MAKALAH BIOKIMIA MANFAAT SARANG BURUNG WALET

25
MAKALAH MANFAAT SARANG BURUNG WALET BAGI KEHIDUPAN MANUSIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Nama : Khumaira Sekar Tria H. NIM: 1431021001 Prodi: Pendidikan Biologi (Non-Reguler) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI i

Transcript of MAKALAH BIOKIMIA MANFAAT SARANG BURUNG WALET

MAKALAHMANFAAT SARANG BURUNG WALET

BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

Nama: Khumaira Sekar Tria H.

NIM: 1431021001

Prodi: Pendidikan Biologi (Non-Reguler)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

i

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI2015

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang tiada hentinya

memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MANFAAT

SARANG BURUNG WALET BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah selain memenuhi

kewajiban sebagai mahasiswa untuk melaksanakan tugas yang

diberikan oleh dosen, juga sebagai media untuk dapat memahami

dan menerapkan teori biokimia yang telah dipelajari dengan

keberadaannya di alam.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari sempurna. Seperti pribahasa "Tak ada gading yang tak

retak". Mungkin itulah yang menggambarkan hasil kerja yang

telah diselesaikan penulis. Maka dari saran dan kritik

membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk memacu penulis

agar lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga rangkuman ini bermanfaat bagi semua

pihak dan juga agar dapat menimbulkan kesadaran agar tidak

pernah puas dalam mencari ilmu.

Sukabumi, Mei 2015

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................i

DAFTAR ISI..................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................iii

DAFTAR TABEL...............................................iii

BAB I........................................................1

PENDAHULUAN..................................................1

A. Latar Belakang...........................................1

B. Tujuan...................................................1

BAB II.......................................................2

PEMBAHASAN...................................................2

A. Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga).....................2

B. Sarang Burung Walet......................................3

C. Senyawa Kimia Sarang Burung Walet........................5

D. Produk Hasil Sintesis Sarang Burung Walet...............11

BAB III.....................................................12

PENUTUP.....................................................12

A. Simpulan................................................12

B. Saran...................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................13

ii

DAFTAR GAMBARGambar 1. Burung walet (Collocalia fuciphaga).....................2

Gambar 2. Induk walet sedang membuat sarang dari air liurnya. 3

Gambar 3. Sarang burung walet putih..........................4

Gambar 4. Alur proses pengolahan sarang burung walet hingga

siap dikonsumsi..............................................5

Gambar 5. Struktur Asam Aspartat.............................6

Gambar 6. Struktur Prolin....................................7

Gambar 7. Struktur Treonin...................................8

Gambar 8. Struktur Valin.....................................9

Gambar 9. Struktur Asam Sialat...............................9

Gambar 10.Struktur Glukosamin...............................10

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan gizi dalam 100 gram sarang burung walet. . .5

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarang burung walet Indonesia memiliki potensi yang

sangat besar dalam menghasilkan devisa bagi negara dan

menjadi andalan ekspor Indonesia. Dengan iklimnya yang

tropis, Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk burung

walet, sekaligus membawa Indonesia menjadi negara produsen

sarang burung walet terbesar di dunia. Setiap tahunnya,

Indonesia mampu memenuhi sekitar 70 – 80% permintaan dunia.

China merupakan salah satu negara pengimpor sarang burung

walet asal Indonesia. China menyerap lebih dari 60% total

perdagangan komoditas sarang burung walet dunia (Andayani et

al., 2012).

Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena dipercaya

bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalam sarang burung walet

terdapat 50-60% protein, 25% karbohidrat, 10% air, asam

amino esensial (asam aspartat, asam glutamate, dan prolin),

asam amino non-esensial (treonin dan valin), serta

mineralmineral lainnya seperti kalsium, fosfor, potassium,

dan sulfur. Di dalam sarang burung walet terdapat kandungan

protein asam amino yang tinggi serta senyawa aktif 9-

octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).

Pada bulan September 2011, impor sarang burung walet

dilarang oleh Pemerintah China yang mendeteksi adanya

kandungan nitrit yang tinggi dalam sarang burung walet yang

diimpor. Pemerintah China mengeluarkan persyaratan baru

untuk memperketat keamanan pangan dari mengkonsumsi sarang

1

burung walet ini yaitu, kadar nitrit yang terkandung di

dalamnya haruslah di bawah 30 ppm. Persyaratan yang sama

juga diberlakukan oleh Departemen Standar Malaysia dann WHO

(World Health Organization) (Andayani et al., 2012; Isa, 2012;

KBPOM, 2012).

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui kandungan kimia dari sarang burung walet.

2. Memahami struktur protein dan karbohidrat yang terdapat

pada sarang burung walet.

3. Memahami keberadaan dan pemanfaatan sarang burung walet

bagi kehidupan manusia.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga)

Klasifikasi burung walet putih adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Aves

Ordo : Apodiformes

Family : Apodidae

Genus : Collocalia

Spesies : Collocalia fuciphaga

Gambar 1. Burung walet (Collocalia fuciphaga)

(Sumber : http://waletputih09.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-

burung-walet.html)

Terdapat sekitar 30 spesies dari genus Collocalia, namun

hanya ada 4 jenis sarang walet yang umum diperdagangkan

untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan, yaitu sarang putih

yang berasal dari spesies Collocalia fuciphaga dan Collocalia germani,

3

dan sarang hitam yang berasal dari spesies Collocalia maxima dan

Collocalia unicolor.

Collocalia fuciphaga merupakan spesies dari burung walet

yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan di

Indonesia karena sarang yang dihasilkan berwarna putih,

nyaris bersih dari bulu, dan nyaris murni seluruhnya terbuat

dari air liur (MacKinnon, 1995). Oleh karena hasil sarangnya

yang berwarna putih inilah, maka burung walet jenis ini

disebut juga burung walet putih.

Burung walet jenis ini menempati habitat buatan berupa

bangunan rumah yang kondisi ekologisnya dibuat sesuai dengan

habitat asli burung walet sehingga burung walet dapat

menyesuaikan diri dan berkembang biak. Burung walet banyak

ditemukan di bangunan rumah yang dekat dengan sumber air dan

sumber pakannya yang ada didapat dari pepohonan yang tinggi

yaitu, serangga kecil (1 – 2 mm). Burung walet menyukai

tempat yang tidak terlalu banyak cahaya kelembaban udaranya

tinggi 80 – 95% dengan suhu 26 – 29oC. Burung walet sangat

tidak menyukai kebisingan kota, semakin banyak keributan dan

gangguan. Walet yang tidak dapat beristirahat dengan baik

akan mengalami penurunan perkembangbiakkan dan tidak ada

sarang yang dihasilkan (kualitas menurun). Faktor kurangnya

gizi karena sulitnya mendapat serangga dapat membuat

kualitas sarang lama-kelamaan menurun karena kelenjar air

liur tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (hal ini

juga sering terjadi di daerah yang bersuhu panas).

4

B. Sarang Burung Walet

Sarang burung walet memiliki keunikan yang membuatnya

berbeda dari sarang burung pada umumnya. Sarang burung walet

terbuat dari sejumlah besar air liur khusus dari induk walet

yang mengeras. Air liur ini diproduksi di dalam sepasang

glandulae sublinguales (kelenjar di bawah lidah) dan hanya

dipakai untuk membuat sarang, tetapi tidak untuk mencerna

makanan. Kelenjar air liur ini sangat aktif saat burung

walet membuat sarangnya. Air liur ini berisifat sangat

lengket dan akan tersusun berbentuk helaian-helaian. Air

liur ini mengeras oleh udara di tempat yang tindak

terlindung membentuk substansi berwarna putih bersih

menyerupai kaca.

Gambar 2. Induk walet sedang membuat sarang dari air liurnya

(Sumber: www.flickr.com)

Sarang walet terdiri dari beberapa bagian, yaitu kaki

sarang, fondasi sarang, dinding sarang, bibir sarang, dan

dasar sarang. Warna sarang tersebut pada umumnya putih

mengkilat dengan bagian luar padat dan keras, serta bagian

dalam (kaki sarang) memiliki tekstur yang spongy. Sarang

jenis ini rapuh, mudah patah, dan sebagian besar seperti lem

perekat. Ujung-ujung sarang dan bagian sarang yang menempel

pada dinding (kaki sarang) memiliki tekstur yang lebih keras

5

dan kurang kenyal seperti pada bagian lainnya. Ukuran sarang

sekitar 12 cm dengan berat sekitar 6 - 10 gram. Bentuk

sarang seperti mangkok dibelah dua dan memiliki bau yang

khas.

Gambar 3. Sarang burung walet putih

Sarang burung walet dibuat oleh induk walet beberapa

minggu sebelum bertelur. Masa pembuatan sarang ini berkisar

antara 30 – 45 hari. Saat musim hujan, serangga melimpah

ruah, sehingga sarang dapat diselesaikan dalam 30 hari.

Namun saat musim kemarau, sarang diselesaikan dalam 40 hari.

Kualitas sarang walet juga sangat ditentukan oleh

kemurniannya. Adanya kotoran (terutama), bulu walet, keadaan

cuaca, dan masa panen akan mempengaruhi kualitas sarang

walet. Pengotor yang ada pada sarang burung walet adalah

bulu dan kotoran baik urin maupun feses. Bulu yang ada pada

sarang burung walet berasal dari bulu burung walet itu

sendiri. Bulu burung walet kadang-kadang terlepas atau

sengaja dirontokkan pada waktu berada di sarang untuk

membantu pembentukkan sarang. Ditemukannya bulu pada sarang

akan semakin sering bila burung kekurangan pakan sehingga

pembentukkan air liur terhambat. Sebagian besar bulu yang

rontok akan jatuh ke lantai, tetapi sebagian ada yang jatuh

di atas sarangnya. Bulu yang jatuh di atas sarang akan

6

tertindih atau tertempel oleh serat-serat liur pada sarang

yang masih dalam kondisi pengerasan

Proses pengolahan sarang burung walet hingga menjadi

produk pangan yang siap dikonsumsi dapat dilihat pada Gambar

3. di bawah ini.

Gambar 4. Alur proses pengolahan sarang burung walet hingga siap dikonsumsi

C. Senyawa Kimia Sarang Burung Walet

Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena dipercaya

bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalam sarang burung walet

terdapat 50-60% protein, 25% karbohidrat, 10% air, asam

amino non-esensial (asam aspartat, asam glutamate, dan

prolin), asam amino esensial (treonin dan valin), serta

mineral-mineral lainnya seperti kalsium, fosfor, potassium,

dan sulfur. Di dalam sarang burung walet terdapat kandungan

protein asam amino yang tinggi serta senyawa aktif 9-

octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).

Penyusun karbohidrat yang utama dalam sarang burung

walet adalah asam sialat dan glukosamin. Asam sialat dapat

7

Penerimaan Bahan

Baku Dari Supplier

Penyortiran

Pelunakan

Pembersihan

Pencetakan

Pengeringan

Pengemasan

Pemberian Label

Penyimpanan /

Distribusi

Perebusan

Konsumsi

membantu meningkatkan kinerja otak pada bayi, sedangkan

glukosamin membantu dalam mempertahankan system imun.

Kandungan protein yang tinggi dapat membantu mempercepat

regenerasi sel dan mempertahankan imunitas tubuh. Senyawa

ODA dan HAD dapat berfungsi untuk menghambat kanker,

menurunkan kadar kolesterol, dan sebagai media pelarut

vitamin A, D, E, dan K serta menstimulus kerja enzim

sehingga dapat meningkatkan produksi energi metabolisme

tubuh. Kandungan gizi dalam sarang burung walet dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan gizi dalam 100 gram sarang burung walet

Kandungan Gizi JumlahKalori (kal) 281

Protein (g) 37,5

Lemak (g) 0,3

Karbohidrat (g) 32,1Kalsium (mg) 485

Fosfor (mg) 18

Zat besi (mg) 3

Air 24,5

1. Asam Aspartat (C4H7NO4)

Asam aspartat, juga dikenal sebagai L-aspartat,

diperkirakan untuk membantu meningkatkan

metabolisme yang kuat, dan kadang-kadang digunakan untuk

8

mengobati kelelahan dan depresi. Asam aspartat berperan

penting dalam siklus asam sitrat, atau siklus Krebs,

dimana asam amino lain dan biokimia, seperti asparagin,

arginin, lisin, metionin, treonin, dan isoleusin,

disintesis.

Asam aspartat juga digunakan dalam pengobatan untuk

kelelahan kronis. oleh karena itu, asam aspartat

memainkan peran penting dalam menghasilkan energi sel.

Asam aspartat bergerak pada molekul dinukleotida koenzim

nikotinamida adenin (NADH) dari sel utama tubuh ke

mitokondria, dimana ia digunakan untuk menghasilkan

adenosin trifosfat (ATP), yang digunakan sebagai

penyokong semua aktivitas sel.

Gambar 5. Struktur Asam Aspartat

Singkatnya, semakin banyak sel NADH yang memiliki,

semakin banyak bahan bakar kimia yang dihasilkan, dan

semakin banyak energi yang miliki untuk digunakan dalam

beraktivitas sehari-hari. (Beberapa penelitian telah

menunjukkan bahwa asam aspartat benar-benar meningkatkan

baik tingkat stamina dan daya tahan pada atlet.) Selain

itu, asam amino ini membantu transportasi mineral yang

dibutuhkan untuk membentuk RNA dan DNA pada sel-sel, dan

memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan peningkatan

9

produksi imunoglobulin dan antibodi (protein sistem

kekebalan tubuh).

Asam aspartat menjaga memori tetap tajam, karena

meningkatnya konsentrasi NADH di otak, yang diduga untuk

meningkatkan produksi neurotransmitter dan bahan kimia

yang diperlukan untuk fungsi mental yang normal. Asam

aspartat juga menghilangkan kelebihan racun dari sel-sel,

khususnya amonia, yang sangat merusak otak dan sistem

saraf serta hati.

Asam aspartat adalah asam amino non-esensial, yang

berarti bahwa tubuh mampu memproduksi pasokannya sendiri.

Asam aspartat juga dapat ditemukan dalam susu, daging

sapi, unggas, tebu dan molase (pemanis aspartam buatan

terbuat dari asam aspartat dan phenylalaline, asam amino

lain).

2. Asam Glutamat

Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan

(polar) bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat

dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia

sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut

Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh

manusia sehingga tidak tergolong esensial. Ion glutamat

merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia.

Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam

turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai

mononatrium glutamate (dikenal juga sebagai monosodium

glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam

10

dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai

penyedap masakan.

3. Prolin (C5H9NO2)

Gambar 6. Struktur Prolin

Prolin pertama kali diisolasi dari casein pada tahun

1901. Prolin adalah salah satu dari dua puluh asam amino

yang menyusun protein. Prolin merupakan asam amino non-

esensial yang dapat disintesis dari asam glutamate.

Prolin tidak seperti asam amino lain, prolin dapat larut

dalam alcohol. Prolin dapat meningkatkan tekstur kulit

dan susunan kolagen dan membantu menjaga kehilangan

kolagen saat penuaan. Kolagen dalam kulit mengandung

hydroxyproline dan hydroxylysin yang terbentuk dari prolin dan

lysine. Kandungan prolin dalam kolagen sekitar 15%.

Menurut informasi prolin dapat memberikan masukan dari

vitamin C untuk efesien kerja prolin.

4. Treonin (C4H9NO3)

Treonin merupakan salah satu dari 20 asam

amino penyusun protein. Bagi manusia, treonin

bersifat esensial.  Secara struktural, treonin memiliki

dua pusat perputaran sehingga ada empat

kemungkinan stereoisomer untuk treonin, atau dua

diastereomer bagi L-treonin. Meskipun demikian, nama L-

treonin hanya dipakai untuk satu enantiomer: asam

11

(2S,3R)-2-amino-3-hidroksibutanoat. Diastereomer kedua,

(2S,3S), yang jarang muncul di alam, dinamakan L-allo-

treonin.

Gambar 7. Struktur Treonin

Manfaat dari treonin di antaranya:

a. Fosforilasi treonin oleh protein kinase terjadi pada

beberapa mekanisme transduksi signal.

b. Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi.

c. Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati.

d. Komponen penting dari kolagen.

5. Valin

Valin membantu merangsang sistem saraf pusat, dan

diperlukan untuk fungsi mental yang tepat. Valin membantu

mencegah kerusakan otot dengan menyediakan otot dengan

glukosa ekstra untuk produksi energi selama aktivitas

fisik yang intensif. Valin juga membantu menghilangkan

kelebihan nitrogen berpotensi beracun dari hati, dan

mampu mengangkut nitrogen ke jaringan lain dalam tubuh

yang diperlukan. Valin dapat membantu mengobati penyakit

hati dan kandung empedu, serta kerusakan pada organ-organ

ini disebabkan oleh alkoholisme dan penyalahgunaan

narkoba. Valin dapat membantu mengobati atau bahkan

membalikkan ensefalopati, atau kerusakan otak yang

berhubungan dengan alkohol.

12

Gambar 8. Struktur Valin

Orang-orang yang berolahraga banyak, memiliki diet

rendah protein, atau serius berusaha untuk membangun

massa otot harus mempertimbangkan suplemen valin. Valin

tersedia dalam bentuk suplemen yang berdiri sendiri,

tetapi harus selalu diambil bersama-sama dengan dua asam

amino rantai cabang lainnya, isoleusin dan leusin.

Terlalu banyak valin dalam makanan juga dapat

mengganggu fungsi hati dan ginjal dan meningkatkan jumlah

amonia dalam tubuh. Orang dengan hati yang terganggu atau

fungsi ginjal tidak harus mengambil isoleusin tanpa

terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, karena dosis

besar asam amino dapat memperburuk kondisi ini.

6. 9-octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).

Senyawa ODA dan HAD dapat berfungsi untuk menghambat

kanker, menurunkan kadar kolesterol, dan sebagai media

pelarut vitamin A, D, E, dan K serta menstimulus kerja

enzim sehingga dapat meningkatkan produksi energi

metabolisme tubuh.

7. Asam Sialat

13

Gambar 9. Struktur Asam Sialat

Nama umum asam sialat berasal dari kata latin

“σιαλον, sialon” yang berarti saliva (air liur) karena

banyak terdapat pada kelenjar ludah (Siebert, 2002). Asam

sialat (sialic acid, sia) ini adalah gula beratom C-9

yang merupakan turunan asam N-Asetilneuraminat (N-

Acetylneuraminic acid). Kini telah dikenal sekitar 40

turunan asam neuraminat, 2 turunan utamanya terjadi

karena modifikasi gugus pada atom C-5.

Sialat tersebar diberbagai organisme seperti virus,

bakteri, fungi dan hewan, tetapi tidak pada golongan

tumbuh-tumbuhan. Sialat tidak ditemukan dalam keadaan

bebas di alam melainkan kebanyakan ditemukan sebagai

molekul terminal dengan ikatan α- pada suatu glikoprotein

atau gangliosida, di samping ditemukan pula dalam bentuk

oligosakarida.

Sialic Acid (asam sialat) adalah nutrisi otak selain

DHA (Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arracidonic Acid).

Asam sialat adalah karbohidrat yang pembentuk gangliosida

pada sel otak. Gangliosida berperan merangsang saraf

bekerja optimal dan membentuk memori jangka panjang.

Gangliosida dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan,

14

migrasi dan pamatangan sel saraf otak, serta pembentukan

synaps (hubungan antara sel saraf).

8. Glukosamin (C6H13NO5)

Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan

prekursor penting dalam sintesis biokimia dari

protein glikosilasi dan lipid. Glukosamin ditemukan

sebagai komponen utama dari rangka

luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin

merupakan salah satu monosakarida yang banyak dijumpai.

Glukosamin umumnya digunakan untuk meringankan

gejala osteoartritis walaupun efek terapisnya sendiri

masih diperdebatkan.

Glukosamin pertama kali diidentifikasi oleh Dr.

Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi

struktur stereokimia tidak sepenuhnya diketahui sampai

ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939. D-

Glukosamin dibuat secara alami dalam bentuk glukosamin-6-

fosfat, dan merupakan prekursor biokimia dari semua gula

yang mengandung nitrogen. Produk akhir dari lintasan ini

adalah UDP-N-asetilglukosamin (UDP-GlcNAc), yang kemudian

digunakan untuk

membentuk glikosaminoglikan, proteoglikan,

dan glikolipid.

Gambar 10.Struktur Glukosamin

15

Konsumsi glukosamin secara oral biasanya digunakan

untuk mengurangi gejala osteoartritis. Sebagai prekursor

dari glikoaminoglikan yang menyusun

jaringan kartilago sendi, suplementasi glukosamin

diharapkan mampu membangun kembali jaringan kartilago dan

mengurangi risiko osteoartritis, walaupun efektivitasnya

masih diperdebatkan.

D. Produk Hasil Sintesis Sarang Burung Walet

Seperti yang telah dibahas di atas, kandungan kimia

sarang burung walet memiliki banyak sekali manfaat bagi

kehidupan manusia. Oleh karena itu, kini banyak produsen

yang menjadikan sarang burung walet sebagai peluang bisnis

yang sangat menjanjikan. Berikut ini beberapa contoh produk

hasil sintesis sarang burung walet:

No

.

Hasil Sintesis Contoh Produk

1. Produk kecantikan dalam

sediaan sabun, krim,

dan serum.

2. Produk teh sarang walet

16

3. Produk suplemen sarang

walet

4. Produk lotion pemutih

sarang walet

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sarang burung walet memiliki keunikan yang membuatnya

berbeda dari sarang burung pada umumnya. Sarang burung walet

terbuat dari sejumlah besar air liur khusus dari induk walet

yang mengeras. Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena

dipercaya bermanfaat bagi tubuh manusia.

Di dalam sarang burung walet terdapat 50-60% protein,

25% karbohidrat, 10% air, asam amino non-esensial (asam

aspartat, asam glutamate, dan prolin), asam amino esensial

(treonin dan valin), serta mineral-mineral lainnya seperti

kalsium, fosfor, potassium, dan sulfur. Di dalam sarang

burung walet terdapat kandungan protein asam amino yang

tinggi serta senyawa aktif 9-octadecenoic acid (ODA) dan

hexadecenoic acid (HAD). Kandungan kimia sarang burung walet

memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Oleh

17

karena itu, kini banyak produsen yang menjadikan sarang

burung walet sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

B. Saran

Meskipun protein merupakan komposisi utama dari sarang

burung walet, namun sangat sedikit sekali penelitian ilmiah

yang focus pada profil protein sarang burung walet mengingat

adanya variasi jenis sarang walet yang beragam. Namun sampai

saat ini belum ada peneliti di Indonesia yang meneliti

tentang analisis profil protein dan asam amino dari sarang

burung walet. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

tentang analisis profil protein dan asam amino dari sarang

burung walet. Diharapkan hasil penelitian tersebut dapat

menjadi acuan untuk penelitian sarang burung walet

selanjutnya. Sehingga ke depannya dapat dijadikan patokan

dalam pemilihan kualitas dari sarang burung walet.

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimus. “Glukoasmina”.

http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosamina. Diakses tanggal 19

Mei 2015 pukul 21.15.

2. Anonimus. 2012. “Asam Amino Treonin”. http://laskar-

peternakan.blogspot.com/2012/04/asam-amino-treonin-dan-asam-

lemak.html. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.15.

3. Anonimus. 2012. “Diagram of sialic acid”.

http://www.crscientific.com/diagram-sialic-acid-3a.jpg.

Diakses tanggal 19 Mei pukul 20.37.

4. Anonimus. 2013. “Treonin”.

http://id.wikipedia.org/wiki/Treonina. Diakses tanggal 19

Mei 2015 pukul 20.20.

5. Anonimus. 2014. “Asam Aspartat”.

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aspartat. Diakses tanggal

19 Mei 2015 pukul 20.05.

6. Anonimus. 2014. “Asam Sialat”.

http://sehat-cantik.net/sehat-cantik-manfaat-asam-

sialat.html. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.35.

7. Asmara, Nini. 2014. “Asam Amino Esensial dan Non Esensial”

https://niniasmara16.wordpress.com/2014/03/05/asam-amino-

esensial-dan-non-esensial/. Diakses tanggal 19 Mei 2015

pukul 20.15.

8. Candra, Krisna Purnawan. 2011. ”Fungsi Biologi Asam Sialat,

Produksi Dan Peranannya Dalam Industri Makanan

19

Bayi”.https://krishnapcandra.files.wordpress.com/2011/09/vol

3_no2 -1.pdf. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 21.00.

9. Elfita, Lina. 2014. “Analisis Profil Protein dan Asam Amino

Sarang Burung Walet (Collocalia fuchiphaga) Asal Painan”. UIN

Syarif Hidayatullah; Jakarta.

10. Hikmat. 2014. “Fungsi Valin Bagi Kesehatan”.

http://hikmat.web.id/kesehatan/fungsi-valin-bagi-kesehatan/.

Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.22

11. Sridianti. 2014. “Fungsi dan Manfaat Asam Aspartat”.

http://www.sridianti.com/fungsi-dan-manfaat-asam-

aspartat.html. diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.00.

20