TUGAS HIDROGRAFI 2 ke 4

7
TUGAS HIDROGRAFI 2 Prediksi Pasut di Daerah Tanjung Priuk Dengan Berbagai Metode Oleh : Bangkit Adhi Nugraha 15110035 Dosen: Dr. rer.nat. Wiwin Windu Pranata, ST, M.Si Ir. Samsul Bachri, M.Eng, Ph.D

Transcript of TUGAS HIDROGRAFI 2 ke 4

TUGAS HIDROGRAFI 2Prediksi Pasut di Daerah Tanjung Priuk Dengan Berbagai

Metode

Oleh :Bangkit Adhi Nugraha

15110035

Dosen:Dr. rer.nat. Wiwin Windu Pranata, ST, M.Si

Ir. Samsul Bachri, M.Eng, Ph.D

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKAFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2013

Perbandingan Prediksi Pasut Dengan BerbagaiMetode di Daerah Tanjung Priuk

Oleh:Bangkit Adhi Nugraha

15110035Teknik Geodesi dan GeomatikaInstitut Teknologi Bandung

[email protected]

Abstrak- Prediksi pasut dapat dilakukan dengan berbagai metodecontohnya dengan least square ataupun dengan tabel admiralty. Hasilprediksi pasut pun di dipengaruhi oleh bagaimana data tersebutdiperoleh bisa menggunakan metode tide gaude, Satelit,dll. Denganberbagai metode tersebut maka akan menghasilkan konstanta pembentukpasut yang berbeda-beda sehingga hasil prediksi pasut yang dihasilkanmempunyai ketelitian yang berbeda.(Kata kunci: prediksi pasut, Tanjug Priuk, TOPEX, Admiralty, LeastSquare)

I. Pendahuluan

Fenomena pasang surut adalah fenomena naik turunnya permukaanlaut akibat berbagai sebab antara lain gaya tarik bulan (pemberi efekterbesar), matahari dan benda langit lainnya maupun akibat pengaruhmeteorologis. Kondisi pasut di suatu wilayah dapat diamati dandimodelkan melalu pengamatan dan analisis pasut. Pengamatan dananalisis pasut perlu dilakukan untuk berbagai hal misalnya: prediksi

pasut untuk waktu tertentu, penentuan referensi kedalaman maupunketinggian (chart datum dan MSL) sehingga data yang ada dapatdigunakan untuk keperluan engineering maupun navigasi. Pasut dibentukoleh beberapa komponen yaitu konstanta pasut akibat kejadianastronomik dan non-astronomik. Untuk melakukan analisis pasut makaharus bisa didapatkan komponen-komponen pembentuk pasut di suatudaerah yang agar hasil maksimal dilakukan pengamatan pasut minimalselama 1 bulan (1 revolusi bulan).

Setelah dilakukan pengamatan pasut selama 1 bulan tersebut makadiperlukan proses yang dinamakan prediksi pasut untuk memprediksipasut di luar jangkauan pengamatan. Prediksi pasut dapat dilakukandengan berbagai metode contohnya least square ataupun admiralty. Degansumber data yang berbeda pula maka hasil prediksi pasut pun akanberbeda-beda dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan.

Daerah yang dianalisis di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

II. Hasil Prediksi Pasut Dari Berbagai Sumber

a. Pasanglaut.com

b. http://easytide.ukho.gov.uk/EASYTIDE/easytide/ShowPrediction.aspx?PortID=5339&PredictionLength=7

c. Tide Model Driver Tpxo 7.2

III. Hasil Perbandingan dan Analisis

Jika diamati dari waktu terjadi dan besar pasut yang di prediksioleh ke tiga sumber menunjukkan hasil yang berbeda. Perbedaan antarasumber dari pasangsurut.com dengan easytide.uk pada tanggal yang samaselama 7 hari rata-rata terjadi perbedaan sekitar 10 menit dalammemprediksi terjadinya pasut dan perbedaan sekitar 10cm dalammenentukan besar pasut. Sedangkan dengan tide model driver Tpxo 7.2terjadi perbedaan sebesar 20cm baik dalam pasang maupun surut.

Perbedaan prediksi pasut terjadi karena metode pengambilan data yangberbeda maupun cara memprediksi pasut tersebut. Pada pasanglaut.comdan easy tide data diambil di stasiun pasut tanjung priuk kemungkinanmenggunakan alat tide gauge. Sedangkan pada Tpxo 7.2 data diambildengan metode satelit TOPEX. Sehingga menghasilkan ketelitian yangberbeda. Pada pengolahan data pun setiap sumber didapat dengan metodeberbeda, pada easytide digunakan metode admiralty dan tidak menjaminketelitian jika digunakan dalam pelayaran sehingga easytide tidakdidesain untuk keperluan yang lebih spesifik. Sedangkan pada Tpxodenga satelit TOPEX ketelitian prediksi pasut selain dipengaruhi olehresolusi satelit juga dipengaruhi oleh konstanta pasut yang kita pilih

pada awal prediksi karena setiap konstanta akan menghasilkan besaranprediksi pasut yang berbeda. Walapun tipe pasut yang diprediksimenghasilkan tipe yang sama yaitu tipe mix diurnal.

IV. Kesimpulan Dengan berbagai metode yang ada menghasilkan perbedaan baik dari

waktu terjadi pasut dan besaran pasut walaupun dengan selisih yangtidak terlalu besar. Akan tetapi untuk keperluan yang lebih telititetap harus dilakukan pengukuran langsung, walaupun begitu untukkeperluan praktis dan global metode dengan Tpxo 7.2 sangat baik danmudah digunakan selain itu kita bisa memilih konstanta pasut yangakan digunakan sesuai dengan analisis kebutuhan.

V. Referensi

1. http://www.pasanglaut.com/as/west-indonesia/tanjung-priok 2.http://easytide.ukho.gov.uk/EASYTIDE/easytide/ShowPrediction.aspx?PortID=5339&PredictionLength=73. Poerbandono & Djunarsjah,E.Survei Hidrografi.Refika Aditama,Bandung.