAHAN
!lat yang digunakan antara lain : %ial plastik, kuas gambar, kain kasa, lup, karet gelang,
kertas label.
ahan yang digunakan antara lain : ,itophilus or)6ae, beras 74?+, beras jatah, beras pandan
wangi, padi.
PELAKSANAAN
1. !mbil 1000 butir beras untuk tiap jenis beras, lalu timbang berat awal.
). Sediakan 6 %ial plastik isi masingmasing dengan 6 jenis beras berbeda.
6. *asukkan 10 ,itophilus or)6ae ke dalam masingmasing %ial plastik.
+. erilah label untuk masingmasing jenis beras.
=. -utup %ial plastik dengan kain kasa dan ikat dengan karet gelang.
?. Pengamatan dilakukan )@ hari setelah aplikasi.
>. -imbang berat akhir pada masingmasing jenis beras.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 36/78
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGAMATAN
V#ie&s Be#& Be#s
A8" / HAS ), HAS *) HSA *0 HSA
eras 74.?+
eras atah
eras Pandan angi
Padi
V#ie&s Jum"$ Hm
A8" / HAS ), HAS *) HSA *0 HSAeras 74.?+ 10 imago
eras atah 10 imago
eras Pandan angi 10 imago
Padi 10 imago
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 37/78
GRAFIK
G#@i% Hsi" Pen!m&n Min!!un Be#& Be#s
G#@i% Hsi" Pen!m&n Min!!un Jum"$ Hm
0> hari 1+ hari
S h a
m a
eras Pandan wangi
eras atah
eras 74?+
)1 hari )@ hari
0> hari 1+ hari
b e r a t
eras Pandan wangi
eras atah
eras 74?+
)1 hari )@ hari
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 38/78
ahan diskusi yang merupakan pembahasan meliputi :
1. 'ari gra%ik pengamatan saudara, apakah ada penambahan populasi ,itophilus or)6ae pada
ketiga jenis berasT mengapa demikianT !pakah ariable tersebut sudah menunjukkan
bahwa arietas tertentu yang disukai oleh ,itophilus or)6aeT
). 'ari ketiga jenis beras, manakah yang memiliki kualitas bagus, sehingga disukai oleh
,itophilus or)6aeT !pakah kualitas pada beras mempengaruhi pre%erensi ,itophilus
or)6aeT elaskan !lasannyaT agaimana kualitas (kondisi" ketiga jenis beras setelah akhir
pengamatanT
6. 5arilah jurnal yang berhubungan dengan soal no 1 dan no ). Sertakan print out jurnal
sebagai auan dalam menjawab soal. erilah tanda (garis bawah atau stabilo" pada kata
yang menjadi auan untuk menjawab.
+. !mbil =10 sample dari masingmasing jenis beras yang telah rusak, Udokumentasikan
seara jelas gejala yang terdapat pada permukaan beras. Ugunakan kamera dgn resolusi
yang bagus untuk hasil dokumentasi yang jelas.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 39/78
Fo#m& L7o#n
)3 Pendahulun
1.1 &atar elakang
1.) -ujuan
1.6 *an%aat
*3 -injauan Pustaka
).1 'e%inisi $ama ;udang (6 7ng -erjemah"
).) *or%ologi ,itophilus or)6ae (;ambar literatur"
+3 *etodologi
6.1 aktu dan -empat
6.) !lat dan ahan
6.6 5ara 3erja ('iagram alir"
6.+ !nalisa Perlakuan
,3 $asil dan Pembahasan
+.1 $asil (erupa tabel dan gra%ik"
+.) Pembahasan Praktikum (dibandingkan dengan literatur"
+.6 Pembahasan Soal
-3 Penutup
=.1 3esimpulan
=.) Saran (!sisten dan Praktikum"
'a%tar Pustaka
&iran urnal
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 40/78
VIII3 TPB HPT = PENYAKIT>
PENDAHULUAN
=Se%i"s Pn5n! Men!eni P&o"o!i Beni$>
Seperti telah diketahui bermaammaam jasad renik dapat terbawa pada benih dan
sebagian besar bersi%at pathogen. Penya3it yang ditimbulkan dapat terjadi pada keambah,
tanaman muda, dan pada tanaman dewasa.
Patogenpatogen yang terdapat pada biji dapat menimbulkan berbagai kerusakan.
entuk kerusakan yang ditimbulkan sangat berariasi, tergantung maam patogennya,
maam biji, dan lingkukngannya. entuk kerusakan tersebut dapat berupa berak (nekrose",
perubahan warna, dan busuk.
ijibiji membawa beberapa pathogen yang sering menyebabkan beberapa penyakit
pada pertanaman yang tumbuh dari biji yang tersebut. Seperti halnya penyakitpenyakit pada
biji sorgum dapat menyebanka kehilangan hasil seara indiidual di lapangan sampai lebih
dari = persen dan kadangkadang in%eksinya dapat sebersar =0 persen. Penyakitpenyakit pada
biji (benih" disamping menderita kerusakan juga menghasilkan sejumlah spora yang
selanjutnya dapat menyebabkan penyakit pada tanaman sehat di lapang, sebagai ontoh
penyakit berak oklat pada padi dan antraknosa pada hili. ijjibiji juga dapat
menyebabkan penyakit pada embrio.
!da beberapa biji yang terin%eksi dan dikonsumsi akan menyebabkan penyakit pada
manusia atau hewan.sebagai ontoh penyakit ergot pada bajra dan kudis pada gandum. iji
biji gandum yang terserang ergot akan menyebabkan binatang atau manusia menjadi sakit.
$al ini dilaporkan juga bahwa dengan memakan gandum yang terkena kudis, meskipun
dalam jumlah yang keil akan menyebabkan keraunan makanan. Selain itu bijibiji yang
terin%eksi menurunkan nilai pemasarannya. 5ampuran bijibiji yang sehat dan terin%eksi akan
menyebakan penurunan mutu. iasanya bijibiji gandum yang terkontaminasi dengan jamur
sampai = persen, akan menyebabkan perubahan warna pada tepung, sehingga akan
menyebabkan tepung tersebut tidak disukai oleh konsumen.
Patogen yang terbawa oleh biji dapat mengurangi nilai biji dan juga mengurangi daya
tumbuhnya. Pathogen dapat menimbulkan penyakit pada tanaman sebelum benih
berkeambah, pada tanaman muda, atau pada tanaman dewasa. ika pathogen menyerang
tanaman dewasa, maka kerugian akan menjadi lebih besar lagi. Pathogenpatogen tersebutselain menimbulkan penyakit pada tanaman itu sendiri, dapat pula menjadi sumber in%eksi
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 41/78
bagi tanaman lain. 'engan demikian pathogen tersebut dapat mengin%eksi tanaman yang
sehat. Penyebaran ini dapat dilakukan dengan perantara angin, air, insekta, hewan, dan
manusia.
*engenai lokasinya dari patogen tersebut pada benih dapat berbedabeda tergantung
dari maamnya patogen dan maamnya tanaman yang diserang. Patogen dapat
mempertahankan diri dalam bentuk lain dalam embriyo, endosperm, kulit biji atau pada
permukaan biji. -etapi tidak jarang patogen tertentu dapat berada pada berbagai maam
bagian dari biji tersebut.
Sebagai ontoh beberapa in%eksi langsung ialah: Vellow *osai irus pada kaangkaangan
yang penularannya lewat pollen (tepung sari"
3ebanyakan patogen yang terbawa oleh benih menjadi akti% segera setelah benih
disebar atau disemaikan. Sebagai akibatnya benih menjadi busuk atau terjadi Hdamping o%%W
sebelum atau sesudah benih berkeambah
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 42/78
MATERI
Seed pathology atau penyakit benih merupakan abang 7lmu Penyakit -anaman yang
mempunyai tujuan untuk mengadakan determinasi terhadap kesehatan dan perlakuan benih.
P&o!en:7&o!en 4eni$
Semua golongan patogen seperti halnya jamur, bakteri, irus. insekta, dan nematoda
dapat terbawa oleh benih. $al ini terjadi karena benihnya telah terin%eksi atau karena
kontaminasi dengan permukaannya saja. !tau ada pula yang terbawa bersama benih dalam
bentuk skierotia.
Te#'5iny in@e%si 5n %on&minsi 75 4eni$ =4i'i>
Patogen yang terbawa biji pada prinsipnya dapat dibedakan dalam ) maam yaitu:
1. iji yang terin%eksi (in%eted"
). iji yang mengalami kontaminasi (in%ested"
Sebagai ontoh pada bijibiji yang terin%eksi, patogen mengadakan penetrasi pada
jaringan atau biji atau dapat juga menetap dalam bentuk resting stage (tingkat istirahat".
Sedang biji yang terin%estasi (terkontaminasi" oleh patogen biasanya terjadi
dipermukaan biji. Sehagai ontoh dalam bentuk spora, sierotia, gall, dan buah yang
terampur dengan biji.
*ekanisme dan penyebaran patogen dapat dibedakan dalam ) proses yaitu:
a. Penetapan (2stablishment" dan patogen pada biji, atau terampur dengan biji dan
keadaan ini atau proses ini biasanya disebut dengan seedborne disease (patogen yang
terbawa biji".
b. Penyebaran (trans%er" dan patogen yang lewat biji, dan dalam hal ini patogen tersebut
adalah seed transmitted (dipindahkan lewat biji".
7n%eksi dan kontaminasi pada benih dapat terjadi :
1. Seara langsung mengin%eksi benih dan berada di dalam jaringan.
). Seara tidak langsung mengkontaminasi pada permukaan benih.
Sumber inokulumnya tersebut kemungkinan berasal dan tanaman inangnya sendiri atau dan
tanaman lain.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 43/78
Sedang asal in%eksi dapat berasal dari:
1. 'ari lapang%ield %ungi, berkembang sebelum panen
). 'ari gudangstrorage %ungiberkembang sesudah panen # selama penyimpanan.
-erdapatnya patogen dalam biji dapat dibedakan menjadi:
1. -erampur dengan biji (!dmiBed". ontoh : %nguina tritici
). *elekat pada permukaan hiji (!dherent", ontoh +elminthosporium spE %lternaria
sp. E Smut sp.
6. -ertanam dalam biji (2mbedded". ontoh : %lternaria sp. E Cercospora sp. ,
+elminthosporium sp E ,eptoria sp Phoma sp.E culvuria sp.
+. 2mbrionie seed born, dimana inokulum dan patogen berada dalam embriyo, ontoh :
irus.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 44/78
PRAKTEK PENGUJIAN BENIH
ntuk mengetahui patogen yang terbawa benih dapat dilakukan pengujian benih.
Pemeriksaan kesehatan dapat dipakai untuk berbagai tujuan, antara lain:
1. *engealuasi kesehatan benih sebelum disebarkan ke berbagai tempat untuk keperluan
pertanaman.
). *engealuasi e%ek dan %ungisida untuk keperluan perlakuan benih.
6. *engealuasi usaha pemberantasan penyakit di lapang dalam rangka menegah penyakit
yang ditularkan ke biji.
+. saha mengadakan surey penyakit pada tingkat nasional atau regional sehingga bisa
mengetahul penyebaran patogen terutama yang terbawa biji.
=. 3arantina tumbuhtumbuhan, untuk menegah masuknya# keluamya patogen yang
membahayakan
Pen!u'in 4eni$ 5en!n me&o5e in%u4si9
1. Pengujian dengan media kertas
). Pengujian dengan media agar
*etode ini didasarkan pada pertumbuhan inokulum. 'engan ara ini dapat dilihat maamnya
jamur patogen yang menyerang benih
1. *edia kertas
a. Pengamatan biji dilakukan setelah biji diinkubasi pada kertas. 3ertas umumnya
adalah kertas yang mengisap air. 3ertas whatman, kertas merang, kertas buram,
dll.
b. iji diletakkan pada medium kertas dan diletakkan dalam awan Petni. 3ertas
medium terdiri atas beberapa lapis, dan dibasahi sebelumnya.
. -ebarkan beberapa benih dan diinkubasi > @ hari.
d. 'iamati jumlah dan maam jamur (endawan" dengan mikrosSSkop.
). *edia agar
a. iji.biji ditempatkan pada awan Petri yang berisi agar. *aam agar yang
digunakan dapat berupa : P'! (Potato 'eBtrose !gar" atau *2! (*alt 2Btrat
!gar".
b. -ebarkan beberapa benih. 7nkubasi pada suhu )0)@X5 selama = @ hari.
. Pengamatan dapat seara makroskopis maupun mikroskopis
TUJUAN PRAKTIKUM
ntuk mengetahui maammaam pathogen yang terdapat dalam benih dengan
menggunakan metode kertas sebagai ealuasi uji kesehatan benih.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 45/78
METODOLOGI
ALAT DAN BAHAN
!lat yang digunakaan antara lain: 5awan petri, *ikroskop, - &5'.
ahan yang digunakan antara lain: enih, 3ertas, !ir.
PELAKSANAAN
1. ersihkan awan petri dari kotoran yang menempel.
). ;unting kertas berbentuk bulat dan letakkan pada alas awan petri. asahi dengan air.
6. !mbil 6 benih. 4endam benih 101= menit, lalu tebarkan diatas kertas.
+. 7nkubasi pada suhu kamar >@ hari.
=. !mati dibawah mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
T4e" Pen!m&n3
/o Perlakuan Pathogen yang
ditemukan
'okumentasi 3eterangan
1 enih ....
) enih ...
6 enih YYYYY
ahan diskusi:
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 46/78
1. !mati benih dibawah mikroskop. !pakah terdapat pathogen pada benih yang diuji
pada media kertasT !pa saja jenis pathogen yang ditemukanT andingkan data anda
dengan kelompok lain.
). 5arilah laporan praktikum kakak tingkat (pengujian metode agar". !mati apakah
terdapat pathogen yang ditemukanT !pa saja jenis pathogen yang ditemukanT
6. andingkan pembahasan pengujian antara media agar dengan media kertas.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 47/78
.3 Pendahulun
?.1 &atar elakang
?.) -ujuan
?.6 *an%aat
/3 -injauan Pustaka
>.1 'e%inisi Penyakit enih (6 7ng -erjemah"
>.) *aam*aam Penyakit enih (otoh dan ;ambar literatur"
03 *etodologi
@.1 aktu dan -empat
@.) !lat dan ahan
@.6 5ara 3erja ('iagram alir"
@.+ !nalisa Perlakuan
13 $asil dan Pembahasan
N.1 $asil (erupa tabel dan gra%ik"
N.) Pembahasan Praktikum (dibandingkan dengan literatur"
N.6 Pembahasan Soal
)23 Penutup
10.1 3esimpulan
10.) Saran (!sisten dan Praktikum"
'a%tar Pustaka
&iran urnal
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 48/78
I3 PENETAPAN KADAR AIR BENIH
)3 PENDAHULUAN
3adar air benih selalu berubah tergantung kadar air lingkungannya, karena benihmempunyai si%at selalu berusaha menapai kondisi yang eZuilibrium dengan keadaan
sekitarnya. 3adar air benih yang selalu berubah dengan keadaan sekitarnya teersebut sangat
membahayakan kondisi benih karena berkaitan dengan laju deteriorasi (kemunduran" benih
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada iabilitas benih. ntuk mengatasi masalah
perubahan kadar air benih, setelah benih diproses dengan kadar air tertentu maka benih
tersebut harus dikemas dengan bahan pengemas yang dapat mempertahankan kadar airnya
untuk jangka waktu tertentu. enih tersebut harus disimpan di ruangan dengan kelembaban
udara relati% (4$" tertentu dengan tujuann agar kadar air benih tetap stabil.
'e%inisi kadar air benih adalah berat air yang hilang karena pemanasan sesuai dengan
aturan yang dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal ontoh benih.
Prinsip dalam metode yang digunakan untuk penetapan kadar air benih adalah metode
yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan penguapan air sebanyak mungkin
tetapi dapat menekan terjadinya oksidasi, dekomposisi atau hilangnya IatIat yang mudah
menguap.
*3 TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum penetapan kadar air benih bertujuan agar mahasiswa mengetahui dan mampu
melakukan penetapan kadar air benih dengan menggunakan metode yang sesuai bagi
keperluan pengujian.
+3 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
erbagai jenis benih (padi, kaang hijau, kaang tanah dan jagung"
*ortar dan pestle
-imbangan digital
Oen
adah porselen tutup
Penjepit dan sarung tangan
Saringan (0.=0 meshE 1.00 meshE dan +.00 mesh"
,3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
!. Persiapan
). Penentuan kadar air dilakukan dengan ) (dua" ulangan dari ontoh benih yang ada.
6. Pengambilan ontoh kerja dilakukan seara terpisah. erat yang ditetapkan tergantung
dari ukuran wadah yang digunakan.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 49/78
-abel 1. $ubungan antara wadah dengan berat ontoh kerja
kuran diameter wadah erat ontoh kerja (g"
L @ m +=
[ @ m 10
Sumber : 7S-! 4ules ()00+"
+. enih ontoh kerja tersebut kemudian ditimbang menggunakan timbangan analitik,
dilakukan dalam satuan gram dengan ketelitian 6 desimal
=. enih besar harus dijadikan bagianbagian (partikel" yang lebih keil dengan ara
digiling. Pengeualian bagi benih yang kandungan minyaknya sangat tinggi sehingga
sulit digiling atau minyaknya yang mengandung iodium tinggi, karena kemungkinan
akan terjadi penambahan berat akibat oksidasi dari minyak selama proses pemanasan,
sehingga dapat menyebabkan kesalahan pada penetapan kadar air benih.
?. enihbenih tanaman keras yang berukuran besar (tiap kg berjumlah [ =000 benih"dan benih tanaman dengan kulit benih yangsangat keras dapat dipotong atau diiris
lebih keil
. Pengeringan benih *etode Oen suhu rendah konstan (106J)"°5
*etode oen suhu rendah konstan dilakukan pada benih kaang tanah dan kedelai
adah (awan" dan tutup yang akan digunakan dipanaskan terlebih dahulu
dengan dioen selama 1 jam pada suhu 160X5, kemudian didinginkan dalam
desikator.
Oen dinyalakan kemudian atur suhunya hingga menapai (106J)"°5
-imbang awan tutup sebelum digunakan (*1"
&akukan penghanuran benih dengan ara digiling atau diiris
-imbang ontoh kerja sesuai diameter wadah
*asukkan ontoh kerja ke dalam awan dan ditimbang beserta tutupnya (*)"
*asukkan awan beserta ontoh kerja dan tutupnya ke dalam oen
uka tutup awan, kemudian letakkan masingmasing tutup awan disamping
awan
3eringkan pada suhu (106J)"°5 selama (1>J1" jam
!pabila sudah pengoenan sudah selesai, awan ditutup dan dikeluarkan darioen dan didinginkan dalam desikator selama (60+=" menit.
3emudian timbang awan beserta isi dan tutup yang telah dioen tersebut (*6"
$itunglah kadar air benihnya
5atatan : saat mengerjakan penetapan kadar air benih ini, kelembaban udara relati%
(4$" laboratorium harus kurang dari >0M
5. Pengeringan benih *etode Oen suhu tinggi konstan (160166°5"
*etode oen suhu rendah konstan dilakukan pada benih padi, jagung dan kaang hijau
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 50/78
Prosedur penetapan kadar air benih dengan suhu tinggi konstan sama dengan
metode oen dengan suhu rendah, namun untuk benih jagung dilakukan selama +
jam, dan untuk benih serealia ) jam, untuk jenis tanaman lain 1 jam.
'. Penetapan kadar air benih dengan metode epatPenetapan kadar air benih dengan metode epat dilakukan dengan menggunakan moisture
meter (alat pengukur akadar air".
Pen!m&n P#%&i%um
Pengamatan praktikum penetapan kadar air benih dilakukan dengan menghitung kadar air
masingmasing benih yang digunakan dalam praktikkum ini. Perhitungan untuk penetapan
kadar air benih adalah sebagai berikut :
Perhitungan 3adar !ir enih
1. 3adar air benih dinyatakan dalam persentase terhadap berat semula dengan ketelitian
satu desimal. !pabila menggunakan metode oen, rumus yang digunakan adalah :
3adar air benih K (*) 9 *6" B 100M
(*) 9 *1"
keterangan : *1K berat wadah tutup (g"
*)K berat wadah isi sebelum dikeringkan (g"
*6K berat wadah tutup isi setelah dikeringan (g"
). !pabila memerlukan pengeringan pendahuluan, maka penghitungan kadar airmenggunakan rumus sebagai berikut :
3adar air benih K S1 S) 9 \S1 B S)]
100
keterangan : S1K kadar air pada pengeringan 1
S)K kadar air pada pengeringan 77
-oleransi antara kedua ontoh kerja tidak lebih dari 0,)M, apabila perbedaannya [ 0,)M
maka pengerjaannya harus diulang dengan menggunakan ontoh kerja yang baru.
-3 HASIL PENGAMATAN
-abel . Penetapan kadar air berdasarkan metode oen
/o enis enih
3adar air benih ulangan
(M"
-oleransi beda ulangan
1 dan ) (M"
1 )
1. agung
). Padi
6. 3aang hijau
+. 3edelai
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 51/78
-abel . Penetapan kadar air berdasarkan metode epat
/o enis enih
3adar air benih ulangan
(M"
-oleransi beda ulangan
1 dan ) (M"
1 )
1. agung
). Padi
6. 3aang hijau
+. 3edelai
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 52/78
3 PERBANYAKAN VEGETATIF
1. Pen5$u"un
Perbanyakan egetati% merupakan salah satu ara perkembangbiakan yang
menggunakan organ egetati% tanaman yaitu daun, batang dan akar. Perbanyakan
egetati% dilakukan dengan memisahkan bagianbagian egetati% tanaman untuk dijadikan
bahan tanam.
Perbanyakan seara egetati% terbagi menjadi dua yaitu perbanyakan egetati% seara
alami dan perbanyakan egetati% seara buatan. Perbanyakan egetati% seara alami
dilakukan dengan ara langsung memisahkan bagianbagian egetati% pada tanaman
induk untuk digunakan sebagai bahan tanam. Perbanyakan egetati% alami pada bagian
daun dan akar biasanya menggunakan tunas adenti% daun dan akar. -unas adenti% daun
bisa ditemukan pada tanaman oor bebek (Br)oph)llum pinnatum- dan tanaman hias
wijaya kusuma ("piph)llum anguliger ". -unas adenti% akar bisa ditemukan pada
tanaman emara (Casuarina sp" dan tanaman kersen ( Mutingia calabura &.".
Perbanyakan egetati% alami menggunakan batang tanaman yang terletak di bawah tanah
bisa menggunakan rhiIome, tuber, orm, bulb, sedangkan batang tanaman yang terletak
pada bagian atas tanah bisa menggunakan runner, o%%set, stolon dan suker.
Perbanyakan egetati% alami mempunyai keuntungan dan kerugian dalam
pelaksanaannya. 3euntungan yang diperoleh dengan menggunakan perbanyakan egetati%
alami yaitu dapat diaplikasikan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, si%at pohon
induk diteruskan ke tanaman generasi berikutnya, masa juenile relatie pendek dan
memperepat persediaan bibit. 3erugian menggunakan perbanyakan egetati% alami yaitu
in%eksi sistemik oleh irus dapat menjalar ke seluruh bagian tanaman, penyimpanan
bahan tanam memerlukan banyak tempat tidak seperti biji, periode penyimpanan bahan
tanam pendek dan mekanisme pada beberapa jenis tanaman tidak praktis.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 53/78
-abel 1. *aam 9 maam perbanyakan egetati% alami menggunakan batang beserta ontoh
tanamannya
/o ahan tanam 5ontoh tanamannya
1 4hiIome ahe, kunyit, lengkuas,
kenur, dll
) -uber 3entang, aladium
6 5orm Pisang, gladiol, dll
+ ulb awang merah, bawang
putih, lili, tulip, amarilis,
dll
= 4unner 4umput teki, pegagan
? O%%set 2eng gondok, pistia
> Stolon Stroberi, oloasia
@ Suker Salak, yas, dll
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 54/78
Perbanyakan egetati% seara buatan terbagi menjadi dua yaitu perbanyakan egetati%
buatan dengan tanpa perbaikan si%at dan perbanyakan egetati% buatan dengan perbaikan
si%at. Perbanyakan egetati% buatan tanpa perbaikan si%at menggunakan teknik angkok
dan stek. Perbanyakan egetati% buatan dengan perbaikan si%at menggunakan teknik
okulasi, gra%ting dan kultur jaringan.
-abel 1. *aam 9 maam perbanyakan egetati% buatan beserta ontoh namannya
/o *etode 'e%inisi 5ontoh tanaman
1 Okulasi perbanyakan tanaman dengan menggabungkan )
tanaman atau lebih dengan ara mengambil mata
tunas dari abang pohon induknya ^
menempelkannya pada bagian batang bawah yang
sebagian kulitnya telah di kupas, kemudian
mengikatnya selama beberapa waktu hingga kedua
bagian tanaman bergabung menjadi satu tanaman
baru
*angga, durian,
rambutan, sirsak,
alpukat, jambu
biji, dll
) ;ra%ting metode perbanyakan egetati% buatan dengan
menyambungkan ) jaringan tanaman hidup
sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan
tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman
gabungan
*angga, durian,
rambutan, sirsak,
alpukat, jambu
biji, dll
6 3ultur
jaringan
*etode untuk mengisolasi bagian tanaman yang
ditumbuhkan dalam kondisi aseptik sehingga
bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri
dan tumbuh menjadi indiidu baru
Pisang, anggrek,
krisan, tebu,
kelapa sawit, dll
2. Tu'un
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
2.1. *engenal berbagai maam ara perbanyakan tanaman seara egetati%
2.2. *elakukan perbanyakan tanaman seara egetati% baik seara alami maupun buatan
3. Me&o5e
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 55/78
3.1. !lat : Pisau silet untuk memotong,
Plastik es untuk mengikat dan menyungkup
Polibag dan bak tanam untuk tempat menanam
3.2. ahan :
ahan tanam
Pe#4ny%n Ve!e&&i@ A"mi
No Me&o5e B$n
1 mbi lapis awang merah, bawang putih, bawang ombay,
tanaman lili
) mbi batang 3entang, talas, suweg
Pe#4ny%n Ve!e&&i@ Bu&n
No Me&o5e B$n
1 Stek daun 'aun tanaman jeruk, daun tanaman begonia, daun
tanaman sansiiera, tanaman daun ioles
) Stek batang atang tanaman jeruk, batang tanaman hias
bougenil, batang tanaman hias puring
6 Okulasi -anaman mawar, tanaman jeruk, tanaman kakao
+ ;ra%ting atang atas dan batang bawah dari tanaman
mangga, manggis, jeruk, durian, bougenil
*edia tanam menggunakan ampuran pasir dan tanah#kompos dengan
perbandingan 1 :1
_at perangsang pertumbuhan akar seperti rootoneF atau atonik
5ara kerja
mbi lapis
;ambar 1. !lur perbanyakan egetati% menggunakan umbi lapis
) siung bawang merah
eri label identitas kelompok
Pengamatan ̂ dokumentasi setiap 1 minggu sekali
-anam di polibag
1 siung bagian puuknya
dipotong bagian
1 siung tetap utuh
awang dielup ke dalam _P-
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 56/78
mbi batang
Stek daun
Kentang
Potong kentang menjadi
beberapa bagian menyesuaikan
Bagian bawah potongan kentang
dioles dengan ZPT
Tanam di polibag
Beri label identitas kelompok
Pengamatan & dokumentasi setiap 1 minggu sekali
ambar 2. !lur perbanyakan "egetati# menggunakan umbi batang
;ambar 6. !lur perbanyakan egetati% menggunakan stek daun
) lembar daun tanaman _amia
kolkas
eri label identitas kelompok
Pengamatan ̂ dokumentasi setiap
1 minggu sekali
1 lembar daun
utuh
1 lembar daun dipotong menjadi )
bagian seara horiIontal
agian bawah tangkai daun dan bagian
bawah daun yang dielupkan pada _P-
agian bawah tangkai daun dan bagian bawah daun
yang dipotong ditanam pada polibag
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 57/78
Stek batang
ambar $. Penanaman menggunakan stek daun utuh dan daun yang
;ambar =. !lur perbanyakan egetati% menggunakan stek batang
atang tanaman 3risan
eri label identitas kelompok
Pengamatan ^ dokumentasi setiap 1 minggu sekali
atang atas atang tengah atang bawah
'ipotong menjadi 6 bagian
agian bawah masingmasing batang dioles dengan _P-
*asingmasing batang ditanam pada polibag yang berbeda
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 58/78
Okulasi
;ra%ting
7nduk mawar ! 7nduk mawar
!mbil mata tunas uat sayatan pada batang
uka sayatan untuk meletakkan
mata tunas mawar !
-empelkan mata tunas mawar !
pada sayatan batang mawar
alut hasil tempelan tunas dengan
plastik, mata tunas tidak ditutup plastik
eri label identitas kelompok
Pengamatan ̂ dokumentasi setiap
1 minggu sekali
;ambar =. !lur perbanyakan egetati% menggunakan metode okulasi
;ambar ?. !lur perbanyakan egetati% menggunakan metode gra%ting
atang atas atang bawah
Pemotongan batang atas Pembelahan batang bawah
Penyambungan batang atas dan
batang bawah
Penyungkupan
Pemeliharaan selama = minggu
Pengamatan ̂ dokumentasi
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 59/78
&embar kerja
&embar pengamatan
mbi lapis
/oParameter
Pengamatan*inggu ke
1 ) 6 + =
Perlakuan bawang merah dipotong bagian
1 Saat munulnya
tunas
YYY. $st
) umlah tunas
6 -inggi tanaman (m"
Perlakuan penanaman menggunakan bawang merah tanpa dipotong
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 -inggi tanaman (m"
mbi batang
/oParameter
Pengamatan
*inggu ke
1 ) 6 + =
1 Saat munulnya tunas YYY. hst
) Persentase tumbuh
(M"
YYY. M
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 60/78
6 umlah tunas
+ -inggi tanaman (m"
Stek daun
/o
Parameter
Pengamatan
*inggu ke
1 ) 6 + =
Perlakuan menggunakan bagian daun
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 Persentase tanaman
hidup (M"
Perlakuan menggunakan daun utuh
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 Persentase tanaman
hidup (M"
Stek batang
/o
Parameter
Pengamatan
*inggu ke
1 ) 6 + =
Perlakuan menggunakan batang atas
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 Persentase tanaman
hidup (M"
Perlakuan menggunakan batang tengah
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 61/78
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 Persentase tanaman
hidup (M"
Perlakuan menggunakan batang bawah
1 Saat munulnya
tunas
YYY. hst
) umlah tunas
6 Persentase tanaman
hidup (M"
Okulasi
/oParameter
Pengamatan
*inggu ke
1 ) 6 + =
1 Persentase tumbuh
(M"
YYY. M
) Panjang tunas
6 arna tunas
;ra%ting
/oParameter
Pengamatan
*inggu ke
1 ) 6 + =
1 Saat munulnya tunas YYY. hst
) Persentase tumbuh
(M"
YYY. M
6 arna batang
+ 'iameter batang (m"
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 62/78
+.1.> 'okumentasi
I3 PRODUKSI BENIH LAPANG
I3 Pen5$u"un
3ebijakan Pemerintah dalam pembangunan di bidang Pertanian khususnya untuk
tanaman pangan semakin meningkat. $al ini dilakukan dengan tujuan untuk
swasembada tanaman pangan di 7ndonesia. ntuk menapai tujuan ini diperlukan
dukungan ketersediaan benih bermutu dari arietas unggul yang memadai baik
kwalitas maupun kwantitasnya.
Oleh karena itu upaya pengadaan benih perlu terus ditingkatkan dan dimantapkan
untuk mengantisipasi kebutuhan yang semakin meningkat. 'alam hal ini produksi
benih bermutu dilapangan mutlak diperlukan untuk menghasilkan produksi yang
tinggi. Benih bermutu merupakan %aktor utama suksesnya produksi. 'i negaranegara
berkembang tidak#kurang tersedianya benih bermutu antara lain disebabkan oleh
karena beberapa kelemahan:
1. Penyediaan arietas unggul
). -eknologi produksi benih
6. Penanganan benih pasa panen
+. Pemasaran
A3 P#insi7 P#o5u%si Beni$
'alam memproduksi benih yang memiliki mutu yang tinggi, terdapat prinsip
prinsip produksi benih yang perlu diperhatikan oleh seorang penakar atau produsen
benih diantaranya sepertiE
• *empertahankan kemurnian genetik
• -eknologi produksi benih yang menangkup prinsipprinsip agronomi untuk
mempertahankan mutu benih yang tinggi. Prinsipprinsip tersebut diantaranyaE
1. !groklimat dan &okasi
). 7solasi
6. 4oguing
+. 7rigasi=. $ama dan Penyakit
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 63/78
?. Pasa panen yang tepat
B3 Iso"si
ntuk menghindari terjadinya kontaminasi penyerbukan dari polen yang tidak
diinginkan, areal pertanaman produksi benih harus diisolasi dari areal pertanaman
lainnya.
• Tu'un 5#i iso"si 9
7solasi pada produksi benih dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan
terjadinya persarian silang dengan tanaman # arietas lain.
• M;m iso"si 9
Seara garis besar maam isolasi tanaman dibedakan menjadi 6 (tiga" maam
yaitu :
7solasi arak
7solasi aktu
63 Ro!uin!4oguing adalah proses pembuangan tanaman yang tidak dikehendaki dari
tanaman pokok yang terdiri dari gulma, tanaman spesies lain, arietas atau kulturar
lain tetapi spesies sama dan tanaman tipe simpang sebagai akibat terjadinya segregasi,
mutasi, arian dan lainlain.
• Tu'un 5#i #o!uin!9
*embuang tanaman yg tidak dikehendaki dr tan pokok, yg td gulma, speies lain,
kultiar lain ttp speies sama, tana tipe simpang sbg akibat terjadinya segregasi,
mutan, arian dll.
• Di"%u%n #o!uin! %#en 9
1. 3arena adanya perubahan si%at genetis sehingga menimbulkan tanaman tipe
simpang (rogues".
). !danya olunteer plant.
6. !danya diersi%ikasi dari tanaman yg diusahakan
+. -erjadinya ross pollination pd waktu benih diproduksi
• K#i&e#i y! 5i!un%n 9
1. $arus diookkan dengan diskripsi tanaman
). entuk dan warna daun
6. arna bunga+. entuk dan warna buah
=. Saat berbunga
II3 Tu'un P#%&i%um
-ujuan dari dilakukannya praktikum produksi benih lapang ini diantaranya yaitu:
1. !gar mahasiswa mengetahui tahapantahapan untuk memproduksi benih dan
bagaimana teknisteknis produksi benih di lapangan.
). !gar mahasiswa dapat menerapkan teoriteori tentang produksi benih yangtelah didapatkan selama perkuliahan.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 64/78
6. !gar mahasiswa dapat mempelajari teknikteknik apa saja yang dilakukan
untuk mendapatkan benih berkualitas.
III3B$n 5n Me&o5e
III3) B$n P#%&i%um
• enih
*entimun
3aang 3edelai
3aang 7jo
ayam
3angkung
• Pupuk
• !ir
III3* A"& P#%&i%um
•5angkul
• !jir
III3+ Me&o5e P#%&i%um
• Pe#&u#n
• -anaman harus dipelihara dengan sebaikbaiknya
• -anaman tumbuh dan berkembang ` N0M mendapatkan tambahan nilai
• -anaman tumbuh dan berkembang ?0M nilai akan dikurangi
• Pen!m&n
= sampel, masingmasing sampel diberi label 1=, pengamatan pertama
dilakukan > hst. Setiap minggu harus ada dokumentasi tiap sampel#kelompok.
&aporan pengamatan tiap minggu (%ase egetati%". &aporan tiap minggu seara
indiidu.
• Fse ?e!e&&i?e
-inggi tanaman (m"
umlah daun (buah"
umlah abang (buah"
• Fse !ene#&i?e
!wal berbunga (hst"
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 65/78
erbunga =0M dari seluruh jumlah tanaman (hst"
erbunga >=M dari seluruh jumlah tanaman (hst"
umlah bunga#tanaman
umlah polong#tanaman
Produksi buah#biji per petak
IV3 Hsi" Pen!m&n
IV3) T4e" Pen!m&n Tnmn
P#me&e#Sm7e" Tnmn Ke:
) * + , -
A3 Fse Ve!e&&i?e
Tin!!i Tnmn =;m> Jum"$ Dun =4u$>
Jum"$ 64n!
=4u$>
B3 Fse Gene&#i?e
A8" Be#4un! =$s&> Be#4un! -2 =$s&>
Be#4un! /- =$s&>
Jum"$ 4un! 7e#
&nmn
Jum"$ 7o"on! 7e#
&nmn
P#o5u%si 4u$(4i'i
7e# 7e&%
IV3* T4e" Pen!m&n Ro!uin!
P#me&e#Hsi"
#ou!uin!
Jum"$ Tnmn
O@@ Ty7e
Jum"$ Tnmn
Vo"un&e#
entuk dan warna
daun
arna bunga
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 66/78
entuk dan warna
buah
aktu berbungan
II3 KULTUR JARINGAN =Pem4i%n Ve!e&&i@>
PENDAHULUAN
Pen!en"n Pe#"&n 5n Run! L4o#&o#ium Ku"&u# J#in!n
Run! I9
!dalah ruang pembuatan media dan penyimpanan bahan kimia, berisi peralatan:
3ulkas (re%rigerator",
*enyimpan bahan kimia yang mudah rusak oleh suhu ruang (tinggi"
-imbangan analitik
*enimbang bahan kimia yang diperlukan untuk membuat media in itro.
Oen
*engeringkan botolbotol kultur, glass wear dan alat inokulasi lainnya
!lmari penyimpan alat dan bahan
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 67/78
*enyimpan bahan kimia yang sesuai dengan suhu ruang. *enyimpan glass wear yang sudah
disterilkan.
Run! II9
!dalah ruangan penanaman, berisi :
!lat penanaman. (&aminar !ir Flow 5abinet" atau berupa 2ntkast (boks penanaman"
4ak kultur dan alat penggojog.
Run! III9
!dalah ruangan biakan # inkubasi, berisi :
!5, sebagai pengatur suhu ruang
4ak kultur, untuk menempatkan botolbotol kultur yang telah berisi eBplant.
&u -& sebagai sumber ahaya dan stereo mikroskop maupun mono mikroskop
II3 Pen!en"n &e%ni% se7&i% 5n sni&si
*enggunakan jas lab, membersihkan tangan dengan air bersih dan alkohol >0M
*elepas alas kaki, apabila akan memasuki ruang inokulasi maupun ruang biakan
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 68/78
I3 PEMBUATAN LARUTAN INDUK
Pen5$u"un
&arutan induk adalah larutan yang akan dijadikan bahan dasar media tanam in itro
dimana terdiri dari larutan induk senyawa makro, larutan induk senyawa mikro, larutan induk
senyawa besi dan unsurunsur itamin serta Iat pengatur tumbuh.
Tu'un
*empelajari ara pembuatan larutan induk, berdasarkan kelompok senyawa
masingmasing.
3etersediaan larutan induk akan mempermudah dalam pembuatan media in itro.
A"& 5n 4$n
%lat9
7
-imbangan analitik, spatula#pengaduk, beaker glas, up kertas, sendok plastik, orong
kaa, labu ukur, botol penyimpan larutan, aluminium %oil (penutup botol", aZuades dan
kertas tissue.
Bahan 9
Pembuatan media yang akan dilakukan adalah jenis media *urashige and Skoog. ahan
kimia yang harus disediakan untuk membuat jenis media in itro *urashige and Skoog
adalah:
!. Ke"om7o% seny8 m%#o 5en!n %e7e%&n )2 C
/ama senyawa 3onsentrasi (mg#&"
Potassium nitrate (3/O6" 1N00
!mmonium nitrate (/$+ /O6" 1?=0
5alium hloride (5a5l). )$)O" ++0
*agnesium sul%ate (*gS0+.>$)O" 6>0
Potassium phospate (3$)PO+" 1>0
B3 Ke"om7o% seny8 mi%#o 5en!n %e7e%&n )22 C
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 69/78
/ama senyawa 3onsentrasi (mg#&"
ori aid ($6O6" ?,)
*angane sul%ate (*nSO+.$)O" )),6
_in sul%ate ((_nSO+.>$)O" @,?
Potassium iodide (3l" 0,@6
Sodium molibdate (/a*oO+.$)O" 0,)=
5upper sul%ate (5uSO+.=$)O" 0,0)=
5obalt hloride (5o5l).?$)O" 0,0)=
63 Fe:EDTA 5en!n %e7e%&n )22 C
/ama senyawa 3onsentrasi (mg#&"
Sodium 2'-! (/a 2'-!"
(2thyl 'initro -etra !setat"6>,)
7ron sul%at (FeSO+.>$)O" )>,@
D3 Unsu# ?i&min 5en!n %e7e%&n )22 C
/ama itamin 3onsentrasi (mg#&"
*yo7nositol 100
;lyine )
/iotini aid 0,=
PyridoBine $57 0,=
-hiamine $57 0,1
)3,3 6# Ke#'
*enyiapkan timbangan analitik dan up kertas. aa ara penggunaan timbangan
dengan seksama
*enimbang bahan yang akan dijadikan larutan induk satu persatu dan melarutkannya
masingmasing dengan aZuades
Setelah dilarutkan, tambahkan aZuades sesuai dengan olume yang telah dihitung,
lalu masukkan dalam botol penyimpanan sesuai dengan golongan senyawa
masingmasing.
6# 7em4u&n 6$e"& Fe.
ntuk membuat 1 liter Fe 5helat stok 100 B, ialah:
1. -imbang /a 2'-!, dan larutkan ke dalam aZuades. Pada suhu ruang akan larut
sesudah )0 menit.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 70/78
). -imbang FeS0+. >$)0 dan masukkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan /a 2'-!,
sampai akhirnya didapatkan larutan bening berwarna kekuningan.
6. &arutan yang telah ditambah aZuades, dipanaslkan di atas api burnsen dan masukkan
ke dalam botol oklat untuk menghindari kerusakan oleh ahaya atau botol dibungkus
dengan kertas gelap.
*emberi label pada botol yakni: nama larutan, tanggal pembuatan dan besar
kepekatan ( 10 B, 100 B, atau 1000 B".
Simpan di dalam lemari es sampai suhu 1=05, agar tidak epat rusak.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 71/78
II3 PEMBUATAN MEDIA KULTUR
=Jenis me5i Mu#s$i!e n5 S%oo!>
*3)3 Pen5$u"un
*edia biakan pada kultur aringan tidak berbeda jauh dengan media tanah untuk
media konensional. *edia yang akan dipergunakan harus mengandung unsurunsur yang
dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman yakni unsur makro, unsur mikro, unsur itamin dan
Iat pengatur tumbuh. *edia kultur jaringan sangat banyak jenisnya, dimana tiaptiap jenis
media tersebut ook bagi jenis tanaman tertentu pula. Salah satu jenis media tanam ini
adalah *S (*urashige and Skoog".
Sedangkan unsurunsur yang diberikan di dalam media tersebut berbentuk senyawa
yang mudah diserap tanaman.
*3*3 Tu'un
ntuk mengetahui dan mempelajari ara pembuatan media in itro (kultur jaringan"
jenis media *urashige and Skoog.
*3+3 A"& 5n 4$n
Alat:
-imbangan analitik, spatula, beaker glas, up kertas, sendok plastik, orong kaa, labu
ukur, heated plate dan p$ meter serta autolae.
Bahan:
&arutan induk makro, mikro, Fe 2'-!, itamin, Iat pengatur tumbuh. !gar, sukrosa,
itamin 5, larutan $57 0, 7/, larutan /aO$ 1/, p$ meter, aZuades steril.
*3,3 6# Ke#'
*enghitung kebutuhan larutan induk pada media biakan dengan menggunakan rumus
pengeneran
2imana9
): olume media yang akan dibuat
1: olume yang diari yaitu. banyaknya larutan stok yang akan diambil.
5): 3onsentrasi media *S (1 B *S"
51: 3onsentrasi larutan induk (stok" yang sudah di buat.
V)6) V*6*
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 72/78
%tau9
olume larutan yang diambil (ml" K
induk laru tan perbesaran
(ml"dibuatyangmediaB 1olume7*S
_P- yang diambil (ml" K
stok _P-]\
(ml"mediaB 1olumemediadalam_P-
*enyiapkan larutan induk yang telah dihitung kebutuhannya (makro, mikro, itamin,
Fe 2'-! dan _P-".
*enampur bahan dasar (larutan induk" diatas ke dalam beaker glass, ditambah
surosa dan aZuades steril hingga olume media yang telah dihitung
*engukur p$ =,@E apabila dalam pengukuran p$ kurang dari =,@ maka ditambahkan
(larutan basa" /aO$, sedangkan bila larutan media memiliki p$ lebih dari =,@ maka
tambahkan (larutan asam" larutan $57 hingga media yang dibuat memiliki keasaman
yang dikehendaki (=,@"
*enambahkan agar ke dalam media, diaduk hingga homogen dan dipanaskan sampai
agar terlarut.
Siapkan botol#tabung kultur beserta tutupnya lalu tuangkan ke dalam botolmasingmasing 1= ml media setiap botol dan tutup dengan segera.
Sterilkan dengan autolae menggunakan tekanan 1= psi selama )= menit dengan
suhu 1)1 5
Setelah keluar dari autoklae segera masukkan ke dalam ruang simpan untuk
menekan kontaminasi media.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 73/78
III3 ISOLASI DAN INOKULAS" EPLANT
+3)3 Pen5$u"un
ahan tanam kultur jaringan berasal dari bagian tanaman atau jaringan tanaman, baik
berupa meristem, puuk maupun ruas. ahan tanam kultur jaringan tersebut dinamakan
eBplant. iasanya eBplant berasal dari jaringan tanaman yang masih akti% membelah, dan
pada tujuan pembiakan tanaman seara mikropropagasi ini diambil organ tanaman yang
bukan berasal dari organ generati%.
2Bplant yang akan ditanam (diinokulasi" pada media kultur jaringan harus dalam
keadaan steril bebas mikroorganisme. Pemisahan bagian tanaman dan proses sterilisasinya
disebut isolasi.
+3*3 Tu'un
*empelajari teknik isolasi yang benar sebelum dilakukan tahap inokulasi.
*engetahui ara inokulasi di dalam alat penabur atau &aminar !ir Flow 5abinet.
+3+3 A"& 5n B$n
%lat dan bahan9
&aminar !ir Flow 5abinet (&!F5", beaker glass, timbangan analitik, spatula, labu ukur,
pisau sapel, tabung reaksi, pinset, petridish, lampu spirtus, semprotan alkohol.
Bahan 9
aringan meristem tanaman, bahan sterilan yang terdiri dari: aylin mengandung /aO5l
K =),) M , aZuades steril, deterjen, alkohol >0 M, %ungisida non sistemik dan alkohol N?
M, spiritus, media tanam.
+3,3 6# Ke#'
Sterilisasi eBplant dilakukan dengan hatihati dan teliti, yakni menui eBplant di
bawah air mengalir,
*erendam dan menggojog eBplant di dalam detergen selama = menit.
*embilas di bawah air mengalir sambil membersihkan (membuang" bagian yang
tidak diperlukan,
*erendam dan menggojog eBplant di dalam %ungisida selama 10 menit.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 74/78
5elupkan eBplant ke dalam alkohol >0M, selanjutnya merendam dan menggojog
eBplant dalam aylin di ruang &!F5.
*embilas eBplant yang telah direndam aylin selama 1= menit dengan aZuades
steril sebanyak 6 kali masing masing selama 1 menit
7nokulasi di dalam &!F5, dengan ara memilah bagian meristem, puuk maupun
ruas yang dijadikan eBplant
Persiapan ruang penabur (&!F5" adalah:
Sterilisasi ruang dengan alkohol >0M beserta alatalat di dalamnya. *embersihkan
alatalat penunjang seperti skalpel, pinset, petridish dan gunting dengan alkohol >0M.
Pen!m&n &e#$57 eC7"n& yn! &e"$ 5iino%u"si9
1. umlah tanaman hidup.
). umlah tanaman matl.
6. umlah tanaman terkontaminasi.
+. umlah media terkontaminasi.
=. Saat tunas tumbuh.
?. umlah tunas tumbuh.
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 75/78
IV3 AKLIMATISASI
,3)3 Pen5$u"un
!klimatisasi adalah kegiatan pemindahan plantlet (tanaman keil" dari media in itro
ke media in io (lingkungan sebenarnya". Proses pemindahan ini memerlukan keadaan yang
mendukung agar plantlet tidak mengalami stress lingkungan. 'iantara kegiatan yang
dilakukan adalah memberikan kelembaban tinggi hingga @0M dan struktur media remah
serta kandungan nutrisinya yang memadai selama masa transisi plantlet.
,3*3 Tu'un
ntuk mempelajari teknik aklimatisasi dan memberikan perlakuan yang benar saat
kegiatan aklimatisasi.
A"& 5n B$n
Alat :
-empat aklimatisasi berupa bak plastik berukuran 60 B )0 B 1= m yang telah dilubangi
bagian bawahnya, etok, plastik penutup dan sprayer, pinset, gunting, hand sprayer, tali
raia,
Bahan :
Plantlet (tanaman keil yang lengkap memiliki akar, batang, daun", bahan organik, pasir
dan tanah, %ungisida, air.
,3,3 6# Ke#'
*enyiapkan media aklimatisasi yang terdiri dari ampuran bahan organik, tanah dan
pasir ():):1" yang telah diayak halus kemudian disterilisasi dengan ara dikukus
selama 1 jam.
*embersihkan plantlet dari agar (media" yang masih menempel di akar dengan ara
di ui dibawah air kran.
'itanam dalam media, disemprot dengan air untuk menjaga kelembaban media
dikerodong dengan plastik bening serta ditempatkan di tempat yang teduh
Penutupan dengan plastik selama J 6 minggu sampai terbentuk daun baru.
Pengamatan terhadap plantlet :
1. umlah akar dan daun baru yang tumbuh
). Saat terbentuknya daun baru
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 76/78
7/22/2019 Modul Praktikum Tpb-2014 Fix
http://slidepdf.com/reader/full/modul-praktikum-tpb-2014-fix 77/78