MAKALAH INEGRITAS BANGSA

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Generasi penerus bangsa yang berkualitas, adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai kepedulian terhadap negara. Hal tersebut dikarenakan Indonesia terdiri atas daratan dan perairan yang sangat luas. Dalam memahami wilayah Indonesia yang sangat luas diperlukan media yaitu berupa peta. Diharapkan Mahasiswa dapat memahami wilayah Indonesia diluar kepalanya (kognitif mapping). Kemampuan peta kognitif seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perbedaan gender dan kondisi ekonomi. Dengan mengacu hal tersebut, peneliti akan mengambil subjek penelitian berupa KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT PETANI” . Penelitian ini penting dilakukan sebagai salah satu bentuk integritas bangsa Sumberdaya pertanian menjadi alternative untuk membangun masa depan Indonesia. Karena memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan baik dari sisi ekonomis maupun ekologis. Sumberdaya pertanian telah dijadikan sumber bahan pangan dan kehidupan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat 1

Transcript of MAKALAH INEGRITAS BANGSA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Generasi penerus bangsa yang berkualitas,

adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai

kepedulian terhadap negara. Hal tersebut

dikarenakan Indonesia terdiri atas daratan dan

perairan yang sangat luas. Dalam memahami

wilayah Indonesia yang sangat luas diperlukan media

yaitu berupa peta. Diharapkan Mahasiswa dapat

memahami wilayah Indonesia diluar kepalanya

(kognitif mapping). Kemampuan peta kognitif

seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain perbedaan gender dan kondisi ekonomi. Dengan

mengacu hal tersebut, peneliti akan mengambil subjek

penelitian berupa KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SUMBER

DAYA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT PETANI” .

Penelitian ini penting dilakukan sebagai salah satu

bentuk integritas bangsa

Sumberdaya pertanian menjadi alternative untuk

membangun masa depan Indonesia. Karena memiliki

potensi yang besar untuk dikembangkan baik dari sisi

ekonomis maupun ekologis. Sumberdaya pertanian telah

dijadikan sumber bahan pangan dan kehidupan melalui

berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat

1

pertanian, melalui berbagai kegiatan yang dilakukan

masyarakat petani diantaranya pertanian. Mata

pencaharian yang terdapat di wilayah sector

pertanian yang masih bercorak tradisional agraris.

Rendahnya sumbangan pendapatan di sector

pertanian berpengaruh terhadap rendahnya pendapatan

per kapita petani. Pendapatan petani yang rendah

akan berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan yang

dilakukan sehingga alokasi waktu yang dicurahkan

untuk menjadi tenaga kerja penuh (full time) tidak

dilakukan dan hanya dijadikan pekerjaan sambilan

untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Wilayah di

desa Serang direncanakan sebagai sentra pertanian

karena merupakan wilayah potensial bagi pertanian di

kabupaten cilcap.

Pembanunan wilayah pertanian ditujukan untuk

meningkatkan produktivitas, pendapat, dan

kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat petani,

melalui pemanfaatan sumberdaya petani yang lestari.

Untuk mengetahiu kebijakan- kebijakan yang dilakukan

dan sejauh mana pengaruhnya terhadap pendapatan

masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa itu pertanian?

2

2) Apa saja factor pendorong para petani di wilayah

Desa Serang Kecamatan Cipari, Cilacap tetap

bertahan dengan profesi mereka sebagai petani

padi?

3) Apa alasan para petani di wilayah Desa Serang

Kecamatan Cipari, Cilacap lebih memilih sebagai

petani dari pada profesi lain?

4) Bagaimana pengelolaan sumberdaya pertanian yang

ada di wilayah Desa Serang Kecamatan Cipari,

Cilacap?

5) Bagaimana proses kegiatan Pertanian di wilayah

Desa Serang Kecamatan Cipari, Cilacap?

6) Bagaimana Pendapatan Usaha para petani di desa

Serang, Cipari, Cilacap?

7) Masalah apa saja yang timbul dalam kegiatan

pertanian di desa Serang, Cipari, Cilacap?

8) Bagaimana kelayakan Usaha perusahaan para petani

di Desa Serang, Kecamatan Cipari, Kabupaten

Cilacap?

9) Bagaimana upaya masyarakat dalam menghadapi

masalah yang timbul dalam kegiatan pertanian?

10) Bagaimana cara meningkatkan penghasilan para

petani?

1.3. Tujuan

1) Mengetahui lebih dalam apa itu pertanian

3

2) Meningkatkan pendapatan usaha pertanian padi di

Desa Serang, Kecamatan Cipari

3) Mengetahui factor pendorong para petani di Desa

Serang, Kecamatan Cipari

4) Mengetahui alasan para petani yang lebih memilih

menjadi petani ketimbang pekerjaan lainnya

5) Mengetahui kelayakan usaha para petani.

6) Mengetahui peningkatan usaha para petani

7) Meningkatkan proses kegiatan pertanian di Desa

Serang, Kecamatan Cipari

8) Mengetahui masalah yang sering kali timbul dalam

kegiatan pertanian

9) Mengetahui solusi dalam menghadapi masalah yang

ada

10) Mengetahui cara meningkatkan penghasilan para

petani di Desa Serang Kecaatan Cipari, Cilacap

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERTANIAN

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber

daya hayati yang dilakukan manusia untuk

menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau

sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan

hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati

yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang

sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa

Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak

(raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa

pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam

pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju

dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti

penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

5

Bagian terbesar penduduk dunia bermata

pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup

pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari

PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial

sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor

pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini

memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan

pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial

masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di

Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar

44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar

17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian

dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena

pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu,

ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah,

meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan

statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha

tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian

karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan

dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka

yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh

"petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku

budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus

disebut sebagai peternak.

6

2.2 Kegiatan Pertanian di wilayah desa Serang

Kegiatan pertanian di kabupaten cilacap

mengalami perkembangan pada bulan juni 2013. Tetapi

tidak pada masa panen bulan September 2013 karena

pada saat itu para petani kewalahan menghadapi hama

yang mengganggu tanaman padi, segala upaya telah

dilakukan untuk mengusir hama-hama itu, tetapi hama

itu tak kunjung pergi. Dan panenpun gagal. Para

petani segera menanam ulang padi.

Kegiatan pertanian di Kabupaten Cilacap telah

ada sejak zaman dahulu. Kendala utama dalam

pengembangan pertanian di Kabupaten Cilcap adalah

musim, hama, dan kondisi alam. Kegiatan pemanenan

padi hanya dilakukan 1 kali dalam 3 bulan, itupun

kalau musim, dan kondisinya mendukung, dan tidak

banyak hama yang menyerang padi. Pada musim hujan,

sering terjadi banjir, dan hama bertambah banyak,

sampai-sampai para petani kewalahan dalam mengusir

hama. Akibatnya panen gagal. Pada musim ini para

petani berusaha untuk memperbaiki, agar mendapatkan

hasil panen yang baik.

Kondisi wilayah pertanian Desa Serang,

Kecamatan Cipari tergolong tanah yang berupa dataran

rendah, oleh sebab itu sering kali terjadi banjir

saat hujan datang, akibatnya tanaman padi pun

terendam oleh air.

7

Scott (1981) mengemukakan bahwa kehidupan

petani ditandai oleh hubungan moral yang melahirkan

suatu moral ekonomi yang lebih mengutamakan selamat

dan menjauhkan diri dari bahaya. Perilaku petani

ditandai sebagai usaha untuk mewujudkan selamat dan

menjauhkan diri dari bahaya yang dapat menimbulkan

kesengsaraan dalam arti pada struktur ekonomi petani

terjepit maka dia harus menyelamatkan diri

agarmereka dapat hidup secara cukup. Gambaran Scott

tersebut secara langsung member gambaran bahwa usaha

petani untuk melakukan tindakan itu berlangsung

dalam fenomena etika subsistensi petani yang lebih

meminimalkan resiko di satu sisi dan usaha

memaksimalkan keuntungan di sisi lainnya. Bagi Scott

manakala subsistensi mengalami disintegrasi akibat

iklim, kekurangan lahan, atau sewa-sewa yang

meningkat maka petani akan berbuat apa saja untuk

mempertahankan kehidupan mereka

Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan dalam pengelolaan usaha tersebut akan

menunjang dalam rangka mengubah persepsi, sikap dan

budaya masyarakat dari budaya petani. Hasil

penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa motivasi

masyarakat terhadap pekerjaan sebagai petani antara

lain:

8

1)Mayoritas pekerjaan di Desa Serang, Kecamatan

Cipari, Cilacap bekerja sebagai Petani

2)Tersedianya lahan yang sangat luas

3)Mengangaap bekerja sebagai Petani tidak memerlukan

keahlian khusus

4)Minimnya lapangan pekerjaan

5)Menggantikan pekerjaan orang tuanya yang dulu juga

menjadi petani

2.3 Pengelolaan Sumberdaya Pertanian

Pengelolaan sumberdaya pertanian menyangkut

aspek biologi, lingkungan, ekonomi, social, budaya,

dan politik. Aspek biologi yang harus diperhatikan

adalah terjaminnya proses rekruitmen (pertumbuhan)

dari masing-masing jenis padi, serta adanya proses

biologi antar jenis yang dapat berupa persaingan.

Aspek ekonomi yang perlu dipertimbangkan adalah

ketimpangan antara pendapatan total dan biaya total

yang akan menentukan tinggi rendahnya keuntungan

total dari usaha pertanian. Factor social, budaya,

dan politik perlu mendapat perhatian dalam upaya

mengelola sumberdaya pertanian. Sehingga upaya

distribusi dan pemerataan pendapat yang

proporsional.

2.4 Pendapatan usaha

9

Pada dasarnya setiap usaha petani, dalam hal

penanaman padi bertujuan untuk memperoleh keuntungan

atau imbalan terhadap biaya yang sudah dikeluarkan.

Untuk memperoleh tingkat pendapatan atau keungtungan

maximum, Nelayan harus mengetahui tentang potensi

sumberdaya yang akan dikelola serta harus

memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan

pendapatan yang akan diperoleh.

Hasil panen padi yang bagus dan sebanyak-

banyaknya adalah tujuan dari setiap Petani. Hasil

panen yang maksimum hanya dapat dicapai apabila

factor-faktor yang mempengaruhi usaha penanaman dan

pemanenan padi terpenuhi. Factor-faktor tersebut

meliputi:

1. Persiapan lahan yang baik agar capat dilakukan

penyebaran benih-benih padi.

2. Alat-alat yang digunakan untuk pertanian yang

baik dan benar

3. Pemberian pupuk yang dilakukan secara rutin dan

teratur

4. Penyiangan yang teratur

5. Pengetahuan yang memadai tentang pertanian dan

kondisi lingkungan Pendapatan dan keungtungan

petani merupakan selisih antara nilai produksi

dengan seluruh biaya pertanian yang benar-benar

dikeluarkan.

10

2.5 Kelayakan Usaha

Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan

mencapai pendapatan usaha yang menguntungkan. Tujuan

tersebut akan dapat tercapai melalui kegiatan yang

telah dipikirkan dengan teliti dan seksama serta

dapat dipertanggungjawabkan.

Usaha dapat diartikan sebagai keseluruhan

alternative yang menggunakan sumber-sumber untuk

mendapatkan kemanfaatan dari aktifitas, untuk

mendapatkan hasil di waktu yang akan dating yang

akan direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai

unit usaha dengan mengeluarkan sejumlah uang. Untuk

mengetahui usaha menguntungkan atau tidak,

perusahaan perlu menaksir besar kecilnya kemungkinan

memperoleh keuntungan sebelum menanamkan modal dalam

sebuah investasi. Perkiraan kelayakan suatu usaha

dapat diketahui melalui analisis usaha

Analisis usaha adalah suatu perhitungan yang

bertujuan untuk mengetahui, memperbaiki serta

memilih alternative biaya dan hasil yang didapatkan

dari usaha yang dilaksanakan tersebut. Tujuan

analisis usaha dapat dirinci sebagai berikut:

1.Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai

melalui investasi dalam suatu proyek.

11

2.Menghindari pemborosan sumber-sumber yaitu dengan

menghindari pelaksanaan proyek yang tidak

menguntungkan

3.Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi

yang ada, sehingga dapat dipilih alternative

proyek yang paling menguntungkan, dan

4.Menentukan prioritas investasi yang paling

menguntungkan

2.6 Pembangunan pembangunan berkelanjutan

Pembangunan ekonomi meliputi usaha masyarakat

untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

meningkatkan pendapat masyarakat, sedangkan

keseluruhan usaha pembangunan meliputi juga usaha-

usaha pembangunan sosial, politik, dan budaya. Pada

hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian

usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas

lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan

masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional,

dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari

sector primer, ke sector sekunder dan tersier.

Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi

adalah mengusahakan agar pendapat masyarakat naik

secara mantap dengan tingkat pemerataan sebaik

mungkin.

12

Untuk kesinambungan pembangunan dalam jangka

waktu panjang digunakan strategi pembangunan

berkelanjutan yaitu pembangunan untuk memenuhi hidup

saat ini tana merusak atau menurunkan kemampuan

generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

2.7 Tahap Dalam Pertanian

2.7.1 Pengolahan Lahan

Lahan becocok tanam diolah untuk meningkatkan

kesuburan tanah sebagai media tumbuh tanaman padi.

Tahapan pengolahan lahan, pada lahan basah/sawah:

1. Bajak Pertama Membalik tanah sedalam lapisan

olah/topsoil menggunakan alat bajak, berguna;

1) Lapisan tanah bagian bawah diangkat untuk

membonkar endapan mineral/Hara yang sulit

diraih akar.

2) Memperlancar sirkulasi udara, oksigen

dimasukkan dan gas-gas yang dapat meracuni

tanaman melalui perakaran dikeluarkan.

3) Rumput, benih-benih gulma dan Sisa tumbuhan

lainnya dibenamkan memperkaya bahan organik

tanah.

13

2. Bajak Kedua Berselang 1 sampai 2 minggu

dilakukan pembajakan kedua dengan memotong arah

dari arah pembajakan pertama, berguna;

1) Memperkecil bongkahan tanah menjadi remah.

2) Meratakan/homogen campuran antara unsur liat,

pasir, tanah dan bahan orgaik pada lapisan

olah.

3) Mematikan bibit-bibit gulma yang baru tumbuh.

3. Garu Idialnya dilaksanakan 1-2 minggu berselang

dari bajak kedua, berguna;

1) Membentuk lapisan kedap air di permukaan

tanah. Untuk lahan yang memiliki lapisan

kedap air di bawah lapisan olah/top soil

tujuan ini bisa diabaikan.

2) Meratakan lahan agar tinggi permukaan air

seragam di pertanaman.

3) Membenamkan bagian-bagian tumbuhan yang masih

tersisa. Pengolahan lahan pada lahan

tegal/ladang dengan becocok tanam sistim

gogo, pengolahan lahan menggunakan kaidah-

kaidah yang sama dengan di lahan sawah, yaitu

untuk memperbaiki komposisi lapisan olah/ top

soil, melancarkan sirkulasi udara dalam

tanah, mengurangi gulma, dan meratakan

permukaan.

14

Kelalaian dalam pegolahan lahan memungkinkan

besar produksi yang ingin tidak tercapai.

Bercocok tanam tanpa olah tanah dapat

dilakukan pada lahan bukaan baru (Hutan) yang

kesuburannya masih terjaga. Atau melalui

pengolahan alamiah secara pertahap kesuburan

di tingkatkan yaitu dengan mengembalikan

sebagian besar sisa tanaman setiap panen pada

permukan lahan di tambah pengaturan irigasi

yang baik.

2.7.2 Seleksi Benih

Persiapkan air yang telah diisi sejumlah garam

sampai telur mengapung kemudian dipakai untuk

menseleksi benih. Caranya masukan benih padi ke

dalam air bergaram tersebut, maka akan diperoleh

kondisi benih tenggelam, melayang dan mengapung.

Selain yang tenggelam jangan dipakai untuk benih,

ambil benih yang tenggelam kemudian dibilas dengan

air bersih sesegera mungkin sampai tidak ada rasa

garam lagi bila dicicipi. Rendam selama 48 jam

kemudian tiriskan dan peram selama 24 jam dan

setelah itu siap sebar. Umumnya benih akan

terseleksi pada kisaran 5 - 15%.

2.7.3 Persemaian

15

Umumnya petani membutuhkan benih sampai kisaran

35-40kg per hektar tetapi dengan sistem baru (SRI-

System of Rice Intensification) cukup dipersiapkan

10 kg per hektar. Persemaian dilakukan dengan

menyebar benih padi secara merata pada bedengan

dengan kandungan air jenuh tetapi tidak menggenang.

Dalam tiga atau empat hari benih telah berkecambah.

Bibit siap tanam pada kisaran 10 - 14 hss (hari

setelah sebar) jika memakai sistem SRI tetapi dengan

sistem biasa tanaman muda (bibit) yang berumur tiga

minggu baru dikatakan siap tanam. Menghindari

stagnasi setelah bibit di tanam seyogyanya tidak

dicabut dan cukup diambil secara menyeluruh

perakaran termasuk tanahnya kemudian dipindah

tanamkan ke lahan sawah. Budidaya padi pada lahan

berawa atau keasaman tinggi serta di lahan kering

tidak memerlukan persemaian, tanam benih langsung

(Tabela).

2.7.4 Penanaman

Penanaman padi di sawah umumnya ditanam dengan

jarak teratur. Yang paling popular di Pulau Jawa

adalah berjarak 20 cm. Tanaman muda ditancapkan ke

dalam tanah yang digenangi air sedalam 10 sampai 15

cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.

Padi lahan kering ditanam langsung di ladang.

Setelah tanah basah, benih disebar dalam larikan-

16

larikan. Padi lahan kering umumnya mengandalkan

hujan dalam penyediaan air. Tidak ada penggenangan

dalam budidaya lahan kering. Dalam budidaya gogo

rancah, benih bahkan disebar pada tanah kering,

sebelum hujan turun.

2.7.5 Perawatan

Padi adalah jenis tanaman yang memerlukan

perawatan untuk pertumbuhannya. Perawatan dapat

berupa pemupukan dan penanggulangan hama ; pemupukan

pada tanaman padi dapat menggunakan pupuk urea,

pupuk Kcl, dan poshpat. Adapun tata cara pemupukan

yang ideal untuk tanaman padi adalah dengan

memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri.

Kondisi tanah yang harus diperhatikan adalah

keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan

melihat seberapa besar pertumbuhan tanaman; dengan

kata lain pertumbuhan harus sesuai dengan kriteria

yang ada. Sementara itu untuk penanggulangan hama

penyakit dapat digunakan berbagai macam obat2 an

misal akodan, dencis dll.

2.7.6 Pemupukan

Pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi Hasil

uji Tanah pada lahan becocok tanam dan Hasil

penelitian Varietas padi yang akan digunakan.

17

Tanaman tumbuh membutuhkan karbon dioksida, mineral-

mineral, air dan cahaya matahari. Untuk pertumbuhan

yang baik diperlukan tersedianya hara tanaman

tersebut terus menerus dan mencukupi. Beberapa unsur

hara diserap oleh tanaman dalam jumlah yang besar

dan disebut sebagai unsur makro. Termasuk didalam

unsur makro merupakan unsur hara yang banyak

dibutuhkan tanaman adalah nitrogen (N), phospor (P),

kalium K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur

(S). Suatu ciri dari unsur hara makro yaitu apabila

tersedianya sangat kurang akan menunjukkan gejala

kelapran dan menurunkan hasil, sedangkan dalam

keadaan berlebihan tidak akan meracun tanaman atau

mengurangi hasil. Makanan atau unsur hara tanaman C,

H dan O diperoleh dari udara, sedangkan N, P, K, Ca,

Mg, dan S serta unsur hara mikro lainnya diperoleh

dari tanah. Aktivitas produksi pertanian intensif

pada suatu bidang tanah tertentu telah mengakibatkan

penurunan kandungan hara pada tanah yang

bersangkutan. Untuk mendukung produksi pertanian

yang relatif tetap tinggi dibutuhkan penambahan hara

tersebut melalui “pemupukan”. Pemupukan merupakan

upaya penambahan kekurangan hara tanah dalam jumlah,

waktu dan cara yang tepat.

2.8 Formulasi Permasalahan

18

Dalam kegiatan pertanian banyak terjadi

permasalahan yang timbul yang sering kali dihdapi

para petani antara lain:

1) Produksi dan harga produk pertanian fluktuatif

2) Harga padi jenis tertentu tidak menentu harganya

3) Banyaknya hama yang menyerang tanaman padi

4) Dana dan investasi terbatas

5) Tingkat pendapatan masih rendah

6) Pengetahuan tentang bertani yang kurang memadai

7) Kurangnya peralatan yang digunakan untuk bertani

BAB III

PEMODELAN USAHA MASYARAKAT PETANI

3.1 Profil wilayah penelitian

3.1.1 Keadaan fisik kawasan

19

Aspek fisik merupakan aspek yang penting dalam

perencanaan pembangunan dalam suatu wilayah

pertanian.

Keadaan fisik pertanian mempunyai lahan yang

cukup luas. Tekstur tanah juga bagus untuk

petani padi. Guna lahan di daerah desa Serang

di dominasi oleh persawahan.

3.1.2 Hidrologi

Dari aspek hidrologi, wilayah pertanian

dialiri oleh sungai yang berada di perbatasan

antara daerah persawahan dan jalan raya.

Artinya debit aliran sungai dipengaruhi oleh

musim. Sungai tersebut,selain berfungsi untuk

pengairan lahan pertanian, juga sangat rawan

terhadap banjir setiap musimnya.oleh sebab itu

banyak petani yang kewalahan saat banjir

datang dan membajiri daerah persawahan.

Tetapi dengan demikian sumber air diwilayah

penelitian berpotensi untuk pengembangan

kegiatan pertanian terutama pertanian semusim

dengan jenis tanaman padi, palawija, dan

sayur-sayuran.

3.2 Aspek Ekonomi (Kegiatan Usaha)

3.2.1 Pendapatan Penduduk

20

Pendapatan penduduk merupakan indicator untuk

melihat tingkat kesejahteraan penduduk. Peluang

pekerjaan yang tersedia pada suatu wilayah akan

mendorong penduduk untuk melakukan

diversivikasi pekerjaan sebagai upaya untuk

menambah pendapatan.

Kultur masyarakat pedalaman yang agraris

menyebabkab pekerjaan utama masyarakat di

wilayah pedalaman adalah sebagai petani.

Pemanfaatan peluang kerja disektor lain

dianggap hanya sebagai sambilan dari pekerjaan

pokok sebagai petani.

3.2.2 Submodel kegiatan ekonomi pertanian

Pendapatan rumah tangga pertanian diperoleh

dari sector pertanian. Pendapatan dari bercocok

tanam dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

produksi pertanian bahan makanan, dan harga

produk pertanian.

Rasio pendapatan usaha adalah perbandingan

antara pendapatan masing-masing sector kegiatan

usaha dan total kegiatan usaha di wilayah

tersebut. Penapatan per kapita tenaga kerja

mencerminkan besarnya pendapatan masingmasing

sector dengan jumlah tenaga kerja yang

21

melakukan aktifitas pada masing masing kegiatan

usaha tersebut.

3.3 Upaya masyarakat petani dalam mengadapi kendala

yang ada

Dalam kegiatan pertanian pasti banyak kendala

yang mucul, tidak jarang petani kewalahan dalam

menghadapi masalah ersebut, terutama hama yang

menyerang tanaman padi, seperti hama tikus,

belalang, ulat. Dan terlebih jika banjir datang dan

merendam daerah persawahan, petani harus bersabar

membuang air dan menunggu air surut. Karena sistem

perairanya belum layak dan belum mampu dijadikan

solusi saat banjir datang. Para petani harus menanam

ulang padi. Dan panen pun terhambat dan gagal.

Upaya yang diakukan masyarakat petani di desa

serang antara lain:

1) Masyarakat melakukan pemberantasan hama tikus

berbondong-bondong kesawah. Hal itu dianggap bagus

karena lebih banyak tikus yang tertangkap, dan

tikuspun berkurang.

2) Memagari daerah masing-masing persawahan mereka

dengan pagar berupa jarring agar tidak ada hama

padi yang masuk,

3) Membuat perairan kembali

3.4 Penyebab gagalnya panen para petani

22

1) Kurangnya pengetahuan para masyarakat petani

terhadap ilmi-ilm tentang bertani yang benar

2) Melakukan kegiatan pertanian dengan tepat dan

cermat

3) Pemberian pupuk dengan benar dan teratur serta

seimbang.

4) Mlakukan penyiangan yang teratur

5) Kegiatan peairan yang teratur dan seimbang,

tidak kekurangan air, dan tidak pula kelebihan

air

6) Kurang adanya penyuluhan tentang tata cara

bertani yang benar

7) Pemanenan yang tidak tepat, sering kali bayak

petani yang belum mengerti benar kapan padi

harus siap dipanen dan seperti apa tanda-

tandanya

3.5 Cara meningkatkan penghasilan para petani padi

Agar para petani padi dapat memperoleh peningkatan

penghasilan yang bagus dapat dilakukan cara sebagai

berikut:

1) Meningkatkan pengetahuan tentang cara bertani yang

benar dan tepat

2) Melakukan pengolahan sampai panen tiba dengan

tepat dan cernat

3) Pemberian pukuk yang teratur

23

4) Penyiangan yang teratur

5) Pemberantasan hama secara teratur atau bisa dengan

cara pemberantasan besar-besaran

6) Dengan pembuatan pagar tembok di keliling daerah

atau kawasan persawahan, agar hama seperti tikus

tidak dapat menerobos pagar

7) Mengadakan kegiatan penyuluhan pertanian yang

benar

8) Pengairan yang seimbang

9) Pemanenan yang tepat waktu

10) Dan selalu mengawasi dan memantau

perkembangan tanaman padi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Faktor yang mempengaruhi produksi, produktivitas,

dan pendapatan masyarakat di wilayah pertanian

desa Serang, Kecamatan Cipari, Cilacap khususnya

usaha pertanian padi, adalah jumlah upaya

pemanenan padi, harga padi, kondisi lahan, dan

pendapatan sector pertanian.

24

2) Tingkat perusahaan pertanian di desa serang,

kecamatan cipari, cilacap masih rendah,

3) Usaha pertanian di desa Serang, Kecamatan Cipari,

Cilacap layak untuk dikembangkan.

4) Kebijakan pengembangan usaha pertanian di wilayah

penelitian dapat dilakukan dengan melakukan

peninkatan jumlah paya pemanenan padi.

Peningkatan harga padi, juga dapat dilakukan

dengan meningkatkan hasil produksi melalui

peningkatan produktivitas lahan dan meningkatkan

harga komoditas hasil produksi.

Sinergi dari kegiatan usaha yang dilakukan

masyarakat akan menigkatkan pendapatan wilayah,

dan pendapatan masyarakat setempat.

4.2 Saran

1) Pembangunan prasarana pertanian perupa tempat

pengolahan padi yang luas sehingga mempermudah

usaha jual-beli.

2) Pengembangan model pengelolaan usaha masyarakat

diwilayah pertanian memrlukakn kajian-kajian

tentang keterkaitan variable-variabel lain yang

lebih lengkap, seperti tingkat hubungan antara

produksi denganluas area pertanian, tingkat

produksi dengan lahan yang luas, tingkat

permintaan produk dan pemasaran hasil, sehingga

25

pengelolaan usaha petani dapat dilakukan dengan

komprehensif dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Abdul. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Demokrasi,

Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.

Surakarta: Deka Media.

Triyono,Ph.D, Condro ,Dwi.2012.Ekonomi Islam Madzhab

Hamfara jilid 1.Yogyakarta:Irtikaz.

26

BIODATA

Nama : Restu Ayu Pakerti

Nama Panggilan : Ayu

NIM : 133111082

Tempat dan Tanggal Lahir : Cilacap, 30 Januari 1995

Alamat : Jl. Mangga No. 21 Rt/Rw 01/05,

Serang, Cipari, Cilacap.

Pekerjaan : Mahasiswa

Hobi : Menyanyi, Menggambar,

Membaca, Berbisnis.

Riwayat Pendidikan : 1. TK Al- Hidayah

2. SDN Serang 02

27

3. SMP N 01 Cipari

4. MA Al- Ittihad Sedareja

5. IAIN Surakarta

Riwayat Organisasi : 1. OSIS

2. PMR

3. Dewan Ambalan

4. IPPNU

5. Karang Taruna

Golongan Darah : O

Berat Badan : 52 kg

Tinggi Badan : 162 cm

Motto Hidup : Sholat, Dzikir, Puasa,

Sedekah

RIWAYAT HIDUP

Seperti yang tertulis di Biodata, saya lahir di

Cilacap, 30 Januari 1995. Saya anak kedua dari 2

bersaudara dari Ibu bernama Haryatun,S.Pd dan Ayah

bernama Soepriyanto. Saya memulai pendidikan di TK Al-

Hidayah Serang, Cipari, Cilacap. Kemudian saya

melanjutkan pendidikan di SDN Serang 02, lalu SMP

28

Negeri 01 Cipari, kemudian saya melanjutkan ke MA Al-

Ittihad Sedareja dengan mengambil jurusan IPS, dan

sekarang saya melanjutkan kuliah di Institut Agama

Islam Negeri Surakarta, di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.

Pengalaman organisasi saya yaitu Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS), Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka

Dewan Ambalan, IPPNU dan Karang Taruna Di Daerah Saya

sendiri. Motto hidup saya yaitu Sholat, Dzikir, Puasa, dan

Sedekah. Saya berharap didalam hidup saya, saya tidak

melupakan kewajiban saya sebagai seorang muslim, karta

Sholat, Dzikir, Puasa, dan Sedekah akan menjadi kunci

kesuksesan saya.

29