FS fix fix

34
7/24/2019 FS fix fix http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 1/34 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit diare hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, dimana setiap tahunnya kejadian kasus diare sekitar 4 miliar, dengan jumlah kematian sebesar 2,2 juta per tahun (Arvelo et al., 2010). ebanyak !" kematian yang disebabkan diare, sebagai akibat dari konsumsi air yang berasal dari sumber air yang tidak aman, sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, perilaku yang buruk dan praktek kebersihan makanan (#asang$i et al.,2010). %i &ndonesia penyakit diare juga masih menjadi masalah di bidang kesehatan. Angka kesakitan diare sekitar 1'4" tiap tahun. %ari jumlah tersebut !0*0" diderita oleh anak balita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai +aktor  penyebab antara lain virus, bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, minuman maupun obat obatan serta +aktor penyebab lainnya seperti keadaan gii, hiegine dan sanitasi, sosial  budaya, musim dan sosial ekonomi. (-inarno undari, 1//!). %i &ndonesia diare merupakan salah satu penyebab kematian pada anak diantaranya karena in+eksi rotavirus (mam, 2012). asil iskesdas 2003 bah$a diare merupakan penyebab kematian bayi tertinggi yaitu 42 " dibanding Pneumonia sebesar 24 ". Pada golongan umur 14 tahun sebanyak 2',2 " kasus kematian disebabkan diare dan 1',' " disebabkan oleh pneumonia. ejadian diare pada setiap balita per tahunnya adalah 1,!2 kali kejadian. %iperkirakan kejadian diare sebanyak 40 juta setiap tahunnya dengan jumlah kematian 200.000400.000  balita. Pada tahun 200* dilaporkan bah$a telah terjadi 56 diare di 1' provinsi dengan  penderita berjumlah *.44 orang, dengan jumlah kematian 20/ orang atau 7ase 8atality ate (78) 2,4* " (ubagyo, 2012). %iare selalu masuk dalam 10 besar masalah kesehatan dan  penyakit yang terjadi pada seluruh puskesmas di &ndonesia bersama &n+eksi aluran Perna+asan Akut (&PA) (A9hmadi, 200*). Penyakitpenyakit berbasis lingkungan masih 2 menjadi penyebab utama kematian dan menyumbangkan sekitar " total kematian semua kelompok umur. #asalah ini disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lingkungan misalnya pembuangan kotoran, air 1

Transcript of FS fix fix

Page 1: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 1/34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit diare hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia,

dimana setiap tahunnya kejadian kasus diare sekitar 4 miliar, dengan jumlah kematian

sebesar 2,2 juta per tahun (Arvelo et al., 2010). ebanyak !" kematian yang disebabkan

diare, sebagai akibat dari konsumsi air yang berasal dari sumber air yang tidak aman,

sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, perilaku yang buruk dan praktek kebersihan

makanan (#asang$i et al.,2010). %i &ndonesia penyakit diare juga masih menjadi masalahdi bidang kesehatan. Angka kesakitan diare sekitar 1'4" tiap tahun. %ari jumlah tersebut

!0*0" diderita oleh anak balita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai +aktor 

 penyebab antara lain virus, bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, minuman maupun obat

obatan serta +aktor penyebab lainnya seperti keadaan gii, hiegine dan sanitasi, sosial

 budaya, musim dan sosial ekonomi. (-inarno undari, 1//!). %i &ndonesia diare

merupakan salah satu penyebab kematian pada anak diantaranya karena in+eksi rotavirus

(mam, 2012). asil iskesdas 2003 bah$a diare merupakan penyebab kematian bayi

tertinggi yaitu 42 " dibanding Pneumonia sebesar 24 ". Pada golongan umur 14 tahun

sebanyak 2',2 " kasus kematian disebabkan diare dan 1',' " disebabkan oleh pneumonia.

ejadian diare pada setiap balita per tahunnya adalah 1,!2 kali kejadian. %iperkirakan

kejadian diare sebanyak 40 juta setiap tahunnya dengan jumlah kematian 200.000400.000

 balita. Pada tahun 200* dilaporkan bah$a telah terjadi 56 diare di 1' provinsi dengan

 penderita berjumlah *.44 orang, dengan jumlah kematian 20/ orang atau 7ase 8atality ate

(78) 2,4* " (ubagyo, 2012). %iare selalu masuk dalam 10 besar masalah kesehatan dan

 penyakit yang terjadi pada seluruh puskesmas di &ndonesia bersama &n+eksi aluran

Perna+asan Akut (&PA) (A9hmadi, 200*). Penyakitpenyakit berbasis lingkungan masih 2

menjadi penyebab utama kematian dan menyumbangkan sekitar " total kematian semua

kelompok umur. #asalah ini disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakmampuan

masyarakat dalam memelihara kesehatan lingkungan misalnya pembuangan kotoran, air 

1

Page 2: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 2/34

limbah, pembuangan sampah dan penyediaan air bersih, yang akan berpengaruh terhadap

kondisi kesehatan khususnya tingginya masalah penyakit in+eksi pen9ernaan diantaranya

 penyakit diare (lamet, 2004). etiap hari lebih dari '000 balita meninggal dunia

dikarenakan in+eksi penyakit ini, penyebab utamanya yaitu tidak baiknya kondisi sanitasi.

%iare adalah penyakit berbasis lingkungan yang sering berhubungan dengan air, dan sering

disebut $ater borne disease atau penyakit ba$aan air. :ambaran dari transmisi penyakit ini

adalah siklus +ae9al oral dimana siklus ini dikenal dengan +ive +s yaitu +ingers, +ields, +luids,

+oods and +iles yang berhubungan dengan lingkungan (6artram, 200*). 7ara dan tempat

 penyimpanan air bersih yang tidak benar di daerah sulit air dapat menyebabkan kontaminasi

dan berhubungan dengan kejadian diare. ebiasaan tidak melakukan 9u9i tangan sebelum

makan dan sesudah buang air besar dapat menjadi risiko diare dengan meningkatkan tingkat

kematian lebih dari 40 " (hrestha et al., 200!). 6erkembangnya penyakit diare berkaitan

dengan perilaku hidup sehat. ;ransmisi penularan diare se9ara +e9al oral melalui tangan, air,

tanah, makanan dan minuman dapat diputus dengan sanitasi lingkungan yang baik, perilaku,

 peningkatan pengetahuan dan tersedianya sumber air yang memenuhi syarat kesehatan

(oemirat, 2011). Penyakit diare merupakan penyakit berpotensi terjadi penularan se9ara

 besarbesaran dan menimbulkan 56. ;erjadinya penyakit yang diketahui atau diduga

disebabkan oleh in+eksi atau in+estasi parasit, melampaui jumlah $ajar atau tidak selayaknya

ada di tempat dan $aktu tertentu dikatagorikan sebagai 56. An9aman terjadinya 56

ter$ujud bila didukung populasi manusia yang rentan, penyebab penyakit dan adanya

mekanisme penularan penyakit se9ara besarbesaran misalnya kontaminasi sumber air dan

 populasi vektor yang membengkak (6res, 1//').

#aka dari itu, penting dilakukan suatu upaya intervensi terhadap tingkat pengetahuan di

lini dasar terlebih dahulu, yakni lingkungan rumah. &ntervensi dilakukan dalam bentuk 

 promosi kesehatan. ebagaimana ter9antum dalam eputusan #enteri esehatan <omor 

1114=#><>==?&&=200' tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi esehatan di %aerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

 pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri

sendiri, serta mengembangkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,

untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri serta

2

Page 3: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 3/34

mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai so9ial budaya setempat

dan didukung kebijakan publi9 yang ber$a$asan kesehatan. (emenkes &, 2011).ami melakukan kegiatan fieldstudy tanggal 2 %esember 201', kami melakukan upaya

 promosi kesehatan bertemakan  Pencegahan dan Penanggulangan Diare  dalam bentuk 

 penyuluhan kepada per$akilan ibuibu tiap - elurahan Pondok 7ina, e9amatan 6eji,

%epok.

1.2. Rumusan Masalah

%i &ndonesia penyebab diare terbanyak adalah +aktor in+eksi, hal ini disebabkan sanitasi

dan hygiene yang masih buruk, dikha$atirkan dapat menimbulkan berbagai ma9am penyakit,

oleh karena itu upaya preventi+ terhadap diare sangatlah dibutuhkan, dengan memberikan

 promosi kesehatan pada masyarakat elurahan Pondok 7ina e9amatan 6eji, %epok, salah

satunya melalui penyuluhan. #asyarakat di kelurahan Pondok 7ina masih kurang dalammenjaga kebersihan, dinilai dari limbah rumah tangga yang tidak dibuang dengan baik 

melainakan dialirkan ke sungai melalui pipa. al tersebut bias memi9u terjadinya in+eksi,

terutama diare pada anak yang mungkin saja diakibatkan oleh bermain sembarangan di

sungai yang sudah ter9emar, ataupun air sungai yang digunakan kembali untuk keperluan

rumah tangga. #elalui promosi kesehatan masyarakat, diharapkan meningkatkan

 pengetahuan masyarakat sekitar kelurahan Pondok 7ina, sehingga in+ormasi yang telah

diberikan nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari untuk men9egah

terjadinya diare.

1.3.  Tujuan Peneltan

1..1. ;ujuan mum

#emberikan laporan mengenai penyuluhan diare yang dilaksankan di elurahan Pondok 

7ina untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai 9ara pen9egahan dan

 penanggulangan diare.

1..2. ;ujuan husus

1..2.1. #engetahui tingkat pengetahuan masyarakat elurahan Pondok 7ina mengenai

diare sebelum dilakukan penyuluhan.

1..2.2. #engetahui tingkat pengetahuan masyarakat elurahan Pondok 7ina mengenai

diare setelah dilakukan penyuluhan.

1..2.. #engetahui sikap responden dalam pelaksanaan penyuluhan

1.!. Man"aat Peneltan

3

Page 4: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 4/34

1.4.1. 6agi #ahasis$a=i

ebagai proses dalam menambah pengetahuan dan $a$asan peneliti tentang diare

serta penanganan diare dalam rumah tangga.

1.4.2. 6agi #asyarakat

Peneliti mengharapkan bah$a dari hasil penelitian ini masyarakat bisa mendapatkan

in+ormasi mengenai penyakit diare beserta penanganannya didalam rumah tangga

sehingga masyarakat bisa lebih siaga dan sigap apabila anggota keluarganya terkena

 penyakit diare.

BAB II

TIN#AUAN PU$TA%A

2.1. %&nse' (are

2.1.1. De"ns Dare

%iare menurut de+inisi ippo9rates adalah buang air besar dengan +rekuensi yang tidak 

normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau 9air. (6agian ilmu

kesehatan anak 8 &, 1//*).%iare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang

tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keen9eran

serta +rekuensi lebih dari kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan

tanpa lender darah. (Ai, 200!).%iare dapat juga dide+inisikan sebagai suatu kondisi

dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja, atau tinja 9air dikeluarkan

4

Page 5: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 5/34

tiga kali atau lebih perhari. (amaiah,2002).%iare merupakan salah satu gejala dari

 penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran pen9ernaan.

(<gastiyah, 200). @adi diare adalah buang air besar yang +rekuensinya lebih dari kali

sehari dengan konsistensi tinja yang en9er.

2.1.2. %las"kas Dare

lasi+ikasi diare berdasarkan lama $aktu diare terdiri dari

a. %iare akut

%iare akut yaitu buang air besar dengan +rekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja

yang lembek atau 9air dan bersi+at mendadak datangnya dan berlangsung dalam $aktu

kurang dari 2 minggu. #enurut %epkes (2002), diare akut yaitu diare yang berlangsung

kurang dari 14 hari tanpa diselangseling berhenti lebih dari 2 hari. 6erdasarkan

 banyaknya 9airan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat

dibedakan dalam empat kategori, yaitu (1) %iare tanpa dehidrasi, (2) %iare dengan

dehidrasi ringan, apabila 9airan yang hilang 2'" dari berat badan, () %iare dengan

dehidrasi sedang, apabila 9airan yang hilang berkisar '*" dari berat badan, (4) %iare

dengan dehidrasi berat, apabila 9airan yang hilang lebih dari *10".

 b. %iare persisten

%iare persisten adalah diare yang berlangsung 1'0 hari, merupakan kelanjutan dari

diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.

9. %iare kronik 

%iare kronis adalah diare hilangtimbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non

in+eksi, seperti penyakit sensiti+ terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang

menurun. 5ama diare kronik lebih dari 0 hari. #enurut (uharyono, 200*), diare kronik 

adalah diare yang bersi+at menahun atau persisten dan berlangsung 2 minggu lebih.

2.1.3. Et&l&g

>tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa +aktor, yaitu

a. 8aktor &n+eksi1. &n+eksi enteral

5

Page 6: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 6/34

&n+eksi enteral yaitu in+eksi saluran pen9ernaan yang merupakan penyebab utama diare

 pada anak. &n+eksi parenteral ini meliputi (a) &n+eksi bakteri Vibrio, E.coli, Salmonella,

Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. (b) &n+eksi virus

 Enteroovirus Virus EC!", Co#sac$ie, Poliomyelitis%, Adenovirus, &otavirus, Astrovirus

dan lainlain. (9) &n+estasi parasite 7a9ing Ascaris, 'richiuris, "#yuris, Strongyloides),

 protooa ( Entamoeba histolytica, (iardia lamblia, 'richomonas hominis), jamur 

(candida albicans).

2. &n+eksi parenteral

&n+eksi parenteral yaitu in+eksi dibagian tubuh lain diluar alat pen9ernaan, seperti Btitis

#edia akut (B#A), 'onsilofaringitis, )ron$opneumonia, Ensefalitis dan sebagainya.

eadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur diba$ah 2 tahun.

 b. 8aktor #alabsorbsi

#alabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, +ruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang

terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa.

#alabsorbsi lemak. #alabsorbsi protein

9. 8aktor makanan makanan basi, bera9un, alergi terhadap makanan.d. 8aktor psikologis rasa takut dan 9emas. -alaupun jarang dapat menimbulkan diare

terutama pada anak yang lebih besar.e. 8aktor Pendidikan

#enurut penelitian, ditemukan bah$a kelompok ibu dengan status pendidikan 5;P ke

atas mempunyai kemungkinan 1,2' kali memberikan 9airan rehidrasi oral dengan baik 

 pada balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan % ke ba$ah.

%iketahui juga bah$a pendidikan merupakan +aktor yang berpengaruh terhadap

morbiditas anak balita. emakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik 

tingkat kesehatan yang diperoleh si anak.

+. 8aktor pekerjaan

Ayah dan ibu yang bekerja Pega$ai negeri atau $asta ratarata mempunyai pendidikan

yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani.

@enis pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. ;etapi

6

Page 7: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 7/34

ibu yang bekerja harus membiarkan anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga

mempunyai risiko lebih besar untuk terpapar dengan penyakit.

g. 8aktor umur balita

ebagian besar diare terjadi pada anak diba$ah usia 2 tahun. 6alita yang berumur 1224

 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,2 kali dibanding anak umur 2''/ bulan.

h. 8aktor lingkungan

Penyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit yang berbasisi lingkungan. %ua

+aktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. edua +aktor ini akan

 berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila +aktor lingkungan tidak sehat

karena ter9emar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak 

sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian

 penyakit diare.

i. 8aktor :ii

%iare menyebabkan gii kurang dan memperberat diarenya. Bleh karena itu, pengobatan

dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. 6ayi

dan balita yang giinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. al ini

disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. 8aktor gii dilihat berdasarkan status gii

yaitu baik C 100/0, kurang C D/030, buruk C D30 dengan 66 per ;6.

 j. 8aktor sosial ekonomi masyarakat

osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap +aktor+aktor penyebab diare.

ebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli

yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang

memenuhi persyaratan kesehatan.

k. 8aktor makanan dan minuman yang dikonsumsi

ontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak 

dimasak dapat juga terjadi se9ara se$aktu mandi dan berkumur. ontak kuman pada

kotoran dapat berlangsung ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan

kemudian dimasukkan kemulut dipakai untuk memegang makanan. ontaminasi alatalat

7

Page 8: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 8/34

makan dan dapur. 6akteri yang terdapat pada saluran pen9ernaan adalah bakteri

 Etamoeba colli, salmonella, sigella. %an virusnya yaitu  Enterovirus, rota virus, serta

 parasite yaitu 9a9ing ( Ascaris, 'richuris), dan jamur (Candida albi$an).

l. 8aktor terhadap 5aktosa (susu kalemg)

;idak memberikan A& se9ara penuh 4! bulan pada pertama kehidupan. Pada bayi yang

tidak diberi A& resiko untuk menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberi A&

 penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. #enggunakan botol

susu ini memudahkan pen9emaran oleh kuman sehingga menyebabkan diare. %alam A&

mengandung antibody yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab

diare seperti Sigella dan V.Cholerae.

2.1.!. Pat&geness

#ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah

a. :angguan osmotik 

Akibat terdapatnya makanan atau at yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmoti9 dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit kedalam rongga usus. &si rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang

usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

#ukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dile$ati air dan elektrolit dengan

9epat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan 9airan ekstraseluler.

%iare terjadi jika bahan yang se9ara osmoti9 dan sulit diserap. 6ahan tersebut berupa

larutan isotonik dan hipertonik. 5arutan isotonik, air dan bahan yang larut didalamnya

akan le$at tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. 6ila substansi yang diabsorbsi berupa

larutan hipertonik, air, dan elektronik akan pindah dari 9airan ekstraseluler kedalam

lumen usus sampai osmolaritas dari usus sama dengan 9airan ekstraseluler dan

darah,sehingga terjadi pula diare.

 b. :angguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi

 peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul

karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Akibat rangsangan mediator abnormal

8

Page 9: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 9/34

misalnya enterotoksin, menyebabkan villi gagal mengabsorbsi natrium, sedangkan

sekresi klorida disel epitel berlangsung terus atau meningkat. al ini menyebabkan

 peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus. &si rongga usus yang

 berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya sehingga timbul diare.

%iare mengakibatkan terjadinya (1) ehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi,

asidosis metabolik dan hypokalemia.(2) :angguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan hipovolemik atau prarenjatan sebagai

akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah, perpusi jaringan berkurang

sehingga hipoksia dan asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila

tak 9epat diobati penderita dapat meninggal.

() :angguan gii yang terjadi akibat keluarnya 9airan yang berlebihan karena diare dan

muntah. adangkadang orang tuanya menghentikan pemberian makanan karena takut bertambahnya muntah dan diare pada anak atau bila makanan tetap diberikan dalam

 bentuk dien9erkan. ipoglikemia akan sering terjadi pada anak yang sebelumnya telah

menderita malnutrisi atau bayi dengan gagal bertambah berat badan, sehingga akibat

hipoglikemia dapat terjadi edema otak yang dapat menyebabkan kejang dan koma

(uharyono, 200*).

9. :angguan motilitas usus

iperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap

makanan, sehingga timbul diare. ebaliknya bila peristalti9 usus menurun akan

mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare

 pula.Patogenesis diare akut adalah

 (a) #asuknya jasad renik yang msih hidup kedalam usus halus setelah berhasil mele$ati

rintangan asam lambung. (b) @asad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus.

 (9) Bleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin %iaregenik).

(d) Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Patogenesis %iare kronis 5ebih kompleks dan +aktor+aktor yang menimbulkannya ialah

in+eksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lainlain.

2.1.). Pat&"s&l&g

9

Page 10: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 10/34

:astroenteritis akut (%iare) adalah masuknya ?irus ( &otavirus, Adenovirus enteritis),

 bakteri atau toksin (Salmonella. E. colli), dan parasit ( )iardia, *ambia). 6eberapa

mikroorganisme pathogen ini me nyebabkan in+eksi pada selsel, memproduksi

enterotoksin atau 9ytotoksin Penyebab dimana merusak selsel, atau melekat pada

dinding usus pada gastroenteritis akut. Penularan gastroenteritis bisa melalui +ekal oral

dari satu klien ke klien lainnya. 6eberapa

kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang

terkontaminasi.

#ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang

tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat

sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus

 berlebihan sehingga timbul diare). elain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat

toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi

diare. :angguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.

Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang

mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hypokalemia), gangguan

gii (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi.

ebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi

(a) ehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan

keseimbangan asambasa (asidosis metabolik, hypokalemia dan sebagainya).

(b) :angguan gii sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran

 bertambah).

 (9) ipoglikemia,

(d) :angguan sirkulasi darah.

2.1.*. Man"estas %lns

#ulamula bayi dan anak menjadi 9engeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat,

na+su makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. ;inja 9air dan mungkin

disertai lendir dan atau darah. -arna tinja makin lama berubah menjadi kehijauhijauan

karena ter9ampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya le9et karena seringnya

de+ekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat

yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. :ejala muntah

dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut

meradang atau akibat gangguan keseimbangan asambasa dan elektrolit. 6ila penderita

10

Page 11: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 11/34

telah banyak kehilangan 9airan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi makin tampak. 6erat

 badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubunubun membesar menjadi 9ekung,

selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. 6erdasarkan banyaknya 9airan

yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat, sedangkan

 berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan

hipertonik. (#ansjoer, 200/)

Ta+le 2.1

Penentuan %erajat

%ehidrasi -B <o

;anda dan

:ejala

%ehidrasi

ingan

%ehidrasi

edang

%ehidrasi 6erat

1 eadaan

mum

adar, gelisah,

haus

:elisah,

mengantuk 

#engantuk,

lemas, anggotagerak dingin,

 berkeringat,

kebiruan,

mungkin koma,

tidak sadar.

2 %enyut nadi <ormal kurang

dari 120=menit

7epat dan lemah

120140=menit

7epat, haus,

kadangkadang

tak teraba,

kurang dari

140=menit

Perna+asan <ormal %alam, mungkin

9epat

%alam dan 9epat

4 bunubun

 besar 

 <ormal 7ekung angat 9ekung

' elopak mata <ormal 7ekung angat 9ekung

! Air mata Ada ;idak ada angat kering

3 elaput lendir 5embab ering angat kering* >lastisitas kulit Pada pen9ubitan

kulit se9ara

elastis kembali

se9ara normal

5ambat angat lambat

(lebih dari 2

detik)

/ Air seni <ormal 6erkurang ;idak ken9ing

11

Page 12: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 12/34

$arnanya tua

2.1.,. E'(em&l&g

Penyebab diare ditinjau dari host, agent dan environment , yang diuraikan sebagai berikut

a. !ost

#enurut -idjaja (2004), bah$a host yaitu diare lebih banyak terjadi pada balita, dimana

daya tahan tubuh yang lemah=menurun system pen9ernaan dalam hal ini adalah lambung

tidak dapat menghan9urkan makanan dengan baik dan kuman tidak dapat dilumpuhkan

dan betah tinggal di dalam lambung, sehingga mudah bagi kuman untuk mengin+eksi

saluran pen9ernaan. @ika terjadi hal demikian, akan timbul berbagai ma9am penyakit

termasuk diare.

b. Agent

Agent merupakan penyebab terjadinya diare, sangatlah jelas yang disebabkan oleh +aktor 

in+eksi karena +aktor kuman, malabsorbsi dan +aktor makanan. Aspek yang paling banyak 

terjadi diare pada balita yaitu in+eksi kuman e.colli, salmonella, vibrio chorela (kolera)

dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebih dan patogenik (meman+aatkan

kesempatan ketika kondisi lemah) pseudomonas. (-idjaja, 2004).

c. Environment

8aktor lingkungan sangat menentukan dalam hubungan interaksi antara penjamu (host)

dengan +aktor agent. 5ingkungan dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu

lingkungan biologis (+lora dan +auna disekitar manusia) yang bersi+at biotik

mikroorganisme penyebab penyakit, reservoir penyakit in+eksi (binatang, tumbuhan),

ve9tor pemba$a penyakit, tumbuhan dan binatang pemba$a sumber bahan makanan,

obat, dan lainnya. %an juga lingkungan +isik, yang bersi+at abioti9 yaitu udara, keadaan

tanah, geogra+i, air dan at kimia. eadaaan lingkungan yang sehat dapat ditunjang oleh

12

Page 13: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 13/34

sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan dan kebiasaan masyarakat untuk 

Perilaku idup 6ersih dan ehat (P6). Pen9emaran lingkungan sangat mempengaruhi

 perkembangan agent yang berdampak pada host (penjamu) sehingga mudah untuk timbul

 berbagai ma9am penyakit, termasuk diare.

2.1.-. ara Penularan

#enurut junadi, purna$an dkk, (2002), bah$a penularan penyakit diare pada balita

 biasanya melalui jalur +e9al oral terutama karena

(1) #enelan makanan yang terkontaminasi (makanan sapihan dan air).

  (2) 6eberapa +aktor yang berkaitan dengan peningkatan kuman perut (a) ;idak 

memadainya penyediaan air bersih, (b) kekurangan sarana kebersihan dan pen9emaran air 

oleh tinja, (9) penyiapan dan penyimpanan makanan tidak se9ara semestinya.

7ara penularan penyakit diare adalah Air (+ater borne disease), makanan ( food bornedisease), dan susu (mil$ borne disease). #enurut 6udiarto (2002) bah$a se9ara umum

+aktor resiko diare pada de$asa yang sangat berpengaruh terjadinya penyakit diare yaitu

+aktor lingkungan (tersedianya air bersih, jamban keluarga, pembuangan sampah,

 pembuangan air limbah), perilaku hidup bersih dan sehat, kekebalan tubuh, in+eksi

saluran pen9ernaan, alergi, malabsorbsi, kera9unan, imunode+isiensi, serta sebabsebab

lain. edangkan menurut utono (200*) bah$a pada balita +aktor resiko terjadinya diare

selain +aktor intrinsi9 dan ekstrinsik juga sangat dipengaruhi oleh perilaku ibu dan

 pengasuh balita karena balita masih belum bisa menjaga dirinya sendiri dan sangat

 bergantung pada lingkungannya. %engan demikian apabila ibu balita atau ibu pengasuh

 balita tidak bisa mengasuh balita dengan baik dan sehat maka kejadian diare pada balita

tidak dapat dihindari. %iakui bah$a +aktor+aktor penyebab timbulnya diare tidak berdiri

sendiri, tetapi sangat kompleks dan sangat dipengaruhi oleh berbagai +aktor yang

 berkaitan satu sama lain, misalnya +aktor gii, sanitasi lingkungan,

keadaan so9ial ekonomi, keadaan so9ial budaya, serta +aktor lainnya. ntuk terjadinya

diare sangat dipengaruhi oleh kerentanan tubuh, pemaparan terhadap air yang ter9emar,

system pen9ernaan serta +aktor in+eksi itu sendiri. erentanan tubuh sangat dipengaruhi

oleh +aktor genetik, status gii, perumahan padat dan kemiskinan.

2.1./. Pen0egahan Dare

13

Page 14: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 14/34

Pengobatan diare dengan upaya rehidrasi oral, angka kesakitan bayi dan anak balita yang

disebabkan diare makin lama makin menurun. #enurut uharti (2003), bah$a kesakitan

diare masih tetap tinggi ialah sekitar 400 per 1000 kelahiran hidup. alah satu jalan pintas

yang sangat ampuh untuk menurunkan angka kesakitan suatu penyakit in+eksi baik oleh

virus maupun bakteri. ntuk dapat membuat vaksin se9ara baik, e+isien, dan e+ekti+ 

diperlukan pengetahuan mengenai mekanisme kekebalan tubuh pada umumnya terutama

kekebalan saluran pen9ernaan makanan.

1. Pemberian A&

A& adalah makanan paling baik untuk bayi, komponen at makanan tersedia dalam

 bentuk yang ideal dan seimbang untuk di9erna dan diserap se9ara optimal oleh bayi. A&

saja sudah 9ukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 4! bulan, tidak adamakanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. #enurut upariasa dkk (2002), bah$a

A& adalah makanan bayi yang paling alamiah, sesuai dengan kebutuhan gii bayi dan

mempunyai nilai proteksi yang tidak bisa ditiru oleh pabrik susu manapun. ;etapi pada

 pertengahan abad ke1* berbagai pernyataan penggunaan air susu binatang belum

mengalami berbagai modi+ikasi. Pada permulaan abad ke20 sudah dimulai produksi

se9ara masal susu kaleng yang berasal dari air susu sapi sebagai pengganti A&. A& steril

 berbeda dengan sumber susu lain, susu +ormula, atau 9airan lain disiapkan dengan air 

atau bahanbahan yang terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian A& saja tanpa

9airan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya

 bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. eadaan ini disebut disusui

se9ara penuh. #enurut ulastri (200/), bah$a bayibayi harus disusui se9ara penuh

sampai mereka berumur 4! bulan, setelah ! bulan dari kehidupannya, pemberian A&

harus diteruskan sambil ditambahkan dengan makanan lain (proses menyapih). A&

mempunyai khasiat preventi+ se9ara imunologik dengan adanya antibody dan atat lain

yang dikandungnya, A& turut memberikan perlindungan terhadap diare. Pada bayi yang

 baru lahir, pemberian A& se9ara penuh mempunyai daya lindung 4E lebih besar terhadap

diare daripada pemberian A& yang disertai dengan susu botol.

2. #akanan pendamping A&

14

Page 15: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 15/34

Pemberian makanan pendamping A& adalah saat bayi se9ara bertahap mulai dibiasakan

dengan makanan orang de$asa. #enurut upariasa dkk (2002) bah$a pda masa tersebut

merupakan masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan

 pendamping A& dapat menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya diare ataupun

 penyakit lain yang menyebabkan kematian. Perilaku pemberian makanan pendamping

A& yang baik meliputi perhatian terhadap kapan, apa, dan bagaimana makanan

 pendamping A& diberikan. ntuk itu menurut hulman dkk (2004) bah$a ada beberapa

saran yang dapat meningkatkan 9ara pemberian makanan pendamping A& yang lebih

 baik, yaitu (1) perkenalkan makanan lunak, ketika anak berumur 4! bulan tetapi teruskan

 pemberian A&. ;ambahkan ma9am makanan se$aktu anak berumur ! bulan atau lebih.

6erikan makanan lebih sering (4E sehari), setelah anak berumur 1 tahun, berikan semua

makanan yang dimasak dengan baik, 4 !E sehari, teruskan pemberian A& bila mungkin.

(2) ;ambahkan minyak, lemak, gula, kedalam nasi=bubur dan bijibijian untuk energy.

;ambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, ka9angka9angan, buahbuahan dan

sayuran ber$arna hijau kedalam makanannya. () 7u9i tangan sebelum menyiapkan

makanan dan menyuapi anak, suapi anak dengan sendok yang bersih. (4) #asak atau

rebus makanan dengan benar, simpan sisanya pada tempat yang dingin dan panaskan

dengan benar sebelum diberikan kepada anak.

. Perilaku idup 6ersih dan ehat

#enurut %epartemen esehatan & (2002) bah$a untuk melakukan pola perilaku hidup

 bersih dan sehat dilakukan beberapa penilaian antara lain (1) penimbangan balita. Apabila ada balita pertanyaannya adalah apakah sudah ditimbang

se9ara teratur keposyandu minimal * kali setahun,

 (2) :ii, anggota keluarga makan dengan gii seimbang, () Air bersih, keluarga menggunakan air bersih (PA#, sumur) untuk keperluan sehari

hari,

  (4) @amban keluarga, keluarga buang air besar dijamban=-7 yang memenuhi syarat

kesehatan,

 (') Air yang diminum dimasak terlebih dahulu,

(!) #andi menggunakan sabun mandi, (3) elalu 9u9i tangan sebelum makan dengan menggunakan sabun,

(*) Pen9u9ian peralatan menggunakan sabun,

(/) 5imbah,(10) ;erhadap +aktor bibit penyakit

15

Page 16: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 16/34

  (a) #embrantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita maupun

9arrier atau dengan meniadakan reservoir penyakit,(b) #en9egah terjadinya penyebaran kuman, baik ditempat umum maupun dilingkungan

rumah,

  (9) #eningkatkan tara+ hidup rakyat, sehingga dapat memperbaiki dan memeliharakesehatan,

(d) ;erhadap +aktor lingkungan, mengubah atau mempengaruhi +aktor lingkungan hidup

sehingga +aktor+aktor yang tidak baik dapat dia$asi sedemikian rupa sehingga tidak 

membahayakan kesehatan manusia.

2.1.1. Penatalaksaan

Prinsip penatalaksanaan diare menurut & antara lain dengan rehidrasi, nutrisi,

medikamentosa,  (a) %ehidrasi, diare 9air membutuhkan pengganti 9airan dan elektrolit tanpa melihat

etiologinya. @umlah 9airan yang diberi harus sama dengan jumlah yang telah hilang

melalui diare dan atau muntah, ditambah dengan banyaknya 9airan yang hilang melalui

keringat, urin, perna+asan, dan ditambah dengan banyaknya 9airan yang hilang melalui

tinja dan muntah yang masih terus berlangsung. @umlah ini tergantung pada derajat

dehidrasi serta berat masingmasing anak atau golongan umur,(b) <utrisi. #akanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk 

menghindari e+ek buruk pada status gii. Agar pemberian diet pada anak dengan diare

akut dapat memenuhi tujuannya, serta memperhatikan +aktor yang mempengaruhi gii

anak, maka diperlukan persyaratan diet sebagai berikut yakni pasien segera diberikan

makanan oral setelah rehidrasi yakni 24 jam pertama, makanan 9ukup energy dan protein,

makanan tidak merangsang, makanan diberikan bertahap mulai dengan yang mudah

di9erna, makanan diberikan dalam porsi ke9il dengan +rekuensi sering. Pemberian A&

diutamakan pada bayi, pemberian 9airan dan elektrolit sesuai kebutuhan, pemberian

vitamin dan mineral dalam jumlah yang 9ukup,

 (9) #edikamentosa. Antobiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan se9ara rutin, obat

obat anti diare meliputi antimotilitas seperti loperamid, difeno$silat, $odein, opium,

adsorben seperti norit, $aolin, attapulgit, anti muntah termasuk  prometain dan

$loropomain.

16

Page 17: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 17/34

6erdasarkan derajat dehidrasi maka terapi pada penderita diare dibagi menjadi tiga yaitu

ren9ana pengobatan A, 6, dan 7 yang diuraikan sebagai berikut

a. en9ana pengobatan A

Ta+el 2.2

en9ana pengobatan A digunakan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi, meneruskan

terapi diare dirumah, memberikan terapi a$al bila anak terkena diare lagi. 7airan rumah

tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan 9air, air matang. :unakanlah larutan

untuk anak seperti dijelaskan dalam tabel berikut

 b. en9ana pengobatan 6

%igunakan untuk mengatasi diare dengan derajat dehidrasi ringan dan sedang dengan

9ara jam pertama diberikan 3'ml=kg 66, berat badan anak tidak diketahui, berikan

oralit paling sedikit sesuai tabel berikut

Ta+el 2.3

mur D1

;ahun

1 F '

;ahun

G'

tahun

@umlah

oralit00 !00 1200

6erikan anak yang menginginkan lebih banyak oralit, dorong juga ibu untuk meneruskan

A&. 6ayi kurang dari ! bulan yang tidak mendapatkan A&, berikan juga 100200ml air 

17

kebutuhan

Bralit Per  

elompok 

mur mur  

(;ahun)

jam pertama

atau tidak  

haus atau

sampai tidak 

gelisah lagi

elanjutnya

tiap kali

men9ret

D1 1 H gelas H gelas

1' gelas 1 gelas

G' ! :elas 4 :elas

Page 18: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 18/34

masak. etelah 4 jam, nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian, kemudian

 pilih ren9ana A, 6, dan 7 untuk melanjutkan. 

9. en9ana pengobatan 7

en9ana pengobatan 7 digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat berat. Pertama

tama berikan 9airan intravena, nilai setelah jam. @ika keadaan anak sudah 9ukup baik 

maka berikan oralit. etelah 1 jam berikutnya nilai ulang anak dan pilihlah ren9ana

 pengobatan yang sesuai.

2.1.11. Pemerksaan La+&rat&rum

Pemeriksaan laboratorium dari diare adalaha. Pemeriksaan tinja

 b. #akroskopis dan mikroskopis

9. p dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest , bila diduga

terdapat intoleransi gula.

d. 6ila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

e. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asambasa dalam darah, dengan menentukan p

dan 9adangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah menurut

A;P (bila memungkinkan).+. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui +aal ginjal.

g. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan +os+or dalam

serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).

h. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasite

se9ara kualitati+ dan kuantitati+, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

2.1.12. Penanganan Dare

al pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah masalah

kehilangan 9airan yang berlebihan (dehidrasi). %ehidrasi ini bila tidak segera diatasi

dapat memba$a bahaya terutama bagi balita dan anakanak. 6agi penderita diare ringan

diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu dibantu dengan 9airan intravena

atau in+us. al yang tidak kalah penting dalam menanggulangi kehilangan 9airan tubuh

adalah pemberian makanan kembali refeeding% sebab selama diare pemasukan makanan

akan sangat kurang karena akan kehilangan na+su makan dan kehilangan makanan se9ara

18

Page 19: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 19/34

langsung melalui tinja atau muntah dan peningkatan metabolisme selama sakit. (sitorus,

200*).

2.1.13. %&m'lkas

ebagai akibat kehilangan 9airan dan elektrolit se9ara mendadak, dapat terjadi berbagai

ma9am komplikasi seperti

a. %ehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotoni$, isotonic atau hipertoni$ ). b. enjatan hipovolemi$

9. ypokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia,

 perubahan pada elektrokardiogram).d. ipoglikemia.

e. &ntoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat de+isiensi enim la9tase karena kerusakan

vili mukosa usus halus.

 +. ejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.g. #alnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami

kelaparan.

19

Page 20: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 20/34

BAB III

METDLI PENELITIAN

%alam kegiatan +ieldstudy pada tanggal 2 %esember 201', kami melakukan serangkaian

kegiatan penyuluhan di elurahan Pondok 7ina, e9amatan 6eji, ota %epok. ami

melakukan penyuluhan di kantor elurahan selama satu jam dengan peserta sebanyak 2

orang. egiatan dimulai dengan perkenalan diri, kemudian kami lakukan bina suasana

dengan para peserta penyuluhan. etelah suasana kondusi+, kami memberikan lembar 

kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan.

etelah semua peserta sudah selesai menja$ab kuesioner, kami membagikan lea+let

kepada para peserta dan mempresentasikan materi dengan po$erpoint dan poster.etelah presentasi materi berakhir kami melakukan diskusi dan tanya ja$ab dengan para

 peserta peyuluhan, kemudian, kami membagikan kuesioner yang sama kepada para

 peserta untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka setelah penyuluhan.

3.1. Pr&m&s %esehatan

3.1.1. Bna $uasana

untuk men9iptakan lingkungan sosial yang mendorong anggota penyuluhan untuk mau

menerapkan pengetahuan yang mereka dapat melalui penyuluhan, kami melakukan bina

suasana kelompok di kantor elurahan e9amatan 6eji, elurahan Pondok 7ina, %epok.

3.1.2. Pem+eran Mater

ami menyampaikan materi tentang pen9egahan dan penanggulangan diare dengan

menggunakan media poster, lea+let, po$erpoint dan video. ami menggunakan poster 

dan lea+let dari %epartemen esehatan & tentang diare dan juga menampilkan video

 pada akhir materi. elain itu kami juga melakukan interaksi dengan tanya ja$ab langsung

terhadap peserta penyuluhan.

3.1.3. %ues&ner

uesioner berisikan karakteristik responden berupa nama, umur, jenis kelamin dan

tingkat pendidikan respondenI dan sembilan pernyataan mengenai pengetahuan diare

dimana para peserta dapat memilih apakah pernyataan tersebut benar atau salah.3.1.!. Res'&n Res'&n(en

espon dari masyarakat elurahan Pondok 7ina saat mengikuti kegiatan penyuluhan

diare sangat antusias dan kondusi+, dinilai dari masyarakat yang mendengarkan dengan

 baik dan menanggapi hal yang mereka tidak ketahui atau tidak dimengerti saat kami

memaparkan materi penyuluhan.

20

Page 21: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 21/34

%ata yang kami dapatkan berupa data primer hasil kuesioner peserta. %ata tersebut kami

olah ke dalam P 13.0 untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat pengetahuan para

 peserta sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB I4

HA$IL DAN PEMBAHA$AN

!.1. Hasl Pre5Test (an P&st5Test

 <ama esponden <ilai Pre;est <ilai Post;est

21

Page 22: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 22/34

iti omariah / /

 <apsiah 3

Amiyati ' 3

umyanih * *

usyanih 3 *ita <ingsih * /

iti albiah * /

;itin * /

usiyanah ! *

 <urimah * /

 <ini / /

%ede Armanih * '

uyati * *

5issy 3 3

#ariamah 3 3

Parisin * /iti <urseha * /

riyanti / *

7hoiriah / /

#ar$ani 3 *

;ati >la$ati ! 3

Junita * /

Ais ahayu ! 3

@#5A >PB<%><

2

  ;abel 4.1 asil nilai pretest dan posttest

!.2. $tatstk Deskr't" 

!.2.1. Rata5rata

ntuk data tak berkelompok

atarata nilai pretest 3,/

atarata nilai posttest *,04

22

Page 23: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 23/34

esimpulan terdapat peningkatan nilai ratarata dari hasil 3,/ pada pretest dan

*.04 pada posttest, hal ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai ataupun

 pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan

!.2.2. Me(an

esponden berjumlah 2 (ganjil) sehingga rumus yang digunakan adalah rumus

median untuk data ganjil.

 <ilai Pre;est <ilai Post;est

'

' 3

! 3

! 3! 3

3 3

3 3

3 *

3 *

* *

* *

* *

* *

* /

* /

* /

* /

* /

* /

/ /

/ /

23

Page 24: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 24/34

/ /

/ /

;able 4.2 asil pretest dan posttest setelah data diurutkan dari terke9il ke

data terbesar.

#edian pada nilai pretest C *

#edian pada nilai posttest C *

!.2.3. M&(us

#odus C <ilai dengan +rekuensi terbanyak 

 <ilai Pre;est <ilai Post;est

'

' 3

! 3

! 3

! 3

3 3

3 3

3 *

3 ** *

* *

* *

* *

* /

* /

* /

* /

* /

* /

/ /

/ /

/ /

/ /

  ;abel 4. asil pretest dan posttest

#odus dari data pretest C *

24

Page 25: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 25/34

#odus dari data posttest C /

esimpulan C terdapat perbedaan dan peningkatan nilai modus dari data nilai pre

test dan posttest, hal ini menandakan terjadi peningkatan pengetahuan setelah

dilakukan penyuluhan.

!.2.!. Hasl $P$$

!.2.). 6rekuens

25

$tatst0s

 preKtest postKtest

 < ?alid 2 2

#issing 1 1

Mean 3./ *.04

Me(an *.00 *.00

M&(e * /

Page 26: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 26/34

%iagram pie memperlihatkan +rekuensi nilai terbanyak dari hasil pretest atau input

 pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan adalah * yang berjumlah

10 responden dengan presentase 41"

26

pre_test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 1 4.2 4.3 4.3

5 1 4.2 4.3 8.7

6 3 12.5 13.0 21.7

7 4 16.7 17.4 39.1

8 10 41.7 43.5 82.6

9 4 16.7 17.4 100.0

Ttal 23 95.8 100.0

!i""in# $y"tem 1 4.2

Ttal 24 100.0

post_test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 5 1 4.2 4.3 4.3

7 6 25.0 26.1 30.4

8 6 25.0 26.1 56.5

9 10 41.7 43.5 100.0

Ttal 23 95.8 100.0

!i""in# $y"tem 1 4.2

Ttal 24 100.0

Page 27: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 27/34

%iagram pie menunjukkan +rekuensi nilai terbanyak pada hasil posttest atau

output pengetahuan responden setelah dilakukan penyuluhan adalah / yang

 berjumlah 10 responden dengan presentase 41.3"

!.3. $tatstk Analtk 

!.3.1. Uj N&rmaltas

ipotesis

o C data berdistribusi normal

1 C data tidak berdistribusi normal

Asumsi

nilai signi+ikan = P?alue D 0,0' I maka o ditolak.nilai signi+ikan = P?alue G 0,0' I maka o diterima.

esponden berjumlah 2 maka table yang dilihat adalah hapiro-ilk.

ig. untuk pretest 0.002 D 0,0'I maka o ditolak 

ig. untuk posttest 0.001 D 0.0'I maka o ditolak 

esimpulan data tidak berdistribusi normal

arena data tidak normal, dilakukan trans+ormasi data.

27

Tests &" N&rmalt7

olmogorovmirnova hapiro-ilk 

tatisti9 %+ ig. tatisti9 d+ ig.

 preKtest .23 2 .000 .*/ 2 .002

 postKtest .2'0 2 .001 .*0' 2 .000

a. 5illie+ors igni+i9an9e 7orre9tion

Page 28: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 28/34

!.3.2. Trans"&rmas Data

Pre test Post ;est

/.00 /.00

.00 3.00

'.00 3.00

*.00 *.00

3.00 *.00

*.00 /.00

*.00 /.00

*.00 /.00

!.00 *.00

*.00 /.00

/.00 /.00

*.00 '.00

*.00 *.00

3.00 3.00

3.00 3.00

28

Page 29: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 29/34

*.00 /.00

*.00 /.00

/.00 *.00

/.00 /.00

3.00 *.00

!.00 3.00

*.00 /.00

!.00 3.00

;able 4.4 asil trans+ormasi data

ji <ormalitas

ipotesis

o C data berdistribusi normal

1 C data tidak berdistribusi normal

Asumsi

nilai signi+ikan = P?alue D 0,0' I maka o ditolak.nilai signi+ikan = P?alue G 0,0' I maka o diterima.

asil uji normalitas data tidak berdistribusi normal

esimpulan %ata tetap tidak normal setelah ditrans+ormasi, sehingga tidak dapat

diuji dengan uji parametrik ( uji t dependen). #aka data akan diuji dengan uji non

 parametrik ( uji $il9oEon ).

29

Tests &" N&rmalt7

olmogorovmirnova hapiro-ilk 

tatisti9 %+ ig. tatisti9 d+ ig.

 preKtest1 .23 2 .000 .*/ 2 .002

 postKtest1 .2'0 2 .001 .*0' 2 .000

a. 5illie+ors igni+i9an9e 7orre9tion

Page 30: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 30/34

!.3.3. Uj 8l0&9&n

ipotesis o C tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara hasil nilai pretest dengan nilai

 posttest

i C terdapat perbedaan pengetahuan antara hasil nilai pretest dengan nilai

 posttest

Asumsi nilai signi+ikan = P?alue D 0,0' I maka o ditolak.

nilai signi+ikan = P?alue G 0,0' I maka o diterima.

Test $tatst0s+

 postKtest

 preKtest

L 2.'2/a

Asymp. ig. (2

tailed)

.011

a. 6ased on negative ranks.

 b. -il9oEon igned anks ;est

igni+ikan = P?alue C 0.011 D 0,0'

H& (terma

esimpulan tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara hasil nilai

 pretest dengan nilai posttest

!.!. Pem+ahasan

asil input=pretest sebelum dilakukan penyuluhan dan hasil

output=posttest setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan. <amun

 peningkatan nilai tersebut tidak terlalu signi+ikan, dari ratarata nilai didapatkan

hasil pretest 3,/ dan ratarata hasil posttest *,04, terjadi peningkatan nilai sebesar 

0,!'. ;erjadi peningkatan pengetahuan masyarakat dari sebelum dilakukan

 penyuluhan dan setelah dilakuakan penyuluhan.

30

Page 31: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 31/34

edangkan dari hasil analisis menggunakan uji -il9oEon, hasil uji

menyatkan bah$a tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara hasil nilai pretest

dengan nilai posttest. al bisa terjadi karena tidak adanya peningakatan se9ara

signi+ikan nilai sebelum dilakukan penyuluhan dan nilai setelah dilakukan

 penyuluhan.

@adi bisa dinilai bah$a pengetahuan masyarakat di kelurahan Pondok 7ina

sudah 9ukup baik jika kita lihat dari hasil nilai pretest dan posttest karena

$alaupun terjadi peningkatan nilai namun tidak terlalu tinggi atau signi+ikan, hal

ini berarti bah$a sebelum dilakukan penyuluhan pun masyarakat sudah

mengetahui atau sudah memiliki pengetahuan yang 9ukup mengenai materi

 penyuluhan yaitu diare.

31

Page 32: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 32/34

BAB 4

%E$IMPULAN DAN $ARAN

).1. %esm'ulan

asil nilai dari pretest dan posttest responden menunjukkan terjadinya sedikit

 peningkatan pengetahuan jika dilihat dari nilai ratarata (mean) yaitu sebesaar 0.!'. ji ;

dependen tidak dapat dilakukan karena syarat tidak terpenuhi yaitu data tidak normal, sehingga

dilakukan uji -il9oEon dengan hasil menyatakan bah$a tidak ada perbedaan pengetahuan antara

nilai pretest dan posttest.

asil penyuluhan yang kami lakukan dapat meningkat pengetahuan dari masyarakat

elurahan Pondok 7ina .egiatan penyuluhan diare sangat antusias dan kondusi+, dinilai dari

masyarakat yang mendengarkan dengan baik dan menanggapi hal yang mereka tidak ketahui

atau tidak dimengerti saat kami memaparkan materi penyuluhan.

).2. $aran

• #eningkatkan kegiatan penyuluhan mengenai penyakit diare dengan bantuan dokter atau

 para kader puskesmas, tentang 9ara penularan, pen9egahan, gejala, dan 9ara

menanggulangi penyakit diare pada balita dengan tepat. Penyuluhan mengenai

 pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat juga perlu ditingkatkan agar masyarakat

mengetahui perilaku umum kebersihan se9ara benar.

• Perlu ditingkatkan pengetahuan ibu dengan memasyarakatkan oralit atau pengganti oralit

se$aktu balita terkena penyakit diare dan memberikan penerangan tentang 9ara

32

Page 33: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 33/34

 pembuatan 9airan pengganti oralit yang dapat dilakukan dalam keadaan mendesak 

(larutan gula dan garam).

• #eningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam penyediaan sarana air 

 bersih untuk keperluan masyarakat.

• Penulis juga menyarankan untuk tokoh masyarakat setempat, dalam hal ini ketua -

atau ketua ; untuk mengatur kerja bakti lingkungan minimal diadakan seminggu satu

kali dan mengadakan kegiatan desin+eksi sumur bila terdapat sumur yang ter9emar.

• #engajak atau menganjurkan agar tokoh masyarakat setempat, pemuka agama, ketua -

dan ketua ; untuk meningkatkan penyebaran in+ormasi kepada masyarakat luas dan

 pemberian 9ontoh perilaku hidup bersih agar masyarakat setempat dapat ikut

 berpartisipasi dalam pen9egahan dan penanganan penyakit diare.

33

Page 34: FS fix fix

7/24/2019 FS fix fix

http://slidepdf.com/reader/full/fs-fix-fix 34/34

DA6TAR PU$TA%A

http==eprints.ung.a9.id='0!4='=201114201*4140/02'bab223032010''02'.pd+ 

http==eprints.ums.a9.id=20!4*=2=6A6K1.pd+ 

@u++rie, #ohammad, dkk. (2010). :astroenterologiepatologi @ilid &. @akarta &katan %okter 

Anak &ndonesia.

uraatmaja, . (200') apita elekta :astroenterologi Anak. agung eto, @akarta.

ubagyo, 6., antoso, <.6. (2012) %iare Akut, 6uku Ajar :astroenterologiepatologi. &katan%okter Anak &ndonesia.