simulasi pembebanan tekan struktur sarang lebah komposit ...
MAKALAH BIOKIMIA MANFAAT SARANG BURUNG WALET
Transcript of MAKALAH BIOKIMIA MANFAAT SARANG BURUNG WALET
MAKALAHMANFAAT SARANG BURUNG WALET
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Nama: Khumaira Sekar Tria H.
NIM: 1431021001
Prodi: Pendidikan Biologi (Non-Reguler)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang tiada hentinya
memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MANFAAT
SARANG BURUNG WALET BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah selain memenuhi
kewajiban sebagai mahasiswa untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh dosen, juga sebagai media untuk dapat memahami
dan menerapkan teori biokimia yang telah dipelajari dengan
keberadaannya di alam.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Seperti pribahasa "Tak ada gading yang tak
retak". Mungkin itulah yang menggambarkan hasil kerja yang
telah diselesaikan penulis. Maka dari saran dan kritik
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk memacu penulis
agar lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga rangkuman ini bermanfaat bagi semua
pihak dan juga agar dapat menimbulkan kesadaran agar tidak
pernah puas dalam mencari ilmu.
Sukabumi, Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................i
DAFTAR ISI..................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................iii
DAFTAR TABEL...............................................iii
BAB I........................................................1
PENDAHULUAN..................................................1
A. Latar Belakang...........................................1
B. Tujuan...................................................1
BAB II.......................................................2
PEMBAHASAN...................................................2
A. Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga).....................2
B. Sarang Burung Walet......................................3
C. Senyawa Kimia Sarang Burung Walet........................5
D. Produk Hasil Sintesis Sarang Burung Walet...............11
BAB III.....................................................12
PENUTUP.....................................................12
A. Simpulan................................................12
B. Saran...................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................13
ii
DAFTAR GAMBARGambar 1. Burung walet (Collocalia fuciphaga).....................2
Gambar 2. Induk walet sedang membuat sarang dari air liurnya. 3
Gambar 3. Sarang burung walet putih..........................4
Gambar 4. Alur proses pengolahan sarang burung walet hingga
siap dikonsumsi..............................................5
Gambar 5. Struktur Asam Aspartat.............................6
Gambar 6. Struktur Prolin....................................7
Gambar 7. Struktur Treonin...................................8
Gambar 8. Struktur Valin.....................................9
Gambar 9. Struktur Asam Sialat...............................9
Gambar 10.Struktur Glukosamin...............................10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan gizi dalam 100 gram sarang burung walet. . .5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarang burung walet Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar dalam menghasilkan devisa bagi negara dan
menjadi andalan ekspor Indonesia. Dengan iklimnya yang
tropis, Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk burung
walet, sekaligus membawa Indonesia menjadi negara produsen
sarang burung walet terbesar di dunia. Setiap tahunnya,
Indonesia mampu memenuhi sekitar 70 – 80% permintaan dunia.
China merupakan salah satu negara pengimpor sarang burung
walet asal Indonesia. China menyerap lebih dari 60% total
perdagangan komoditas sarang burung walet dunia (Andayani et
al., 2012).
Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena dipercaya
bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalam sarang burung walet
terdapat 50-60% protein, 25% karbohidrat, 10% air, asam
amino esensial (asam aspartat, asam glutamate, dan prolin),
asam amino non-esensial (treonin dan valin), serta
mineralmineral lainnya seperti kalsium, fosfor, potassium,
dan sulfur. Di dalam sarang burung walet terdapat kandungan
protein asam amino yang tinggi serta senyawa aktif 9-
octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).
Pada bulan September 2011, impor sarang burung walet
dilarang oleh Pemerintah China yang mendeteksi adanya
kandungan nitrit yang tinggi dalam sarang burung walet yang
diimpor. Pemerintah China mengeluarkan persyaratan baru
untuk memperketat keamanan pangan dari mengkonsumsi sarang
1
burung walet ini yaitu, kadar nitrit yang terkandung di
dalamnya haruslah di bawah 30 ppm. Persyaratan yang sama
juga diberlakukan oleh Departemen Standar Malaysia dann WHO
(World Health Organization) (Andayani et al., 2012; Isa, 2012;
KBPOM, 2012).
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui kandungan kimia dari sarang burung walet.
2. Memahami struktur protein dan karbohidrat yang terdapat
pada sarang burung walet.
3. Memahami keberadaan dan pemanfaatan sarang burung walet
bagi kehidupan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga)
Klasifikasi burung walet putih adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Family : Apodidae
Genus : Collocalia
Spesies : Collocalia fuciphaga
Gambar 1. Burung walet (Collocalia fuciphaga)
(Sumber : http://waletputih09.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-
burung-walet.html)
Terdapat sekitar 30 spesies dari genus Collocalia, namun
hanya ada 4 jenis sarang walet yang umum diperdagangkan
untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan, yaitu sarang putih
yang berasal dari spesies Collocalia fuciphaga dan Collocalia germani,
3
dan sarang hitam yang berasal dari spesies Collocalia maxima dan
Collocalia unicolor.
Collocalia fuciphaga merupakan spesies dari burung walet
yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan di
Indonesia karena sarang yang dihasilkan berwarna putih,
nyaris bersih dari bulu, dan nyaris murni seluruhnya terbuat
dari air liur (MacKinnon, 1995). Oleh karena hasil sarangnya
yang berwarna putih inilah, maka burung walet jenis ini
disebut juga burung walet putih.
Burung walet jenis ini menempati habitat buatan berupa
bangunan rumah yang kondisi ekologisnya dibuat sesuai dengan
habitat asli burung walet sehingga burung walet dapat
menyesuaikan diri dan berkembang biak. Burung walet banyak
ditemukan di bangunan rumah yang dekat dengan sumber air dan
sumber pakannya yang ada didapat dari pepohonan yang tinggi
yaitu, serangga kecil (1 – 2 mm). Burung walet menyukai
tempat yang tidak terlalu banyak cahaya kelembaban udaranya
tinggi 80 – 95% dengan suhu 26 – 29oC. Burung walet sangat
tidak menyukai kebisingan kota, semakin banyak keributan dan
gangguan. Walet yang tidak dapat beristirahat dengan baik
akan mengalami penurunan perkembangbiakkan dan tidak ada
sarang yang dihasilkan (kualitas menurun). Faktor kurangnya
gizi karena sulitnya mendapat serangga dapat membuat
kualitas sarang lama-kelamaan menurun karena kelenjar air
liur tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (hal ini
juga sering terjadi di daerah yang bersuhu panas).
4
B. Sarang Burung Walet
Sarang burung walet memiliki keunikan yang membuatnya
berbeda dari sarang burung pada umumnya. Sarang burung walet
terbuat dari sejumlah besar air liur khusus dari induk walet
yang mengeras. Air liur ini diproduksi di dalam sepasang
glandulae sublinguales (kelenjar di bawah lidah) dan hanya
dipakai untuk membuat sarang, tetapi tidak untuk mencerna
makanan. Kelenjar air liur ini sangat aktif saat burung
walet membuat sarangnya. Air liur ini berisifat sangat
lengket dan akan tersusun berbentuk helaian-helaian. Air
liur ini mengeras oleh udara di tempat yang tindak
terlindung membentuk substansi berwarna putih bersih
menyerupai kaca.
Gambar 2. Induk walet sedang membuat sarang dari air liurnya
(Sumber: www.flickr.com)
Sarang walet terdiri dari beberapa bagian, yaitu kaki
sarang, fondasi sarang, dinding sarang, bibir sarang, dan
dasar sarang. Warna sarang tersebut pada umumnya putih
mengkilat dengan bagian luar padat dan keras, serta bagian
dalam (kaki sarang) memiliki tekstur yang spongy. Sarang
jenis ini rapuh, mudah patah, dan sebagian besar seperti lem
perekat. Ujung-ujung sarang dan bagian sarang yang menempel
pada dinding (kaki sarang) memiliki tekstur yang lebih keras
5
dan kurang kenyal seperti pada bagian lainnya. Ukuran sarang
sekitar 12 cm dengan berat sekitar 6 - 10 gram. Bentuk
sarang seperti mangkok dibelah dua dan memiliki bau yang
khas.
Gambar 3. Sarang burung walet putih
Sarang burung walet dibuat oleh induk walet beberapa
minggu sebelum bertelur. Masa pembuatan sarang ini berkisar
antara 30 – 45 hari. Saat musim hujan, serangga melimpah
ruah, sehingga sarang dapat diselesaikan dalam 30 hari.
Namun saat musim kemarau, sarang diselesaikan dalam 40 hari.
Kualitas sarang walet juga sangat ditentukan oleh
kemurniannya. Adanya kotoran (terutama), bulu walet, keadaan
cuaca, dan masa panen akan mempengaruhi kualitas sarang
walet. Pengotor yang ada pada sarang burung walet adalah
bulu dan kotoran baik urin maupun feses. Bulu yang ada pada
sarang burung walet berasal dari bulu burung walet itu
sendiri. Bulu burung walet kadang-kadang terlepas atau
sengaja dirontokkan pada waktu berada di sarang untuk
membantu pembentukkan sarang. Ditemukannya bulu pada sarang
akan semakin sering bila burung kekurangan pakan sehingga
pembentukkan air liur terhambat. Sebagian besar bulu yang
rontok akan jatuh ke lantai, tetapi sebagian ada yang jatuh
di atas sarangnya. Bulu yang jatuh di atas sarang akan
6
tertindih atau tertempel oleh serat-serat liur pada sarang
yang masih dalam kondisi pengerasan
Proses pengolahan sarang burung walet hingga menjadi
produk pangan yang siap dikonsumsi dapat dilihat pada Gambar
3. di bawah ini.
Gambar 4. Alur proses pengolahan sarang burung walet hingga siap dikonsumsi
C. Senyawa Kimia Sarang Burung Walet
Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena dipercaya
bermanfaat bagi tubuh manusia. Di dalam sarang burung walet
terdapat 50-60% protein, 25% karbohidrat, 10% air, asam
amino non-esensial (asam aspartat, asam glutamate, dan
prolin), asam amino esensial (treonin dan valin), serta
mineral-mineral lainnya seperti kalsium, fosfor, potassium,
dan sulfur. Di dalam sarang burung walet terdapat kandungan
protein asam amino yang tinggi serta senyawa aktif 9-
octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).
Penyusun karbohidrat yang utama dalam sarang burung
walet adalah asam sialat dan glukosamin. Asam sialat dapat
7
Penerimaan Bahan
Baku Dari Supplier
Penyortiran
Pelunakan
Pembersihan
Pencetakan
Pengeringan
Pengemasan
Pemberian Label
Penyimpanan /
Distribusi
Perebusan
Konsumsi
membantu meningkatkan kinerja otak pada bayi, sedangkan
glukosamin membantu dalam mempertahankan system imun.
Kandungan protein yang tinggi dapat membantu mempercepat
regenerasi sel dan mempertahankan imunitas tubuh. Senyawa
ODA dan HAD dapat berfungsi untuk menghambat kanker,
menurunkan kadar kolesterol, dan sebagai media pelarut
vitamin A, D, E, dan K serta menstimulus kerja enzim
sehingga dapat meningkatkan produksi energi metabolisme
tubuh. Kandungan gizi dalam sarang burung walet dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi dalam 100 gram sarang burung walet
Kandungan Gizi JumlahKalori (kal) 281
Protein (g) 37,5
Lemak (g) 0,3
Karbohidrat (g) 32,1Kalsium (mg) 485
Fosfor (mg) 18
Zat besi (mg) 3
Air 24,5
1. Asam Aspartat (C4H7NO4)
Asam aspartat, juga dikenal sebagai L-aspartat,
diperkirakan untuk membantu meningkatkan
metabolisme yang kuat, dan kadang-kadang digunakan untuk
8
mengobati kelelahan dan depresi. Asam aspartat berperan
penting dalam siklus asam sitrat, atau siklus Krebs,
dimana asam amino lain dan biokimia, seperti asparagin,
arginin, lisin, metionin, treonin, dan isoleusin,
disintesis.
Asam aspartat juga digunakan dalam pengobatan untuk
kelelahan kronis. oleh karena itu, asam aspartat
memainkan peran penting dalam menghasilkan energi sel.
Asam aspartat bergerak pada molekul dinukleotida koenzim
nikotinamida adenin (NADH) dari sel utama tubuh ke
mitokondria, dimana ia digunakan untuk menghasilkan
adenosin trifosfat (ATP), yang digunakan sebagai
penyokong semua aktivitas sel.
Gambar 5. Struktur Asam Aspartat
Singkatnya, semakin banyak sel NADH yang memiliki,
semakin banyak bahan bakar kimia yang dihasilkan, dan
semakin banyak energi yang miliki untuk digunakan dalam
beraktivitas sehari-hari. (Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa asam aspartat benar-benar meningkatkan
baik tingkat stamina dan daya tahan pada atlet.) Selain
itu, asam amino ini membantu transportasi mineral yang
dibutuhkan untuk membentuk RNA dan DNA pada sel-sel, dan
memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan peningkatan
9
produksi imunoglobulin dan antibodi (protein sistem
kekebalan tubuh).
Asam aspartat menjaga memori tetap tajam, karena
meningkatnya konsentrasi NADH di otak, yang diduga untuk
meningkatkan produksi neurotransmitter dan bahan kimia
yang diperlukan untuk fungsi mental yang normal. Asam
aspartat juga menghilangkan kelebihan racun dari sel-sel,
khususnya amonia, yang sangat merusak otak dan sistem
saraf serta hati.
Asam aspartat adalah asam amino non-esensial, yang
berarti bahwa tubuh mampu memproduksi pasokannya sendiri.
Asam aspartat juga dapat ditemukan dalam susu, daging
sapi, unggas, tebu dan molase (pemanis aspartam buatan
terbuat dari asam aspartat dan phenylalaline, asam amino
lain).
2. Asam Glutamat
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan
(polar) bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat
dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia
sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut
Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh
manusia sehingga tidak tergolong esensial. Ion glutamat
merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia.
Sifat ini dimanfaatkan dalam industri penyedap. Garam
turunan dari asam glutamat, yang dikenal sebagai
mononatrium glutamate (dikenal juga sebagai monosodium
glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat dikenal dalam
10
dunia boga Indonesia maupun Asia Timur lainnya sebagai
penyedap masakan.
3. Prolin (C5H9NO2)
Gambar 6. Struktur Prolin
Prolin pertama kali diisolasi dari casein pada tahun
1901. Prolin adalah salah satu dari dua puluh asam amino
yang menyusun protein. Prolin merupakan asam amino non-
esensial yang dapat disintesis dari asam glutamate.
Prolin tidak seperti asam amino lain, prolin dapat larut
dalam alcohol. Prolin dapat meningkatkan tekstur kulit
dan susunan kolagen dan membantu menjaga kehilangan
kolagen saat penuaan. Kolagen dalam kulit mengandung
hydroxyproline dan hydroxylysin yang terbentuk dari prolin dan
lysine. Kandungan prolin dalam kolagen sekitar 15%.
Menurut informasi prolin dapat memberikan masukan dari
vitamin C untuk efesien kerja prolin.
4. Treonin (C4H9NO3)
Treonin merupakan salah satu dari 20 asam
amino penyusun protein. Bagi manusia, treonin
bersifat esensial. Secara struktural, treonin memiliki
dua pusat perputaran sehingga ada empat
kemungkinan stereoisomer untuk treonin, atau dua
diastereomer bagi L-treonin. Meskipun demikian, nama L-
treonin hanya dipakai untuk satu enantiomer: asam
11
(2S,3R)-2-amino-3-hidroksibutanoat. Diastereomer kedua,
(2S,3S), yang jarang muncul di alam, dinamakan L-allo-
treonin.
Gambar 7. Struktur Treonin
Manfaat dari treonin di antaranya:
a. Fosforilasi treonin oleh protein kinase terjadi pada
beberapa mekanisme transduksi signal.
b. Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi.
c. Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati.
d. Komponen penting dari kolagen.
5. Valin
Valin membantu merangsang sistem saraf pusat, dan
diperlukan untuk fungsi mental yang tepat. Valin membantu
mencegah kerusakan otot dengan menyediakan otot dengan
glukosa ekstra untuk produksi energi selama aktivitas
fisik yang intensif. Valin juga membantu menghilangkan
kelebihan nitrogen berpotensi beracun dari hati, dan
mampu mengangkut nitrogen ke jaringan lain dalam tubuh
yang diperlukan. Valin dapat membantu mengobati penyakit
hati dan kandung empedu, serta kerusakan pada organ-organ
ini disebabkan oleh alkoholisme dan penyalahgunaan
narkoba. Valin dapat membantu mengobati atau bahkan
membalikkan ensefalopati, atau kerusakan otak yang
berhubungan dengan alkohol.
12
Gambar 8. Struktur Valin
Orang-orang yang berolahraga banyak, memiliki diet
rendah protein, atau serius berusaha untuk membangun
massa otot harus mempertimbangkan suplemen valin. Valin
tersedia dalam bentuk suplemen yang berdiri sendiri,
tetapi harus selalu diambil bersama-sama dengan dua asam
amino rantai cabang lainnya, isoleusin dan leusin.
Terlalu banyak valin dalam makanan juga dapat
mengganggu fungsi hati dan ginjal dan meningkatkan jumlah
amonia dalam tubuh. Orang dengan hati yang terganggu atau
fungsi ginjal tidak harus mengambil isoleusin tanpa
terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, karena dosis
besar asam amino dapat memperburuk kondisi ini.
6. 9-octadecenoic acid (ODA) dan hexadecenoic acid (HAD).
Senyawa ODA dan HAD dapat berfungsi untuk menghambat
kanker, menurunkan kadar kolesterol, dan sebagai media
pelarut vitamin A, D, E, dan K serta menstimulus kerja
enzim sehingga dapat meningkatkan produksi energi
metabolisme tubuh.
7. Asam Sialat
13
Gambar 9. Struktur Asam Sialat
Nama umum asam sialat berasal dari kata latin
“σιαλον, sialon” yang berarti saliva (air liur) karena
banyak terdapat pada kelenjar ludah (Siebert, 2002). Asam
sialat (sialic acid, sia) ini adalah gula beratom C-9
yang merupakan turunan asam N-Asetilneuraminat (N-
Acetylneuraminic acid). Kini telah dikenal sekitar 40
turunan asam neuraminat, 2 turunan utamanya terjadi
karena modifikasi gugus pada atom C-5.
Sialat tersebar diberbagai organisme seperti virus,
bakteri, fungi dan hewan, tetapi tidak pada golongan
tumbuh-tumbuhan. Sialat tidak ditemukan dalam keadaan
bebas di alam melainkan kebanyakan ditemukan sebagai
molekul terminal dengan ikatan α- pada suatu glikoprotein
atau gangliosida, di samping ditemukan pula dalam bentuk
oligosakarida.
Sialic Acid (asam sialat) adalah nutrisi otak selain
DHA (Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arracidonic Acid).
Asam sialat adalah karbohidrat yang pembentuk gangliosida
pada sel otak. Gangliosida berperan merangsang saraf
bekerja optimal dan membentuk memori jangka panjang.
Gangliosida dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan,
14
migrasi dan pamatangan sel saraf otak, serta pembentukan
synaps (hubungan antara sel saraf).
8. Glukosamin (C6H13NO5)
Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan
prekursor penting dalam sintesis biokimia dari
protein glikosilasi dan lipid. Glukosamin ditemukan
sebagai komponen utama dari rangka
luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin
merupakan salah satu monosakarida yang banyak dijumpai.
Glukosamin umumnya digunakan untuk meringankan
gejala osteoartritis walaupun efek terapisnya sendiri
masih diperdebatkan.
Glukosamin pertama kali diidentifikasi oleh Dr.
Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi
struktur stereokimia tidak sepenuhnya diketahui sampai
ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939. D-
Glukosamin dibuat secara alami dalam bentuk glukosamin-6-
fosfat, dan merupakan prekursor biokimia dari semua gula
yang mengandung nitrogen. Produk akhir dari lintasan ini
adalah UDP-N-asetilglukosamin (UDP-GlcNAc), yang kemudian
digunakan untuk
membentuk glikosaminoglikan, proteoglikan,
dan glikolipid.
Gambar 10.Struktur Glukosamin
15
Konsumsi glukosamin secara oral biasanya digunakan
untuk mengurangi gejala osteoartritis. Sebagai prekursor
dari glikoaminoglikan yang menyusun
jaringan kartilago sendi, suplementasi glukosamin
diharapkan mampu membangun kembali jaringan kartilago dan
mengurangi risiko osteoartritis, walaupun efektivitasnya
masih diperdebatkan.
D. Produk Hasil Sintesis Sarang Burung Walet
Seperti yang telah dibahas di atas, kandungan kimia
sarang burung walet memiliki banyak sekali manfaat bagi
kehidupan manusia. Oleh karena itu, kini banyak produsen
yang menjadikan sarang burung walet sebagai peluang bisnis
yang sangat menjanjikan. Berikut ini beberapa contoh produk
hasil sintesis sarang burung walet:
No
.
Hasil Sintesis Contoh Produk
1. Produk kecantikan dalam
sediaan sabun, krim,
dan serum.
2. Produk teh sarang walet
16
3. Produk suplemen sarang
walet
4. Produk lotion pemutih
sarang walet
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sarang burung walet memiliki keunikan yang membuatnya
berbeda dari sarang burung pada umumnya. Sarang burung walet
terbuat dari sejumlah besar air liur khusus dari induk walet
yang mengeras. Sarang burung walet banyak dikonsumsi karena
dipercaya bermanfaat bagi tubuh manusia.
Di dalam sarang burung walet terdapat 50-60% protein,
25% karbohidrat, 10% air, asam amino non-esensial (asam
aspartat, asam glutamate, dan prolin), asam amino esensial
(treonin dan valin), serta mineral-mineral lainnya seperti
kalsium, fosfor, potassium, dan sulfur. Di dalam sarang
burung walet terdapat kandungan protein asam amino yang
tinggi serta senyawa aktif 9-octadecenoic acid (ODA) dan
hexadecenoic acid (HAD). Kandungan kimia sarang burung walet
memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Oleh
17
karena itu, kini banyak produsen yang menjadikan sarang
burung walet sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
B. Saran
Meskipun protein merupakan komposisi utama dari sarang
burung walet, namun sangat sedikit sekali penelitian ilmiah
yang focus pada profil protein sarang burung walet mengingat
adanya variasi jenis sarang walet yang beragam. Namun sampai
saat ini belum ada peneliti di Indonesia yang meneliti
tentang analisis profil protein dan asam amino dari sarang
burung walet. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
tentang analisis profil protein dan asam amino dari sarang
burung walet. Diharapkan hasil penelitian tersebut dapat
menjadi acuan untuk penelitian sarang burung walet
selanjutnya. Sehingga ke depannya dapat dijadikan patokan
dalam pemilihan kualitas dari sarang burung walet.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimus. “Glukoasmina”.
http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosamina. Diakses tanggal 19
Mei 2015 pukul 21.15.
2. Anonimus. 2012. “Asam Amino Treonin”. http://laskar-
peternakan.blogspot.com/2012/04/asam-amino-treonin-dan-asam-
lemak.html. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.15.
3. Anonimus. 2012. “Diagram of sialic acid”.
http://www.crscientific.com/diagram-sialic-acid-3a.jpg.
Diakses tanggal 19 Mei pukul 20.37.
4. Anonimus. 2013. “Treonin”.
http://id.wikipedia.org/wiki/Treonina. Diakses tanggal 19
Mei 2015 pukul 20.20.
5. Anonimus. 2014. “Asam Aspartat”.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aspartat. Diakses tanggal
19 Mei 2015 pukul 20.05.
6. Anonimus. 2014. “Asam Sialat”.
http://sehat-cantik.net/sehat-cantik-manfaat-asam-
sialat.html. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.35.
7. Asmara, Nini. 2014. “Asam Amino Esensial dan Non Esensial”
https://niniasmara16.wordpress.com/2014/03/05/asam-amino-
esensial-dan-non-esensial/. Diakses tanggal 19 Mei 2015
pukul 20.15.
8. Candra, Krisna Purnawan. 2011. ”Fungsi Biologi Asam Sialat,
Produksi Dan Peranannya Dalam Industri Makanan
19
Bayi”.https://krishnapcandra.files.wordpress.com/2011/09/vol
3_no2 -1.pdf. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 21.00.
9. Elfita, Lina. 2014. “Analisis Profil Protein dan Asam Amino
Sarang Burung Walet (Collocalia fuchiphaga) Asal Painan”. UIN
Syarif Hidayatullah; Jakarta.
10. Hikmat. 2014. “Fungsi Valin Bagi Kesehatan”.
http://hikmat.web.id/kesehatan/fungsi-valin-bagi-kesehatan/.
Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.22
11. Sridianti. 2014. “Fungsi dan Manfaat Asam Aspartat”.
http://www.sridianti.com/fungsi-dan-manfaat-asam-
aspartat.html. diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 20.00.
20