Post on 03-Apr-2018
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf
halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan
mobilisasi masyarakat /mobilitas masyarakat yang meningkat otomatisasi terjadi
peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi
masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga menambah kesemrawutan arus lalu
lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecenderungan
terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali
menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur.
Menurut Smeltzer (2001 : 2357) fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang
dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Penanganan segera pada klien yang dicurigai terjadinya fraktur adalah dengan
mengimobilisasi bagian fraktur. Penanganan tersebut dilakukan untuk mencegah
terjadinya komplikasi. Komplikasi umumnya oleh akibat tiga fraktur utama yaitu
penekanan lokal, traksi yang berlebihan dan infeksi (Rasjad, 1998 : 363).
Peran perawat pada kasus fraktur meliputi sebagai pemberi asuhan
keperawatan langsung kepada klien yang mengalami fraktur, sebagai pendidik
memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi, serta sebagai peneliti
yaitu dimana perawat berupaya meneliti asuhan keperawatan kepada klien fraktur
melalui metode ilmiah.
1
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
2/36
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut bagaimana asuhan keperawatan fraktur tertutup Tibia Fibula 1/3 Distal Dextra
diruang I Orthopedi Fatmawati
B. TUJUAN
Tujuan Umum
- Agar mahasiswa lebih memahami dan paham tentang penyakit
Apendieksitis
Tujuan Khusus
- Agar mahasiswa mengerti definisi penyakit Osteoporosis & Osteoatrtis
- Agar mahasiswa tahu tentang klasifikasi Osteoporosis & Osteoatrti
- Agar mahasiswa mengerti penyebab dari Osteoporosis & Osteoatrtis
- Agar mahasiswa mengetahui tanda dan gejala Osteoporosis &
Osteoatrtis
2
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
3/36
BAB II
ISI
1. DEFINISI OSTEOPOROSIS DAN OSTEORATHRITIS
Pengertian Osteoporosis
adalah pengeroposan tulang. Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam
tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan
tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita
Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur.
adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang
yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang
yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. ( wikipwdia.com)
Pengertian Osteoarthritis
dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di
mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-
ujung tulang penyusun sendi.( wikipedia.com)
2. ETIOLOGI
Etiologi osteoporosis ( Faktor Resiko )
Family history Excessive alkohol use
Fair skin and hair Cigarette smoking
Nothern European background Inactivity
Scoliosis Malnutrition
Osteogenic imperfecta Low calcium intake
Early menopause Exercise-induced amenorrhea
Slender body build High-fiber diet
3
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
4/36
High-phophate diet
High-protein diet
Etiologi Osteoarthritis
- Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang
terkuat. Prevalensi, dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan
bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan
penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi.
- Jenis kelamin
Pada orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis
pada wanita lebih tinggi dari pria. Usia kurang dari 45 tahun Osteoarthritis lebih
sering terjadi pada pria dari wanita.
- Suku bangsa
Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terdapat perbedaan
prevalensi pola terkenanya sendi pada osteoartritis. Hal ini mungkin berkaitan dengan
perbedaan cara hidup maupun perbedaaan pada frekuensi pada kelainan kongenital
dan pertumbuhan.
- Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis. Adanya mutasi dalam gen
prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti
kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada
osteoartritis.
- Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi
penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut. Kegemukan
ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung
beban, tetapi juga dengan osteoartritis sendi lain, diduga terdapat faktor lain
(metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung
koroner,diabetes melitus dan hipertensi.
4
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
5/36
- Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olah raga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus-menerus, berkaitan
dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Demikian juga cedera sendi dan oleh
raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih
tinggi.
1. TANDA DAN GEJALA
- Manifestasi klinisOsteoporosis
patah tulang
punggung yang semakin membungkuk
hilangnya tinggi badan
nyeri punggung
- Manifestasi klinis Osteoarthritis
a. Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan .Pada mulanya hanya
terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan
menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu , terutama pada
waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahat kan . Pada
beberapa penderita , nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama,misalnya
duduk di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Terkadang juga
dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari.
b. Adanya pembengkakan/peradangan pada persendian (Heberdens dan
Bouchards nodes) Persendian yang sakitberwarna kemerah-merahan.
c. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian
d. Kesulitan menggunakan persendian
e. Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa
nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut)
5
http://mukipartono.com/nyeri/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri-sendi/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri-sendi/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
6/36
Perubahan bentuk tulang.Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak,
tulang mulai berubah bentuk dan meradang , menimbulkan rasa sakit yang
amat sangat.
2. KLASIFIKASI
- Macam macam Osteoporosis
1. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon
utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke
dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia
diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih
lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita
osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah
menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium
yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan
hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa
keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada
usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita
seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis
sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-
obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya
kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).
Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan
ini.
3. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
6
http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
7/36
yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang
normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang
- Macam-macam Osteoartritis
1. Primer
Penyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah
usia 45 tahun, tidak diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi
pasti, dan dapat mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan
panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari-jari.
2. Sekunder
Dialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang
menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi
tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi.
Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik.
3. PENATALAKSANAAN
- Penatalaksanaan Oateoporosis
Untuk melihat tingkat kepadatan tulang dan mendeteksi Osteoporosis,
dapat dilakukan:
mengukur kepadatan tulang menggunakan alat yang disebut Densitometer X-
ray Absorptiometry (DXA). Alat ini ada dua jenis yaitu SXA (Single X-ray
Absorptiomety) dan DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry).
7
http://mukipartono.com/pengobatan-patah-tulang-mahalhttp://mukipartono.com/pengobatan-patah-tulang-mahal7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
8/36
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui aktivitas Remodelling tulang
yaitu pemeriksaan CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin, untuk
mengetahui remodelling tulang.
Osteoporosis memang tidak mematikan tetapi bila terjadi patah tulang,
kualitas hidup bisa memburuk, terlebih bila pasien masih berusia muda.
Waspadai Osteoporosis sejak dini. Bagi yang memiliki risiko tinggi, lakukan
skrining dengan pemeriksaan kepadatan tulang.
Bone mass density (BMD) dapat diukur secara akurat dan tepat. Akurat
karena dapat dinyatakan berapa banyak bone mass yang ada pada tulang. Sedang
tepat karena dengan selisih waktu pengukuran yang relatif singkat ternyatamempunyai nilai yang sama.DXA merupakan alat periksa yang efektif. Dapat
memeriksa semua tulang, menentukan resiko fraktur yang akan terjadi,
mendiagnose low bone mass/osteoporosis, dan menentukan respon terapi
osteoporosis. Pemeriksaan di atas mempunyai efek samping radiasi, mahal,
dan non portable .
Indikasi pemeriksaan bone mass sebagai berikut
No Indikasi pemeriksaan
1
2
3
4
Pada wanita dengan defisiensi estrogen, untuk
menentukan keputusan terapi
replacement estrogen.
Pada pasien dengan osteopenia vertebra, untuk mendiagnosa
osteoporosis dan membuat keputusan langkah pengelolaan
lanjut.
Pada pasien dengan pengobatan steroid jangka lama, untuk
mendiagnosa penurunan bone mass dan penyesuaian dosis.
Pada pasien hiperthiroidism primer asymptomatik, untuk
memastikan perlu tidaknya pembedahan parathyroid.
8
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
9/36
- Penatalaksanaan Osteoarthtritis
Gambaran Radiologi :
a. Foto konvensional lutut posisi AP
Pada sebagian besar kasus radiografi pada sendi lutut yang terkena osteoartritis
sudah cukup memberikan gambaran diagnostik. Gambaran radiologi sendi yang
menyokong diagnosis OA adalah:
- Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago
- Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.
- Kista tulang
- Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau periostal.
- Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya sebagian besar dari tulang
rawan.
Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat pada tulang yaitu:
- Meningkatnya gambaran taji (spur).
- Adanya tanda destruksi kartilago.
- Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai dengan hilangnya garis normal
sendi.
- Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.- Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran atau hilangnya bagian
penting dari tulang.
b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal
Tampak gambaran Nodus Heberden pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal,
sedangkan nodus Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan
wanita dengan osteoarthriis primer. Nodus Heberden kadang-kandang tanpa rasa
nyeri dan kekakuan sendi jari-jari tangan. Pada stadium lanjut disertai dengan
deviasi jari ke lateral.
c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumbal
Tampak adanya penyempitan ruangan intervertebralis serta adanya osteofit.
Pemeriksaan Laboratorium :9
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
10/36
a. Laju endap darah normal
b. Serum kolesterol sedikit meninggi
c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak
mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dansekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau
menghentikan proses patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang
baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian
tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu
diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus
menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan
seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang
menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien
ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain
turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk
memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
5. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang
belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter
10
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
11/36
karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi
pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas
yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan.
Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan
dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti
Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi
dari pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot
yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik
dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi
dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya
beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular
memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, makapenguatan otot-otot tersebut adalah penting.
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi
yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang
dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau
ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan
sendi, pebersihan osteofit.
4. PENGOBATAN
- OSTEOARTHRITIS
11
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
12/36
a.Penanganan
Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu
mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan
kekuatan otot-otot di sekitarnya sehingga otot menyerap benturan dengan lebih
baik. Diet untuk menurunkan berat badan pada pasien osteoarthritis yang gemuk
harus menjadi program utama pengobatan osteoarthritis. Penurunan berat badan
seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan
b. Pemberian Obat-obatan
Obat-obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan mobilitas. Obat peredam nyeri (misalnya acetaminofen) obat yang
diperlukan. Sedangkan asam salisilat harus diperhatikan efeknya terhadap saluran
cerna.(1,6,8) Obat anti inflamasi non-steroid (misalnya aspirin atau ibuprofen)
bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan (sinovitis). Pemberian
pengobatan lokal dengan injeksi intra-articular steroid. Untuk topikal terapi
dengan topikal NSAID, salisilat cream efektif pada beberapa penderita
ostearthritis.
c. Tindakan Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien dengan osteoartritis dengan kerusakan
sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan
yang dapat dilakukan antara lain osteotomi, untuk mengoreksi ketidaklurusan atau
ketidak sesuaian), debrideman sendi, pembersihan osteofit, artroplasti total,
dilakukan bila seluruh bagian sendi rusak. Prosedur ini sering dilakukan pada kaki
dan artrodesis, dilakukan pada orang muda pada sendi yang tidak stabil. Sekitar
90% penderita osteoarthritis pada tulang belakang tidak memerlukan tindakan
operasi. Tindakan ini diperlukan pada keadaan : kehilangan kontrol kandung
kencing dan fungsi usus, adanya nyeri yang menetap dengan gejala-gejala iritasi
saraf. Maka tindakan yang dilakukan pada tulang belakang adalah dengan
Laminektomi apabila ada herniasi diskus intervertebralis
Arthroscopy secara minimal invasif untuk degenerasi kartilago yang berkembang
atau hilangnya fragmen, berhasil pada beberapa pasien. Operasi Arthroplasty total
merupakan perawatan yang pasti untuk kasus osteoartritis yang berat. Beberapa
sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan sendi buatan.
Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa memperbaiki fungsi dan
pergerakan sendi, serta mengurangi nyeri. Karena itu jika fungsi sendi menjadi12
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
13/36
terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani penggantian sendi.
- OSTEOPOROSIS
Pada pasien osteoporosis penanganan meliputi mempertahankan kualitas
hidup, mobilisasi, penanganan nyeri, dan interaksi sosial. Bed rest
berkepanjangan, isolasi diri, dan obat-obatan yang mengganggu motorik seperti
transqualizer, sedatif, hypnotic agent, harus dicegah. Anamnesa,pemeriksaan fisik
dan penunjang, digunakan untuk menegakkan osteoporosis serta menyingkirkan
penyebab lain bone loss.
Untuk memilih terapi yang tepat langkah pertama ialah menyingkirkan
kausa osteoporosis sekunder. Kedua menentukan apakah osteoporosis itu
termasuk high atau low turn over. Pemberian obat-obatan dimulai setelah
dibuktikan adanya bone loss. Bentuk spesifik intervensi tergantung pada bone
mass individual, faktor resiko yang ada, dan bone dynamic. Obat terapi yang
tersedia sebagian besar dalam bentuk anti resorbsi dan diperuntukkan pada
osteoporosis high turn over. Macam obat anti resorbsi antara lain hormonal
replacement (seperti tamoxifen, estrogen, raloxifen), bisphosphonate, dan
kalsitonin. Kalsium dan vitamin D termasuk anti resorbsi lemah. FDA ( Food and
Drug Administration) tidak menganjurkan pemberian stimulator tulang seperti
sodium fluorida, PTH, dan derivatnya.
Protokol penanganan osteoporosis oleh Lane (1999)
Treatment Protocols
For men and premenopausal women
Physiologic calcium (see table
Vitamin D ( 400 800 U/day )
Adequate nutrition
13
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
14/36
Exercise (impact exercise, strengthening, and balance training )
For postmenopausal women *
Antiresorptive agents
Estrpogens (with progestin if uterus is intact )
Alendronate (Fosamax), 5 mg/day for mild to moderate bone difisiency;
10 mg/day if bone mass is 2.0 SDs below peak bone mass
Calcitonin (Miacalcin), 200 U/day via nasal spray for mild bone loss ,
new fracture, bone pain
Pamidronate (Aredia; intravenous infusion), approved for paget disease
and Ostyeolysis associated with malignancy.
Raloxifene (Evista), an antiestrogen (SERM) approved for prevention
Not approved by FDA (Experimental)
Etidronate(Didronel), cycle of 400 mg/day for 2 weeks, rest 11 weeks;
approved
For paget disease
Tamoxifen (Nolfadex; antiestrogen agent ), 70 % as effective as
estrogen,used In treatment of breast cancer
Formative agents (experimental)
Monofluorophosphate (monocal,; fluoride and calcium suplement ), 24
mg of
Elemental fluoride per day, used as a nutritional additive
Slow-release sodium fluoride, under study
14
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
15/36
Earlier intervention if the bone loss ratye is increased and / or
there are independent risk factors
1.Kalsium
Penambahan suplemen kalsium diperlukan bila kebutuhan kalsium sesuai
umur harus dicapai. National Institute of Health merekomendasikan intake
kalsium perhariseperti pada tabel dibawah
Pemberian kalsium tidak boleh melebihi 500 mg per kali pemberian.
Umumnya sediaan dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium sitrat. Kalsium
karbonat membutuhkan asam untuk larut. Orang akhlorhidria tak dapat
menyerap sediaan ini. Efek sampingnya kembung dan konstipasi. Kalsium
sitrat akan larut saat tidak ada asam, tidak membentuk gas, dan tidak
konstipasi, menurunnya resiko resiko batu ginjal sehingga merupakan pilihan
pada pasien aklorhidria. Sumber makanan yang mengandung kalsium antara
lain produk susu dan derivatnya.
Recommended Daily Calcium Intake
Age Range Recommended
Dietary
Allowance,
mg/day
Suggestes Dietary
Intake,
mg/day
Infant
Birth to 6 months
6 months to 1 year
Children
1-5 years
5-10 years
400
600
800
800
1,200
NS
400
600
800
800 1,200
1,200 1,500
1,000
15
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
16/36
Adolescents and young adult
( 11 24 years )
Female athletes
Eustrogenemic
Hyperestrogenemic
Adults
Men (25-65 years)
Women (25-50 years)
Pregnant/ nursing mothers
Postmenopausal women
Receiving HRT
Not reveiving HRT
Over 65 years (both sexes)
NS
800
800
1,200
NS
NS
800
1,500
1,000
1,500
1,200 1,500
1,000
1,500
1,500
*Abbreviations ; HRT= hormone replacement therapy, NS= not spesified
Penyerapan kalsiun diperbesar dengan pemberian 400 800 unit vitamin D atau 0,25
mg calcitrol Menurut Lucas&Einhorn (1993) pemberian kalsium saja tidak akan
melindungi wanita dari defisiensi estrogen.
2. Vitamin D
Sangat penting untuk penyerapan kalsium. Chapuy et al. menunjukkan
pemberian vitamin D dan kalsium menurunkan fraktur femur proksimal sebesar 25 %.
Gallagher & Riggs menunjukkan penurunan bermakna insiden fraktur vertebra pada
pemberian vitamin D dibanding placebo.National Institute of Health
16
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
17/36
merekomendasikan pemberian 400 800 unit vitamin D perhari khususnya pada
orang dengan resiko osteoporosis . Waktu paruh vitamin D2, D3 ialah 2 bulan, 25-
HCC ialah beberapa hari, dan D3 (calcitrol) ialah 4 jam. Efek samping yang dapat
terjadi ialah terbentuknya batu ginjal, mual, hiperkalsemia.
3. Estrogen
Estrogen penting dalam pencegahan dan penanganan osteoporosis. Pada umur
30 40 tahun estrogen wanita mulai menurun namun belum menampakkan defisiensi.
Saat menopause skeletal bone loss meningkat ( 8 % pada cancellous bone dan 0,5 %
pada cortical bone) dan akan menurun lagi pada 6 10 tahun postmenopause.
Penelitian menunjukkan pemberian estrogen perimenopause (fase penurunan cepatestrogen) akan menurunkan kecepatan bone loss khususnya trabekula vertebra. Ketika
terapi estrogen berhenti bone loss akan meningkat tajam sampai 7 tahun post
penghentian estrogen. Sehingga terapi estrogen harus didampingi terapi anti resorbsi
lain sebagai maintenance.
Estrogen dapat menekan gejala menopause seperti hot flushing, atrofi
genitourinaria, juga menurunkan 50% penyakit koroner,mencegah alzheimer. Namun
akan meningkatkan endometriosis yang dapat dicegah dengan pemberian progestagen
periodik. Pada premenopause dan perimenopause pemakaian pil KB sangat efektis
untuk mencegah osteoporosis.Yang menjadi penting ialah peningkatan resiko kanker
payudara sebesar 30 % pada lama pemakaian di atas 10 tahun. Sedang peneliti lain
mengatakan resiko penyakit kardiovaskuler menurun pada pemakaian estrogen. Dosis
estrogen 0,625 mg/hari. Pada wanita gemuk dosis diturunkan karena androgen akan
mengkonversi zat estrogen like di jaringan lemak. Pada wanitra kurus, perokok
estrogen akan terdegradasi. Pemberian estrogen harus bersama kalsium . Cara
pemberian per oral, transdermal, sublingual, percutaneus, subcutaneus, atau
intravaginal.
Obat antiestrogen seperti tamoxifen yang lazim digunakan dalam terapi kanker
payudara mempunyai efek mempertahankan dan meningkatkan bone mass sekitar 70
% dan meningkatkan cardiac lipid profile. Namun dapat meningkatkan resiko kanker
kandungan dan efek withdrawlnya meningkatkan bone loss dan memperberat gejala
menopause.Sehingga tamoxifen tidak digunakan sebagai terapi osteoporosis.
17
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
18/36
4. Calcitonin
Merupakan hormon non gonadal non steroid. Berefek menurunkan aktivitas
osteoclast , efek analgesik (mekanismenya belum diketahui). Sangat efektif
mengobati high turn over osteoporosis. Cara pemberiannya subcutan, nasal spray,
atau suppositoria rektal . Karena bersifat hypocalcemic agent maka pemberiannya
harus disertai kalsium .Calcitonin derivat kan salmon mempunyai potensi 40 50 kali
dibanding human calcitonin. FDA merekomendasikan dosis 100 IU per hari. Human
calcitonin tidak direkomendasikan untuk osteroporosis, tapi untuk pengobatan paget
disease. Mempunyai efek penurunan fraktur vertebrae sebesar 75 % , sementara efek
pada fraktur femur masih diperdebatkan. Sehingga calcitonin diindikasikan untuk
osteoporosis dengan nyeri .
5. Bhisphosphonate
Merupakan analog pyrophosphonate. Mekanisme kerjanya ialah menghambat
maturasi , migrasi, penempelan pada tulang, dan aktivitas osteoclast. 8. Ada 3 generasi
bisphosphonate. Generasi I ialah etidronate banyak digunakan pada paget disease dan
efikasi yang tinggi pada osteoporosis.
Dosis 400 mg per hari selama 2 minggu dengan interval istirahat 11 minggu.
FDA tidak merekomendasikan penggunaannya untuk osteoporosis. Generasi II dan III
masih dalam uji klinis. Alendronate menghambat resorbsi 1000 kali lebih besar
dibanding pembentukan tulang sendiri. Telah terbukti menurunkan fraktur 50 %.
Dosis yang direkomendasi FDA 10 mg/hari untuk BMD 2 SD dibawah rata-rata. Dan
5 mg/hari untuk minimal bone loss. Pemberiannya peroral saat perut kosong. Half life
alendronate 10 tahun, tak dianjurkan pada wanita hamil karena belu ada penelitiankeamanannya. Penghentian alenndronate tak mempercepat bone loss seperti estrogen.
Efek sampingnya dispepsia, oesophgitis, diare, nyeri tulang pada terapi yang tanpa
disertai kalsium.
6. Bone Stimulating Agent
Estrgen calcitonin dan bisphosphonate bekerja dengan mencegah resorbsi
pada high turn over osteoporosis. Sedang pada low turn over osteoporosis terjadi
18
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
19/36
kegagalan pembentukan tulang oleh osteoblast. Sehingga dibutuhkan agent secara
langsung menstimulasi fungsi osteoblast. Agent yang masih dalam tahap
eksperimental ialah fluorida, PTH, PTH related peptide dan analognya. Pemberiannya
tidak direkomendasikan FDA.
7. Exercise
Meski tidak termasuk modfalitas terapi medis namun sangat efektif dalam
mencegah osteoporosis. Sel tulang peka lingkungan . Osteoblast merespon rangsang
dalam waktu 24 48 jam.. Imobilisasi lama memicu osteoporosis. Pada menopause
pemberian diet, vitamin D , kalsium hanya mengurangi kecepatan bone loss. Bila
ditambah exercise akan efektif mempertahankan dan meningkatkan bone mass. Jenisdan durasi exercise tidak ditentukan. Pada latihan ringan akan mempertahankann bone
mass. Latihan agak berat akan memacu remodelling tulang. Sedang latihan terlalu
berat akan memicu kegagalan bone modelling. Bone mass erat hubungannya dengan
muscle mass yang menempel.
Cumming & Courtey menyarankan 3 hal dalam program latihan. Impact
exercise , bertujuan menstimulasi pembentukan osteoblast dan mencegah resorbsi.
Contoh jogging, jalan cepat, naik tangga. Strengthening exercise, mempengaruhi
tulang di profunda otot. Disarankan melatih otot trunkus dengan beban ringan. Contoh
sit up, angkat beban ringan dengan membungkuk. Balance training, menyeimbangkan
semua latihan, dimulai dari ringan dan dinaikkan bertahap.
8. Kortikosteroid
Sudah terbukti bahwa kortikosteroid mengakibatkan osteoporosis.
Mekanismenya menghambat fungsi osteoblast, menghambat resorbsi kalsium di
intestinal dan tubulus proksimal ginjal, dan memicu hiperparathyroid sekunder. Dosis
yang menginduksi bone loss belum jelas. Suatu penelitian menyebut 7,5 mg
prednisolone per hari dalam waktu lama juga belum jelas, ada yang menyebut
beberapa minggu. Topical steroid dilaporkan tidak mempengaruhi tulang.
19
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
20/36
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Saat orang sudah lanjut usia maka semua organ-organ tubuh
serta fungsinya mengalmi kemunduran. Dalam rentang waktu
perubahan funsinya banyak penyakit yang muncul yang
diderita oleh orang lanjut usia. Seperti Osteoporosis dan
Osteoarthritis. Pada orang usia lanjut usia banyak terserang
osteoporosis dikarenakn banyak faktor-faktor dalam tubuh yang
mempengaruhi kalsium mengalami kemunduran. Sedangkan
untuk oateoarthristis untuk orang lanjut usia di karenakan
adanya penurunan fungsi untuk mengahsilkan cairan sendi
yang disebut sinovial. Oleh karena penyakit in sering muncul
pada orang usia lanjut kami akan membahasnya dalam makalah
ini.
20
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
21/36
2. MANFAAT
1. Mahsiswa mengerrti dan tahu tentang osteoporosis dan
osteoartritis
2. Mahasiswa tahu bagaimana pelaksanaan penyakit ini.
3. Mahsiswa tahu tentang bagaiman mencegah dari penyakit ini
PATOFISIOLOGI OSTEOARTHRITIS
Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan
tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks
tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini
menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya
kadar air tulang rawan sendi.(7) Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan
suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang
makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk
degradasi matriks ekstraseluler
Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:
1. Destruksi kartilago yang progresif
2. terbentuknya kista subartikular
3. Sklerosis yang mengelilingi tulang
4. terbentuknya osteofit
5. adanya fibrosis kapsul
Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk
menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek
dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai
dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang
berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.
Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi
molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi.
Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis.
Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan
21
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
22/36
osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan
membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat
menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang
rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis
permukaan sendi.
Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat.
Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak
terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik
tulang. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi
vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).
Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis
seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses
perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi
yang progressif.
2. NUTRISI TULANG
Berikut daftar nutrisi agar Anda terbebas dari masalah tulang keropos:
- Kalsium
Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang. 99% Kalsium berada dalam tulang dan
gigi sedangkan 1%nya ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan
mengambilnya dari tulang dan bila terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh,
dan mudah patah. Kalsium terdapat dalam produk susu, brokoli dan produk dari kacang
kedelai. Kebutuhan kalsium harian berkisar antara 1.000-1.200 mg per hari, tergantung usia
seseorang.
- Vitamin D
Berperan penting dalam mempertahankan massa tulang karena membantu tubuh menyerap
kalsium secara lebih efektif. Vitamin D merupakan regulator positif bagi metabolisme
kalsium dan meningkatkan penyerapan kalsium sebanyak 2,5 kali. Karenanya, suplemen
kalsium yang mengandung vitamin D akan lebih efektif mencegah osteoporosis dan
mengurangi risiko patah tulang akibat osteoporosis. Kebutuhan harian yang disarankan untuk
vitamin D adalah 200 hingga 400 IU/hari. Pada makanan, vitamin D bisa Anda dapatkan di
minyak ikan, ikan tuna, salmon dan margarine.
22
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
23/36
- VitaminC
Membantu pembentukan tulang dan tulang rawan sehingga terbentuk jaringan sendi yang
sehat. Kolagen yang merupakan bahan baku untuk tulang juga membutuhkan vitamin C
untuk pembentukannya. Sebaiknya dikonsumsi sebanyak 1000 mg per hari. Contoh makanan
yang mengandung vitamin C : jeruk, sayuran hijau, jambu biji, tomat dan pisang ambon.
- VitaminE
Vitamin ini dapat meningkatkan asupan oksigen ke otot dengan meningkatkan sirkulasi dan
kemampuan gerak otot. Contoh makanan yang mengandung vitamin E : kecambah, bunga
matahari,kacang-kacangan, asparagus, pisang , mentega,stwaberi. Dosis suplemen vitamin E :
400 IU/hari
- Zat besi
Memiliki peranan dalam membantu transportasi oksigen ke sel darah yang dibutuhkan oleh
enzim antioksidan untuk mengatasi kerusakan sendi. Dapatkan pada bayam dan daging sapi.
- Magnesium
Untuk pertumbuhan otot dan tulang. Terdapat pada kedelai, gandum dan kerang laut.
KESIMPULAN
Oasteoporosis dan osteoartritis merupakan penyakit yang sering menderita orang usia
lanjut. Penyakit osteoporsis diakibatkan karena kekurang kalsium dalam tulang karena
berbagai faktor. Sedangkan untuk osteoartritis diakibatkan karena cairan pelumas sendi yang
berkurang sehingga terjadi gesekan pada tulang yang berakibat pada nyeri klien. Untuk itu
pencegahan yang paling tepat untuk penyakit ini merupakan, sebaiknya sejak kita masih
muda kita sering berolahraga dan melatihsendi-sendi kita dan banyak mengonsumsi susu
berkalsium.
23
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
24/36
DAFTAR PUSTAKA
http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/
http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.html
Doenges E Marilynn, 2000,Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut,
Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesi
http://mukipartono.com/osteoartritis/
24
http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.htmlhttp://mukipartono.com/osteoartritis/http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.htmlhttp://mukipartono.com/osteoartritis/7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
25/36
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOPOROSIS DAN
OSTEOATRITIS
KASUS
Ny. Luna Maya ( 70 thn ) dirawat di RS karena mengeluh rasa nyeri di tulang pergelangan
tangan dan kakinya terutama lutut. Hasil TTV: TD 120/80 mmHg, nadi 100x/menit suhu 37
drjat C, RR 18 x/menit, BB 75 Kg, TB 160 cm, hasil X-Ray : penurunan kepadatan massa
tulang. Dx. Medis : osteoartitis dan osteoporosis.
I. PENGKAJIAN
RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU
Penyakit yang pernah diderita
Ada alergi obat atau makanan
RIWAYAT KEPERAWATAN MASA SEKARANG
Alasan masuk: Ny. Luna dirawat karena mengeluh nyeri di tulang pergelangan tangan
dan kaki
Keluhan utama: nyeri di pergelangan tangan dan lutut
PEMERIKSAAN FISIK
Keaadaan umum: tampak sakit....
25
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
26/36
TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 C, RR 18x/menit
Pemeriksaan fisik muskuloskeletal: bentuk tubuh?cara berjalan?
Bising usus
PEMERIKSAAN PENUNGJANG
Hasil X-Ray : penurunan kepadatan massa tulang
POLA GORDON
1. Pola pemeliharaan kesehatan
Apakah klien tahu tentang penyebab, tanda gejala, cara pencegahan penyakit
osteoartitis dan orteoporosis?
2. Pola nutrisi dan metabolik
Klien makan habis berapa porsi?
Apakah ada makanan pantangan?
3. Pola eliminasi
Apakah klien bisa BAB dan BAK?
Saat BAB/BAK sakit atau tidak?
4. Pola aktivitas dan latihan
Apakah untuk melakukan kebutuhan sehari-hari klien perlu dibantu atau
dilakukan secara mandiri?
Saat beraktivitas cepat lelah atau tidak?
5. Pola tidur dan istirahat
Apakah klien bisa tidur nyenyak?
Apakah kalau malam hari sering terbangun?
26
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
27/36
6. Pola koping dan stres
Cara klien menghadapi penyakit yang diderita sekarang
7. Pola peran dan hubungan terhadap sesama
Apakah hubungan klien dengan dokter, perawat dan sesama ada kesulitan?
Apakah selama sakit ada perubahan peran dalam keluarga?
8. Pola persepsi sensori
Klien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan dan kaki
Pengkajian nyeri PQRST
DATA TAMBAHAN
Skala nyeri?
Kuantitas nyeri?
Wajah klien tampak meringis karena nyeri
II. ANALISA DATA
Data Problem EtiologiDs:
- pasien mengeluh
nyeri ditulang
pergelangan tangan
dan kaki terutama
lutut
DO:
- wajah klien tampak
Nyeri akut Agen cidera fisik
27
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
28/36
meringis
- skala nyeri?
- Kuantitas nyeri?
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri ditulang pergelangan tangan dan kaki terutama lutut, wajah klien tampak
meringis
III. INTERVENSI
No
Dp
Tgl/jam Tujuan dan kriteria
hasil
Intervensi Rasional
1 2
Agustus
2010
Nyeri akut teratasi
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 7x24 jam
dengan kriteria hasil:
1. Monitor TTV 1. Adanya nyeri
pada
pergelangan
tangan
mempengaruhi
28
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
29/36
1. Nyeri klien
dalam skala 1-
3
2. Wajah klien
tidak nampak
meringis lagi
2. Monitor skala
nyeri
( PQRST )
3. Ajarkan teknik
relaksasi
4. Berikan
kompres hangat
5. Bantu ADL
klien
tanda-tanda
vital pada
pasien
2. Adanya nyeri
pada klien
perlu adanya
pemantauan
untuk
mengetahui
keadaan klien
3. Teknik
relaksasi
mampu
mengalihkan
perhatian
pasien sehingga
nyeri dapat
berkurang
4. Adanya
kompres hangat
bisa membantu
memperlancar
pembuluh
darah
5. Adanya nyeri
pada
pergelangan
tangan dan
lutut klien
menyulitkan
klien untuk
melakukan
aktivitas
29
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
30/36
6. Anjurkan klien
untuk
menggerakkan
ektremitasnya
namun tidak
boleh
melakukan
gerakan
memuntir
7. Kolaborasi
pemberian
analgetik
8. Koloaborasi
diit tinggi
protein dan
tinggi kalsium
sehingga
kebutuhan
ADL perlu
dibantu
6. Pergerakan
pada ektremitas
yang sering
dilakukan
mampu
mencegah
adanya
kekakuan otot
7. Adanya
pemberian
analgetik
mampu
mengurangi
rasa nyeri yang
dirasakan klien
8. Nutrisi tulang
seperti kalsium
sangat penting
untuk
pembentukan
tulang
30
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
31/36
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
Anatomi Tulang
Sebagian besar tulang berupa matriks kolagen yang diisi oleh mineral dan sel-
sel tulang. Matriks tersusun sebagian besar oleh kolagen type I dan sebagian kecil
oleh protein non kolagen, seperti proteoglikan, osteonectin (bone spesific protein),
osteocalsin (Gla protein) yang dihasilkan oleh osteoblast dan konsentrasinya dalam
darah menjadi ukuran aktivitas osteoblast. Suatu matriks yang tak bermineral disebut
osteoid yang normalnya sebagai lapisan tipis pada tempat pembentukan tulang baru.
Proporsi osteoid terhadap tulang meningkat pada penyakit riketsia dan osteomalasia.
Mineral tulang terutama berupa kalsium dan fosfat yang tersusun dalam bentuk
hidroxyapatite Pada tulang mature proporsi kalsium dan fosfat adalah konstan dan
molekulnya diikat oleh kolagen. Demineralisasi terjadi hanya dengan resorbsi seluruh
matriks..
Sel tulang terdiri 3 macam :
31
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
32/36
1. Osteoblast
Osteoblast berhubungan dengan pembentukan tulang, kaya alkaline
phosphatase dan dapat merespon produksi maupun mineralisasi matriks.Pada akhir
siklus remodelling , osteoblast tetap berada di permukaan tulang baru, atau masuk ke
dalam matriks sebagai osteocyte
2. Osteocyte
Osteocyte berada di lakunare , fungsinya belum jelas. Diduga di bawah
pengaruh parathyroid hormon (PTH) berperan pada resorbsi tulang (osteocytic
osteolysis) dan transportasi ion kalsium. Osteocyte sensitif terhadap stimulus mekanik
dan meneruskan rangsang (tekanan dan regangan) ini kepada osteoblast
3. Osteoclast
Osteoclast adalah mediator utama resorbsi tulang, dibentuk oleh prekursor
monosit di sumsum tulang dan bergerak ke permukaan tulang oleh stimulus
kemotaksis. Dengan meresorbsi matriks akan meninggalkan cekungan di permukaan
tulang yang disebut Lakuna Howship.
Tulang imature disebut woven bone, dimana serabut kolagennya tidak beraturan
arahnya, ditemukan pada stadium awal penyembuhan tulang, bersifat sementara
sebelum diganti oleh tulang mature yang disebut lamellar bone , dimana serabut
kolagen tersusun paralel membentuk lamina dengan osteocyte diantaranya. Lamellar
bone mempunyai 2 struktur yaitu cortical bone yang tampak padat, dan cancellous
bone yang tampak seperti spoon atau porous.
Fisiologi Tulang
1. 1. Bone Remodelling
Ada 2 jalan pembentukan tulang. Endochondral ossification dengan osifikasi jaringan
kartilago, seperti epifisial plate dan pada penyembuhan tulang. Membraneous
ossification dengan osifikasi jaringan ikat seperti pembentukan tulang dari
subperiosteal.
32
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
33/36
Tulang selalu mengalami 2 proses; yaitu resorbsi dan pembentukan. Proses ini disebut
remodelling atau turn over. Resorbsi dimulai saat osteoclast teraktivasi dan taksis ke
permukaan tulang yang bermineral. Matriks organik dan mineral diambil secara
bersamaan. Pada trabekula akan terbentuk cekungan dan pada kortek akan
membentuk liang seperti kerucut terpotong (cutting cone). Setelah 2-3 minggu
resorbsi berhenti osteoclast tak tampak. Sekitar 1-2 minggu kemudian cekungan
diliputi osteoblast dan 3 bulan kemudian telah terjadi pembentukan dan mineralisasi
tulang.
1. 2. Remodelling berkaitan usia
Remodelling berlangsung seumur hidup. Semasa tumbuh tulang akan meningkatbaik bentuk maupun ukuran namun tetap ringan dan porous. Pada umur 20-40 tahun
kanalis haversi dan ruang intertrabekuler telah tumbuh lengkap, korteks menebal
sehingga tulang lebih berat dan kuat. Pada periode ini tiap individu mencapai peak
bone mass. Pada umur di atas 40 tahun secara lambat dan pasti terjadi bone loss ,
pelebaran kanalis haversi, penipisan trabekula , resorbsi permukaan endoosteal, dan
pelebaran kavum medulare, sehingga tulang menjadi lebih porous. Pada pria
kecepatan bone loss 0,3 % pertahun, sedang pada wanita ada perbedaan antara saat
menopause dan 5-10 tahun post menopause.
Dengan ditandai peningkatan bone loss, keadaan ini disebut sebagai
osteoporosis post menopause. Hal ini disebabkan berhentinya pengaruh hormon
gonadal yang juga terjadi pada wanita 5 tahun post oophorektomi. Proses yang terjadi
adalah resorbsi berlebihan oleh osteoclast karena lepas kontrol hormonal. Pada umur
di atas 70 tahun kecepatan bone loss pria dan wanita relatif sama. Fase ini disebut
osteoporosis senile. Proses yang terjadi adalah pengurangan aktivitas osteoblast.
Penting ditegaskan bahwa meskipun bone mass (jumlah netto kuantitas tulang per unit
volume ) menurun setelah umur pertengahan, bone density (kadar mineral ) variasinya
sangat kecil bila dikaitkan umur.
Berkaitan dengan menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya resiko
fraktur , ada beberapa penjelasan.
1. Penyusutan bone mass merupakan faktor yang sangat penting
33
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
34/36
2. Pada waktu post menopause, lubang/defek pada tulang tidak akan pernah
diperbaiki sehingga hilangnya hubungan struktural ini akan menurunkan
kekuatan
3. 3. Penurunan aktivitas sel tulang pada umur tua membuat kecepatan
remodelling lambat.
3. Regulasi Bone Remodelling dan Calcium Exchange
Kalsium dan fosfor tulang sangat lambat perubahannya. Konsentrasi kalsium
dan fosfor ekstrasel tergantung absorbsi intestinal dan ekskresi ginjal. Kontrol
kalsium lebih kritis dibanding fosfor. Kondisi defisiensi kalsium ekstrasel yang
persisten menggambarkan kondisi tulang.Sementara defisiensi fosfor hanya sedikit
menurunkan kadar fosfat serum. Regulasi pertukaran kalsium merupakan mata rantai
yang tidak dapat dihindarkan pada pembentukan dan resorbsi tulang. Keseimbangan
antara resorbsi kalsium, ekskresi kalsium di tubulus renal, perubahan kadar kalsium
ekstrasel dan tulang dikontrol oleh faktor lokal dan sistemik.
Faktor sistemik tersebut adalah :
(a). Kalsium dan Fosfat
Kadar normal kalsium serum 2,2 2,6 mmol/L. Absorbsi di intestinal
ditingkatkan oleh 1,25-dihydrocholecalciferol ( 1,25-DHCC ). Ekskresi kalsium urine
2,5 10,0 mmol/24 jam. Bila defisit kalsium bersifat persisten maka terjadi
mobilisasi kalsium tulang dengan meningkatkan resorbsi tulang. Bergesernya
kompensasi dari absorsi intestinal, ekskresi ginjal, dan bone remodelling diatur oleh
hormon parathyroid,dan 1,25- DHCC. Konsentrasi fosfat serum 0,9 1,3 mmol/L.
Absorbsi di usus sebanding jumlah yang dimakan , ekskresi ginjal sangat efisien dan
reabsorbsi 90 % di tubulus proksimal yang pengaturannya oleh hormon parathyroid.
(b). Parathyroid hormon (PTH)
34
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
35/36
Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang
sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium
serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .
Pada tubulus renal PTH merespon cepat penurunan kalsium plasma dengan
meningkatkan resorbsi kalsium urine dan menghambat resorbsi fosfat urine. Pada
tulang PTH meningkatkan aktivitas osteoclast, dan secara tidak langsung dengan
mengaktifkan osteoblast untuk menyiapkan permukaan tulang yang akan diresorbsi
dan memulai kemotaksis osteoclast. PTH juga menstimulasi osteolysis oleh
osteocyte.Pada usus PTH secara tak langsung meningkatkan resorbsi kalsium dengan
cara meningkatkan absorbsi vitamin D yang akan dikonversi menjadi metabolit aktif
di ginjal.
(c) Kalsitonin
Disekresi oleh sel C kelenjar thyroid, bekerja berlawanan dengan fungsi PTH.
Hal ini terjadi khususnya ketika bone turn over begitu tinggi seperti pada paget
disease. Sekresinya distimulasi oleh kenaikan konsentrasi kalsium plasma di atas
2,25 mmol/L.
(d). Vitamin D
Vitamin D3 ( Cholecalciferol ) diperoleh dari 2 sumber. Secara langsung dari
makanan, dan secara tak langsung dari efek sinar ultraviolet pada sel prekursor di
kulit.Vitamin D3 sendiri tidak aktif, akan diubah oleh hepar menjadi 25-
hydrocholcalciferol (25-HCC) yang merupakan metabolit aktif. Oleh ginjal zat ini
akan diubah menjadi 1,25 dihydrocholecalciferol(1,25-DHCC) yang merupakan
metabolit yang sangat aktif. Zat ini menstimulasi absorbsi kalsium di usus dan
meningkatkan resorbsi tulang. Peningkatan PTH dan fosfat plasma akan
meningkatkan 1,25-DHCC. Begitu juga sebaliknya. Di tulang 1,25-DHCC
menstimulasi resorbsi oleh osteoclast dan peningkatan transport kalsium. Juga secara
tak langsung mempengaruhi pembentukan tulang karena dengan peningkatan absorbsi
kalsium dan fosfat di usus akan meningkatkan mineralisasi osteoid.
(e) Hormon lain
35
7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis
36/36
Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari
pengaruh PTH. Efek withdrawl hormon ini menyebabkan oeteoporosis.
Kortikosteroid adrenal juga menyebabkan osteoporosis dengan meningkatkan
resorbsi tulang , menghambat pembentukan tulang, menurunkan absorbsi kalsium
intestinal, dan menginaktifkan sintesis kolagen. Thyroxin meningkatkan
pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi sehingga
hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan osteoporosis.
Faktor lokal
antara lain somatomedin C (Insulin like growth factor I ) dihasilkan oleh
osteoblast akan meningkatkan proliferasi osteoblast. Transforming growth factordapat menstimulasi aktivasi osteoblast. Interleukin (IL-1) dan osteoclast activating
factor (OAF), cytokines adalah faktor yang kuat pada resorbsi tulang, Zat ini
diperkirakan berperan terjadinya osteoporosis pada inflamasi, multiple myeloma, dan
tumor ganas lain. Tekanan mekanik dibuktikan oleh Wolft (sebagai wolft law)
berperan pada tulang. Pada berat badan menurun, prolonged bed rest, inaktivitas,
kelemahan muskuler dan imobilisasi anggota gerak dapat mengakibatkan
osteoporosis. Stimulasi elektrik terjadi pada bagian dimana terjadi kompresi akan
bermuatan negatif dan bagian bertekanan rendah bermuatan positip. Oleh Brighton &
Cluskey dapat mempengaruhi pembentukan dan resorbsi tulang. Peningkatan
temperatur dan oksigen meningkatkan pembentukan tulang. Keseimbangan asam
basa mempengaruhi resorbsi tulang . Pada asidosis kronik resorbsi meningkat dan
akan menurun pada alkalosis . Peningkatan fosfat (pyrophosphate) menghambat
resorbsi tulang. Prinsip ini digunakan dalam terapi biphosphonate.