META PARADIGMA KEPERAWATAN DARI BEBERAPA TEORI IMPLEMENTASI PADA PEMINATAN JIWA PROGAM MAGISTER...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of META PARADIGMA KEPERAWATAN DARI BEBERAPA TEORI IMPLEMENTASI PADA PEMINATAN JIWA PROGAM MAGISTER...
META PARADIGMA KEPERAWATAN DARI BEBERAPA TEORI
IMPLEMENTASI PADA PEMINATAN JIWA
Disusun Untuk Memenuhi Penugasan Kelompok Mata Kuliah SainsKeperawatan
Di susun Oleh Kelompok
Yuldensia Avelina(146070300111002)
Zulian Efendi(146070300111005)
I Nengah Darthayasa (146070300111007)
Zidni N. Yuhbaba (146070300111014)
Wenny Nugrahati C(146070300111015)
Helena Pangaribuan(146070300111016)
Athi’ Linda Yani (146070300111017)
Indah Mukarromah (146070300111018)
Fransisca E. Damayanti(146070300111022)
PROGAM MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Metaparadigma.................................................................................................4
2.2 Perbedaan Pandangan Metaparadigma........................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................................52
4.2 Saran.................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi
biopsikososiokultural dan spritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses
keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu
diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan
keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang
bila di dukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di
dalam praktek keperawatan.
Dunia keperawatan memiliki perkembangan yang cukup
pesat hal ini ditandai dengan munculnya berbagai teori dan
konseptual keperawatan, dimana masing-masing teori dan
konseptual tersebut muncul untuk menjawab tantangan,
fenomena dan permasalahan pada masanya. Kita tentu mengenal
Florence Nigtingale (1820-1910) yang dikenal dengan “Lady
with the lamp” dengan pendekatan teorinya pada aspek
lingkungan, teori ini muncul untuk menjawab permasalah yang
dialami para korban perang Crime (Kozier, 2011). Dalam
keperawatan Jiwa model konseptual keperawatan dikembangkan
oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi
kerangka berpikir perawat, agar perawat memahami konsep ini
sebagai kerangka konsepdalam memberikan asuhan keperawatan
dalam praktek keperawatan.
Teori dan konseptual keperawatan yang mengarah kepada
kejiwaan adalah tentang konsep Interpersonal yang berasal
dari Hildegrad Peplau, dia mengenalkan konsep Interpersonal
pada tahun 1592. Gagasan Peplau melalui pengembangan
kepribadian pada individu merupakan sebuah nilai tepat untuk
diaplikasikan dalam keperawatan jiwa. Keperawatan jiwa dalam
praktiknya saat ini memandang manusia secara utuh dalam segi
bio-psiko-sosial-spiritual. Penerapan hubungan interpersonal
dari Peplau dapat dikatakan merupakan terapan aspek yang
mencakup keseluruhan dari dimensi manusia (Alliood, 2014).
Dimana titik tolaknya pada hubungan perawat dan pasien.
Peplau merumuskan beberapa hal terkait dengan komunikasi
terapiutik, sehingga dapat menjawab permasalahan bagi
pasien, khususnya pasien yang memiliki masalah psikosis
(Kozier, 2011). Pengembangan teori yang mengacu pada model
konsep teori Peplau dilanjutkan oleh Phil Barker melalui
penerapan teori Tidal model untuk pemulihan kesehatan jiwa.
Tidal model berfokus pada proses perubahan yang ada pada
semua orang. Model ini berusaha untuk mengungkapkan arti
dari pengalaman seseorang dan bertujuan untuk memberdayakan
seseorang untuk memimpin pemulihannya sendiri. Pengembangan
teori tidal model dari Barker ini mengadopsi pada 3 hal
yaitu konsep hubungan interpersonal oleh Peplau, teori
kesehatan mental dan pemberdayaan dalam hubungan
interpersonal.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli
keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir
perawat, sehingga perawat dapat melakukan pendekatan
penanganan masalah keperawtan secara tepat yang
diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan, terlebih
pasien dengan gangguan Kejiwaan
1.2 Tujuan
1.2.1 Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Hildegrad
Peplau dan Phil Barker
1.2.2 Menganalisis teori yang dikemukakan oleh Hildegrad
Peplau dan Phil Barker.
1.2.3 Mengaplikasikan teori Peplau dan Phil Barker ke
dalam asuhan keperawatan jiwa
1.3 Manfaat
1.3.1 Praktis
Pembelajaran ini diharapkan dapat digunakan dalam
mengembangkan keperawatan secara klinis, dengan mengadopsi
pendekatan dari teori keperawatan yang ada dan memiliki
dasar Evidence Based Praktis (EBP), sehingga setiap tindakan
keperawatan yang dilakukan perawat memiliki dasar yang
jelas, dan akan semakin mempercepat kesembuhan pasien juga
dilindungi oleh hukum
1.3.2 Akademis
Sebagai dasar institusi pendidikan dalam memberikan
materi kepada para peserta didiknya, sehingga dalam tantanan
praktik, mereka lebih percaya diri dalam melakukan tindakan,
bahkan ketika disandingkan dengan disiplin lain, profesi
keperawatan akan mampu berpijak pada aturan dan keilmuannya
sendiri.
BAB IITINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Metaparadigma
Paradigma diartikan sebagai cara pandang terhadap
suatu fenomena dalam suatu objek material. Sedangkan
metaparadigma merupakan sebuah pandangan yang umum dari
suatu disiplin ilmu yang dijadikan sebagai pedoman untuk
mengidentifikasi fenomena dengan cara yang unik (McEwen &
Wills, 2011). Dalam (Masters, 2014) disebutkan bahwa
metaparadigma dalam keperawatan terdiri dari manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang kemudian
menjadi acuan dalam perumusan suatu model konseptual.
Konseptual model merupakan kerangka kerja yang menjadi
panduan untuk menggambarkan suatu fenomena dan realita
dalam disiplin ilmu keperawatan. Konseptual model terdiri
dari kerangka yang berbeda yang dibuat oleh berbagai
pengikut pelopor dalam keperawatan untuk mengamati dan
menafsirkan suatu fenomena. (Alligood, 2014).
Berbeda dengan konseptual model yang masih bersifat
abstrak, teori keperawatan lebih bersifat konkrit dengan
menggunakan konsep untuk menjelaskan suatu realita atau
fenomena. Teori keperawatan merupakan kesatuan konsep-
konsep, definisi- definisi, dan asumsi yang tersusun
secara sistematis yang menjelaskan fenomena asuhan
keperawatan. Teori keperawatan terdiri dari hasil karya
yang berasal dari filosofi keperawatan, konseptual model,
maupun karya disiplin lain yang diklasifikasikan untuk
dikembangkan (Alligood, 2014). Teori-teori keperawatan
umumnya diklasifikasikan tergantung pada tingkat
abstraksinya (Alligood, 2014).
Beberapa tokoh filsafat keperawatan membuat teori yang
masih bersifat umum dalam keperawatan. Teori tersebut
masih abstrak untuk dapat diaplikasikan, sehingga menjadi
dasar untuk perkembangan teori selanjutnya (Masters,
2014). Teori teori tersebut dibedakan dalam beberapa
tingkatan sesuai dengan cakupannya sebagai berikut; grand
teory menjelaskan teori yang masih bersifat kompleks dan
luas cakupannya sehingga biasanya penerapannya masih
bersifat umum (McEwen & Wills, 2011). Middle range theory
menjelaskan teori yang bersifat konkrit, fokus pada
masalah tertentu, serta spesifik dalam mengatasi fenomena
keperawatan (Alligood, 2014). Dan micro theory (practice theory)
menjelaskan teori yang lebih spesifik dan sempit
cakupannya (terbatas), sehingga lebih mudah didefinisikan
pada suatu fenomena dan bersifat aplikatif (McEwen &
Wills, 2011).
Beberapa tokoh dalam teori keperawatan memiliki
perbedaan pandangan dalam mendefinisikan metaparadigma
keperawatan. Penjelasan masing-masing tokoh mengenai
metaparadigma keperawatan berdasarkan
klasifikasi/tingkatan teori akan dijelaskan sebagai
berikut.
2.2 Perbedaan Pandangan Metaparadigma
Filsafat Keperawatan (Nursing Philosophies)
No.
Tahun
NamaTokoh
PenekananTeori
Metaparadigma IntervensiKeperawatan
KeteranganManusia Kesehatan Lingkungan Keperawatan
1. 1860
Florence Nightingale
Berfokus pada Lingkungan
Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan : Lingkungan fisik, Psikologis, dan Sosial.pasien adalah individu yang memiliki kekuatan vitalalamiah yang dibutuhkan proses perbaikan Pasien dihargai atas latar belakangkehidu
Ketika seseeorang mampu melakukanaktifitas dalamkehidupan sehari-hari. Penyakit dan sakit adalah proses perbaikan secara alamiah pada saat manusia tidak pada kondisi sehat.Penyakit tidak selalu membuat orang menderita. Penyebab
Lingkungan yangdidefinisikan oleh Nightingaledigambarkan sebagai ”elemen-elemeneksternal yangmempengaruhi kesehatan orang yang sehat dan sakit” dan meliputi ”semua yang berkaitan dengan makanandan hubungan pasien sampai dengan
1.Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimanaperawat lebih dituntut harusbisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman dengan lingkungan yang bersih.2.Perawat dapatmenciptakan dan
pannya masing-masing.
penderitaan lebih banyak dikarenakan kondisi lingkungan buruk, makanan yang buruk ataukelemahan spiritual. Upaya mempertahankan kesehatan dilakukan dengan cara mencegah penyakit melalui kontrollingkungan dan dan tanggung jawab sosi
interaksi verbal dan nonverbal pasien”Nightingale tidak secara khusus membedakan lingkungan pasien dalam aspek fisik, psikologis dansocial, tetapidari tulisan-tulisan yang dibuatnya dapat teridentifikasi bahwa ia memberikan penekanan padalingkungan fisik. Lingkungan sehat dilihat dalam situasi rumah sakit,
mempertahankanlingkungan terapeutik yang akanmeningkatkan kenyamanan dan prosespenyembuhan pasien. bahwa orang sakit yang miskin akan merasakan manfaat dari perbaikan lingkungan yang mempengaruhi tubuh dan pikiran mereka. Perawat dapat merubah statussosial orang miskin dengan memperbaiki
rumah tinggal dan kondisi fisik pemukiman kumuh. Menurutnya, lingkungan yang sehat penting bagi pemberian asuhan keperawatan yang tepat. Lima komponen penting lingkungan yang sehat, meliputi:1) udara bersih, 2) air bersih,3)pembuangan
air yang efisien,
4) kebersihan,dan
kondisi lingkungan fisik dan psikologis mereka.
5) pencahayaan.
2. 1979
Jean Watson
Caring/perhatian, empati dan peduli
Manusia harus dihargai untukdirawat, dihormati, dipelihara dandibantu sebagai diri yang dapat melakukan fungsi tubuh secara maksimalInterelasi hubungan antara manusiadan lingkunganyang dapat meningkatkan
Kesehatan adalah keseimbangan antara fikiran,tubuh dan jiwa,seseorang yang telah telah berhasil mengharmonisasikan fikiran, tubuh dan jiwa akan memilki derajat kesehatan yang lebih tinggiJika fungsi fisik optimal –kemampuan beradaptasi akan baik dan tidak ada penyakit
Lingkungan sangat mempengaruhi untuk proses penyembuhan pasien dan membantu meningkatkan kesadaran dan kemauan manusia sehingga ruangan perawatan yangtenang, dan menyembuhkan dan meningkatkan kondisi sprituil klien
Keperawatan adalah seni untuk membantumanusia mencapai keharminisan fikiran, jiwa dan raga dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, merawat dan memulihkan kesehatan darikondisi sakit
Membangun lingkungan yang carativ:1.Sistem
nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentinganorang lain)
2.Kejujuran dan harapan
3.Senstif pada pribadi danorang lain
4.percayaRasatolong menolong-
Saling percaya, hubungan antar sesama manusia
5.Mengekspresikan perasaan positif dannegatif
6.Proses pemecahan masalah keperawatanyang kreatif
7.Proses belajar mengajar transpersonal.
8.Lingkungan fisik, social, spiritual
dan mental yang supportif, protektif, dan korektif.
9.Pertolongandalam memenuhi kebutuhan manusia.
10. Kekuatan spiritual-fenomenologikal-eksistensial
3. 1984
PatriciaBenner’s(Kebijakan klinik dalam
Teori From Novice to Expert menjelaskan5 tingkat/ tahap akuisisi peran &
Adalah menjadisebuah self-interpreting, yaitu, orang tidak datang ke dalam dunianamun mendapatkan
Kesehatan adalah apa yangdapat dinilai, sedangkan kesejahteraan manusia pengalaman kesehatan atau
Menggunakan istilah situasi daripada lingkungan, situasi karenamenyampaikan lingkungan
Merupakan hubungan antarmanusiaMengerti praktek keperawatan sebagai perawatan dan
Filosofi keperawatan Banners adalah sebuah kondisi yangdinamis, praktek
Penjelasantentangtingkatanprofesi
praktikkeperawatan)
perkembangan profesi meliputi : 1.Novice2.Advance
Beginner3.Competent4.Proficient5.Expert
untuk ditetapkan, didefinisikan dalam perjalanan hidup kehidupan.Orang juga telahsebuah usaha & nonreflective pemahaman diridi dunia, dipandang sebagai peserta dalam arti umum
keutuhanKesejahteraan dan menjadi sakit yang dipahami sebagai cara yang berbeda didunia. Kesehatan yang digambarkan sebagai bukan hanya tidak adanya penyakitdan penyakit
sosial dengan sosial dan arti yang lebih dalam dari definisinyaIni berarti bahwa setiap orang, ada di masa lalu, & masa depan, yang meliputi makna dirinya sendiri, kebiasaan, & perspektif, pengaruh situasi.
studi tinggal pengalaman dari kesehatan, penyakit, dan penyakit dan hubungan di antara tiga elemen ini
muncul berasal dariperspektif holistik yang memegang filsafat, praktek, penelitian, dan teori yang saling terkait dan hermeneutikPemenuhan kebutuhan manusia
perawat
4. 1952
HildegardPeplau
Hubungan Interpersonal
Individu dipandang sebagai suatu organisme yanghidup dalam keseimbangan yang tidak stabil yang
Suatu perkembangan kepribadian danproses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arah
Lingkungan merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dimana Budaya, adat istiadat dan kebiasaan
Suatu proses interpersonal yang bermakna,bersifat terapeutik.Keperawatan diaplikasikan untuk membantu
1. Fase Orientasi ;Perawat danpasien melakukan kontrak awal untuk menjalin
berjuang dengan caranyasendiri untuk megurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari danide yang telahterbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
kehidupan yang kreatif, konstruktif danproduktif.
serta keyakinanmerupakan faktor yang perlu dipertimbangkandalam menghadapi individu
klien dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan memulihkan penyakitnya.Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik kliendan keluarga dan untuk membantu klienmencapai kemantapan pengembangan kepribadian
trust, terjadi proses pengumpulandata.
2. Fase Identifikasi ; Perawatsebagai fasilitatoruntuk memfasilitasi ekspresiperasaan pasien, melaksanakan asuhan keperawatan
3. Fase Eksplorasi;Perawat telah membantu pasien dalam memberikan
gambaran kondisi pasien
4. Fase Resolusi; Perawat berusaha secara bertahap untuk membebaskanpasien dariketergantungan terhadap tenaga kesahatan dan menggunakankemampuan yang dimilikinya
5. 1961
Ida Jean Orland
Teori yang dikembangkan oleh
Manusia bertindak atauberperilaku secara verbal
Sehat diasumsikan sebagai bebas dari
Lingkungan merupakan situasi keperawatan
Perawat adalahsuatu profesi yang mempunyaifungsi
Orlando menyampaikan3 kriteria untuk
oOrlando adalah TheDynamic Nurse Patient Relationshipatau Nursing Process Theory. Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat. Perkataan dan tindakan keduanya akan salingmempengaruhi, berbagaielemen pada
dan nonverbal,kadang-kadang dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan akan mengalami distress jika mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat profesional harus berhubungan dengan seseorang yangtidak dapat
ketidaknyamananfisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap sehat.Perasaan adekuat dan sejahtera dalammemenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.
yang terjadi ketika perawatdan pasien berinteraksi, dan keduanya mempersepsikan, berfikir, dan merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasiendapat mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapaitujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda
autonomi yang didefinisikan sebagai fungsiprofesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantumengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawabperawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinyatentang disiplin proses
memastikan keberhasilanperawat dalam mengeksplor dan bereaksidengan pasien, yaitu ; a.Perawat
harus menemui pasien, menekankankonsisten terhadap apa yang dikatakan pasien danmengatakanperilaku nonverbal yang telahdiobservasi kepada pasien
proses keperawatan, serta pentingnya partisipasipasien dalam proses keperawatan. Orlando menggambarkan model keperawatanmelalui lima konsepmayor yang saling berhubungan, yaitu:Fungsi perawat professional, adanya perilaku pasien,
menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya.
distress. keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilakupasien, reaksi perawatdan tindakan perawatan yangdirancang untuk kebaikanpasien
b.Perawat harus dapat mengkomunikasikan dengan jelas terhadap apa yang akan diekspresikannya (tindakan perawat yang akan dilakukan).
c.Perawat harus menanyakankembali kepada pasien langsung untuk perbaikan
respon segera/respon internalperawat, disiplin proses keperawatandan perbaikan dan peningkatan
atau klarifikasi.
6 1961
Virginia Henderson
The Activities of Living
Model ini menjelaskanbahwa tugasperawat adalah membantu individu dalam meningkatkan
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Handerson memandang individu dan keluarganya sebagai unit tunggal.
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruhfaktor eksternal dan kondisi yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Sehat adalah kualitas hiduptertentu, yangoleh Hendersondihubungkan dengan kemandirian.Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungandan berbagai tingkat inkapasitas
Handerson memandang fungsi keperawatan adalah unik, yaitu untuk membantu individu, baikdalam kondisi sakit atau sehat, dalam peran tambahanatau peran pendukung.
Fokus intervensi teori Henderson adalah 14 kebutuhandasar manusia, yaitu:
1. Bernafas secara normal
2. Tercukupinya
kemandiriannya secepatmungkin
Setiap manusiaharus berupayauntuk memepertahankan keseimbanganfisiologis danemosionalnya
individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungandapat dipandang sebagai simplifikasi.Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannyasesegera mungkin
kebutuhanmakan danminum
3. Mengurangi zat-zatyang tidak berguna bagi tubuh
4. Mengubahdan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan
5. Tercukupinya kebutuhantidur danistirahat
6. Memilih pakaian yang
tepat/sesuai
7. Menjaga suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi terhadap kondisi lingkungan
8. Menjaga kebersihan tubuh dan kerapihan
9. Menghinda
ri bahayaterhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi,kebutuhan, ketakutan, dan berpendapat
11. Beribadah
sesuai dengan satu kepercayaan
12. Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan
13. Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar menggunakan fasilitaskesehatan
yang tersedia untuk menemukanatau memuaskanrasa ingin tahu yangakan membantu meningkatkan kondisi kesehatan.
Sumber : Aligood,
2014
Grand Theory
No. Tahun Nama
TokohPenekananTeori
Metaparadigma IntervensiKeperawatan
KeteranganManusia Kesehatan Lingkungan Keperawatan
1. 1970 Martha Elizabeth Rogers(Science of Unitary Human Beings)
Manusia sebagai satu kesatuan dan lingkungan sebagai bidang energiyang menyatu dengan proseskehidupan
Individu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa disederhanakan & merupakan manifestasi karakteristik yang melebihi &bahkan berbeda dari bagian-bagiannya
Proses kehidupan adalah homeodinamis yang bersifat probalistik. Sebagai sistem terbuka di dalam proses kontinu bersama
Kesehatan & keadaan sakit adalah bagian dari satu kesatuan
Rogers menggunakan katakesehatan positif (positive health) untuk menunjukkan kondisi bugar (wellness) dan tidak adanya penyakit & penyakit parah, health digunakan dalam konteks nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu Meleis
Lingkungan sebagai suatu medan energi empat dimensi yang tidak dapat disederhanakan,yang dicirikan oleh pola dan manifestasi karakter yang berbeda dengan bagiaan-bagiannya. Interaksi antara manusia dan lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan
Dasar
Keperawatan sebagai profesiyang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan & seni
Mencoba untuk melakukan promosi interaksi antara manusia dan dasar lingkungan, untuk memperkuat dasar integritas manusia, dan untuk mengatur & mengalihkan pola dari
Meleis (2012) :Faktor I. InteraksiA. Pertukaran1. Makan & minum
2. Eliminasi
3. Bernafas4. Memberi & menerima
B. Komunikasi1. Verbal2. Nonverbal
C. Berhubungan1. Jarak2. Sentuhan3. Kontak mata
sistem terbuka lingkungan.
Manusia sebagaisebuah kesatuantak tersederhanakan, terpisahkan, bidang energi pandimensional diidentifikasi oleh pola dan memanifestasikan karakteristikyang khusus untuk seluruh (Alligood, 2014)
(2012) Promosi kesehatan positif mengarahdalam membantu orang dengan untuk peluang konsistensi secara berirama (Alligood, 2014)
lingkungan tidak terbatas,& perubahan adalah hal inovatif secaraterus menerus, tidak dapat diprediksi, & digolongkan berdasarkan perbedaan yang terus meningkat. Dasar lingkungan dan manusia dapat digolongkan berdasarkan perubahan pola gelombang yang menunjukkan saling berkelanjutan (Alligood, 2014)
manusia & dasarlingkungan untuk merealisasikan potensial kesehatan secara maksimal
Praktek keperawatan profesional merupakan praktik yang bersifat kreatif, imajinatif, daneksis untuk melayani individu.
Praktik keperawatan profesional tidak memiliki fungsi dependen, melainkan bersifat kolaboratif
4. Apa adanya
5. Referensi
6. Respon keluarga terhadap pasien sakit
Faktor II. TindakanA. PenilaianFilosofi kepercayaan tentang kesehatan, hubungan manusia, & spiritual
B. Memilih (kesadaran manusia membuat pilihan bijak, tdk bijaksana,
atau mengganggu)Mengenai kapasitas pilihan pendapat & pengambilan keputusan, konsekuensi,komitmen
C. BergerakMobilitas (ritme & pola)
Faktor III. KesadaranA. Terjaga (kebiasaan tidur, pola,& kualitas)
B. Perasaan (yang meraasakan &yang menyatakan)
C. Pengetahuan(pengetahuankesehatan, abstraksi, ketrampilan motorik)
2. 1971 DorotheaOrem
Befokus pada kemampuan seseorang dalam memenuhi perawatan untuk dirinyasendiri yang terdiri dari kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (udara,air, makanan,eliminasi, aktivitas danistirahat, privasi dan interaksi social, bebasancaman, dan mengembangkan
Orem memberikanpandangan tentang human being yaitu sebagai seorangindividu, agen,pengguna beberapa symboltertentu, organism, dan sebagai obyek. Sebagai seorangindividu, manusia memlikihak untuk dapathidup berdampingan dengan manusia lain, mempunyaiprivasi, dan hak untuk berubah tanpa
Orem mengartikan kesehatan sebagaisuatu keadaan fisik, mental, dan social seorang individu,bukan hanya bebasdari penyakit danketidakmampuan.
Orem melihat lingkungan dalam dua dimensi: yang pertama adalah lingkungan fisik, kimia, dan biologi; dan yang kedua adalah lingkungan sosialekonomi. Dimensi yang pertama melihatlingkungan lebih kepada cuaca, polutan,bakteri, hewan peliharaan, dansebagainya. Dimensi yang kedua melihat
Keperawatan sebagai suatu seni bagaimana seorang perawatmemberikan bantuan pada klien dengan ketidakmampuan.Keperawatan yang ditujukan kepada individuatau kelompok dengan tujuan mempertahankan atau merubah kondisi mereka maupun lingkungannya.
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatandiantaranya:1. (Wholly
Copensatory System ). Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuhpada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien
diri) harus membahayakan dirinya sendirimaupun orang lain. Sebagai agen, individu dilihat sebagaiseseorang yang dapat membawa perubahan kondisi yang sebelumnya belum pernah ada di lingkungan. Sebagai pengguna symbol, individu dilihat sebagaiseseorang yang menggunakan symbol tertentuyang dapat menterjemahkan kepada orang lain tentang identitas dirinya untuk
lingkungan lebih kepada keluarga, komunitas, gender, usia, budaya, kebiasaan, dan sebagainya.
dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yangmemerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanyamanipulasi gerakan.
2. (Partially Compensatory System). Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendirisecara sebagian saja dan ditujukan
dapat menyampaikan ide, dan mengkomunikasikan ide serta informasi yang mereka punyai. Sebagai organism, individu dilihat sebagaisuatu unit yangtumbuh dan berkembang yangmempunyai karakteristik biologis homo sapiens. Sebagai obyek, individu dilihat sebagaiseseorang yang dapat menjadi sasaran dari kekuatan alam saat diri mereka tidak dapat mempertahankan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.
3. 3)Sistem Supportif danEdukatif. Merupakan sistem bantuan yangdiberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampumemerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasienmampu
diri dari kekuatan tersebut. Kemampuan individu untuk bertahan dari kekuatan alam dapat terjadi karena individuitu sendiri ataupun karena kondisi lingkungan (Parker, 2001)
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.
3. 1974 Calista Roy
Adaptation Conceptual Model.Asumsi dasar model adaptasiRoy adalah :1. Manusiaadalah keseluruhan dari biopsikologidan sosial yang terus menerus
Manusia dipandang sebagai makhlukbiopsikososial yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Manusia menurutRoy merupakan sebuah sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistik
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi yang merupakan refleks individu dan lingkungan yang saling menguntungkan. Kesehatan
Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-pengaruh disekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu dan kelompok. Lingkungan merupakan
Keperawatan dipandang sebagai disiplin ilmu dan praktek yang memperluaskemampuan adaptasi dan mempertinggi perubahan individu dan lingkungan. Tujuannya adalah
Intervensi berupa perencanaan dengan tujuanmerubah atau memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual melalui proses adaptasi, berupa:
berinteraksidengan lingkungan
2. Manusiamenggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan biopsikososial
3. Setiap orang mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda
5. Sehat dan sakit merupakan suatu hal yang tidak dapat
sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control,output, dan proses umpan balik yang kemudian disebut sebagaimekanisme koping. Secara spesifik manusia di diarrikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untukmempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan
diartikan lebih dari tidak adanyasakit tapi penekanan pada kondisi sehat sejahtera yang dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi menunjukkan kondisi proses kehidupan yang menggambarkan tiga perbedaan level yaitu : integrasi,kompensasi dan kompromi. Manusia diakatakan sehat apabila mampu beradaptasi dan mengatasi stimulusyang merangsangnya.
masukan (input)bagi manusia sebagai sistem yang adaptif, berupa stimuluseksternal dan internal yang dikelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual
meningkatkan adaptasi untuk individu dan kelompok dalam empat adaptasi model yang berkontribusi untuk kesehatan, kualitas hidup dan kematian dengan bermartabat. Proses keperawatan menggambarkan pandangan Roy tentang manusiasebagai sistem adaptif. Menurut Roy ada6 (enam) tahap identifikasi dalam proses keperawatan yaitu: pengkajian perilaku,
1.Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.
2.Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat
dihindari dari kehidupan manusia.
interdependensi pengkajian stimulus, penentuan diagnosa keperawatan, penentuan tujuan, intervensi, dan evaluasi
mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subjektif.
3.Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam prosespenyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi
4. 1981 Betty The Neuman Neuman Sehat adalah Semua faktor Fokus utama Intervensi
Neuman Health Care System Aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress denganmemperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas
memandang manusia secara holistic, terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual.1. Fisiologis
meliputi struktur dan fungsi tubuh
2. Psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3. Sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan
kondisi dimana bagian dan sub bagian manusia yang berjalan harmonis. Kesehatan manusia dinilai berdasarkan rentang sehat sakit yang dinilaidari lima variable, yaitu fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Rentang sehat-sakit menempatkan kondisi kesehatan seseorang yang optimal pada titiktertentu. Kesehatan klien diartikan sebagai kemampuan klien untuk memelihara stabilitas yang optimal yang
internal dan eksternal yang ada di sekitar klien atau sistem klien. Terdiri dari
1. Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonalyang ada dalam sistem klien.
2. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar systemklien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluar sistemklien
Lingkungan yang
keperawatan adalah manusia secara utuh, dan berupaya mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor agar individu atau kelompok mampu mencapai dan mempertahankan level kesehatansecara maksimum.Secara spesifikkeperawatan bertindak dalam upaya rekonstitusi. Rekonstitusi menggambarkan suatu upaya perbaikan stabilitas sistem klien
yang dilakukan berupa tindakan-tindakan yangmembantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan,terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.1. Pencegahan
primer, meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah
aktivasi.4. Perkembangan
manusia sepanjang hidup.
5. Spiritual meliputi pengaruh kepercayaan spiritual.
Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisahkan.
dilihat sebagai batasan normal.
diciptakan, merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini tujuannya adalahuntuk memberikanstimulus positifkearah kesehatanklien.
berupa tindakan terhadap reaksi stres klien.
reaksi tubuhakibat adanya stressor.
2. Pencegahan sekunder, meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksitubuh lainnya karena adanya stressor.
3. Pencegahan tersier, meliputi pengobatan secara rutindan teratur serta
pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjutdan komplikasi terhadap suatu penyakit
5. 1977 Imogene King
Pencapaian Tujuan yang berfokus padasistem interpersonal
Manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya.Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interksi yang dinamis sebagai individudisebut sebagai
Kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia,dimana hal tersebut merupakanpenyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :1. Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawatan.Proses interaksi perawat-klien
1. Persepsi dari perawat danklien mempengaruiproses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat danklien mempengaruiproses interaksi.
3. Individu
system personal,ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dantujuan yang samadalam satu komunitas atau masyarakat.
aktivitas sehari-hari.
eksternal.2. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.
melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan. Aksi :
didefenisikan sebagai perilaku mental dan fisik.
Reaksi : perilaku tidakspesifik, tapibergantung pada perilaku aksi
Tujuan keperawatan : membantu individu untukmempertahan kesehatan agarperannya dapatberfungsi
mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilankeputusan dan hal tersebut mempengaruikehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5. Profesionalkesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap
pertukaran informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dariprofesionalkesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat
berbeda.6. 1980 Dorothy
E. Johnson
Stabilitas dan keseimbangan dalam sistem perilaku dapat mempengaruhi kesehatan seseorang (Alligood, 2014).
Seseorang sebagai sistem perilaku yang terdiri dari tujuh subsistem perilaku(Alligood, 2014).
Keseimbangan, stabilitas, fungsi yang efektif dan efisisen dari sistem perilaku (Alligood, 2014).
Faktor-faktor baik internal maupun eksternalyang dapat mempengaruhi sistem (Alligood, 2014).
Kekuatan eksternal yang bertugas untuk mengembalikan dan memelihara integritas perilaku pasienuntuk mencapai kesehatan yang optimal dimana penurunan kesehatan terjadi akibat ketidakseimbangan sistem perilaku (Alligood, 2014).
Proses pengkajian berfokus untuk mendapatkan informasi untuk mengevaluasi perilaku di masa lalu (sebelum sakit), menentukan dampak dari penyakit terhadap perilaku, danmembangun tingkat kesehatan yang optimal berdasarkan tujuh subsistem perilaku: afiliatif, ketergantunga
n, ingestif, eliminatif, seksual, prestasi, danagresif (Alligood, 2014).
Sedangkan proses keperawatan meliputi penentuan adanya masalah, diagnosis danklasifikasi masalah, manajemen masalah, dan evaluasi keseimbangan dan stabilitas sistem perilaku
Middle Range Theory
No. Tahun Nama
TokohPenekananTeori
Metaparadigma IntervensiKeperawatan
KeteranganManusia Kesehatan Lingkungan Keperawatan
1. 1981 Rosemaryparse
Teori MenjadiManusia adalah kombinasi dari faktor biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan menyatakan bahwa seseorang adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerusdengan lingkungannya
Setiap orang atau keluarga yang peduli dengan kualitas situasi hidup mereka; manusia dipandang sebagai makhluk hidup yang utuh,yang dipengaruhioleh pengalaman hidup masa lalu dan sekarang, yang berinteraksi dengan lingkungan melalui pilihan-pilihan dan tanggung jawab terhadap pilihantersebut.
Proses dari pengalaman hidup, yang di singkat, yang terus menerusmerubah, termasuk sintesis nilai-nilai dan cara hidup.
Tempat yang tidak di definisikan, tetapi setiap tempat yang berkaitan dengankesehatan
memandu individudan keluarga untuk berbagi dan menemukan makna personal dari situasi kehidupan kesehatan mereka
Teori tentangmanusia-hidup-sehat berasal dari 3 prisip:Prinsip 1: menyusun makna secara multimensionalPrinsip 2: manusia secara continue memiliki irama yang terbentang dan pola-polayang turut menyusun interaksi dengan dunia,
. Ini dikembangkan sebagai midleteori keperawatan dan asumsi-asumsi yang mendasari teori ini berasal dari karya-karya Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty, serta Martha Rogers
yang termasukmengungkapkan-menyembunyikan (secara simultan membuka beberapa aspek diri sementara menyembunyikan yang lain),memungkinkan-membatasi (saat manusiabergerak padasatu arah, manusia terbatas pergerakannyapada arah yang lain),dan menghubungkan-memisahkan (saat manusiaberhubungan dengan satu fenomena yang
lain, yang mengarah padakompleksitas yang lebih besar).Prinsip 3:Transformasiterjadi melaluI
organisasi danmenguasai, suatu proses pertukaran menusia-lingkungan-energi dengan pengangkuan terhadap pembuktian diri yang terus menerus.
2. 1978 Madeleine M. Leininger
Perawatan manusia yang berdasarkan pada keragaman danuniversal budaya
Manusia sebagai individu, keluarga kelompok, masyarakat, maupun lembaga
Keadaan sehat dan sejahtera yang didasarkan pada budaya yang diyakini
Kondisi,pengalaman,totalitaslingkungan(fisik,geografis, dansosial budaya)
Kepedulian untukmemfasilitasi, membantu individu, keluarga, kelompok, komunitas,
Tiga model panduan penilaian keperawatan, keputusan, dan tindakan untuk
yang memberikanmakna daninterpretasiuntukmemberikankeputusan padasituasitertentu
maupun lembaga untuk meningkatkan kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya, lifeways, dan keyakinan dari penerima perawatan
memberikan perawatan budaya kongruen yangbermanfaat, memuaskan dalam teori Leininger meliputi cagar budaya perawatan atau pemeliharaan,akomodasi perawatan budaya atau negotation, dan repatterning perawatan budaya atau restrukturisasi
3. 1982 Nola J. Pander
Model PromosiKesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan
1.Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di
kesehatan lebih diarahkan kepada upaya pencegahan terjadinya penyakit dengan
Pengaruh interpersonalPengaruh interpersonal adalah kognisi
1.Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan
Upaya pendekatan secara personal kepada
interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. HPM lahir dari penelitian tentang 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor modifikasi tingkah laku yang mempengaruhi dan meramalkan tentang perilaku kesehatan. Model ini menggabungkandua teori yaitu dari
mana mereka dapat mengekspresikan keunikannya.
2.Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk penilaian terhadap kemampuannya.
3.Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4.Setiap individu
melakukan upaya Promotif
tentang perilaku, kepercayaan atau sikap orang lain. Sumber utama interpersonal adalah keluarga(familiy at sibling) peer/kelompok dan pemberi pengaruh pelayanan kesehatan. Pengaruh interpersonal terdiri dari norma (harapan orang lain), social support (instrumental dan dorongan emosional) dan model (belajar dari pengalamanorang lain.
e. Pengaruh situasionalPersepsi
interpersonal yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
2.Pembentukan kembali konsepdiri manusia dengan lingkungan adalah pentinguntuk perubahan perilaku
3.Memandang bahwa dengan pencegahan biaya bisa diminumalkan sehingga upayapromotif lebihditingkatkan
individu1. Individu
adalah unik2. Pendekatan
didasarkan kepada konsep individu terhadap lingkungannya sehinggaperubahan ke arah kesehatan lebih mudah
3. Motivasi untuk berubah dari diri sendiri, manusia akan melakukan sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya
teori Nilai Pengharapan (Expectancy-Value) dan Teori Pembelajaran sosial (Social Cognitive Theory)dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik
secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5.Individu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang kompleks, berinteraksi dengan lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus menerus.
6.Manusia lebih suka melakukanpromosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan
personal dan kognisi dari situasi dapat memfasilitasi atau menghalangiperilaku misalnya pilihanyang tersedia, karakteristik deman dan ciri-ciri lingkungan estetik seperti situasi/lingkungan yang cocok, aman, tentram dari pada yang tidak aman dan terancam.
terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada
4. 1991, 1993
Kristen M. Swanson
5 proses caring menjadi lebihpraktis, yaitu:1.Komponen
Mempertahankan keyakinan, mengaktualisasikan diri untuk menolong orang lain, mampu menolong orang lain dengan tulus, memberikan ketenangan kepada
Memandang bahwa setiap manusia adalah unik, mereka memiliki gagasan, perasaan, dan perilaku yang berbeda, Swansonjuga menerima bahwa pengalamanhidup setiap individu akan saling mempengaruhi dengan warisan yang diturunkan,sokongan, dan kemauan untuk belajar. Sehingga orang akan dibentuk dan membentuk
Menurut Swason, ada banyak segi yang dapat mempengaruhi kesehatan individuadalah: Kerohanian, pemikiran, perasaan, Kepandaian, kreativitas, relasi, sisi kelembutan, kekerasan, jenis kelamin,
Lingkungan yang turut membentuk pribadi setiap orang , bantak sekali pengaruh ligkungan seperti budaya, sosial, biopsical, political, dan ekonomi. Bukan hanya itu ligkungan juga akan mempengaruhi pembentukan organ dan jaringan tubuh
Dipandang sebagai suatu pemberian perawatan, untukmeningkatkan kualitas hidup orang lain, Swanson juga menyampaikan, bahwa dalam aturan keperawatan tidak hanya atas dasar pengetahuan, tetapi juga berdasarkan padaetika, individu,estetika, dan berdasarkan kemanusiaan , pengalaman
Proses CaringKnowing (Mengenal) adalah Berjuang untuk memahami suatu kejadian karena punya makna dalam kehidupan orang lain.Subdimensi ;1.Menghindari
asumsi 2.Terpusat
pada orang yang dirawat
3.Mengkaji menyeluruh
4.Mencari
klien, dan memiliki sikap yang positif.
2.Komponen Pengetahuan,memberikan pemahaman klinis tentang kondisi dan situasi klien,Melakukan setiap tindakan berdasarkan aturan, dan menghindari terjadinya komplikasi
3.Komponen Kebersamaan,hadir secaraemosional dengan oranglain, mampu berbagi dengan klien
lingkungan dimana dia berada
klinik, nilai dan harapan baiksecara individu,maupun sosial
kunci5.Melibatkan
diri sendirib. Proses being
with (menemani) merupakan proses dimanasecara secaraemosional adabagi orang lainSubdimensi :1. menemani2. menyampaikan
kemampuan3. berbagi atau
curah perasaan
4. tidak membebani
c. Proses doingfor (melakukanuntuk) merupakan proses Melakukan bagi orang lain sebagai
dengan tulus, dan membangun kepercayaan dengan klien
4.Komponen tindakan yang dilakukan, tindakan terapeutik seperti membuat nyaman, antisipasi bahaya, dan intervensi yang kompeten
5.Komponen memungkinkan,memberikan informed consentpada setiap tindakan, memberikan respon yang positif
mana dia kan melakukan bagi dirinya sendiri bila semua itu mungkin dilakukannya.Subdimensi :1. kenyamankan 2. mengantisipa
si3. melakukan
dengan terampil
4. memproteksi5. menjaga
martabat danharta
d. Prose anableing (memberdayakan) merupakan proses Memfasilitasijalan orang lain melalui transisi kehidupan, misalnya
terhadap keluhan klien
kelahiran kematian dan kejadian asing.Subdimensi :1. memberi
informasi atau menjelaskan
2. mendukung atau membolehkan
3. memfokuskan 4. pilihan umum5. memfalidasi
atau membri umpan balik
e. Proses caring maintaining belief(mempertahankan keyakinan)merupakan. Melanjutkan keyakinan pada kapasitas orang lain untuk
menjalani kejadian atautransisi dan menghadapi masa depan dengan makna.Subdimensi : 1. meyakini
atau percaya/mempertahankan jati diri
2. mempertahankan sikap penuh harapan
3. menawarkan optimisme yang realistik
5. 1997 Pamela G. Reed
Model teori selftranscendencemengusulkan tiga macam hubungan : 1. Peningkatan
vulnerability dihubungkan
Person dipahamisebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan orang
Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari duahal yaitu pengalaman negatifdan positif,
Keluarga, jaringan sosial,lingkungan fisikdan komunitas adalah lingkungan yang secara signifikan
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melaluiproses interpersonal
Menekankan duahal dalam intervensi :1. Tindakan
keperawatan yg langsung berfokus pdsumber-
dengan peningkatan self transcendence.
2. Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan (well-being).
3. Faktor-faktor personal daneksternal bisa mempengaruhihubungan antara vulnerability dengan self transcendence dan antaraself transcendenc
lain dan perubahan lingkungan yangkompleks yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.
dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung kesejahteraan (wellbeing)
berkontribusi pada proses kesehatan dimanaperawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan
dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
sumber dari dalam diri sendiri
2. Berfokus pada beberapa faktor dari luar atau lingkungan
e dan well- being.
6. 1991 Katherine Kolcaba
“Theory of Comfort” (teori tentangkenyamanan). Kolcaba menilai kenyamanan dengan membuatstruktur taksonomi yangbersumber pada3 tipe kenyamanan yaitu: relief (bantuan), ease (kemudahan), dan transedence. Kolcaba mengaitkan ketiga tipe kenyamanan tersebut dengan 4 pengalaman
Manusia disituasikan dalam konteks biografi dimanakondisi fisik, interaksi dengan orang lain dan kemampuan penerimaan terhadap suatu kondisi dapat mempengaruhi konsep diri individu.
Kesehatan dianggapfungsi optimal dari pasien, keluarga, dokter, atau komunitas
Lingkungan mencakup segala aspek dari pasien, keluarga, atau pengaturan kelembagaan yangdapat dimanipulasi oleh perawat, orang yang dicintai, atau lembaga untuk meningkatkan kenyamanan
Keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan, perancangan kenyamanan digunakan untukmengukur suatu kebutuhan, dan penilaian kembali digunakan untukmengukur kenyamanan setelah dilakukan implementasi. Pengkajian dan evaluasi dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika perawat menanyakan kenyamanan
1. Praktek: Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan memerlukan sekurangnyatiga tipe intervensi comfort yaitu:
a. Teknis pengukuran kenyamanan, merupakan intervensi yang dibuat untuk mempertahankan homeostasis dan mengontrol nyeri yang
kenyamanan yaitu: fisik, psikospiritual, sosialkulturaldan lingkungan. Didalam teori kolcaba, mereka yang menerima tindakan kenyamanan daat disebut sebagai penerima, pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orangdewasa yang lebih tua, masyarakat danlembaga.
4 konsep utamadalam teori kolcaba yakni:health care needs,
pasien, atau secara objektif, misalnya observasi terhadap penyembuhan luka, perubahannilai laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian juga dapat dilakukanmelalui rangkaian penilaian skala(VAS) atau daftar pertanyaan (kuesioner), yang mana keduanya telah dikembangkan oleh Kolcaba.
ada, sepertimemantau tanda-tanda vital, hasilkimia darah,juga termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan inididesain untuk membantu mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan, serta mencegah komplikasi.
b. Coaching(mengajarkan) meliputi intervensi yang didesain
comfort interventions, intervening variables, comfort, health seeking behaviours, institusional integrity, best practices dan bestpolicy.
untuk menurunkan kecemasan, memberikan informasi, harapan, mendengarkandan membantuperencanaan pemulihan (recovery) danintegrasi secara realistis atau dalam menghadapi kematian dengan cara yang sesuai dengan budayanya. Agar Coachingini efektif,perlu dijadwalkan untuk kesiapan pasien dalammenerima
pengajaran baru.
c. Comfort food untuk jiwa, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi untukkenyamanan psikologis meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkankedamaian dan ketenangan, guided imagery, terapi
musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini perawat umumnya tidak memiliki waktu untuk memberikan comfort food untuk jiwa (kenyamanan jiwa/psikologis), akan tetapi tipe intervensi comfort tersebut difasilitasioleh sebuah komitmen oleh institusi terhadap perawatan kenyamanan.
2. Pendidikan:Teori ini
sangat mudah untukdipahami dan diterapkan pada mahasiswa perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk menilai kebutuhan kenyamanan holistik pada orang tua yang membutuhkanperawatan akut. Teoriini tidak terbatas pada gerontologikal atau pendidikan
praktik lanjutan.
3. Riset The Encyclopedia of Nursing Research menyebutkanpentingnya mengukur kenyamanan sebagai tujuan keperawatan. Perawat dapat memberikan bukti untukmempengaruhi keputusaninstitusi, masyarakat,dan tingkatan legislatif yang hanya sampai padastudi kenyamanan
yang menunjukkanefektivitaskeperawatanyang holistik.Penggunaan struktur taxonomi darikenyamanan (gambar) sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umumuntuk mengukur kenyamanan secara holistic dalamsampel rumah sakitdan partisipan
komunitas.7. 1993 Carolyn
L.Wienerdan Marylin J. Dodd
Trajectory illnessTheoryPengalaman tentang sakitselalu ditempatkan alam konteks biografi dimana terdapat 3 elemen kunci yaitu: Identity (Identitas),temporality (hal keduniawian) dan Tubuh.
Manusia disituasikan dalam konteks biografi dimana kondisi fisik, interaksi denganorang lain dan kemampuan penerimaan terhadap suatu kondisi dapat mempengaruhi konsep diri individu.
Pengalaman tentangsakit selalu ditempatkan dalam konteks biografi dimana kondisi sakit adalah pengalaman yang masih berlanjut berhubungan denganketidakpastian yang beragam melalui persepsi tentang diri dan interaksi dengan orang lain.
Lingkungan sekitar individu, keluarga dan termasuk didalamnya memperanguhi pengalaman sehatsakit seseorang.
Memahami ketidakpastian pada pasien agarpasien mampu bertoleransi terhadap keadaannya.
Peningkatan kemampuan toleransi pasien terhadap kondisi ketidakpastian yang memunculkan kehilangan kontrol pada individu.
8. 1998 CorneliaM. Ruland dan Shirley M. Moore
Teori yang mengungkapkantentang nyeri, kenyamanan dan kedamaian. The peaceful End of Life (EOL).Teori ini mengungkapkan
Selalu melibatkan perankelurga dalam tindakannya, berdasarkan padapengalaman individu dalam menghadapi sakitnya
Dilihat bagaimana seseorang individudan keluarga, membuat keputusan terkait dengan penderitaan yang dialami oleh keluarganya karenapenyakit kronis yang dialami
Pada teori ini lingkungan tidakterlalu terlihatperannya, hanya pada bagaimana suatu lingkungandapat membentuk seseorang untuk kuat menahan nyeri, ataukah menginginkan
Secara dunia keperawatan, halyang dapat ditawarkan adalah bagaimanahidup manusia lebih dihargai martabatnya dengan pemberianpengetahuaan yang dapat
Intervensi :1.Dilakukan
pada pasien pada pasien yang mempunyai penyakit krinik, butuh perawatan lama
bagaimana seseorang dapat hidup dengan nyamanpada akhir hidupnya,Fokusnya padaaspek dan perlengkapan yang diperlukan dalam mengambil keputusan saat menghadapi pasien yang mengalami perlawanan dalam menghadapi sulitnya terapi dan keuntungan, dimana merekamemerlukan bantuan dalammemberikan informasi
kenyamanan dan kedamain
diambil tentang nyeri -kenyamanan
2.Pada pasien yang mengalami permasalahanmenentukan pilihan, terus menghadapi nyeri, mendapatkan kenyamanan dan kedamaian
3.Disampaikan kepada pasien dan keluaga
untuk dapat memeperoleh nilai dan keuntungan Pilihan yang benar dalam menangani penyakit yangparah dan lama perawatanya
9. 1999 GeorgeneGaskillEakes,MaryLermannBurke,danMargaret A.Hainsworth
Manajemen strategi (internal daneksternal) untuk menghadapi kesedihan kronis (Alligood, 2014).
Manusia memilikiharapan dari proses kehidupandan kesehatan. Manusia membandingkan harapan dengan kondisi yang dialaminya dan kondisi yang terjadi pada orang lain, walaupun pengalaman setiap orang dengan pada kondisi
Kemampuan sesorang untuk beradaptasi dengan kesenjangan antara harapan dan kondisi yang terjadi akibat kehilangan/kerugian (Alligood, 2014).
Interaksi yang terjadi dalam keluarga, pekerjaan, lingkungan sosial dan perawatan (Alligood, 2014).
Kemampuan untukmendiagnosis dan memberikan intervensi dalam lingkup praktik keperawatan serta membimbing individu yang beresiko (Alligood, 2014).
Kesedihan kronis menggambarkansebuah fenomena yangluas dan dapat diterima dalam praktikkeperawatan, yang dibuktikan dengan masuknya kesedihan kronis sebagai
kehilangan adalah berbeda-beda (Alligood, 2014).
daignosa keperawatan dalam NANDA-I(Alligood, 2014).
10.
2008 Phil Barker
Pengalaman seseorang, menekankan pentingnya suara mereka sendiri dan kebijaksanaanmelalui kekuatan metafora
Manusia merupakan orang yang mengalami status perubahanyang menetap danterjadi secara terus menerus. Mereka hidup dalam dunianya dan mengalami 3 dimensi yaitu ; dunia,diri sendiri dan orang lain. Model pasang surut memegang sedikit asumsi tentang latihan hidup yang sesuai sepanjanghidup manusia. Manusia didefenisikan
Kesehatan merupakan sesuatu yang dikejar,diperoleh dan dirawat.Ini merupakan bagian dari kehidupan social, ekonomi,cultural dan spiritual. Pada pandangan yang holistic orang-orang menganggap bahwa kesehatan dan sakit adalah sesuatu yang bernilai.
Lingkungan adalah social yang luas di alam, konteksnyadari perjalanan hidup seseorang dalam samudra pengalaman, perawat menciptakan tempat untuk bisa tumbuh dan berkembang. Hubungan teraupetik digunakan sebagai jalan dalam membina relasi seseorangdengan lingkungannya. Masalah manusia mungkin berasal
Perawatan adalah kegiatanantarpribadi berupa abadi manusia melibatkan fokus pada promosi pertumbuhan danperkembangan
Keperawatan siap saat kondisi yang diperlukan untuk promosi pertumbuhan danperkembangan. Keperawatan adalah aktivitas manusia interpersonal
1. Value the voice (menghargai suara)
2. Respect the language (hormati bahasa)
3. Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa ingin tahu)
4. Become the apprentice (menjadi apprentice)
5. Reveal personal wisdom (mengungkapkan
dalam hubungan/relasi sebagai contoh dengan ayah,ibu,anak. Saudara dan juga dengan perawat.
dari interaksi yang kompleks antara seseorangdang lingkungan.Orang-orang yangtinggal di lingkungan social mempunyaiinteraksi denganorang lain, kelompok dan organisasi, keluarga, kultur. Lingkungan yang disiapkan secaraaman dan nyaman untuk ditempati membuat kondisi orang-orang yangmengalami gangguan mental merasa seperti tinggal di rumahmereka sendiri.
dan berfokus pada promosi dari pertumbuhan danperkembangan.
Praktek keperawatan berfokus pada identifikasi kebutuhan pasiensaat ini, melakukan kolaborasi dan mengembangan system pada human care. Focus yang tepatdari keperawatanadalah kebutuhan akan perasaan oleh orang yang dirawat,yang didefenisikan sebagai fungsi hubungan antaraorang dengan kebutuhan
kebijaksanaan)
6. Be transparent (jadilah transparan atau terbuka)
7. Use the available toolkit(gunakan sumberdaya yang ada)
8. Craft the step beyond (menentukan langkah)
9. Give the gift of time (berikan waktu)
10.Know that changeis constant (ketahuilah bahwa perubahan adalah konstan)
perawatan dan orang yang mencari kebutuhan itu.
11.
2008 Merle H.Mishel
Uncertainty inIllness Theorydimanakeraguandapatmempengaruhikemampuanpasien untukberadaptasipada suatupenyakit.
Keraguan masing-masing pasien harus dipahami sebagai karakteristik masalah dari pengalaman penyakit individu terlepas dari sifat akut atau kronis berbagai penyakit
Keraguan terhadap suatu penyakit dianggap sebagai stressor kognitif dan mempengaruhi kontrol dari individu. Selain itu keraguan tersebut berkaitankoping maladaptif,distress psikologis yang lebih tinggi, dan penurunan kualitashidup.
Dukungan sosial mempengaruhi kemampuan individu dalam melihat suatu kejadian atau keadaan pada dirinya.
Keperawatan membantu pasien beradaptasi dan mengatasi keraguan secara produktif, dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan merekadan meningkatkankualitas hidup
Intervensi keperawatan harus membantu pasien beradaptasi dan mengatasikeraguan secara produktif, mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kualitas hidup
Sumber : (Aligood, 2014)
BAB III
PEMBAHASAN
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi bio, psiko, sosio,
kultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu
teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan
sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila salah satunya di
dukung oleh teori dan model keperawatan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan.
Menurut De Laune dan Ladner (2002)nursing is an art and a science by which
people are assisted in learning to care for themselves whenever possible and cared for by
others when they are unable to meet their own needs. Dalam pengertiantersebut,
keperawatan bukan hanya dipahami sebagai merawat dan
memeliharatetapi juga memandirikan. Paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalammelaksanakan praktek keperawatan yang
bersifat professional.Dengan dasar tersebut, sesuatu yang mungkin
terjadi di mana dua orangdengan paradigma yang berbeda akan
memandang suatu fenomena dengan caraberbeda sehingga menimbulkan
penarikan kesimpulan yang berbeda pula. Hal inijuga berlaku dalam
keperawatan, dengan objek observasi yang sama perawatdengan latar
belakang atau bidang yang berbeda mungkin akan melihat masalahyang
timbul berbeda dan menuntun pada perbedaan diagnosa serta
perencanaankeperawatan.
Paradigma keperawatan merupakan abstrak dari cara memandang
dan keyakinan yang mendasari suatu disiplin ilmu keperawatan
dalam lingkup ilmu keperawatan, sehinngga pelayanan keperawatan
mempunyai norma, memilki standar yang jelas dan bisa
dipertanggung jawabkan. Fenomena ini mencakup manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan. Fenomena keperawatan merupakan
obyek layanan keperawatan yang didasari komponen keperawatan
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Kesimpulannya
bahwa paradigma sains keperawatan adalah cara memandang fenomena
keperawatan yang terjadi berdasarkan keilmuan yang berkembang.
Komponen dari paradigma keperawatan sendiri pada dasarnya ada
empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi
perkembangannya dalam teori sangat tergantung oleh sudut pandang
masing-masing teoris. Dengan begitu, pemaknaan masing-masing
komponen paradigma tersebut bisa jadi berbeda sehingga penjelasan
yang bisa diberikan secara umum adalah arti komponen secara lebih
superfisial.Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori keperawatan
yakni meta theory, grand theory, middle range theory, dan practical theory. Teori-
teori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkatan
keabstrakannya, yang dimulai dengan meta theory yang paling abstrak
hingga practical theory yang paling konkret. Model konseptual
keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan
dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan
keperawatan dalam praktek keperawatan. Model konseptual yang
dikembangkan oleh para ahli tersebut mencakup seluruh bagian dalam
ilmu keperawatan, salah satunya pengembangan dalam ilmu keperawatan
jiwa.
Model konseptual yang dikembangkan dalam bidang keperawatan jiwa
dan menjadi dasar perkembangan ilmu keperawatan jiwa adalah model
interpersonal dari Hildegard Peplau (1952), model konseptual
tersebut merupakan bagian dari grand theory yang masih abstrak.
Sedikit ulasan tentang Peplau, dimana ia merupakan seorang perawat
psikiatri yang memperkenalkan konsep model hubungan interpersonal
yang berlandaskan pada teori psikoanalisa, teori belajar sosial,
teori motivasi, dan teori perkembangan kepribadian. Teori peplau
berfokus pada individu, perawat dan prose interaktif sehingga dapat
membentuk hubungan perawat-klien. Konsep Peplau ini mendasari
praktek komunikasi terapeutik. Oleh karena itu, perawat berupaya
mengembangkan hubungan perawat-klien, dimana perawat bertugas
sebagai nara sumber, konselor, guru, penasihat, wali, pemimpin.
Tujuan penerapan teori Peplau adalah demi kelangsungan hidup
organisme dan memahami masalah klien serta belajar dari pengalaman
mereka.Peplau secara terperinci menguraikan beberapa peran perawat
yaitu:
1.Stranger : menerima pasien secara baik-baik untuk dapat beradaptasi
dengan situasi kehidupan yang berbeda, sehingga tercipta hubungan
saling percaya;
2. Teacher: sebagai guru dalam memberi pengetahuan sesuai kebutuhan;
3.Resource Person: Sebagai narasumber atau pemberi informasi yang spesifik
dalam memahami masalah atau situasi yang baru;
4. Counselors: Membantu individu untuk memahami dan mengintegrasikan makna
kehidupan saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan
perubahan;
5. Surrogate:bertindak sebagai advokasi, yaitu atas nama pasien untuk membantu
memperjelas domain saling ketergantungan dan kemandirian;
6.Leader ; memimpin pertemuan dengan cara yang saling memuaskan.
Pandangan teoritis tentang model keperawatan hubungan
interpersonal adalah kemampuan dalam memahami diri sendiri & orang
lain dengan menggunakan dasar hubungan antar manusia (HAM).Peplau
membagi fase-fase hubungan Interpersonal menjadi 4 fase yaitu: 1)
Fase Orientasi : Perawat dan pasien melakukan kontrak awal untuk
menjalin trust, terjadi proses pengumpulan data; 2) Fase Identifikasi
: Perawat sebagai fasilitator untuk memfasilitasi expresi perasaan
pasien, melaksanakan asuhan keperawatan; 3) Fase Eksplorasi :
Perawat telah membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi
pasien; 4) Fase Resolusi : Perawat berusaha secara bertahap untuk
membebaskan pasien dari ketergantungan terhadap tenaga kesehatan &
menggunakan kemampuan yang dimilikinya.
Penelitian tentang penerapan terapi latihan ketrampilan sosial
padaklien isolasi sosial dan harga diri rendah denganpendekatan
model hubungan interpersonal peplaudi RS Dr. Marzoeki Mahdi
Bogordirasakan tepatditerapkan pada klien dengan masalahisolasi
sosial dan harga diri rendah karena tahapan-tahapan pemberianasuhan
keperawatan dalam modelhubungan interpersonal Peplau yangterdiri
dari tahap orientasi, identifikasi,eksploitasi dan resolusi
dapatditerapkan sesuai dengan karakteristik klien (Wakhid, 2013).
Latihan ketrampilan sosial dapatmenurunkan tanda dan gejala
padaklien yang mengalami isolasi sosial danharga diri rendah. Rata-
rata responsecara keseluruhan pada masalahisolasi sosial sebelum
diberikan terapilatihan ketrampilan sosial sebesar93,11 dan sesudah
diberikan terapilatihan ketrampilan sosial sebesar60,56. Dan rata-
rata respon secarakeseluruhan pada masalah harga dirirendah sebelum
diberikan latihanketrampilan sosial sebesar 60,92 dansesudah
diberikan terapi latihanketrampilan sosial sebesar 40,17.
Tokoh keperawatan berikutnya dalam level middle range theory
adalah Phil Barker. Beliau mendasarkan teorinya “Tidal Theory” pada
grand theorynya Peplau. Peplau menjadi mentor bagi Phil Barker.
Barker mambahas gagasannya pertama kali adalah bersama Peplau pada
tahun 1994, dimana Peplau menyetujui gagasan Barker bahwa seseorang
akan menunjukkan diri mereka ketika mereka berbicara. Barker,
menyatakan bahwa Peplau merupakan ibu dari keperawatan psikiatri.
Beberapa bukti yang menegaskan bahwa Barker menggunakan
“interpersonal theory” dari peplau sebagai landasan pengembangan
“tidal theory” miliknya, diantaranya ciri khas dari model tidal
adalah penekanan pada pengalaman yang diceritakan oleh pasien
sendiri, dimana konsep ini merupakan penekanan nilai dari Peplau
yang memperkenalkan paradigma antarpribadi untuk studi dan praktek
keperawatan sebagai "terapi, proses interpersonal yang signifikan"
(Alligood, 2014).
Profesor Phil Barker, Poppy Buchanan-Barker dan rekan-rekan
mereka mengembangkan Tidal model sebagai sebuah model pemulihan
untuk promosi kesehatan mental.Tidal model berfokus pada proses
perubahan yang ada pada semua orang. Model ini berusaha untuk
mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang, menekankan pentingnya
suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora.
Ini bertujuan untuk memberdayakan seseorang untuk memimpin
pemulihannya sendiri bukannya diarahkan oleh para profesional. Phil
Barker sering disebut sebagai teoris kontemporer yang menonjol dalam
keperawatan kesehatan jiwa, hal tersebut mendasari model ini
terinspirasi oleh penelitian selama lima tahun tentang apa yang
dibutuhkan untuk perawatan kesehatan jiwa yang dilakukan.
Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi filosofis
yaitu:keyakinan tentang keingintahuan dalam arti positif; pengakuan
atas kekuatan sumberdaya, daripada berfokus pada masalah, kekurangan
atau kelemahan; menghormati keinginan seseorang, bukannya
paternalistik; penerimaan paradoks krisis sebagai peluang; mengakui
bahwa semua tujuan berfokus pada seseorang; keutamaan mengejar
elegan dengan cara sederhana yang mungkin harus dicari.Tidal model
menggunakan metafora atau filosofi air dan menjelaskan bagaimana
orang-orang dalam kesusahan atau distres bisa menjadi rapuh secara
emosional, fisik dan spiritual (Alligood, 2014). Pada penelitiannya
mitos keperawatan kesehatan mental dan tantangannya terhadap
pemulihan, dimana sebagai seorang perawat jiwa dalam
terminologiakan mencerminkan keinginanoleh perawatuntuk
membangunprofesi merekasebagai berbeda daridisiplinpsikiatri
danjugauntuk menemukanidentitasyang lebih positifsebagai orang
yangdapat membantuorang-orang yangsakit mentalmenjadi sehatsecara
mental. Dalam kaitan antara manusia dan pemulihan, dimana sebagian
besar perawat mengklaim tetap fokus pada perawatan atau manajemen
pasien. Setelah menciptakan istilah 'perawat-pasien hubungan',
dalam makalah utama terakhirnya, Peplau (1995) mengalihkan
perhatiannya dari pasien ke subjek ‘orang’. Barker menyatakan bahwa
peplau juga telah memfokuskan pada perhatian terhadap persons
recovery, yang telah ditermuat dalam ACMHN (2010) yakni mengakui
pengalaman pribadi dan keahlian individu, mendukung potensi mereka
untuk pemulihan dan membantu mereka untuk mencapai kualitas hidup
yang optimal Ini berarti bahwa setidaknya, satu tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu menjalani hidup mereka dengan cara
yang mereka inginkan. Konsep ini dikembangkan lebih lanjut pada
standar 3 yakni perawat mengembangkan terapi relationship yang
menghormati pilihan individu dan pengalamannya, sehingga akan
mendukung proses pemulihan pasien tersebut (Baker, 2011).
Tidal Theory dari Bakers, sesuai untuk digunakan dalam
keperawatan jiwa saat ini, dimana angka kejadian gangguan jiwa di
Indonesia sangat tinggi baik yang telah teridentifikasi maupun yang
belum teridentifikasi di komunitas. Sebagai perawat jiwa, harus
memahami bahwa pengalaman sehat dan sakit seperti zat cair, bukanlah
sebuah fenomena yang stabil dan kehidupan sebagai sebuah pengalaman
sedangkan krisis kejiwaan merupakan satu dari sekian banyak hal yang
dapat menenggelamkan mereka. Tujuan asuhan keperawatan jiwa ialah
untuk menyiapkan upaya pemulihan pasien sehingga mereka dapat
melanjutkan hidup. Perawat juga hendaknya membantu klien
mengidentifikasi bagaimana ia dapat lebih berperan dalam hidupnya
dan mengontrol hidupnya serta pengalaman yang didapatnya, dimana
menurt Barker bahwa perawat dan klien adalah satu, tidak dapat
dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian.
Tidal model berawal dari empat poin penting, yaitu: 1) Fokus
terapeutik yang utama dalam kesehatan jiwa ialah dalam
komunitas.Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis kejiwaan
hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dapat “menenggalamkan”
mereka. Tujuan keperawatan atau asuhan kesehatan jiwa ialah untuk
mengembalikan mereka ke “lautan pengalaman” tersebut sehingga mereka
dapat melanjutkan perjalanan hidup mereka; 2) Perubahan
merupakan proses yang terus berjalan dan konstan. Manusia akan terus
berubah, namun kadang mereka tidak menyadarinya. Salah satu tujuan
utama intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu klien membangun
kesadaran bahwa sekecil apapun perubahan itu akan membawa dampak
yang besar bagi hidupnya. 3) Kekuatan terletak pada proses asuhan.
Perawat membantu klien untuk mengidentifikasi bagaimana ia dapat
lebih berperan dalam hidupnya dan mengontrol hidupnya serta
pengalaman yang didapatnya; 4) Perawat dan klien adalah satu, tidak
dapat dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian (Meleis, 2012).
Dapat diambil kesimpulan bahwa kedua teori tersebut saling
berkaiatan dimana Peplau memandang individu/klien adalah manusia
yang memiliki kebutuhan perasaan dan perawatan hadir sebagai
fasilitator baik bagi klien maupun keluarga. Dengan kapasitas
profesionalnya perawat harus mampu membangun proses yang sifatnya
interpersonal dan terapeutik sebagai gagasan utama teori Peplau,
mendampingi asumsi bahwa setiap individu memiliki kebutuhan
perasaan. Sedangkan keperawatan adalah proses interpersonal karenamelibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan
bersama. Sedangkan Phil Barker menyatakan bahwa kesehatan jiwa,
faktor yang terkait dengan krisis kejiwaan, bisa beragam serta
kumulatif. Perawat atau tenaga penolong lainnya akan mendapatkan
pemahaman yang lebih tentang situasi yang saat itu sedang dihadapi
seseorang dan perlunya suatu perubahan. Dengan ini, praktisi atau
tenaga penolong, seiring berjalannya waktu, akan dibimbing untuk
merawat atau mengasuh seseorang mulai dari awal perjalanan mereka
hingga terdampar, tenggelam atau sebaliknya dicampakkan oleh
permasalahan hidup mereka. Eksplorasi kemudian dapat dilakukan untuk
mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan badai dan apa yang perlu
dilakukan segera untuk dapat berlayar lagi (Meleis, 2012)
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Beberapa teori keperawatan di kembangkan dan di klasifikasikanberdasarkan tingkat ke abstrakanya sehingga hal ini yang dapatmemunculkan beberapa theori diantaranya grand theory yang bersifatkomplek dan luas, middle range theory bersifat fokus dan konkritpada masalah tertentu, micro theory lebih bersifat spesifik danaplikatif. Dengan berkembangnya ilmu keperawatan dengan cukup pesatsehingga melahirkan beberapa paradigma yang bertujuan untuk menjawabdan mengatasi Fenomena keperawatan yang merupakan obyek layanankeperawatan yang didasari komponen keperawatan manusia, kesehatan,lingkungan . sedangkan untuk teori keperawatan yang mengarah padamasalah kejiwaan yaitu berasal dari teorinya Hildegrad Peplau danPhil Barker, tujuan dari penerapan teori peplau yang menitikberatkan pada modal interpersonal yang mana pada konsep peplauberfokus pada komunikasi terapeutik bahwa perawat berupayamengembangkan hubungan perawat-klien, dimana perawat bertugassebagai nara sumber, konselor, guru, penasihat, pemimpin danbertujuan demi kelangsungan hidup organisme dan memahami masalahklien serta belajar dari pengalaman mereka. Kemudian tokohkeperawatan berikutnya dilanjutkan oleh phil barker yang mana peplau
disini sebagai mentor dan menyetujui gagasan Barker terkaitkeluarnya tidal theory sebagai landasan teori ini barker menggunakaninterpersonal theory dari peplau. Phil barker mengembangkan Tidalmodel sebagai sebuah model pemulihan untuk promosi kesehatan mental,berusaha untuk mengungkapkan dari perasaan seseorang yang bertujuanuntuk memulihkan seseorang agar dapat memimpin pemuihanya sendiribukan hanya diarahkan oleh para profesional. Tidal model menggunakanmetafora atau filosofi air yang menjelaskan bagaimana orang-orangdalam kesusahan atau distres bisa menjadi rapuh secara emosional,fisik dan spiritual.
4.2 Saran
Diharapkan perawat dalam memberikan pelayanan dapatmenggunakan pendekatan teori yang sesuai dengan masalah yang munculserta bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural danspritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok danmasyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Daftar Pustaka
Alligood, R.M. (2014). History and philosophy of science Nursing
theorists and their work (8 ed.). Mosby: Elsevier
Barker. (2014). The tidal model: the lived-experience in person-
centredmental health nursing care. Nursing Philosophy,, 2, 213–223.
DeLaune, Sue C., Ladner, & Patrcia, K. (2002). Fundamental of Nursing:
Standard and Practice (2 ed.). Delmar: New York.
Kozier. (2011). Buku Ajar Fundamentaal keperawatan”, konsep Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Masters, K. (2014). Framework for professional nursing practice 47-
87.
McEwen, M., & & Wills, E.M. . (2011). Theoretical basis for nursing
(3 ed.). Philadelphia: Wolters Kluwes Health.
Parker, Marilyn E. (2011). Nursing Theories and Nursing Practice (3 ed.).
Philadelphia: FA Davis Company.
Potter, Patricia A., & Perry, & Griffin, Anne. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik (4 ed. Vol. 1).
Jakarta: EGC.
Wakhid, & Abdul. (2013). Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial
Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr
Marzoeki Mahdi Bogor. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(1), 34-48.