Praktikum 2 Fix Gagah Prakoso

42
Maha Dika Putra 03121004059 LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015 PRAKTIKUM II BAHAN MAGNETIK PENYUSUN INTI TRANSFORMATOR 1. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator. 2. JENIS PERCOBAAN 2.1. Daya primer dan skunder rangkaian transformator berinti besi 2.2. Daya primer dan sekunder rangkaian transformator berinit laminasi 3. ALAT DAN BAHAN Modul magnetic dan elektomagnetic principles 61-400 Magnetic platform rig Pemisah inti magnet Transformer clamb bar YEVI SELVIANA Bahan Magnetik Penyusun 03111004008 Inti Transformator

description

Praktikum Lab Fenomena Medan Unsri yang ke-2

Transcript of Praktikum 2 Fix Gagah Prakoso

Maha Dika Putra 03121004059

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015

PRAKTIKUM IIBAHAN MAGNETIK PENYUSUN INTI TRANSFORMATOR

1. TUJUAN PERCOBAANUntuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator.

2. JENIS PERCOBAAN 2.1. Daya primer dan skunder rangkaian transformator berinti besi 2.2. Daya primer dan sekunder rangkaian transformator berinit laminasi

3. ALAT DAN BAHANModul magnetic dan elektomagnetic principles 61-400Magnetic platform rigPemisah inti magnet Transformer clamb bar KumparanInti U dilaminasi (rugi rugi besar) Multimeter digital

4. DASAR TEORITransformator sebagai mesin listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan memiliki rugi-rugi daya. Transformator step-Down Transformator Variabel (Step-up&Step-Down)Prinsip Kerja TransformatorTransformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain, yang dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan perantara garis gaya magnet (fluks magnet), yang dibagkitkan oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer.Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir ,melalui kumparan primer haruslah aliran listrik bolak-balik. Saat kumparan primer dihubungka ke sumber listrik AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya gaya gerak magnet ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks magnet bersama yang juga bolak-balik. Adanya fluks magnet bersama ini pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi kumparan transformator tersebut.Jika kumparan sekunder dihubungkan ke beban, maka pada kumparan sekunder timbul arus listrik bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak magnet pada listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet pada kumparan sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.

Konstruksi Bagian-bagian Transformator1. Inti besiInti besi merupakan bahan ferro magnet berfungsi untuk melipatgandakan nilai atau mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan olej arus listrik yang dialirkan melalui kumparan. Inti besi juga berfungsi meghantarkan dan mengarahkan arus magnet (fluksi), sehingga hamper seluruh fluksi yang dibangkitkan kumparan primer menerobos kumparan sekunder sehingga di kumparan sekunder terinduksi GGL yang selanjutnya memasok energi listrik ke beban. Namun, inti besi juga memberikan efek negative pada operasi ternsformator, yaitu menyebabkan timbulnya rugi-rugi energi yang disebut rugi-rugi besi yaitu: Rugi-rugi arus pusar, rugi-rugi ini timbul akibat fluksi bolak-balik menerobos inti besi sehingga timbul arus pusar yang mengalir di dalam inti besi tersebut sehingga mengakibatkan timbulnya panas. Rugi-rugi histerisis, rugi-rugi ini juga menimbulkan panas pada inti besi tersebut. Nilai rugi histerisis proporsional dengan luas lengkung kemagnetan inti besi tersebut.

2. Kumparan TransformatorKumparan atau lilitan adalah media tempat mengalirnya arus yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan. Kumparan menggunakan kawat tembaga yang dilapisi isolasi email, penggunaannya harus mempertimbangkan daya hantar arus yang tinggi, kemampuan menahan panas, dan tekanan elektromagnetis akibat pmbebanan yang berlebihan dan sebagainya.Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain.

3. Bushing Bushing adalah sebuah konduktor yang diselubugi oleh isolator yang berfungsi untuk menghubungkan kumparan transformator ke jaringa luar, selain itu juga berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki transformator.

4. Tangki TransformatorTangki transformator merupakan bagian untuk menempatkan perlengkapan transformator seperti: bushing, inti besi, kumpran (primer dan sekunder), minyak transformator, tap changer, dan sebagainya. Bentuk tangki transformator bermacam-macam sesuai produk mereknya, misalnya: bentuknya kotak (segi empat), dan oval. Dari berbagai bentuk ada yang menggunakan sirip-sirip dan ada pula yang tidak menggunakan sirip-sirip. Hal tersebut, diperhitungkan sesuai fungsinya untuk memperlebar area penyerapan panas dari kumparan, dan inti yang disalurkan melalui minyak trafo yang selanjutnya dibuang melalui udara di sekitarnya.

Daya pada TransformatorPada transformator ideal, daya primer sama dengan daya sekunder. Secara otomatis dituliskan sebagai berikut.P1 = P2

I1V1 = I2V2Dimana P1 adalah daya primer, P2 daya sekunder, I1 arus primer, I2 arus sekunder, V1 tegangan primer dan V2 tegangan sekunder. Pada kenyataannya P1 < P2 atau I1V1 < I2V2. Ini dikarenakan terdapat rugi-rugi. Rugi-rugi ini dapat berupa rugi akibat resistansi lilitan kumparan dan juga rugi-rugi inti.P1 = P2 + Rugi-rugiDimana Rugi-rugi = Rugi kawat + rugi intiRugi inti dapat berupa rugi histerisis dan juga rugi akibat arus Eddy (arus putar). Pada gambar 3.1 menunjukkan histerisis pada bahan feromagnetik. Kurva tiap-tiap bahan berbeda menunjukkan cirri khas masing-masing bahan.

Gambar 2.1. Kurva histerisis

Bahan inti dari transformator sangat menentukan efisiensi daya dari transformator tersebut. Untuk itu perlu dipelajari sifat-sifat bahan magnet agar sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.

5. PROSEDUR PERCOBAAN Percobaan 2.1

Gambar 2.2 Rangkaian pengujian percobaan 2.1

Gambar 2.3 Diagram pemasangan percobaan 2.1Pertanyaan1 Sebutkan pengertian Transformator (Beserta contoh dan penjelasannya) dan jelaskan prinsip dasar suatu transformator !Pertanyaan2 Mengapa transformator harus menggunakan sumber tegangan AC? Coba jelaskan menurut pendapat saudara.Pertanyaan3 Sebutkan daan jelaskan kehilangan-kehilangan pada transformator yang mempengaruhi tingkat efisiensinya !Pertanyaan4 Apakah yang dimaksud dengan Autodan trafo dan jelaskan cara kerjanya ?

Pengujian Rugi Inti Besar1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)2. Tekan dan lepaskan tombol power pada panel depan. Lampu indicator hijau pada tombol seharusnya menyala.3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1.4. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukan ke dalam contoh table 3-3-1 (bagian table hasil).5. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-36. Setting circuit breaker ke posisi OFF (0)7. Tekan dan lepaskan tombol power. Lampu indikator padam

Pengujian rugi Inti Rendah1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah pengapit dan pindahkan logan inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan mankan dengan thumbscrew.2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)3. Tekan dan lepaskan tombol power. Indikator hijau seharusnya menyala.4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1.5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunkan wattmeter pada halaman 3-8-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-2 ( bagian table hasil).6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-27. Setting circuit breaker pada posisi Off (1)8. Tekan dan lepaskan tombol power. Lampu indicator padam.

Percobaan 2.2 Daya Sekunder Rangkaian TrafoPada modul 61-400 susun test rig transformator mrnggunkan logam inti U seperti dalam percobaan 2. Buat hubungan seperti ditunjukkan dalam gamabr 3-3-5 (rangkaian uji) dan gambar 3-3-6 ( diagram potongan).

Gambar 2.4. Rangkaian pengujian percobaan 2.2

Gambar 2.5. Percobaan 2.2 Diagram Pemasangan percobaan 2.2Pertanyaan 5 Berapakah sudut fas diantara i1(t) dan (t) pada sebuah Transformator ideal? Mengapa demikian coba jelaskan ?Pertanyaan 6 Pada Transformator kita mempelajari beberapa hukum, seperti hukum Faraday, hukum Lenz, dan lain lain, coba anda sebutkan hukum-hukum apa saja yang mempelajari tentang Transformator, dan jelaskan maksud dari hukum-hukum tersebut yang berhubungan dengan Transformator ?Pertanyaan 7 Rugi-rugi pada Transformator salah satunya dipengaruhi oleh Arus Pusar (Eddy Current). Apa yang anda ketahui dengan arus pusar dan bagaimana cara mengurangi efek Arus Pusar tersebut ? Coba jelaskan.Pertanyaan 8 Kenapa Transformator sering bergetar atau beresonansi ?Pengujian Rugi Inti Besar1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)2. Tekan dan lepaskan tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada tombol seharusnya menyala.3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A pada multimeter A1.4. Pada wattmeter , amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-3 (bagian table hasil)5. Pada multimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada atbel 3-3-36. Setting circuit breaker ke posisi off (0)7. Tekan dan lepaskan tombol power. Lampu indikator padamPengujian Rugi Inti Rendah1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi pemisah pengapit dan pindahkan logam inti U dengan dua inti U terlaminasi (berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan amankan dengan thumbscrew.2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)3. Tekan dan lepaskan tombol power. Indikator hijau seharusnya menyala.4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangakian primer 0,4 A pada multimeter A1.5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-4 ( bagian table hasil).6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-47. Setting circuit breaker pada posisi off (1)8. Tekan dan lepaskan tombol power. Lampu indikator padam.

REFERENSI1. Prinsip Kerja TransformatorTransformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain, yang dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan perantaraan garis gaya magnet (fluks magnet), yang dibangkitkan oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer.Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer haruslah aliran listrik bolak-balik.Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya gaya gerak magnet ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks magnet bersama yang juga bolak-balik. Adanya fluks magnet bersama ini pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi kumparan transformator tersebut.Jika kumparan sekunder dihubungkan ke beban, maka pada kumparan sekunder timbul arus listrik bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbul gaya gerak magnet pada kumparan sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.Effisiensi TransformatorRangkaian transmisi yang terdiri dari pembangkit, penyalur,konduktor dan beban terdapat nilainilai yang menyatakan bahwa daya yang dibangkitkan tidak akan sama dengan daya yang diserap oleh beban. Hal tersebut karena adanya resistansi dan rugirugi dari peralatan kelistrikan tersebut. Dalam perhitungan efisiensi transmisi tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut :Efisiensi=x 100 %Jadi efisiensi adalah perbandingan daya output dan daya input. Karena dalam penyaluran arus dan tegangan terdapat rugi-rugi daya dari material peralatan kelistrikan ( Pr ) dimana Pr = I.RSehingga perhitungan efisiensi transmisi menjadi sebagai berikut :Efisiensi(%) =x 100 %Dari bagian desain transformator yang diproduksi perlu diperhatikan pula adanya efisiensitransformator, yaitu supaya transformator dapat beroperasi dengan baik.Rugi-Rugi TransformatorRugi-rugi transformator terdiri dari:1Rugi tembagaRugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga.Pcu= I2RKarena arus beban berubah ubah, rugi tembaga juga tidak konstan, bergantung pada beban.2.Rugi Besi ,terdiri dari 2 macam yaitu:a. Rugi histeris, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, yang dinyatakan sebagai:Ph= Kh.f.Bmaks(watt)Di mana: Kh= konstantaBmaks= fluks maksimum (weber)

b. Rugi arus pusar (Eddy current), yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi, yang dinyatakan sebagai:Pe= Ke.f.Bmaks(watt)Jadi, rugi besi (inti) adalah: Pi= Ph+ PeMacam Macam TransformatorLetak Kumparan Terhadap IntiTransformatorBerdasarkan kedudukan (letak) kumparan terhadap inti, maka jenis transformator ada 2 macam, yaitu :1.Core Type ( jenis inti ).Padatransformatortipe inti, kumparan mengelilingi inti dan kontruksi dari intinya berbentuk hurufLatau hurufU.2. Shell Type ( jenis cangkang )Padatransformatortipe cangkang, kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti dan kontruksi intinya berbentuk hurufE, hurufI, dan hurufF.Ditinjau dari Jumlah FasaSebagaimana diketahui, bahwa fasa tegaangan listrik yang umum digunakan adalah tegangan satudan tiga fasa. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 jenis transformator yaitu :Transformator satu fasa, bila transformator digunakan untuk memindahkan tenaga satu fasa.Transformator tiga fasa, bila transformator digunakan untuk memindahkan tenaga tiga fasa.Sebenarnya konstruksi satu fasa dan tiga fasa tidak mempunyai perbedaan yang prinsip, sebab tiga fasa adalah transformator satu fasa yang disusun dalam tata cara tertentu dari 3 buah transformator satu fasa.

Kerusakan Pada Transformator DistribusiKerusakan Akibat Hubung Singkat Pada LilitanApabila pada lilitan transformator terjadi hubung singkat, maka akan terjadi kenaikan suhu pada lilitan. Kenaikan suhu ini menyebabkan melemahnya daya mekanis penghantar dan perubahan komposisi isolasi yang dapat menimbulkan gas. Faktor umur transformator yang sudah tua sebagai salah satu akibat dari terjainya hubung singkat. Pengaruh suhu karena hubung singkat sebanding dengan It dimana I merupakan harga rms area hubung singkat atau arus kesalahan dan t merupakan waktu adanya arus kesalahan. Pengaruh mekanis arus hubung singkat mungkin merupakan aspek yang paling penting dari mode kesalahan transformator dalam kesalahan-kesalahan selanjutnya. Kuat mekanis pada penghantar sebanding dengan hasil kali arus sesaat dalam penghatar dan besarnya kerapatan fluks magnetis pada penghantar. Kuat elekromagnetis yang ditimbulkan sebanding dengan kuadrat arus.Ketentuan Yang Perlu DiperhatikanStandar TransformatorStandar adalah suatu yang dibakukan, berdasarkan kesepakatan semua pihak yang terkait untuk menjamin keselamatan dan kesehatan, efisiensi, mempercepat perkembangan IPTEK dan meningkatkan kemudahan pemakaian serta perawatannya. Hal ini juga,untuk memudahkan penyiapan SDM (Sumber Daya Manusia) dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas.Standar transformator yang digunakan PLN antara lain SPLN 50: 1997 dan SPLN D3.002-1 : 2007. Standar diperlukan untuk mengetahui spesifikasi dari suatu produk seperti transformator. Disamping itu,standar digunakan sebagai acuan baiktidaknya suatu produk serta layak dipakai oleh konsumen (misalnya PLN). Umumnya standar instalasi listrik yang dipakai di Indonesia adalah SNI, SPLN, dan IEC.StandarIntiBesi TransformatorInti besi dibentuk dari laminasi baja silikon ( cold-rolled grain oriented) atau baja armophous (armophous steel).Tebal plat ini berkisar antara 0,35-0,5 mm tergantungdaribesar kecilnya fasilitas trafo(daya dan merek).Untuk menghindariataumengurangi adanya arus pusar (Eddy current),maka antara plat satu dengan yang lainnnya diberi semacam lapisan isolasi (vernish) yang tahan terhadap suhu tinggi. Lapisan ini harus ditekan (press) untuk menghilangkan adanya celah udara antar plat yang satu dengan yang lainnya yang dapat menimbulkan suara keras pada waktu trafo beroperasi.Bahan-bahan untuk inti trafoLow Alloy Steel: 0,8 s/d 1,80o silicon (Rugi besinya normal)Medium Alloy Steel: 1,8 s/d 2,80o silicon (Rugi besinya kurang)Medium to High Alloy Steel: 2,8 s/d 40o silicon (Rugi besinya kecil)High Alloy Steel: 4 s/d 4,8 silicon (Rugi besi sangat kecil)

StandarLilitanTransformatorKumparan terdiri dari suatu penghantar dan isolasiyang mempunyai tegangan tembus yang tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi. Penghantar terbuat daritembaga (Cu) ataualumunium(Al).Konduktor belitan sekunder dapat berbentuk segi empat (rectangular) atau lembaran (sheet/foil). Bahan isolasi konduktor belitan harus sesuai dengan suhu kerja transformator dan tahan minyak.Pada umumnya digunakan tembaga dengan keuntungan:1.Mempunyai tahanan jenis yang kecil 0,0175Wmm2/m2.Kekuatan mekanis lebih tinggi dari alumunium3.Tahan terhadap korosi dari atmosfir4.Titik lebur tinggi (10830C)5.Mudah pengerjaannyaKerugian alumunium:1.Titik lebur rendah (6570C)2.Tahanan jenis tinggi 0,0292Wmm2/m3.Sukar pengerjaannya

Bahan yang digunakan untuk pasak belitan antara lain :Press wood, press board, atau material lain yang diproduksi massal sebagai komponen khusus trafo.Kayu alam setara kayu jati yang dikeringkan. Kadar air pada kayu cukup rendah, sehingga tidak menyebabkan pemburukan sistem isolasi minyak saat trafo beroperasi.(Sumber : http://kumalaprima.blogspot.com/2012/08/proses-rewinding-transformator. html )2. TransformatorTransformator atau lebih dikenal dengan nama transformer atau trafo sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu level tegangan yang satu ke level tegangan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya. Tranformator biasa digunakan untuk mentransformasikan tegangan (menaikkan atau menurunkan tegangan AC). Selain itu, transformator juga dapat digunakan untuk sampling tegangan, sampling arus, dan juga mentransformasi impedansi. Transformator terdiri dari dua atau lebih kumparan yang membungkus inti besi feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut biasanya satu sama lain tidak dihubungkan secara langsung. Kumparan yang satu dihubungkan dengan sumber listrik AC (kumparan primer) dan kumparan yang lain mensuplai listrik ke beban (kumparan sekunder). Bila terdapat lebih dari dua kumparan maka kumparan tersebut akan disebut sebagai kumparan tersier, kuarter, dst.

Transformator bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan perubahan medan magnet. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi. Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan, sehingga fluks magnet yang timbulkan akan mengalir ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan sekunder. Jika efisiensi sempurna (100%), semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.Komponen TransformatorKomponen transformator terdiri dari dua bagian, yaitu peralatan utama dan peralatan bantu. Peralatan utama transformator terdiri dari:1. Kumparan Trafo; kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun kumparan lain. . Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak trafo sebagai media pendingin.Banyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder.Kadang kala transformator memiliki kumparan tertier. Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering juga untuk dipergunakan penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt.2. Inti Besi; dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang berguna untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus eddy Eddy Current.3. Minyak Trafo; berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak trafo mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai daya tegangan tembus tinggi. Pada power transformator, terutama yang berkapasitas besar, kumparan-kumparan dan inti besi transformator direndam dalam minyak-trafo. Syarat suatu cairan bisa dijadikan sebagai minyak trafo adalah sebagai berikut: Ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm ) Berat jenis harus kecil, sehingga partikel-partikel inert di dalam minyak dapat mengendap dengan cepat Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan Tidak merusak bahan isolasi padat Sifat kimia yang stabil4. Bushing; sebuah konduktor (porselin) yang menghubungkan kumparan transformator dengan jaringan luar. Bushing diselubungi dengan suatu isolator dan berfungsi sebagai konduktor tersebut dengan tangki transformator. Selain itu juga bushing juga berfungsi sebagai pengaman hubung singkat antara kawat yang bertegangan dengan tangki trafo.5. Tangki dan Konservator(khusus untuk transformator basah); pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin ( cooling fin ) yang berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga penyaluran panas minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.(Sumber : http://tanotocentre.wordpress.com/2009/06/06/transformator/)

3. Transformator dan Inti PenyusunnyaTransformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.Komponen Dalam TransformatorSuatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang terbagi atas bagian utama, bagian peralatan bantu dan bagian peralatan proteksi. Berikut merupakan bagian-bagian tersebut beserta fungsinya masing-masing :

A. Bagian Utamaa) inti besiberfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.b) kumparan trafoBeberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. c) kumparan tertierKumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.d) minyak trafoSebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.e) bushingHubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.f) tangki dan konservatorPada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.B. Bagian Peralatan Bantua) pendinginPada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo.b) tap changerTap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.c) alat pernapasanKarena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.d) IndikatorUntuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indikator pada trafo sebagai berikut: indikator suhu minyak indikator permukaan minyak indikator sistem pendingin indikator kedudukan tap dan sebagainya.(Sumber : http://referensi--elektro.blogspot.com/2009/05/abstrak-dewasa-ini-indonesia-sedang.html) 4. TransformatorTransformator Transformator sederhana terdiri atas dua kumparan kawat, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.Kumparan tersebut dililitkan pada inti besi. Pada saat arus bolak-balik melalui kumparan primer, kumparan tersebut dan inti besi menjadi bersifat magnet. Karena arusnya berubah-ubah (arus bolak-balik), maka medan magnet yang dihasilkan juga berubah. Perubahan medan magnet ini menghasilkan arus induksi pada kumparan sekunder.menunjukkan pada ujung-ujung kumparan sekunder terjadi beda potensial. Jika beda potensial pada kumparan sekunder lebih besar daripada beda potensial kumparan primer, maka transformator tersebut merupakan transformator penaik tegangan(step up).Sebaliknya jika beda potensial kumparan sekunder lebih kecil daripada beda potensial kumparan primer, maka transformator tersebut merupakan transformator penurun tegangan(step down).Besar beda potensial pada kumparan sekunder bergantung pada jumlah lilitan kumparan sekunder dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan primer. Jika jumlah lilitan pada kumparan sekunder semakin banyak, maka beda potensialpada kumparan sekunder juga semakin besar. Sebaliknya jika jumlah lilitan pada kumparan sekunder semakin sedikit, maka beda potensial pada kumparan sekunder juga semakin kecil. Efisiensi transformatorMungkin kamu pernah menyentuh transformator yang baru saja dimatikan. Transformator tersebut terasa panas. Mengapa demikian? Pada transformator,tidak semuaenergy listrik pada kumparan primer (energi masukan) dipindahkan ke kumparan sekunder (energi keluaran) melalui induksi elektromagnetik. Sebagian energi tersebut berubah menjadi energi panas akibat adanya hambatan pada kawat dan arus induksi pada inti besi. Arus induksi yang timbul ini disebut arus putar atau arus Eddy. Agar hilangnya energi akibat arus Eddy dapat dikurangi, maka inti transformator dibuat dari sekumpulan lempengan-lempengan besi lunak yang disatukan, keluaran dibandingkan dengan energi masukan pada transformator, kita dapat menggunakan istilah efisiensi. Jika semakin besar efisiensi sebuah transformator, maka semakin sedikit energi listrik yang terbuang dari transformator menjadi energy panas. Sebaliknya semakin kecil efisiensinya, maka semakin besar energi listrik yang berubah menjadi energi panas. Karena energi keluaran tidak mungkin melebihi energi masukan, maka harga efisiensi maksimum transformator adalah 100%.Untuk transformator ideal (efisiensi 100%), energi listrik pada kumparan primer dipindahkan seluruhnya ke kumparan sekunder. Setelah kamu mempelajari penggunaan transformator, maka kamu dapat menjelaskan bagaimana cara pengiriman listrik dari pembangkit listrik hingga sampai ke rumahmu.Agar energi listrik tidak banyak terbuang saat melalui kawat dari tempat yang jauh di pembangkit listrik menuju rumahmu, maka beda potensialnya dinaikkan hingga beberapa puluh atau ratus ribu volt dengan menggunakan transformatorstep up. Sesampainya di dekat rumahmu, beda potensial listrik diturunkan lagi menjadi 220 V dengan menggunakan transformatorstep down.(Sumber : http://mediafisika.wordpress.com/page/14/ )5. TransformatorPengertian Transformator atau TrafoTransformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang memindahkan energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem tenaga yaitu dengan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis Untuk tiap tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.Prinsip Kerja TransformatorPrinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus listrik bolak balik maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah akibatnya pada kumparan primer terjadi induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya magnet dari kumparan primer terjadi yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul induksi dan akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.(Sumber : Buku Karangan Abdul Kadir Berjudul Transformator)YEVI SELVIANABahan Magnetik Penyusun03111004008Inti Transformator