FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
NEUROBEHAVIOR 2
MAKALAH PSIKOSA DAN ANALISIS FILM
Tutor : 1 ( Satu )
Disusun oleh :
Lusi Sri Solihah (220110120012)
Septiani Puspa D (220110120036)
Riris Purwita W (220110120048)
Annisa Belladiena R (220110120084)
Eva Fauziyah (220110120132)
Sellyan (220110120142)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Makalah ini membahas tentang Sistem Neurobehaviour 2
khususnya mengenai Meningitis. Dalam penulisan makalah ini,
penulis menemui beberapa kendala, tetapi dapat teratasi berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
2. Ibu Aat Sriati,
S.Kp.M.Si. selaku dosen koordinator mata pelajaran.
3. Ibu Ristina Nirwanti, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku dosen
tutor kelompok 1.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin.
Jatinangor, 10 November 2014
Makalah Psikosa Tutor 1 | 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 2
BAB 1 LANDASAN TEORI …………………………………………………………. 3
1.1 Pengertian ………………………………………………………………………….. 3
1.2 Insidensi …………………………………………………………………………… 3
1.3 Etiologi ……………………………………………………………………………. 4
1.4 Manifestasi Klinis ….……………………………………………………………… 5
1.5 Klasifikasi …………………………………………………………………………. 6
1.6 Pengobatan ………………………………………………………………………… 9
1.7 Pencegahan ………………………………………………………………………… 11
1.8 Prognosis …………………………………………………………………………… 13
BAB 2 PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN ……………………………. 14
2.1 Proses Keperawatan …….…………………………………………………………. 14
2.2 Analisa Data ………………………………………………………………………. 22
2.3 Daftar Masalah Keperawatan …………………………………………………….. 24
2.4 Rencana Tindakan Keperawatan …………………………………………………. 25
2.5 Strategi Pelaksanaan TindakanKeperawatan..............................................
40
BAB 3 ANALISIS FILM “A BEAUTIFUL MIND” ………………………………. 46
REFERENSI …………………………………………………………………………. 52
LAMPIRAN ………………………………………………………………………….. 53
Makalah Psikosa Tutor 1 | 3
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1 Definisi Psikosis
Menurut Singgih D. Gunarasa (1978: 140) Psikosis adalah
gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga
penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma
hidup yang wajar dan berlaku umum.
W.F Maramis (2000: 180) menyatakan Psikosis adalah suatu
gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of
reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan
gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik,
dst. Sedemikian berat sehingga perilaku penderita tidak
sesuai lagi dengan kenyataan. Prilaku penderita psikosis
tidak dapat dimengerti oleh orang normal, sehinga orang awam
menyebut penderita sebagai orang gila.
Dalam Medline Plus (2000) Psikosis adalah kelainan jiwa
yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas,
biasanya mencakup ide-ide yang salah tantang apa yang
sebenarnya terjadi, delusi, atau melihat atau mendengar
sesautu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
Zakiah Darajat (1993: 56) menyatakan Seorang yang diserang
penyakit jiwa (psychosie), keperibadiannya terganggu, dan
selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan
wajar, dan tidak sanggup memahami problemnya. Sering kali
orang sakit jiwa tidak merasa bahwa dirinya sakit, sebaliknya
dia menganggap dirinya normal saja, bahkan lebih baik, lebih
unggul, dan lebih penting dari orang lain.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 4
Dari berbagai pendapat diatas dapat diartikan bahwa
psikosis adalah gangguan jiwa berat. Yang menyebabkan ketidak
mampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya,
sehingga kehilangan kesadaran intelektual, emosianal,
dan/atau spiritual. Namun tidak dirasakan keberadaanya oleh
penderita (penderita tidak menyadari bahwa dirinya sakit).
1.2 Insidensi
Menurut WHO, prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini
cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah
kesehatan jiwa, 1 % diantaranya adalah gangguan jiwa berat
(Psikosis).
Ronosulistyo (2008) menyebutkan, pravalensinya sekitar 11%
dari total penduduk dewasa Indonesia.
1.3 Etiologi
Penyebab gangguan jiwa yang adalah kombinasi bio-psiko-
sosial.
Secara umum gangguan jiwa atau psikosis dapat disebabkan
oleh faktor predisposisi dan presipitasi.
1.3.1 Faktor predisposisi
Mencangkup faktor Bio-Psiko-Sosial-Budaya yang dibawa
sejak lahir dan bersifat alamiah.
Faktor predisposisi merupakan faktor resiko yang
mempengaruhi jenis dan jumlah terhadap sumber yang dapat
digunakan untuk mengatasi stres.
1.3.1.1 Biologi
a. Genetik
terkait dgn kromoson 6, 4,8,15,dan 22
Makalah Psikosa Tutor 1 | 5
b. Neurobiologi
perilaku psikotik terkait dgn lesi pada daerah
frontal, temporal, dan area limbik, serta
gangguan regulasi neurotransmitter yg bekerja di
area-area tsb
c. Pemeriksaan diagnostik
melalui CT dan MRI menunjukkan adanya penurunan
volume otak, melebarnya ventrikel lateral dan
ventrikel ketiga, atropi lobus frontal,
serebelum, struktur limbik, serta peningkatan
ukuran sulkus pada permukaan otak. Menggunakan
PET terlihat terjadinya penurunan aliran darah
ke lobus frontal
d. Neurotransmitter
ketidakseimbangan antara dopamin dan serotonin
e. Neurodevelopment
penyimpangan pada struktur, fungsi dan kimiawi
otak yg mungkin disebabkan karena adanya masalah
pada masa prenatal dan perinatal
f. Virus
terpajan virus influenza pada trimester kedua
1.3.1.2 Psikologis
a. Karakteristik keluarga atau karakteristik
individu
Intorover, pendiam, pendendam, dll
b. Pola Asuh
Ibu dengan kecemasan, overprotektif, dingin,
Ayah yang otoriter, dll
c. Lingkungan Keluarga yang tidak baik
Makalah Psikosa Tutor 1 | 6
Konflik keluarga dan perkawinan
d. Komunikasi yang “double bind”
e. Masalah Pada Fase Tumbuh Kembang
Kegagalan dalam memenuhi tugas perkembangan
sebelumnya
1.3.1.3 Sosiokultural Dan Lingkungan
a. Kemiskinan
b. Kondisi masyarakat
c. Ketidakseimbangan dengan budaya
d. Tinggal menyendiri (isolasi)
1.3.2 Faktor presipitasi
Merupakan stimulus yang dipersepsikan oleh individu
sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang
mengakibatkan ketegangan dan menimbulkan stres.,berkaitan
dgn :
1.3.2.1 Kesehatan
gangguan nutrisi, kurang tidur, gangguan irama
sirkadian, fatique, infeksi, kurang olahraga,
menggunakan obat-obatan.
1.3.2.2 Lingkungan
isolasi sosial, kurangnya support, tekanan
pekerjaan, kemiskinan, kesulitan dlm hubungan
interpersonal, stigma, perubahan dalam kehidupan.
1.3.2.3 Sikap atau perilaku
HDR, keputusasaan, agresif, PK, kurang motivasi,
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual.
1.3.2.4 Kejadian Traumatis
Kehilangan orang yang dicinta, Jatuh miskin,
Diperkosa, dll
Makalah Psikosa Tutor 1 | 7
1.4 Manifestasi Klinis
Seseorang yang mengalami psikosis mengalami gejala antara
lain:
1.4.1 Halusinasi
Halusinasi merupakan persepsi indra tanpa adanya
rangsangan eksternal.
1.4.2 Delusi/ waham
Delusi atau wahama adalah keyakinan yang
dipertahankan secara kuat namun tidak akurat (tidak
memiliki dasar dalam realitas)
1.4.2.1 Delusi Primer
Timbul tiba-tiba dan tidak dipahami dalam proses
mental yang normal.
1.4.2.2 Delusi Skunder
Dipengaruhi oleh latar belakang seseorang atau
situasi saat ini. Misalnya, orientasi etnis atau
seksual, keyakinan agama, kepercayaan takhayul,
dll.
1.4.3 Agrigasi (prilaku yang aneh)
1.4.4 Disorintasi
Penderita sering mengalami disorintasi atau
kehilangan daya untuk mengenal (waktu,tempat, dan
orang-orang)
1.4.5 Iritabel
Keadaan emosi yang labil (selalu berubah-ubah) dan
ekstrim.
1.4.6 Egosentrik (mudah tersinggung dan marah-marah)
Gangguan jangka pendek berupa gejala dini akan lupa
pada hal-hal yang baru terjadi
Makalah Psikosa Tutor 1 | 8
1.4.7 Demensia Senilis (kemunduran fungsi mental,
terutama intelegensi) disebabkan oleh karena
kerusakan jaringan otak yang tidak dapat kembali lagi
(irreversible).
1.4.8 Gejala Jasmaniah: Kulit tipis, atrofis dan
keriput berat badan menurun, otot-otot atropi, jalan
tidak stabil, suara kasar, sering mengalami tremor
tangan.
1.5 Klasifikasi
Secara umum, psikosis dibedakan menjadi dua jenis
berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu psikosis organik,
yang disebabkan oleh factor oganik dan psikosis
fungsional, yang terjadi karena faktor kejiwaan. Kedua jenis
psikosis dan yang termasuk di dalamnya diuraikan berikut ini.
1.5.1 Psikosis organic
Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang
disebabkan oleh factor-faktor fisik atau organik,
yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita
mengalamai inkompeten secara sosial, tidak mampu
bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri
terhadap realitas. Psikosis organis dibedakan menjadi
beberapa jenis dengan sebutan atau nama mengacu pada
faktor penyabab terjadinya. Jenis psikosis yang
tergolong psikosis organik adalah sebagai berikut.
1.5.1.1 Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi
jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu
banyak minum minuman keras.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 9
1.5.1.2 Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat
terlarang (mariyuana, LSD, kokain, sabu-sabu,
dst.).
1.5.1.3 Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi
akibat luka atau trauma pada kepala karena kena
pukul, tertembak, kecelakaan, dst.
1.5.1.4 Dementia paralytica, yaitu psikosis yang
terjadi akibat infeksi syphilis yang kemudian
menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
1.5.2 Psikosis fungsional
Psikosis fungsional merupakan penyakit jiwa secara
fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai
dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan
dalam melakukan penyesuaian sosial. Psikosis jenis
ini dibedakan menjadi beberapa ., yaitu :
schizophrenia, psikosis maniadepresif, dan psiukosis
paranoid (Kartini Kartono).
1.5.2.1 Schizophrenia
Arti sebenarnya dari Schizophrenia adalah
kepribadian yang terbelah (split of
personality). Sebutan ini diberikan berdasarkan
gejala yang paling menonjol dari penyakit ini,
yaitu adanya jiwa yang terpecah belah. Antara
pikiran, perasaan, dan perbuatan terjadi
disharmoni.
a. Gejala-gejala schizophrenia (Singgih
Dirgagunarsa)
1. Kontak dengan realitas tidak ada lagi,
penderita lebih banyak hidup dalam dunia
Makalah Psikosa Tutor 1 | 10
khayal sendiri, dan berbicara serta
bertingkah laku sesuai dengan khayalannya,
sehinggatidak sesuai dengan kenyataan.
2. Karena tidak ada kontak dengan realitas,
maka logikanya tidak berfungsi sehingga
isi pembeicaraan penderita sukar untuk
diikuti karena meloncat-loncat (inkoheren)
dan seringkali muncul kata-kata aneh yang
hanya dapat dimengerti oleh penderita
sendiri.
3. Pikiran, ucapan, dan perbuatannya tidak
sejalan, ketiga aspek kejiwaan ini pada
penderita schizophrenia dapat berjalan
sendiri-sendiri, sehingga ia dapat
menceritakan kejadian yang menyedihkan sambil
tertawa.
4. Sehubungan dengan pikiran yang sangat
berorientasi pada khayalannya sendiri, timbul
delusi ata waham pada penderita schizophrenia
(bisa waham kejaran dan kebesaran).
5. Halusinasi sering dialami pula oleh penderita
schizophrenia.
b. Faktor penyebab terjadinya schizophrenia
Pendapat para ahlimengenai factor penyebab
schizophrenia ada bermacam-macam. Ada yang
menyatakan bahwa penyakit ini merupakan
keturunan. Ada pula yang menyatakan bahwa
schizophrenia terjadi gangguan endokrin dan
metabolisme. Sedangkan pendapat yang
Makalah Psikosa Tutor 1 | 11
berkembang dewasa ini adalah bahwa penyakit
jiwa ini disebabkan oleh beberapa factor, antara
lain keturunan, pola asuh yang salah,
maladaptasi, tekanan jiwa, dan penyakit lain
yang belum diketahui (W.F. Maramis, 2005 :
216-217).
1.5.2.2 Psikosis mania-depresif
Psikosis mania-depresif merupakan kekalutan
mental yang berat, yang berbentuk gangguan
emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya
kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi
kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan
sebaliknya dan seterusnya.
a. Gejala-gejala psikosis mania-depresif
Gejala-gejala mania antara lain:
1. euphoria (kegembiraan secara berlebihan;
2. waham kebesaran;
3. hiperaktivitas;
4. pikiran melayang.
Gejala-gejala depresif antara lain :
1. kecemasan;
2. pesimis;
3. hipoaktivitas;
4. insomnia;
5. anorexia.
b. Faktor penyebab psikosis mania-depresif
Psikosis mania-depresif disebabkan oleh
faktor yang berhubungan dengandua gejala utama
penyakit ini, yaitu mania dan depresi. Aspek
Makalah Psikosa Tutor 1 | 12
mania terjadi akibat dari usaha untuk
melupakan kesedihan dan kekecewaan hidup
dalam bentuk
aktivitas-aktivitas yang sangat berlebihan.
Sedangkan aspek depresinya terjadi karena
adanya penyesalan yang berlebihan.
1.5.2.3 Psikosis paranoid
Psikosis paranoid merupakan penyakit jiwa yang
serius yang ditandai dengan banyak delusi atau
waham yang disistematisasikan dan ide-ide yang
salah yang bersifat menetap. Istilah paranoid
dipergunakan pertama kali oleh Kahlbaum pada tahun
1863, untuk menunjukkan suatu kecurigaan dan
kebesaran yang berlebihan (W.,F. Maramis, 2005).
a. Gejala-gejala psikosis paranoid
1. Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis,
terutama waham kejaran dan kebesaran baik
sendiri-sendiri maupun bercampur aduk
2. Pikirannya dikuasai ole hide-ide yang
salah, kaku, dan paksaan..
3. Mudah timbul rasa curiga .
b. Faktor penyebab psikosis paranoid
Faktor-faktor yangdapat menyebabkan psikosis
paranoid (Kartini Kartono), antara lain :
1. Kebiasaan berpikir yang salah;
2. Terlalu sensitif dan seringkali dihinggapi
rasa curiga;
3. Adanya rasa percaya diri yang berlebihan
(over confidence);
Makalah Psikosa Tutor 1 | 13
4. Adanya kompensasi terhadap kegagalan dan
kompleks inferioritas
1.6 Pengobatan
Pengobatan tergantung pada penyebab dan diagnosa yang
ditegakan dari psikosis tersebut. Secara umum pengobatan pada
penderita psikokis antara lain:
1.6.1 Medikamentosa (Farmako terapi)
Saat ini tersedia sejumlah besar obat psikotropika
untuk mengatasi gangguan jiwa (Kuller dkk.,1996).
1.6.1.1 Antidepresan
Depresi berat memerlukan terapi dan pada
sebagian besar kasus, manfaat terapi melebihi
risikonya. Antidepresan trisiklik seperti
amitriptilin, doksepin, imipramin, dan nortriptilin
sering digunakan untuk gangguan-gangguan depresi.
Sedasi juga sering terjadi, sehingga obat golongan
ini sangat bermanfaat bagi masalah tidur yang
berkaitandengan depresi. Inhibitor monoamin
oksidase (MAOI) adalah antidepresan yang sangat
efektif yangsemakin jarang digunakan karena
menyebabkan hipotensi ortostatik. Pengalaman dengan
inibitor selektif ambilan ulang serotonin
(selective serotonin reuptake inhibitors, SSRI),
termasuk fluoksetin dan sertralin,menyebabkan obat
golongan ini menjadi terapi primer bagi sebagian
besar penyakit depresi. Obat-obat ini tidak
menimbulkan hipotensi ortostatik atau sedasi
sehingga lebih disukai daripada antidepresan lain.
1.6.1.2 Antipsikotik
Makalah Psikosa Tutor 1 | 14
Wanita dengan sindrom-sindrom kejiwaan yang
berat seperti skizofrenia, gangguan
skizoafektif,atau gangguan bipolar sangat mungkin
memerlukan terapi antipsikotik selama kehamilan.
Antipsikotik tipikal adalah golongan antagonis
dopamine.Klozapin adalah satu-satunya antipsikotik
atipikal yang tersedia, dan obat ini memiliki kerja
yang berbeda tetapi tidak diketahui.
Potensi dan efek samping berbagai antipsikotik
berbeda-beda. Obat-obat yang berpotensi lebih
rendah, klorpromazin dantioridazin, memiliki efek
antikolinergik yang lebih besar serta bersifat
sedatif.
1.6.2 Terapi Kejut Listrik (Elektroconvulsive Therapy,
ECT)
ETC (Electro Convulsif Therapi) adalah suatu
tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
menimbulkan kejang pada penderita baik tonik
maupun klonik.Tindakan ini adalah bentuk terapi pada
klien dengan mengalirkan arus listrik melalui
lektroda yang ditempelkan pada pelipis klien untuk
membangkitkan kejang gandmall.
Indikasi terapi kejang listrik adalah klien
depresi pada psikosa manic depresi, klien
schizophrenia stupor kakatonok dan gaduh gelisah
kakatonik. ETC lebih efektif dari anti depresan
untuk klien depresi dengan gejala psikotik
(waham, paranoid) .
Makalah Psikosa Tutor 1 | 15
Pada klien depresi memerlikan waktu 6-
12xuntuk mencapai perbaikan, sedangkan pada mania
dan kakatonik membutuhkan waktu lebih lama yaitu
antara 10-20x terapi secara rutin. Terapi ini
dilakukan dengan frekuensi 2-3 kari sekali. Jika
efektif, perubahan perilaku mulai terlihan setelah 2-
6 kali terapi.Terapi ETC merupakan prosedur yang
hanya digunakan pada keadaan direkomendasikan.
1.6.3 Psikoterapi dan Rehabilitasi
Bertujuan untuk memperkuat fungsi ego dengan cara
psikoterapi agar pasien bisa bersosialisasi.
Manipulasi lingkungan agar lingkungan dapat memahami
dan menerima keadaan pasien, membimbing dalam
kehidupan sehari-hari, memberi kesibukan atau
pekerjaan untuk pasien. Mengawasi minum obat secara
teratur dalam jangka waktu lama dan membawa pasien
untuk pemeriksaan ulang. (Pedoman Diagnosis dan
Terapi Lab/UPF Ilmu Kedokteran Jiwa,1994)
1.6.4 Lobotomi Prefrontal
Dapat dilakukan bila terapi lain secara intensif
tidak berhasil dan bila penderita sangat mengganggu
lingkungannya. (WF Maramis, 2004)
1.7 Pencegahan
1.7.1 Pencegahan Terjadinya Psikosis
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan jiwa antara lain:
1.7.1.1 Membangun koping yang konstruktif pada stresor
yang ada, misalnya:
a. Mengeluarkan emosi
Makalah Psikosa Tutor 1 | 16
Gangguan kejiwaan dapat disebabkan oleh tekanan
akibat perasaan dan emosi yang terus dipendam.
Berbicarakan dengan seorang (seseorang yang
tepat dan dapat memberi saran yang objektif,
misalnya terapis, anggota keluarga atau teman
yang dapat dipercaya) tentang pikiran dan
perasaan terhadap suatu masalah atau trauma yang
dialami.
b. Mengendalikani tingkat kecemasan dan pikiran
negatif
Belajar untuk mengelolah tingkat kecemasan,
menghindari pikiran yang membuat cemas ataupun
pikiran negatif.
1.7.1.2 Terapkan mekanisme pertahanan utama jiwa
a. personality yang tangguh
Kepribadian yang tangguh adalah hasil
pembelajaran selama proses perkembangan sejak
kecil, dan tentunya hal ini didapatkan dengan
banyaknya asupan nilai-nilai yang ditanamkan di
keluarga dan disekolah serta didapatkan dari
banyaknya pengalaman langsung. Nilai-nilai hanya
dapat berfungsi jika diterapkan langsung dalam
keadaan nyata yaitu dengan banyak bergaul baik
dengan lingkungan benar maupun salah
b. persepsi yang positif (positif thinking)
Seseorang yang selalu memandang peristiwa yang
menimpanya dengan positif dan memandang hari
depannya dengan optimis maka ia memiliki jiwa
yang sehat. Persepsi positif diperlukan terutama
Makalah Psikosa Tutor 1 | 17
menghadapi kegagalan-demi kegagalan dalam hidup
sehingga tidak membuat diri menjadi frustasi
berlebih maupun menyalahi diri sendiri bahkan
bunuh diri.
c. kemampuan adaptasi.
kemampuan adaptasi diperlukan untuk menyesuaikan
diri dengan segala perubahan yang akan muncul
dalam hidup. Dengan kemampuan adaptasi yang baik
seseorang akan selalu dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang ada.
1.7.1.3 Screening
Melakukan pemeriksaan terhadap resiko seseorang
mengalami Psikosis/ gangguan jiwa.
a. Screening Mentalitas
Kepertibadian atau sifat individu dapat
mempengaruhi individu tersebut mengalami
gangguan jiwa. Misalnya individu yang memiliki
sifat Introvert dan suka memendam perasaanya
seorang diri lebih beresiko mengalami gangguan
jiwa. Maka perlu dilakukan Screening/
pemeriksaan lebih lanjut terhatap status mental
seseorang.
b. Screening Fisiologis
Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi
bagaimana fungsi otak anda. Ketika bagian otak
terganggu oleh suatu penyakit atau maka resiko
terjadinya psikosis atau gangguan kejiwaan
menjadi lebih besar. Maka perlu dilakukan
screening atau pemeriksaan menyeluruh terhadap
Makalah Psikosa Tutor 1 | 18
resiko tersebut. Selain itu kondisi medis
termasuk alzheimer, gagal hati, ginjal,
hipoglikemia, human immunodeficiency virus
(hiv), malaria, parkinson atau tumor otak dapat
menjadi faktor pendorong terjadinya gangguan
jiwa.
1.7.2 Pencegahan Kekambuhan Psikosis
Kekambuhan adalah suatu keadaan dimana penyakit
dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang
sama ataupun berbeda ( Sullinger, 1988). Penderita
gangguan jiwa diperkirakan akan kambuh 50 % pada
tahun pertama dan sekitar 70 % pada tahun kedua dan
100 % pada tahun kelima setelah pulang dari Rumah
Sakit (Carson & Ross, 1997)
Diketahui bahwa klien yang gagal minum obat dengan
teratur mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Menurut
hasil penelitian menunjukkan 25 % sampai 50 % klien
dari RS Jiwa tidak memakan obat dengan teratur
(Appleton, 1982 yang dikuti Sullinger, 1988). Klien
kronis sulit memakan obat karena adanya gangguan
realitas dan ketidakmampuan mengambil keputusan.
Sehingga harus dipastikan pasien mendapatkan
terapi yang tuntas agar kekambuhan tidak terjadi.
Memakan obat dengan teratur dapat menekan terjadinya
kekambuhan. Namun yang perlu diperhatikan pemakaian
neuroleptika yang lama dapat menyebabkan efek samping
Tardive diskenia yang bisa mengganggu hubungan sosial
seperti gerakan yang tidak terkontrol. Sehingga perlu
diberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan
Makalah Psikosa Tutor 1 | 19
keluarga tentang efek samping tersebut, agar keluarga
dapat memahami dan mendukung proses pengobatan klien
juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
mendukung kesembuhan klien. Sikap yang tidak
konstruktif dari keluarga dan lingkungan sosial yang
tidak kondusif juga akan memberikan dampak psikologis
yang buruk bagi klien, sehingga dapat menyebabkan
gangguan kejiwaan yang berulang.
1.8 Prognosis
Kesembuhan seperti keadaan semula dan permanen sulit
dicapai karena penyakit gangguan jiwa pada dasarnya
bersifat progresif, oleh karena itu penderita memerlukan
perawatan di rumah sakit.namun dengan munculnya pengobatan
moderen saat ini kesembuhan sangat mungkin dicapai jika
pasien diterapi dengan baik, tepat, cepat dan tuntas.
Untuk menetapkan prognosa, beberapa faktor harus
dipertimbangkan :
1.8.1 Kepribadian Pre-psikotik
1.8.2 Jenis : Contohnya pada skizofrenia jenis
katatonik memiliki prognosa paling baik dari pada
semua jenis. Jenis hebefrenia dan simpleks memiliki
prognosa yang sama jelek.
1.8.3 Umur : Hasil penelitian menyatakan semakin muda
umur permulaannya, semakin jelek prognosanya
1.8.4 Pengobatan : Semakin lekas mendapat
pengobatan, semakin baik prognosanya
1.8.5 Faktor keturunan : prognosa menjadi lebih
berat bila didalam keluarga terdapat seorang atau
lebih yang juga menderita psikosis
Makalah Psikosa Tutor 1 | 20
BAB 2
PEMBAHASAN ASUHAN KEPERATAWAN
2.1 PROSES KEPERAWATAN
2.1.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
2.1.1.1 IDENTITAS PASIENNama/Jenis Kelamin : Tn. X / Laki-laki
Umur : Tidak terkaji
Tanggal masuk RS : Tidak terkaji
No CM : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
Status perkawinan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Sumber data : Biasanya keluarga
Suku : tidak terkaji
Bentuk tubuh : Biasanya normal
2.1.1.2 ALASAN MASUKKlien sering merasa ketakutan yang sangat
mengganggu dan melihat hal-hal yang sesungguhnya tidak ada atau berhalusinasi. Klien juga sering mengamuk dan merusak benda benda di sekitarnya.
2.1.1.3 FAKTOR PREDISPOSISIa. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Makalah Psikosa Tutor 1 | 22
Klien biasanya pernah mengalami gangguankejiwaan dimasa lalu, tapi tidak menutupkemungkinan ini yang pertama kali.
b. sebelumnya kemana?Tidak terkaji
c. Trauma ?Biasanya klien pernah mengalami trauma baik fisikdi kepala maupun psikis
Usia pelaku korbansaksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan : data ini mungkin merupakan faktor penyebabterjadinya gangguan kejiwaan pada klien
d. . Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguanjiwa ? Biasanya klien dengan gangguan jiwa ada riwayatkeluarga dengan gangguan jiwa pula, berhubungandengan genetic dan pola asuh terhadap klien
Hubungan keluarga : Biasanya keluarga terdeket,missal ayah, ibu, kakak, adik, om, tante, kakek,nenek
Gejala : Tidak terkaji
Riwayat pengobatan : Tidak ada
e. Adakah pengalaman masa lalu yang tidakmenyenangkan ?( perceraian/ perpisahan/konflikdsb) Salah satu factor predisposisi pasien
Makalah Psikosa Tutor 1 | 23
gangguan jiwa adalah pengalaman buruk dimasalalu, mungkin dimasa lalu pasien mengalamiperceraian orang tua, keributan di rumah tangga,kurang perhatian dari orang tua dsb.
2.1.1.4 FAKTOR PRESIPITASIFactor presipitasi adalah pencetus terjadinyagangguan jiwa, bisa juga merupakan kejadian terakhiryang dialami klien sebelum mengalami gangguankejiwaan, karena sebelumnya pasti ada factorpredisposisi yang panjang, factor presipitasi bisaberupa pengalaman buruk seperti kehilangan anggotakeluarga, dipecat dari pekerjaan, dsb.
2.1.1.5 PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYABiasanya klien akan menganggap masalah dalamhidupnya adalah yang terberat
2.1.1.6. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYABiasanya keluarga klien beranggapan penyakit yangdiidap klien membuat klien tidak akan berinteraksidengan lingkungannya, sehingga harus disolasi
2.1.1.7 HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHANMASALAHKlien berharap dengan menjalalankan terapimasalahnya akan berkurang dan dapat hidup dengannormal
2.1.1.8 HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHANMASALAHeluarga berharap apabila klien dirawat di RSJ akanmempercepat penyembuhan klien dan klien akan dapatberinteraksi dengan lingkungannya dengan normal
Makalah Psikosa Tutor 1 | 24
2.1.1.9 KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
a. AdaptifKlien hanya berbicara seperlunya dengan pasien
lain dan perawat.
b. MaladaptifKlien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.
2. koping keluarga terhadap masalah klienJika klien mengalami masalah, keluarga tidakterlalu memperhatikan masalah klien dan tidakmemecahkan masalahnya secara bersama-sama.
2.1.1.10 PEMERIKSAAN FISIK1. TD Biasanya normal 2. N Biasanya normal 3. S : Biasanya normal 4. P : Biasanya normal5. Berat Badan : Mungkin kurang karena pasien
tidak bisa merawat dirinya 6. TB Biasanya normal7. Keluhan Fisik: Tidak ada keluhan fisik
2.1.1.11 KELUARGAGENOGRAM
2.1.1.12 POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Makalah Psikosa Tutor 1 | 25
Klien biasanya mengambil keputusan sendiri tanpaberdiskusi dengan keluarga atau kerabat dekatnyatentang pemecahan masalah.
2.1.1.13 PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGATidak terkaji
2.1.1.14 PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGATidak terkaji
2.1.1.15 PSIKOSOSIAL1. KONSEP DIRI
a. Citra TubuhKlien mengatakan selalu ada yg kurang dalamdirinya sehingga ia merasa lebih buruk dariorang lain
b. Identitas Tidak terkaji
c. Peran Tidak terkaji
d. Ideal DiriKlien mengatakan ingin cepat sembuh daripenyakitnya dan segera pulang.
e. Harga DiriKlien merasa kalau tidak ada satu orangpun yang menyukai dirinya ia tidak ingin berinteraksi dengan orang lain dan lebih menarik diri dari lingkungan
2.1.1.16 HUBUNGAN SOSIAL1. Orang yang berarti
Mungkin Klien akan mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah istrinya. Istri
Makalah Psikosa Tutor 1 | 26
klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
2. Peran serta dalam kehidupanmasyarakat/kelompokKlien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lainKlien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada halyang perlu dibicarakan atau diceritakan kepadaorang lain dan juga klien mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
2.1.1.17 PENDIDIKAN DAN PEKERJAANPendidikan dan pekerjaan klien berpengaruhterhadap kesehatan kejiwaan pasien, mungkinpekerjaan klien saat ini menyebabkan banyaktekanan dalam hidupnya sehingga memperburukkesehatan kejiwaan klien
2.1.1.18 GAYA HIDUPGaya hidup klien yang tinggi dengan kemampuanklien lebih rendah memungkinkan terjadinyatekanan pikiran sehingga memperburuk kesehatankejiwaan klien.
2.1.1.19 BUDAYATidak terkaji
2.1.1.20 SPIRITUAL1. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang klien anut juga akanmempengaruhi kesehatan kejiwaan klien, apabilaklien masih memiliki nilai dan keyakinan dalam
Makalah Psikosa Tutor 1 | 27
dirinya mungkin akan mempermudah prosespenyembuhan
2. Kegiatan ibadahKegiatan ibadah klien mencerminkan nilai dankeyakinan yang masih dimiliki klien, mungkinklien masih akan melakukan ibadah atau mungkinjuga akan lupa apa itu ibadah.
2.1.1.21 STATUS MENTAL1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian yang tidaksesuai, cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Ini terjadi akibat klien tidakmenyadari apa yang terjadi pada dirinya, klientidak mampu merawat dirinya senidiri.
2. Aktivitas Motorik Klien biasanya tampak gelisah
Jelaskan : biasanya akibat waham yangdialaminya
3. Alam Perasaan ( ) sedih ( ) kuatir ( ) gembira
berlebihan ( ) ketakutan ( ) putus asa
Jelaskan : Alam perasaan klien menggambarkan apayang sedang dirasakan dan dipikirkan klien, jugastatus kejiwaannya, segala kemungkinan pilihandapat terjadi
4. Afek ( ) labil ( ) datar ( ) tumpul ( )
tidak sesuai
Jelaskan : afek pada klien akan terlihat saatberinteraksi, ini mengindikasikan kesehatankejiwaan klien
5. Interaksi selama wawancara
Makalah Psikosa Tutor 1 | 28
( ) bermusuhan ( ) defensif( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudahtersinggung
Jelaskan : respon yang muncul akan sesuai denganmasalah yang dihadapi klien dan kepribadianklien sekarang
6. Persepsi : halusinasi ( ) pengecapan ( )
pendengaran ( ) perabaan
( ) penglihatan ( ) penciuman
Jelaskan : Halusinasi yang paling seringdialami klien adalah halusinasi pendengaran
7. Isi pikir ( ) obsesi ( ) depersonalisasi
( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait( ) hipokondria
8. Waham ( ) agama ( ) nihilistik ( )
curiga ( ) kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( )kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan :
9. Arus Pkir ( ) sirkumstansial ( ) flight of idea
( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan :
10. Tingkat Kesadaran
Makalah Psikosa Tutor 1 | 29
( ) bingung ( ) stupor ( )disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu( ) disorientasi tempat
Jelaskan : Biasanya normal, yang paling seringterjadi adalah disorientasi
11. Memori ( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( )
gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( )konfabulasi
Jelaskan : semua kemungkinan bisa terjadi
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung ( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu
berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhit
Jelaskan : semua kemungkinan bisa terjadi
13. Kemampuan Penilaian ( ) Gangguan Ringan ( )
Gangguan bermakna
Jelaskan
14. Daya Tilik Diri( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( )Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan : Keduanya bisa terjadi, klien biasanyamengenggap kalau dirinya sehat-sehat saja, samaseperti orang normal dan klien akan menyalahkanorang lain atas kondoso dirinya sekarang.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 30
2.1.1.22 KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
a. makanan : Klien dapat makan sendirib. keamanan : Klien dipastikan aman dari
benda-benda yang mengancam jiwa c. tempat tinggal : klien memiliki tempat
tinggal yang kondusif atau tidakd. perawatan kesehatan : e. uang : apakah klien memiliki cukup
uang untuk melanjutkan kehidupa normalnyaf. pakaian : pastikan klien memiliki
pakaian yang layak agar bisa diterima dimasyarakat
2. Kegiatan hidup sehari – haria. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi
( ) kebersihan
( ) makan
( ) BAK / BAB
( ) ganti pakaian
Jelaskan : jika klien lebih mandiri maka klienakan lebih mudah diterima oleh lingkungannya,aspek dasar ini harus dimiliki oleh klien yangakan pulang
3. NutrisiApakah anda puas dengan pola makan anda : ( )
ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ( ) ya( ) tidak
Frekuensi makan sehari x sehari
Frekuensi kudapan sehari : x sehari
Makalah Psikosa Tutor 1 | 31
Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun( ) berlebihan
( ) sedikit – sedikit
Berat Badan : Jika klien kurus BB harusmeningkat
Berat Badan terendah : Tidak terkaji
Berat Badan tertinggi : Tidak terkaji
Jelaskan :
4. TidurApakah ada masalah tidur : klien mungkin masih
merasa sulit tidur
Apakah merasa segar setelah bangun tidur
Apakah ada kebiasaan tidur siang
Lama tidur siang misal 2 jam
Apa yang menolong tidur : misal, mendengarkanmusik
Tidur malam : 22.00
bangun jam : 04.30
Apakah ada gangguan tidur :
( ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalupagi ( ) sonambulisme
( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saattidur ( ) berbicara saat tidur
Jelaskan : Biasanya klien masih mengalamigangguan tidur akibat kondisi kejiwaannya yangbelum stabil.
5. Kemampuan Klien dalam :Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya( ) tidak
Makalah Psikosa Tutor 1 | 32
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri( ) ya ( ) tidak
Mengatur penggunaan obat ( ) ya( ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan ( ) ya( ) tidak
Jelaskan : semakin banyak jawaban ”ya” semakinbaik.
6. Klien memiliki sistem pendukungKeluarga : ya tidak
Terapis : ya tidak
Teman sejawat : ya tidak
Kelompok sosial : ya tidak
Jelaskan : Sistem pendukung sangat pentinguntuk pemulihan klien, agar kliendapat menghadapi masalahnya tanpaharus dipikirkan sendiri
7. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatanproduktif atau hobi ?Jelaskan : jika ya, maka klien perlahan dapatlebih fokus dan kembali normal
2.1.1.23 ASPEK MEDIKDiagnosa Medik : schizophrenia
Terapi medik : Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1
Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1
Chlorpomazin (CPZ)100 mg 1x1
Makalah Psikosa Tutor 1 | 33
2.1.1.24 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Isolasi sosial
2. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Harga diri rendah
4. Koping Individu Tidak Efektif
5. Kurang Pengetahuan
6. Gangguan Proses Pikir
7. Kerusakan Komunikasi Verbal
8. Defisit Perawatan Diri
2.2 ANALISIS DATA
No
.
Analisa Data Maslah
Keperawatan1. DS : -
Klien
DO :
- Klien lebih banyak berdiam diri
- Kontak mata kurang
- Klien sering menyendiri
- Klien tidak pernah memulai
pembicaraan, maupun perkenalan
- Afek tumpul (hanya mampu tertawa
saat ada simuluus perawat tertawa
Isolasi Sosial
2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan
Pria
Makalah Psikosa Tutor 1 | 34
yang mengajak klien untuk melakukan sesuatu
benar.DO :- Klien sering menyendiri
Klien terkadang berbicara sendiri
Klien sering bengong / melamun
Halusinasi
3. DS :
- - Klien mengatakan malu bila
bertemu dengan orang yang baru dikenal.
- Klien mengatkan takut berbicara
banyak karena takut menyakiti hati orang
lain
DO :
- Klien tidak percaya diri ketika
berbicara dengan orang lain
- Klien jarang memulai pembicaraan
dengan orang lain
- Klien tidak mau menatap wajah lawan
bicara
Harga Diri Rendah
4. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih
memilih untuk menyendiri dan berdiam diri
tidak ingin berbicara degan orang lain
atau terkadang dia memarahi orng tuanya.
DO :
- Klien tampak selalu menyendiri
- Klien terlihat jarang berbicara
dengan orang lain
- Klien selalu diam
Koping Individu
Tidak Efektif
5. DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak
Makalah Psikosa Tutor 1 | 35
mengetahui tentang penyakit yang
dideritanya saat ini.
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan
saat ditanya tentang penyakit yang
dideritanya saat ini.
Kurang
Pengetahuan
6. DS :
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah
orang yang paling hebat
Klien mengatakan bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus
DO :
Klien terus berbicara tentang kemampuan
yang dimilikinya
Pembicaraan klien cenderung berulang
ulang
Isi pembicaraan tidak sesuai dengan
kenyataan
Perubahan Proses
Pikir: Waham
7. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin
memulai pembicaraan dengan seseorang
Klien mengatakan malas berbicara karena
menurut klien tidak ada hal yang perlu
dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan
kepada lawan bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan
Kerusakan
Komunikasi Verbal
Makalah Psikosa Tutor 1 | 36
pertanyaan yang diajukan
2.3 DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
2.3.1 Isolasi sosial
2.3.2 Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Pendengaran
2.3.3 Harga diri rendah
2.3.4 Koping Individu Tidak Efektif
2.3.5 Kurang Pengetahuan
2.3.6 Gangguan Proses Pikir
2.3.7 Kerusakan Komunikasi Verbal
2.4 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
.
DX.
Keperawa
tan
Rencana
Tindakan Keperawatan
Rasional
Tujuan Kriteria
Hasil
Intervensi
1. Isolasi
Sosial
TUM : Klien
mampu
berinteraks
i dengan
orang lain
TUK 1 :
Klien dapat
membina
Setelah 2 X
interaksi
klien
menunjukan
tanda-tanda
percaya
kepada atau
terhadap
perawat :
1. Bina
hubungan saling
percaya
dengan :
- beri salam
setiap
berinteraksi
- Perkenalkan
nama, nama
Hubungan
saling percaya
merupakan
langkah awal
untuk
melakukan
interaksi
Makalah Psikosa Tutor 1 | 37
hubungan
saling
percaya
- Wajah
cerah,
tersenyum
- Mau
berkenalan
- Ada kontak
mata
- Bersedia
menceritakan
perasaan
- Berseddia
mengungkapka
n masalahnya
panggilan
perawat, dan
tujuan perawat
berkrnalan
- Tanyakan dan
panggil nama
kesukaan klien
- Tunjukan
sikap jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
- Tanyakan
perasaan dan
masalah yang
dihadapi klien
- Buat kontrak
interaksi yang
jelas
- Dengarkan
dengan penuh
perhatian
ekspresi
perasaan klienTUK 2 :
Klien mampu
menyebutkan
penyebab
tanda dan
2.Setelah 2
kali
interaksi
klien dapat
menyebutkan
1.Tanyakan pada
klien tentang :
- Orang yang
tinggal serumah
atau dengan
Dengan
mengetahu
tanda-tanda
dan gejala,
kita dapat
Makalah Psikosa Tutor 1 | 38
gejala
isolasi
sosial
minimal satu
penyebab
menarik diri
:
-Diri
Sendiri
- Orang lain
- Lingkungan
-
sekamar klien
- Orang yang
paling dekat
ddengan klien
dirumah atau
diruangan
perawatan
- Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang
tidak dekat
dengan klien
dirumah atau
diruangan
perawat
- Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
- Upaya yang
sudah dilakukan
agar dekat
dengan orang
tersebut
2.Diskusikan
menentukan
langkah
intervensi
selanjutnya
Makalah Psikosa Tutor 1 | 39
dengan klien
penyebab
menarik diri /
tidak mau
bergaul dengan
orang lain
3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
TUK 3 :
Klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik
diri
3.Setelah 2
X interaksi
dengan klien
dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial,
misalnya :
-Banyak
teman
- Tidak
kesepian
- Saling
menolong
1.Tanyakan pada
klien tentang :
- Manfaat
hubungan
sosiial
- Kerugian
menarik diri
2.Diskusikan
bersama klien
tentang manfaat
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik diri
Reinforcement
dpat
meningkatkan
harga diri
klien
Makalah Psikosa Tutor 1 | 40
Dean
kerugian
menarik diri
misalnya :
-Sendiri
- Kesepian
- Tidak bisa
diskusi
-
3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
TUK 4 :
Klien dapat
melaksanaka
n hubungan
sosial
secara
bertahap
4.Setelah 2
X interaksi
klien dapat
melaksanakan
hubungan
soosial
secara
bertahaap
dengan :
-Perawat
- Perawat
lain
- Kelompok
1.Observasi
perilaku klien
tentang
berhubungan
sosial
2.Beri motivasi
dan bantuu
klien untuk
berkenalan /
berkomunikasi
dengan perawat
lain, klien
lain, kelompok
3.Libatkan
klien dalam
terapi
aktivitas
kelompok
Mengetahui
sejauh mana
pengetahuan
klien tentang
berhubungan
dengan orang
lain
Makalah Psikosa Tutor 1 | 41
sosialisasi
4.Diskusikan
jadwal harian
yang dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang
telah dibuat
6.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya
melalui
aktifitas yang
dilaksanakan
TUK 5 :
Klien mampu
menjelaskan
5.Setelah 2X
interaksi
klien dapat
1.Diskusikan
dengan klien
tentang
Agar klien
lebih percaya
diri untuk
Makalah Psikosa Tutor 1 | 42
perasaanya
setelh
berhubungan
sosial
menyebutkan
perasaanya
setelah
berhubungan
sosial
dengan :
-Orang lain
- Kelompok
perasaanya
setelah
berhbungan
sosial dengan :
-Orang lain
- Kelompok
2.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya
berhungan
dengan orang
lain
TUK : 6
Klien
mendapat
dukungan
keluarga
dalam
memperluas
hubyngan
sosial
1.Setelah 2X
kali
pertemuan,
keluarga
dapat
menjelaskan
:
-pengertian
menarik diri
-tanda dan
gejala
menarik diri
-penyebab
dan akibat
menarik diri
-cara
1.Diskusikan
pentingya peran
serta
keluarganay
sebagai
pendukung untuk
mengatasi
perilaku
menarik diri
2.Diskusikan
potensi
keluarga untuk
membantu klien
mengatasi
perilaku
menarik diri
Agar klien
lebih percaya
diri dan tau
akibat tidak
berhubungan
dengan orang
lain
Makalah Psikosa Tutor 1 | 43
merawat
klien
menarik diri
2.Setelah 2X
pertemuan,
keluarga
dapat
mempraktekka
n cara
merawat
klien
menarik diri
3.Jelaskan pada
keluarga
tentang :
-pengertian
menarik diri
-tanda dan
gejala menarik
diri
-penyebab dan
akibat menarik
diri
-cara merawat
klien menarik
diri
4.Latih
keluarga cara
merawat klien
menarik diri
5.Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah mencoba
cara yang
dilatihkan
6.Beri motivasi
keluarga agar
Makalah Psikosa Tutor 1 | 44
membantu klien
bersosialisasi
7.Beri pujian
pada keluarga
atas
keterlibatannya
merawat klien
dirumah sakitTUK 7 :
Klien dapat
memanfaatka
n obat
dengan baik
7.1 Setelah
2X interaksi
klien
menyebutkan
:
-manfaat
minum obat
-kerugian
tidak
meminum obat
-nama,
warna,
dosis, efek
terapi, efek
samping obat
7.2.Setelah.
..kali
interaksi
klien
1.Diskusikan
dengan klien
tentang
manfaaat dan
kerugian tidak
minum obat,
nama, warna,
dosis, cara,
efek terapi,
dan efek
samping
penggunaan
obat.
2.Pantau klien
saat penggunaan
obat
3.Beri pujian
jika klien
Minum obat
dapat
menyembuhkan
penyakit klien
Makalah Psikosa Tutor 1 | 45
mendemonstra
sikan
penggunaan
obat dengan
benar
7.3.Setelah.
..kali
interaksi
klien dapt
menyebutkan
akibat
berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
dokter
menggunakan
obat dengan
benar
4.Diskusikan
berhenti minum
obat tanpa
konsultasi
dengan dokter
5.Anjurkan
klien untuk
konsultasi
kepada dokter
atau perawat
jika terjadi
hal-hal yang
tidak
diinginkanHalusina
si
TUM : klien
dapat
mengontrol
halusinasi
TUK :1
Klien dapat
membantu
hubungan
saling
1.1.Setelah
2X interaksi
dengan
klien, klien
menunjukkan
tanda
percaya
kepada
perawat :
-ekpresi
1.bina hubungan
saling percaya
dengan prinsip
komunikasi
teraupetik :
-sapa klien
dengan ramah ,
baik verbal
maupun non
verbal
Hubungan
saling percaya
merupakan
langkah awal
untuk
melakukan
interaksi
Makalah Psikosa Tutor 1 | 46
percaya bersahabat
-ada kontak
mata
-menunjukkan
rasa senang
-mau
berjabat
tangan
-mau duduk
berdampingan
dengan
perawat
-
mengungkapka
n masalah
yang
dihadapi
- perkenalkan
nama lengkap,
nama panggilan
dan tujuan
berkenalan
- tanyakan nama
yang disukai
klien
-buat kontrak
yang jelas
-tunjukkan
sikap jujur dan
menepati janji
-beri perhatian
kepada klien
dan perhatian
kebutuhan dasar
klien
-tanyakan
perasaan klien
dan masalah
yang dihadapi
klien
TUK 2 :
klien dapat
mengenal
halusinasin
ya
2.1.setelah
2X interaksi
klien
menyebutkan
-isi
-waktu
1. adakan
kontrak
langsung dan
singkat secara
bertahap
2. observasi
Mengetahui
apakah
halusinasi
datang dan
menentukan
tindakan yang
Makalah Psikosa Tutor 1 | 47
-frekuensi
-situasi dan
kondisi yang
menimbulkan
halusinasi
tingkah laku
klien terkait
dengan
halusinasinya.
-tanyakan
apakah klien
mengalami
halusinasi
-jika klien
menjawabnya,
tanyakan apa
yang dialaminya
-katakan bahwa
perawat percaya
tepat atas
halusinasinya
TUK : 3
klien dapat
mengontrol
halusinasi
1.setelah ..
. kali
interaksi
klien
menyebutkan
tindakan
yang
biasanya
dilakukan
untuk
mengendalika
n
halusinasiny
a
1.identifikasi
bersama klien
cara atau
tindakan yang
dilakukan jika
terjadi
halusinasi
2. diskusikan
cara yang
digunakan klien
-jika cara yang
digunakan
adaptif, beri
pujian
Klien dapat
melakukan
tindakan yang
tepat saat
halusinasinya
muncul
Makalah Psikosa Tutor 1 | 48
2.
setelah...
kali
interaksi
klien
menyebutkan
cara baru
mengontrol
halusinasi
3.
setelah ..
kali
interaksi
klien dapat
memilih dan
memperagakan
cara
megatasi
halusinasi
4. setelah..
klia
interaksi,
klen
melaksanakan
cara yang
telah
dipilih
untuk
mengendalika
-jika cara yang
digunkan
maladaptif
diskusikan
kerugian cara
tersebut
3. diskusikan
cara baru untuk
mengontrol
halusinasi
-katakan pada
diri sendiri
ini tidak nyata
(saya tidak mau
mendengar)
-menemui orang
tua /perawat
untuk
menceritakan
tentang
halusinasinya
-membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
sehari-hari
yang telah
disususn
Makalah Psikosa Tutor 1 | 49
n halusinasi
dengar
5. setelah
2X
interaksi,
klien
mengikuti
terapi
aktivitas
kelompok
TUK : 4
klien dapat
memanfaatka
n obat
dengan baik
1.setelah 2X
interaksi
klien dapat
menyebutkan
:
-manfaat
dari minum
obat
-kerugian
tidak minum
obat
-nama,
warna,
dosis, efek
terapi dan
efek samping
obat
2.
setelah ...
1.diskusikan
denagn klien
tentang manfaat
dan kerugian
tidak minum
obat, nama,
warna, dosis,
dan efek terapi
dan efek
samping
penggunaan obat
2. pantau klien
saat penggunaan
obat
3. beri pujian
bila klien
menggunakan
obat dengan
benar
Minum obat
dapat
mengurangi
halusinasi
klien
Makalah Psikosa Tutor 1 | 50
kali
interaksi
klien
mendemonstra
sikan
penggunaan
obat dengan
benar
3. setelah..
kali
interaksi
klien
menyebutkan
akibat
berhenti
minum obat
4. diskusikan
akibat berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
denagn dokter
5. anjurkan
klien untuk
konsultasi
kepada
dokter/perawat
jika terjadi
hal-hal yang
tidak
diinginkan.
3. Harga
Diri
rendah
TUM :
Klien dapat
melakukan
hubungan
sosial
secara
bertahap
TUK 1 :
Klien dapat
membina
1.klien
dapat
mengungkapka
n
perasaannya
2.ekspresi
wajah
bersahabat
3.ada kontak
mata
4.menunjukka
1.bina hubungan
saling percaya
a.sapa klien
dengan ramah,
baik verbal
maupun
nonverbal
b.perkenalkan
diri dengan
sopan
c.tanya nama
Hubungan
saling percaya
akan
menimbulkan
kepercayaan
klien pada
perawat
sehingga akan
memudahkan
dalam
pelaksanaan
Makalah Psikosa Tutor 1 | 51
hubungan
saling
percaya
n rasa
senang
5.mau
berjabat
tangan
6.mau
menjawab
salam
7.klien mau
duduk
berdampingan
8.klien mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapi
lengkap klien
dan nama
panggilan yang
disukai klien
d.jelaskan
tujuan
pertemuan,
jujur dan
menepati janji
e.tunjukkan
sikap empati
dan menerima
klien apa
adanya
f.beri
perhatian pada
klien
2.beri
kesempatan
untuk
mengungkapkan
perasaannya
tentang
penyakit yang
dideritanya
3.sediakan
waktu untuk
tindakan
selanjutnya
Makalah Psikosa Tutor 1 | 52
TUK 2 :
Klien dapat
mengidentif
ikasi
kemampuan
dan aspek
positif
yang
dimiliki
TUK 3 :
Klien dapat
menilai
kemampuan
yang dapat
digunakan
Klien mampu
mempertahank
an aspek
positif yang
dimiliki
1.kebutuhan
klien
terpenuhi
mendengarkan
klien
4.katakan pada
klien bahwa ia
adalah seorang
yang berharga
dan
bertanggungjawa
b serta mampu
menolong
dirinya sendiri
1.diskusikan
kemampuan dan
aspek positif
yang dimiliki
klien dan beri
pujian
/reinforcement
atas kemampuan
mengungkapkan
perasaannya
2.saat bertemu
klien,
hindarkan
Pujian akan
meningkatkan
harga diri
klien
Peningkatan
kemampuan
mendorong
klien untuk
mandiri
Makalah Psikosa Tutor 1 | 53
TUK 4:
Klien dapat
menetapkan
dan
merencanaka
n kegiatan
sesuai
dengan
kemampuan
yang
dimiliki
2.klien
dapat
melakukan
aktivitas
terarah
1.klien
mampu
beraktivitas
sesuai
kemampuan
2.klien
mengikuti
terapi
aktivitas
kelompok
memberi
penilaian
negatif.
Utamakan
memberi pujian
yang realistis
1.diskusikan
kemampuan klien
yangmasih dapat
digunakan
selama sakit
2.diskusikan
juga kemampuan
yang dapat
dilanjutkan
penggunaan di
rumah sakit dan
dirumah nanti
1.rencanakan
bersama klien
aktivitas yang
masih dapat
dilakukan
setiap hari
Pelaksanaan
kegiatan
secara mandiri
modal awal
untuk m
eningkatkan
harga diri
rendah
Makalah Psikosa Tutor 1 | 54
TUK 5 :
Klien dapat
melakukan
kegiatan
sesuai
kondisi
sakit dan
kemampuanny
a
TUK 6 :
Klien dapat
memanfaatka
n sistem
pendukung
yang ada
Klien mampu
beraktivitas
sesuai
kemampuan
1.klien
mampu
melakukan
apa yang
diajarkan
2.klien mau
memberikan
dukungan
sesuai
kemampuan :
kegiatan
mandiri,
kegiatan dengan
bantuan
minimal,
kegiatan dengan
bantuan total
2.tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan
toleransi
kondisi klien
3.beri contoh
cara
pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan (sering
klien takut
melaksanakanny)
1.beri
kesempatan
klien untuk
mencoba
Dengan
aktivitas
klien akan
mengetahui
kemampuannya
Perhatian
keluarga dan
pengertian
keluarga akan
dapat membantu
meningkatkanha
rga diri
klien.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 55
kegiatan yang
direncanakan
2.beri pujian
atas
keberhasilan
klien
3.diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
dirumah
1.beri
pendidikan
kesehatan pada
keluarga klien
tentang cara
merawat klien
harga diri
rendah
2.bantu
keluarga
memberi
dukungan selama
klien dirawat
3.bantu
keluarga
menyiapkan
Makalah Psikosa Tutor 1 | 56
lingkungan
dirumah4. Perubahan
proses
pikir:
waham
TUK 1:
Membantu
orientasi
realitas
Mendiskusikan
kebutuhan
yang tidak
terpenuhi
Membantu
klien
memenuhi
kebutuhanny
a
Setelah 3 X
interaksi klien
menunjukan
tanda-tanda:
Klien mulai
jarang
membicarakan
wahamnya
Tanda dan gejala
waham tidak
terlihat
Jika klien terus
menerus
membicarakan
wahamnya, dengarkan
tanpa memberikan
dukungan atau
menyangkal sampai
klien berhenti
membicarakannya
Berikan pujian bila
penampilan dan
orientasi klien
sesuai dengan
realitas
Yakinkan klien berada
dalam keadaan aman
Observasi pengaruh
waham terhadap
aktivitas sehari
hari
Diskusikan kebutuhan
psikologis/emosiona
l yang tidak
terpenuhi karena
dapat menimbulkan
kecemasan, rasa
takut dan marah
Makalah Psikosa Tutor 1 | 57
Tingkatkan aktivitas
klien yang dapat
memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional
klienTUK 2:
Mengevaluas
i jadwal
kegiatan
harian
klien
Berdiskusi
tentang
kemampuan
yang
dimiliki
Melatih
kemampuan
yang
dimiliki
Setelah 3 X
interaksi klien
menunjukan
tanda-tanda :
Klien terbiasa
melatih
kemampuan yang
dimilikinya
Diskusikan dengan
klien kemampuan
realistis yang
dimilikinya pada
saat yang lalu dan
saat ini
Anjurkan klien untuk
melakukan aktivitas
sesuai dengan
kemampuan yang
dimilikinya
Bila klien mampu
memperlihatkan
kemampuan
positifnya berikan
pujian yang sesuaiTUK 3
Mengevaluas
i jadwal
kegiatan
harian
klien
Memberikan
pendidikan
Setelah 3 X
interaksi
klien
menyebutkan :
manfaat
minum obat
kerugian
tidak
Jelaskan pada klien
tentang program
pengobatannya
(manfaat dosis
obat, jenis, dan
efek samping obat
yang diminum serta
cara meminum obat
Makalah Psikosa Tutor 1 | 58
kesehatan
tentang
penggunaan
obat secara
teratur
meminum obat
nama, warna,
dosis, efek
terapi, efek
samping obat
Setelah...kali
interaksi
klien
mendemonstrasi
kan penggunaan
obat dengan
benar
Setelah...kali
interaksi
klien dapt
menyebutkan
akibat
berhenti minum
obat tanpa
konsultasi
dokter
yang benar)
Diskusikan akibat
yang terjadi bila
klien berhenti
minum obat tanpa
konsultasi
2.5 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN2.5.1 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan Diagnosa Isolasi Sosial1. Orientasi A. Salam terapeutik
“Assalamualaikum. Selamat Pagi bapak/ibu. Saya Suster…, panggil saja Suster… Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan…yang akan bertugas disini dari jam 08.00-12.00 siang nanti.”
Makalah Psikosa Tutor 1 | 59
B. Evaluasi / validasi “Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?”C. Kontrak
1) Topik : “Seperti janji seminggu yang lalu, hari ini kita akan diskusi tentang penyebab Bapak/Ibu kurang suka bergaul, apa saja keuntungan bergaul, apa saja keuntungan bergaul, dan apa saja kerugian bila tidak bergaul dengan orang lain.”
2) Tempat : “Bapak/Ibu ingin bercakap-cakap dimana? Bagaimana bila di ruang duduk?”
3) Waktu : “Bapak/Ibu ingin bercakap-cakap berapa lama?”
2. Kerja “Apa yang membuat Bapak/Ibu tidak suka bergaul dengan orang
lain?”“Apakah karena sikap atau perilaku orang lain terhadap Bapak/Ibu? Atau ada alasan lain?”“Apakah ruginya kalau kita tidak punya teman?”“Menurut Bapak/Ibu, apakah keuntungannya kalau kita banyak
teman?”“Nah kita sudah mengetahui penyebab Bapak/Ibu tidak mau bergaul dengan orang lain, ruginya tidak punya teman, dan untungnya punya teman?”
3. Terminasi A. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi mengenai penyebab Bapak/Ibu tidak mau bergaul dengan orang lain beserta keuntungan dan kerugiannya?”
B. Evaluasi objektif“Bisakah Bapak/Ibu menceritakan kembali tentang keuntungan dan kerugian bergaul dengan orang lain?”
C. Rencana tindak lanjut“Bagaimana Bapak/Ibu. Apakah Bapak/Ibu ingin belajar bergaul dengan orang lain?”
D. Kontrak yang akan datang 1) Topik : “Bagaimana kalau besok kita belajar mengenai
cara-cara bergaul dengan orang lain?”
Makalah Psikosa Tutor 1 | 60
2) Tempat : “Dimana nanti kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja?”
3) Waktu : “Bapak/Ibu inginnya jam berapa? Bagaimana kalau jam 13.00, setelah Bapak/Ibu makan siang?”
2.5.2 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa Halusinasi1. OrientasiA. Salam terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum... boleh saya kenalan dengan Ibu? Nama saya…, bolh panggil saya…, saya mahasiswa keperawatan…, saya sedang praktik disini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WID siang. Kalau boleh saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
B. Evaluasi/validasi“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan atau tidak?”
C. Kontrak1) Topik: “Apakah Ibu tidak keberatan untuk mengobrol
dengan saya? Menurut Ibu sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?
2) Waktu: “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat: “Di mana kita duduk? Di teras? Di kursi panjang itu,tau mau dimana?”
2. Kerja“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”“Apa yang dikatakan suara itu?”“Apakah Ibu melihat sesuatu/orang/bayangan/makhluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saya?” “Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”“Pada keadaan apa, apakah pada saat sendiri?”“Apa yang Ibu rasakan pada saat mendengar suara tersebut?”
Makalah Psikosa Tutor 1 | 61
“Apa yang Ibu lakukn saat melihat sesuatu?”“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?”“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut menghilang?”“Baagaimana kalau kita belajar untuk mncegah suara-suara atau bayangan tersebut agar tidak muncul?”“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul”“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”“Keempat, minum obat dengan teratur.”“Bagaimana jika kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghadik.”“Caranya seperti ini: Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi saya
tidak mau dengar… Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu… bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibubilang, pergi saya tidak mau lihat, saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitudiulang-ulang sampai bayangan itu tidak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu… bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3. TerminasiA. Evaaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang atau tidak dengan latihan tadi?”
B. Evaluasi objektif“Setelah kita ngobroltadi, sekarang coba Ibu simpukan pembicaraan kita tadi?”“Coba sebutka cara umtuk mencegah suara dan bayangan itu agar tidak muncul lagi.”
C. Rencana tindak lanjut“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silahkan Ibu coba cara tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
Makalah Psikosa Tutor 1 | 62
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien)
D. Kontrak yang akan datang1) Topik: “Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi
tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2) Waktu: “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3) Tempat: “Kira-kira tempt yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa masih disini atau cari tempat yang nyaman? Sampai jumpa besok. Wassalamualaikum…”
2.5.3 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa
1. OrientasiA. Salam Terapeutik
“ Assalamualaikum. Selamatpagi Ibu.. ,sayasuster... , panggilsaja Suster… Saya perawat yang akanbertugasdisinidari jam 08.00 – 12.00 siangnanti.”
B. Evaluasi/ validasi“Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?”
C. Kontrak1) Topik
“Apa yang menyebabkan ibu dibawa kesini?apakah ibumasih mengingat nya?”“Bagaimana kalau kita membicarakan tentang alasan ibu tidak mau bergaul dengan orang lain dan terus menyendiri saja didalam kamar?”
2) Tempat“Dimanakita bias membicarakannya?bagaimanakalau di luarsaja?”
3) Waktu kira-kira 20menit saja. Apakahibubersedia ?”
2. Kerja“Coba ibu ceritaka napa yang menyebabkan ibu tidak mau bergaul dengan orang lain ?apa yang menyebabkanibumerasabersalah? Apa yang menyebabkan ibu merasa sangat bodoh ?”
Makalah Psikosa Tutor 1 | 63
“Bagaimanadengankemampuan lain sepertikemampuanakademiklainnyaselainkomputer ?(Jikakliendiamsajaataumenggeleng)Susteryakinibupastimemilikinya ,atauibumemilikihobi yang
ibusukai ?”
(Jikaklienmengangguk)“Nah apasajabu ?cobaceritakanpadasuster. Bagus ,apalagibu ? Sayabuatdaftarnyaduluyabu .Apalagikegiatanlain ?Menyanyi ,menjahit , mengajimisalnya ? Wah…bagussekaliada 7 kemampuan yang ibumiliki.”“Bu, daritujuhkemampuan yang ibumilikimana yang masih bias dilakukan di rumahsakit ?Cobakitalihat yang pertama bias kanbu ?yangkedua ………. (misalnyaada 3 kemampuan yang bias dilakukan) “ Wah , bagussekalibumasihadatigakemampuan yangbias dilakukan di rumahsakit.”“ Sekarangibucobapilihsalahsatu yang mampudilakukandirumahsakit. Bagussekali, sekarangkitacobalatihkemampuanibudalammembaca Al-Quran.“ Apakahibupernahmengajiselamaberada di rumahsakit ?” Bagussekali. “Biasanya Al-Qurannyadidapatdarisiapa ?”Baiklah ,sekarangsusterpinjamkan Al-Quran, dancobaibumembacaayat yang ibuinginkan.”“Bagussekalibacaanibu ,pembacaanhurufnyajugatepat.”“ Sekarangcobadilanjutkankeayat yang berikutnya.”“Nah, sekarangkitasudahselesaimengaji, ibututupsaja Al-Qurannya.”
3. TerminasiA. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan mengaji tadi?”
B. Evaluasi Objektif“Ternyata masih banyak kemampuan ibu yang bias dilakukan di rumahsakitini yang sudah ibu praktikkan dengan baiksekali.”
C. Rencana Tindak Lanjut“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini di dalam jadwal harian ibu? Menurut ibu mau jam berapa dan berapa lama?““Bagussekali ,berarti jam 05.30 setelahsolaatsubuhdan 18.30 setelahsolatmagribya bu.”
D. Kontrak yang akan Datang
Makalah Psikosa Tutor 1 | 64
1) Topik“Baiklah ,bagaimanakalau selanjutnya kita belajar menanam bunga?”
2) Tempat “Tempatnya disini saja ya bu .”
3) Waktu“Bagaimana jika dua lagi?Baik kalau begitu saya pamit dulu ya bu…”
2.5.4 Strategi Komunikaasi dan Pelaksanaan TindakanKeperawatan Diagnosa Perubahan proses pikir: Waham1. OrientasiA. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum pak… bertemu lagi dengan saya, masihkenal tidak dengan saya? Nama saya… bisa dipanggil ….saja.Bapak ingat? Seperti kemaren, hari ini saya bertugas disinidari 07.00 – 12.00 siang nanti.”
B. Evaluasi/validasi“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Tidurnya semalamnyenyak tidak? Sekarang bapak ada keluhan tidak?Bagaimnan giginya? Sudah sembuh?”
C. Kontrak1) Topik
“Baiklah, sesuai janji kemaren hari ini kita akan ngobrol yaPak? Bagaimana kalau hari ini kita bercakap – cakaptentang bidang yang bapak sukai?
2) Tempat Dimana kita duduk?
3) WaktuBerapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
2. Kerja“Bidang apakah yang bapak sukai? Kemaren bapak sempatmengatak memiliki toserba, apakah bapak suka dengan bisnis?Mengapa Bapak menyukainya? Bagaimana dengan politik?Apakah Bapak juga menyukainya? Karena beberapa hari lauBapak juga mengatakan kepada saya ingin membuat partaipolitik baru, benar Pak? Mana yang lebih bapak sukai bisnis ataupolitik? Mengapa bapak lebih menyukai itu? Karena sekarangBapak sedang berada disini apakah menurut Bapak, bapak bisamenjalankan bidang yang Bapak minati tersebut? Bagaimanacaranya? Apakah bisa kita masukkan ke dalam jadwal kegiatansehari – hari?”
3. Terminasi
Makalah Psikosa Tutor 1 | 65
A. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?”B. Evaluasi objektif “jadi bidang apa yang Bapak sukai?”C. Rencana tindak lanjut
“Setelah kita ngobrol tentang bidang yang Bapak sukai,bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ataukemampuan lain yang Bapak miliki?
D. Kontrak yang akan datang“bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi ataukemampuan lain yang Bapak miliki. Bapak setuju? Kira – kirakita besook bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 10saja? Bagaimana kalau di tempat ini lagi kita ngobrolnya?Sampai ketemu besok ya Pak.”
BAB 3
ANALISIS FILM “A BEAUTIFUL MIND”
Judul Film : A Beautiful Mind
Pemain Utama : Russell Crowe sebagai John Forbes
Nash, Jr.
Tahun produksi : 2001
Makalah Psikosa Tutor 1 | 66
Durasi Film : 02 : 15 : 19
Jenis Gangguan : Schizophrenia Paranoid
Jenis Gangguan
No Jenis Gangguan Waktu Pemunculan1. Adanya Delusi 00 : 33 : 052. Adanya halusinasi 00 : 05 : 403. Adanya gangguan
emosi
01 : 24 : 59
4. Social Withdrawl 00 : 22 : 085. Gejala motorik 00 : 04 : 56
Jenis Pendekatan Terapi
No Pendekatan Waktu Pemunculan1 ECT (Electroshock
Therapy)
01 : 19 : 28
2 Terapi obat
psikoterapetik
01 : 23 : 25
Film A Beautiful Mind menggambarkan kisah John Forbes Nash,
seorang ahli matematika jenius yang berhasil menciptakan konsep
ekonomi yang kini dijadikan dasar dari teori ekonomi
kontemporer. Nash mengidap schizophrenia selama perang dingin
berlangsung, sehingga membuat dirinya hidup dalam halusinasi
dan selalu dibayangi ketakutan hingga harus berjuang keras
untuk sembuh dan meraih Nobel pada tahun 1994, saat ia memasuki
usia senja.
Hari-hari pertama kuliahnya di Universitas bergengsi,
Princeton University pada tahun 1948. Nash - lelaki sederhana
dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi penyendiri,
Makalah Psikosa Tutor 1 | 67
pemalu,kaku , tidak suka bergaul dengan lingkungan sekitar ,
rendah diri, introvert sekaligus aneh. Berkali-kali dia membuat
pengakuan bahwa dirinya tak terlalu suka berhubungan dengan
orang dan ia merasa bahwa tak ada orang yang menyukainya.
Dibalik kekurangannya, Nash digambarkan sebagai lelaki arogan
yang bangga akan kepandaiannya, ditunjukkan dari cara ia
menolak mengikuti perkuliahan yang ia anggap hanya membuang-
buang waktu dan membuat otak menjadi tumpul. Nash lebih memilih
menghabiskan waktunya diluar kelas demi mendapatkan ide guna
meraih gelar dokornya dan diterima di pusat penelitian
bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.
Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya,
Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik
Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika, sampai ia
selalu menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan
perpustakaan yang akhirnya secara tak sengaja berhasil
menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak
ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang
dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya
meraih gelar doktor. Mimpinya menjadi kenyataan. Selain meraih
gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan
pengajar di MIT.
Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta sebagai mata-
mata oleh Pentagon untuk memecahkan kode rahasia yang dikirim
tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William
Parcher. Pekerjaan ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa
waktu dan meupakan dunianya sendiri.
Seorang mahasiswinya yang cantik bernama Alicia Larde,
berhasil membuat Nash sadar bahwa hidupnya membutuhkan cinta.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 68
Ketika mereka menikah, Nash justru semakin parah dan selalu
merasa dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya tersebut.
Semakin hari Nash semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai
akhirnya dia ditangkap dan dibawa ke rumah sakit jiwa oleh Dr.
Rosen (seorang ahli jiwa) ketika Nash sedang presentasi di
sebuah seminar di Harvard. Dari situlah terungkap, bahwa ia
mengidap Schizophrenia Paranoid. Teman sekamarya, Charles, Marcee,
Parcher dan beberapa kejadian lainnya hanyalah khayalan belaka.
Untungnya, ia memiliki istri setia yang selalu member semangat
pada suaminya. Dengan semangat dan cinta kasih yang diberikan
istrinya pada Nash, membuat ia bangkit dan berjuang melawan
penyakitnya.
Nash diberikan terapi ECT (Electroshock Therapy) yaitu
dengan elektrokonvulsif 5 kali dalam seminggu selama 10 minggu.
Sebelum dilakukan prosedur kejutan, Nash disuntikkan insulin
sebagai pelemas otot yang mencegah spasme konvulsif otot-otot
tubuh dan kemungkinan cidera. Kemudian dialirkan arus listrik
berdaya sangat rendah ke otak yang menghasilkan kejang. Kejang
inilah yang menjari terapetik bukan arus listriknya. Efek
samping dari terapi dan obat yang diberikan yaitu menurunkan
sebagian ingatan dan menurunkan gairah seksual. Efek samping
ini dapat dihindari dengan menjaga rendahnya arus listrik yang
dialirkan.Terapi kejut dilakukan karena pengobatan antidepresan
pada saat itu sulit didapatkan.
Setelah menjalani terapi di rumah sakit, Nash diberikan
perawatan di rumah dengan obat psikoterapetik, obat ini harus
diminum secara teratur guna membantu menghilangkan halusinasi,
konfusi dan memulihkan proses berpikir rasional. Efek samping
Makalah Psikosa Tutor 1 | 69
dari obat ini adalah sulit berkonsentrasi, menghambat proses
berpikir, tidak memiliki gairah seksual.
Selain menjalani perawatan dan mengkonsumsi obat, terapi
yang paling penting yaitu dukungan dari istrinya, ini merupakan
terapi yang berpengaruh paling besar untuk menghadapi kejadian
yang dapat membuat stressor penderita. Rasa empati, penerimaan,
dorongan untuk berinteraksi sosial dan dorongan untuk tidak
berputus asa dan terus berusaha melawan halusinansinya.
Pada akhir cerita, John Nash dapat mengatasi skizofrenia nya
tanpa melakukan pengobatan yang sebelumnya dia jalani,
melainkan dengan cara tidak mempedulikan hal-hal yang dia
anggap tidak nyata namun hadir di hari-harinya, disamping itu
dia mendapatkan dukungan dari istrinya untuk terus berusaha
melawan halusinasinya. Sampai pada akhirnya, John nash berhasil
meraih apa yang selama ini tidak pernah dia pikirkan sebelumnya
yaitu meraih penghargaan Nobel atas konsep ekonomi yang dia
ciptakan yang kini dijadikan dasar dari teori ekonomi
kontemporer.
Analisa Cerita Berdasarkan Ilmu Psikologi
Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash
menderita Schizophrenia Paranoid, yang ditandai dengan indikasi
sebagai berikut:
1. Adanya delusi atau waham, yakni keyakinan palsu yang timbul
tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut : Tidak realistik, Tidak logis, Menetap,
Egosentris, Diyakini kebenarannya oleh penderita, Tidak
Makalah Psikosa Tutor 1 | 70
dapat dikoreksi, Dihayati oleh penderita sebagai hal yang
nyata,
a. Waham Kejar (delusion of persecution), yaitu di mana seseorang
percaya bahwa ia diikuti atau akan disakiti oleh
seseorang atau keyakinan bahwa orang atau kelompok
tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan
dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan
mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang
selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan
karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.
b. Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa
dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta
menjadi orang penting, mungkin mempunyai kelebihan
kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur
orang kuat sepanjang sejarah . John Nash menganggap
dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata –
mata/agen rahasia.
c. Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa
kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran
dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu
ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh
menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa
dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.
2. Adanya halusinasi, yaitu persepsi palsu atau menganggap
suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut
hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu
dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles
Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah)
dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu juga
Makalah Psikosa Tutor 1 | 71
laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada
tangannya.
3. Gejala motorik dapat dilihat dari ekpresi wajah yang aneh
dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari dan lengan yg
aneh. Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan
dengan teman – temannya dan juga jika dilihat dari cara
berjalannya.
4. Adanya gangguan emosi, adegan yang paling jelas yaitu ketika
John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi sedikitpun.
5. Social withdrawl (penarikan sosial), John Nash tidak bisa
berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya, dia
tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak
menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit teman.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 72
Stressor atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat
skizofrenia John Nash bertambah parah, yaitu:
(1) Kalah bermain dari temannya
(2) Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
(3) Merasa tidak dapat melayani isterinya
(4) Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
Data Subjektif Data ObjektifNash mengatakan bahwa dia
tidak menyukai orang lain
dan menganggap orang lain
tidak menyukai dirinya .
Nash tidak memiliki banyak
teman , ia lebih meluangkan
waktunya di luar kelas dan
belajar secara otodidak ,
memahami dan memecahkan
suatu masalah melalui
pemikirannya sendiri karena
menurutnya kuliah hanya
membuang waktu dan mengekang
kreativitas seseorang dan
hanya membuat otak tumpul.
Nash tidak berani menatap
lawan bicaranya serta selalu
menunduk pada saat bericara
serta kurangnya komunikasi
verbal dengan teman
kuliahnya.
2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
Makalah Psikosa Tutor 1 | 73
Data Subjektif Data ObjektifNash mengalami ketakutan
pada suatu hal yang tidak
jelas , ia merasa bahwa
orang/ kelompok tertentu
sedang mengancam/ berencana
membahayakan dirinya karena
pekerjaannya sebagai agen
rahasia. Nash semakin hari
terlihat dan takut ketika ia
sedang membawakan makalahnya
di sebuah seminar di
Harvard.
Nash berhalusinasi bertemu
dengan tiga orang yang
secara nyata tidak ada yaitu
Charles (teman sekamarnya) ,
William Parcher (agen
pemerintah) dan Marcee
(keponakan Charles Herman).
Nash berkomunikasi dengan
tokoh-tokoh khayalannya
seolah-olah mereka benar-
benar nyata dan akhirnya ia
membuat laboratorium , serta
ia berhalusinasi adanya
nomor kode yang dipasang
pada tangannya / implant
code.
3. Perubahan sensori : waham kebesaran
Data Subjektif Data ObjektifNash merasa memiliki suatu
kelebihan dan kekuatan
menjadi orang penting karena
ia menganggap dirinya adalah
pemecah kode rahasia terbaik
serta menjadi mata-mata /
agen rahasia
Nash yakin bahwa ia adalah
pemecah kode rahasia terbaik
dan itu tidak benar / tidak
sesuai dengan kenyataannya.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 74
KESIMPULAN
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa yang menjadi
permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi
karena pengaruh koping individu yang tidak efektif ketika
dihadapkan pada suatu masalah. Berdasarkan penelitian bahwa
klien dengan diagnosa skizofrenia 70%mengalami harga diri
rendah dan halusinasi, sedangkan 30% mengalami kerusakan
komunikasi verbal.
Berdasarkan hasil analisis film A Beautiful Mind
didapatkan 3 diagnosa keperawatan utama yang muncul yaitu
isolasi sosial , perubahan persepsi sensori : halusinasi
penglihatan, dan perubahan sensori : waham kebesaran. Adapun
beberapa terapi yang digunakan untuk mengontrol halusinasinya
yaitu terapi kejang listrik ( ECT) , terapi obat dan terapi
kognitif dari sang istri serta dukungan dari keluarga yang
membuat Nash berjuang melawan penyakitnya.
Makalah Psikosa Tutor 1 | 75
REFERENSI
Ardi, Ardani, Tristiadi, dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono.
Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1993), Pedoman
Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa, Direktorat Kesehatan
Jiwa ,Jakarta
Kartono, Kartini. 2000. Hygiene Mental. Bandung: CV. Mandar
Maju.
Kartono, Kartini. 2000 Psikologi Abnormal. Bandung: Mandar
Maju.
Kuntojo. 2009. Psikologi Abnormal. Kediri: Universitas
Nusantara Pgri Kediri
Maramis, W.F. 2008 Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Universitas
Airlangga
Muslim, Rusdi, ed. 1995. Buku Saku PPDGJ III. Jakarta.
Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal Jilid
2. Jakarta: Erlangga
Wiramihardja, Sutardjo A. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal.
Bandung: PT Refika Aditama.
Fitria,Nita.2011.PrinsipDasardanAplikasiPenulisanLaporanPendahuluand
anStrategiPelaksanaanTindakanKeperawatan.Jakarta: SalembaMedika
Makalah Psikosa Tutor 1 | 76
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Apa pengertian dari Psikosis/Psikosa?
2. sebutkan contoh faktor predisposisi dan presipitasi
penyebab terjadinya psikosa!
3. Sebutkan tanda dan gejala dari psikosa? (minimal 3)
4. Apa pengertian Dari Waham/Delusi?
5. Sebutkan macam-macam psikosis organik!
6. Apa yang dimaksud skhizofernia?
7. Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
fase kambuh pada pasien penderita psikosis?
8. Sebutkan Jenis Terapi/ pengobatan pada pasien psikosis?
9. Sebutkan Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien psikosis!
10. Apa data objektif yang mungkin
Makalah Psikosa Tutor 1 | 77
terlihat pada klien dengan masalah keperawatan harga diri
rendah?
Jawaban
1. psikosis adalah gangguan jiwa berat. Yang menyebabkan
ketidak mampuan seseorang menilai realita dengan fantasi
dirinya, sehingga kehilangan kesadaran intelektual,
emosianal, dan/atau spiritual. Namun tidak dirasakan
keberadaanya oleh penderita (penderita tidak menyadari
bahwa dirinya sakit).
2. Faktor Predis Posisi
Faktor pendorong, mencangkup faktor Bio-Psiko-Sosial-
Budaya yang dibawa sejak lahir dan bersifat alamiah. Dan
merupakan faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah
terhadap sumber atau kemaqmpuan yang dapat digunakan untuk
mengatasi stres.
Faktor Presipitasi
Faktor pencetus, merupakan stimulus yang dipersepsikan
oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan
yang mengakibatkan ketegangan dan menimbulkan stres.
3. Halusinasi, delusi/waham, agrigasi, dll.
4. Delusi atau wahama adalah keyakinan yang dipertahankan
secara kuat namun tidak akurat (tidak memiliki dasar
dalam realitas)
5. Psikosis Organik:
a. Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi
jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu
banyak minum minuman keras.
b. Drug psychose atau psikosis akibat obat-obatMakalah Psikosa Tutor 1 | 78
terlarang (mariyuana, LSD, kokain, sabu-sabu, dst.).
c. Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat
luka atau trauma pada kepala karena kena pukul,
tertembak, kecelakaan, dst.
d. Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi
akibat infeksi syphilis yang kemudian menyebabkan
kerusakan sel-sel otak.
6. Schizophrenia adalah kepribadian yang terbelah (split
of personality), yaitu adanya jiwa yang terpecah
belah. Antara pikiran, perasaan, dan perbuatan
terjadi disharmoni.
7. a. Berikan pengobatan yang tuntas (tidak putus obat).
Berikan Dukungan moral (dari keluarga, kerabat, pelayan
kesehatan, dll)
Ciptakan lingkungan yang mendukung
8. Terapi/ pengobatan psikosis:
Medikamentosa (Farmako terapi)
Terapi Kejut Listrik (Elektroconvulsive Therapy, ECT)
Psioterapi dan rehabilitasi.
Lobotomi Prefrontal
9. Masalah keperawatan Pasien Psikosis:
Isolasi social
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Harga diri rendah
Koping Individu Tidak Efektif
Kurang Pengetahuan
Makalah Psikosa Tutor 1 | 79