FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

81
NEUROBEHAVIOR 2 MAKALAH PSIKOSA DAN ANALISIS FILM Tutor : 1 ( Satu ) Disusun oleh : Lusi Sri Solihah (220110120012) Septiani Puspa D (220110120036) Riris Purwita W (220110120048) Annisa Belladiena R (220110120084) Eva Fauziyah (220110120132) Sellyan (220110120142) FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Transcript of FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

NEUROBEHAVIOR 2

MAKALAH PSIKOSA DAN ANALISIS FILM

Tutor : 1 ( Satu )

Disusun oleh :

Lusi Sri Solihah (220110120012)

Septiani Puspa D (220110120036)

Riris Purwita W (220110120048)

Annisa Belladiena R (220110120084)

Eva Fauziyah (220110120132)

Sellyan (220110120142)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan.

Makalah ini membahas tentang Sistem Neurobehaviour 2

khususnya mengenai Meningitis. Dalam penulisan makalah ini,

penulis menemui beberapa kendala, tetapi dapat teratasi berkat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

2. Ibu Aat Sriati,

S.Kp.M.Si. selaku dosen koordinator mata pelajaran.

3. Ibu Ristina Nirwanti, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku dosen

tutor kelompok 1.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Semoga Allah

SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin.

Jatinangor, 10 November 2014

Makalah Psikosa Tutor 1 | 1

Penulis

Makalah Psikosa Tutor 1 | 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 2

BAB 1 LANDASAN TEORI …………………………………………………………. 3

1.1 Pengertian ………………………………………………………………………….. 3

1.2 Insidensi …………………………………………………………………………… 3

1.3 Etiologi ……………………………………………………………………………. 4

1.4 Manifestasi Klinis ….……………………………………………………………… 5

1.5 Klasifikasi …………………………………………………………………………. 6

1.6 Pengobatan ………………………………………………………………………… 9

1.7 Pencegahan ………………………………………………………………………… 11

1.8 Prognosis …………………………………………………………………………… 13

BAB 2 PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN ……………………………. 14

2.1 Proses Keperawatan …….…………………………………………………………. 14

2.2 Analisa Data ………………………………………………………………………. 22

2.3 Daftar Masalah Keperawatan …………………………………………………….. 24

2.4 Rencana Tindakan Keperawatan …………………………………………………. 25

2.5 Strategi Pelaksanaan TindakanKeperawatan..............................................

40

BAB 3 ANALISIS FILM “A BEAUTIFUL MIND” ………………………………. 46

REFERENSI …………………………………………………………………………. 52

LAMPIRAN ………………………………………………………………………….. 53

Makalah Psikosa Tutor 1 | 3

BAB I

LANDASAN TEORI

1.1 Definisi Psikosis

Menurut Singgih D. Gunarasa (1978: 140) Psikosis adalah

gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga

penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma

hidup yang wajar dan berlaku umum.

W.F Maramis (2000: 180) menyatakan Psikosis adalah suatu

gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of

reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan

gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik,

dst. Sedemikian berat sehingga perilaku penderita tidak

sesuai lagi dengan kenyataan. Prilaku penderita psikosis

tidak dapat dimengerti oleh orang normal, sehinga orang awam

menyebut penderita sebagai orang gila.

Dalam Medline Plus (2000) Psikosis adalah kelainan jiwa

yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas,

biasanya mencakup ide-ide yang salah tantang apa yang

sebenarnya terjadi, delusi, atau melihat atau mendengar

sesautu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).

Zakiah Darajat (1993: 56) menyatakan Seorang yang diserang

penyakit jiwa (psychosie), keperibadiannya terganggu, dan

selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan

wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya. Sering kali

orang sakit jiwa tidak merasa bahwa dirinya sakit, sebaliknya

dia menganggap dirinya normal saja, bahkan lebih baik, lebih

unggul, dan lebih penting dari orang lain.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 4

Dari berbagai pendapat diatas dapat diartikan bahwa

psikosis adalah gangguan jiwa berat. Yang menyebabkan ketidak

mampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya,

sehingga kehilangan kesadaran intelektual, emosianal,

dan/atau spiritual. Namun tidak dirasakan keberadaanya oleh

penderita (penderita tidak menyadari bahwa dirinya sakit).

1.2 Insidensi

Menurut WHO, prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini

cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah

kesehatan jiwa, 1 % diantaranya adalah gangguan jiwa berat

(Psikosis).

Ronosulistyo (2008) menyebutkan, pravalensinya sekitar 11%

dari total penduduk dewasa Indonesia.

1.3 Etiologi

Penyebab gangguan jiwa yang adalah kombinasi bio-psiko-

sosial.

Secara umum gangguan jiwa atau psikosis dapat disebabkan

oleh faktor predisposisi dan presipitasi.

1.3.1 Faktor predisposisi

Mencangkup faktor Bio-Psiko-Sosial-Budaya yang dibawa

sejak lahir dan bersifat alamiah.

Faktor predisposisi merupakan faktor resiko yang

mempengaruhi jenis dan jumlah terhadap sumber yang dapat

digunakan untuk mengatasi stres.

1.3.1.1 Biologi

a. Genetik

terkait dgn kromoson 6, 4,8,15,dan 22

Makalah Psikosa Tutor 1 | 5

b. Neurobiologi

perilaku psikotik terkait dgn lesi pada daerah

frontal, temporal, dan area limbik, serta

gangguan regulasi neurotransmitter yg bekerja di

area-area tsb

c. Pemeriksaan diagnostik

melalui CT dan MRI menunjukkan adanya penurunan

volume otak, melebarnya ventrikel lateral dan

ventrikel ketiga, atropi lobus frontal,

serebelum, struktur limbik, serta peningkatan

ukuran sulkus pada permukaan otak. Menggunakan

PET terlihat terjadinya penurunan aliran darah

ke lobus frontal

d. Neurotransmitter

ketidakseimbangan antara dopamin dan serotonin

e. Neurodevelopment

penyimpangan pada struktur, fungsi dan kimiawi

otak yg mungkin disebabkan karena adanya masalah

pada masa prenatal dan perinatal

f. Virus

terpajan virus influenza pada trimester kedua

1.3.1.2 Psikologis

a. Karakteristik keluarga atau karakteristik

individu

Intorover, pendiam, pendendam, dll

b. Pola Asuh

Ibu dengan kecemasan, overprotektif, dingin,

Ayah yang otoriter, dll

c. Lingkungan Keluarga yang tidak baik

Makalah Psikosa Tutor 1 | 6

Konflik keluarga dan perkawinan

d. Komunikasi yang “double bind”

e. Masalah Pada Fase Tumbuh Kembang

Kegagalan dalam memenuhi tugas perkembangan

sebelumnya

1.3.1.3 Sosiokultural Dan Lingkungan

a. Kemiskinan

b. Kondisi masyarakat

c. Ketidakseimbangan dengan budaya

d. Tinggal menyendiri (isolasi)

1.3.2 Faktor presipitasi

Merupakan stimulus yang dipersepsikan oleh individu

sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang

mengakibatkan ketegangan dan menimbulkan stres.,berkaitan

dgn :

1.3.2.1 Kesehatan

gangguan nutrisi, kurang tidur, gangguan irama

sirkadian, fatique, infeksi, kurang olahraga,

menggunakan obat-obatan.

1.3.2.2 Lingkungan

isolasi sosial, kurangnya support, tekanan

pekerjaan, kemiskinan, kesulitan dlm hubungan

interpersonal, stigma, perubahan dalam kehidupan.

1.3.2.3 Sikap atau perilaku

HDR, keputusasaan, agresif, PK, kurang motivasi,

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual.

1.3.2.4 Kejadian Traumatis

Kehilangan orang yang dicinta, Jatuh miskin,

Diperkosa, dll

Makalah Psikosa Tutor 1 | 7

1.4 Manifestasi Klinis

Seseorang yang mengalami psikosis mengalami gejala antara

lain:

1.4.1 Halusinasi

Halusinasi merupakan persepsi indra tanpa adanya

rangsangan eksternal.

1.4.2 Delusi/ waham

Delusi atau wahama adalah keyakinan yang

dipertahankan secara kuat namun tidak akurat (tidak

memiliki dasar dalam realitas)

1.4.2.1 Delusi Primer

Timbul tiba-tiba dan tidak dipahami dalam proses

mental yang normal.

1.4.2.2 Delusi Skunder

Dipengaruhi oleh latar belakang seseorang atau

situasi saat ini. Misalnya, orientasi etnis atau

seksual, keyakinan agama, kepercayaan takhayul,

dll.

1.4.3 Agrigasi (prilaku yang aneh)

1.4.4 Disorintasi

Penderita sering mengalami disorintasi atau

kehilangan daya untuk mengenal (waktu,tempat, dan

orang-orang)

1.4.5 Iritabel

Keadaan emosi yang labil (selalu berubah-ubah) dan

ekstrim.

1.4.6 Egosentrik (mudah tersinggung dan marah-marah)

Gangguan jangka pendek berupa gejala dini akan lupa

pada hal-hal yang baru terjadi

Makalah Psikosa Tutor 1 | 8

1.4.7 Demensia Senilis (kemunduran fungsi mental,

terutama intelegensi) disebabkan oleh karena

kerusakan jaringan otak yang tidak dapat kembali lagi

(irreversible).

1.4.8 Gejala Jasmaniah: Kulit tipis, atrofis dan

keriput berat badan menurun, otot-otot atropi, jalan

tidak stabil, suara kasar, sering mengalami tremor

tangan.

1.5 Klasifikasi

Secara umum, psikosis dibedakan menjadi dua jenis

berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu psikosis organik,

yang disebabkan oleh factor oganik dan psikosis

fungsional, yang terjadi karena faktor kejiwaan. Kedua jenis

psikosis dan yang termasuk di dalamnya diuraikan berikut ini.

1.5.1 Psikosis organic

Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang

disebabkan oleh factor-faktor fisik atau organik,

yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita

mengalamai inkompeten secara sosial, tidak mampu

bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri

terhadap realitas. Psikosis organis dibedakan menjadi

beberapa jenis dengan sebutan atau nama mengacu pada

faktor penyabab terjadinya. Jenis psikosis yang

tergolong psikosis organik adalah sebagai berikut.

1.5.1.1 Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi

jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu

banyak minum minuman keras.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 9

1.5.1.2 Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat

terlarang (mariyuana, LSD, kokain, sabu-sabu,

dst.).

1.5.1.3 Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi

akibat luka atau trauma pada kepala karena kena

pukul, tertembak, kecelakaan, dst.

1.5.1.4 Dementia paralytica, yaitu psikosis yang

terjadi akibat infeksi syphilis yang kemudian

menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

1.5.2 Psikosis fungsional

Psikosis fungsional merupakan penyakit jiwa secara

fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai

dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan

dalam melakukan penyesuaian sosial. Psikosis jenis

ini dibedakan menjadi beberapa ., yaitu :

schizophrenia, psikosis maniadepresif, dan psiukosis

paranoid (Kartini Kartono).

1.5.2.1 Schizophrenia

Arti sebenarnya dari Schizophrenia adalah

kepribadian yang terbelah (split of

personality). Sebutan ini diberikan berdasarkan

gejala yang paling menonjol dari penyakit ini,

yaitu adanya jiwa yang terpecah belah. Antara

pikiran, perasaan, dan perbuatan terjadi

disharmoni.

a. Gejala-gejala schizophrenia (Singgih

Dirgagunarsa)

1. Kontak dengan realitas tidak ada lagi,

penderita lebih banyak hidup dalam dunia

Makalah Psikosa Tutor 1 | 10

khayal sendiri, dan berbicara serta

bertingkah laku sesuai dengan khayalannya,

sehinggatidak sesuai dengan kenyataan.

2. Karena tidak ada kontak dengan realitas,

maka logikanya tidak berfungsi sehingga

isi pembeicaraan penderita sukar untuk

diikuti karena meloncat-loncat (inkoheren)

dan seringkali muncul kata-kata aneh yang

hanya dapat dimengerti oleh penderita

sendiri.

3. Pikiran, ucapan, dan perbuatannya tidak

sejalan, ketiga aspek kejiwaan ini pada

penderita schizophrenia dapat berjalan

sendiri-sendiri, sehingga ia dapat

menceritakan kejadian yang menyedihkan sambil

tertawa.

4. Sehubungan dengan pikiran yang sangat

berorientasi pada khayalannya sendiri, timbul

delusi ata waham pada penderita schizophrenia

(bisa waham kejaran dan kebesaran).

5. Halusinasi sering dialami pula oleh penderita

schizophrenia.

b. Faktor penyebab terjadinya schizophrenia

Pendapat para ahlimengenai factor penyebab

schizophrenia ada bermacam-macam. Ada yang

menyatakan bahwa penyakit ini merupakan

keturunan. Ada pula yang menyatakan bahwa

schizophrenia terjadi gangguan endokrin dan

metabolisme. Sedangkan pendapat yang

Makalah Psikosa Tutor 1 | 11

berkembang dewasa ini adalah bahwa penyakit

jiwa ini disebabkan oleh beberapa factor, antara

lain keturunan, pola asuh yang salah,

maladaptasi, tekanan jiwa, dan penyakit lain

yang belum diketahui (W.F. Maramis, 2005 :

216-217).

1.5.2.2 Psikosis mania-depresif

Psikosis mania-depresif merupakan kekalutan

mental yang berat, yang berbentuk gangguan

emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya

kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi

kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan

sebaliknya dan seterusnya.

a. Gejala-gejala psikosis mania-depresif

Gejala-gejala mania antara lain:

1. euphoria (kegembiraan secara berlebihan;

2. waham kebesaran;

3. hiperaktivitas;

4. pikiran melayang.

Gejala-gejala depresif antara lain :

1. kecemasan;

2. pesimis;

3. hipoaktivitas;

4. insomnia;

5. anorexia.

b. Faktor penyebab psikosis mania-depresif

Psikosis mania-depresif disebabkan oleh

faktor yang berhubungan dengandua gejala utama

penyakit ini, yaitu mania dan depresi. Aspek

Makalah Psikosa Tutor 1 | 12

mania terjadi akibat dari usaha untuk

melupakan kesedihan dan kekecewaan hidup

dalam bentuk

aktivitas-aktivitas yang sangat berlebihan.

Sedangkan aspek depresinya terjadi karena

adanya penyesalan yang berlebihan.

1.5.2.3 Psikosis paranoid

Psikosis paranoid merupakan penyakit jiwa yang

serius yang ditandai dengan banyak delusi atau

waham yang disistematisasikan dan ide-ide yang

salah yang bersifat menetap. Istilah paranoid

dipergunakan pertama kali oleh Kahlbaum pada tahun

1863, untuk menunjukkan suatu kecurigaan dan

kebesaran yang berlebihan (W.,F. Maramis, 2005).

a. Gejala-gejala psikosis paranoid

1. Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis,

terutama waham kejaran dan kebesaran baik

sendiri-sendiri maupun bercampur aduk

2. Pikirannya dikuasai ole hide-ide yang

salah, kaku, dan paksaan..

3. Mudah timbul rasa curiga .

b. Faktor penyebab psikosis paranoid

Faktor-faktor yangdapat menyebabkan psikosis

paranoid (Kartini Kartono), antara lain :

1. Kebiasaan berpikir yang salah;

2. Terlalu sensitif dan seringkali dihinggapi

rasa curiga;

3. Adanya rasa percaya diri yang berlebihan

(over confidence);

Makalah Psikosa Tutor 1 | 13

4. Adanya kompensasi terhadap kegagalan dan

kompleks inferioritas

1.6 Pengobatan

Pengobatan tergantung pada penyebab dan diagnosa yang

ditegakan dari psikosis tersebut. Secara umum pengobatan pada

penderita psikokis antara lain:

1.6.1 Medikamentosa (Farmako terapi)

Saat ini tersedia sejumlah besar obat psikotropika

untuk mengatasi gangguan jiwa (Kuller dkk.,1996).

1.6.1.1 Antidepresan

Depresi berat memerlukan terapi dan pada

sebagian besar kasus, manfaat terapi melebihi

risikonya. Antidepresan trisiklik seperti

amitriptilin, doksepin, imipramin, dan nortriptilin

sering digunakan untuk  gangguan-gangguan depresi.

Sedasi  juga sering terjadi, sehingga obat golongan

ini sangat bermanfaat bagi masalah tidur yang

berkaitandengan depresi. Inhibitor monoamin

oksidase (MAOI) adalah antidepresan yang sangat

efektif yangsemakin jarang digunakan karena

menyebabkan hipotensi ortostatik. Pengalaman dengan

inibitor selektif ambilan ulang serotonin

(selective serotonin reuptake inhibitors, SSRI),

termasuk fluoksetin dan sertralin,menyebabkan obat

golongan ini menjadi terapi primer bagi sebagian

besar penyakit depresi. Obat-obat ini tidak

menimbulkan hipotensi ortostatik atau sedasi

sehingga lebih disukai daripada antidepresan lain.

1.6.1.2 Antipsikotik

Makalah Psikosa Tutor 1 | 14

Wanita dengan sindrom-sindrom kejiwaan yang

berat seperti skizofrenia, gangguan

skizoafektif,atau gangguan bipolar sangat mungkin

memerlukan terapi antipsikotik selama kehamilan.

Antipsikotik tipikal adalah golongan antagonis

dopamine.Klozapin adalah satu-satunya antipsikotik

atipikal yang tersedia, dan obat ini memiliki kerja

yang berbeda tetapi tidak diketahui.

Potensi dan efek samping berbagai antipsikotik

berbeda-beda. Obat-obat yang berpotensi lebih

rendah, klorpromazin dantioridazin, memiliki efek

antikolinergik yang lebih besar serta bersifat

sedatif.

1.6.2 Terapi Kejut Listrik (Elektroconvulsive Therapy,

ECT)

ETC (Electro Convulsif Therapi) adalah suatu

tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan

menimbulkan kejang pada penderita baik tonik

maupun klonik.Tindakan ini adalah bentuk terapi pada

klien dengan mengalirkan arus listrik melalui

lektroda yang ditempelkan pada pelipis klien untuk

membangkitkan kejang gandmall.

Indikasi terapi kejang listrik adalah klien

depresi pada psikosa manic depresi, klien

schizophrenia stupor kakatonok dan gaduh gelisah

kakatonik. ETC lebih efektif dari anti depresan

untuk klien depresi dengan gejala psikotik

(waham, paranoid) .

Makalah Psikosa Tutor 1 | 15

Pada klien depresi memerlikan waktu 6-

12xuntuk mencapai perbaikan, sedangkan pada mania

dan kakatonik membutuhkan waktu lebih lama yaitu

antara 10-20x terapi secara rutin. Terapi ini

dilakukan dengan frekuensi 2-3 kari sekali. Jika

efektif, perubahan perilaku mulai terlihan setelah 2-

6 kali terapi.Terapi ETC merupakan prosedur yang

hanya digunakan pada keadaan direkomendasikan.

1.6.3 Psikoterapi dan Rehabilitasi

Bertujuan untuk memperkuat fungsi ego dengan cara

psikoterapi agar pasien bisa bersosialisasi.

Manipulasi lingkungan agar lingkungan dapat memahami

dan menerima keadaan pasien, membimbing dalam

kehidupan sehari-hari, memberi kesibukan atau

pekerjaan untuk pasien. Mengawasi minum obat secara

teratur dalam jangka waktu lama dan membawa pasien

untuk pemeriksaan ulang. (Pedoman Diagnosis dan

Terapi Lab/UPF Ilmu Kedokteran Jiwa,1994)

1.6.4 Lobotomi Prefrontal

Dapat dilakukan bila terapi lain secara intensif

tidak berhasil dan bila penderita sangat mengganggu

lingkungannya.  (WF Maramis, 2004)

1.7 Pencegahan

1.7.1 Pencegahan Terjadinya Psikosis

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya gangguan jiwa antara lain:

1.7.1.1 Membangun koping yang konstruktif pada stresor

yang ada, misalnya:

a. Mengeluarkan emosi

Makalah Psikosa Tutor 1 | 16

Gangguan kejiwaan dapat disebabkan oleh tekanan

akibat perasaan dan emosi yang terus dipendam.

Berbicarakan dengan seorang (seseorang yang

tepat dan dapat memberi saran yang objektif,

misalnya terapis, anggota keluarga atau teman

yang dapat dipercaya) tentang pikiran dan

perasaan terhadap suatu masalah atau trauma yang

dialami.

b. Mengendalikani tingkat kecemasan dan pikiran

negatif

Belajar untuk mengelolah tingkat kecemasan,

menghindari pikiran yang membuat cemas ataupun

pikiran negatif.

1.7.1.2 Terapkan mekanisme pertahanan utama jiwa

a. personality yang tangguh

Kepribadian yang tangguh adalah hasil

pembelajaran selama proses perkembangan sejak

kecil, dan tentunya hal ini didapatkan dengan

banyaknya asupan nilai-nilai yang ditanamkan di

keluarga dan disekolah serta didapatkan dari

banyaknya pengalaman langsung. Nilai-nilai hanya

dapat berfungsi jika diterapkan langsung dalam

keadaan nyata yaitu dengan banyak bergaul baik

dengan lingkungan benar maupun salah

b. persepsi yang positif (positif thinking)

Seseorang yang selalu memandang peristiwa yang

menimpanya dengan positif dan memandang hari

depannya dengan optimis maka ia memiliki jiwa

yang sehat. Persepsi positif diperlukan terutama

Makalah Psikosa Tutor 1 | 17

menghadapi kegagalan-demi kegagalan dalam hidup

sehingga tidak membuat diri menjadi frustasi

berlebih maupun menyalahi diri sendiri bahkan

bunuh diri.

c. kemampuan adaptasi.

kemampuan adaptasi diperlukan untuk menyesuaikan

diri dengan segala perubahan yang akan muncul

dalam hidup. Dengan kemampuan adaptasi yang baik

seseorang akan selalu dapat menyesuaikan diri

dengan perubahan yang ada.

1.7.1.3 Screening

Melakukan pemeriksaan terhadap resiko seseorang

mengalami Psikosis/ gangguan jiwa.

a. Screening Mentalitas

Kepertibadian atau sifat individu dapat

mempengaruhi individu tersebut mengalami

gangguan jiwa. Misalnya individu yang memiliki

sifat Introvert dan suka memendam perasaanya

seorang diri lebih beresiko mengalami gangguan

jiwa. Maka perlu dilakukan Screening/

pemeriksaan lebih lanjut terhatap status mental

seseorang.

b. Screening Fisiologis

Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi

bagaimana fungsi otak anda. Ketika bagian otak

terganggu oleh suatu penyakit atau maka resiko

terjadinya psikosis atau gangguan kejiwaan

menjadi lebih besar. Maka perlu dilakukan

screening atau pemeriksaan menyeluruh terhadap

Makalah Psikosa Tutor 1 | 18

resiko tersebut. Selain itu kondisi medis

termasuk alzheimer, gagal hati, ginjal,

hipoglikemia, human immunodeficiency virus

(hiv), malaria, parkinson atau tumor otak dapat

menjadi faktor pendorong terjadinya gangguan

jiwa.

1.7.2 Pencegahan Kekambuhan Psikosis

Kekambuhan adalah suatu keadaan dimana penyakit

dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang

sama ataupun berbeda (  Sullinger, 1988). Penderita

gangguan jiwa diperkirakan akan kambuh 50 % pada

tahun pertama dan sekitar 70 % pada tahun kedua dan

100 % pada tahun kelima setelah pulang dari Rumah

Sakit (Carson & Ross, 1997)

Diketahui bahwa klien yang gagal minum obat dengan

teratur mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Menurut

hasil penelitian menunjukkan 25 % sampai 50 % klien

dari  RS Jiwa tidak memakan obat dengan teratur

(Appleton, 1982 yang dikuti Sullinger, 1988). Klien

kronis sulit memakan obat karena adanya gangguan

realitas dan ketidakmampuan mengambil keputusan.

Sehingga harus dipastikan pasien mendapatkan

terapi yang tuntas agar kekambuhan tidak terjadi.

Memakan obat dengan teratur dapat menekan terjadinya

kekambuhan. Namun yang perlu diperhatikan pemakaian

neuroleptika yang lama dapat menyebabkan efek samping

Tardive diskenia yang bisa mengganggu hubungan sosial

seperti gerakan yang tidak terkontrol. Sehingga perlu

diberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan

Makalah Psikosa Tutor 1 | 19

keluarga tentang efek samping tersebut, agar keluarga

dapat memahami dan mendukung proses pengobatan klien

juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk

mendukung kesembuhan klien. Sikap yang tidak

konstruktif dari keluarga dan lingkungan sosial yang

tidak kondusif juga akan memberikan dampak psikologis

yang buruk bagi klien, sehingga dapat menyebabkan

gangguan kejiwaan yang berulang.

1.8 Prognosis

Kesembuhan seperti keadaan semula dan permanen sulit

dicapai karena penyakit gangguan jiwa pada dasarnya

bersifat progresif, oleh karena itu penderita memerlukan

perawatan di rumah sakit.namun dengan munculnya pengobatan

moderen saat ini kesembuhan sangat mungkin dicapai jika

pasien diterapi dengan baik, tepat, cepat dan tuntas.

Untuk menetapkan prognosa, beberapa faktor harus

dipertimbangkan :

1.8.1 Kepribadian Pre-psikotik

1.8.2 Jenis : Contohnya pada skizofrenia jenis

katatonik memiliki prognosa paling baik dari pada

semua jenis. Jenis hebefrenia dan simpleks memiliki

prognosa yang sama jelek.

1.8.3 Umur  : Hasil penelitian menyatakan semakin muda

umur permulaannya, semakin jelek prognosanya

1.8.4 Pengobatan   : Semakin lekas mendapat

pengobatan, semakin baik prognosanya

1.8.5 Faktor keturunan    : prognosa menjadi lebih

berat bila didalam keluarga terdapat seorang atau

lebih yang juga menderita psikosis

Makalah Psikosa Tutor 1 | 20

Makalah Psikosa Tutor 1 | 21

BAB 2

PEMBAHASAN ASUHAN KEPERATAWAN

2.1 PROSES KEPERAWATAN

2.1.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN

2.1.1.1 IDENTITAS PASIENNama/Jenis Kelamin : Tn. X / Laki-laki

Umur : Tidak terkaji

Tanggal masuk RS : Tidak terkaji

No CM : Tidak terkaji

Alamat : Tidak terkaji

Pendidikan : Tidak terkaji

Status perkawinan : Tidak terkaji

Pekerjaan : Tidak terkaji

Sumber data : Biasanya keluarga

Suku : tidak terkaji

Bentuk tubuh : Biasanya normal

2.1.1.2 ALASAN MASUKKlien sering merasa ketakutan yang sangat

mengganggu dan melihat hal-hal yang sesungguhnya tidak ada atau berhalusinasi. Klien juga sering mengamuk dan merusak benda benda di sekitarnya.

2.1.1.3 FAKTOR PREDISPOSISIa. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?

Makalah Psikosa Tutor 1 | 22

Klien biasanya pernah mengalami gangguankejiwaan dimasa lalu, tapi tidak menutupkemungkinan ini yang pertama kali.

b. sebelumnya kemana?Tidak terkaji

c. Trauma ?Biasanya klien pernah mengalami trauma baik fisikdi kepala maupun psikis

Usia pelaku korbansaksi

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan

Kekerasan dalam Keluarga

Tindakan Kriminal

Jelaskan : data ini mungkin merupakan faktor penyebabterjadinya gangguan kejiwaan pada klien

d. . Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguanjiwa ? Biasanya klien dengan gangguan jiwa ada riwayatkeluarga dengan gangguan jiwa pula, berhubungandengan genetic dan pola asuh terhadap klien

Hubungan keluarga : Biasanya keluarga terdeket,missal ayah, ibu, kakak, adik, om, tante, kakek,nenek

Gejala : Tidak terkaji

Riwayat pengobatan : Tidak ada

e. Adakah pengalaman masa lalu yang tidakmenyenangkan ?( perceraian/ perpisahan/konflikdsb) Salah satu factor predisposisi pasien

Makalah Psikosa Tutor 1 | 23

gangguan jiwa adalah pengalaman buruk dimasalalu, mungkin dimasa lalu pasien mengalamiperceraian orang tua, keributan di rumah tangga,kurang perhatian dari orang tua dsb.

2.1.1.4 FAKTOR PRESIPITASIFactor presipitasi adalah pencetus terjadinyagangguan jiwa, bisa juga merupakan kejadian terakhiryang dialami klien sebelum mengalami gangguankejiwaan, karena sebelumnya pasti ada factorpredisposisi yang panjang, factor presipitasi bisaberupa pengalaman buruk seperti kehilangan anggotakeluarga, dipecat dari pekerjaan, dsb.

2.1.1.5 PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYABiasanya klien akan menganggap masalah dalamhidupnya adalah yang terberat

2.1.1.6. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYABiasanya keluarga klien beranggapan penyakit yangdiidap klien membuat klien tidak akan berinteraksidengan lingkungannya, sehingga harus disolasi

2.1.1.7 HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHANMASALAHKlien berharap dengan menjalalankan terapimasalahnya akan berkurang dan dapat hidup dengannormal

2.1.1.8 HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHANMASALAHeluarga berharap apabila klien dirawat di RSJ akanmempercepat penyembuhan klien dan klien akan dapatberinteraksi dengan lingkungannya dengan normal

Makalah Psikosa Tutor 1 | 24

2.1.1.9 KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi

a. AdaptifKlien hanya berbicara seperlunya dengan pasien

lain dan perawat.

b. MaladaptifKlien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.

2. koping keluarga terhadap masalah klienJika klien mengalami masalah, keluarga tidakterlalu memperhatikan masalah klien dan tidakmemecahkan masalahnya secara bersama-sama.

2.1.1.10 PEMERIKSAAN FISIK1. TD Biasanya normal 2. N Biasanya normal 3. S : Biasanya normal 4. P : Biasanya normal5. Berat Badan : Mungkin kurang karena pasien

tidak bisa merawat dirinya 6. TB Biasanya normal7. Keluhan Fisik: Tidak ada keluhan fisik

2.1.1.11 KELUARGAGENOGRAM

2.1.1.12 POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Makalah Psikosa Tutor 1 | 25

Klien biasanya mengambil keputusan sendiri tanpaberdiskusi dengan keluarga atau kerabat dekatnyatentang pemecahan masalah.

2.1.1.13 PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGATidak terkaji

2.1.1.14 PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGATidak terkaji

2.1.1.15 PSIKOSOSIAL1. KONSEP DIRI

a. Citra TubuhKlien mengatakan selalu ada yg kurang dalamdirinya sehingga ia merasa lebih buruk dariorang lain

b. Identitas Tidak terkaji

c. Peran Tidak terkaji

d. Ideal DiriKlien mengatakan ingin cepat sembuh daripenyakitnya dan segera pulang.

e. Harga DiriKlien merasa kalau tidak ada satu orangpun yang menyukai dirinya ia tidak ingin berinteraksi dengan orang lain dan lebih menarik diri dari lingkungan

2.1.1.16 HUBUNGAN SOSIAL1. Orang yang berarti

Mungkin Klien akan mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah istrinya. Istri

Makalah Psikosa Tutor 1 | 26

klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.

2. Peran serta dalam kehidupanmasyarakat/kelompokKlien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lainKlien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada halyang perlu dibicarakan atau diceritakan kepadaorang lain dan juga klien mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.

2.1.1.17 PENDIDIKAN DAN PEKERJAANPendidikan dan pekerjaan klien berpengaruhterhadap kesehatan kejiwaan pasien, mungkinpekerjaan klien saat ini menyebabkan banyaktekanan dalam hidupnya sehingga memperburukkesehatan kejiwaan klien

2.1.1.18 GAYA HIDUPGaya hidup klien yang tinggi dengan kemampuanklien lebih rendah memungkinkan terjadinyatekanan pikiran sehingga memperburuk kesehatankejiwaan klien.

2.1.1.19 BUDAYATidak terkaji

2.1.1.20 SPIRITUAL1. Nilai dan keyakinan

Nilai dan keyakinan yang klien anut juga akanmempengaruhi kesehatan kejiwaan klien, apabilaklien masih memiliki nilai dan keyakinan dalam

Makalah Psikosa Tutor 1 | 27

dirinya mungkin akan mempermudah prosespenyembuhan

2. Kegiatan ibadahKegiatan ibadah klien mencerminkan nilai dankeyakinan yang masih dimiliki klien, mungkinklien masih akan melakukan ibadah atau mungkinjuga akan lupa apa itu ibadah.

2.1.1.21 STATUS MENTAL1. Penampilan

tidak rapi penggunaan pakaian yang tidaksesuai, cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Ini terjadi akibat klien tidakmenyadari apa yang terjadi pada dirinya, klientidak mampu merawat dirinya senidiri.

2. Aktivitas Motorik Klien biasanya tampak gelisah

Jelaskan : biasanya akibat waham yangdialaminya

3. Alam Perasaan ( ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira

berlebihan ( ) ketakutan ( ) putus asa

Jelaskan : Alam perasaan klien menggambarkan apayang sedang dirasakan dan dipikirkan klien, jugastatus kejiwaannya, segala kemungkinan pilihandapat terjadi

4. Afek ( ) labil ( ) datar ( ) tumpul ( )

tidak sesuai

Jelaskan : afek pada klien akan terlihat saatberinteraksi, ini mengindikasikan kesehatankejiwaan klien

5. Interaksi selama wawancara

Makalah Psikosa Tutor 1 | 28

( ) bermusuhan ( ) defensif( ) curiga

( ) tidak kooperatif ( ) mudahtersinggung

Jelaskan : respon yang muncul akan sesuai denganmasalah yang dihadapi klien dan kepribadianklien sekarang

6. Persepsi : halusinasi ( ) pengecapan ( )

pendengaran ( ) perabaan

( ) penglihatan ( ) penciuman

Jelaskan : Halusinasi yang paling seringdialami klien adalah halusinasi pendengaran

7. Isi pikir ( ) obsesi ( ) depersonalisasi

( ) pikiran magis

( ) phobia ( ) ide yang terkait( ) hipokondria

8. Waham ( ) agama ( ) nihilistik ( )

curiga ( ) kontrol pikir

( ) somatik ( ) sisip pikir ( )kebesaran ( ) siar pikir

Jelaskan :

9. Arus Pkir ( ) sirkumstansial ( ) flight of idea

( ) perseverasi

( ) tangensial ( ) blocking( ) kehilangan asosiasi

Jelaskan :

10. Tingkat Kesadaran

Makalah Psikosa Tutor 1 | 29

( ) bingung ( ) stupor ( )disorientasi orang

( ) sedasi ( ) disorientasi waktu( ) disorientasi tempat

Jelaskan : Biasanya normal, yang paling seringterjadi adalah disorientasi

11. Memori ( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( )

gangguan daya ingat saat ini

( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( )konfabulasi

Jelaskan : semua kemungkinan bisa terjadi

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung ( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu

berkonsentrasi

( ) Tidak mampu berhit

Jelaskan : semua kemungkinan bisa terjadi

13. Kemampuan Penilaian ( ) Gangguan Ringan ( )

Gangguan bermakna

Jelaskan

14. Daya Tilik Diri( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( )Menyalahkan hal – hal diluar dirinya

Jelaskan : Keduanya bisa terjadi, klien biasanyamengenggap kalau dirinya sehat-sehat saja, samaseperti orang normal dan klien akan menyalahkanorang lain atas kondoso dirinya sekarang.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 30

2.1.1.22 KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

a. makanan : Klien dapat makan sendirib. keamanan : Klien dipastikan aman dari

benda-benda yang mengancam jiwa c. tempat tinggal : klien memiliki tempat

tinggal yang kondusif atau tidakd. perawatan kesehatan : e. uang : apakah klien memiliki cukup

uang untuk melanjutkan kehidupa normalnyaf. pakaian : pastikan klien memiliki

pakaian yang layak agar bisa diterima dimasyarakat

2. Kegiatan hidup sehari – haria. Perawatan diri

Bantuan Total Bantuan Minimal

( ) mandi

( ) kebersihan

( ) makan

( ) BAK / BAB

( ) ganti pakaian

Jelaskan : jika klien lebih mandiri maka klienakan lebih mudah diterima oleh lingkungannya,aspek dasar ini harus dimiliki oleh klien yangakan pulang

3. NutrisiApakah anda puas dengan pola makan anda : ( )

ya ( ) tidak

Apakah anda makan memisahkan diri ( ) ya( ) tidak

Frekuensi makan sehari x sehari

Frekuensi kudapan sehari : x sehari

Makalah Psikosa Tutor 1 | 31

Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun( ) berlebihan

( ) sedikit – sedikit

Berat Badan : Jika klien kurus BB harusmeningkat

Berat Badan terendah : Tidak terkaji

Berat Badan tertinggi : Tidak terkaji

Jelaskan :

4. TidurApakah ada masalah tidur : klien mungkin masih

merasa sulit tidur

Apakah merasa segar setelah bangun tidur

Apakah ada kebiasaan tidur siang

Lama tidur siang misal 2 jam

Apa yang menolong tidur : misal, mendengarkanmusik

Tidur malam : 22.00

bangun jam : 04.30

Apakah ada gangguan tidur :

( ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalupagi ( ) sonambulisme

( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saattidur ( ) berbicara saat tidur

Jelaskan : Biasanya klien masih mengalamigangguan tidur akibat kondisi kejiwaannya yangbelum stabil.

5. Kemampuan Klien dalam :Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya( ) tidak

Makalah Psikosa Tutor 1 | 32

Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri( ) ya ( ) tidak

Mengatur penggunaan obat ( ) ya( ) tidak

Melakukan pemeriksaan kesehatan ( ) ya( ) tidak

Jelaskan : semakin banyak jawaban ”ya” semakinbaik.

6. Klien memiliki sistem pendukungKeluarga : ya tidak

Terapis : ya tidak

Teman sejawat : ya tidak

Kelompok sosial : ya tidak

Jelaskan : Sistem pendukung sangat pentinguntuk pemulihan klien, agar kliendapat menghadapi masalahnya tanpaharus dipikirkan sendiri

7. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatanproduktif atau hobi ?Jelaskan : jika ya, maka klien perlahan dapatlebih fokus dan kembali normal

2.1.1.23 ASPEK MEDIKDiagnosa Medik : schizophrenia

Terapi medik : Haloperidol (HLP)                  5 mg                3x1

Trihexyphenidil (THP)            2 mg                3x1

Chlorpomazin  (CPZ)100 mg            1x1

Makalah Psikosa Tutor 1 | 33

2.1.1.24 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN1.      Isolasi sosial

2.      Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3.      Harga diri rendah

4.      Koping Individu Tidak Efektif

5.      Kurang Pengetahuan

6.      Gangguan Proses Pikir

7.      Kerusakan Komunikasi Verbal

8.      Defisit Perawatan Diri

2.2 ANALISIS DATA

No

.

Analisa Data Maslah

Keperawatan1. DS : -

Klien

DO :

-       Klien lebih banyak berdiam diri

-       Kontak mata kurang

-       Klien sering menyendiri

-       Klien tidak pernah memulai

pembicaraan, maupun perkenalan

-       Afek tumpul (hanya mampu tertawa

saat ada simuluus perawat tertawa

Isolasi Sosial

2. DS :

Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan

Pria

Makalah Psikosa Tutor 1 | 34

yang mengajak klien untuk melakukan sesuatu

benar.DO :-       Klien sering menyendiri

Klien terkadang berbicara sendiri

Klien sering bengong / melamun

Halusinasi

3. DS :

-       -       Klien mengatakan malu bila

bertemu dengan orang yang baru dikenal.

-       Klien mengatkan takut berbicara

banyak karena takut menyakiti hati orang

lain

DO :

-       Klien tidak percaya diri ketika

berbicara dengan orang lain

-       Klien jarang memulai pembicaraan

dengan orang lain

-       Klien tidak mau menatap wajah lawan

bicara

Harga Diri Rendah

4. DS :

Klien mengatakan bila dia marah di lebih

memilih untuk menyendiri dan berdiam diri

tidak ingin berbicara degan orang lain

atau terkadang dia memarahi orng tuanya.

DO :

-       Klien tampak selalu menyendiri

-       Klien terlihat jarang berbicara

dengan orang lain

-       Klien selalu diam

Koping Individu

Tidak Efektif

5. DS :

Klien mengatakan bahwa ia tidak

Makalah Psikosa Tutor 1 | 35

mengetahui tentang penyakit yang

dideritanya saat ini.

DO :

Klien tidak mampu menjawab pertanyaan

saat ditanya tentang penyakit yang

dideritanya saat ini.

Kurang

Pengetahuan

6. DS :

Klien mengatakan bahwa dirinya adalah

orang yang paling hebat

Klien mengatakan bahwa ia memiliki

kebesaran atau kekuasaan khusus

DO :

Klien terus berbicara tentang kemampuan

yang dimilikinya

Pembicaraan klien cenderung berulang

ulang

Isi pembicaraan tidak sesuai dengan

kenyataan

Perubahan Proses

Pikir: Waham

7. DS :

Klien mengatakan bingung bila ingin

memulai pembicaraan dengan seseorang

Klien mengatakan malas berbicara karena

menurut klien tidak ada hal yang perlu

dibicarakan.

DO :

Klien tidak pernah memulai pembicaraan

kepada lawan bicara

Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja

Pembicaraan klien inkoheren dengan

Kerusakan

Komunikasi Verbal

Makalah Psikosa Tutor 1 | 36

pertanyaan yang diajukan

2.3 DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

2.3.1 Isolasi sosial

2.3.2 Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Pendengaran

2.3.3 Harga diri rendah

2.3.4 Koping Individu Tidak Efektif

2.3.5 Kurang Pengetahuan

2.3.6 Gangguan Proses Pikir

2.3.7 Kerusakan Komunikasi Verbal

2.4 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No

.

DX.

Keperawa

tan

Rencana

Tindakan Keperawatan

Rasional

Tujuan Kriteria

Hasil

Intervensi

1. Isolasi

Sosial

TUM : Klien

mampu

berinteraks

i dengan

orang lain

TUK 1 :

Klien dapat

membina

Setelah 2 X

interaksi

klien

menunjukan

tanda-tanda

percaya

kepada atau

terhadap

perawat :

1. Bina

hubungan saling

percaya

dengan :

- beri salam

setiap

berinteraksi

- Perkenalkan

nama, nama

Hubungan

saling percaya

merupakan

langkah awal

untuk

melakukan

interaksi

Makalah Psikosa Tutor 1 | 37

hubungan

saling

percaya

- Wajah

cerah,

tersenyum

- Mau

berkenalan

- Ada kontak

mata

- Bersedia

menceritakan

perasaan

- Berseddia

mengungkapka

n masalahnya

panggilan

perawat, dan

tujuan perawat

berkrnalan

- Tanyakan dan

panggil nama

kesukaan klien

- Tunjukan

sikap jujur dan

menepati janji

setiap kali

berinteraksi

- Tanyakan

perasaan dan

masalah yang

dihadapi klien

- Buat kontrak

interaksi yang

jelas

- Dengarkan

dengan penuh

perhatian

ekspresi

perasaan klienTUK 2 :

Klien mampu

menyebutkan

penyebab 

tanda dan

2.Setelah 2

kali

interaksi

klien dapat

menyebutkan

1.Tanyakan pada

klien tentang :

- Orang yang

tinggal serumah

atau dengan

Dengan

mengetahu

tanda-tanda

dan gejala,

kita dapat

Makalah Psikosa Tutor 1 | 38

gejala

isolasi

sosial

minimal satu

penyebab

menarik diri

:

-Diri

Sendiri

- Orang lain

- Lingkungan

-           

sekamar klien

- Orang yang

paling dekat

ddengan klien

dirumah atau

diruangan

perawatan

- Apa yang

membuat klien

dekat dengan

orang tersebut

- Orang yang

tidak dekat

dengan klien

dirumah atau

diruangan

perawat

- Apa yang

membuat klien

tidak dekat

dengan orang

tersebut

- Upaya yang

sudah dilakukan

agar dekat

dengan orang

tersebut

2.Diskusikan

menentukan

langkah

intervensi

selanjutnya

Makalah Psikosa Tutor 1 | 39

dengan klien

penyebab

menarik diri /

tidak mau

bergaul dengan

orang lain

3.Beri pujian

terhadap

kemampuan klien

mengungkapkan

perasaanya

TUK 3 :

Klien mampu

menyebutkan

keuntungan

berhubungan

sosial dan

kerugian

menarik

diri

3.Setelah 2

X interaksi

dengan klien

dapat

menyebutkan

keuntungan

berhubungan

sosial,

misalnya :

-Banyak

teman

- Tidak

kesepian

- Saling

menolong

1.Tanyakan pada

klien tentang :

- Manfaat

hubungan

sosiial

- Kerugian

menarik diri

2.Diskusikan

bersama klien

tentang manfaat

berhubungan

sosial dan

kerugian

menarik diri

Reinforcement

dpat

meningkatkan

harga diri

klien

Makalah Psikosa Tutor 1 | 40

Dean

kerugian

menarik diri

misalnya :

-Sendiri

- Kesepian

- Tidak bisa

diskusi

-           

3.Beri pujian

terhadap

kemampuan klien

mengungkapkan

perasaannya

TUK 4 :

Klien dapat

melaksanaka

n hubungan

sosial

secara

bertahap

4.Setelah 2

X interaksi

klien dapat

melaksanakan

hubungan

soosial

secara

bertahaap

dengan :

-Perawat

- Perawat

lain

- Kelompok

1.Observasi

perilaku klien

tentang

berhubungan

sosial

2.Beri motivasi

dan bantuu

klien untuk

berkenalan /

berkomunikasi

dengan perawat

lain, klien

lain, kelompok

3.Libatkan

klien dalam

terapi

aktivitas

kelompok

Mengetahui

sejauh mana

pengetahuan

klien tentang

berhubungan

dengan orang

lain

Makalah Psikosa Tutor 1 | 41

sosialisasi

4.Diskusikan

jadwal harian

yang dilakukan

untuk

meningkatkan

kemampuan klien

bersosialisasi

5.Beri motivasi

klien untuk

melakukan

kegiatan sesuai

jadwal yang

telah dibuat

6.Beri pujian

terhadap

kemampuan klien

memperluas

pergaulanya

melalui

aktifitas yang

dilaksanakan

TUK 5 :

Klien mampu

menjelaskan

5.Setelah 2X

interaksi

klien dapat

1.Diskusikan

dengan klien

tentang

Agar klien

lebih percaya

diri untuk

Makalah Psikosa Tutor 1 | 42

perasaanya

setelh

berhubungan

sosial

menyebutkan

perasaanya

setelah

berhubungan

sosial

dengan :

-Orang lain

- Kelompok

perasaanya

setelah

berhbungan

sosial dengan :

-Orang lain

- Kelompok

2.Beri pujian

terhadap

kemampuan klien

mengungkapkan

perasaaanya

berhungan

dengan orang

lain

TUK : 6

Klien

mendapat

dukungan

keluarga

dalam

memperluas

hubyngan

sosial

1.Setelah 2X

kali

pertemuan,

keluarga

dapat

menjelaskan

:

-pengertian

menarik diri

-tanda dan

gejala

menarik diri

-penyebab

dan akibat

menarik diri

-cara

1.Diskusikan

pentingya peran

serta

keluarganay

sebagai

pendukung untuk

mengatasi

perilaku

menarik diri

2.Diskusikan

potensi

keluarga untuk

membantu klien

mengatasi

perilaku

menarik diri

Agar klien

lebih percaya

diri dan tau

akibat tidak

berhubungan

dengan orang

lain

Makalah Psikosa Tutor 1 | 43

merawat

klien

menarik diri

2.Setelah 2X

pertemuan,

keluarga

dapat

mempraktekka

n cara

merawat

klien

menarik diri

3.Jelaskan pada

keluarga

tentang :

-pengertian

menarik diri

-tanda dan

gejala menarik

diri

-penyebab dan

akibat menarik

diri

-cara merawat

klien menarik

diri

4.Latih

keluarga cara

merawat klien

menarik diri

5.Tanyakan

perasaan

keluarga

setelah mencoba

cara yang

dilatihkan

6.Beri motivasi

keluarga agar

Makalah Psikosa Tutor 1 | 44

membantu klien

bersosialisasi

7.Beri pujian

pada keluarga

atas

keterlibatannya

merawat klien

dirumah sakitTUK 7 :

Klien dapat

memanfaatka

n obat

dengan baik

7.1 Setelah

2X interaksi

klien

menyebutkan

:

-manfaat

minum obat

-kerugian

tidak

meminum obat

-nama,

warna,

dosis, efek

terapi, efek

samping obat

7.2.Setelah.

..kali

interaksi

klien

1.Diskusikan

dengan klien

tentang

manfaaat dan

kerugian tidak

minum obat,

nama, warna,

dosis, cara,

efek terapi,

dan efek

samping

penggunaan

obat.

2.Pantau klien

saat penggunaan

obat

3.Beri pujian

jika klien

Minum obat

dapat

menyembuhkan

penyakit klien

Makalah Psikosa Tutor 1 | 45

mendemonstra

sikan

penggunaan

obat dengan

benar

7.3.Setelah.

..kali

interaksi

klien dapt

menyebutkan

akibat

berhenti

minum obat

tanpa

konsultasi

dokter

menggunakan

obat dengan

benar

4.Diskusikan

berhenti minum

obat tanpa

konsultasi

dengan dokter

5.Anjurkan

klien untuk

konsultasi

kepada dokter

atau perawat

jika terjadi

hal-hal yang

tidak

diinginkanHalusina

si

TUM : klien

dapat

mengontrol

halusinasi

TUK :1

Klien dapat

membantu

hubungan

saling

1.1.Setelah

2X interaksi

dengan

klien, klien

menunjukkan

tanda

percaya

kepada

perawat :

-ekpresi

1.bina hubungan

saling percaya

dengan prinsip

komunikasi

teraupetik :

-sapa klien

dengan ramah ,

baik verbal

maupun non

verbal

Hubungan

saling percaya

merupakan

langkah awal

untuk

melakukan

interaksi

Makalah Psikosa Tutor 1 | 46

percaya bersahabat

-ada kontak

mata

-menunjukkan

rasa senang

-mau

berjabat

tangan

-mau duduk

berdampingan

dengan

perawat

-

mengungkapka

n masalah

yang

dihadapi

- perkenalkan

nama lengkap,

nama panggilan

dan tujuan

berkenalan

- tanyakan nama

yang disukai

klien

-buat kontrak

yang jelas

-tunjukkan

sikap jujur dan

menepati janji

-beri perhatian

kepada klien

dan perhatian

kebutuhan dasar

klien

-tanyakan

perasaan klien

dan masalah

yang dihadapi

klien

TUK 2 :

klien dapat

mengenal

halusinasin

ya

2.1.setelah

2X interaksi

klien

menyebutkan

-isi

-waktu

1. adakan

kontrak

langsung dan

singkat secara

bertahap

2. observasi

Mengetahui

apakah

halusinasi

datang dan

menentukan

tindakan yang

Makalah Psikosa Tutor 1 | 47

-frekuensi

-situasi dan

kondisi yang

menimbulkan

halusinasi

tingkah laku

klien terkait

dengan

halusinasinya.

-tanyakan

apakah klien

mengalami

halusinasi

-jika klien

menjawabnya,

tanyakan apa

yang dialaminya

-katakan bahwa

perawat percaya

tepat atas

halusinasinya

TUK : 3

klien dapat

mengontrol

halusinasi

1.setelah ..

. kali

interaksi

klien

menyebutkan

tindakan

yang

biasanya

dilakukan

untuk

mengendalika

n

halusinasiny

a

1.identifikasi

bersama klien

cara atau

tindakan yang

dilakukan jika

terjadi

halusinasi

2. diskusikan

cara yang

digunakan klien

-jika cara yang

digunakan

adaptif, beri

pujian

Klien dapat

melakukan

tindakan yang

tepat saat

halusinasinya

muncul

Makalah Psikosa Tutor 1 | 48

2.

setelah...

kali

interaksi

klien

menyebutkan

cara baru

mengontrol

halusinasi

3.

setelah ..

kali

interaksi

klien dapat

memilih dan

memperagakan

cara

megatasi

halusinasi

4. setelah..

klia

interaksi,

klen

melaksanakan

cara yang

telah

dipilih

untuk

mengendalika

-jika cara yang

digunkan

maladaptif

diskusikan

kerugian cara

tersebut

3. diskusikan

cara baru untuk

mengontrol

halusinasi

-katakan pada

diri sendiri

ini tidak nyata

(saya tidak mau

mendengar)

-menemui orang

tua /perawat

untuk

menceritakan

tentang

halusinasinya

-membuat dan

melaksanakan

jadwal kegiatan

sehari-hari

yang telah

disususn

Makalah Psikosa Tutor 1 | 49

n halusinasi

dengar

5. setelah 

2X

interaksi,

klien

mengikuti

terapi

aktivitas

kelompok

TUK : 4

klien dapat

memanfaatka

n obat

dengan baik

1.setelah 2X

interaksi

klien dapat

menyebutkan 

:

-manfaat

dari minum

obat

-kerugian

tidak minum

obat

-nama,

warna,

dosis, efek

terapi dan

efek samping

obat

2.

setelah ...

1.diskusikan

denagn klien

tentang manfaat

dan kerugian

tidak minum

obat, nama,

warna, dosis,

dan efek terapi

dan efek

samping

penggunaan obat

2. pantau klien

saat penggunaan

obat

3. beri pujian

bila klien

menggunakan

obat dengan

benar

Minum obat

dapat

mengurangi

halusinasi

klien

Makalah Psikosa Tutor 1 | 50

kali

interaksi

klien

mendemonstra

sikan

penggunaan

obat dengan

benar

3. setelah..

kali

interaksi

klien

menyebutkan

akibat

berhenti

minum obat

4. diskusikan

akibat berhenti

minum obat

tanpa

konsultasi

denagn dokter

5. anjurkan

klien untuk

konsultasi

kepada

dokter/perawat

jika terjadi

hal-hal yang

tidak

diinginkan.

3. Harga

Diri

rendah

TUM :

Klien dapat

melakukan

hubungan

sosial

secara

bertahap

TUK 1 :

Klien dapat

membina

1.klien

dapat

mengungkapka

n

perasaannya

2.ekspresi

wajah

bersahabat

3.ada kontak

mata

4.menunjukka

1.bina hubungan

saling percaya

a.sapa klien

dengan ramah,

baik verbal

maupun

nonverbal

b.perkenalkan

diri dengan

sopan

c.tanya nama

Hubungan

saling percaya

akan

menimbulkan

kepercayaan

klien pada

perawat

sehingga akan

memudahkan

dalam

pelaksanaan

Makalah Psikosa Tutor 1 | 51

hubungan

saling

percaya

n rasa

senang

5.mau

berjabat

tangan

6.mau

menjawab

salam

7.klien mau

duduk

berdampingan

8.klien mau

mengutarakan

masalah yang

dihadapi

lengkap klien

dan nama

panggilan yang

disukai klien

d.jelaskan

tujuan

pertemuan,

jujur dan

menepati janji

e.tunjukkan

sikap empati

dan menerima

klien apa

adanya

f.beri

perhatian pada

klien

2.beri

kesempatan

untuk

mengungkapkan

perasaannya

tentang

penyakit yang

dideritanya

3.sediakan

waktu untuk

tindakan

selanjutnya

Makalah Psikosa Tutor 1 | 52

TUK 2 :

Klien dapat

mengidentif

ikasi

kemampuan

dan aspek

positif

yang

dimiliki

TUK 3 :

Klien dapat

menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan

Klien mampu

mempertahank

an aspek

positif yang

dimiliki

1.kebutuhan

klien

terpenuhi

mendengarkan

klien

4.katakan pada

klien bahwa ia

adalah seorang

yang berharga

dan

bertanggungjawa

b serta mampu

menolong

dirinya sendiri

1.diskusikan

kemampuan dan

aspek positif

yang dimiliki

klien dan beri

pujian

/reinforcement

atas kemampuan

mengungkapkan

perasaannya

2.saat bertemu

klien,

hindarkan

Pujian akan

meningkatkan

harga diri

klien

Peningkatan

kemampuan

mendorong

klien untuk

mandiri

Makalah Psikosa Tutor 1 | 53

TUK 4:

Klien dapat

menetapkan

dan

merencanaka

n kegiatan

sesuai

dengan

kemampuan

yang

dimiliki

2.klien

dapat

melakukan

aktivitas

terarah

1.klien

mampu

beraktivitas

sesuai

kemampuan

2.klien

mengikuti

terapi

aktivitas

kelompok

memberi

penilaian

negatif.

Utamakan

memberi pujian

yang realistis

1.diskusikan

kemampuan klien

yangmasih dapat

digunakan

selama sakit

2.diskusikan

juga kemampuan

yang dapat

dilanjutkan

penggunaan di

rumah sakit dan

dirumah nanti

1.rencanakan

bersama klien

aktivitas yang

masih dapat

dilakukan

setiap hari

Pelaksanaan

kegiatan

secara mandiri

modal awal

untuk m

eningkatkan

harga diri

rendah

Makalah Psikosa Tutor 1 | 54

TUK 5 :

Klien dapat

melakukan

kegiatan

sesuai

kondisi

sakit dan

kemampuanny

a

TUK 6 :

Klien dapat

memanfaatka

n sistem

pendukung

yang ada

Klien mampu

beraktivitas

sesuai

kemampuan

1.klien

mampu

melakukan

apa yang

diajarkan

2.klien mau

memberikan

dukungan

sesuai

kemampuan :

kegiatan

mandiri,

kegiatan dengan

bantuan

minimal,

kegiatan dengan

bantuan total

2.tingkatkan

kegiatan sesuai

dengan

toleransi

kondisi klien

3.beri contoh

cara

pelaksanaan

kegiatan yang

boleh klien

lakukan (sering

klien takut

melaksanakanny)

1.beri

kesempatan

klien untuk

mencoba

Dengan

aktivitas

klien akan

mengetahui

kemampuannya

Perhatian

keluarga dan

pengertian

keluarga akan

dapat membantu

meningkatkanha

rga diri

klien.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 55

kegiatan yang

direncanakan

2.beri pujian

atas

keberhasilan

klien

3.diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan

dirumah

1.beri

pendidikan

kesehatan pada

keluarga klien

tentang cara

merawat klien

harga diri

rendah

2.bantu

keluarga

memberi

dukungan selama

klien dirawat

3.bantu

keluarga

menyiapkan

Makalah Psikosa Tutor 1 | 56

lingkungan

dirumah4. Perubahan

proses

pikir:

waham

TUK 1:

Membantu

orientasi

realitas

Mendiskusikan

kebutuhan

yang tidak

terpenuhi

Membantu

klien

memenuhi

kebutuhanny

a

Setelah 3 X

interaksi klien

menunjukan

tanda-tanda:

Klien mulai

jarang

membicarakan

wahamnya

Tanda dan gejala

waham tidak

terlihat

Jika klien terus

menerus

membicarakan

wahamnya, dengarkan

tanpa memberikan

dukungan atau

menyangkal sampai

klien berhenti

membicarakannya

Berikan pujian bila

penampilan dan

orientasi klien

sesuai dengan

realitas

Yakinkan klien berada

dalam keadaan aman

Observasi pengaruh

waham terhadap

aktivitas sehari

hari

Diskusikan kebutuhan

psikologis/emosiona

l yang tidak

terpenuhi karena

dapat menimbulkan

kecemasan, rasa

takut dan marah

Makalah Psikosa Tutor 1 | 57

Tingkatkan aktivitas

klien yang dapat

memenuhi kebutuhan

fisik dan emosional

klienTUK 2:

Mengevaluas

i jadwal

kegiatan

harian

klien

Berdiskusi

tentang

kemampuan

yang

dimiliki

Melatih

kemampuan

yang

dimiliki

Setelah 3 X

interaksi klien

menunjukan

tanda-tanda :

Klien terbiasa

melatih

kemampuan yang

dimilikinya

Diskusikan dengan

klien kemampuan

realistis yang

dimilikinya pada

saat yang lalu dan

saat ini

Anjurkan klien untuk

melakukan aktivitas

sesuai dengan

kemampuan yang

dimilikinya

Bila klien mampu

memperlihatkan

kemampuan

positifnya berikan

pujian yang sesuaiTUK 3

Mengevaluas

i jadwal

kegiatan

harian

klien

Memberikan

pendidikan

Setelah 3 X

interaksi

klien

menyebutkan :

manfaat

minum obat

kerugian

tidak

Jelaskan pada klien

tentang program

pengobatannya

(manfaat dosis

obat, jenis, dan

efek samping obat

yang diminum serta

cara meminum obat

Makalah Psikosa Tutor 1 | 58

kesehatan

tentang

penggunaan

obat secara

teratur

meminum obat

nama, warna,

dosis, efek

terapi, efek

samping obat

Setelah...kali

interaksi

klien

mendemonstrasi

kan penggunaan

obat dengan

benar

Setelah...kali

interaksi

klien dapt

menyebutkan

akibat

berhenti minum

obat tanpa

konsultasi

dokter

yang benar)

Diskusikan akibat

yang terjadi bila

klien berhenti

minum obat tanpa

konsultasi

2.5 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN2.5.1 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan Tindakan

Keperawatan Diagnosa Isolasi Sosial1. Orientasi A. Salam terapeutik

“Assalamualaikum. Selamat Pagi bapak/ibu. Saya Suster…, panggil saja Suster… Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan…yang akan bertugas disini dari jam 08.00-12.00 siang nanti.”

Makalah Psikosa Tutor 1 | 59

B. Evaluasi / validasi “Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?”C. Kontrak

1) Topik : “Seperti janji seminggu yang lalu, hari ini kita akan diskusi tentang penyebab Bapak/Ibu kurang suka bergaul, apa saja keuntungan bergaul, apa saja keuntungan bergaul, dan apa saja kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain.”

2) Tempat : “Bapak/Ibu ingin bercakap-cakap dimana? Bagaimana bila di ruang duduk?”

3) Waktu : “Bapak/Ibu ingin bercakap-cakap berapa lama?”

2. Kerja “Apa yang membuat Bapak/Ibu tidak suka bergaul dengan orang

lain?”“Apakah karena sikap atau perilaku orang lain terhadap Bapak/Ibu? Atau ada alasan lain?”“Apakah ruginya kalau kita tidak punya teman?”“Menurut Bapak/Ibu, apakah keuntungannya kalau kita banyak

teman?”“Nah kita sudah mengetahui penyebab Bapak/Ibu tidak mau bergaul dengan orang lain, ruginya tidak punya teman, dan untungnya punya teman?”

3. Terminasi A. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi mengenai penyebab Bapak/Ibu tidak mau bergaul dengan orang lain beserta keuntungan dan kerugiannya?”

B. Evaluasi objektif“Bisakah Bapak/Ibu menceritakan kembali tentang keuntungan dan kerugian bergaul dengan orang lain?”

C. Rencana tindak lanjut“Bagaimana Bapak/Ibu. Apakah Bapak/Ibu ingin belajar bergaul dengan orang lain?”

D. Kontrak yang akan datang 1) Topik : “Bagaimana kalau besok kita belajar mengenai

cara-cara bergaul dengan orang lain?”

Makalah Psikosa Tutor 1 | 60

2) Tempat : “Dimana nanti kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja?”

3) Waktu : “Bapak/Ibu inginnya jam berapa? Bagaimana kalau jam 13.00, setelah Bapak/Ibu makan siang?”

2.5.2 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa Halusinasi1. OrientasiA. Salam terapeutik

“Selamat pagi, assalamualaikum... boleh saya kenalan dengan Ibu? Nama saya…, bolh panggil saya…, saya mahasiswa keperawatan…, saya sedang praktik disini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WID siang. Kalau boleh saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”

B. Evaluasi/validasi“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan atau tidak?”

C. Kontrak1) Topik: “Apakah Ibu tidak keberatan untuk mengobrol

dengan saya? Menurut Ibu sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?

2) Waktu: “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”

3) Tempat: “Di mana kita duduk? Di teras? Di kursi panjang itu,tau mau dimana?”

2. Kerja“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”“Apa yang dikatakan suara itu?”“Apakah Ibu melihat sesuatu/orang/bayangan/makhluk?”

“Seperti apa yang kelihatan?”“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saya?” “Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”“Pada keadaan apa, apakah pada saat sendiri?”“Apa yang Ibu rasakan pada saat mendengar suara tersebut?”

Makalah Psikosa Tutor 1 | 61

“Apa yang Ibu lakukn saat melihat sesuatu?”“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?”“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut menghilang?”“Baagaimana kalau kita belajar untuk mncegah suara-suara atau bayangan tersebut agar tidak muncul?”“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul”“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”“Keempat, minum obat dengan teratur.”“Bagaimana jika kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghadik.”“Caranya seperti ini: Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi saya

tidak mau dengar… Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu… bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”

Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibubilang, pergi saya tidak mau lihat, saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitudiulang-ulang sampai bayangan itu tidak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu… bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”

3. TerminasiA. Evaaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang atau tidak dengan latihan tadi?”

B. Evaluasi objektif“Setelah kita ngobroltadi, sekarang coba Ibu simpukan pembicaraan kita tadi?”“Coba sebutka cara umtuk mencegah suara dan bayangan itu agar tidak muncul lagi.”

C. Rencana tindak lanjut“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silahkan Ibu coba cara tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”

Makalah Psikosa Tutor 1 | 62

(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien)

D. Kontrak yang akan datang1) Topik: “Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi

tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”

2) Waktu: “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”

3) Tempat: “Kira-kira tempt yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa masih disini atau cari tempat yang nyaman? Sampai jumpa besok. Wassalamualaikum…”

2.5.3 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa

1. OrientasiA. Salam Terapeutik

“ Assalamualaikum. Selamatpagi Ibu.. ,sayasuster... , panggilsaja Suster… Saya perawat yang akanbertugasdisinidari jam 08.00 – 12.00 siangnanti.”

B. Evaluasi/ validasi“Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?”

C. Kontrak1) Topik

“Apa yang menyebabkan ibu dibawa kesini?apakah ibumasih mengingat nya?”“Bagaimana kalau kita membicarakan tentang alasan ibu tidak mau bergaul dengan orang lain dan terus menyendiri saja didalam kamar?”

2) Tempat“Dimanakita bias membicarakannya?bagaimanakalau di luarsaja?”

3) Waktu kira-kira 20menit saja. Apakahibubersedia ?”

2. Kerja“Coba ibu ceritaka napa yang menyebabkan ibu tidak mau bergaul dengan orang lain ?apa yang menyebabkanibumerasabersalah? Apa yang menyebabkan ibu merasa sangat bodoh ?”

Makalah Psikosa Tutor 1 | 63

“Bagaimanadengankemampuan lain sepertikemampuanakademiklainnyaselainkomputer ?(Jikakliendiamsajaataumenggeleng)Susteryakinibupastimemilikinya ,atauibumemilikihobi yang

ibusukai ?”

(Jikaklienmengangguk)“Nah apasajabu ?cobaceritakanpadasuster. Bagus ,apalagibu ? Sayabuatdaftarnyaduluyabu .Apalagikegiatanlain ?Menyanyi ,menjahit , mengajimisalnya ? Wah…bagussekaliada 7 kemampuan yang ibumiliki.”“Bu, daritujuhkemampuan yang ibumilikimana yang masih bias dilakukan di rumahsakit ?Cobakitalihat yang pertama bias kanbu ?yangkedua ………. (misalnyaada 3 kemampuan yang bias dilakukan) “ Wah , bagussekalibumasihadatigakemampuan yangbias dilakukan di rumahsakit.”“ Sekarangibucobapilihsalahsatu yang mampudilakukandirumahsakit. Bagussekali, sekarangkitacobalatihkemampuanibudalammembaca Al-Quran.“ Apakahibupernahmengajiselamaberada di rumahsakit ?” Bagussekali. “Biasanya Al-Qurannyadidapatdarisiapa ?”Baiklah ,sekarangsusterpinjamkan Al-Quran, dancobaibumembacaayat yang ibuinginkan.”“Bagussekalibacaanibu ,pembacaanhurufnyajugatepat.”“ Sekarangcobadilanjutkankeayat yang berikutnya.”“Nah, sekarangkitasudahselesaimengaji, ibututupsaja Al-Qurannya.”

3. TerminasiA. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan mengaji tadi?”

B. Evaluasi Objektif“Ternyata masih banyak kemampuan ibu yang bias dilakukan di rumahsakitini yang sudah ibu praktikkan dengan baiksekali.”

C. Rencana Tindak Lanjut“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini di dalam jadwal harian ibu? Menurut ibu mau jam berapa dan berapa lama?““Bagussekali ,berarti jam 05.30 setelahsolaatsubuhdan 18.30 setelahsolatmagribya bu.”

D. Kontrak yang akan Datang

Makalah Psikosa Tutor 1 | 64

1) Topik“Baiklah ,bagaimanakalau selanjutnya kita belajar menanam bunga?”

2) Tempat “Tempatnya disini saja ya bu .”

3) Waktu“Bagaimana jika dua lagi?Baik kalau begitu saya pamit dulu ya bu…”

2.5.4 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa Perubahan proses pikir: Waham1. OrientasiA. Salam terapeutik

“Assalamu’alaikum pak… bertemu lagi dengan saya, masihkenal tidak dengan saya? Nama saya… bisa dipanggil ….saja.Bapak ingat? Seperti kemaren, hari ini saya bertugas disinidari 07.00 – 12.00 siang nanti.”

B. Evaluasi/validasi“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Tidurnya semalamnyenyak tidak? Sekarang bapak ada keluhan tidak?Bagaimnan giginya? Sudah sembuh?”

C. Kontrak1) Topik

“Baiklah, sesuai janji kemaren hari ini kita akan ngobrol yaPak? Bagaimana kalau hari ini kita bercakap – cakaptentang bidang yang bapak sukai?

2) Tempat Dimana kita duduk?

3) WaktuBerapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”

2. Kerja“Bidang apakah yang bapak sukai? Kemaren bapak sempatmengatak memiliki toserba, apakah bapak suka dengan bisnis?Mengapa Bapak menyukainya? Bagaimana dengan politik?Apakah Bapak juga menyukainya? Karena beberapa hari lauBapak juga mengatakan kepada saya ingin membuat partaipolitik baru, benar Pak? Mana yang lebih bapak sukai bisnis ataupolitik? Mengapa bapak lebih menyukai itu? Karena sekarangBapak sedang berada disini apakah menurut Bapak, bapak bisamenjalankan bidang yang Bapak minati tersebut? Bagaimanacaranya? Apakah bisa kita masukkan ke dalam jadwal kegiatansehari – hari?”

3. Terminasi

Makalah Psikosa Tutor 1 | 65

A. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?”B. Evaluasi objektif “jadi bidang apa yang Bapak sukai?”C. Rencana tindak lanjut

“Setelah kita ngobrol tentang bidang yang Bapak sukai,bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ataukemampuan lain yang Bapak miliki?

D. Kontrak yang akan datang“bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ataukemampuan lain yang Bapak miliki. Bapak setuju? Kira – kirakita besook bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 10saja? Bagaimana kalau di tempat ini lagi kita ngobrolnya?Sampai ketemu besok ya Pak.”

BAB 3

ANALISIS FILM “A BEAUTIFUL MIND”

Judul Film              : A Beautiful Mind

Pemain Utama           : Russell Crowe sebagai John Forbes

Nash, Jr.

Tahun produksi         : 2001

Makalah Psikosa Tutor 1 | 66

Durasi Film             : 02 : 15 : 19

Jenis Gangguan      : Schizophrenia Paranoid

Jenis Gangguan

No Jenis Gangguan Waktu Pemunculan1. Adanya Delusi 00 : 33 : 052. Adanya halusinasi 00 : 05 : 403. Adanya gangguan

emosi

01 : 24 : 59

4. Social Withdrawl 00 : 22 : 085. Gejala motorik 00 : 04 : 56

Jenis Pendekatan Terapi

No Pendekatan Waktu Pemunculan1 ECT (Electroshock

Therapy)

01 : 19 : 28

2 Terapi obat

psikoterapetik

01 : 23 : 25

Film A Beautiful Mind menggambarkan kisah John Forbes Nash,

seorang ahli matematika jenius yang berhasil menciptakan konsep

ekonomi yang kini dijadikan dasar dari teori ekonomi

kontemporer. Nash mengidap schizophrenia selama perang dingin

berlangsung, sehingga membuat dirinya hidup dalam halusinasi

dan selalu dibayangi ketakutan hingga harus berjuang keras

untuk sembuh dan meraih Nobel pada tahun 1994, saat ia memasuki

usia senja.

Hari-hari pertama kuliahnya di Universitas bergengsi,

Princeton University pada tahun 1948. Nash - lelaki sederhana

dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi penyendiri,

Makalah Psikosa Tutor 1 | 67

pemalu,kaku , tidak suka bergaul dengan lingkungan sekitar ,

rendah diri, introvert sekaligus aneh. Berkali-kali dia membuat

pengakuan bahwa dirinya tak terlalu suka berhubungan dengan

orang dan ia merasa bahwa tak ada orang yang menyukainya.

Dibalik kekurangannya, Nash digambarkan sebagai lelaki arogan

yang bangga akan kepandaiannya, ditunjukkan dari cara ia

menolak mengikuti perkuliahan yang ia anggap hanya membuang-

buang waktu dan membuat otak menjadi tumpul. Nash lebih memilih

menghabiskan waktunya diluar kelas demi mendapatkan ide guna

meraih gelar dokornya dan diterima di pusat penelitian

bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.

Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya,

Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik

Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika, sampai ia

selalu menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan

perpustakaan yang akhirnya secara tak sengaja berhasil

menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak

ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang

dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya

meraih gelar doktor. Mimpinya menjadi kenyataan. Selain meraih

gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan

pengajar di MIT.

Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta sebagai mata-

mata oleh Pentagon untuk memecahkan kode rahasia yang dikirim

tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William

Parcher. Pekerjaan ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa

waktu dan meupakan dunianya sendiri.

Seorang mahasiswinya yang cantik bernama Alicia Larde,

berhasil membuat Nash sadar bahwa hidupnya membutuhkan cinta.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 68

Ketika mereka menikah, Nash justru semakin parah dan selalu

merasa dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya tersebut.

Semakin hari Nash semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai

akhirnya dia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit jiwa oleh Dr.

Rosen (seorang ahli jiwa) ketika Nash sedang presentasi di

sebuah seminar di Harvard. Dari situlah terungkap, bahwa ia

mengidap Schizophrenia Paranoid. Teman sekamarya, Charles, Marcee,

Parcher dan beberapa kejadian lainnya hanyalah khayalan belaka.

Untungnya, ia memiliki istri setia yang selalu member semangat

pada suaminya. Dengan semangat dan cinta kasih yang diberikan

istrinya pada Nash, membuat ia bangkit dan berjuang melawan

penyakitnya.

Nash diberikan terapi ECT (Electroshock Therapy) yaitu

dengan elektrokonvulsif 5 kali dalam seminggu selama 10 minggu.

Sebelum dilakukan prosedur kejutan, Nash disuntikkan insulin

sebagai pelemas otot yang mencegah spasme konvulsif otot-otot

tubuh dan kemungkinan cidera. Kemudian dialirkan arus listrik

berdaya sangat rendah ke otak yang menghasilkan kejang. Kejang

inilah yang menjari terapetik bukan arus listriknya. Efek

samping dari terapi dan obat yang diberikan yaitu menurunkan

sebagian ingatan dan menurunkan gairah seksual. Efek samping

ini dapat dihindari dengan menjaga rendahnya arus listrik yang

dialirkan.Terapi kejut dilakukan karena pengobatan antidepresan

pada saat itu sulit didapatkan.

Setelah menjalani terapi di rumah sakit, Nash diberikan

perawatan di rumah dengan obat psikoterapetik, obat ini harus

diminum secara teratur guna membantu menghilangkan halusinasi,

konfusi dan memulihkan proses berpikir rasional. Efek samping

Makalah Psikosa Tutor 1 | 69

dari obat ini adalah sulit berkonsentrasi, menghambat proses

berpikir, tidak memiliki gairah seksual.

Selain menjalani perawatan dan mengkonsumsi obat, terapi

yang paling penting yaitu dukungan dari istrinya, ini merupakan

terapi yang berpengaruh paling besar untuk menghadapi kejadian

yang dapat membuat stressor penderita. Rasa empati, penerimaan,

dorongan untuk berinteraksi sosial dan dorongan untuk tidak

berputus asa dan terus berusaha melawan halusinansinya.

Pada akhir cerita, John Nash dapat mengatasi skizofrenia nya

tanpa melakukan pengobatan yang sebelumnya dia jalani,

melainkan dengan cara tidak mempedulikan hal-hal yang dia

anggap tidak nyata namun hadir di hari-harinya, disamping itu

dia mendapatkan dukungan dari istrinya untuk terus berusaha

melawan halusinasinya. Sampai pada akhirnya, John nash berhasil

meraih apa yang selama ini tidak pernah dia pikirkan sebelumnya

yaitu meraih penghargaan Nobel atas konsep ekonomi yang dia

ciptakan yang kini dijadikan dasar dari teori ekonomi

kontemporer.

Analisa Cerita Berdasarkan Ilmu Psikologi

Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash

menderita Schizophrenia Paranoid, yang ditandai dengan indikasi

sebagai berikut:

1. Adanya delusi atau waham, yakni keyakinan palsu yang timbul

tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut : Tidak realistik, Tidak logis, Menetap,

Egosentris, Diyakini kebenarannya oleh penderita, Tidak

Makalah Psikosa Tutor 1 | 70

dapat dikoreksi, Dihayati oleh penderita sebagai hal yang

nyata,

a. Waham Kejar (delusion of persecution), yaitu di mana seseorang

percaya bahwa ia diikuti atau akan disakiti oleh

seseorang atau keyakinan bahwa orang atau kelompok

tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan

dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan

mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang

selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan

karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.

b. Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa

dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta

menjadi orang penting, mungkin mempunyai kelebihan

kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur

orang kuat sepanjang sejarah . John Nash menganggap

dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata –

mata/agen rahasia.

c. Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa

kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran

dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu

ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh

menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa

dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.

2. Adanya halusinasi, yaitu persepsi palsu atau menganggap

suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut

hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu

dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles

Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah)

dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu juga

Makalah Psikosa Tutor 1 | 71

laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada

tangannya.

3. Gejala motorik dapat dilihat dari ekpresi wajah yang aneh

dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari dan lengan yg

aneh. Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan

dengan teman – temannya dan juga jika dilihat dari cara

berjalannya.

4. Adanya gangguan emosi, adegan yang paling jelas yaitu ketika

John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi sedikitpun.

5. Social withdrawl (penarikan sosial), John Nash tidak bisa

berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya, dia

tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak

menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit teman.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 72

Stressor atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat

skizofrenia John Nash bertambah parah, yaitu:

(1) Kalah bermain dari temannya

(2) Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya

(3) Merasa tidak dapat melayani isterinya

(4) Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial

Data Subjektif Data ObjektifNash mengatakan bahwa dia

tidak menyukai orang lain

dan menganggap orang lain

tidak menyukai dirinya .

Nash tidak memiliki banyak

teman , ia lebih meluangkan

waktunya di luar kelas dan

belajar secara otodidak ,

memahami dan memecahkan

suatu masalah melalui

pemikirannya sendiri karena

menurutnya kuliah hanya

membuang waktu dan mengekang

kreativitas seseorang dan

hanya membuat otak tumpul.

Nash tidak berani menatap

lawan bicaranya serta selalu

menunduk pada saat bericara

serta kurangnya komunikasi

verbal dengan teman

kuliahnya.

2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

Makalah Psikosa Tutor 1 | 73

Data Subjektif Data ObjektifNash mengalami ketakutan

pada suatu hal yang tidak

jelas , ia merasa bahwa

orang/ kelompok tertentu

sedang mengancam/ berencana

membahayakan dirinya karena

pekerjaannya sebagai agen

rahasia. Nash semakin hari

terlihat dan takut ketika ia

sedang membawakan makalahnya

di sebuah seminar di

Harvard.

Nash berhalusinasi bertemu

dengan tiga orang yang

secara nyata tidak ada yaitu

Charles (teman sekamarnya) ,

William Parcher (agen

pemerintah) dan Marcee

(keponakan Charles Herman).

Nash berkomunikasi dengan

tokoh-tokoh khayalannya

seolah-olah mereka benar-

benar nyata dan akhirnya ia

membuat laboratorium , serta

ia berhalusinasi adanya

nomor kode yang dipasang

pada tangannya / implant

code.

3. Perubahan sensori : waham kebesaran

Data Subjektif Data ObjektifNash merasa memiliki suatu

kelebihan dan kekuatan

menjadi orang penting karena

ia menganggap dirinya adalah

pemecah kode rahasia terbaik

serta menjadi mata-mata /

agen rahasia

Nash yakin bahwa ia adalah

pemecah kode rahasia terbaik

dan itu tidak benar / tidak

sesuai dengan kenyataannya.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 74

KESIMPULAN

Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa yang menjadi

permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi

karena pengaruh koping individu yang tidak efektif ketika

dihadapkan pada suatu masalah. Berdasarkan penelitian bahwa

klien dengan diagnosa skizofrenia 70%mengalami harga diri

rendah dan halusinasi, sedangkan 30% mengalami kerusakan

komunikasi verbal.

Berdasarkan hasil analisis film A Beautiful Mind

didapatkan 3 diagnosa keperawatan utama yang muncul yaitu

isolasi sosial , perubahan persepsi sensori : halusinasi

penglihatan, dan perubahan sensori : waham kebesaran. Adapun

beberapa terapi yang digunakan untuk mengontrol halusinasinya

yaitu terapi kejang listrik ( ECT) , terapi obat dan terapi

kognitif dari sang istri serta dukungan dari keluarga yang

membuat Nash berjuang melawan penyakitnya.

Makalah Psikosa Tutor 1 | 75

REFERENSI

Ardi, Ardani, Tristiadi, dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono.

Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1993), Pedoman

Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa, Direktorat Kesehatan

Jiwa ,Jakarta

Kartono, Kartini. 2000. Hygiene Mental. Bandung: CV. Mandar

Maju.

Kartono, Kartini. 2000 Psikologi Abnormal. Bandung: Mandar

Maju.

Kuntojo. 2009. Psikologi Abnormal. Kediri: Universitas

Nusantara Pgri Kediri

Maramis, W.F. 2008 Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Universitas

Airlangga

Muslim, Rusdi, ed. 1995. Buku Saku PPDGJ III. Jakarta.

Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal Jilid

2. Jakarta: Erlangga

Wiramihardja, Sutardjo A. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal.

Bandung: PT Refika Aditama.

Fitria,Nita.2011.PrinsipDasardanAplikasiPenulisanLaporanPendahuluand

anStrategiPelaksanaanTindakanKeperawatan.Jakarta: SalembaMedika

Makalah Psikosa Tutor 1 | 76

LAMPIRAN

Pertanyaan

1. Apa pengertian dari Psikosis/Psikosa?

2. sebutkan contoh faktor predisposisi dan presipitasi

penyebab terjadinya psikosa!

3. Sebutkan tanda dan gejala dari psikosa? (minimal 3)

4. Apa pengertian Dari Waham/Delusi?

5. Sebutkan macam-macam psikosis organik!

6. Apa yang dimaksud skhizofernia?

7. Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah

fase kambuh pada pasien penderita psikosis?

8. Sebutkan Jenis Terapi/ pengobatan pada pasien psikosis?

9. Sebutkan Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada

pasien psikosis!

10. Apa data objektif yang mungkin

Makalah Psikosa Tutor 1 | 77

terlihat pada klien dengan masalah keperawatan harga diri

rendah?

Jawaban

1. psikosis adalah gangguan jiwa berat. Yang menyebabkan

ketidak mampuan seseorang menilai realita dengan fantasi

dirinya, sehingga kehilangan kesadaran intelektual,

emosianal, dan/atau spiritual. Namun tidak dirasakan

keberadaanya oleh penderita (penderita tidak menyadari

bahwa dirinya sakit).

2. Faktor Predis Posisi

Faktor pendorong, mencangkup faktor Bio-Psiko-Sosial-

Budaya yang dibawa sejak lahir dan bersifat alamiah. Dan

merupakan faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah

terhadap sumber atau kemaqmpuan yang dapat digunakan untuk

mengatasi stres.

Faktor Presipitasi

Faktor pencetus, merupakan stimulus yang dipersepsikan

oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan

yang mengakibatkan ketegangan dan menimbulkan stres.

3. Halusinasi, delusi/waham, agrigasi, dll.

4. Delusi atau wahama adalah keyakinan yang dipertahankan

secara kuat namun tidak akurat (tidak memiliki dasar

dalam realitas)

5. Psikosis Organik:

a. Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi

jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu

banyak minum minuman keras.

b. Drug psychose atau psikosis akibat obat-obatMakalah Psikosa Tutor 1 | 78

terlarang (mariyuana, LSD, kokain, sabu-sabu, dst.).

c. Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat

luka atau trauma pada kepala karena kena pukul,

tertembak, kecelakaan, dst.

d. Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi

akibat infeksi syphilis yang kemudian menyebabkan

kerusakan sel-sel otak.

6. Schizophrenia adalah kepribadian yang terbelah (split

of personality), yaitu adanya jiwa yang terpecah

belah. Antara pikiran, perasaan, dan perbuatan

terjadi disharmoni.

7. a. Berikan pengobatan yang tuntas (tidak putus obat).

Berikan Dukungan moral (dari keluarga, kerabat, pelayan

kesehatan, dll)

Ciptakan lingkungan yang mendukung

8. Terapi/ pengobatan psikosis:

Medikamentosa (Farmako terapi)

Terapi Kejut Listrik (Elektroconvulsive Therapy, ECT)

Psioterapi dan rehabilitasi.

Lobotomi Prefrontal

9. Masalah keperawatan Pasien Psikosis:

Isolasi social

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Harga diri rendah

Koping Individu Tidak Efektif

Kurang Pengetahuan

Makalah Psikosa Tutor 1 | 79

Gangguan Proses Pikir

Kerusakan Komunikasi Verbal

10. A. Klien tidak percaya diri ketika berbicara

dengan orang lain.

B. Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang

lain.

C. Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara.

D. dll

Makalah Psikosa Tutor 1 | 80