Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

download Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

of 36

Transcript of Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf

    halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan

    mobilisasi masyarakat /mobilitas masyarakat yang meningkat otomatisasi terjadi

    peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi

    masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga menambah kesemrawutan arus lalu

    lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecenderungan

    terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali

    menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur.

    Menurut Smeltzer (2001 : 2357) fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang

    dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.

    Penanganan segera pada klien yang dicurigai terjadinya fraktur adalah dengan

    mengimobilisasi bagian fraktur. Penanganan tersebut dilakukan untuk mencegah

    terjadinya komplikasi. Komplikasi umumnya oleh akibat tiga fraktur utama yaitu

    penekanan lokal, traksi yang berlebihan dan infeksi (Rasjad, 1998 : 363).

    Peran perawat pada kasus fraktur meliputi sebagai pemberi asuhan

    keperawatan langsung kepada klien yang mengalami fraktur, sebagai pendidik

    memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi, serta sebagai peneliti

    yaitu dimana perawat berupaya meneliti asuhan keperawatan kepada klien fraktur

    melalui metode ilmiah.

    1

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    2/36

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih

    lanjut bagaimana asuhan keperawatan fraktur tertutup Tibia Fibula 1/3 Distal Dextra

    diruang I Orthopedi Fatmawati

    B. TUJUAN

    Tujuan Umum

    - Agar mahasiswa lebih memahami dan paham tentang penyakit

    Apendieksitis

    Tujuan Khusus

    - Agar mahasiswa mengerti definisi penyakit Osteoporosis & Osteoatrtis

    - Agar mahasiswa tahu tentang klasifikasi Osteoporosis & Osteoatrti

    - Agar mahasiswa mengerti penyebab dari Osteoporosis & Osteoatrtis

    - Agar mahasiswa mengetahui tanda dan gejala Osteoporosis &

    Osteoatrtis

    2

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    3/36

    BAB II

    ISI

    1. DEFINISI OSTEOPOROSIS DAN OSTEORATHRITIS

    Pengertian Osteoporosis

    adalah pengeroposan tulang. Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai

    dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam

    tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan

    tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita

    Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur.

    adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang

    yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang

    yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. ( wikipwdia.com)

    Pengertian Osteoarthritis

    dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di

    mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-

    ujung tulang penyusun sendi.( wikipedia.com)

    2. ETIOLOGI

    Etiologi osteoporosis ( Faktor Resiko )

    Family history Excessive alkohol use

    Fair skin and hair Cigarette smoking

    Nothern European background Inactivity

    Scoliosis Malnutrition

    Osteogenic imperfecta Low calcium intake

    Early menopause Exercise-induced amenorrhea

    Slender body build High-fiber diet

    3

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    4/36

    High-phophate diet

    High-protein diet

    Etiologi Osteoarthritis

    - Umur

    Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang

    terkuat. Prevalensi, dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan

    bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan

    penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi.

    - Jenis kelamin

    Pada orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis

    pada wanita lebih tinggi dari pria. Usia kurang dari 45 tahun Osteoarthritis lebih

    sering terjadi pada pria dari wanita.

    - Suku bangsa

    Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terdapat perbedaan

    prevalensi pola terkenanya sendi pada osteoartritis. Hal ini mungkin berkaitan dengan

    perbedaan cara hidup maupun perbedaaan pada frekuensi pada kelainan kongenital

    dan pertumbuhan.

    - Genetik

    Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis. Adanya mutasi dalam gen

    prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti

    kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada

    osteoartritis.

    - Kegemukan dan penyakit metabolik

    Berat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi

    penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut. Kegemukan

    ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung

    beban, tetapi juga dengan osteoartritis sendi lain, diduga terdapat faktor lain

    (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung

    koroner,diabetes melitus dan hipertensi.

    4

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    5/36

    - Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olah raga

    Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus-menerus, berkaitan

    dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Demikian juga cedera sendi dan oleh

    raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih

    tinggi.

    1. TANDA DAN GEJALA

    - Manifestasi klinisOsteoporosis

    patah tulang

    punggung yang semakin membungkuk

    hilangnya tinggi badan

    nyeri punggung

    - Manifestasi klinis Osteoarthritis

    a. Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan .Pada mulanya hanya

    terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan

    menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu , terutama pada

    waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahat kan . Pada

    beberapa penderita , nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama,misalnya

    duduk di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Terkadang juga

    dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari.

    b. Adanya pembengkakan/peradangan pada persendian (Heberdens dan

    Bouchards nodes) Persendian yang sakitberwarna kemerah-merahan.

    c. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian

    d. Kesulitan menggunakan persendian

    e. Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa

    nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut)

    5

    http://mukipartono.com/nyeri/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri-sendi/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/nyeri-sendi/http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/
  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    6/36

    Perubahan bentuk tulang.Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak,

    tulang mulai berubah bentuk dan meradang , menimbulkan rasa sakit yang

    amat sangat.

    2. KLASIFIKASI

    - Macam macam Osteoporosis

    1. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon

    utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke

    dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia

    diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih

    lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita

    osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah

    menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

    2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium

    yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan

    hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa

    keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada

    usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita

    seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

    Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis

    sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-

    obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan

    hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya

    kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).

    Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan

    ini.

    3. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang

    penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda

    6

    http://mukipartono.com/sakit/http://mukipartono.com/sakit/
  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    7/36

    yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang

    normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang

    - Macam-macam Osteoartritis

    1. Primer

    Penyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah

    usia 45 tahun, tidak diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi

    pasti, dan dapat mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan

    panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari-jari.

    2. Sekunder

    Dialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang

    menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi

    tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi.

    Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik.

    3. PENATALAKSANAAN

    - Penatalaksanaan Oateoporosis

    Untuk melihat tingkat kepadatan tulang dan mendeteksi Osteoporosis,

    dapat dilakukan:

    mengukur kepadatan tulang menggunakan alat yang disebut Densitometer X-

    ray Absorptiometry (DXA). Alat ini ada dua jenis yaitu SXA (Single X-ray

    Absorptiomety) dan DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry).

    7

    http://mukipartono.com/pengobatan-patah-tulang-mahalhttp://mukipartono.com/pengobatan-patah-tulang-mahal
  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    8/36

    Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui aktivitas Remodelling tulang

    yaitu pemeriksaan CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin, untuk

    mengetahui remodelling tulang.

    Osteoporosis memang tidak mematikan tetapi bila terjadi patah tulang,

    kualitas hidup bisa memburuk, terlebih bila pasien masih berusia muda.

    Waspadai Osteoporosis sejak dini. Bagi yang memiliki risiko tinggi, lakukan

    skrining dengan pemeriksaan kepadatan tulang.

    Bone mass density (BMD) dapat diukur secara akurat dan tepat. Akurat

    karena dapat dinyatakan berapa banyak bone mass yang ada pada tulang. Sedang

    tepat karena dengan selisih waktu pengukuran yang relatif singkat ternyatamempunyai nilai yang sama.DXA merupakan alat periksa yang efektif. Dapat

    memeriksa semua tulang, menentukan resiko fraktur yang akan terjadi,

    mendiagnose low bone mass/osteoporosis, dan menentukan respon terapi

    osteoporosis. Pemeriksaan di atas mempunyai efek samping radiasi, mahal,

    dan non portable .

    Indikasi pemeriksaan bone mass sebagai berikut

    No Indikasi pemeriksaan

    1

    2

    3

    4

    Pada wanita dengan defisiensi estrogen, untuk

    menentukan keputusan terapi

    replacement estrogen.

    Pada pasien dengan osteopenia vertebra, untuk mendiagnosa

    osteoporosis dan membuat keputusan langkah pengelolaan

    lanjut.

    Pada pasien dengan pengobatan steroid jangka lama, untuk

    mendiagnosa penurunan bone mass dan penyesuaian dosis.

    Pada pasien hiperthiroidism primer asymptomatik, untuk

    memastikan perlu tidaknya pembedahan parathyroid.

    8

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    9/36

    - Penatalaksanaan Osteoarthtritis

    Gambaran Radiologi :

    a. Foto konvensional lutut posisi AP

    Pada sebagian besar kasus radiografi pada sendi lutut yang terkena osteoartritis

    sudah cukup memberikan gambaran diagnostik. Gambaran radiologi sendi yang

    menyokong diagnosis OA adalah:

    - Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago

    - Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.

    - Kista tulang

    - Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau periostal.

    - Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya sebagian besar dari tulang

    rawan.

    Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat pada tulang yaitu:

    - Meningkatnya gambaran taji (spur).

    - Adanya tanda destruksi kartilago.

    - Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai dengan hilangnya garis normal

    sendi.

    - Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.- Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran atau hilangnya bagian

    penting dari tulang.

    b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal

    Tampak gambaran Nodus Heberden pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal,

    sedangkan nodus Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan

    wanita dengan osteoarthriis primer. Nodus Heberden kadang-kandang tanpa rasa

    nyeri dan kekakuan sendi jari-jari tangan. Pada stadium lanjut disertai dengan

    deviasi jari ke lateral.

    c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumbal

    Tampak adanya penyempitan ruangan intervertebralis serta adanya osteofit.

    Pemeriksaan Laboratorium :9

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    10/36

    a. Laju endap darah normal

    b. Serum kolesterol sedikit meninggi

    c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif

    1. Obat obatan

    Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh

    karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk

    mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak

    mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dansekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau

    menghentikan proses patologis osteoartritis.

    2. Perlindungan sendi

    Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang

    baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian

    tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu

    diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).

    3. Diet

    Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus

    menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan

    seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.

    4. Dukungan psikososial

    Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang

    menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien

    ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain

    turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk

    memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.

    5. Persoalan Seksual

    Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang

    belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter

    10

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    11/36

    karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.

    6. Fisioterapi

    Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi

    pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas

    yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan.

    Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan

    dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti

    Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi

    dari pancuran panas.

    Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot

    yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik

    dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi

    dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya

    beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular

    memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, makapenguatan otot-otot tersebut adalah penting.

    7. Operasi

    Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi

    yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang

    dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau

    ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan

    sendi, pebersihan osteofit.

    4. PENGOBATAN

    - OSTEOARTHRITIS

    11

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    12/36

    a.Penanganan

    Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu

    mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan

    kekuatan otot-otot di sekitarnya sehingga otot menyerap benturan dengan lebih

    baik. Diet untuk menurunkan berat badan pada pasien osteoarthritis yang gemuk

    harus menjadi program utama pengobatan osteoarthritis. Penurunan berat badan

    seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan

    b. Pemberian Obat-obatan

    Obat-obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan

    meningkatkan mobilitas. Obat peredam nyeri (misalnya acetaminofen) obat yang

    diperlukan. Sedangkan asam salisilat harus diperhatikan efeknya terhadap saluran

    cerna.(1,6,8) Obat anti inflamasi non-steroid (misalnya aspirin atau ibuprofen)

    bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan (sinovitis). Pemberian

    pengobatan lokal dengan injeksi intra-articular steroid. Untuk topikal terapi

    dengan topikal NSAID, salisilat cream efektif pada beberapa penderita

    ostearthritis.

    c. Tindakan Operasi

    Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien dengan osteoartritis dengan kerusakan

    sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan

    yang dapat dilakukan antara lain osteotomi, untuk mengoreksi ketidaklurusan atau

    ketidak sesuaian), debrideman sendi, pembersihan osteofit, artroplasti total,

    dilakukan bila seluruh bagian sendi rusak. Prosedur ini sering dilakukan pada kaki

    dan artrodesis, dilakukan pada orang muda pada sendi yang tidak stabil. Sekitar

    90% penderita osteoarthritis pada tulang belakang tidak memerlukan tindakan

    operasi. Tindakan ini diperlukan pada keadaan : kehilangan kontrol kandung

    kencing dan fungsi usus, adanya nyeri yang menetap dengan gejala-gejala iritasi

    saraf. Maka tindakan yang dilakukan pada tulang belakang adalah dengan

    Laminektomi apabila ada herniasi diskus intervertebralis

    Arthroscopy secara minimal invasif untuk degenerasi kartilago yang berkembang

    atau hilangnya fragmen, berhasil pada beberapa pasien. Operasi Arthroplasty total

    merupakan perawatan yang pasti untuk kasus osteoartritis yang berat. Beberapa

    sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan sendi buatan.

    Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa memperbaiki fungsi dan

    pergerakan sendi, serta mengurangi nyeri. Karena itu jika fungsi sendi menjadi12

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    13/36

    terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani penggantian sendi.

    - OSTEOPOROSIS

    Pada pasien osteoporosis penanganan meliputi mempertahankan kualitas

    hidup, mobilisasi, penanganan nyeri, dan interaksi sosial. Bed rest

    berkepanjangan, isolasi diri, dan obat-obatan yang mengganggu motorik seperti

    transqualizer, sedatif, hypnotic agent, harus dicegah. Anamnesa,pemeriksaan fisik

    dan penunjang, digunakan untuk menegakkan osteoporosis serta menyingkirkan

    penyebab lain bone loss.

    Untuk memilih terapi yang tepat langkah pertama ialah menyingkirkan

    kausa osteoporosis sekunder. Kedua menentukan apakah osteoporosis itu

    termasuk high atau low turn over. Pemberian obat-obatan dimulai setelah

    dibuktikan adanya bone loss. Bentuk spesifik intervensi tergantung pada bone

    mass individual, faktor resiko yang ada, dan bone dynamic. Obat terapi yang

    tersedia sebagian besar dalam bentuk anti resorbsi dan diperuntukkan pada

    osteoporosis high turn over. Macam obat anti resorbsi antara lain hormonal

    replacement (seperti tamoxifen, estrogen, raloxifen), bisphosphonate, dan

    kalsitonin. Kalsium dan vitamin D termasuk anti resorbsi lemah. FDA ( Food and

    Drug Administration) tidak menganjurkan pemberian stimulator tulang seperti

    sodium fluorida, PTH, dan derivatnya.

    Protokol penanganan osteoporosis oleh Lane (1999)

    Treatment Protocols

    For men and premenopausal women

    Physiologic calcium (see table

    Vitamin D ( 400 800 U/day )

    Adequate nutrition

    13

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    14/36

    Exercise (impact exercise, strengthening, and balance training )

    For postmenopausal women *

    Antiresorptive agents

    Estrpogens (with progestin if uterus is intact )

    Alendronate (Fosamax), 5 mg/day for mild to moderate bone difisiency;

    10 mg/day if bone mass is 2.0 SDs below peak bone mass

    Calcitonin (Miacalcin), 200 U/day via nasal spray for mild bone loss ,

    new fracture, bone pain

    Pamidronate (Aredia; intravenous infusion), approved for paget disease

    and Ostyeolysis associated with malignancy.

    Raloxifene (Evista), an antiestrogen (SERM) approved for prevention

    Not approved by FDA (Experimental)

    Etidronate(Didronel), cycle of 400 mg/day for 2 weeks, rest 11 weeks;

    approved

    For paget disease

    Tamoxifen (Nolfadex; antiestrogen agent ), 70 % as effective as

    estrogen,used In treatment of breast cancer

    Formative agents (experimental)

    Monofluorophosphate (monocal,; fluoride and calcium suplement ), 24

    mg of

    Elemental fluoride per day, used as a nutritional additive

    Slow-release sodium fluoride, under study

    14

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    15/36

    Earlier intervention if the bone loss ratye is increased and / or

    there are independent risk factors

    1.Kalsium

    Penambahan suplemen kalsium diperlukan bila kebutuhan kalsium sesuai

    umur harus dicapai. National Institute of Health merekomendasikan intake

    kalsium perhariseperti pada tabel dibawah

    Pemberian kalsium tidak boleh melebihi 500 mg per kali pemberian.

    Umumnya sediaan dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium sitrat. Kalsium

    karbonat membutuhkan asam untuk larut. Orang akhlorhidria tak dapat

    menyerap sediaan ini. Efek sampingnya kembung dan konstipasi. Kalsium

    sitrat akan larut saat tidak ada asam, tidak membentuk gas, dan tidak

    konstipasi, menurunnya resiko resiko batu ginjal sehingga merupakan pilihan

    pada pasien aklorhidria. Sumber makanan yang mengandung kalsium antara

    lain produk susu dan derivatnya.

    Recommended Daily Calcium Intake

    Age Range Recommended

    Dietary

    Allowance,

    mg/day

    Suggestes Dietary

    Intake,

    mg/day

    Infant

    Birth to 6 months

    6 months to 1 year

    Children

    1-5 years

    5-10 years

    400

    600

    800

    800

    1,200

    NS

    400

    600

    800

    800 1,200

    1,200 1,500

    1,000

    15

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    16/36

    Adolescents and young adult

    ( 11 24 years )

    Female athletes

    Eustrogenemic

    Hyperestrogenemic

    Adults

    Men (25-65 years)

    Women (25-50 years)

    Pregnant/ nursing mothers

    Postmenopausal women

    Receiving HRT

    Not reveiving HRT

    Over 65 years (both sexes)

    NS

    800

    800

    1,200

    NS

    NS

    800

    1,500

    1,000

    1,500

    1,200 1,500

    1,000

    1,500

    1,500

    *Abbreviations ; HRT= hormone replacement therapy, NS= not spesified

    Penyerapan kalsiun diperbesar dengan pemberian 400 800 unit vitamin D atau 0,25

    mg calcitrol Menurut Lucas&Einhorn (1993) pemberian kalsium saja tidak akan

    melindungi wanita dari defisiensi estrogen.

    2. Vitamin D

    Sangat penting untuk penyerapan kalsium. Chapuy et al. menunjukkan

    pemberian vitamin D dan kalsium menurunkan fraktur femur proksimal sebesar 25 %.

    Gallagher & Riggs menunjukkan penurunan bermakna insiden fraktur vertebra pada

    pemberian vitamin D dibanding placebo.National Institute of Health

    16

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    17/36

    merekomendasikan pemberian 400 800 unit vitamin D perhari khususnya pada

    orang dengan resiko osteoporosis . Waktu paruh vitamin D2, D3 ialah 2 bulan, 25-

    HCC ialah beberapa hari, dan D3 (calcitrol) ialah 4 jam. Efek samping yang dapat

    terjadi ialah terbentuknya batu ginjal, mual, hiperkalsemia.

    3. Estrogen

    Estrogen penting dalam pencegahan dan penanganan osteoporosis. Pada umur

    30 40 tahun estrogen wanita mulai menurun namun belum menampakkan defisiensi.

    Saat menopause skeletal bone loss meningkat ( 8 % pada cancellous bone dan 0,5 %

    pada cortical bone) dan akan menurun lagi pada 6 10 tahun postmenopause.

    Penelitian menunjukkan pemberian estrogen perimenopause (fase penurunan cepatestrogen) akan menurunkan kecepatan bone loss khususnya trabekula vertebra. Ketika

    terapi estrogen berhenti bone loss akan meningkat tajam sampai 7 tahun post

    penghentian estrogen. Sehingga terapi estrogen harus didampingi terapi anti resorbsi

    lain sebagai maintenance.

    Estrogen dapat menekan gejala menopause seperti hot flushing, atrofi

    genitourinaria, juga menurunkan 50% penyakit koroner,mencegah alzheimer. Namun

    akan meningkatkan endometriosis yang dapat dicegah dengan pemberian progestagen

    periodik. Pada premenopause dan perimenopause pemakaian pil KB sangat efektis

    untuk mencegah osteoporosis.Yang menjadi penting ialah peningkatan resiko kanker

    payudara sebesar 30 % pada lama pemakaian di atas 10 tahun. Sedang peneliti lain

    mengatakan resiko penyakit kardiovaskuler menurun pada pemakaian estrogen. Dosis

    estrogen 0,625 mg/hari. Pada wanita gemuk dosis diturunkan karena androgen akan

    mengkonversi zat estrogen like di jaringan lemak. Pada wanitra kurus, perokok

    estrogen akan terdegradasi. Pemberian estrogen harus bersama kalsium . Cara

    pemberian per oral, transdermal, sublingual, percutaneus, subcutaneus, atau

    intravaginal.

    Obat antiestrogen seperti tamoxifen yang lazim digunakan dalam terapi kanker

    payudara mempunyai efek mempertahankan dan meningkatkan bone mass sekitar 70

    % dan meningkatkan cardiac lipid profile. Namun dapat meningkatkan resiko kanker

    kandungan dan efek withdrawlnya meningkatkan bone loss dan memperberat gejala

    menopause.Sehingga tamoxifen tidak digunakan sebagai terapi osteoporosis.

    17

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    18/36

    4. Calcitonin

    Merupakan hormon non gonadal non steroid. Berefek menurunkan aktivitas

    osteoclast , efek analgesik (mekanismenya belum diketahui). Sangat efektif

    mengobati high turn over osteoporosis. Cara pemberiannya subcutan, nasal spray,

    atau suppositoria rektal . Karena bersifat hypocalcemic agent maka pemberiannya

    harus disertai kalsium .Calcitonin derivat kan salmon mempunyai potensi 40 50 kali

    dibanding human calcitonin. FDA merekomendasikan dosis 100 IU per hari. Human

    calcitonin tidak direkomendasikan untuk osteroporosis, tapi untuk pengobatan paget

    disease. Mempunyai efek penurunan fraktur vertebrae sebesar 75 % , sementara efek

    pada fraktur femur masih diperdebatkan. Sehingga calcitonin diindikasikan untuk

    osteoporosis dengan nyeri .

    5. Bhisphosphonate

    Merupakan analog pyrophosphonate. Mekanisme kerjanya ialah menghambat

    maturasi , migrasi, penempelan pada tulang, dan aktivitas osteoclast. 8. Ada 3 generasi

    bisphosphonate. Generasi I ialah etidronate banyak digunakan pada paget disease dan

    efikasi yang tinggi pada osteoporosis.

    Dosis 400 mg per hari selama 2 minggu dengan interval istirahat 11 minggu.

    FDA tidak merekomendasikan penggunaannya untuk osteoporosis. Generasi II dan III

    masih dalam uji klinis. Alendronate menghambat resorbsi 1000 kali lebih besar

    dibanding pembentukan tulang sendiri. Telah terbukti menurunkan fraktur 50 %.

    Dosis yang direkomendasi FDA 10 mg/hari untuk BMD 2 SD dibawah rata-rata. Dan

    5 mg/hari untuk minimal bone loss. Pemberiannya peroral saat perut kosong. Half life

    alendronate 10 tahun, tak dianjurkan pada wanita hamil karena belu ada penelitiankeamanannya. Penghentian alenndronate tak mempercepat bone loss seperti estrogen.

    Efek sampingnya dispepsia, oesophgitis, diare, nyeri tulang pada terapi yang tanpa

    disertai kalsium.

    6. Bone Stimulating Agent

    Estrgen calcitonin dan bisphosphonate bekerja dengan mencegah resorbsi

    pada high turn over osteoporosis. Sedang pada low turn over osteoporosis terjadi

    18

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    19/36

    kegagalan pembentukan tulang oleh osteoblast. Sehingga dibutuhkan agent secara

    langsung menstimulasi fungsi osteoblast. Agent yang masih dalam tahap

    eksperimental ialah fluorida, PTH, PTH related peptide dan analognya. Pemberiannya

    tidak direkomendasikan FDA.

    7. Exercise

    Meski tidak termasuk modfalitas terapi medis namun sangat efektif dalam

    mencegah osteoporosis. Sel tulang peka lingkungan . Osteoblast merespon rangsang

    dalam waktu 24 48 jam.. Imobilisasi lama memicu osteoporosis. Pada menopause

    pemberian diet, vitamin D , kalsium hanya mengurangi kecepatan bone loss. Bila

    ditambah exercise akan efektif mempertahankan dan meningkatkan bone mass. Jenisdan durasi exercise tidak ditentukan. Pada latihan ringan akan mempertahankann bone

    mass. Latihan agak berat akan memacu remodelling tulang. Sedang latihan terlalu

    berat akan memicu kegagalan bone modelling. Bone mass erat hubungannya dengan

    muscle mass yang menempel.

    Cumming & Courtey menyarankan 3 hal dalam program latihan. Impact

    exercise , bertujuan menstimulasi pembentukan osteoblast dan mencegah resorbsi.

    Contoh jogging, jalan cepat, naik tangga. Strengthening exercise, mempengaruhi

    tulang di profunda otot. Disarankan melatih otot trunkus dengan beban ringan. Contoh

    sit up, angkat beban ringan dengan membungkuk. Balance training, menyeimbangkan

    semua latihan, dimulai dari ringan dan dinaikkan bertahap.

    8. Kortikosteroid

    Sudah terbukti bahwa kortikosteroid mengakibatkan osteoporosis.

    Mekanismenya menghambat fungsi osteoblast, menghambat resorbsi kalsium di

    intestinal dan tubulus proksimal ginjal, dan memicu hiperparathyroid sekunder. Dosis

    yang menginduksi bone loss belum jelas. Suatu penelitian menyebut 7,5 mg

    prednisolone per hari dalam waktu lama juga belum jelas, ada yang menyebut

    beberapa minggu. Topical steroid dilaporkan tidak mempengaruhi tulang.

    19

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    20/36

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Saat orang sudah lanjut usia maka semua organ-organ tubuh

    serta fungsinya mengalmi kemunduran. Dalam rentang waktu

    perubahan funsinya banyak penyakit yang muncul yang

    diderita oleh orang lanjut usia. Seperti Osteoporosis dan

    Osteoarthritis. Pada orang usia lanjut usia banyak terserang

    osteoporosis dikarenakn banyak faktor-faktor dalam tubuh yang

    mempengaruhi kalsium mengalami kemunduran. Sedangkan

    untuk oateoarthristis untuk orang lanjut usia di karenakan

    adanya penurunan fungsi untuk mengahsilkan cairan sendi

    yang disebut sinovial. Oleh karena penyakit in sering muncul

    pada orang usia lanjut kami akan membahasnya dalam makalah

    ini.

    20

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    21/36

    2. MANFAAT

    1. Mahsiswa mengerrti dan tahu tentang osteoporosis dan

    osteoartritis

    2. Mahasiswa tahu bagaimana pelaksanaan penyakit ini.

    3. Mahsiswa tahu tentang bagaiman mencegah dari penyakit ini

    PATOFISIOLOGI OSTEOARTHRITIS

    Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan

    tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks

    tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini

    menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya

    kadar air tulang rawan sendi.(7) Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan

    suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang

    makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk

    degradasi matriks ekstraseluler

    Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:

    1. Destruksi kartilago yang progresif

    2. terbentuknya kista subartikular

    3. Sklerosis yang mengelilingi tulang

    4. terbentuknya osteofit

    5. adanya fibrosis kapsul

    Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk

    menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek

    dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai

    dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang

    berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

    Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi

    molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi.

    Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis.

    Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan

    21

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    22/36

    osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan

    membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat

    menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang

    rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis

    permukaan sendi.

    Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat.

    Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak

    terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik

    tulang. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi

    vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).

    Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis

    seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses

    perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi

    yang progressif.

    2. NUTRISI TULANG

    Berikut daftar nutrisi agar Anda terbebas dari masalah tulang keropos:

    - Kalsium

    Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang. 99% Kalsium berada dalam tulang dan

    gigi sedangkan 1%nya ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan

    mengambilnya dari tulang dan bila terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh,

    dan mudah patah. Kalsium terdapat dalam produk susu, brokoli dan produk dari kacang

    kedelai. Kebutuhan kalsium harian berkisar antara 1.000-1.200 mg per hari, tergantung usia

    seseorang.

    - Vitamin D

    Berperan penting dalam mempertahankan massa tulang karena membantu tubuh menyerap

    kalsium secara lebih efektif. Vitamin D merupakan regulator positif bagi metabolisme

    kalsium dan meningkatkan penyerapan kalsium sebanyak 2,5 kali. Karenanya, suplemen

    kalsium yang mengandung vitamin D akan lebih efektif mencegah osteoporosis dan

    mengurangi risiko patah tulang akibat osteoporosis. Kebutuhan harian yang disarankan untuk

    vitamin D adalah 200 hingga 400 IU/hari. Pada makanan, vitamin D bisa Anda dapatkan di

    minyak ikan, ikan tuna, salmon dan margarine.

    22

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    23/36

    - VitaminC

    Membantu pembentukan tulang dan tulang rawan sehingga terbentuk jaringan sendi yang

    sehat. Kolagen yang merupakan bahan baku untuk tulang juga membutuhkan vitamin C

    untuk pembentukannya. Sebaiknya dikonsumsi sebanyak 1000 mg per hari. Contoh makanan

    yang mengandung vitamin C : jeruk, sayuran hijau, jambu biji, tomat dan pisang ambon.

    - VitaminE

    Vitamin ini dapat meningkatkan asupan oksigen ke otot dengan meningkatkan sirkulasi dan

    kemampuan gerak otot. Contoh makanan yang mengandung vitamin E : kecambah, bunga

    matahari,kacang-kacangan, asparagus, pisang , mentega,stwaberi. Dosis suplemen vitamin E :

    400 IU/hari

    - Zat besi

    Memiliki peranan dalam membantu transportasi oksigen ke sel darah yang dibutuhkan oleh

    enzim antioksidan untuk mengatasi kerusakan sendi. Dapatkan pada bayam dan daging sapi.

    - Magnesium

    Untuk pertumbuhan otot dan tulang. Terdapat pada kedelai, gandum dan kerang laut.

    KESIMPULAN

    Oasteoporosis dan osteoartritis merupakan penyakit yang sering menderita orang usia

    lanjut. Penyakit osteoporsis diakibatkan karena kekurang kalsium dalam tulang karena

    berbagai faktor. Sedangkan untuk osteoartritis diakibatkan karena cairan pelumas sendi yang

    berkurang sehingga terjadi gesekan pada tulang yang berakibat pada nyeri klien. Untuk itu

    pencegahan yang paling tepat untuk penyakit ini merupakan, sebaiknya sejak kita masih

    muda kita sering berolahraga dan melatihsendi-sendi kita dan banyak mengonsumsi susu

    berkalsium.

    23

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    24/36

    DAFTAR PUSTAKA

    http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/

    http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.html

    Doenges E Marilynn, 2000,Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

    R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi (1999), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut,

    Jakarta, Balai Penerbit FK Universitas Indonesi

    http://mukipartono.com/osteoartritis/

    24

    http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.htmlhttp://mukipartono.com/osteoartritis/http://carahidup.um.ac.id/2009/10/nutrisi-tepat-agar-tulang-kuat/http://www.irwanashari.com/2008/01/osteoarthritis.htmlhttp://mukipartono.com/osteoartritis/
  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    25/36

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOPOROSIS DAN

    OSTEOATRITIS

    KASUS

    Ny. Luna Maya ( 70 thn ) dirawat di RS karena mengeluh rasa nyeri di tulang pergelangan

    tangan dan kakinya terutama lutut. Hasil TTV: TD 120/80 mmHg, nadi 100x/menit suhu 37

    drjat C, RR 18 x/menit, BB 75 Kg, TB 160 cm, hasil X-Ray : penurunan kepadatan massa

    tulang. Dx. Medis : osteoartitis dan osteoporosis.

    I. PENGKAJIAN

    RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU

    Penyakit yang pernah diderita

    Ada alergi obat atau makanan

    RIWAYAT KEPERAWATAN MASA SEKARANG

    Alasan masuk: Ny. Luna dirawat karena mengeluh nyeri di tulang pergelangan tangan

    dan kaki

    Keluhan utama: nyeri di pergelangan tangan dan lutut

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keaadaan umum: tampak sakit....

    25

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    26/36

    TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 C, RR 18x/menit

    Pemeriksaan fisik muskuloskeletal: bentuk tubuh?cara berjalan?

    Bising usus

    PEMERIKSAAN PENUNGJANG

    Hasil X-Ray : penurunan kepadatan massa tulang

    POLA GORDON

    1. Pola pemeliharaan kesehatan

    Apakah klien tahu tentang penyebab, tanda gejala, cara pencegahan penyakit

    osteoartitis dan orteoporosis?

    2. Pola nutrisi dan metabolik

    Klien makan habis berapa porsi?

    Apakah ada makanan pantangan?

    3. Pola eliminasi

    Apakah klien bisa BAB dan BAK?

    Saat BAB/BAK sakit atau tidak?

    4. Pola aktivitas dan latihan

    Apakah untuk melakukan kebutuhan sehari-hari klien perlu dibantu atau

    dilakukan secara mandiri?

    Saat beraktivitas cepat lelah atau tidak?

    5. Pola tidur dan istirahat

    Apakah klien bisa tidur nyenyak?

    Apakah kalau malam hari sering terbangun?

    26

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    27/36

    6. Pola koping dan stres

    Cara klien menghadapi penyakit yang diderita sekarang

    7. Pola peran dan hubungan terhadap sesama

    Apakah hubungan klien dengan dokter, perawat dan sesama ada kesulitan?

    Apakah selama sakit ada perubahan peran dalam keluarga?

    8. Pola persepsi sensori

    Klien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan dan kaki

    Pengkajian nyeri PQRST

    DATA TAMBAHAN

    Skala nyeri?

    Kuantitas nyeri?

    Wajah klien tampak meringis karena nyeri

    II. ANALISA DATA

    Data Problem EtiologiDs:

    - pasien mengeluh

    nyeri ditulang

    pergelangan tangan

    dan kaki terutama

    lutut

    DO:

    - wajah klien tampak

    Nyeri akut Agen cidera fisik

    27

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    28/36

    meringis

    - skala nyeri?

    - Kuantitas nyeri?

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan pasien mengeluh

    nyeri ditulang pergelangan tangan dan kaki terutama lutut, wajah klien tampak

    meringis

    III. INTERVENSI

    No

    Dp

    Tgl/jam Tujuan dan kriteria

    hasil

    Intervensi Rasional

    1 2

    Agustus

    2010

    Nyeri akut teratasi

    setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    selama 7x24 jam

    dengan kriteria hasil:

    1. Monitor TTV 1. Adanya nyeri

    pada

    pergelangan

    tangan

    mempengaruhi

    28

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    29/36

    1. Nyeri klien

    dalam skala 1-

    3

    2. Wajah klien

    tidak nampak

    meringis lagi

    2. Monitor skala

    nyeri

    ( PQRST )

    3. Ajarkan teknik

    relaksasi

    4. Berikan

    kompres hangat

    5. Bantu ADL

    klien

    tanda-tanda

    vital pada

    pasien

    2. Adanya nyeri

    pada klien

    perlu adanya

    pemantauan

    untuk

    mengetahui

    keadaan klien

    3. Teknik

    relaksasi

    mampu

    mengalihkan

    perhatian

    pasien sehingga

    nyeri dapat

    berkurang

    4. Adanya

    kompres hangat

    bisa membantu

    memperlancar

    pembuluh

    darah

    5. Adanya nyeri

    pada

    pergelangan

    tangan dan

    lutut klien

    menyulitkan

    klien untuk

    melakukan

    aktivitas

    29

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    30/36

    6. Anjurkan klien

    untuk

    menggerakkan

    ektremitasnya

    namun tidak

    boleh

    melakukan

    gerakan

    memuntir

    7. Kolaborasi

    pemberian

    analgetik

    8. Koloaborasi

    diit tinggi

    protein dan

    tinggi kalsium

    sehingga

    kebutuhan

    ADL perlu

    dibantu

    6. Pergerakan

    pada ektremitas

    yang sering

    dilakukan

    mampu

    mencegah

    adanya

    kekakuan otot

    7. Adanya

    pemberian

    analgetik

    mampu

    mengurangi

    rasa nyeri yang

    dirasakan klien

    8. Nutrisi tulang

    seperti kalsium

    sangat penting

    untuk

    pembentukan

    tulang

    30

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    31/36

    1. ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

    Anatomi Tulang

    Sebagian besar tulang berupa matriks kolagen yang diisi oleh mineral dan sel-

    sel tulang. Matriks tersusun sebagian besar oleh kolagen type I dan sebagian kecil

    oleh protein non kolagen, seperti proteoglikan, osteonectin (bone spesific protein),

    osteocalsin (Gla protein) yang dihasilkan oleh osteoblast dan konsentrasinya dalam

    darah menjadi ukuran aktivitas osteoblast. Suatu matriks yang tak bermineral disebut

    osteoid yang normalnya sebagai lapisan tipis pada tempat pembentukan tulang baru.

    Proporsi osteoid terhadap tulang meningkat pada penyakit riketsia dan osteomalasia.

    Mineral tulang terutama berupa kalsium dan fosfat yang tersusun dalam bentuk

    hidroxyapatite Pada tulang mature proporsi kalsium dan fosfat adalah konstan dan

    molekulnya diikat oleh kolagen. Demineralisasi terjadi hanya dengan resorbsi seluruh

    matriks..

    Sel tulang terdiri 3 macam :

    31

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    32/36

    1. Osteoblast

    Osteoblast berhubungan dengan pembentukan tulang, kaya alkaline

    phosphatase dan dapat merespon produksi maupun mineralisasi matriks.Pada akhir

    siklus remodelling , osteoblast tetap berada di permukaan tulang baru, atau masuk ke

    dalam matriks sebagai osteocyte

    2. Osteocyte

    Osteocyte berada di lakunare , fungsinya belum jelas. Diduga di bawah

    pengaruh parathyroid hormon (PTH) berperan pada resorbsi tulang (osteocytic

    osteolysis) dan transportasi ion kalsium. Osteocyte sensitif terhadap stimulus mekanik

    dan meneruskan rangsang (tekanan dan regangan) ini kepada osteoblast

    3. Osteoclast

    Osteoclast adalah mediator utama resorbsi tulang, dibentuk oleh prekursor

    monosit di sumsum tulang dan bergerak ke permukaan tulang oleh stimulus

    kemotaksis. Dengan meresorbsi matriks akan meninggalkan cekungan di permukaan

    tulang yang disebut Lakuna Howship.

    Tulang imature disebut woven bone, dimana serabut kolagennya tidak beraturan

    arahnya, ditemukan pada stadium awal penyembuhan tulang, bersifat sementara

    sebelum diganti oleh tulang mature yang disebut lamellar bone , dimana serabut

    kolagen tersusun paralel membentuk lamina dengan osteocyte diantaranya. Lamellar

    bone mempunyai 2 struktur yaitu cortical bone yang tampak padat, dan cancellous

    bone yang tampak seperti spoon atau porous.

    Fisiologi Tulang

    1. 1. Bone Remodelling

    Ada 2 jalan pembentukan tulang. Endochondral ossification dengan osifikasi jaringan

    kartilago, seperti epifisial plate dan pada penyembuhan tulang. Membraneous

    ossification dengan osifikasi jaringan ikat seperti pembentukan tulang dari

    subperiosteal.

    32

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    33/36

    Tulang selalu mengalami 2 proses; yaitu resorbsi dan pembentukan. Proses ini disebut

    remodelling atau turn over. Resorbsi dimulai saat osteoclast teraktivasi dan taksis ke

    permukaan tulang yang bermineral. Matriks organik dan mineral diambil secara

    bersamaan. Pada trabekula akan terbentuk cekungan dan pada kortek akan

    membentuk liang seperti kerucut terpotong (cutting cone). Setelah 2-3 minggu

    resorbsi berhenti osteoclast tak tampak. Sekitar 1-2 minggu kemudian cekungan

    diliputi osteoblast dan 3 bulan kemudian telah terjadi pembentukan dan mineralisasi

    tulang.

    1. 2. Remodelling berkaitan usia

    Remodelling berlangsung seumur hidup. Semasa tumbuh tulang akan meningkatbaik bentuk maupun ukuran namun tetap ringan dan porous. Pada umur 20-40 tahun

    kanalis haversi dan ruang intertrabekuler telah tumbuh lengkap, korteks menebal

    sehingga tulang lebih berat dan kuat. Pada periode ini tiap individu mencapai peak

    bone mass. Pada umur di atas 40 tahun secara lambat dan pasti terjadi bone loss ,

    pelebaran kanalis haversi, penipisan trabekula , resorbsi permukaan endoosteal, dan

    pelebaran kavum medulare, sehingga tulang menjadi lebih porous. Pada pria

    kecepatan bone loss 0,3 % pertahun, sedang pada wanita ada perbedaan antara saat

    menopause dan 5-10 tahun post menopause.

    Dengan ditandai peningkatan bone loss, keadaan ini disebut sebagai

    osteoporosis post menopause. Hal ini disebabkan berhentinya pengaruh hormon

    gonadal yang juga terjadi pada wanita 5 tahun post oophorektomi. Proses yang terjadi

    adalah resorbsi berlebihan oleh osteoclast karena lepas kontrol hormonal. Pada umur

    di atas 70 tahun kecepatan bone loss pria dan wanita relatif sama. Fase ini disebut

    osteoporosis senile. Proses yang terjadi adalah pengurangan aktivitas osteoblast.

    Penting ditegaskan bahwa meskipun bone mass (jumlah netto kuantitas tulang per unit

    volume ) menurun setelah umur pertengahan, bone density (kadar mineral ) variasinya

    sangat kecil bila dikaitkan umur.

    Berkaitan dengan menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya resiko

    fraktur , ada beberapa penjelasan.

    1. Penyusutan bone mass merupakan faktor yang sangat penting

    33

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    34/36

    2. Pada waktu post menopause, lubang/defek pada tulang tidak akan pernah

    diperbaiki sehingga hilangnya hubungan struktural ini akan menurunkan

    kekuatan

    3. 3. Penurunan aktivitas sel tulang pada umur tua membuat kecepatan

    remodelling lambat.

    3. Regulasi Bone Remodelling dan Calcium Exchange

    Kalsium dan fosfor tulang sangat lambat perubahannya. Konsentrasi kalsium

    dan fosfor ekstrasel tergantung absorbsi intestinal dan ekskresi ginjal. Kontrol

    kalsium lebih kritis dibanding fosfor. Kondisi defisiensi kalsium ekstrasel yang

    persisten menggambarkan kondisi tulang.Sementara defisiensi fosfor hanya sedikit

    menurunkan kadar fosfat serum. Regulasi pertukaran kalsium merupakan mata rantai

    yang tidak dapat dihindarkan pada pembentukan dan resorbsi tulang. Keseimbangan

    antara resorbsi kalsium, ekskresi kalsium di tubulus renal, perubahan kadar kalsium

    ekstrasel dan tulang dikontrol oleh faktor lokal dan sistemik.

    Faktor sistemik tersebut adalah :

    (a). Kalsium dan Fosfat

    Kadar normal kalsium serum 2,2 2,6 mmol/L. Absorbsi di intestinal

    ditingkatkan oleh 1,25-dihydrocholecalciferol ( 1,25-DHCC ). Ekskresi kalsium urine

    2,5 10,0 mmol/24 jam. Bila defisit kalsium bersifat persisten maka terjadi

    mobilisasi kalsium tulang dengan meningkatkan resorbsi tulang. Bergesernya

    kompensasi dari absorsi intestinal, ekskresi ginjal, dan bone remodelling diatur oleh

    hormon parathyroid,dan 1,25- DHCC. Konsentrasi fosfat serum 0,9 1,3 mmol/L.

    Absorbsi di usus sebanding jumlah yang dimakan , ekskresi ginjal sangat efisien dan

    reabsorbsi 90 % di tubulus proksimal yang pengaturannya oleh hormon parathyroid.

    (b). Parathyroid hormon (PTH)

    34

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    35/36

    Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang

    sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium

    serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .

    Pada tubulus renal PTH merespon cepat penurunan kalsium plasma dengan

    meningkatkan resorbsi kalsium urine dan menghambat resorbsi fosfat urine. Pada

    tulang PTH meningkatkan aktivitas osteoclast, dan secara tidak langsung dengan

    mengaktifkan osteoblast untuk menyiapkan permukaan tulang yang akan diresorbsi

    dan memulai kemotaksis osteoclast. PTH juga menstimulasi osteolysis oleh

    osteocyte.Pada usus PTH secara tak langsung meningkatkan resorbsi kalsium dengan

    cara meningkatkan absorbsi vitamin D yang akan dikonversi menjadi metabolit aktif

    di ginjal.

    (c) Kalsitonin

    Disekresi oleh sel C kelenjar thyroid, bekerja berlawanan dengan fungsi PTH.

    Hal ini terjadi khususnya ketika bone turn over begitu tinggi seperti pada paget

    disease. Sekresinya distimulasi oleh kenaikan konsentrasi kalsium plasma di atas

    2,25 mmol/L.

    (d). Vitamin D

    Vitamin D3 ( Cholecalciferol ) diperoleh dari 2 sumber. Secara langsung dari

    makanan, dan secara tak langsung dari efek sinar ultraviolet pada sel prekursor di

    kulit.Vitamin D3 sendiri tidak aktif, akan diubah oleh hepar menjadi 25-

    hydrocholcalciferol (25-HCC) yang merupakan metabolit aktif. Oleh ginjal zat ini

    akan diubah menjadi 1,25 dihydrocholecalciferol(1,25-DHCC) yang merupakan

    metabolit yang sangat aktif. Zat ini menstimulasi absorbsi kalsium di usus dan

    meningkatkan resorbsi tulang. Peningkatan PTH dan fosfat plasma akan

    meningkatkan 1,25-DHCC. Begitu juga sebaliknya. Di tulang 1,25-DHCC

    menstimulasi resorbsi oleh osteoclast dan peningkatan transport kalsium. Juga secara

    tak langsung mempengaruhi pembentukan tulang karena dengan peningkatan absorbsi

    kalsium dan fosfat di usus akan meningkatkan mineralisasi osteoid.

    (e) Hormon lain

    35

  • 7/28/2019 Makalah Osteoatritis & Osteoporosis

    36/36

    Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari

    pengaruh PTH. Efek withdrawl hormon ini menyebabkan oeteoporosis.

    Kortikosteroid adrenal juga menyebabkan osteoporosis dengan meningkatkan

    resorbsi tulang , menghambat pembentukan tulang, menurunkan absorbsi kalsium

    intestinal, dan menginaktifkan sintesis kolagen. Thyroxin meningkatkan

    pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi sehingga

    hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan osteoporosis.

    Faktor lokal

    antara lain somatomedin C (Insulin like growth factor I ) dihasilkan oleh

    osteoblast akan meningkatkan proliferasi osteoblast. Transforming growth factordapat menstimulasi aktivasi osteoblast. Interleukin (IL-1) dan osteoclast activating

    factor (OAF), cytokines adalah faktor yang kuat pada resorbsi tulang, Zat ini

    diperkirakan berperan terjadinya osteoporosis pada inflamasi, multiple myeloma, dan

    tumor ganas lain. Tekanan mekanik dibuktikan oleh Wolft (sebagai wolft law)

    berperan pada tulang. Pada berat badan menurun, prolonged bed rest, inaktivitas,

    kelemahan muskuler dan imobilisasi anggota gerak dapat mengakibatkan

    osteoporosis. Stimulasi elektrik terjadi pada bagian dimana terjadi kompresi akan

    bermuatan negatif dan bagian bertekanan rendah bermuatan positip. Oleh Brighton &

    Cluskey dapat mempengaruhi pembentukan dan resorbsi tulang. Peningkatan

    temperatur dan oksigen meningkatkan pembentukan tulang. Keseimbangan asam

    basa mempengaruhi resorbsi tulang . Pada asidosis kronik resorbsi meningkat dan

    akan menurun pada alkalosis . Peningkatan fosfat (pyrophosphate) menghambat

    resorbsi tulang. Prinsip ini digunakan dalam terapi biphosphonate.