Bab 3 Andre Fix Fix

download Bab 3 Andre Fix Fix

of 44

Transcript of Bab 3 Andre Fix Fix

BAB IIIPERENCANAAN BANGUNAN UTAMA3.1. Perhitungan Kemiringan dan Kedalaman Sungai3.1.1 Kemiringan Dasar Sungai RerataPerhitungan kemiringan dasar sungai rerata perlu dilakukan, karena pada setiap penampang sungai mempunyai kemiringan yang berbeda.Adapun cara yang dilakukan untuk mencari kemiringan rerata tersebut yaitu :Gambar 3.1. Sketsa potongan memanjang sungai Rumus yang digunakan dalam perhitungan :1. Menghitung beda tinggiH = Elevasi (n) Elevasi terendah2. Menghitung luasan( )) (21n JarakHi HAni++3. Menghitung beda tinggi rerata( )) (2n JarakAn xrerata H4. Menghitung kemiringan sungai rerata) (n JarakHreratarerata SL1P1L3 L2P3 P2 P4Tabel 3.1 Perhitungan Kemiringan Dasar Sungai AsliNo Patok Jarak Elevasi Beda tinggi Slope1 P1 0.0 107.705 0.00 0.0002 P2 29.95 107.296 0.41 0.0143 P3 29.99 106.917 0.79 0.0264 P4 26.89 106.622 1.08 0.0405 P5 33.110 106.260 1.44 0.044119.94Jumlah 119.94 Rerata Slope 0.025Jarak PatokP1 P2 = 2,995 cm x skala = 2,995 x 10 = 29,95P2 P3 = 2,999 cm x skala = 2,999 x 10 = 29,99P3 P4 = 2,689 cm x skala = 2,689 x 10 = 26,89P4 P5 = 3,311 cm x skala = 3,311 x 10 = 33,11Elevasi 5

5SP4SP3SP2SP1SPSlope Rerata+ + + + 5 0,044 0,040 0,026 0,014 0 + + + += 0,0253.1.2 Kedalaman Sungai MaksimumDebitsungaiyangdiperhitungkan untuk dimensi bendung adalah Q50th. Untuk menghitung kedalaman sungai maksimum, rumus yang digunakan adalah :Q = A . VV = 1/n . R2/3 . s0,5dimana :Q = debit aliran (m3/dt)A = luas penampang basah saluran (m3)V = kecepatan aliran (m/dt)n = angka kekasaran ManningR = jari-jari hidrolis (m)s = kemiringan saluran / slopeUntuk penentuan lebar bendung diambil lebar rata-rata dari bagian sungai yang stabil. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penentuan lebar bendung ini, yaitu :1. Menentukan besar debit rencana, dalam hal ini dipakai Q50th = 43 m3/dt (diketahui).2. Mencoba-cobatinggi mukaair(h)denganQ50th, sehinggadidapatluas penampang basahmelalui pengukuransecara langsungpadapotonganmelintangpenampang sungai per pias.3. Penentuan kelilingbasah(P), denganmengukur secara langsungpada potongan melintang penampang sungai ( disini pada P2).4. Penentuan jari-jari hidrolis ( R ), serta kecepatan aliran (V) dan debit (Q).5. Setelahnilai hdanQdiketahui, makadibuat lengkungdebitnya. Dari sini akan diketahui nilai h pada Q50th= 43 m3/dt, dimana keadaan sungai di sini masih dalam keadaanasli. Denganhyang diketahuitersebutakankita dapatkan lebar mukaair sungai (T). Lebar muka air inilah yang akan dijadikan sebagai lebar bendung. Gambar penampang melintang P1Hasil perhitungan selanjutnya ditabelkanTabel 3.2. Perhitungan Tampungan Sungai pada Kondisi AsliPatok 1NoElevasi H (m) A (m2) P R V Q(Dr Gambar)(Elev n- Elev n-1)(Dr Gambar)(Dr Gambar) (A/P) (1/n*R2/3*S1/2) (V*A)0 107.705 0.000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000I 108.705 1.000 14.3250 44.2680 0.3236 2.9671 42.5041II 109.705 2.000 42.1418 69.1310 0.6096 4.5258 190.7246III 110.705 3.000 83.2640 98.2820 0.8472 5.6362 469.2953IV 111.000 3.030 98.7570 111.8246 0.8831 5.7946 572.2533Sumber : Hasil perhitunganSumber:Berdasarkan Gambar Potongan Melintang Sungai Patok 1Patok 1Elevasi (m)b (m) H (m) A (m2) P (m)R (m)V (m/dt)Q (m3/dt)b (m) TD(Dr gambar)lebar sungai rencana(Elev n- Elev n-1) (b x H) (b+2h) (A / P) (1/n*R2/3*S1/2) (V x A)(Dr Gambar)(Dr Gambar)107.70548.2820.000 0.00048.2820.000 0.000 0.000 48.282 0.000 0.000108.70548.2821.000 48.282 50.282 0.960 5.471 264.129 48.282 21.858 2.209109.70548.2822.000 96.564 52.282 1.847 8.461 817.032 48.282 34.358 2.811110.70548.2823.000144.84654.2822.668 10.8131566.23048.282 48.248 3.002111.00048.2823.030146.29454.3422.692 10.8771591.24948.282 55.000 2.660Sumber:Berdasarkan Gambar Potongan Melintang Sungai Patok 3Tabel Kondisi Hidrolis SungaiNo A V Q Fr Keterangan0 0.000 0.000 0.000 0.000 sub kritisI 48.282 5.471 33.776 0.150 sub kritisII 96.564 8.461 104.478 0.206 sub kritisIII 144.846 10.813 200.283 0.255 sub kritisIV 146.294 10.877 203.482 0.272 sub kritisNilai Slope P2 - P1 jarak P1 - P2 tinggi beda

29,9950 - 0,41= 0,01367Keterangan:Nilai n untuk Fine sand = 0,025Slope yang digunakan = 0,025Jadi untuk Q50 = 43 m3/dt, didapat h = 1,003mDengan h = 1.003 dari gambar didapatkan b = 48,242 mCek aliran:5 , 0) () (D gh bQFratauDvFr81 , 9= 1,022 > 1 aliran SuperkritisGambar 3.2. Lengkung Debit Sungai AsliDari perhitungan di atas dengan Q = 34 m3/dt, diperoleh h = 1,003Keterangan tabel :1) Daerah piasan pada penampang sungai2) Kedalaman sungai 3) Luasan sungai dengan menghitung pias-pias sungai,dengan cara :-.Membagi tiap pias menjadi persegi dan sisanya adalah bagian yang tidak simetris.- Tiapsatu sentimeter persegi luasannya 1 m2 (untuk skala 1 : 100)- Sisadari pias yangberbentukasimetri luasannyadihitungdenganmenghitung banyaknya kotak-kotak kecil dalam kertas grafik tersebut..4) Keliling basah (P), pengukuran langsung pada potongan melintang saluran (dengan menggunakan benang, lalu diukur panjang benang tersebut )5) Jari-jari hidrolis (R), didapat : R = A/P6) Kecepatan aliran (V), dipakai rumus Manning :V = 1/n . R2/3 . S1/2Dimana : n = 0,025 (jenis batuan fine sand) S = Slope asli sungai = 0,0257) Debit yang lewat, digunakan rumus :Q = A x V Contoh perhitungan : Pada h = 1m, 1. A = 14.325 m22. P = 44.268 mNilai A dan P didapat dengan cara mengukur dari gambarMaka,3. R = A / P R = 14.325 / 44.268 = 0.3236 m 4. v = 1/n x R2/3 xS0.5v = 1/0,025 x0.3236 2/3 x 0,0250,5= 2.9671 m/dt5. Q = v x AQ = 2,9671 x 14,325 = 42,504 m3/dt3.2. Penentuan Site Bendung Pemilihan Lokasi BendungGambar 3.4. Lokasi Site BendungKeterangan Gambar :Pemilihan lokasi yang tepat untuk dibangunnya sebuah bendung adalah pada bagian sungai yang lurus. Dimana pada bagian tersebut tidak terjadi adanya endapan maupun gerusan. Faktor faktor yang mempengaruhi penetuan site bendung adalah : Data Geologi, meliputi :1. Kondisi umum permukaan tanah daerah yang bersangkutan2. Kondisi geologi lapangan3. Kedalaman lapisan keras4. Permeabilitas tanah Data Mekanika Tanah, meliputi :1. Bahan pondasiDaerah yang sesuai untuk bendungDaerah yang sesuai untuk bendungendapanendapangerusangerusan2. Bahan konstruksi3. Sumber bahan timbunan4. Parameter tanah yang harus digunakan Data Topografi, meliputi :1. Peta daerah aliran sungai2. Peta situasi untuk letak bangunan utama3. Gambar potongan memanjang dan melintang sungai Data morfologi, meliputi :1. Kandungan sedimen2. Distribusi ukuran butiran3. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasar sungai3.3. Desain Saluran Pengelak SementaraSaluran pengelak yaitu saluran yang dibuat untuk mengalihkan aliran air selama pelaksanaan konstruksi bangunan (bendung). Biasanya terletakdi dekat atau turap baja. Kapasitas saluran pengelak direncanakan berdasar debit dengan kala ulang10 - 20 tahun.Gambar 3.4. Desain Saluran Pengelak Sementara Urutan perencanaan:Data yang diperlukan :Q10-20tahun= 4,5 m3/dt( rencana ) n = 0,025b / h = 3,5 (Tabel De Voss)m = 1,5 (Tabel De Voss)v = 0,7 m/dt (Tabel De Voss)TurapQ b/h V Serong k(m3/dt) (m/dt) Talud0 - 0,15 1 0,25 - 0,30 1 ; 1450,15 - 0,30 1 0,30 - 0,35 1 ; 10,30 - 0,4 1,5 0,35 - 0,40 1 ; 10,4 - 0,5 1,5 0,40 - 0,45 1 ; 10,5 - 0,75 2 0,45 - 0,50 1 ; 10,75 - 1,50 2 0,50 - 0,55 1 ; 11,50 - 3,00 2,5 0,55 - 0,60 1 ; 13,00 - 4,50 3 0,65 - 0,70 1 ; 1,54,50 - 6,00 3,5 0,7 1 ; 1,547,56,00 - 7,50 4 0,7 1 ; 1,57,50 - 9,00 4.5 0,7 1 ; 1,59,00 - 11,00 5 0,7 1 ; 1,511,00 - 15,00 6 0,7 1 ; 1,55015,00 - 25,00 8 0,7 1 ; 225,00 - 40,00 10 0,75 1 ; 240,00 - 80 12 0,8 1 ; 2Tabel De VosPerhitungan : A= (b + mh) h= (3,5h +1,5h)h = 5 h2 P= b + 2h (m2 + 1)0.5= 3,5h + 2 h 3.25 = 7,1056 h R= A / P=5 h2 / 7,1056 h = 0,7037 h Q= V . A 4,5= 0,7 x 5 h2h = 1,1339 mMaka : b= 3,5 h = 3,9686 m A= 5 h2= 5 x (1,1339)2 = 6,4286 m2 P = 7,1056.h = 7,1056 x 1,1339= 8,0569 m R = 0,7037: 1,1339= 0,7979 w = 1/3 xh= 1/3 x 1,1339 = 0,3780 m H = h + w= 1,1339 + 0,3780= 1,5119 m T = b + 2.m.h= 3,9686 + 2.1,5. 1,1339= 7,3703 m D = A/T= 6,4286/7,3703= 0,8722 m V= 5 . 0231xS xRn0,7= 5 . 0230,7979025 , 01xS xmaka S= 0,0004Cek Aliran : D xgFr V = 0,8722 81 , 97 , 0x= 0,2393 < 1 aliran sub kritisPerhitungan saluran pengelak sementaraQ10(m3/dt) b/h mV(m/dt) n A(m2) h(m) b(m) P(m)4,5 3,5 1,5 0,7000 0,0250 6,4286 1,13393,96868,0569R(m) s T(m) D(m) Fr Aliran0,7979 0,00040 7,3707 0,8722 0,2393 subkritisSKALA 1 : 100Gambar Saluran Pengelak3.4. Penentuan Elevasi Puncak Mercu BendungElevasi puncak mercu bendung ditentukan berdasarkan elevasi sawah tertinggi yang akan diairi, ditambah dengan total kehilangan tinggi tekan pada bangunan-bangunan dan saluran-saluran yang ada pada jaringan tersebut.Diketahui : Elevasi dasar sungai = +107,705Elevasi sawah tertinggi= +109,205............................. (ditentukan asisten)Maka perhitungan elevasi mercu bendung :1. Elevasi sawah tertinggi =+109,2052. Tinggi air di sawah = 0,103. Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah = 0,104. Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sekunder = 0,105. Kehilangan tekanan dari saluran primer ke sekunder = 0,106. Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran = 0,157. Kehilangan tekanan pada alat ukur=0,408. Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer = 0,209. Persediaan untuk eksploitasi = 0,1010. Persediaan untuk lain-lain= 0,25 +Elevasi Mercu Bendung = + 110,705Tinggi bendung = Elevasi mercu bendung Elevasi dasar sungai= 110,705 107,705= 3,000 m3.5. Penentuan Lebar Efektif BendungLebar bendung adalah jarak antara pangkal bendung (abutment), sebaiknya sama dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil.Dalammenentukan lebar bendung, faktor utama yang dapat dipakai adalah pertimbangan lebar sungai yang ada. Ketentuan untuk lebar maksimum bendung adalah 1.2 kali lebar rerata sungai pada ruas yang stabil. Hal ini mempunyai tujuan agar setelah bendung dibangun, tidak terlalu banyak mengganggu aliran sungai.Lebar efektif bendung (Be) dihubungkan dengan lebar bendung yang sebenarnya / lebar mercu bendung (B) dengan persamaan :Be = B 2.(n.Kp + Ka). HeB = b p - tDimana :Be= lebar efektif bendungB = lebar mercu bendungb = lebar bendung (lebar sungai)p = lebar pintu penguras t = jumlah lebar pilarKp = koefisien kontraksi pilarKa = koefisien kontraksi dinding sampingHe = tinggi tekan total di atas mercun = jumlah pilar Data perencanaan lebar bendung : Lebar sungai asli =48,282 m ( dari potongan melintang setinggi P) Lebar bendung/sungai (b)=48,282 x 1,2 = 57,938 m Jumlah pilar (n)=2 Tebal pilar utama =1,26 m Tebal pilar penguras =0.80 m Lebar pintu penguras (p) =57,938101sungai Lebarx)10161( x = 5,794m , menggunakan 3 pintu masing-masing dengan lebar 1,93m dan keduanya dipisahkan oleh pilar dengan tebal 0,8 m Pilar direncanakan (dari tabel 4.3 KP-02 Bangunan Utama, hal.40)Kp = 0.01 (pilar berujung bulat)Ka=0.1(pangkal tembokbulat dengantembokhulupada90kearahaliran dengan 0,5 . H1 > F > 0,15 H1 ) Dengan tiga pintu pembilas yang masing-masing 1,72 m, sehingga lebarmercu:B= b ( pembilas + pilar ) pilar utama dinding penahan = 51,938 ((3 x 1,93) +3) 1,26 - (2 x 0,5) = 48,282 m Lebar efektif bendung :Be = B 2.(n.Kp + Ka). He= 48,282 2.(2.0,01 + 0,1). He= 42,282 0,24 He Perhitungan He :Cd = 1,28 (asumsi)Rumus :Q= Cd. 2/3. (2/3.g)0.5. Be .He1.543 = 1,28 . 2/3. (2/3. 9,81)0.5. (48,282 0,24 He). He1.543 = 2,182 . (48,282 0,24 He). He1.519,704 = ( 48,282 0,24.He). He1.5Dengan cara coba-coba didapat He = 0,551 mBe = 48,282 0,24.(0,55)= 48,15 mA = Be ( P + He )= 48,15 (3 + 0,55)= 170,9325 m2V = AQ= 170,932543= 0,251 m2/dtHd = He - (V2 / 2g)= 0,55 (0,2512 / 2 . 9,81) = 0,548 m3.6. Perencanaan Mercu Bendung3.6.1. Desain Mercu Bendung (Up Stream dan Down Stream)Ada 2 tipe bendung yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu : Tipe Bulat Tipe Ogee, ada 4 macam :1. Ogee I 3. Ogee III2. Ogee II4. Ogee IVGambar 3.6. Bentuk-bentuk bendung mercu OgeeDalam perencanaan ini digunakan mercu bendung tipe Ogee II Data-data teknis yang diketahui : Lebar mercu bendung (B) =48,282 m Lebar bendung efektif(Be) =48,282 m Debit rencana (Q) =43 m3/dt Elevasi dasar sungai =+ 107,705 Elevasi puncak bendung=+ 110,705 Tinggi bendung (P) =3,000 m Persamaan Bentuk Pelimpah Ogee IGambar 3.7. Sketsa Mercu OGEE IPersamaan bentuk pelimpah Ogee IX1.850 = 2 x Hd0,850 x YX1,850 = 2 x ( 0.55 )0,850 x YMaka Y= 0.834 x X1,850 Y' = 1.542 x X0,850 Titik awal melalui gradien :misalY' = 11 = 1.542 x X0,810 X0,810= 0.648 X = 0.601 Y= 0.834 x (1,0901,810) Y = 0.325Elevasi puncak mercu (0/602;0,325)Tabel 3.5. Persamaan Bentuk Pelimpah Ogee IX Y0.100 0.0120.200 0.0420.300 0.0900.400 0.1530.500 0.2310.600 0.3240.601 0.325 Untuk Mercu Type Ogee I :Jarak R1= 0,2 x Hd R2= 0,5 x Hd L1 = 0.282 x Hd L2 = 0,175 x Hd= 0,2x 0,548 = 0,5 x 0,548= 0,282 x 0,548= 0,175 x 0548= 0,110 m = 0,274 m= 0.155 m= 0,096 m 3.6.2. Tinggi Muka Air di atas Mercu Bendung Bagian Hulu dan HilirPengukuran tinggi muka air di atas mercu bendung dilakukan sedikit agak ke hulu, yaitu sebelum air berubah bentuk permukaannya mengikuti kelengkungan mercu.Besar debit yang melewati bendung :Q = Cd. 2/3. (2/3.g)0.5. Be .He1.5Dengan :Be = lebar efektif bendungHe = tinggi total energiCd = C0 . C1 . C2 = koefisien debitKoefisien debit (Cd) adalah hasil dari : Co : konstanta (= 1,30) C1 : fungsi P/Hd dan He/Hd C2 : faktor koreksi untuk permukaan hulu Langkah-langkah perencanaan Cd : 1. Asumsi Cd.Menghitung HdV= AQ = ( ) He P BeQ+ Hd = gVHe222. Co = 1.3 (konstanta)3. Menghitung P / Hd4. Menghitung He / Hd5. Mencari C1 (KP 02 Bangunan Utama grafik 4.10 hal.49)6. Menghitung P/He7. Mencari C2 (KP 02 Bangunan Utama grafik 4.7 hal 45)8. Menghitung Cd = Co . C1 . C29. Apabila Cd asumsi = Cd hitungasumsi benar. Perhitungan penentuan nilai Cd 1. Cd asumsi = 1,28He = 0,61 m2. Be =48,15m3.V =0,25 m/dt Hd= He (V2/2g)= 0,55 (0,252 / 2 . 9,81)= 0,548 m4. Co = 1,3 (konstanta)5. P / Hd = 3,000 / 0,548 = 5,4706. He / Hd = 0,55 / 0,548 = 1,0067. Dari grafik didapatkan C1 = 0,9908. P / He = 3,0 / 0,55 = 5,449. Untuk kemiringan muka hulu bendung 1 : 1 dari grafik didapat C2 = 0,99810. Cd = Co . C1 . C2= 1,3 x 0,999 x 0,998 = 1,28443 1,2811.Cd hitung (=1,28)mendekati Cd asumsi (=1,28).. OK !! 12. Q= Cd. 2/3. (2/3.g)0.5. Be .He1.5= 1,28443. 2/3. (2/3. 9,81)0.5. 48,15. 0,551,5= 43,15 m3/dt 44Q hit = Q rencana44,15 m3/dt >= 43 m3/dt OK !! 3.6.3. Profil Muka Air di Atas BendungLoncatan hidrolis yaitu naiknya air secara tiba-tiba dari air yang mengalir dengan kecepatan tinggi berkedalamanrendahbergabungdenganair yangmengalir dengan kecepatan rendah dan berkedalaman tinggi.Tinggi loncatan hidrolis tergantung dari kecepatan dan banyaknya air yang meloncat. Untuk loncatan hidrolis harus diperhitungkan agar kedalaman air di hilir tidak kurangdari kedalaman konjugasi, karena loncatan akan bergerak ke hilir sehingga loncatan akan menghempas bagian sungai yang tidak terlindungi yang umumnya menyebabkan penggerusan yang luas.Langkah perhitungan :1. Tentukan harga Z2. Dengan coba-coba didapat nilai Yz3. Hitung Vz dan Fz4. Elevasi lereng bendung = elevasi mercu bendung z5. Elevasi muka air = elevasi lereng bendung + YzPersamaan yang digunakan :1. Perhitungan Yz) ( 62 , 19 Yz He Z Vz + 2. Perhitungan VzYz BeQVz.3. Perhitunga FrYzVzFr. 81 , 94. Elevasi lereng bendung =110,496 Z5. Elevasi muka air = Elevasi lereng bendung + Yzm 0,785 15 , 48431,31

13 / 23 / 2

,_

,_

BeQcHoYz gVzFzYz He z gYz BeQYz BeQVzYz VzBeQYz He z g Vz.0 ( . 2...) ( . 2 + + Dengan :Q = debit rencana yang mengalir= 43 m3/dtBe= lebar efektif bendung = 48,15 mVz = kecepatan aliran air pada kedalaman kritisYc = kedalaman kritisFz= bilangan Froudez= 0,520 m ( didapatkan dari peta )Z =P + z = 3,000 + 0,520=3,520 mData Teknis :Q = 43 m3/dtBe = 48,15 mHe = 0,55 mHd = 0,548 mP = 3,000mg = 9,81 m/dt2Z = P + z= 3,000 + 0,520= 3,520 mPerhitungan :0Yz) (BeQ Yz) - He (Z g 2 + 0Yz) (48,1543 Yz) - 55 , 0 (3,52 81 , 9 2 + Dengan cara coba-coba didapatkan nilai Yz = Yu = 0,101 m Vz = Be YzQ= 15 , 48 101 , 043 = 8,842 m/dt Fz= Yz gVz = 101 , 0 81 , 942 , 8= 8,459 mPerhitungan selanjutnya ditabelkanTabel 3.6. Perhitungan Profil Aliranz Yz Vz FrElevasi lereng bendungElevasi muka air0.500 0.22132 4.03514473 3,77 109,496 109,6961.000 0.17162 5.20264719 4,78 108,996 109,1661.500 0.14607 6.11382409 5,71 108,496 108,6472.000 0.12956 6.89295185 6,58 107,996 108,1342.500 0.11772 7.58651251 7,41 107,496 107,6233.000 0.10866 8.21844015 8,20 106,996 107,1153.500 0.10145 8.80308765 8,39 106,876 106,993Gambar 3.11. Sketsa Profil Aliran3.6.4. Kontrol Terhadap KavitasiR = 0,68. Hd= 0,68.0,548= 0,374 mRH= 374 , 05533 , 1= 3,743Dari gambar 4.4 (KP-02) bangunan utama halaman 43, maka didapatkan :

,_

HegP. = 0,04gP. = 0,04.He= 0,04.0,61gP. = 0,0244 > -1 (aman)3.7. Perencanaan Kolam Olakan3.7.1 Kriteria DesainKolam OlakTipekolamolakyangakandirencanakandi sebelahhilirbangunanbergantung pada tinggi energy air yang masuk, yang dinyatakan dengan bilangan Froude, dan pada bahan konstruksi klam olka.Berdasarkan bilangan Froude, dapat dibuat pengelompokan pengelompokan berikut dalam kolam olak :(1). Untuk Fru 1,7 tidak diperlukan kolam olak; pada saluran tanah, bagian hilir harus dilindungi dari bahaya erosi ; saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan lindungan kusus.(2). Bila1,7 Cw . HL = Lv + 1/3.LHAmanLv + 1/3 x LH 6 x 2,28086,442+1/3 . 25 13,684814,775 13,854AmanOK! Metode BlighRumus : L > CB x HDimana :L = panjang rayapan bawah tanah pondasi (m)CB = angka keamanan minimum rayapan menurut Bligh (= 0) H = beda tinggi muka air hulu dan hilir = 2,862 mMaka didapatkan :L > CB x H Lv + LH> CB x H 6,442 + 25> 0 x 2,80831,442> 0( Aman )3.9. Desain Dinding PenahanDindingpenahandibangundi bagiankanandankiri bendungyangberfungsi untuk menahan tanah yang ada di samping kiri dan kanan bendung supaya tidak longsor.Perhitunganterhadapstabilitas dindingpenahanpadatubuhbendungdipilih pada bagian tertinggi. Perhitungan dengan memperhatikan keadaan air normal dan pada perencanaan ini tidak diperhitungkan gempa. Dimana, Perhitungan menggunakan Q25h. Stabilitas terhadap gulingSF = MT / MG > 1,5Dimana : SF= angka keamananMT= momen tahanMG= momen guling Stabilitas terhadap geserSf = (f . V) / H > 1,5Dimana : f=koefisien geser (tg ) V =jumlah gaya vertikal H =jumlah gaya horisontale = |( M / V) (L/2) |< 1/6maka : tanah = ( V / L) * [1 t(6.e)/ L] < ijindimana :e=eksentrisitas M = Mz Ma (tanah) Tekanan tanahPa = Ka . t . h2 + . Ka . z . h2Dimana :Pa = tekanan tanah (tm)H= tinggi jatuh (m)z = berat jenis tanah Koefisien tanah (Ka)Ka = ( 1 sin ) / ( 1 + sin )Dimana = sudut geser tanah Koefisien tanah pasif (Kp)Kp = 1 / Ka Rencana Dinding Penahan 1/3 h0,26 HData-data tanah di lokasi bendung : Q 50 tahun= 43 m3/dt Sudut geser dalam ( )= 35 Spesific Gravity (Gs)= 2,4 Void ratio (e) = 28 % Koefisien kohesi ( c )= 1,91 Jenis batuan= Fine SandData Teknis :P = 3,000 mHd = 0,550 mh = P + Hd= 3,550 mw = 1/3*h= 1,83 mH = 2 + w + h= 6,733 mb = 0,26*H= 1,751 mB = 0,425*H= 2,682 m Perhitungan 2710 , 035 sin 135 sin 1sin 1sin 1++KaHh = P +Hd20,425 HKp=1 / Ka =1 / 0,271 = 3,6902f =tg =tg 35 = 0,4738 t= [( 1 + w ) / ( 1 + e)]. w. Gse = (w . Gs) / Sr; Sr = 1 w = (e . Sr) / Gs=0,1208t= [(1 + 0,1364)/ (1 + 0,30)] . 1 . 2,20 = 2,0853 t/m3 sat = [w . (Gs +1)] / (1+e) = [1. (2,20 + 1)] / ( 1 + 0,30) = 2,6357 sub = sat w=1,4615 1=1,6357 t/m3 Tinggi muka air tanah :Dari lapangan didapat tinggi muka air tanah sebesar = 5,360 m Gaya VertikalTabel Perhitungan Gaya VertikalNotasi Volume per meter(m3)g (t/m3)Gaya (t)Lengan (m)Momen Tahan (t.m)w1 1.250 x 0.292 x 1 = 0.365 2.016 0.735 1.125 0.827w2 1.250 x 0.258 x 0.5 = 0.161 2.016 0.325 1.333 0.434w3 1.250 x 0.258 x 0.5 = 0.161 2.400 0.387 0.917 0.355w4 1.110 x 0.550 x 1 = 0.611 2.016 1.231 2.305 2.836w5 3.550 x 0.500 x 1 = 1.775 2.400 4.260 0.250 1.065w6 3.000 x 1.250 x 1 = 3.750 2.400 9.000 1.125 10.125w7 1.110 x 3.000 x 0.5 = 1.665 1.578 2.628 2.490 6.543w8 1.110 x 3.000 x 0.5 = 1.665 2.400 3.996 2.120 8.472w9 2.860 x 2.000 x 1 = 5.720 2.400 13.728 1.430 19.631Jumlah 36.290 50.287 Gaya Horisontal PasifTabel Perhitungan Horizontal PasifP Volume per meter(m3)Gaya per m (t)Lengan (m)Momen Tahan (tm )Pw 3,547 x 3,809 x 0,5 5.320 1.000 5.320Pp 5,824 x 1,000 x 0,5 2.912 0.333 0.970Jumlah 10,094 26,401 Gaya Horisontal AktifTabel Perhitungan Horizontal AktifPan Volume per meter(m3)Gaya per m (t)Lengan (m)Momen Tahan (tm )Pa1 1.563 x 0.854 x 0.5 0.667 4.508 3.007Pa2 3.987 x 0.854 x 1 3.403 1.994 6.786Pa3 3.987 x 0.668 x 0.5 1.332 1.329 1.771Pa4 3.987 x 1.563 x 0.5 3.116 1.329 4.141Jumlah 8.518 15.705 Tekanan UpLiftTabel Tekanan UpLiftPvn Volume per meter(m3)Gaya per m (t)Lengan (m)Momen Tahan (tm )Pu1 1.5629 x 2.86 x 1 4.470 0.953 4.260Pu2 5.5467 x 2.86 x 0.5 7.932 1.430 11.342Jumlah 12.402 15.602 Tabel Momen dan GayaGaya vertikal Gaya Horisontal Momen Tahan Momen Guling11,749 45,785 8,559 10,094 74,916 18,51726,401 16,990101,317 35,50734,037 1,535 65,810 Kontrol stabilitas terhadap gulingSf= ( MT / MG ) > 1,5 = ( 101,317 / 35,507 ) = 2,8534 . > 1,5(Aman !! ) Kontrol stabilitas terhadap geser Sf = tan (2/3 ) * ( V / H) = tan (2/3.35) * ( 34,037 /1,535 )= 9,8725 .> 1,5(Aman !! ) Kontrol stabilitas terhadap daya dukung tanahe= ( M / V) ( L / 2 )..