Post on 23-Oct-2015
description
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI
DI PADUKUHAN KIKIS DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh :
AMALIA FILDZAH
1010.711.105
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2013
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y
b. Alamat dan telpon : RT 05 RW 07
c. Komposisi Keluarga :
NO Nama Jenis
Kelamin
Hubungan Umur Pendi
dikan
Pekerja
an
Status
Imunis
asi
1 Tn. Y L Kepala
Keluarga
55
tahun
SD Petani Lengka
p
2 Ny. S P Istri 55
tahun
SD Petani Lengka
p
Genogram:
d. Tipe Keluarga : Tipe keluarga usila dengan suami istri hidup
bersama tanpa anak yang sudah memisahkan diri.
e. Suku Bangsa : Jawa – Indonesia. Tn. Y dan Ny.S berasal dari
Sleman.
f. Agama : Islam
g. Status sosial Ekonomi : Kepala keluarga bermata pencaharian petani
dengan penghasilan ±Rp. 500.000/bulan. Penghasilan keluarga
sangat minim namun dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-
hari dengan hidup yang serba sederhana.
h. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. Y tidak pernah melakukan
rekreasi.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Keluarga berada pada
tahap keluarga usia lanjut.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi : Ny. S
mengatakan komunikasi dengan anak – anaknya bersifat terbuka
namun Tn. Y mengatakan belum bisa memenuhi kebutuhan lain
seperti berbelanja bahan sandang untuk keluarga karena keterbatasan
penghasilan.
c. Riwayat Keluarga Inti : Ny. S mengatakan tidak mengetahui apakah
orangtua dari suaminya memiliki riwayat hipertensi atau tidak,
namun Ny. S mengatakan orang tua beliau tidak punya riwayat
hipertensi.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Tn. Y adalah anak pertama dari tiga
bersaudara, semua saudara Tn. Y masih hidup dan dalam keadaan
sehat. Ny. S adalah anak ketiga dari empat bersaudara, semua
saudara Ny. S masih hidup dan dalam keadaan sehat.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah : Luas rumah 40 m2 dengan panjang 8 m dan
lebar 5 m terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang televisi yang
bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi, satu dapur. Pada
kamarnya tidak terdapat jendela. Lantai rumah masih tanah dan
sumber air adalah air PAM. Sedangkan untuk pembuangan saluran
air dibuatkan pipa menuju belakang rumah yang berdekatan dengan
septic tank kira-kira 10 m dari jarak belakang rumah.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT : Keluarga Ny.S
bertetangga dengan beberapa keluarga petani dan buruh bangunan.
Semua tetangga Ny.S beragama islam dan bersuku. Interaksi pun
terjalin dengan baik dengan sesama tetangga terlihat dari banyaknya
perkumpulan yang diikuti oleh masing – masing keluarga dan satu
sama lain saling mengenal.
c. Mobilitas Geografis Keluarga : Semenjak menikah sampai sekarang
Ny.S dan Tn.Y tidak pernah bepindah-pindah tempat. Anak dan cucu
Tn. Y tinggal berdekatan di RT 05.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Tn. Y dan
istri aktif dalam organisasi atau perkumpulan – perkumpulan yang
dilakukan di RT maupun di Dusun. Keluarga Tn. Y juga aktif
bercengkrama dengan tetangga sekitar sehingga interaksi dan
sosialisasi keluarga Tn. Y sangat baik kepada masyarakat sekitar.
e. Sistem Pendukung Keluarga : Istri, anak, cucu dan tetangga.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga : Keluarga Tn. Y dan Ny. S melakukan
komunikasi secara terbuka, sehingga anak – anaknya dapat memberi
masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa
hormat terhadap orangtua, Ny. S adalah ibu yang santai yang jarang
memarahi anak-anaknya tapi Tn.Y sangat tegas terhadap anak –
anaknya dan tak segan memarahi anak – anaknya ketika mereka
salah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn.Y adalah seorang ayah dan pencari
penghasilan utama bagi keluarga dan Ny.S adalah seorang ibu yang
kerja membantu suami di ladang.
c. Struktur Peran : Tn. Y sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai
petani yang bekerja dari pagi sampai sore. Ny. S sebagai ibu juga
bekerja sebagai petani membantu suami. Setiap anggota keluarga
menjalankan perannya masing-masing.
d. Nilai/ Norma Keluarga : Keluarga Tn. Y menerapkan aturan-aturan
sesuai agama islam dan mengharapkan peraturan dapat dijalankan
dengan baik.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif : Tn.Y dan Ny.S menganggap anak dan menantunya
sudah dewasa dan menjadi anak-anak yang baik serta saling
menghormati dalam keluarga, meskipun kadang-kadang ada
pertengkaran kecil antara Ny. S dengan menantu.
b. Fungsi Sosialisasi : Keluarga aktif dalam kegiatan sosial di
masyarakat dan rutin mengikuti Posyandu Lansia.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang Serta Kekuatan Keluarga :
Sejak 2 tahun yang lalu Tn.Y mengeluh sakit pada persendian
terutama lutut, sedangkan Ny. S mengeluh sudah lama menderita
darah tinggi karena beban pikiran, Ny. S merasa menantunya tidak
ada yang perhatian pada beliau.
b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor : Tn. Y
dan Ny. S berharap agar anak dan menantunya bias lebih peduli pada
kesehatan mereka dan lebih memperhatikan keadaa mereka.
c. Strategi Koping yang Digunakan : Tn. Y biasanya mengistirahatkan
badannya ketika nyeri pada lututnya mulai menyerang sedangkan
Ny. S lebih memilih bekerja ke ladang untuk mengalihkan
kemarahan dan beban pikirannya.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional : Tidak pernah terdapat perselisihan
antar anggota keluarga dalam mengambil suatu keputusan.
7. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
Keluhan utama Ny.S : Bertubuh agak gemuk, mengeluh pusing dan
nyeri pada tengkuk kepala.
No Pemeriksaan Fisik Tn. Y Ny. S
1 Kepala Simetris, rambut
berwarna hitam
keputihan, tidak ada
ketombe.
Simetris, rambut
berwarna hitam
keputihan, tidak ada
ketombe.
2. Leher leher tidak nampak
adanya peningkatan
tekanan vena jugularis
dan arteri carotis, tidak
teraba adanya
pembesaran kelenjar
tiroid (struma).
leher tidak nampak
adanya peningkatan
tekanan vena jugularis
dan arteri carotis, tidak
teraba adanya
pembesaran kelenjar
tiroid (struma).
3. Mata Konjungtiva ananemis,
tidak ada katarak,
penglihatan jelas.
Konjungtiva ananemis,
tidak ada katarak,
penglihatan jelas.
4. Telinga Simetris, keadaan
bersih, Fungsi
pendengaran baik.
Simetris, keadaan
bersih, Fungsi
pendengaran baik.
5. Hidung Simetris, keadaan
bersih, Tidak ada
kelainan yang
ditemukan.
Simetris,keadaan
bersih, Tidak ada
kelainan yang
ditemukan.
6. Mulut Mukosa mulut lembab,
keadaan bersih, Tidak
ada kelainan.
Mukosa mulut agak
sedikit kering, keadaan
bersih, tidak ada
kelainan.
7. Dada Pergerakan dada terlihat
simetris, suara jantung
S1 dan S2 tunggal,
tidak terdapat palpitasi,
Pergerakan dada terlihat
simetris, suara jantung
S1 dan S2 tunggal,
tidak terdapat palpitasi,
suara mur-mur (-),
ronchi (-), wheezing (-)
suara mur-mur (-),
ronchi (-), wheezing (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan adanya
pembesaran hepar,
tidak kembung, tidak
ada bekas luka operasi
Pada pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan adanya
pembesaran hepar,
tidak kembung, tidak
ada bekas luka operasi
9. TTV dan
ekstremitas
TD : 130/90 mmHg,
N : 90 x/m,
S : 36,5 0C
R: 20x/m
Ekstermitas normal
TD: 170/110 mmHg,
N : 100 x/m,
S : 36 0C
R: 22x/m
Ekstermitas normal
10 Kulit Sawo matang Sawo matang
11 kuku Bersih dan agak keras Bersih dan agak keras
12 Berat badan 65 kg 80 kg
13 Tinggi badan 167 cm 155 cm
8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dapat mengaplikasikan pengetahuannya tentang
hipertensi agar dapat menjaga tekanan darah Ny. S tetap stabil.
Keluarga juga berharap wawasannya dapat bertambah lagi mengenai
hipertensi.
Data Subjektif dan Data Objektif
Data subjektif Data objektif
- Ny. S mengatakan merasa pusing
jika tekanan darahnya sedang tinggi
terkadang menjalar hingga ke bagian
tengkuk kepala.
- Ny. S mengatakan tekanan darahnya
tinggi ia rasakan jika memiliki beban
pikiran.
- Ny. S mengatakan penglihatannya
kabur jika sedang pusing.
- Ny.S mengatakan sudah mengetahui
beberapa akibat dari hipertensi
diantaranya jantung dan stroke.
- Keluarga Ny.S mengatakan cara
perawatan yang sudah diketahui
adalah dengan cara mengurangi
konsumsi garam.
- Keluarga Ny.S mengatakan belum
mengetahui jus timun dapat
mengurangi hipertensi.
- Ny.S mengatakan jika tekanan darah
tinggi sedang kambuh hanya duduk
saja dirumah dan membeli obat sakit
kepala diwarung.
- Ny.S mengatakan berobat ke
pelayanan kesehatan jika sudah tidak
kuat menahan sakit di kepala.
- Tekanan darah Ny. S 170/110
mmHg.
- Ny. S tampak menahan sakit di
kepalanya.
- Keluarga belum bisa memodifikasi
lingkungan bagi anggota keluarga
yang mengalami hipertensi.
B. Analisa Data
Data Masalah
Data Subjektif : Gangguan perfusi jaringan
- Ny. S mengatakan merasa pusing
jika tekanan darahnya sedang
tinggi terkadang menjalar hingga
ke bagian tengkuk kepala.
- Ny. S mengatakan tekanan
darahnya tinggi ia rasakan jika
memiliki beban pikiran.
- Ny. S mengatakan penglihatannya
kabur jika sedang pusing.
- Ny.S mengatakan sudah
mengetahui beberapa akibat dari
hipertensi diantaranya jantung dan
stroke.
- Keluarga Ny.S mengatakan cara
perawatan yang sudah diketahui
adalah dengan cara mengurangi
konsumsi garam.
- Keluarga Ny.S mengatakan belum
mengetahui jus timun dapat
mengurangi hipertensi.
- Ny.S mengatakan jika tekanan
darah tinggi sedang kambuh hanya
duduk saja dirumah dan membeli
obat sakit kepala diwarung.
- Ny.S mengatakan berobat ke
pelayanan kesehatan jika sudah
tidak kuat menahan sakit di kepala.
Data Objektif:
- Tekanan darah Ny. S 170/110
mmHg.
- Ny. S tampak menahan sakit di
cerebral pada keluarga Tn. Y
terutama Ny. S
kepalanya.
- Keluarga belum bisa
memodifikasi lingkungan bagi
anggota keluarga yang
mengalami hipertensi
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn.Y terutama Ny.S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah hipertensi.
D. Skoring
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1 Sifat Masalah:
Aktual
3/3 x 1 = 1 Hipertensi dirasakan Ny.S
sudah lama dengan keluhan
sakit kepala apabila memiliki
beban pikiran. Belum
dilakukan tindakan apa-apa
karena keluarga hanya tahu
bahwa penderita hipertensi
tidak boleh mengkonsumsi
garam banyak namun
keluarga tidak tahu berapa
takaran yang harus diberikan
pada penderita hipertensi.
Keluarga Tn.S sudah
mengetahui dampak dari
hipertensi apabila tidak
diatasi diantaranya penyakit
jantung dan stroke. Tekanan
2
3
Kemungkinan masalah
untuk di ubah :
Mudah
Potensial Masalah
untuk dicegah :
Cukup
2/2 x 2 = 2
2/3 x 1 =
2/3
darah yang diperoleh saat
pengkajian: 170/110 mmHg.
Keluarga Ny.S ingin
mengetahui batasan takaran
garam yang di perbolehkan
untuk dikonsumsi pada
penderita hipertensi. Keluarga
Ny.S juga belum mengetahui
manfaat jus timun mampu
mengurangi hipertensi.
Namun keluarga Tn.S sudah
mengetahui akibat atau
dampak yang akan timbul jika
tidak diatasi. Keluarga belum
bisa memodifikasi lingkungan
bagi anggota keluarga yang
mengalami hipertensi.
Ny.S menderita hipertensi
sudah lama. Jika penyakit
Ny.S kambuh ia hanya duduk
saja dirumah dan membeli
obat sakit kepala di warung.
Keluarga Ny.S hanya
mengetahui perawatan untuk
penderita hipertensi dengan
cara mengurangi konsumsi
garam namun keluarga belum
mengetahui takaran pasti
untuk penderita hipertensi.
4 Menonjolnya Masalah:
Tidak segera diatasi
½ x 1 = ½
Masalah dapat dicegah
dengan meningkatkan
pemahaman keluarga tentang
takaran garam yang benar
untuk hipertensi.
Hipertensi dirasakan betul
oleh Ny.S namun Ny.S malas
untuk berobat ke pelayanan
kesehatan jika tidak merasa
benar – benar sakit. Tn.S
hanya mengkonsumsi obat
warung dan duduk di rumah
jika hipertensinya kambuh.
Total 3 7/6
E. Rencana Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan EvaluasiIntervensi
TUM TUK Kriteria Standar
Gangguan perfusi
jaringan cerebral
pada keluarga Ny.S
terutama Ny.S
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan masalah
hipertensi.
Setelah
dilakukan
kunjungan
keperawatan
diharapkan,
keadaan
penyakit
Ny.S
berangsur
membaik.
1. Selama
1x45 menit
kunjungan
keluarga
mampu
mengenal
masalah
hipertensi
kepada
anggota
keluarga.
Dengan cara:
1.1 menyebutk
an
pengertian
hipertensi.
1.2 menyebutk
an
penyebab
hipertensi
Respon
kognitif
Respon
kognitif
Hiperten
si adalah
suatu
keadaan
dimana
terjadi
peningka
tan
tekanan
darah
sistolik
140
mmHg
atau
lebih dan
tekanan
darah
diastolic
90
mmHg
atau
lebih.
Penyeba
b
hipertens
i :
- Faktor
genetik
atau
keturun
an
1. Diskusikan
bersama
keluarga
pengertian
hipertensi
dengan
menggunak
an lembar
balik.
2. Tanyakan
kembali
pada
keluarga
tentang
pengertian
hipertensi
3. Berikan
reinforceme
nt positif
atas
jawaban
yang tepat
1. Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
1.3 meng
indentifikas
i penyebab
hipertensi
Respon
kognitif
- Usia
- Konsu
msi
garam
berlebi
h
- Obesita
s
- Stress
- Rokok
- Kafein
- Minum
yang
berako
hol
- Kurang
olahrag
a
Menyebu
tkan
penyeba
b
hipertens
i pada
Tn.S
penyebab
hipertensi
dengan
mengguna
kan lembar
balik.
2. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutk
an kembali
penyebab
hipertensi.
3. Beri
reinforcem
ent positif
atas usaha
yang
dilakukan
keluarga.
1. Dorong
keluarga
untuk
mengidentif
ikasi
penyebab
hipertensi
pada Tn.S.
1.4 menyebutk
an tanda-
tanda
hipertensi
Respon
kognitif
Menyebu
tkan
tanda-
tanda
hipertens
i :
pusing
atau sakit
kepala,
sering
gelisah,
wajah
merah,
tengkuk
terasa
pegal,
mudah
marah,
telinga
berdengg
ung,
susah
tidur,
2. Beri
reinforceme
nt positif
atas
kemampua
n keluarga
mengindent
ifikasi
penyebab
hipertensi
pada Tn.S.
1. Diskusi
dengan
keluarga
tentang
tanda-tanda
hipertensi
2. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutk
an tanda-
tanda
hipertensi
3. Beri
reinforceme
nt positif
atas usaha
yang
1.5 menyebutk
an cara
mencegah
hipertensi
Respon
kognitif
sesak
napas,
mudah
lelah,
mata
berkunan
g-
kunang,
dan
mimisan.
Pencega
han
hipertens
i :
Olahraga
yang
teratur,
konsums
i
makanan
yang
berpotasi
um,
batasi
konsums
in
sodium,
relaksasi,
kurangi
konsums
i alkohol
dilakukan
keluarga
1. Dorong
keluarga
untuk
menyebutk
an
pencegahan
hipertensi
2. Beri
reinforceme
nt positif
pada
keluarga
1.6 mengidentif
ikasi
masalah
hipertensi
yang terjadi
pada
anggota
keluarga
Respon
kognitif
dan
kafein,
makan
sayur-
sayuran
yang
berserat
tinggi,
berhenti
merokok,
hindari
pengkon
sumsian
obat
yang
meningk
atkan
tekanan
darah.
Kondisi
Ny.S
mengala
mi
hipertens
i 1. Bantu
keluarga
membandin
gkan apa
yang telah
dijelaskan
dengan
2. keluarga
mampu
mengambil
kondisi Ny.
S
2. Motivasi
keluarga
untuk
mengidentif
ikasikan
masalah
yang timbul
pada
anggota
keluarga
(Ny. S)
3. Bantu
keluarga
menyimpul
kan
masalah
yang
dihadapi
anggota
keluarga
4. Berikan
reinforceme
nt positif
atas usaha
yang
dilakukan
keluarga.
keputusan
untuk
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
hipertensi
dengan cara:
2.1 menyebutk
an akibat
lanjut tidak
diobatinya
hipertensi
Respon
kognitif
Menyebu
tkan 1
dari 3
akibat
lanjut
dari
hipertens
i yang
tidak d
obati :
Penyakit
jantung,
stroke,
pendarah
an retina,
kerusaka
n ginjal,
diabetes
melitus,
dan
kematian
1. Jelaskan
pada
keluarga
akibat
lanjut
apabila
hipertensi
tidak
diobati
dengan
menggunak
an lembar
balik
2. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutk
an akibat
lanjut dari
hipertensi
yang tidak
2.2 memutuska
n untuk
merawat
Ny.S
dengan
hipertensi
Respon
afektif
Keluarga
memutus
kan
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
hipertens
i
diobati
3. Beri
reinforceme
nt positif
atas
jawaban
keluarga
yang tepat
1. Diskusikan
kembali
dengan
keluarga
tentang
keinginan
keluarga
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
2. Beri
reinforceme
nt positif
atas
keputusan
keluarga
untuk
merawat
anggota
keluarfa
3. keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
dengan cara :
3.1 menyebutk
an cara
perawatan
hipertensi
dirumah
Respon
kognitif
Menyebu
tkan
pencegah
a
hipertens
i :
Mengura
ngi
konsums
i garam,
rutin
berolahra
ga,
hindari
merokok
dan
mengkon
sumsi
kafein,
dan
konsums
i makan
berserat
tinggi
(buah
dengan
hipertensi
1. Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
pencegahan
hipertensi
2. Memotivasi
keluarga
untuk
menyebutk
an
pencegahan
hipertensi
3. Beri
reinforceme
nt atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
4. keluarga
mampu
memodifika
si
lingkungan
yang dapat
mencegah
hipertensi
dengan cara :
4.1 menyebutk
an cara-cara
memodifika
si
lingkungan
Respon
kognitif
dan
sayur)
Menyebi
utkan 2
dari 3
cara
memodif
ikasi
lingkung
an untuk
mencega
h
hipertens
i
1. Jelaskan
lingkungan
yang dapat
mencegah
hipertensi
2. Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
penjelasan
yang
diberikan
3. Beri
reinforceme
4.2 melakukan
modifikasi
lingkungan
yang tepat
bagi Ny.S
5. keluarga
mampu
memanfaat
kan
pelayanan
kesehatan
dengan cara :
Respon
afektif
dan
Respon
psikom
otor
Pada
kunjunga
n tidak
terencan
a
melakuk
an
tindakan
modifika
si
lingkung
an
Manfaat
kunjunga
n ke
nt positif
atas
jawaban
keluarga
1. Observasi
lingkungan
rumah pada
kunjungan
dengan
terencana
2. Diskusikan
dengan
keluarga
hal positif
yang sudah
dilakukan
keluarga
3. Beri
reinforceme
nt positif
atas usaha
yang
dilakukan
keluarga
5.1 menyebutk
an kembali
manfaat
kunjungan
ke fasilitas
kesehatan
5.2 memanfaat
kan
pelayanan
kesehatan
Respon
kognitif
Respon
afektif
Dan
Respon
fasilitas
kesehata
n :
Mendapa
tkan
pelayana
n
kesehata
n,
mendapa
tkan
pendidik
an
kesehata
n tentang
hipertens
i
Keluarga
membaw
a
anggota
keluarga
dengan
hipertens
i
1. Informasika
n mengenai
pengobatan
dan
pendidikan
kesehatan
yang da[pat
diperoleh
keluarga di
puskesmas
atau balai
pengobatan
lainnya.
2. Memotifasi
keluarga
untuk
menyebutk
an kembali
hasil
diskusi
3. Beri
reinforceme
nt positif
atas hasil
yang
dicapai
1. Motivasi
keluarga
untuk
dalam
merawat
penderita
hipertansi
psikom
otor
apabila :
penderita
pusing,
pandang
an buram
,dan
kondisi
bertamba
h parah.
Adanya
kartu
berobat
membawa
bapak N
apabila
kondisi
tidak dapat
ditangani
dirumah.
2. Temani
keluarga ke
puskesmas
atau balai
pengobatan
bila
diperlukan
3. Berikan
reinforceme
nt atas hasil
yang
dicapai.