makalah akidah akhlak
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of makalah akidah akhlak
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSegala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan
tanpa sebuah tujuan. Allah SWT menciptakan bumibeserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan didalamnya, bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Samahalnya dengan Allah SWT menciptakan manusia.Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia,manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untukmengatur atau mengelola apa yang ada di bumi.
Sifat hakiki manusuia adalah “homoreligius”,yaitu makhluk beragama, yang mempunyaifitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilaikebenaran yang bersumber dari agama, sertasekaligus menjadikan kebenaran agama itu sebagairujukan (referensi) sikap dan prilakunya, olehkarena itu manusia harus mempunyai aqidah yanglurus agar tidak menyimpang dari apa yangdiperintahkan Allah SWT.
Penyempurna aqidah yang lurus kepada AllahSWT tidak luput dari aqidah yang benar kepadaMalaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yangditurunkan oleh Allah kepada para Rosul-rosulAllah untuk disampaikan kepada kita, sebagai umatmanusia.
Hal inilah yang menyebabkan bahwa memilikiaqidah dalam islam itu penting maka dari itu kamiingsya Allah akan akan mencoba menjabarkanbeberapa konsep aqidah yang penting kita ketahuiserta perilaku atau sikap seseorang yang memilikiaqidah islam.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan aqidah islam?Bagaimana Tingkatan aqidah itu?Bagaimana ruang lingkup pembahasan aqidah islam?Apa dasar hukum aqidah islam?Apa tujuan dari akidah islam?
1
Apa manfaat serta keistimewaan dari aqidah islam?Bagaimana perilaku seseorang yang mencerminkan memiliki aqidah islam?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui seberapa penting aqidah dalam islam.
Mengetahui tingkatan aqidah
Mengetahui pengertian aqidah islam.
Mengetahui ruang lingkup pembahasan aqidah
islam.
Memahami tujuan dari aqidah islam
Mengetahui manfaat serta keistimewaan dari
aqidah islam
Mengaplikasikan perilaku yang mencerminkan
seseorang beraqidah islam
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah Islam
Secara etimologis ( bahasa) aqidah berakar
dari kata aqada-yuqidu-‘aqdan-‘aqidatan. yang
berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.
Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti
keyakinan. Relevansi antara kata “aqdan” dan
“aqidah” adalah kenyakinan itu tersimpul dengan
kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.1 1 Dadan Nurul Haq dan Undang Burhanudin, pemantapan
kemampuan mengajar aqidah akhlak,(Bandung: Pustaka Al-
2
Definisi lain aqidah secara terminologis
(istilah) adalah sebuah urusan yang secara umum
dapat diterima kebenarannya oleh akal fikiran
manusia dan berdasarkan wahyu Allah SWT.
Bedasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
aqidah islam adalah dasa-dasar pokok kepercayaan
atau keyakinan hak seorang muslim yang bersumber
dari ajaran islam. Dasar-dasar tersebut wajib
dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai sumber
keyakinan yang mengikat. Aqidah adalah apa yang
diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, “Dia
mempunyai aqidah yang benar,” berarti aqidahnya
bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan
hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya
kepada sesuatu.2
Islam mengajarkan kepada umatnya agar
berkaidah yang mantap, sepenuh hati dan tidak
boleh ada keraguan sedikitpun. Orang yang memiliki
aqidah yang kuat, tentram hatinya karena pedoman
hidup yang jelas
Allah SWT berfirman sebagai berikut:
............. Kasyaf,2010),h.13.
2 Shalih Bin Fauza Bin Abdullah Al fauzan, kitab tauhid,(Jakarta : Yayasan Al Sofwa, 2001),h 3
3
Artinya:
“ Sesungguhnya orang-orang yang berkata,” Tuhan kami
adalah Allah” kemudian mereka yang meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), “ jaganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu bersedih hati.......” (QS. Fussilat/ 41:30).3
Aqidah islam juga dalam Al-quran disebut
iman. Ia bukan hanya berarti percaya, melainkan
keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk
berprilaku. Karena itu, lapangan iman sangat luas
bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan
seorang muslim yang disebut amal saleh. Seseorang
dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap
sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya
untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinan tersebut. Karena itu iman bukan
hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan bersatu
secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan
dalam perbuatan.
Aqidah Islam atau Iman mengikat seorang
muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan
hukum yang datang dari islam. Karena itu menjadi
seorang muslim berarti meyakinidan melaksanakan
segala sesuatu yang diatur dalam ajaran islam;
seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran islam.
Hal ini difirmankan allah :3 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika Dua
Tujuh, 2008), h 3
4
Artinya :
“Hai orang yang beriman masuklah kedalam islam
keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS.Al-Baqarah, 2:208);
Aqidah sebagai fondasi utama ajaran islam
bersumber pada Alquran dan Sunnah Rasul. Dalam hal
yang berkaitan dengan keyakinan tidak seluruhnya
dapat ditemukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh
manusia. Misalnya, manusia dapat memikirkan alam
raya yang begitu teratur dan seimbang, tetapi
manusia tidak dapat mengetahui siapa yang mengatur
dan menciptakannya, karena kemampuan akalnya
sangat terbatas. Karena itu, untuk dapat
mengetahuinya dibutuhkan informasi.
Demikian pula hal-hal yang berkaitan dengan
ibadah sebagai konsekuensi dari adanya keyakinan
atau aqidah memerlukan informasi yang hanya dapat
diketahui manusia berdasarkan firman Allah atau
Sunnah Rasul.4
4 A. Toto Sunarya dkk, Pendidikan Agama Islam untukperguruan tinggi, (Bandung : Tiga Mutiara, 1997), h 95-96.
5
Aqidah merupakan sudut ilmu keyakinan, dan
syariah merupakan sudut taklif (tuntutan) dalam
peribadatan, muamalat, jenayah dan sebagainya.
Segala amalan seseorang tidak berguna tanpa aqidah
walaupun melakukan kebaikan sebanyak mana sekali
pun. Manusia yang hidup tanpa berpegang dengan
aqidah diumpamakan seperti hewan.
Penentang Islam senantiasa berusaha agar umat
Islam berpisah daripada aqidah mereka agar mudah
dikuasai dan dijajahi dari segi luaran dan
dalaman.5
Beberapa istilah lain tentang aqidah adalah
a. Tauhid
Yang artinya mengesakan ( mengesakan Allah-
Tauhidullah)
Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman,
oleh sebab itu aqidah dan iman diidentikkan dengan
istilah tauhid.
Tauhid sendiri ada beberapa macam:
1. Tauhid Rubuiyah
Yakni tauhid yang dihubungkan kepada
Tuhan, kita mengakui tidak ada tuhan yang
lain yang menciptakan langit dan beserta
isinya. Pengakuan tauhid rububiyah ini
5 http://edu4u.edoblogs.org/isu/asas-asas-islam/konsep-aqidah-dan-tauhid/
6
jelas sekali, yaitu melalui ikrar dengan
ucapan:
ASSYHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH
“ Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah”
2. Tauhid Ubudiyah
Merupakan salah satu tujuan Allah SWT
menciptakan manusia dan jin yaitu untuk
menyembah Allah SWT
3. Tauhid Sifat
Tauhid ini mengakui segala macam sifat-
sifat kesempurnaan Allah SWT. Baik itu
sifat secara ijmali maupun secara tafshili
berdasarkan dalil naqli ataupun aqli.
4. Tauhid I’tiqad
Tauhid ini meyakini bahwa segala sesuatu
yang ada ini baik yang bisa dijangkau oleh
akal manusia maupun tidak adalah ciptaan
Allah.
5. Tauhid qaul
Tauhid ini meyakini Allah SWT itu Esa
dan Ada dengan ucapan seperti kalimat
asstagfirullah,alhamdulillah dan lain-
lain.
6. Tauhid amali
Tauhid ini berlandaskan niat yang ikhlas
karena Allah baik itu ibadah yang khusus
7
maupun yang umum. Segala aktivitas manusia
tidak boleh bertentangan dengan roh
tauhid, sehingga bisa dipertanggung
jawabkan baik di dunia maupun diakhirat.
Perwujudan nyata ke enam aspek tersebut
adalah “shalat”.
b. Ilmu kalam, dinamai ilmu kalam karena banyak
dan luasnya dialog dan perdebatan yang
terjadi anatara pemikir masalah-masalah
aqidah.
c. Ushuluddin; artinya pokok-pokok agama,aqidah,
iman dan tauhid disebut juga ashuluddin
karena ajaran aqidah merupakan pokok-pokok
ajaran agama islam.
B. Tingkatan Aqidah
Aqidah atau iman yang dimiliki seseorang
tidak selalu sama dengan oleh orang lain. Ia
memiliki tingkatan-tingkatan tertentu bergantung
pada upaya orang itu. Iman pada dasarnya
berkembang, ia bisa tumbuh subur atau sebaliknya.
Iman yang tidak dipelihara akan berkurang,
mengecil atau hilang samasekalih.
Tingkatan Aqidah tersebut adalah :
a. Taqlid, yaitu tingkat keyakinan yang
didasarkan atas pendapat orang yang
diikutinya tanpa dipikirkan.
8
b. Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang
didasarkan atas bukti, dan dalil yang jelas,
tetapi belum sampai menemukan hubungan yang
kuat antara obyek keyakinan dengan dalil yang
diperolehnya. Hal ini memungkinkan orang
terkecoh oleh sanggahan-sanggahan atau dalil-
dalil lain yang lebih rasional dan lebih
mendalam.
c. Ainul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang
didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah
dan mendalam, serhingga mampu membuktikan
hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-
dalil serta mampu memberikan argumentasi yang
rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang
datang. Ia tidak mungkin terkecoh oleh
argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya.
d. Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di
samping didasarkan atas dalil-dalil rasional,
ilmiah, dan mendalam, dan mampu membuktikan
hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-
dalil serta mampu memberikan argumentasi yang
rasional dan selanjutnya dapat menemukan dan
merasakan keyakinan tersebut melalui
pengalaman agamanya.6
6 A. Toto Sunarya dkk, Pendidikan Agama Islam untukperguruan tinggi, (Bandung : Tiga Mutiara, 1997), h 97-98.
9
C. Dasar Hukum Aqidah Islam
1. Al Quran
Al Quran adalah firman Allah SWT, yang
diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW, dengan
perantara Malaikat Jibril. Di dalam kitab
suci Al Quran dijelaskan tentang akidah Islam
yang sesuai dengan kehendak Allah sebagai
pencipta dan pengatur alam semesta. Manusia
yang mengikuti petunjuk Al Qur’an berarti
telah memiliki akidah yang benar, sedangkan
manusia yang tidak mengikuti petunjuk Al
Qur’an berarti telah memiliki akidah yang
salah. Dasarvkeyakinan manusia terhadap allah
dan akidah islam terdapat dalam dua kalimat
syahadat.
Yang artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan aku
bersaksi bahwa Muhamad utusan allah”
2. Hadits
Hadits adalah segala ucapan, perbuatan,
dan taqrir (sikap diam) Nabi Muhamad SAW.
Islam telah menegaskan bahwa hadits sebagai
hukum islam yang kedua setelah Al Qur’an,
baik sebagai sumber hukum akidah maupun dalam
persoalan hidup.
Adapun alasan hadits digunakan sebagai
sumber hukum akidah islam sebagai berikut:
10
a. Segala yang diciptakan Rasulullah SAW
berdasarkan petunjuk Allah SWT
Firman Allah dalam QS.al-Haqqah : 44-46
Artinya :
“Dan sekiranya dia (Muhamad) mengada-adakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti kami
pegang dia pada tangan kananya, kemudian kami
potong pembuluh jantungnya.” (QS.
Al-Haqqah/69:44-46)
b. Allah menyuruh manusia agar mengikuti
kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW.
Firman Allah dalam QS. Al-Hasyr : 7
......
........Artinya:
“......apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah......” (QS. Al-Hasyr/59:7)
11
c. Hadits sebagai penjelas beberapa ayat Al
Qura’an yang masih bersifat global,
termasuk masalah akidah islam.
Firman Allah dalam QS. An-Nisa:36
...........Artinya:
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun...”
(QS. An-Nisa/4:36)
Ayat di atas berisi perintah untuk menyembah
Allah saja dan larangan menyekutukan Dia dengan
apa pun, tetapi tidak menjelaskan bagaimana cara
menyembah Allah dan bagaimana pula sikap yang
tergolong mempersekutukan Dia.7
Untuk memahami bagaimana fitrah akal dalam
masalah aqidah, syeikh All Thanthawi menguraikan
beberapa kaidah aqidah antara lain:
a) Apa yang saya dapat dengan indra saya,
saya yakini adanya, kecuali bila akal saya
mengatakan “tidak” berdasarkan pengalaman
masa lalu.
b) Keyakinan, di samping diperoleh dengan
menyaksikan langsung juga bisa melalui
7 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 3-4.
12
berita yang diyakini kejujuran si pembawa
berita itu.Misalkan banyak yang tidak atau
belum kita saksikan sendiri,tapi meyakini
adanya misalya lagi belum pernah ke mesir
tetapi meyakini negeri mesir ada
c) Anda tidak berhak memungkiri wujudnya
sesuatu hanya karena anda tidak bisa
menjangkaunya dengan indera mata.
d) Seseorang hanya bisa mengkhayal sesuatu
yang sudah pernah dijangkaunya dengan alat
inderanya.
e) Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang
terikat dengaan ruang dan waktu.
f) Iman dalah fitrah setiap manusia
g) Keyakinan tentang hari akhir adalah
kosekuensi logis dari keyakinan tentang
adany Allah
D. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Ada beberapa lingkup pembahasan aqidah
diantaranya:
a. Ilahiyat yaitu pembahasan yang berhubungan
dengan ilah, seperti Nama-nama dan sifat-sifat
Allah.
b. Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,
13
termasuk tentang kitab-kitab Allah,Mu’jizat dan
lain-lain.
c. Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti malaikat, jin, iblis ,syaiton, roh dan
lain-lain.
d. Sam’iyyat, yaitu pembahasan tentang segala
sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i (
dalil Al- Qur’an dan As- Sunah) seperti alam
barzah,akhirat,azab kubur, tanda-tanda
kiamat,syurga,neraka dan lain-lain.8
Disamping sistematika diatas pembahasan
aqidah ini bisa mengikuti sistematika arkanul
iman, yaitu:
1. Ma’rifat kepada Allah, ma’rifat dengan nama-
nama-Nya yang mulia dn sifat-sifatNya yang
tinggi. Juga ma’rifat dengan bukti-bukti
wujud atau ada-Nya. Serta kenyataan sifat
keagungan-Nya dalam alam semesta atau didunia
ini.
2. Ma’rifat dengan alam yang ada dibalik alam
semesta ini yakni alam yang tidak dapat
dilihat. Demikian pula kekuatan-kekuatan
kebaikan yang terkandung didalamanya yakni
yang berbentuk malaikat, juga kekuatan-8 Dadan Nurul Haq dan Undang Burhanudin, pemantapan
kemampuan mengajar aqidah akhlak,(Bandung: Pustaka Al-Kasyaf,2010),h.23.
14
kekuatan jahat yang berbentuk iblis dan
sekalian tentaranya dari golongan syaithan.
Selain itu juga ma’rifat dengan apa yang ada
didalam alam yang lain lagi seperti jin dan
ruh.
3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah Ta’ala yang
diturunkan oleh-Nya kepada para rasul.
Kepentingannya ialah dijadikan sebagai batas
untuk mengetahui antara yang hak dan yang
bathil, yang baik dan yang jelek, yang halal
dan yang haram, juga antara yang bagus dan
yang buruk.
4. Ma’rifat dengan nabi-nabi serta rasul-rasul
Allah Ta’ala yang dipilih oleh-Nya untuk
menjadi pembimbing kearah petunjuk serta
pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada
yang hak.
5. Ma’rifat dengan hari akhir dan peristiwa-
peristiwa yang terjadi disaat itu seperti
kebangkitan dari kubur (hidup lagi sesudah
mati), memperoleh balasan, pahala atau siksa,
surge atau neraka.
6. Ma’rifat kepada takdir ( qadla dan qadar)
yang diatas landasannya itulah berjalannya
peraturan segala yang ada didalam semesta
15
ini, baik dalam penciptaan atau cara
mengaturnya.9
E. Tujuan Aqidah Islam
Adapun tujuan mempelajari Akidah Islam,
antara lain sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar
dan dapat membedakan mana yang benar dan yang
salah sehingga hidupnya diridhoi Allah SWT
Allah SWT, berfirman sebagai berikut:
..........Artinya :
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya
ditirunkan Al Quran,sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil).....” (QS. Al
Baqarah/2:185)
b. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh
kehidupan yang sesat dan jauh dari petunjuk
hidup yang benar
Allah SWT, berfirman sebagai berikut:
9 Sayid Sabiq, Aqidah Islam, (Bandung : Diponegoro, 2010),h. 15-16.
16
Artinya:
“Dan sungguh, inilah jalan-ku yang lurus”. Maka
ikutilah! Janganlah kamu ikuti jalan-jalan yang lain yang
akan mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah
Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa” (QS.
Al An’am/6:153)
c. Untuk lebih memperkuat keyakinan dan
mempertebal kepercayaan atas kebenaran ajaran
Ialam sehingga tidak ada keragu-raguan dalam
hati
Allah SWT, berfirman sebagai berikut:
Artinya:
“Kitab Al Qur’an ioni tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang taqwa (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan
17
kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al
Qur’an) yang telah diturunkan sebelummu serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan akhirat) Mereka itulah yang
tetap mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah:2-5)
d. Untuk menuntun dan mengembangkan dasar
ketahanan yang ada sejak lahir.
Yang artinya:
“sesungguhnya allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu,
maka sembahlah dan oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan
yang lurus.”
e. Untuk menjaga diri dari kemusyrikan.10
F. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam
Manfat dalam mempelajari akidah islam antara
lain sebagai berikut:
a. Dapat memperoleh petunjuk yang benar, sesuai
kehendak Allah SWT, yang telah menciptakan
alam semesta, termasuk diri kita sendiri.
b. Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang
hanya akan membawa kerusakan dan hidup yang
jauh dari kebenaran.
c. Memperoleh katentaraman dan kebahagiaan hidup
yang haqiqi karena mempunyai hubungan batin
yang dekat dari Allah SWT.
10 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 4-5.
18
d. Tidak mudah terpengaruh kemewahan hidup di
dunia karena kehidupan yang haqiqi adalah
kehidupan di akhirat kelak.
e. Mendapat jaminan surga dan selamat dari
neraka apabila benar-benar berpegang teguh
terhadap akidah islam secara sempurna.11
G. Keistimewaan Aqidah Islam
a. Sumber pengambilan akidah adalah murni
Hal ini karena akidah islam bersumber
dari al-Quran dan sunnah. Jauh dari hawa
nafsu dan syahwat. Sehinnga akidah tidak
tercemar oleh kebatilan dari arah mana pun
b. Akidah islam berdiri diatas pondasi
penyerahan diri kepada Allah dan Rasul-Nya
Hal itu karena aqidah bersifat ghaib,
dan yang ghaib tersebut bertumpupada
penyerahan diri. Islam tidak akan berdiri
tegak melainkan di ataspondasi penyerahan
diri dan kepasrahan.Jadi, iman kepada yang
ghaib merupakan salah satu sifat terpenting
bagiorang-orang mukmin yang dipuji oleh Allah
Ta’ala.
Alla SWT, berfirman.
11 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 9.
19
Artinya:
“Alif laam miin. Kitab ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu,
mereka yang beriman kepada yang ghaib,yangmendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami
anugerahkankepada mereka.” (QS. Al-Baqarah: 1-3)
c. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia
yang lurus dan akal yang sehat. Karena akal
yang murni yang bebas dari pengaruh hawa
nafsu tidak akan bertentangan dengan dalil
yang shahih.
d. Aqidah Islam diwariskan secara turun temurun
dan terjaga dengan sanadnya yang bersambung
kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam, para Sahabat, para Tabi'in dan para
Imam - Imam Agama, baik dalam bentuk ucapan,
perbuatan maupun keyakinan.
e. Jelas, Mudah dan Terang
Aqidah Islam adalah aqidah yang mudah
dan jelas, sejelas matahari ditengah hari.
Tidak ada kekaburan, kerumitan, kerancuan,
maupunkebengkokan di dalamnya. Karena,
lafazh-lafazhnya begitu jelas
danmaknamaknanya demikian terang, sehingga
20
bisa dipahami oleh orang berilmumaupun orang
awam, anak kecil maupun orang tua. Karena
Rasulullah membawakannya dalam kondisi yang
putih bersih, malam harinya sepertisiang
harinya.
f. Aqidah Islam bebas dari kerancuan,
pertentangan dan pengkaburan.
Karena Aqidah Islam adalah wahyu yang
tidak bisa dimasuki oleh kebatilan dari arah
mana pun datangnya. Sebab, kebenaran itu
tidak mungkin rancu, bertentangan satu sama
lain nya, maupun kabur. Akan tetapi kebenaran
itu satu sama lainnya saling mengutkan.
g. Aqidah Islam tidak bersifat mustahil walaupun
sulit dicerna oleh akal.
Karena Aqidah bersifat Ghaib, seperti
siksaan kubur, nikmat kubur, surga, neraka
dan lain - lain nya. Akal mengalami
keterbatasan didalam memahami hakikat dan
bentuk perkara ghaib tersebut. Akan tetapi
akal yang sehat menilainya tidak mustahil,
bahkan akal pasrah, tunduk dan patuh. Sebab
perkara - perkara ghaib itu berasal dari
wahyu yang diturunkan oleh Allah Subhanahu
wata’ala dan dari berita Rasulullah SAW.
h. Umum, Universal dan Berlaku untuk Segala
Zaman, Tempat, Umatdan Keadaan.
21
Karena akidah islam berlaku bagi
generasi awal Islam maupun generasi terakhir,
ia berlaku bagi bangsa Arab maupun bukan
bangsa Arab. Bahkan, segala urusan tidak akan
menjadi baik tanpa akidah islam.
i. Aqidah Islam secara umum mampu mengatasi
semua masalah yang terjadi ditengah
masyarakat, baik itu masalah perpecahan,
pertikaian, politik, ekonomi, kesehatan,
kemiskinan dan lain sebagainya. Dengan Aqidah
ini Allah telah mempersatukan hati yang
bercerai berai dan kecendrungan yang bermacam
- macam. Dengan aqidah ini pula Allah membuat
umat Islam menjadi kaya sesudah mengalami
kemelaratan. Dan dengan aqidah ini jugalah
Allah mengajari umat islam ilmu pengetahuan
sesudah terbelenggu kebodohan. Selanjutnya,
Dengan aqidah ini jugalah Allah memberikan
kepada umat islam makanan untuk menghindarkan
mereka dari kelaparan dan menjamin keamanan
mereka dari krtakutan.
Allah SWT berfirman:
22
Artinya : "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya." (Al-Qur'an Surat Al-
A'raf ayat 96)
j. Tidak Bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan
yang benar.12
H. Perilaku yang Mencerminkan dengan Nilai-Nilai
Akidah Islam
Rasulullah SAW menyatakan bahwa pada setiap
diri manusia ada sekepa daging. Apabila daging itu
sehat, sehatlah diri seseorang. Sebaliknya apabila
sekepal daging itu tidak sehat, tidak sehat pula
pribadi seseorang. Sekepal daging yang dimaksud
adalah hati. Hati yang telah memiliki akidah yang
benar tentu melahirkan perilaku yang baik sesuai
akaidah tersebut.
Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai akidah islam, antara lain sebagai berikut.
12 www.islamhouse.com/.../id_mokhtseer_creed_of_ahul_alsunnah_a_alja...
23
a. Beribadah kepada Allah SWT. Dengan hati yang
ikhlas, tanpa perasaan terepaksa dan
terbebani.
b. Bereusaha dengan bersungguh-sungguh untuk
memurnikan niat dalam beribadah hanya kepada
Allah SWT.
Allah SWT. Berfirman sebagai berikut:
........Artinya: “padahal mereka dengan ikhlas menaatanya
diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama,.....” (QS. Al-
Bayyinah/98:5).
c. Berusaha menghindarkan diri dari segala
bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah
maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-
hari, sebagaimana pernyataan pada setiap
melakukan shalat yang berbunyi sebagai
berikut.
Artinya : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah
dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.”
(QS. Al-Fatihah/1:5)
d. Tidak mempercayai adanya makhluk ghaib yang
dapat mengatur dan mempengaruhi nasib manusia
karena hal itu termasuk syirik.
24
e. Berusaha untuk dapat meningkatkan ketaatan
kepada Allah SWT dalam bentuk berbakti kepada
kedua orang tua dan berbuat ihsan (baik)
kepada sesama manusia.13
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
aqidah islam adalah dasa-dasar pokok
kepercayaan atau keyakinan hak seorang muslim yang
bersumber dari ajaran islam. Dasar –dasar tersebut
wajib dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai
sumber keyakinan yang mengikat. Islam mengajarkan
kepada umatnya agar berkaidah yang mantap, sepenuh
hati dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun
Aqidah islam juga dalam Al-quran disebut
iman. Ia bukan hanya berarti percaya, melainkan
keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk
berprilaku.
Tingkatan aqidah antara lain: taklid, yakin,
ainul yakin, dan haqqul yakin.
Beberapa istilah tentang akidah antara lain :
tauhid, ilmu kalam dan ushuludin. Aqidah juga
memiliki beberapa tingkatan dari taklid, yakin ,
13 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 9-10.
25
ainul yakin dan haqul yakin. Ruang lingkup
pembahasan aqidah ini meliputi : ilahiyat,
nubuwat, ruhaniyyat dan sam’iyyat.
Kemudian akidah ini memiliki dasar hukum
yaitu al-Qur’an dan As- sunnah artinya apa yang
tertulis dari al-Qur’an dan As- sunah wajib di
imani( di yakini dan diamalkan akal hanya
berfungsi memahami kedua sumber tersebut dan
membuktikannya tetapi tugas akal memiliki
kemampuan yang terbatas.
Adapun tujuan dari akidah islam anatara lain
untuk mengetahui petunjuk/pedoman hidup yang benar
dan sebagai tuntunan membedakan mana yang benar
dan mana yang salah, memperkuat keyakinan dan
mempertebal keimanan, terhindar dari kehidupan
yang menyesatkan dan lain-lain.
Secara garis besar aqidah ini bermanfaat
untuk memperoleh ketentraman dan kebahagiaan hidup
yang hakiki karena mempunyai hubungan kedekatan
dengan Allah.
Aqidah ini memiliki keistimewaan diantaranya:
a. Sumber pengambilan akidah adalah murni
b. Akidah islam berdiri diatas pondasi penyerahan
diri kepada Allah dan Rasul-Nya
26
c. Aqidah Islam diwariskan secara turun temurun
dan terjaga dengan sanadnya yang bersambung
kepada Rasulullah
d. Mudah,terang dan jelas.
e. Dan lain-lain
Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai akidah islam, antara lain sebagai berikut.
Beribadah kepada Allah SWT. Dengan hati yang
ikhlas, tanpa perasaan terpaksa dan terbebani.
1) Bereusaha dengan bersungguh-sungguh untuk
memurnikan niat dalam beribadah hanya kepada
Allah SWT. Allah SWT.
2) Berusaha menghindarkan diri dari segala
bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah
maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-
hari.
3) Dan lain-lain.
27
B. Daftar Pustaka
a. Haq Nurul Dadan Dan Undang Burhanudin, 2010.
Pemantapan Kemampuan Mengajar Aqidah Akhlak,
Bandung: Pustaka Al- Kasyaf
b. Sabiq Sayid, 2010. Aqidah Islam, Bandung :
Diponegoro
c. Shalih Bin Fauza Bin Abdullah Al Fauzan,
2001. Kitab Tauhid, Jakarta : Yayasan Al
Sofwa
d. Sunarya, A.Toto dkk, 1997. Pendidikan Agama
Islam untuk perguruan tinggi, Bandung : Tiga
Mutiara,
e. Sunardi, 2008. Akidah Akhlak, Klaten
Utara : Grafika Dua Tujuh
f. http://edu4u.edoblogs.org/isu/asas-asas-
islam/konsep-aqidah-dan-tauhid/
g. www.islamhouse.com/.../
id_mokhtseer_creed_of_ahul_alsunnah_a_alja
28