PPT BAB 4 KELOMPOK 9
Transcript of PPT BAB 4 KELOMPOK 9
Peta Konsep
MODEL PEMBELAJARAN
Contextual Teaching and Learning
Project-Based Learning
Directive Learning
Problem-Based Learning
Cooperative Learning
Quantum Teaching and Quantum Learning
Contextual Teaching and Learning
• Jadi, Contextual Teaching and Learning adalah
CONTEXTUAL
Berkenan, mengikuti kontext, relevan,
berhubungan; yang membawa maksud, makna, dan
kepentingan
Materi Pembelajaran
situasi kehidupan nyata, penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bentuk Belajar Dalam Contextual Teaching And Learning• Mengaitkan (relating)• Mengalami (experiencing)• Menerapkan (applying)• Bekerja sama (cooperating)• Mentransfer (transfering)
Asas-asas Contextual Learning menurut Nurhadio Kontruktivismeo Menemukano Bertanyao Masyarakat belajaro Pemodelano Refleksio Penilaian yang Sebenarnya
Problem Based LearningMetode pembelajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.
PBL ini penyajian pembelajaran yang menghadapkan siswa pada situasi masalah di dunia nyata yang
terjadi di lingkungannya sebelum siswa mempelajari materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan tersebut
• Menurut depdiknas ciri utama PBL meliputi mengorientasikan siswa kepada masalah atu pertanyaan yang autentik , multidisiplin, menuntut kerja sama dalam penyelidikan dan menghasilkan karya.
Tahap-tahap PBL• 1. Tahap orientasi siswa pada masalah • 2. tahap mengorganisasikan siswa untuk belajar• 3. tahap membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
• 4. tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya• 5. tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pelaksanaan PBL Tugas-tugas perencanaan• 1. Penetapan tujuan • 2. Merancang situasi masalah• 3. Organisasi sumberdaya dan rencana logistik Tugas interaktif• 1. Orientasi siswa pada masalah• 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar• 3. membantu menyelidikan mandiri dan kelompok• 4. analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
C. Project Based learning
Project Based learning merupakan model pembelajaran yang berfokus pada konsep dan prinsip utama dari suatu disiplin . Melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas bermakna lainnya , memberi peluang bagi siswa untuk bekerja secara otonom mengonstruksi belajar mereka sendiri
Project Based learning adalah sebuah model atau pendekataana yang inovatif , yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks
Acuan Project Based learning1. Kurikulum2. responsibility3. Realisme4. Active learning5. umpan balik6. keterampilan umun7. Driving questions8. Constructive investigations 9. autonomy
Peran pengajar dalam Project Based learning1. Narasumber : ,menyusun trigger problems2. fasilitator : memantau dan mendorong kelancaran
kerja kelompok
Kegiatan pelajar dalam pendekatan Project Based learningProject Based learning menurut pelajar bekerja bbersama tugas yang diberikan pengajar agar aktif . Pelajar dapat bekerja secara individu maupun kelompok .Pelajar memerlukan fasilitas synchronous dan asyncronous sebagai tambahan terhadap koordinasi kerja .
• Kegiatan pelajar dapat dikelompokan menjadi tiga kategori aktivitas individu , aktivitas dalam kelompok , aktivitas antar kelompok , katagori yang ketiga tersebut dilaksanakan oleh individu atau secara pelajar
D. Cooperative learningA. Definisi
cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar yabg menekannkan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yabg teratur dalam kelompok , yang terdiri dari dua orang atau lebih
Pembelajaran cooperative adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis . Pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (student-oriented) , dengan suasana yang demokratis yang saling membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal
B. TujuanMenurut Ibrahim dan Mulyasa adalah sebagai berikut :
1. Hasil akademik
Cooperative learning bertujuan mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik yakni meningkatkan nilai siswa dalam belajar akademik dan perubahan normal yang berhubungan dengan hasil belajar .
2. Peneriman terhadap perbedaan individu
Siswa dapat menerima secara luas dari lorang yang berbeda berdasarkan ras budaya , kelas sosial , kemampuan dan ketidakmampuannya
3. Pengembangnnya keterampilan sosial
Mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerja sama dan kolaborasi
C.Karakteristik pembelajaran cooperative learning
1. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis
2. Anggota anggota dalam kelompok diatur sendiri dari siswa yang berkemampuan rendah , sedang dan tinggi
3. Jika kemungkinan , masing masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku , budaya dan jenis kelamin
4. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu
4 tahapan ketrampilan kooperatif • 1. forming (pembentukan)• 2. functioning ( pengaturan)• 3. Formating (perumusan)• 4. Fermenting(penyerapan)
Perbedaan ccoperative learning dengan kerja kelompok menurut Bennet
1. Postive Independence ( saling ketergantungan positif)
2. Personal responsibility ( tanggung jawab perseorangan )
3. Face to face promotive interaction ( interaksi promotif)
4. Group processing ( pemrosesan kelompok )
D.Unsur – unsur cooperative learning
a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka “sehidup dan sepenanggungan bersama “
b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu didalam kelompoknyac. Siswa harus melihat bahwa semua anggota dalam kelompoknya memiliki
tujuan yang samad. Siswa harus membagi tugas dan tanggungjawab yang sama antar anggotae. Siswa akan dikenaevaluasi atau hadiah / penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua kelompok
f. Siswa berbagi kepemimipinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar
g. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif
E. Teknik cooperative learning
1. Mencari pasanangan2. Bertukar pasangan3. Kepala bernomor4. Keliling kelompok5. Kancing gemerincing6. Dua tinggal dua tamu
Langkah – langkah pembelajaran kooperatif
Fase 1 : present goals and setkegiatan guru : menyampaikan semua tujuan pembelajaran
Fase 2 :Present inforation Kegiatan guru : menyajikan informasi kepada siwa baik dengan peragaan
Fase 3 : Organize student into learning teams kegiatan guru : guru menjelaskan kepada siswa baigaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisienFase 4 : assist team work and studyFase 5 : test on the materialsFase 6 : provide recognition
G. Peran guru dalam Cooperative Learing1.Sebagai Fasilitator 2. Sebagai mediator3. Sebagai Director – motivator4. Sebagai Evaluator
H. Metode-metode cooperative learning1. Jigsaw2. Think pair share3. Numbered heads together4. group invesgation 5. Two stay two stray6. make a match7. listening team 8. inside outside circle 9. bamboo dancing10. point counter point11. the power of two
Metode pendukung pembelajaran kooperatif menurut suprijono1. PQ4R2. guilded note taking3. snowball drilling4. concept Mapping5. giving question and getting answe6. question student have7. talking stick8. everyone is teacher here9. tebak pelajaran
E. Directive Learning atauPembelajaran Langsung
Merupakan suatu model pembelajaran yang bersifat teacher center. Hal ini mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pembelajaran kepada peserta didik dan mengajarkan secara langsung kepada seluruh kelas.
Ciri-ciri Directive Learning1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada
siswa termasuk prosedur penilaian2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembejaran3. Sistem pengelolaan dan lingkungan beljara model.
Fase Penting Dalam Pembelajaran Directive Learning • Fase 1 : Establish Set• Fase 2 : Demonstrating • Fase 3 : Guided Practice• Fase 4 : Feed back• Fase 5 : Extended Practice
• Pengajaran langsung atau Directive Learning memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru agar efektif, pengajaran langsung mensyarakatkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demontrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama.
F. Quantum Teaching dan Quantum Learning
Quantum teaching dan quantum learning merupakam model belajar yang dikemas Bobby DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.
Quantum teaching diperuntukan untuk guru dan quantum learning untuk siswa atau mayarakat umum sebagai pembelajar.
Quantum teaching menuntut guru berperan sebagai aktor yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas, menghipmotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri anak.
Quantum learning adalah penerapan metode quantum yang dilakukan atau dilaksanakan oleh siswa, merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain siswa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan.
Prinsip Quatum Teaching• Segalanya berbicara• Segalanya bertujuan• Pengalaman sebelum konsep• Akui setiap usaha• Jika layak dipelajari, maka layak dirayakan.
Kerangka Rancangan Belajar Quantum teaching• Tumbuhkan• Alami• Namai• Demonstrasikan• Ulangi • Rayakan
STRATEGI QUANTUM LEARNING• Teori otak kanan/kiri• Pilihan modalitas • Teori kecerdasan ganda• Pendidikan holistik• Belajar berdasarkan pengalaman• Belajar dengan simbol• Simulasi/permainan