makalah akidah akhlak

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya, bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Sama halnya dengan Allah SWT menciptakan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia, manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untuk mengatur atau mengelola apa yang ada di bumi. Sifat hakiki manusuia adalah “homo religius”,yaitu makhluk beragama, yang mempunyai fitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama, serta sekaligus menjadikan kebenaran agama itu sebagai rujukan (referensi) sikap dan prilakunya, oleh karena itu manusia harus mempunyai aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang diperintahkan Allah SWT. Penyempurna aqidah yang lurus kepada Allah SWT tidak luput dari aqidah yang benar kepada Malaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rosul-rosul Allah untuk disampaikan kepada kita, sebagai umat manusia. Hal inilah yang menyebabkan bahwa memiliki aqidah dalam islam itu penting maka dari itu kami ingsya Allah akan akan mencoba menjabarkan beberapa konsep aqidah yang penting kita ketahui serta perilaku atau sikap seseorang yang memiliki aqidah islam. B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan aqidah islam? Bagaimana Tingkatan aqidah itu? Bagaimana ruang lingkup pembahasan aqidah islam? Apa dasar hukum aqidah islam? Apa tujuan dari akidah islam? 1

Transcript of makalah akidah akhlak

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSegala sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan

tanpa sebuah tujuan. Allah SWT menciptakan bumibeserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan didalamnya, bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Samahalnya dengan Allah SWT menciptakan manusia.Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia,manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi untukmengatur atau mengelola apa yang ada di bumi.

Sifat hakiki manusuia adalah “homoreligius”,yaitu makhluk beragama, yang mempunyaifitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilaikebenaran yang bersumber dari agama, sertasekaligus menjadikan kebenaran agama itu sebagairujukan (referensi) sikap dan prilakunya, olehkarena itu manusia harus mempunyai aqidah yanglurus agar tidak menyimpang dari apa yangdiperintahkan Allah SWT.

Penyempurna aqidah yang lurus kepada AllahSWT tidak luput dari aqidah yang benar kepadaMalaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yangditurunkan oleh Allah kepada para Rosul-rosulAllah untuk disampaikan kepada kita, sebagai umatmanusia.

Hal inilah yang menyebabkan bahwa memilikiaqidah dalam islam itu penting maka dari itu kamiingsya Allah akan akan mencoba menjabarkanbeberapa konsep aqidah yang penting kita ketahuiserta perilaku atau sikap seseorang yang memilikiaqidah islam.  

 B. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan aqidah islam?Bagaimana Tingkatan aqidah itu?Bagaimana ruang lingkup pembahasan aqidah islam?Apa dasar hukum aqidah islam?Apa tujuan dari akidah islam?

1

Apa manfaat serta keistimewaan dari aqidah islam?Bagaimana perilaku seseorang yang mencerminkan memiliki aqidah islam?

C. Tujuan Penulisan

Mengetahui seberapa penting aqidah dalam islam.

Mengetahui tingkatan aqidah

Mengetahui pengertian aqidah islam.

Mengetahui ruang lingkup pembahasan aqidah

islam.

Memahami tujuan dari aqidah islam

Mengetahui manfaat serta keistimewaan dari

aqidah islam

Mengaplikasikan perilaku yang mencerminkan

seseorang beraqidah islam

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Aqidah Islam

Secara etimologis ( bahasa) aqidah berakar

dari kata aqada-yuqidu-‘aqdan-‘aqidatan. yang

berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.

Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti

keyakinan. Relevansi antara kata “aqdan” dan

“aqidah” adalah kenyakinan itu tersimpul dengan

kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan

mengandung perjanjian.1 1 Dadan Nurul Haq dan Undang Burhanudin, pemantapan

kemampuan mengajar aqidah akhlak,(Bandung: Pustaka Al-

2

Definisi lain aqidah secara terminologis

(istilah) adalah sebuah urusan yang secara umum

dapat diterima kebenarannya oleh akal fikiran

manusia dan berdasarkan wahyu Allah SWT.

Bedasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

aqidah islam adalah dasa-dasar pokok kepercayaan

atau keyakinan hak seorang muslim yang bersumber

dari ajaran islam. Dasar-dasar tersebut wajib

dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai sumber

keyakinan yang mengikat. Aqidah adalah apa yang

diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, “Dia

mempunyai aqidah yang benar,” berarti aqidahnya

bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan

hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya

kepada sesuatu.2

Islam mengajarkan kepada umatnya agar

berkaidah yang mantap, sepenuh hati dan tidak

boleh ada keraguan sedikitpun. Orang yang memiliki

aqidah yang kuat, tentram hatinya karena pedoman

hidup yang jelas

Allah SWT berfirman sebagai berikut:

............. Kasyaf,2010),h.13.

2 Shalih Bin Fauza Bin Abdullah Al fauzan, kitab tauhid,(Jakarta : Yayasan Al Sofwa, 2001),h 3

3

Artinya:

“ Sesungguhnya orang-orang yang berkata,” Tuhan kami

adalah Allah” kemudian mereka yang meneguhkan pendirian

mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka

(dengan berkata), “ jaganlah kamu merasa takut dan janganlah

kamu bersedih hati.......” (QS. Fussilat/ 41:30).3

Aqidah islam juga dalam Al-quran disebut

iman. Ia bukan hanya berarti percaya, melainkan

keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk

berprilaku. Karena itu, lapangan iman sangat luas

bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan

seorang muslim yang disebut amal saleh. Seseorang

dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap

sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya

untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai

dengan keyakinan tersebut. Karena itu iman bukan

hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan bersatu

secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan

dalam perbuatan.

Aqidah Islam atau Iman mengikat seorang

muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan

hukum yang datang dari islam. Karena itu menjadi

seorang muslim berarti meyakinidan melaksanakan

segala sesuatu yang diatur dalam ajaran islam;

seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran islam.

Hal ini difirmankan allah :3 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika Dua

Tujuh, 2008), h 3

4

Artinya :

“Hai orang yang beriman masuklah kedalam islam

keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah-langkah

setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”

(QS.Al-Baqarah, 2:208);

Aqidah sebagai fondasi utama ajaran islam

bersumber pada Alquran dan Sunnah Rasul. Dalam hal

yang berkaitan dengan keyakinan tidak seluruhnya

dapat ditemukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh

manusia. Misalnya, manusia dapat memikirkan alam

raya yang begitu teratur dan seimbang, tetapi

manusia tidak dapat mengetahui siapa yang mengatur

dan menciptakannya, karena kemampuan akalnya

sangat terbatas. Karena itu, untuk dapat

mengetahuinya dibutuhkan informasi.

Demikian pula hal-hal yang berkaitan dengan

ibadah sebagai konsekuensi dari adanya keyakinan

atau aqidah memerlukan informasi yang hanya dapat

diketahui manusia berdasarkan firman Allah atau

Sunnah Rasul.4

4 A. Toto Sunarya dkk, Pendidikan Agama Islam untukperguruan tinggi, (Bandung : Tiga Mutiara, 1997), h 95-96.

5

Aqidah merupakan sudut ilmu keyakinan, dan

syariah merupakan sudut taklif (tuntutan) dalam

peribadatan, muamalat, jenayah dan sebagainya.

Segala amalan seseorang tidak berguna tanpa aqidah

walaupun melakukan kebaikan sebanyak mana sekali

pun. Manusia yang hidup tanpa berpegang dengan

aqidah diumpamakan seperti hewan.

Penentang Islam senantiasa berusaha agar umat

Islam berpisah daripada aqidah mereka agar mudah

dikuasai dan dijajahi dari segi luaran dan

dalaman.5

Beberapa istilah lain tentang aqidah adalah

a. Tauhid

Yang artinya mengesakan ( mengesakan Allah-

Tauhidullah)

Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman,

oleh sebab itu aqidah dan iman diidentikkan dengan

istilah tauhid.

Tauhid sendiri ada beberapa macam:

1. Tauhid Rubuiyah

Yakni tauhid yang dihubungkan kepada

Tuhan, kita mengakui tidak ada tuhan yang

lain yang menciptakan langit dan beserta

isinya. Pengakuan tauhid rububiyah ini

5 http://edu4u.edoblogs.org/isu/asas-asas-islam/konsep-aqidah-dan-tauhid/

6

jelas sekali, yaitu melalui ikrar dengan

ucapan:

ASSYHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH

“ Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain

Allah”

2. Tauhid Ubudiyah

Merupakan salah satu tujuan Allah SWT

menciptakan manusia dan jin yaitu untuk

menyembah Allah SWT

3. Tauhid Sifat

Tauhid ini mengakui segala macam sifat-

sifat kesempurnaan Allah SWT. Baik itu

sifat secara ijmali maupun secara tafshili

berdasarkan dalil naqli ataupun aqli.

4. Tauhid I’tiqad

Tauhid ini meyakini bahwa segala sesuatu

yang ada ini baik yang bisa dijangkau oleh

akal manusia maupun tidak adalah ciptaan

Allah.

5. Tauhid qaul

Tauhid ini meyakini Allah SWT itu Esa

dan Ada dengan ucapan seperti kalimat

asstagfirullah,alhamdulillah dan lain-

lain.

6. Tauhid amali

Tauhid ini berlandaskan niat yang ikhlas

karena Allah baik itu ibadah yang khusus

7

maupun yang umum. Segala aktivitas manusia

tidak boleh bertentangan dengan roh

tauhid, sehingga bisa dipertanggung

jawabkan baik di dunia maupun diakhirat.

Perwujudan nyata ke enam aspek tersebut

adalah “shalat”.

b. Ilmu kalam, dinamai ilmu kalam karena banyak

dan luasnya dialog dan perdebatan yang

terjadi anatara pemikir masalah-masalah

aqidah.

c. Ushuluddin; artinya pokok-pokok agama,aqidah,

iman dan tauhid disebut juga ashuluddin

karena ajaran aqidah merupakan pokok-pokok

ajaran agama islam.

B. Tingkatan Aqidah

Aqidah atau iman yang dimiliki seseorang

tidak selalu sama dengan oleh orang lain. Ia

memiliki tingkatan-tingkatan tertentu bergantung

pada upaya orang itu. Iman pada dasarnya

berkembang, ia bisa tumbuh subur atau sebaliknya.

Iman yang tidak dipelihara akan berkurang,

mengecil atau hilang samasekalih.

Tingkatan Aqidah tersebut adalah :

a. Taqlid, yaitu tingkat keyakinan yang

didasarkan atas pendapat orang yang

diikutinya tanpa dipikirkan.

8

b. Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang

didasarkan atas bukti, dan dalil yang jelas,

tetapi belum sampai menemukan hubungan yang

kuat antara obyek keyakinan dengan dalil yang

diperolehnya. Hal ini memungkinkan orang

terkecoh oleh sanggahan-sanggahan atau dalil-

dalil lain yang lebih rasional dan lebih

mendalam.

c. Ainul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang

didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah

dan mendalam, serhingga mampu membuktikan

hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-

dalil serta mampu memberikan argumentasi yang

rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang

datang. Ia tidak mungkin terkecoh oleh

argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya.

d. Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di

samping didasarkan atas dalil-dalil rasional,

ilmiah, dan mendalam, dan mampu membuktikan

hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-

dalil serta mampu memberikan argumentasi yang

rasional dan selanjutnya dapat menemukan dan

merasakan keyakinan tersebut melalui

pengalaman agamanya.6

6 A. Toto Sunarya dkk, Pendidikan Agama Islam untukperguruan tinggi, (Bandung : Tiga Mutiara, 1997), h 97-98.

9

C. Dasar Hukum Aqidah Islam

1. Al Quran

Al Quran adalah firman Allah SWT, yang

diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW, dengan

perantara Malaikat Jibril. Di dalam kitab

suci Al Quran dijelaskan tentang akidah Islam

yang sesuai dengan kehendak Allah sebagai

pencipta dan pengatur alam semesta. Manusia

yang mengikuti petunjuk Al Qur’an berarti

telah memiliki akidah yang benar, sedangkan

manusia yang tidak mengikuti petunjuk Al

Qur’an berarti telah memiliki akidah yang

salah. Dasarvkeyakinan manusia terhadap allah

dan akidah islam terdapat dalam dua kalimat

syahadat.

Yang artinya:

“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan aku

bersaksi bahwa Muhamad utusan allah”

2. Hadits

Hadits adalah segala ucapan, perbuatan,

dan taqrir (sikap diam) Nabi Muhamad SAW.

Islam telah menegaskan bahwa hadits sebagai

hukum islam yang kedua setelah Al Qur’an,

baik sebagai sumber hukum akidah maupun dalam

persoalan hidup.

Adapun alasan hadits digunakan sebagai

sumber hukum akidah islam sebagai berikut:

10

a. Segala yang diciptakan Rasulullah SAW

berdasarkan petunjuk Allah SWT

Firman Allah dalam QS.al-Haqqah : 44-46

Artinya :

“Dan sekiranya dia (Muhamad) mengada-adakan

sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti kami

pegang dia pada tangan kananya, kemudian kami

potong pembuluh jantungnya.” (QS.

Al-Haqqah/69:44-46)

b. Allah menyuruh manusia agar mengikuti

kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW.

Firman Allah dalam QS. Al-Hasyr : 7

......

........Artinya:

“......apa yang diberikan Rasul kepadamu maka

terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka

tinggalkanlah......” (QS. Al-Hasyr/59:7)

11

c. Hadits sebagai penjelas beberapa ayat Al

Qura’an yang masih bersifat global,

termasuk masalah akidah islam.

Firman Allah dalam QS. An-Nisa:36

...........Artinya:

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun...”

(QS. An-Nisa/4:36)

Ayat di atas berisi perintah untuk menyembah

Allah saja dan larangan menyekutukan Dia dengan

apa pun, tetapi tidak menjelaskan bagaimana cara

menyembah Allah dan bagaimana pula sikap yang

tergolong mempersekutukan Dia.7

Untuk memahami bagaimana fitrah akal dalam

masalah aqidah, syeikh All Thanthawi menguraikan

beberapa kaidah aqidah antara lain:

a) Apa yang saya dapat dengan indra saya,

saya yakini adanya, kecuali bila akal saya

mengatakan “tidak” berdasarkan pengalaman

masa lalu.

b) Keyakinan, di samping diperoleh dengan

menyaksikan langsung juga bisa melalui

7 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 3-4.

12

berita yang diyakini kejujuran si pembawa

berita itu.Misalkan banyak yang tidak atau

belum kita saksikan sendiri,tapi meyakini

adanya misalya lagi belum pernah ke mesir

tetapi meyakini negeri mesir ada

c) Anda tidak berhak memungkiri wujudnya

sesuatu hanya karena anda tidak bisa

menjangkaunya dengan indera mata.

d) Seseorang hanya bisa mengkhayal sesuatu

yang sudah pernah dijangkaunya dengan alat

inderanya.

e) Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang

terikat dengaan ruang dan waktu.

f) Iman dalah fitrah setiap manusia

g) Keyakinan tentang hari akhir adalah

kosekuensi logis dari keyakinan tentang

adany Allah

D. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

Ada beberapa lingkup pembahasan aqidah

diantaranya:

a. Ilahiyat yaitu pembahasan yang berhubungan

dengan ilah, seperti Nama-nama dan sifat-sifat

Allah.

b. Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu

yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,

13

termasuk tentang kitab-kitab Allah,Mu’jizat dan

lain-lain.

c. Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik

seperti malaikat, jin, iblis ,syaiton, roh dan

lain-lain.

d. Sam’iyyat, yaitu pembahasan tentang segala

sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i (

dalil Al- Qur’an dan As- Sunah) seperti alam

barzah,akhirat,azab kubur, tanda-tanda

kiamat,syurga,neraka dan lain-lain.8

Disamping sistematika diatas pembahasan

aqidah ini bisa mengikuti sistematika arkanul

iman, yaitu:

1. Ma’rifat kepada Allah, ma’rifat dengan nama-

nama-Nya yang mulia dn sifat-sifatNya yang

tinggi. Juga ma’rifat dengan bukti-bukti

wujud atau ada-Nya. Serta kenyataan sifat

keagungan-Nya dalam alam semesta atau didunia

ini.

2. Ma’rifat dengan alam yang ada dibalik alam

semesta ini yakni alam yang tidak dapat

dilihat. Demikian pula kekuatan-kekuatan

kebaikan yang terkandung didalamanya yakni

yang berbentuk malaikat, juga kekuatan-8 Dadan Nurul Haq dan Undang Burhanudin, pemantapan

kemampuan mengajar aqidah akhlak,(Bandung: Pustaka Al-Kasyaf,2010),h.23.

14

kekuatan jahat yang berbentuk iblis dan

sekalian tentaranya dari golongan syaithan.

Selain itu juga ma’rifat dengan apa yang ada

didalam alam yang lain lagi seperti jin dan

ruh.

3. Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah Ta’ala yang

diturunkan oleh-Nya kepada para rasul.

Kepentingannya ialah dijadikan sebagai batas

untuk mengetahui antara yang hak dan yang

bathil, yang baik dan yang jelek, yang halal

dan yang haram, juga antara yang bagus dan

yang buruk.

4. Ma’rifat dengan nabi-nabi serta rasul-rasul

Allah Ta’ala yang dipilih oleh-Nya untuk

menjadi pembimbing kearah petunjuk serta

pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada

yang hak.

5. Ma’rifat dengan hari akhir dan peristiwa-

peristiwa yang terjadi disaat itu seperti

kebangkitan dari kubur (hidup lagi sesudah

mati), memperoleh balasan, pahala atau siksa,

surge atau neraka.

6. Ma’rifat kepada takdir ( qadla dan qadar)

yang diatas landasannya itulah berjalannya

peraturan segala yang ada didalam semesta

15

ini, baik dalam penciptaan atau cara

mengaturnya.9

E. Tujuan Aqidah Islam

Adapun tujuan mempelajari Akidah Islam,

antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar

dan dapat membedakan mana yang benar dan yang

salah sehingga hidupnya diridhoi Allah SWT

Allah SWT, berfirman sebagai berikut:

..........Artinya :

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya

ditirunkan Al Quran,sebagai petunjuk bagi manusia dan

penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda

(antara yang benar dan yang batil).....” (QS. Al

Baqarah/2:185)

b. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh

kehidupan yang sesat dan jauh dari petunjuk

hidup yang benar

Allah SWT, berfirman sebagai berikut:

9 Sayid Sabiq, Aqidah Islam, (Bandung : Diponegoro, 2010),h. 15-16.

16

Artinya:

“Dan sungguh, inilah jalan-ku yang lurus”. Maka

ikutilah! Janganlah kamu ikuti jalan-jalan yang lain yang

akan mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah

Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa” (QS.

Al An’am/6:153)

c. Untuk lebih memperkuat keyakinan dan

mempertebal kepercayaan atas kebenaran ajaran

Ialam sehingga tidak ada keragu-raguan dalam

hati

Allah SWT, berfirman sebagai berikut:

Artinya:

“Kitab Al Qur’an ioni tidak ada keraguan padanya,

petunjuk bagi mereka yang taqwa (yaitu) mereka yang

beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan

menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan

17

kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al

Qur’an) yang telah diturunkan sebelummu serta mereka

yakin akan adanya (kehidupan akhirat) Mereka itulah yang

tetap mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah:2-5)

d. Untuk menuntun dan mengembangkan dasar

ketahanan yang ada sejak lahir.

Yang artinya:

“sesungguhnya allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu,

maka sembahlah dan oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan

yang lurus.”

e. Untuk menjaga diri dari kemusyrikan.10

F. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam

Manfat dalam mempelajari akidah islam antara

lain sebagai berikut:

a. Dapat memperoleh petunjuk yang benar, sesuai

kehendak Allah SWT, yang telah menciptakan

alam semesta, termasuk diri kita sendiri.

b. Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang

hanya akan membawa kerusakan dan hidup yang

jauh dari kebenaran.

c. Memperoleh katentaraman dan kebahagiaan hidup

yang haqiqi karena mempunyai hubungan batin

yang dekat dari Allah SWT.

10 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 4-5.

18

d. Tidak mudah terpengaruh kemewahan hidup di

dunia karena kehidupan yang haqiqi adalah

kehidupan di akhirat kelak.

e. Mendapat jaminan surga dan selamat dari

neraka apabila benar-benar berpegang teguh

terhadap akidah islam secara sempurna.11

G. Keistimewaan Aqidah Islam

a. Sumber pengambilan akidah adalah murni

Hal ini karena akidah islam bersumber

dari al-Quran dan sunnah. Jauh dari hawa

nafsu dan syahwat. Sehinnga akidah tidak

tercemar oleh kebatilan dari arah mana pun

b. Akidah islam berdiri diatas pondasi

penyerahan diri kepada Allah dan Rasul-Nya

Hal itu karena aqidah bersifat ghaib,

dan yang ghaib tersebut bertumpupada

penyerahan diri. Islam tidak akan berdiri

tegak melainkan di ataspondasi penyerahan

diri dan kepasrahan.Jadi, iman kepada yang

ghaib merupakan salah satu sifat terpenting

bagiorang-orang mukmin yang dipuji oleh Allah

Ta’ala.

Alla SWT, berfirman.

11 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 9.

19

Artinya:

“Alif laam miin. Kitab ini tidak ada keraguan

padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu,

mereka yang beriman kepada yang ghaib,yangmendirikan

shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami

anugerahkankepada mereka.” (QS. Al-Baqarah: 1-3)

c. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia

yang lurus dan akal yang sehat. Karena akal

yang murni yang bebas dari pengaruh hawa

nafsu tidak akan bertentangan dengan dalil

yang shahih.

d. Aqidah Islam diwariskan secara turun temurun

dan terjaga dengan sanadnya yang bersambung

kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa

sallam, para Sahabat, para Tabi'in dan para

Imam - Imam Agama, baik dalam bentuk ucapan,

perbuatan maupun keyakinan.

e. Jelas, Mudah dan Terang

Aqidah Islam adalah aqidah yang mudah

dan jelas, sejelas matahari ditengah hari.

Tidak ada kekaburan, kerumitan, kerancuan,

maupunkebengkokan di dalamnya. Karena,

lafazh-lafazhnya begitu jelas

danmaknamaknanya demikian terang, sehingga

20

bisa dipahami oleh orang berilmumaupun orang

awam, anak kecil maupun orang tua. Karena

Rasulullah membawakannya dalam kondisi yang

putih bersih, malam harinya sepertisiang

harinya.

f. Aqidah Islam bebas dari kerancuan,

pertentangan dan pengkaburan.

Karena Aqidah Islam adalah wahyu yang

tidak bisa dimasuki oleh kebatilan dari arah

mana pun datangnya. Sebab, kebenaran itu

tidak mungkin rancu, bertentangan satu sama

lain nya, maupun kabur. Akan tetapi kebenaran

itu satu sama lainnya saling mengutkan.

g. Aqidah Islam tidak bersifat mustahil walaupun

sulit dicerna oleh akal.

Karena Aqidah bersifat Ghaib, seperti

siksaan kubur, nikmat kubur, surga, neraka

dan lain - lain nya. Akal mengalami

keterbatasan didalam memahami hakikat dan

bentuk perkara ghaib tersebut. Akan tetapi

akal yang sehat menilainya tidak mustahil,

bahkan akal pasrah, tunduk dan patuh. Sebab

perkara - perkara ghaib itu berasal dari

wahyu yang diturunkan oleh Allah Subhanahu

wata’ala dan dari berita Rasulullah SAW.

h. Umum, Universal dan Berlaku untuk Segala

Zaman, Tempat, Umatdan Keadaan.

21

Karena akidah islam berlaku bagi

generasi awal Islam maupun generasi terakhir,

ia berlaku bagi bangsa Arab maupun bukan

bangsa Arab. Bahkan, segala urusan tidak akan

menjadi baik tanpa akidah islam.

i. Aqidah Islam secara umum mampu mengatasi

semua masalah yang terjadi ditengah

masyarakat, baik itu masalah perpecahan,

pertikaian, politik, ekonomi, kesehatan,

kemiskinan dan lain sebagainya. Dengan Aqidah

ini Allah telah mempersatukan hati yang

bercerai berai dan kecendrungan yang bermacam

- macam. Dengan aqidah ini pula Allah membuat

umat Islam menjadi kaya sesudah mengalami

kemelaratan. Dan dengan aqidah ini jugalah

Allah mengajari umat islam ilmu pengetahuan

sesudah terbelenggu kebodohan. Selanjutnya,

Dengan aqidah ini jugalah Allah memberikan

kepada umat islam makanan untuk menghindarkan

mereka dari kelaparan dan menjamin keamanan

mereka dari krtakutan.

Allah SWT berfirman:

22

Artinya : "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri

beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan

kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka

mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka

disebabkan perbuatannya." (Al-Qur'an Surat Al-

A'raf ayat 96)

j. Tidak Bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan

yang benar.12

H. Perilaku yang Mencerminkan dengan Nilai-Nilai

Akidah Islam

Rasulullah SAW menyatakan bahwa pada setiap

diri manusia ada sekepa daging. Apabila daging itu

sehat, sehatlah diri seseorang. Sebaliknya apabila

sekepal daging itu tidak sehat, tidak sehat pula

pribadi seseorang. Sekepal daging yang dimaksud

adalah hati. Hati yang telah memiliki akidah yang

benar tentu melahirkan perilaku yang baik sesuai

akaidah tersebut.

Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-

nilai akidah islam, antara lain sebagai berikut.

12 www.islamhouse.com/.../id_mokhtseer_creed_of_ahul_alsunnah_a_alja...

23

a. Beribadah kepada Allah SWT. Dengan hati yang

ikhlas, tanpa perasaan terepaksa dan

terbebani.

b. Bereusaha dengan bersungguh-sungguh untuk

memurnikan niat dalam beribadah hanya kepada

Allah SWT.

Allah SWT. Berfirman sebagai berikut:

........Artinya: “padahal mereka dengan ikhlas menaatanya

diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya

semata-mata karena (menjalankan) agama,.....” (QS. Al-

Bayyinah/98:5).

c. Berusaha menghindarkan diri dari segala

bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah

maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-

hari, sebagaimana pernyataan pada setiap

melakukan shalat yang berbunyi sebagai

berikut.

Artinya : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah

dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.”

(QS. Al-Fatihah/1:5)

d. Tidak mempercayai adanya makhluk ghaib yang

dapat mengatur dan mempengaruhi nasib manusia

karena hal itu termasuk syirik.

24

e. Berusaha untuk dapat meningkatkan ketaatan

kepada Allah SWT dalam bentuk berbakti kepada

kedua orang tua dan berbuat ihsan (baik)

kepada sesama manusia.13

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

aqidah islam adalah dasa-dasar pokok

kepercayaan atau keyakinan hak seorang muslim yang

bersumber dari ajaran islam. Dasar –dasar tersebut

wajib dipegang teguh oleh setiap muslim sebagai

sumber keyakinan yang mengikat. Islam mengajarkan

kepada umatnya agar berkaidah yang mantap, sepenuh

hati dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun

Aqidah islam juga dalam Al-quran disebut

iman. Ia bukan hanya berarti percaya, melainkan

keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk

berprilaku.

Tingkatan aqidah antara lain: taklid, yakin,

ainul yakin, dan haqqul yakin.

Beberapa istilah tentang akidah antara lain :

tauhid, ilmu kalam dan ushuludin. Aqidah juga

memiliki beberapa tingkatan dari taklid, yakin ,

13 Sunardi, Akidah Akhlak, ( Klaten Utara : Grafika DuaTujuh, 2008), h 9-10.

25

ainul yakin dan haqul yakin. Ruang lingkup

pembahasan aqidah ini meliputi : ilahiyat,

nubuwat, ruhaniyyat dan sam’iyyat.

Kemudian akidah ini memiliki dasar hukum

yaitu al-Qur’an dan As- sunnah artinya apa yang

tertulis dari al-Qur’an dan As- sunah wajib di

imani( di yakini dan diamalkan akal hanya

berfungsi memahami kedua sumber tersebut dan

membuktikannya tetapi tugas akal memiliki

kemampuan yang terbatas.

Adapun tujuan dari akidah islam anatara lain

untuk mengetahui petunjuk/pedoman hidup yang benar

dan sebagai tuntunan membedakan mana yang benar

dan mana yang salah, memperkuat keyakinan dan

mempertebal keimanan, terhindar dari kehidupan

yang menyesatkan dan lain-lain.

Secara garis besar aqidah ini bermanfaat

untuk memperoleh ketentraman dan kebahagiaan hidup

yang hakiki karena mempunyai hubungan kedekatan

dengan Allah.

Aqidah ini memiliki keistimewaan diantaranya:

a. Sumber pengambilan akidah adalah murni

b. Akidah islam berdiri diatas pondasi penyerahan

diri kepada Allah dan Rasul-Nya

26

c. Aqidah Islam diwariskan secara turun temurun

dan terjaga dengan sanadnya yang bersambung

kepada Rasulullah

d. Mudah,terang dan jelas.

e. Dan lain-lain

Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-

nilai akidah islam, antara lain sebagai berikut.

Beribadah kepada Allah SWT. Dengan hati yang

ikhlas, tanpa perasaan terpaksa dan terbebani.

1) Bereusaha dengan bersungguh-sungguh untuk

memurnikan niat dalam beribadah hanya kepada

Allah SWT. Allah SWT.

2) Berusaha menghindarkan diri dari segala

bentuk kemusyrikan, baik dalam beribadah

maupun perbuatan lain dalam kehidupan sehari-

hari.

3) Dan lain-lain.

27

B. Daftar Pustaka

a. Haq Nurul Dadan Dan Undang Burhanudin, 2010.

Pemantapan Kemampuan Mengajar Aqidah Akhlak,

Bandung: Pustaka Al- Kasyaf

b. Sabiq Sayid, 2010. Aqidah Islam, Bandung :

Diponegoro

c. Shalih Bin Fauza Bin Abdullah Al Fauzan,

2001. Kitab Tauhid, Jakarta : Yayasan Al

Sofwa

d. Sunarya, A.Toto dkk, 1997. Pendidikan Agama

Islam untuk perguruan tinggi, Bandung : Tiga

Mutiara,

e. Sunardi, 2008. Akidah Akhlak, Klaten

Utara : Grafika Dua Tujuh

f. http://edu4u.edoblogs.org/isu/asas-asas-

islam/konsep-aqidah-dan-tauhid/

g. www.islamhouse.com/.../

id_mokhtseer_creed_of_ahul_alsunnah_a_alja

28